Muhammad Syafrun, Imam Setiaji Ronoatmojo, Firman Herdiansyah
Cekungan Sumatera Tengah merupakan cekungan yang mengalami rangkaian deformasi yang mempengaruhi lapisan batuan sehingga memiliki struktur bawah permukaan yang kompleks, struktur sesar memiliki peran sebagai pengontrol distribusi dan akunulasi hidrokarbon. Struktur “SUPRAN” dikontrol oleh struktur sesar normal dan sesar mendatar yang dapat bersifat sebagai perangkap hidrokarbon ketika memiliki sealing capacity tinggi. Penelitian ini menganalisis karakteristik sesar normal menggunakan metoda shale gouge ratio (SGR), data yang digubakan adalah data seismik 2D dan data sumur. Analisis dilakukan membuat Allan Map, Throw Map, dan SGR Map pada bidang sesar. Hasil analisis menunjukkan dominasi kesehadapan sandstone juxtapose terhadap sandstone dengan nilai SGR dominan berkisar pada 10%-25%. Hasil penelitian sesar normal pada struktur “SUPRAN” bersifat leaking. Kata-kata kunci: Analisis Sekatan Sesar, Shale Gouge Ratio, Juxtaposition, Sealing Capacity, Cekungan Sumatera Tengah
{"title":"KAPASITAS SEKATAN SESAR EPISODE TEKTONIK F1 PADA STRUKTUR “SUPRAN”, CEKUNGAN SUMATERA TENGAH","authors":"Muhammad Syafrun, Imam Setiaji Ronoatmojo, Firman Herdiansyah","doi":"10.25105/jek.v1i2.10638","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jek.v1i2.10638","url":null,"abstract":"Cekungan Sumatera Tengah merupakan cekungan yang mengalami rangkaian deformasi yang mempengaruhi lapisan batuan sehingga memiliki struktur bawah permukaan yang kompleks, struktur sesar memiliki peran sebagai pengontrol distribusi dan akunulasi hidrokarbon. Struktur “SUPRAN” dikontrol oleh struktur sesar normal dan sesar mendatar yang dapat bersifat sebagai perangkap hidrokarbon ketika memiliki sealing capacity tinggi. Penelitian ini menganalisis karakteristik sesar normal menggunakan metoda shale gouge ratio (SGR), data yang digubakan adalah data seismik 2D dan data sumur. Analisis dilakukan membuat Allan Map, Throw Map, dan SGR Map pada bidang sesar. Hasil analisis menunjukkan dominasi kesehadapan sandstone juxtapose terhadap sandstone dengan nilai SGR dominan berkisar pada 10%-25%. Hasil penelitian sesar normal pada struktur “SUPRAN” bersifat leaking. Kata-kata kunci: Analisis Sekatan Sesar, Shale Gouge Ratio, Juxtaposition, Sealing Capacity, Cekungan Sumatera Tengah","PeriodicalId":414487,"journal":{"name":"Jurnal Eksakta Kebumian","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117039391","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Area PT Indomining berada tidak jauh dari Sungai Mahakam dan Sungai Panglima, yang merupakan salah satu sumber kehidupan warga sekitar area Sanga- Sanga. Oleh karena itu, harus dilakukan pemantauan mengenai kualitas air yang akan keluar menuju dua sungai tersebut. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan membangun Kolam Pengendap Lumpur yang berfungsi sebagai penampungan terakhir air yang berasal dari tambang untuk kemudian diendapkan lebih dulu agar kadar kimianya turun. Dalam membuat rancangan kolam pengendap lumpur, hal yang perlu diperhatikan adalah curah hujan, intensitas curah hujan, periode ulang hujan, area tangkapan hujan, debit limpasan, debit saluran, bentuk serta dimensi saluran terbuka dan nilai kecepatan pengendapan. Dalam perhitungan curah hujan di area tambang PT Indomining maka dihasilkan curah hujan sebesar 175,03 mm, intensitas curah hujan sebesar 47.58 mm/jam, luas area tangkapan hujan sebesar 151.02 m2, dalam hal ini, area tangkapan hujannya adalah area WP1, debit air limpasan sebesar 18,403 m3/detik dan debit saluran yang mengalir dari SP7 menuju SP9 adalah 0,108 m3/detik. Kemudian, dari hasil perhitungan diatas dengan menggunakan persamaan Manning maka diperoleh rancangan dimensi saluran untuk air limpasan seperti kedalaman penampang saluran sebesar 1,97 m dan lebar permukaan saluran adalah sebesar 5,17 m. Nilai kecepatan pengendapan untuk area WP1 adalah sebesar 7,128 m/jam. Setlah dilakukan perhitungan, didapatkan luas kolam efektif yang harus dibangun adalah sebesar 0,935 hektar, dimana kolam mini dibagi menjadi 5 kolam yang lebih kecil berukuran 50 x 36,5 m
{"title":"RANCANGAN KOLAM PENGENDAP LUMPUR SP 9 DI PT INDOMINING, SANGASANGA, KALIMANTAN TIMUR","authors":"Diva Melyane Toebagus Maolana","doi":"10.25105/jek.v1i2.10672","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jek.v1i2.10672","url":null,"abstract":"Area PT Indomining berada tidak jauh dari Sungai Mahakam dan Sungai Panglima, yang merupakan salah satu sumber kehidupan warga sekitar area Sanga- Sanga. Oleh karena itu, harus dilakukan pemantauan mengenai kualitas air yang akan keluar menuju dua sungai tersebut. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan membangun Kolam Pengendap Lumpur yang berfungsi sebagai penampungan terakhir air yang berasal dari tambang untuk kemudian diendapkan lebih dulu agar kadar kimianya turun. Dalam membuat rancangan kolam pengendap lumpur, hal yang perlu diperhatikan adalah curah hujan, intensitas curah hujan, periode ulang hujan, area tangkapan hujan, debit limpasan, debit saluran, bentuk serta dimensi saluran terbuka dan nilai kecepatan pengendapan. Dalam perhitungan curah hujan di area tambang PT Indomining maka dihasilkan curah hujan sebesar 175,03 mm, intensitas curah hujan sebesar 47.58 mm/jam, luas area tangkapan hujan sebesar 151.02 m2, dalam hal ini, area tangkapan hujannya adalah area WP1, debit air limpasan sebesar 18,403 m3/detik dan debit saluran yang mengalir dari SP7 menuju SP9 adalah 0,108 m3/detik. Kemudian, dari hasil perhitungan diatas dengan menggunakan persamaan Manning maka diperoleh rancangan dimensi saluran untuk air limpasan seperti kedalaman penampang saluran sebesar 1,97 m dan lebar permukaan saluran adalah sebesar 5,17 m. Nilai kecepatan pengendapan untuk area WP1 adalah sebesar 7,128 m/jam. Setlah dilakukan perhitungan, didapatkan luas kolam efektif yang harus dibangun adalah sebesar 0,935 hektar, dimana kolam mini dibagi menjadi 5 kolam yang lebih kecil berukuran 50 x 36,5 m","PeriodicalId":414487,"journal":{"name":"Jurnal Eksakta Kebumian","volume":"129 10","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131746347","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PT Mandala Karya Prima merupakan perusahaan kontraktor pertambangan yang beroperasi di tambang batubara milik PT Mandiri Intiperkasa, Kalimantan Utara. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pengupasan lapisan tanah penutp batubara (overburden). Dalam operasinya perusahaan memiliki target pengupasan dalam satu jam yang harus dicapai. Namun target tersebut belum tercapai. Faktor yang menyebabkan belum tercapainya target pengupasan dalam satu jam salah satunya adalah rendahnya nilai effisiensi yang disebabkan oleh hambatan-hambatan yang terjadi selama alat beroperasi. Untuk itu dilakukan penelitian untuk mengurangi waktu hambatan-hambatan yang terjadi, agar target pengupasan dalam satu jam dapat tercapai. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kuantitatif dengan menghitung waktu edar alat mekanis dan waktu hambatan-hambatan yang terjadi selama beroperasi, untuk kemudian diketahui waktu hambatan yang dapat diperbaiki agar target pengupasan dalam satu jam dapat tercapai.
{"title":"OPTIMALISASI ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM PENCAPAIAN TARGET PRODUKTIVITAS DI PT. MANDALA KARYA PRIMA, KALIMANTAN UTARA","authors":"Fachrul Rozie Yudha Gunawan","doi":"10.25105/jek.v1i2.10703","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jek.v1i2.10703","url":null,"abstract":"PT Mandala Karya Prima merupakan perusahaan kontraktor pertambangan yang beroperasi di tambang batubara milik PT Mandiri Intiperkasa, Kalimantan Utara. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pengupasan lapisan tanah penutp batubara (overburden). Dalam operasinya perusahaan memiliki target pengupasan dalam satu jam yang harus dicapai. Namun target tersebut belum tercapai. Faktor yang menyebabkan belum tercapainya target pengupasan dalam satu jam salah satunya adalah rendahnya nilai effisiensi yang disebabkan oleh hambatan-hambatan yang terjadi selama alat beroperasi. Untuk itu dilakukan penelitian untuk mengurangi waktu hambatan-hambatan yang terjadi, agar target pengupasan dalam satu jam dapat tercapai. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kuantitatif dengan menghitung waktu edar alat mekanis dan waktu hambatan-hambatan yang terjadi selama beroperasi, untuk kemudian diketahui waktu hambatan yang dapat diperbaiki agar target pengupasan dalam satu jam dapat tercapai.","PeriodicalId":414487,"journal":{"name":"Jurnal Eksakta Kebumian","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115116944","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sumur AN-1 dan AN-2 sudah tidak lagi mampu untuk berproduksi secara natural flow, sehingga diperlukan bantuan dengan menggunakan artificial lift, artificial lift yang digunakan antara gas lift dan electric submersible pump, sehingga dilakukan perbandingan produksi antara menggunakan gas lift dan electric submersible pump, seiring berjalannya produksi terjadi penurunan tekanan dan kenaikan water cut yang tinggi, sehingga dilakukan perbandingan pada kondisi water cut yang tinggi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada sumur AN-1 didapatkan bahwa produksi terbesar menggunakan electric submersible pump dibandingkan dengan menggunakan gas lift, namun pada kondisi flowing bottom hole pressure 2754 psia dengan tekanan reservoir 2910 psia produksi gas lift lebih baik dari pada electric submersible pump. Pada sumur AN-2 didapatkan bahwa produksi terbesar menggunakan electric submersible pump dibandingkan dengan menggunakan gas lift, namun pada kondisi flowing bottom hole pressure 1941 psia dengan tekanan reservoir 2660 psia produksi gas lift lebih baik dari pada electric submersible pump. Kenaikan water cut atau kondisi water cut tinggi membuat penurunan produksi pada artificial lift gas lift, sementara untuk artificial lift electric submersible pump water cut yang tinggi membuat kenaikan laju produksi. Kata Kunci : Software Prosper, Gas Lift, Electric Submersible Pump
AN-1和AN-2已经不再能够生产井自然地流动,所以需要用人工帮助电梯之间的电梯,电梯的使用人工煤气和电力的潜水器泵相比,做电梯使用天然气和电力生产的潜水器泵发生推移生产降压,增加水切的比较高,所以做高的水停状态。根据对井AN-1所做的研究,最大的产品是使用电动潜水泵,而不是电梯气体,但是在flowing bottom hole的压力为2754 psia,水库压力为2910 psia气体生产比电动潜水泵更好。在井AN-2发现,最大的生产是使用电动潜水泵,而不是使用电梯气体,但在1941年的地板底部压力舱2660 psia压力比电动潜水泵好。水减或高减的条件导致人工天然气电梯的生产下降,而人工升降的水减使生产速度增加。关键词:软件Prosper, Gas elevator, Electric潜水泵
{"title":"PERBANDINGAN PERFORMA GAS LIFT DAN ELECTRIC SUBMERSIBLE PUMP PADA SUMUR DENGAN WATER CUT TINGGI","authors":"Andika Mutasibillah","doi":"10.25105/jek.v1i2.10795","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jek.v1i2.10795","url":null,"abstract":"Sumur AN-1 dan AN-2 sudah tidak lagi mampu untuk berproduksi secara natural flow, sehingga diperlukan bantuan dengan menggunakan artificial lift, artificial lift yang digunakan antara gas lift dan electric submersible pump, sehingga dilakukan perbandingan produksi antara menggunakan gas lift dan electric submersible pump, seiring berjalannya produksi terjadi penurunan tekanan dan kenaikan water cut yang tinggi, sehingga dilakukan perbandingan pada kondisi water cut yang tinggi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada sumur AN-1 didapatkan bahwa produksi terbesar menggunakan electric submersible pump dibandingkan dengan menggunakan gas lift, namun pada kondisi flowing bottom hole pressure 2754 psia dengan tekanan reservoir 2910 psia produksi gas lift lebih baik dari pada electric submersible pump. Pada sumur AN-2 didapatkan bahwa produksi terbesar menggunakan electric submersible pump dibandingkan dengan menggunakan gas lift, namun pada kondisi flowing bottom hole pressure 1941 psia dengan tekanan reservoir 2660 psia produksi gas lift lebih baik dari pada electric submersible pump. Kenaikan water cut atau kondisi water cut tinggi membuat penurunan produksi pada artificial lift gas lift, sementara untuk artificial lift electric submersible pump water cut yang tinggi membuat kenaikan laju produksi. Kata Kunci : Software Prosper, Gas Lift, Electric Submersible Pump","PeriodicalId":414487,"journal":{"name":"Jurnal Eksakta Kebumian","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128189253","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keberadaan resapan air di daerah perkotaan sangat penting, dikarenakan fungsi dari kawasan resapan air adalah untuk menjaga kelestarian tata air dan dapat mencegah terjadinya banjir. Tujuan dari penelitian ini untuk penentuan kecepatan infiltrasi, jenis tanah, dan kawasan resapan air. Penentuan kawasan resapan air di daerah Pacet dan sekitarnya dilakukan karena di daerah tersebut terdapat beberapa lahan kosong yang dapat dijadikan kawasan resapan air. Metode pembobotan dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang bertindak sebagai alat analisa dan pengolahan data.. Pengukuran kecepatan infiltrasi menggunakan alat infiltrometer cincin ganda dengan metode SNI, Sample tanah dianalisa secara 2 tahap, yaitu dengan menentukan ukuran butir dan penentuan batas plastis dan batas cair, Penentuan kelerengan berdasarkan analisa kelerengan secara 3 Dimensi menggunakan program Arcgis. Parameter yang digunakan yaitu kecepatan infiltrasi, curah hujan, tanah penutup dan kemiringan lereng. Daerah penelitian memiliki 2 satuan kecepatan infiltrasi, yaitu kecepatan infiltrasi cukup yang mengisi 70% bagian peta, dan kecepatan infiltrasi tinggi yang mengisi 30% bagian peta. Daerah penelitian memiliki 3 jenis tanah berdasarkan tekstur ukuran butir, yaitu tanah bertekstur pasir berlempung yang terletak pada bagian atas peta, tanah bertekstur lempung berpasir yang terletak dibagian bawah peta, dan tanah bertekstur lempung berpasir halus yang terletak dibagian tengah peta. Daerah penelitian memiliki 3 jenis daerah resapan air, yang terdiri dari daeraeh resapan air buruk, daerah resapan air sedang dan daerah resapan air baik.
{"title":"SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MENENTUKAN DAERAH RESAPAN AIR DI DAERAH PACET DAN SEKITARNYA","authors":"Aryabima Witjaksana, Afiat Anugrahadi","doi":"10.25105/jek.v1i2.10614","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jek.v1i2.10614","url":null,"abstract":"Keberadaan resapan air di daerah perkotaan sangat penting, dikarenakan fungsi dari kawasan resapan air adalah untuk menjaga kelestarian tata air dan dapat mencegah terjadinya banjir. Tujuan dari penelitian ini untuk penentuan kecepatan infiltrasi, jenis tanah, dan kawasan resapan air. Penentuan kawasan resapan air di daerah Pacet dan sekitarnya dilakukan karena di daerah tersebut terdapat beberapa lahan kosong yang dapat dijadikan kawasan resapan air. Metode pembobotan dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang bertindak sebagai alat analisa dan pengolahan data.. Pengukuran kecepatan infiltrasi menggunakan alat infiltrometer cincin ganda dengan metode SNI, Sample tanah dianalisa secara 2 tahap, yaitu dengan menentukan ukuran butir dan penentuan batas plastis dan batas cair, Penentuan kelerengan berdasarkan analisa kelerengan secara 3 Dimensi menggunakan program Arcgis. Parameter yang digunakan yaitu kecepatan infiltrasi, curah hujan, tanah penutup dan kemiringan lereng. Daerah penelitian memiliki 2 satuan kecepatan infiltrasi, yaitu kecepatan infiltrasi cukup yang mengisi 70% bagian peta, dan kecepatan infiltrasi tinggi yang mengisi 30% bagian peta. Daerah penelitian memiliki 3 jenis tanah berdasarkan tekstur ukuran butir, yaitu tanah bertekstur pasir berlempung yang terletak pada bagian atas peta, tanah bertekstur lempung berpasir yang terletak dibagian bawah peta, dan tanah bertekstur lempung berpasir halus yang terletak dibagian tengah peta. Daerah penelitian memiliki 3 jenis daerah resapan air, yang terdiri dari daeraeh resapan air buruk, daerah resapan air sedang dan daerah resapan air baik.","PeriodicalId":414487,"journal":{"name":"Jurnal Eksakta Kebumian","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130762494","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dalam perencanaan pemanfaatan energi panas bumi, diperlukan perhitungan potensi sumber daya dan cadangan panas bumi pada suatu daerah. Indonesia sendiri merupakan suatu negara yang memiliki potensi akan energi panas bumi yang sangat besar. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki gunungapi aktif menyebar dari pulau Sumatera sampai Sulawesi (Ring of Fire). Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui potensi sumber daya dan cadangan lapangan “NYN” pada provinsi Nusa Tenggara Timur, pulau Flores. Metode penelitian yang digunakan berupa studi literatur, pengambilan data, dan analisis data. Luas daerah penelitian penulis ialah sebesar 9,912 km2 dengan luasan daerah potensial ialah sebesar 5,167 km2. Hasil geothermometer gas penulis dapat mengetahui suhu batuan reservoir daerah penelitian dengan rentang suhu 187 – 341 oC dengan asumsi 273 oC berdasarkan data gas pada sumur. Dari analisis geofisika berupa data Magnetotellurik yang telah diinversi, penulis dapat menentukan tebal clay cap sebesar 355,5 m. Dari analisis tersebut penulis dapat menghitung sumber daya serta cadangan potensi panas bumi daerah penelitian. Hasil perhitungan tersebut menghasilkan nilai 77,505 MWe untuk nilai sumber daya panas bumi dan 76,4206 MWe untuk nilai cadangan potensi panas bumi daerah penelitian. Kata-kata kunci: Potensi Panas Bumi, Geothermometer Gas, Magnetotellurik, dan Lapangan “NYN”
{"title":"PERHITUNGAN POTENSI SUMBER DAYA DAN CADANGAN PANAS BUMI LAPANGAN PANAS BUMI “NYN”, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR","authors":"Arthur Gemas Pradhana Nayoan, Fajar Hendrasto","doi":"10.25105/jek.v1i2.10633","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jek.v1i2.10633","url":null,"abstract":"Dalam perencanaan pemanfaatan energi panas bumi, diperlukan perhitungan potensi sumber daya dan cadangan panas bumi pada suatu daerah. Indonesia sendiri merupakan suatu negara yang memiliki potensi akan energi panas bumi yang sangat besar. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki gunungapi aktif menyebar dari pulau Sumatera sampai Sulawesi (Ring of Fire). Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui potensi sumber daya dan cadangan lapangan “NYN” pada provinsi Nusa Tenggara Timur, pulau Flores. Metode penelitian yang digunakan berupa studi literatur, pengambilan data, dan analisis data. Luas daerah penelitian penulis ialah sebesar 9,912 km2 dengan luasan daerah potensial ialah sebesar 5,167 km2. Hasil geothermometer gas penulis dapat mengetahui suhu batuan reservoir daerah penelitian dengan rentang suhu 187 – 341 oC dengan asumsi 273 oC berdasarkan data gas pada sumur. Dari analisis geofisika berupa data Magnetotellurik yang telah diinversi, penulis dapat menentukan tebal clay cap sebesar 355,5 m. Dari analisis tersebut penulis dapat menghitung sumber daya serta cadangan potensi panas bumi daerah penelitian. Hasil perhitungan tersebut menghasilkan nilai 77,505 MWe untuk nilai sumber daya panas bumi dan 76,4206 MWe untuk nilai cadangan potensi panas bumi daerah penelitian. Kata-kata kunci: Potensi Panas Bumi, Geothermometer Gas, Magnetotellurik, dan Lapangan “NYN”","PeriodicalId":414487,"journal":{"name":"Jurnal Eksakta Kebumian","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130485312","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Untuk mencapai target produksi maka segala aspek perlu di perhatikan termasuk produktivita alat muat dan alat angkut. PT SDIC Papua Cement Indonesia, yang berlokasi di Kecamatan Maruni, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat menambang batu gamping dengan system penambangan tambang terbuka dengan metode konvensional. Kegiatan penggalian dan pemuatan dilakukan oleh excavator 340D dan diangkut oleh dump truck hino 260. Target produksi yang ditetapkan perusahan yaitu 133333,3 ton/ bulan. Data yang diperlukan pada penelitian ini yaitu data cycle time dari alat muat dan alat angkut. Rata – rata cycle time yang diperoleh yaitu untuk dump truck 14 menit dan untuk excavator 17,25 detik. Data ini kemudian diolah menggunakan exel untuk menentukan efisiensi kerja. Setelah efisiensi kerja diperoleh maka dicari lagi produktivitas untuk tiap alat yaitu untuk dump truck dan excavator. Produktivitas yang didapat yaitu untuk dump truck 73.34 ton/jam dan excavator 207.01 ton/jam. Untuk mencapai target produksi jumlah alat yang diperlukan untuk dump truck 3 unit dan 1 unit excavator. Jam kerja yang diperlukan dalam 1 bulan yaitu 493,8071 jam/bulan. Match factor untuk 3 unit dump truck yaitu 0.7. Dengan 3 unit dump truck target produksi 133333,3 ton/ bulan tercapai. Kata-kata kunci: produktivitas, alat muat dan alat angkut , target produksi, waktu kerja
为了达到生产目标,所有方面都需要考虑,包括工具和运输产品。印度尼西亚的PT SDIC巴布亚水泥局,位于西巴布亚的马诺克瓦里区(Manokwari village street),用传统的采矿系统开采石灰石。340D挖掘机进行挖掘和装货,并用一辆260年的倾卸卡车运走。该公司规定的生产目标是每月1333 33.3吨。本研究所需的数据是货物和运输工具的周期数据。平均周期为14分钟的卡车倾卸时间和17.25秒的挖掘机。然后使用exel来确定工作效率。一旦工作效率提高,我们就会为每一种工具的倾卸卡车和挖掘机寻找生产力。其生产力为每小时73.34吨卡车倾倒,每小时172.01吨出口。为了达到生产目标,3单元和1单元挖掘机所需的工具数量。每个月的工作时间是493,8071小时。3个单位的自动倾卸卡车匹配因子为0。7。3单位自动倾卸卡车,每月生产133333.3吨。关键词:生产率、装货和运输工具、生产目标、工作时间
{"title":"KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT PT. SDIC PAPUA CEMENT INDONESIA","authors":"Rafael Agustinus Makambak","doi":"10.25105/jek.v1i2.10800","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jek.v1i2.10800","url":null,"abstract":"Untuk mencapai target produksi maka segala aspek perlu di perhatikan termasuk produktivita alat muat dan alat angkut. PT SDIC Papua Cement Indonesia, yang berlokasi di Kecamatan Maruni, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat menambang batu gamping dengan system penambangan tambang terbuka dengan metode konvensional. Kegiatan penggalian dan pemuatan dilakukan oleh excavator 340D dan diangkut oleh dump truck hino 260. Target produksi yang ditetapkan perusahan yaitu 133333,3 ton/ bulan. Data yang diperlukan pada penelitian ini yaitu data cycle time dari alat muat dan alat angkut. Rata – rata cycle time yang diperoleh yaitu untuk dump truck 14 menit dan untuk excavator 17,25 detik. Data ini kemudian diolah menggunakan exel untuk menentukan efisiensi kerja. Setelah efisiensi kerja diperoleh maka dicari lagi produktivitas untuk tiap alat yaitu untuk dump truck dan excavator. Produktivitas yang didapat yaitu untuk dump truck 73.34 ton/jam dan excavator 207.01 ton/jam. Untuk mencapai target produksi jumlah alat yang diperlukan untuk dump truck 3 unit dan 1 unit excavator. Jam kerja yang diperlukan dalam 1 bulan yaitu 493,8071 jam/bulan. Match factor untuk 3 unit dump truck yaitu 0.7. Dengan 3 unit dump truck target produksi 133333,3 ton/ bulan tercapai. Kata-kata kunci: produktivitas, alat muat dan alat angkut , target produksi, waktu kerja","PeriodicalId":414487,"journal":{"name":"Jurnal Eksakta Kebumian","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128036425","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Aspal buton adalah aspal alam yang terdapat di pulau buton dan merupakan batuan gamping yang mengandung aspal. Secara umum aspal buton tersusun dari bitumen dan air. Kadar air dan kadar bitumen dapat diketahui menggunakan alat sokhlet. Tujuan dari penelitian adalah menentukan nilai kadar air dan kadar bitumen untuk mengetahui apakah kadar bitumen dan air sudah memenuhi standar penjualan yang di tentukan oleh perusahaan. Pengambilan sampel di lakukan secara acak pada tambang kabungka blok winto dan kemudian di ekstraksi menggunakan alat sokhlet di laboratorium menggunakan larutan ccl4. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata kadar bitumen di pit adalah 18,166% dengan kadar air 11,8%, kemudian hasil nilai rata-rata kadar bitumen di pabrik BGA adalah 25,241% dengan kadar air 1,78%. Kadar air aspal yang berada di pit dan pabrik BGA (buton granular asphalt) sudah memenuhi standar untuk di lakukan penjualan dimana untuk kadar air di pit minimal 16%, sedangkan standar pada pabrik BGA adalah kadar bitumen minimal 16% dan kadar air maximal 2%.
{"title":"ANALISIS PERBANDINGAN KADAR AIR DAN BITUMEN DI TAMBANG KABUNGKA BLOK WINTO MENGGUNAKAN ALATSOKHLET DI PT WIJAYA KARYA BITUMEN KABUPATEN BUTON SULAWESI TENGGARA","authors":"Mursan Yusuf Pratama","doi":"10.25105/jek.v1i2.10692","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jek.v1i2.10692","url":null,"abstract":"Aspal buton adalah aspal alam yang terdapat di pulau buton dan merupakan batuan gamping yang mengandung aspal. Secara umum aspal buton tersusun dari bitumen dan air. Kadar air dan kadar bitumen dapat diketahui menggunakan alat sokhlet. Tujuan dari penelitian adalah menentukan nilai kadar air dan kadar bitumen untuk mengetahui apakah kadar bitumen dan air sudah memenuhi standar penjualan yang di tentukan oleh perusahaan. Pengambilan sampel di lakukan secara acak pada tambang kabungka blok winto dan kemudian di ekstraksi menggunakan alat sokhlet di laboratorium menggunakan larutan ccl4. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata kadar bitumen di pit adalah 18,166% dengan kadar air 11,8%, kemudian hasil nilai rata-rata kadar bitumen di pabrik BGA adalah 25,241% dengan kadar air 1,78%. Kadar air aspal yang berada di pit dan pabrik BGA (buton granular asphalt) sudah memenuhi standar untuk di lakukan penjualan dimana untuk kadar air di pit minimal 16%, sedangkan standar pada pabrik BGA adalah kadar bitumen minimal 16% dan kadar air maximal 2%.","PeriodicalId":414487,"journal":{"name":"Jurnal Eksakta Kebumian","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116206007","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mine Dewatering adalah upaya untuk mengeluarkan air yang telah masuk ke area penambangan. Alat yang digunakan pada kegiatan mine dewatering adalah pompa sentrifugal. Pompa sebagai alat mekanis memiliki kapasitas yang ditentukan berdasarkan daya mesin yang digunakan kemampuan mengatasi hambatan (head) agar dapat mengalirkan air. Untuk dapat mengetahui titik kerja pompa diperlukan perhitungan hambatan (total head) aktual, debit aktual pompa untuk kemudian dibandingkan dengan kurva kinerja pompa berdasarkan spesifikasi pompa. Dari penelitian ini didapat bahwa head minimum adalah 26.727 m dan kapasitas maksimum pompa adalah 325 m3/jam pada RPM 1800.
{"title":"PENENTUAN TITIK KRITIKAL POMPA ARMOR PM-6 PADA MINE DEWATERING DI PT GLOBAL MAKARA TEKNIK","authors":"Brainnes Izaac Tubalawony","doi":"10.25105/jek.v1i2.10726","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jek.v1i2.10726","url":null,"abstract":"Mine Dewatering adalah upaya untuk mengeluarkan air yang telah masuk ke area penambangan. Alat yang digunakan pada kegiatan mine dewatering adalah pompa sentrifugal. Pompa sebagai alat mekanis memiliki kapasitas yang ditentukan berdasarkan daya mesin yang digunakan kemampuan mengatasi hambatan (head) agar dapat mengalirkan air. Untuk dapat mengetahui titik kerja pompa diperlukan perhitungan hambatan (total head) aktual, debit aktual pompa untuk kemudian dibandingkan dengan kurva kinerja pompa berdasarkan spesifikasi pompa. Dari penelitian ini didapat bahwa head minimum adalah 26.727 m dan kapasitas maksimum pompa adalah 325 m3/jam pada RPM 1800.","PeriodicalId":414487,"journal":{"name":"Jurnal Eksakta Kebumian","volume":"99 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121961598","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Cekungan Sumatera Utara merupakan salah satu cekungan sedimen dengan potensi hidrokarbon terbesar di Indonesia. Oleh sebab itu studi mengenai batuan induk dan minyak bumi pada daerah ini akan menjadi salah satu hal yang krusial dalam eksplorasi minyak dan gas bumi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan biomarker baik pada batuan induk maupun minyak bumi pada daerah penelitian untuk kemudian dilakukan korelasi untuk mengetahui kemungkinan adanya hubungan genetik diantara keduanya. Daerah penelitian terletak pada daerah Lhokseumawe pada Provinsi Daerah Istimewa Aceh dan daerah Asahan pada Provinsi Sumatera Utara. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode korelasi kualitatif antara pola kromatogram normal alkana pada batuan induk maupun minyak bumi serta metode korelasi kuantitatif berdasarkan perhitungan perbandingan nilai isoprenoid dan Pr/nC17 pada batuan induk dan minyak bumi. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa batuan induk pada sikuen SB2 eq Middle Miocene eq Near Top Lower Baong memiliki lingkungan pengendapan marine dan berada pada tingkat kematangan peak mature. Sementara itu hasil analisis pada sample minyak bumi menunjukkan adanya dua family minyak bumi yang berbeda dimana salah satu family minyak bumi berkorelasi positif dengan batuan induk pada SB2 eq Middle Miocene eq Near Top Lower Baong. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa minyak bumi pada daerah penelitian berasal dari batuan induk Formasi Baong dan sumber lain yang diinterpretasikan sebagai Formasi Bampo.
{"title":"KORELASI MINYAK BUMI DENGAN BATUAN INDUK PADA DAERAH LHOKSEUMAWE, CEKUNGAN SUMATERA UTARA","authors":"M. Aditya, Agus Guntoro","doi":"10.25105/jek.v1i2.10695","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jek.v1i2.10695","url":null,"abstract":"Cekungan Sumatera Utara merupakan salah satu cekungan sedimen dengan potensi hidrokarbon terbesar di Indonesia. Oleh sebab itu studi mengenai batuan induk dan minyak bumi pada daerah ini akan menjadi salah satu hal yang krusial dalam eksplorasi minyak dan gas bumi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan biomarker baik pada batuan induk maupun minyak bumi pada daerah penelitian untuk kemudian dilakukan korelasi untuk mengetahui kemungkinan adanya hubungan genetik diantara keduanya. Daerah penelitian terletak pada daerah Lhokseumawe pada Provinsi Daerah Istimewa Aceh dan daerah Asahan pada Provinsi Sumatera Utara. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode korelasi kualitatif antara pola kromatogram normal alkana pada batuan induk maupun minyak bumi serta metode korelasi kuantitatif berdasarkan perhitungan perbandingan nilai isoprenoid dan Pr/nC17 pada batuan induk dan minyak bumi. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa batuan induk pada sikuen SB2 eq Middle Miocene eq Near Top Lower Baong memiliki lingkungan pengendapan marine dan berada pada tingkat kematangan peak mature. Sementara itu hasil analisis pada sample minyak bumi menunjukkan adanya dua family minyak bumi yang berbeda dimana salah satu family minyak bumi berkorelasi positif dengan batuan induk pada SB2 eq Middle Miocene eq Near Top Lower Baong. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa minyak bumi pada daerah penelitian berasal dari batuan induk Formasi Baong dan sumber lain yang diinterpretasikan sebagai Formasi Bampo.","PeriodicalId":414487,"journal":{"name":"Jurnal Eksakta Kebumian","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115981636","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}