首页 > 最新文献

SCRIPTA SCORE Scientific Medical Journal最新文献

英文 中文
Hubungan Kualitas Tidur dan Fungsi Kognitif Siswa MAN Binjai 学生的睡眠质量关系和认知功能
Pub Date : 2021-08-28 DOI: 10.32734/scripta.v3i1.5351
Said Fachlefi, A. S. Rambe
Background: Sleep is a basic requirement of human beings. Sleeping brain is required to carry out adaptations to long-term structural and chemical needed to learn and remember. Rapid technological advances in recent times can reduce the duration of sleep especially in teenagers. A bad quality of sleep may affect cognitive function that will have an effect on students learning process.Objective: In general, this research aims to know the relationship between sleep quality with cognitive function of MAN Binjai student.Method: This research is a study of analytical method with cross sectional design. Data retrieval is performed only once for collecting primary data with the measuring instrument in the form of a questionnaire. Stratified random sampling technique was used to determine the number of samples.Results: on the analysis of correlation Sprearman obtained a value of 0.001 P (p< 0.05) indicating there is a relationship between sleep quality and cognitive  function. The correlation coefficient (r) is -0.764, which indicates medium relationship between sleep quality and cognitive function of MAN Binjai student.Conclusion:  There is a relationship that is directly proportional between the sleep quality with cognitive function in MAN Binjai students.Keywords: cognitive function, MoCA, PSQI, sleep quality, student Latar Belakang: Tidur merupakan kebutuhan pokok manusia. Tidur diperlukan otak untuk melaksanakan penyesuaian-penyesuaian kimiawi dan struktural jangka panjang yang diperlukan untuk belajar dan mengingat. Kemajuan teknologi yang begitu pesat belakangan ini dapat mengurangi durasi tidur terutama pada remaja. Kualitas tidur yang buruk dapat memengaruhi fungsi kognitif yang akan berpengaruh terhadap proses belajar siswa. Tujuan: Secara  umum  penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  hubungan kualitas tidur dengan fungsi kognitif siswa MAN Binjai. Metode: Penelitian  ini  merupakan  penelitian  dengan  metode  analitik  dengan desain penelitian potong lintang. Pengambilan data dilakukan hanya sekali untuk mengumpulkan data primer dengan alat ukur berupa kuesioner MoCA dan PSQI. Teknik stratified random sampling digunakan untuk menentukan jumlah sampel. Sampel berjumlah 60 orang. Korelasi spearman digunakan dalam analisis data. Hasil: Dari studi didapatkan r = -0.76(p<0.05) yang menunjukkan adanya korelasi sedang dan berbanding terbalik antara kuesioner M0CA dan PSQI. Kesimpulan:  Terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan fungsi kognitif pada siswa MAN Binjai.Kata Kunci: fungsi kognitif, kualitas tidur, MoCA, PSQI, siswa
背景:睡眠是人类的一项基本需求。睡眠中的大脑需要对学习和记忆所需的长期结构和化学物质进行适应。近年来快速的科技进步会缩短睡眠时间,尤其是青少年。睡眠质量不好会影响认知功能,进而影响学生的学习过程。目的:总的来说,本研究旨在了解曼宾加学生睡眠质量与认知功能的关系。方法:采用横断面设计的分析方法进行研究。数据检索只进行一次,用问卷形式的测量仪器收集原始数据。采用分层随机抽样技术确定样本数量。结果:Sprearman在相关性分析上得到0.001 P值(P < 0.05),表明睡眠质量与认知功能之间存在相关性。相关系数(r)为-0.764,表明曼宾加学生的睡眠质量与认知功能存在中等关系。结论:曼宾加学生的睡眠质量与认知功能成正比关系。关键词:认知功能,MoCA, PSQI,睡眠质量,学生Latar Belakang;Tidur diperlukan otak untuk melaksanakan penyesuan penyesuan kimiawi dan structure jangka panjang yang diperlukan untuk belajar dan mengingat。Kemajuan teknologi yang begitu pesat belakangan ini dapat mengurangi durasi tidur terutama padremaja。Kualitas tidur yang buruk dapat memengaruhi fungsi kognitif yang akan berpengaruh terhadap propros belajar siswa。图们江:图们江、图们江、图们江、图们江、图们江、图们江。方法:Penelitian ini merupakan Penelitian dengan方法分析,dengan设计,Penelitian poong lintang。Pengambilan data dilakukan hanya sekali untuk mengumpulkan data primer dengan alat ukur berupa kuesioner MoCA dan PSQI。技术分层随机抽样。Sampel berjumlah 60 orange。韩国长枪兵迪古纳坎·达拉姆分析数据。Hasil: Dari study didapatkan r = -0.76(p<0.05) yang menunjukkan adanya korelasi sedang dan berbandding terbalik antara kuesioner M0CA dan PSQI。Terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan fungsi kognitif pada siswa MAN Binjai。Kata Kunci:真菌认知,高质量,MoCA, PSQI, siswa
{"title":"Hubungan Kualitas Tidur dan Fungsi Kognitif Siswa MAN Binjai","authors":"Said Fachlefi, A. S. Rambe","doi":"10.32734/scripta.v3i1.5351","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/scripta.v3i1.5351","url":null,"abstract":"Background: Sleep is a basic requirement of human beings. Sleeping brain is required to carry out adaptations to long-term structural and chemical needed to learn and remember. Rapid technological advances in recent times can reduce the duration of sleep especially in teenagers. A bad quality of sleep may affect cognitive function that will have an effect on students learning process.\u0000Objective: In general, this research aims to know the relationship between sleep quality with cognitive function of MAN Binjai student.\u0000Method: This research is a study of analytical method with cross sectional design. Data retrieval is performed only once for collecting primary data with the measuring instrument in the form of a questionnaire. Stratified random sampling technique was used to determine the number of samples.\u0000Results: on the analysis of correlation Sprearman obtained a value of 0.001 P (p< 0.05) indicating there is a relationship between sleep quality and cognitive  function. The correlation coefficient (r) is -0.764, which indicates medium relationship between sleep quality and cognitive function of MAN Binjai student.\u0000Conclusion:  There is a relationship that is directly proportional between the sleep quality with cognitive function in MAN Binjai students.\u0000Keywords: cognitive function, MoCA, PSQI, sleep quality, student\u0000 \u0000Latar Belakang: Tidur merupakan kebutuhan pokok manusia. Tidur diperlukan otak untuk melaksanakan penyesuaian-penyesuaian kimiawi dan struktural jangka panjang yang diperlukan untuk belajar dan mengingat. Kemajuan teknologi yang begitu pesat belakangan ini dapat mengurangi durasi tidur terutama pada remaja. Kualitas tidur yang buruk dapat memengaruhi fungsi kognitif yang akan berpengaruh terhadap proses belajar siswa. \u0000Tujuan: Secara  umum  penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  hubungan kualitas tidur dengan fungsi kognitif siswa MAN Binjai. \u0000Metode: Penelitian  ini  merupakan  penelitian  dengan  metode  analitik  dengan desain penelitian potong lintang. Pengambilan data dilakukan hanya sekali untuk mengumpulkan data primer dengan alat ukur berupa kuesioner MoCA dan PSQI. Teknik stratified random sampling digunakan untuk menentukan jumlah sampel. Sampel berjumlah 60 orang. Korelasi spearman digunakan dalam analisis data. \u0000Hasil: Dari studi didapatkan r = -0.76(p<0.05) yang menunjukkan adanya korelasi sedang dan berbanding terbalik antara kuesioner M0CA dan PSQI. \u0000Kesimpulan:  Terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan fungsi kognitif pada siswa MAN Binjai.\u0000Kata Kunci: fungsi kognitif, kualitas tidur, MoCA, PSQI, siswa","PeriodicalId":365874,"journal":{"name":"SCRIPTA SCORE Scientific Medical Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124643958","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Memahami Kaitan Gaya Hidup dengan Kanker: Sebagai Langkah Awal Pencegahan Kanker 了解癌症如何与生活方式联系:作为预防癌症的第一步
Pub Date : 2021-08-28 DOI: 10.32734/scripta.v3i1.4506
Ridwan Balatif, Alshafiera Azayyana Mawadhani Sukma
Background: Until now, cancer has become one of the main problem topics in the world of health. The incidence of this cancer is expected to continue to increase. One of the main risk factors that increase the risk of cancer is an unhealthy lifestyle in the form of alcohol consumption, unhealthy diet, smoking, and lack of physical activity.Objectives: This article provides an understanding of each unhealthy lifestyle pattern for the occurrence of cancer.Methods: The writing of this article uses the literature review method. Information is taken from e-book sources, websites, and search engines.Discussion: The initial process of cancer stems from genetic damage. If this genetic damage cannot be repaired, it can progress to cancer. Each pattern of unhealthy lifestyles has its own mechanism in triggering cancer.Conclusion: An unhealthy lifestyle can increase the risk of cancer.Keywords: cancer, life style, risk factor Latar belakang: Sampai saat ini penyakit kanker menjadi salah satu topik permasalahan utama di dunia kesehatan.  Kejadian kanker ini diperkirakan akan terus mengalami peningkatan. Salah satu faktor risiko utama yang meningkatkan risiko terjadinya kanker adalah gaya hidup tidak sehat berupa konsumsi alkohol, diet tidak sehat, merokok, dan kurang aktivitas fisik. Tujuan: Artikel ini menjabarkan pemahaman mengenai masing-masing pola gaya hidup yang tidak sehat terhadap terjadinya kanker. Metode: Penulisan artikel ini menggunakan metode literature review. Informasi diambil dari sumber e-book, website, dan search engine. Pembahasan: Proses awal tercetusnya kanker bermula dari adanya kerusakan genetik. Apabila kerusakan genetik ini tidak dapat diperbaiki dapat berkembang menuju kanker. Setiap pola gaya hidup yang tidak sehat memiliki mekanismenya masing-masing dalam mencetuskan kanker. Kesimpulan: Gaya hidup tidak sehat dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker.Kata Kunci: faktor risiko, gaya hidup, kanker
背景:到目前为止,癌症已经成为世界卫生领域的主要问题之一。这种癌症的发病率预计会继续增加。增加患癌症风险的主要风险因素之一是不健康的生活方式,如饮酒、不健康的饮食、吸烟和缺乏体育锻炼。目的:本文提供了对癌症发生的每一种不健康生活方式的理解。方法:本文的写作采用文献综述法。信息取自电子书资源、网站和搜索引擎。讨论:癌症的初始过程源于基因损伤。如果这种基因损伤不能修复,就会发展成癌症。每一种不健康的生活方式都有其引发癌症的机制。结论:不健康的生活方式会增加患癌症的风险。【关键词】癌症,生活方式,危险因素Latar belakang; Sampai saat, ini penyakit kanker, menjadi salah, satu, topik, permasalahan, utama, di dunia, keshatan。Kejadian kanker ini diperkirakan akan terus mengalami peningkatan。Salah satu factor risko utama yang meningkatkan risko terjadinya kanker adalah gaya hidup tidak sehat berupa konsumsi酒精,diet tidak sehat, merokok, dan kurang aktivitas finisk。图:Artikel ini menjabarkan pemahaman mengenai masing-masing pola gaya hidup yang tidak sehat terhadap terjadinya kanker。方法:对Penulisan文章中蒙古纳坎方法的文献综述。Informasi diambil数字电子书,网站,和搜索引擎。Pembahasan: Proses awal tercetusnya kanker bermula dari adanya kerusakan genetik。遗传因子是遗传因子,遗传因子是遗传因子,遗传因子是遗传因子。设置pola gaya hidup yang tidak sehat memiliki mekanismenya masing dalam menetuskan kanker。Gaya hidup tidak sehat dapat meningkatkan visiko terjadinya kanker。Kata Kunci: faktor risiko, gaya hidup, kanker
{"title":"Memahami Kaitan Gaya Hidup dengan Kanker: Sebagai Langkah Awal Pencegahan Kanker","authors":"Ridwan Balatif, Alshafiera Azayyana Mawadhani Sukma","doi":"10.32734/scripta.v3i1.4506","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/scripta.v3i1.4506","url":null,"abstract":"Background: Until now, cancer has become one of the main problem topics in the world of health. The incidence of this cancer is expected to continue to increase. One of the main risk factors that increase the risk of cancer is an unhealthy lifestyle in the form of alcohol consumption, unhealthy diet, smoking, and lack of physical activity.\u0000Objectives: This article provides an understanding of each unhealthy lifestyle pattern for the occurrence of cancer.\u0000Methods: The writing of this article uses the literature review method. Information is taken from e-book sources, websites, and search engines.\u0000Discussion: The initial process of cancer stems from genetic damage. If this genetic damage cannot be repaired, it can progress to cancer. Each pattern of unhealthy lifestyles has its own mechanism in triggering cancer.\u0000Conclusion: An unhealthy lifestyle can increase the risk of cancer.\u0000Keywords: cancer, life style, risk factor\u0000 \u0000Latar belakang: Sampai saat ini penyakit kanker menjadi salah satu topik permasalahan utama di dunia kesehatan.  Kejadian kanker ini diperkirakan akan terus mengalami peningkatan. Salah satu faktor risiko utama yang meningkatkan risiko terjadinya kanker adalah gaya hidup tidak sehat berupa konsumsi alkohol, diet tidak sehat, merokok, dan kurang aktivitas fisik. \u0000Tujuan: Artikel ini menjabarkan pemahaman mengenai masing-masing pola gaya hidup yang tidak sehat terhadap terjadinya kanker. \u0000Metode: Penulisan artikel ini menggunakan metode literature review. Informasi diambil dari sumber e-book, website, dan search engine. \u0000Pembahasan: Proses awal tercetusnya kanker bermula dari adanya kerusakan genetik. Apabila kerusakan genetik ini tidak dapat diperbaiki dapat berkembang menuju kanker. Setiap pola gaya hidup yang tidak sehat memiliki mekanismenya masing-masing dalam mencetuskan kanker. \u0000Kesimpulan: Gaya hidup tidak sehat dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker.\u0000Kata Kunci: faktor risiko, gaya hidup, kanker","PeriodicalId":365874,"journal":{"name":"SCRIPTA SCORE Scientific Medical Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126747565","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Tingkat Pengetahuan Tentang Infeksi Menular Seksual (IMS) Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2019 Tahun 2020 性传播感染(性病)的知识水平北苏门答腊2019到2020年海军大学医学院学生
Pub Date : 2021-08-28 DOI: 10.32734/scripta.v3i1.5410
A. Khairunnisa, Lidya Imelda Laksmi
Background: Sexually transmitted infection (STI) is an infection that can be passed from one person to another through sexual intercourse. Data from UNFPA and WHO lists 1 of 2 youths infected with sexually transmitted desease each year.Objectives: In general this study aims to determine the level of knowledge of FK USU batch 2019 student about sexually transmitted infections.Methods: This research is a study of descriptive method with cross sectional design. Simple random sampling technique was used to determine the number of samples. The research sample amounted to 155 people with an online questionnaire instreument that has been validated with Statistical Package for Social Science (SPSS).Results: In the calculation of the frequency and percentage of all respondents, 69 people (44.5%) were found to be in good categories, 83 people (53.5%) in moderate categories, and 3 people (2%) in bad categories. The description based on gender shows that there are 47 women with good knowledge (48.5%) with the proportion of women as many as 97 people and no one with bad knowledge, while 22 people with good knowledge and 3 people (5.2%) with poor knowledge with the proportion of men as many as 58 people. The description based on the age shows that the results with good knowledge are found at 17 years old with 100% good results, while those with poor knowledge are found at the age of 20 years old with a bad percentage of 4.2%.Conclusion: FK USU batch 2019 students are in the moderate category.Keywords: adolescence, HIV, Sexually Transmitted Infection (STI) Latar Belakang: Infeksi menular seksual (IMS) adalah penyakit infeksi yang dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui hubungan seksual. Data dari UNFPA dan WHO menyebutkan 1 dari 20 remaja tertular IMS setiap tahunnya. Tujuan: Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang infeksi menular seksual pada mahasiswa FK USU angkatan 2019. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode deskriptif dengan desain penelitian cross sectional, serta menggunakan teknik simple random sampling untuk menentukan jumlah sampel. Sampel penelitian berjumlah 155 orang dengan instrument kuesioner online yang telah di validasi dengan Statistic Package for Social Science (SPSS), kemudian hasilnya akan diolah dengan SPSS lalu dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil: Hasil dengan pengetahuan baik sebanyak 69 orang (44,5%), sedang sebanyak 83 orang (53,5%), dan buruk sebanyak 3 orang (2%) dari 155 responden. Pengetahuan berdasarkan jenis kelamin didapati hasil perempuan dengan pengetahuan baik sebanyak 47 orang (48,5%) dengan proporsi perempuan sebanyak 97 orang serta tidak ada yang berpengetahuan buruk., sedangkan laki-laki dengan berpengetahuan baik sebanyak 22 orang (37,9%) serta 3 orang (5,2%) dengan berpengetahuan buruk dengan proporsi laki-laki sebanyak 58 orang. Pengetahuan berdasarkan usia didapati hasil dengan berpengetahuan baik terdapat pada usia
背景:性传播感染(STI)是一种可以通过性交从一个人传染给另一个人的感染。人口基金和世卫组织的数据列出,每年有1 / 2的青少年感染性传播疾病。目的:总体而言,本研究旨在确定FK USU 2019批学生对性传播感染的知识水平。方法:采用横断面设计的描述性研究方法。采用简单随机抽样技术确定样本数量。研究样本为155人,采用了社会科学统计软件包(SPSS)验证的在线问卷调查工具。结果:在所有被调查者的频率和百分比计算中,良类69人(44.5%),中类83人(53.5%),差类3人(2%)。基于性别的描述显示,知识好的女性有47人(48.5%),女性所占比例高达97人,没有人知识差,知识好的有22人,知识差的有3人(5.2%),男性所占比例高达58人。基于年龄的描述显示,17岁时知识较好的结果为100%的好结果,20岁时知识较差的结果为4.2%的坏结果。结论:南大2019批留学生属于中等水平。关键词:青少年,艾滋病毒,性传播感染(STI) Latar Belakang:经期性传染(IMS), adalah penyakit,经期性传染(Infeksi) yang,经期性传染人口基金和世卫组织的数据(1991年和1990年)仍然是国际人口监测系统在尼泊尔的主要设置。图胡安:图胡安penpenelitian ialah untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang infeksi menular sekal paada mahasiswa [USU angkat2019]。方法:Penelitian ini merupakan Penelitian dengan方法说明:Penelitian dengan横断面设计,采用简单随机抽样法对Penelitian进行抽样。样本penelitian berjumlah 155 orang dansan仪器,在线yang telah di validas dansan statistical Package for Social Science (SPSS), kemudian hasilnya akan diolah dansan dalam bentuk表。Hasil: Hasil dengan pengetahuan baik sebanyak 69 orangang (44.5%), sedang sebanyak 83 orangang (53.5%), dan buruk sebanyak 3 orangang (2%), dari 155名应答者。Pengetahuan berdasarkan jenis kelamin didapati hasil perempuan dengan Pengetahuan baik sebanyak 47橙(48,5%)dengan proporsi perempuan sebanyak 97橙serta tidak ada yang berpengetahuan buruk。, sedangkan laki-laki dengan berpengetahuan baik sebanyak 22橙(37.9%)serta 3橙(5.2%)dengan berpengetahuan buruk dengan proporsi laki-laki sebanyak 58橙。Pengetahuan berdasarkan美国新闻署didapati hasil dengan berpengetahuan baik terdapat篇美国新闻署17 tahun dengan hasil baik 100%而杨dengan berpengetahuan buruk terdapat篇umur 20 tahun dengan persentase buruk 4 2%。kpuspulan: Tingkat pengetahuan mahasiswa FK USU angkatan 2019 dalam kategori sedang。Kata Kunci: HIV,传染性月经综合征(IMS), remaja
{"title":"Tingkat Pengetahuan Tentang Infeksi Menular Seksual (IMS) Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2019 Tahun 2020","authors":"A. Khairunnisa, Lidya Imelda Laksmi","doi":"10.32734/scripta.v3i1.5410","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/scripta.v3i1.5410","url":null,"abstract":"Background: Sexually transmitted infection (STI) is an infection that can be passed from one person to another through sexual intercourse. Data from UNFPA and WHO lists 1 of 2 youths infected with sexually transmitted desease each year.\u0000Objectives: In general this study aims to determine the level of knowledge of FK USU batch 2019 student about sexually transmitted infections.\u0000Methods: This research is a study of descriptive method with cross sectional design. Simple random sampling technique was used to determine the number of samples. The research sample amounted to 155 people with an online questionnaire instreument that has been validated with Statistical Package for Social Science (SPSS).\u0000Results: In the calculation of the frequency and percentage of all respondents, 69 people (44.5%) were found to be in good categories, 83 people (53.5%) in moderate categories, and 3 people (2%) in bad categories. The description based on gender shows that there are 47 women with good knowledge (48.5%) with the proportion of women as many as 97 people and no one with bad knowledge, while 22 people with good knowledge and 3 people (5.2%) with poor knowledge with the proportion of men as many as 58 people. The description based on the age shows that the results with good knowledge are found at 17 years old with 100% good results, while those with poor knowledge are found at the age of 20 years old with a bad percentage of 4.2%.\u0000Conclusion: FK USU batch 2019 students are in the moderate category.\u0000Keywords: adolescence, HIV, Sexually Transmitted Infection (STI)\u0000 \u0000Latar Belakang: Infeksi menular seksual (IMS) adalah penyakit infeksi yang dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui hubungan seksual. Data dari UNFPA dan WHO menyebutkan 1 dari 20 remaja tertular IMS setiap tahunnya. \u0000Tujuan: Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang infeksi menular seksual pada mahasiswa FK USU angkatan 2019. \u0000Metode: Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode deskriptif dengan desain penelitian cross sectional, serta menggunakan teknik simple random sampling untuk menentukan jumlah sampel. Sampel penelitian berjumlah 155 orang dengan instrument kuesioner online yang telah di validasi dengan Statistic Package for Social Science (SPSS), kemudian hasilnya akan diolah dengan SPSS lalu dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel. \u0000Hasil: Hasil dengan pengetahuan baik sebanyak 69 orang (44,5%), sedang sebanyak 83 orang (53,5%), dan buruk sebanyak 3 orang (2%) dari 155 responden. Pengetahuan berdasarkan jenis kelamin didapati hasil perempuan dengan pengetahuan baik sebanyak 47 orang (48,5%) dengan proporsi perempuan sebanyak 97 orang serta tidak ada yang berpengetahuan buruk., sedangkan laki-laki dengan berpengetahuan baik sebanyak 22 orang (37,9%) serta 3 orang (5,2%) dengan berpengetahuan buruk dengan proporsi laki-laki sebanyak 58 orang. Pengetahuan berdasarkan usia didapati hasil dengan berpengetahuan baik terdapat pada usia","PeriodicalId":365874,"journal":{"name":"SCRIPTA SCORE Scientific Medical Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132754860","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Pengaruh Pemberian Madu terhadap Perbaikan Kerusakan Mukosa Gaster dan Penyembuhan Luka pada Penderita Ulkus Peptikum 蜂蜜对修复胃粘膜损伤和肽溃疡愈合伤口的影响
Pub Date : 2021-08-28 DOI: 10.32734/scripta.v3i1.4531
Clarisa Rahmah
Background: Peptic ulcer is one of the diseases that many people experience in digestive tract disorders. Peptic ulcers occur due to excessive secretion of gastric acid (HCl) and pepsin by the gastric mucosa.Objectives: This discussion aims to determine the gastroprotector effect of honey on peptic ulcer healing.Methods: The method used is literature study from national and international journals by summarizing the discussion presented in the article.Discussion: The incidence of gastric ulcers commonly occurs due to because of Helicobacter pylori infection with increased mortality in older people with the use of Anti-Inflammatory Steroids (NSAIDs). Treatment and prevention of disease using traditional medicine that is widely reused, one of which is honey. Honey contains more than 200 compounds that are useful in the wound healing process such as anti-inflammatory, antibacterial, antioxidant, tissue stimulation, retaining moisture, and healing wound healing activities.Conclusion: Honey has a gastroprotective effect on the irritated stomach until the ulcer acts as an antibiotic, balancing gastric pH, and as an inducer of epithelialization of the gastric mucosa.Keywords: gastric, honey, mucosal repair, peptic ulcer, wound healing Latar Belakang: Ulkus peptikum merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami masyarakat dalam gangguan saluran pencernaan. Ulkus peptikum terjadi karena sekresi asam lambung (HCl) dan pepsin berlebih oleh mukosa lambung. Tujuan: Pembahasan ini bertujuan untuk mengetahui efek gastroprotektor pada madu terhadap penyembuhan ulkus peptikum. Metode: Metode yang digunakan studi literatur dari jurnal nasional dan internasional dengan merangkum pembahasan yang disajikan dalam artikel. Pembahasan: Insidensi tukak lambung banyak terjadi karena adanya infeksi Helicobacter pylori yang angka mortalitasnya meningkat pada orang tua dengan penggunaan Obat Anti Inflamasi Steroid (OAINS). Pengobatan dan pencegahan penyakit dengan obat tradisional/ herbal banyak digunakan kembali, salah satunya madu. Madu mengandung lebih dari 200 senyawa yang bermanfaat dalam proses penyembuhan luka seperti aktivitas antiinflamasi, antibakterial, antioksidan, stimulasi pengangkatan jaringan, mempertahankan kelembapan, dan mempercepat penyembuhan luka. Kesimpulan: Madu memiliki efek gastroprotektor pada mukosa gaster yang mengalami iritasi hingga ulkus berperan sebagai antibiotik, penyeimbang pH gaster, dan penginduksi epitelisasi mukosa gaster.Kata Kunci: gaster, madu, penyembuhan luka, perbaikan mukosa, ulkus peptikum
背景:消化性溃疡是消化道疾病中常见的疾病之一。消化性溃疡的发生是由于胃黏膜分泌过多的胃酸(HCl)和胃蛋白酶所致。目的:探讨蜂蜜对消化性溃疡愈合的护胃作用。方法:采用国内外文献研究方法,对本文的讨论进行归纳总结。讨论:在使用抗炎类固醇(NSAIDs)的老年人中,胃溃疡的发生率通常是由于幽门螺杆菌感染而增加的死亡率。治疗和预防疾病使用的传统药物被广泛重复使用,其中之一就是蜂蜜。蜂蜜含有200多种对伤口愈合过程有用的化合物,如抗炎、抗菌、抗氧化、组织刺激、保持水分和愈合伤口愈合活动。结论:蜂蜜对发炎的胃有胃保护作用,直到溃疡起抗生素作用,平衡胃pH值,并诱导胃粘膜上皮化。关键词:胃,蜂蜜,粘膜修复,消化性溃疡,伤口愈合Latar Belakang: Ulkus peptikum merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami masyarakat dalam gangguan saluran pencernaan。乌尔库斯peptikum terjadi karena sekresi asam lambung (HCl)和pepsin berlebih oleh mukosa lambung。图胡安:Pembahasan ini bertujuan untuk mengetahui efek胃保护者pada madu terhadap penyembuhan ulkus peptikum。方法:方法:方法,杨地古纳坎研究文献,国家,国际,登高,登高,登高,登高,登高,登高,登高。幽门螺杆菌(Helicobacter pypylori),幽门螺杆菌(Helicobacter pypylori)。Pengobatan dan pencegahan penyakit dengan obat传统/草药banyak digunakan kembali, salah satunya madu。但是mengandung lebih达里语200杨senyawa bermanfaat dalam散文penyembuhan卢卡seperti aktivitas antiinflamasi, antibakterial, antioksidan, stimulasi pengangkatan jaringan, mempertahankan kelembapan,丹mempercepat penyembuhan卢卡。研究对象:胃保护因子、胃保护因子、胃保护因子、胃保护因子、胃保护因子、胃保护因子、胃保护因子、胃保护因子、胃保护因子。Kata Kunci: gaster, madu, penyembuhan luka, perbaikan mukosa, ulkus peptikum
{"title":"Pengaruh Pemberian Madu terhadap Perbaikan Kerusakan Mukosa Gaster dan Penyembuhan Luka pada Penderita Ulkus Peptikum","authors":"Clarisa Rahmah","doi":"10.32734/scripta.v3i1.4531","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/scripta.v3i1.4531","url":null,"abstract":"Background: Peptic ulcer is one of the diseases that many people experience in digestive tract disorders. Peptic ulcers occur due to excessive secretion of gastric acid (HCl) and pepsin by the gastric mucosa.\u0000Objectives: This discussion aims to determine the gastroprotector effect of honey on peptic ulcer healing.\u0000Methods: The method used is literature study from national and international journals by summarizing the discussion presented in the article.\u0000Discussion: The incidence of gastric ulcers commonly occurs due to because of Helicobacter pylori infection with increased mortality in older people with the use of Anti-Inflammatory Steroids (NSAIDs). Treatment and prevention of disease using traditional medicine that is widely reused, one of which is honey. Honey contains more than 200 compounds that are useful in the wound healing process such as anti-inflammatory, antibacterial, antioxidant, tissue stimulation, retaining moisture, and healing wound healing activities.\u0000Conclusion: Honey has a gastroprotective effect on the irritated stomach until the ulcer acts as an antibiotic, balancing gastric pH, and as an inducer of epithelialization of the gastric mucosa.\u0000Keywords: gastric, honey, mucosal repair, peptic ulcer, wound healing\u0000 \u0000Latar Belakang: Ulkus peptikum merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami masyarakat dalam gangguan saluran pencernaan. Ulkus peptikum terjadi karena sekresi asam lambung (HCl) dan pepsin berlebih oleh mukosa lambung. \u0000Tujuan: Pembahasan ini bertujuan untuk mengetahui efek gastroprotektor pada madu terhadap penyembuhan ulkus peptikum. \u0000Metode: Metode yang digunakan studi literatur dari jurnal nasional dan internasional dengan merangkum pembahasan yang disajikan dalam artikel. \u0000Pembahasan: Insidensi tukak lambung banyak terjadi karena adanya infeksi Helicobacter pylori yang angka mortalitasnya meningkat pada orang tua dengan penggunaan Obat Anti Inflamasi Steroid (OAINS). Pengobatan dan pencegahan penyakit dengan obat tradisional/ herbal banyak digunakan kembali, salah satunya madu. Madu mengandung lebih dari 200 senyawa yang bermanfaat dalam proses penyembuhan luka seperti aktivitas antiinflamasi, antibakterial, antioksidan, stimulasi pengangkatan jaringan, mempertahankan kelembapan, dan mempercepat penyembuhan luka. \u0000Kesimpulan: Madu memiliki efek gastroprotektor pada mukosa gaster yang mengalami iritasi hingga ulkus berperan sebagai antibiotik, penyeimbang pH gaster, dan penginduksi epitelisasi mukosa gaster.\u0000Kata Kunci: gaster, madu, penyembuhan luka, perbaikan mukosa, ulkus peptikum","PeriodicalId":365874,"journal":{"name":"SCRIPTA SCORE Scientific Medical Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130373475","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Refluks Laringofaring
Pub Date : 2020-08-28 DOI: 10.32734/scripta.v2i1.3956
Wita Aulia
Laryngopharyngeal reflux (LPR) is a disease in which retrograde flow occurs from the contents of the stomach to the larynx and pharynx and then this material is in contact with the upper esophagus. This disease is different from gastroesophageal reflux disease (GERD). A man, 58 years old laborer, came with complaints of hoarseness since 3 months ago. Complaints are accompanied by swallowing pain and throat pain that has worsened since 1 month. The patient also complained that the sound had disappeared within 1 month. The patient has a history of smoking and claims that he has had a long-standing heartburn. Physical examination found blood pressure of 150/90 mmHg, pulse 102 x/minute, breathing 20 x/minute, temperature 37.9ºC. Investigations were done using the Fiber Optic Laryngoscope (LFO) and revealed a rigid epiglottis and bilateral hyperemic arytenoids and minimal edema. RSI score calculation results have been 18 and RFS score results have been 9. This pateint’s diagnosis is Laryngopharyngeal reflux (LPR). Pharmacological management for this patient is Omeprazole 40 mg 2x1 tablet, Sucralfate syrup 3x1 teaspoon, and N-acetylcysteine 3x1 tablet. Non-pharmacological management is by telling the patient to give 2 hours time between eating and lying down. The patient is also told to reduce the consumption of fatty foods, coffee, soda, alcohol, and low-acid diets, and position the head slightly higher when lying down.Keywords: Fiber Optic Laryngoscope, laryngopharyngeal reflux, Reflux Finding Score, Reflux Symptom Index  Refluks laringofaring adalah penyakit dimana terjadi aliran retrograde dari isi lambung ke laring dan faring kemudian cairan ini bersentuhan dengan saluran esofagus bagian atas. Penyakit ini berbeda dengan gastroesophageal reflux disease (GERD). Seorang laki-laki, usia 58 tahun seorang buruh datang dengan keluhan suara serak sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan disertai dengan nyeri menelan dan nyeri tenggorokan yang memberat sejak 1 bulan ini. Pasien juga mengeluhkan suara sempat hilang timbul dalam 1 bulan ini. Pasien memiliki riwayat merokok dan mengaku bahwa menderita sakit maag sejak lama. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 150/90 mmHg, nadi 102 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu 37,9ºC. Pada pemeriksaan penunjang Fiber Optic Laryngoscope (LFO), didapatkan epiglotis yang kaku serta aritenoid hiperemis bilateral dan edema minimal. Pada perhitungan skor RSI didapatkan hasil 18 dan skor RFS didapatkan hasil 9. Diagnosis pada pasien ini adalah refluks laringofaring. Penatalaksanaan pada pasien berupa medikamentosa yaitu Omeprazole tablet 40 mg 2x1 tablet, Sukralfat syrup 3x1 sendok teh, dan N-asetilsistein 3x1 tablet. Non-medikamentosa dengan memberitahukan kepada pasien untuk jarak makan dan berbaring kurang lebih 2 jam, mengurangi konsumsi makanan berlemak, kopi, soda, alkohol, dan diet rendah asam, serta memberitahukan kepada pasien untuk memposisikan kepala sedikit lebih tinggi saat berbaringKata kunci: Fiber Optic L
喉咽反流(LPR)是一种从胃的内容物逆行流到喉部和咽部,然后这些物质与上食道接触的疾病。本病不同于胃食管反流病(GERD)。一名58岁的工人,3个月前因声音嘶哑前来就诊。主诉伴有吞咽痛和咽喉痛,1个月以来加重。病人还抱怨声音在1个月内消失了。病人有吸烟史,并声称他有长期的胃灼热。体格检查发现血压150/90 mmHg,脉搏102次/分钟,呼吸20次/分钟,体温37.9℃。使用光纤喉镜(LFO)进行检查,发现会厌僵硬,双侧类甲状腺充血和轻度水肿。RSI评分计算结果为18,RFS评分计算结果为9。诊断为喉咽反流(LPR)。药物治疗:奥美拉唑40mg 2x1片,蔗糖糖浆3x1勺,n -乙酰半胱氨酸3x1片。非药物治疗方法是告诉患者在进食和躺下之间间隔2小时。患者还被告知要减少高脂肪食物、咖啡、苏打水、酒精和低酸饮食的摄入,躺下时头部要稍微抬高。关键词:光纤喉镜,喉咽反流,反流发现评分,反流症状指数,反流症状指数,反流,呼吸,呼吸,呼吸,呼吸,呼吸,呼吸,呼吸,呼吸,呼吸,呼吸,呼吸,呼吸,呼吸,呼吸,呼吸,呼吸,呼吸胃食管反流病(GERD)。Seorang laki-laki, usia 58 tahun Seorang buruh datang dengan keluhan suara serak sejak 3 bulan yang lalu。克鲁汗disertai dengan nyeri menelan dan nyeri tengorokan yang成员seak 1 bulan ini。这是我的梦想,我的梦想,我的梦想。这是我的记忆,我的记忆,我的记忆,我的记忆,我的记忆。Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 150/90 mmHg, nadi 102 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu 37,9ºC。纤维喉镜(LFO),双侧会厌,双侧静脉样静脉水肿,轻度水肿。Pada perhitungan skor RSI didapatkan hasil 18 and skor RFS didapatkan hasil 9。诊断为急性呼吸道感染。戊美拉唑片40mg 2 × 1片,舒拉法糖浆3 × 1片,丹参碱3 × 1片。Non-medikamentosa dengan memberitahukan kepada pasien为她jarak makan丹berbaring kurang lebih 2果酱,mengurangi konsumsi makanan berlemak,产,苏打水,对于酒精,丹饮食rendah asam舒达memberitahukan kepada pasien为她memposisikan kepala sedikit lebih丁宜受困种子berbaringKata kunci:光纤喉镜,refluks laringofaring,回流找到得分,返流症状指数
{"title":"Refluks Laringofaring","authors":"Wita Aulia","doi":"10.32734/scripta.v2i1.3956","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/scripta.v2i1.3956","url":null,"abstract":"Laryngopharyngeal reflux (LPR) is a disease in which retrograde flow occurs from the contents of the stomach to the larynx and pharynx and then this material is in contact with the upper esophagus. This disease is different from gastroesophageal reflux disease (GERD). A man, 58 years old laborer, came with complaints of hoarseness since 3 months ago. Complaints are accompanied by swallowing pain and throat pain that has worsened since 1 month. The patient also complained that the sound had disappeared within 1 month. The patient has a history of smoking and claims that he has had a long-standing heartburn. Physical examination found blood pressure of 150/90 mmHg, pulse 102 x/minute, breathing 20 x/minute, temperature 37.9ºC. Investigations were done using the Fiber Optic Laryngoscope (LFO) and revealed a rigid epiglottis and bilateral hyperemic arytenoids and minimal edema. RSI score calculation results have been 18 and RFS score results have been 9. This pateint’s diagnosis is Laryngopharyngeal reflux (LPR). Pharmacological management for this patient is Omeprazole 40 mg 2x1 tablet, Sucralfate syrup 3x1 teaspoon, and N-acetylcysteine 3x1 tablet. Non-pharmacological management is by telling the patient to give 2 hours time between eating and lying down. The patient is also told to reduce the consumption of fatty foods, coffee, soda, alcohol, and low-acid diets, and position the head slightly higher when lying down.\u0000Keywords: Fiber Optic Laryngoscope, laryngopharyngeal reflux, Reflux Finding Score, Reflux Symptom Index\u0000 \u0000 \u0000Refluks laringofaring adalah penyakit dimana terjadi aliran retrograde dari isi lambung ke laring dan faring kemudian cairan ini bersentuhan dengan saluran esofagus bagian atas. Penyakit ini berbeda dengan gastroesophageal reflux disease (GERD). Seorang laki-laki, usia 58 tahun seorang buruh datang dengan keluhan suara serak sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan disertai dengan nyeri menelan dan nyeri tenggorokan yang memberat sejak 1 bulan ini. Pasien juga mengeluhkan suara sempat hilang timbul dalam 1 bulan ini. Pasien memiliki riwayat merokok dan mengaku bahwa menderita sakit maag sejak lama. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 150/90 mmHg, nadi 102 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu 37,9ºC. Pada pemeriksaan penunjang Fiber Optic Laryngoscope (LFO), didapatkan epiglotis yang kaku serta aritenoid hiperemis bilateral dan edema minimal. Pada perhitungan skor RSI didapatkan hasil 18 dan skor RFS didapatkan hasil 9. Diagnosis pada pasien ini adalah refluks laringofaring. Penatalaksanaan pada pasien berupa medikamentosa yaitu Omeprazole tablet 40 mg 2x1 tablet, Sukralfat syrup 3x1 sendok teh, dan N-asetilsistein 3x1 tablet. Non-medikamentosa dengan memberitahukan kepada pasien untuk jarak makan dan berbaring kurang lebih 2 jam, mengurangi konsumsi makanan berlemak, kopi, soda, alkohol, dan diet rendah asam, serta memberitahukan kepada pasien untuk memposisikan kepala sedikit lebih tinggi saat berbaring\u0000Kata kunci: Fiber Optic L","PeriodicalId":365874,"journal":{"name":"SCRIPTA SCORE Scientific Medical Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128867179","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Cigarettes and Its Effects on Health 香烟及其对健康的影响
Pub Date : 2020-08-28 DOI: 10.32734/scripta.v2i1.1246
R. Balatif
Background: One of the biggest challenges in the world of health is the problem of smoking. In 2018, there was an increase in smokers at the age of 10-18 years by 9.1% compared to 2013, which was 7.2%. It is feared that the increasing number of smokers at a young age will increase the number of non-communicable diseases (NCD) at a young age.Methods: Writing this article uses the method of literature searching from various sources of information including e-books, websites and search engines. The e-books used contain cigarette information and its effects on health, the websites used are the website of the government and WHO to search for prevalence data and other information, and the search engines used are Google Scholar and Pubmed to search information on cigarette content research and its effects on health.Discussion: The content of cigarettes can cause various side effects in almost all organs of the body. Various studies have found that smoking is a risk factor for NCD.Conclusion: Cessation of smoking can save sufferers and also save people around smokers. When a smoker starts quitting smoking, the body will undergo the process of cleaning up toxic substances of cigarettes that have entered the body.Keywords: cigarette, literature searching, NCD  Latar Belakang: Salah satu tantangan terbesar dalam dunia kesehatan ialah masalah rokok. Pada tahun 2018, terjadi peningkatan perokok pada usia 10-18 tahun sebesar 9,1% dibandingkan pada tahun 2013 sebesar 7,2%. Peningkatan jumlah perokok di usia muda ini dikhawatirkan akan meningkatkan jumlah Penyakit Tidak Menular (PTM) di usia muda.Metode: Penulisan artikel ini menggunakan metode pencarian literatur dari berbagai sumber informasi berupa e-book, website dan search engine. E-book yang dipakai memuat informasi rokok dan pengaruhnya kekesehatan, website yang dipakai adalah website pemerintah dan WHO untuk pencarian data prevalensi dan informasi lainnya, dan search engine yang dipakai adalah Google Scholar dan Pubmed untuk pencarian informasi penelitian kandungan rokok dan pengaruhnya kepada kesehatan.Pembahasan: Dari hasil pencarian, kandungan pada rokok dapat menimbulkan berbagai efek samping hampir di seluruh organ tubuh. Berbagai penelitian mendapatkan bahwa kebiasaan merokok merupakan faktor risiko terjadinya PTM.Kesimpulan: Penghentian kebiasaan merokok ini dapat menyelamatkan penderitanya dan juga menyelamatkan orang di sekitar perokok. Ketika seorang perokok mulai berhenti untuk merokok, maka tubuh akan melakukan proses pembersihan dari zat racun pada rokok yang sudah masuk ke dalam tubuh.Kata kunci: rokok, PTM, pencarian literatur
背景:吸烟问题是世界卫生领域最大的挑战之一。与2013年的7.2%相比,2018年10-18岁的吸烟者增加了9.1%。令人担心的是,越来越多的年轻吸烟者将增加年轻时罹患非传染性疾病的人数。方法:写作这篇文章使用文献检索的方法,从各种信息来源,包括电子书,网站和搜索引擎。所使用的电子书包含香烟信息及其对健康的影响,所使用的网站是政府和世卫组织的网站,用于搜索流行数据和其他信息,所使用的搜索引擎是Google Scholar和Pubmed,用于搜索香烟内容研究及其对健康的影响。讨论:香烟的含量几乎会对身体的所有器官造成各种副作用。各种研究发现,吸烟是非传染性疾病的一个危险因素。结论:戒烟可以拯救患者,也可以拯救周围吸烟者。当吸烟者开始戒烟时,身体会经历清理进入体内的香烟有毒物质的过程。关键词:香烟,文献检索,非传染性疾病Latar Belakang, Salah satu tantangan terbesar dalam dunia kesehatan ialah masalah rokok。数据统计2018,terjadi peningkatan perokok数据统计10-18数据统计9.1%数据统计2013数据统计7.2%。Peningkatan jumlah perokok di usia muda ini dikhawatirkan akan meningkatkan jumlah Penyakit Tidak Menular (PTM) diusia muda。方法:中文文章、中文文献、中文文献、数字信息、电子书、网站、搜索引擎。电子书杨迪帕凯的资料资料,网站杨迪帕凯的资料资料,网站资料,搜索引擎杨迪帕凯的资料资料,谷歌学者杨迪帕凯的资料资料,谷歌学者杨迪帕凯的资料资料,谷歌学者杨迪帕凯的资料资料,谷歌学者杨迪帕凯的资料资料,谷歌学者杨迪帕凯的资料资料,谷歌学者杨迪帕凯的资料资料,谷歌学者杨迪帕凯的资料资料,谷歌学者杨迪帕凯的资料资料。Pembahasan: Dari hasil pencarian, kandungan padrokok dapat menimbulkan berbagai efek采样hampir di seluruh organ tubuh。Berbagai penelitian mendapatkan bahwa kebiasaan merokok merupakan fakto risko terjadinya PTM。penhentian kebiasaan merokok ini dapat menyelamatkan penderitanya dan juga menyelamatkan orang di sekitar perokok。Ketika seorang perokok mulai berhenti untuk merokok, maka tubuh akan melakukan提议pembersihan dari zat racun pada rokok yang sudah masuk ke dalam tubuh。Kata kunci: rokok, PTM, pencarian literature
{"title":"Cigarettes and Its Effects on Health","authors":"R. Balatif","doi":"10.32734/scripta.v2i1.1246","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/scripta.v2i1.1246","url":null,"abstract":"Background: One of the biggest challenges in the world of health is the problem of smoking. In 2018, there was an increase in smokers at the age of 10-18 years by 9.1% compared to 2013, which was 7.2%. It is feared that the increasing number of smokers at a young age will increase the number of non-communicable diseases (NCD) at a young age.\u0000Methods: Writing this article uses the method of literature searching from various sources of information including e-books, websites and search engines. The e-books used contain cigarette information and its effects on health, the websites used are the website of the government and WHO to search for prevalence data and other information, and the search engines used are Google Scholar and Pubmed to search information on cigarette content research and its effects on health.\u0000Discussion: The content of cigarettes can cause various side effects in almost all organs of the body. Various studies have found that smoking is a risk factor for NCD.\u0000Conclusion: Cessation of smoking can save sufferers and also save people around smokers. When a smoker starts quitting smoking, the body will undergo the process of cleaning up toxic substances of cigarettes that have entered the body.\u0000Keywords: cigarette, literature searching, NCD\u0000 \u0000 \u0000Latar Belakang: Salah satu tantangan terbesar dalam dunia kesehatan ialah masalah rokok. Pada tahun 2018, terjadi peningkatan perokok pada usia 10-18 tahun sebesar 9,1% dibandingkan pada tahun 2013 sebesar 7,2%. Peningkatan jumlah perokok di usia muda ini dikhawatirkan akan meningkatkan jumlah Penyakit Tidak Menular (PTM) di usia muda.\u0000Metode: Penulisan artikel ini menggunakan metode pencarian literatur dari berbagai sumber informasi berupa e-book, website dan search engine. E-book yang dipakai memuat informasi rokok dan pengaruhnya kekesehatan, website yang dipakai adalah website pemerintah dan WHO untuk pencarian data prevalensi dan informasi lainnya, dan search engine yang dipakai adalah Google Scholar dan Pubmed untuk pencarian informasi penelitian kandungan rokok dan pengaruhnya kepada kesehatan.\u0000Pembahasan: Dari hasil pencarian, kandungan pada rokok dapat menimbulkan berbagai efek samping hampir di seluruh organ tubuh. Berbagai penelitian mendapatkan bahwa kebiasaan merokok merupakan faktor risiko terjadinya PTM.\u0000Kesimpulan: Penghentian kebiasaan merokok ini dapat menyelamatkan penderitanya dan juga menyelamatkan orang di sekitar perokok. Ketika seorang perokok mulai berhenti untuk merokok, maka tubuh akan melakukan proses pembersihan dari zat racun pada rokok yang sudah masuk ke dalam tubuh.\u0000Kata kunci: rokok, PTM, pencarian literatur","PeriodicalId":365874,"journal":{"name":"SCRIPTA SCORE Scientific Medical Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116016630","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Pemanfaatan Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam.) sebagai Sumber Terapi Preventif dan Kuratif pada Pasien Perlemakan Hepar dengan Sindrom Metabolik 室内植物对热敏性和代谢综合征患者的预防和治疗资源
Pub Date : 2020-01-14 DOI: 10.32734/SCRIPTA.V1I2.3349
Tiara Mahza Wardhani
ABSTRAK Menurut The International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2015, sindrom metabolik ditemukan pada 25% populasi orang dewasa dunia dan diperkirakan akan terus meningkat. Sindrom metabolik menyebabkan peningkatan produk metabolik seperti trigliserida dan tetesan lemak hepatik yang berujung pada perlemakan hati. Tinjauan  pustaka ini bertujuan untuk mengetahui efek Moringa oleifera, Lam. sebagai sumber terapi preventif dan kuratif pada pasien perlemakan hati dengan sindrom metabolik. Tinjuan pustaka ini ditulis berdasarkan artikel yang dikumpulkan melalui beberapa mesin pencari ilmiah dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil studi didasarkan literatur yang telah teruji validitasnya dan  relevan dengan kajian analisis pembahasan. Setelah data yang diperlukan terkumpul, dilakukan pengolahan data dengan menyusun secara sistematis dan logis. Moringa oleifera, Lam.  menginhibisi TNF-α.,IL-1β, IL-6, dan IL-10 sehingga bersifat hepatoprotektif. Selain itu,  Moringa oleifera, Lam. menghambat lipogenesis melalui jalur Nf-kb yang ditandai turunnya LDL-R, SRB1c, DGAT2, PPARy dan peningkatan sensitivitas sekresi insulin sehingga menghambat  perlemakan hati. Moringa oleifera, Lam. Dapat digunakan sebagai sumber terapi preventif dan kuratif pada pasien perlemakan hati dengan sindrom metabolik. Kata Kunci: Moringa oleifera, Kelor, Trigliserida, Perlemakan hati, Sindrom Metabolik   ABSTRACT Based on The International Diabetes Federation research in 2015, metabolic syndrome found in 25% of the adult population in the world. Metabolic syndrome increases metabolic end products like triglyceride and steatosis which is causing non-alcoholic fatty liver.  This literature review aimed to determine the effect of Moringa oleifera, Lam.  as the source of preventive and curative therapy in the non-alcoholic fatty liver with metabolic syndrome. This literature review is based on journals and articles collected from search engines with some inclusion and exclusion criteria. Only valid and relevant works of literature consider as the preference. Moringa oleifera, Lam.  has hepatoprotective effect by inhibits TNF-α., IL-1β, IL-6, dan IL-10. Moringa oleifera, Lam. also inhibits fatty liver disease by inhibits lipogenesis through the Nf-kb pathway marked by decreasing LDL-R, SRB1c, DGAT2, PPARy, and increasing insulin sensitivity. Moringa oleifera, Lam. is useful for the natural source of preventive and curative therapy in the non-alcoholic fatty liver with metabolic syndrome. Keyword: Moringa oleifera, Triglyceride, Fatty Liver Disease, Metabolic Syndrome
据国际糖尿病联合会(IDF)称,2015年,代谢综合症在全球25%的成年人中被发现,预计还将继续上升。代谢综合征导致代谢产物,如甘油三酯和肝中的脂肪点滴,以肝脏循环而告终。本文献审查的目的是确定林加·欧里希法拉的影响。作为代谢综合征预防和治疗的来源。此库是根据通过几个具有包容和蔑视标准的科学搜索引擎收集的文章编写的。研究是基于经过验证的文献有效性和与讨论分析相关的研究。收集所需的数据后,进行系统、逻辑的数据处理。我是Moringa oleifera。menginhibisi TNF -α。, IL-1β,IL-6, IL-10 hepatoprotektif性质。此外,Moringa oleifera, Lam。抑制Nf-kb路的脂肪酸,其明显下降为LDL-R, SRB1c, DGAT2, PPARy和增加胰岛素分泌率,从而抑制肝脏。我是Moringa oleifera。可以作为代谢综合征预防和治疗的来源。关键词:世界上25%的成年人发现了代谢综合症。代谢性唐氏综合症代谢性增长结束产物如triglycerc和steatosis本文献审查已确定明天林加的影响,林。作为非酒精脂肪肝代谢综合症的预防和准确治疗的来源。这篇文献评论是基于一段日记和一篇文章,是基于多次研讨会的搜索内容。只有有效和相关性的文字工作作为参考。我是Moringa oleifera。有hepatoprotective效应:inhibits TNF -α。, IL-1β、IL-6 IL-10。我是Moringa oleifera。通过Nf-kb病原体、SRB1c、DGAT2、PPARy和增加胰岛素敏感性的增加,肝肥化也被Nf-kb感染。我是Moringa oleifera。对非酒精脂肪肝带代谢综合症的自然性和准确治疗是有用的。比喻性上瘾:Moringa oleifera, triglycera,肥肝疾病,代谢性综合症
{"title":"Pemanfaatan Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam.) sebagai Sumber Terapi Preventif dan Kuratif pada Pasien Perlemakan Hepar dengan Sindrom Metabolik","authors":"Tiara Mahza Wardhani","doi":"10.32734/SCRIPTA.V1I2.3349","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/SCRIPTA.V1I2.3349","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Menurut The International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2015, sindrom metabolik ditemukan pada 25% populasi orang dewasa dunia dan diperkirakan akan terus meningkat. Sindrom metabolik menyebabkan peningkatan produk metabolik seperti trigliserida dan tetesan lemak hepatik yang berujung pada perlemakan hati. Tinjauan  pustaka ini bertujuan untuk mengetahui efek Moringa oleifera, Lam. sebagai sumber terapi preventif dan kuratif pada pasien perlemakan hati dengan sindrom metabolik. Tinjuan pustaka ini ditulis berdasarkan artikel yang dikumpulkan melalui beberapa mesin pencari ilmiah dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil studi didasarkan literatur yang telah teruji validitasnya dan  relevan dengan kajian analisis pembahasan. Setelah data yang diperlukan terkumpul, dilakukan pengolahan data dengan menyusun secara sistematis dan logis. Moringa oleifera, Lam.  menginhibisi TNF-α.,IL-1β, IL-6, dan IL-10 sehingga bersifat hepatoprotektif. Selain itu,  Moringa oleifera, Lam. menghambat lipogenesis melalui jalur Nf-kb yang ditandai turunnya LDL-R, SRB1c, DGAT2, PPARy dan peningkatan sensitivitas sekresi insulin sehingga menghambat  perlemakan hati. Moringa oleifera, Lam. Dapat digunakan sebagai sumber terapi preventif dan kuratif pada pasien perlemakan hati dengan sindrom metabolik. \u0000Kata Kunci: Moringa oleifera, Kelor, Trigliserida, Perlemakan hati, Sindrom Metabolik \u0000  \u0000ABSTRACT \u0000Based on The International Diabetes Federation research in 2015, metabolic syndrome found in 25% of the adult population in the world. Metabolic syndrome increases metabolic end products like triglyceride and steatosis which is causing non-alcoholic fatty liver.  This literature review aimed to determine the effect of Moringa oleifera, Lam.  as the source of preventive and curative therapy in the non-alcoholic fatty liver with metabolic syndrome. This literature review is based on journals and articles collected from search engines with some inclusion and exclusion criteria. Only valid and relevant works of literature consider as the preference. Moringa oleifera, Lam.  has hepatoprotective effect by inhibits TNF-α., IL-1β, IL-6, dan IL-10. Moringa oleifera, Lam. also inhibits fatty liver disease by inhibits lipogenesis through the Nf-kb pathway marked by decreasing LDL-R, SRB1c, DGAT2, PPARy, and increasing insulin sensitivity. Moringa oleifera, Lam. is useful for the natural source of preventive and curative therapy in the non-alcoholic fatty liver with metabolic syndrome. \u0000Keyword: Moringa oleifera, Triglyceride, Fatty Liver Disease, Metabolic Syndrome","PeriodicalId":365874,"journal":{"name":"SCRIPTA SCORE Scientific Medical Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117312488","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Peran Reseptor IL-21 (IL-21R) sebagai Target Terapi Pada Penyakit Arteri Perifer IL-21受体(IL-21R)作为周围动脉疾病治疗目标的作用
Pub Date : 1900-01-01 DOI: 10.32734/scripta.v3i1.4440
M. Adnan
Background: Peripheral Artery Disease (PAD) is caused due to the disruption of blood supply to the periphery caused by blockages in the arteries. PAD is a disease that is difficult to detect and the current therapy is still limited to pharmacological therapy to reduce the risk of PAP incidence and surgical therapy if complications of PAD arise. The interleukin-21 receptor (IL-21R) is a family of interleukins that has been widely studied for its role in many diseases.Objectives: The aim of this review is to discuss the effect of IL-21R on the pathogenesis of PAP.Methods: A literature search was performed with PubMed, Google Scholar, and ScienceDirect using the keywords “peripheral artery disease”, “interleukin-21 receptor”, “inflammation”, “angiogenesis”, and “therapy”.Discussion: PAD can arise due to the formation of atherosclerotic plaques that block arteries so that blood supply is impaired. In the case of PAD, activation of IL-21R has the ability to stimulate angiogenesis thereby modulating the perfusion of hypoxic tissues in cases of PAD. Further research is needed regarding IL-21R activity in the future to study the potential of IL-21R for the more effective treatment of PAD cases in the future.Conclusion: IL-21R can activate angiogenesis and avoid further tissue damage in PAP.Keywords: interleukin-21 receptors, peripheral artery disease, therapy Latar Belakang: Penyakit Arteri Perifer (PAP) disebabkan karena gangguan suplai darah ke bagian perifer yang disebabkan karena sumbatan pada pembuluh darah arteri. PAP merupakan penyakit yang sulit terdeteksi dan terapi yang ada saat ini masih terbatas pada terapi farmakologis untuk menurunkan risiko kejadian PAP dan terapi pembedahan apabila timbul komplikasi PAP. Reseptor interleukin-21 (IL-21R) merupakan salah satu famili interleukin yang telah banyak dipelajari terkait perannya pada banyak penyakit. Tujuan: Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk membahas pengaruh IL-21R terhadap perjalanan penyakit PAP. Metode: Pencarian literatur dilakukan dengan PubMed, Google Scholar, dan ScienceDirect menggunakan kata kunci “peripheral artery disease”, “reseptor interleukin-21”, “inflamasi”, ”angiogenesis”, dan “terapi”. Pembahasan: PAP dapat timbul karena pembentukan plak aterosklerosis yang menyumbat pembuluh darah arteri sehingga suplai darah terganggu. Pada kasus PAP, aktivasi IL-21R memiliki kemampuan untuk menstimulasi angiogenesis sehingga memodulasi perfusi jaringan yang mengalami hipoksia pada kasus PAP. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai aktivitas IL-21R di masa depan untuk mempelajari potensi IL-21R untuk pengobatan kasus PAP yang lebih efektif di masa depan. Kesimpulan: IL-21R dapat mengaktivasi angiogenesis dan menghindari kerusakan jaringan lebih lanjut pada PAP.Kata Kunci: penyakit arteri perifer, reseptor interleukin-21, terapi
背景:外周动脉疾病(PAD)是由于动脉阻塞导致外周血液供应中断而引起的。PAD是一种难以发现的疾病,目前的治疗仍然局限于药物治疗,以降低PAP的发生风险,如果出现PAD并发症则进行手术治疗。白介素-21受体(IL-21R)是一个白介素家族,因其在许多疾病中的作用而被广泛研究。目的:本文旨在探讨IL-21R在PAP发病机制中的作用。方法:以“外周动脉疾病”、“白细胞介素-21受体”、“炎症”、“血管生成”和“治疗”为关键词,在PubMed、谷歌Scholar和ScienceDirect上进行文献检索。讨论:由于动脉粥样硬化斑块的形成阻塞了动脉,导致血液供应受损,可以引起PAD。在PAD病例中,IL-21R的激活具有刺激血管生成的能力,从而调节PAD病例中缺氧组织的灌注。未来还需要进一步研究IL-21R的活性,以研究IL-21R在未来更有效治疗PAD病例中的潜力。结论:IL-21R可激活PAP血管生成,避免进一步的组织损伤。关键词:白细胞介素-21受体,外周动脉疾病,治疗Latar Belakang; Penyakit Arteri Perifer (PAP); disebabkan karena; gangguan; supladarah;PAP merupakan penyakit yang sulit terdeteksi danterapi yang ada saat ini masih terbatas pada terapi farmakologology untuk menurunkan visiko kejadan PAP terapi penpedahan apabila timbul komplikasi PAP。白细胞介素-21 (IL-21R)受体,白介素受体,白介素受体,白介素受体,白介素受体,白介素受体,白介素受体图juan:图juan dari tininjauan ini adalah untuk成员bahas pengaruh IL-21R terhadap perjalanan penyakit PAP。方法:中文文献:PubMed,谷歌Scholar, dan science,直接引用“外周动脉疾病”,“白细胞介素-21”,“炎症”,“血管生成”,“terapi”。Pembahasan: PAP dapat timbul karena pembentukan plak动脉粥样硬化yang menyumbat pembuluh darah arteri sehinga suplai darah terganggu。前列腺癌,激活IL-21R,激活血管生成,激活血管生成,激活骨髓调节,激活前列腺癌,激活前列腺癌。Masih diperlukan penelitian lebih langenai aktivitas IL-21R di masa depan untuk mempelajajari potential IL-21R untuk pengobatan kasus PAP yang lebih efektif di masa depan。白介素- 21r与血管生成有关,与血管生成有关。Kata Kunci: penyakit动脉周膜,白细胞介素-21,terapi
{"title":"Peran Reseptor IL-21 (IL-21R) sebagai Target Terapi Pada Penyakit Arteri Perifer","authors":"M. Adnan","doi":"10.32734/scripta.v3i1.4440","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/scripta.v3i1.4440","url":null,"abstract":"Background: Peripheral Artery Disease (PAD) is caused due to the disruption of blood supply to the periphery caused by blockages in the arteries. PAD is a disease that is difficult to detect and the current therapy is still limited to pharmacological therapy to reduce the risk of PAP incidence and surgical therapy if complications of PAD arise. The interleukin-21 receptor (IL-21R) is a family of interleukins that has been widely studied for its role in many diseases.\u0000Objectives: The aim of this review is to discuss the effect of IL-21R on the pathogenesis of PAP.\u0000Methods: A literature search was performed with PubMed, Google Scholar, and ScienceDirect using the keywords “peripheral artery disease”, “interleukin-21 receptor”, “inflammation”, “angiogenesis”, and “therapy”.\u0000Discussion: PAD can arise due to the formation of atherosclerotic plaques that block arteries so that blood supply is impaired. In the case of PAD, activation of IL-21R has the ability to stimulate angiogenesis thereby modulating the perfusion of hypoxic tissues in cases of PAD. Further research is needed regarding IL-21R activity in the future to study the potential of IL-21R for the more effective treatment of PAD cases in the future.\u0000Conclusion: IL-21R can activate angiogenesis and avoid further tissue damage in PAP.\u0000Keywords: interleukin-21 receptors, peripheral artery disease, therapy\u0000 \u0000Latar Belakang: Penyakit Arteri Perifer (PAP) disebabkan karena gangguan suplai darah ke bagian perifer yang disebabkan karena sumbatan pada pembuluh darah arteri. PAP merupakan penyakit yang sulit terdeteksi dan terapi yang ada saat ini masih terbatas pada terapi farmakologis untuk menurunkan risiko kejadian PAP dan terapi pembedahan apabila timbul komplikasi PAP. Reseptor interleukin-21 (IL-21R) merupakan salah satu famili interleukin yang telah banyak dipelajari terkait perannya pada banyak penyakit. \u0000Tujuan: Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk membahas pengaruh IL-21R terhadap perjalanan penyakit PAP. \u0000Metode: Pencarian literatur dilakukan dengan PubMed, Google Scholar, dan ScienceDirect menggunakan kata kunci “peripheral artery disease”, “reseptor interleukin-21”, “inflamasi”, ”angiogenesis”, dan “terapi”. \u0000Pembahasan: PAP dapat timbul karena pembentukan plak aterosklerosis yang menyumbat pembuluh darah arteri sehingga suplai darah terganggu. Pada kasus PAP, aktivasi IL-21R memiliki kemampuan untuk menstimulasi angiogenesis sehingga memodulasi perfusi jaringan yang mengalami hipoksia pada kasus PAP. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai aktivitas IL-21R di masa depan untuk mempelajari potensi IL-21R untuk pengobatan kasus PAP yang lebih efektif di masa depan. \u0000Kesimpulan: IL-21R dapat mengaktivasi angiogenesis dan menghindari kerusakan jaringan lebih lanjut pada PAP.\u0000Kata Kunci: penyakit arteri perifer, reseptor interleukin-21, terapi","PeriodicalId":365874,"journal":{"name":"SCRIPTA SCORE Scientific Medical Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131965060","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Probiotik sebagai Pengatur Komposisi Gut microbiota dalam Menghambat Progresivitas Parkinson’s Disease 益生菌作为抑制帕金森氏症疾病进展的肠道微生物组成的调节剂
Pub Date : 1900-01-01 DOI: 10.32734/scripta.v3i1.4410
Ahmad Taufik Fadillah Zainal, Andi Gunawan, A. Fitri Febrianty Fariadi
Background: Parkinson's Disease (PD) is one of the most common neurodegenerative diseases at the age of 40-70 years. Disorders of the Gut-Microbiota-Brain Axis have been linked to bacterial metabolite products that play a role in the occurrence of neuroinflammation. Understanding precisely the role of the neuroinflammatory process in PD can lead to an understanding of how PD occurs and its relation to gut microbiota (GM).Objectives: To determine the effectiveness of probiotics as a therapeutic target to inhibit the progression of PD.Methods: Literature study method by collecting valid references regarding GM and PD and the relationship between them.Discussion: Evidence from in vivo trials using Alpha-Synuclease-Overexpressing (αSyn) mice reported that Dysbiosis GM can cause inflammation by activating microglia cells and increasing proinflammatory cytokines modulated by metabolite products of Short Chain Fatty Acids (SCFAs)  which lead to the occurrence of alpha-Synuclein aggregation and leads to the progression of PD. One of the microbes that have decreased the number of Dysbiosis GM is Lactobacillus rhamnous GG, which has a neuroprotective role in inhibiting the progression of PD. Microbiota-targeted interventions using the probiotic L-GG method have shown a positive effect on inhibiting PD progression.Conclusion: GM dysbiosis caused by PD has a pathway that can increase the progression of PD. This can be used as a therapeutic target, microbial composition engineering with the method of giving L-GG probiotics to be a solution in inhibiting the progression of PD by restoring the neuroprotective effect of L-GG.Keywords: alpha-Synuclein (αSyn), Gut Microbiota (GM), Lactobacillus rhamnous GG (L-GG), Parkinson's Disease (PD), Short Chain Fatty Acids (SCFAs) Latar Belakang: Penyakit Parkinson (Parkinson’s Disease/PD) adalah salah satu penyakit neurodegeneratif yang paling banyak terjadi pada usia 40-70 tahun. Dewasa kini, gangguan pada Gut-Microbiota-Brain Axis telah dihubungkan dengan produk metabolit bakteri yang berperan pada terjadinya neuroinflamasi. Memahami secara tepat peranan dari proses neuroinflamasi pada Parkinson Disease (PD) dapat membawa pemahaman terhadap bagaimana PD timbul dan kaitannya dengan mikroba usus (Gut Microbiota/GM). Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas probiotik sebagai target terapi untuk menghambat progresivitas PD. Metode: Literature reviewini disusun menggunakan metode studi pustaka dengan mengumpulkan referensi yang valid mengenai GM dan PD serta hubungan antar keduanya. Pembahasan: Bukti uji coba in vivo menggunakan tikus Alpha-Synuclease-Overexpressing (ASO) dilaporkan bahwa Dysbiosis Gut Microbiota dapat menyebabkan terjadinya inflamasi dengan mekanisme pengaktifan sel mikroglia dan peningkatan sitokin proinflamasi yang dimodulasi oleh produk metabolit Short Chain Fatty Acids (SCFAs) yang mengarahkan pada terjadinya agregasi alpha-Synuclein (αSyn) dan berujung pada progresivitas PD. Salah satu mikroba yan
背景:帕金森病(PD)是40-70岁人群中最常见的神经退行性疾病之一。肠道-微生物群-脑轴紊乱与细菌代谢物产物有关,细菌代谢物产物在神经炎症的发生中起作用。准确理解神经炎症过程在PD中的作用可以帮助我们理解PD是如何发生的,以及它与肠道微生物群(GM)的关系。目的:确定益生菌作为抑制帕金森病进展的治疗靶点的有效性。方法:采用文献研究法,收集有关GM与PD之间关系的有效文献。讨论:来自α -突触核酸酶过表达(αSyn)小鼠体内试验的证据表明,生态失调的GM可通过激活小胶质细胞和增加促炎细胞因子引起炎症,促炎细胞因子是由短链脂肪酸(SCFAs)的代谢物产物调节的,导致α -突触核蛋白聚集的发生,导致PD的进展。减少生态失调基因数量的微生物之一是鼠李乳杆菌(Lactobacillus rhamnous GG),它在抑制PD进展中具有神经保护作用。使用益生菌L-GG方法进行微生物群靶向干预已显示出抑制PD进展的积极作用。结论:PD引起的GM生态失调具有促进PD进展的途径。这可以作为治疗靶点,利用给予L-GG益生菌的方法进行微生物组成工程,通过恢复L-GG的神经保护作用来抑制PD的进展。关键词:α -突触核蛋白(αSyn),肠道菌群(GM),鼠李乳杆菌GG (L-GG),帕金森病(PD),短链脂肪酸(SCFAs) Latar Belakang: Penyakit Parkinson(帕金森病/PD) adalah salah satu Penyakit神经退行性yang paling banyak terjadi padusia 40-70 tahun。甘泉、甘泉、甘泉、甘泉、甘泉、甘泉、甘泉、甘泉、甘泉、甘泉、甘泉、甘泉、甘泉、甘泉、甘泉。Memahami secara tepat peranan dari与帕金森病(PD)相关的神经炎症有关,如肠道微生物群(Gut Microbiota/GM)。Tujuan: Untuk menggetahui efektivitas probiotik sebagai目标terapi Untuk menghabat progressive vitas PD。方法:文献综述,探讨蒙古那坎方法,研究丹参蒙古那坎参考文献,有效蒙古那坎、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参。Pembahasan: Bukti uji coba:体内孟古那坎提加斯α -突触核蛋白过表达(ASO),失调,失调,肠道微生物群,孟古那坎提加斯α -突触核蛋白过表达(ASO)肠道微生物群,孟古那坎提加斯α -突触核蛋白过表达(ASO)肠道微生物群,孟古那坎提加斯α -突触核蛋白过表达(ASO),失调,失调肠道微生物群adalah Lactobacillus rhamous GG (L-GG), yang memiliki peran neuroprotektif dalam menghambat progressive vitas PD。干预基础微生物群靶向登根方法和益生菌L-GG的研究表明,彭汉巴坦进展性胰腺炎阳性。kespulan:生态失调GM memiliki jalur yang mampu meningkatkan进行性vitas dari penyakit帕金森。halini mampu dimanfaatkan sebagai靶标terapi, rekayasa komposisi microba dengan memetoberian益生菌L-GG menjadi solusam menghambat进步性vitas dengan menghambat efek神经蛋白dari L-GG。Kata Kunci: α -突触核蛋白(αSyn),肠道微生物群(GM),鼠李乳杆菌GG (L-GG),帕金森病(PD),短链脂肪酸(SCFAs)
{"title":"Probiotik sebagai Pengatur Komposisi Gut microbiota dalam Menghambat Progresivitas Parkinson’s Disease","authors":"Ahmad Taufik Fadillah Zainal, Andi Gunawan, A. Fitri Febrianty Fariadi","doi":"10.32734/scripta.v3i1.4410","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/scripta.v3i1.4410","url":null,"abstract":"Background: Parkinson's Disease (PD) is one of the most common neurodegenerative diseases at the age of 40-70 years. Disorders of the Gut-Microbiota-Brain Axis have been linked to bacterial metabolite products that play a role in the occurrence of neuroinflammation. Understanding precisely the role of the neuroinflammatory process in PD can lead to an understanding of how PD occurs and its relation to gut microbiota (GM).\u0000Objectives: To determine the effectiveness of probiotics as a therapeutic target to inhibit the progression of PD.\u0000Methods: Literature study method by collecting valid references regarding GM and PD and the relationship between them.\u0000Discussion: Evidence from in vivo trials using Alpha-Synuclease-Overexpressing (αSyn) mice reported that Dysbiosis GM can cause inflammation by activating microglia cells and increasing proinflammatory cytokines modulated by metabolite products of Short Chain Fatty Acids (SCFAs)  which lead to the occurrence of alpha-Synuclein aggregation and leads to the progression of PD. One of the microbes that have decreased the number of Dysbiosis GM is Lactobacillus rhamnous GG, which has a neuroprotective role in inhibiting the progression of PD. Microbiota-targeted interventions using the probiotic L-GG method have shown a positive effect on inhibiting PD progression.\u0000Conclusion: GM dysbiosis caused by PD has a pathway that can increase the progression of PD. This can be used as a therapeutic target, microbial composition engineering with the method of giving L-GG probiotics to be a solution in inhibiting the progression of PD by restoring the neuroprotective effect of L-GG.\u0000Keywords: alpha-Synuclein (αSyn), Gut Microbiota (GM), Lactobacillus rhamnous GG (L-GG), Parkinson's Disease (PD), Short Chain Fatty Acids (SCFAs)\u0000 \u0000Latar Belakang: Penyakit Parkinson (Parkinson’s Disease/PD) adalah salah satu penyakit neurodegeneratif yang paling banyak terjadi pada usia 40-70 tahun. Dewasa kini, gangguan pada Gut-Microbiota-Brain Axis telah dihubungkan dengan produk metabolit bakteri yang berperan pada terjadinya neuroinflamasi. Memahami secara tepat peranan dari proses neuroinflamasi pada Parkinson Disease (PD) dapat membawa pemahaman terhadap bagaimana PD timbul dan kaitannya dengan mikroba usus (Gut Microbiota/GM). \u0000Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas probiotik sebagai target terapi untuk menghambat progresivitas PD. \u0000Metode: Literature reviewini disusun menggunakan metode studi pustaka dengan mengumpulkan referensi yang valid mengenai GM dan PD serta hubungan antar keduanya. \u0000Pembahasan: Bukti uji coba in vivo menggunakan tikus Alpha-Synuclease-Overexpressing (ASO) dilaporkan bahwa Dysbiosis Gut Microbiota dapat menyebabkan terjadinya inflamasi dengan mekanisme pengaktifan sel mikroglia dan peningkatan sitokin proinflamasi yang dimodulasi oleh produk metabolit Short Chain Fatty Acids (SCFAs) yang mengarahkan pada terjadinya agregasi alpha-Synuclein (αSyn) dan berujung pada progresivitas PD. Salah satu mikroba yan","PeriodicalId":365874,"journal":{"name":"SCRIPTA SCORE Scientific Medical Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125036824","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Laporan Kasus: Pemeriksaan Tes PCR untuk SARS-CoV-2 Tetap Positif dengan Gejala Klinis Minimal di RSUD.Undata Palu, Sulawesi Tengah 病例报告:SARS-CoV-2的PCR检测结果为阳性,临床症状最低。中间苏拉威西的Undata榔头
Pub Date : 1900-01-01 DOI: 10.32734/scripta.v3i1.6363
Indah Fitriyani, Rosa Dwi Wahyuni, Reny Arniwaty Lamadjido
Background: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is an infectious disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 is a new type of corona virus that has never been previously identified in humans. There are at least two types of coronavirus that are known to cause diseases that can cause severe symptoms, such as Middle East Respiratory Syndrome (MERS) and Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). WHO recommends molecular testing for all patients suspected of being infected with COVID-19. The recommended method is the molecular detection method / NAAT (Nucleic Acid Amplification Test) such as the RT-PCR examination.Objectives: To report a case of Covid 19 which focuses on laboratory examination problems.Case Illustration: A 27-year-old woman has a persistent high fever accompanied by pain in the joints, coughing, and also a rash on the face and all over the body. On the fourth day of fever, the sufferer loses his sense of smell and taste. Work history as a volunteer for medical personnel in the Covid (+) room.Discussion: Laboratory tests for the diagnosis of Covid 19 consist of a complete hematology examination, clinical chemical examination, immunological examination, molecular examination (RT-PCR), examination of SARS CoV-2 antibodies.Conclusion: In this patient, the results of the swab were still reactive even though the patient was no longer showing clinical symptoms. This indicates that the virus can still be detected through RT-PCR examination.Keywords: clinical symptoms, Covid 19 PCR test, SARS-CoV-2 Latar Belakang: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan corona virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Ada setidaknya dua jenis corona virus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). WHO  merekomendasikan  pemeriksaan molekuler untuk seluruh pasien yang terduga terinfeksi COVID-19. Metode yang dianjurkan adalah  metode deteksi molekuler/NAAT (Nucleic Acid Amplification Test) seperti pemeriksaan RT-PCR.Tujuan: Melaporkan satu kasus Covid 19 yang menitikberatkan pada masalah pemeriksaan laboratorium. Ilustrasi Kasus: Seorang wanita usia 27 tahun  mengalami demam tinggi terus menerus disertai nyeri pada persendian, batuk, dan juga timbul ruam di wajah dan seluruh badan. Hari ke empat demam, penderita mengalami kehilangan indra penciuman dan indra perasa. Riwayat kerja sebagai sukarela tenaga medis di ruangan Covid (+).  Pembahasan: Pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis Covid 19  terdiri dari pemeriksaan hematologi lengkap, pemeriksaan kimia klinik, pemeriksaan immunologi, pemeriksaan molekular (RT-PCR), pemeriksaan antibody SARS CoV-2. Kesimpulan: Pada pasien ini didapatkan hasil swab yang masih terus reaktif walau
背景:冠状病毒病2019 (COVID-19)是一种由严重急性呼吸综合征冠状病毒2型(SARS-CoV-2)引起的传染病。SARS-CoV-2是一种新型冠状病毒,以前从未在人类中发现过。至少有两种类型的冠状病毒已知会导致疾病,导致严重症状,如中东呼吸综合征(MERS)和严重急性呼吸综合征(SARS)。世卫组织建议对所有疑似感染COVID-19的患者进行分子检测。推荐的方法是分子检测方法/ NAAT(核酸扩增试验)如RT-PCR检测。目的:报告1例新型冠状病毒感染病例,探讨实验室检查问题。病例说明:一名27岁的女性持续发高烧,伴有关节疼痛、咳嗽,面部和全身出现皮疹。在发烧的第四天,病人失去嗅觉和味觉。作为Covid(+)病房医护人员志愿者的工作经历。讨论:诊断Covid - 19的实验室检查包括完整血液学检查、临床化学检查、免疫学检查、分子检查(RT-PCR)、SARS CoV-2抗体检查。结论:在该患者中,即使患者不再表现出临床症状,拭子的结果仍然是反应性的。这表明通过RT-PCR检测仍然可以检测到病毒。关键词:临床症状,Covid -19 PCR检测,SARS-CoV-2 Latar Belakang:冠状病毒病2019 (Covid -19) adalah penyakit menular yang disebabkan olet SARS-CoV-2SARS-CoV-2梅氏冠状病毒属巴鲁杨白桦冠状病毒属白桦冠状病毒。中东呼吸综合征(MERS)和严重急性呼吸综合征(SARS)。世卫组织在2019冠状病毒病毒学研究中提出了一种新型冠状病毒病毒学方法。方法检测分子/NAAT(核酸扩增试验)分离与RT-PCR。图胡安:美拉波坎国立新冠肺炎实验室。图例:Seorang wanita usia 27 tahun mengalami demam tinggi terus menerus disertai nyeri pada perdian, batuk, dan juga timbul ruam di wajah dan seluruh badan。Hari ke empat demam, penderita mengalami kehilangan indra penciuman和indra perasa。新冠肺炎(+)彭巴哈桑:彭巴哈桑实验室诊断Covid - 19 terdiri dari、彭巴哈桑血液学、彭巴哈桑血液学、彭巴哈桑免疫学、彭巴哈桑分子(RT-PCR)、彭巴哈桑抗体SARS CoV-2。kespulan: Pada pasen ini didapatkan hasil swab yang masih terus reakif walaupun pasen sudah tidak lagi menunjukkan gejala klinis。用RT-PCR检测孟山都巴哈病毒。Kata Kunci: gejala klinis, pemeriksaan PCR Covid - 19, SARS-CoV-2
{"title":"Laporan Kasus: Pemeriksaan Tes PCR untuk SARS-CoV-2 Tetap Positif dengan Gejala Klinis Minimal di RSUD.Undata Palu, Sulawesi Tengah","authors":"Indah Fitriyani, Rosa Dwi Wahyuni, Reny Arniwaty Lamadjido","doi":"10.32734/scripta.v3i1.6363","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/scripta.v3i1.6363","url":null,"abstract":"Background: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is an infectious disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 is a new type of corona virus that has never been previously identified in humans. There are at least two types of coronavirus that are known to cause diseases that can cause severe symptoms, such as Middle East Respiratory Syndrome (MERS) and Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). WHO recommends molecular testing for all patients suspected of being infected with COVID-19. The recommended method is the molecular detection method / NAAT (Nucleic Acid Amplification Test) such as the RT-PCR examination.\u0000Objectives: To report a case of Covid 19 which focuses on laboratory examination problems.\u0000Case Illustration: A 27-year-old woman has a persistent high fever accompanied by pain in the joints, coughing, and also a rash on the face and all over the body. On the fourth day of fever, the sufferer loses his sense of smell and taste. Work history as a volunteer for medical personnel in the Covid (+) room.\u0000Discussion: Laboratory tests for the diagnosis of Covid 19 consist of a complete hematology examination, clinical chemical examination, immunological examination, molecular examination (RT-PCR), examination of SARS CoV-2 antibodies.\u0000Conclusion: In this patient, the results of the swab were still reactive even though the patient was no longer showing clinical symptoms. This indicates that the virus can still be detected through RT-PCR examination.\u0000Keywords: clinical symptoms, Covid 19 PCR test, SARS-CoV-2\u0000 \u0000Latar Belakang: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan corona virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Ada setidaknya dua jenis corona virus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). WHO  merekomendasikan  pemeriksaan molekuler untuk seluruh pasien yang terduga terinfeksi COVID-19. Metode yang dianjurkan adalah  metode deteksi molekuler/NAAT (Nucleic Acid Amplification Test) seperti pemeriksaan RT-PCR.\u0000Tujuan: Melaporkan satu kasus Covid 19 yang menitikberatkan pada masalah pemeriksaan laboratorium. \u0000Ilustrasi Kasus: Seorang wanita usia 27 tahun  mengalami demam tinggi terus menerus disertai nyeri pada persendian, batuk, dan juga timbul ruam di wajah dan seluruh badan. Hari ke empat demam, penderita mengalami kehilangan indra penciuman dan indra perasa. Riwayat kerja sebagai sukarela tenaga medis di ruangan Covid (+).  \u0000Pembahasan: Pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis Covid 19  terdiri dari pemeriksaan hematologi lengkap, pemeriksaan kimia klinik, pemeriksaan immunologi, pemeriksaan molekular (RT-PCR), pemeriksaan antibody SARS CoV-2. \u0000Kesimpulan: Pada pasien ini didapatkan hasil swab yang masih terus reaktif walau","PeriodicalId":365874,"journal":{"name":"SCRIPTA SCORE Scientific Medical Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131492776","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
SCRIPTA SCORE Scientific Medical Journal
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1