Pub Date : 2019-03-19DOI: 10.35897/INTAJ.V2I02.152
Bahrul Ulum
yang menyebabkan hibah dalam rangka menghindari waris dalam perspektif hukum islam, diantaranya sebagai berikut: Agar terhindar dari gugatan. Tidak banyak merugikan sepihak. Pembagiannya tidak memandang laki-laki atau perempuan. Orang tua dapat menentukan sendiri pemberiannya. Tidak ada pelanggaran syar‘ī Tidak ada perselisihan antar sesama saudara. Ahli waris tidak ada kemungkinan merebut warisan. Resmi dalam pembuatan sertifikat. Tidak melanggar aturan baik itu dari pemerintah ataupun dari agama. Adapun mengenai hukum hibah dalam rangka menghindari waris dalam perpektif hukum islam itu ada yang memperbolehkan adapula yang tidak memperbolehkan, namun yang tidak memperbolehkan ini masih di tafsil (dipetimbangkan) kalau dengan tujuan hibah itu sebagai tanda untuk menghindari waris agar tidak terjadi waris, maka hibahnya boleh akan tetapi haram, haram yang di jelaskan disini tidak mutlak keharamannya, namun kalau tidak ada tujuan untuk menghindari waris hukum hibah itu sendiri adalah sunnah.
{"title":"Hibah untuk Menghindari Waris","authors":"Bahrul Ulum","doi":"10.35897/INTAJ.V2I02.152","DOIUrl":"https://doi.org/10.35897/INTAJ.V2I02.152","url":null,"abstract":"yang menyebabkan hibah dalam rangka menghindari waris dalam perspektif hukum islam, diantaranya sebagai berikut: \u0000 \u0000Agar terhindar dari gugatan. \u0000Tidak banyak merugikan sepihak. \u0000Pembagiannya tidak memandang laki-laki atau perempuan. \u0000Orang tua dapat menentukan sendiri pemberiannya. \u0000Tidak ada pelanggaran syar‘ī \u0000Tidak ada perselisihan antar sesama saudara. \u0000Ahli waris tidak ada kemungkinan merebut warisan. \u0000Resmi dalam pembuatan sertifikat. \u0000Tidak melanggar aturan baik itu dari pemerintah ataupun dari agama. \u0000 \u0000Adapun mengenai hukum hibah dalam rangka menghindari waris dalam perpektif hukum islam itu ada yang memperbolehkan adapula yang tidak memperbolehkan, namun yang tidak memperbolehkan ini masih di tafsil (dipetimbangkan) kalau dengan tujuan hibah itu sebagai tanda untuk menghindari waris agar tidak terjadi waris, maka hibahnya boleh akan tetapi haram, haram yang di jelaskan disini tidak mutlak keharamannya, namun kalau tidak ada tujuan untuk menghindari waris hukum hibah itu sendiri adalah sunnah.","PeriodicalId":365991,"journal":{"name":"INTAJ : Jurnal Penelitian Ilmiah","volume":"87 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116043648","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-17DOI: 10.35897/INTAJ.V2I02.153
Siti A’isyah, Silvia Airin
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian ini berlokasi di beberapa Kampus di Kota Malang.Subjek dari penelitian ini adalah suami, istri dan wali muhakkam. Objek penelitian ini praktik pernikahan dengan wali muhakkam. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan wawancara. Yang menjadi data ini ialah praktik pernikahan dengan menggunakan wali muhakkam, adapun sumber data adalah informan yaitu suami istri yang melakukan pernikahan dengan menggunakan wali muhakkam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Praktik pernikahan dengan menggunakan wali muhakkam di kalangan mahasiswa ini dengan cara mengangkat orang yang dianggap mengerti tentang hukum-hukum menjadi wali dalam pernikahan.Motivasi para mahasiswa menikah menggunakan wali muhakkam yang paling inti adalah menghindari dosa besar dari perzinahan dan dampak dari pernikahan wali muhakkam adalah tidak ada, hanya saja dampak moral sosial karena ketidak fahaman masyarakat bahwa mereka sudah melangsungkan pernikahan.Pernikahan dengan menggunakan wali muhakkam ini dalam rangka hifdzud din karena menjaga diri dari perbuatan zina untuk menyelamatkan agama seseorang yang merupakan kategori tertinggi menurut maqoshid asy-syari’ah
{"title":"PERNIKAHAN DENGAN WALI MUHAKKAM DALAM PERSPEKTIF MAQASHID AL-SYARI'AH","authors":"Siti A’isyah, Silvia Airin","doi":"10.35897/INTAJ.V2I02.153","DOIUrl":"https://doi.org/10.35897/INTAJ.V2I02.153","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian ini berlokasi di beberapa Kampus di Kota Malang.Subjek dari penelitian ini adalah suami, istri dan wali muhakkam. Objek penelitian ini praktik pernikahan dengan wali muhakkam. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan wawancara. Yang menjadi data ini ialah praktik pernikahan dengan menggunakan wali muhakkam, adapun sumber data adalah informan yaitu suami istri yang melakukan pernikahan dengan menggunakan wali muhakkam. \u0000Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Praktik pernikahan dengan menggunakan wali muhakkam di kalangan mahasiswa ini dengan cara mengangkat orang yang dianggap mengerti tentang hukum-hukum menjadi wali dalam pernikahan.Motivasi para mahasiswa menikah menggunakan wali muhakkam yang paling inti adalah menghindari dosa besar dari perzinahan dan dampak dari pernikahan wali muhakkam adalah tidak ada, hanya saja dampak moral sosial karena ketidak fahaman masyarakat bahwa mereka sudah melangsungkan pernikahan.Pernikahan dengan menggunakan wali muhakkam ini dalam rangka hifdzud din karena menjaga diri dari perbuatan zina untuk menyelamatkan agama seseorang yang merupakan kategori tertinggi menurut maqoshid asy-syari’ah","PeriodicalId":365991,"journal":{"name":"INTAJ : Jurnal Penelitian Ilmiah","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123999282","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-26DOI: 10.35897/INTAJ.V2I02.148
Abdurrahman Abdurrahman
Arabic language education has become one of the subjects in all programs of faculties in Islamic Universities (PTKIS), especially in 154 Universities under the supervision of the fourth Coordinator for Islamic Universities, (Kopertais IV). However, the phenomenon of communicative foreign language learning (PBAK) according to the KTSPT 2009 was not directed at achieving the five competencies of the Kepmendiknas Regulation No. 045 (2002), for the clustering of certain subjects in the independent subjects. This leads to reduce graduate degree competence. This paper was presented in particular in the future approaches to curriculum building through the competency based the Indonesian Qualifications Framework (KBK KKNI) in accordance with the Presidential decree No. 8 (2012) by setting the communicative scope in teaching Arabic as an approach to achieve all five competencies together. The first possible plan for this purpose is to make use of the Language Center (LC) in two plans. First reforming the status of the language center, and secondly delegating subjects from college faculties to language center.
{"title":"IMPLEMENTASI KURIKULUM BAHASA ARAB DI PTKIS","authors":"Abdurrahman Abdurrahman","doi":"10.35897/INTAJ.V2I02.148","DOIUrl":"https://doi.org/10.35897/INTAJ.V2I02.148","url":null,"abstract":"Arabic language education has become one of the subjects in all programs of faculties in Islamic Universities (PTKIS), especially in 154 Universities under the supervision of the fourth Coordinator for Islamic Universities, (Kopertais IV). However, the phenomenon of communicative foreign language learning (PBAK) according to the KTSPT 2009 was not directed at achieving the five competencies of the Kepmendiknas Regulation No. 045 (2002), for the clustering of certain subjects in the independent subjects. This leads to reduce graduate degree competence. This paper was presented in particular in the future approaches to curriculum building through the competency based the Indonesian Qualifications Framework (KBK KKNI) in accordance with the Presidential decree No. 8 (2012) by setting the communicative scope in teaching Arabic as an approach to achieve all five competencies together. The first possible plan for this purpose is to make use of the Language Center (LC) in two plans. First reforming the status of the language center, and secondly delegating subjects from college faculties to language center.","PeriodicalId":365991,"journal":{"name":"INTAJ : Jurnal Penelitian Ilmiah","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129436399","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-06DOI: 10.35897/INTAJ.V2I02.134
Nur Ali
Penelitian ini menyelidiki sejauh mana pengaruh strategi two stay two stray dalam mengajar pemahaman membaca teks bahasa Inggris, yang menggunakan kuasi-faktorial dengan desain pretest-posttest. Temuan penelitian ini memberikan bukti pengaruh yang signifikan secara statistik antara sebelum dan sesudah tes. Dengan kata lain, adanya perbedaan yang signifikan setelah diajarkan dengan menggunakan strategi two stay two stray. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, pelaksanaan atau manifestasi strategi two stay two stray membantu siswa untuk mudah memahami informasi yang mereka dapatkan dari bahan bacaan dengan cara efektif. Kedua, melatih siswa untuk mencari kata kunci dari setiap paragraf dengan mudah dan menuliskan informasi dari kata kunci tersebut. Ketiga, memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengingat informasi detail dari bahan bacaan. Selain itu, kegiatan meringkas membantu siswa untuk menganalisis dan mengevaluasi informasi yang didapat dari bacaan. Dengan demikian, siswa dilatih untuk berpikir kritis dan efektif dalam kegiatan pembelajaran di setiap per-temuan. Strategi two stay two stray membuat siswa antusias dan jauh dari kata bosan pada setiap kegiatan pembelajaran khu-susnya pada materi pemahaman bacaan teks Bahasa Inggris. Kata Kunci: Strategi two stay two stray, Reading comprehension
{"title":"THE EFFECTIVENESS OF TWO STAY TWO STRAY TECHNIQUE IN TEACHING READING COMPREHENSION","authors":"Nur Ali","doi":"10.35897/INTAJ.V2I02.134","DOIUrl":"https://doi.org/10.35897/INTAJ.V2I02.134","url":null,"abstract":"Penelitian ini menyelidiki sejauh mana pengaruh strategi two stay two stray dalam mengajar pemahaman membaca teks bahasa Inggris, yang menggunakan kuasi-faktorial dengan desain pretest-posttest. Temuan penelitian ini memberikan bukti pengaruh yang signifikan secara statistik antara sebelum dan sesudah tes. Dengan kata lain, adanya perbedaan yang signifikan setelah diajarkan dengan menggunakan strategi two stay two stray. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, pelaksanaan atau manifestasi strategi two stay two stray membantu siswa untuk mudah memahami informasi yang mereka dapatkan dari bahan bacaan dengan cara efektif. Kedua, melatih siswa untuk mencari kata kunci dari setiap paragraf dengan mudah dan menuliskan informasi dari kata kunci tersebut. Ketiga, memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengingat informasi detail dari bahan bacaan. Selain itu, kegiatan meringkas membantu siswa untuk menganalisis dan mengevaluasi informasi yang didapat dari bacaan. Dengan demikian, siswa dilatih untuk berpikir kritis dan efektif dalam kegiatan pembelajaran di setiap per-temuan. Strategi two stay two stray membuat siswa antusias dan jauh dari kata bosan pada setiap kegiatan pembelajaran khu-susnya pada materi pemahaman bacaan teks Bahasa Inggris. \u0000Kata Kunci: Strategi two stay two stray, Reading comprehension","PeriodicalId":365991,"journal":{"name":"INTAJ : Jurnal Penelitian Ilmiah","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131067507","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Interesting Phenomenon in an Islamic place called “Pondok Pesantren” which is located in Sananrejo village Turen district region of Malang attracts many attentions to a large of citizens. It is issued that the Pondok Pesantren which is well known with the term Pondok Pesantren Bihār Bahr ‘Asal Fadlāil al-Rahmah is a Mosque which is built by spirit where many people called them as “Jin”. In this case, this research is eager to investigate the motivation which become the background of establishing the Pondok Pesantren, how the proses of constructing this huge building with eleven floors and more than one hectare area of building; how the belief and characters which is taught in this Pondok Pesantren; and how the typology as well as ideology of Santri in this Pondok Pesantren. This research applies descriptive qualitative method by which the data collection is carried out using observation and interview. This also brings out phenomenology approach to reveal the ideology of the santris of Bihār Bahr ‘Asal Fadlāil al-Rahmah. Based on the result of observation and interview conducted and analyzed by the researcher, Santris of this Salafī Pesantren which is often visited by many visitors, and even foreigners from any regions, show polite attitude. This behaviour has become the tradition and culturally implemented by all of Santris in this pesantren toward any visitors. Keywords: Typology, Santri, Pondok Pesantren
一个名为“Pondok Pesantren”的伊斯兰地方的有趣现象,位于玛琅图伦地区的Sananrejo村,吸引了许多市民的关注。据发布,Pondok Pesantren以Pondok Pesantren Bihār Bahr ' Asal Fadlāil al-Rahmah一词而闻名,是一座由精神建造的清真寺,许多人称之为“Jin”。在这种情况下,本研究急于调查动机,成为建立Pondok Pesantren的背景,如何建造这个巨大的建筑十一层和超过一公顷的建筑面积;这本《蓬德Pesantren》所教导的信仰和品格;以及蓬德Pesantren的类型和意识形态。本研究采用描述性定性方法,通过观察和访谈进行数据收集。这也引出了现象学的方法来揭示Bihār Bahr ' Asal Fadlāil al-Rahmah圣人的意识形态。根据研究人员的观察和访谈结果分析,这个经常有许多游客,甚至来自任何地区的外国人参观的salafi Pesantren的Santris表现出礼貌的态度。这种行为已经成为传统,并在文化上被所有的圣特里人在这个节日里对任何游客实施。关键词:类型学,Santri, Pondok Pesantren
{"title":"TIPOLOGI SANTRI MASJID TIBAN SANANREJO","authors":"Hanif Maulaniam Sholah, Ilmi Nikmatul Hikmah, Mufarrohah","doi":"10.35897/intaj.v2i02.133","DOIUrl":"https://doi.org/10.35897/intaj.v2i02.133","url":null,"abstract":"Interesting Phenomenon in an Islamic place called “Pondok Pesantren” which is located in Sananrejo village Turen district region of Malang attracts many attentions to a large of citizens. It is issued that the Pondok Pesantren which is well known with the term Pondok Pesantren Bihār Bahr ‘Asal Fadlāil al-Rahmah is a Mosque which is built by spirit where many people called them as “Jin”. In this case, this research is eager to investigate the motivation which become the background of establishing the Pondok Pesantren, how the proses of constructing this huge building with eleven floors and more than one hectare area of building; how the belief and characters which is taught in this Pondok Pesantren; and how the typology as well as ideology of Santri in this Pondok Pesantren. This research applies descriptive qualitative method by which the data collection is carried out using observation and interview. This also brings out phenomenology approach to reveal the ideology of the santris of Bihār Bahr ‘Asal Fadlāil al-Rahmah. Based on the result of observation and interview conducted and analyzed by the researcher, Santris of this Salafī Pesantren which is often visited by many visitors, and even foreigners from any regions, show polite attitude. This behaviour has become the tradition and culturally implemented by all of Santris in this pesantren toward any visitors. \u0000Keywords: Typology, Santri, Pondok Pesantren","PeriodicalId":365991,"journal":{"name":"INTAJ : Jurnal Penelitian Ilmiah","volume":"29 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131730244","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}