Pub Date : 2020-01-30DOI: 10.33387/clapeyron.v1i1.1629
zulham S Lambado, I. Imran
Suatu bangunan gedung yang berlantai banyak perlu direncanakan dengan tepat dan teliti agar memenuhi kriteria kekuatan (strength), kenyamanan (serviceability), keselamatan (safety), dan umur rencana bangunan (durability). Gempa bumi sering terjadi di wilayah Indonesia, baik yang bersifat tektonik maupun vulkanik menimbulkan dampak kerusakan yang tidak sedikit khususnya pada sarana dan prasarana maupun infrastruktur secara umum. Bangunan tahan gempa merupakan bangunan yang mampu meredam energi gempa yang terjadi, melalui kombinasi gaya dalam bangunan yang di hasilkan dari komponen struktur dan non struktur bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan suatu struktur bangunan yang tahan terhadap gempa, dengan mengunakan metode analisa statik dan analisa dinamik.Gedung didesain dengan tingkat daktilitas tinggi, agar saat terjadi gempa kuat struktur gedung tidak runtuh. Dengan menentukan kategori seismik berdasarkan kategori resiko gempa, bangunan masuk kategori resiko D. Gedung termasuk kedalam kategori resiko II dengan faktor keutamaan gempa Ie = 1. Struktur didesain dengan sistem rangka pemikul momen dengan nilai koefisien modifikasi respons (R) 8. Rangka pemikul momen sekurang-kurangnya mampu menahan 25% dari gaya lateral total. Periode maksimum untuk syarat batas periode gedung adalah 1,0623 detik. Waktu getar gedung untuk mode satu didapatkan sebesar 1,001 detik dan mode dua sebesar 0,841 detik, sehingga batasan periode terpenuhi. Persentase base shear rangka pemikul momen telah memenuhi syarat minimum yaitu 25% dari gaya lateral total gedung. Simpangan antar lantai baik gempa statik dan dinamik arah x dan y tidak melebihi simpangan yang diizinkan sehingga struktur mampu menahan gaya gempa yang terjadi.
{"title":"PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG 5 LANTAI DI KELURAHAN NGADE TERNATE","authors":"zulham S Lambado, I. Imran","doi":"10.33387/clapeyron.v1i1.1629","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/clapeyron.v1i1.1629","url":null,"abstract":"Suatu bangunan gedung yang berlantai banyak perlu direncanakan dengan tepat dan teliti agar memenuhi kriteria kekuatan (strength), kenyamanan (serviceability), keselamatan (safety), dan umur rencana bangunan (durability). Gempa bumi sering terjadi di wilayah Indonesia, baik yang bersifat tektonik maupun vulkanik menimbulkan dampak kerusakan yang tidak sedikit khususnya pada sarana dan prasarana maupun infrastruktur secara umum. Bangunan tahan gempa merupakan bangunan yang mampu meredam energi gempa yang terjadi, melalui kombinasi gaya dalam bangunan yang di hasilkan dari komponen struktur dan non struktur bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan suatu struktur bangunan yang tahan terhadap gempa, dengan mengunakan metode analisa statik dan analisa dinamik.Gedung didesain dengan tingkat daktilitas tinggi, agar saat terjadi gempa kuat struktur gedung tidak runtuh. Dengan menentukan kategori seismik berdasarkan kategori resiko gempa, bangunan masuk kategori resiko D. Gedung termasuk kedalam kategori resiko II dengan faktor keutamaan gempa Ie = 1. Struktur didesain dengan sistem rangka pemikul momen dengan nilai koefisien modifikasi respons (R) 8. Rangka pemikul momen sekurang-kurangnya mampu menahan 25% dari gaya lateral total. Periode maksimum untuk syarat batas periode gedung adalah 1,0623 detik. Waktu getar gedung untuk mode satu didapatkan sebesar 1,001 detik dan mode dua sebesar 0,841 detik, sehingga batasan periode terpenuhi. Persentase base shear rangka pemikul momen telah memenuhi syarat minimum yaitu 25% dari gaya lateral total gedung. Simpangan antar lantai baik gempa statik dan dinamik arah x dan y tidak melebihi simpangan yang diizinkan sehingga struktur mampu menahan gaya gempa yang terjadi.","PeriodicalId":340678,"journal":{"name":"CLAPEYRON : JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL","volume":"131 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126009685","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-01-30DOI: 10.33387/clapeyron.v1i1.1630
Hartini Ridwan, Nani Nagu
Pengembangan rumah atau penambahan jumlah ruangan terjadi di hampir semua lokasi pemukiman. Penurunan kemampuan tanah untuk meresapkan air sebagai akibat adanya perubahan lingkungan yang merupakan dampak dari proses pembangunan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan tanah dalam meresapkan air hujan ialah melalui pembuatan sumur resapan. Dengan sumur resapan ini air hujan akan ditampung dan diresapkan kedalam tanah sehingga dapat memperbaiki permukaan air tanah serta mengurangi aliran permukaan. Pada studi ini akan membahas masalah dikelurahan Maliaro Ternate Tengah yang memiliki kapasitas jumlah penduduk cukup padat. Kesan padat dapat dilihat dengan banyaknya pertumbuhan penduduk pada tahun 2018 yang mencapai 8.300 jiwa dengan luas wilayah 1.385.213 m2. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai suatu keadaan berdasarkan data yang diperoleh dengan cara menyajikan, mengumpulkan dan menganalisis data tersebut sehingga menjadi informasi baru yang dapat digunakan untuk menganalisa masalah yang sedang diteliti. Hasil penelitian menunjukan bahwa tinggi intensitas curah hujan di lokasi studi berdasarkan curah hujan 2008 s.d 2017 dengan metode Van Breen untuk durasi hujan 1 jam pada PUH 2, 5, 10, dan 25 tahun masing-masing adalah 89,8045 mm/jam, 96,5213 mm/jam, 98,0888 mm/jam, 98,9118 mm/jam. Berdasarkan perhitungan, desain sumur resapan adalah berbentuk lingkaran dengan diameter 1 m dan kedalaman 2,16 m, air hujan yang masuk kedalam saluran drainase yang berasal dari halaman dan jalan adalah 4,1703 m 3 /detik. Dengan demikian, terjadi pengurangan debit sebesar 18,0215 m 3 /detik. Jumlah sumur resapan yang dibangun untuk kelurahan Maliaro adalah sebanyak 23 buah.
{"title":"DESAIN SUMUR RESAPAN UNTUK DAERAH PADAT PENDUDUK DI KELURAHAN MALIARO TERNATE TENGAH","authors":"Hartini Ridwan, Nani Nagu","doi":"10.33387/clapeyron.v1i1.1630","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/clapeyron.v1i1.1630","url":null,"abstract":"Pengembangan rumah atau penambahan jumlah ruangan terjadi di hampir semua lokasi pemukiman. Penurunan kemampuan tanah untuk meresapkan air sebagai akibat adanya perubahan lingkungan yang merupakan dampak dari proses pembangunan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan tanah dalam meresapkan air hujan ialah melalui pembuatan sumur resapan. Dengan sumur resapan ini air hujan akan ditampung dan diresapkan kedalam tanah sehingga dapat memperbaiki permukaan air tanah serta mengurangi aliran permukaan. Pada studi ini akan membahas masalah dikelurahan Maliaro Ternate Tengah yang memiliki kapasitas jumlah penduduk cukup padat. Kesan padat dapat dilihat dengan banyaknya pertumbuhan penduduk pada tahun 2018 yang mencapai 8.300 jiwa dengan luas wilayah 1.385.213 m2. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai suatu keadaan berdasarkan data yang diperoleh dengan cara menyajikan, mengumpulkan dan menganalisis data tersebut sehingga menjadi informasi baru yang dapat digunakan untuk menganalisa masalah yang sedang diteliti. Hasil penelitian menunjukan bahwa tinggi intensitas curah hujan di lokasi studi berdasarkan curah hujan 2008 s.d 2017 dengan metode Van Breen untuk durasi hujan 1 jam pada PUH 2, 5, 10, dan 25 tahun masing-masing adalah 89,8045 mm/jam, 96,5213 mm/jam, 98,0888 mm/jam, 98,9118 mm/jam. Berdasarkan perhitungan, desain sumur resapan adalah berbentuk lingkaran dengan diameter 1 m dan kedalaman 2,16 m, air hujan yang masuk kedalam saluran drainase yang berasal dari halaman dan jalan adalah 4,1703 m 3 /detik. Dengan demikian, terjadi pengurangan debit sebesar 18,0215 m 3 /detik. Jumlah sumur resapan yang dibangun untuk kelurahan Maliaro adalah sebanyak 23 buah.","PeriodicalId":340678,"journal":{"name":"CLAPEYRON : JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124950329","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2015-06-15DOI: 10.33387/clapeyron.v1i1.1632
H. Manalip, E. Kumaat, F. Runtu
Salah satu jenis bangunan tahan gempa adalah gedung beton bertulang menggunakan sistem rangka struktur yang dikombinasikan dengan dinding geser. Kinerja gedung akan bertambah dan menjadi optimal jika pola penempatan dinding geser serta metode analisanya tepat. Desain berbasis kinerja dengan Analisa Pushover mengasumsikan struktur dalam kondisi inelastik, yang ditandai dengan terbentuknya sendi plastis pada balok dan kolom, kondisi ini dapat dicapai apabila struktur berperilaku daktail. Kota Manado berada pada wilayah Hazard Gempa yang besar, sehingga diperlukan desain yang optimal dengan mengaplikasikan beban gempa yang bersesuaian dengan kondisi tanah di mana bangunan akan berdiri. Spektrum Gempa menunjukkan pola pembebanan yang berbeda untuk masing – masing kelas situs tanah. Pola penempatan dinding geser ditempatkan simetris terhadap titik berat bangunan dengan panel yang saling tegak lurus. Model struktur ditentukan dan dianalisa menggunakan software ETABS kemudian dilanjutkan dengan analisa pushover menggunakan software SAP 2000. Pola penempatan dinding geser berdasarkan hazard 2500 tahun, pada kelas Situs A mengikuti pola model 19, kelas situs B dan C mengikuti pola model 13, kelas situs D mengikuti pola model 12, dan kelas situs E mengikuti model 4. Berdasarkan hazard 500 tahun, seluruh kelas situs dari A sampai E mengikuti pola model 11. Berdasarkan hazard 1000 tahun, kelas Situs A mengikuti pola model 19 dan atau 20, kelas situs B dan C, mengikuti pola model 19 dan atau 4, kelas situs D, mengikuti pola model 11 dan atau 19, dan kelas situs E mengikuti pola model 4 dan atau 12. Persamaan penempatan dinding geser untuk wilayah Manado yakni Y = 1,057082X – 17, 236, di mana nilai X merupakan prosentase perbandingan antara besarnya base shear terhadap berat total struktur, nilai Y memenuhi { Y | Y ϵ A, Y ≤ 20 }. Prosentase simpangan inelastik terhadap simpangan elastik sangat signifikan, hal ini berarti informasi perilaku struktur yang didesain dengan Performance Basic Desain lebih mendekati kondisi sebenarnya pada saat terjadi gempa. Dengan demikian struktur sudah berada dalam kondisi yang optimal. Kata kunci: penempatan, dinding geser, optimal
抗震结构的一种类型是钢筋混凝土结构,它与滑动墙结合在一起。如果滑动墙壁的位置模式和分析方法正确,建筑的性能将会增加并达到最佳状态。以Pushover为基础的性能设计,以柱状和柱状关节的形成为标志。马纳多市位于严重的地震危险区,因此需要将地震的负担与建筑所在的地面条件进行协调,从而达到最佳的设计。地震光谱显示了不同的地形覆盖模式。滑动墙的位点是对称的,建筑的重心是垂直的。指定的结构模型,并使用应用软件进行分析,然后使用SAP软件2000进行pushover分析。根据hazard 2500年的部署模式,A班遵循模型19,网站B班和C班遵循模型13,站点站点班遵循模型12,站点E班遵循模型4。根据哈扎德500年的数据,从A到E,所有这些等级的网站都遵循11款模式。根据千年前的hazard,站点A班遵循模型19和或20的模式,站点B和C班遵循模型19和4的模式,站点D类遵循模型11和19的模式,站点E类遵循模型4和或12的模式。滑动墙来安置马纳多地区即方程Y = X 1,057082X—17,236个,价值在哪里是对总重量的比例比较大基地之间的剪切结构,Y的值满足{Y Y |ϵA, Y≤20了。直流与直流的脱节率是非常重要的,这意味着结构行为信息设计的基本性能设计更接近地震发生时的真实情况。因此,结构处于最佳状态。关键词:位置,滑动墙,最佳
{"title":"PENEMPATAN DINDING GESER PADA BANGUNAN BETON BERTULANG DENGAN ANALISA PUSHOVER","authors":"H. Manalip, E. Kumaat, F. Runtu","doi":"10.33387/clapeyron.v1i1.1632","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/clapeyron.v1i1.1632","url":null,"abstract":"Salah satu jenis bangunan tahan gempa adalah gedung beton bertulang menggunakan sistem rangka struktur yang dikombinasikan dengan dinding geser. Kinerja gedung akan bertambah dan menjadi optimal jika pola penempatan dinding geser serta metode analisanya tepat. Desain berbasis kinerja dengan Analisa Pushover mengasumsikan struktur dalam kondisi inelastik, yang ditandai dengan terbentuknya sendi plastis pada balok dan kolom, kondisi ini dapat dicapai apabila struktur berperilaku daktail. Kota Manado berada pada wilayah Hazard Gempa yang besar, sehingga diperlukan desain yang optimal dengan mengaplikasikan beban gempa yang bersesuaian dengan kondisi tanah di mana bangunan akan berdiri. Spektrum Gempa menunjukkan pola pembebanan yang berbeda untuk masing – masing kelas situs tanah. Pola penempatan dinding geser ditempatkan simetris terhadap titik berat bangunan dengan panel yang saling tegak lurus. Model struktur ditentukan dan dianalisa menggunakan software ETABS kemudian dilanjutkan dengan analisa pushover menggunakan software SAP 2000. Pola penempatan dinding geser berdasarkan hazard 2500 tahun, pada kelas Situs A mengikuti pola model 19, kelas situs B dan C mengikuti pola model 13, kelas situs D mengikuti pola model 12, dan kelas situs E mengikuti model 4. Berdasarkan hazard 500 tahun, seluruh kelas situs dari A sampai E mengikuti pola model 11. Berdasarkan hazard 1000 tahun, kelas Situs A mengikuti pola model 19 dan atau 20, kelas situs B dan C, mengikuti pola model 19 dan atau 4, kelas situs D, mengikuti pola model 11 dan atau 19, dan kelas situs E mengikuti pola model 4 dan atau 12. Persamaan penempatan dinding geser untuk wilayah Manado yakni Y = 1,057082X – 17, 236, di mana nilai X merupakan prosentase perbandingan antara besarnya base shear terhadap berat total struktur, nilai Y memenuhi { Y | Y ϵ A, Y ≤ 20 }. Prosentase simpangan inelastik terhadap simpangan elastik sangat signifikan, hal ini berarti informasi perilaku struktur yang didesain dengan Performance Basic Desain lebih mendekati kondisi sebenarnya pada saat terjadi gempa. Dengan demikian struktur sudah berada dalam kondisi yang optimal. Kata kunci: penempatan, dinding geser, optimal","PeriodicalId":340678,"journal":{"name":"CLAPEYRON : JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126309071","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}