Pub Date : 2022-12-04DOI: 10.56099/ophiolite.v4i2.27472
Ishmi Khafishah Nasution, E. Sutriyono
Sungai Batang Sukam berada di kecamatan Lubuk Tarok, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat berada pada bentuk lahan dataran rendah yang dikontrol oleh Formasi Sawahtambang (Tost) dan Formasi Ombilin (Tmo) dengan litologi batuan sedimen. Pola pengaliran sungai meandering ini memiliki daerah limpah banjir yang dipengaruhi oleh kondisi geologi berupa proses erosi dan pengendapan sebagai pengaruh internal serta perubahan iklim sebagai pengaruh eksternal dalam sistem. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan morfodinamika dan karakteristik meandering sebagai hasil sedimentasi pada daerah limpah banjir dengan membandingkan dan menghubungkan perubahan morfometri aliran sungai, morfologi sungai dan perubahan meander sungai tahun 1996 dengan data citra Landsat 5 TM pada tanggal 12 Juli 1996 dan 2021 dengan data citra Landsat 8 OLI/TIRS pada tanggal 30 November 2021 menggunakan software ArcMap, Perubahan morfometri sungai ditunjukkan dengan kenaikan dan penurunan pada rata-rata nilai parameter, perhitungan tersebut juga menunjukkan bahwa daerah penelitian termasuk kedalam meander. Berdasarkan nilai yang didapatkan pada tahun 1996 dengan 2021 nilai panjang lebar liku (L) turun dari nilai 572,54 m ke 265,12 m, nilai lebar sungai (W) turun dari nilai 72,47 m ke 67,87, nilai Panjang Sumbu (A) turun dari nilai 220,40 ke 216,80, nilai panjang aliran sungai (S) turun dari 766,40 ke 760,80, nilai jari-jari kelengkungan (R) turun dari 111,00 ke 102,27. Sedangkan nilai sinousitas (C) sungai meningkat dari 1,67 ke 1,78 Sedangkan morfodinamika sungai dipengaruhi oleh kondisi geologi tingginya tingkat proses pengendapan dibandingkan dengan proses erosi (Ae/Ad<1). Perubahan morfometri meander menunjukkan tipe perubahan yang didominasi oleh tipe simple. Morfologi sungai termasuk kedalam tipe bentuk sungai Irregular – Wandering dengan garis tingkat material sedimen yang cukup melimpah sebesar 50 %, daerah aliran sungai Batang Sukam termasuk kedalam kelas stadia dewasa
{"title":"Karakteristik morfometri dan morfodinamika Sub Daerah Aliran Sungai Batang Sukam, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat","authors":"Ishmi Khafishah Nasution, E. Sutriyono","doi":"10.56099/ophiolite.v4i2.27472","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/ophiolite.v4i2.27472","url":null,"abstract":"Sungai Batang Sukam berada di kecamatan Lubuk Tarok, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat berada pada bentuk lahan dataran rendah yang dikontrol oleh Formasi Sawahtambang (Tost) dan Formasi Ombilin (Tmo) dengan litologi batuan sedimen. Pola pengaliran sungai meandering ini memiliki daerah limpah banjir yang dipengaruhi oleh kondisi geologi berupa proses erosi dan pengendapan sebagai pengaruh internal serta perubahan iklim sebagai pengaruh eksternal dalam sistem. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan morfodinamika dan karakteristik meandering sebagai hasil sedimentasi pada daerah limpah banjir dengan membandingkan dan menghubungkan perubahan morfometri aliran sungai, morfologi sungai dan perubahan meander sungai tahun 1996 dengan data citra Landsat 5 TM pada tanggal 12 Juli 1996 dan 2021 dengan data citra Landsat 8 OLI/TIRS pada tanggal 30 November 2021 menggunakan software ArcMap, Perubahan morfometri sungai ditunjukkan dengan kenaikan dan penurunan pada rata-rata nilai parameter, perhitungan tersebut juga menunjukkan bahwa daerah penelitian termasuk kedalam meander. Berdasarkan nilai yang didapatkan pada tahun 1996 dengan 2021 nilai panjang lebar liku (L) turun dari nilai 572,54 m ke 265,12 m, nilai lebar sungai (W) turun dari nilai 72,47 m ke 67,87, nilai Panjang Sumbu (A) turun dari nilai 220,40 ke 216,80, nilai panjang aliran sungai (S) turun dari 766,40 ke 760,80, nilai jari-jari kelengkungan (R) turun dari 111,00 ke 102,27. Sedangkan nilai sinousitas (C) sungai meningkat dari 1,67 ke 1,78 Sedangkan morfodinamika sungai dipengaruhi oleh kondisi geologi tingginya tingkat proses pengendapan dibandingkan dengan proses erosi (Ae/Ad<1). Perubahan morfometri meander menunjukkan tipe perubahan yang didominasi oleh tipe simple. Morfologi sungai termasuk kedalam tipe bentuk sungai Irregular – Wandering dengan garis tingkat material sedimen yang cukup melimpah sebesar 50 %, daerah aliran sungai Batang Sukam termasuk kedalam kelas stadia dewasa","PeriodicalId":365424,"journal":{"name":"OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124463457","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-04DOI: 10.56099/ophiolite.v4i2.28635
Muhammad Firman Asdar, Ali Okto, L. Ngkoimani
Daerah penelitian terletak di wilayah IUP PT.Cipta Hutama Maranti Kecamatan Soyo Jaya, Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah. Batuan Ultramafik terhampar luas di bagian Timur dan Tenggara Sulawesi sehingga menarik untuk diadakannya penelitian agar bisa mengetaui informasi geologi dari batuan ultramafik itu sendiri.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik batuan ultramafik berdasarkan analisis petrografi dan geokimia. Hasil analisis petrografi menunjukkan batuan di daerah ini termasuk jenis batuan ultramafik yang terdiri dari dunit, hazburgit dan klinopiroksenit. Mineral utamanya didominasi olivin dan piroksen serta mineral sekunder yang tersusun atas serpentin, magnetit dan garnet. Analisis geokimia batuan ultramafik pada daerah ini termasuk dalam kelompok peridotit gabro berdasarkan perbandingan unsur total alkali (Na2O+K2O) dan silika (SiO2) terbentuk pada tatanan tektonik mid oceanic ridge dengan seri magma thoelitik yang dicirkan tinggi kandungan unsur MgO dan FeO serta rendah kandungan Al2O3.
{"title":"Karakteristik batuan ultramafik Daerah Tamainusi, Kecamatan Soyo Jaya, Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah","authors":"Muhammad Firman Asdar, Ali Okto, L. Ngkoimani","doi":"10.56099/ophiolite.v4i2.28635","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/ophiolite.v4i2.28635","url":null,"abstract":"Daerah penelitian terletak di wilayah IUP PT.Cipta Hutama Maranti Kecamatan Soyo Jaya, Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah. Batuan Ultramafik terhampar luas di bagian Timur dan Tenggara Sulawesi sehingga menarik untuk diadakannya penelitian agar bisa mengetaui informasi geologi dari batuan ultramafik itu sendiri.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik batuan ultramafik berdasarkan analisis petrografi dan geokimia. Hasil analisis petrografi menunjukkan batuan di daerah ini termasuk jenis batuan ultramafik yang terdiri dari dunit, hazburgit dan klinopiroksenit. Mineral utamanya didominasi olivin dan piroksen serta mineral sekunder yang tersusun atas serpentin, magnetit dan garnet. Analisis geokimia batuan ultramafik pada daerah ini termasuk dalam kelompok peridotit gabro berdasarkan perbandingan unsur total alkali (Na2O+K2O) dan silika (SiO2) terbentuk pada tatanan tektonik mid oceanic ridge dengan seri magma thoelitik yang dicirkan tinggi kandungan unsur MgO dan FeO serta rendah kandungan Al2O3.","PeriodicalId":365424,"journal":{"name":"OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125375116","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Telah dilakukan inventarisasi keragaman geologi pada daerah wisata air terjun Moramo dan sekitarnya. Kegiatan inventarisasi berfokus pada tiga Kawasan: air terjun, pantai, dan daerah penambangan batugamping. Keragaman geologi yang diinventarisasi mencakup keragaman litologi dan bentang alam (geomorphosite), serta proses kartisifikasi dan morfodinamika pantai. Satuan geomorfologi daerah penelitian berupa satuan perbukitan tersayat tajam dan satuan perbukitan bergelombang. Variasi litologi batugamping kristalin dan marmer yang disetarakan dengan batuan penyusun Formasi Laonti. Daerah penelitian dibagi menjadi tiga situs geologi (geosite). Geosite Sumber Sari dicirikan oleh air terjun dan produk karst berupa travertin, stalaktit, dan pilar pada gua karbonat. Geosite Sanggula berupa area tambang rakyat yang dicirikan oleh tebing marmer oleh aktivitas penambangan dan variasi derajat pelapukan. Geosite Wawatu berupa pantai dengan kenampakan erosi lateral yang membentuk ornamen coastal karren, tebing berdinding sedang pada garis pantai.
{"title":"Inventarisasi keragaman geologi pada Daerah Wisata Air Terjun Moramo dan Sekitarnya, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara","authors":"Darnawati Darnawati, Masri Masri, Bahdad Bahdad, Hasria Hasria","doi":"10.56099/ophiolite.v4i2.28854","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/ophiolite.v4i2.28854","url":null,"abstract":"Telah dilakukan inventarisasi keragaman geologi pada daerah wisata air terjun Moramo dan sekitarnya. Kegiatan inventarisasi berfokus pada tiga Kawasan: air terjun, pantai, dan daerah penambangan batugamping. Keragaman geologi yang diinventarisasi mencakup keragaman litologi dan bentang alam (geomorphosite), serta proses kartisifikasi dan morfodinamika pantai. Satuan geomorfologi daerah penelitian berupa satuan perbukitan tersayat tajam dan satuan perbukitan bergelombang. Variasi litologi batugamping kristalin dan marmer yang disetarakan dengan batuan penyusun Formasi Laonti. Daerah penelitian dibagi menjadi tiga situs geologi (geosite). Geosite Sumber Sari dicirikan oleh air terjun dan produk karst berupa travertin, stalaktit, dan pilar pada gua karbonat. Geosite Sanggula berupa area tambang rakyat yang dicirikan oleh tebing marmer oleh aktivitas penambangan dan variasi derajat pelapukan. Geosite Wawatu berupa pantai dengan kenampakan erosi lateral yang membentuk ornamen coastal karren, tebing berdinding sedang pada garis pantai.","PeriodicalId":365424,"journal":{"name":"OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133042963","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-04DOI: 10.56099/ophiolite.v4i2.26843
Muhammad Daffa Kevin Adam, Y. Z. Rochmana
Analisis stratigrafi dan sejarah pengendapan pada daerah Cibenda, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, bertujuan mengidentifikasi kondisi geologi pada daerah penelitian dari aspek stratigrafi. Hasil pengamatan lapangan yang didapatkan dengan metode observasi lapangan kemudian direkonstruksi menjadi sebuah model sejarah geologi dengan menggunakan analisis laboratorium dan analisis studio. Pada lokasi penelitian diketahui stratigrafi daerah penelitian dari tua ke muda mencakup Formasi Jampang (Tomj), Formasi Kalipucang (Tmkl), Formasi Halang (Tmph) dan Formasi Tapak (Tpt). Secara tektonik, daerah penelitian terdapat pada jalur Pegunungan Selatan. Pengetahuan mengenai stratigrafi suatu daerah dapat menjadi informasi bagi penelitian lebih lanjut maupun diaplikasikan terhadap pengembangan wilayah. Oleh karena itu, peneliti memilih topik ini untuk diteliti.
{"title":"Analisis stratigrafi dan sejarah pengendapan Daerah Cibenda, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat dan sekitarnya","authors":"Muhammad Daffa Kevin Adam, Y. Z. Rochmana","doi":"10.56099/ophiolite.v4i2.26843","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/ophiolite.v4i2.26843","url":null,"abstract":"Analisis stratigrafi dan sejarah pengendapan pada daerah Cibenda, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, bertujuan mengidentifikasi kondisi geologi pada daerah penelitian dari aspek stratigrafi. Hasil pengamatan lapangan yang didapatkan dengan metode observasi lapangan kemudian direkonstruksi menjadi sebuah model sejarah geologi dengan menggunakan analisis laboratorium dan analisis studio. Pada lokasi penelitian diketahui stratigrafi daerah penelitian dari tua ke muda mencakup Formasi Jampang (Tomj), Formasi Kalipucang (Tmkl), Formasi Halang (Tmph) dan Formasi Tapak (Tpt). Secara tektonik, daerah penelitian terdapat pada jalur Pegunungan Selatan. Pengetahuan mengenai stratigrafi suatu daerah dapat menjadi informasi bagi penelitian lebih lanjut maupun diaplikasikan terhadap pengembangan wilayah. Oleh karena itu, peneliti memilih topik ini untuk diteliti.","PeriodicalId":365424,"journal":{"name":"OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130874975","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-14DOI: 10.56099/ophiolite.v4i1.25390
Phill Richard Saranga, Masri Masri, Hasria Hasria
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari deformasi pada batuan yang menyusun Pegunungan Nipa-nipa. Analisis geologi struktur mencakup analisis deskriptif, analisis kinematika, dan analisis dinamika. Analisis deskriptif digunakan untuk mengidentifkasi berbagai tipe struktur geologi. Analisis kinematika dan dinamika dilakukan dengan proyeksi stereografi dan Win-Tensor untuk memperoleh arah pemendekan dan tegasan utama penyebab deformasi. Lokasi penelitian tersusun atas batupasir sisipan batulempung dan satuan serpih yang disetarakan dengan Formasi Meluhu Anggota Toronipa berumur Trias-Jura dan satuan kalkarenit yang disetarakan dengan batugamping Kuarter. Satuan geomorfologi berupa pegunungan blok sesar, pegunungan lipatan, dan karst pada pedataran. Deformasi getas dicirikan oleh kehadiran rekahan gerus dan rekahan tarik akibat sesar geser mengiri naik berarah tenggara-baratlaut. Deformasi teregang dicirikan oleh hadirnya lipatan pada batupasir bertipe upright plunging dengan sumbu lipatan berarah timurlaut dan lipatan inclined horizontal yang hadir sebagai lipatan seretan pada sesar. Penentuan tipe deformasi menggunakan metode dihedron pada Win-Tensor menunjukkan arah pemendekan maksimum dan tegasan utama berarah tenggara dengan mekanisme pure shear. Mekanisme ini menghasilkan sesar naik dan sumbu lipatan yang tegak lurus pada arah pemendekan. Deformasi pada pegunungan Nipa-nipa diduga adalah deformasi tua yang berlangsung pada Kala Oligosen saat Mintakat Banggai Sula Besar bertumbukan dengan Kompleks Ofiolit.
{"title":"Karakteristik deformasi struktur geologi Pegunungan Nipa-nipa Daerah Punggaloba Kota Kendari Sulawesi Tenggara","authors":"Phill Richard Saranga, Masri Masri, Hasria Hasria","doi":"10.56099/ophiolite.v4i1.25390","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/ophiolite.v4i1.25390","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari deformasi pada batuan yang menyusun Pegunungan Nipa-nipa. Analisis geologi struktur mencakup analisis deskriptif, analisis kinematika, dan analisis dinamika. Analisis deskriptif digunakan untuk mengidentifkasi berbagai tipe struktur geologi. Analisis kinematika dan dinamika dilakukan dengan proyeksi stereografi dan Win-Tensor untuk memperoleh arah pemendekan dan tegasan utama penyebab deformasi. Lokasi penelitian tersusun atas batupasir sisipan batulempung dan satuan serpih yang disetarakan dengan Formasi Meluhu Anggota Toronipa berumur Trias-Jura dan satuan kalkarenit yang disetarakan dengan batugamping Kuarter. Satuan geomorfologi berupa pegunungan blok sesar, pegunungan lipatan, dan karst pada pedataran. Deformasi getas dicirikan oleh kehadiran rekahan gerus dan rekahan tarik akibat sesar geser mengiri naik berarah tenggara-baratlaut. Deformasi teregang dicirikan oleh hadirnya lipatan pada batupasir bertipe upright plunging dengan sumbu lipatan berarah timurlaut dan lipatan inclined horizontal yang hadir sebagai lipatan seretan pada sesar. Penentuan tipe deformasi menggunakan metode dihedron pada Win-Tensor menunjukkan arah pemendekan maksimum dan tegasan utama berarah tenggara dengan mekanisme pure shear. Mekanisme ini menghasilkan sesar naik dan sumbu lipatan yang tegak lurus pada arah pemendekan. Deformasi pada pegunungan Nipa-nipa diduga adalah deformasi tua yang berlangsung pada Kala Oligosen saat Mintakat Banggai Sula Besar bertumbukan dengan Kompleks Ofiolit.","PeriodicalId":365424,"journal":{"name":"OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114714743","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-14DOI: 10.56099/ophiolite.v4i1.26609
S. Syahrul, Ibnu Mabruri
Pemodelan merupakan tahapan yang dilakukan setelah kegiatan eksplorasi pengeboran. Pemodelan memberikan gambaran kondisi geologi dan karakteristik bentuk endapan. Pendekatan pemodelan berdasarkan informasi pengeboran dan memiliki ketidakpastian. Penggunaan komputer sangat membantu pemodelan dalam pengolahan, klasifikasi, dan interpretasi data. Penelitian ini bertujuan untuk membuat block model dan mengidentifikasi sebaran nikel laterit berdasarkan data log bor. Block model ini juga digunakan untuk mengestimasi sumberdaya nikel laterit. Perkiraan sumberdaya nikel laterit menggunakan metode Inverse Distance Weighted. Hasil pemodelan pada delapan titik bor spasi 25 meter menunjukkan total keseluruhan volume bijih nikel laterit adalah 138.600 ton dengan density 1,5 ton/m3.
{"title":"Studi tahapan pemodelan nikel laterit menggunakan Surpac 6.3 pada Pit 3 di PT. ALMHARIG Desa Langkema Kecamatan Kabaena Selatan, Kabupaten Bombana","authors":"S. Syahrul, Ibnu Mabruri","doi":"10.56099/ophiolite.v4i1.26609","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/ophiolite.v4i1.26609","url":null,"abstract":"Pemodelan merupakan tahapan yang dilakukan setelah kegiatan eksplorasi pengeboran. Pemodelan memberikan gambaran kondisi geologi dan karakteristik bentuk endapan. Pendekatan pemodelan berdasarkan informasi pengeboran dan memiliki ketidakpastian. Penggunaan komputer sangat membantu pemodelan dalam pengolahan, klasifikasi, dan interpretasi data. Penelitian ini bertujuan untuk membuat block model dan mengidentifikasi sebaran nikel laterit berdasarkan data log bor. Block model ini juga digunakan untuk mengestimasi sumberdaya nikel laterit. Perkiraan sumberdaya nikel laterit menggunakan metode Inverse Distance Weighted. Hasil pemodelan pada delapan titik bor spasi 25 meter menunjukkan total keseluruhan volume bijih nikel laterit adalah 138.600 ton dengan density 1,5 ton/m3.","PeriodicalId":365424,"journal":{"name":"OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan","volume":"89 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126123876","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-14DOI: 10.56099/ophiolite.v4i1.25397
Muhammad Taupan, E. Anshari, Hasria Hasria
Daerah Boenaga Konawe Utara merupakan bagian dari lengan timur Sulawesi dengan prospek endapan nikel laterit. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis mineralogi batuan dasar dan komposisi kadar unsur kimia pada setiap zona profil laterit. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis petrografi dan geokimia. Analisis petrografi meliputi identifikasi kandungan mineral dan tekstur batuan pada conto sayatan tipis batuan, sedangkan analisis geokimia menggunakan analisis XRF (X-Ray Fluorescence). Hasil analisis menunjukkan Jenis mineral yang dijumpai pada setiap zona lateritnya berupa mineral olivin, orthopiroksin, klinopiroksin, serpentin, oksida besi, dan mineral opak. Analisis geokimia menunjukkan zona topsoil dicirikan oleh kadar Ni: 0,74%-1,04%, kadar Fe: 30,12%-50,72%. Zona limonit dicirikan oleh kadar Ni: 1,41%-1,56 dan kadar Fe: 24,49%-47,89%. Zona saprolit kadar Ni: 1,81%-2,04 dan kadar Fe: 16,16%-21,81%. Zona bedrock kadar Ni: 0,86%-1,21% dan kadar Fe: 8,4%-7,77%. Batuan induk umumnya berupa peridotit, serpentinit, dan peridotit terserpentinisasi.
{"title":"Korelasi zona endapan nikel laterit berdasarkan data mineralogi dan geokimia di Desa Boenaga Kecamatan Lasolo Kepulauan Kabupaten Konawe Utara Sulawesi Tenggara","authors":"Muhammad Taupan, E. Anshari, Hasria Hasria","doi":"10.56099/ophiolite.v4i1.25397","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/ophiolite.v4i1.25397","url":null,"abstract":"Daerah Boenaga Konawe Utara merupakan bagian dari lengan timur Sulawesi dengan prospek endapan nikel laterit. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis mineralogi batuan dasar dan komposisi kadar unsur kimia pada setiap zona profil laterit. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis petrografi dan geokimia. Analisis petrografi meliputi identifikasi kandungan mineral dan tekstur batuan pada conto sayatan tipis batuan, sedangkan analisis geokimia menggunakan analisis XRF (X-Ray Fluorescence). Hasil analisis menunjukkan Jenis mineral yang dijumpai pada setiap zona lateritnya berupa mineral olivin, orthopiroksin, klinopiroksin, serpentin, oksida besi, dan mineral opak. Analisis geokimia menunjukkan zona topsoil dicirikan oleh kadar Ni: 0,74%-1,04%, kadar Fe: 30,12%-50,72%. Zona limonit dicirikan oleh kadar Ni: 1,41%-1,56 dan kadar Fe: 24,49%-47,89%. Zona saprolit kadar Ni: 1,81%-2,04 dan kadar Fe: 16,16%-21,81%. Zona bedrock kadar Ni: 0,86%-1,21% dan kadar Fe: 8,4%-7,77%. Batuan induk umumnya berupa peridotit, serpentinit, dan peridotit terserpentinisasi.","PeriodicalId":365424,"journal":{"name":"OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115047195","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-14DOI: 10.56099/ophiolite.v4i1.25369
Ilham Akbar, Ali Okto, Bahdad Bahdad, Muliddin Muliddin
Daerah penelitian terletak di Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. Berdasarkan aspek geologi wilayah penelitian termasuk dalam peta geologi lembar lasusua kendari. Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana tingkat pencemaran logam berat pada air saluran sekunder akibat aktivitas industry pertambangan daerah penelitian dengan tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat pencemaran logam berat dan mendapatkan status pencemaran pada air daerah penelitian, mengetahui kandungan endapan logam berat daerah penelitian dan menentukan kualiatas air daerah penelitian. Metodologi penelitian ini menggunakan metode penelitian observasi dengan melakukan survei lapangan, instansional, serta analisis fisika dan kimia parameter-parameter kualitas air di lapangan maupun di laboratorium, kemudian dilanjutkan dengan analisis data menggunakan metode indeks pencemaran (IP) dan membandingkan hasil analisis logam berat dengan menggunakan standar baku mutu air sungai dan sejenisnya yang terdapat dalam lampiran VI, Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021. Dari hasil analisis kedua parameter logam berat pada air saluran sekunder daerah Morosi dengan metode Indeks Pencemaran (IP) tingkat pencemaran air berada pada rentan nilai 0-1 yang berarti tidak tercemar
{"title":"Analisis pencemaran logam berat nikel (Ni) dan timbal (Pb) saluran sekunder di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi T enggara","authors":"Ilham Akbar, Ali Okto, Bahdad Bahdad, Muliddin Muliddin","doi":"10.56099/ophiolite.v4i1.25369","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/ophiolite.v4i1.25369","url":null,"abstract":"Daerah penelitian terletak di Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. Berdasarkan aspek geologi wilayah penelitian termasuk dalam peta geologi lembar lasusua kendari. Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana tingkat pencemaran logam berat pada air saluran sekunder akibat aktivitas industry pertambangan daerah penelitian dengan tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat pencemaran logam berat dan mendapatkan status pencemaran pada air daerah penelitian, mengetahui kandungan endapan logam berat daerah penelitian dan menentukan kualiatas air daerah penelitian. Metodologi penelitian ini menggunakan metode penelitian observasi dengan melakukan survei lapangan, instansional, serta analisis fisika dan kimia parameter-parameter kualitas air di lapangan maupun di laboratorium, kemudian dilanjutkan dengan analisis data menggunakan metode indeks pencemaran (IP) dan membandingkan hasil analisis logam berat dengan menggunakan standar baku mutu air sungai dan sejenisnya yang terdapat dalam lampiran VI, Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021. Dari hasil analisis kedua parameter logam berat pada air saluran sekunder daerah Morosi dengan metode Indeks Pencemaran (IP) tingkat pencemaran air berada pada rentan nilai 0-1 yang berarti tidak tercemar","PeriodicalId":365424,"journal":{"name":"OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133907995","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-14DOI: 10.56099/ophiolite.v4i1.26622
S. Haraty, Dandi Retno, Pou Anda
Telah dilakukan survey geolistrik di daerah Toronipa, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan profil litologi 1D dan 2D pada kawasan pesisir pantai Kelurahan Toronipa. Survey geolistrik ini juga bertujuan untuk menentukan zona interface dan kedalaman lapisan batuan yang terintrusi air laut. Metode yang digunakan dalam survey geolistrik ini adalah konfigurasi Schlumberger dan Wenner-Schlumberger. Desain lintasan geolistrik sebanyak tiga titik sounding dan dua lintasan dengan panjang bentangan bervariasi. Pengolahan data resistivitas meggunakan Progress 3.0 dan Res2Div. Hasil interpretasi menunjukan lapisan pasir kerikil dengan nilai resistivitas 39,72-143,43 Ωm, lempung berpasir dengan nilai resistivitas 8,08-17,15 Ωm, pasir dengan butiran kasar terdapat lempung jenuh dengan nilai resistivitas 0,55-1,85 Ωm, pasir kasar dengan kerikil dengan nilai resistivitas 2,87-179 Ωm. Batugamping dengan nilai resistivitas 601,17-2671 Ωm, dan zona terintrusi air laut dengan nilai resistivitas 0,00027-2,87 Ωm. Zona interface terbentuk akibat menyusupnya air laut ke dalam pori batuan dan mencemari air tanah yang terkandung di dalamnya.
{"title":"Citra penampang tahanan jenis untuk identifikasi zona interfase air laut kawasan pesisir pantai Kelurahan Toronipa, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara","authors":"S. Haraty, Dandi Retno, Pou Anda","doi":"10.56099/ophiolite.v4i1.26622","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/ophiolite.v4i1.26622","url":null,"abstract":"Telah dilakukan survey geolistrik di daerah Toronipa, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan profil litologi 1D dan 2D pada kawasan pesisir pantai Kelurahan Toronipa. Survey geolistrik ini juga bertujuan untuk menentukan zona interface dan kedalaman lapisan batuan yang terintrusi air laut. Metode yang digunakan dalam survey geolistrik ini adalah konfigurasi Schlumberger dan Wenner-Schlumberger. Desain lintasan geolistrik sebanyak tiga titik sounding dan dua lintasan dengan panjang bentangan bervariasi. Pengolahan data resistivitas meggunakan Progress 3.0 dan Res2Div. Hasil interpretasi menunjukan lapisan pasir kerikil dengan nilai resistivitas 39,72-143,43 Ωm, lempung berpasir dengan nilai resistivitas 8,08-17,15 Ωm, pasir dengan butiran kasar terdapat lempung jenuh dengan nilai resistivitas 0,55-1,85 Ωm, pasir kasar dengan kerikil dengan nilai resistivitas 2,87-179 Ωm. Batugamping dengan nilai resistivitas 601,17-2671 Ωm, dan zona terintrusi air laut dengan nilai resistivitas 0,00027-2,87 Ωm. Zona interface terbentuk akibat menyusupnya air laut ke dalam pori batuan dan mencemari air tanah yang terkandung di dalamnya.","PeriodicalId":365424,"journal":{"name":"OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127101129","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-14DOI: 10.56099/ophiolite.v4i1.25064
Olvi Melti Amelia, E. Hastuti
Daerah penelitian berada di Daerah Sanggul, Muaradua, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan yang terdapat pada Formasi Garba dengan litologi andesit. Formasi Garba terbentuk akibat spreading Meso-Tethys yang menyebabkan kolisi ganda antara Lempeng Meso-Tethys dengan West Sumatera Block dan Woyla Arc. Subdukdi Lempeng Meso Tethys dan Woyla Arc pada bagian barat yang merupakan oceanic island arc menyebabkan terbentuknya batuan vulkanik dan sedimen laut penyusun Formasi Garba. Pada batuan andesit Formasi Garba menunjukkan adanya indikasi alterasi hidrotermal serta mineralisasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah pengumpulan data primer dan sekunder serta analisis petrologi maupun petrografi. Indikasi adanya alterasi pada batuan andesit ini ditandai dengan adanya mineral klorit dan kalsit secara megaskopis dan secara mikroskopis ditemukan mineral-mineral sekunder seperti kordierit, klorit, opak, olivine, kianit, hornblend, zinwaldit, natrolit, garnet, biotit, smektit, wollasonit, diaspor, serisit, zeolit, kalsedon, lampropilit, skapolit, titanit, sanidin. Selain itu, mineralisasi merupakan proses penambahan mineral baru terutama mineral bijih akibat adanya rekasi kimia. Mineral bijih yang ditemukan pada daerah ini ialah pirit yang keterbentukannya disebabkan oleh urat kuarsa yang melimpah. Tingkat alterasi pada daerah penelitian termasuk ke dalam andesit teralterasi lemah-sedang. Dari analisis petrografi didapatkan bahwa tipe alterasi yang terdapat pada batuan andesit Formasi Garba ini terbagi menjadi tiga yaitu tipe alterasi subpropilitik, argilik sempurna, dan subpropilitik-argilik sempurna
{"title":"Penentuan tipe alterasi hidrotermal pada batuan andesit Formasi Garba Daerah Sanggul, Muaradua, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan","authors":"Olvi Melti Amelia, E. Hastuti","doi":"10.56099/ophiolite.v4i1.25064","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/ophiolite.v4i1.25064","url":null,"abstract":"Daerah penelitian berada di Daerah Sanggul, Muaradua, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan yang terdapat pada Formasi Garba dengan litologi andesit. Formasi Garba terbentuk akibat spreading Meso-Tethys yang menyebabkan kolisi ganda antara Lempeng Meso-Tethys dengan West Sumatera Block dan Woyla Arc. Subdukdi Lempeng Meso Tethys dan Woyla Arc pada bagian barat yang merupakan oceanic island arc menyebabkan terbentuknya batuan vulkanik dan sedimen laut penyusun Formasi Garba. Pada batuan andesit Formasi Garba menunjukkan adanya indikasi alterasi hidrotermal serta mineralisasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah pengumpulan data primer dan sekunder serta analisis petrologi maupun petrografi. Indikasi adanya alterasi pada batuan andesit ini ditandai dengan adanya mineral klorit dan kalsit secara megaskopis dan secara mikroskopis ditemukan mineral-mineral sekunder seperti kordierit, klorit, opak, olivine, kianit, hornblend, zinwaldit, natrolit, garnet, biotit, smektit, wollasonit, diaspor, serisit, zeolit, kalsedon, lampropilit, skapolit, titanit, sanidin. Selain itu, mineralisasi merupakan proses penambahan mineral baru terutama mineral bijih akibat adanya rekasi kimia. Mineral bijih yang ditemukan pada daerah ini ialah pirit yang keterbentukannya disebabkan oleh urat kuarsa yang melimpah. Tingkat alterasi pada daerah penelitian termasuk ke dalam andesit teralterasi lemah-sedang. Dari analisis petrografi didapatkan bahwa tipe alterasi yang terdapat pada batuan andesit Formasi Garba ini terbagi menjadi tiga yaitu tipe alterasi subpropilitik, argilik sempurna, dan subpropilitik-argilik sempurna","PeriodicalId":365424,"journal":{"name":"OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124027294","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}