Pub Date : 2018-06-01DOI: 10.20414/schemata.v7i1.295
Najamudin Najamudin
Pre Understanding, Effective Histori, Fusion Of Horisons istilah hermeneutik sebagai dasar untuk memahami. Sedangkan KPID adalah lembaga yang otoritatif pada pengawasan penyiran di daerah yang mengacu pada UU Penyiaran 32 Tahun 2002. Hadirnya lembaga penyiaran di NTB memiliki dampak positive negative, yaitu mampu memenuhi kebutuhan informasi bagi masyrakat NTB, tapi juga menambah permasalahan, seperti perilaku kekerasan oleh anak-anak, Pelecehan seksual oleh anak-anak maupun dewasa, kata-kata kotor oleh anak-anak dan lainnya. Prilaku tersebut diilustrasikan melalui Televisi. Pada tahap implementasi kebijakan dan pemahaman KPID tentang UU Penyiaran dan P3SPS peneliti melihatnya menggunakan teori hermneutika Gadamer dan Ripley “pendekatan kepatuhan dalam impelentasi kebijakan”. Terjadinya ketidakpatuhan tersebut disebabkan oleh kebijakan tersebut hanya berlaku formalitas, atau dalam logika hermeneutika apa yang KPID lakukan baru sebatas pemahaman literal, sehingga perlu diuji dengan Pre Understanding, Effective Histori, Fusion Of Horisons. Keywords: Pre Understanding, Effective Histori, Fusion Of Horisons, UU Penyiaran, P3SPS, KPID, Lembaga, Penyiaran
{"title":"Pre Understanding, Effective Histori, Fusion Of Horisons Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID NTB) Terhadap Undang-Undang Penyiaran No 32 Tahun 2002 Dan P3SPS","authors":"Najamudin Najamudin","doi":"10.20414/schemata.v7i1.295","DOIUrl":"https://doi.org/10.20414/schemata.v7i1.295","url":null,"abstract":"Pre Understanding, Effective Histori, Fusion Of Horisons istilah hermeneutik sebagai dasar untuk memahami. Sedangkan KPID adalah lembaga yang otoritatif pada pengawasan penyiran di daerah yang mengacu pada UU Penyiaran 32 Tahun 2002. Hadirnya lembaga penyiaran di NTB memiliki dampak positive negative, yaitu mampu memenuhi kebutuhan informasi bagi masyrakat NTB, tapi juga menambah permasalahan, seperti perilaku kekerasan oleh anak-anak, Pelecehan seksual oleh anak-anak maupun dewasa, kata-kata kotor oleh anak-anak dan lainnya. Prilaku tersebut diilustrasikan melalui Televisi. Pada tahap implementasi kebijakan dan pemahaman KPID tentang UU Penyiaran dan P3SPS peneliti melihatnya menggunakan teori hermneutika Gadamer dan Ripley “pendekatan kepatuhan dalam impelentasi kebijakan”. Terjadinya ketidakpatuhan tersebut disebabkan oleh kebijakan tersebut hanya berlaku formalitas, atau dalam logika hermeneutika apa yang KPID lakukan baru sebatas pemahaman literal, sehingga perlu diuji dengan Pre Understanding, Effective Histori, Fusion Of Horisons. \u0000 \u0000Keywords: Pre Understanding, Effective Histori, Fusion Of Horisons, UU Penyiaran, P3SPS, KPID, Lembaga, Penyiaran","PeriodicalId":363726,"journal":{"name":"JURNAL SCHEMATA : Pascasarjana UIN Mataram","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114761529","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-06-01DOI: 10.20414/SCHEMATA.V7I1.312
yousf faraj muhammad hadiri
The issue of the financial system of a multinational family in shari'a and law is of great importance in the current era of the deterioration of rights in the case of family disputes, which often result in divorce. Hence, Islamic law has taken into account this subject with many rules and provisions that protect both spouses' rights and obligations. Some Arab countries have also taken this approach, but they have not been far from international laws that advocate women's freedom, as we find in Tunisian law, for example. Here we have examined this subject from a legitimate legal point to clarify the problem that some countries have occurred when they put the family laws. The family laws have come up with sub-solutions that have made them fundamental issues that would raise the status of women and strengthen their legal and social status. This is the result of satisfying the demands of a predominantly political nature of religion, which made some laws rigid. The obligation of positive laws should not be affected by the purposes of Islamic law and its lofty principles of political, because codification does not prohibit Hara’am things, and it is not Hara’am for Halaal and non-ijtihad.
{"title":"Financial system for a multinational family in Sharia and Law","authors":"yousf faraj muhammad hadiri","doi":"10.20414/SCHEMATA.V7I1.312","DOIUrl":"https://doi.org/10.20414/SCHEMATA.V7I1.312","url":null,"abstract":"\u0000The issue of the financial system of a multinational family in shari'a and law is of great importance in the current era of the deterioration of rights in the case of family disputes, which often result in divorce. Hence, Islamic law has taken into account this subject with many rules and provisions that protect both spouses' rights and obligations. Some Arab countries have also taken this approach, but they have not been far from international laws that advocate women's freedom, as we find in Tunisian law, for example. Here we have examined this subject from a legitimate legal point to clarify the problem that some countries have occurred when they put the family laws. \u0000The family laws have come up with sub-solutions that have made them fundamental issues that would raise the status of women and strengthen their legal and social status. This is the result of satisfying the demands of a predominantly political nature of religion, which made some laws rigid. The obligation of positive laws should not be affected by the purposes of Islamic law and its lofty principles of political, because codification does not prohibit Hara’am things, and it is not Hara’am for Halaal and non-ijtihad. \u0000 \u0000","PeriodicalId":363726,"journal":{"name":"JURNAL SCHEMATA : Pascasarjana UIN Mataram","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129125314","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-06-01DOI: 10.20414/schemata.v7i1.297
M. Syarifudin
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah: 1.) Untuk mengetahui pola interaksi komunitas Mbojo dengan masyarakat Sasak di Desa Peresak Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. 2.) Untuk mengetahui proses interaksi komunitas Mbojo dengan masyarakat Sasak di Desa Peresak Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini, menggunakan jenis deskriptif dan fenomenologi. Yaitu tindakan manusia menjadi suatu hubungan sosial bila manusia memberi arti atau makna tertentu terhadap tindakannya itu, dan manusia lain memahami pula tindakannya itu sebagai sesuatu yang penuh arti. Sedangkan jenis deskriptif pada hakekatnya adalah mencari teori, bukan menguji teori. Metode ini menitik beratkan pada observasi dan suasana alamiah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1). Pola Interaksi komunitas Mbojo dengan masyarakat Sasak di Desa Peresak Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat adalah memegang prinsip hidup dari leluhurnya yaitu memberi contoh yang terbaik dengan bilhal dari yang lebih tua para tokoh komunitas Mbojo yang sekaligus menjadi panutan dan perilaku hidup komunitas Mbojo yang juga di dalamnya mengajarkan bahwa masyarakat harus lebih bersahaja dari pada pemimpinnya dalam berinteraksi. 2). Proses interaksi komunitas Mbojo dengan masyarakat Sasak di Desa Peresak Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat merupakan segala bentuk aktifitas atau kegiatan yang dilakukan setiap hari yang memegang teguh ajaran leluhur yang disebut ”maja la bo dahu” yang berarti malu dengan takut dan tercermin dalam tiga kategori, yaitu segi pekerjaan, segi kekeluargaan dan segi adat-istiadat yang merupakan keseluruhan pengetahuan dan pengalaman tentang segala aspek dan lika-liku yang berkaitan dengan kehidupan yang dipesankan secara lisan oleh nenek moyang kepada seluruh masyarakat adat Mbojo.
本研究的目的如下:1。了解龙目岛西龙目岛Narmada街道上的Mbojo社区与sa萨克人的互动模式。了解龙目岛西龙田区破坏村庄的Mbojo社区与Sasak社区之间的互动过程。本研究采用描述性和现象学。当一个人给他的行为赋予某种意义或意义时,他的行为就变成了一种社会关系,而另一个人则认为他的行为是有意义的。而描述性的一种本质上是寻找理论,而不是测试理论。这种方法体现在自然观察和氛围中。这些研究结果表明:1)。Mbojo社区与社会的互动模式Peresak村街道纳县萨萨克龙目岛西部是掌握生最好的祖先就是以身作则原则与年长的bilhal Mbojo社区人士的同时成为社区生活和行为榜样Mbojo里面也教导我们,社会互动中应该更加谦逊的领导者。2).龙目岛西龙目岛地区的Mbojo社区与Sasak村的Sasak社区互动的过程是每天都在进行的一种活动或活动,这些活动都是对祖先的教导的坚定信念,即“maja la bo dahu”。这是我们对所有与我们祖先口口相传的生活有关的事物和曲折的全部知识和经验。
{"title":"Pola Interaksi Komunitas Mbojo Dengan Masyarakat Sasak (Studi Pada Komunitas Mbojo di Desa Peresak Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat)","authors":"M. Syarifudin","doi":"10.20414/schemata.v7i1.297","DOIUrl":"https://doi.org/10.20414/schemata.v7i1.297","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Tujuan penelitian ini adalah: 1.) Untuk mengetahui pola interaksi komunitas Mbojo dengan masyarakat Sasak di Desa Peresak Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. 2.) Untuk mengetahui proses interaksi komunitas Mbojo dengan masyarakat Sasak di Desa Peresak Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. \u0000Penelitian ini, menggunakan jenis deskriptif dan fenomenologi. Yaitu tindakan manusia menjadi suatu hubungan sosial bila manusia memberi arti atau makna tertentu terhadap tindakannya itu, dan manusia lain memahami pula tindakannya itu sebagai sesuatu yang penuh arti. Sedangkan jenis deskriptif pada hakekatnya adalah mencari teori, bukan menguji teori. Metode ini menitik beratkan pada observasi dan suasana alamiah. \u0000Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1). Pola Interaksi komunitas Mbojo dengan masyarakat Sasak di Desa Peresak Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat adalah memegang prinsip hidup dari leluhurnya yaitu memberi contoh yang terbaik dengan bilhal dari yang lebih tua para tokoh komunitas Mbojo yang sekaligus menjadi panutan dan perilaku hidup komunitas Mbojo yang juga di dalamnya mengajarkan bahwa masyarakat harus lebih bersahaja dari pada pemimpinnya dalam berinteraksi. 2). Proses interaksi komunitas Mbojo dengan masyarakat Sasak di Desa Peresak Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat merupakan segala bentuk aktifitas atau kegiatan yang dilakukan setiap hari yang memegang teguh ajaran leluhur yang disebut ”maja la bo dahu” yang berarti malu dengan takut dan tercermin dalam tiga kategori, yaitu segi pekerjaan, segi kekeluargaan dan segi adat-istiadat yang merupakan keseluruhan pengetahuan dan pengalaman tentang segala aspek dan lika-liku yang berkaitan dengan kehidupan yang dipesankan secara lisan oleh nenek moyang kepada seluruh masyarakat adat Mbojo.","PeriodicalId":363726,"journal":{"name":"JURNAL SCHEMATA : Pascasarjana UIN Mataram","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114977173","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-06-01DOI: 10.20414/SCHEMATA.V7I1.313
Zakaria Ansori
Tradisi peraq api dan dinamika perubahasan sosial adalah dua hal yang selalau beriringan dalam kontek kehidupan bermasayarat khususnya pada masyarakat kawo. Fokus Penelitian ini adalah bagaimana tradisi peraq api, prosesnya dan dinamika perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat kawo. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa tradisi peraq api hingga saat ini masih dilakasanakan oleh masyarakat kawo walaupun ada terjadi perubahan pada aspek-aspek tertentu, hal ini disebabkan karena ada dinamika perubahasn sosial yang terjadi pada masyarakat. Kata Kunci; Peraq Api, Tradisi dan Perubahan Sosial
{"title":"TRADISI PERAQ API DALAM DINAMIKA PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT KAWO","authors":"Zakaria Ansori","doi":"10.20414/SCHEMATA.V7I1.313","DOIUrl":"https://doi.org/10.20414/SCHEMATA.V7I1.313","url":null,"abstract":"Tradisi peraq api dan dinamika perubahasan sosial adalah dua hal yang selalau beriringan dalam kontek kehidupan bermasayarat khususnya pada masyarakat kawo. Fokus Penelitian ini adalah bagaimana tradisi peraq api, prosesnya dan dinamika perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat kawo. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa tradisi peraq api hingga saat ini masih dilakasanakan oleh masyarakat kawo walaupun ada terjadi perubahan pada aspek-aspek tertentu, hal ini disebabkan karena ada dinamika perubahasn sosial yang terjadi pada masyarakat. \u0000 \u0000Kata Kunci; Peraq Api, Tradisi dan Perubahan Sosial","PeriodicalId":363726,"journal":{"name":"JURNAL SCHEMATA : Pascasarjana UIN Mataram","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115971775","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}