Pub Date : 2022-11-29DOI: 10.17146/bprn.2022.19.2.6646
Fitri Susanti
PENENTUAN POSISI IRADIASI BATU TOPAZ DENGAN KAPSUL DAN PENGARAH BORON KARBIDA (B4C) DI REAKTOR RSG-GAS MENGGUNAKAN PROGRAM BATAN-2DIFF. Secara rutin iradiasi pewarnaan batu topaz di reaktor RSG-GAS dilakukan pada fasilitas irradiation position (IP). Adanya permintaan target iradiasi lain pada fasilitas yang sama, menyebabkan perlu adanya pengembangan fasilitas iradiasi baru yang dapat digunakan sebagai pengganti fasilitas iradiasi batu topaz. Hal ini dilakukan pada grid berilium yang digunakan sebagai reflektor dalam reaktor. Lamanya waktu paruh akibat interaksi material pengotor teraktivasi dengan neutron termal dalam iradiasi batu topaz merupakan hal lain yang juga perlu dipertimbangkan. Pengembangan teknik iradiasi batu topaz dengan kapsul dan pengarah B4C menjadi solusi karena sifat B4C sebagai penyerap neutron yang baik. Keuntungan dari pengembangan posisi iradiasi pada berilium yang jauh dari daerah bahan bakar menurunkan risiko gangguan distribusi fluk neutron di teras reaktor akibat penggunaan material B4C. Selain itu, penggunaan material B4C akan menurunkan interaksi neutron termal dan memperbesar interaksi neutron cepat dalam pewarnaan batu topaz. Penentuan posisi grid berilium yang baik digunakan dalam iradiasi batu topaz dengan kapsul dan pengarah B4C perlu dilakukan untuk menjamin keselamatan operasi reaktor RSG-GAS. Penelitian dilakukan dengan perhitungan keselamatan neutronik menggunakan program komputer code BATAN-2DIFF (2 dimensi) dan WIMSD5 untuk generasi tampang lintang. Hasil perhitungan menunjukan iradiasi batu topaz dengan kapsul dan pengarah B4C tidak dapat dilakukan pada grid berilium yang berdekatan langsung dengan bahan bakar karena akan menghasilkan gangguan reaktivitas yang besar terhadap teras reaktor. Perubahan reaktivitas terkecil antara kapsul tanpa sekat dan dengan sekat dihasilkan oleh grid berilium H-1 untuk 1 posisi sebesar 0,0485% ∆k/k dan 0,0431% ∆k/k. Pada variasi 2 posisi iradiasi, dihasilkan oleh kombinasi grid A-2 dan J-2 dengan nilai 0,2993% ∆k/k dan 0,2774% ∆k/k. Sedangkan pada variasi 3 posisi, dihasilkan oleh kombinasi grid A-2, J-2 dan H-2 dengan nilai 0,4138% ∆k/k baik pada kapsul tanpa sekat maupun dengan sekat. Selisih nilai perubahan reaktivitas terkecil antara kapsul tanpa sekat dan dengan sekat pada variasi grid 1 dan 2 posisi masing-masing sebesar 0,0054% dan 0,0219% ∆k/k. Sedangkan pada variasi grid 3 posisi menunjukan nilai yang sama. Keseluruhan nilai perubahan reaktivitas masih dibawah nilai batas yang ditentukan untuk pengoperasian reaktor RSG-GAS sebesar 0,5% ∆k/k. Kata kunci : batu topaz, boron karbida, berilium, BATAN-2DIFF, reaktor RSG-GAS
{"title":"Penentuan Posisi Iradiasi Batu Topaz Dengan Kapsul dan Pengarah Boron Karbida (B4C) di Reaktor RSG-GAS Menggunakan Program BATAN 2-DIFF","authors":"Fitri Susanti","doi":"10.17146/bprn.2022.19.2.6646","DOIUrl":"https://doi.org/10.17146/bprn.2022.19.2.6646","url":null,"abstract":"PENENTUAN POSISI IRADIASI BATU TOPAZ DENGAN KAPSUL DAN PENGARAH BORON KARBIDA (B4C) DI REAKTOR RSG-GAS MENGGUNAKAN PROGRAM BATAN-2DIFF. Secara rutin iradiasi pewarnaan batu topaz di reaktor RSG-GAS dilakukan pada fasilitas irradiation position (IP). Adanya permintaan target iradiasi lain pada fasilitas yang sama, menyebabkan perlu adanya pengembangan fasilitas iradiasi baru yang dapat digunakan sebagai pengganti fasilitas iradiasi batu topaz. Hal ini dilakukan pada grid berilium yang digunakan sebagai reflektor dalam reaktor. Lamanya waktu paruh akibat interaksi material pengotor teraktivasi dengan neutron termal dalam iradiasi batu topaz merupakan hal lain yang juga perlu dipertimbangkan. Pengembangan teknik iradiasi batu topaz dengan kapsul dan pengarah B4C menjadi solusi karena sifat B4C sebagai penyerap neutron yang baik. Keuntungan dari pengembangan posisi iradiasi pada berilium yang jauh dari daerah bahan bakar menurunkan risiko gangguan distribusi fluk neutron di teras reaktor akibat penggunaan material B4C. Selain itu, penggunaan material B4C akan menurunkan interaksi neutron termal dan memperbesar interaksi neutron cepat dalam pewarnaan batu topaz. Penentuan posisi grid berilium yang baik digunakan dalam iradiasi batu topaz dengan kapsul dan pengarah B4C perlu dilakukan untuk menjamin keselamatan operasi reaktor RSG-GAS. Penelitian dilakukan dengan perhitungan keselamatan neutronik menggunakan program komputer code BATAN-2DIFF (2 dimensi) dan WIMSD5 untuk generasi tampang lintang. Hasil perhitungan menunjukan iradiasi batu topaz dengan kapsul dan pengarah B4C tidak dapat dilakukan pada grid berilium yang berdekatan langsung dengan bahan bakar karena akan menghasilkan gangguan reaktivitas yang besar terhadap teras reaktor. Perubahan reaktivitas terkecil antara kapsul tanpa sekat dan dengan sekat dihasilkan oleh grid berilium H-1 untuk 1 posisi sebesar 0,0485% ∆k/k dan 0,0431% ∆k/k. Pada variasi 2 posisi iradiasi, dihasilkan oleh kombinasi grid A-2 dan J-2 dengan nilai 0,2993% ∆k/k dan 0,2774% ∆k/k. Sedangkan pada variasi 3 posisi, dihasilkan oleh kombinasi grid A-2, J-2 dan H-2 dengan nilai 0,4138% ∆k/k baik pada kapsul tanpa sekat maupun dengan sekat. Selisih nilai perubahan reaktivitas terkecil antara kapsul tanpa sekat dan dengan sekat pada variasi grid 1 dan 2 posisi masing-masing sebesar 0,0054% dan 0,0219% ∆k/k. Sedangkan pada variasi grid 3 posisi menunjukan nilai yang sama. Keseluruhan nilai perubahan reaktivitas masih dibawah nilai batas yang ditentukan untuk pengoperasian reaktor RSG-GAS sebesar 0,5% ∆k/k. Kata kunci : batu topaz, boron karbida, berilium, BATAN-2DIFF, reaktor RSG-GAS","PeriodicalId":408438,"journal":{"name":"Reaktor : Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir","volume":"16 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122302114","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-29DOI: 10.17146/bprn.2022.19.2.6690
Marliyadi Pancoko
TINJAUAN TEKNOLOGI SINTILATOR ORGANIK PLASTIK UNTUK DETEKTOR NUKLIR. Sintilator plastik banyak dikembangkan untuk penggunaan dibidang detektor nuklir, positron emission tomography di kedokteran bahkan untuk hadronic calorimeter dalam riset fisika energi tinggi. Berbeda dengan kristal anorganik seperti NaI(Tl) yang higroskopik dan relatif mahal, sintilator organik plastik meskipun menghasilkan light output di kisaran 10.000 foton/MeV, seperempat dari sintilator anorganik, tetapi menghasilkan waktu peluruhan 2- 4 ns yang sangat responsif sebagai detektor nuklir, disamping keuntungan sifat fleksibel, dapat difabrikasi untuk ukuran /volume besar serta relative ekonomis. Matrik dasar sintilator plastik umumnya menggunakan polystyrene, polyvinyltoluene, bahkan epoxy, yaitu semua polimer aromatik yang mengandung cincin benzene, yang di dalamnya dilarutkan bahan pendar atau dopan seperti PPO (2,5-diphenyloxazole), p-TP (para-terphenyl) serta wavelenght shifter (WLS) seperti POPOP (1,4-bis [2- (phenyloxazolyl)] - benzena) untuk mendapatkan spektrum cahaya tampak di 400 - 425 nm. Artikel tinjauan teknologi ini akan mengulas empat metode sintesis sintilator plastik dan karakterisasinya di bidang deteksi radiasi nuklir, yaitu metode polimerisasi adisi, polimerisasi termoset, metode injeksi dan metode 3D printing.
{"title":"Tinjauan Teknologi Sintilator Organik Plastik Untuk Detektor Nuklir","authors":"Marliyadi Pancoko","doi":"10.17146/bprn.2022.19.2.6690","DOIUrl":"https://doi.org/10.17146/bprn.2022.19.2.6690","url":null,"abstract":"TINJAUAN TEKNOLOGI SINTILATOR ORGANIK PLASTIK UNTUK DETEKTOR NUKLIR. Sintilator plastik banyak dikembangkan untuk penggunaan dibidang detektor nuklir, positron emission tomography di kedokteran bahkan untuk hadronic calorimeter dalam riset fisika energi tinggi. Berbeda dengan kristal anorganik seperti NaI(Tl) yang higroskopik dan relatif mahal, sintilator organik plastik meskipun menghasilkan light output di kisaran 10.000 foton/MeV, seperempat dari sintilator anorganik, tetapi menghasilkan waktu peluruhan 2- 4 ns yang sangat responsif sebagai detektor nuklir, disamping keuntungan sifat fleksibel, dapat difabrikasi untuk ukuran /volume besar serta relative ekonomis. Matrik dasar sintilator plastik umumnya menggunakan polystyrene, polyvinyltoluene, bahkan epoxy, yaitu semua polimer aromatik yang mengandung cincin benzene, yang di dalamnya dilarutkan bahan pendar atau dopan seperti PPO (2,5-diphenyloxazole), p-TP (para-terphenyl) serta wavelenght shifter (WLS) seperti POPOP (1,4-bis [2- (phenyloxazolyl)] - benzena) untuk mendapatkan spektrum cahaya tampak di 400 - 425 nm. Artikel tinjauan teknologi ini akan mengulas empat metode sintesis sintilator plastik dan karakterisasinya di bidang deteksi radiasi nuklir, yaitu metode polimerisasi adisi, polimerisasi termoset, metode injeksi dan metode 3D printing.","PeriodicalId":408438,"journal":{"name":"Reaktor : Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128702827","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-29DOI: 10.17146/bprn.2022.19.2.6661
A. Hakim
Lutesium-177 (l77Lu) merupakan salah satu radioisotop yang efektif untuk terapi kanker prostat. Radioisotop 177Lu diproduksi dengan cara mengiradiasi target Lu2O3 di teras reaktor RSG-GAS. Untuk keperluan pengendalian keselamatan iradiasi di teras reaktor RSG-GAS, pada iradiasi target Lu2O3 perlu dilakukan beberapa perhitungan, salah satunya adalah perhitungan perpindahan panas target ke pendingin primer kolam reaktor. Panas gamma yang terbangkitkan pada target dan kapsul perlu dibuang ke sistem pendingin reaktor agar tidak mengakibatkan kerusakan target. Profil suhu dari pusat target sampai dinding terluar dari kapsul selama iradiasi dihitung dengan menggunakan program GENGTC (Generalized Gap Temperature Calculator) yang dijalankan dengan program komputer BASIC. Dari hasil perhitungan dihasilkan suhu pada pusat target maupun suhu pada kapsul lebih kecil dari titik lelehnya sehingga integritas target dan kapsul masih terjaga
Lutesium-177 (l77Lu)是治疗前列腺癌最有效的放射性同位素之一。放射性同位素177Lu是通过在RSG-GAS反应堆的平台上辐射目标Lu2O3而产生的。为了控制RSG-GAS反应堆的辐射量,在辐射带中,目标Lu2O3需要进行一些计算,其中之一是将目标热交换到反应堆的主冷却池。在目标上辐射的伽玛热量和胶囊需要将其倾倒到反应堆冷却系统中,以免对目标造成损害。在辐射过程中,从中心到舱外的温度轮廓是由基本计算机程序启动的gangtc (Generalized Gap Calculator)程序计算出来的。计算结果显示,核心的温度和胶囊的温度都小于熔点,从而保持目标和胶囊的完整性
{"title":"Analisis Perhitungan Pembangkitan Panas Target Lu2O3 di Teras Reaktor RSG-GAS menggunakan Program GENGTC","authors":"A. Hakim","doi":"10.17146/bprn.2022.19.2.6661","DOIUrl":"https://doi.org/10.17146/bprn.2022.19.2.6661","url":null,"abstract":"Lutesium-177 (l77Lu) merupakan salah satu radioisotop yang efektif untuk terapi kanker prostat. Radioisotop 177Lu diproduksi dengan cara mengiradiasi target Lu2O3 di teras reaktor RSG-GAS. Untuk keperluan pengendalian keselamatan iradiasi di teras reaktor RSG-GAS, pada iradiasi target Lu2O3 perlu dilakukan beberapa perhitungan, salah satunya adalah perhitungan perpindahan panas target ke pendingin primer kolam reaktor. Panas gamma yang terbangkitkan pada target dan kapsul perlu dibuang ke sistem pendingin reaktor agar tidak mengakibatkan kerusakan target. Profil suhu dari pusat target sampai dinding terluar dari kapsul selama iradiasi dihitung dengan menggunakan program GENGTC (Generalized Gap Temperature Calculator) yang dijalankan dengan program komputer BASIC. Dari hasil perhitungan dihasilkan suhu pada pusat target maupun suhu pada kapsul lebih kecil dari titik lelehnya sehingga integritas target dan kapsul masih terjaga","PeriodicalId":408438,"journal":{"name":"Reaktor : Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130528164","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-29DOI: 10.17146/bprn.2022.19.2.6549
Masripah Triharto, M. Fadila, Septi Rizkine Pramukti, Zaidi Oktari
PENILAIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KOMPETENSI LABORATORIUM UJI DAN KALIBRASI SESUAI ISO/IEC 17025:2017. Pemantauan efektivitas penerapan sistem manajemen Laboratorium Uji dan Kalibrasi PRTBBN sesuai persyaratan ISO/IEC 17025:2017 dilakukan dengan tujuan memastikan semua persyaratan yang dipersyaratkan telah diimplementasikan secara efektif dan untuk dapat mendeteksi masalah yang ada, sehingga PRTBBN dapat melihat peluang perbaikan dan peningkatan untuk memperkuat penerapan sistem manajemen. Penelitian ini menggunakan data ketidaksesuaian pada survailen KAN Tahun 2021. Fokus penelitian ini adalah pada ketidaksesuaian yang terkait dengan kualitas output yaitu ketidaksesuaian berpotensi pada penurunan keabsahan hasil uji / kalibrasi, yaitu pada klausul 7.7 yaitu terdapat ketidaksesuaian peralatan yang belum melakukan kegiatan uji banding / uji profisiensi sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan. PRTBBN telah melakukan implementasi pemastian keabsahan hasil uji, diantaranya adalah penggunaan bahan referensi atau bahan standar, penggunaan peralatan yang telah terkalibrasi, penggunaan quality control, pengujian dengan metode uji yang telah divalidasi atau di verifikasi, dll. Dengan banyaknya upaya lain dalam pemastian hasil uii dan kalibrasi yang tidak menjadi ketidaksesuaian merupakan indikator masih efektifnya implementasi sistem manajemen laboratorium uji dan kalibrasi di PRTBBN, serta tidak adanya ketidaksesuaian kategori 1 mengindikasi tidak adanya kegagalan dalam mengimplementasikan satu atau lebih persyaratan akreditasi yang berakibat timbulnya keraguan terhadap kredibilitas hasil penilaian kesesuaian yang diterbitkan lembaga penilaian kesesuaian. Untuk mencegah tidak terulangnya ketidaksesuaian tersebut maka PRTBBN harus menyiapkan sumber daya baik personil maupun pendanaan dalam perencanaan kegiatan uji banding/uji profisiensi.
{"title":"Penilaian Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Kompetensi Laboratorium Uji dan Kalibrasi Sesuai ISO/IEC 17025:2017","authors":"Masripah Triharto, M. Fadila, Septi Rizkine Pramukti, Zaidi Oktari","doi":"10.17146/bprn.2022.19.2.6549","DOIUrl":"https://doi.org/10.17146/bprn.2022.19.2.6549","url":null,"abstract":"PENILAIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KOMPETENSI LABORATORIUM UJI DAN KALIBRASI SESUAI ISO/IEC 17025:2017. Pemantauan efektivitas penerapan sistem manajemen Laboratorium Uji dan Kalibrasi PRTBBN sesuai persyaratan ISO/IEC 17025:2017 dilakukan dengan tujuan memastikan semua persyaratan yang dipersyaratkan telah diimplementasikan secara efektif dan untuk dapat mendeteksi masalah yang ada, sehingga PRTBBN dapat melihat peluang perbaikan dan peningkatan untuk memperkuat penerapan sistem manajemen. Penelitian ini menggunakan data ketidaksesuaian pada survailen KAN Tahun 2021. Fokus penelitian ini adalah pada ketidaksesuaian yang terkait dengan kualitas output yaitu ketidaksesuaian berpotensi pada penurunan keabsahan hasil uji / kalibrasi, yaitu pada klausul 7.7 yaitu terdapat ketidaksesuaian peralatan yang belum melakukan kegiatan uji banding / uji profisiensi sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan. PRTBBN telah melakukan implementasi pemastian keabsahan hasil uji, diantaranya adalah penggunaan bahan referensi atau bahan standar, penggunaan peralatan yang telah terkalibrasi, penggunaan quality control, pengujian dengan metode uji yang telah divalidasi atau di verifikasi, dll. Dengan banyaknya upaya lain dalam pemastian hasil uii dan kalibrasi yang tidak menjadi ketidaksesuaian merupakan indikator masih efektifnya implementasi sistem manajemen laboratorium uji dan kalibrasi di PRTBBN, serta tidak adanya ketidaksesuaian kategori 1 mengindikasi tidak adanya kegagalan dalam mengimplementasikan satu atau lebih persyaratan akreditasi yang berakibat timbulnya keraguan terhadap kredibilitas hasil penilaian kesesuaian yang diterbitkan lembaga penilaian kesesuaian. Untuk mencegah tidak terulangnya ketidaksesuaian tersebut maka PRTBBN harus menyiapkan sumber daya baik personil maupun pendanaan dalam perencanaan kegiatan uji banding/uji profisiensi.","PeriodicalId":408438,"journal":{"name":"Reaktor : Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114454538","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien, sebagaimana tercantum pada penjelasan pasal 46 ayat (1) Undang-Undang No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Perkembangan teknologi digital perlu dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam penyelenggaraan rekam medis. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 Tentang Rekam Medis yang mewajibkan setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk menyelenggarakan Rekam Medis Elektronik. Peraturan ini perlu diimplementasikan untuk pengelolaan data hasil pemantauan kesehatan pekerja radiasi dalam berkas rekam medis. Untuk implementasi perlu disiapkan penyusunan perangkat lunak sistem elektronik yang akan digunakan serta sumber daya manusia pengelola, Hasilnya data kesehatan yang terbangun dapat terintegrasi dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan tetap memperhatikan keamanan, kerahasiaan data dan informasi, serta memenuhi ketentuan-ketentuan rekam jejak medis.
{"title":"Implementasi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 Tentang Rekam Medis Terhadap Hasil Pemantauan Kesehatan Pekerja Radiasi di Kawasan Nuklir Serpong","authors":"Frida Yunisca, Enny Chalimah, Leonardo Oloan Agusta Sitanggang","doi":"10.17146/bprn.2022.19.2.6700","DOIUrl":"https://doi.org/10.17146/bprn.2022.19.2.6700","url":null,"abstract":"Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien, sebagaimana tercantum pada penjelasan pasal 46 ayat (1) Undang-Undang No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Perkembangan teknologi digital perlu dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam penyelenggaraan rekam medis. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 Tentang Rekam Medis yang mewajibkan setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk menyelenggarakan Rekam Medis Elektronik. Peraturan ini perlu diimplementasikan untuk pengelolaan data hasil pemantauan kesehatan pekerja radiasi dalam berkas rekam medis. Untuk implementasi perlu disiapkan penyusunan perangkat lunak sistem elektronik yang akan digunakan serta sumber daya manusia pengelola, Hasilnya data kesehatan yang terbangun dapat terintegrasi dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan tetap memperhatikan keamanan, kerahasiaan data dan informasi, serta memenuhi ketentuan-ketentuan rekam jejak medis.","PeriodicalId":408438,"journal":{"name":"Reaktor : Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir","volume":"32 13","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114111508","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-08DOI: 10.17146/bprn.2022.19.1.6577
Septi Rizkine Pramukti
Audit internal menjadi bagian tak terpisahkan dalam penerapan sistem manajemen pada suatu organisasi. Hasil dari audit internal digunakan sebagai saran perbaikan dan pengembangan sehingga dapat memberikan nilai tambah untuk organisasi. Laboratorium Uji dan Kalibrasi PRTBBN telah terakreditasi ISO/IEC 17025/2017 oleh KAN sehingga melakukan audit setiap tahunnya mengacu pada ISO/IEC 17025/2017. Hasil audit internal selama 4 tahun yaitu tahun 2018, 2019, 2020 dan 2021 terdapat temuan dengan porsi terbanyak dan berulang yaitu klausul 6.4 (Peralatan) sebanyak 18,67%, 7.5 (Rekaman Teknis) sebanyak 11,48% dan 8.4 (Pengendalian Rekaman) sebanyak 11,48%. Hasil ini menunjukan bahwa pada klausul-klausul tersebut masih perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan. Analisis pada setiap klausul dilakukan dengan diagram fishbone sehingga dapat diketahui akar masalahnya
{"title":"Evaluasi Audit Internal Sesuai ISO/IEC 17025/2017 Dalam Memberi Nilai Tambah Organisasi","authors":"Septi Rizkine Pramukti","doi":"10.17146/bprn.2022.19.1.6577","DOIUrl":"https://doi.org/10.17146/bprn.2022.19.1.6577","url":null,"abstract":"Audit internal menjadi bagian tak terpisahkan dalam penerapan sistem manajemen pada suatu organisasi. Hasil dari audit internal digunakan sebagai saran perbaikan dan pengembangan sehingga dapat memberikan nilai tambah untuk organisasi. Laboratorium Uji dan Kalibrasi PRTBBN telah terakreditasi ISO/IEC 17025/2017 oleh KAN sehingga melakukan audit setiap tahunnya mengacu pada ISO/IEC 17025/2017. Hasil audit internal selama 4 tahun yaitu tahun 2018, 2019, 2020 dan 2021 terdapat temuan dengan porsi terbanyak dan berulang yaitu klausul 6.4 (Peralatan) sebanyak 18,67%, 7.5 (Rekaman Teknis) sebanyak 11,48% dan 8.4 (Pengendalian Rekaman) sebanyak 11,48%. Hasil ini menunjukan bahwa pada klausul-klausul tersebut masih perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan. Analisis pada setiap klausul dilakukan dengan diagram fishbone sehingga dapat diketahui akar masalahnya","PeriodicalId":408438,"journal":{"name":"Reaktor : Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir","volume":"26 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126061992","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-08DOI: 10.17146/bprn.2022.19.1.6595
J. Panggabean
Analisis koefisien reaktivitas teras RSG-GAS pada kondisi Hot Full Power (HFP) telah dilakukan karena sangat berhubungan dengan keselamatan operasi. Perhitungan parameter ini belum pernah dilakukan, saat ini dilakukan dengan menggunakan dengan program komputer WIMSD-5B dan Batan-2DIFF. Program WIMSD-5B menggunakan data nuklir ENDFB-VIII.0 dengan muatan 250gram digunakan untuk menggenerasi tampang lintang makroskopik material teras dan program Batan-2DIFF digunakan untuk perhitungan teras. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besaran parameter neutronik koefisien reaktivitas pada teras RSG-GAS dengan kondisi hot full power. Hasil perhitungan koefisien reaktivitas temperatur moderator dan temperature bahan bakar pada kondisi HFP adalah negatif dan nilainya tidak sama untuk setiap temperatur. Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa teras reaktor bersifat undermoderated dan sesuai dengan harapan. Kata kunci : koefisien reaktivitas, teras RSG-GAS, WIMSD-5B, Batan-2DIFF, hot full power
对热全功率条件下RSG-GAS底漆系数的分析与操作安全高度相关。目前使用WIMSD-5B计算机程序和Batan-2DIFF进行了这些参数计算。wims5b计划使用ENDFB-VIII核数据。带有250克有效载荷的0用于可见地梯田材料和ba祖先- 2diff计划的可见地计算。本研究的目的是确定RSG-GAS平台上具有全功率条件下的中微子余量参数。温和的温度和支持HFP的燃料温度系数计算结果为负,每次温度不平等。计算结果可以得出结论,反应堆的核心是温和的,符合预期。关键字:反射系数,门廊RSG-GAS, WIMSD-5B, batan2diff, full power
{"title":"Analisis Koefisien Reaktivitas Teras RSG-GAS pada Kondisi Hot Full Power (HFP)","authors":"J. Panggabean","doi":"10.17146/bprn.2022.19.1.6595","DOIUrl":"https://doi.org/10.17146/bprn.2022.19.1.6595","url":null,"abstract":"Analisis koefisien reaktivitas teras RSG-GAS pada kondisi Hot Full Power (HFP) telah dilakukan karena sangat berhubungan dengan keselamatan operasi. Perhitungan parameter ini belum pernah dilakukan, saat ini dilakukan dengan menggunakan dengan program komputer WIMSD-5B dan Batan-2DIFF. Program WIMSD-5B menggunakan data nuklir ENDFB-VIII.0 dengan muatan 250gram digunakan untuk menggenerasi tampang lintang makroskopik material teras dan program Batan-2DIFF digunakan untuk perhitungan teras. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besaran parameter neutronik koefisien reaktivitas pada teras RSG-GAS dengan kondisi hot full power. Hasil perhitungan koefisien reaktivitas temperatur moderator dan temperature bahan bakar pada kondisi HFP adalah negatif dan nilainya tidak sama untuk setiap temperatur. Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa teras reaktor bersifat undermoderated dan sesuai dengan harapan. Kata kunci : koefisien reaktivitas, teras RSG-GAS, WIMSD-5B, Batan-2DIFF, hot full power","PeriodicalId":408438,"journal":{"name":"Reaktor : Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126076211","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-08DOI: 10.17146/bprn.2022.19.1.6537
Puspitasari Ramadania
Pengelolaan limbah radioaktif padat termasuk kegiatan yang melibatkan aktivitas manual yang memiliki risiko ergonomi dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kesalahan postur kerja pekerja radiasi saat pengelolaan limbah radioaktif padat di instalasi nuklir X dan merekomendasikan pengendalian untuk mengurangi risiko terjadinya MSDs. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Instrumen yang digunakan untuk mengukur risiko ergonomi adalah Quick Exposure Check sedangkan keluhan MSDs menggunakan Nordic Body Map. Metode analisis yang digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-Square dan rekomendasi postur kerja digambarkan dengan software CATIA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja mengalami keluhan MSDs sebesar 90% dengan keluhan tertinggi pada pinggang (28,57%), lengan kiri atas (17,86%), leher bawah, bahu kanan dan kiri, punggung, lutut kanan dan kiri (14,29%) dan tangan kanan (10,71%). Tingkat risiko ergonomi dengan kategori tinggi sebanyak 6 orang (60%) dan kategori sangat tinggi sebanyak 4 orang (40%). Potensi risiko ergonomi memiliki hubungan signifikan terhadap keluhan MSDs (P-value = 0,002) sedangkan jenis kelamin (P-value = 0,197), usia (P-value = 0,240), masa kerja (P-value = 0,240) dan indeks massa tubuh (P-value = 0,778) tidak memiliki hubungan signifikan dengan keluhan MSDs. Rekomendasi pengendalian dengan perbaikan postur kerja, perbaikan stasiun kerja dan penambahan alat bantu kerja.
{"title":"Postur Kerja Pekerja Pengelolaan Limbah Radioaktif Padat di Instalasi Nuklir X : Potensi Risiko dan Rekomendasi Pengendalian","authors":"Puspitasari Ramadania","doi":"10.17146/bprn.2022.19.1.6537","DOIUrl":"https://doi.org/10.17146/bprn.2022.19.1.6537","url":null,"abstract":"Pengelolaan limbah radioaktif padat termasuk kegiatan yang melibatkan aktivitas manual yang memiliki risiko ergonomi dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kesalahan postur kerja pekerja radiasi saat pengelolaan limbah radioaktif padat di instalasi nuklir X dan merekomendasikan pengendalian untuk mengurangi risiko terjadinya MSDs. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Instrumen yang digunakan untuk mengukur risiko ergonomi adalah Quick Exposure Check sedangkan keluhan MSDs menggunakan Nordic Body Map. Metode analisis yang digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-Square dan rekomendasi postur kerja digambarkan dengan software CATIA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja mengalami keluhan MSDs sebesar 90% dengan keluhan tertinggi pada pinggang (28,57%), lengan kiri atas (17,86%), leher bawah, bahu kanan dan kiri, punggung, lutut kanan dan kiri (14,29%) dan tangan kanan (10,71%). Tingkat risiko ergonomi dengan kategori tinggi sebanyak 6 orang (60%) dan kategori sangat tinggi sebanyak 4 orang (40%). Potensi risiko ergonomi memiliki hubungan signifikan terhadap keluhan MSDs (P-value = 0,002) sedangkan jenis kelamin (P-value = 0,197), usia (P-value = 0,240), masa kerja (P-value = 0,240) dan indeks massa tubuh (P-value = 0,778) tidak memiliki hubungan signifikan dengan keluhan MSDs. Rekomendasi pengendalian dengan perbaikan postur kerja, perbaikan stasiun kerja dan penambahan alat bantu kerja.","PeriodicalId":408438,"journal":{"name":"Reaktor : Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127562244","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-08DOI: 10.17146/bprn.2022.19.1.6608
Agung Satriyo, S.Si, Jaja Sukmana
ABSTRAKKAJIAN RISIKO OPERASIONAL PADA PENGEMBANGAN SISTEM KEGEMPAAN REAKTOR RSG-GAS. Sistem pamantauan kegempaan yang terdapat di panel tegak Ruang Kendali Utama reaktor Serba Guna-G.A. Siwabessy berfungsi memberikan peringatan adanya kejadian gempa kepada Supervisor reaktor. Pengambilan keputusan dengan kurangnya indikator yang kurang spesifik, akan mengakibatkan beberapa dampak negatif yang didasari human eror. Hal ini didasari akibat belum adanya perangkat instrumentasi yang dapat menampilkan nilai percepatan tanah secara realtime. Sistem instrumentasi kegempaan di reaktor RSG-GAS berupa indikator lampu yang membagi alarm gempa menjadi dua tingkat, yaitu alarm “seismic recording” (level 1) dan alarm “eathquake” (level 2). Keduanya tidak dapat menghentikan operasi reaktor secara otomatis, namun berfungsi memberikan peringatan kepada Supervisor untuk mengambil keputusan melanjutkan atau menghentikan operasi reaktor. Dengan demikian diperlukan kajian (termasuk kajian risiko) untuk pengembangan sistem instrumentasi kegempaan yang lebih bermanfaat secara teknis. Kajian risiko ini melakukan identifikasi potensi hambatan yang meliputi pengenalan kegiatan dan pengenalan potensi hambatan. Melakukan penilaian risiko sesuai dengan ruang lingkup, sifat, dan waktu untuk memastikan agar bersifat proaktif dan bukan reaktif; dan identifikasi prioritas, serta aplikasi pengendalian yang sesuai. Dari penilaian risiko operasional yang dilakukan diperoleh peringkat penilaian risiko paling besar adalah 16 dan 15. Hal ini berarti peringkat penilaian risiko mempunyai predikat ‘D’ dengan risiko belum dapat diterima, sehingga perlu dilakukan tindakan pengendalian tambahan yang diprioritaskan. Kata kunci: Gempa bumi, alarm, SSE, risiko.
{"title":"Kajian Risiko Operasional Pada Pengembangan Sistem Kegempaan Reaktor RSG-GAS","authors":"Agung Satriyo, S.Si, Jaja Sukmana","doi":"10.17146/bprn.2022.19.1.6608","DOIUrl":"https://doi.org/10.17146/bprn.2022.19.1.6608","url":null,"abstract":"ABSTRAKKAJIAN RISIKO OPERASIONAL PADA PENGEMBANGAN SISTEM KEGEMPAAN REAKTOR RSG-GAS. Sistem pamantauan kegempaan yang terdapat di panel tegak Ruang Kendali Utama reaktor Serba Guna-G.A. Siwabessy berfungsi memberikan peringatan adanya kejadian gempa kepada Supervisor reaktor. Pengambilan keputusan dengan kurangnya indikator yang kurang spesifik, akan mengakibatkan beberapa dampak negatif yang didasari human eror. Hal ini didasari akibat belum adanya perangkat instrumentasi yang dapat menampilkan nilai percepatan tanah secara realtime. Sistem instrumentasi kegempaan di reaktor RSG-GAS berupa indikator lampu yang membagi alarm gempa menjadi dua tingkat, yaitu alarm “seismic recording” (level 1) dan alarm “eathquake” (level 2). Keduanya tidak dapat menghentikan operasi reaktor secara otomatis, namun berfungsi memberikan peringatan kepada Supervisor untuk mengambil keputusan melanjutkan atau menghentikan operasi reaktor. Dengan demikian diperlukan kajian (termasuk kajian risiko) untuk pengembangan sistem instrumentasi kegempaan yang lebih bermanfaat secara teknis. Kajian risiko ini melakukan identifikasi potensi hambatan yang meliputi pengenalan kegiatan dan pengenalan potensi hambatan. Melakukan penilaian risiko sesuai dengan ruang lingkup, sifat, dan waktu untuk memastikan agar bersifat proaktif dan bukan reaktif; dan identifikasi prioritas, serta aplikasi pengendalian yang sesuai. Dari penilaian risiko operasional yang dilakukan diperoleh peringkat penilaian risiko paling besar adalah 16 dan 15. Hal ini berarti peringkat penilaian risiko mempunyai predikat ‘D’ dengan risiko belum dapat diterima, sehingga perlu dilakukan tindakan pengendalian tambahan yang diprioritaskan. Kata kunci: Gempa bumi, alarm, SSE, risiko.","PeriodicalId":408438,"journal":{"name":"Reaktor : Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123553145","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-08DOI: 10.17146/bprn.2022.19.1.6524
A. Hakim
Pemodelan reaktor sebagai sebuah titik menghasilkan satu set pasangan persamaan diferensial biasa yang disebut sebagai persamaan kinetika reaktor titik (reactor point kinetic). Persamaan tersebut merupakan persamaan simultan orde satu yang menggambarkan perilaku reaktor gayut waktu. Persamaan kinetika reaktor titik dapat diselesaikan secara numerik, salah satunya dengan metode Runge Kutta Orde 4. Metode Runge Kutta Orde 4 dipilih karena memberikan hasil perhitungan yang lebih akurat meskipun dengan pemrograman yang relatif lebih sulit. Pemrograman dilakukan dalam bahasa FORTRAN, sedangkan hasil perhitungan divisualisasikan dengan Matlab. Penelitian ini bertujuan menyajikan penyelesaian persamaan kinetika reaktor titik secara numerik menggunakan metode Runge Kutta Orde 4 untuk menggambarkan hubungan reaktivitas dengan fluks neutron dalam teras reaktor. Langkah pertama, penentuan nilai densitas neutron awal (No), konsentrasi prekursor neutron awal (Co), reaktivitas awal (ρo), fraksi neutron kasip (βi), waktu generasi neutron kasip, dan konstanta peluruhan prekursor (λi). Langkah kedua, menyelesaikan persamaan diferensial densitas neutron dan konsentrasi prekursor dengan metode Runge Kutta Orde 4, Langkah ketiga, melakukan simulasi insersi reaktivitas step, sinusoidal dan reaktivitas fungsi densitas neutron. Langkah keempat, membuat visualisasi dengan Matlab. Data yang digunakan dalam perhitungan kinetika reaktor titik adalah data parameter kinetika teras TWC Silisida RSG-GAS Tabel V-17 LAK Rev. 11 tahun 2020. Hasil kajian menunjukkan bahwa penyelesaian persamaan kinetika reaktor titik dengan metode Runge Kutta Orde 4 menunjukkan perilaku fluks neutron di dalam teras akibat insersi reaktivitas yang sesuai dengan teori kinetika reaktor. Hasil kajian juga dapat menggambarkan hubungan antara reaktivitas dengan fluks neutron dalam teras pada insersi reaktivitas undak (step), sinusoidal, dan reaktivitas fungsi densitas neutron
将反应堆建模为一个点,产生一组普通微分方程,称为点反应器点动力学方程。这个方程是一个同时的方程,描述了gaut反应堆的行为。点动力学方程可以通过数字来解决,其中之一是第四阶段的Runge Kutta of order of four。第四种Runge Kutta方法的选择,是因为它提供了一个更精确的计算结果,尽管它的程序比较复杂。编程是用FORTRAN语言进行的,部门计算的结果是用Matlab观察的。本研究旨在用第四种Runge Kutta mark 4方法,用数字方法来解决点反应堆的动力学方程,来描述反应与反应堆露台上的中子通量之间的关系。第一步,确定价值测量中子密度前体(No),专注中子开始(Co)、反应性(ρo初)、中子kasip成分(βi),中子kasip一代,衰变常数时间前体(λi)。第二步,用Runge Kutta排序4、第三步的方法来完成中子密度密度方程和前体密度浓度方程,进行一步一步的抑制反应、正弦和中子密度函数的反应。第四步,和Matlab一起创建可视化。点动力学计算中使用的数据是TWC气体参数TWC气体表V-17 LAK Rev. 2020年11日。研究表明,点反应堆的动力学方程与第四阶段的Runge Kutta宗的方法相一致,显示出梯田中中子通量的行为与反应堆动力学理论相一致。这项研究还可以描述undak resersi(踏步)、sinusoidal和中子密度函数的回流之间的反应
{"title":"Simulasi Perilaku Fluks Neutron di Reaktor RSG-GAS dengan Metode RUNGE KUTTA","authors":"A. Hakim","doi":"10.17146/bprn.2022.19.1.6524","DOIUrl":"https://doi.org/10.17146/bprn.2022.19.1.6524","url":null,"abstract":"Pemodelan reaktor sebagai sebuah titik menghasilkan satu set pasangan persamaan diferensial biasa yang disebut sebagai persamaan kinetika reaktor titik (reactor point kinetic). Persamaan tersebut merupakan persamaan simultan orde satu yang menggambarkan perilaku reaktor gayut waktu. Persamaan kinetika reaktor titik dapat diselesaikan secara numerik, salah satunya dengan metode Runge Kutta Orde 4. Metode Runge Kutta Orde 4 dipilih karena memberikan hasil perhitungan yang lebih akurat meskipun dengan pemrograman yang relatif lebih sulit. Pemrograman dilakukan dalam bahasa FORTRAN, sedangkan hasil perhitungan divisualisasikan dengan Matlab. Penelitian ini bertujuan menyajikan penyelesaian persamaan kinetika reaktor titik secara numerik menggunakan metode Runge Kutta Orde 4 untuk menggambarkan hubungan reaktivitas dengan fluks neutron dalam teras reaktor. Langkah pertama, penentuan nilai densitas neutron awal (No), konsentrasi prekursor neutron awal (Co), reaktivitas awal (ρo), fraksi neutron kasip (βi), waktu generasi neutron kasip, dan konstanta peluruhan prekursor (λi). Langkah kedua, menyelesaikan persamaan diferensial densitas neutron dan konsentrasi prekursor dengan metode Runge Kutta Orde 4, Langkah ketiga, melakukan simulasi insersi reaktivitas step, sinusoidal dan reaktivitas fungsi densitas neutron. Langkah keempat, membuat visualisasi dengan Matlab. Data yang digunakan dalam perhitungan kinetika reaktor titik adalah data parameter kinetika teras TWC Silisida RSG-GAS Tabel V-17 LAK Rev. 11 tahun 2020. Hasil kajian menunjukkan bahwa penyelesaian persamaan kinetika reaktor titik dengan metode Runge Kutta Orde 4 menunjukkan perilaku fluks neutron di dalam teras akibat insersi reaktivitas yang sesuai dengan teori kinetika reaktor. Hasil kajian juga dapat menggambarkan hubungan antara reaktivitas dengan fluks neutron dalam teras pada insersi reaktivitas undak (step), sinusoidal, dan reaktivitas fungsi densitas neutron","PeriodicalId":408438,"journal":{"name":"Reaktor : Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123220226","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}