Pemahaman merupakan syarat mutlak yang harus dicapai oleh masing-masing siswa untuk meningkatkan kemampuan kognitifnya. Pelapisan tingkat pemahaman konsep merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan seorang guru dalam menerapkan strategi pembelajaran yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil lapisan pemahaman konsep barisan dan deret berdasar teori piere kieren pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Bojonegoro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 28 siswa. Kedua puluh delapan subjek tersebut diberikan soal tes, kemudian diambil 16 subjek terpilih dengan masing-masing lapisan pemahaman diwakili dua subjek untuk diwawancarai. Untuk memastikan kevalidan data, peneliti menganalisis data dengan dua cara yaitu triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan deskripsi masing-masing lapisan pemahaman siswa dalam memahami konsep barisan dan deret.
{"title":"Profil Lapisan Pemahaman Konsep Barisan dan Deret Berdasar Teori Piere Kieren pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Bojonegoro","authors":"A. Asih, Nur Rohman, Anita Dewi Utami","doi":"10.36379/jipm.v2i1.125","DOIUrl":"https://doi.org/10.36379/jipm.v2i1.125","url":null,"abstract":"Pemahaman merupakan syarat mutlak yang harus dicapai oleh masing-masing siswa untuk meningkatkan kemampuan kognitifnya. Pelapisan tingkat pemahaman konsep merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan seorang guru dalam menerapkan strategi pembelajaran yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil lapisan pemahaman konsep barisan dan deret berdasar teori piere kieren pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Bojonegoro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 28 siswa. Kedua puluh delapan subjek tersebut diberikan soal tes, kemudian diambil 16 subjek terpilih dengan masing-masing lapisan pemahaman diwakili dua subjek untuk diwawancarai. Untuk memastikan kevalidan data, peneliti menganalisis data dengan dua cara yaitu triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan deskripsi masing-masing lapisan pemahaman siswa dalam memahami konsep barisan dan deret.","PeriodicalId":417942,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Pembelajaran Matematika (JIPM)","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124492470","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan representasi matematis siswa bergaya kognitif Field Dependent (FD) dan Field Independent (FI) dalam menyelesaikan masalah turunan fungsii. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksploratif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari dua orang siswa kelas XI SMA Negeri 1 Batuan yang masing-masing bergaya kognitif Field Dependent (FD) dan Field Independent (FI). Penelitian dimulai dengan menentukan subjek penelitian menggunakan instrumen Group Embedded Figure Test (GEFT) dan tes kemampuan awal, setelah didapatkan subjek penelitian dilanjutkan dengan pemberian Tes Pemecahan Masalah (TPM) dan wawancara Data dicek keabsahannya menggunakan triangulasi waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada langkah Read and Think, siswa FD dan FI menggunakan representasi verbal. Langkah Eksplor and Plan , siswa FD menggunakan representasi visual dan siswa FI menggunakan representasi visual dan verbal. Langkah Select a Strategy, siswa FD dan FI menggunakan representasi simbolik. Langkah Find and Answer, siswa FD dan FI menggunakan representasi verbal dan simbolik. Langkah Reflect and Extend, siswa FD dan FI menggunakan representasi simbolik dan verbal.
{"title":"Kemampuan Representasi Siswa SMA dalam Menyelesaikan Masalah Turunan Fungsi Ditinjau dari Gaya Kognitif","authors":"Eka Wulandari, Agusriyanti Puspitorini, Fitriana Minggani","doi":"10.36379/jipm.v2i1.143","DOIUrl":"https://doi.org/10.36379/jipm.v2i1.143","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan representasi matematis siswa bergaya kognitif Field Dependent (FD) dan Field Independent (FI) dalam menyelesaikan masalah turunan fungsii. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksploratif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari dua orang siswa kelas XI SMA Negeri 1 Batuan yang masing-masing bergaya kognitif Field Dependent (FD) dan Field Independent (FI). Penelitian dimulai dengan menentukan subjek penelitian menggunakan instrumen Group Embedded Figure Test (GEFT) dan tes kemampuan awal, setelah didapatkan subjek penelitian dilanjutkan dengan pemberian Tes Pemecahan Masalah (TPM) dan wawancara Data dicek keabsahannya menggunakan triangulasi waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada langkah Read and Think, siswa FD dan FI menggunakan representasi verbal. Langkah Eksplor and Plan , siswa FD menggunakan representasi visual dan siswa FI menggunakan representasi visual dan verbal. Langkah Select a Strategy, siswa FD dan FI menggunakan representasi simbolik. Langkah Find and Answer, siswa FD dan FI menggunakan representasi verbal dan simbolik. Langkah Reflect and Extend, siswa FD dan FI menggunakan representasi simbolik dan verbal.","PeriodicalId":417942,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Pembelajaran Matematika (JIPM)","volume":"111 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132122816","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pembelajaran matematika membutuhkan pemahaman yang maksimal selain karena keabstrakan objeknya juga karena materi-materi dalam matematika diperlukan dalam pembelajaran lain atau dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian kondisi pemahaman siswa pada materi-materi dasar seperti koordinat Kartesius masih belum maksimal karena pembelajaran masih dilakukan dengan model-model konvensional yang kurang mengaktifkan siswa. Untuk itu perlu dicobakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) yang memiliki karakteristik kerjasama antar siswa dalam pemahaman materi. Ujicoba dilakukan di SMP Negeri 1 Kabat, Banyuwangi dengan kerangka penelitian kombinasi (kuantitatif-kualitatif). Responden penelitian adalah 32 orang siswa kelas VIII A dengan pengumpulan data menggunakan metode observasi dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran TPS efektif digunakan pada materi koordinat Kartesius untuk menunjang keaktifan dan ketuntasan belajar siswa.
{"title":"Pembelajaran Materi Koordinat Kartesius dengan Model Think Pair Share (TPS) di Kelas VIII SMP Negeri 1 Kabat","authors":"Nila Hariyani, Mirza Rachmaniah Hariastuti","doi":"10.36379/jipm.v2i1.126","DOIUrl":"https://doi.org/10.36379/jipm.v2i1.126","url":null,"abstract":"Pembelajaran matematika membutuhkan pemahaman yang maksimal selain karena keabstrakan objeknya juga karena materi-materi dalam matematika diperlukan dalam pembelajaran lain atau dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian kondisi pemahaman siswa pada materi-materi dasar seperti koordinat Kartesius masih belum maksimal karena pembelajaran masih dilakukan dengan model-model konvensional yang kurang mengaktifkan siswa. Untuk itu perlu dicobakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) yang memiliki karakteristik kerjasama antar siswa dalam pemahaman materi. Ujicoba dilakukan di SMP Negeri 1 Kabat, Banyuwangi dengan kerangka penelitian kombinasi (kuantitatif-kualitatif). Responden penelitian adalah 32 orang siswa kelas VIII A dengan pengumpulan data menggunakan metode observasi dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran TPS efektif digunakan pada materi koordinat Kartesius untuk menunjang keaktifan dan ketuntasan belajar siswa.","PeriodicalId":417942,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Pembelajaran Matematika (JIPM)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130903808","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan alat peraga dengan metode demonstrasi terhadap pemahaman konsep persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan one grup pretest-posttest design yang sampel yaitu kelas VII A yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dengan instrumen tes pemahaman konsep matematis dan teknik non tes dengan instrumen angket respon terhadap alat peraga dengan metode demonstrasi. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa n-gain score berada pada kategori sedang yaitu 0,6206, sedangkan hasil uji hipotesis diperoleh lebih dari yang berarti bahwa ditolak dan diterima. Hasil respon siswa terhadap alat peraga dengan metode demonstrasi menyatakan respon positif sebesar 77,65%. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan alat peraga dengan metode demonstrasi terhadap pemahaman konsep matematis siswa materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel di kelas VII SMP Negeri 3 Merauke.
{"title":"Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Dengan Metode Demonstrasi Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Materi Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel","authors":"D. Suryani, Lilis Kartika, Khumaeroh Dwi Nur’aini","doi":"10.36379/jipm.v2i1.102","DOIUrl":"https://doi.org/10.36379/jipm.v2i1.102","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan alat peraga dengan metode demonstrasi terhadap pemahaman konsep persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan one grup pretest-posttest design yang sampel yaitu kelas VII A yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dengan instrumen tes pemahaman konsep matematis dan teknik non tes dengan instrumen angket respon terhadap alat peraga dengan metode demonstrasi. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa n-gain score berada pada kategori sedang yaitu 0,6206, sedangkan hasil uji hipotesis diperoleh lebih dari yang berarti bahwa ditolak dan diterima. Hasil respon siswa terhadap alat peraga dengan metode demonstrasi menyatakan respon positif sebesar 77,65%. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan alat peraga dengan metode demonstrasi terhadap pemahaman konsep matematis siswa materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel di kelas VII SMP Negeri 3 Merauke.","PeriodicalId":417942,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Pembelajaran Matematika (JIPM)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129964926","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu kecerdasan emosional dan minat belajar. Tujuan penelitian ini yaitu (1) untuk mengetahui ada atau tidak ada pengaruh emotional quotient terhadap hasil belajar matematika siswa (2) untuk mengetahui ada atau tidak ada pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar siswa (3) untuk mengetahui ada atau tidak ada pengaruh emotional quotient dan minat belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI SMKN 1 Sumenep. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah emotional quotient dan minat belajar, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar matematika. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI OTKP 4 sebanyak 31 siswa. Data dikumpulkan menggunakan angket dan dokumentasi. Hipotesis diuji menggunakan analisis regresi linier berganda. Penelitian ini menghasilkan 3 (tiga) kesimpulan berdasarkan tujuan penelitian. Kesimpulan pertama yaitu tidak ada pengaruh emotional quotient terhadap hasil belajar matematika siswa dengan perhitungan thitung = -0,268 < ttabel = = 2,045. Kesimpulan kedua yaitu tidak ada pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar matematika siswa berdasarkan perhitungan thitung = -0,308 < ttabel = 2,045. Dan kesimpulan ketiga yaitu tidak ada pengaruh emotional quotient dan minat belajar terhadap hasil belajar matematika siswa dengan perhitungan Fhitung = 0,061 < Ftabel = 3,340.
{"title":"Pengaruh Minat Belajar dan Emotional Quotient Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMA","authors":"Sulfa Lailiyatin Fajriyah","doi":"10.36379/jipm.v2i1.130","DOIUrl":"https://doi.org/10.36379/jipm.v2i1.130","url":null,"abstract":"Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu kecerdasan emosional dan minat belajar. Tujuan penelitian ini yaitu (1) untuk mengetahui ada atau tidak ada pengaruh emotional quotient terhadap hasil belajar matematika siswa (2) untuk mengetahui ada atau tidak ada pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar siswa (3) untuk mengetahui ada atau tidak ada pengaruh emotional quotient dan minat belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI SMKN 1 Sumenep. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah emotional quotient dan minat belajar, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar matematika. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI OTKP 4 sebanyak 31 siswa. Data dikumpulkan menggunakan angket dan dokumentasi. Hipotesis diuji menggunakan analisis regresi linier berganda. Penelitian ini menghasilkan 3 (tiga) kesimpulan berdasarkan tujuan penelitian. Kesimpulan pertama yaitu tidak ada pengaruh emotional quotient terhadap hasil belajar matematika siswa dengan perhitungan thitung = -0,268 < ttabel = = 2,045. Kesimpulan kedua yaitu tidak ada pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar matematika siswa berdasarkan perhitungan thitung = -0,308 < ttabel = 2,045. Dan kesimpulan ketiga yaitu tidak ada pengaruh emotional quotient dan minat belajar terhadap hasil belajar matematika siswa dengan perhitungan Fhitung = 0,061 < Ftabel = 3,340.","PeriodicalId":417942,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Pembelajaran Matematika (JIPM)","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126128695","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan antara lain; (a) mengetahui peningkatan aktivitas belajar mahasiswa melalui implementasi ELPSA (Experience, Language, Pictorial, Symbolic, and Application) pada mata kuliah media pembelajaran matematika, (b) mengetahui peningkatan prestasi belajar mahasiswa melalui implementasi ELPSA (Experience, Language, Pictorial, Symbolic,and Application) pada mata kuliah media pembelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (class action research). Penelitian dilakukan di Program Studi Pendidikan Matematika, IKIP PGRI Bojonegoro pada mahasiswa tingkat II-A semester genap tahun akademik 2015/2016. Data yang berhasil dikumpulkan dilakukan analisis dalam rangka memberi makna untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar mahasiswa melalui treatment yang dilakukan. Rangkaian kegiatan penelitian antara lain mencakup: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Hasil dari implementasi ELPSA dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik/mahasiswa. Pada pra siklus persentase aktivitas belajar mahasiswa yang kategori tinggi 0%, siklus I sebesar 51,43%, dan siklus II sebesar 85,71 %. Implementasi ELPSA ini juga dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa berdasarkan hasil tugas project pada siklus I dan siklus II. Persentase mahasiswa yang mencapai skor prestasi belajar pada pra siklus berupa hasil tugas project yaitu sebesar 34,29%, siklus I sebesar 62,86%, dan siklus II sebesar 91,43%.
{"title":"Implementasi ELPSA untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Media Pembelajaran Matematika","authors":"Puput Suriyah, Anita Dewi Utami","doi":"10.36379/jipm.v1i2.49","DOIUrl":"https://doi.org/10.36379/jipm.v1i2.49","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan antara lain; (a) mengetahui peningkatan aktivitas belajar mahasiswa melalui implementasi ELPSA (Experience, Language, Pictorial, Symbolic, and Application) pada mata kuliah media pembelajaran matematika, (b) mengetahui peningkatan prestasi belajar mahasiswa melalui implementasi ELPSA (Experience, Language, Pictorial, Symbolic,and Application) pada mata kuliah media pembelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (class action research). Penelitian dilakukan di Program Studi Pendidikan Matematika, IKIP PGRI Bojonegoro pada mahasiswa tingkat II-A semester genap tahun akademik 2015/2016. Data yang berhasil dikumpulkan dilakukan analisis dalam rangka memberi makna untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar mahasiswa melalui treatment yang dilakukan. Rangkaian kegiatan penelitian antara lain mencakup: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Hasil dari implementasi ELPSA dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik/mahasiswa. Pada pra siklus persentase aktivitas belajar mahasiswa yang kategori tinggi 0%, siklus I sebesar 51,43%, dan siklus II sebesar 85,71 %. Implementasi ELPSA ini juga dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa berdasarkan hasil tugas project pada siklus I dan siklus II. Persentase mahasiswa yang mencapai skor prestasi belajar pada pra siklus berupa hasil tugas project yaitu sebesar 34,29%, siklus I sebesar 62,86%, dan siklus II sebesar 91,43%.","PeriodicalId":417942,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Pembelajaran Matematika (JIPM)","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115423476","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan mengetahui derajat korelasi prestasi belajar matematika sekolah dengan kemampuan menyelesaikan soal-soal HOTS tipe PISA dan untuk mengetahui juga perbedaan kemampuan siswa kelas X MIA MAN Sumenep dalam menyelesaikan soal-soal HOTS tipe PISA ditinjau dari prestasi belajar matematika sekolah. Untuk maksud tersebut, dari 114 siswa kelas X MIA MAN Sumenep dikelompokkan berdasarkan prestasi belajar matematika sekolah menjadi tiga kelompok. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 36 siswa yang terdiri dari siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Data hasil prestasi belajar matematika sekolah diperoleh dari dokumen hasil Penilaian Akhir Semester (PAS) yang ada pada guru pengajar. Sedangkan data kemampuan 36 siswa kelas X MIA MAN Sumenep dalam menyelesaikan soal-soal HOTS tipe PISA diperoleh melalui tes. Hasil penilitian menunjukkan bahwa antara prestasi belajar matematika sekolah dangan kemampuan menyelesaikan soal-soal HOTS tipe PISA siswa kelas X MIA MAN Sumenep tidak berkolerasi secara signifikan dengan nilai r = 0,143 dan sig = 0,002. Hasil uji ANOVA (Analysis of Variance) diperoleh F(33,2) = 1.430 dengan sig = 0,254. Hal ini menunjukkan bahwa rata – rata kemampuan ketiga kelompok siswa kelas X MIA MAN Sumenep tidak ada perbedaan yang signifikan dalam menyelesaikan soal-soal HOTS tipe PISA.
本研究旨在了解学校数学成绩与完成比萨类型的问题相关程度,并了解X级学生MIA MAN Sumenep在完成学校数学成绩方面的能力差异。为此,X班114名学生中的MIA MAN Sumenep根据学校的数学成绩被分为三组。这项研究的样本包括36名中度、中度和低水平的学生。学校数学成绩成绩的数据来自教师期末成绩的论文(PAS)。而X班36名学生在解决比萨类型紧张问题方面的能力数据是通过测试获得的。研究结果显示,X级学生MIA MAN Sumenep解决比萨类型问题的能力与r = 0.143和sig = 0.002的分数不相称。样本分析结果获得F(33.2) = 1,430, sig = 0.254。这表明,X级学生X级MIA MAN Sumenep的平均能力在解决比萨类型的热门问题上没有显著差异。
{"title":"Analisis Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal HOTS Tipe PISA Ditinjau dari Prestasi Belajar Matematika Sekolah","authors":"Mohammad Nurul Hajar, Abdur Rahman","doi":"10.36379/jipm.v1i2.50","DOIUrl":"https://doi.org/10.36379/jipm.v1i2.50","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mengetahui derajat korelasi prestasi belajar matematika sekolah dengan kemampuan menyelesaikan soal-soal HOTS tipe PISA dan untuk mengetahui juga perbedaan kemampuan siswa kelas X MIA MAN Sumenep dalam menyelesaikan soal-soal HOTS tipe PISA ditinjau dari prestasi belajar matematika sekolah. Untuk maksud tersebut, dari 114 siswa kelas X MIA MAN Sumenep dikelompokkan berdasarkan prestasi belajar matematika sekolah menjadi tiga kelompok. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 36 siswa yang terdiri dari siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Data hasil prestasi belajar matematika sekolah diperoleh dari dokumen hasil Penilaian Akhir Semester (PAS) yang ada pada guru pengajar. Sedangkan data kemampuan 36 siswa kelas X MIA MAN Sumenep dalam menyelesaikan soal-soal HOTS tipe PISA diperoleh melalui tes. Hasil penilitian menunjukkan bahwa antara prestasi belajar matematika sekolah dangan kemampuan menyelesaikan soal-soal HOTS tipe PISA siswa kelas X MIA MAN Sumenep tidak berkolerasi secara signifikan dengan nilai r = 0,143 dan sig = 0,002. Hasil uji ANOVA (Analysis of Variance) diperoleh F(33,2) = 1.430 dengan sig = 0,254. Hal ini menunjukkan bahwa rata – rata kemampuan ketiga kelompok siswa kelas X MIA MAN Sumenep tidak ada perbedaan yang signifikan dalam menyelesaikan soal-soal HOTS tipe PISA.","PeriodicalId":417942,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Pembelajaran Matematika (JIPM)","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129701483","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Khalilatur Rahmah, Agusriyanti Puspitorini, R. Musthafa
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan-kesulitan siswa dalam memecahkan masalah matematika pada materi turunan. Selama ini siswa mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah matematika disebabkan beberapa faktor diantaranya yaitu siswa kurang memahami konsep matematika ataupun tidak terbiasa menyelesaikan soal pemecahan masalah. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dimana instrumen utamanya yaitu peneliti sendiri dan instrumen pendukungnya yaitu menggunakan tes dan wawancara. Untuk mengecek keabsahan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi waktu yaitu membandingkan hasil tes dan wawancara pada masalah 1 dengan hasil tes dan wawancara pada masalah 2. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 siswa kelas XI MIPA 3 SMAN 2 Sumenep yang mewakili setiap kategori siswa berdasarkan tingkat kemampuannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan kemampuan tinggi, sedang dan rendah mengalami kesulitan dalam memeriksa kembali hasil yang diperoleh karena tidak terbiasa mengecek serta menuliskan kesimpulan dari apa yang ditanya pada soal. Siswa dengan tingkat kemampuan sedang dan rendah juga kesulitan dalam menuliskan pemahaman mereka terhadap masalah yang diberikan ke dalam kalimat matematika.
{"title":"Analisis Kesulitan Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika Kelas XI IPA SMAN 2 Sumenep","authors":"Khalilatur Rahmah, Agusriyanti Puspitorini, R. Musthafa","doi":"10.36379/jipm.v1i2.51","DOIUrl":"https://doi.org/10.36379/jipm.v1i2.51","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan-kesulitan siswa dalam memecahkan masalah matematika pada materi turunan. Selama ini siswa mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah matematika disebabkan beberapa faktor diantaranya yaitu siswa kurang memahami konsep matematika ataupun tidak terbiasa menyelesaikan soal pemecahan masalah. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dimana instrumen utamanya yaitu peneliti sendiri dan instrumen pendukungnya yaitu menggunakan tes dan wawancara. Untuk mengecek keabsahan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi waktu yaitu membandingkan hasil tes dan wawancara pada masalah 1 dengan hasil tes dan wawancara pada masalah 2. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 siswa kelas XI MIPA 3 SMAN 2 Sumenep yang mewakili setiap kategori siswa berdasarkan tingkat kemampuannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan kemampuan tinggi, sedang dan rendah mengalami kesulitan dalam memeriksa kembali hasil yang diperoleh karena tidak terbiasa mengecek serta menuliskan kesimpulan dari apa yang ditanya pada soal. Siswa dengan tingkat kemampuan sedang dan rendah juga kesulitan dalam menuliskan pemahaman mereka terhadap masalah yang diberikan ke dalam kalimat matematika.","PeriodicalId":417942,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Pembelajaran Matematika (JIPM)","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121731505","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model Problem Based Learning (PBL) terhadap prestasi belajar matematika siswa materi peluang pada kelas X MA Miftahul Ulum Lenteng. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif eksperimen dengan desain True Eksperimental Posttest-Only Control Design. Populasi yang diambil adalah seluruh siswa kelas X MA Miftahul - Ulum dengan sampel kelas X IPS 1 (kelas kontrol) sebanyak 21 orang siswa dan kelas X IPS 2 (kelas eksperimen) sebanyak 22 orang siswa. Instrumen yang digunakan berbentuk soal – soal uraian berupa soal tes kemampuan awal dan post-test. Hasil dari penelitian ini kriteria yang pertama sudah terpenuhi, karena 90% dari jumlah siswa telah mendapatkan nilai diatas 70. Sedangkan hasil penelitian melalui uji-t diperoleh sebesar 3,174 dan sebesar 2,020 pada taraf signifikan 5%. Karena lebih dari , sehingga ditolak dan diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pemahaman siswa sebelum diberikan perlakuan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan pemahaman siswa setelah diberikan perlakuan menggunakan model Problem Based Learning (PBL).
本研究旨在了解学生X MA mif知识l Ulum Lenteng类中数学成绩的问题(PBL)的有效性。本研究采用一种真正的在家前实验设计的定量实验方法。学生人数为X MA mifknol - Ulum,样本为21名学生,样本为X IPS 1(控制类),学生为22名学生。使用的工具是关于最初能力测试和事后测试的描述。本研究的结果是第一个标准得到了满足,因为90%的学生的分数超过了70分。而通过uj -t进行的研究得出的数据为3.174和2.020,占显著比例为5%。因为它更重要,所以被拒绝和接受。这表明,学生在使用基于问题的学习模型(PBL)之前的理解和学生在使用基于学习问题模型后的理解有很大的不同。
{"title":"Efektivitas Model Problem Based Learning (PBL) terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa pada Materi Peluang","authors":"Robiatur Rikaini, Fitriana Minggani, Siti Zakiyah","doi":"10.36379/jipm.v1i2.52","DOIUrl":"https://doi.org/10.36379/jipm.v1i2.52","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model Problem Based Learning (PBL) terhadap prestasi belajar matematika siswa materi peluang pada kelas X MA Miftahul Ulum Lenteng. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif eksperimen dengan desain True Eksperimental Posttest-Only Control Design. Populasi yang diambil adalah seluruh siswa kelas X MA Miftahul - Ulum dengan sampel kelas X IPS 1 (kelas kontrol) sebanyak 21 orang siswa dan kelas X IPS 2 (kelas eksperimen) sebanyak 22 orang siswa. Instrumen yang digunakan berbentuk soal – soal uraian berupa soal tes kemampuan awal dan post-test. Hasil dari penelitian ini kriteria yang pertama sudah terpenuhi, karena 90% dari jumlah siswa telah mendapatkan nilai diatas 70. Sedangkan hasil penelitian melalui uji-t diperoleh sebesar 3,174 dan sebesar 2,020 pada taraf signifikan 5%. Karena lebih dari , sehingga ditolak dan diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pemahaman siswa sebelum diberikan perlakuan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan pemahaman siswa setelah diberikan perlakuan menggunakan model Problem Based Learning (PBL).","PeriodicalId":417942,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Pembelajaran Matematika (JIPM)","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128260381","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penerapan model pembelajaran scramble dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMK. Penelitian tindakan kelas yang diterapkan pada dua siklus ini terdiri dari 3 kali pertemuan pada tiap siklusnya. Data dikumpulkan melalui lembar tes kemampuan pemecahan masalah, observasi, dan angket respon siswa yang selanjutnya dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil yang diperoleh yaitu meningkatnya kemampuan pemecahan masalah matematika dengan kualifikasi baik atau sangat baik yaitu tahap pra siklus sebesar 0% menjadi 43,48% pada siklus I dan siklus II terjadi peningkatan 78,26%. Persentase aktivitas siswa pada siklus I yaitu 39,13% berada pada kategori tinggi dan sangat tinggi, pada siklus II meningkat menjadi 82,6%. Hasil angket respons siswa tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan menampilkan lebih dari 75% siswa memberikan respon positif pada masing-masing aspek yang direspon. Ketuntasan klasikal juga meningkat dari tahap pra siklus yakni 17,39%, pada siklus I menjadi 60,87% dan pada siklus II meningkat menjadi 86,96%. Ketuntasan klasikal ini digunakan untuk menggambarkan kemampuan pemecahan masalah siswa sehingga model pembelajaran scramble ini terbukti telah mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMK.
{"title":"Aplikasi Model Pembelajaran Scramble dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika","authors":"Etriana Meirista, Kamariah Kamariah, Nurul Gapsari","doi":"10.36379/jipm.v1i2.48","DOIUrl":"https://doi.org/10.36379/jipm.v1i2.48","url":null,"abstract":"Penerapan model pembelajaran scramble dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMK. Penelitian tindakan kelas yang diterapkan pada dua siklus ini terdiri dari 3 kali pertemuan pada tiap siklusnya. Data dikumpulkan melalui lembar tes kemampuan pemecahan masalah, observasi, dan angket respon siswa yang selanjutnya dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil yang diperoleh yaitu meningkatnya kemampuan pemecahan masalah matematika dengan kualifikasi baik atau sangat baik yaitu tahap pra siklus sebesar 0% menjadi 43,48% pada siklus I dan siklus II terjadi peningkatan 78,26%. Persentase aktivitas siswa pada siklus I yaitu 39,13% berada pada kategori tinggi dan sangat tinggi, pada siklus II meningkat menjadi 82,6%. Hasil angket respons siswa tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan menampilkan lebih dari 75% siswa memberikan respon positif pada masing-masing aspek yang direspon. Ketuntasan klasikal juga meningkat dari tahap pra siklus yakni 17,39%, pada siklus I menjadi 60,87% dan pada siklus II meningkat menjadi 86,96%. Ketuntasan klasikal ini digunakan untuk menggambarkan kemampuan pemecahan masalah siswa sehingga model pembelajaran scramble ini terbukti telah mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMK.","PeriodicalId":417942,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Pembelajaran Matematika (JIPM)","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126008203","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}