In the present study, a nonlocal finite element formulation of free longitudinal vibration is derived for functionally graded nano-sized rods. Size dependency is considered via Eringen’s nonlocal elasticity theory. Material properties, Young’s modulus and mass density, of the nano-sized rod change in the thickness direction according to the power-law. For the examined FG nanorod finite element, the axial displacement is specified with a linear function. The stiffness and mass matrices of functionally graded nano-sized rod are found by means of interpolation functions. Functionally graded nanorod is considered with clamped-free boundary condition and its longitudinal vibration analysis is performed.
{"title":"A solution method for longitudinal vibrations of functionally graded nanorods","authors":"B. Uzun, M. Yaylı","doi":"10.24107/ijeas.782419","DOIUrl":"https://doi.org/10.24107/ijeas.782419","url":null,"abstract":"In the present study, a nonlocal finite element formulation of free longitudinal vibration is derived for functionally graded nano-sized rods. Size dependency is considered via Eringen’s nonlocal elasticity theory. Material properties, Young’s modulus and mass density, of the nano-sized rod change in the thickness direction according to the power-law. For the examined FG nanorod finite element, the axial displacement is specified with a linear function. The stiffness and mass matrices of functionally graded nano-sized rod are found by means of interpolation functions. Functionally graded nanorod is considered with clamped-free boundary condition and its longitudinal vibration analysis is performed.","PeriodicalId":34399,"journal":{"name":"International Journal of Electrical Engineering and Applied Sciences","volume":"35 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72431200","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Carbon fiber reinforced polymers (CFRP) to repair and strengthen the steel I-beam has been increasingly used since last decade. CFRP composites bonded to steel members offer many advantages over steel plate bonding including excellent corrosion resistance, high stiffness and high strength to weight ratios etc. This study numerically investigates the fatigue performance of CFRP strengthened steel I-beam. One non-strengthened control beam and several strengthened beams using steel plates and CFRP strips were investigated primarily. The effect of slenderness ratios of web on fatigue behavior of CFRP strengthened steel I-beam is investigated. The beams were simulated in full three-dimension and fatigue life was investigated by using general-purpose finite element program, ANSYS. Simply supported beam subjected to two loads on compression flange is analyzed to show the effect of CFRP and slenderness ratios on fatigue behavior of steel I beam. The results show, that the life cycle of a CFRP strengthened beam before failure is higher than that of bare beam. It is also observed that beams with higher slenderness ratios (fixed thickness of the web) give better fatigue performance.
{"title":"Effect of Slenderness Ratio on Fatigue Life of CFRP Strengthened Steel I-Beam","authors":"M. Islam, Md. Abdul Hasib","doi":"10.24107/ijeas.772707","DOIUrl":"https://doi.org/10.24107/ijeas.772707","url":null,"abstract":"Carbon fiber reinforced polymers (CFRP) to repair and strengthen the steel I-beam has been increasingly used since last decade. CFRP composites bonded to steel members offer many advantages over steel plate bonding including excellent corrosion resistance, high stiffness and high strength to weight ratios etc. This study numerically investigates the fatigue performance of CFRP strengthened steel I-beam. One non-strengthened control beam and several strengthened beams using steel plates and CFRP strips were investigated primarily. The effect of slenderness ratios of web on fatigue behavior of CFRP strengthened steel I-beam is investigated. The beams were simulated in full three-dimension and fatigue life was investigated by using general-purpose finite element program, ANSYS. Simply supported beam subjected to two loads on compression flange is analyzed to show the effect of CFRP and slenderness ratios on fatigue behavior of steel I beam. The results show, that the life cycle of a CFRP strengthened beam before failure is higher than that of bare beam. It is also observed that beams with higher slenderness ratios (fixed thickness of the web) give better fatigue performance.","PeriodicalId":34399,"journal":{"name":"International Journal of Electrical Engineering and Applied Sciences","volume":"838 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76966788","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Saat ini telah banyak dikembangkan sistem monitoring dan controlling pendingin ruangan berbasis Internet of Things (IoT). IoT dalam hal ini digunakan untuk mentranformasikan data suhu ruangan melalui internet sehingga data suhu yang ditampilkan merupakan data terbaru yang bersifat real time. Sistem yang dibuat dalam penelitian ini menggunakan sensor DHT22 sebagai sensor suhu dan kelembapan, dan sensor Infrared (IR) sebagai pengirim sinyal IR ke pendingin ruangan. Hasil akhir berupa monitoring suhu dan kelembapan ruangan serta controlling suhu pendingin ruangan ditampilkan pada aplikasi smartphone dan dapat dikendalikan. Monitoring dan controlling dapat dilakukan jarak jauh melalui smartphone.
{"title":"Sistem Pemantauan dan Pengendali Pendingin Ruangan Cerdas Berbasis Cloud dengan Raspberry PI","authors":"Rahmi Khalidah, Nanta Fakih Prebianto","doi":"10.30871/jaee.v4i1.2121","DOIUrl":"https://doi.org/10.30871/jaee.v4i1.2121","url":null,"abstract":"Saat ini telah banyak dikembangkan sistem monitoring dan controlling pendingin ruangan berbasis Internet of Things (IoT). IoT dalam hal ini digunakan untuk mentranformasikan data suhu ruangan melalui internet sehingga data suhu yang ditampilkan merupakan data terbaru yang bersifat real time. Sistem yang dibuat dalam penelitian ini menggunakan sensor DHT22 sebagai sensor suhu dan kelembapan, dan sensor Infrared (IR) sebagai pengirim sinyal IR ke pendingin ruangan. Hasil akhir berupa monitoring suhu dan kelembapan ruangan serta controlling suhu pendingin ruangan ditampilkan pada aplikasi smartphone dan dapat dikendalikan. Monitoring dan controlling dapat dilakukan jarak jauh melalui smartphone.","PeriodicalId":34399,"journal":{"name":"International Journal of Electrical Engineering and Applied Sciences","volume":"50 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85596644","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada industri manufaktur sebuah joran pancing berbahan fiber, proses awal yang dilakukan adalah perekatan lapisan serat fiber pada mandrel. Proses perekatan lapisan serat fiber ini masih dilakukan secara manual, yaitu operator yang meletakkan lapisan serat fiber ke mandrel dan merekatkannya menggunakan setrika (iron). Berdasarkan data produksi, hasil produksi tidak mencapai target output dan tingkat kecacatan produk yang terjadi sangat tinggi dikarenakan kesalahan yang dilakukan oleh operator. Hal ini memiliki dampak besar terhadap produktivitas yaitu kecacatan pada produk, rendahnya efektivitas proses produksi, dan waktu produksi yang kurang efisien. Peningkatan produktivitas dalam proses produksi dapat dilakukan dengan menggunakan mesin berbasis Programmable Logic Controller (PLC) yang dapat mengontrol aktuator seperti pneumatik dan motor servo secara otomatis serta menggunakan media kontrol Human-Machine Interface (HMI). Dari segi produktivitas, proses produksi yang dilakukan menggunakan mesin dapat mengurangi cycle time proses produksi sebesar 105 detik dan menurunkan jumlah cacat produk yang dihasilkan sebesar 15,76% sehingga meningkatkan output produksi sebesar 33%.
{"title":"Peningkatan Produksi Perekatan Lapisan Serat Fiber untuk Pembuatan Joran Pancing Menggunakan Mesin Monokork Rolling","authors":"Rahmat Suryadi, M. S. Gozali","doi":"10.30871/jaee.v4i1.1859","DOIUrl":"https://doi.org/10.30871/jaee.v4i1.1859","url":null,"abstract":"Pada industri manufaktur sebuah joran pancing berbahan fiber, proses awal yang dilakukan adalah perekatan lapisan serat fiber pada mandrel. Proses perekatan lapisan serat fiber ini masih dilakukan secara manual, yaitu operator yang meletakkan lapisan serat fiber ke mandrel dan merekatkannya menggunakan setrika (iron). Berdasarkan data produksi, hasil produksi tidak mencapai target output dan tingkat kecacatan produk yang terjadi sangat tinggi dikarenakan kesalahan yang dilakukan oleh operator. Hal ini memiliki dampak besar terhadap produktivitas yaitu kecacatan pada produk, rendahnya efektivitas proses produksi, dan waktu produksi yang kurang efisien. Peningkatan produktivitas dalam proses produksi dapat dilakukan dengan menggunakan mesin berbasis Programmable Logic Controller (PLC) yang dapat mengontrol aktuator seperti pneumatik dan motor servo secara otomatis serta menggunakan media kontrol Human-Machine Interface (HMI). Dari segi produktivitas, proses produksi yang dilakukan menggunakan mesin dapat mengurangi cycle time proses produksi sebesar 105 detik dan menurunkan jumlah cacat produk yang dihasilkan sebesar 15,76% sehingga meningkatkan output produksi sebesar 33%.","PeriodicalId":34399,"journal":{"name":"International Journal of Electrical Engineering and Applied Sciences","volume":"217 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89115953","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Umumnya pengaturan sebuah intensitas cahaya pada lampu di dalam suatu ruangan dilakukan hanya berdasarkan pada kondisi gelap dan terang yang dilakukan secara manual dan tanpa mempertimbangkan kontribusi cahaya dari luar. Oleh karena itu, diperlukan sebuah alat yang bekerja secara otomatis pada pengontrolan intensitas cahaya lampu untuk meningkatkan efisiensi pemakaian energi listrik. Prinsip kendali yang digunakan pada penelitian ini adalah kendali logika fuzzy dengan sistem inferensi metode Mamdani. Keluarannya diperoleh berdasarkan titik berat dari kurva hasil proses pengambilan keputusan sebagai hasil nilai dari output logika fuzzy. Modul WiFi NodeMCU digunakan sebagai media penghubung kendali yang dikoneksikan ke Android melalui aplikasi Blynk. Dengan pengujian menggunakan metode fuzzy singleton, diperoleh membership function dan membership keluarannya. Agar sesuai dengan intensitas ruangan, maka Set point yg diberikan ialah 40 pada mode tidur, 180 pada mode makan, dan 250 pada mode kerja. Pada mode tidur, diperoleh waktu delay 1,5 detik dan nilai Pulse Width Modulation (PWM) 18 pada kondisi stabil. Pada mode makan, diperoleh waktu delay 3 detik dan nilai PWM 83 pada kondisi stabil. Pada mode kerja, diperoleh waktu delay 3,6 detik dan nilai PWM 116 pada kondisi stabil.
{"title":"Lampu Cerdas Multimode Menggunakan Arduino dengan Kontrol Fuzzy Berbasis Android","authors":"Siti Febriyanti Riski Rullah, Nanta Fakih Prebianto","doi":"10.30871/jaee.v4i1.2093","DOIUrl":"https://doi.org/10.30871/jaee.v4i1.2093","url":null,"abstract":"Umumnya pengaturan sebuah intensitas cahaya pada lampu di dalam suatu ruangan dilakukan hanya berdasarkan pada kondisi gelap dan terang yang dilakukan secara manual dan tanpa mempertimbangkan kontribusi cahaya dari luar. Oleh karena itu, diperlukan sebuah alat yang bekerja secara otomatis pada pengontrolan intensitas cahaya lampu untuk meningkatkan efisiensi pemakaian energi listrik. Prinsip kendali yang digunakan pada penelitian ini adalah kendali logika fuzzy dengan sistem inferensi metode Mamdani. Keluarannya diperoleh berdasarkan titik berat dari kurva hasil proses pengambilan keputusan sebagai hasil nilai dari output logika fuzzy. Modul WiFi NodeMCU digunakan sebagai media penghubung kendali yang dikoneksikan ke Android melalui aplikasi Blynk. Dengan pengujian menggunakan metode fuzzy singleton, diperoleh membership function dan membership keluarannya. Agar sesuai dengan intensitas ruangan, maka Set point yg diberikan ialah 40 pada mode tidur, 180 pada mode makan, dan 250 pada mode kerja. Pada mode tidur, diperoleh waktu delay 1,5 detik dan nilai Pulse Width Modulation (PWM) 18 pada kondisi stabil. Pada mode makan, diperoleh waktu delay 3 detik dan nilai PWM 83 pada kondisi stabil. Pada mode kerja, diperoleh waktu delay 3,6 detik dan nilai PWM 116 pada kondisi stabil.","PeriodicalId":34399,"journal":{"name":"International Journal of Electrical Engineering and Applied Sciences","volume":"42 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77677908","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Budiana Budiana, Fenda Alang Darmansyah, Rahmi Mahdaliza, F. Nakul, Irwanto Zarma Putra
Minyak goreng yang tersimpan dalam jumlah banyak pada gorengan akan meningkatkan risiko masalah kesehatan sehingga diperlukan teknik untuk mengeluarkan minyak goreng yang berlebihan pada gorengan. Teknik yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan penirisan manual dan dengan menggunakan mesin peniris otomatis. Penggunaan dua teknik tersebut akan dianalisis melalui penelitian ini. Metode yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas persiapan gorengan yang akan digunakan, persiapan peniris gorengan, pengujian sistem dan penimbangan massa gorengan. Dengan membandingkan bakwan, tahu dan tempe, diperoleh kesimpulan bahwa jenis gorengan yang memiliki persentase penurunan massa tertinggi dimiliki oleh gorengan bakwan dengan nilai persentase sekitar 10%. Jenis kecepatan mesin high speed memberikan persentase penurunan massa paling tinggi untuk semua jenis kecepatan dengan nilai persentase penurunan massa sekitar 10%. Setelah proses penirisan, semua jenis gorengan memiliki kualitas yang baik karena tidak mengalami kerusakan, baik berupa sobek, patah, maupun pecah.
{"title":"Analisis Pengaruh Penggunaan Mesin Peniris Gorengan Terhadap Kualitas Gorengan","authors":"Budiana Budiana, Fenda Alang Darmansyah, Rahmi Mahdaliza, F. Nakul, Irwanto Zarma Putra","doi":"10.30871/jaee.v4i1.2090","DOIUrl":"https://doi.org/10.30871/jaee.v4i1.2090","url":null,"abstract":"Minyak goreng yang tersimpan dalam jumlah banyak pada gorengan akan meningkatkan risiko masalah kesehatan sehingga diperlukan teknik untuk mengeluarkan minyak goreng yang berlebihan pada gorengan. Teknik yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan penirisan manual dan dengan menggunakan mesin peniris otomatis. Penggunaan dua teknik tersebut akan dianalisis melalui penelitian ini. Metode yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas persiapan gorengan yang akan digunakan, persiapan peniris gorengan, pengujian sistem dan penimbangan massa gorengan. Dengan membandingkan bakwan, tahu dan tempe, diperoleh kesimpulan bahwa jenis gorengan yang memiliki persentase penurunan massa tertinggi dimiliki oleh gorengan bakwan dengan nilai persentase sekitar 10%. Jenis kecepatan mesin high speed memberikan persentase penurunan massa paling tinggi untuk semua jenis kecepatan dengan nilai persentase penurunan massa sekitar 10%. Setelah proses penirisan, semua jenis gorengan memiliki kualitas yang baik karena tidak mengalami kerusakan, baik berupa sobek, patah, maupun pecah.","PeriodicalId":34399,"journal":{"name":"International Journal of Electrical Engineering and Applied Sciences","volume":"66 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88235973","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perkembangan populasi lanjut usia meningkat setiap tahunnya berbanding lurus dengan angka potensi jatuh pada lanjut usia. Jatuh menjadi salah satu kecelakaan yang paling umum terjadi pada lanjut usia. Sekitar 28-35% orang berusia 65 atau lebih di dunia mengalami kejadian jatuh setiap tahunnya. Jatuh dapat berakibat cedera fatal bahkan meningkatkan risiko kematian jika tidak segera ditangani. Untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan jatuh tersebut, telah banyak penelitian yang dilakukan salah satunya dengan metode threshold. Penelitian ini bertujuan membuat suatu sistem pendeteksi jatuh untuk mendapatkan nilai akurasi sistem. Sistem ini memanfaatkan nilai keluaran dari sensor accelerometer dan gyroscope berbasis mikrokontroler dengan metode threshold. Hasil notifikasi jatuh akan dikirimkan dan ditampilkan pada smartphone android. Perangkat ini bersifat wearable digunakan pada bagian pinggang. Penelitian ini menggunakan 6 jenis aktivitas biasa: berdiri, jongkok, berjalan, berlari, naik dan turun tangga, juga menggunakan 4 jenis aktivitas jatuh: jatuh ke kanan, kiri, depan dan belakang. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa sistem yang dibuat memiliki sensitivitas sebesar 82,50%, spesifisitas sebesar 91,67%, akurasinya sebesar 88% dan tingkat keberhasilan smartphone menampilkan notifikasi jatuh sebesar 96,97%.
{"title":"Sistem Pendeteksi Jatuh Wearable untuk Lanjut Usia Menggunakan Accelerometer dan Gyroscope","authors":"Syifa Dzikri Tsani, Indra Hardian Mulyadi","doi":"10.30871/jaee.v3i2.1824","DOIUrl":"https://doi.org/10.30871/jaee.v3i2.1824","url":null,"abstract":"Perkembangan populasi lanjut usia meningkat setiap tahunnya berbanding lurus dengan angka potensi jatuh pada lanjut usia. Jatuh menjadi salah satu kecelakaan yang paling umum terjadi pada lanjut usia. Sekitar 28-35% orang berusia 65 atau lebih di dunia mengalami kejadian jatuh setiap tahunnya. Jatuh dapat berakibat cedera fatal bahkan meningkatkan risiko kematian jika tidak segera ditangani. Untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan jatuh tersebut, telah banyak penelitian yang dilakukan salah satunya dengan metode threshold. Penelitian ini bertujuan membuat suatu sistem pendeteksi jatuh untuk mendapatkan nilai akurasi sistem. Sistem ini memanfaatkan nilai keluaran dari sensor accelerometer dan gyroscope berbasis mikrokontroler dengan metode threshold. Hasil notifikasi jatuh akan dikirimkan dan ditampilkan pada smartphone android. Perangkat ini bersifat wearable digunakan pada bagian pinggang. Penelitian ini menggunakan 6 jenis aktivitas biasa: berdiri, jongkok, berjalan, berlari, naik dan turun tangga, juga menggunakan 4 jenis aktivitas jatuh: jatuh ke kanan, kiri, depan dan belakang. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa sistem yang dibuat memiliki sensitivitas sebesar 82,50%, spesifisitas sebesar 91,67%, akurasinya sebesar 88% dan tingkat keberhasilan smartphone menampilkan notifikasi jatuh sebesar 96,97%.","PeriodicalId":34399,"journal":{"name":"International Journal of Electrical Engineering and Applied Sciences","volume":"28 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79144841","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengukuran suhu, kelembaban, dan kecepatan angin sangat penting untuk dilakukan di pulau sebagai informasi cuaca kepada masyarakat. Sistem monitoring ditambahkan perangkat pengiriman data menggunakan kartu GSM agar dapat ditampilkan datanya ke dalam dashboard platform online. Penelitian ini bertujuan melakukan pengembangan sistem monitoring kecepatan angin, suhu, dan kelembaban berbasis web yang dapat diterapkan di daerah kepulauan, pemantauan data secara realtime yang terkirim ke platform, dan pengukuran konsumsi daya pada perangkat. Metode penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan studi literatur, observasi, perancangan, dan pengujian sistem. Pada penelitian ini GSM Shield SIM900 digunakan sebagai perangkat pengiriman data, DHT22 sebagai perangkat sensor suhu dan kelembaban, perangkat anemometer sebagai pembaca kecepatan angin, platform Thingspeak sebagai penampil data, dan micro SD Card sebagai penyimpanan data cadangan. Hasil penelitian didapatkan bahwa pengembangan sistem monitoring suhu, kelembaban, dan kecepatan angin telah berhasil dilakukan dengan pengiriman data menggunaakan GSM yang ditampilkan ke dalam platform Thingspeak. Data yang tidak terkirim ke server diduga karena kualitas sinyal GSM pada saat pengiriman data tidak cukup kuat atau karena adanya timeout. Sistem monitoring ini menghabiskan daya sebesar 0,977 Wh.
{"title":"Implementasi Sistem Monitoring Kecepatan Angin, Suhu, dan Kelembaban Berbasis Web di Daerah Kepulauan","authors":"Ryan Anjasmara, T. Suhendra, Anton Hekso Yunianto","doi":"10.30871/jaee.v3i2.1485","DOIUrl":"https://doi.org/10.30871/jaee.v3i2.1485","url":null,"abstract":"Pengukuran suhu, kelembaban, dan kecepatan angin sangat penting untuk dilakukan di pulau sebagai informasi cuaca kepada masyarakat. Sistem monitoring ditambahkan perangkat pengiriman data menggunakan kartu GSM agar dapat ditampilkan datanya ke dalam dashboard platform online. Penelitian ini bertujuan melakukan pengembangan sistem monitoring kecepatan angin, suhu, dan kelembaban berbasis web yang dapat diterapkan di daerah kepulauan, pemantauan data secara realtime yang terkirim ke platform, dan pengukuran konsumsi daya pada perangkat. Metode penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan studi literatur, observasi, perancangan, dan pengujian sistem. Pada penelitian ini GSM Shield SIM900 digunakan sebagai perangkat pengiriman data, DHT22 sebagai perangkat sensor suhu dan kelembaban, perangkat anemometer sebagai pembaca kecepatan angin, platform Thingspeak sebagai penampil data, dan micro SD Card sebagai penyimpanan data cadangan. Hasil penelitian didapatkan bahwa pengembangan sistem monitoring suhu, kelembaban, dan kecepatan angin telah berhasil dilakukan dengan pengiriman data menggunaakan GSM yang ditampilkan ke dalam platform Thingspeak. Data yang tidak terkirim ke server diduga karena kualitas sinyal GSM pada saat pengiriman data tidak cukup kuat atau karena adanya timeout. Sistem monitoring ini menghabiskan daya sebesar 0,977 Wh.","PeriodicalId":34399,"journal":{"name":"International Journal of Electrical Engineering and Applied Sciences","volume":"41 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81266170","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pembelanta Sinuhaji, Heru Wijanarko, Hamdani Arif, M. Nasrullah
Teknologi internet berkembang dengan pesat khususnya di bidang sistem informasi dan telekomunkasi. Pada dasarnya semua orang yang terhubung ke internet dapat bertukar informasi dan data. Untuk mendukung komunikasi agar berjalan dengan baik, penulis membutuhkan analog terminal adapter yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog dari telepon dan mengubahnya kembali menjadi digital sehingga dapat ditransmisikan melalui internet. Dengan melakukan konfigurasi pada server Asterisk, penulis telah menghasilkan komunikasi antara IP-phone dengan IP-phone dan komunikasi antara telepon konvensional dengan IP-phone. Dengan memanfaatkan Private Automatic Branch Exchange (PABX) yang dikonfigurasi pada server Asterisk, maka telepon konvensional dapat terhubung dengan IP-Phone, sehingga sistem PABX secara hybrid dapat diimplementasikan.
{"title":"Smart Hybrid PABX Menggunakan Server Asterisk","authors":"Pembelanta Sinuhaji, Heru Wijanarko, Hamdani Arif, M. Nasrullah","doi":"10.30871/jaee.v3i2.1826","DOIUrl":"https://doi.org/10.30871/jaee.v3i2.1826","url":null,"abstract":"Teknologi internet berkembang dengan pesat khususnya di bidang sistem informasi dan telekomunkasi. Pada dasarnya semua orang yang terhubung ke internet dapat bertukar informasi dan data. Untuk mendukung komunikasi agar berjalan dengan baik, penulis membutuhkan analog terminal adapter yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog dari telepon dan mengubahnya kembali menjadi digital sehingga dapat ditransmisikan melalui internet. Dengan melakukan konfigurasi pada server Asterisk, penulis telah menghasilkan komunikasi antara IP-phone dengan IP-phone dan komunikasi antara telepon konvensional dengan IP-phone. Dengan memanfaatkan Private Automatic Branch Exchange (PABX) yang dikonfigurasi pada server Asterisk, maka telepon konvensional dapat terhubung dengan IP-Phone, sehingga sistem PABX secara hybrid dapat diimplementasikan.","PeriodicalId":34399,"journal":{"name":"International Journal of Electrical Engineering and Applied Sciences","volume":"60 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76123908","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lilis Kurniawati, S. K. Risandriya, Heru Wijanarko
Uang merupakan alat transaksi yang digunakan oleh sebagian besar masyarakat dunia, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bagi sebagian orang, melakukan kegiatan jual beli dengan menggunakan uang sangatlah mudah. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa ada sebagian kecil dari masyarakat yang mempunyai kekurangan dalam penglihatan. Kekurangan dalam penglihatan membuat penderitanya lebih mengandalkan indra pendengaran dan perasa, sehingga penyandang Tunanetra mengalami kesulitan dalam mengenali uang. Tulisan ini membahas tentang alat bantu bagi Tunanetra yang dapat membedakan uang kertas berdasarkan warna RGB dengan menggunakan sensor TCS3200 dan memanfaatkan neural network sebagai pola pengenalan dan pembelajaran warna. Dari uji coba, nilai optimum untuk pembelajaran dengan nilai eror terkecil yaitu nilai learning rate 0.8 dan jumlah node masing-masing pada hidden layer 1 dan hidden layer 2 sebanyak 5 node. Hasil yang diperoleh adalah alat yang dapat digunakan Tunanetra dalam membedakan uang kertas, dengan tingkat keberhasilan 100% untuk uang Rp 20.000 dan Rp 100.000, 93% untuk uang Rp 50.000.
{"title":"Pendeteksi Nominal Uang Kertas bagi Penyandang Tunanetra Menggunakan Neural Network","authors":"Lilis Kurniawati, S. K. Risandriya, Heru Wijanarko","doi":"10.30871/jaee.v3i2.1821","DOIUrl":"https://doi.org/10.30871/jaee.v3i2.1821","url":null,"abstract":"Uang merupakan alat transaksi yang digunakan oleh sebagian besar masyarakat dunia, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bagi sebagian orang, melakukan kegiatan jual beli dengan menggunakan uang sangatlah mudah. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa ada sebagian kecil dari masyarakat yang mempunyai kekurangan dalam penglihatan. Kekurangan dalam penglihatan membuat penderitanya lebih mengandalkan indra pendengaran dan perasa, sehingga penyandang Tunanetra mengalami kesulitan dalam mengenali uang. Tulisan ini membahas tentang alat bantu bagi Tunanetra yang dapat membedakan uang kertas berdasarkan warna RGB dengan menggunakan sensor TCS3200 dan memanfaatkan neural network sebagai pola pengenalan dan pembelajaran warna. Dari uji coba, nilai optimum untuk pembelajaran dengan nilai eror terkecil yaitu nilai learning rate 0.8 dan jumlah node masing-masing pada hidden layer 1 dan hidden layer 2 sebanyak 5 node. Hasil yang diperoleh adalah alat yang dapat digunakan Tunanetra dalam membedakan uang kertas, dengan tingkat keberhasilan 100% untuk uang Rp 20.000 dan Rp 100.000, 93% untuk uang Rp 50.000.","PeriodicalId":34399,"journal":{"name":"International Journal of Electrical Engineering and Applied Sciences","volume":"32 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74076733","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}