Pub Date : 2021-11-26DOI: 10.30821/eunoia.v1i2.1136
Rina Devianty
Bahasa merupakan identitas suatu bangsa yang digunakan ketika berinteraksi. Manusia membutuhkan bahasa menjadi alat berkomunikasi. Bahasa memegang peranan penting sebagai alat komunikasi pada kehidupan manusia kerena dengan bahasa manusia bisa saling berinteraksi dan berbicara mengenai apa saja. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang dipakai hampir pada semua daerah Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan. Sebagai bahasa persatuan haruslah mempunyai struktur yang jelas dengan memakai kata baku supaya menjadi bahasa yang baik dan benar dan mudah dipahami.
{"title":"Penggunaan Kata Baku Dan Tidak Baku Dalam Bahasa Indonesia","authors":"Rina Devianty","doi":"10.30821/eunoia.v1i2.1136","DOIUrl":"https://doi.org/10.30821/eunoia.v1i2.1136","url":null,"abstract":"Bahasa merupakan identitas suatu bangsa yang digunakan ketika berinteraksi. Manusia membutuhkan bahasa menjadi alat berkomunikasi. Bahasa memegang peranan penting sebagai alat komunikasi pada kehidupan manusia kerena dengan bahasa manusia bisa saling berinteraksi dan berbicara mengenai apa saja. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang dipakai hampir pada semua daerah Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan. Sebagai bahasa persatuan haruslah mempunyai struktur yang jelas dengan memakai kata baku supaya menjadi bahasa yang baik dan benar dan mudah dipahami.","PeriodicalId":344408,"journal":{"name":"EUNOIA (Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia)","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123910096","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-26DOI: 10.30821/eunoia.v1i2.1157
Reny Agustina
Melakukan pembelajaran yang berdampak pada siswa merupakan tugas utama seorang pendidik. Seorang pendidik harus mengetahui sejauh mana siswa memahami atau tidak pembelajaran yang diberikan. Sejauh mana siswa menyukai atau tidak materi yang disajikan, dll. Oleh karena itu, pendidik harus selalu mencari dan menggali potensi yang dimiliki peserta didik untuk dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Begitulah yang dilakukan dalam model SKH (Sentuh Kejut Hasil). Model ini merupakan pengembangan dari teori stimulus-respon yang dikembangkan untuk menghasilkan pembelajaran yang efektif, efisien dan menyenangkan dalam pembelajaran keterampilan menulis puisi. Model ini juga mencoba melibatkan emosi siswa sehingga emosi tersebut bermanfaat untuk membangun imajinasi dan menuangkannya dalam tulisan puisi. Model ini berhasil dilakukan pada siswa kelas X SMAN 3 Medan yang menggunakan kompetensi dasar yang terdapat pada KTSP 2013. Model ini diharapkan dapat menjadi salah satu inspirasi dalam membelajarkan keterampilan berbahasa Indonesia pada semua tingkatan.
{"title":"Pengembangan Model Sentuh Kejut Hasil (SKH) dalam Pembelajaran Keterampilan Puisi","authors":"Reny Agustina","doi":"10.30821/eunoia.v1i2.1157","DOIUrl":"https://doi.org/10.30821/eunoia.v1i2.1157","url":null,"abstract":"Melakukan pembelajaran yang berdampak pada siswa merupakan tugas utama seorang pendidik. Seorang pendidik harus mengetahui sejauh mana siswa memahami atau tidak pembelajaran yang diberikan. Sejauh mana siswa menyukai atau tidak materi yang disajikan, dll. Oleh karena itu, pendidik harus selalu mencari dan menggali potensi yang dimiliki peserta didik untuk dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Begitulah yang dilakukan dalam model SKH (Sentuh Kejut Hasil). Model ini merupakan pengembangan dari teori stimulus-respon yang dikembangkan untuk menghasilkan pembelajaran yang efektif, efisien dan menyenangkan dalam pembelajaran keterampilan menulis puisi. Model ini juga mencoba melibatkan emosi siswa sehingga emosi tersebut bermanfaat untuk membangun imajinasi dan menuangkannya dalam tulisan puisi. Model ini berhasil dilakukan pada siswa kelas X SMAN 3 Medan yang menggunakan kompetensi dasar yang terdapat pada KTSP 2013. Model ini diharapkan dapat menjadi salah satu inspirasi dalam membelajarkan keterampilan berbahasa Indonesia pada semua tingkatan.","PeriodicalId":344408,"journal":{"name":"EUNOIA (Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117016832","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.30829/EUNOIA.V1I1.1001
Rantika Alycia Putri, Achmad Yuhdi
Tujuan penelitian ini adalah melihat efektivitas pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA RK Deli Murni Bandar Baru dalam pembelajaran daring dengan sampel siswa kelas XII tahun 2020/2021. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Alasan penelitian ini dilakukan karena pembelajaran daring merupakan hal baru bagi sekolah di pinggiran kota. Sumber data utama dalam penelitian ini data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data yang digunakan teknik survei melalui wawancara, observasi lapangan, dan angket dari subjek penelitian. Hasil penelitian pembelajaran Bahasa Indonesia kelas XII dalam pembelajaran daring dapat terlaksana dengan efektif karena guru dan siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran. Namun, siswa dan guru ingin kembali melangsungkan pembelajaran tatap muka karena lebih tepat digunakan, dilihat dari situasi dan kondisi peserta didik dan sekolah.
{"title":"Efektivitas Pembelajaran Daring Bahasa Indonesia Kelas XII SMA RK Deli Murni Bandar Baru","authors":"Rantika Alycia Putri, Achmad Yuhdi","doi":"10.30829/EUNOIA.V1I1.1001","DOIUrl":"https://doi.org/10.30829/EUNOIA.V1I1.1001","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah melihat efektivitas pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA RK Deli Murni Bandar Baru dalam pembelajaran daring dengan sampel siswa kelas XII tahun 2020/2021. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Alasan penelitian ini dilakukan karena pembelajaran daring merupakan hal baru bagi sekolah di pinggiran kota. Sumber data utama dalam penelitian ini data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data yang digunakan teknik survei melalui wawancara, observasi lapangan, dan angket dari subjek penelitian. Hasil penelitian pembelajaran Bahasa Indonesia kelas XII dalam pembelajaran daring dapat terlaksana dengan efektif karena guru dan siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran. Namun, siswa dan guru ingin kembali melangsungkan pembelajaran tatap muka karena lebih tepat digunakan, dilihat dari situasi dan kondisi peserta didik dan sekolah.","PeriodicalId":344408,"journal":{"name":"EUNOIA (Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia)","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116021877","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.30829/EUNOIA.V1I1.1002
Saripuddin Lubis
Berkomunikasi adalah sesuatu yang mutlak diperlukan setiap individu. Dengan berkomunikasi hidup akan mudah. Dengan banyak berkomunikasi, maka sesuatu yang berat akan terasa ringan. Dengan banyak berkomunikasi pula segala kesulitan akan mudah diatasi. Berwawancara adalah bagian dari aktivitas berkomunikasi. Dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, wawancara bukanlah barang baru lagi. Secara formal, berwawancara dibutuhkan setiap kali seseorang akan memasuki dunia kerja. Namun secara tidak formal pun berwawancara juga sering dialami manusia. Dengan banyak bertanya kepada lawan bicara, maka akan mudah terjalin hubungan baik. Jadi, jelaslah kalau berwawancara, baik formal dan tidak formal, akan mampu menumbuhkan rasa percaya diri seorang individu. Karena itu pulalah kiranya pemerintah melalui Kemendikbud meletakkan materi pembelajaran teks negosiasi dalam kurikulum Bahasa kelas X SMA. Artinya, siswa memang dipersiapkan untuk banyak berwawancara, sebagai bekal mereka ketika tamat SMA, atau dalam bahasa yang lebih sederhana siswa diajak untuk berlatih berkomunikasi.Atas dasar itulah peneliti mencoba mengembangkan sebuah teknik pembelajaran yang disebut: Meningkatkan kemampuan berwawancara melalui dialog imajinatif dengan tokoh idola siswa. Pembelajaran dengan dialog imajinatif ini dilakukan dengan menghadirkan tokoh yang idolakan siswa dalam imajinasi mereka, sekaligus melakukan dialog secara imajinatif dengan sang idola tersebut. Setelah dicobakan dalam sebuah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dalam tiga siklus, maka pembelajaran ini ternyata sangat berhasil. Perolehan nilai rata-rata siswa sangat bagus, yaitu 82,8 pada siklus satu, 81,8 pada siklus dua, dan 85,95 pada siklus ketiga. Karena itu pula, pembelajaran ini sangat baik dan sesuai digunakan di mana saja, tanpa melihat ruang dan waktu, sebab setiap siswa (setiap manusia) pasti memiliki idola tersendiri yang biasanya adalah orang yang dikagumi.
{"title":"Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Negosiasi melalui Teknik Wawancara Imajinatif dengan Tokoh Idola","authors":"Saripuddin Lubis","doi":"10.30829/EUNOIA.V1I1.1002","DOIUrl":"https://doi.org/10.30829/EUNOIA.V1I1.1002","url":null,"abstract":" Berkomunikasi adalah sesuatu yang mutlak diperlukan setiap individu. Dengan berkomunikasi hidup akan mudah. Dengan banyak berkomunikasi, maka sesuatu yang berat akan terasa ringan. Dengan banyak berkomunikasi pula segala kesulitan akan mudah diatasi. Berwawancara adalah bagian dari aktivitas berkomunikasi. Dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, wawancara bukanlah barang baru lagi. Secara formal, berwawancara dibutuhkan setiap kali seseorang akan memasuki dunia kerja. Namun secara tidak formal pun berwawancara juga sering dialami manusia. Dengan banyak bertanya kepada lawan bicara, maka akan mudah terjalin hubungan baik. Jadi, jelaslah kalau berwawancara, baik formal dan tidak formal, akan mampu menumbuhkan rasa percaya diri seorang individu. Karena itu pulalah kiranya pemerintah melalui Kemendikbud meletakkan materi pembelajaran teks negosiasi dalam kurikulum Bahasa kelas X SMA. Artinya, siswa memang dipersiapkan untuk banyak berwawancara, sebagai bekal mereka ketika tamat SMA, atau dalam bahasa yang lebih sederhana siswa diajak untuk berlatih berkomunikasi.Atas dasar itulah peneliti mencoba mengembangkan sebuah teknik pembelajaran yang disebut: Meningkatkan kemampuan berwawancara melalui dialog imajinatif dengan tokoh idola siswa. Pembelajaran dengan dialog imajinatif ini dilakukan dengan menghadirkan tokoh yang idolakan siswa dalam imajinasi mereka, sekaligus melakukan dialog secara imajinatif dengan sang idola tersebut. Setelah dicobakan dalam sebuah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dalam tiga siklus, maka pembelajaran ini ternyata sangat berhasil. Perolehan nilai rata-rata siswa sangat bagus, yaitu 82,8 pada siklus satu, 81,8 pada siklus dua, dan 85,95 pada siklus ketiga. Karena itu pula, pembelajaran ini sangat baik dan sesuai digunakan di mana saja, tanpa melihat ruang dan waktu, sebab setiap siswa (setiap manusia) pasti memiliki idola tersendiri yang biasanya adalah orang yang dikagumi.","PeriodicalId":344408,"journal":{"name":"EUNOIA (Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia)","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134229629","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.30829/EUNOIA.V1I1.1000
Ainun Nisa Hasibuan, Riris Nur Kholidah Rambe
Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman pada pelajaran Bahasa Indonesia sebelum menggunakan model CIRC, 2) untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman pada pelajaran Bahasa Indonesia sesudah menggunakan model CIRC, dan 3) untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman siswa meningkat dengan penerapan model CIRC pada pelajaran Bahasa Indonesia. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menggunakan beberapa tahapan siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 112331 Aek Kota Batu Labura dengan jumlah 30 siswa yang terdiri dari 17 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Kemampuan membaca pemahaman siswa sebelum menggunakan model pembelajaran CIRC yaitu 9 siswa yang tuntas atau dengan persentase 30%. 2) Kemampuan membaca pemahaman siswa setelah menggunakan model pembelajaran CIRC, yaitu pada siklus I siswa yang tuntas berjumlah 14 orang dengan persentase 53,33%. Selanjutnya, pada siklus II siswa yang tuntas berjumlah 26 orang dengan persentase 86,66%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa dengan menggunakan model pembelajaran CIRC telah mencapai tingkat ketuntasan belajar klasikal 86,66% dan dapat dinyatakan tuntas.
{"title":"Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan menggunakan Model CIRC (Coorporative Integrated Reading and Composition) di Kelas IV SD Negeri 112331 Aek Kota Batu","authors":"Ainun Nisa Hasibuan, Riris Nur Kholidah Rambe","doi":"10.30829/EUNOIA.V1I1.1000","DOIUrl":"https://doi.org/10.30829/EUNOIA.V1I1.1000","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman pada pelajaran Bahasa Indonesia sebelum menggunakan model CIRC, 2) untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman pada pelajaran Bahasa Indonesia sesudah menggunakan model CIRC, dan 3) untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman siswa meningkat dengan penerapan model CIRC pada pelajaran Bahasa Indonesia. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menggunakan beberapa tahapan siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 112331 Aek Kota Batu Labura dengan jumlah 30 siswa yang terdiri dari 17 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Kemampuan membaca pemahaman siswa sebelum menggunakan model pembelajaran CIRC yaitu 9 siswa yang tuntas atau dengan persentase 30%. 2) Kemampuan membaca pemahaman siswa setelah menggunakan model pembelajaran CIRC, yaitu pada siklus I siswa yang tuntas berjumlah 14 orang dengan persentase 53,33%. Selanjutnya, pada siklus II siswa yang tuntas berjumlah 26 orang dengan persentase 86,66%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa dengan menggunakan model pembelajaran CIRC telah mencapai tingkat ketuntasan belajar klasikal 86,66% dan dapat dinyatakan tuntas.","PeriodicalId":344408,"journal":{"name":"EUNOIA (Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia)","volume":"602 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124861815","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.30821/eunoia.v1i1.998
Reggia Margaretha Sihombing
Artikel ini mengkaji tindak tutur ilokusi dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin yang ditulis oleh Tere Liye. Tindak tutur adalah tindakan yang dilakukan seseorang dalam berbicara. Artinya, ketika berbicara, seseorang tersebut juga melakukan tindakan, misalnya meminta maaf, memberi selamat, menasihati, memerintah, menawarkan sesuatu, atau berjanji. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam novel dengan pisau bedah teori Searle. Hal tersebut bertujuan agar para pembaca dapat memahami dan mengilustrasikan suasana yang dibangun dalam cerita melalui interaksi para tokoh. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan mengidentifikasi ujaran yang mengandung tindak tutur ilokusi dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin dan mengklasifikasikannya ke dalam gologan tindak ilokusi berdasarkan berdasarkan fungsinya menurut teori Searle.
{"title":"Tindak Tutur Ilokusi dalam Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin Karya Tere Liye","authors":"Reggia Margaretha Sihombing","doi":"10.30821/eunoia.v1i1.998","DOIUrl":"https://doi.org/10.30821/eunoia.v1i1.998","url":null,"abstract":"Artikel ini mengkaji tindak tutur ilokusi dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin yang ditulis oleh Tere Liye. Tindak tutur adalah tindakan yang dilakukan seseorang dalam berbicara. Artinya, ketika berbicara, seseorang tersebut juga melakukan tindakan, misalnya meminta maaf, memberi selamat, menasihati, memerintah, menawarkan sesuatu, atau berjanji. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam novel dengan pisau bedah teori Searle. Hal tersebut bertujuan agar para pembaca dapat memahami dan mengilustrasikan suasana yang dibangun dalam cerita melalui interaksi para tokoh. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan mengidentifikasi ujaran yang mengandung tindak tutur ilokusi dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin dan mengklasifikasikannya ke dalam gologan tindak ilokusi berdasarkan berdasarkan fungsinya menurut teori Searle.","PeriodicalId":344408,"journal":{"name":"EUNOIA (Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia)","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133973337","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.30829/EUNOIA.V1I1.1003
Edy Suprayetno
Fenomena perempuan dalam tradisi kekinian sudah menjadi sebuah kultur. Eksistensi perempuan sudah seolah-olah sudah menjadi kebiasaan yang plural dan majemuk. Dilihat dari sudut hierarki peradaban, pengarang perempuan sudah banyak yang menyimpang dari sudut olah rasa, yakni menjamurnya ketidakseimbangan antara imajinasi dengan emosional. Hal ini mengakibatkan pengarang perempuan tidak mementingkan kulmulasi dalam mengimajinasikan kata-kata sebagai energi. Pengarang perempun bergelimut pada kekuatan perasaan yang ingin digoreskan secara indefendensial antara apa yang dirasakan dan imajinasinya. Selain itu, kekuatan di balik sastra masih tersimpan pada pengarangnya, tidak sampai pada pembaca, mengakibatkan tingkat klimaks sebuah cerita itu tidak mengandung emulsi sastranya. Masalah inilah yang menjadi titik keambiguan pengarang sastra itu yang perlu dikaji secara mendalam dan mendasar. Salah satu pendekatan yang dianggap mumpuni dapat ditinjau dari teori belajar humanistik. Teori humanistik menekankan pada aspek bagaiamana sastra itu dimplementasikan dalam kehidupan realitas dengan mengarahkan konsep memanusiakan manusia. Walaupun sastra bersifat fiksi, tetapi makna dari cerita yang disampaikan memberikan sebuah otokritik bagi si pembacanya lewat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
{"title":"Menyibak Sastra Feminisme Kekinian: Ditinjau Perspektif Teori Belajar Humanistik","authors":"Edy Suprayetno","doi":"10.30829/EUNOIA.V1I1.1003","DOIUrl":"https://doi.org/10.30829/EUNOIA.V1I1.1003","url":null,"abstract":"Fenomena perempuan dalam tradisi kekinian sudah menjadi sebuah kultur. Eksistensi perempuan sudah seolah-olah sudah menjadi kebiasaan yang plural dan majemuk. Dilihat dari sudut hierarki peradaban, pengarang perempuan sudah banyak yang menyimpang dari sudut olah rasa, yakni menjamurnya ketidakseimbangan antara imajinasi dengan emosional. Hal ini mengakibatkan pengarang perempuan tidak mementingkan kulmulasi dalam mengimajinasikan kata-kata sebagai energi. Pengarang perempun bergelimut pada kekuatan perasaan yang ingin digoreskan secara indefendensial antara apa yang dirasakan dan imajinasinya. Selain itu, kekuatan di balik sastra masih tersimpan pada pengarangnya, tidak sampai pada pembaca, mengakibatkan tingkat klimaks sebuah cerita itu tidak mengandung emulsi sastranya. Masalah inilah yang menjadi titik keambiguan pengarang sastra itu yang perlu dikaji secara mendalam dan mendasar. Salah satu pendekatan yang dianggap mumpuni dapat ditinjau dari teori belajar humanistik. Teori humanistik menekankan pada aspek bagaiamana sastra itu dimplementasikan dalam kehidupan realitas dengan mengarahkan konsep memanusiakan manusia. Walaupun sastra bersifat fiksi, tetapi makna dari cerita yang disampaikan memberikan sebuah otokritik bagi si pembacanya lewat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.","PeriodicalId":344408,"journal":{"name":"EUNOIA (Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia)","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133423004","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}