Pub Date : 2022-08-31DOI: 10.46933/dgs.vol7i273-82
Rudy Budiatmaja
Sejak lama, Alkitab sudah mengalami berbagai macam rintangan untuk membuktkan keaslianya. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengalanisis berabgai sumber literatur yang untuk mengungkapkan kebenaran dari firman Tuhan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi literatur yang membahas mengenai etimologi, pengertian, teori dan konsep-konsep pendapat ahli yang dipakai untuk menganalisis mengenai Alkitab. Hasil penelitian ini menyatakan kebenaran Firman Tuhan dalam Alkitab itu sungguh benar tanpa ada sedikitpun kesalahan baik secara ineransi dan infalibilitas dalam Alkitab
{"title":"MENGAFIRMASI INERANSI ALKITAB SEBAGAI SUMBER OTORITAS PENGAJARAN","authors":"Rudy Budiatmaja","doi":"10.46933/dgs.vol7i273-82","DOIUrl":"https://doi.org/10.46933/dgs.vol7i273-82","url":null,"abstract":"Sejak lama, Alkitab sudah mengalami berbagai macam rintangan untuk membuktkan keaslianya. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengalanisis berabgai sumber literatur yang untuk mengungkapkan kebenaran dari firman Tuhan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi literatur yang membahas mengenai etimologi, pengertian, teori dan konsep-konsep pendapat ahli yang dipakai untuk menganalisis mengenai Alkitab. Hasil penelitian ini menyatakan kebenaran Firman Tuhan dalam Alkitab itu sungguh benar tanpa ada sedikitpun kesalahan baik secara ineransi dan infalibilitas dalam Alkitab","PeriodicalId":364631,"journal":{"name":"Diegesis : Jurnal Teologi","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121830047","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-31DOI: 10.46933/dgs.vol7i225-37
Restifani Cahyami Rosmita
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan salah satu masalah ekologis yang terjadi di masa pandemi Covid-19 yaitu pencemaran lingkungan. Tulisan ini dikaji dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif berdasarkan fakta dan pengalaman di lapangan. Tulisan ini menunjukkan bahwa pencemaran lingkungan di masa pandemi menjadi salah satu masalah ekologis. Hal ini dibuktikan dengan memperhatikan lingkungan sekitar di mana sampah-sampah akibat pandemi yang berupa masker sekali pakai maupun sampah kesehatan lainnya yang tidak dapat dikelola dengan baik serta dibuang secara sembarangan sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan yang berdampak pada kelestarian dan kebersihan lingkungan bahkan dapat berujung pada bencana alam. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran ekologi manusia pada saat ini secara khusus gereja untuk menghadapi pandemi Covid-19 sehingga pandemi tidak berujung pada lahirnya masalah ekologi yang baru yaitu pencemaran lingkungan melainkan suatu momen refleksi untuk kembali membangun hubungan dengan Allah melalui tindakan sadar akan tugas dan tanggungjawab terhadap alam yakni menjaga, mengelola dan mengusahakan sesuai dengan mandat yang diberikan Allah.
{"title":"EKOLOGIS DI TENGAH PANDEMI COVID-19: PENCEMARAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUATU MASALAH EKOLOGIS DI MASA PANDEMI COVID-19","authors":"Restifani Cahyami Rosmita","doi":"10.46933/dgs.vol7i225-37","DOIUrl":"https://doi.org/10.46933/dgs.vol7i225-37","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan salah satu masalah ekologis yang terjadi di masa pandemi Covid-19 yaitu pencemaran lingkungan. Tulisan ini dikaji dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif berdasarkan fakta dan pengalaman di lapangan. Tulisan ini menunjukkan bahwa pencemaran lingkungan di masa pandemi menjadi salah satu masalah ekologis. Hal ini dibuktikan dengan memperhatikan lingkungan sekitar di mana sampah-sampah akibat pandemi yang berupa masker sekali pakai maupun sampah kesehatan lainnya yang tidak dapat dikelola dengan baik serta dibuang secara sembarangan sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan yang berdampak pada kelestarian dan kebersihan lingkungan bahkan dapat berujung pada bencana alam. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran ekologi manusia pada saat ini secara khusus gereja untuk menghadapi pandemi Covid-19 sehingga pandemi tidak berujung pada lahirnya masalah ekologi yang baru yaitu pencemaran lingkungan melainkan suatu momen refleksi untuk kembali membangun hubungan dengan Allah melalui tindakan sadar akan tugas dan tanggungjawab terhadap alam yakni menjaga, mengelola dan mengusahakan sesuai dengan mandat yang diberikan Allah.","PeriodicalId":364631,"journal":{"name":"Diegesis : Jurnal Teologi","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121521811","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-31DOI: 10.46933/dgs.vol7i2129-141
Nesti Gulo
Dalam Lukas 11:34, Yesus menyebut “Mata adalah pelita tubuh.” Mata yang baik memberikan terang pada tubuh yang barasal dari mata hati sedangkan mata yang jahat menghasilkan kegelapan. Mata yang baik akan menghasilkan terang karena dari mata turun ke hati dan akan membuahi dosa. Pastikan yang kita kerjakan segala sesuatunya hanya yang kudus, berkenan di hadapan Tuhan, lakukan kebaikan terhadap semua orang dan tetap teguh pada iman yang memberikan keselamatan kepada kita. Pimpinlah mereka yang masih terhilang dengan kasih Tuhan dan jagalah hati dan diri kita sendiri agar kita tidak jatuh ke dalam dosa. Tunjukkan karakter yang baik supaya menjadi teladan bagi mereka dan kasihilah mereka seperti Tuhan Yesus Kristus mengasihi semua umatNya. Beritakanlah injil dan ajarlah mereka menyelaraskan hidup sesuai firman Tuhan, supaya mereka percaya dan diselamatkan. Setiap orang percaya harus memiliki sikap hati yang baik dan menjadi berkat bagi sesama.
{"title":"TEOLOGI TUBUH: MAKNA MATA SEBAGAI PELITA TUBUH MENURUT INJIL LUKAS 11:34 DAN BAPA GEREJA PHILOKALIA","authors":"Nesti Gulo","doi":"10.46933/dgs.vol7i2129-141","DOIUrl":"https://doi.org/10.46933/dgs.vol7i2129-141","url":null,"abstract":"Dalam Lukas 11:34, Yesus menyebut “Mata adalah pelita tubuh.” Mata yang baik memberikan terang pada tubuh yang barasal dari mata hati sedangkan mata yang jahat menghasilkan kegelapan. Mata yang baik akan menghasilkan terang karena dari mata turun ke hati dan akan membuahi dosa. Pastikan yang kita kerjakan segala sesuatunya hanya yang kudus, berkenan di hadapan Tuhan, lakukan kebaikan terhadap semua orang dan tetap teguh pada iman yang memberikan keselamatan kepada kita. Pimpinlah mereka yang masih terhilang dengan kasih Tuhan dan jagalah hati dan diri kita sendiri agar kita tidak jatuh ke dalam dosa. Tunjukkan karakter yang baik supaya menjadi teladan bagi mereka dan kasihilah mereka seperti Tuhan Yesus Kristus mengasihi semua umatNya. Beritakanlah injil dan ajarlah mereka menyelaraskan hidup sesuai firman Tuhan, supaya mereka percaya dan diselamatkan. Setiap orang percaya harus memiliki sikap hati yang baik dan menjadi berkat bagi sesama.","PeriodicalId":364631,"journal":{"name":"Diegesis : Jurnal Teologi","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130979077","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-31DOI: 10.46933/dgs.vol7i215-28
D. Simarmata
Doa merupakan spiritualitas yang erat dengan kehidupan orang Kristen. Seluruh kategori usia diajarkan spiritualitas doa. Namun, spiritualitas ini mulai dipandang kuno dan ditinggalkan oleh orang Kristen, khususnya pada era postmodern. Oleh karena itu, diperlukan internalisasi spiritualitas doa dengan pendekatan dan sumber yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan makna berjaga-jaga di dalam doa menurut para bapa gereja dalam buku St Afrahat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui library research teks atau tulisan-tulisan dari Bapa-bapa Gereja yang telah tertulis dalam buku St Afrahat. Hasil penelitia menyatakan berjaga-jaga dalam doa adalah salah suatu dari proses agar kita tidak terjatu dalam dosa duniawai, dengan berjaga-jaga didalam doa adalah salah satu dari penyucian diri kita agar tidak tergoda akan duniawi.
{"title":"SPIRITUALITAS DOA MENURUT ST AFRAHAT DAN IMPLIKASINYA BAGI KEDEWASAAN JEMAAT","authors":"D. Simarmata","doi":"10.46933/dgs.vol7i215-28","DOIUrl":"https://doi.org/10.46933/dgs.vol7i215-28","url":null,"abstract":"Doa merupakan spiritualitas yang erat dengan kehidupan orang Kristen. Seluruh kategori usia diajarkan spiritualitas doa. Namun, spiritualitas ini mulai dipandang kuno dan ditinggalkan oleh orang Kristen, khususnya pada era postmodern. Oleh karena itu, diperlukan internalisasi spiritualitas doa dengan pendekatan dan sumber yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan makna berjaga-jaga di dalam doa menurut para bapa gereja dalam buku St Afrahat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui library research teks atau tulisan-tulisan dari Bapa-bapa Gereja yang telah tertulis dalam buku St Afrahat. Hasil penelitia menyatakan berjaga-jaga dalam doa adalah salah suatu dari proses agar kita tidak terjatu dalam dosa duniawai, dengan berjaga-jaga didalam doa adalah salah satu dari penyucian diri kita agar tidak tergoda akan duniawi.","PeriodicalId":364631,"journal":{"name":"Diegesis : Jurnal Teologi","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121545698","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-31DOI: 10.46933/dgs.vol6i289-103
Ibnu Salman, Onnie M Lumintang, Yada Putra Gratia, Sewi Anastasya Simamora
Masalah kenakalan remaja dewasa ini semakin meresahkan masyarakat terkhusus di kota kosmopolitan seperti Jakarta. Negara-negara yang maju maupun negara yang sedang berkembang juga merasakan keresahan karena kenakalan remaja yang semakin pesat terjadi yang membawa dampak buruk dalam kehidupan sosial masyarakat. Sebut saja masalah pemberontakan terhadap orang tua, seks bebas, merokok, dan minuman berarkohol yang memabukkan. Masalah ini juga merambah ke dalam remaja gereja yang hidup bersama dengan masyarakat secara luas. Akar dari masalah ini adalah keutuhan dan keharmonisan keluarga dalam mendidik anak sesuai Firman Tuhan. Penelian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh disharmonis dalam keluarga bagi kehidupan sosial dan spiritual anak muda. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan variabel Y adalah kehidupan sosial dan spiritual remaja Masterplan Youth GBI Eben Heazer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh ketidakharmonisan keluarga berada pada kategori sangat rendah. Artinya ketidakharmonisan keluarga tidak terlalu berpengaruh besar pada kehidupan sosial dan spiritual remaja. Kenakalan remaja yang terjadi bisa saja karena dipengaruhi oleh faktor lain seperti dari keadaan ekonomi, lingkungan atau bisa dari faktor individu itu sendiri.
{"title":"Ketidakharmonisan Keluarga Terhadap Tindakan Sosial dan Spiritual Remaja di Youth GBI Eben Haezer","authors":"Ibnu Salman, Onnie M Lumintang, Yada Putra Gratia, Sewi Anastasya Simamora","doi":"10.46933/dgs.vol6i289-103","DOIUrl":"https://doi.org/10.46933/dgs.vol6i289-103","url":null,"abstract":"Masalah kenakalan remaja dewasa ini semakin meresahkan masyarakat terkhusus di kota kosmopolitan seperti Jakarta. Negara-negara yang maju maupun negara yang sedang berkembang juga merasakan keresahan karena kenakalan remaja yang semakin pesat terjadi yang membawa dampak buruk dalam kehidupan sosial masyarakat. Sebut saja masalah pemberontakan terhadap orang tua, seks bebas, merokok, dan minuman berarkohol yang memabukkan. Masalah ini juga merambah ke dalam remaja gereja yang hidup bersama dengan masyarakat secara luas. Akar dari masalah ini adalah keutuhan dan keharmonisan keluarga dalam mendidik anak sesuai Firman Tuhan. Penelian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh disharmonis dalam keluarga bagi kehidupan sosial dan spiritual anak muda. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan variabel Y adalah kehidupan sosial dan spiritual remaja Masterplan Youth GBI Eben Heazer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh ketidakharmonisan keluarga berada pada kategori sangat rendah. Artinya ketidakharmonisan keluarga tidak terlalu berpengaruh besar pada kehidupan sosial dan spiritual remaja. Kenakalan remaja yang terjadi bisa saja karena dipengaruhi oleh faktor lain seperti dari keadaan ekonomi, lingkungan atau bisa dari faktor individu itu sendiri.","PeriodicalId":364631,"journal":{"name":"Diegesis : Jurnal Teologi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129333969","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-31DOI: 10.46933/dgs.vol6i255-71
Wiryohadi Wiryohadi, Periskila Sitompul, G. Widiada
Masa remaja identik dengan proses pencarian jati diri pribadi dalam kehidupan masyarakat. Proses ini sangat dipengaruhi oleh nilai yang ditanamkan oleh orang tuanya sejak masa kanak-kanak. Namun, bagaimana jika orang tuanya tidak menjalankan fungsi itu dan anak dalam lingkungan keluarga yang broken. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan potret lengkap akan model konseling pastoral yang tepat bagi remaja yang mengalami keluarga broken home. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk memotret fenomena ini di masyarakat dengan wawancara dan observasi sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra dan konsep diri remaja yang mengalami keluarga broken home mengarah kepada citra diri yang buruk dan bertentangan dengan Firman Tuhan. Namun, jika dilakukan konseling pastoral dengan melibatkan keluarga, komunitas dan gembala secara intens, maka kecenderungannya mengarah kepada hal yang positif.
{"title":"Model Pendampingan Pastoral Bagi Remaja yang Mengalami Broken Home Guna Membangun Citra dan Konsep Diri yang Benar","authors":"Wiryohadi Wiryohadi, Periskila Sitompul, G. Widiada","doi":"10.46933/dgs.vol6i255-71","DOIUrl":"https://doi.org/10.46933/dgs.vol6i255-71","url":null,"abstract":"Masa remaja identik dengan proses pencarian jati diri pribadi dalam kehidupan masyarakat. Proses ini sangat dipengaruhi oleh nilai yang ditanamkan oleh orang tuanya sejak masa kanak-kanak. Namun, bagaimana jika orang tuanya tidak menjalankan fungsi itu dan anak dalam lingkungan keluarga yang broken. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan potret lengkap akan model konseling pastoral yang tepat bagi remaja yang mengalami keluarga broken home. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk memotret fenomena ini di masyarakat dengan wawancara dan observasi sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra dan konsep diri remaja yang mengalami keluarga broken home mengarah kepada citra diri yang buruk dan bertentangan dengan Firman Tuhan. Namun, jika dilakukan konseling pastoral dengan melibatkan keluarga, komunitas dan gembala secara intens, maka kecenderungannya mengarah kepada hal yang positif.","PeriodicalId":364631,"journal":{"name":"Diegesis : Jurnal Teologi","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121591177","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-31DOI: 10.46933/dgs.vol6i225-38
Elfrida Hutagalung, A. Hapsari, J. Rajagukguk
Seseorang yang mengalami penyakit mematikan kanker cenderung frustasi dan putus asa untuk keluar dari penyakit itu. Selain peluang kesembuhannya yang kecil, biaya perawatan dan terapi amat mahal sehingga hanya kalangan tertentu saja yang dapat mengaksesnya. Yayasan CAC Surabaya adalah salah satu bentuk pelayanan yang menjawab persoalan itu. Pasien penderita kanker yang dilayani bukan hanya secara medis, tetapi mereka juga melakukan pendampingan dengan mendatangkan para hamba Tuhan dan konselor untuk mendampingi. Mereka membantu dengan menyediakan tempat tinggal sementara atau rumah singgah dan biaya pengobatan semampu yang mereka bisa berikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan model pendampingan pastoral bagi penderita kanker di CAC Surabaya yang nantinya dapat diterapkan secara umum. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan sumber data adalah wawancara mendalam kepada pasien dan pengelola Yayasan CAC Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan fungsi pendampingan pastoral terdapat dalam rekonsiliasi, penyembuhan, dan peneguhan. Sedangkan tantangan pendampingan Pastoral kepada pasien terlihat saat membangkitkan semangat dan harapan hidup pasien, meyakinkan pasien bahwa mujizat masih ada, menuntun pasien untuk percaya kuasa doa, dan membangkitkan iman pasien melalui Firman.
{"title":"Fungsi dan Tantangan Pendampingan Pastoral bagi Pasien Wanita Penderita Penyakit Kanker di Yayasan CAC (Cancer Awareness Community) Surabaya","authors":"Elfrida Hutagalung, A. Hapsari, J. Rajagukguk","doi":"10.46933/dgs.vol6i225-38","DOIUrl":"https://doi.org/10.46933/dgs.vol6i225-38","url":null,"abstract":"Seseorang yang mengalami penyakit mematikan kanker cenderung frustasi dan putus asa untuk keluar dari penyakit itu. Selain peluang kesembuhannya yang kecil, biaya perawatan dan terapi amat mahal sehingga hanya kalangan tertentu saja yang dapat mengaksesnya. Yayasan CAC Surabaya adalah salah satu bentuk pelayanan yang menjawab persoalan itu. Pasien penderita kanker yang dilayani bukan hanya secara medis, tetapi mereka juga melakukan pendampingan dengan mendatangkan para hamba Tuhan dan konselor untuk mendampingi. Mereka membantu dengan menyediakan tempat tinggal sementara atau rumah singgah dan biaya pengobatan semampu yang mereka bisa berikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan model pendampingan pastoral bagi penderita kanker di CAC Surabaya yang nantinya dapat diterapkan secara umum. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan sumber data adalah wawancara mendalam kepada pasien dan pengelola Yayasan CAC Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan fungsi pendampingan pastoral terdapat dalam rekonsiliasi, penyembuhan, dan peneguhan. Sedangkan tantangan pendampingan Pastoral kepada pasien terlihat saat membangkitkan semangat dan harapan hidup pasien, meyakinkan pasien bahwa mujizat masih ada, menuntun pasien untuk percaya kuasa doa, dan membangkitkan iman pasien melalui Firman.","PeriodicalId":364631,"journal":{"name":"Diegesis : Jurnal Teologi","volume":"134 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122988430","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Artikel ini menawarkan sebuah rekonstruksi teologi misi terkait kehadiran gereja dalam ruang publik politik sebagai wujud penginjilan. Saya menggunakan metode kritik sosiologis-historis yang diimbangi dengan perspektif misiologi terkait ruang publik, politik dan penginjilan. Pembahasan dimulai dengan konsep ruang publik dan politik sebagai landasan kritik terhadap model kehadiran agama dalam ruang publik politik di Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan teori penginjilan sebagai kehadiran Kristiani yang membawa damai dan tidak bersifat dominan di ruang publik. Semuanya saya lakukan untuk membuktikan bahwa gereja, melalui umat, dapat dan perlu berperan aktif dalam ruang publik politis sebagai wujud penginjilan dalam politik.
{"title":"Kehadiran Kristiani dalam Politik: Rekonstruksi Teologi Misi Tentang Peran Kekristenan dalam Ruang Publik Politis di Indonesia","authors":"Grets Janialdi Apner Siregar","doi":"10.46933/dgs.vol6i21-24","DOIUrl":"https://doi.org/10.46933/dgs.vol6i21-24","url":null,"abstract":"Artikel ini menawarkan sebuah rekonstruksi teologi misi terkait kehadiran gereja dalam ruang publik politik sebagai wujud penginjilan. Saya menggunakan metode kritik sosiologis-historis yang diimbangi dengan perspektif misiologi terkait ruang publik, politik dan penginjilan. Pembahasan dimulai dengan konsep ruang publik dan politik sebagai landasan kritik terhadap model kehadiran agama dalam ruang publik politik di Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan teori penginjilan sebagai kehadiran Kristiani yang membawa damai dan tidak bersifat dominan di ruang publik. Semuanya saya lakukan untuk membuktikan bahwa gereja, melalui umat, dapat dan perlu berperan aktif dalam ruang publik politis sebagai wujud penginjilan dalam politik.","PeriodicalId":364631,"journal":{"name":"Diegesis : Jurnal Teologi","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115346291","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-31DOI: 10.46933/dgs.vol6i272-88
D. Cahyono
Sebuah pertanyan muncul bagaimana mungkin tindakan ekologi sumber daya 'eko-teologi' Kristen? Tidak dapat disangkal bahwa ada keterkaitan antara peran Kristen dalam krisis ekologis dunia. catatan perkembangan kemajuan peradaban manusia dan ilmu pengetahuan yang digerakkan oleh jiwa manusia dalam mengemban amanat budaya dalam Kejadian 1:28. Kritik tajam diberikan oleh para sosiolog, ekologi dan teolog, terhadap tindakan Barat dalam mengeksploitasi alam secara besar-besaran yang, tanpa diimbangi dengan melindungi alam itu sendiri, pada akhirnya mengakibatkan kerusakan dan pelupaan ekologis yang masif. Kerusakan ekologi sebenarnya adalah kehancuran umat manusia. Penulis, mencoba memberikan pendapat tentang bagaimana seharusnya Kekristenan mendukung tindakan ekologis berdasarkan eko-teologi John Calvin, seorang teolog Reformed yang jauh sebelumnya sudah meletakan dasar pendangan etika Kristen bagaimana seharusnya, kekeristenan mengelola dan memelihara alam ciptaan yang adalah berkat Allah bagi kesejahteraan manusia, sebagaimana pelaksanaan terhadap mandate budaya.
{"title":"Eko-Teologi John Calvin: Dasar Kekristenan Dalam Tindakan Ekologi (Sebuah Respon Kekristenan Terhadap Tindakan Ekologi)","authors":"D. Cahyono","doi":"10.46933/dgs.vol6i272-88","DOIUrl":"https://doi.org/10.46933/dgs.vol6i272-88","url":null,"abstract":"Sebuah pertanyan muncul bagaimana mungkin tindakan ekologi sumber daya 'eko-teologi' Kristen? Tidak dapat disangkal bahwa ada keterkaitan antara peran Kristen dalam krisis ekologis dunia. catatan perkembangan kemajuan peradaban manusia dan ilmu pengetahuan yang digerakkan oleh jiwa manusia dalam mengemban amanat budaya dalam Kejadian 1:28. Kritik tajam diberikan oleh para sosiolog, ekologi dan teolog, terhadap tindakan Barat dalam mengeksploitasi alam secara besar-besaran yang, tanpa diimbangi dengan melindungi alam itu sendiri, pada akhirnya mengakibatkan kerusakan dan pelupaan ekologis yang masif. Kerusakan ekologi sebenarnya adalah kehancuran umat manusia. Penulis, mencoba memberikan pendapat tentang bagaimana seharusnya Kekristenan mendukung tindakan ekologis berdasarkan eko-teologi John Calvin, seorang teolog Reformed yang jauh sebelumnya sudah meletakan dasar pendangan etika Kristen bagaimana seharusnya, kekeristenan mengelola dan memelihara alam ciptaan yang adalah berkat Allah bagi kesejahteraan manusia, sebagaimana pelaksanaan terhadap mandate budaya.","PeriodicalId":364631,"journal":{"name":"Diegesis : Jurnal Teologi","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129381620","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-31DOI: 10.46933/dgs.vol6i239-54
Wardi
Pandemi covid-19 yang masih merebak hingga saat ini telah menutup ibadah-ibadah langsung dalam gereja. Bukan hanya gereja yang terletak di perkotaan, namun gereja yang berada di desa-desa juga tidak luput dari masalah pandemi Covid-19. Demikian juga persekutuan anak muda Kristen yang ada pun ikut diliburkan sementara aktivitasnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi upaya yang dapat dilakukan oleh pemuda Kristen, khususnya di gereja desa dalam menghadapi pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif untuk mengungkapkan upaya yang dapat dilakukan oleh pemuda Kristen dalam menghadapi tantangan pandemi covid-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemuda Kristen menjadi tonggak utama dalam menjalankan peribadatan di gereja lokal, terkhusus desa, karena perubahan yang signifikan. Karena itu, perlu dengan cepat melakukan adaptasi untuk dapat menemukan strategi yang tepat dalam menjalankan ibadah di gereja desa.
{"title":"Upaya Pemuda Kristen dalam Menjalankan Peribadatan di Gereja Desa pada masa Pandemi Covid-19","authors":"Wardi","doi":"10.46933/dgs.vol6i239-54","DOIUrl":"https://doi.org/10.46933/dgs.vol6i239-54","url":null,"abstract":"Pandemi covid-19 yang masih merebak hingga saat ini telah menutup ibadah-ibadah langsung dalam gereja. Bukan hanya gereja yang terletak di perkotaan, namun gereja yang berada di desa-desa juga tidak luput dari masalah pandemi Covid-19. Demikian juga persekutuan anak muda Kristen yang ada pun ikut diliburkan sementara aktivitasnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi upaya yang dapat dilakukan oleh pemuda Kristen, khususnya di gereja desa dalam menghadapi pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif untuk mengungkapkan upaya yang dapat dilakukan oleh pemuda Kristen dalam menghadapi tantangan pandemi covid-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemuda Kristen menjadi tonggak utama dalam menjalankan peribadatan di gereja lokal, terkhusus desa, karena perubahan yang signifikan. Karena itu, perlu dengan cepat melakukan adaptasi untuk dapat menemukan strategi yang tepat dalam menjalankan ibadah di gereja desa.","PeriodicalId":364631,"journal":{"name":"Diegesis : Jurnal Teologi","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124730467","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}