Pub Date : 2021-02-28DOI: 10.46933/DGS.VOL6I136-48
Frets Keriapy
Pemuridan merupakan tugas orang Kristen siapa pun dia. Hal ini merupakan keharusan murid Yesus. Sebelum Yesus naik ke Surga, Ia memberikan pesan terakhir kepada para murid-Nya untuk melakukan menjadi segala bangsa murid-Nya. Dalam Penelitian ini, proses pemuridan yang dipakai adalah pemuridan dengan menggunakan pola KAMBIUM. KAMBIUM merupakan satu pola pemuridan yang digunakan oleh PESAT Maluku Utara dalam melakukan pemuridan. Metode yang digunan dalam karya ilmiah ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pemuridan pola KAMBIUM secara signifikan memberikan dampak pada keyakinan keselamatan pada Anak usia 13-18 tahun.
{"title":"Pelaksanaan Pola Pemuridan KAMBIUM dalam Memberikan Dasar Keyakinan Keselamatan Anak Usia 13 – 18 Tahun","authors":"Frets Keriapy","doi":"10.46933/DGS.VOL6I136-48","DOIUrl":"https://doi.org/10.46933/DGS.VOL6I136-48","url":null,"abstract":"Pemuridan merupakan tugas orang Kristen siapa pun dia. Hal ini merupakan keharusan murid Yesus. Sebelum Yesus naik ke Surga, Ia memberikan pesan terakhir kepada para murid-Nya untuk melakukan menjadi segala bangsa murid-Nya. Dalam Penelitian ini, proses pemuridan yang dipakai adalah pemuridan dengan menggunakan pola KAMBIUM. KAMBIUM merupakan satu pola pemuridan yang digunakan oleh PESAT Maluku Utara dalam melakukan pemuridan. Metode yang digunan dalam karya ilmiah ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pemuridan pola KAMBIUM secara signifikan memberikan dampak pada keyakinan keselamatan pada Anak usia 13-18 tahun. \u0000 ","PeriodicalId":364631,"journal":{"name":"Diegesis : Jurnal Teologi","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131263236","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-27DOI: 10.46933/DGS.VOL6I149-69
Jannes Eduard Sirait
Masalah tentang guru sebagai pendidik merupakan topik riset yang tidak habis untuk diteliti. Peran penting guru masih tetap diyakini sebagai salah satu faktor paling utama dalam menentukan keberhasilan pembelajaran. Sebagai pendidik, guru harus memiliki komptensi yang baik sehingga dapat menjadi pendidik yang kreatif dan produktif serta mampu melakukan inovasi-inovasi dalam pembelajaran. Kompetensi guru mencakup bidang kognitif, sikap dan perilaku atau performance. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru terhadap keberhasilan pembelajaran di Sekolah Dasar Bethel Tanjung Priok. Metode yang digunakan adalah survey dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian sebanyak 20 orang dan sampel adalah 19 orang guru SD Bethel Tanjung Priok, dan diambil dengan teknik Random. Menentukan jumlah sampel menggunakan formula emperis yang dianjurkan oleh Isaac & Michael. Tetapi karena populasi kurang dari 100 orang maka semua populasi dijadikan sebagai responden sehingga penelitian ini dilakukan secara sensus. Analisa data penelitian menggunakan metode statistika dengan bantuan program SPSS. Prosedur pengolahan data dilakukan dengan cara (1) menyeleksi data; (2) menentukan bobot nilai jawaban item penelitian dan skor; (3) melakukan analisa deskriptif; dan (4) uji regresi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan pembelajaran di SD Bethel Tanjung Priok Jakarta Utara.
教师作为教育工作者的问题是一个研究课题。教师的重要作用仍然被认为是决定学习成功的最重要因素之一。作为一名教育工作者,教师必须有良好的质量,以便成为一名有创造力和生产力的教育工作者,能够在学习中进行创新。教师能力包括认知能力、态度和行为或表现领域。本研究的目的是确定教师能力对Bethel cape Priok小学学习成功的影响。采用的方法是定量方法进行调查。研究人口约为20人,样本为19名教师Bethel cape Priok小学教师,使用艾萨克和迈克尔推荐的emperis公式确定样本数量。但因为人口少于100人,那么这些研究作为受访者,人口进行人口普查。在SPSS项目的帮助下,使用统计方法分析研究数据。方式完成数据处理程序(1)选择数据;(2)确定研究项目和分数答题值;(3)进行描述性分析;以及(4)回归测试。从研究结果可以得出结论,在小学的时候老师学习的成功有重大影响的能力Bethel Tanjung Priok北雅加达。
{"title":"Analisis Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Keberhasilan Pembelajaran di Sekolah Dasar Bethel Tanjung Priok Jakarta Utara","authors":"Jannes Eduard Sirait","doi":"10.46933/DGS.VOL6I149-69","DOIUrl":"https://doi.org/10.46933/DGS.VOL6I149-69","url":null,"abstract":"Masalah tentang guru sebagai pendidik merupakan topik riset yang tidak habis untuk diteliti. Peran penting guru masih tetap diyakini sebagai salah satu faktor paling utama dalam menentukan keberhasilan pembelajaran. Sebagai pendidik, guru harus memiliki komptensi yang baik sehingga dapat menjadi pendidik yang kreatif dan produktif serta mampu melakukan inovasi-inovasi dalam pembelajaran. Kompetensi guru mencakup bidang kognitif, sikap dan perilaku atau performance. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru terhadap keberhasilan pembelajaran di Sekolah Dasar Bethel Tanjung Priok. Metode yang digunakan adalah survey dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian sebanyak 20 orang dan sampel adalah 19 orang guru SD Bethel Tanjung Priok, dan diambil dengan teknik Random. Menentukan jumlah sampel menggunakan formula emperis yang dianjurkan oleh Isaac & Michael. Tetapi karena populasi kurang dari 100 orang maka semua populasi dijadikan sebagai responden sehingga penelitian ini dilakukan secara sensus. Analisa data penelitian menggunakan metode statistika dengan bantuan program SPSS. Prosedur pengolahan data dilakukan dengan cara (1) menyeleksi data; (2) menentukan bobot nilai jawaban item penelitian dan skor; (3) melakukan analisa deskriptif; dan (4) uji regresi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan pembelajaran di SD Bethel Tanjung Priok Jakarta Utara.","PeriodicalId":364631,"journal":{"name":"Diegesis : Jurnal Teologi","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132250528","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-09-04DOI: 10.46933/dgs.vol4i215-25
I. T. Weismann
Beberapa pemimpin memiliki gangguan kepribadian narsistik atau menampilkan unsur narsistik dalam kepemimpinannya. Yang dicari dan dibutuhkan pemimpin narsistik dalam kepemimpinannya adalah dukungan dan penghormatan jemaat untuk menutupi perasaan kepribadian mereka yang tidak memadai. Untuk itu mereka mengembangkan kemampuan mereka untuk memanipulasi orang lain dan selalu berusaha tampil atraktif dalam mengembangkan kecakapan interpersonal. Hasilnya ialah mereka mendapatkan pengikut yang memenuhi kebutuhan mereka itu. Untuk itu sangat penting melalui tulisan ini membahas tentang karakteristik kepemimpinan narsisistik dalam gereja dan bagaimana menanangani kepemimpinan narsisitik tersebut.
{"title":"PEMIMPIN NARSISISTIK DALAM ORGANISASI GEREJA","authors":"I. T. Weismann","doi":"10.46933/dgs.vol4i215-25","DOIUrl":"https://doi.org/10.46933/dgs.vol4i215-25","url":null,"abstract":"Beberapa pemimpin memiliki gangguan kepribadian narsistik atau menampilkan unsur narsistik dalam kepemimpinannya. Yang dicari dan dibutuhkan pemimpin narsistik dalam kepemimpinannya adalah dukungan dan penghormatan jemaat untuk menutupi perasaan kepribadian mereka yang tidak memadai. Untuk itu mereka mengembangkan kemampuan mereka untuk memanipulasi orang lain dan selalu berusaha tampil atraktif dalam mengembangkan kecakapan interpersonal. Hasilnya ialah mereka mendapatkan pengikut yang memenuhi kebutuhan mereka itu. Untuk itu sangat penting melalui tulisan ini membahas tentang karakteristik kepemimpinan narsisistik dalam gereja dan bagaimana menanangani kepemimpinan narsisitik tersebut.","PeriodicalId":364631,"journal":{"name":"Diegesis : Jurnal Teologi","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133212037","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pokok pembahasan terhadap pneumatologi memiliki cakupan wilayah yang sangat luas dan dalam untuk dikaji, baik yang terkait dengan sumber-sumber dari teks Kitab Suci maupun naskah-naskah non-biblikal. Fokus pemaparan dalam tulisan ini akan dikonsentrasikan kepada bagaimana gagasan umum tentang roh itu dipahami di dunia Timur Tengah Kuno. Selanjutnya bagaimana gagasan tentang roh itu berkembang dalam kehidupan umat Israel. Untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif maka telusur terhadap dinamika karya Roh akan dilakukan melalui penyelidikan terhadap uraian yang tersaji dalam kitab Taurat, Sejarah, Syair dan Nabi-nabi.
{"title":"TELUSUR KARYA RUAKH (ROH) DALAM PERJANJIAN LAMA","authors":"G. Pakpahan","doi":"10.46933/dgs.vol4i21-14","DOIUrl":"https://doi.org/10.46933/dgs.vol4i21-14","url":null,"abstract":"Pokok pembahasan terhadap pneumatologi memiliki cakupan wilayah yang sangat luas dan dalam untuk dikaji, baik yang terkait dengan sumber-sumber dari teks Kitab Suci maupun naskah-naskah non-biblikal. Fokus pemaparan dalam tulisan ini akan dikonsentrasikan kepada bagaimana gagasan umum tentang roh itu dipahami di dunia Timur Tengah Kuno. Selanjutnya bagaimana gagasan tentang roh itu berkembang dalam kehidupan umat Israel. Untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif maka telusur terhadap dinamika karya Roh akan dilakukan melalui penyelidikan terhadap uraian yang tersaji dalam kitab Taurat, Sejarah, Syair dan Nabi-nabi.","PeriodicalId":364631,"journal":{"name":"Diegesis : Jurnal Teologi","volume":"196 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131569589","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-09-04DOI: 10.46933/dgs.vol4i241-49
Purim Marbun
Tulisan ini memberikan paparan tentang strategi pembelajaran transformative, sebuah pendekatan dan metode yang tidak hanya mengimplementasikan kemampuan guru dalam mengajar serta memperhatikan gaya belajar murid, melainkan mengedepankan faktor kuasa Roh Kudus dalam menyelesaikan tugas mengajar. Pembelajaran transformative dilakukan di kelas bertujuan membawa perubahan karakter peserta didik, guru atau dosen bukan saja bertindak sebagai pribadi yang mentransfer knowledge tetapi juga figur yang menginspirasi perubahan. Strategi ini dapat dilakukan dengan efektif bila interaksi guru atau dosen dengan peserta didik dalam situasi yang kondusif dalam pimpinan Roh Kudus
{"title":"STRATEGI PEMBELAJARAN TRANSFORMATIF","authors":"Purim Marbun","doi":"10.46933/dgs.vol4i241-49","DOIUrl":"https://doi.org/10.46933/dgs.vol4i241-49","url":null,"abstract":"Tulisan ini memberikan paparan tentang strategi pembelajaran transformative, sebuah pendekatan dan metode yang tidak hanya mengimplementasikan kemampuan guru dalam mengajar serta memperhatikan gaya belajar murid, melainkan mengedepankan faktor kuasa Roh Kudus dalam menyelesaikan tugas mengajar. Pembelajaran transformative dilakukan di kelas bertujuan membawa perubahan karakter peserta didik, guru atau dosen bukan saja bertindak sebagai pribadi yang mentransfer knowledge tetapi juga figur yang menginspirasi perubahan. Strategi ini dapat dilakukan dengan efektif bila interaksi guru atau dosen dengan peserta didik dalam situasi yang kondusif dalam pimpinan Roh Kudus","PeriodicalId":364631,"journal":{"name":"Diegesis : Jurnal Teologi","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121332804","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-09-04DOI: 10.46933/dgs.vol4i226-37
F. Nugroho
Pendeta Petrus Agung Purnomo merupakan salah seorang tokoh yang fenomenal sewaktu hidup, maupun pada saat meninggalnya. Kepemimpinan kharismatis menjadikan salah satu faktor dari keberhasilan pelayanannya. Berkenaan dengan kepemimpinan tersebut, bagaimana imagologi yang ditampilkan dari sosok kharismatis tersebut? Dengan menggunakan pendekatan kualitatif didapatkan bahwa “anak didik” dari Sang Pemimpin kharismatik, melakukan imagologi dengan mengimitasi tindakan “atraktif” sewaktu melayani. Imitasi tersebut meliputi gaya bahasa, olah tubuh dan gaya berpakaian. Ketiga hal tersebut akhirnya menjadikan standar untuk mengukur tingkat kerohanian di kalangannya. Imagologi tanpa identifikasi dan interaksi yang tidak mendalam akan menimbulkan stigmatisasi spiritual dengan pemahaman yang sangat dangkal. Oleh sebab itu diperlukan interaksi dan edukasi, supaya imagologi spiritual dapat terkikis, dan mengembalikan makna dasar tentang kehidupan spiritual di dalam gereja.
{"title":"Imagologi Spiritual","authors":"F. Nugroho","doi":"10.46933/dgs.vol4i226-37","DOIUrl":"https://doi.org/10.46933/dgs.vol4i226-37","url":null,"abstract":"Pendeta Petrus Agung Purnomo merupakan salah seorang tokoh yang fenomenal sewaktu hidup, maupun pada saat meninggalnya. Kepemimpinan kharismatis menjadikan salah satu faktor dari keberhasilan pelayanannya. Berkenaan dengan kepemimpinan tersebut, bagaimana imagologi yang ditampilkan dari sosok kharismatis tersebut? Dengan menggunakan pendekatan kualitatif didapatkan bahwa “anak didik” dari Sang Pemimpin kharismatik, melakukan imagologi dengan mengimitasi tindakan “atraktif” sewaktu melayani. Imitasi tersebut meliputi gaya bahasa, olah tubuh dan gaya berpakaian. Ketiga hal tersebut akhirnya menjadikan standar untuk mengukur tingkat kerohanian di kalangannya. Imagologi tanpa identifikasi dan interaksi yang tidak mendalam akan menimbulkan stigmatisasi spiritual dengan pemahaman yang sangat dangkal. Oleh sebab itu diperlukan interaksi dan edukasi, supaya imagologi spiritual dapat terkikis, dan mengembalikan makna dasar tentang kehidupan spiritual di dalam gereja.","PeriodicalId":364631,"journal":{"name":"Diegesis : Jurnal Teologi","volume":"56 11-12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132554782","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-09-04DOI: 10.46933/dgs.vol4i251-57
Amos Hosea
The characteristics of faith education in Pentecostal churches are illustrated in this paper. Characteristics that further emphasize the process of discipleship in the church, education that produces new leaders, education that makes church growth, education referred to as the new apostolic church pattern and non-formal education described in the nature of this paper. These five characteristics form the basis for pentecostalism to develop into a denominational church whose growth is quite rapid until now.
{"title":"Karakteristik Pendidikan Iman dalam Pentakostalisme","authors":"Amos Hosea","doi":"10.46933/dgs.vol4i251-57","DOIUrl":"https://doi.org/10.46933/dgs.vol4i251-57","url":null,"abstract":"The characteristics of faith education in Pentecostal churches are illustrated in this paper. Characteristics that further emphasize the process of discipleship in the church, education that produces new leaders, education that makes church growth, education referred to as the new apostolic church pattern and non-formal education described in the nature of this paper. These five characteristics form the basis for pentecostalism to develop into a denominational church whose growth is quite rapid until now.","PeriodicalId":364631,"journal":{"name":"Diegesis : Jurnal Teologi","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127117387","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-09-04DOI: 10.46933/dgs.vol4i258-60
Donny Charles Chandra
Hermeneutik, ilmu dan menafsirkan Alkitab ditulis oleh Dr. Muryati Setianto. Beliau menyelesaikan studi program Dok-toral di Sekolah Tinggi Teologi Bethel di In-donesia. Beliau juga pernah menempuh pen-didikan studi program Magister di Inter-national Theological Seminary di Los Angeles, California, USA. Serta meraih gelar Sarjana Teologi di Institut Teologi dan Keguruan Indonesia (ITKI) sekarang ber-nama Sekolah Tinggi Teologi Bethel In-donesia. Penulis adalah dosen tetap di Sekolah Tinggi Teologi Bethel Indonesia dan telah mengampu mata kuliah herme-neutik selama kurang lebih 9 Tahun.
{"title":"ULASAN BUKU","authors":"Donny Charles Chandra","doi":"10.46933/dgs.vol4i258-60","DOIUrl":"https://doi.org/10.46933/dgs.vol4i258-60","url":null,"abstract":"Hermeneutik, ilmu dan menafsirkan Alkitab ditulis oleh Dr. Muryati Setianto. Beliau menyelesaikan studi program Dok-toral di Sekolah Tinggi Teologi Bethel di In-donesia. Beliau juga pernah menempuh pen-didikan studi program Magister di Inter-national Theological Seminary di Los Angeles, California, USA. Serta meraih gelar Sarjana Teologi di Institut Teologi dan Keguruan Indonesia (ITKI) sekarang ber-nama Sekolah Tinggi Teologi Bethel In-donesia. Penulis adalah dosen tetap di Sekolah Tinggi Teologi Bethel Indonesia dan telah mengampu mata kuliah herme-neutik selama kurang lebih 9 Tahun.","PeriodicalId":364631,"journal":{"name":"Diegesis : Jurnal Teologi","volume":"114 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124176228","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}