Masa remaja merupakan masa transisi perkembangan seseorang dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat sistem, fungsi dan proses reproduksi pada remaja yang termasuk kesehatan baik mental, sosial dan kultural. Masalah kesehatan reproduksi yang sering timbul adalah perilaku seks berisiko, kehamilan di luar pernikahan, pernikahan dini, aborsi dan penyakit menular seksual seperti HIV dan AIDS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan persepsi remaja putri tentang kontrasepsi. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional bersifat deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi SMA 8 Rengas Bandung Kabupaten Muaro Jambi dan sampel diambil dengan teknik exidental sampling berjumlah 204 remaja putri. Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang dibagikan dengan google form dan dianalisis dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan pengetahuan dengan persepsi remaja putri tentang kontrasepsi dengan nilai signifikansi p=0.705. Analisis data berdasarkan uji statistik melihat angka signifikansi yaitu p<0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan secara signifikan antara pengetahuan dengan persepsi remaja putri tentang kontrasepsi. Penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi atau masukan bagi SMA 8 Desa Rengas Bandung Sebagai masukan bagi guru dan tim tenaga kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi serta membimbing siswa sesuai kebutuhan remaja dalam upaya meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi
{"title":"Pengetahuan dan Persepsi Remaja Putri Tentang Kontrasepsi di SMA 8 Rengas Bandung Kabupaten Muaro Jambi","authors":"M. Marhamah, H. Herinawati, Dewi Nopiska Lilis","doi":"10.56742/nchat.v1i3.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.56742/nchat.v1i3.25","url":null,"abstract":"Masa remaja merupakan masa transisi perkembangan seseorang dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat sistem, fungsi dan proses reproduksi pada remaja yang termasuk kesehatan baik mental, sosial dan kultural. Masalah kesehatan reproduksi yang sering timbul adalah perilaku seks berisiko, kehamilan di luar pernikahan, pernikahan dini, aborsi dan penyakit menular seksual seperti HIV dan AIDS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan persepsi remaja putri tentang kontrasepsi. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional bersifat deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi SMA 8 Rengas Bandung Kabupaten Muaro Jambi dan sampel diambil dengan teknik exidental sampling berjumlah 204 remaja putri. Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang dibagikan dengan google form dan dianalisis dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan pengetahuan dengan persepsi remaja putri tentang kontrasepsi dengan nilai signifikansi p=0.705. Analisis data berdasarkan uji statistik melihat angka signifikansi yaitu p<0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan secara signifikan antara pengetahuan dengan persepsi remaja putri tentang kontrasepsi. Penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi atau masukan bagi SMA 8 Desa Rengas Bandung Sebagai masukan bagi guru dan tim tenaga kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi serta membimbing siswa sesuai kebutuhan remaja dalam upaya meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi","PeriodicalId":403048,"journal":{"name":"Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT)","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129412096","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dampak yang dijalani oleh anak usia prasekolah selama menjalani perawatan dirumah sakit menimbulkan perasaan tidak nyaman, cemas bahkan takut terhadap perawat saat dilakukan tindakan keperawatan yang berdampak pada sikap kooperatif selama menjalaini perawatan . Terapi bermain mewarnai gambar adalah bentuk tindakan terapi bermain yang dapat dilakukan perawat untuk mengurangi rasa takut, cemas dan tidak nyaman agar anak dapat lebih kooperatif selama dirawat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas terapi bermain mewarnai gambar terhadap tingkat kooperatif anak usia prasekolah selama dirawat dirumah sakit. Desain penelitian menggunakan pre experiment design dengan pendekatan one group pre-test-post design Sampel diambil dengan teknik probability sampiling dengan pendekatan accidental sampling sebanyak 23 responden anak usia prasekolah yang dirawat di Rumah Sakit Stella Maris Makassar. Analisis data penelitian menggunakan uji statistik Wilcoxon dengan tingkat kemaknaan ?=0,05 (5%) diperoleh nilai p=0,000 sehingga p artinya ada pengaruh terapi bermain mewarnai gambar terhadap tingkat kooperatif anak usia prasekolah yang menjalani perawatan. Hasil penelitian diperoleh nilai p =0,000 hal ini menunjukkan terapi bermain mewarnai gambar efektif dalam meningkatkan sikap kooperatif anak usia prasekolah selama menjalani perawatan dirumah sakit. Kesimpulan dari penelitian ini menujukkan bahwa terapi bermain mewarnai memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkatk kooperatif anak usia prasekolah selama menjalani perawatan dirumah sakit.
{"title":"Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat Kooperatif Anak Usia Prasekolah Selama Menjalani Perawatan di Rumah Sakit","authors":"Yunita Gabriela Madu, Siprianus Abdu, Orpa Papidunan, Yunita Noviline Lawalata","doi":"10.56742/nchat.v1i3.24","DOIUrl":"https://doi.org/10.56742/nchat.v1i3.24","url":null,"abstract":"Dampak yang dijalani oleh anak usia prasekolah selama menjalani perawatan dirumah sakit menimbulkan perasaan tidak nyaman, cemas bahkan takut terhadap perawat saat dilakukan tindakan keperawatan yang berdampak pada sikap kooperatif selama menjalaini perawatan . Terapi bermain mewarnai gambar adalah bentuk tindakan terapi bermain yang dapat dilakukan perawat untuk mengurangi rasa takut, cemas dan tidak nyaman agar anak dapat lebih kooperatif selama dirawat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas terapi bermain mewarnai gambar terhadap tingkat kooperatif anak usia prasekolah selama dirawat dirumah sakit. Desain penelitian menggunakan pre experiment design dengan pendekatan one group pre-test-post design Sampel diambil dengan teknik probability sampiling dengan pendekatan accidental sampling sebanyak 23 responden anak usia prasekolah yang dirawat di Rumah Sakit Stella Maris Makassar. Analisis data penelitian menggunakan uji statistik Wilcoxon dengan tingkat kemaknaan ?=0,05 (5%) diperoleh nilai p=0,000 sehingga p<? artinya ada pengaruh terapi bermain mewarnai gambar terhadap tingkat kooperatif anak usia prasekolah yang menjalani perawatan. Hasil penelitian diperoleh nilai p =0,000 hal ini menunjukkan terapi bermain mewarnai gambar efektif dalam meningkatkan sikap kooperatif anak usia prasekolah selama menjalani perawatan dirumah sakit. Kesimpulan dari penelitian ini menujukkan bahwa terapi bermain mewarnai memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkatk kooperatif anak usia prasekolah selama menjalani perawatan dirumah sakit.","PeriodicalId":403048,"journal":{"name":"Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT)","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127770314","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik ?140 mmHg dan tekanan diastolik ?90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan istirahat. Jumlah kasus hipertensi di Kabupaten Muna tahun 2018 sebanyak 3.351 kasus. Sedangkan pada tahun 2019, kasus hipertensi di Kabupaten Muna sebanyak 3.973 kasus. Puskesmas Lasalepa, Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna pada tahun 2018 tercatat jumlah kasus hipertensi sebanyak 86 kasus, tahun 2019 tercatat 98 kasus dan pada tahun 2020 terjadi peningkatan kasus sebanyak 102 kasus pasien hipertensi. Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional study yang dilaksanakan di Puskesmas Lasalepa, Kabupaten Muna. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 164 orang yang ditentukan menggunakan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan data rekam medik yang sesuai dengan kriteria inklusi diantaranya pasien hipertensi yang terdiagnosis oleh dokter dan bukan hipertensi; Usia ?60 tahun, 20-60 tahun, dan 11-19 tahun; jenis kelamin perempuan dan laki-laki; tingkat pendidikan rendah, tingkat pendidikan menengah, tingkat pendidikan tinggi; bukan pekerja dan pekerja. Data diolah dengan analisis Uji Chi-Square pada taraf signifikan 5% (?=0.05). Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara usia dan kejadian hipertensi dengan nilai (p-value=0.000), pendidikan (p value=0.000) dan pekerjaan (p-value=0.006) dengan kejadian hipertensi. Variabel jenis kelamin (p-value=0.21) menunjukkan tidak terdapat hubungan dengan kejadian hipertensi. Terdapat hubungan antara usia, pendidikan dan pekerjaan terhadap kejadian hipertensi serta tidak ada hubungan antara jenis kelamin dan kejadian hipertensi di Puskesmas Lasalepa Kabupaten Muna.
{"title":"Analisis Hubungan Sosiodemografis Dengan Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Lasalepa, Kabupaten Muna","authors":"Siti Nurjaha Taiso, I. P. Sudayasa, Juriadi Paddo","doi":"10.56742/nchat.v1i2.10","DOIUrl":"https://doi.org/10.56742/nchat.v1i2.10","url":null,"abstract":"Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik ?140 mmHg dan tekanan diastolik ?90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan istirahat. Jumlah kasus hipertensi di Kabupaten Muna tahun 2018 sebanyak 3.351 kasus. Sedangkan pada tahun 2019, kasus hipertensi di Kabupaten Muna sebanyak 3.973 kasus. Puskesmas Lasalepa, Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna pada tahun 2018 tercatat jumlah kasus hipertensi sebanyak 86 kasus, tahun 2019 tercatat 98 kasus dan pada tahun 2020 terjadi peningkatan kasus sebanyak 102 kasus pasien hipertensi. Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional study yang dilaksanakan di Puskesmas Lasalepa, Kabupaten Muna. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 164 orang yang ditentukan menggunakan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan data rekam medik yang sesuai dengan kriteria inklusi diantaranya pasien hipertensi yang terdiagnosis oleh dokter dan bukan hipertensi; Usia ?60 tahun, 20-60 tahun, dan 11-19 tahun; jenis kelamin perempuan dan laki-laki; tingkat pendidikan rendah, tingkat pendidikan menengah, tingkat pendidikan tinggi; bukan pekerja dan pekerja. Data diolah dengan analisis Uji Chi-Square pada taraf signifikan 5% (?=0.05). Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara usia dan kejadian hipertensi dengan nilai (p-value=0.000), pendidikan (p value=0.000) dan pekerjaan (p-value=0.006) dengan kejadian hipertensi. Variabel jenis kelamin (p-value=0.21) menunjukkan tidak terdapat hubungan dengan kejadian hipertensi. Terdapat hubungan antara usia, pendidikan dan pekerjaan terhadap kejadian hipertensi serta tidak ada hubungan antara jenis kelamin dan kejadian hipertensi di Puskesmas Lasalepa Kabupaten Muna.","PeriodicalId":403048,"journal":{"name":"Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT)","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114439617","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
StuntingGdisebabkanHoleh asupan gizi yang kuranggdalam waktuDlama, umumnyaBkarena asupanFmakan yangG tidak sesuai kebutuhanFgizi. Angka prevalensi stuntingSdi IndonesiaDmasih di atas 20%, artinyaWbelum mencapai targetTWHO yang di bawahH20%. Data Dines Kesehatan Provinsi Sultra, pada pahun 2020, data stunting mencapai 1.472 kasus. Rinciannya, kasus Stuntingosekitar 983 orangGdan sangat pendek sekitar 4890orang. Penelitian iniIbertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian MP-ASIAterhadap kejadian stunting pada balita usia 6-24 bulan di puskesmas Soropia. PenelitianMini merupakan penelitian kuantitatifFyaitu analitik observasional denganQpendekatan crossssectional study. Populasi berjumlah 112 dan sampel 93 orang dengan teknik pengambilan sampel Accidental sampling, menggunakan analisis statistik uji Chi-square. Instrumen yangLdigunakan yaitu kuesioner. HasilQdari penelitian menunjukkan bahwa tidakMada hubunganlantaraLpengetahuan gizi ibu, asupanFperotein, dan waktu pengenalan MP-ASIDdengan kejadianLstuntingSpada balita usia 6-24 bulanRdi puskesmasy Soropia, sdengan masing-masing p value p= 1.000 (p>0.05), p= 1.000 (p>0.05), p= 1.000 (p>0.05). Adaphubungan antara asupan energi dengan kejadianhstunting p value p= 0.046 (p<0.05). Peneliti berharap ibu yang memilikiIbalita di puskesmas Soropia agar lebih memperhatikan makananNuntuk balitanya sebisa mungkinEdi berikan makanan yang bervariasi yang mengandungSgizi agar kebutuhan giziBbalita terpenuhi.
{"title":"Hubungan Pemberian MP-ASI Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Usia 6 – 24 Bulan di Puskesmas Soropia","authors":"Wilda Widiastity, H. Harleli","doi":"10.56742/nchat.v1i2.13","DOIUrl":"https://doi.org/10.56742/nchat.v1i2.13","url":null,"abstract":"StuntingGdisebabkanHoleh asupan gizi yang kuranggdalam waktuDlama, umumnyaBkarena asupanFmakan yangG tidak sesuai kebutuhanFgizi. Angka prevalensi stuntingSdi IndonesiaDmasih di atas 20%, artinyaWbelum mencapai targetTWHO yang di bawahH20%. Data Dines Kesehatan Provinsi Sultra, pada pahun 2020, data stunting mencapai 1.472 kasus. Rinciannya, kasus Stuntingosekitar 983 orangGdan sangat pendek sekitar 4890orang. Penelitian iniIbertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian MP-ASIAterhadap kejadian stunting pada balita usia 6-24 bulan di puskesmas Soropia. PenelitianMini merupakan penelitian kuantitatifFyaitu analitik observasional denganQpendekatan crossssectional study. Populasi berjumlah 112 dan sampel 93 orang dengan teknik pengambilan sampel Accidental sampling, menggunakan analisis statistik uji Chi-square. Instrumen yangLdigunakan yaitu kuesioner. HasilQdari penelitian menunjukkan bahwa tidakMada hubunganlantaraLpengetahuan gizi ibu, asupanFperotein, dan waktu pengenalan MP-ASIDdengan kejadianLstuntingSpada balita usia 6-24 bulanRdi puskesmasy Soropia, sdengan masing-masing p value p= 1.000 (p>0.05), p= 1.000 (p>0.05), p= 1.000 (p>0.05). Adaphubungan antara asupan energi dengan kejadianhstunting p value p= 0.046 (p<0.05). Peneliti berharap ibu yang memilikiIbalita di puskesmas Soropia agar lebih memperhatikan makananNuntuk balitanya sebisa mungkinEdi berikan makanan yang bervariasi yang mengandungSgizi agar kebutuhan giziBbalita terpenuhi.","PeriodicalId":403048,"journal":{"name":"Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT)","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130350831","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ASI eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 33 Tahun 2012). Penelitian ini bertujuan untuk melihat mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan status ekonomi dengan pemberian asi esklusif pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas lampeapi kabupaten konawe kepulauan tahun 2021. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik dengan desain cross sectional. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan penyebaran kuesioner dengan jumlah sampel 82. Hasil penelitian menunjukan bahwa responden memiliki tingkat pengetahuan cukup (96.3%) dan (3.7%) pengetahuan kurang, tingkat sikap positif (95.1%) dan sikap negative (4.9%), (97.5%) responden memiliki pendapatan rendah dan (2.5%) responden memiliki pendapatan menengah kebawah. pada tingkat kepercayaan 96,3%, menunjukkan bahwa, tidak ada hubungan yang singnifikan (p > 0.05) antara pengetahuan dan sikap tentang ASI Eksklusif dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan sedangkan status sosial ekonomi secara statistik diketahui ada hubungan yang signifikan dengan nilai p = 0.048 (p < 0.05). Dapat disimpulkan bahwa peningkatan pengetahuan dan sikap tentang bemberian ASI Eksklusif sangat penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap pemberian ASI eksklusif serta status ekonomi memiliki hubungan terhadap pemberian ASI eksklusif
专用母乳是母亲母乳出生后6(6)6个月的母乳喂养,而不是添加和/或替换其他食物或饮料(印度尼西亚共和国政府第33号规定)。该研究的目标是了解到2021年在科纳韦群岛区(conawe regiment of the konawe village)工作年龄、6个月的婴儿的知识、态度和经济状况之间的关系。使用的研究类型是交叉设计的分析调查。本研究采用的技术是将问卷分配给样本编号82。研究表明,受访者有足够的知识(96.3%),(3.7%)知识、积极态度水平(95.1%)和消极态度水平(4.9%)、97.5%的受访者收入较低,(2.5%)受访者收入较低。根据96.3%的信任水平,这表明,在了解独家母乳喂养和对0-6个月大婴儿的独家母乳喂养之间,并没有相互合成的关系,而从统计学上来说,社会经济地位是与p = 0048 (p < 0.05)的重要关系。我们可以得出结论,对维持孩子的最佳成长和发育的专门知识和态度的提高是至关重要的。这项研究的结论是,对独家母乳喂养的知识和态度与经济地位与独家母乳喂养的关系并不重要
{"title":"Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Status Ekonomi dengan Pemberian ASI Esklusif Pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Lampeapi Kabupaten Konawe Kepulauan","authors":"Januar Ripandi H, Farit Rezal","doi":"10.56742/nchat.v1i2.11","DOIUrl":"https://doi.org/10.56742/nchat.v1i2.11","url":null,"abstract":"ASI eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 33 Tahun 2012). Penelitian ini bertujuan untuk melihat mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan status ekonomi dengan pemberian asi esklusif pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas lampeapi kabupaten konawe kepulauan tahun 2021. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik dengan desain cross sectional. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan penyebaran kuesioner dengan jumlah sampel 82. Hasil penelitian menunjukan bahwa responden memiliki tingkat pengetahuan cukup (96.3%) dan (3.7%) pengetahuan kurang, tingkat sikap positif (95.1%) dan sikap negative (4.9%), (97.5%) responden memiliki pendapatan rendah dan (2.5%) responden memiliki pendapatan menengah kebawah. pada tingkat kepercayaan 96,3%, menunjukkan bahwa, tidak ada hubungan yang singnifikan (p > 0.05) antara pengetahuan dan sikap tentang ASI Eksklusif dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan sedangkan status sosial ekonomi secara statistik diketahui ada hubungan yang signifikan dengan nilai p = 0.048 (p < 0.05). Dapat disimpulkan bahwa peningkatan pengetahuan dan sikap tentang bemberian ASI Eksklusif sangat penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap pemberian ASI eksklusif serta status ekonomi memiliki hubungan terhadap pemberian ASI eksklusif","PeriodicalId":403048,"journal":{"name":"Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT)","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125302901","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Studi epidemiologis yang dilakukan selama beberapa dekade terakhir telah menunjukkan hubungan hipertensi yang berkelanjutan, konsisten, dan independen dengan penyakit kardiovaskular (CVD). Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, termasuk di wilayah pesisir dengan prevalensi masih lebih tinggi dibanding pada daerah pegunungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada masyarakat pesisir Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional study. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Probability Sampling yaitu Simple Random Sampling, dengan jumlah sampel 197 responden. Instrumen yang digunakan adalah Kuesioner dan Spignomanometer untuk mengukur tekanan darah. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square dengan nilai signifikansi p-value < 0,05. Hasil Penelitian penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kejadian hipertensi pada masyarakat pesisir dengan nilai p-value = 0,0001. Disarankan agar petugas kesehatan mengintensifkan pelaksanaan komunikasi, edukasi dan pemberian informasi kepada masyarakat tentang bahaya hipertensi
{"title":"Hubungan Pemanfaatan Sarana Pelayanan dengan Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat Pesisir Kecamatan Kolono Timur","authors":"Muhammad Syahrir, Yusuf Sabilu","doi":"10.56742/nchat.v1i2.16","DOIUrl":"https://doi.org/10.56742/nchat.v1i2.16","url":null,"abstract":"Studi epidemiologis yang dilakukan selama beberapa dekade terakhir telah menunjukkan hubungan hipertensi yang berkelanjutan, konsisten, dan independen dengan penyakit kardiovaskular (CVD). Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, termasuk di wilayah pesisir dengan prevalensi masih lebih tinggi dibanding pada daerah pegunungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada masyarakat pesisir Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional study. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Probability Sampling yaitu Simple Random Sampling, dengan jumlah sampel 197 responden. Instrumen yang digunakan adalah Kuesioner dan Spignomanometer untuk mengukur tekanan darah. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square dengan nilai signifikansi p-value < 0,05. Hasil Penelitian penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kejadian hipertensi pada masyarakat pesisir dengan nilai p-value = 0,0001. Disarankan agar petugas kesehatan mengintensifkan pelaksanaan komunikasi, edukasi dan pemberian informasi kepada masyarakat tentang bahaya hipertensi","PeriodicalId":403048,"journal":{"name":"Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT)","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128264832","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dalam perspektif mutu layanan kesehatan erat kaitannya dengan faktor-faktor subjektivitas orang yang berkepentingan, baik pasien/ konsumen, pemberi layanan kesehatan (provider), penyandang dana, masyarakat, ataupun pemilik sarana layanan kesehatan. Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi medik dan pelayanan perawatan. Pelayanan tersebut dilaksanakan melalui unit gawat darurat, unit rawat jalan, dan unit rawat inap. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh stress kerja, beban kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja tenaga kesehatan di ruang rawat inap, serta apa yang menjadi tolak ukur, solusi pada tenaga medis dalam melakukan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari. Ada pengaruh beban kerja, stres kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja perawat pasien Covid-19. Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 77 orang Instrumen penelitian menggunakan kuisioner dan data dianalisis menggunakan uji chi-square. Ada pengaruh beban kerja, stres kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja perawat pasien. Motivasi kerja merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja perawat Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari dengan nilai Exp (B) = 3.447
{"title":"Pengaruh Beban Kerja, Stres Kerja, Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Perawat Pasien Covid-19","authors":"Hakman Hakman, S. Suhadi, Nani Yuniar","doi":"10.56742/nchat.v1i2.17","DOIUrl":"https://doi.org/10.56742/nchat.v1i2.17","url":null,"abstract":"Dalam perspektif mutu layanan kesehatan erat kaitannya dengan faktor-faktor subjektivitas orang yang berkepentingan, baik pasien/ konsumen, pemberi layanan kesehatan (provider), penyandang dana, masyarakat, ataupun pemilik sarana layanan kesehatan. Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi medik dan pelayanan perawatan. Pelayanan tersebut dilaksanakan melalui unit gawat darurat, unit rawat jalan, dan unit rawat inap. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh stress kerja, beban kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja tenaga kesehatan di ruang rawat inap, serta apa yang menjadi tolak ukur, solusi pada tenaga medis dalam melakukan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari. Ada pengaruh beban kerja, stres kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja perawat pasien Covid-19. Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 77 orang Instrumen penelitian menggunakan kuisioner dan data dianalisis menggunakan uji chi-square. Ada pengaruh beban kerja, stres kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja perawat pasien. Motivasi kerja merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja perawat Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari dengan nilai Exp (B) = 3.447","PeriodicalId":403048,"journal":{"name":"Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129540848","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Status gizi buruk ditentukan berdasarkan indikator antropometri berat badan menurut tinggi atau panjang badan (BB/TB) dengan z-skor BB/TB <-3 SD. Status gizi buruk pada balita dapat menimbulkan pengaruh yang dapat menghambat pertumbuhan fisik, mental maupun kemampuan berpikir. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis status gizi dan factor yang memengaruhinya di Wilayah kerja Puskesmas Tawanga Kabupaten Konawe. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional menggunakan desain cross sectional yang melibatkan 97 responden yang dipilih secara simple random sampling. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemberian ASI Eksklusif yang diukur dengan menggunakan kuesioner. Sedangkan variable independennya adalah karakteristik ibu seperti usia, pendidikan dan pekerjaan. Kuesioner yang digunakan disiapkan oleh peneliti sendiri dengan memperhatikan sumber referensi yang relevan dan telah diuji dan dinyatakan valid dan reliabel. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Chi Square. Semua tes dengan p-value (p) <0.05 dianggap signifikan. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi balita penderita gizi buruk sebanyak 7.2%, status gizi buruk dipengaruhi oleh faktor seperti pekerjaan p=0.001 sedangkan untuk variable usia dengan p=0.591, dan status pendidikan dengan p=0.596. Pentingnya ibu bekerja untuk menambah referensi tentang nutrisi baik bagi Balita
{"title":"Hubungan Karakteristik Ibu dengan Status Gizi Buruk Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tawanga Kabupaten Konawe","authors":"Alpin Alpin","doi":"10.56742/nchat.v1i2.12","DOIUrl":"https://doi.org/10.56742/nchat.v1i2.12","url":null,"abstract":"Status gizi buruk ditentukan berdasarkan indikator antropometri berat badan menurut tinggi atau panjang badan (BB/TB) dengan z-skor BB/TB <-3 SD. Status gizi buruk pada balita dapat menimbulkan pengaruh yang dapat menghambat pertumbuhan fisik, mental maupun kemampuan berpikir. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis status gizi dan factor yang memengaruhinya di Wilayah kerja Puskesmas Tawanga Kabupaten Konawe. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional menggunakan desain cross sectional yang melibatkan 97 responden yang dipilih secara simple random sampling. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemberian ASI Eksklusif yang diukur dengan menggunakan kuesioner. Sedangkan variable independennya adalah karakteristik ibu seperti usia, pendidikan dan pekerjaan. Kuesioner yang digunakan disiapkan oleh peneliti sendiri dengan memperhatikan sumber referensi yang relevan dan telah diuji dan dinyatakan valid dan reliabel. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Chi Square. Semua tes dengan p-value (p) <0.05 dianggap signifikan. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi balita penderita gizi buruk sebanyak 7.2%, status gizi buruk dipengaruhi oleh faktor seperti pekerjaan p=0.001 sedangkan untuk variable usia dengan p=0.591, dan status pendidikan dengan p=0.596. Pentingnya ibu bekerja untuk menambah referensi tentang nutrisi baik bagi Balita","PeriodicalId":403048,"journal":{"name":"Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT)","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115085425","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Minuman Thai Tea merupakan produk olahan berbahan dasar teh hitam khas Thailand yang dicampur dengan es, gula, kental manis dan krimer. Kesalahan pengolahan dalam pembuatan minuman ini dapat menyebabkan kemungkinan peluang terkontaminasi oleh bakteri Escherichia coli, yang menjadi salah satu penyebab timbulnya penyakit diare. Tingkat morbiditas diare berada pada tingkat pertama sebagai penyebab kematian pada anak secara global dan penyakit diare termasuk kedalam 20 besar penyakit teratas di kota Kendari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kandungan Escherichia coli Pada Minuman Thai Tea dan gambaran hygiene sanitasi penjual minuman di Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pengujian laboratorium sebanyak 15 sampel minuman menggunakan metode pengujian yaitu TPC (Total Plate Count) serta menggunakan media EMBA. Hasil penelitian menunjukkan dari 15 sampel minuman Thai Tea 7 (46,7%) diantaranya mengandung bakteri Escherichia coli dan 8 (53,5%) sampel minuman Thai Tea tidak mengandung bakteri Escherichia coli. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa beberapa minuman Thai Tea mengandung Escherichia coli
{"title":"Analisis Kandungan Escherichia coli pada Minuman Thai Tea di Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara","authors":"Ummu Hubaiba, La Ode Ahmad Saktiansyah","doi":"10.56742/nchat.v1i2.9","DOIUrl":"https://doi.org/10.56742/nchat.v1i2.9","url":null,"abstract":"Minuman Thai Tea merupakan produk olahan berbahan dasar teh hitam khas Thailand yang dicampur dengan es, gula, kental manis dan krimer. Kesalahan pengolahan dalam pembuatan minuman ini dapat menyebabkan kemungkinan peluang terkontaminasi oleh bakteri Escherichia coli, yang menjadi salah satu penyebab timbulnya penyakit diare. Tingkat morbiditas diare berada pada tingkat pertama sebagai penyebab kematian pada anak secara global dan penyakit diare termasuk kedalam 20 besar penyakit teratas di kota Kendari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kandungan Escherichia coli Pada Minuman Thai Tea dan gambaran hygiene sanitasi penjual minuman di Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pengujian laboratorium sebanyak 15 sampel minuman menggunakan metode pengujian yaitu TPC (Total Plate Count) serta menggunakan media EMBA. Hasil penelitian menunjukkan dari 15 sampel minuman Thai Tea 7 (46,7%) diantaranya mengandung bakteri Escherichia coli dan 8 (53,5%) sampel minuman Thai Tea tidak mengandung bakteri Escherichia coli. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa beberapa minuman Thai Tea mengandung Escherichia coli","PeriodicalId":403048,"journal":{"name":"Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT)","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125348094","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Background: Dysmenorrhea is abdominal pain that comes from uterine cramps and occurs during menstruation. Treatment uses non-pharmacological methods, one of which is using the massage method to reduce pain during menstruation, one of which is a combination of back massage and effleurage massage using jasmine therapy aroma. The purpose of this study was to determine the effect of a combination of back massage and effleurage massage using jasmine aromatherapy on the intensity of dysmenorrhea pain among female students at Qamarul Huda Bagu Islamic boarding school. Research Methods: The research design in this study used a quasy experimental with a pretest and posttest control group. The sample of this study was 52 female students with dysmenorrhea with simple random sampling technique. The test used was the paired t test with an error rate of ? = 0.05. Results: The results of the paired sample t test obtained a combination of back massage and effleurage massage on the intensity of dysmenorrheal pain p value = 0.001. This shows that p value = 0.001 = 0.05 then H0 is rejected and H1 is accepted. Conclusion: There is an effect of combination back massage and massage using aromatherapy on the intensity of dysmenorrhea pain.
背景:痛经是月经期间发生的子宫痉挛引起的腹痛。治疗采用非药物方法,其中之一是使用按摩方法来减轻月经期间的疼痛,其中之一是使用茉莉疗法香气进行背部按摩和擦洗按摩的组合。本研究的目的是确定背部按摩和使用茉莉香薰按摩对 Qamarul Huda Bagu 伊斯兰寄宿学校女学生痛经强度的影响。研究方法:本研究采用前测和后测对照组的混合实验设计。研究样本为 52 名患有痛经的女学生,采用简单随机抽样技术。采用配对 t 检验,误差率为 0.05。结果配对样本 t 检验的结果表明,背部按摩和刮痧按摩相结合对痛经疼痛强度的影响 p 值 = 0.001。这表明 p 值 = 0.001 = 0.05,则拒绝 H0,接受 H1。结论综合背部按摩和香薰按摩对痛经疼痛强度有影响。
{"title":"Pengaruh Kombinasi Masase Punggung dan Masase Effleurage Menggunakan Aromaterapi Melati Terhadap Intensitas Nyeri Disminorea Pada Santriwati di Pondok Pesantren Qamarul Huda Bagu","authors":"Lalu Hersika Asmawariza, Nurwahida Nurwahida","doi":"10.56742/nchat.v1i2.14","DOIUrl":"https://doi.org/10.56742/nchat.v1i2.14","url":null,"abstract":"Background: Dysmenorrhea is abdominal pain that comes from uterine cramps and occurs during menstruation. Treatment uses non-pharmacological methods, one of which is using the massage method to reduce pain during menstruation, one of which is a combination of back massage and effleurage massage using jasmine therapy aroma. The purpose of this study was to determine the effect of a combination of back massage and effleurage massage using jasmine aromatherapy on the intensity of dysmenorrhea pain among female students at Qamarul Huda Bagu Islamic boarding school. Research Methods: The research design in this study used a quasy experimental with a pretest and posttest control group. The sample of this study was 52 female students with dysmenorrhea with simple random sampling technique. The test used was the paired t test with an error rate of ? = 0.05. Results: The results of the paired sample t test obtained a combination of back massage and effleurage massage on the intensity of dysmenorrheal pain p value = 0.001. This shows that p value = 0.001 <? = 0.05 then H0 is rejected and H1 is accepted. Conclusion: There is an effect of combination back massage and massage using aromatherapy on the intensity of dysmenorrhea pain.","PeriodicalId":403048,"journal":{"name":"Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131168105","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}