Penelitian ini difokuskan pada penyebaran batuan sedimen di daerah Penajam dan sekitarnya, Provinsi Kalimantan Timur yang merupakan bagian dari Cekungan Kutai. Cekungan Kutai terdiri atas beberapa formasi. Setiap formasi memiliki karakteristik batuan dan lingkungan pengendapan yang berbeda. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lingkungan pengendapan secara lateral dan vertikal melalui analisis fasies dan sekuen stratigrafi yang menghasilkan suatu model paleogeografi, serta untuk menentukan potensi batuan induk melalui analisis kualitas dan kuantitasnya. Objek penelitian meliputi data permukaan dan data sumur. Pengambilan data dipermukaan dilakukan secara mandiri dan berfokus pada pengamatan tekstur, struktur, mineral pada singkapan batuan sehingga menghasilkan resolusi yang tinggi. Sedangkan analisis geokimia dilakukan dengan mengetahui kehadiran material organik, tipe kerogen batuan induk, dan tingkat kematangan material organik. Karakteristik tersebut didukung oleh data-data berupa TOC, rock-eval pyrolysis, dan vitrinite reflectance. Berdasarkan hasil korelasi sekuen stratigrafi permukaan dan sumur yang dibatasi oleh marker biostratigrafi pada N3, menunjukkan lingkungan pengendapan yang berubah dari laut menuju darat. Terdapat 4 fasies yang berkembang pada daerah penelitian ini yaitu fasies upper shoreface, middle shoreface, sub-marine channel, basin plain. Berdasarkan kisaran material organik dan tipe kerogen dari data geokimia, pada permukaan menunjukkan sedang dengan tipe kerogen IV (inert), pada bawah permukaan sedang sampai baik dengan tipe kerogen III (gas). Daerah potensi batuan induk terdapat pada Formasi Pamaluan yang ekivalen dengan Oligosen Awal sampai Miosen Awal dengan lingkungan pengendapan basin plain. Lingkungan basin plain yang terdiri dari litologi dominan berupa batulempung, dimana menjadi zona yang baik untuk berkembangnya suatu batuan induk.
这项研究的重点是沉积岩在保护伞区域及其周边加里曼丹省的扩散,该省是Kutai盆地的一部分。Kutai盆地由几个队列组成。每个构造都有不同的岩石特征和沉积环境。因此,这项研究的目的是通过对古地理学模型的顺相和正谱分析来确定远边和垂直控制环境之间的关系,并通过对其质量和数量的分析来确定母岩的可能性。研究对象包括表面数据和井口数据。收集表面数据是独立的,重点是观察岩石露头上的纹理、结构和矿物,从而产生高分辨率。而地球化学分析是通过确定有机材料、母岩石多孔类型和有机材料的成熟度来进行的。托克、燧石和维里反射等数据支持了这一特性。基于基于N3上生物分层标记对地表和水井的一系列分层关系,显示了从海洋到陆地的沉积环境。在这个研究区域有4个蓬勃发展的设施,那就是上短面、中央短面、水下通道、平原盆地。根据有机材料和地球化学数据的多孔和多孔类型,表面表现为温和的kerogen IV (inert),表面表现为温和的kerogen III(气体)。母岩的潜在区域是由最初的橄榄山到中原的中转站形成的。普通盆地的环境由主要岩层粘土构成,为母岩的生长提供了良好的发展空间。
{"title":"PENENTUAN POTENSI BATUAN INDUK MENGGUNAKAN SEKUEN STRATIGRAFI DAERAH PENAJAM, KALIMANTAN TIMUR","authors":"Clara Rhema Sukma Hikari","doi":"10.25105/jek.v1i1.7880","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jek.v1i1.7880","url":null,"abstract":"Penelitian ini difokuskan pada penyebaran batuan sedimen di daerah Penajam dan sekitarnya, Provinsi Kalimantan Timur yang merupakan bagian dari Cekungan Kutai. Cekungan Kutai terdiri atas beberapa formasi. Setiap formasi memiliki karakteristik batuan dan lingkungan pengendapan yang berbeda. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lingkungan pengendapan secara lateral dan vertikal melalui analisis fasies dan sekuen stratigrafi yang menghasilkan suatu model paleogeografi, serta untuk menentukan potensi batuan induk melalui analisis kualitas dan kuantitasnya. Objek penelitian meliputi data permukaan dan data sumur. Pengambilan data dipermukaan dilakukan secara mandiri dan berfokus pada pengamatan tekstur, struktur, mineral pada singkapan batuan sehingga menghasilkan resolusi yang tinggi. Sedangkan analisis geokimia dilakukan dengan mengetahui kehadiran material organik, tipe kerogen batuan induk, dan tingkat kematangan material organik. Karakteristik tersebut didukung oleh data-data berupa TOC, rock-eval pyrolysis, dan vitrinite reflectance. Berdasarkan hasil korelasi sekuen stratigrafi permukaan dan sumur yang dibatasi oleh marker biostratigrafi pada N3, menunjukkan lingkungan pengendapan yang berubah dari laut menuju darat. Terdapat 4 fasies yang berkembang pada daerah penelitian ini yaitu fasies upper shoreface, middle shoreface, sub-marine channel, basin plain. Berdasarkan kisaran material organik dan tipe kerogen dari data geokimia, pada permukaan menunjukkan sedang dengan tipe kerogen IV (inert), pada bawah permukaan sedang sampai baik dengan tipe kerogen III (gas). Daerah potensi batuan induk terdapat pada Formasi Pamaluan yang ekivalen dengan Oligosen Awal sampai Miosen Awal dengan lingkungan pengendapan basin plain. Lingkungan basin plain yang terdiri dari litologi dominan berupa batulempung, dimana menjadi zona yang baik untuk berkembangnya suatu batuan induk.","PeriodicalId":414487,"journal":{"name":"Jurnal Eksakta Kebumian","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125690366","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk berlokasi di desa Palimanan Barat Kec. Gempol Cirebon, dalam memproduksi bahan baku semen batu gamping yang dijadikan standar acuan memliki kadar rata-rata CaO minimal sebesar 45%-46%, namun pada pemakaiannya sebagai bahan baku pada proses penggilingan di raw mill (RM) batu gamping yang digunakan memiliki rata-rata kadar CaO sebesar 43% maka itu dibutuhkan kegiatan mixing untuk mendapatkan kadar yang diinginkan.Dalam penelitian ini besar nilai Total Organic Carbon (TOC) dari batu gamping juga diperhatikan, karna semakin tinggi nilai TOC dalam batu gamping maka semakin banyak jumlah debu dan panas yang dihasilkan dari batu gamping, maka dari itu diberikan batas maksimal nilai TOC sebesar 1,5. Data analisis yang digunakan adalah sampel bulan nopember hingga desember 2017. Hasil analisis kadar CaO batugamping pada quarry B 170 dan B 180=48.46%, pada storage plant-9 (P-9)=46.19% dan plant-10 (P-10)=46.21%. Hasil analisis kadar CaO pada RM P-9 dengan nilai Lime Saturated Factor (LSF) 100=42,25%, LSF 101=43,20%, dan LSF 102=44,40. Pada RM P-10 dengan nilai LSF 96=44,01%, LSF 97=43,16, dan LSF 98=44,54%. Hasil analisis nilai TOC pada batugamping storage P-9=1,10 dan pada P-10=0,95, pada RM P-9=1,12% P-10=1,03%.Banyaknya batugamping dan material tambahan lain yang digunakan dalam pembuatan RM, dikontrol oleh faktor Lime Saturated Factor (LSF), untuk RM P-9 sebesar 100-102% dan untuk RM P-10 sebesar 96-98%, setelah dilakukan optimasi perhitungan LSF didapatkan LSF optimal untuk RM P-9 sebesar 101 dan RM P-10 sebesar 97. Untuk mendapat kadar CaO rata-rata sebesar 43% didapatkan kadar campuran rata-rata untuk RM P-9=42,92%, dan untuk RM P-10=43,82%.
{"title":"OPTIMASI PERHITUNGAN LIME SATURATED FACTOR PADA RAW MILL BERDASARKAN KADAR CAO DAN TOC","authors":"Angga Joshua Galenica","doi":"10.25105/jek.v1i1.7879","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jek.v1i1.7879","url":null,"abstract":"PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk berlokasi di desa Palimanan Barat Kec. Gempol Cirebon, dalam memproduksi bahan baku semen batu gamping yang dijadikan standar acuan memliki kadar rata-rata CaO minimal sebesar 45%-46%, namun pada pemakaiannya sebagai bahan baku pada proses penggilingan di raw mill (RM) batu gamping yang digunakan memiliki rata-rata kadar CaO sebesar 43% maka itu dibutuhkan kegiatan mixing untuk mendapatkan kadar yang diinginkan.Dalam penelitian ini besar nilai Total Organic Carbon (TOC) dari batu gamping juga diperhatikan, karna semakin tinggi nilai TOC dalam batu gamping maka semakin banyak jumlah debu dan panas yang dihasilkan dari batu gamping, maka dari itu diberikan batas maksimal nilai TOC sebesar 1,5. Data analisis yang digunakan adalah sampel bulan nopember hingga desember 2017. Hasil analisis kadar CaO batugamping pada quarry B 170 dan B 180=48.46%, pada storage plant-9 (P-9)=46.19% dan plant-10 (P-10)=46.21%. Hasil analisis kadar CaO pada RM P-9 dengan nilai Lime Saturated Factor (LSF) 100=42,25%, LSF 101=43,20%, dan LSF 102=44,40. Pada RM P-10 dengan nilai LSF 96=44,01%, LSF 97=43,16, dan LSF 98=44,54%. Hasil analisis nilai TOC pada batugamping storage P-9=1,10 dan pada P-10=0,95, pada RM P-9=1,12% P-10=1,03%.Banyaknya batugamping dan material tambahan lain yang digunakan dalam pembuatan RM, dikontrol oleh faktor Lime Saturated Factor (LSF), untuk RM P-9 sebesar 100-102% dan untuk RM P-10 sebesar 96-98%, setelah dilakukan optimasi perhitungan LSF didapatkan LSF optimal untuk RM P-9 sebesar 101 dan RM P-10 sebesar 97. Untuk mendapat kadar CaO rata-rata sebesar 43% didapatkan kadar campuran rata-rata untuk RM P-9=42,92%, dan untuk RM P-10=43,82%.","PeriodicalId":414487,"journal":{"name":"Jurnal Eksakta Kebumian","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130040544","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tanah longsor merupakan bencana yang dapat terjadi pada suatu lereng, baik alami maupun buatan. Maka dari itu perlu dilakukannya peninjauan dan penelitian terhadap suatu lereng, khususnya dalam suatu perencanaan pembanunan jalan tol Cisumdawu. Analisis dilakukan untuk mengetahui kondisi lereng dan kerentanan gerakan tanahnya dengan nilai batas Atterberg dan sifat mekanika tanah penyusun lereng
{"title":"ANALISIS POTENSI LONGSOR PADA LERENG STA 18+ 000 PERENCANAAN JALAN TOL CISUMDAWU DENGAN NILAI ATTERBERG DAN SIFAT MEKANIK","authors":"Alandito Galih Kurniangga","doi":"10.25105/jek.v1i1.7883","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jek.v1i1.7883","url":null,"abstract":"Tanah longsor merupakan bencana yang dapat terjadi pada suatu lereng, baik alami maupun buatan. Maka dari itu perlu dilakukannya peninjauan dan penelitian terhadap suatu lereng, khususnya dalam suatu perencanaan pembanunan jalan tol Cisumdawu. Analisis dilakukan untuk mengetahui kondisi lereng dan kerentanan gerakan tanahnya dengan nilai batas Atterberg dan sifat mekanika tanah penyusun lereng","PeriodicalId":414487,"journal":{"name":"Jurnal Eksakta Kebumian","volume":"123 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115779782","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Seperti yang tertera di surat Keputusan Menteri ESDM Nomor 5899 K/20/MEM/2016 tentang pengesahan perencanaan usaha penyediaan tenaga listrik, pembangkit listrik tenaga gas PT. B Muara Karang direncanakan untuk menambah produksi listrik sebesar 500 MW pada tahun 2020 untuk memenuhi target pemerintah yaitu 35.000 MW listrik Nasional. Saat ini kapasitas terpasang pembangkit Listrik Muara Karang sebesar ± 1.700 MW (Blok 1, 2 dan serta PLTU 4-5) dan rencana Blok 3 sebesar 500 MW yang diperkirakan beroperasi pada tahun 2020, sehingga total kapasitas terpasang di pembangkit listrik Muara Karang nantinya bakal mencapai 2.200 MW. Pasokan Gas untuk pembangkit listrik Muara Karang saat ini didapatkan dari penyaluran gas Nusantara Regas dengan rata-rata volume 100-150 BBTUD dan Pertamina Hulu Energi (PHE) dengan rata-rata volume 30-60 BBTUD Namun pasokan gas saat ini belum cukup untuk rencana 500 MW pada tahun 2020, oleh karena itu dibutuhkan pasokan gas tambahan. Dalam hal ini pembangkit listrik Muara Karang mengajukan penambahan pasokan gas kepada PT. A selaku pemilik fasilitas jaringan pipa transmisi gas SSWJ. Tambahan pasokan gas ini telah dianalisa dengan menggunakan perangkat lunak simulasi jaringan pipa. Hasilnya menunjukan bahwa jaringan pipa transmisi SSWJ dengan kondisi operasi saat ini masih mampu mengalirkan permintaan tambahan pasokan gas, namun penambahan pasokan gas ini mempengaruhi parameter operasi jaringan pipa SSWJ sehingga ditentukan titik pemasok yang optimal. Dengan hasil simulasi yang dilakukan didapat titik optimal pemasok gas berada di FSRU.
正如2016年ESDM部长法令中所写的,计划批准电力供应的规划,计划到2020年增加500兆瓦电力生产,以满足政府的目标:35000兆瓦电力。目前产能1700±兆瓦的发电厂安装河口珊瑚街区(1、2和4 - 5)和街区计划3 500兆瓦的电厂产能预计到2020年,总共运营的电站安装在河口珊瑚最终会达到2200 MW。河口电厂的天然气供应目前得到的气体供应的珊瑚群岛Regas平均100到150 BBTUD体积和能源安全检查上游(PHE)的平均音量30-60 BBTUD然而气体火箭目前不足以供应计划到2020年实现500 MW,因此需要额外的天然气供应。在这种情况下,珊瑚河口发电厂将天然气供应增加到PT. A .,该设施拥有SSWJ输电管道。通过管道模拟软件分析了额外的气体供应。结果表明,具有当前操作条件的SSWJ输电管道网络仍然能够传输额外的天然气供应需求,但天然气供应的增加影响了SSWJ管道运行参数,从而确定最佳供应商点。通过模拟进行,确定最佳燃气供应商在FSRU的位置。
{"title":"PENENTUAN TITIK SUPLAI GAS YANG OPTIMAL DALAM TAMBAHAN PASOKAN GAS DI JARINGAN PIPA GAS TRANSMISI SSWJ","authors":"Muhammad Azmi","doi":"10.25105/jek.v1i1.7878","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jek.v1i1.7878","url":null,"abstract":"Seperti yang tertera di surat Keputusan Menteri ESDM Nomor 5899 K/20/MEM/2016 tentang pengesahan perencanaan usaha penyediaan tenaga listrik, pembangkit listrik tenaga gas PT. B Muara Karang direncanakan untuk menambah produksi listrik sebesar 500 MW pada tahun 2020 untuk memenuhi target pemerintah yaitu 35.000 MW listrik Nasional. Saat ini kapasitas terpasang pembangkit Listrik Muara Karang sebesar ± 1.700 MW (Blok 1, 2 dan serta PLTU 4-5) dan rencana Blok 3 sebesar 500 MW yang diperkirakan beroperasi pada tahun 2020, sehingga total kapasitas terpasang di pembangkit listrik Muara Karang nantinya bakal mencapai 2.200 MW. Pasokan Gas untuk pembangkit listrik Muara Karang saat ini didapatkan dari penyaluran gas Nusantara Regas dengan rata-rata volume 100-150 BBTUD dan Pertamina Hulu Energi (PHE) dengan rata-rata volume 30-60 BBTUD Namun pasokan gas saat ini belum cukup untuk rencana 500 MW pada tahun 2020, oleh karena itu dibutuhkan pasokan gas tambahan. Dalam hal ini pembangkit listrik Muara Karang mengajukan penambahan pasokan gas kepada PT. A selaku pemilik fasilitas jaringan pipa transmisi gas SSWJ. Tambahan pasokan gas ini telah dianalisa dengan menggunakan perangkat lunak simulasi jaringan pipa. Hasilnya menunjukan bahwa jaringan pipa transmisi SSWJ dengan kondisi operasi saat ini masih mampu mengalirkan permintaan tambahan pasokan gas, namun penambahan pasokan gas ini mempengaruhi parameter operasi jaringan pipa SSWJ sehingga ditentukan titik pemasok yang optimal. Dengan hasil simulasi yang dilakukan didapat titik optimal pemasok gas berada di FSRU.","PeriodicalId":414487,"journal":{"name":"Jurnal Eksakta Kebumian","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125409249","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PT X adalah salah satu perusahaan di bidang penambangan yang sedang melakukan rencana penambangan tembaga di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh. Rencana penambangan yang akan dilakukan sesuai dengan umur tambang yaitu 11 tahun. Berdasarkan kebutuhan modal yang besar serta resiko yang tinggi, maka sebelum kegiatan penambangan dilaksanakan perlu dilakukan kajian ekonomi terlebih dahulu untuk dapat mengetahui tingkat kelayakan investasi dan pengembalian investasi yang dilakukan oleh PT X. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang didapatkan dari PT X. Data yang digunakan antara lain estimasi cadangan, biaya investasi dan target produksi. Dari data tersebut dilakukan perhitungan Net Present Value, Internal rate of return dan payback period . Dari hasil penelitian ini didapatkan nilai NPV pada discount rate 10% sebesar 161.592.392 US$ dan nilai IRR sebesar 21.01%. Hal tersebut berarti proyek ini layak secara ekonomis berdasarkan kriteria NPV dan IRR yang diminta oleh perusahaan yaitu IRR ³ 20%. dengan tingkat produksi tembaga 271.519 Ton , Emas 140.387 Oz dan perak 1.657.736 Oz. Dari hasil analisa sensitivitas didapatkan bahwa variabel harga komoditas paling berpengaruh terhadap perubahan NPV dan IRR terutama pada perubahan harga komoditas tembaga. Oleh karena itu perlu perhatian khusus terhadap perubahan harga komoditas selama umur tambang agar kelayakan investasi dapat terjaga.
{"title":"ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI RENCANA PERTAMBANGAN TEMBAGA DI KABUPATEN NAGAN RAYA STUDI KASUS PT X","authors":"Akbar Heryan Prananda","doi":"10.25105/jek.v1i2.10673","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jek.v1i2.10673","url":null,"abstract":"PT X adalah salah satu perusahaan di bidang penambangan yang sedang melakukan rencana penambangan tembaga di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh. Rencana penambangan yang akan dilakukan sesuai dengan umur tambang yaitu 11 tahun. Berdasarkan kebutuhan modal yang besar serta resiko yang tinggi, maka sebelum kegiatan penambangan dilaksanakan perlu dilakukan kajian ekonomi terlebih dahulu untuk dapat mengetahui tingkat kelayakan investasi dan pengembalian investasi yang dilakukan oleh PT X. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang didapatkan dari PT X. Data yang digunakan antara lain estimasi cadangan, biaya investasi dan target produksi. Dari data tersebut dilakukan perhitungan Net Present Value, Internal rate of return dan payback period . Dari hasil penelitian ini didapatkan nilai NPV pada discount rate 10% sebesar 161.592.392 US$ dan nilai IRR sebesar 21.01%. Hal tersebut berarti proyek ini layak secara ekonomis berdasarkan kriteria NPV dan IRR yang diminta oleh perusahaan yaitu IRR ³ 20%. dengan tingkat produksi tembaga 271.519 Ton , Emas 140.387 Oz dan perak 1.657.736 Oz. Dari hasil analisa sensitivitas didapatkan bahwa variabel harga komoditas paling berpengaruh terhadap perubahan NPV dan IRR terutama pada perubahan harga komoditas tembaga. Oleh karena itu perlu perhatian khusus terhadap perubahan harga komoditas selama umur tambang agar kelayakan investasi dapat terjaga.","PeriodicalId":414487,"journal":{"name":"Jurnal Eksakta Kebumian","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115060519","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}