Pengetahuan merupakan hasil tahu dan terjadi ketika seseorang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang) merupakan suatu program edukasi kesehatan yang dibuat oleh IAI dalam upaya mewujudkan Gerakan Keluarga Sadar Obat sebagai langkah konkrit meningkatkan kualitas hidup masyarakat sehingga mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang DAGUSIBU Obat di RT.15 Kelurahan Solok Sipin Kota Jambi berdasarkan umur, pekerjaan dan pendidikan. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Populasi dari penelitian yaitu semua masyarakat yang berdomisili di RT.15 Kelurahan Solok Sipin Kota Jambi sebanyak 150 orang. Sampel yang digunakan berjumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat yang berpengetahuan kurang berjumlah 20 responden, pengetahuan cukup berjumlah 10 responden dan pengetahuan baik berjumlah 0 responden. Berdasarkan tingkat umur, pekerjaan dan Pendidikan, responden yang berpengetahuan kurang sebesar 70.0%, 63.3%, 56.7%. Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat di RT.15 Kelurahan Solok Sipin Kota Jambi kurang tentang DAGUSIBU Obat.
{"title":"Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Dagusibu Obat di RT 15 Kelurahan Solok Sipin Jambi","authors":"Sugiarti Sugiarti, Hisran Hisran, Dona Muin, Mesa Sukmadani Rusdi, Sofiyetti Sofiyetti","doi":"10.56742/nchat.v3i1.59","DOIUrl":"https://doi.org/10.56742/nchat.v3i1.59","url":null,"abstract":"Pengetahuan merupakan hasil tahu dan terjadi ketika seseorang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang) merupakan suatu program edukasi kesehatan yang dibuat oleh IAI dalam upaya mewujudkan Gerakan Keluarga Sadar Obat sebagai langkah konkrit meningkatkan kualitas hidup masyarakat sehingga mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang DAGUSIBU Obat di RT.15 Kelurahan Solok Sipin Kota Jambi berdasarkan umur, pekerjaan dan pendidikan. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Populasi dari penelitian yaitu semua masyarakat yang berdomisili di RT.15 Kelurahan Solok Sipin Kota Jambi sebanyak 150 orang. Sampel yang digunakan berjumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat yang berpengetahuan kurang berjumlah 20 responden, pengetahuan cukup berjumlah 10 responden dan pengetahuan baik berjumlah 0 responden. Berdasarkan tingkat umur, pekerjaan dan Pendidikan, responden yang berpengetahuan kurang sebesar 70.0%, 63.3%, 56.7%. Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat di RT.15 Kelurahan Solok Sipin Kota Jambi kurang tentang DAGUSIBU Obat.","PeriodicalId":403048,"journal":{"name":"Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT)","volume":"32 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139887344","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Putri Aprilia Anashrin, Dewi Aryanti, Sofia Februanti
Anemia kehamilan yaitu suatu keadaan dimana ibu hamil memiliki kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 11,0g/dl. Anemia menjadi masalah kesehatan dengan frekuensi tertinggi pada ibu hamil. Ada banyak penyebab anemia kehamilan, salah satunya kurang asupan zat besi. Pendidikan kesehatan adalah salah satu upaya bagi penanganan anemia kehamilan yang bertujuan untuk menambah pengetahuan ibu hamil tentang penanganan anemia kehamilan. Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk menggambarkan implementasi pendidikan kesehatan penanganan anemia kehamilan pada ibu hamil, proses pemberian asuhan keperawatan dilaksanakan selama tujuh hari, dimulai pada tanggal 19 April 2022 sampai 24 April 2022. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang mengimplementasikan pendidikan kesehatan tentang penanganan anemia kehamilan pada ibu hamil. Implementasi pendidikan kesehatan dilakukan sesuai dengan SAP yang sudah disiapkan. Respon kognitif dan afektif kedua subjek setelah menerima pendidikan kesehatan menghasilkan perubahan kemampuan kognitif yang signifikan dari “cukup-kurang” menjadi “baik”. Respon sikap menunjukkan perubahan “cukup” menjadi “baik”.
{"title":"Implementasi Pendidikan Kesehatan Penanganan Anemia Kehamilan Pada Ibu Hamil di Tasikmalaya","authors":"Putri Aprilia Anashrin, Dewi Aryanti, Sofia Februanti","doi":"10.56742/nchat.v2i2.43","DOIUrl":"https://doi.org/10.56742/nchat.v2i2.43","url":null,"abstract":"Anemia kehamilan yaitu suatu keadaan dimana ibu hamil memiliki kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 11,0g/dl. Anemia menjadi masalah kesehatan dengan frekuensi tertinggi pada ibu hamil. Ada banyak penyebab anemia kehamilan, salah satunya kurang asupan zat besi. Pendidikan kesehatan adalah salah satu upaya bagi penanganan anemia kehamilan yang bertujuan untuk menambah pengetahuan ibu hamil tentang penanganan anemia kehamilan. Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk menggambarkan implementasi pendidikan kesehatan penanganan anemia kehamilan pada ibu hamil, proses pemberian asuhan keperawatan dilaksanakan selama tujuh hari, dimulai pada tanggal 19 April 2022 sampai 24 April 2022. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang mengimplementasikan pendidikan kesehatan tentang penanganan anemia kehamilan pada ibu hamil. Implementasi pendidikan kesehatan dilakukan sesuai dengan SAP yang sudah disiapkan. Respon kognitif dan afektif kedua subjek setelah menerima pendidikan kesehatan menghasilkan perubahan kemampuan kognitif yang signifikan dari “cukup-kurang” menjadi “baik”. Respon sikap menunjukkan perubahan “cukup” menjadi “baik”.","PeriodicalId":403048,"journal":{"name":"Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT)","volume":"9 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139887458","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pelayanan kefarmasian di Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untu mengetahui gambaran penyimpanan obat di Puskesmas Selat Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi. Penelitan ini dilakukan dengan cara observasi kemudian dianalisa secara kuantitatif. Penilaian terhadap gambaran penyimpanan obat di Puskesmas Selat Kecamatan Pemayung berdasarkan aspek persyaratan gudang obat (90%) kategori baik, penyusunan stok obat (98.8%) kategori baik, pencatatan stok obat (87.5%) kategori baik, dan pengamatan mutu obat (99.8%) kategori baik. Gambaran penyimpanan obat di Puskesmas Selat Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi Tahun 2022 termasuk kategori baik (94%).
{"title":"Penyimpanan Obat di Puskesmas Selat Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi","authors":"Rahmah Rahmah, Anna Salsabila, Defirson Defirson","doi":"10.56742/nchat.v3i1.58","DOIUrl":"https://doi.org/10.56742/nchat.v3i1.58","url":null,"abstract":"Pelayanan kefarmasian di Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untu mengetahui gambaran penyimpanan obat di Puskesmas Selat Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi. Penelitan ini dilakukan dengan cara observasi kemudian dianalisa secara kuantitatif. Penilaian terhadap gambaran penyimpanan obat di Puskesmas Selat Kecamatan Pemayung berdasarkan aspek persyaratan gudang obat (90%) kategori baik, penyusunan stok obat (98.8%) kategori baik, pencatatan stok obat (87.5%) kategori baik, dan pengamatan mutu obat (99.8%) kategori baik. Gambaran penyimpanan obat di Puskesmas Selat Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi Tahun 2022 termasuk kategori baik (94%).","PeriodicalId":403048,"journal":{"name":"Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT)","volume":"36 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139816080","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kesehatan balita merupakan masalah kesehatan masyarakat yang pencegahannya tidak hanya dilakukan secara medis. Gangguan kesehatan balita mengakibatkan adanya gangguan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Kader posyandu berperan dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan Balita melalui KMS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran kader posyandu dengan pertumbuhan Balita usia 6-59 Bulan di Kota Kendari. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik menggunakan desain cross sectional yang telah dilaksanakan pada bulan Januari 2023 di Puskesmas Benu-benua Kecamatan Kendari Barat dan Puskesmas Nambo Kecamatan Nambo Kota Kendari Sulawesi Tenggara yang telah melibatkan 120 ibu yang memiliki balita dengan kriteria inklusi Ibu balita yang komunikatif, Ibu dengan balita berumur 6-59 bulan. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square bertujuan untuk mengetahui korelasi antar variabel. Batas kemaknaan statistik yang dianggap signifikan adalah p-value ? 0.05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji statistik ditemukan nilai signifikansi yang didapatkan adalah 0.000 > 0.05 kemudian untuk nilai chi-square yang didapatkan adalah sebesar 26.127 berarti Ho ditolak yang artinya ada korelasi antara peran kader terhadap pertumbuhan Balita di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua dan Puskesmas Nambo. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara peran kader posyandu dengan pertumbuhan Balita usia 6-59 Bulan di Kota Kendari.
{"title":"Hubungan Peran Kader Posyandu dengan Pertumbuhan Balita Usia 6-59 Bulan di Kota Kendari","authors":"Bungawati Bungawati","doi":"10.56742/nchat.v3i1.63","DOIUrl":"https://doi.org/10.56742/nchat.v3i1.63","url":null,"abstract":"Kesehatan balita merupakan masalah kesehatan masyarakat yang pencegahannya tidak hanya dilakukan secara medis. Gangguan kesehatan balita mengakibatkan adanya gangguan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Kader posyandu berperan dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan Balita melalui KMS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran kader posyandu dengan pertumbuhan Balita usia 6-59 Bulan di Kota Kendari. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik menggunakan desain cross sectional yang telah dilaksanakan pada bulan Januari 2023 di Puskesmas Benu-benua Kecamatan Kendari Barat dan Puskesmas Nambo Kecamatan Nambo Kota Kendari Sulawesi Tenggara yang telah melibatkan 120 ibu yang memiliki balita dengan kriteria inklusi Ibu balita yang komunikatif, Ibu dengan balita berumur 6-59 bulan. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square bertujuan untuk mengetahui korelasi antar variabel. Batas kemaknaan statistik yang dianggap signifikan adalah p-value ? 0.05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji statistik ditemukan nilai signifikansi yang didapatkan adalah 0.000 > 0.05 kemudian untuk nilai chi-square yang didapatkan adalah sebesar 26.127 berarti Ho ditolak yang artinya ada korelasi antara peran kader terhadap pertumbuhan Balita di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua dan Puskesmas Nambo. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara peran kader posyandu dengan pertumbuhan Balita usia 6-59 Bulan di Kota Kendari.","PeriodicalId":403048,"journal":{"name":"Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT)","volume":"45 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139890704","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
N. Nurhayati, Achmad Rifai, Desideria Yosepha Ginting
Hipertensi adalah keadaan dimana tekanan darah sistolik > 140 mmHg sedangkan tekanan darah diastolik > 90 mmHg pada pemeriksaan ulang. Ketidakpatuhan minum obat secara teratur dapat meningkatkan risiko komplikasi dari tekanan darah tinggi. Data Kota Tanjung Balai tahun 2022 menunjukkan penderita hipertensi dengan hipertensi sebanyak 6.765 orang yang terdiri dari 4.398 orang minum obat hipertensi, 2.367 orang tidak patuh minum obat hipertensi, 474 orang mengalami stroke dan 7 orang gagal ginjal. Tujuan penelitian adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di Puskesmas Teluk Nibung Kota Tanjung Balai Tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi adalah seluruh pasien hipertensi yang melakukan pemeriksaan rawat jalan di Puskesmas Teluk Nibung Kota Tanjung Balai pada bulan September 2022 sampai November 2022 sebanyak 281 orang. Sampel menggunakan rumus slovin sebanyak 74 orang. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Squre. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel sikap dominan negative yakni sebanyak 47 responden, dan tidak patuh minum obat pada pasien hipertensi sebanyak 39 reponden. Hasil uji chi square dilaporkan bahwa sikap (p=0,004) berhubungan dengan kepatuhan minum obat penderita hipertensi di Puskesmas Teluk Nibung Kota Tanjung Balai. Kesimpulan penelitian adalah ada korelasi sikap dengan kepatuhan minum obat penderita hipertensi di Puskesmas Teluk Nibung Kota Tanjung Balai.
{"title":"Analisis Faktor yang Memengaruhi Kepatuhan Minum Obat Pasien Hipertensi di Puskesmas Teluk Nibung Kota Tanjung Balai","authors":"N. Nurhayati, Achmad Rifai, Desideria Yosepha Ginting","doi":"10.56742/nchat.v3i2.66","DOIUrl":"https://doi.org/10.56742/nchat.v3i2.66","url":null,"abstract":"Hipertensi adalah keadaan dimana tekanan darah sistolik > 140 mmHg sedangkan tekanan darah diastolik > 90 mmHg pada pemeriksaan ulang. Ketidakpatuhan minum obat secara teratur dapat meningkatkan risiko komplikasi dari tekanan darah tinggi. Data Kota Tanjung Balai tahun 2022 menunjukkan penderita hipertensi dengan hipertensi sebanyak 6.765 orang yang terdiri dari 4.398 orang minum obat hipertensi, 2.367 orang tidak patuh minum obat hipertensi, 474 orang mengalami stroke dan 7 orang gagal ginjal. Tujuan penelitian adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di Puskesmas Teluk Nibung Kota Tanjung Balai Tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi adalah seluruh pasien hipertensi yang melakukan pemeriksaan rawat jalan di Puskesmas Teluk Nibung Kota Tanjung Balai pada bulan September 2022 sampai November 2022 sebanyak 281 orang. Sampel menggunakan rumus slovin sebanyak 74 orang. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Squre. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel sikap dominan negative yakni sebanyak 47 responden, dan tidak patuh minum obat pada pasien hipertensi sebanyak 39 reponden. Hasil uji chi square dilaporkan bahwa sikap (p=0,004) berhubungan dengan kepatuhan minum obat penderita hipertensi di Puskesmas Teluk Nibung Kota Tanjung Balai. Kesimpulan penelitian adalah ada korelasi sikap dengan kepatuhan minum obat penderita hipertensi di Puskesmas Teluk Nibung Kota Tanjung Balai.","PeriodicalId":403048,"journal":{"name":"Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT)","volume":"21 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139684473","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tingginya angka gangguan jiwa di Indonesia terutama di Jawa Barat sebanyak 22.489 orang. Berdasarkan laporan Puskesmas Cikoneng pada tahun 2022 terdapat 84 orang yang mengalami gangguan jiwa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penerapan terapi musik klasik terhadap penurunan tanda dan gejala pada pasien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran. Halusinasi pendengaran adalah suatu kondisi seseorang yang mendengar suara-suara atau bunyi yang kurang jelas mulai dari suara sederhana sampai suara yang terkadang menyuruh pasien melakukan sesuatu yang berbahaya bagi dirinya. Gangguan halusinasi sendiri dapat ditangani dengan terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi non farmakologi dianggap lebih aman digunakan, karena menggunakan proses fisiologis yang tidak menimbulkan efek samping. Salah satu terapi non farmakologi yang efektif adalah dengan cara mendengarkan musik. Terapi musik menjadi salah satu terapi yang menggunakan musik untuk memelihara atau memperbaiki mental, fisik, emosi, dan kebutuhan sosial. Musik klasik karya Mozart atau Haydan diyakini dapat meningkatkan konsentrasi, memori, dan kesadaran spasial. Desain penelitian menggunakan jenis desain deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus dengan lama waktu pengambilan kasus tiga hari perawatan dan satu hari evaluasi. Kesimpulannya adalah terapi musik klasik mampu menurunkan tanda dan gejala pada pasien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran. Saran bagi pelayanan kesehatan dapat lebih memperhatikan kembali jenis gangguan jiwa yang ditemukan di masyarakat, bagi pasien dan keluarga dapat melakukan atau membantu penerapan terapi musik secara mandiri, bagi instansi pendidikan dapat mempertimbangkan kembali alokasi waktu yang diberikan terhadap penelitian yang dilakukan
印度尼西亚,尤其是西爪哇省的精神障碍患者人数高达 22 489 人。根据西科能保健中心(Cikoneng Health Centre)的报告,2022 年有 84 人患有精神障碍。本研究旨在确定古典音乐疗法在减少感官知觉障碍(幻听)患者体征和症状方面的应用描述。幻听是指一个人听到的声音或声音不太清晰,从简单的声音到有时会告诉病人做一些对自己危险的事情的声音。幻觉障碍可通过药物和非药物疗法进行治疗。非药物疗法被认为更安全,因为它们使用的是不会产生副作用的生理过程。听音乐就是一种有效的非药物疗法。音乐疗法是一种利用音乐来维持或改善心理、生理、情感和社交需求的疗法。莫扎特或海丹的古典音乐被认为可以提高注意力、记忆力和空间感。研究设计采用个案研究的描述性设计,治疗时间为三天,评估时间为一天。结论是古典音乐疗法能够减轻感官知觉障碍患者的体征和症状:幻听。建议医疗服务机构可以更多地关注社区中发现的精神障碍类型,建议患者和家属可以独立完成或帮助应用音乐疗法,建议教育机构可以重新考虑分配给研究的时间。
{"title":"Penerapan Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan Tanda dan Gejala Pada Pasien Dengan Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran di Puskesmas Cikoneng","authors":"A. Pradana, Asep Riyana","doi":"10.56742/nchat.v2i2.48","DOIUrl":"https://doi.org/10.56742/nchat.v2i2.48","url":null,"abstract":"Tingginya angka gangguan jiwa di Indonesia terutama di Jawa Barat sebanyak 22.489 orang. Berdasarkan laporan Puskesmas Cikoneng pada tahun 2022 terdapat 84 orang yang mengalami gangguan jiwa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penerapan terapi musik klasik terhadap penurunan tanda dan gejala pada pasien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran. Halusinasi pendengaran adalah suatu kondisi seseorang yang mendengar suara-suara atau bunyi yang kurang jelas mulai dari suara sederhana sampai suara yang terkadang menyuruh pasien melakukan sesuatu yang berbahaya bagi dirinya. Gangguan halusinasi sendiri dapat ditangani dengan terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi non farmakologi dianggap lebih aman digunakan, karena menggunakan proses fisiologis yang tidak menimbulkan efek samping. Salah satu terapi non farmakologi yang efektif adalah dengan cara mendengarkan musik. Terapi musik menjadi salah satu terapi yang menggunakan musik untuk memelihara atau memperbaiki mental, fisik, emosi, dan kebutuhan sosial. Musik klasik karya Mozart atau Haydan diyakini dapat meningkatkan konsentrasi, memori, dan kesadaran spasial. Desain penelitian menggunakan jenis desain deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus dengan lama waktu pengambilan kasus tiga hari perawatan dan satu hari evaluasi. Kesimpulannya adalah terapi musik klasik mampu menurunkan tanda dan gejala pada pasien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran. Saran bagi pelayanan kesehatan dapat lebih memperhatikan kembali jenis gangguan jiwa yang ditemukan di masyarakat, bagi pasien dan keluarga dapat melakukan atau membantu penerapan terapi musik secara mandiri, bagi instansi pendidikan dapat mempertimbangkan kembali alokasi waktu yang diberikan terhadap penelitian yang dilakukan","PeriodicalId":403048,"journal":{"name":"Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT)","volume":"236 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139812621","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tingginya angka gangguan jiwa di Indonesia terutama di Jawa Barat sebanyak 22.489 orang. Berdasarkan laporan Puskesmas Cikoneng pada tahun 2022 terdapat 84 orang yang mengalami gangguan jiwa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penerapan terapi musik klasik terhadap penurunan tanda dan gejala pada pasien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran. Halusinasi pendengaran adalah suatu kondisi seseorang yang mendengar suara-suara atau bunyi yang kurang jelas mulai dari suara sederhana sampai suara yang terkadang menyuruh pasien melakukan sesuatu yang berbahaya bagi dirinya. Gangguan halusinasi sendiri dapat ditangani dengan terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi non farmakologi dianggap lebih aman digunakan, karena menggunakan proses fisiologis yang tidak menimbulkan efek samping. Salah satu terapi non farmakologi yang efektif adalah dengan cara mendengarkan musik. Terapi musik menjadi salah satu terapi yang menggunakan musik untuk memelihara atau memperbaiki mental, fisik, emosi, dan kebutuhan sosial. Musik klasik karya Mozart atau Haydan diyakini dapat meningkatkan konsentrasi, memori, dan kesadaran spasial. Desain penelitian menggunakan jenis desain deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus dengan lama waktu pengambilan kasus tiga hari perawatan dan satu hari evaluasi. Kesimpulannya adalah terapi musik klasik mampu menurunkan tanda dan gejala pada pasien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran. Saran bagi pelayanan kesehatan dapat lebih memperhatikan kembali jenis gangguan jiwa yang ditemukan di masyarakat, bagi pasien dan keluarga dapat melakukan atau membantu penerapan terapi musik secara mandiri, bagi instansi pendidikan dapat mempertimbangkan kembali alokasi waktu yang diberikan terhadap penelitian yang dilakukan
印度尼西亚,尤其是西爪哇省的精神障碍患者人数高达 22 489 人。根据西科能保健中心(Cikoneng Health Centre)的报告,2022 年有 84 人患有精神障碍。本研究旨在确定古典音乐疗法在减少感官知觉障碍(幻听)患者体征和症状方面的应用描述。幻听是指一个人听到的声音或声音不太清晰,从简单的声音到有时会告诉病人做一些对自己危险的事情的声音。幻觉障碍可通过药物和非药物疗法进行治疗。非药物疗法被认为更安全,因为它们使用的是不会产生副作用的生理过程。听音乐就是一种有效的非药物疗法。音乐疗法是一种利用音乐来维持或改善心理、生理、情感和社交需求的疗法。莫扎特或海丹的古典音乐被认为可以提高注意力、记忆力和空间感。研究设计采用个案研究的描述性设计,治疗时间为三天,评估时间为一天。结论是古典音乐疗法能够减轻感官知觉障碍患者的体征和症状:幻听。建议医疗服务机构可以更多地关注社区中发现的精神障碍类型,建议患者和家属可以独立完成或帮助应用音乐疗法,建议教育机构可以重新考虑分配给研究的时间。
{"title":"Penerapan Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan Tanda dan Gejala Pada Pasien Dengan Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran di Puskesmas Cikoneng","authors":"A. Pradana, Asep Riyana","doi":"10.56742/nchat.v2i2.48","DOIUrl":"https://doi.org/10.56742/nchat.v2i2.48","url":null,"abstract":"Tingginya angka gangguan jiwa di Indonesia terutama di Jawa Barat sebanyak 22.489 orang. Berdasarkan laporan Puskesmas Cikoneng pada tahun 2022 terdapat 84 orang yang mengalami gangguan jiwa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penerapan terapi musik klasik terhadap penurunan tanda dan gejala pada pasien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran. Halusinasi pendengaran adalah suatu kondisi seseorang yang mendengar suara-suara atau bunyi yang kurang jelas mulai dari suara sederhana sampai suara yang terkadang menyuruh pasien melakukan sesuatu yang berbahaya bagi dirinya. Gangguan halusinasi sendiri dapat ditangani dengan terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi non farmakologi dianggap lebih aman digunakan, karena menggunakan proses fisiologis yang tidak menimbulkan efek samping. Salah satu terapi non farmakologi yang efektif adalah dengan cara mendengarkan musik. Terapi musik menjadi salah satu terapi yang menggunakan musik untuk memelihara atau memperbaiki mental, fisik, emosi, dan kebutuhan sosial. Musik klasik karya Mozart atau Haydan diyakini dapat meningkatkan konsentrasi, memori, dan kesadaran spasial. Desain penelitian menggunakan jenis desain deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus dengan lama waktu pengambilan kasus tiga hari perawatan dan satu hari evaluasi. Kesimpulannya adalah terapi musik klasik mampu menurunkan tanda dan gejala pada pasien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran. Saran bagi pelayanan kesehatan dapat lebih memperhatikan kembali jenis gangguan jiwa yang ditemukan di masyarakat, bagi pasien dan keluarga dapat melakukan atau membantu penerapan terapi musik secara mandiri, bagi instansi pendidikan dapat mempertimbangkan kembali alokasi waktu yang diberikan terhadap penelitian yang dilakukan","PeriodicalId":403048,"journal":{"name":"Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT)","volume":"11 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139872606","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tuberkulosa adalah penyakit kronis menular yang menjadi penyakit pembunuh terbanyak saat ini. Faktor pengetahuan memiliki pengaruh yang besar terhadap status kesehatan individu maupun masyarakat dan berperan penting dalam menentukan keberhasilan suatu program penanggulangan penyakit dan pencegahan penularan TB Paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB Paru di Desa Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian ini adalah penelitian survey dengan jumlah populasi 895 KK dan sampel sebanyak 287 KK. Sampel penelitian ini diambil secara poporsional di 3 dusun yaitu Dusun Muaro Sakean, Dusun Olak Pinang Setingkil, dan Dusun Pangeran Nato dengan proporsi jumlah sampel berdasarkan perhitungan adalah sebagai berikut: Dusun Muaro Sakean dengan Jumlah populasi 376 KK = 120 KK (Sampel), Dusun Opak Pinang Setingkil Jumlah popoulasi 242 KK = 78 KK (Sampel), Dusun Pangeran Nato Jumlah populasi 277 KK = 89 KK (Sampel). Sampel berjumlah 20 orang petugas pengelola obat, yang dipilih secara total sampling. Penelitian menunjukkan bahwa kategori pengetahuan rendah sebesar 64.8%, kategori pengetahuan cukup sebesar 28.6%, dan kategori pengetahuan tinggi 6.6%. Hal tersebut sejalan dengan tingkat pendidikan responden yang mayoritas pendidikan SD 32.7% dan SMP 31.7%, pendidikan SMA 28%, sedangkan pendidikan tinggi hanya 4.2 %, tidak sekolah 3.2%. Simpulan pengetahuan bahwa dominan pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB Paru adalah rendah.
{"title":"Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit TB Paru di Desa Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi","authors":"Rahmah Rahmah, A. Brata","doi":"10.56742/nchat.v3i2.69","DOIUrl":"https://doi.org/10.56742/nchat.v3i2.69","url":null,"abstract":"Tuberkulosa adalah penyakit kronis menular yang menjadi penyakit pembunuh terbanyak saat ini. Faktor pengetahuan memiliki pengaruh yang besar terhadap status kesehatan individu maupun masyarakat dan berperan penting dalam menentukan keberhasilan suatu program penanggulangan penyakit dan pencegahan penularan TB Paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB Paru di Desa Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian ini adalah penelitian survey dengan jumlah populasi 895 KK dan sampel sebanyak 287 KK. Sampel penelitian ini diambil secara poporsional di 3 dusun yaitu Dusun Muaro Sakean, Dusun Olak Pinang Setingkil, dan Dusun Pangeran Nato dengan proporsi jumlah sampel berdasarkan perhitungan adalah sebagai berikut: Dusun Muaro Sakean dengan Jumlah populasi 376 KK = 120 KK (Sampel), Dusun Opak Pinang Setingkil Jumlah popoulasi 242 KK = 78 KK (Sampel), Dusun Pangeran Nato Jumlah populasi 277 KK = 89 KK (Sampel). Sampel berjumlah 20 orang petugas pengelola obat, yang dipilih secara total sampling. Penelitian menunjukkan bahwa kategori pengetahuan rendah sebesar 64.8%, kategori pengetahuan cukup sebesar 28.6%, dan kategori pengetahuan tinggi 6.6%. Hal tersebut sejalan dengan tingkat pendidikan responden yang mayoritas pendidikan SD 32.7% dan SMP 31.7%, pendidikan SMA 28%, sedangkan pendidikan tinggi hanya 4.2 %, tidak sekolah 3.2%. Simpulan pengetahuan bahwa dominan pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB Paru adalah rendah.\u0000 ","PeriodicalId":403048,"journal":{"name":"Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT)","volume":"3 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139874811","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Gastritis merupakan penyakit yang dapat menyerang semua lapisan masyarakat dari semua lapisan usia dan jenis kelamin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko Emotional Stress dan kebiasaan mengkonsumsi OAINS terhadap kejadian gastritis pada pasien rawat jalan di wilayah kerja Puskesmas Bataraguru Kota Baubau. Penelitian observasional analitik ini menggunakan desain case control study yang melibatkan 232 masyarakat di Kota Bau-bau, Kecamatan Wolio, Kecamatan Bataraguru, yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu 116 kasus dan 116 kontrol. Data penelitian dianalisis menggunakan uji Odds Ratio. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara stres emosional (p = 0,000) dengan konsumsi NSAID (p = 0,000). Kesimpulan penelitian adalah cara menghindari terjadinya gastritis dapat dilakukan dengan menghindari stress emosional dan menghindari konsumsi obat NSAID.
{"title":"Hubungan Stres Emosional dan Konsumsi Obat Anti Inflamasi Non Steroid dengan Kejadian Gastritis Pada Pasien Rawat Jalan","authors":"M. Ismail, Asriati Asriati, W. Salma","doi":"10.56742/nchat.v3i1.62","DOIUrl":"https://doi.org/10.56742/nchat.v3i1.62","url":null,"abstract":"Gastritis merupakan penyakit yang dapat menyerang semua lapisan masyarakat dari semua lapisan usia dan jenis kelamin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko Emotional Stress dan kebiasaan mengkonsumsi OAINS terhadap kejadian gastritis pada pasien rawat jalan di wilayah kerja Puskesmas Bataraguru Kota Baubau. Penelitian observasional analitik ini menggunakan desain case control study yang melibatkan 232 masyarakat di Kota Bau-bau, Kecamatan Wolio, Kecamatan Bataraguru, yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu 116 kasus dan 116 kontrol. Data penelitian dianalisis menggunakan uji Odds Ratio. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara stres emosional (p = 0,000) dengan konsumsi NSAID (p = 0,000). Kesimpulan penelitian adalah cara menghindari terjadinya gastritis dapat dilakukan dengan menghindari stress emosional dan menghindari konsumsi obat NSAID.","PeriodicalId":403048,"journal":{"name":"Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT)","volume":"61 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139886815","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Gizi merupakan peranan penting dalam siklus kehidupan manusia. Sejak dalam kandungan hingga lanjut usia. Kekurangan gizi pada bayi dan balita dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang yang berlanjut hingga dewasa jika tidak ditangani sejak dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola MP-ASI dengan status gizi balita usia 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Andowia Konawe Utara. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Lokasi penelitian di Puskesmas Andowia Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 57 anak, ibu sebagai responden diwawancarai menggunakan kuesioner. Status gizi anak diukur dengan indikator berat badan/umur (BB/U) dan diinterpretasikan berdasarkan klasifikasi status gizi menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil analisis bivariat dengan Chi-Square dengan nilai p < 0.05 adalah p = 0.000 untuk kategori lama pemberian makanan pendamping ASI dengan status gizi, p = 0.803 untuk kategori jenis makanan pendamping ASI dengan status gizi, p = 0000 untuk kategori untuk frekuensi pemberian makanan pendamping dengan status gizi. Simpulan penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan lama MP-ASI dan frekuensi MP-ASI dengan status gizi sedangkan jenis MP-ASI tidak ada hubungan dengan status gizi.
营养在人的生命周期中扮演着重要角色。从子宫到老年人。如果不及早治疗,婴幼儿营养不良会导致生长发育障碍,并一直延续到成年。本研究旨在确定辅食喂养模式与北科纳维 Andowia Puskesmas 工作区 6-24 个月幼儿营养状况之间的关系。本研究是一项分析性观察研究,采用横断面设计。研究地点为东南苏拉威西省北科纳威的安多维亚保健中心。本研究的样本数量为 57 名儿童,受访者的母亲均接受了问卷调查。儿童的营养状况通过体重/年龄(BB/U)指标进行测量,并根据印度尼西亚共和国卫生部的营养状况分类进行解释。用 Chi-Square 进行的双变量分析结果显示,辅食喂养持续时间与营养状况的关系为 p = 0.000,辅食种类与营养状况的关系为 p = 0.803,辅食喂养频率与营养状况的关系为 p = 0000,P 值小于 0.05。本研究的结论是,辅食喂养持续时间和辅食喂养频率与营养状况之间存在关系,而辅食种类与营养状况没有关系。
{"title":"Hubungan Pola Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dengan Status Gizi Anak Usia 6-24 Bulan","authors":"Rahmatiah M","doi":"10.56742/nchat.v3i1.64","DOIUrl":"https://doi.org/10.56742/nchat.v3i1.64","url":null,"abstract":"Gizi merupakan peranan penting dalam siklus kehidupan manusia. Sejak dalam kandungan hingga lanjut usia. Kekurangan gizi pada bayi dan balita dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang yang berlanjut hingga dewasa jika tidak ditangani sejak dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola MP-ASI dengan status gizi balita usia 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Andowia Konawe Utara. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Lokasi penelitian di Puskesmas Andowia Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 57 anak, ibu sebagai responden diwawancarai menggunakan kuesioner. Status gizi anak diukur dengan indikator berat badan/umur (BB/U) dan diinterpretasikan berdasarkan klasifikasi status gizi menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil analisis bivariat dengan Chi-Square dengan nilai p < 0.05 adalah p = 0.000 untuk kategori lama pemberian makanan pendamping ASI dengan status gizi, p = 0.803 untuk kategori jenis makanan pendamping ASI dengan status gizi, p = 0000 untuk kategori untuk frekuensi pemberian makanan pendamping dengan status gizi. Simpulan penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan lama MP-ASI dan frekuensi MP-ASI dengan status gizi sedangkan jenis MP-ASI tidak ada hubungan dengan status gizi.","PeriodicalId":403048,"journal":{"name":"Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT)","volume":"51 24","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139686120","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}