首页 > 最新文献

JURNAL TATA KELOLA SENI最新文献

英文 中文
Strategi Pengembangan Wisata Berbasis Budaya Kerajaan di Pura Pakualaman dan Kampung Wisata Pakualaman 帕库亚曼普拉和帕库亚曼旅游胜地的皇家文化发展战略
Pub Date : 2019-08-05 DOI: 10.24821/JTKS.V5I1.3143
Janu Riyanto
Abstrak Pura Pakualaman dan Kampung Wisata Pakualaman menyimpan potensi besar sebagai destinasi wisata budaya berbasis budaya kerajaan, baik yang bersifat tangible maupun intangible. Komponen atraksi Pura Pakualaman ada yang berupa seni tradisi dan adat istiadat serta ada pula yang berujud benda/bangunan yang punya nilai sejarah tinggi punya keunikan tersendiri. Sedang Kampung Wisata Pakualaman kaya potensi wisata budaya, di antaranya berupa kesenian tradisional, kuliner khas Pakualaman dan tempat-tempat bersejarah. Namun Pura Pakualaman maupun Kampung Pakualaman belum dikembangan secara optimal sebagai destinasi wisata budaya. Penelitian ini difokuskan untuk menggali potensi daya tarik wisata yang dapat dikembangkan sebagai produk wisata di Pura Pakualaman dan Kampung Wisata Pakualaman, hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pengembangannya serta strategi pengembangan produk wisata budaya berbasis budaya kerajaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, menggunakan sumber data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan besarnya potensi wisata budaya berbasis kerajaan Pura Pakualaman dan Kampung Wisata Pakualaman belum dimanfaatkan dan dikembangkan secara optimal karena terkendala beberapa hal. Konflik antarkerabat Pura Pakualaman dan masih lemahnya dari sisi tata kelola menjadi hambatan utama pengembangan destinasi wisata budaya ini. Sehingga berdasarkan analisis SWOT, peneliti mengusulkan rencana pengembangan jangka pendek, menengah dan panjang. Abstract Pura Pakualaman and The Pakualaman Tourism Village saves great potential as a royal culture-based tourist destination both tangible and intangible. Many attraction components of Pura Pakualaman are in the form of traditional arts and customs and the others are referring to objects/buildings that have high historical value. The Pakualaman Tourism Village is rich in cultural tourism, including traditional arts, typical Pakualaman culinary, and historical places. Recently, Pura Pakualaman and Pakualaman villages have not been optimally developed as cultural tourism destinations. This research is focused on exploring the potential of tourist attraction that can be developed as a tourism product in Pura Pakualaman and Pakualaman Tourism Village, obstacles and constraints faced in its development and development strategies for cultural tourism products based on royal culture. This research is descriptive qualitative research, using primary data sources and secondary data. The results of the research show that the magnitude of the kingdom-based cultural tourism potential of Pura Pakualaman and Pakualaman Tourism Village has not been optimally utilized and developed because of several constraints. The inter-friend conflict of the Pura Pakualaman and the weak governance aspect is the main obstacle to the development of this cultural tourism destination. So based on the SWOT analysis, researchers propose development plans for the short, medium and long term.
本品寺和本库提曼旅游村具有巨大的潜力,是一个以皇家文化为基础的文化旅游目的地,包括唐布尔和英唐布尔。巴胡拉曼人的吸引力的组成部分包括传统和习俗的艺术,以及一些人对具有高度历史价值的建筑的评判成分。文化旅游胜地是一个丰富的文化旅游潜力,包括传统艺术、传统烹饪和历史遗迹。但帕库阿拉曼普拉和帕库拉曼村并没有最理想地作为文化旅游目的地进行建设。该研究的重点是发掘可作为旅游产品在Pakualaman Pura和Pakualaman旅游社区发展的潜在吸引力,以及在发展中遇到的障碍和障碍,以及以皇家文化为基础的文化旅游产品发展战略。本研究采用主要和次要数据来源进行描述性定性研究。研究结果表明,以皇家为基础的文化旅游有很大的潜力。由于一些因素的限制,Pakualaman和Pakualaman旅游村尚未得到充分利用和发展。普拉丘拉曼的亲属之间的冲突,其治理角度仍然薄弱,成为文化旅游目的地发展的主要障碍。因此,根据SWOT分析,研究人员提出了一个短期、中程和长期发展计划。遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产普拉古曼神庙的许多吸引性都存在于传统艺术和习俗的形式中,而其他的则指向具有历史价值的东西。文化旅游村在文化旅游中非常丰富,包括传统艺术,典型的文化文化文化和历史位置。最近,普拉提和Pakualaman villages并没有像文化旅游目的地那样优化地开发。这项研究旨在探索在普拉帕鲁曼和图学村的tourism产品、obstacles和constraints在其发展和发展文化旅游产品的文化战略上可能会出现的潜在诱惑。这个研究采用了初级数据资源和secondary数据。研究表明,以文化为基础的国家文化旅游的增长潜力并不是因为某些限制而优化和发展的。普拉丘文化旅游目的地的发展受到影响。基于SWOT分析,researchers建议开发计划,供短途、中度和长期使用。
{"title":"Strategi Pengembangan Wisata Berbasis Budaya Kerajaan di Pura Pakualaman dan Kampung Wisata Pakualaman","authors":"Janu Riyanto","doi":"10.24821/JTKS.V5I1.3143","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/JTKS.V5I1.3143","url":null,"abstract":"Abstrak Pura Pakualaman dan Kampung Wisata Pakualaman menyimpan potensi besar sebagai destinasi wisata budaya berbasis budaya kerajaan, baik yang bersifat tangible maupun intangible. Komponen atraksi Pura Pakualaman ada yang berupa seni tradisi dan adat istiadat serta ada pula yang berujud benda/bangunan yang punya nilai sejarah tinggi punya keunikan tersendiri. Sedang Kampung Wisata Pakualaman kaya potensi wisata budaya, di antaranya berupa kesenian tradisional, kuliner khas Pakualaman dan tempat-tempat bersejarah. Namun Pura Pakualaman maupun Kampung Pakualaman belum dikembangan secara optimal sebagai destinasi wisata budaya. Penelitian ini difokuskan untuk menggali potensi daya tarik wisata yang dapat dikembangkan sebagai produk wisata di Pura Pakualaman dan Kampung Wisata Pakualaman, hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pengembangannya serta strategi pengembangan produk wisata budaya berbasis budaya kerajaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, menggunakan sumber data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan besarnya potensi wisata budaya berbasis kerajaan Pura Pakualaman dan Kampung Wisata Pakualaman belum dimanfaatkan dan dikembangkan secara optimal karena terkendala beberapa hal. Konflik antarkerabat Pura Pakualaman dan masih lemahnya dari sisi tata kelola menjadi hambatan utama pengembangan destinasi wisata budaya ini. Sehingga berdasarkan analisis SWOT, peneliti mengusulkan rencana pengembangan jangka pendek, menengah dan panjang. Abstract Pura Pakualaman and The Pakualaman Tourism Village saves great potential as a royal culture-based tourist destination both tangible and intangible. Many attraction components of Pura Pakualaman are in the form of traditional arts and customs and the others are referring to objects/buildings that have high historical value. The Pakualaman Tourism Village is rich in cultural tourism, including traditional arts, typical Pakualaman culinary, and historical places. Recently, Pura Pakualaman and Pakualaman villages have not been optimally developed as cultural tourism destinations. This research is focused on exploring the potential of tourist attraction that can be developed as a tourism product in Pura Pakualaman and Pakualaman Tourism Village, obstacles and constraints faced in its development and development strategies for cultural tourism products based on royal culture. This research is descriptive qualitative research, using primary data sources and secondary data. The results of the research show that the magnitude of the kingdom-based cultural tourism potential of Pura Pakualaman and Pakualaman Tourism Village has not been optimally utilized and developed because of several constraints. The inter-friend conflict of the Pura Pakualaman and the weak governance aspect is the main obstacle to the development of this cultural tourism destination. So based on the SWOT analysis, researchers propose development plans for the short, medium and long term.","PeriodicalId":348706,"journal":{"name":"JURNAL TATA KELOLA SENI","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124717960","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kepemimpinan yang Mampu Mewujudkan Visi menjadi Realitas: Studi Kasus Tim Musik GKI Gejayan Yogyakarta 实现这一愿景的领导:GKI yogyakyan音乐团队案例研究
Pub Date : 2019-08-05 DOI: 10.24821/JTKS.V5I1.3141
Iwan Setiawan Dani
Abstrak Topik “kepemimpinan” adalah topik riset fenomena sosial yang paling komprehensif karena kepemimpinan dianggap sebagai faktor penentu keberhasilan organisasi apapun, baik organisasi profit maupun nonprofit. Fenomena sosial yang menjadi objek penelitian ini adalah sebuah organisasi nonprofit/keagamaan: Gereja Kristen Indonesia (GKI) Gejayan Yogyakarta. Gereja yang berdiri tahun 2000 dengan jumlah jemaat awal hanya 200 orang, telah berkembang menjadi gereja yang dihadiri 6.000 orang jemaat tiap minggunya dan mengadakan 10 kali ibadah minggu dari yang semula hanya 2 kali saja. Setiap minggu tidak kurang dari 300 orang volunteer/sukarelawan terlibat dalam pelayanan ibadah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui model kepemimpinan di GKI Gejayan yang dihasilkan untuk mewujudkan visinya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Data diperoleh dari wawancara mendalam dengan 9 narasumber yang terlibat langsung. Temuan penelitian ini adalah: model kepemimpinan di GKI Gejayan adalah model kepemimpinan yang hadir (attending leadership). Temuan lainnya adalah motivasi para aktivis terdiri dari Spiritual Motivation dan Extrinsic Motivation. Abstract The topic of "leadership" is the most comprehensive topic of research on social phenomena because leadership is seen as a determining factor for the success of any organization, both profit and non-profit organizations. The social phenomenon which become the object of this research is a non-profit/religious organization: the Indonesian Christian Church (GKI) Gejayan Yogyakarta. The church, which was founded in 2000 with an initial number of congregations of only 200 people, has developed into a church that is attended by 6.000 congregations each week and holds 10 times the worship of the original week only two times. Every week no less than 300 volunteers are involved in worship services. The aim of the study was to find out the leadership model of GKI Gejayan which resulted in realizing its vision. The research method used is descriptive qualitative. Data were obtained from indepth interviews with 9 resource persons who were directly involved. The findings of this study are: the leadership model at GKI Gejayan is an Attending Leadership model. Another finding is the motivation of activists consisting of Spiritual Motivation and Extrinsic Motivation.
“领导力”是对最全面的社会现象研究的主题,因为领导力被认为是任何组织成功的决定性因素,无论是营利性组织还是非营利组织。这项研究的主要社会现象是非政府组织印度尼西亚基督教教堂(GKI)明雅库亚日惹。成立于2000年的教会,最初的会众只有200人,现在已经发展成一个每周有6000人参加的教会,每周举行10次比最初的教堂少。每周不少于300名志愿者参加礼拜仪式。研究的目的是了解GKI征状中产生的领导模式,以实现其愿景。所使用的研究方法是描述性的。数据来自对9个直接参与的资料来源的深入采访。研究发现:GKI征状中的领导模式是在场的领导模式。另一项发现是,活动人士的动机包括精神激励和外部激励。摘要“领导”的主题是社会现象研究的最复杂话题,因为领导是任何组织成功的决定性因素,既有利润也有非营利组织。这项研究的目标是非营利组织:印度尼西亚基督教教堂(GKI) Yogyakarta。教会成立于2000年,只占200人的名字,它建立在一个教堂里每周都有300名志愿者参加服务。研究的目标是找出GKI的症状模型研究使用的方法是确定可行性。数据来自指数面试,有9名资源人员直接参与其中。最后的研究是GKI - adadyment的领导模型。另一种发现是精神动力和外在激励的激励。
{"title":"Kepemimpinan yang Mampu Mewujudkan Visi menjadi Realitas: Studi Kasus Tim Musik GKI Gejayan Yogyakarta","authors":"Iwan Setiawan Dani","doi":"10.24821/JTKS.V5I1.3141","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/JTKS.V5I1.3141","url":null,"abstract":"Abstrak Topik “kepemimpinan” adalah topik riset fenomena sosial yang paling komprehensif karena kepemimpinan dianggap sebagai faktor penentu keberhasilan organisasi apapun, baik organisasi profit maupun nonprofit. Fenomena sosial yang menjadi objek penelitian ini adalah sebuah organisasi nonprofit/keagamaan: Gereja Kristen Indonesia (GKI) Gejayan Yogyakarta. Gereja yang berdiri tahun 2000 dengan jumlah jemaat awal hanya 200 orang, telah berkembang menjadi gereja yang dihadiri 6.000 orang jemaat tiap minggunya dan mengadakan 10 kali ibadah minggu dari yang semula hanya 2 kali saja. Setiap minggu tidak kurang dari 300 orang volunteer/sukarelawan terlibat dalam pelayanan ibadah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui model kepemimpinan di GKI Gejayan yang dihasilkan untuk mewujudkan visinya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Data diperoleh dari wawancara mendalam dengan 9 narasumber yang terlibat langsung. Temuan penelitian ini adalah: model kepemimpinan di GKI Gejayan adalah model kepemimpinan yang hadir (attending leadership). Temuan lainnya adalah motivasi para aktivis terdiri dari Spiritual Motivation dan Extrinsic Motivation. Abstract The topic of \"leadership\" is the most comprehensive topic of research on social phenomena because leadership is seen as a determining factor for the success of any organization, both profit and non-profit organizations. The social phenomenon which become the object of this research is a non-profit/religious organization: the Indonesian Christian Church (GKI) Gejayan Yogyakarta. The church, which was founded in 2000 with an initial number of congregations of only 200 people, has developed into a church that is attended by 6.000 congregations each week and holds 10 times the worship of the original week only two times. Every week no less than 300 volunteers are involved in worship services. The aim of the study was to find out the leadership model of GKI Gejayan which resulted in realizing its vision. The research method used is descriptive qualitative. Data were obtained from indepth interviews with 9 resource persons who were directly involved. The findings of this study are: the leadership model at GKI Gejayan is an Attending Leadership model. Another finding is the motivation of activists consisting of Spiritual Motivation and Extrinsic Motivation.","PeriodicalId":348706,"journal":{"name":"JURNAL TATA KELOLA SENI","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124165706","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pemberdayaan Masyarakat di Kawasan Cagar Budaya
Pub Date : 2019-08-05 DOI: 10.24821/JTKS.V5I1.3145
Destha Titi Raharjana, Pade Made Kutanegara
Abstrak Keberadaan cagar budaya di suatu daerah perlu melibatkan masyarakat setempat dalam pemanfaatannya. Masyarakat di sekitar cagar budaya ditempatkan sebagai subjek dan menjadi bagian dari kegiatan konservasi dan pemanfaatan. Mandat UU No. Warisan Budaya 11/2010, juga menempatkan masyarakat sebagai agen penting pelestarian, keamanan, perlindungan dan pemeliharaan pelestarian budaya. Artikel ini mengulas potensi dengan berfokus pada pengembangan program pemberdayaan masyarakat. Studi lokus di desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Desa ini memiliki warisan budaya berupa Goa Jepang, Goa Surocolo, dan Sendang (musim semi) yang juga bernama Sendang Surocolo. Melalui pendekatan partisipatif, penambangan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam dan diskusi bersama yang melibatkan tokoh masyarakat untuk membahas peluang untuk kebutuhan dan program pemberdayaan. Pusat Studi Pariwisata UGM, Pusat Pelestarian Warisan Budaya DIY (BPCB), dan masyarakat setempat melakukan proses ini bersama. Hasilnya, berhasil memetakan potensi, berhasil merumuskan program bagi masyarakat sekitar untuk dapat memperoleh manfaat dari keberadaan pelestarian budaya. Keberadaan gua Jepang, mata air Surocolo dan didukung oleh pemandangan yang mengarah ke pantai Selatan dapat menarik wisatawan. Ekonomi "baru" dalam bentuk pariwisata telah dibentuk dan dijalankan oleh Kelompok Kesadaran Pariwisata setempat. Program pemberdayaan yang dihasilkan melibatkan multi pemangku kepentingan, dalam pemberdayaan masyarakat di bidang pariwisata, ekonomi kreatif, seni budaya dan pengembangan kapasitas di bidang kewirausahaan. Abstract The existence of cultural heritage in an area needs to involve the local community in its utilization. Communities around cultural reserves are placed as subjects and become part of conservation and utilization activities. Mandate of Law No. Cultural Heritage 11/2010, also places the community as an important agent of preservation, security, protection and maintenance of cultural preservation. This article reviews potential by focusing on the development of community empowerment programs. Locus study in Seloharjo village, Pundong sub-district, Bantul Regency, Yogyakarta. This village has cultural heritage in the form of Goa Japan, Goa Surocolo, and Sendang (spring) which is also named Sendang Surocolo. Through a participatory approach, data mining is carried out by observation, in-depth interviews and collated discussions involving community leaders to discuss opportunities for needs and empowerment programs. Centre for Tourism Studies UGM, DIY Cultural Heritage Conservation Center (BPCB), and the local community carried out this process together. The result, succeeded in mapping potential, succeeded in formulating a program for the surrounding community to be able to benefit from the existence of cultural preservation. The existence of Japanese caves, Surocolo spring and supported by landscapes leading to the South coast can
该地区存在的抽象保护区需要让当地社区参与其使用。保护区周围的社区作为主题,成为保护和利用活动的一部分。没有授权。2010年11月11日的文化遗产,使社会成为保护、保护、保护和文化保护的重要代理人。本文着重于社区赋权计划的发展,探讨了这项工作的潜力。我们在日惹班达尔区(Pundong street)的Seloharjo村进行了lokus研究。这个村庄有日本果阿、果阿苏洛和其他春节(春季)的文化遗产。通过参与式方法,数据挖掘是通过观察、深入采访和相互讨论来进行的,其中包括公众人物讨论需求和赋权计划的机会。UGM旅游研究中心、DIY文化遗产保护中心(BPCB)和当地社区一起开展了这一进程。因此,成功地规划了潜力,成功地为周围的社区制定了受益于文化保护的计划。日本的洞穴是Surocolo的泉水,提供了吸引游客的观点。以旅游形式存在的“新”经济已由当地旅游意识团体建立和实施。由此产生的赋权计划包括多利益相关者、旅游、创意经济、文化艺术和创业能力发展。将当地文化遗产的存在融入到一个需要公用事业的地区。文化储备周围的公社作为主题,成为保护和公用事业的一部分。没有法律追缉令。2010年11月11日,当地社区也是文化保护、安全、保护和保护的重要代理人。这篇文章对社区开发开发开发项目产生了潜力。我们日惹浦东次区Locus stucus。这个村庄在其日本果阿、果阿苏洛和体形上都有文化遗产(春天),这也被称为苏洛。通过participatory approach,数据被观察员、国务院的采访和撕碎的混乱所吸引,将社区领导人带入需要和开发项目的机会。旅游研究中心UGM, DIY文化保护中心,当地社区一起埋葬了这个过程。再生,在潜力上取得成功,在适应社区的项目上取得成功,使其能够从文化保护中受益。日本骑兵的存在,大西洋之春的支持旅游形式中的“新”经济已被当地旅游团的意识所吸引和管理。创新项目在旅游、创造性经济、文化艺术和电学领域的社区开发中吸引了多种利益。
{"title":"Pemberdayaan Masyarakat di Kawasan Cagar Budaya","authors":"Destha Titi Raharjana, Pade Made Kutanegara","doi":"10.24821/JTKS.V5I1.3145","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/JTKS.V5I1.3145","url":null,"abstract":"Abstrak Keberadaan cagar budaya di suatu daerah perlu melibatkan masyarakat setempat dalam pemanfaatannya. Masyarakat di sekitar cagar budaya ditempatkan sebagai subjek dan menjadi bagian dari kegiatan konservasi dan pemanfaatan. Mandat UU No. Warisan Budaya 11/2010, juga menempatkan masyarakat sebagai agen penting pelestarian, keamanan, perlindungan dan pemeliharaan pelestarian budaya. Artikel ini mengulas potensi dengan berfokus pada pengembangan program pemberdayaan masyarakat. Studi lokus di desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Desa ini memiliki warisan budaya berupa Goa Jepang, Goa Surocolo, dan Sendang (musim semi) yang juga bernama Sendang Surocolo. Melalui pendekatan partisipatif, penambangan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam dan diskusi bersama yang melibatkan tokoh masyarakat untuk membahas peluang untuk kebutuhan dan program pemberdayaan. Pusat Studi Pariwisata UGM, Pusat Pelestarian Warisan Budaya DIY (BPCB), dan masyarakat setempat melakukan proses ini bersama. Hasilnya, berhasil memetakan potensi, berhasil merumuskan program bagi masyarakat sekitar untuk dapat memperoleh manfaat dari keberadaan pelestarian budaya. Keberadaan gua Jepang, mata air Surocolo dan didukung oleh pemandangan yang mengarah ke pantai Selatan dapat menarik wisatawan. Ekonomi \"baru\" dalam bentuk pariwisata telah dibentuk dan dijalankan oleh Kelompok Kesadaran Pariwisata setempat. Program pemberdayaan yang dihasilkan melibatkan multi pemangku kepentingan, dalam pemberdayaan masyarakat di bidang pariwisata, ekonomi kreatif, seni budaya dan pengembangan kapasitas di bidang kewirausahaan. Abstract The existence of cultural heritage in an area needs to involve the local community in its utilization. Communities around cultural reserves are placed as subjects and become part of conservation and utilization activities. Mandate of Law No. Cultural Heritage 11/2010, also places the community as an important agent of preservation, security, protection and maintenance of cultural preservation. This article reviews potential by focusing on the development of community empowerment programs. Locus study in Seloharjo village, Pundong sub-district, Bantul Regency, Yogyakarta. This village has cultural heritage in the form of Goa Japan, Goa Surocolo, and Sendang (spring) which is also named Sendang Surocolo. Through a participatory approach, data mining is carried out by observation, in-depth interviews and collated discussions involving community leaders to discuss opportunities for needs and empowerment programs. Centre for Tourism Studies UGM, DIY Cultural Heritage Conservation Center (BPCB), and the local community carried out this process together. The result, succeeded in mapping potential, succeeded in formulating a program for the surrounding community to be able to benefit from the existence of cultural preservation. The existence of Japanese caves, Surocolo spring and supported by landscapes leading to the South coast can ","PeriodicalId":348706,"journal":{"name":"JURNAL TATA KELOLA SENI","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129354011","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Proses Penetuan Harga Desain pada Desainer Grafis Freelance 自由平面设计师的设计成本过程
Pub Date : 2019-08-05 DOI: 10.24821/JTKS.V5I1.3144
L. Atmaji
Abstrak Perkembangan teknologi digital telah menambah semua aspek, termasuk dunia pemasaran. Hal ini membuka peluang bagi bidang desain grafis atau desain komunikasi visual yang dibutuhkan oleh masyarakat. fenomena tersebut dapat dilihat dari maraknya berbagai perguruan tinggi untuk membuka program studi atau jurusan desain grafis/desain komunikasi visual. Para desainer muda lulusan perguruan tinggi tersebut, memiliki berbagai pilihan diantaranya menjadi karyawan perusahaan dan atau sebagai pekerja lepas (freelance). Dalam kasus freelance para desainer muda atau desainer pemula yang belum berpengalaman sering kali memiliki permasalahan menetapkan harga sebuah jasa desain dan rincian biaya produksinya ketika bertemu konsumen. Ketepatan dan rasionalitas rincian biaya desain yang ditawarkan tersebut, sebagai ukuran tingkat keprofesionalan desainer muda tersebut, jika biaya desain yang ditawarkan terkesan tidak rasional maka konsumen sering kali melakukan upaya penawaran yang memungkinkan kesepakatan harga akan merugikan desainer tersebut. Atas dasar fenomena tersebut, fokus artikel ini mengkaji proses apa saja yang perlu disetujui dalam harga bagi para desainer lepas/freelance r. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan instrumen penelitian berupa wawancara mendalam dan Diskusi Kelompok Terfokus atau FGD. Hasil dari artikel ini membantu para desainer pemula yang baru terjun di dunia freelance dalam menyetujui harga sebuah desain agar dapat membuat layak dan mendapatkan tempat yang tepat dalam industri kreatif modern saat ini. Abstract The development of digital technology has influenced various aspects of life, including the world of marketing. This opens opportunities for the field of graphic design or visual communication design that needed by the community. this phenomenon, can be seen from the rise of various universities to open study programs or graphic design majors / visual communication design. The young designers of the college graduates have various choices include being a company employee and or as a freelance worker. In the case of freelance young designers or novice designers who are inexperienced often have problems determining the price of a design service and the details of its production costs when meeting consumers. The accuracy and rationality of the detailed design costs offered, as a measure of the level of professionalism of the young designer, if the design costs offered seem irrational, consumers often make bidding efforts that allow the price agreement to harm the designer. On the basis of this phenomenon, the focus of this article examines what processes need to be approved in price for freelance designers/freelance rs. The research method uses qualitative methods with research instruments in the form of in-depth interviews and Focus Group Discussions or FGDs. The results of this article help beginner designers who have just jumped into the freelance world in agreeing to the price of a design to make it feasi
抽象的数字技术发展增加了所有方面,包括市场营销。这为我们的社区提供了平面设计或视觉通信设计的机会。这一现象可以从许多大学开设平面设计或视觉通信设计课程的广泛趋势中看出来。年轻的设计师从大学毕业,在成为公司雇员或自由职业者之间有很多选择。如果年轻的设计师或没有经验的初创企业的自由职业者在与消费者会面时,往往很难确定设计服务的价格和生产成本。考虑到年轻设计师的专业水平,提供的设计成本的精确性和合理性,如果提供的设计成本似乎是不合理的,那么消费者往往会做出让价格协议失效的竞标努力。基于这一现象,本文的重点探讨了自由职业者/自由职业者r.研究方法使用定性方法,研究工具为研究对象进行深入采访和小组讨论或FGD。这篇文章的结果帮助新一代设计师投身于自由职业,为使设计具有价值,并在当今的创意行业中占据一席之地。数字技术的发展影响了生命的各种asts,包括市场营销的世界。这为社区提供了图形设计或视觉通信设计的机会。这一现象可以从开放研究程序或图形设计设计的各个大学的上升观察到。大学的年轻设计师有各种各样的选择,包括作为一名自由职业工人的公司。在青年自由职业者设计人员或novice设计人员的例子中,在开会时,他们对设计服务的价格和生产细节有问题。作为对年轻设计师的专业评价,在这种现象的基础上,对这篇文章的专注,研究的目的是通过自由职业设计/自由职业rs。这篇文章的灵感来自于这些艺术家,他们刚刚加入自由职业世界,接受了一种设计的代价,让它得以实现,并在今天的现代创作行业中获得正确的位置。
{"title":"Proses Penetuan Harga Desain pada Desainer Grafis Freelance","authors":"L. Atmaji","doi":"10.24821/JTKS.V5I1.3144","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/JTKS.V5I1.3144","url":null,"abstract":"Abstrak Perkembangan teknologi digital telah menambah semua aspek, termasuk dunia pemasaran. Hal ini membuka peluang bagi bidang desain grafis atau desain komunikasi visual yang dibutuhkan oleh masyarakat. fenomena tersebut dapat dilihat dari maraknya berbagai perguruan tinggi untuk membuka program studi atau jurusan desain grafis/desain komunikasi visual. Para desainer muda lulusan perguruan tinggi tersebut, memiliki berbagai pilihan diantaranya menjadi karyawan perusahaan dan atau sebagai pekerja lepas (freelance). Dalam kasus freelance para desainer muda atau desainer pemula yang belum berpengalaman sering kali memiliki permasalahan menetapkan harga sebuah jasa desain dan rincian biaya produksinya ketika bertemu konsumen. Ketepatan dan rasionalitas rincian biaya desain yang ditawarkan tersebut, sebagai ukuran tingkat keprofesionalan desainer muda tersebut, jika biaya desain yang ditawarkan terkesan tidak rasional maka konsumen sering kali melakukan upaya penawaran yang memungkinkan kesepakatan harga akan merugikan desainer tersebut. Atas dasar fenomena tersebut, fokus artikel ini mengkaji proses apa saja yang perlu disetujui dalam harga bagi para desainer lepas/freelance r. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan instrumen penelitian berupa wawancara mendalam dan Diskusi Kelompok Terfokus atau FGD. Hasil dari artikel ini membantu para desainer pemula yang baru terjun di dunia freelance dalam menyetujui harga sebuah desain agar dapat membuat layak dan mendapatkan tempat yang tepat dalam industri kreatif modern saat ini. Abstract The development of digital technology has influenced various aspects of life, including the world of marketing. This opens opportunities for the field of graphic design or visual communication design that needed by the community. this phenomenon, can be seen from the rise of various universities to open study programs or graphic design majors / visual communication design. The young designers of the college graduates have various choices include being a company employee and or as a freelance worker. In the case of freelance young designers or novice designers who are inexperienced often have problems determining the price of a design service and the details of its production costs when meeting consumers. The accuracy and rationality of the detailed design costs offered, as a measure of the level of professionalism of the young designer, if the design costs offered seem irrational, consumers often make bidding efforts that allow the price agreement to harm the designer. On the basis of this phenomenon, the focus of this article examines what processes need to be approved in price for freelance designers/freelance rs. The research method uses qualitative methods with research instruments in the form of in-depth interviews and Focus Group Discussions or FGDs. The results of this article help beginner designers who have just jumped into the freelance world in agreeing to the price of a design to make it feasi","PeriodicalId":348706,"journal":{"name":"JURNAL TATA KELOLA SENI","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124361696","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Peran Modal Intelektual Sumber Daya Manusia dalam Pengelolaan Festival yang Berkelanjutan (Studi Kasus Festival Ngayogjazz) 人力资源知识资本在管理电影节的作用(Ngayogjazz Festival案例研究)
Pub Date : 2019-08-05 DOI: 10.24821/JTKS.V5I1.3142
Yolanda Saftriliani Fadilah Arohmi
Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi pengelolaan sebuah festival jazz yang dapat terselenggara di setiap tahunnya dengan konsep yang menarik yaitu diselenggarakan di desa-desa yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian mengenai Modal Sumber Daya Manusia Dalam Pengelolaan Festival yang Berkelanjutan. Studi Kasus Festival Ngayogjazz ini bertujuan untuk menjelaskan peran modal intelektual sumber daya manusia (mencakup pemimpin dan anggota organisasi)dalam pengelolaan Festival Ngayogjazz yang berkelanjutan. Adapun permasalahan dari penelitian ini adalah tentang proses membangun dan mengelola modal intelektual SDM yang merupakan aset tak berwujud yang dimiliki Organisasi Festival Ngayogjazz. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun teknik yang digunakan adalah teknik wawancara semi terstruktur kepada direktur Festival Ngayogjazz. Hasil penelitian menjelaskan bahwa proses membangun dan mengelola modal intelektual SDM pada Organisasi Festival Ngayogjazz dilakukan dengan cara organik, dalam artian semua pengelolaannya berbasis pada asas kekeluargaan dan ciri khas Yogyakarta dalam hal bertukar pikiran sampai dengan mengambil keputusan. Abstract This research is based on the processing of a jazz festival that can be held annually with an interesting concept which is held in the villages in Yogyakarta. Research on human resources in sustainable festival management. This research of Ngayogjazz festival aims to explain the role of intellectual capital of human recourses (include leaders and members of the organization) in managing sustainable Ngayogjazz festival. As the problems of this research are about the process of building and managing intellectual property of human resources which are intangible assets owned by Ngayogjazz festival. This research used qualitative with a study approach. The technique that used is the semi-structured interview to the director of Ngayogjazz. The result of the study explained that the process of building and managing intellectual property resources in the Ngayogjazz organization was done in an organic way. all the management is based on the principle of family and characteristic of Yogyakarta in terms of exchanging ideas to making decision.
该研究旨在为每年举办的爵士音乐节的管理提供有趣的概念,即在日惹的特殊地区的村庄举行。对人力资源资本在音乐节可持续管理中的研究。Ngayogjazz Festival的案例研究旨在解释人力资源智力资本(包括领导人和组织成员)在管理Ngayogjazz Festival的可持续作用。此外,本研究的问题是建立和管理资源资源的过程,这些资产是Ngayogjazz Festival组织所拥有的无形资产。本研究采用定性方法研究案例。至于目前的技术,则是对Ngayogjazz节主任进行半结构化的采访。研究表明,Ngayogjazz Festival的构建和管理知识资本的过程是有机的,也就是说,所有的管理都是基于家庭原则和日惹在辩论和决策方面的特点。这项研究的根据是对一个爵士乐节日的探索,这个节日可能会延续一个有趣的概念,即日惹的恶棍所持有的观点。可持续管理人类资源研究。这项研究旨在探讨非政府组织的知识领袖和成员圈。美国这项研究的问题在于其建立过程和管理知识资源,这些资源是由ngayogts举办的。这项研究有合理的学习资格。过去的技术是对Ngayogjazz导演的半主题采访。研究结果显示,Ngayogjazz组织的建设和管理知识产权资源在一个有机组织中运行。所有的管理都是基于日惹的家庭和性格的原则,即不断改变的想法来做出决定。
{"title":"Peran Modal Intelektual Sumber Daya Manusia dalam Pengelolaan Festival yang Berkelanjutan (Studi Kasus Festival Ngayogjazz)","authors":"Yolanda Saftriliani Fadilah Arohmi","doi":"10.24821/JTKS.V5I1.3142","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/JTKS.V5I1.3142","url":null,"abstract":"Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi pengelolaan sebuah festival jazz yang dapat terselenggara di setiap tahunnya dengan konsep yang menarik yaitu diselenggarakan di desa-desa yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian mengenai Modal Sumber Daya Manusia Dalam Pengelolaan Festival yang Berkelanjutan. Studi Kasus Festival Ngayogjazz ini bertujuan untuk menjelaskan peran modal intelektual sumber daya manusia (mencakup pemimpin dan anggota organisasi)dalam pengelolaan Festival Ngayogjazz yang berkelanjutan. Adapun permasalahan dari penelitian ini adalah tentang proses membangun dan mengelola modal intelektual SDM yang merupakan aset tak berwujud yang dimiliki Organisasi Festival Ngayogjazz. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun teknik yang digunakan adalah teknik wawancara semi terstruktur kepada direktur Festival Ngayogjazz. Hasil penelitian menjelaskan bahwa proses membangun dan mengelola modal intelektual SDM pada Organisasi Festival Ngayogjazz dilakukan dengan cara organik, dalam artian semua pengelolaannya berbasis pada asas kekeluargaan dan ciri khas Yogyakarta dalam hal bertukar pikiran sampai dengan mengambil keputusan. Abstract This research is based on the processing of a jazz festival that can be held annually with an interesting concept which is held in the villages in Yogyakarta. Research on human resources in sustainable festival management. This research of Ngayogjazz festival aims to explain the role of intellectual capital of human recourses (include leaders and members of the organization) in managing sustainable Ngayogjazz festival. As the problems of this research are about the process of building and managing intellectual property of human resources which are intangible assets owned by Ngayogjazz festival. This research used qualitative with a study approach. The technique that used is the semi-structured interview to the director of Ngayogjazz. The result of the study explained that the process of building and managing intellectual property resources in the Ngayogjazz organization was done in an organic way. all the management is based on the principle of family and characteristic of Yogyakarta in terms of exchanging ideas to making decision.","PeriodicalId":348706,"journal":{"name":"JURNAL TATA KELOLA SENI","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114510070","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Investasi Stakeholder Organisasi Seni Pertunjukan: Pengelolaan Organisasi Papermoon Puppet Theatre 表演艺术组织Stakeholder投资:木偶木偶公司管理
Pub Date : 2019-08-02 DOI: 10.24821/JTKS.V4I2.3083
I. P. Ardiyasa
Abstrak Bagaimana merawat aset-aset organisasi seni pertunjukan? Sebagai organisasi yang memberdayakan “jasa”, pengelolaan organisasi selau mengacu pada kehadiran penonton dukungan sponsor (funding), sehingga sangat membutuhkan hadirnya kepercayaan penonton kepada organisasi yang berkelanjutan. Organisasi seni pertunjukan cenderung tidak memperhatikan aspek pemeliharaan, karena lebih fokus pada aspek karya. Oleh sebab itu, penelitian ini mengajukan klasifikasi investasi aset terlihat (tangible asset)dan aset tidak terlihat (intangible asset)pada pengelolaan organisasi Papermon Puppet Theatre (PPT). Sembilan orang narasumber diwawancarai untuk mendapatkan informasi terkait topik penelitian tersebut. Hasilnya menunjukkan pada era digital dewasa ini, sosial media sudah menjadi gaya hidup. Bahkan hampir sejajar dengan kebutuhan primer, sehingga setiap orang tidak bisa terlepas dari keberadaan sosial media. PPT berkewajiban selalu memberikan informasi-informasi kepada stakeholder terkait kegiatan PPT. Abstract How to take care of the assets of a performing arts organization? As an organization that empowers "services", the management of the organization always refers to the presence of audience sponsorship (funding), so it really requires the presence of audience trust in sustainable organizations. Performing arts organizations tend not to pay attention to maintenance aspects, because they are more focused on aspects of the work. Therefore, this study proposes the classification of tangible assets and intangible assets in the management of the Papermon Puppet Theater organization. Nine interviewees were interviewed to obtain information related to the research topic. The results show that in today's digital era, social media has become a lifestyle. In fact, it is almost equal to the primary needs, so that everyone cannot be separated from the existence of social media. PPT is obliged to always provide information to stakeholders regarding PPT activities.
如何处理表演艺术组织的资产?作为一个授权“服务”的组织,联盟管理指的是赞助赞助的观众(funding)的存在,因此迫切需要观众对可持续组织的信任。表演艺术组织往往不关心维护方面,因为它更关注工作方面。因此,本研究对Papermon puperte Theatre (PPT)管理机构的可见资产投资(tangible asset)和无形资产(intangible asset)进行了分类。9个消息来源接受采访以获取有关研究主题的信息。结果表明,在当今数字时代,社交媒体已经成为一种生活方式。它几乎与原始需求平行,所以每个人都无法摆脱社交媒体的存在。PPT有义务向有关PPT活动的利益相关者提供信息。不知道如何关心表演艺术组织的资产?美国的“服务”组织,也就是组织的管理,总是引用赞助的参与者,所以它确实要求观众在可持续组织中提供服务。表演艺术组织不关心维护学生,因为他们更关注工作津贴。因此,这项研究提供了坦布尔资产管理公司的机密资产。九个面试者被询问研究主题的信息相关。在今天的数字时代,社交媒体已经成为一种生活方式。事实上,它对核心的需求几乎相等,所以每个人都不能被排除在社交媒体之外。PPT总是提供有关PPT活动的利益相关者的信息。
{"title":"Investasi Stakeholder Organisasi Seni Pertunjukan: Pengelolaan Organisasi Papermoon Puppet Theatre","authors":"I. P. Ardiyasa","doi":"10.24821/JTKS.V4I2.3083","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/JTKS.V4I2.3083","url":null,"abstract":"Abstrak Bagaimana merawat aset-aset organisasi seni pertunjukan? Sebagai organisasi yang memberdayakan “jasa”, pengelolaan organisasi selau mengacu pada kehadiran penonton dukungan sponsor (funding), sehingga sangat membutuhkan hadirnya kepercayaan penonton kepada organisasi yang berkelanjutan. Organisasi seni pertunjukan cenderung tidak memperhatikan aspek pemeliharaan, karena lebih fokus pada aspek karya. Oleh sebab itu, penelitian ini mengajukan klasifikasi investasi aset terlihat (tangible asset)dan aset tidak terlihat (intangible asset)pada pengelolaan organisasi Papermon Puppet Theatre (PPT). Sembilan orang narasumber diwawancarai untuk mendapatkan informasi terkait topik penelitian tersebut. Hasilnya menunjukkan pada era digital dewasa ini, sosial media sudah menjadi gaya hidup. Bahkan hampir sejajar dengan kebutuhan primer, sehingga setiap orang tidak bisa terlepas dari keberadaan sosial media. PPT berkewajiban selalu memberikan informasi-informasi kepada stakeholder terkait kegiatan PPT. Abstract How to take care of the assets of a performing arts organization? As an organization that empowers \"services\", the management of the organization always refers to the presence of audience sponsorship (funding), so it really requires the presence of audience trust in sustainable organizations. Performing arts organizations tend not to pay attention to maintenance aspects, because they are more focused on aspects of the work. Therefore, this study proposes the classification of tangible assets and intangible assets in the management of the Papermon Puppet Theater organization. Nine interviewees were interviewed to obtain information related to the research topic. The results show that in today's digital era, social media has become a lifestyle. In fact, it is almost equal to the primary needs, so that everyone cannot be separated from the existence of social media. PPT is obliged to always provide information to stakeholders regarding PPT activities.","PeriodicalId":348706,"journal":{"name":"JURNAL TATA KELOLA SENI","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127587847","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pengembangan Strategi Pengelolaan Sanggar Srengenge Mas Bantul Srengenge管理策略的发展是有用的
Pub Date : 2019-08-02 DOI: 10.24821/JTKS.V4I1.3082
Janu Riyanto
Abstrak Penelitian Pengembangan Strategi Pengelolaan Sanggar Srengenge Mas, Bantul, DIY bertujuan mengidentifikasi strategi yang digunakan selama ini dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Di samping untuk menganalisis faktor internal dan eksternal serta memformulasikan pengembangan strategi yang digunakan Sanggar Srengenge Mas. Metode penelitian yang digunakan meliputi empat tahap. Tahap pertama menentukan lingkup penelitian yang terdiri dari objek penelitian dan subjek penelitian. Langkah kedua, melakukan teknik pengumpulan data. Langkah ketiga menentukan variabel yang mencakup faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman). Langkah keempat atau terakhir, melakukan analisis data dengan menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian berdasarkan matrik IE, Sanggar Srengenge Mas berada di posisi V, yakni Hold and Maintain (pertahankan dan pelihara). Strategi umum yang dipakai adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Hasil penelitian kedua, berdasarkan kuadran analisis SWOT Sanggar Srengenge Mas berada di kuadran I sehingga diperlukan pemilihan strategi berupa penggunaan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan mendukung strategi ofensif guna menciptakan peluang. Hasil penelitian ketiga, berdasarkan hasil Kuadran Analisis SWOT Sanggar Srengenge Mas menunjukkan posisinya berada pada kuadran I yaitu Ekspansion mendukung strategi ofensif. Abstract Research on the Management Strategy Development of the Srengenge Mas Studio, Bantul, DIY aims to identify the strategies that have been used so far in achieving the stated objectives. Besides analyzing internal and external factors and formulating the development of strategies used by Srengenge Mas Studio. The research method used includes four steps. The first step determines the scope of the study which consists of the object of research and research subjects. The second step is to carry out data collection techniques. The third step determines variables that include internal factors (strengths and weaknesses) and external factors (opportunities and threats). The fourth or final step is to analyze the data using qualitative methods using SWOT analysis. The results of the study are based on the IE matrix, Sanggar Srengenge Mas is in position V, namely Hold and Maintain (keep up and maintain). The general strategies used are market penetration and product development. The results of the second study, based on the SWOT analysis quadrant Srengenge Mas Studio, were in quadrant I, so a strategy was needed in the form of using each force to deal with each threat by supporting an offensive strategy to create opportunities. The results of the third study, based on the results of the Srengenge Mas SWOT Analysis Quadrant, show that their position is in quadrant I, namely expansion, supporting offensive strategies.
摘要研究再生管理Sanggar Srengenge管理策略开发,help, DIY的目标是确定在实现指定目标时使用的策略。除了分析内部和外部因素,并概述共享策略的发展。研究方法包括四个阶段。第一阶段确定由研究对象和研究对象组成的研究范围。第二步,启动数据收集技术。第三步确定包括内部(优点和缺点)和外部因素(机会和威胁)的变量。第四步或最后一步,使用SWOT分析进行数据分析。根据matrik IE的研究结果,Sanggar Srengenge目前处于V位,即Hold and Maintain。共同的战略是市场渗透和产品开发。第二项研究的结果是,根据象限分析,SWOT Sanggar Srengenge位于I象限,因此需要选择一种策略,即利用一切力量来应对任何威胁,支持进攻策略来创造机会。第三项研究是基于四分之一的斯沃特桑格Srengenge分析,它显示了扩张性军事战略的位置。不引人注意的研究,研究金融繁荣的管理策略发展工作室,帮助,DIY aims认同在实现静止目标方面花费如此之多的策略。除了内部分析和外部因素和规划由srengmas Studio使用的战略发展。研究方法包括四步。第一步决定了研究对象的研究范围。第二步是收集数据收集技术。第三阶段确定的变化包括内部因素和外部因素。使用SWOT分析的标准方法的第四步或最后一步是分析数据。研究的结果是基于在母体上的过去的通用策略是市场渗透和生产开发。第二项研究的结果,基于SWOT s次级分析的结果,基于我的象限,所以策略需要通过支持一个针对创造机会的攻击性策略来利用每一种力量来解决每一种威胁。第三项研究的结果,基于大规模分析的结果,表明它们的位置在我的象限中,namely扩展,反对攻击性策略。
{"title":"Pengembangan Strategi Pengelolaan Sanggar Srengenge Mas Bantul","authors":"Janu Riyanto","doi":"10.24821/JTKS.V4I1.3082","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/JTKS.V4I1.3082","url":null,"abstract":"Abstrak Penelitian Pengembangan Strategi Pengelolaan Sanggar Srengenge Mas, Bantul, DIY bertujuan mengidentifikasi strategi yang digunakan selama ini dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Di samping untuk menganalisis faktor internal dan eksternal serta memformulasikan pengembangan strategi yang digunakan Sanggar Srengenge Mas. Metode penelitian yang digunakan meliputi empat tahap. Tahap pertama menentukan lingkup penelitian yang terdiri dari objek penelitian dan subjek penelitian. Langkah kedua, melakukan teknik pengumpulan data. Langkah ketiga menentukan variabel yang mencakup faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman). Langkah keempat atau terakhir, melakukan analisis data dengan menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian berdasarkan matrik IE, Sanggar Srengenge Mas berada di posisi V, yakni Hold and Maintain (pertahankan dan pelihara). Strategi umum yang dipakai adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Hasil penelitian kedua, berdasarkan kuadran analisis SWOT Sanggar Srengenge Mas berada di kuadran I sehingga diperlukan pemilihan strategi berupa penggunaan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan mendukung strategi ofensif guna menciptakan peluang. Hasil penelitian ketiga, berdasarkan hasil Kuadran Analisis SWOT Sanggar Srengenge Mas menunjukkan posisinya berada pada kuadran I yaitu Ekspansion mendukung strategi ofensif. Abstract Research on the Management Strategy Development of the Srengenge Mas Studio, Bantul, DIY aims to identify the strategies that have been used so far in achieving the stated objectives. Besides analyzing internal and external factors and formulating the development of strategies used by Srengenge Mas Studio. The research method used includes four steps. The first step determines the scope of the study which consists of the object of research and research subjects. The second step is to carry out data collection techniques. The third step determines variables that include internal factors (strengths and weaknesses) and external factors (opportunities and threats). The fourth or final step is to analyze the data using qualitative methods using SWOT analysis. The results of the study are based on the IE matrix, Sanggar Srengenge Mas is in position V, namely Hold and Maintain (keep up and maintain). The general strategies used are market penetration and product development. The results of the second study, based on the SWOT analysis quadrant Srengenge Mas Studio, were in quadrant I, so a strategy was needed in the form of using each force to deal with each threat by supporting an offensive strategy to create opportunities. The results of the third study, based on the results of the Srengenge Mas SWOT Analysis Quadrant, show that their position is in quadrant I, namely expansion, supporting offensive strategies.","PeriodicalId":348706,"journal":{"name":"JURNAL TATA KELOLA SENI","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131627730","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Segmentasi Pasar Ganda dalam Konser Malam Gembira: Merayakan Karya Cipta Guruh Soekarno Putra 双重市场分割在欢乐之夜音乐会:庆祝诗人苏加诺·普特拉的作品
Pub Date : 2019-08-02 DOI: 10.24821/JTKS.V4I1.3078
Gisela Anindita
Abstrak Komunikasi marketing adalah sebuah strategi dalam penyampaian informasi mengenai sebuah produk, jasa, ataupun kegiatan. Dalam komunikasi marketing, salah satu hal terpenting ialah segmentasi pasar. Target komunikasi dapat dibagi melalui demografis dan psikologis. Dalam artikel ini akan mendeskripsikan bagaimana ambiguitas target komunikasi marketing dapat terjadi pada Konser Malam Gembira: Merayakan Karya Cipta Guruh Soekarno Putra (KMG)pada tahun 2017. Secara garis besar, target komunikasi marketing KMG terbagi menjadi dua, yakni generasi X (kelahiran 1961-1980) dan generasi peralihan Y (1981-1997) dan Z (1998-2011). Hasilnya adalah karena adanya pengaruh perbedaan generasi dalam manajemen KMG itu sendiri. Nama Guruh Soekarno Putra, konsep acara, dan media sosial yang digunakan dalam strategi komunikasi marketing pun menimbulkan ambiguitas, sehingga target market yang dicapai terlalu luas dan menimbulkan ketidak-teraturan pada saat acara tersebut. Abstract Marketing communication is a strategy to give information about a product, service, or any activity. In marketing communication, one of the most important thing is a market segmentation. Communication target audience can be devided by demographic and psychology. This article will be describe about how ambiguity of communication target audience on Konser Malam Gembira: Merayakan Karya Cipta Guruh Soekarno Putra (KMG) 2017 can be occur. In larger scale, communication target audience KMG divide in to two, the X generation (born between 1961-1980) and transitional generation between Y (born between 19811997) and Z (1998-2011). The result found that the ambiguity is occur because of differencess between both generation inside the KMG organization itself. The name of Guruh Soekarno Putro, the concept of the concert, an social media that used in marketing communication strategy also make a ambiguity, thus maket the marketing target too widely and raises the chaotic at the concert.
抽象营销沟通是传递关于产品、服务或活动的信息的一种策略。在市场沟通中,最重要的事情之一是市场分割。沟通的目标可以通过人口和心理分裂。在这篇文章中,将描述在一个欢乐的夜晚,市场沟通目标的模糊是如何发生的:庆祝Guruh Soekarno Putra (KMG)的创作。总的来说,KMG的市场沟通目标分为两代,即X一代(1961-1980年的出生)和Y一代转型(1981-1997)和Z(1998-2011)。其结果是由于KMG管理本身产生了几代人的影响。“雷·苏加诺之子”、“事件理念”和“社交媒体”这两个名字引起了市场沟通策略中的模糊,导致市场目标过于广泛,导致市场当时的混乱。不在场证明是一种策略,可以提供关于产品、服务或任何活动的信息。在通信营销中,最重要的事情之一是市场分割。目标通信受众可由人口和心理学。这篇文章将描述今晚欢快演唱会目标交流的模糊程度:庆祝guing Soekarno boy (KMG)创作的作品。在更大的范围内,KMG部门的目标目标,X一代(1961-1980年出生)和Y一代之间的过渡世代(1999 -2011年出生)。最近的研究发现,这种模糊现象之所以普遍,是因为KMG组织内部的不同。雷·苏加诺·普特罗(Guruh Soekarno Putro)的名字是担忧的概念,也是用于市场通信战略的社交媒体也变得模棱两可,因为市场目标太幼稚,在关注中引起混乱。
{"title":"Segmentasi Pasar Ganda dalam Konser Malam Gembira: Merayakan Karya Cipta Guruh Soekarno Putra","authors":"Gisela Anindita","doi":"10.24821/JTKS.V4I1.3078","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/JTKS.V4I1.3078","url":null,"abstract":"Abstrak Komunikasi marketing adalah sebuah strategi dalam penyampaian informasi mengenai sebuah produk, jasa, ataupun kegiatan. Dalam komunikasi marketing, salah satu hal terpenting ialah segmentasi pasar. Target komunikasi dapat dibagi melalui demografis dan psikologis. Dalam artikel ini akan mendeskripsikan bagaimana ambiguitas target komunikasi marketing dapat terjadi pada Konser Malam Gembira: Merayakan Karya Cipta Guruh Soekarno Putra (KMG)pada tahun 2017. Secara garis besar, target komunikasi marketing KMG terbagi menjadi dua, yakni generasi X (kelahiran 1961-1980) dan generasi peralihan Y (1981-1997) dan Z (1998-2011). Hasilnya adalah karena adanya pengaruh perbedaan generasi dalam manajemen KMG itu sendiri. Nama Guruh Soekarno Putra, konsep acara, dan media sosial yang digunakan dalam strategi komunikasi marketing pun menimbulkan ambiguitas, sehingga target market yang dicapai terlalu luas dan menimbulkan ketidak-teraturan pada saat acara tersebut. Abstract Marketing communication is a strategy to give information about a product, service, or any activity. In marketing communication, one of the most important thing is a market segmentation. Communication target audience can be devided by demographic and psychology. This article will be describe about how ambiguity of communication target audience on Konser Malam Gembira: Merayakan Karya Cipta Guruh Soekarno Putra (KMG) 2017 can be occur. In larger scale, communication target audience KMG divide in to two, the X generation (born between 1961-1980) and transitional generation between Y (born between 19811997) and Z (1998-2011). The result found that the ambiguity is occur because of differencess between both generation inside the KMG organization itself. The name of Guruh Soekarno Putro, the concept of the concert, an social media that used in marketing communication strategy also make a ambiguity, thus maket the marketing target too widely and raises the chaotic at the concert.","PeriodicalId":348706,"journal":{"name":"JURNAL TATA KELOLA SENI","volume":"646 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122957837","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Drum Corps dalam Perspektif Seni Kontemporer Studi Kasus Finalis The Drum Corps International World Championships 鼓队在当代艺术研究案件决赛选手国际世界冠军
Pub Date : 2019-08-02 DOI: 10.24821/JTKS.V4I2.3086
Dhiya'ul Yendra
Artikel ini ingin mengidentifikasi perkembangan drum corps pada masa kini melalui perspektif seni kontemporer, yaitu mencari jawaban atas pertanyaan berikut: Bagaimana memahami bentuk-bentuk seni kontemporer disertakan dalam drum corps yang berkembang pada masa kini? Studi kasus dalam artikel ini adalah Santa Clara Vanguard (SCV), sebuah korps yang tampil sebagai finalis di ajang The Drum Corps International World Championships (DCIWC)pada 2018.Beberapa identifikasi mengenai bentuk-bentuk seni kontemporer yang disertakan dalam penampilan SCV ini, menurut pemahaman penulis, terdiri dari 3 unsur pokok: 1)Penggunaan tarian/koreografi kontemporer; 2)Penggarapan aransemen musik yang mengacu pada harmonisasi abad ke-20; 3)Penggarapan formasi yang tidak lazim dengan manuver-manuver yang gesit dan sangat variatif.Terlepas dari kontroversi di seputar drum corps kontemporer, menurut penulis keberadaan SCV menjadi bukti kuat bahwa drum corps memang sedang berkembang mengikuti zaman, dan bentuk seni kontemporer memang ada dan mengiringi perjalanan drum corps pada masa kini.
这篇文章想识别发展鼓队时期,现在通过当代艺术视角,即找到以下问题的答案:如何理解当代艺术形式中鼓军团现在时代发展而来的?本文的案例研究是圣克拉拉先锋部队(SCV),这支部队于2018年首次进入鼓队国际冠军赛(DCIWC)。根据作者的理解,对SCV外观中包含的当代艺术形式的一些鉴定包括三个基本要素:1)当代舞蹈/舞蹈的使用;2) 20世纪音乐改编改编;3)采用一种不同寻常的阵型,具有高度多样化和敏捷的策略。尽管与当代鼓军团有争议,但SCV的作者认为,这有力地证明了鼓军团确实是随着时代发展起来的,而当代艺术形式确实存在并伴随着当代鼓军团的旅程。
{"title":"Drum Corps dalam Perspektif Seni Kontemporer Studi Kasus Finalis The Drum Corps International World Championships","authors":"Dhiya'ul Yendra","doi":"10.24821/JTKS.V4I2.3086","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/JTKS.V4I2.3086","url":null,"abstract":"Artikel ini ingin mengidentifikasi perkembangan drum corps pada masa kini melalui perspektif seni kontemporer, yaitu mencari jawaban atas pertanyaan berikut: Bagaimana memahami bentuk-bentuk seni kontemporer disertakan dalam drum corps yang berkembang pada masa kini? Studi kasus dalam artikel ini adalah Santa Clara Vanguard (SCV), sebuah korps yang tampil sebagai finalis di ajang The Drum Corps International World Championships (DCIWC)pada 2018.Beberapa identifikasi mengenai bentuk-bentuk seni kontemporer yang disertakan dalam penampilan SCV ini, menurut pemahaman penulis, terdiri dari 3 unsur pokok: 1)Penggunaan tarian/koreografi kontemporer; 2)Penggarapan aransemen musik yang mengacu pada harmonisasi abad ke-20; 3)Penggarapan formasi yang tidak lazim dengan manuver-manuver yang gesit dan sangat variatif.Terlepas dari kontroversi di seputar drum corps kontemporer, menurut penulis keberadaan SCV menjadi bukti kuat bahwa drum corps memang sedang berkembang mengikuti zaman, dan bentuk seni kontemporer memang ada dan mengiringi perjalanan drum corps pada masa kini.","PeriodicalId":348706,"journal":{"name":"JURNAL TATA KELOLA SENI","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134331765","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Manajemen Risiko Tradisi Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Surakarta 伊拉克传统传统的风险管理1夜苏罗角惹
Pub Date : 2019-08-02 DOI: 10.24821/JTKS.V4I1.3079
Yohana Maya Lalita
Abstrak Jurnal ilmiah ini menganalisis manajemen risiko dalam tradisi kirab pusaka Malam 1 Suro di Keraton Surakarta, Jawa Tengah. Tradisi ini memiliki nilai-nilai keunggulan yang sesuai dengan Pancasila serta memiliki relasi dengan alam. Tetapi, tradisi ini juga rentan terhadap ancaman bencana fisik maupun nonfisik, sehingga membutuhkan manajemen risiko yang baik untuk mengatasi masalah ini. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan wawancara dan studi pustaka. Strategi manajemen risiko terkait dengan pengelolaan dan pelestarian bisa melibatkan banyak pihak. Respons berbagai pihak sangat dibutuhkan dalam menanggulangi risiko tersebut. Selain itu, ada potensi yang ditemukan untuk mengembangkan manajemen tradisi ini dan berdampak untuk ekonomi yang berkelanjutan. Abstract This scientific journal analyzes the risk management in Malam 1 Suro heritage procession in Surakarta Palace, Central Java. This tradition has values of excellence that are in accordance with Pancasila values and it has relations with nature. However, this tradition is also vulnerable to the threat of physical and non-physical disasters so it requires good risk management to overcome this problem. The author uses qualitative methods with making interviews and literature. Risk management strategies related to management and preservation can involve many divisions. The response of various divisions is needed in overcoming these risks. In addition, there is a potentiality which is found in developing the management of this tradition and it has an impact on a sustainable economy.
本本科学期刊分析了爪哇中部喀拉拉邦苏拉卡塔市1日苏拉克传统的风险管理。这些传统具有与潘卡西拉兼容的优越性价值观,与自然有着联系。但这一传统也容易受到物理和非物理灾难的威胁,因此需要合理的风险管理来解决这一问题。作者使用定性方法与采访和库研究。与管理和保护有关的风险管理战略可能涉及许多方面。应对这些风险迫切需要各方的反应。此外,还发现了发展这些传统管理和影响可持续经济的潜力。这篇科学杂志分析昨晚在爪哇苏拉卡塔宫的风险管理报告。这个传统具有与潘卡西拉价值观相关的卓越价值,它与自然有关。悬垂的传统对于物理和非物理伤害的威胁来说也是脆弱的,所以它要求风险管理来解决这个问题。author uses有资格的方法通过做采访和文学。风险管理策略与保护有关,可以涉及许多部门。不同部门的责任需要克服这些风险。此外,在开发这个传统的管理过程中,它对可持续经济产生了影响。
{"title":"Manajemen Risiko Tradisi Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Surakarta","authors":"Yohana Maya Lalita","doi":"10.24821/JTKS.V4I1.3079","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/JTKS.V4I1.3079","url":null,"abstract":"Abstrak Jurnal ilmiah ini menganalisis manajemen risiko dalam tradisi kirab pusaka Malam 1 Suro di Keraton Surakarta, Jawa Tengah. Tradisi ini memiliki nilai-nilai keunggulan yang sesuai dengan Pancasila serta memiliki relasi dengan alam. Tetapi, tradisi ini juga rentan terhadap ancaman bencana fisik maupun nonfisik, sehingga membutuhkan manajemen risiko yang baik untuk mengatasi masalah ini. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan wawancara dan studi pustaka. Strategi manajemen risiko terkait dengan pengelolaan dan pelestarian bisa melibatkan banyak pihak. Respons berbagai pihak sangat dibutuhkan dalam menanggulangi risiko tersebut. Selain itu, ada potensi yang ditemukan untuk mengembangkan manajemen tradisi ini dan berdampak untuk ekonomi yang berkelanjutan. Abstract This scientific journal analyzes the risk management in Malam 1 Suro heritage procession in Surakarta Palace, Central Java. This tradition has values of excellence that are in accordance with Pancasila values and it has relations with nature. However, this tradition is also vulnerable to the threat of physical and non-physical disasters so it requires good risk management to overcome this problem. The author uses qualitative methods with making interviews and literature. Risk management strategies related to management and preservation can involve many divisions. The response of various divisions is needed in overcoming these risks. In addition, there is a potentiality which is found in developing the management of this tradition and it has an impact on a sustainable economy.","PeriodicalId":348706,"journal":{"name":"JURNAL TATA KELOLA SENI","volume":"156 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133810413","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
JURNAL TATA KELOLA SENI
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1