Community service through Balinese script training for students of the Dharma Amertha Sari Pasraman has great meaning and significance for efforts to preserve non-material culture and local wisdom passed down by Balinese ancestors. Even though they have settled on the Lombok Island which is the original residence of the Sasak people, the responsibility for preserving this culture still lies with the younger generation. This Balinese script training activity is carried out in four stages, namely Define (defining/exploring problems), Design (designing the service concept to be carried out), Develop (developing material that will be used as material in training activities), and Dissemination (dissemination of information/material provided designed for students). The methods applied in the training activities are in the form of lecture methods, practice methods and discussion methods. Through the implementation of the training stages and methods that have been designed at the end of the training activities, students of the Dharma Amertha Sari Pasraman have a basic understanding for learning Balinese script in the future, so that they can become part of preserving culture and local wisdom.
{"title":"Pelatihan Aksara Bali Sebagai Bentuk Akomodasi terhadap Kearifan Lokal","authors":"I. W. Rudiarta, Gede Eka Puja Dyatmika","doi":"10.53977/sjpkm.v1i2.796","DOIUrl":"https://doi.org/10.53977/sjpkm.v1i2.796","url":null,"abstract":"Community service through Balinese script training for students of the Dharma Amertha Sari Pasraman has great meaning and significance for efforts to preserve non-material culture and local wisdom passed down by Balinese ancestors. Even though they have settled on the Lombok Island which is the original residence of the Sasak people, the responsibility for preserving this culture still lies with the younger generation. This Balinese script training activity is carried out in four stages, namely Define (defining/exploring problems), Design (designing the service concept to be carried out), Develop (developing material that will be used as material in training activities), and Dissemination (dissemination of information/material provided designed for students). The methods applied in the training activities are in the form of lecture methods, practice methods and discussion methods. Through the implementation of the training stages and methods that have been designed at the end of the training activities, students of the Dharma Amertha Sari Pasraman have a basic understanding for learning Balinese script in the future, so that they can become part of preserving culture and local wisdom.","PeriodicalId":348763,"journal":{"name":"Dharma Sevanam : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114860029","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rieka Yulita Widaswara, Ni Putu Risnia Indira Dewi, Sayu Kadek Jelantik, I. P. Suardana, Ni Nyoman Harnika
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Yang dilaksanakan oleh Prodi Pariwisata Budaya dan Keagamaan tahun 2021 di Dusun Karang Kubu Desa Bilebante Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah Provinsi NTB. Dusun ini dipilih sebagai lokasi pengabdian karena memiliki potensi kearifan lokal terutama pada generasi muda Hindu, selain itu desa Bilebante merupakan desa wisata yang memiliki pesona alam yang indah. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu ceramah, diskusi dan juga praktek yang dilakukan selama lima hari dari pagi hingga sore hari. Adapun hasil pembinaan yaitu praktek persembahyangan bersama antara tim pelaksana pengandian dan warga masyarakat khususnya generasi muda Hindu. Selanjutnya ada pembinaan tari daerah yaitu tari Bali, pembinaan yoga, public speaking untuk dharma wacana dan juga master of ceremony, dan juga pembuatan konten video promosi desa wisata Bilebante dengan mengeksplor keindahan desa dengan narasi menggunakan tiga bahasa yaitu bahasa Bali sebagai bahasa daerah, bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Konten video tersebut diharapkan dapat menjadi ajang promosi desa wisata Bilebante melalui media digital.
2021年在北龙目岛中部龙目岛旧金山湾区比勒班特村(Bilebante street prarata district NTB),由文化旅游和宗教推广推广的社区活动。这个村庄被选为服务地点,主要是因为它具有当地年轻一代的智慧,而比勒班特村是一个有着美丽自然魅力的旅游村庄。这种奉献的方式是演讲、讨论和练习,每天早上到下午都要进行五天。至于训练的结果,新娘执行团队和公众,尤其是年轻的印度人之间的集体奉献实践。接下来有舞蹈教练巴厘岛的舞蹈、瑜伽教练地区公共话语讲佛法的内容和礼仪,大师也会制作宣传视频Bilebante旅游探索美丽村庄与村庄使用三种语言叙事即印尼巴厘岛作为民族语言,语言作为团结和英语作为国际语言。该视频内容预计将通过数字媒体为Bilebante旅游村提供宣传活动。
{"title":"Pembinaan Potensi Kearifan Lokal dalam Mewujudkan Generasi Muda Hindu Sadar Wisata","authors":"Rieka Yulita Widaswara, Ni Putu Risnia Indira Dewi, Sayu Kadek Jelantik, I. P. Suardana, Ni Nyoman Harnika","doi":"10.53977/sjpkm.v1i2.778","DOIUrl":"https://doi.org/10.53977/sjpkm.v1i2.778","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000 \u0000Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Yang dilaksanakan oleh Prodi Pariwisata Budaya dan Keagamaan tahun 2021 di Dusun Karang Kubu Desa Bilebante Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah Provinsi NTB. Dusun ini dipilih sebagai lokasi pengabdian karena memiliki potensi kearifan lokal terutama pada generasi muda Hindu, selain itu desa Bilebante merupakan desa wisata yang memiliki pesona alam yang indah. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu ceramah, diskusi dan juga praktek yang dilakukan selama lima hari dari pagi hingga sore hari. Adapun hasil pembinaan yaitu praktek persembahyangan bersama antara tim pelaksana pengandian dan warga masyarakat khususnya generasi muda Hindu. Selanjutnya ada pembinaan tari daerah yaitu tari Bali, pembinaan yoga, public speaking untuk dharma wacana dan juga master of ceremony, dan juga pembuatan konten video promosi desa wisata Bilebante dengan mengeksplor keindahan desa dengan narasi menggunakan tiga bahasa yaitu bahasa Bali sebagai bahasa daerah, bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Konten video tersebut diharapkan dapat menjadi ajang promosi desa wisata Bilebante melalui media digital. \u0000 \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":348763,"journal":{"name":"Dharma Sevanam : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122149883","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Luh Gede Surya Kartika, I. M. A. Widnyana, Kadek Aria Prima Dewi PF, Ni Wayan Arini
Konsep keluarga sukinah merupakan keluarga yang bahagia dan sejahtera. Seorang Ibu memiliki peranan yang sangat penting dalam terbentuknya keluarga sukinah, khususnya dalam hal pemenuhan hak-hak anak. Untuk mendukung pencapaian keluarga sukinah di Indonesia dan juga peringatan Hari Anak Nasional, maka diselenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Nyuhtebel Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada Ibu-ibu di Desa Nyuhtebel mengenai pengasuhan anak. Hasil dari kegiatan ini adalah iIbu-Ibu yang menjadi peserta kegiatan memahami pentingnya peranan mereka dalam mewujudukan keluarga sukinah. Peserta juga memahami pola-pola pengasuhan anak yang ada serta dampak atau manfaat dari masing-masing pola tersebut. Harapannya peserta dapat meneruskan informasi yang diperoleh kepada anggota keluarga lainnya pasca kegiatan berlangsung.
{"title":"Peningkatan Pemberdayaan Perempuan Menuju Keluarga Sukinah Melalui Penyuluhan Pengasuhan Anak","authors":"Luh Gede Surya Kartika, I. M. A. Widnyana, Kadek Aria Prima Dewi PF, Ni Wayan Arini","doi":"10.53977/sjpkm.v1i2.630","DOIUrl":"https://doi.org/10.53977/sjpkm.v1i2.630","url":null,"abstract":"Konsep keluarga sukinah merupakan keluarga yang bahagia dan sejahtera. Seorang Ibu memiliki peranan yang sangat penting dalam terbentuknya keluarga sukinah, khususnya dalam hal pemenuhan hak-hak anak. Untuk mendukung pencapaian keluarga sukinah di Indonesia dan juga peringatan Hari Anak Nasional, maka diselenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Nyuhtebel Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada Ibu-ibu di Desa Nyuhtebel mengenai pengasuhan anak. Hasil dari kegiatan ini adalah iIbu-Ibu yang menjadi peserta kegiatan memahami pentingnya peranan mereka dalam mewujudukan keluarga sukinah. Peserta juga memahami pola-pola pengasuhan anak yang ada serta dampak atau manfaat dari masing-masing pola tersebut. Harapannya peserta dapat meneruskan informasi yang diperoleh kepada anggota keluarga lainnya pasca kegiatan berlangsung.","PeriodicalId":348763,"journal":{"name":"Dharma Sevanam : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127487193","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ida Ayu Made Yuni Andari, Ni Made Dwi Utari, Nida Atika, Ni Putu Wardani, Ida Ayu Putu Swarikanti
Science is a type of learning that is very important to help young children in their development process, both cognitive and physical motor development. Educating children from an early age is the main task and priority for every parent, teacher, institution or government. Maximizing early childhood education must integrate all aspects of the child's environment that have a vision and mission in providing educational services. Descriptive qualitative research method with data collection techniques documentation studies, interviews and observations. Science learning is a type of learning that is carried out in kindergarten or early childhood in order to help provide a stimulus for every early childhood development. Science learning is applied in groups such as making fruit satay, outting classes, introducing the solar system.
{"title":"Pedampingan Pengembangan Pembelajaran Sains Anak Usia Dini","authors":"Ida Ayu Made Yuni Andari, Ni Made Dwi Utari, Nida Atika, Ni Putu Wardani, Ida Ayu Putu Swarikanti","doi":"10.53977/sjpkm.v1i2.787","DOIUrl":"https://doi.org/10.53977/sjpkm.v1i2.787","url":null,"abstract":"Science is a type of learning that is very important to help young children in their development process, both cognitive and physical motor development. Educating children from an early age is the main task and priority for every parent, teacher, institution or government. Maximizing early childhood education must integrate all aspects of the child's environment that have a vision and mission in providing educational services. Descriptive qualitative research method with data collection techniques documentation studies, interviews and observations. Science learning is a type of learning that is carried out in kindergarten or early childhood in order to help provide a stimulus for every early childhood development. Science learning is applied in groups such as making fruit satay, outting classes, introducing the solar system.","PeriodicalId":348763,"journal":{"name":"Dharma Sevanam : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123856018","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sebagai salah satu daerah yang memiliki jumlah penduduk muslim yang tinggi di Bali adalah Kabupaten Buleleng, yang terletak di Bali bagian Utara. Saat ini, tak jarang, gesekan antar golongan sering terjadi di media sosial terlebih dipicu oleh prilaku oknum yang sering menyebar ujaran kebencian dan berita bohong. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pendampingan dan penguatan akan bahaya penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian khususnya di media sosial pada generasi muda Bali Utara. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah seminar dan workshop dengan jumlah peserta kegiatan adalah 20 perwakilan remaja masjid dan sekaa truna truni. Dari hasil kegiatan pengabdian, terdapat peningkatan pemahaman para perwakilan generasi muda muslim dan hindu dalam memahami etika di media sosial khususnya dalam menghadapi konten ujaran kebencian dan berita bohong.
{"title":"Peningkatan Kesadaran Bahaya Hoax Dan Hate Speech Pada Remaja Masjid Dan Sekaa Truna Truni Bali Utara","authors":"Sari Dewi Noviyanti","doi":"10.53977/sjpkm.v1i2.676","DOIUrl":"https://doi.org/10.53977/sjpkm.v1i2.676","url":null,"abstract":"Sebagai salah satu daerah yang memiliki jumlah penduduk muslim yang tinggi di Bali adalah Kabupaten Buleleng, yang terletak di Bali bagian Utara. Saat ini, tak jarang, gesekan antar golongan sering terjadi di media sosial terlebih dipicu oleh prilaku oknum yang sering menyebar ujaran kebencian dan berita bohong. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pendampingan dan penguatan akan bahaya penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian khususnya di media sosial pada generasi muda Bali Utara. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah seminar dan workshop dengan jumlah peserta kegiatan adalah 20 perwakilan remaja masjid dan sekaa truna truni. Dari hasil kegiatan pengabdian, terdapat peningkatan pemahaman para perwakilan generasi muda muslim dan hindu dalam memahami etika di media sosial khususnya dalam menghadapi konten ujaran kebencian dan berita bohong.","PeriodicalId":348763,"journal":{"name":"Dharma Sevanam : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122295991","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Habibi Habibi, I. N. Suarna, I. Andriani, I. Sumantri, Susilo Edi Purwanto, Ni Wayan Sridiani, I. K. Nuasa
Konsep tri hita karana adalah konsep dari ajaran agama hindu, yakni konsep hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungan alam sekitarnya. Norma hukum tidak hanya berbicara tentang aturan yang kesannya dipaksakan. Untuk menjakau hukum agar mudah dipahami perlu pendekatan dengan nilai nilai ajaran tri hita karana yang mudah diterima oleh masyarakat khususnya banjar karya jati laksana karang swela desa Tanjung kabupaten Lombok utara yang sebagaian menganut agama hindu dan hidup berdampingan dengan agama lainnya, dengan penyuluhan hukum ini diharapakan masyarakat mudah memahami hukum dan agama, selain itu diharapkan bahwa norma hukum adalah kepatuhan yang dimplementasikan dengan perbuatan dan sikap, karena norma hukum dan agama adalah jembatan menuju keharmonisan hidup. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan selama 5 hari mulai tanggal 1 juli sampai dengan 5 juli 2022. Kegiatan ini lebih difokuskan kepada penyuluhan hukum dengan materi tentang penyuluhan hukum tentang perkawinan, penyuluhan hukum tentang Hate Speech dan Berita Hoax, selain berupa penyuluhan hukum dilakukan juga game edukasi hukum dengan sasaran anak dan remaja tujuannya agar lebih mempermudah memperkenalkan hukum berupa permaianan, sebelum kegiatan penyuluhan hukum dilaksanakan kegiatan olah tubuh yoga diberikan juga agar masyarakat lebih sehat. Selama kegiatan pengabdian kepada masyarakat banyak sekali problematika hukum yang disampaikan dan tim pengabdian memberikan jawaban terkait problematika yang dihadapi masyarakat
{"title":"Penyuluhan Hukum Dengan Pendekatan Tri Hita Karana","authors":"Habibi Habibi, I. N. Suarna, I. Andriani, I. Sumantri, Susilo Edi Purwanto, Ni Wayan Sridiani, I. K. Nuasa","doi":"10.53977/sjpkm.v1i2.797","DOIUrl":"https://doi.org/10.53977/sjpkm.v1i2.797","url":null,"abstract":"Konsep tri hita karana adalah konsep dari ajaran agama hindu, yakni konsep hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungan alam sekitarnya. Norma hukum tidak hanya berbicara tentang aturan yang kesannya dipaksakan. Untuk menjakau hukum agar mudah dipahami perlu pendekatan dengan nilai nilai ajaran tri hita karana yang mudah diterima oleh masyarakat khususnya banjar karya jati laksana karang swela desa Tanjung kabupaten Lombok utara yang sebagaian menganut agama hindu dan hidup berdampingan dengan agama lainnya, dengan penyuluhan hukum ini diharapakan masyarakat mudah memahami hukum dan agama, selain itu diharapkan bahwa norma hukum adalah kepatuhan yang dimplementasikan dengan perbuatan dan sikap, karena norma hukum dan agama adalah jembatan menuju keharmonisan hidup. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan selama 5 hari mulai tanggal 1 juli sampai dengan 5 juli 2022. Kegiatan ini lebih difokuskan kepada penyuluhan hukum dengan materi tentang penyuluhan hukum tentang perkawinan, penyuluhan hukum tentang Hate Speech dan Berita Hoax, selain berupa penyuluhan hukum dilakukan juga game edukasi hukum dengan sasaran anak dan remaja tujuannya agar lebih mempermudah memperkenalkan hukum berupa permaianan, sebelum kegiatan penyuluhan hukum dilaksanakan kegiatan olah tubuh yoga diberikan juga agar masyarakat lebih sehat. Selama kegiatan pengabdian kepada masyarakat banyak sekali problematika hukum yang disampaikan dan tim pengabdian memberikan jawaban terkait problematika yang dihadapi masyarakat","PeriodicalId":348763,"journal":{"name":"Dharma Sevanam : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121326964","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ni Putu Chandra Paramis Suary, Ni Kadek Ayu Mawarini, I. G. A. Sukerti, Calista Yun, I. K. A. Wiguna
Cognitive development is a person's ability to think more complexly in reasoning and problem solving. The usual activities carried out at TK Dwijendra Mataram are cutting and pasting. These activities not only stimulate children's cognitive development but fine motor skills and emotions are also well stimulated. This study uses a qualitative approach with observation techniques, interviews and documentation studies. The results of the study found that in terms of physical development these skills are important for the development of fine motor skills, cutting and pasting activities also aim to train motor skills, hand and eye coordination and concentration for children.
{"title":"Praktik Menstimulasi Perkembangan Motorik Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Menempel Dan Menggunting","authors":"Ni Putu Chandra Paramis Suary, Ni Kadek Ayu Mawarini, I. G. A. Sukerti, Calista Yun, I. K. A. Wiguna","doi":"10.53977/sjpkm.v1i2.803","DOIUrl":"https://doi.org/10.53977/sjpkm.v1i2.803","url":null,"abstract":"Cognitive development is a person's ability to think more complexly in reasoning and problem solving. The usual activities carried out at TK Dwijendra Mataram are cutting and pasting. These activities not only stimulate children's cognitive development but fine motor skills and emotions are also well stimulated. This study uses a qualitative approach with observation techniques, interviews and documentation studies. The results of the study found that in terms of physical development these skills are important for the development of fine motor skills, cutting and pasting activities also aim to train motor skills, hand and eye coordination and concentration for children.","PeriodicalId":348763,"journal":{"name":"Dharma Sevanam : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127829105","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. Wirawan, Made Sumari, I. N. P. Karyana, I. Sutriani, Diana Rindayanti
Akomodatif terhadap kebudayaan lokal merupakan salah satu indikator moderasi beragama yang dirumuskan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Kebudayaan lokal yang diimplementasikan oleh sejumlah masyarakat Indonesia ada dalam wujud kearifan lokal, seperti salah satunya yang dilaksanakan oleh masyarakat Banjar Sesia, Dusun Sangaran, Desa Selelos, Kabupaten Lombok Utara. Metode penyuluhan dilakukan dengan dua teknik, yaitu ceramah dan praktik. Ceramah dilakukan dengan menyampaikan materi yang disertai diskusi pendalaman materi bertopik penguatan moderasi beragama melalui pelaksanaan kearifan lokal. Praktik dilakukan untuk menguatkan ketrampilan terkait pembuatan upakara yang digunakan sebagai sarana upacara pelaksanaan kearifan lokal. Praktik juga dilakukan dalam melatih seni tari keagamaan sebagai pelengkap pelaksanaan kearifan lokal, khususnya dalam ritual agama Hindu. Penyuluhan dalam kegiatan pengabdian masyarakat, baik ceramah maupun praktik memokuskan pada kearifan lokal yang pelaksanaannya melibatkan peserta internal masyarakat Hindu maupun melibatkan peran serta masyarakat lintas agama. Pertama, yang melibatkan kalangan internal umat Hindu berupa pelaksanaan agama Hindu dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, yang melibatkan masyarakat lintas agama berupa tradisi adat yang partisipannya dari komunitas Sasak-Islam, Bali-Hindu, dan Sasak-Budha. Penyuluhan dibobotkan pada aspek pelaksanaan kearifan lokal dalam merekatkan hubungan-hubungan sosial masyarakat lintas agama sebagai landasan menguatkan moderasi beragama dalam rangka mewujudkan harmoni sosial. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat berupa (1) pengetahuan tentang hakikat kearifan lokal dalam penguatan moderasi beragama; (2) ketrampilan dalam membuat sarana upakara dan melatih penguasaan seni tari yang digunakan dalam pelaksanaan kearifal lokal. Penyuluhan yang dilakukan diharapkan memberikan kontribusi terhadap menguatkan moderasi beragama melalui pelaksamaan kearifan lokal.
{"title":"Penyuluhan Penguatan Moderasi Beragama Berbasis Kearifan Lokal Pada Masyarakat Hindu","authors":"I. Wirawan, Made Sumari, I. N. P. Karyana, I. Sutriani, Diana Rindayanti","doi":"10.53977/sjpkm.v1i2.661","DOIUrl":"https://doi.org/10.53977/sjpkm.v1i2.661","url":null,"abstract":"Akomodatif terhadap kebudayaan lokal merupakan salah satu indikator moderasi beragama yang dirumuskan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Kebudayaan lokal yang diimplementasikan oleh sejumlah masyarakat Indonesia ada dalam wujud kearifan lokal, seperti salah satunya yang dilaksanakan oleh masyarakat Banjar Sesia, Dusun Sangaran, Desa Selelos, Kabupaten Lombok Utara. Metode penyuluhan dilakukan dengan dua teknik, yaitu ceramah dan praktik. Ceramah dilakukan dengan menyampaikan materi yang disertai diskusi pendalaman materi bertopik penguatan moderasi beragama melalui pelaksanaan kearifan lokal. Praktik dilakukan untuk menguatkan ketrampilan terkait pembuatan upakara yang digunakan sebagai sarana upacara pelaksanaan kearifan lokal. Praktik juga dilakukan dalam melatih seni tari keagamaan sebagai pelengkap pelaksanaan kearifan lokal, khususnya dalam ritual agama Hindu. Penyuluhan dalam kegiatan pengabdian masyarakat, baik ceramah maupun praktik memokuskan pada kearifan lokal yang pelaksanaannya melibatkan peserta internal masyarakat Hindu maupun melibatkan peran serta masyarakat lintas agama. Pertama, yang melibatkan kalangan internal umat Hindu berupa pelaksanaan agama Hindu dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, yang melibatkan masyarakat lintas agama berupa tradisi adat yang partisipannya dari komunitas Sasak-Islam, Bali-Hindu, dan Sasak-Budha. Penyuluhan dibobotkan pada aspek pelaksanaan kearifan lokal dalam merekatkan hubungan-hubungan sosial masyarakat lintas agama sebagai landasan menguatkan moderasi beragama dalam rangka mewujudkan harmoni sosial. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat berupa (1) pengetahuan tentang hakikat kearifan lokal dalam penguatan moderasi beragama; (2) ketrampilan dalam membuat sarana upakara dan melatih penguasaan seni tari yang digunakan dalam pelaksanaan kearifal lokal. Penyuluhan yang dilakukan diharapkan memberikan kontribusi terhadap menguatkan moderasi beragama melalui pelaksamaan kearifan lokal.","PeriodicalId":348763,"journal":{"name":"Dharma Sevanam : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129594761","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. Gunada, I. K. A. Wiguna, I. M. Yasa, Ni Luh Drajati Ekaningtyas, Ni Komang Wiasti, Anak Agung Istri Anom, Ni Made Dwi Utari, Ni Luh Putu Putri, Ni Nyoman SInar Widia Swari, Sri Sofiana Amni
Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menggambarkan proses pengenalan aksara Bali pada anak-anak usia dini pada PAUD Mutiara Rinjani di Desa Selelos. Aksara Bali merupakan bagian dari budaya Bali, disamping juga menjadi bagian penting dalam ritual keagamaan Hindu, namun realitanya tidak semua anak berkesempatan untuk mengenal dan belajar aksara Bali terutama anak-anak suku Bali yang berada di luar Pulau bali. Hal ini membuat penting dikenalkannya aksara Bali sejak dini, sehingga kegiatan pengabdian masyarakat menjadi sebuah proses penting dalam pembelajarannya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan pendekatan berbasis masyarakat yang dilakukan dengan tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Berdasarkan hasil data selama kegiatan, maka dapat disimpulkan hal-hal yang cukup penting yaitu kegiatan pengenalan aksara Bali dilakukan melalui media buku mewarnai yang disusun oleh pembina kegiatan, penekanan pembelajaran hanya pada ranah mengetahui, kegiatan berjalan lancar dan anak-anak antusias dengan proses pengenalan yang dilakukan secara menyenangkan melalui media gambar. Harapannya kegiatan yang serupa dapat dilaksanakan kembali sehingga konteks kegiatan merupakan program yang berkelanjutan. Diharapkan gambaran kegiatan ini dapat menjadi sebuah informasi penting, dan rujukan dalam perencanaan program pengabdian berkaitan dengan pengenalan dan pembelajaran aksara Bali bagi anak-anak usia dini.
{"title":"Pengenalan Aksara Bali Pada Anak Usia Dini Melalui Media Gambar dan Mewarnai","authors":"I. Gunada, I. K. A. Wiguna, I. M. Yasa, Ni Luh Drajati Ekaningtyas, Ni Komang Wiasti, Anak Agung Istri Anom, Ni Made Dwi Utari, Ni Luh Putu Putri, Ni Nyoman SInar Widia Swari, Sri Sofiana Amni","doi":"10.53977/sjpkm.v1i2.799","DOIUrl":"https://doi.org/10.53977/sjpkm.v1i2.799","url":null,"abstract":"Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menggambarkan proses pengenalan aksara Bali pada anak-anak usia dini pada PAUD Mutiara Rinjani di Desa Selelos. Aksara Bali merupakan bagian dari budaya Bali, disamping juga menjadi bagian penting dalam ritual keagamaan Hindu, namun realitanya tidak semua anak berkesempatan untuk mengenal dan belajar aksara Bali terutama anak-anak suku Bali yang berada di luar Pulau bali. Hal ini membuat penting dikenalkannya aksara Bali sejak dini, sehingga kegiatan pengabdian masyarakat menjadi sebuah proses penting dalam pembelajarannya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan pendekatan berbasis masyarakat yang dilakukan dengan tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Berdasarkan hasil data selama kegiatan, maka dapat disimpulkan hal-hal yang cukup penting yaitu kegiatan pengenalan aksara Bali dilakukan melalui media buku mewarnai yang disusun oleh pembina kegiatan, penekanan pembelajaran hanya pada ranah mengetahui, kegiatan berjalan lancar dan anak-anak antusias dengan proses pengenalan yang dilakukan secara menyenangkan melalui media gambar. Harapannya kegiatan yang serupa dapat dilaksanakan kembali sehingga konteks kegiatan merupakan program yang berkelanjutan. Diharapkan gambaran kegiatan ini dapat menjadi sebuah informasi penting, dan rujukan dalam perencanaan program pengabdian berkaitan dengan pengenalan dan pembelajaran aksara Bali bagi anak-anak usia dini.","PeriodicalId":348763,"journal":{"name":"Dharma Sevanam : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124903784","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ni Putu Mega Yunita Kristina Dewi, Ni Luh Drajati Ekaningtyas, Nita Arini
Implementasi nilai-nilai Tri Hita Karana merupakan hal yang penting untuk dilakukan di era new normal ini terutama untuk anak dan remaja, karena saat ini banyak remaja dan anak-anak yang cenderung acuh terhadap sekitar. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Dusun Rendang Bajur, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat bertujuan untuk memberikan pembinaan kepada anak-anak, remaja dan orangtua mengenai pentingnya penguatan nilai-nilai Tri Hita Karana. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan materi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan yang terjadi di masyarakat dan dengan metode berupa ceramah, diskusi, membuat APE, pendampingan dan konseling. Adapun hasil dari kegiatan ini adalah berkomitmen untuk lebih aktif untuk mengimplementasikan nilai-nilai Tri Hita Karana dalam kehidupan sehari-hari. Para orangtua pun berkomitmen untuk menggunakan strategi pembelajaran yang telah diberikan dalam kegiatan ini kepada anak-anak mereka supaya anak-anak bisa dengan mudah mendapatkan pemahaman langsung dari orangtua mereka terkait nilai-nilai Tri Hita Karana
{"title":"Implementasi Nilai-Nilai Tri Hita Karana Di Era New Normal Pada Anak Dan Remaja","authors":"Ni Putu Mega Yunita Kristina Dewi, Ni Luh Drajati Ekaningtyas, Nita Arini","doi":"10.53977/sjpkm.v1i2.779","DOIUrl":"https://doi.org/10.53977/sjpkm.v1i2.779","url":null,"abstract":"Implementasi nilai-nilai Tri Hita Karana merupakan hal yang penting untuk dilakukan di era new normal ini terutama untuk anak dan remaja, karena saat ini banyak remaja dan anak-anak yang cenderung acuh terhadap sekitar. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Dusun Rendang Bajur, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat bertujuan untuk memberikan pembinaan kepada anak-anak, remaja dan orangtua mengenai pentingnya penguatan nilai-nilai Tri Hita Karana. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan materi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan yang terjadi di masyarakat dan dengan metode berupa ceramah, diskusi, membuat APE, pendampingan dan konseling. Adapun hasil dari kegiatan ini adalah berkomitmen untuk lebih aktif untuk mengimplementasikan nilai-nilai Tri Hita Karana dalam kehidupan sehari-hari. Para orangtua pun berkomitmen untuk menggunakan strategi pembelajaran yang telah diberikan dalam kegiatan ini kepada anak-anak mereka supaya anak-anak bisa dengan mudah mendapatkan pemahaman langsung dari orangtua mereka terkait nilai-nilai Tri Hita Karana","PeriodicalId":348763,"journal":{"name":"Dharma Sevanam : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":" 33","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113951714","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}