首页 > 最新文献

Jurnal Agro Industri Perkebunan最新文献

英文 中文
Daya gabung dan aksi gen komponen hasil jagung profilik hasil tinggi menggunakan analisis line X tester 利用行X测试器分析,高导玉米成分的整合和作用
Pub Date : 2021-07-30 DOI: 10.15575/9209
Roy Efendi, S. Priyanto, M. Azrai
Peningkatan produktivitas jagung dapat dilakukan melalui perakitan varietas jagung yang memiliki tingkat prolifikasi tinggi. Ketersediaan galur-galur yang memiliki tingkat prolifikasi tinggi dan daya gabung yang baik akan memberikan peluang besar dalam perakitan jagung hibrida prolifik dengan hasil tinggi. Penelitian ini bertujuan memilih galur-galur prolifik yang memiliki daya gabung yang baik pada karakter prolifikasi dan mengevaluasi tingkat prolifikasi dan produktivitas jagung hibrida yang dibentuk dari galur-galur tersebut serta mengetahui aksi gen yang berperan pada karakter komponen hasil. Percobaan dilakukan dua tahap yaitu pembentukan hibrida dari galur-galur prolifik dengan metode testcross dan evaluasi hibrida yang terbentuk dengan menggunakan rancangan alfa lattice dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan galur G7 memiliki nilai daya gabung umum yang baik untuk karakter persentase tanaman prolifik. Hibrida G35/G102612 merupakan hibrida uji dengan persentase tanaman prolifik tertinggi 55,8%. Hibrida G7/Mal03 dengan hasil biji 12,9 t ha-1 dan persentase tanaman prolifik 53,9% merupakan jagung hibrida prolifik dengan hasil tinggi. Aksi gen non aditif lebih berperan dalam penampilan karakter komponen hasil pada jagung prolifik.AbstractMaize productivity can be increased by improving maize varieties with high prolificacy. The adequate of high prolificacy lines with a good combining ability will provide great opportunities to form a high yield prolific maize. The research aimed to select the prolific line which has good combining ability on the prolificacy and evaluate the prolificacy and productivity of the hybrid maize from these lines and to know the gene action which plays role in the yield component characters. The research was carried out in two stages, i.e. the formation of hybrids from the prolific line using the testcross method and evaluation of hybrids using the alpha lattice design with three replications. The results showed that line G7 had a good general combining ability for the percentage of prolific plants. Hybrid G35/G102612 was the test hybrid with the highest percentage of prolific plants of 55,8%. Hybrid G7/ Mal03 which had the yield of 12,9 t ha-1and percentage of prolific plants 53,9% was the prolific hybrid maize with the high yield. The non-additive effect played the main role for yield component characters of prolific hybrid maize.
提高玉米的生产力可以通过使玉米品种的增殖来实现。在增殖率高、整合良好的玉米杂交中,丝带的有效性和整合能力将为高产玉米杂交带来巨大的机会。本研究旨在选择具有良好凝聚力的介质,评估从介质中形成的玉米杂交玉米的增殖率和生产力,并了解其成分成分中的作用基因。实验进行了两个阶段的实验,即在testcross方法中形成沟增殖法,并利用阿尔法意义与三申命记的设计对形成的杂交品种进行评估。研究结果表明,G7的凹槽具有很好的统一能力,可以代表植物种群的特性。G35/G102612号杂交品种是测试杂交品种,增长率最高55.8%。G7/Mal03种子产量为12.9 t -1和增生植物比例为53.9%的增生玉米。非添加剂基因的作用更多的是增殖玉米中结果成分的外观。AbstractMaize产品可能会被高产品种的即兴种植所增加。高质量的线条具有良好的组合能力,这将为形成高通量玉米提供巨大的机会。这项研究允许选择数一数二的途径,从而更好地评估这些线条中混合酶的作用和产生,并了解在这些线条中扮演的角色。研究显示出两种不同的状态,即利用测试方法和混合法的结果,使用阿尔法的三重复制设计。据推测,这条G7线具有良好的综合能力,足以支撑那些先进的植物。杂交G35/G102612是测试最先进的扩散设备55.8%。混血儿G7/ Mal03拥有129 t -1和53.9%的扩散行星是高海拔的杂交品种。非附着力效果作用的游戏角色,为发现的杂交品种角色扮演。
{"title":"Daya gabung dan aksi gen komponen hasil jagung profilik hasil tinggi menggunakan analisis line X tester","authors":"Roy Efendi, S. Priyanto, M. Azrai","doi":"10.15575/9209","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/9209","url":null,"abstract":"Peningkatan produktivitas jagung dapat dilakukan melalui perakitan varietas jagung yang memiliki tingkat prolifikasi tinggi. Ketersediaan galur-galur yang memiliki tingkat prolifikasi tinggi dan daya gabung yang baik akan memberikan peluang besar dalam perakitan jagung hibrida prolifik dengan hasil tinggi. Penelitian ini bertujuan memilih galur-galur prolifik yang memiliki daya gabung yang baik pada karakter prolifikasi dan mengevaluasi tingkat prolifikasi dan produktivitas jagung hibrida yang dibentuk dari galur-galur tersebut serta mengetahui aksi gen yang berperan pada karakter komponen hasil. Percobaan dilakukan dua tahap yaitu pembentukan hibrida dari galur-galur prolifik dengan metode testcross dan evaluasi hibrida yang terbentuk dengan menggunakan rancangan alfa lattice dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan galur G7 memiliki nilai daya gabung umum yang baik untuk karakter persentase tanaman prolifik. Hibrida G35/G102612 merupakan hibrida uji dengan persentase tanaman prolifik tertinggi 55,8%. Hibrida G7/Mal03 dengan hasil biji 12,9 t ha-1 dan persentase tanaman prolifik 53,9% merupakan jagung hibrida prolifik dengan hasil tinggi. Aksi gen non aditif lebih berperan dalam penampilan karakter komponen hasil pada jagung prolifik.AbstractMaize productivity can be increased by improving maize varieties with high prolificacy. The adequate of high prolificacy lines with a good combining ability will provide great opportunities to form a high yield prolific maize. The research aimed to select the prolific line which has good combining ability on the prolificacy and evaluate the prolificacy and productivity of the hybrid maize from these lines and to know the gene action which plays role in the yield component characters. The research was carried out in two stages, i.e. the formation of hybrids from the prolific line using the testcross method and evaluation of hybrids using the alpha lattice design with three replications. The results showed that line G7 had a good general combining ability for the percentage of prolific plants. Hybrid G35/G102612 was the test hybrid with the highest percentage of prolific plants of 55,8%. Hybrid G7/ Mal03 which had the yield of 12,9 t ha-1and percentage of prolific plants 53,9% was the prolific hybrid maize with the high yield. The non-additive effect played the main role for yield component characters of prolific hybrid maize.","PeriodicalId":34207,"journal":{"name":"Jurnal Agro Industri Perkebunan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74848693","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Respon tanaman padi (Oryza sativa L.) terhadap sistem tanam dan jumlah bibit 水稻(Oryza sativa L.)对种植系统和种子数量的反应
Pub Date : 2021-07-30 DOI: 10.15575/10629
Ndari Retno Lestari, Soni Isnaini, Safiuddin Safiuddin, Yatmin Yatmin, M. Maryati
Sistem tanam (ST) yang sering digunakan petani yaitu ST tegel. Sampai sekarang masih banyak petani yang menggunakan bibit lebih dari tujuh batang per lubang tanam (BpLT). Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari respon tanaman padi terhadap  ST dan jumlah bibit per lubang tanam (JBpLT). Penelitian dilakukan di Desa Raman Aji, Kecamatan Raman Utara, Lampung Timur pada bulan Februari sampai Mei 2016.  Perlakuan disusun dalam Rancangan Kelompok Teracak Lengkap dengan pola split plot.  Petak utama adalah ST jarwo 2:1, ST Jarwo 4:1, dan ST tegel 25 x 25 cm. Anak petak terdiri atas JBpLT: 1 BpLT, 2 BpLT, dan 3 BpLT. Data dianalisis ragam dan dilanjutkan uji orthogonal  kontras, semua pengujian dilakukan pada taraf 5%.  Hasil percobaan menunjukkan bahwa (1) ST jarwo 2:1 dan ST jarwo 4:1 meningkatkan pertumbuhan padi hibrida Mapan P-05 dibandingkan ST tegel 25 x 25 cm, (2) penanaman 1 BpLT meningkatkan komponen hasil padi dibandingkan penanaman 2 BpLT dan 3 BpLT, dan (3) penanaman 1 BpLT memberikan hasil GKG (6,86 t ha-1) yang lebih tinggi dari penanaman 2 BpLT (5,64 t ha-1) dan 3 BpLT (4,59 t ha-1) pada ST jarwo 2:1, ST jarwo 4:1 dan ST tegel 25 x 25 cm, secara berurutan.AbstractThe common planting system (PS) used by the farmers is Tegel system. Yet, many farmers still use more than seven seeds per planting hole (SpPH). The research objective was to study the reponse of rice plants to the planting system and the number SpPH. The research was conducted in Raman Aji Village, Raman Utara, East Lampung from February to May 2016. The treatments were arranged in a RCBD with a split plot pattern (the main plot were the PS i.e. jarwo 2: 1, jarwo 4: 1 and “Tegel” 25 x 25 cm; the subplots are the number of SpPH i.e. 1 SpPH, 2 SpPH, and 3 SpPH). The results showed that (1) the jarwo 2: 1 system increased rice growth compared to the 25 x 25 cm “Tegel”; (2) application of 1 SpPH increased the yield  component  of rice compared to planting 2 SpPH and SpPH; and (3) application of 1 SpPH (6.86 t ha-1) gave the higher weight of milled grain than using 2 SpPH (5.64 t ha-1) and 3 SpPH (4.59 t ha-1), both planted in the jarwo 2:1, jarwo 4:1 and 25 x 25 cm  “Tegel” System
农民最常用的作物系统是圣泰格尔。到目前为止,许多农民每个育苗(BpLT)使用超过7根种子。研究的目的是研究稻米对每个植株(JBpLT)的反应和种子数量。这项研究于2016年2月至5月在南榜东部拉曼村阿吉村进行。治疗方法采用的是一个完整的随机组设计,有一个分裂的情节模式。主要网格是ST jarwo 2:1, ST jarwo 4:1,和ST tegel 25×25厘米。这个字段包含JBpLT: 1 BpLT, 2 BpLT和3 BpLT。数据分析了并继续进行正畸检查,所有测试均以5%进行。实验结果表明,(1)圣jarwo 2:1和圣jarwo 4:1促进杂交水稻生长稳定P-05圣泰格尔25×25厘米相比,(2)种植1 BpLT增加组件相比,水稻种植结果2 BpLT和BpLT,(3)种植1 BpLT出产GKG (6.86 t ha-1)更高的种植2 BpLT (5.64 t ha-1)和3 BpLT (4.59 t ha-1)在圣jarwo 2:1,圣jarwo 4:1和圣泰格尔25×25厘米,按顺序。摘要公共植物系统(PS)由农民使用的是Tegel系统。然而,许多农民仍然每个植株只使用7个种子。这项研究的目标是研究水稻种植的再现,研究植物系统和SpPH数字。这项研究是从2016年2月到5月,从北拉曼·阿吉村受理。在rcrt中,treatments以分裂的模式排列在一起(主要情节是PS i.e. jarwo 2: 1, jarwo 4: 1和Tegel 25×25厘米;换乘是SpPH 1 SpPH 2 SpPH和3 SpPH的数字。最近的建议是(1)jarwo 2: 1个增加的大米系统被比作25×25厘米的Tegel;(2) 1个SpPH的应用增加了种植2个SpPH和SpPH的可行性;(3)一个SpPH的应用(6.86 t -1)提供了比使用2个SpPH (5.64 t -1)和3个SpPH (4.59 t -1),在jarwo 2:1, jarwo 4:1和25厘米的“Tegel”系统中种植的高质量的谷物
{"title":"Respon tanaman padi (Oryza sativa L.) terhadap sistem tanam dan jumlah bibit","authors":"Ndari Retno Lestari, Soni Isnaini, Safiuddin Safiuddin, Yatmin Yatmin, M. Maryati","doi":"10.15575/10629","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/10629","url":null,"abstract":"Sistem tanam (ST) yang sering digunakan petani yaitu ST tegel. Sampai sekarang masih banyak petani yang menggunakan bibit lebih dari tujuh batang per lubang tanam (BpLT). Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari respon tanaman padi terhadap  ST dan jumlah bibit per lubang tanam (JBpLT). Penelitian dilakukan di Desa Raman Aji, Kecamatan Raman Utara, Lampung Timur pada bulan Februari sampai Mei 2016.  Perlakuan disusun dalam Rancangan Kelompok Teracak Lengkap dengan pola split plot.  Petak utama adalah ST jarwo 2:1, ST Jarwo 4:1, dan ST tegel 25 x 25 cm. Anak petak terdiri atas JBpLT: 1 BpLT, 2 BpLT, dan 3 BpLT. Data dianalisis ragam dan dilanjutkan uji orthogonal  kontras, semua pengujian dilakukan pada taraf 5%.  Hasil percobaan menunjukkan bahwa (1) ST jarwo 2:1 dan ST jarwo 4:1 meningkatkan pertumbuhan padi hibrida Mapan P-05 dibandingkan ST tegel 25 x 25 cm, (2) penanaman 1 BpLT meningkatkan komponen hasil padi dibandingkan penanaman 2 BpLT dan 3 BpLT, dan (3) penanaman 1 BpLT memberikan hasil GKG (6,86 t ha-1) yang lebih tinggi dari penanaman 2 BpLT (5,64 t ha-1) dan 3 BpLT (4,59 t ha-1) pada ST jarwo 2:1, ST jarwo 4:1 dan ST tegel 25 x 25 cm, secara berurutan.AbstractThe common planting system (PS) used by the farmers is Tegel system. Yet, many farmers still use more than seven seeds per planting hole (SpPH). The research objective was to study the reponse of rice plants to the planting system and the number SpPH. The research was conducted in Raman Aji Village, Raman Utara, East Lampung from February to May 2016. The treatments were arranged in a RCBD with a split plot pattern (the main plot were the PS i.e. jarwo 2: 1, jarwo 4: 1 and “Tegel” 25 x 25 cm; the subplots are the number of SpPH i.e. 1 SpPH, 2 SpPH, and 3 SpPH). The results showed that (1) the jarwo 2: 1 system increased rice growth compared to the 25 x 25 cm “Tegel”; (2) application of 1 SpPH increased the yield  component  of rice compared to planting 2 SpPH and SpPH; and (3) application of 1 SpPH (6.86 t ha-1) gave the higher weight of milled grain than using 2 SpPH (5.64 t ha-1) and 3 SpPH (4.59 t ha-1), both planted in the jarwo 2:1, jarwo 4:1 and 25 x 25 cm  “Tegel” System","PeriodicalId":34207,"journal":{"name":"Jurnal Agro Industri Perkebunan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77818954","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pemetaan dan Evaluasi Kesesuaian Curah Hujan untuk Tanaman Kelapa Sawit di Kecamatan Bintang Bayu Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara 苏门答腊北部巴渝-巴渝县进攻贝达盖省的Sawit特征植物的雨水兼容性规划和评估
Pub Date : 2021-05-09 DOI: 10.25181/JAIP.V9I1.1706
Sakiah Sakiah, Eka Bobby Febrianto, Ayi Sudrajat, Albert Kristian Siregar
Iklim merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi kelapa sawit, salah satu unsur iklim yang sangat penting adalah hujan. Hujan sebagai sumber air utama dalam memenuhi kebutuhan tanaman kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan tipe iklim wilayah Bintang Bayu serta mengetahui tren curah hujan dalam kurun waktu 10 tahun (2010-2019) di Kecamatan Bintang Bayu, Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode Sistem Informasi Geografis (SIG) dan deskriptif analitis. Data curah hujan bersumber dari citra satelit (Data Chips-2.0, UCSB) yang diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan yang digunakan sebagai dasar untuk menentukan bulan kering dan bulan basah berdasarkan Schmidt-Ferguson, selanjutnya ditentukan nilai Q dan untuk memetakan iklim digunakan Software ArcGIS 10.3. Evaluasi kesesuaian curah hujan dilakukan dengan cara membandingkan data pengamatan curah hujan tahunan dengan Kriteria Kesesuaian Lahan Kelapa Sawit berdasarkan Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian. Tren curah hujan bulanan dalam kurun waktu 10 tahun dianalisis menggunakan regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan Bintang Bayu memiliki tipe iklim A (hutan hujan tropis), yang mana pada wilayah dengan tipe iklim A cocok untuk tanaman kelapa sawit. Berdasarkan sebaran hujan tahunan, terdapat dua sebaran hujan yaitu 2.500-3.000 mm tahun-1 dan 3.000-3.500 mm tahun-1 dan tidak ditemukan wilayah dengan sebaran hujan tahunan 2.000-2.500 mm tahun-1, dengan demikian wilayah Bintang Bayu termasuk kelas S2. Dalam kurun waktu sepuluh tahun, terjadi penurunan curah hujan pada bulan Januari, Mei, Juli dan Oktober sedangkan pada bulan-bulan lainnya terjadi kenaikan curah hujan
气候是影响油棕生长和生产的因素之一,气候的一个重要因素是降雨。雨水是满足棕榈油需求的主要水源。这项研究旨在绘制巴乌星地区气候类型的地图,了解苏门答腊北部绍尔代代摄政10年(2010-2019年)降雨量的趋势。研究采用地理信息系统(SIG)和分析描述性描述的方法进行。降雨数据来自卫星图像(chips -2.0, UCSB),这些数据来自气象学和地球物理机构(BMKG),该地区是通过mis - ferguson用来确定干旱和潮湿月份的,随后确定了Q的价值,并用于气候分析ArcGIS软件10.3的使用。对降水质量的评估是通过将年度降水观测数据与基于大型农场资源研究和开发大厅的棕榈油配权标准进行比较来实现的。10年来,每月降雨量的趋势是用线性回归分析的。研究表明,八角星群拥有一种气候A型(热带雨林),适合油棕生长。根据年度降水计算,每年2500 - 3000毫米(3000 - 3000毫米)的降水和2000 - 3500毫米(3300 - 3500毫米)的降水区域没有发现每年2000 - 2500毫米(2000 - 2500毫米)的区域,因此白星区包括二班。在这十年里,降雨量在1月、5月、7月和10月下降,而其他月份则在降雨量增加
{"title":"Pemetaan dan Evaluasi Kesesuaian Curah Hujan untuk Tanaman Kelapa Sawit di Kecamatan Bintang Bayu Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara","authors":"Sakiah Sakiah, Eka Bobby Febrianto, Ayi Sudrajat, Albert Kristian Siregar","doi":"10.25181/JAIP.V9I1.1706","DOIUrl":"https://doi.org/10.25181/JAIP.V9I1.1706","url":null,"abstract":"Iklim merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi kelapa sawit, salah satu unsur iklim yang sangat penting adalah hujan. Hujan sebagai sumber air utama dalam memenuhi kebutuhan tanaman kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan tipe iklim wilayah Bintang Bayu serta mengetahui tren curah hujan dalam kurun waktu 10 tahun (2010-2019) di Kecamatan Bintang Bayu, Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode Sistem Informasi Geografis (SIG) dan deskriptif analitis. Data curah hujan bersumber dari citra satelit (Data Chips-2.0, UCSB) yang diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan yang digunakan sebagai dasar untuk menentukan bulan kering dan bulan basah berdasarkan Schmidt-Ferguson, selanjutnya ditentukan nilai Q dan untuk memetakan iklim digunakan Software ArcGIS 10.3. Evaluasi kesesuaian curah hujan dilakukan dengan cara membandingkan data pengamatan curah hujan tahunan dengan Kriteria Kesesuaian Lahan Kelapa Sawit berdasarkan Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian. Tren curah hujan bulanan dalam kurun waktu 10 tahun dianalisis menggunakan regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan Bintang Bayu memiliki tipe iklim A (hutan hujan tropis), yang mana pada wilayah dengan tipe iklim A cocok untuk tanaman kelapa sawit. Berdasarkan sebaran hujan tahunan, terdapat dua sebaran hujan yaitu 2.500-3.000 mm tahun-1 dan 3.000-3.500 mm tahun-1 dan tidak ditemukan wilayah dengan sebaran hujan tahunan 2.000-2.500 mm tahun-1, dengan demikian wilayah Bintang Bayu termasuk kelas S2. Dalam kurun waktu sepuluh tahun, terjadi penurunan curah hujan pada bulan Januari, Mei, Juli dan Oktober sedangkan pada bulan-bulan lainnya terjadi kenaikan curah hujan","PeriodicalId":34207,"journal":{"name":"Jurnal Agro Industri Perkebunan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47172293","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Bioaktivitas ekstrak biji bintaro terhadap kutu daun Aphis gossypii GLOVER dan pengaruhnya terhadap tanaman cabai 野芋头籽提取物对蚜虫Aphis gossypii GLOVER及其对辣椒植物的影响
Pub Date : 2020-12-30 DOI: 10.15575/8380
Rial Mustiarif, Djamilah Djamilah, N. Setyowati, Agustin Zakarni
Aphis gossypii Glover hama penting tanaman cabai, dapat dikendalian dengan menggunakan pestisida nabati. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi waktu aplikasi dan konsentrasi ekstrak kasar biji bintaro (Cerbera odollam G.) dalam mengendalikan A. gossypii Glover serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman cabai. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap, dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah waktu aplikasi ekstrak (waktu sebelum dan waktu setelah infestasi A. gossypii Glover). Faktor kedua adalah konsentrasi ekstrak bintaro (0%, 1%, 2%, 3%, 4% dan 5%). Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi 1% ekstrak biji bintaro menyebabkan mortalitas kutu daunnya 68% sedangkan pada konsentrasi 3% mortalitasnya mencapai 90%. Ekstrak biji bintaro yang diberikan sebelum hama diinfestasikan menyebabkan mortalitas kutu daun 59,5% sedangkan jika diberikan setelah hama diinfestasikan mortalitasnya meningkat menjadi 77,6%. Nilai LC50 dan LC90 ekstrak biji bintaro diaplikasikan sebelum dan setelah hama diinfestasikan secara berurutan adalah 1,8%; 4,4%; 0,57% dan 2,8%. A. gossypii Glover yang diinfestasikan pada tanaman berumur 4 minggu dan disemprot dengan ekstrak biji bintaro pada konsentrasi 1% dapat menurunkan intensitas kerusakan pada hari ke tujuh setelah infestasi dan tidak berpengaruh terhadap jumlah daun, bobot segar maupun bobot kering tanaman cabai. Ekstrak biji bintaro dapat dikembangkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama A. gossypii Glover pada tanaman cabai. Aphis gossypii Glover is an important sucking insect pest of the pepper (Capsicum annum L.), Can be controlled by using natural pesticides. The study aimed to evaluate the application time and concentration of Cerbera odollam G. seed extract in controlling A. gossypii and their effects on pepper, C. annum. Complete randomized design was used in this experiment, with two factors, and was repeated three times. The first factor was the time of application of the extract, consisting of before and after A. gossypii infestation. The second factor was the concentration of C. odollam extract (0%, 1%, 2%, 3%, 4% and 5%). The results indicated the C. odollam seed extract affected the mortality of A. gossypii. At a concentration of 1% of C. odollam seed extract, the mortality of A. gossypii was 68% while at a concentration of 3% the mortality reached up to 90%. C. odollam seed extract applied before infestation, the mortality of A. gossypii was 59.5% whereas, after the infestation, the mortality increased up to 77.6%. LC50 and LC90 extract of C. odollam seeds applied before and after infestation were 1.8%; 4.4%; 0.57% and 2.8% respectively. A. gossypii infested at 8 weeks old pepper and sprayed with C. odollam seed extract at a concentration of 1% lowered the crop damage on the seventh day after infestation. On the other hand, the application of C. odollam seed extract did not affect the number of leaves, fresh weight, and dry weight of pepper. This study indicate that C. odol
Aphis gossypii是一种重要的辣椒植物,它可以通过使用植物杀虫剂来控制。这项研究的目的是评估野太郎种子(Cerbera odollam G.)在控制甘蔗渣球茎和它对辣椒植物生长的影响方面的时间和浓度。研究采用了一个完整的随机设计,两个因素和三个重复。第一个因素是提取应用程序的时间(拖带A. gossypii Glover的前后时间)。第二个因素是bintaro提取物的浓度(0%,1%,2%,3%,5%和5%)。研究结果显示,野太郎籽提取物的浓度为68%,活跳蚤的死亡率为90%。未受精害虫前服用的野芋头果实可使蚜虫死亡人数达到59.5%,而在受精后将其发病率增加到77.6%。分等级为LC50和LC90 bintaro nads的三分之一在鼠连续显现之前和之后被应用,为1.8%;4,4%;0.57%和2.8%。4周大的gossypii Glover在一株4周大的植物中显现,并在1%的浓度中喷洒野芋头提品,可以在感染后的第7天减少破坏强度,对树叶的数量没有影响,新鲜的和干的甘草的重量。野太郎籽提取物可以作为一种植物杀虫剂来控制胡椒植物上的害虫。胡椒的薄雾是一种重要的吸虫病,可以用天然瘟疫来控制。研究表明,研究的时间和研究Cerbera odollam G. seed extract控制了对pepper的影响,C. annum。在这个实验中使用了完整的分层设计,有两个因素,重复了三次。第一个因素是执行extract的时间,由gossypii入侵站提出。第二因素是C. odollam extract的集中(0%,1%,2%,3%,5%)。建议被提及的是C. odollam seed extract受保密A. gossypii的影响。在1%的odollam seed extract的集中集中,gossypii的死亡率是68%,3%的死亡率上升到了90%。odollam seed extract applied before infestation, gossypii的死亡率是59.5%ic50和LC90 extract C. odollam seeds之前和之后应用的是1.8%;4 . 4%;0.57%和2.8%的尊重。吸入8周的胡椒,以C. odollam seed extract为中心,在就职后第7天失去庄稼。另一方面,odollam seed extract的应用并没有影响叶子的数量、新鲜体重和胡椒的干燥重量。这项研究表明,odollam seed extract可以将其作为一种天然杀虫剂来控制胡椒上的gossypii。
{"title":"Bioaktivitas ekstrak biji bintaro terhadap kutu daun Aphis gossypii GLOVER dan pengaruhnya terhadap tanaman cabai","authors":"Rial Mustiarif, Djamilah Djamilah, N. Setyowati, Agustin Zakarni","doi":"10.15575/8380","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/8380","url":null,"abstract":"Aphis gossypii Glover hama penting tanaman cabai, dapat dikendalian dengan menggunakan pestisida nabati. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi waktu aplikasi dan konsentrasi ekstrak kasar biji bintaro (Cerbera odollam G.) dalam mengendalikan A. gossypii Glover serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman cabai. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap, dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah waktu aplikasi ekstrak (waktu sebelum dan waktu setelah infestasi A. gossypii Glover). Faktor kedua adalah konsentrasi ekstrak bintaro (0%, 1%, 2%, 3%, 4% dan 5%). Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi 1% ekstrak biji bintaro menyebabkan mortalitas kutu daunnya 68% sedangkan pada konsentrasi 3% mortalitasnya mencapai 90%. Ekstrak biji bintaro yang diberikan sebelum hama diinfestasikan menyebabkan mortalitas kutu daun 59,5% sedangkan jika diberikan setelah hama diinfestasikan mortalitasnya meningkat menjadi 77,6%. Nilai LC50 dan LC90 ekstrak biji bintaro diaplikasikan sebelum dan setelah hama diinfestasikan secara berurutan adalah 1,8%; 4,4%; 0,57% dan 2,8%. A. gossypii Glover yang diinfestasikan pada tanaman berumur 4 minggu dan disemprot dengan ekstrak biji bintaro pada konsentrasi 1% dapat menurunkan intensitas kerusakan pada hari ke tujuh setelah infestasi dan tidak berpengaruh terhadap jumlah daun, bobot segar maupun bobot kering tanaman cabai. Ekstrak biji bintaro dapat dikembangkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama A. gossypii Glover pada tanaman cabai. Aphis gossypii Glover is an important sucking insect pest of the pepper (Capsicum annum L.), Can be controlled by using natural pesticides. The study aimed to evaluate the application time and concentration of Cerbera odollam G. seed extract in controlling A. gossypii and their effects on pepper, C. annum. Complete randomized design was used in this experiment, with two factors, and was repeated three times. The first factor was the time of application of the extract, consisting of before and after A. gossypii infestation. The second factor was the concentration of C. odollam extract (0%, 1%, 2%, 3%, 4% and 5%). The results indicated the C. odollam seed extract affected the mortality of A. gossypii. At a concentration of 1% of C. odollam seed extract, the mortality of A. gossypii was 68% while at a concentration of 3% the mortality reached up to 90%. C. odollam seed extract applied before infestation, the mortality of A. gossypii was 59.5% whereas, after the infestation, the mortality increased up to 77.6%. LC50 and LC90 extract of C. odollam seeds applied before and after infestation were 1.8%; 4.4%; 0.57% and 2.8% respectively. A. gossypii infested at 8 weeks old pepper and sprayed with C. odollam seed extract at a concentration of 1% lowered the crop damage on the seventh day after infestation. On the other hand, the application of C. odollam seed extract did not affect the number of leaves, fresh weight, and dry weight of pepper. This study indicate that C. odol","PeriodicalId":34207,"journal":{"name":"Jurnal Agro Industri Perkebunan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90043942","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Aplikasi Trichoderma viride menekan perkembangan Ganoderma boninense di main nursery kelapa sawit media gambut
Pub Date : 2020-12-30 DOI: 10.15575/7143
Yusmar Mahmud
Pembibitan kelapa sawit sering terkendala akibat pengelolaannya belum optimal, sehingga mempengaruhi  produksi  kelapa sawit. Salah satu kendala kelapa sawit adalah penyakit busuk pangkal batang disebabkan oleh Ganoderma boninense.  Pengendalian penyakit busuk pangkal batang diperlukan teknik yang tepat terutama pengendalian yang bersifat ramah lingkungan, seperti Trichoderma viride. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan antagonisme jamur Trichoderma viride untuk menekan perkembangan Ganoderma boninense secara in vitro dan bibit tanaman kelapa sawit umur 7-9 bulan (main nursery). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2019 – Maret 2019 di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi dan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Metode Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa aplikasi 25 g Trichoderma viride mampu menurunkan intensitas serangan Ganoderma boninense menjadi 22,90%. Sehingga pemberian dosis 25 g merupakan dosis yang efektif untuk menurunkan intensitas serangan Ganoderma boninense pada kelapa sawit umur 7-9 bulan (main nursery). Elais guienensis Jacq seedlings in nursery main are often constrained due to less optimal management, affecting the oil palm production. One that opposes oil palm is a rotten disease caused by Ganoderma boninense. Control of stem rot disease requires appropriate suspended technique which is environmentally friendly, such as Trichoderma viride application. Trichoderma viride was applied to supress the development of Ganoderma boninense in in vitro and Elais guienensis Jacq seedlings aged 7-9 months (main nursery). This research was conducted in January - March 2019 at Pathology, Entomology and Microbiology Laboratory and at Experimental Field of Faculty of Agriculture and Animal Husbandry, UIN Sultan Syarif Kasim Riau. This research method used a non factorial completely randomized design with 4 treatments and 5 replications. The result proved that the application of 25 g of Trichoderma viride could supress up to 22.90% the development of Ganoderma boninense. Therefore dose of 25 g T. viride is more effective against Ganoderma boninense pathogen attack for Elais guienensis Jacq aged 7-9 months in main nursery.
油棕苗圃往往受到管理不理想的限制,从而影响油棕的生产。棕榈油的一个障碍是由甘菊苣引起的根茎病变。根茎病变控制需要适当的技术,特别是对环境友好的控制,如Trichoderma viride。这项研究的目的是确定一种杀菌性真菌的敌对作用,以抑制植物纲的体外生长和7-9个月大的棕榈油种子的生长。该研究于2019年1月至2019年3月在病理学、昆虫学和微生物实验室以及位于廖内苏尔坦公司的农业和畜牧业实验场进行。本研究方法采用四种治疗方法和五种重复的非分病性设计(拉丝)。研究表明,25 g Trichoderma viride的应用程序能够将Ganoderma boninense的攻击强度降低到2290%。因此,在7-9个月大的棕榈油中注射25克是一种有效的剂量,可以降低棕榈油7-9个月的番茄番茄boninense攻击强度。护理行业的guienensis渴望缺乏最佳管理,影响石油生产。一号那opposes oil palm是个烂疾病枪舌战Ganoderma boninense。对干细胞疾病的限制限制,该技术是环境友好的,因此像Trichoderma viride应用程序。Trichoderma viride是应用到supress the development of Ganoderma boninense在体外和Elais guienensis雅克seedlings老7 - 9月(玩苗圃)。该研究于2019年3月1日在昆虫学、昆虫学和微生物实验室进行评估,并在发现廖内苏丹苏尔坦·西夫·卡西奥的农业和动物方面进行了试验。这个研究非factorial方法以前a完全randomized treatments 4和5 replications设计。据推测,25克Trichoderma viride的应用可以扩展到22.90%的boninense发展。在25克的病毒试验中,viride对非素食者的攻击更有效,因为这种病毒会使人瘫痪,7-9个月。
{"title":"Aplikasi Trichoderma viride menekan perkembangan Ganoderma boninense di main nursery kelapa sawit media gambut","authors":"Yusmar Mahmud","doi":"10.15575/7143","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/7143","url":null,"abstract":"Pembibitan kelapa sawit sering terkendala akibat pengelolaannya belum optimal, sehingga mempengaruhi  produksi  kelapa sawit. Salah satu kendala kelapa sawit adalah penyakit busuk pangkal batang disebabkan oleh Ganoderma boninense.  Pengendalian penyakit busuk pangkal batang diperlukan teknik yang tepat terutama pengendalian yang bersifat ramah lingkungan, seperti Trichoderma viride. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan antagonisme jamur Trichoderma viride untuk menekan perkembangan Ganoderma boninense secara in vitro dan bibit tanaman kelapa sawit umur 7-9 bulan (main nursery). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2019 – Maret 2019 di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi dan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Metode Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa aplikasi 25 g Trichoderma viride mampu menurunkan intensitas serangan Ganoderma boninense menjadi 22,90%. Sehingga pemberian dosis 25 g merupakan dosis yang efektif untuk menurunkan intensitas serangan Ganoderma boninense pada kelapa sawit umur 7-9 bulan (main nursery). Elais guienensis Jacq seedlings in nursery main are often constrained due to less optimal management, affecting the oil palm production. One that opposes oil palm is a rotten disease caused by Ganoderma boninense. Control of stem rot disease requires appropriate suspended technique which is environmentally friendly, such as Trichoderma viride application. Trichoderma viride was applied to supress the development of Ganoderma boninense in in vitro and Elais guienensis Jacq seedlings aged 7-9 months (main nursery). This research was conducted in January - March 2019 at Pathology, Entomology and Microbiology Laboratory and at Experimental Field of Faculty of Agriculture and Animal Husbandry, UIN Sultan Syarif Kasim Riau. This research method used a non factorial completely randomized design with 4 treatments and 5 replications. The result proved that the application of 25 g of Trichoderma viride could supress up to 22.90% the development of Ganoderma boninense. Therefore dose of 25 g T. viride is more effective against Ganoderma boninense pathogen attack for Elais guienensis Jacq aged 7-9 months in main nursery.","PeriodicalId":34207,"journal":{"name":"Jurnal Agro Industri Perkebunan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81919472","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Stabilitas dan adaptabilitas daya hasil hibrida jagung manis padjadjaran berdasarkan analisis AMMI 基于AMMI分析,玉米糖杂交后代产生的稳定和适应性力
Pub Date : 2020-12-30 DOI: 10.15575/8153
D. Ruswandi, E. Suryadi, M. Syafii, Anne Nuraini, Yuyun Yuwariah
Evaluasi interaksi G x E melalui pengujian multilokasi merupakan tahapan penting untuk menentukan stabilitas dan adaptabilitas hibrida superior. Untuk menentukan interaksi G x E, stabilitas dan adaptabilitas hibrida jagung manis Padjadjaran di Jawa Barat, enam belas hibrida Padjadjaran dan dua hibrida komersial diuji di tiga lokasi selama dua musim yang berbeda di Jawa Barat- Indonesia. Hasil memperlihatkan bahwa biplot AMMI dapat dengan akurat menentukan interaksi G x E, stabilitas, dan adapatabilitas hasil hibrida jagung manis Padjadjaran di Jawa Barat. Biplot AMMI mengidentifikasi bahwa hibrida jagung manis Padjadjaran G 10 sebagai jagung manis yang stabil di berbagai lokasi pengujian dan musim di Jawa Barat, sedangkan hibrida jagung manis Padjadjaran G5 dan Padjadjaran G11 sebagai hibrida yang spesifik lingkungan.  Biplot AMMI disarankan sebagai alat menentukan hibrida superior yang akan dilepas di Indonesia.Evaluation of genotype (G) x environment (E) interaction through multi-location testing is an important phase to determined stability and adaptability of superior hybrid. To determined G x E interaction, stability and adaptability of Padjadjaran sweet corn hybrids, sixteen new Padjadjaran sweetcorn hybrids and two commercial hybrids were tested in three locations for two different seasons in West Java, Indonesia.  Results showed that AMMI biplot was accurately determined G x E interaction, stability and adaptability of Indonesian sweet corn in West Java for yield. The AMMI biplot determined Padjadjaran G 10 sweetcorn hybrid as a stable hybrid across locations and seasons in West Java, while Padjadjaran G5 and G11 as the specific environment hybrid. The AMMI biplot is suggested to implement as a tool to release particular superior hybrid in Indonesia. Key words : Adaptability, AMMI, G x E interaction, Sweetcorn, Stabilit
通过多位置测试来评估G x E的相互作用,是确定优越杂交后代的稳定性和适应性的一个重要步骤。为了确定G x E的相互作用,西爪哇甜玉米杂交玉米的稳定性和适应性,16个Padjadjaran玉米和2个商业杂交玉米在印尼西爪哇两个不同季节的三个地点进行了测试。结果表明,AMMI的二极管可以精确地确定西爪哇甜味玉米杂种的G x E、稳定性和适应性。AMMI bieta将Padjadjaran G 10的甜玉米杂交确定为西爪哇不同测试和季节的稳定甜玉米杂交,而Padjadjaran G5和G11作为特定的环境杂交玉米。AMMI的bi情节被认为是决定在印度尼西亚境内将优越的混合动力车的工具。G - x环境相互作用测试是确定稳定和适应性杂交的关键阶段。为了确定G x x interaction,甜玉米混合的稳定和适配性,16个新的甜玉米混合和两个商业混合被测试在三个不同的地点,在印度尼西亚的西爪哇。最近的结果是,AMMI bimi的准确定义是G x E interaction,印度尼西亚甜玉米在西java中的稳定性和适应性。AMMI双图确定在G 10甜玉米混合中,作为一种稳定的混合在西爪哇的位置和季节,而G5和G11则定在混合环境中。AMMI biplot是建议在印尼推出一种工具来有效地释放杂交菌株。适应性,AMMI, G x E interaction, Sweetcorn,稳定器
{"title":"Stabilitas dan adaptabilitas daya hasil hibrida jagung manis padjadjaran berdasarkan analisis AMMI","authors":"D. Ruswandi, E. Suryadi, M. Syafii, Anne Nuraini, Yuyun Yuwariah","doi":"10.15575/8153","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/8153","url":null,"abstract":"Evaluasi interaksi G x E melalui pengujian multilokasi merupakan tahapan penting untuk menentukan stabilitas dan adaptabilitas hibrida superior. Untuk menentukan interaksi G x E, stabilitas dan adaptabilitas hibrida jagung manis Padjadjaran di Jawa Barat, enam belas hibrida Padjadjaran dan dua hibrida komersial diuji di tiga lokasi selama dua musim yang berbeda di Jawa Barat- Indonesia. Hasil memperlihatkan bahwa biplot AMMI dapat dengan akurat menentukan interaksi G x E, stabilitas, dan adapatabilitas hasil hibrida jagung manis Padjadjaran di Jawa Barat. Biplot AMMI mengidentifikasi bahwa hibrida jagung manis Padjadjaran G 10 sebagai jagung manis yang stabil di berbagai lokasi pengujian dan musim di Jawa Barat, sedangkan hibrida jagung manis Padjadjaran G5 dan Padjadjaran G11 sebagai hibrida yang spesifik lingkungan.  Biplot AMMI disarankan sebagai alat menentukan hibrida superior yang akan dilepas di Indonesia.Evaluation of genotype (G) x environment (E) interaction through multi-location testing is an important phase to determined stability and adaptability of superior hybrid. To determined G x E interaction, stability and adaptability of Padjadjaran sweet corn hybrids, sixteen new Padjadjaran sweetcorn hybrids and two commercial hybrids were tested in three locations for two different seasons in West Java, Indonesia.  Results showed that AMMI biplot was accurately determined G x E interaction, stability and adaptability of Indonesian sweet corn in West Java for yield. The AMMI biplot determined Padjadjaran G 10 sweetcorn hybrid as a stable hybrid across locations and seasons in West Java, while Padjadjaran G5 and G11 as the specific environment hybrid. The AMMI biplot is suggested to implement as a tool to release particular superior hybrid in Indonesia. Key words : Adaptability, AMMI, G x E interaction, Sweetcorn, Stabilit","PeriodicalId":34207,"journal":{"name":"Jurnal Agro Industri Perkebunan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90562841","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Efek inokulasi PGPR terhadap pertumbuhan tanaman padi fase vegetative di media salinitas tinggi PGPR接种在高盐度中对水稻生长生长的影响
Pub Date : 2020-12-30 DOI: 10.15575/8057
Eka Junianti, E. Proklamasiningsih, P. Purwanto
Rhizobakteria merupakan kelompok bakteri yang hidup di perakaran tanaman yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman melalui kemampuan menghasilkan IAA. Rhizobakteria dapat hidup di berbagai kondisi lingkungan, salah satunya di lahan salin. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji efek Plant-Growth Promoting Rhizobacteria bagi tanaman padi pada fase vegetatif di media dengan silinitas tinggi, dan mendapatkan isolat yang paling efektif meningkatkan pertumbuhan vegetatif padi varietas Inpari Unsoed 79 Agritan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Agronomi dan Hortikultura, dan Screenhouse Experimental Farm Fakultas Pertanian UNSOED pada bulan Oktober 2019-Januari 2020. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan 6 perlakuan dan diulang 4 kali. Perlakuan pada penelitian ini antara lain kontrol, JA2, JB1, JB2, JD1, dan JE1 pada medium cair AB Mix dengan tingkat salinitas 5 dSm-1. Inokulasi PGPR meningkatkan pertumbuhan tanaman padi pada fase vegetatif. Bobot kering tanaman, panjang akar, kehijauan daun, luas daun, tinggi tanaman masing-masing meningkat sebesar 130%, 108%, 19%, 50%, 21% dengan inokulasi PGPR pada medium dengan salinitas tinggi.   Rhizobacteria are a group of bacteria that live in rhizozphere of plant which are beneficial for plant growth through the ability to produce IAA. Rhizobacteria can live in various environmental conditions, one of which is in saline fields. The research goal was to study the effect of PGPR for rice plants in the vegetative phase in high salinity media and to find the most effective isolates in increasing vegetative growth of Inpari Unsoed 79 Agritan rice. This research was conducted at the Agronomy and Horticulture Laboratory, and the screenhouse of Experimental Farm, Faculty of Agriculture, UNSOED in October 2019-January 2020. This research was arranged by using a Randomized Complete Block Design and repeated 4 times. The treatments in this study included control, JA2, JB1, JB2, JD1, and JE1 in AB Mix liquid medium with a salinity level of 5 dSm-1. The inoculation of rhizobacteria can increase the rice plant growth at vegetative phase. The plant biomass, root length, leaf greenness, leaf area, plant height increased by 130%, 108%, 19%, 50%, 21% respectively by PGPR inoculation of medium with high salinity.
根瘤菌是一种细菌,它生活在植物的根系中,通过产生IAA的能力促进植物的生长。聚氨酯可以在不同的环境条件下生存,其中之一是在盐水中。本研究的目的是研究植物生长对水稻的促进作用,即在高油页岩的植物学阶段,获得最有效的孤立体,促进水稻品种的79种农业生长。这项研究是在农学和园艺实验室进行的,并于2020年10月至2012年1月在农业部进行了预演。使用的研究设计是一个小组的随机设计,有6种治疗方法,重复4次。在这项研究中,治疗包括控制、JA2、JB1、JB2、JD1和JE1,它们位于AB Mix中,盐度为5 - dSm-1。PGPR接种促进了水稻在植物人阶段的生长。植物的干根、根部、绿叶、广叶,每株植物的高度都增加了130%、108%、19%、50%、21%,而PGPR在高盐度中接种。Rhizobacteria是一种生活在rhizphere的细菌,这种细菌对植物在生产过程中生长的能力是有利的。Rhizobacteria可以生活在各种环境条件中,其中一种是在盐场。这项研究的目标是研究高级媒体蔬菜阶段水稻的PGPR效果,并发现日益增长的农村植被生长的最有效隔离措施。这项研究是由农业和园艺实验室决定的,实验农场的尖叫声,农业的特点,于10月20 - 1月2020年10月20 - 1月出版。这项研究采用了四倍时间的完整块设计和重复。在这些研究中,包括控制、JA2、JB1、JB2、JD1和JE1的测试与AB混合液体,测试等级为5 dSm-1。根菌菌的接种可以增加在植物学阶段生长的水稻植物。plant biomass, root length, leaf greenness, leaf area, plant height增加130%,108%,19%,50%,21%受高盐度介质接种的尊重。
{"title":"Efek inokulasi PGPR terhadap pertumbuhan tanaman padi fase vegetative di media salinitas tinggi","authors":"Eka Junianti, E. Proklamasiningsih, P. Purwanto","doi":"10.15575/8057","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/8057","url":null,"abstract":"Rhizobakteria merupakan kelompok bakteri yang hidup di perakaran tanaman yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman melalui kemampuan menghasilkan IAA. Rhizobakteria dapat hidup di berbagai kondisi lingkungan, salah satunya di lahan salin. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji efek Plant-Growth Promoting Rhizobacteria bagi tanaman padi pada fase vegetatif di media dengan silinitas tinggi, dan mendapatkan isolat yang paling efektif meningkatkan pertumbuhan vegetatif padi varietas Inpari Unsoed 79 Agritan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Agronomi dan Hortikultura, dan Screenhouse Experimental Farm Fakultas Pertanian UNSOED pada bulan Oktober 2019-Januari 2020. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan 6 perlakuan dan diulang 4 kali. Perlakuan pada penelitian ini antara lain kontrol, JA2, JB1, JB2, JD1, dan JE1 pada medium cair AB Mix dengan tingkat salinitas 5 dSm-1. Inokulasi PGPR meningkatkan pertumbuhan tanaman padi pada fase vegetatif. Bobot kering tanaman, panjang akar, kehijauan daun, luas daun, tinggi tanaman masing-masing meningkat sebesar 130%, 108%, 19%, 50%, 21% dengan inokulasi PGPR pada medium dengan salinitas tinggi.   Rhizobacteria are a group of bacteria that live in rhizozphere of plant which are beneficial for plant growth through the ability to produce IAA. Rhizobacteria can live in various environmental conditions, one of which is in saline fields. The research goal was to study the effect of PGPR for rice plants in the vegetative phase in high salinity media and to find the most effective isolates in increasing vegetative growth of Inpari Unsoed 79 Agritan rice. This research was conducted at the Agronomy and Horticulture Laboratory, and the screenhouse of Experimental Farm, Faculty of Agriculture, UNSOED in October 2019-January 2020. This research was arranged by using a Randomized Complete Block Design and repeated 4 times. The treatments in this study included control, JA2, JB1, JB2, JD1, and JE1 in AB Mix liquid medium with a salinity level of 5 dSm-1. The inoculation of rhizobacteria can increase the rice plant growth at vegetative phase. The plant biomass, root length, leaf greenness, leaf area, plant height increased by 130%, 108%, 19%, 50%, 21% respectively by PGPR inoculation of medium with high salinity.","PeriodicalId":34207,"journal":{"name":"Jurnal Agro Industri Perkebunan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79598102","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Pengaruh pemberian fosfor di pembibitan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi pada rendaman cekaman 苗圃里磷对水稻生长和产量的影响
Pub Date : 2020-12-30 DOI: 10.15575/6611
Irmawati Irmawati, Imam Wibisono, Erise Anggraini
Cekaman rendaman merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi dalam kegiatan budidaya padi di lahan rawa lebak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian fosfor sebelum tanaman terendam yang diharapkan mampu meningkatkan ketahanan tanaman padi terhadap cekaman rendaman. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot) dengan varietas padi sebagai petak utama dan waktu pemberian fosfor sebagai anak petak yang masing-masing diulang sebanyak 3 kali. Varietas padi yang digunakan yaitu IR 42, Inpari 30, dan Ciherang. Waktu pemberian fosfor terdiri dari kontrol (P0), pemberian fosfor 3 hari sebelum perendaman (P1), 7 hari sebelum perendaman (P2), dan 14 hari sebelum perendaman (P3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ciherang merupakan varietas yang paling terhambat pertumbuhannya akibat cekaman rendaman. Selain itu, perlakuan P2 (aplikasi fosfor pada 7 hari sebelum perendaman) menunjukkan hasil terbaik dibandingkan perlakuan lain yang secara signifikan ditunjukkan pada peubah luas daun, berat kering akar dan total berat kering tanaman pada 6 minggu setelah tanam atau 14 hari setelah perendaman. Data yang dihasilkan diharapkan mampu menjadi bahan pertimbangan dalam perbaikan teknis budidaya padi di lahan rawa lebak.  One of the major constraints of rice cultivation in the non-tidal swamp area is submergence stress, which is considered could be managed by phosphorus application before submergence in order to increase rice tolerance towards submergence stress condition. Split plot design was used in this research with three replicates. Rice cultivars served as the main plot consisted of IR42, Inpari 30, and Ciherang. While for the sub-plot was phosphorus application consisted of P0 = control, P1 = phosphorus application 3 days before submergence, P2 = phosphorus application 7 days before submergence, and P3 = phosphorus application 14 days before submergence. Results showed that Ciherang was the most affected cultivar due to submergence stress. Furthermore, P2had better performance compared to other P treatments as significantly showed in leaf area, dry root weight, and total dry weight at 6 weeks after sowing or 14 days  after  submergence. The resulted data hopefully can be used as a consideration for swamp rice cultivation improvement effort.
种植水稻是在勒巴克沼泽种植水稻的主要问题之一。本研究的目的是在浸入水中的植物对水稻的耐久性增加之前,确定磷的作用。这项研究是用水稻品种作为主要的网格设计和磷作为网格的喂养时间进行的,每次重复3次。所用的水稻品种为IR 42、in鳐30和Ciherang。磷的停留时间包括控制(P0)、浸泡前3天(P1)、浸泡前7天(P2)和浸泡前14天(P3)。研究结果表明,Ciherang是由于生长过度而生长受阻的品种。此外,P2治疗(浸前7天使用磷)的效果与其他治疗相比是效果最好的,在改变大树叶的面积、根的干燥和植物在播种后6周或浸泡后14天的总重量方面也表现得很好。由此产生的数据预计将成为改善沼泽水稻种植技术的考虑因素。非潮汐沼泽地区的稻谷培养有一种主要的压力,据认为这种压力在需要增减稻谷条件下被磷光应用之前就可以产生。这个研究中使用了三个复制因子。电阻:虽然次要情节被认为是P0 =控制,P1 =磷酸应用程序应用前3天,P2 =磷酸应用前7天,P3 =磷酸应用前14天。Results指出,Ciherang是对应力应力最具影响的文化。此外,p2more在落叶区严重表现为干旱根增重,在下潜后6周或14天内完全干燥。可提出的可再生数据
{"title":"Pengaruh pemberian fosfor di pembibitan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi pada rendaman cekaman","authors":"Irmawati Irmawati, Imam Wibisono, Erise Anggraini","doi":"10.15575/6611","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/6611","url":null,"abstract":"Cekaman rendaman merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi dalam kegiatan budidaya padi di lahan rawa lebak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian fosfor sebelum tanaman terendam yang diharapkan mampu meningkatkan ketahanan tanaman padi terhadap cekaman rendaman. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot) dengan varietas padi sebagai petak utama dan waktu pemberian fosfor sebagai anak petak yang masing-masing diulang sebanyak 3 kali. Varietas padi yang digunakan yaitu IR 42, Inpari 30, dan Ciherang. Waktu pemberian fosfor terdiri dari kontrol (P0), pemberian fosfor 3 hari sebelum perendaman (P1), 7 hari sebelum perendaman (P2), dan 14 hari sebelum perendaman (P3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ciherang merupakan varietas yang paling terhambat pertumbuhannya akibat cekaman rendaman. Selain itu, perlakuan P2 (aplikasi fosfor pada 7 hari sebelum perendaman) menunjukkan hasil terbaik dibandingkan perlakuan lain yang secara signifikan ditunjukkan pada peubah luas daun, berat kering akar dan total berat kering tanaman pada 6 minggu setelah tanam atau 14 hari setelah perendaman. Data yang dihasilkan diharapkan mampu menjadi bahan pertimbangan dalam perbaikan teknis budidaya padi di lahan rawa lebak.  One of the major constraints of rice cultivation in the non-tidal swamp area is submergence stress, which is considered could be managed by phosphorus application before submergence in order to increase rice tolerance towards submergence stress condition. Split plot design was used in this research with three replicates. Rice cultivars served as the main plot consisted of IR42, Inpari 30, and Ciherang. While for the sub-plot was phosphorus application consisted of P0 = control, P1 = phosphorus application 3 days before submergence, P2 = phosphorus application 7 days before submergence, and P3 = phosphorus application 14 days before submergence. Results showed that Ciherang was the most affected cultivar due to submergence stress. Furthermore, P2had better performance compared to other P treatments as significantly showed in leaf area, dry root weight, and total dry weight at 6 weeks after sowing or 14 days  after  submergence. The resulted data hopefully can be used as a consideration for swamp rice cultivation improvement effort.","PeriodicalId":34207,"journal":{"name":"Jurnal Agro Industri Perkebunan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79319405","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Lettuce and water spinach growth in silver catfish (Pangasius Sp) culture using aquaponic system 水培系统培养银鲶莴苣和水菠菜的生长
Pub Date : 2020-12-30 DOI: 10.15575/8724
Y. Andriani, Z. Zahidah, Y. Dhahiyat, H. Hamdani, Ristiana Dewi
Solid and liquid wastes from feces and fish feed residues can affect water quality, which in turn affect fish physiological processes, behavior, growth and mortality. So it is necessary to have water quality management in the aquaponic system. This study aimed to observe the growth of lettuce and water spinach as biofilters in silver catfish culture (Pangasius sp) using aquaponic system. The study was conducted at the Laboratory of Fisheries, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Universitas Padjadjaran, from March to April 2018. This was an experimental study using Randomized Block Design (RBD) with two treatments and six repetitions to compare between combination of silver catfish and water spinach with silver catfish and lettuce combination. The parameters observed were fish growth, fish survival, increase in  stem length, and increase in the number of leaves. The results show silver catfish and water spinach combination produced the highest crop with a stem length of 38.7 cm and more leaves with an addition of 16 leaves. A higher absolute growth of 7.79 grams fish-1 and 100% survival are also seen in this combination. Furthermore, water spinach is more effective as biofilter for aquaponic systems than lettuce.Limbah padat dan cair dari feses dan sisa pakan ikan dapat mempengaruhi kualitas air, yang selanjutnya memengaruhi proses fisiologis ikan, perilaku, pertumbuhan, dan angka kematian. Sehingga perlu adanya manajemen kualitas air pada sistem akuaponik. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pertumbuhan selada dan kangkung sebagai biofilter pada budidaya ikan lele (Pangasiussp) dengan sistem aquaponik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran dari bulan Maret hingga April 2018. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua perlakuan dan enam ulangan untuk membandingkan kombinasi Ikan Patin dan kangkung dengan kombinasi lele dan selada. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan ikan, kelangsungan hidup ikan, pertambahan panjang batang, dan pertambahan jumlah daun. Hasil penelitian menunjukkan Kombinasi lele perak dan kangkung menghasilkan tanaman tertinggi dengan panjang batang 38,7 dan daun lebih banyak dengan penambahan 16 helai daun. Pertumbuhan absolut yang lebih tinggi sebesar 7,79 g ikan-1 dan kelangsungan hidup 100% juga terlihat pada kombinasi ini. Dengan demikan kangkung merupakan biofilter yang lebih efektif untuk aquaponik dibandingkan selada.
粪便和鱼饲料残渣中的固体和液体废物会影响水质,进而影响鱼类的生理过程、行为、生长和死亡。因此,对水培系统进行水质管理是十分必要的。本研究的目的是观察生菜和水菠菜作为生物过滤器在银鲶(Pangasius sp .)水培系统中的生长情况。该研究于2018年3月至4月在帕贾贾兰大学渔业与海洋科学学院渔业实验室进行。本试验采用随机区组设计(RBD), 2个处理,6个重复,比较银鲶鱼与水菠菜组合与银鲶鱼与生菜组合的差异。观察到的参数是鱼的生长,鱼的存活率,茎长增加,叶片数量增加。结果表明,银鲶鱼与水菠菜组合产量最高,茎长38.7 cm,叶片更多,增加了16片叶片。在这种组合中,鱼的绝对生长量达到7.79克,存活率达到100%。此外,作为水培系统的生物过滤器,菠菜比生菜更有效。林巴(limbat dancair dari feses) dansisa pakan ikan dapat mempengaruhi kualitas air, yang selanjutnya menengaruhi proisologologikan, perperaku, pertumbuhan, danangka kematian。北京空气系统管理有限公司。Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pertumbuhan selada dan kangkung sebagai生物过滤器padadbudidaya ikan lele (Pangasiussp)登干系统。Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Perikanan, Fakultas Perikanan和Ilmu Kelautan大学,Padjadjaran dari bulan市场,2018年4月。Penelitian ini merupakan penelian, penelian, penelian, penelian, penelian, penelian, penelian, penelian, mongunakan, ranancan, akak kelpok (RAK), dengan dua perlakuan, enam ulangan untuk,成员,dengan, kombinasi, Ikan, pantin, dengan, kombinasi, leele, danselada。参数yang diamati adalah pertumbuhan ikan, kelangsungan hidup ikan, pertambahan panjang batang, dan pertambahan jumlah daun。哈西尔penelitian menunjukkan Kombinasi leele perak dan kangkung menghasilkan tanaman tertinggi dengan panjang batang 38,7 dan dauh lebih banyak dengan penambahan 16 helai daun。Pertumbuhan绝对yang lebih tinggi sebesar 7,79 g kagan -1 dan kelangsungan hidup 100% juga terlihat pada kombinasi ini。邓安德米坎康贡梅鲁帕坎生物滤器杨利比的效果,水芹的水处理效果。
{"title":"Lettuce and water spinach growth in silver catfish (Pangasius Sp) culture using aquaponic system","authors":"Y. Andriani, Z. Zahidah, Y. Dhahiyat, H. Hamdani, Ristiana Dewi","doi":"10.15575/8724","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/8724","url":null,"abstract":"Solid and liquid wastes from feces and fish feed residues can affect water quality, which in turn affect fish physiological processes, behavior, growth and mortality. So it is necessary to have water quality management in the aquaponic system. This study aimed to observe the growth of lettuce and water spinach as biofilters in silver catfish culture (Pangasius sp) using aquaponic system. The study was conducted at the Laboratory of Fisheries, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Universitas Padjadjaran, from March to April 2018. This was an experimental study using Randomized Block Design (RBD) with two treatments and six repetitions to compare between combination of silver catfish and water spinach with silver catfish and lettuce combination. The parameters observed were fish growth, fish survival, increase in  stem length, and increase in the number of leaves. The results show silver catfish and water spinach combination produced the highest crop with a stem length of 38.7 cm and more leaves with an addition of 16 leaves. A higher absolute growth of 7.79 grams fish-1 and 100% survival are also seen in this combination. Furthermore, water spinach is more effective as biofilter for aquaponic systems than lettuce.Limbah padat dan cair dari feses dan sisa pakan ikan dapat mempengaruhi kualitas air, yang selanjutnya memengaruhi proses fisiologis ikan, perilaku, pertumbuhan, dan angka kematian. Sehingga perlu adanya manajemen kualitas air pada sistem akuaponik. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pertumbuhan selada dan kangkung sebagai biofilter pada budidaya ikan lele (Pangasiussp) dengan sistem aquaponik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran dari bulan Maret hingga April 2018. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua perlakuan dan enam ulangan untuk membandingkan kombinasi Ikan Patin dan kangkung dengan kombinasi lele dan selada. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan ikan, kelangsungan hidup ikan, pertambahan panjang batang, dan pertambahan jumlah daun. Hasil penelitian menunjukkan Kombinasi lele perak dan kangkung menghasilkan tanaman tertinggi dengan panjang batang 38,7 dan daun lebih banyak dengan penambahan 16 helai daun. Pertumbuhan absolut yang lebih tinggi sebesar 7,79 g ikan-1 dan kelangsungan hidup 100% juga terlihat pada kombinasi ini. Dengan demikan kangkung merupakan biofilter yang lebih efektif untuk aquaponik dibandingkan selada.","PeriodicalId":34207,"journal":{"name":"Jurnal Agro Industri Perkebunan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85597687","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Komponen epidemi penyakit antraknosa pada tanaman cabai di kecamatan baturaden kabupaten Banyumas
Pub Date : 2020-12-30 DOI: 10.15575/8000
Nur’azizah Prihatiningsih, Heru Adi Djatmiko, Erminawati Erminawati
Penyakit antraknosa merupakan penyakit utama pada tanaman cabai yang dapat menyebabkan kegagalan panen dan kerugian mencapai 80 %. Tujuan penelitian untuk menilai perkembangan penyakit antraknosa cabai di Kecamatan Baturraden, menguji pengaruh  komponen epideminya terhadap pertumbuhan jamur Colletotrichum gloeosporioides dan penekanan penyakit pada buah cabai. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan pengambilan sampel secara purposive random sampling di empat desa di Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Pengujian pengaruh komponen epidemi dilakukan di Laboratorium Perlindungan Tanaman Faperta Unsoed dengan menumbuhkan jamur C. gloeosporioides pada beberapa suhu dan menguji penekanan penyakit pada buah cabai.  Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap. Variabel pengamatan yaitu intensitas penyakit, laju infeksi, kecepatan pertumbuhan jamur, persentase penghambatan pertumbuhan jamur dan penekanan penyakit pada buah cabai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit antraknosa di desa Kemutug Lor menunjukkan intensitas penyakit tertinggi yaitu 76% dengan laju infeksi 0,345 unit/hari.  Suhu optimum yang mendukung  pertumbuhan C. gloeosporioides yaitu 29oC, dengan kecepatan pertumbuhan 14,72 mm.hari-1. Pertumbuhan C. gloeosporioides dihambat oleh bakteri endofit cabai BE2 sebesar 78,6%.  Bakteri endofit cabai dapat menekan penyakit antraknosa pada buah cabai dengan efektivitas 30,93%. Anthracnose is the main disease in chili that can cause crop failure and losses up to 80%. The aim of the study was to assess the development of chili anthracnose in the Baturraden district, to examine the effect of its epidemic components on the growth of Colletotrichum gloeosporioides, and suppression of anthracnose. The research method used was a survey with purposive random sampling in four villages in Baturraden district, Banyumas Regency. Testing the effect of epidemic components was carried out in Plant Protection Laboratory, Faculty of Agriculture Unsoed by growing the C. gloeosporioides at several temperatures, and testing the disease suppression of chilies with chili endophytic bacteria. The design used was a Completely Randomized Design. The variables observed were disease intensity, infection rate, fungal growth rate, percentage of inhibition of fungal growth, and disease suppression in chilies. The results showed that chili anthracnose in the village of Kemutug  Lor showed the highest intensity of 76% with an infection rate of 0,345 units per day. The optimum temperature that supported the growth of C. gloeosporioides was 29oC with a growth rate of 14,72 mm day-1. Growth of C. gloeosporioides was inhibited by endophytic bacteria BE2 chili by 78,6%. Chili endophytic bacteria could suppress anthracnose in chilies by 30,93% effectivity.
炭疽热是辣椒植物的主要疾病,可能导致作物歉收和损失高达80%。这项研究的目的是评估巴图拉登氏菌菌病的进展情况,测试其流行成分对真菌群菌属球菌生长的影响,并对辣椒果抑制疾病的抑制。采用的研究方法是在班尤马斯区巴德鲁拉登区四个村庄进行抽样调查。在Faperta Unsoed植物保护实验室里,通过在某些温度下种植C. gloeosporiodes真菌,并对辣椒果的抑制疾病进行了传染病成分测试。设计是完全随机的。观察变量是疾病的强度、感染速度、真菌生长速度、真菌抑制率和辣椒果实疾病的抑制。研究结果显示,getug Lor村的炭疽热发病率为76%,感染率为每天0.345个单位。最佳温度支持C. gloeosporioides生长的29o / C,增长率为14.72 / 1天。红眼病的生长由辣椒属植物的内生细菌抑制为78.6%。辣椒内生细菌能以30.93%的效力抑制辣椒果实中的炭疽病。炭疽热是一种主要的疾病,可使智利损失高达80%。这项研究的目标是在巴图拉顿地区评估智利人口的发展,以评估其收集范围扩大的流行病影响以及对人类鼻子的支持。本项研究使用的方法是在班乌玛摄政区的四个村庄进行调查时进行的。受感染流行病的影响被考虑进了受保护的实验室,农业的特点是在严重的低温下发展,并测试了智利经皮杆菌引起的儿童疾病。设计的使用是一个完全随机的设计。观察到的变量是增加的强度、感染率、增加的fungal增长率、抑制鸡饥饿和chilies中的疾病。最近的民意调查显示,智利的二氧化碳含量达到了每天0.345单位的最高水平,达到了76%。C. gloeosporioides growth的最佳温度是29摄氏度,利率为14.72毫米-1。C. gloeosporioides的生长被辣椒菌根菌感染,共78.6%。智利根菌能以3093%的效率促进其天然。
{"title":"Komponen epidemi penyakit antraknosa pada tanaman cabai di kecamatan baturaden kabupaten Banyumas","authors":"Nur’azizah Prihatiningsih, Heru Adi Djatmiko, Erminawati Erminawati","doi":"10.15575/8000","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/8000","url":null,"abstract":"Penyakit antraknosa merupakan penyakit utama pada tanaman cabai yang dapat menyebabkan kegagalan panen dan kerugian mencapai 80 %. Tujuan penelitian untuk menilai perkembangan penyakit antraknosa cabai di Kecamatan Baturraden, menguji pengaruh  komponen epideminya terhadap pertumbuhan jamur Colletotrichum gloeosporioides dan penekanan penyakit pada buah cabai. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan pengambilan sampel secara purposive random sampling di empat desa di Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Pengujian pengaruh komponen epidemi dilakukan di Laboratorium Perlindungan Tanaman Faperta Unsoed dengan menumbuhkan jamur C. gloeosporioides pada beberapa suhu dan menguji penekanan penyakit pada buah cabai.  Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap. Variabel pengamatan yaitu intensitas penyakit, laju infeksi, kecepatan pertumbuhan jamur, persentase penghambatan pertumbuhan jamur dan penekanan penyakit pada buah cabai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit antraknosa di desa Kemutug Lor menunjukkan intensitas penyakit tertinggi yaitu 76% dengan laju infeksi 0,345 unit/hari.  Suhu optimum yang mendukung  pertumbuhan C. gloeosporioides yaitu 29oC, dengan kecepatan pertumbuhan 14,72 mm.hari-1. Pertumbuhan C. gloeosporioides dihambat oleh bakteri endofit cabai BE2 sebesar 78,6%.  Bakteri endofit cabai dapat menekan penyakit antraknosa pada buah cabai dengan efektivitas 30,93%. Anthracnose is the main disease in chili that can cause crop failure and losses up to 80%. The aim of the study was to assess the development of chili anthracnose in the Baturraden district, to examine the effect of its epidemic components on the growth of Colletotrichum gloeosporioides, and suppression of anthracnose. The research method used was a survey with purposive random sampling in four villages in Baturraden district, Banyumas Regency. Testing the effect of epidemic components was carried out in Plant Protection Laboratory, Faculty of Agriculture Unsoed by growing the C. gloeosporioides at several temperatures, and testing the disease suppression of chilies with chili endophytic bacteria. The design used was a Completely Randomized Design. The variables observed were disease intensity, infection rate, fungal growth rate, percentage of inhibition of fungal growth, and disease suppression in chilies. The results showed that chili anthracnose in the village of Kemutug  Lor showed the highest intensity of 76% with an infection rate of 0,345 units per day. The optimum temperature that supported the growth of C. gloeosporioides was 29oC with a growth rate of 14,72 mm day-1. Growth of C. gloeosporioides was inhibited by endophytic bacteria BE2 chili by 78,6%. Chili endophytic bacteria could suppress anthracnose in chilies by 30,93% effectivity.","PeriodicalId":34207,"journal":{"name":"Jurnal Agro Industri Perkebunan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91343005","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
期刊
Jurnal Agro Industri Perkebunan
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1