Abstrak Berbicara mengenai galeri sebagai salah satu jasa yang bergerak di bidang seni, erat kaitannya dengan pembahasan tentang kualitas layanannya. Setiap galeri yang ingin maju dan berkembang, dituntut untuk selalu meningkatkan dan menjaga kualitas layanannya dengan baik. Sebab, hanya dengan cara meningkatkan atau menjaga kualitas layanan yang baik, maka hubungan dengan para pelanggan dapat dipertahankan secara terus-menerus. Sangkring Art Space (SAS) merupakan salah satu galeri seni yang ada di Yogyakarta. Sejak awal berdiri hingga saat ini, SAS rutin mengadakan pameran untuk memenuhi kebutuhan para perupa (pelanggan) yang berpameran di SAS. Penelitian ini difokuskan untuk menganalisis kualitas layanan yang disediakan Galeri SAS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu metode penelitian survei dengan alat SERVQUAL oleh Parasuraman dkk (1988). Rancangan penelitian yang digunakan ialah studi potong lintang (cross-sectional) dan populasi yang diminati ialah pelanggan Galeri SAS. Metode pengambilan sampel dilakukan secara tidak acak (non-probability sampling), yaitu berjumlah 40 orang responden, terdiri dari laki-laki dan perempuan dewasa berusia di atas 25 tahun yang berpameran di Galeri SAS. Berdasarkan penelitian ini, ditemukan hasil, nilai ekspektasi sebesar 5.61 dan nilai persepsi sebesar 5.54. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bahwa ekspektasi melebihi persepsi pelanggan. Artinya kualitas layanan yang disediakan SAS tidak memenuhi ekspektasi pelanggan. Abstract Talking about galleries as one of the services of engaged in arts, is closely related to the discussion of the quality of its services. Every gallery that wants to progress and develop, is required to always improve and maintain the quality of its services well. Because, only by maintaining good service quality, relationships can be maintained with customers continuously. Sangkring Art Space (SAS) is one of the art galleries in Yogyakarta. Since its inception until now, SAS regularly holds exhibitions to meet the needs of artists (customers) who exhibit in SAS. This study is focused on analyzing the quality of services provided by the SAS gallery. This study uses a quantitative approach, namely survey research methods with SERVQUAL tools by Parasuraman et al (PZB, 1988). The study gallery was used as a crosssectional study and SAS gallery customers. The sampling method was conducted by non-probability sampling, which amounted to 40 respondents, consisting of men and women aged over 25 years who exhibited in the SAS gallery. Based on this study, results were found, the expectation value was 5.61 and the perception value was 5.54. Thus it can be concluded that expectations exceed customer perceptions. This means that the quality of services provided by SAS does not meet customer expectations
摘要称画廊是一种艺术作品,与有关服务质量的讨论密切相关。每一个想要进步和进步的画廊,都需要不断提高和保持良好的服务质量。因为,只有通过改善或保持良好的服务质量,你才能保持与客户的关系。Sangkring Art Space (SAS)是日惹的艺术画廊之一。从一开始,SAS就定期举办展览,以满足参加SAS游行的顾客的需要。这项研究旨在分析SAS画廊提供的服务质量。该研究采用定量方法,即Parasuraman dkk的SERVQUAL工具研究方法(1988)。所采用的研究设计是横断面研究,吸引人的是SAS画廊的客户。采集样本的方法是非随机的,有40名受访者,包括25岁以上的成年男女,他们参加了SAS画廊的游行。根据这项研究,结果显示,平均绩点为5.61分,感知值为5.54分。因此可以推断,期望超过了客户的感知。这意味着SAS提供的服务质量不符合客户预期。不引人注意的是,galleries作为艺术上的融合服务之一,与它服务的质量的讨论几乎是密切相关的。每一个想要进步和退化的画廊,都要求它总是充满活力,并保持其良好服务的质量。因为,只有通过保持良好的服务质量,关系才能不断地与客户保持联系。桑加林艺术空间(SAS)是日惹的艺术画廊之一。自从它被入侵到现在,SAS通常坚持要会见在SAS展示的艺术家的需求。这项研究考虑的是分析SAS画廊提供的服务的质量。这个研究的结果是一个量量的研究,namely research methods与SERVQUAL工具与SERVQUAL工具(PZB, 1988)。研究画廊被用作交叉研究,SAS画廊的客户。这些方法被排除在非概率样本中,这涉及40名肇事者,是在SAS画廊展示了25年的男性和妇女老龄的结果。基于这项研究,结果发现,预期值为5.61,感知值为5.54。这就可以确定预期的超额客户身份。这意味着SAS提供的服务的质量无法满足客户的期望
{"title":"Analisis Persepsi dan Harapan Pelanggan Terhadap Kualitas Layanan Galeri Sangkring Art Space","authors":"Anggiansyah Anggiansyah","doi":"10.24821/JTKS.V4I1.3080","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/JTKS.V4I1.3080","url":null,"abstract":"Abstrak Berbicara mengenai galeri sebagai salah satu jasa yang bergerak di bidang seni, erat kaitannya dengan pembahasan tentang kualitas layanannya. Setiap galeri yang ingin maju dan berkembang, dituntut untuk selalu meningkatkan dan menjaga kualitas layanannya dengan baik. Sebab, hanya dengan cara meningkatkan atau menjaga kualitas layanan yang baik, maka hubungan dengan para pelanggan dapat dipertahankan secara terus-menerus. Sangkring Art Space (SAS) merupakan salah satu galeri seni yang ada di Yogyakarta. Sejak awal berdiri hingga saat ini, SAS rutin mengadakan pameran untuk memenuhi kebutuhan para perupa (pelanggan) yang berpameran di SAS. Penelitian ini difokuskan untuk menganalisis kualitas layanan yang disediakan Galeri SAS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu metode penelitian survei dengan alat SERVQUAL oleh Parasuraman dkk (1988). Rancangan penelitian yang digunakan ialah studi potong lintang (cross-sectional) dan populasi yang diminati ialah pelanggan Galeri SAS. Metode pengambilan sampel dilakukan secara tidak acak (non-probability sampling), yaitu berjumlah 40 orang responden, terdiri dari laki-laki dan perempuan dewasa berusia di atas 25 tahun yang berpameran di Galeri SAS. Berdasarkan penelitian ini, ditemukan hasil, nilai ekspektasi sebesar 5.61 dan nilai persepsi sebesar 5.54. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bahwa ekspektasi melebihi persepsi pelanggan. Artinya kualitas layanan yang disediakan SAS tidak memenuhi ekspektasi pelanggan. Abstract Talking about galleries as one of the services of engaged in arts, is closely related to the discussion of the quality of its services. Every gallery that wants to progress and develop, is required to always improve and maintain the quality of its services well. Because, only by maintaining good service quality, relationships can be maintained with customers continuously. Sangkring Art Space (SAS) is one of the art galleries in Yogyakarta. Since its inception until now, SAS regularly holds exhibitions to meet the needs of artists (customers) who exhibit in SAS. This study is focused on analyzing the quality of services provided by the SAS gallery. This study uses a quantitative approach, namely survey research methods with SERVQUAL tools by Parasuraman et al (PZB, 1988). The study gallery was used as a crosssectional study and SAS gallery customers. The sampling method was conducted by non-probability sampling, which amounted to 40 respondents, consisting of men and women aged over 25 years who exhibited in the SAS gallery. Based on this study, results were found, the expectation value was 5.61 and the perception value was 5.54. Thus it can be concluded that expectations exceed customer perceptions. This means that the quality of services provided by SAS does not meet customer expectations","PeriodicalId":348706,"journal":{"name":"JURNAL TATA KELOLA SENI","volume":"182 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126072425","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Dalam penelitian ini menggunakan metode desriptif kualitatif. Langkah yang digunakan yaitu melakukan analisis data dan analisis SWOT. Hasil penelitian pertama, berdasarkan tahap analisis terhadap strategi yang tepat dilakukan oleh pengelola dalam memasarkan Rumah Produksi dan Promosi Sasando adalah menjaga dan mempertahankan posisi pada indikator internal huruf E, yaitu memiliki jaringan kerja sama dengan pemerintah yang selama ini sudah dilakukan. Kebijakan yang umum dari strategi ini adalah dengan melakukan penetrasi pasar dan mengembangkan produk. Artinya pengelola perusahaan harus mempertahankan posisinya dengan terus mengembangkan karya-karya seperti membuat karya dalam bentuk alat musik dan miniatur/cendera mata. Kedua, berdasarkan kuadran analisis SWOT yang menunjukkan posisinya berada pada kuadran IV yaitu menggambarkan situasi organisasi sangat buruk, karena di samping berbagai kelemahan internal, timbul ancaman dari luar, strategi defensif dapat meningkatkan ketangguhan setiap keunggulan bersaing yang dimiliki perusahaan bila dikombinasikan dengan strategi ofensif untuk meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan. Jenis strategi defensif dapat dibagi dalam dua bagian besar, yaitu strategi menangkis (deterrence) dan strategi tanggapan (response). Abstract In this resarch using qualitative descriptive method. The step used are doing data analysis and SWOT analysis. The first results of the research, based on the analysis phase of the appropriate strategy carried out by the manager in marketing Sasando Production and Promotion Houses, are maintaining and maintaining the position on the internal indicator letter E, which has a network of cooperation with the government. The general policy of this strategy is to penetrate the market and develop products. This means that company managers must maintain their position by continuing to develop works such as making works in the form of musical instruments and miniatures/souvenirs. Secondly, based on the SWOT analysis quadrant which shows its position in quadrant IV, it describes the organizational situation is very bad, because in addition to various internal weaknesses arising from outside threats, defensive strategies can increase the resilience of each company competitive advantage when combined with offensive strategies to improve competitive advantage company. This type of defensive strategy can be divided into two major parts, namely deterrence strategies and response strategies.
{"title":"Analisis Manajemen Pemasaran Rumah Produksi dan Promosi Alat Musik Tradisional Sasando","authors":"Rolfy Is Natunis","doi":"10.24821/JTKS.V4I2.3085","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/JTKS.V4I2.3085","url":null,"abstract":"Abstrak Dalam penelitian ini menggunakan metode desriptif kualitatif. Langkah yang digunakan yaitu melakukan analisis data dan analisis SWOT. Hasil penelitian pertama, berdasarkan tahap analisis terhadap strategi yang tepat dilakukan oleh pengelola dalam memasarkan Rumah Produksi dan Promosi Sasando adalah menjaga dan mempertahankan posisi pada indikator internal huruf E, yaitu memiliki jaringan kerja sama dengan pemerintah yang selama ini sudah dilakukan. Kebijakan yang umum dari strategi ini adalah dengan melakukan penetrasi pasar dan mengembangkan produk. Artinya pengelola perusahaan harus mempertahankan posisinya dengan terus mengembangkan karya-karya seperti membuat karya dalam bentuk alat musik dan miniatur/cendera mata. Kedua, berdasarkan kuadran analisis SWOT yang menunjukkan posisinya berada pada kuadran IV yaitu menggambarkan situasi organisasi sangat buruk, karena di samping berbagai kelemahan internal, timbul ancaman dari luar, strategi defensif dapat meningkatkan ketangguhan setiap keunggulan bersaing yang dimiliki perusahaan bila dikombinasikan dengan strategi ofensif untuk meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan. Jenis strategi defensif dapat dibagi dalam dua bagian besar, yaitu strategi menangkis (deterrence) dan strategi tanggapan (response). Abstract In this resarch using qualitative descriptive method. The step used are doing data analysis and SWOT analysis. The first results of the research, based on the analysis phase of the appropriate strategy carried out by the manager in marketing Sasando Production and Promotion Houses, are maintaining and maintaining the position on the internal indicator letter E, which has a network of cooperation with the government. The general policy of this strategy is to penetrate the market and develop products. This means that company managers must maintain their position by continuing to develop works such as making works in the form of musical instruments and miniatures/souvenirs. Secondly, based on the SWOT analysis quadrant which shows its position in quadrant IV, it describes the organizational situation is very bad, because in addition to various internal weaknesses arising from outside threats, defensive strategies can increase the resilience of each company competitive advantage when combined with offensive strategies to improve competitive advantage company. This type of defensive strategy can be divided into two major parts, namely deterrence strategies and response strategies.","PeriodicalId":348706,"journal":{"name":"JURNAL TATA KELOLA SENI","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122462120","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Latar belakang penelitian ini adalah fenomena masyarakat luas yang terlihat kesadaran untuk berkunjung ke museum, terlihat pada akun sosial media masyarakat zaman sekarang yang semakin marak. Ruang pamer museum merupakan sebuah wadah aktivitas yang dilakukan pengguna dalam museum yang berfungsi sebagai elemen utama visualisasi, ruang sebagai program, dan ruang sebagai susunan tata letak. Sering ditemukannya ruang pamer yang tidak sesuai harapan dan lemahnya interaksi museum terhadap pengunjung, kegagalan kepuasan pengunjung terhadap ruang pamer dapat menjadi kendala menurunnya minat untuk datang kembali. Abstract The background of this study is a phenomenon of the wider community that shows awareness to visit the museum, seen in the social media accounts of today's society which are increasingly prevalent. The museum exhibition room is a place of activity carried out by users in the museum which functions as the main element of visualization, space as a program, and space as an arrangement of layout. Often found showrooms that do not match expectations and weak museum interaction with visitors, the failure of visitor satisfaction to the showroom can be an obstacle to the decline in interest in coming back.
在博物馆中,"Abstrak Latar belakang penelitian ini"("Abstrak Latar belakang penelitian ini")是一种可在博物馆中传播的文化现象,也是一种社会媒体的文化现象。博物馆活动是博物馆的一项重要活动,它包括可视化元素、活动项目和活动主题。在博物馆与参观者之间的互动中,参观者与博物馆之间的关系将成为博物馆与参观者之间的纽带。摘要 本研究的背景是当今社会日益盛行的社交媒体账户中出现的一种广泛的社会现象,即人们显示出参观博物馆的意识。博物馆展厅是用户在博物馆中开展活动的场所,其功能是作为可视化的主要元素、作为程序的空间和作为布局安排的空间。经常会发现展厅与预期不符,博物馆与参观者的互动性不强,参观者对展厅的满意度不高,会成为再次参观兴趣下降的障碍。
{"title":"Museum dan Galeri (Tantangan dan Solusi)","authors":"Sasferi Yendra","doi":"10.24821/JTKS.V4I2.3088","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/JTKS.V4I2.3088","url":null,"abstract":"Abstrak Latar belakang penelitian ini adalah fenomena masyarakat luas yang terlihat kesadaran untuk berkunjung ke museum, terlihat pada akun sosial media masyarakat zaman sekarang yang semakin marak. Ruang pamer museum merupakan sebuah wadah aktivitas yang dilakukan pengguna dalam museum yang berfungsi sebagai elemen utama visualisasi, ruang sebagai program, dan ruang sebagai susunan tata letak. Sering ditemukannya ruang pamer yang tidak sesuai harapan dan lemahnya interaksi museum terhadap pengunjung, kegagalan kepuasan pengunjung terhadap ruang pamer dapat menjadi kendala menurunnya minat untuk datang kembali. Abstract The background of this study is a phenomenon of the wider community that shows awareness to visit the museum, seen in the social media accounts of today's society which are increasingly prevalent. The museum exhibition room is a place of activity carried out by users in the museum which functions as the main element of visualization, space as a program, and space as an arrangement of layout. Often found showrooms that do not match expectations and weak museum interaction with visitors, the failure of visitor satisfaction to the showroom can be an obstacle to the decline in interest in coming back.","PeriodicalId":348706,"journal":{"name":"JURNAL TATA KELOLA SENI","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133695860","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Hellprint United Day adalah event festival musik metal tahunan yang rutin diselenggarakan oleh Hellprint Official dan Supermusic.id di Bandung. Munculnya ide untuk menyelenggarakan event ini dikarenakan banyaknya penggemar musik metal di Kota Bandung, termasuk adanya komunitas metal underground. Menurut data dari Hellprint Official bahwa pada penyelenggaraan Hellprint 2013 penyelenggara mampu menjual tiket terhadap 38.000 penonton dan itu merupakan penonton terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraan Hellprint. Jika ditinjau dari perspektif bisnis, jumlah tersebut mengindikasikan adanya potensi ekonomi pada industri musik metal di Bandung di bidang pertunjukan. Akan tetapi menurut Hellprint Official pula bahwa pada beberapa penyelenggaraan berikutnya terjadi penurunan jumlah penonton yang faktor penyebabnya belum diketahui secara pasti. Untuk menangani masalah ini pada penyelenggaraan Hellprint United Day VI tahun 2018, penyelenggara melakukan beberapa inovasi pada beberapa faktor, di antaranya desain panggung, venue pertunjukan, fasilitas penonton, dan line up artis. Inovasi dilakukan untuk menjaga motivasi dan persepsi positif penonton demi keberlangsungan event. Peneliti telah melakukan penelitian kualitatif terhadap penonton Hellprint United Day VI 2018 melalui metode studi kasus. Artikel ini ditulis untuk menjelaskan motivasi dan persepsi penonton sehingga menjadi masukan bagi penyelenggaraan berikutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa silaturahmi adalah motivasi utama penonton. Sedangkan desain dan artistik panggung adalah hal yang dipersepsikan positif oleh mayoritas penonton. Abstract Hellprint United Day is an annual metal music festival event that is regularly held by the Official Hellprint and Supermusic.id in Bandung. The idea of holding this event was due to the many metal music fans in Bandung, including the underground metal community. According to data from the Hellprint Official that the holding of Hellprint 2013 organizers were able to sell tickets to 38,000 spectators and that was the largest audience in the history of Hellprint. If viewed from a business perspective, this number indicates the economic potential of the metal music industry in Bandung in the field of performances. However, according to the Hellprint Official, there are also a decrease in the number of spectators whose exact causes are unknown. To deal with this problem in the holding of Hellprint United Day VI in 2018 the organizers made several innovations on several factors, including stage design, venue performances, audience facilities, and artist line ups. Innovation is done to maintain motivation and audience positive perceptions for the continuity of the event. The researcher has conducted qualitative research on the Hellprint United Day VI 2018 audiences through a case study method. This article was written to explain the motivation and perceptions of the audience so that it became an input for the next implementation. The results of the study
摘要地狱打印联合日是一个定期由地狱官方和超级音乐组织的年度金属盛会。身份证在万隆。之所以举办这个活动,是因为万隆的许多金属乐迷,包括地下金属社区。根据《狱报》的数据,在《狱报》2013年的安排中,组织者可以向3.8万名观众出售门票,这是历史上观看《狱报》的人数最多的一次。从商业角度来看,这些数字表明万隆音乐舞台行业的经济潜力。然而,根据《地狱官方》(Hellprint Official)的说法,在随后的一些安排中,观众的数量一直在下降,原因还不确定。为了在2018年的“狱印联队日”组织中解决这一问题,组织者在舞台设计、展览会、观景设施和阵容艺术家方面进行了一些创新。创新的进行是为了让观众的动机和积极的看法延续下去。研究人员通过案例研究方法对参加2018年地狱打印联队的观众进行了定性研究。这篇文章是为了解释观众的动机和看法,从而成为下一种安排的投入。研究结果表明,silaturahmi是观众的主要动力。而舞台设计和艺术对大多数观众来说都是积极的。抽象Hellprint联合Day is an annual金属音乐节活动就是顺便说一下regularly牵着官方Hellprint和Supermusic。身份证在万隆。举行这一活动的想法是由许多金属音乐爱好者支撑的,包括地下金属社区。根据《地狱印刷官方》的数据,2013年的《地狱印刷》组织者可能会出售3.8万次观察员的门票,这是《地狱印刷史》中最广泛的观众。如果从商业角度来看,这个数字是万隆现场表演中金属音乐行业最固有的经济潜力。悬浮,根据《地狱印刷官方》,不明原因的不明原因还有一种解释。组织人员在2018年的监禁中解决了这次危机,他们让several因素、包括舞台设计、场地表演、观众观众和艺术家来解决这些问题。创新是为了保持动力和观众对这一事件的持续认识researcher就为期2018年的为期六次联合印行的案例研究方法进行了审计。这篇文章是为了解释听众的动机和概念,这样它就变成了下一个应用的输入。友谊研究节目的结果是观众的主要动力。虽然设计和艺术舞台是由观众的专业所感知的。
{"title":"Motivasi dan Persepsi Penonton Hellprint United Day 2018 di Bandung","authors":"Yayat Hidayat","doi":"10.24821/JTKS.V4I1.3081","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/JTKS.V4I1.3081","url":null,"abstract":"Abstrak Hellprint United Day adalah event festival musik metal tahunan yang rutin diselenggarakan oleh Hellprint Official dan Supermusic.id di Bandung. Munculnya ide untuk menyelenggarakan event ini dikarenakan banyaknya penggemar musik metal di Kota Bandung, termasuk adanya komunitas metal underground. Menurut data dari Hellprint Official bahwa pada penyelenggaraan Hellprint 2013 penyelenggara mampu menjual tiket terhadap 38.000 penonton dan itu merupakan penonton terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraan Hellprint. Jika ditinjau dari perspektif bisnis, jumlah tersebut mengindikasikan adanya potensi ekonomi pada industri musik metal di Bandung di bidang pertunjukan. Akan tetapi menurut Hellprint Official pula bahwa pada beberapa penyelenggaraan berikutnya terjadi penurunan jumlah penonton yang faktor penyebabnya belum diketahui secara pasti. Untuk menangani masalah ini pada penyelenggaraan Hellprint United Day VI tahun 2018, penyelenggara melakukan beberapa inovasi pada beberapa faktor, di antaranya desain panggung, venue pertunjukan, fasilitas penonton, dan line up artis. Inovasi dilakukan untuk menjaga motivasi dan persepsi positif penonton demi keberlangsungan event. Peneliti telah melakukan penelitian kualitatif terhadap penonton Hellprint United Day VI 2018 melalui metode studi kasus. Artikel ini ditulis untuk menjelaskan motivasi dan persepsi penonton sehingga menjadi masukan bagi penyelenggaraan berikutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa silaturahmi adalah motivasi utama penonton. Sedangkan desain dan artistik panggung adalah hal yang dipersepsikan positif oleh mayoritas penonton. Abstract Hellprint United Day is an annual metal music festival event that is regularly held by the Official Hellprint and Supermusic.id in Bandung. The idea of holding this event was due to the many metal music fans in Bandung, including the underground metal community. According to data from the Hellprint Official that the holding of Hellprint 2013 organizers were able to sell tickets to 38,000 spectators and that was the largest audience in the history of Hellprint. If viewed from a business perspective, this number indicates the economic potential of the metal music industry in Bandung in the field of performances. However, according to the Hellprint Official, there are also a decrease in the number of spectators whose exact causes are unknown. To deal with this problem in the holding of Hellprint United Day VI in 2018 the organizers made several innovations on several factors, including stage design, venue performances, audience facilities, and artist line ups. Innovation is done to maintain motivation and audience positive perceptions for the continuity of the event. The researcher has conducted qualitative research on the Hellprint United Day VI 2018 audiences through a case study method. This article was written to explain the motivation and perceptions of the audience so that it became an input for the next implementation. The results of the study","PeriodicalId":348706,"journal":{"name":"JURNAL TATA KELOLA SENI","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132963635","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Perkembangan paham radikalisme di Indonesia menjadi permasalahan yang serius. Hal tersebut dikarenakan paham tersebut tidak bisa menerima perbedaan budaya dan agama yang beraneka ragam di Indonesia. Fenomena tersebut mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tulisan ini mengupayakan sebuah desain yang komprehensif dan sistematis berkaitan dengan pembentukan dan pengembangan Ruang Kreatif Desa Perdamaian (RKDP) di Dusun Srumbung Gunung, Desa Poncoruso, Kecamatan Bawen, Kabupaten Jawa Tengah. Dusun tersebut mempunyai modal sosial dan budaya yang sangat kuat, yaitu masih menjaga nilai-nilai kerukunan hidup di antara umat yang beraneka ragam dan masih memelihara budaya dan adat istiadat dengan sangat baik. Dusun tersebut juga menyimpan potensi seni, pusaka saujana, dan situs bersejarah. RKDP dibentuk untuk menjadi salah satu upaya mempromosikan kehidupan yang rukun dan kreatif kepada dunia untuk mendukung perdamaian. Selain itu, pembentukan RKDP selanjutnya mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakatnya, serta sebagai upaya mendukung tujuan masyarakat global dengan agenda Sustainable Development Goals yang dicita-citakan terwujud pada tahun 2030. Abstract The development of radicalism in Indonesia has become a serious problem. This is because these understandings cannot accept diverse cultural and religious differences in Indonesia. This phenomenon threatens the integrity of the Unitary State of the Republic of Indonesia. This paper seeks a comprehensive and systematic design relating to the formation and development of the Peace Village Creative Space (RKDP) in Srumbung Gunung hamlet, Poncoruso Village, Bawen District, Central Java Regency. The hamlet has a very strong with social and cultural capital, which still maintains harmony values among diverse people and still maintains culture and customs very well. The hamlet also holds the potential of art, saujana (View) heritage and historic sites. RKDP was formed to be one of the efforts to promote harmonious and creative life to the world to support peace. In addition, the establishment of the RKDP will further improve the economic welfare of the community. In addition, it is also an effort to support the goals of the global community with the goal of the Sustainable Development Goals aspired to be realized in 2030.
{"title":"Membangun Ruang Kreatif Desa Perdamaian di Dusun Srumbung Gunung, Desa Poncoruso “Mewujudkan Persatuan Dalam Perbedaan”","authors":"Iwan Firman Widiyanto","doi":"10.24821/JTKS.V4I2.3084","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/JTKS.V4I2.3084","url":null,"abstract":"Abstrak Perkembangan paham radikalisme di Indonesia menjadi permasalahan yang serius. Hal tersebut dikarenakan paham tersebut tidak bisa menerima perbedaan budaya dan agama yang beraneka ragam di Indonesia. Fenomena tersebut mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tulisan ini mengupayakan sebuah desain yang komprehensif dan sistematis berkaitan dengan pembentukan dan pengembangan Ruang Kreatif Desa Perdamaian (RKDP) di Dusun Srumbung Gunung, Desa Poncoruso, Kecamatan Bawen, Kabupaten Jawa Tengah. Dusun tersebut mempunyai modal sosial dan budaya yang sangat kuat, yaitu masih menjaga nilai-nilai kerukunan hidup di antara umat yang beraneka ragam dan masih memelihara budaya dan adat istiadat dengan sangat baik. Dusun tersebut juga menyimpan potensi seni, pusaka saujana, dan situs bersejarah. RKDP dibentuk untuk menjadi salah satu upaya mempromosikan kehidupan yang rukun dan kreatif kepada dunia untuk mendukung perdamaian. Selain itu, pembentukan RKDP selanjutnya mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakatnya, serta sebagai upaya mendukung tujuan masyarakat global dengan agenda Sustainable Development Goals yang dicita-citakan terwujud pada tahun 2030. Abstract The development of radicalism in Indonesia has become a serious problem. This is because these understandings cannot accept diverse cultural and religious differences in Indonesia. This phenomenon threatens the integrity of the Unitary State of the Republic of Indonesia. This paper seeks a comprehensive and systematic design relating to the formation and development of the Peace Village Creative Space (RKDP) in Srumbung Gunung hamlet, Poncoruso Village, Bawen District, Central Java Regency. The hamlet has a very strong with social and cultural capital, which still maintains harmony values among diverse people and still maintains culture and customs very well. The hamlet also holds the potential of art, saujana (View) heritage and historic sites. RKDP was formed to be one of the efforts to promote harmonious and creative life to the world to support peace. In addition, the establishment of the RKDP will further improve the economic welfare of the community. In addition, it is also an effort to support the goals of the global community with the goal of the Sustainable Development Goals aspired to be realized in 2030.","PeriodicalId":348706,"journal":{"name":"JURNAL TATA KELOLA SENI","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130140150","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}