Dermatitis merupakan penyakit kulit kronis, residif yang sering terjadi pada bayi, anak dan dewasa. Berbagai penelitian menyatakan bahwa prevalensi dermatitis makin meningkat setiap tahun sehingga menjadi masalah kesehatan besar. Berdasarkan data 10 penyakit terbanyak yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten OKU, proporsi penyakit dermatitis pada tahun 2021 sebesar 2.992 kasus (17,9%). UPTD Puskesmas Penyandingan, pada tahun 2021 proporsi penyakit dermatitis yaitu sebesar 227 kasus (14,4%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor resiko dermatitis pada anak yang datang berobat ke UPTD Puskesmas Penyandingan Kabupaten OKU Tahun 2022. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Populasi adalah seluruh pasien anak yang berobat ke UPTD Puskesmas Penyandingan Kabupaten OKU, berdasarkan data kunjungan bulan Januari – Maret 2022 berjumlah 246 anak, jadi rata-rata kunjungan perbulan sebanyak 82 anak. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Berdasarkan analisis univariat terdapat terdapat sebanyak 29 (35,4%) anak menderita Dermatitis, sebanyak 54 (65,9%) responden dengan kualitas air bersih memenuhi syarat, responden sebanyak 56 (68,3%) responden dengan personal hygiene baik dan sebanyak 50 (61%) responden dengan sanitasi lingkungan bersih. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa, hubungan yang bermakna antara kualitas air bersih dengan kejadian dermatitis pada anak dengan p value 0,001, ada hubungan yang bermakna antara personal hygiene dengan kejadian Dermatitis pada anak dengan p value 0,002 dan ada hubungan yang bermakna antara sanitasi lingkungan dengan kejadian Dermatitis pada anak p value 0,001. Ada hubungan yang bermakna antara kualitas air bersih, personal hygiene dan sanitasi lingkungan dengan kejadian dermatitis pada anak. Dermatitis is a chronic, residive skin disease that often occurs in infants, children and adults. Various studies state that the prevalence of dermatitis is increasing every year so that it becomes a major health problem. Based on data for the 10 most common diseases obtained from the OKU District Health Office, the proportion of dermatitis in 2021 was 2,992 cases (17.9%). UPTD Puskesmas Penyandingan, in 2021 the proportion of dermatitis was 227 cases (14.4%). This study aims to determine the risk factors for dermatitis in children who come for treatment to the UPTD Puskesmas Pengandingan, OKU Regency in 2021. The research design used was Cross Sectional. The population is all pediatric patients who seek treatment at the UPTD of the Puskesmas Penyandingan, OKU Regency, based on visit data from January to March 2022 totaling 246 children, so the average monthly visit is 82 children. The statistical test used is the chi square test. Based on univariate analysis, there were 29 (35.4%) children suffering from Dermatitis, 54 (65.9%) respondents with clean water quality met the requirements, 56 (68.3%) respondents with good personal hygiene and 50 respondents with good personal hyg
皮炎是一种慢性皮肤疾病,是婴儿、儿童和成年人常见的疾病之一。研究表明,皮炎的流行每年都在增加,这是一个重大的健康问题。根据OKU区卫生保健部门获得的10种最严重疾病的数据,2021年皮肤病的比例为2,992例(17.9%)。在2021年,特应性皮炎的比例为227例(14.4%)。该研究的目的是确定2022年因OKU区劫案而来治疗的儿童特应性皮炎的风险因素。所使用的研究设计为横向设计。据统计,从2022年1月至3月的探视记录来看,所有去UPTD Puskesmas治疗的儿童人数为246名儿童,平均每个月访问82名儿童。使用的统计结果是chi square测试。根据univariat的分析,儿童中大约有29(354%)患有前列腺炎,54(65.9%)有资格的淡水质量的受访者,56(65.3%)有良好个人卫生的受访者,以及50(61%)有良好环境卫生的受访者。二元分析结果显示,水质干净之间有意义的事件对孩子性皮炎与价值p 0.001, personal hygiene之间有意义的关系对孩子性皮炎发生的p value 0,002和卫生与环境之间有意义的关系性皮炎发生的p value 0.001的孩子。清洁水质、个人卫生和环境卫生与儿童皮炎事件之间存在显著的联系。皮炎是一种慢性皮肤耐药性的疾病,这种疾病经常发生在儿童、儿童和成人身上。特应性的疾病研究每年都在增加,所以出现了一个重大的健康问题。基于从OKU地区健康办公室获得的10种最常见疾病的数据,2021年皮炎的比例是2.992 cases(17.9%)。在2021年,特应性皮炎的比例是2-2-7 cases(14.4%)。这项研究旨在确定在2021年来治疗上肢性瞳孔疾病的风险因素。研究设计用的是横断面。人口是所有在儿童福利机构接受治疗的儿童儿童,OKU Regency,基于从1月到2022个总人数访问数据,所以平均每月访问82个儿童。使用的统计测试是chi square测试。基于单独分析,儿童有29(35.4%)的选择性分析,54(65.9%)儿童因健康水质而患病,56(63.3%)因个人卫生和50个健康健康反应反应。(61%)对清洁环境设施的回应。results》bivariate分析那里那是个浓厚,关系之间有干净的水质量和《儿童incidence of性皮炎与p value冰河世纪,是个有浓厚,personal hygiene之间关系和《儿童与p value 0.002 incidence of性皮炎和环境之间有一个浓厚,关系是sanitation之incidence性皮炎。儿童价值0.001。在清洁水的质量、个人卫生和环境设施与儿童皮炎的起源之间有重要的联系。
{"title":"FAKTOR RESIKO DERMATITIS PADA ANAK YANG DATANG BEROBAT KE UPTD PUSKESMAS PENYANDINGAN KABUPATEN OKU TAHUN 2022","authors":"E. Heryanto, Sabtian Sarwoko, Fera Meliyanti","doi":"10.55045/jkab.v11i1.133","DOIUrl":"https://doi.org/10.55045/jkab.v11i1.133","url":null,"abstract":"Dermatitis merupakan penyakit kulit kronis, residif yang sering terjadi pada bayi, anak dan dewasa. Berbagai penelitian menyatakan bahwa prevalensi dermatitis makin meningkat setiap tahun sehingga menjadi masalah kesehatan besar. Berdasarkan data 10 penyakit terbanyak yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten OKU, proporsi penyakit dermatitis pada tahun 2021 sebesar 2.992 kasus (17,9%). UPTD Puskesmas Penyandingan, pada tahun 2021 proporsi penyakit dermatitis yaitu sebesar 227 kasus (14,4%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor resiko dermatitis pada anak yang datang berobat ke UPTD Puskesmas Penyandingan Kabupaten OKU Tahun 2022. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Populasi adalah seluruh pasien anak yang berobat ke UPTD Puskesmas Penyandingan Kabupaten OKU, berdasarkan data kunjungan bulan Januari – Maret 2022 berjumlah 246 anak, jadi rata-rata kunjungan perbulan sebanyak 82 anak. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Berdasarkan analisis univariat terdapat terdapat sebanyak 29 (35,4%) anak menderita Dermatitis, sebanyak 54 (65,9%) responden dengan kualitas air bersih memenuhi syarat, responden sebanyak 56 (68,3%) responden dengan personal hygiene baik dan sebanyak 50 (61%) responden dengan sanitasi lingkungan bersih. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa, hubungan yang bermakna antara kualitas air bersih dengan kejadian dermatitis pada anak dengan p value 0,001, ada hubungan yang bermakna antara personal hygiene dengan kejadian Dermatitis pada anak dengan p value 0,002 dan ada hubungan yang bermakna antara sanitasi lingkungan dengan kejadian Dermatitis pada anak p value 0,001. Ada hubungan yang bermakna antara kualitas air bersih, personal hygiene dan sanitasi lingkungan dengan kejadian dermatitis pada anak. \u0000 \u0000 \u0000Dermatitis is a chronic, residive skin disease that often occurs in infants, children and adults. Various studies state that the prevalence of dermatitis is increasing every year so that it becomes a major health problem. Based on data for the 10 most common diseases obtained from the OKU District Health Office, the proportion of dermatitis in 2021 was 2,992 cases (17.9%). UPTD Puskesmas Penyandingan, in 2021 the proportion of dermatitis was 227 cases (14.4%). This study aims to determine the risk factors for dermatitis in children who come for treatment to the UPTD Puskesmas Pengandingan, OKU Regency in 2021. The research design used was Cross Sectional. The population is all pediatric patients who seek treatment at the UPTD of the Puskesmas Penyandingan, OKU Regency, based on visit data from January to March 2022 totaling 246 children, so the average monthly visit is 82 children. The statistical test used is the chi square test. Based on univariate analysis, there were 29 (35.4%) children suffering from Dermatitis, 54 (65.9%) respondents with clean water quality met the requirements, 56 (68.3%) respondents with good personal hygiene and 50 respondents with good personal hyg","PeriodicalId":414114,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Abdurrahman","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125107239","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Early initiation of breastfeeding is an important step to facilitate the baby in starting the breastfeeding process. Newborn babies who are placed on the mother's chest or stomach, naturally can find their own source of breast milk (ASI) and suckle. The purpose of this study was to determine the relationship of factors related to the implementation of early breastfeeding initiation (IMD) at BPM Umi Kalsum, SST., M.Kes Sungai Medang Village Prabumulih City in 2021. This study used an Analytical Survey using a Cross Sectional approach. The population of this study were all mothers giving birth at BPM Umi Kalsum totaling 46 respondents. The number of samples in this study were 46 respondents. In the univariate analysis, it was found that from 46 respondents, 31 respondents (67.4%) had good knowledge and 15 respondents (32.6%), found that mothers with high risk parity were 27 respondents (58.7). %) and mothers with low risk parity as many as 19 respondents 41.3%) and it was found that mothers with higher education were 31 respondents (67.4%) and mothers with low education were 15 respondents (32.6%). Bivariate analysis showed that there was a significant relationship between knowledge and the implementation of IMD in infants (p value 0.000), there was a significant relationship between parity and the implementation of IMD in infants (p value 0.000) and there was a significant relationship between maternal education and the implementation of IMD in infants (p value 0.002). The conclusion of this study is that there is a correlation of factors related to the implementation of early breastfeeding initiation (IMD) at BPM Umi Kalsum, SST., M.Kes Sungai Medang Village, Prabumulih. Inisiasi Menyusui Dini adalah langkah penting untuk memudahkan bayi dalam memulai proses menyusui. Bayi baru lahir yang diletakkan pada dada atau perut sang ibu, secara alami dapat mencari sendiri sumber air susu ibu (ASI) dan menyusu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan inisiasi menyusui dini (IMD) di BPM Umi Kalsum, SST., M.Kes Kelurahan Sungai Medang Kota Prabumulih tahun 2021. Penelitian ini menggunakan Survey Analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu melahirkan di BPM Umi Kalsum berjumlah 46 responden. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 46 responden. Pada analisa univariat diketahui dari 46 responden didapatkan bahwa ibu berpengetahuan baik sebanyak 31 responden (67,4%) dan ibu berpengetahuan kurang baik sebanyak 15 responden (32,6%), didapatkan bahwa ibu dengan paritas resiko tinggi sebanyak 27 responden (58,7%) dan ibu dengan paritas resiko rendah sebanyak 19 responden 41,3%)dan didapatkan bahwa ibu berpendidikan tinggi sebanyak 31 responden (67,4%) dan ibu berpendidikn rendah sebanyak 15 responden (32,6%). Analisa Bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna pengetahuan dengan pelaksanaan IMD pada bayi (p value 0,000), ada hubu
早期开始母乳喂养是促进婴儿开始母乳喂养过程的重要步骤。将新生儿放在母亲的胸部或腹部,自然可以找到自己的母乳来源(ASI)并吮吸。本研究的目的是确定在BPM实施早期母乳喂养开始(IMD)相关因素的关系。2021年,mr . kes Sungai在Prabumulih市的Medang村。本研究采用横断面方法进行分析性调查。这项研究的人群都是在BPM Umi Kalsum分娩的母亲,共有46名受访者。本研究样本数量为46个。在单因素分析中,在46名被调查者中,有31名(67.4%)被调查者具有良好的知识,15名(32.6%)被调查者发现高危胎次的母亲有27名(58.7%)。(%)和低风险胎次的母亲多达19人(41.3%),发现受教育程度较高的母亲占31人(67.4%),受教育程度较低的母亲占15人(32.6%)。双变量分析显示,知识与婴儿实施IMD之间存在显著关系(p值0.000),胎次与婴儿实施IMD之间存在显著关系(p值0.000),母亲教育与婴儿实施IMD之间存在显著关系(p值0.002)。本研究的结论是,在BPM实施早期母乳喂养开始(IMD)的相关因素存在相关性。, M.Kes Sungai Medang村,prabumulh。Inisiasi Menyusui Dini adalah langkah penting untuk memudahkan bayi dalam memulai process Menyusui。八一巴鲁lahir杨diletakkan篇达达atau perut唱伊布·,secara alami dapat mencari sendiri sumber空气苏苏人的伊布·丹menyusu (ASI)。Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan factor - factor for yang berhubungan dengan pelaksanaan inisiasi menusuui dini (IMD) di BPM Umi Kalsum,海温。, mr . kes Kelurahan Sungai Medang Kota Prabumulih tahun 2021。Penelitian ini mongunakan调查分析,dengan menggunakan pendekatan横断面。Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu melahirkan di BPM Umi Kalsum berjumlah 46回应。Jumlah sampel pada penelitian ini adalah有46个回应。Pada分析单一变量diketahui dari 46被调查者didapatkan bahwa ibu berpengetahuan baik sebanyak 31被调查者(67.4%),didapatkan bahwa ibu berpengetahuan kurang baik sebanyak 15被调查者(32.6%),didapatkan bahwa ibu dengan paritas resiko rendah sebanyak 27被调查者(58.7%),didapatkan bawa ibu berpendididikan tinggi sebanyak 31被调查者(67.4%),didapatkan bahwa ibu berpendididikan tinggi sebanyak 31被调查者(32.6%)。分析Bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna pengetahuan dengan pelaksanaan IMD pad八一(p值为0000),ada hubungan yang bermakna paritas dengan pelaksanaan IMD pad八一(p值为0000),ada hubungan yang bermakna pendidikan ibu dengan pelaksanaan IMD pad八一(p值为00002)。Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa ada hubungan factor - factor for yang berhubungan dengan pelaksanaan inisiasi menyusui dini (IMD) di BPM Umi Kalsum, SST。M.Kes Kelurahan Sungai Medang Kota Prabumulih。
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) DI BPM UMI KALSUM, SST, M.KES KELURAHAN SUNGAI MEDANG KOTA PRABUMULIH","authors":"Dwi Saputri Mayang Sari","doi":"10.55045/jkab.v11i1.139","DOIUrl":"https://doi.org/10.55045/jkab.v11i1.139","url":null,"abstract":"Early initiation of breastfeeding is an important step to facilitate the baby in starting the breastfeeding process. Newborn babies who are placed on the mother's chest or stomach, naturally can find their own source of breast milk (ASI) and suckle. The purpose of this study was to determine the relationship of factors related to the implementation of early breastfeeding initiation (IMD) at BPM Umi Kalsum, SST., M.Kes Sungai Medang Village Prabumulih City in 2021. This study used an Analytical Survey using a Cross Sectional approach. The population of this study were all mothers giving birth at BPM Umi Kalsum totaling 46 respondents. The number of samples in this study were 46 respondents. In the univariate analysis, it was found that from 46 respondents, 31 respondents (67.4%) had good knowledge and 15 respondents (32.6%), found that mothers with high risk parity were 27 respondents (58.7). %) and mothers with low risk parity as many as 19 respondents 41.3%) and it was found that mothers with higher education were 31 respondents (67.4%) and mothers with low education were 15 respondents (32.6%). Bivariate analysis showed that there was a significant relationship between knowledge and the implementation of IMD in infants (p value 0.000), there was a significant relationship between parity and the implementation of IMD in infants (p value 0.000) and there was a significant relationship between maternal education and the implementation of IMD in infants (p value 0.002). The conclusion of this study is that there is a correlation of factors related to the implementation of early breastfeeding initiation (IMD) at BPM Umi Kalsum, SST., M.Kes Sungai Medang Village, Prabumulih. \u0000 \u0000 \u0000Inisiasi Menyusui Dini adalah langkah penting untuk memudahkan bayi dalam memulai proses menyusui. Bayi baru lahir yang diletakkan pada dada atau perut sang ibu, secara alami dapat mencari sendiri sumber air susu ibu (ASI) dan menyusu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan inisiasi menyusui dini (IMD) di BPM Umi Kalsum, SST., M.Kes Kelurahan Sungai Medang Kota Prabumulih tahun 2021. Penelitian ini menggunakan Survey Analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu melahirkan di BPM Umi Kalsum berjumlah 46 responden. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 46 responden. Pada analisa univariat diketahui dari 46 responden didapatkan bahwa ibu berpengetahuan baik sebanyak 31 responden (67,4%) dan ibu berpengetahuan kurang baik sebanyak 15 responden (32,6%), didapatkan bahwa ibu dengan paritas resiko tinggi sebanyak 27 responden (58,7%) dan ibu dengan paritas resiko rendah sebanyak 19 responden 41,3%)dan didapatkan bahwa ibu berpendidikan tinggi sebanyak 31 responden (67,4%) dan ibu berpendidikn rendah sebanyak 15 responden (32,6%). Analisa Bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna pengetahuan dengan pelaksanaan IMD pada bayi (p value 0,000), ada hubu","PeriodicalId":414114,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Abdurrahman","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125358138","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Berdasarkan data World Health Organization (WHO), jumlah kasus kematian bayi turun dari 33.278 di tahun 2015 menjadi 32.007 pada tahun 2016, dan di tahun 2017 sebanyak 10.294 kasus. Salah satu penyebab (AKB) adalah Tetanus Neonaturum (TT) dan perawatan tali pusat yang kuang benar. Pengertian Perawatan tali pusat yang benar adalah berdasarkan prinsip-prinsip aseptik dan kering serta tidak dianjurkan untuk menggunakan alkohol ataupun ramuan-ramuan lainnya, serta tidak ditutup rapat. Berdasarkan data kematian Bayi di Sumatera Selatan sampai dengan bulan Desember 2017 mencapai 637 kasus, menurun jika dibandingkan tahun 2016 sebanyak 643 kasus. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan bayi yang mengkonsumsi ASI dan PASI terhadap lamanya waktu pelepasan tali pusat. Metode analitik komparatif dengan pendekatan cross sectional. Dengan pengambilan sampel dilakukan secara Accidental Sampling. Dalam uji Independen T-Test adalah apabila p value < α (0,05) maka H0 ditolak. Hasil uji statistik Independent T-test diperoleh p value = 0,011, karena p value (ρ < 0.05). Terdapat perbedaan antara pemberian nutrisi ASI dan PASI terhadap lamanya pelepasan tali pusat. Based on World Health Organization (WHO) data, the number of cases of infant mortality fell from 33,278 in 2015 to 32,007 in 2016, and in 2017 as many as 10,294 cases. One of the causes (IMR) is Tetanus Neonaturum (TT) and improper umbilical cord care. Definition of correct umbilical cord care is based on aseptic and dry principles and is not recommended to use alcohol or other ingredients, and is not tightly closed. Based on data on infant mortality in South Sumatra until December 2017, it reached 637 cases, a decrease compared to 2016 as many as 643 cases. This study aims to determine the relationship between babies who consume breast milk and PASI to the length of time to release the umbilical cord. Comparative analytic method with cross sectional approach. With sampling done by Accidental Sampling. In the Independent T-Test, if the p value <α (0.05) then H0 is rejected. The results of the Independent T-test statistical test obtained p value = 0.011, because the p value(ρ <0.05). There is the difference between breastfeeding and PASI nutrition on the length of the umbilical cord release.
根据世界卫生组织(WHO)的数据,婴儿死亡率从2015年的33,278降至2016年的32,007,到2017年的10294例。其中一个原因是新生儿破伤风(TT)和脐带处理得当。正确的脐带治疗方法是基于干菌和干液的原则,不建议使用酒精或其他混合物,也不严格关闭。截至2017年12月,南苏门答腊的婴儿死亡率为637例,2016年的婴儿死亡率为643例。这项研究的目的是确定以母乳喂养和患传染病为食的婴儿与脐带释放时间的长短之间的关系。比较分析方法与跨部门方法。通过样本采样进行采样。试验中独立T-Test是当p value <α(0。05)因此豪拒绝。统计测试T-test p value = 0.011获得独立,因为价值(ρp < 0 . 05)。母乳喂养和抽吸与脐带释放时间的不同。根据世界卫生组织(WHO)的数据,2015年因死亡率延长的数字从33.278下降到2016年的32,007,2017年有许多10,294例病例。原因之一是新生儿破伤风(TT)和更深的脐带护理。固定脐带的固定绳是基于脓疱和干洗原则的,不建议使用酒精或其他酒精,并不是关闭的。根据2017年12月前南苏门答腊岛感染死亡人数的数据,它已激活637个cases,并将其解密为2016年许多许多cases。这项研究旨在确定在吸吮母乳和糖浆的婴儿之间的关系。交叉分析方法。意外抽样完成的抽样。在《独立报》发表了T-Test,如果p value <α(0。05)然后豪是rejected。《独立报》(The results T-test统计测试获得价值p = 0.011,因为《价值(ρp < 0 . 05)。在脐带释放的末端末端有一种牛排和杏仁的不同。
{"title":"PERBEDAAN LAMANYA PELEPASAN TALI PUSAT PADA BAYI YANG MENGKONSUMSI ASI DAN PASI DI BPM RIA TISNAWATI PALEMBANG TAHUN 2020","authors":"Yona Sari, Titin Apriyani, Rika Marlena","doi":"10.55045/jkab.v11i1.132","DOIUrl":"https://doi.org/10.55045/jkab.v11i1.132","url":null,"abstract":"Berdasarkan data World Health Organization (WHO), jumlah kasus kematian bayi turun dari 33.278 di tahun 2015 menjadi 32.007 pada tahun 2016, dan di tahun 2017 sebanyak 10.294 kasus. Salah satu penyebab (AKB) adalah Tetanus Neonaturum (TT) dan perawatan tali pusat yang kuang benar. Pengertian Perawatan tali pusat yang benar adalah berdasarkan prinsip-prinsip aseptik dan kering serta tidak dianjurkan untuk menggunakan alkohol ataupun ramuan-ramuan lainnya, serta tidak ditutup rapat. Berdasarkan data kematian Bayi di Sumatera Selatan sampai dengan bulan Desember 2017 mencapai 637 kasus, menurun jika dibandingkan tahun 2016 sebanyak 643 kasus. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan bayi yang mengkonsumsi ASI dan PASI terhadap lamanya waktu pelepasan tali pusat. Metode analitik komparatif dengan pendekatan cross sectional. Dengan pengambilan sampel dilakukan secara Accidental Sampling. Dalam uji Independen T-Test adalah apabila p value < α (0,05) maka H0 ditolak. Hasil uji statistik Independent T-test diperoleh p value = 0,011, karena p value (ρ < 0.05). Terdapat perbedaan antara pemberian nutrisi ASI dan PASI terhadap lamanya pelepasan tali pusat. \u0000 \u0000 \u0000Based on World Health Organization (WHO) data, the number of cases of infant mortality fell from 33,278 in 2015 to 32,007 in 2016, and in 2017 as many as 10,294 cases. One of the causes (IMR) is Tetanus Neonaturum (TT) and improper umbilical cord care. Definition of correct umbilical cord care is based on aseptic and dry principles and is not recommended to use alcohol or other ingredients, and is not tightly closed. Based on data on infant mortality in South Sumatra until December 2017, it reached 637 cases, a decrease compared to 2016 as many as 643 cases. This study aims to determine the relationship between babies who consume breast milk and PASI to the length of time to release the umbilical cord. Comparative analytic method with cross sectional approach. With sampling done by Accidental Sampling. In the Independent T-Test, if the p value <α (0.05) then H0 is rejected. The results of the Independent T-test statistical test obtained p value = 0.011, because the p value(ρ <0.05). There is the difference between breastfeeding and PASI nutrition on the length of the umbilical cord release.","PeriodicalId":414114,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Abdurrahman","volume":"90 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126970277","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kecemasan adalah suatu perasaan yang tidak menyenangkan yang digambarkan dengan kegelisahan atau ketegangan dan tanda-tanda hemodinamik yang abnormal sebagai konsekuensi dari stimulasi simpatik, parasimpatik dan endokrin. Pada keadaan pandemi covid yang sedang terjadi saat iniakseptor kb suntik mudah mengalami rasa kekhawatiran akan dirinya untuk melakukan kunjungan ulang kb suntik ke fasilitas kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kecemasan akseptor kb selama pandemi covid di PMB Lismarini Palembang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah akseptor kb suntik di PMB Lismarini Palembang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling penelitian ini dilakukan di PMB Lismarini Palembang dari bulam Maret sampai bulan April. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengisi lembar kuisioner. Analisa data menggunakan uji statistik distribusi frekuensi dan crosstabs. Hasil penelitian ini yaitu bahwa dari 34 responden terdapat akseptor kb suntik sebanyak 21 responden (61,8%) yang mengalami kecemasan, dengankategori kecemasan ringan sebanyak 21 responden (61,8%) dan diikuti tidak terdapatkategori kecemasan sedang hingga kecemasan berat. Anxiety is an unpleasant feeling described by restlessness or tension and abnormal hemodynamic signs as a consequence of sympathetic, parasympathetic and endocrine stimulation. In the current state of the covid pandemic, it is easy for injectable KB acceptors to feel worried about themselves to make repeat visits to KB injections to health facilities. The purpose of this study was to determine the anxiety of family planning acceptors during the covid pandemic at PMB Lismarini Palembang. This research uses the methoddescriptive with a cross sectional approach. The population in this study were injectable family planning acceptors at PMB Lismarini Palembang. Sampling using purposive sampling technique was conducted at PMB Lismarini Palembang from March to April. Data was collected by filling out a questionnaire sheet. Data analysis used statistical test of frequency distribution and crosstabs. The results of this study arethat out of 34 respondents there are Injectable family planning acceptors were 21 respondents (61.8%) who experienced anxiety, with mild anxiety category21 respondents (61.8%) and dthere is no category of moderate to severe anxiety.
{"title":"KECEMASAN AKSEPTOR KB SUNTIK SELAMA PANDEMI COVID DI PMB LISMARINI PALEMBANG","authors":"Rini Anggeriani, Ade Marlisa Rahmadayanti, Melia Rahma","doi":"10.55045/jkab.v11i1.138","DOIUrl":"https://doi.org/10.55045/jkab.v11i1.138","url":null,"abstract":"Kecemasan adalah suatu perasaan yang tidak menyenangkan yang digambarkan dengan kegelisahan atau ketegangan dan tanda-tanda hemodinamik yang abnormal sebagai konsekuensi dari stimulasi simpatik, parasimpatik dan endokrin. Pada keadaan pandemi covid yang sedang terjadi saat iniakseptor kb suntik mudah mengalami rasa kekhawatiran akan dirinya untuk melakukan kunjungan ulang kb suntik ke fasilitas kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kecemasan akseptor kb selama pandemi covid di PMB Lismarini Palembang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah akseptor kb suntik di PMB Lismarini Palembang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling penelitian ini dilakukan di PMB Lismarini Palembang dari bulam Maret sampai bulan April. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengisi lembar kuisioner. Analisa data menggunakan uji statistik distribusi frekuensi dan crosstabs. Hasil penelitian ini yaitu bahwa dari 34 responden terdapat akseptor kb suntik sebanyak 21 responden (61,8%) yang mengalami kecemasan, dengankategori kecemasan ringan sebanyak 21 responden (61,8%) dan diikuti tidak terdapatkategori kecemasan sedang hingga kecemasan berat. \u0000 \u0000 \u0000Anxiety is an unpleasant feeling described by restlessness or tension and abnormal hemodynamic signs as a consequence of sympathetic, parasympathetic and endocrine stimulation. In the current state of the covid pandemic, it is easy for injectable KB acceptors to feel worried about themselves to make repeat visits to KB injections to health facilities. The purpose of this study was to determine the anxiety of family planning acceptors during the covid pandemic at PMB Lismarini Palembang. This research uses the methoddescriptive with a cross sectional approach. The population in this study were injectable family planning acceptors at PMB Lismarini Palembang. Sampling using purposive sampling technique was conducted at PMB Lismarini Palembang from March to April. Data was collected by filling out a questionnaire sheet. Data analysis used statistical test of frequency distribution and crosstabs. The results of this study arethat out of 34 respondents there are Injectable family planning acceptors were 21 respondents (61.8%) who experienced anxiety, with mild anxiety category21 respondents (61.8%) and dthere is no category of moderate to severe anxiety.","PeriodicalId":414114,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Abdurrahman","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121749273","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan di bawah usia produktif yaitu < 20 tahun, yang dianggap sebagai usia seorang perempuan belum siap secara fisiologis dan psikologis (mental belum siap dan mengerti tentang hubungan seks sehingga akan menimbulkan trauma psikis berkepanjangan dalam jiwa anak yang sulit disembuhkan). Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan able secara utuh (tidak semata-semata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan able reproduksi, serta fungsi dan prosesnya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dampak pernikahan dini terhadap kesehatan reproduksi. Metode yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan cara non-probability yaitu secara purposive sampling. Penelitian ini menggunakan informan sebanayak 5 orang yang terdiri 3 informan yang mengalami dampak kesehatan reproduksi, 1 informan ahli kebidanan dan 1 informan ahli gizi. Pengumpulan data indepth interview (Synchronous Interview) dan menggunakan analisis Miles dan Humbermen. Hasil penelitian didapatkan bahwa informan ibu mengalami masalah kesehatan reproduksi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu secara biologis alat-alat reproduksi masih dalam proses menuju kematangan pada remaja yang berusi < 20 tahun, sehingga belum siap untuk melakukan hubungan seks dengan lawan jenisnya, apalagi jika sampai hamil kemudian melahirkan. Jika dipaksakan justru akan terjadi berbagai masalah kesehatan baik bagi ibu maupun bagi janinnya. Marriage young is a marriage carried out under the productive age of 20 years, which is considered the age of a woman who is not physiologically and psychologically ready (mentally not ready and understanding about sex so that it will cause prolonged psychological trauma in the child's soul which is difficult to heal) . Reproductive health is a state of complete physical, mental and social well-being (not merely free from disease or disability in all matters relating to the reproductive system, as well as its functions and processes). The purpose of this study is to analyze the impact of early marriage on reproductive health. The method used is qualitative research with a phenomenological approach with a non-probability method, namely purposive sampling. This study used 5 informants consisting of 3 informants who experienced reproductive health impacts, 1 obstetrician and 1 nutritionist. Data collection using In-depth interview (Synchronous Interview) and using Miles and Humbermen analysis. The results of the study found that mothers who married young experienced reproductive health problems. The conclusion of this study is that biologically the reproductive organs are still in the process of reaching maturity in adolescents aged < 20 years, so they are not ready to have sex with the opposite sex, especially if they get pregnant and then give birth. If it is forced, it will cause various health problems for both the mother and the fetus.
提前结婚是一段不到20岁的富有生产力的婚姻,被认为是一个女性在生理和心理上没有准备好(心理上没有准备好,对性行为的了解可能会在一个难以治愈的孩子的灵魂中造成长期的精神创伤)。生殖健康是身体、精神和能力的整体繁荣状态(在所有与生殖能力相关的事物中,以及功能和过程中,几乎没有疾病或残疾。本研究的目的是分析早婚对生殖健康的影响。一种采用非概率表现学方法的定性研究方法,即采样。该研究使用5个有生殖健康影响的信息工作者、1个产科医生和1个营养学家的信息工作者进行研究。采用Miles和Humbermen分析进行收集数据索引。研究发现母亲的线人有生殖健康问题。这项研究的结论是,从生物学角度来说,生殖器官仍在向20岁的青少年发展成熟的过程中,因此还没有准备好与异性发生性关系,尤其是在怀孕后分娩的时候。如果被迫这样做,将会给母亲和婴儿带来健康问题。杨Marriage is a Marriage下carried out the productive时代20年,这是世卫组织认为the age of a woman is not physiologically psychologically (mentally不是准备好了和《关于性,所以这威尔因为prolonged《儿童心理创伤的灵魂,这是很难买到治愈)。生殖健康是一种完全的生理、心理和社会上的健康健康的存在状态。这项研究的目的是分析早婚对生殖健康的影响。有用的方法是有资格的研究与非可能的方法,namely采样。这项研究使用了5个线人,考虑到3个线人经历了生殖健康感染,1个女性和1个营养学家。数据收集研究发现,未婚的母亲经历了生育问题。这项研究的结论是,从生物学上讲,生殖器官仍在遭受相当于20年的虐待的过程中,所以它们并没有准备好与对等性发生性关系,尤其是如果它们怀孕并怀孕的话。如果它是固定的,它将导致母亲和母亲的问题。
{"title":"ANALISIS DAMPAK PERNIKAHAN DINI TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI DI KABUPATEN EMPAT LAWANG","authors":"Vika Tri Zelharsandy","doi":"10.55045/jkab.v11i1.136","DOIUrl":"https://doi.org/10.55045/jkab.v11i1.136","url":null,"abstract":" \u0000Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan di bawah usia produktif yaitu < 20 tahun, yang dianggap sebagai usia seorang perempuan belum siap secara fisiologis dan psikologis (mental belum siap dan mengerti tentang hubungan seks sehingga akan menimbulkan trauma psikis berkepanjangan dalam jiwa anak yang sulit disembuhkan). Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan able secara utuh (tidak semata-semata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan able reproduksi, serta fungsi dan prosesnya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dampak pernikahan dini terhadap kesehatan reproduksi. Metode yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan cara non-probability yaitu secara purposive sampling. Penelitian ini menggunakan informan sebanayak 5 orang yang terdiri 3 informan yang mengalami dampak kesehatan reproduksi, 1 informan ahli kebidanan dan 1 informan ahli gizi. Pengumpulan data indepth interview (Synchronous Interview) dan menggunakan analisis Miles dan Humbermen. Hasil penelitian didapatkan bahwa informan ibu mengalami masalah kesehatan reproduksi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu secara biologis alat-alat reproduksi masih dalam proses menuju kematangan pada remaja yang berusi < 20 tahun, sehingga belum siap untuk melakukan hubungan seks dengan lawan jenisnya, apalagi jika sampai hamil kemudian melahirkan. Jika dipaksakan justru akan terjadi berbagai masalah kesehatan baik bagi ibu maupun bagi janinnya. \u0000 \u0000Marriage young is a marriage carried out under the productive age of 20 years, which is considered the age of a woman who is not physiologically and psychologically ready (mentally not ready and understanding about sex so that it will cause prolonged psychological trauma in the child's soul which is difficult to heal) . Reproductive health is a state of complete physical, mental and social well-being (not merely free from disease or disability in all matters relating to the reproductive system, as well as its functions and processes). The purpose of this study is to analyze the impact of early marriage on reproductive health. The method used is qualitative research with a phenomenological approach with a non-probability method, namely purposive sampling. This study used 5 informants consisting of 3 informants who experienced reproductive health impacts, 1 obstetrician and 1 nutritionist. Data collection using In-depth interview (Synchronous Interview) and using Miles and Humbermen analysis. The results of the study found that mothers who married young experienced reproductive health problems. The conclusion of this study is that biologically the reproductive organs are still in the process of reaching maturity in adolescents aged < 20 years, so they are not ready to have sex with the opposite sex, especially if they get pregnant and then give birth. If it is forced, it will cause various health problems for both the mother and the fetus.","PeriodicalId":414114,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Abdurrahman","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114893939","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ASI adalah sumber nutrisi pertama untuk bayi yang mengandung vitamin dan mineral. Rendahnya cakupan pemberian ASI disebabkan oleh beberapa faktor termasuk pengetahuan dan motivasi yang terkait dengan tingkat cemas dalam keinginan untuk menyusui. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan tingakat cemas ibu dalam pemberian Asi. Metode Jenis penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan assidental sampling, Jumlah sampel 25 responden Ibu Menyusui Di Desa Gunung Agung Kabupaten Muara Enim, penelitian menggunakan kuesioner dan tehnik wawancara pendekatan, Observsi. Hasil Penelitian disimpulkan bahwa hasil pengetahuan responden yang baik sebanyak 21 (87.5%), dan yang kurang sebanyak 1 (100.0%). Sedangkan kelancaran produksi asi sebanyak 3 (12.5%) dan produksi asi yang tidak lancar tidak ada responden 0 (0.0%). Berdasarkan Analisa bivariat hasil uji Chi-Square diperoleh oleh p value 0.002 (<0.05). Kesimpulan Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan produksi asi. Sedangkan hasil dari Cemas menunjukan bahwa dari 25 responden yang memiliki cemas ringan tentang produksi asi sebanyak 17(89.5%) dan yang memiliki cemas sedang sebanyak 5(83.3%). Sedangkan kelancaran produksi asi sebanyak 2 (10.5%) dan produksi asi yang tidak lancar tsebanyak 1 (16.7%). Berdasarkan Analisa bivariat hasil uji Chi-Square diperoleh oleh p value 0.000 (<0.05).Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara Cemas dan produksi asi. Saran meningkatkan pengetahuan ibu untuk mengurangi kecemasan agar bisa memperoleh produksi asi yang baik. Breast milk is the first source of nutrition for babies which contains vitamins and minerals. The low coverage of breastfeeding is caused by several factors including knowledge and motivation related to the level of anxiety in the desire to breastfeed. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and mother's level of anxiety in breastfeeding. Methods This type of research uses an analytical survey method with a Cross Sectional approach. Sampling in this study used incidental sampling, the number of samples was 25 breastfeeding mothers in Gunung Agung Village, Muara Enim Regency, the study used questionnaires and interview techniques, observation. The results of the study concluded that the results of good knowledge of respondents were 21 (87.5%), and 1 (100.0%). While the smooth production of breast milk as much as 3 (12.5%) and the production of breast milk that is not smooth there is no respondent 0 (0.0%). Based on bivariate analysis of Chi-Square test results obtained by p value 0.002 (<0.05). Conclusion This shows that there is a significant relationship between knowledge and breast milk production. While the results of Anxiety showed that of the 25 respondents who had mild anxiety about breast milk production as many as 17 (89.5%) and who had
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN CEMAS IBU DALAM PEMBERIAN ASI TERHADAP PRODUKSI ASI IBU MENYUSUI DI DESA GUNUNG AGUNG KABUPATEN MUARA ENIM","authors":"Fitriani Agustina, Novalia Efrianty","doi":"10.55045/jkab.v11i1.135","DOIUrl":"https://doi.org/10.55045/jkab.v11i1.135","url":null,"abstract":"ASI adalah sumber nutrisi pertama untuk bayi yang mengandung vitamin dan mineral. Rendahnya cakupan pemberian ASI disebabkan oleh beberapa faktor termasuk pengetahuan dan motivasi yang terkait dengan tingkat cemas dalam keinginan untuk menyusui. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan tingakat cemas ibu dalam pemberian Asi. Metode Jenis penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan assidental sampling, Jumlah sampel 25 responden Ibu Menyusui Di Desa Gunung Agung Kabupaten Muara Enim, penelitian menggunakan kuesioner dan tehnik wawancara pendekatan, Observsi. Hasil Penelitian disimpulkan bahwa hasil pengetahuan responden yang baik sebanyak 21 (87.5%), dan yang kurang sebanyak 1 (100.0%). Sedangkan kelancaran produksi asi sebanyak 3 (12.5%) dan produksi asi yang tidak lancar tidak ada responden 0 (0.0%). Berdasarkan Analisa bivariat hasil uji Chi-Square diperoleh oleh p value 0.002 (<0.05). Kesimpulan Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan produksi asi. Sedangkan hasil dari Cemas menunjukan bahwa dari 25 responden yang memiliki cemas ringan tentang produksi asi sebanyak 17(89.5%) dan yang memiliki cemas sedang sebanyak 5(83.3%). Sedangkan kelancaran produksi asi sebanyak 2 (10.5%) dan produksi asi yang tidak lancar tsebanyak 1 (16.7%). Berdasarkan Analisa bivariat hasil uji Chi-Square diperoleh oleh p value 0.000 (<0.05).Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara Cemas dan produksi asi. Saran meningkatkan pengetahuan ibu untuk mengurangi kecemasan agar bisa memperoleh produksi asi yang baik. \u0000 \u0000 \u0000Breast milk is the first source of nutrition for babies which contains vitamins and minerals. The low coverage of breastfeeding is caused by several factors including knowledge and motivation related to the level of anxiety in the desire to breastfeed. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and mother's level of anxiety in breastfeeding. Methods This type of research uses an analytical survey method with a Cross Sectional approach. Sampling in this study used incidental sampling, the number of samples was 25 breastfeeding mothers in Gunung Agung Village, Muara Enim Regency, the study used questionnaires and interview techniques, observation. The results of the study concluded that the results of good knowledge of respondents were 21 (87.5%), and 1 (100.0%). While the smooth production of breast milk as much as 3 (12.5%) and the production of breast milk that is not smooth there is no respondent 0 (0.0%). Based on bivariate analysis of Chi-Square test results obtained by p value 0.002 (<0.05). Conclusion This shows that there is a significant relationship between knowledge and breast milk production. While the results of Anxiety showed that of the 25 respondents who had mild anxiety about breast milk production as many as 17 (89.5%) and who had ","PeriodicalId":414114,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Abdurrahman","volume":"99 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125048517","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hiperbilirubin merupakan peningkatan kadar plasma bilirubin dua standar deviasi atau lebih dari kadar yang diharapkan berdasarkan umur bayi atau lebih dari Persentil 90.Metode penelitian menggunakan survey analitik cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi yang dirawat di Ruang Neonatus RSUD Dr Ibnu Sutowo Baturaja. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Accidental sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan Checklist.Dari analisa univariat didapatkan Dari 39 responden yang mengalami hiperbilirubinemia sebanyak 12 responden (30,8%) yang mengalami Hiperbilirubinemia dan 27 responden (69,2%) yang tidak mengalami Hiperbilirubinemia dan terdapat 28 responden (71,8%) dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir normal dan 11 responden (28,2%) dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir tidak normal. Dari analisa Bivariat didapatkan ada hubungan Berat Badan Bayi Baru Lahir dengan Hiperbilirubinemia dengan nilai p value 0,017. Kesimpulan: Ada hubungan Berat Badan Bayi Baru Lahir dengan Hiperbilirubinemia di RSUD Dr. Ibnu Soetowo Baturaja tahun 2020. Saran: Petugas kesehatan aktif melakukan kunjungan ke rumah khususnya pada ibu yang sedang hamil sehingga dapat memecahkan masalah dalam mengatasi hiperbilirubinemia. Hiperbilirubin an increase in plasma levels of bilirubin two standard deviations or more than the levels expected based on the age of the baby or more than 90 percentile. Methods: using cross sectional analytical survey. The population in this study were all infants who were treated at the Space Neonatal Hospital Dr Ibnu Sutowo Balfour. The sampling technique uses accidental sampling method. Instruments in this study using Checklist. Results: Of the univariate analysis obtained Of the 39 respondents who experienced hyperbilirubinemia as many as 12 respondents (30.8%) who had hyperbilirubinemia and 27 respondents (69.2%) who did not have hyperbilirubinemia and there are 28 respondents (71.8%) by weight Newborn Agency normal and 11 respondents (28.2%) with weight Newborns are not normal. From Bivariate analysis found no association Weight Newborns with hyperbilirubinemia with p value 0,017. Conclusion: There is a relationship Weight Newborns with hyperbilirubinemia in Hospital Dr. Ibn Soetowo Baturaja 2016. Advice: Health workers active home visits, especially in women who are pregnant so that they can solve the problem in dealing with hyperbilirubinemia.
{"title":"HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DENGAN HIPERBILIRUBINEMIA DI RUANG NEONATUS RSUD. DR. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2020","authors":"Siska Delvia, M. Azhari","doi":"10.55045/jkab.v11i1.137","DOIUrl":"https://doi.org/10.55045/jkab.v11i1.137","url":null,"abstract":"Hiperbilirubin merupakan peningkatan kadar plasma bilirubin dua standar deviasi atau lebih dari kadar yang diharapkan berdasarkan umur bayi atau lebih dari Persentil 90.Metode penelitian menggunakan survey analitik cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi yang dirawat di Ruang Neonatus RSUD Dr Ibnu Sutowo Baturaja. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Accidental sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan Checklist.Dari analisa univariat didapatkan Dari 39 responden yang mengalami hiperbilirubinemia sebanyak 12 responden (30,8%) yang mengalami Hiperbilirubinemia dan 27 responden (69,2%) yang tidak mengalami Hiperbilirubinemia dan terdapat 28 responden (71,8%) dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir normal dan 11 responden (28,2%) dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir tidak normal. Dari analisa Bivariat didapatkan ada hubungan Berat Badan Bayi Baru Lahir dengan Hiperbilirubinemia dengan nilai p value 0,017. Kesimpulan: Ada hubungan Berat Badan Bayi Baru Lahir dengan Hiperbilirubinemia di RSUD Dr. Ibnu Soetowo Baturaja tahun 2020. Saran: Petugas kesehatan aktif melakukan kunjungan ke rumah khususnya pada ibu yang sedang hamil sehingga dapat memecahkan masalah dalam mengatasi hiperbilirubinemia. \u0000 \u0000 \u0000Hiperbilirubin an increase in plasma levels of bilirubin two standard deviations or more than the levels expected based on the age of the baby or more than 90 percentile. Methods: using cross sectional analytical survey. The population in this study were all infants who were treated at the Space Neonatal Hospital Dr Ibnu Sutowo Balfour. The sampling technique uses accidental sampling method. Instruments in this study using Checklist. Results: Of the univariate analysis obtained Of the 39 respondents who experienced hyperbilirubinemia as many as 12 respondents (30.8%) who had hyperbilirubinemia and 27 respondents (69.2%) who did not have hyperbilirubinemia and there are 28 respondents (71.8%) by weight Newborn Agency normal and 11 respondents (28.2%) with weight Newborns are not normal. From Bivariate analysis found no association Weight Newborns with hyperbilirubinemia with p value 0,017. Conclusion: There is a relationship Weight Newborns with hyperbilirubinemia in Hospital Dr. Ibn Soetowo Baturaja 2016. Advice: Health workers active home visits, especially in women who are pregnant so that they can solve the problem in dealing with hyperbilirubinemia.","PeriodicalId":414114,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Abdurrahman","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130833203","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Baby spa adalah salah satu fisioterapi pada bayi dan dapat merangsang gerakan motorik bayi. Manfaat baby SPA ini dapat memberikan rasa tenang, nyaman, dan segar sehingga membuat kualitas tidur bayi menjadi lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Pengaruh Baby Spa Terhadap Kenaikan Berat Badan Pada Bayi di Happy Baby Spa Palembang Tahun 2019. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan desain deskriptif analitik, pengumpulan sampel menggunakan purposive sampling yang berjumlah 22 orang, data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari berkas-bekas di Happy Baby Spa. Hasil penelitian menunjukkan nilai ρ-value 0,000 < ɑ (0,05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara Baby Spa Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi. Diharapkan dapat memberikan informasi khususnya kepada para bidan untuk lebih memfokuskan tumbuh kembang bayi melalui baby spa. Baby Spa is one of physiotherapy to baby and it can stimulates baby movements. The benefits of baby spa is give feeling calm, comfortable and fresh so that makes the baby’s sleep quality better. The purpose of this study was to determine the relationship between baby spa and enhancement of baby’s weight in 2019 Happy Baby Spa Palembang. The method uses in this study was to uses descriptive analytical design, collecting samples using purposive sampling, totaling 22 people respondent, data was used is secondary data obtains from files in Happy Baby Spa. The results showed a ρ-value of 0,000 <ɑ (0,05) which means there is a significant relationship between Baby Spa Against Ehancement of Baby’s Weight. It is expected that giving information especially midwives to focus more on the growth and development of babies through a baby spa.
{"title":"PENGARUH BABY SPA TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI DI HAPPY BABY SPA PALEMBANG","authors":"Sagita Darmasari, Apriyanti Aini","doi":"10.55045/jkab.v11i1.134","DOIUrl":"https://doi.org/10.55045/jkab.v11i1.134","url":null,"abstract":"Baby spa adalah salah satu fisioterapi pada bayi dan dapat merangsang gerakan motorik bayi. Manfaat baby SPA ini dapat memberikan rasa tenang, nyaman, dan segar sehingga membuat kualitas tidur bayi menjadi lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Pengaruh Baby Spa Terhadap Kenaikan Berat Badan Pada Bayi di Happy Baby Spa Palembang Tahun 2019. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan desain deskriptif analitik, pengumpulan sampel menggunakan purposive sampling yang berjumlah 22 orang, data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari berkas-bekas di Happy Baby Spa. Hasil penelitian menunjukkan nilai ρ-value 0,000 < ɑ (0,05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara Baby Spa Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi. Diharapkan dapat memberikan informasi khususnya kepada para bidan untuk lebih memfokuskan tumbuh kembang bayi melalui baby spa. \u0000 \u0000 \u0000Baby Spa is one of physiotherapy to baby and it can stimulates baby movements. The benefits of baby spa is give feeling calm, comfortable and fresh so that makes the baby’s sleep quality better. The purpose of this study was to determine the relationship between baby spa and enhancement of baby’s weight in 2019 Happy Baby Spa Palembang. The method uses in this study was to uses descriptive analytical design, collecting samples using purposive sampling, totaling 22 people respondent, data was used is secondary data obtains from files in Happy Baby Spa. The results showed a ρ-value of 0,000 <ɑ (0,05) which means there is a significant relationship between Baby Spa Against Ehancement of Baby’s Weight. It is expected that giving information especially midwives to focus more on the growth and development of babies through a baby spa.","PeriodicalId":414114,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Abdurrahman","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121684636","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kunjungan antenatal care adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetric untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pendidikan dan pengetahuan dengan keteraturan pemeriksaan antenatal care (ANC) pada ibu hamil di BPM Umi Kalsum Sungai Medang Tahun 2021. Metode penelitian bersifat analitik, dengan mengunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan ibu hamil trimester III di BPM Umi Kalsum Sungai Medang Kota Prabumulih Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode total sampling yaitu sebanyak 76 responden. Instrumen penelitian berupa kuesioner.Hasil penelitian berdasarkan analisa univariat diketahui bahwa dari 76 responden terdapat 56 responden (73,7%) yang melakukan pemeriksaan antenatal care secara teratur dan 20 responden (26,3%) yang tidak melakukan pemeriksaan antenatal care secara teratur, terdapat 60 responden (78,9%) yang memiliki pendidikan tinggi dan 16 responden (21,1%) yang memiliki pendidikan rendah, terdapat 59 responden (77,6%) yang memiliki pengetahuan baik dan 17 responden (22,4%) yang memiliki pengetahuan kurang. Dari analisa bivariat diketahui bahwa dari 60 responden yang memiliki pendidikan tinggi terdapat 53 responden (69,7%) melakukan pemeriksaan antenatal care secara teratur, dari 59 responden yang memilliki pengetahuan baik terdapat 53 responden (69,7%) melakukan pemeriksaan antenatal care secara teratur. Simpulan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan keteraturan pemeriksaan antenatal care dengan nilai Pvalue 0,000< α 0,05, ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan keteraturan pemeriksaan antenatal care dengan nilai Pvalue 0,000 < 0,05.
产前护理探视是一项预防措施,旨在通过一系列对妊娠期间的常规监测活动进行产前和新生儿的最佳产前和产前保健计划。这项研究的目的是在2021年Umi Kalsum river Medang定期对孕妇进行产前检查,以了解教育与知识的关系。分析研究方法采用跨部门方法。本研究的人口是BPM Umi Kalsum III的孕妇,在prabumumuli镇的Medang河床进行样本提取,使用76名受访者的全部样本方法。研究工具是问卷调查。根据已知因式的分析研究结果,76的受访者有56的受访者(73,7%)进行定期的产前护理和20的受访者(26,3%)不定期进行产前护理,有60个有高等教育的受访者(78,9%)和16低学历的受访者(21,1%),有59的受访者(77,6%)有良好的知识和17家的受访者(22,4%)有知识的缺乏。bivariat的分析显示,在接受高等教育的60名受访者中,有53人定期进行产前检查(69.7%),59名受访者定期进行产前检查(69.7%)。结之间有意义的关系与定期产前检查护理教育价值Pvalue万<α0。05,知识之间有意义的关系,妈妈产前检查护理规律与价值Pvalue万< 0。05。
{"title":"HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN DENGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DI BPM UMI KALSUM SUNGAI MEDANG","authors":"Precelia Fransiska","doi":"10.55045/jkab.v10i2.130","DOIUrl":"https://doi.org/10.55045/jkab.v10i2.130","url":null,"abstract":"Kunjungan antenatal care adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetric untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pendidikan dan pengetahuan dengan keteraturan pemeriksaan antenatal care (ANC) pada ibu hamil di BPM Umi Kalsum Sungai Medang Tahun 2021. Metode penelitian bersifat analitik, dengan mengunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan ibu hamil trimester III di BPM Umi Kalsum Sungai Medang Kota Prabumulih Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode total sampling yaitu sebanyak 76 responden. Instrumen penelitian berupa kuesioner.Hasil penelitian berdasarkan analisa univariat diketahui bahwa dari 76 responden terdapat 56 responden (73,7%) yang melakukan pemeriksaan antenatal care secara teratur dan 20 responden (26,3%) yang tidak melakukan pemeriksaan antenatal care secara teratur, terdapat 60 responden (78,9%) yang memiliki pendidikan tinggi dan 16 responden (21,1%) yang memiliki pendidikan rendah, terdapat 59 responden (77,6%) yang memiliki pengetahuan baik dan 17 responden (22,4%) yang memiliki pengetahuan kurang. Dari analisa bivariat diketahui bahwa dari 60 responden yang memiliki pendidikan tinggi terdapat 53 responden (69,7%) melakukan pemeriksaan antenatal care secara teratur, dari 59 responden yang memilliki pengetahuan baik terdapat 53 responden (69,7%) melakukan pemeriksaan antenatal care secara teratur. Simpulan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan keteraturan pemeriksaan antenatal care dengan nilai Pvalue 0,000< α 0,05, ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan keteraturan pemeriksaan antenatal care dengan nilai Pvalue 0,000 < 0,05. \u0000 ","PeriodicalId":414114,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Abdurrahman","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131628027","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada masa nifas sering kali ibu mengalami produksi ASI yang kurang, produksi ASI dapat ditingkatkan dengan melakukan perawatan payudara. Salah satu perawatan payudara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pijat oketani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat oketani terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu postpartum. Dengan menggunakan metode studi literatur maka dilakukan analisis terhadap hasil penelusuran jurnal (e-journal) dan artikel dengan tinjauan teori yang ada (e-book) jurnal yang telah di review yaitu sebanyak 6 jurnal 5 dari nasional 1 dari internasional. Penelitian ini mengungkapkan bahwa pijat oketani merupakan salah satu cara untuk menstimulasi otot pektoralis payudara yang menjadikan payudara elastis dan lentur sehingga produksi ASI menjadi lebih banyak. Pijat oketani paling efektif dilakukan 2-5 kali perhari dengan intensitas pijat oketani secara rutin selama 3 hari karena pada tiga hari pertama postpartum ASI belum keluar disebabkan kurangnya rangsangan hormon prolactin dan oksitosin. pijat oketani lebih efektif meningkatkan produksi ASI jika dibandingkan dengan pijat marmet dan pijat oksitosin dilihat dari rata ASI yang diperoleh paling banyak ialah hasil dari pijat oketani. Hasil penelitian ini merekomendasikan pijat oketani sebagai salah satu cara untuk meningkat produksi ASI.
{"title":"PENGARUH PIJAT OKETANI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI ASI PADA IBU POSTPARTUM","authors":"Tiara Fatrin, Vivi Dwi Putri","doi":"10.55045/jkab.v10i2.129","DOIUrl":"https://doi.org/10.55045/jkab.v10i2.129","url":null,"abstract":"Pada masa nifas sering kali ibu mengalami produksi ASI yang kurang, produksi ASI dapat ditingkatkan dengan melakukan perawatan payudara. Salah satu perawatan payudara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pijat oketani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat oketani terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu postpartum. Dengan menggunakan metode studi literatur maka dilakukan analisis terhadap hasil penelusuran jurnal (e-journal) dan artikel dengan tinjauan teori yang ada (e-book) jurnal yang telah di review yaitu sebanyak 6 jurnal 5 dari nasional 1 dari internasional. Penelitian ini mengungkapkan bahwa pijat oketani merupakan salah satu cara untuk menstimulasi otot pektoralis payudara yang menjadikan payudara elastis dan lentur sehingga produksi ASI menjadi lebih banyak. Pijat oketani paling efektif dilakukan 2-5 kali perhari dengan intensitas pijat oketani secara rutin selama 3 hari karena pada tiga hari pertama postpartum ASI belum keluar disebabkan kurangnya rangsangan hormon prolactin dan oksitosin. pijat oketani lebih efektif meningkatkan produksi ASI jika dibandingkan dengan pijat marmet dan pijat oksitosin dilihat dari rata ASI yang diperoleh paling banyak ialah hasil dari pijat oketani. Hasil penelitian ini merekomendasikan pijat oketani sebagai salah satu cara untuk meningkat produksi ASI. \u0000 ","PeriodicalId":414114,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Abdurrahman","volume":"102 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132054094","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}