Pub Date : 2021-02-20DOI: 10.26858/JPTP.V7I1.12569
Delfianti Sampebua, Andi Sukainah, Subari Yanto
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh subtitusi tepung tulang ikan bandeng dan bubur rumput laut terhadap kandungan kalsium, iodium, fosfor serta karakteristik organoleptik pada stik yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 kali pengulangan, yaitu: K tanpa penambahan konsentrasi tepung tulang ikan bandeng dan konsentrasi bubur rumput laut, konsentrasi tepung tulang ikan bandeng 1.5%, 2% dan 2.5% serta konsentrasi bubur rumput laut 1%, 2% dan 3%. Parameter yang diamati meliputi kadar kalsium, kadar iodium dan kadar fosfor serta organoleptik meliputi warna, aroma dan rasa. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan software SPSS versi 22.0 dengan menggunakan teknik analisis sidik ragam (ANOVA) yang dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi tepung tulang ikan bandeng dan bubur rumput laut pada uji kadar kalsium, kadar iodium dan kadar fosfor terbaik diperoleh pada perlakuan 2.5% dan 3%, serta pada uji organoleptik secara keseluruhan disukai oleh panelis.Kata Kunci :Stik, tulang ikan, rumput laut
{"title":"Pembuatan Stik Berbahan Dasar Tepung Tulang Ikan Bandeng (Chanos chanos) dan Bubur Rumput Laut (Eucheuma cottonii)","authors":"Delfianti Sampebua, Andi Sukainah, Subari Yanto","doi":"10.26858/JPTP.V7I1.12569","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/JPTP.V7I1.12569","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh subtitusi tepung tulang ikan bandeng dan bubur rumput laut terhadap kandungan kalsium, iodium, fosfor serta karakteristik organoleptik pada stik yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 kali pengulangan, yaitu: K tanpa penambahan konsentrasi tepung tulang ikan bandeng dan konsentrasi bubur rumput laut, konsentrasi tepung tulang ikan bandeng 1.5%, 2% dan 2.5% serta konsentrasi bubur rumput laut 1%, 2% dan 3%. Parameter yang diamati meliputi kadar kalsium, kadar iodium dan kadar fosfor serta organoleptik meliputi warna, aroma dan rasa. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan software SPSS versi 22.0 dengan menggunakan teknik analisis sidik ragam (ANOVA) yang dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi tepung tulang ikan bandeng dan bubur rumput laut pada uji kadar kalsium, kadar iodium dan kadar fosfor terbaik diperoleh pada perlakuan 2.5% dan 3%, serta pada uji organoleptik secara keseluruhan disukai oleh panelis.Kata Kunci :Stik, tulang ikan, rumput laut","PeriodicalId":416159,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116104290","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-20DOI: 10.26858/JPTP.V6I2.12434
A. muhammadali, J. Jamaluddin, R. Fadilah
Produksi buah salak (salacca zalacca) yang berlimpah dan umur simpan yang relatif pendek menjadi alasan dilakukan diversifikasi produk salak, sehingga dapat menambah nilai jual dan memperpanjang umur simpan buah. Salah satu alternatif yang potensial untuk dikembangkan adalah dengan mengolahnya menjadi keripik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variasi suhu dan lama penggorengan terhadap keripik salak yang dihasilkan. Bentuk penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap pola faktorial yang terdiri dari 9 perlakuan yaitu A1: suhu 80OC dengan lama penggorengan 30 menit, A2 : suhu 80OC dengan lama penggorengan 45 menit, A3 : suhu 80OC dengan lama penggorengan 60 menit, B1 : suhu 90OC dengan lama penggorengan 30 menit, B2 : suhu 90OC dengan lama penggorengan 45 menit, B3 : suhu 90OC dengan lama penggorengan 60 menit, C1 : suhu 100OC dengan lama penggorengan 30 menit, C2 : suhu 100OC dengan lama penggorengan 45 menit, C3 : suhu 100OC dengan lama penggorengan 60 menit. Data hasil pengamatan di analisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) yang diolah dengan IMB SPSS versi 22 kemudian dilanjutkan dengan analisis uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan variasi suhu dan lama penggorengan memiliki pengaruh nyata terhadap kadar air, kadar asam lemak bebas, uji mikroskopik dan uji organoleptik yaitu warna, aroma, rasa dan tekstur dengan perlakuan terbaik adalah pada penggorengan suhu 80OC dengan lama penggorengan 30 menit.
{"title":"Kualitas Keripik Salak (Salacca zalacca) pada Berbagai Variasi Temperatur dan Waktu Selama Penggorengan Hampa Udara","authors":"A. muhammadali, J. Jamaluddin, R. Fadilah","doi":"10.26858/JPTP.V6I2.12434","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/JPTP.V6I2.12434","url":null,"abstract":"Produksi buah salak (salacca zalacca) yang berlimpah dan umur simpan yang relatif pendek menjadi alasan dilakukan diversifikasi produk salak, sehingga dapat menambah nilai jual dan memperpanjang umur simpan buah. Salah satu alternatif yang potensial untuk dikembangkan adalah dengan mengolahnya menjadi keripik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variasi suhu dan lama penggorengan terhadap keripik salak yang dihasilkan. Bentuk penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap pola faktorial yang terdiri dari 9 perlakuan yaitu A1: suhu 80OC dengan lama penggorengan 30 menit, A2 : suhu 80OC dengan lama penggorengan 45 menit, A3 : suhu 80OC dengan lama penggorengan 60 menit, B1 : suhu 90OC dengan lama penggorengan 30 menit, B2 : suhu 90OC dengan lama penggorengan 45 menit, B3 : suhu 90OC dengan lama penggorengan 60 menit, C1 : suhu 100OC dengan lama penggorengan 30 menit, C2 : suhu 100OC dengan lama penggorengan 45 menit, C3 : suhu 100OC dengan lama penggorengan 60 menit. Data hasil pengamatan di analisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) yang diolah dengan IMB SPSS versi 22 kemudian dilanjutkan dengan analisis uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan variasi suhu dan lama penggorengan memiliki pengaruh nyata terhadap kadar air, kadar asam lemak bebas, uji mikroskopik dan uji organoleptik yaitu warna, aroma, rasa dan tekstur dengan perlakuan terbaik adalah pada penggorengan suhu 80OC dengan lama penggorengan 30 menit.","PeriodicalId":416159,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian","volume":"113 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124123900","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-20DOI: 10.26858/JPTP.V7I1.12522
Vivi Safitri, Lahming Lahming, Andi Sukainah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman larutan air kelapa hasil fermentasi terhadap daya simpan, sifat fisik dan kimia tahu.. Penelitian ini merupakan penelitian eksprimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang mengeksplorasi pengaruh larutan air kelapa hasil fermentasi terhadap kualitas tahu. Analisis dilakukan dengan 4 perlakuan konsentrasi air kelapa hasil fermentasi yaitu 0%, 25%, 50%, 75% dan lama penyimpanan tahu pada suhu ruang 24 jam, 48 jam dan 72 jam. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis statistik deskriptif berbantuan program SPSS V21 serta melalui pengujian ANOVA dan uji Duncan. Parameter yang diuji adalah Kadar Air, Kadar Protein, bakteri Escherichia coli dan bakteri Salmonella sp. Tekstur, Warna dan Bau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi perendaman air kelapa hasil fermentasi 75% dengan tiap lama penyimpanan 24 jam, 48 jam dan 72 jam merupakan perlakuan terbaik pada jumlah kadar air, protein, bakteri Escherichia coli dan bakteri Salmonella sp. tekstur, warna dan bau.
{"title":"Pemanfaatan Air Kelapa Hasil Fermentasi Sebagai Bahan Alternatif Pengawet Alami Pada Tahu","authors":"Vivi Safitri, Lahming Lahming, Andi Sukainah","doi":"10.26858/JPTP.V7I1.12522","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/JPTP.V7I1.12522","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman larutan air kelapa hasil fermentasi terhadap daya simpan, sifat fisik dan kimia tahu.. Penelitian ini merupakan penelitian eksprimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang mengeksplorasi pengaruh larutan air kelapa hasil fermentasi terhadap kualitas tahu. Analisis dilakukan dengan 4 perlakuan konsentrasi air kelapa hasil fermentasi yaitu 0%, 25%, 50%, 75% dan lama penyimpanan tahu pada suhu ruang 24 jam, 48 jam dan 72 jam. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis statistik deskriptif berbantuan program SPSS V21 serta melalui pengujian ANOVA dan uji Duncan. Parameter yang diuji adalah Kadar Air, Kadar Protein, bakteri Escherichia coli dan bakteri Salmonella sp. Tekstur, Warna dan Bau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi perendaman air kelapa hasil fermentasi 75% dengan tiap lama penyimpanan 24 jam, 48 jam dan 72 jam merupakan perlakuan terbaik pada jumlah kadar air, protein, bakteri Escherichia coli dan bakteri Salmonella sp. tekstur, warna dan bau.","PeriodicalId":416159,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129773086","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis kemasan dan lama penyimpanan terhadap kualitas dangke berbahan dasar susu. Rancangan percobaan yang dilakukan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial, yang terdiri dari 2 faktor yaitu jenis kemasan (daun pisang, polipropilen dan aluminium foil) dan lama penyimpanan (1, 2 dan 3 hari). Prosedur dalam penelitian ini melalui beberapa tahapan mulai dari persiapan alat dan bahan, pemasakan dan pencampuran bahan tambahan, pendinginan, pengemasan dangke hingga penyimpanan produk dangke. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis sidik ragam yang diolah menggunakan SPSS versi 22. Parameter yang diamati yaitu analisis kimia meliputi kadar air, kadar lemak, kadar protein, kadar abu dan angka lempeng total (ALT) kemudian uji organoleptik meliputi warna, tekstur, dan aroma. berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa lama penyimpanan dan jenis kemasan berpengaruh terhadap kualitas dangke berbahan dasar susu sapi, perlakuan terbaik pada pengujian yaitu penggunaan kemasan aluminium foil dengan lama penyimpanan 2 hari dan layak konsumsi.
{"title":"Pengaruh Jenis Kemasan dan Lama Penyimpanan Terhadap Kualitas Dangke","authors":"Suci Rahmadani Mansur, Patang Patang, Andi Sukainah","doi":"10.26858/JPTP.V7I1.12606","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/JPTP.V7I1.12606","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis kemasan dan lama penyimpanan terhadap kualitas dangke berbahan dasar susu. Rancangan percobaan yang dilakukan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial, yang terdiri dari 2 faktor yaitu jenis kemasan (daun pisang, polipropilen dan aluminium foil) dan lama penyimpanan (1, 2 dan 3 hari). Prosedur dalam penelitian ini melalui beberapa tahapan mulai dari persiapan alat dan bahan, pemasakan dan pencampuran bahan tambahan, pendinginan, pengemasan dangke hingga penyimpanan produk dangke. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis sidik ragam yang diolah menggunakan SPSS versi 22. Parameter yang diamati yaitu analisis kimia meliputi kadar air, kadar lemak, kadar protein, kadar abu dan angka lempeng total (ALT) kemudian uji organoleptik meliputi warna, tekstur, dan aroma. berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa lama penyimpanan dan jenis kemasan berpengaruh terhadap kualitas dangke berbahan dasar susu sapi, perlakuan terbaik pada pengujian yaitu penggunaan kemasan aluminium foil dengan lama penyimpanan 2 hari dan layak konsumsi.","PeriodicalId":416159,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116020077","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-20DOI: 10.26858/JPTP.V7I1.12591
Azizah Firman, Muhammad Rais, Amirah Mustarin
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis kemasan dan suhu penyimpanan terhadap kadar histamin dan total bakteri pada ikan cakalang selama 0, 3 dan 6 hari penyimpanan. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dimana terdapat 5 perlakuan, yaitu kontrol (tanpa perlakuan suhu dan kemasan), pengemasan vakum suhu dingin, non suhu dingin, pengemasan vakum suhu beku, non vakum suhu beku. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dengan software SPSS 21.0 dengan menggunakan teknik analisis ragam ANOVA yang dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan pengemasan vakum suhu beku, baik pada penyimpanan 3 hari maupun 6 hari dengan nilai kadar histamin pada hari ke-3 yaitu 2,57 mg/kg dan pada hari ke-6 yaitu 3,84 mg/kg, serta nilai total bakteri pada hari ke-3 22,3 x 103 cfu/ml dan pada hari ke-6 20 x 104 cfu/ml.Kata Kunci: Ikan Cakalang, Histamin, Total Bakteri Mesofil, Kemasan, Suhu
{"title":"Analisis Kandungan Histamin Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis) dengan Kemasan dan Suhu Penyimpanan yang Berbeda","authors":"Azizah Firman, Muhammad Rais, Amirah Mustarin","doi":"10.26858/JPTP.V7I1.12591","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/JPTP.V7I1.12591","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis kemasan dan suhu penyimpanan terhadap kadar histamin dan total bakteri pada ikan cakalang selama 0, 3 dan 6 hari penyimpanan. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dimana terdapat 5 perlakuan, yaitu kontrol (tanpa perlakuan suhu dan kemasan), pengemasan vakum suhu dingin, non suhu dingin, pengemasan vakum suhu beku, non vakum suhu beku. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dengan software SPSS 21.0 dengan menggunakan teknik analisis ragam ANOVA yang dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan pengemasan vakum suhu beku, baik pada penyimpanan 3 hari maupun 6 hari dengan nilai kadar histamin pada hari ke-3 yaitu 2,57 mg/kg dan pada hari ke-6 yaitu 3,84 mg/kg, serta nilai total bakteri pada hari ke-3 22,3 x 103 cfu/ml dan pada hari ke-6 20 x 104 cfu/ml.Kata Kunci: Ikan Cakalang, Histamin, Total Bakteri Mesofil, Kemasan, Suhu","PeriodicalId":416159,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian","volume":"186 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134095340","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-20DOI: 10.26858/JPTP.V7I1.19312
Reski Febyanti Rauf
Salah satu tahapan penanganan pascapanen yang mempengaruhi kualitas rumput laut adalah proses pengeringan. Pengeringan rumput laut melibatkan parameter-parameter pengeringan yang kompleks sehingga menghasilkan kinetika pengeringan yang khas. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi model matematika pengeringan lapisan tipis yang sesuai untuk menggambarkan kinetika pengeringan rumput laut Eucheuma cottonii dengan menggunakan pengering surya efek rumah kaca. Pengeringan dilakukan dengan menghamparkan rumput laut segar di atas tray dan ditimbang setiap jam selama pengeringan berlangsung. Selanjutnya, dilakukan pengukuran kadar air, laju pengeringan, dan MR. Nilai MR diterapkan pada berbagai model matematika pengeringan lapisan tipis dan dilakukan curve fitting menggunakan analisis regresi nonlinear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pengering surya efek rumah kaca secara efektif dapat menghasilkan rumput laut kering yang baik dalam jangka waktu yang relatif singkat. Adapun model yang paling akurat mendeskripsikan kinetika pengeringan rumput laut yaitu model Midilli dengan persamaan matematika MR = 1,00192 exp (-0,23914t(1,14766)) + 0,00036t. Model tersebut memiliki nilai R2 0,99877 dan nilai χ2 0,0001229. Tingkat kesesuaian hasil prediksi model matematika dengan hasil observasi sangat sesuai dengan nilai R2 = 0.99877, χ2 = 0.000103, RMSE = 0.009914, SSE = 0.001966, dan EF = 0,998767. Nilai effective moisture diffusivity pengeringan rumput laut Eucheuma cottonii yaitu 2,54 x 10-8 m2/s.
{"title":"Pemodelan Kinetika Pengeringan Rumput Laut Eucheuma cottonii Menggunakan Pengering Surya Efek Rumah Kaca","authors":"Reski Febyanti Rauf","doi":"10.26858/JPTP.V7I1.19312","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/JPTP.V7I1.19312","url":null,"abstract":"Salah satu tahapan penanganan pascapanen yang mempengaruhi kualitas rumput laut adalah proses pengeringan. Pengeringan rumput laut melibatkan parameter-parameter pengeringan yang kompleks sehingga menghasilkan kinetika pengeringan yang khas. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi model matematika pengeringan lapisan tipis yang sesuai untuk menggambarkan kinetika pengeringan rumput laut Eucheuma cottonii dengan menggunakan pengering surya efek rumah kaca. Pengeringan dilakukan dengan menghamparkan rumput laut segar di atas tray dan ditimbang setiap jam selama pengeringan berlangsung. Selanjutnya, dilakukan pengukuran kadar air, laju pengeringan, dan MR. Nilai MR diterapkan pada berbagai model matematika pengeringan lapisan tipis dan dilakukan curve fitting menggunakan analisis regresi nonlinear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pengering surya efek rumah kaca secara efektif dapat menghasilkan rumput laut kering yang baik dalam jangka waktu yang relatif singkat. Adapun model yang paling akurat mendeskripsikan kinetika pengeringan rumput laut yaitu model Midilli dengan persamaan matematika MR = 1,00192 exp (-0,23914t(1,14766)) + 0,00036t. Model tersebut memiliki nilai R2 0,99877 dan nilai χ2 0,0001229. Tingkat kesesuaian hasil prediksi model matematika dengan hasil observasi sangat sesuai dengan nilai R2 = 0.99877, χ2 = 0.000103, RMSE = 0.009914, SSE = 0.001966, dan EF = 0,998767. Nilai effective moisture diffusivity pengeringan rumput laut Eucheuma cottonii yaitu 2,54 x 10-8 m2/s.","PeriodicalId":416159,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian","volume":"145 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134466878","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-20DOI: 10.26858/JPTP.V7I1.12559
Fifi Alfiana, Andi Sukainah, Amirah Mustarin
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis sumber nitrogen berupa kecambah kacang hijau dan kecambah kacang kedelai dalam pembuatan nata de pinnata terhadap karakteristik fisik (ketebalan), karakteristik kimia (kadar air dan kadar serat) serta organoleptik (warna, aroma rasa dan tekstur). Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dimana terdapat 11 perlakuan, yaitu penambahan urea (kontrol), penambahan ekstrak kecambah kacang hijau 1%, 3%, 5%, 7% dan 9% serta penambahan ekstrak kecambah kacang kedelai 1%, 3%, 5%, 7% dan 9%. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dengan software SPSS 21.0 dengan menggunakan teknik analisis ragam ANOVA yang dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan penambahan kecambah kacang kedelai dengan konsentrasi 5% dengan ketebalan 14,2 mm, kadar air 92,77% dan kadar serat 3,57% serta uji organoleptik yang hampir secara keseluruhan disukai panelis.Kata Kunci: Nira Aren, Nata, Sumber Nitrogen, Kacang Hijau, Kacang Kedelai
{"title":"Pemanfaatan Kecambah Kacang Hijau dan Kecambah Kacang Kedelai Sebagai Sumber Nitrogen dalam Pembuatan Nata de Pinnata Dari Nira Aren (Arenga Pinnata Merr.)","authors":"Fifi Alfiana, Andi Sukainah, Amirah Mustarin","doi":"10.26858/JPTP.V7I1.12559","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/JPTP.V7I1.12559","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis sumber nitrogen berupa kecambah kacang hijau dan kecambah kacang kedelai dalam pembuatan nata de pinnata terhadap karakteristik fisik (ketebalan), karakteristik kimia (kadar air dan kadar serat) serta organoleptik (warna, aroma rasa dan tekstur). Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dimana terdapat 11 perlakuan, yaitu penambahan urea (kontrol), penambahan ekstrak kecambah kacang hijau 1%, 3%, 5%, 7% dan 9% serta penambahan ekstrak kecambah kacang kedelai 1%, 3%, 5%, 7% dan 9%. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dengan software SPSS 21.0 dengan menggunakan teknik analisis ragam ANOVA yang dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan penambahan kecambah kacang kedelai dengan konsentrasi 5% dengan ketebalan 14,2 mm, kadar air 92,77% dan kadar serat 3,57% serta uji organoleptik yang hampir secara keseluruhan disukai panelis.Kata Kunci: Nira Aren, Nata, Sumber Nitrogen, Kacang Hijau, Kacang Kedelai","PeriodicalId":416159,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132267002","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-17DOI: 10.26858/JPTP.V7I1.12437
Nurnaningsih Nurnaningsih, R. Fadilah, Mohammad Wijaya
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi bekatul terhadap kualitas sosis analog yang dihasilkan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif (eksperimen) yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan tiga kali ulangan sehigga diperoleh lima belas unit percobaan dengan konsentrasi bekatul 0%, 5%, 10%, 15%, 20%. Parameter pengamatan; Kadar air, protein, lemak, karbohidrat, kadar abu, serat, dengan uji kesukaan panelis terhadap warna, tekstur, rasa dan aroma. Hasil terbaik sosis analog hasil rekapitulasi semua data analisis proksimat (kadar air, protein, lemak, karbohidrat, serat dan kadar abu) dan oganoleptik (warna, aroma, rasa dan tekstur) yaitu perlakuan K sebesar 357,73, perlakuan A sebesar 419,05, perlakuan B sebesar 395,92, perlakuan C sebesar 439,66 dan perlakuan D sebesar 441,99. Berdasarkan nilai rangking dapat disimpulkan bahwa perlakuan terbaik sosis analog yaitu perlakuan D .
{"title":"Formulasi Sosis Analog Sumber Protein Berbasis Bekatul dan Jamur Tiram Sebagai Pangan Fungsional","authors":"Nurnaningsih Nurnaningsih, R. Fadilah, Mohammad Wijaya","doi":"10.26858/JPTP.V7I1.12437","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/JPTP.V7I1.12437","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi bekatul terhadap kualitas sosis analog yang dihasilkan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif (eksperimen) yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan tiga kali ulangan sehigga diperoleh lima belas unit percobaan dengan konsentrasi bekatul 0%, 5%, 10%, 15%, 20%. Parameter pengamatan; Kadar air, protein, lemak, karbohidrat, kadar abu, serat, dengan uji kesukaan panelis terhadap warna, tekstur, rasa dan aroma. Hasil terbaik sosis analog hasil rekapitulasi semua data analisis proksimat (kadar air, protein, lemak, karbohidrat, serat dan kadar abu) dan oganoleptik (warna, aroma, rasa dan tekstur) yaitu perlakuan K sebesar 357,73, perlakuan A sebesar 419,05, perlakuan B sebesar 395,92, perlakuan C sebesar 439,66 dan perlakuan D sebesar 441,99. Berdasarkan nilai rangking dapat disimpulkan bahwa perlakuan terbaik sosis analog yaitu perlakuan D .","PeriodicalId":416159,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129935471","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-17DOI: 10.26858/JPTP.V7I1.10093
S. Iskandar, M. Rais, R. Fadilah
AbstractHis study aims to determine the nutritional quality of carrot crackers (Daucus carota) with the addition of milkfish (Chanos chanos) as well as panelists' acceptance of carrot crackers. The study used a non-factorial complete randomized design with three and three replications. The treatment in this study was P1 = 50% carrot pulp + 50% milkfish, P2 = 60% carrot pulp + 40% milkfish, P3 = 70% carrot pulp + 30% milkfish. Observation data were analyzed using Variety Analysis (ANOVA) then followed by Ducan Test. The results showed that fish concentration and carrot concentration had an effect on water content, protein content, vitamin A, color, aroma, taste, texture. The best treatment of carrot crackers with the addition of fish is by treatment, P1 = 50% carrot pulp + 50% milkfish, in terms of water content, protein, vitamin A, color, aroma, taste, and texture.Keywords: Crackers, Milkfish, Carrots
{"title":"Study of Making Carrot Crackers (Daucus carota) with Addition of Milkfish (Chanos chanos)","authors":"S. Iskandar, M. Rais, R. Fadilah","doi":"10.26858/JPTP.V7I1.10093","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/JPTP.V7I1.10093","url":null,"abstract":"AbstractHis study aims to determine the nutritional quality of carrot crackers (Daucus carota) with the addition of milkfish (Chanos chanos) as well as panelists' acceptance of carrot crackers. The study used a non-factorial complete randomized design with three and three replications. The treatment in this study was P1 = 50% carrot pulp + 50% milkfish, P2 = 60% carrot pulp + 40% milkfish, P3 = 70% carrot pulp + 30% milkfish. Observation data were analyzed using Variety Analysis (ANOVA) then followed by Ducan Test. The results showed that fish concentration and carrot concentration had an effect on water content, protein content, vitamin A, color, aroma, taste, texture. The best treatment of carrot crackers with the addition of fish is by treatment, P1 = 50% carrot pulp + 50% milkfish, in terms of water content, protein, vitamin A, color, aroma, taste, and texture.Keywords: Crackers, Milkfish, Carrots","PeriodicalId":416159,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129728995","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk melihat kontribusi pelaksanaan praktik industri terhadap kesiapan kerja mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan kausal-komparatif. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) yang telah melaksanakan Praktik Industri (PI) menjadi populasi dalam penelitian ini, dengan jumlah sampel 115 mahasiswa, ditentukan dengan teknik proporsional random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pelaksanaan praktik industri terhadap kesiapan kerja mahasiswa pada program studi PTIK dengan kontribusi 44,6%. Hasil ini menunjukkan bahwa pelaksanaan praktik industri dalam mengembangkan kompetensi dan pengetahuan mahasiswa untuk memenuhi standar yang dibutuhkan dunia kerja dapat dicapai. Oleh karena itu, PTIK UNM, pemerintah, dan Dunia Usaha / Dunia Industri (DUDI) harus mengoptimalkan pelaksanaan praktik industri agar kesiapan kerja mahasiswa terus meningkat.
{"title":"Kontribusi Pelaksanaan Praktik Industri Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa","authors":"Shabrina Syntha Dewi, Rahmatul Furqan, Dwi Reski Anandari Sulaiman","doi":"10.26858/JPTP.V7I1.19158","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/JPTP.V7I1.19158","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk melihat kontribusi pelaksanaan praktik industri terhadap kesiapan kerja mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan kausal-komparatif. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) yang telah melaksanakan Praktik Industri (PI) menjadi populasi dalam penelitian ini, dengan jumlah sampel 115 mahasiswa, ditentukan dengan teknik proporsional random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pelaksanaan praktik industri terhadap kesiapan kerja mahasiswa pada program studi PTIK dengan kontribusi 44,6%. Hasil ini menunjukkan bahwa pelaksanaan praktik industri dalam mengembangkan kompetensi dan pengetahuan mahasiswa untuk memenuhi standar yang dibutuhkan dunia kerja dapat dicapai. Oleh karena itu, PTIK UNM, pemerintah, dan Dunia Usaha / Dunia Industri (DUDI) harus mengoptimalkan pelaksanaan praktik industri agar kesiapan kerja mahasiswa terus meningkat.","PeriodicalId":416159,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115017778","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}