Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.30829/komunikologi.v6i1.14703
Nurmelati Septiana
AbstrakTujuan penelitian dari ini secara umum adalah untuk mengkaji pandangan nilai pertanian pemuda pedesaan dalam pewarisan nilai –nilai pertanian dari orangtuanya. Secara khusus penelitian ini bertujuan mengidentifikasi konteks pewarisan nilai pertanian pada pola-pola komunikasi yang terjadi antara orang tua dan anak serta mendeskripsikan bagaimana pandangan pemuda dipedesaan melihat nilai-nilai pertanian yang dikomunikasikan oleh orangtua. Metode yang digunakan deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan observasi serta indepth interview. Penelitian ini menemukan, bahwa pola komunikasi yang terbentuk antara orang tua dan anak pada konteks pewarisan nilai pertanian pemuda desa di Kabupaten Barito Kuala adalah pola komunikasi unbalanced split pattern (tak seimbang terpisah). Pewarisan nilai-nilai pertanian ditentukan oleh peranan ayah dalam pembentukan persepsi pemuda desa. Ketertarikan bekerja di sektor pertanian masih dimiliki pemuda desa meskipun bukan pilihan utama. Kecenderungan bekerja di sektor pertanian dimiliki oleh pemuda dengan tingkat pendidikan rendah dan kehidupannya tergolong dalam rumah tangga miskin karena tidak ada pilihan pekerjaan lain yang lebih baik. AbstractThe purpose of this research in general is to examine the views of rural youth on agricultural values in the inheritance of agricultural values from their parents. This study aims to identify the context of the inheritance of agricultural values in the communication patterns that occur between parents and children and to describe how rural youth perceive agricultural values communicated by parents. The method used is descriptive qualitative, data collection techniques using observation as a well in-depth interview. This study found that the communication patterns formed between parents and children in the context of inheriting agricultural values from rural youth in Barito Kuala Regency were communication patterns. unbalanced split pattern (unbalanced separately). The inheritance of agricultural values is determined by the role of the father in shaping the perceptions of village youth. The village youth still have an interest in working in the agricultural sector, although it is not their main choice. The tendency to work in the agricultural sector is owned by youth with low levels of education and their lives are classified as poor households because there are no other better job options.
{"title":"Pola Komunikasi Keluarga Petani Dalam Pewarisan Nilai Pertanian Pada Pemuda Desa di Kabupaten Barito Kuala","authors":"Nurmelati Septiana","doi":"10.30829/komunikologi.v6i1.14703","DOIUrl":"https://doi.org/10.30829/komunikologi.v6i1.14703","url":null,"abstract":"AbstrakTujuan penelitian dari ini secara umum adalah untuk mengkaji pandangan nilai pertanian pemuda pedesaan dalam pewarisan nilai –nilai pertanian dari orangtuanya. Secara khusus penelitian ini bertujuan mengidentifikasi konteks pewarisan nilai pertanian pada pola-pola komunikasi yang terjadi antara orang tua dan anak serta mendeskripsikan bagaimana pandangan pemuda dipedesaan melihat nilai-nilai pertanian yang dikomunikasikan oleh orangtua. Metode yang digunakan deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan observasi serta indepth interview. Penelitian ini menemukan, bahwa pola komunikasi yang terbentuk antara orang tua dan anak pada konteks pewarisan nilai pertanian pemuda desa di Kabupaten Barito Kuala adalah pola komunikasi unbalanced split pattern (tak seimbang terpisah). Pewarisan nilai-nilai pertanian ditentukan oleh peranan ayah dalam pembentukan persepsi pemuda desa. Ketertarikan bekerja di sektor pertanian masih dimiliki pemuda desa meskipun bukan pilihan utama. Kecenderungan bekerja di sektor pertanian dimiliki oleh pemuda dengan tingkat pendidikan rendah dan kehidupannya tergolong dalam rumah tangga miskin karena tidak ada pilihan pekerjaan lain yang lebih baik. AbstractThe purpose of this research in general is to examine the views of rural youth on agricultural values in the inheritance of agricultural values from their parents. This study aims to identify the context of the inheritance of agricultural values in the communication patterns that occur between parents and children and to describe how rural youth perceive agricultural values communicated by parents. The method used is descriptive qualitative, data collection techniques using observation as a well in-depth interview. This study found that the communication patterns formed between parents and children in the context of inheriting agricultural values from rural youth in Barito Kuala Regency were communication patterns. unbalanced split pattern (unbalanced separately). The inheritance of agricultural values is determined by the role of the father in shaping the perceptions of village youth. The village youth still have an interest in working in the agricultural sector, although it is not their main choice. The tendency to work in the agricultural sector is owned by youth with low levels of education and their lives are classified as poor households because there are no other better job options.","PeriodicalId":433675,"journal":{"name":"Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125830983","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-29DOI: 10.30829/komunikologi.v6i1.10527
Luthfi Diar Adhipermana, N. I. Subono
AsbtrakSeptember 2019 menandai protes besar terhadap negara di Indonesia dan sering disebut sebagai protes terbesar sejak Reformasi, dari protes tersebut muncul #ReformasiDikorupsi, tetapi mereka gagal untuk mempertahankan resiliensi terhadap negara. Tulisan ini mencoba menjawab dua pertanyaan, pertama bagaimana dan mengapa #ReformasiDikorupsi muncul, kedua menapa #ReformasiDikorupsi gagal mempertahankan resiliensinya di hadapan negara. Tulisan ini akan menggunakan perspektif Teori Diskursus Politik dan Analisis Diskursus untuk menganalisa data guna menjawab dua pertanyaan di atas. Tulisan ini berargumen bahwa #ReformasiDikorupsi muncul dari tuntutan-tuntutan yang diabaikan oleh negara dan konstruksi #ReformasiDikorupsi dumungkinkan oleh satu kejadian dislokasi yang dapat dilihat sebagai upaya pelemahan KPK oleh negara dan rencana merevisi RKUHP yang secara langsung “mengancam” berbagai identitas. Kemudian, tulisan ini juga berargumen bahwa #ReformasiDikorupsi gagal mempertahankan resiliensinya karena hubungan mereka yang tidak jelas dan ambigu pada negara, atau hubungan antagonisme semu terhadap negaraAbstractSeptember 2019 marks a large mass protest towards the state in Indonesia and is often referred to as the largest mass protest since the Reformasi, from that mass protest #ReformasiDikorupsi emerges, yet it failed to maintain its resiliency to oppose the state. This article seeks to answer two questions, first how and why #ReformasiDikorupsi emerges, second why #ReformasiDikorupsi failed to maintain their resiliency towards the state. This article utilized the perspective of Political Discourse Theory and Discourse Analysis to analyze the data to answer those questions. This article argued that #ReformasiDikorupsi emerged from the demands that had been ignored by the state and the construction of #ReformasiDikorupsi made possible by a dislocation event which can be seen as an attempt to weaken KPK by the state and a plan to revise the criminal codebook which directly “threaten” vast amount of identity. Furthermore, this article also argued that #ReformasiDikorupsi failed to maintain their resiliency towards the state due to their unclear and ambiguous relation towards the state, or pseudo-antagonistic relationship towards the state.
asbtrak9月2019日标志着对印尼国家的大规模抗议活动,这通常被认为是改革以来最大的抗议活动,但它们未能维持该国的抗药性。这篇文章试图回答两个问题:“腐败改革是如何发生的,为什么会出现?”这篇文章将使用政治障碍理论视角和分析分析分析数据来回答上述两个问题。这篇文章认为,所谓的“腐败改革”是由国家及其建筑忽视的一项要求导致的,这种诉讼可以被视为国家对朝鲜民主联盟的镇压企图和直接“威胁”不同身份的修改计划。失败后,这篇文章还认为# ReformasiDikorupsi保留resiliensinya因为他们的关系不清晰和模棱两可的,或对立关系都是国家对2019 negaraAbstractSeptember马克斯a大团抗议活动向《印尼和美国是经常referred to state university)《改革最大团自从抗议活动,从这团抗议活动# ReformasiDikorupsi emerges失败,然而it has to maintain its resiliency到oppose the state university)。这篇文章寻找了两个问题的答案,第一个问题的反腐败原因和为什么,第二个问题的反腐败原因,没有解决它们对国家的后果。这篇文章采用了政治观点和分析分析来分析这些问题的答案。这文章仅次于你那# ReformasiDikorupsi emerged提出从《that had been ignored by the state and ReformasiDikorupsi让之建筑可能由a dislocation哪种事件可以看到美国an试图weaken pec by the state and a计划修改《刑事codebook该直接“威胁”身份的巨大的数量。此外,这篇文章还认为,彻底腐败的改革失败了,无法将其的后果归结为对国家的不明确和含糊的关系,或伪敌对关系导致国家。
{"title":"#ReformasiDikorupsi: Emergence and Failure","authors":"Luthfi Diar Adhipermana, N. I. Subono","doi":"10.30829/komunikologi.v6i1.10527","DOIUrl":"https://doi.org/10.30829/komunikologi.v6i1.10527","url":null,"abstract":"AsbtrakSeptember 2019 menandai protes besar terhadap negara di Indonesia dan sering disebut sebagai protes terbesar sejak Reformasi, dari protes tersebut muncul #ReformasiDikorupsi, tetapi mereka gagal untuk mempertahankan resiliensi terhadap negara. Tulisan ini mencoba menjawab dua pertanyaan, pertama bagaimana dan mengapa #ReformasiDikorupsi muncul, kedua menapa #ReformasiDikorupsi gagal mempertahankan resiliensinya di hadapan negara. Tulisan ini akan menggunakan perspektif Teori Diskursus Politik dan Analisis Diskursus untuk menganalisa data guna menjawab dua pertanyaan di atas. Tulisan ini berargumen bahwa #ReformasiDikorupsi muncul dari tuntutan-tuntutan yang diabaikan oleh negara dan konstruksi #ReformasiDikorupsi dumungkinkan oleh satu kejadian dislokasi yang dapat dilihat sebagai upaya pelemahan KPK oleh negara dan rencana merevisi RKUHP yang secara langsung “mengancam” berbagai identitas. Kemudian, tulisan ini juga berargumen bahwa #ReformasiDikorupsi gagal mempertahankan resiliensinya karena hubungan mereka yang tidak jelas dan ambigu pada negara, atau hubungan antagonisme semu terhadap negaraAbstractSeptember 2019 marks a large mass protest towards the state in Indonesia and is often referred to as the largest mass protest since the Reformasi, from that mass protest #ReformasiDikorupsi emerges, yet it failed to maintain its resiliency to oppose the state. This article seeks to answer two questions, first how and why #ReformasiDikorupsi emerges, second why #ReformasiDikorupsi failed to maintain their resiliency towards the state. This article utilized the perspective of Political Discourse Theory and Discourse Analysis to analyze the data to answer those questions. This article argued that #ReformasiDikorupsi emerged from the demands that had been ignored by the state and the construction of #ReformasiDikorupsi made possible by a dislocation event which can be seen as an attempt to weaken KPK by the state and a plan to revise the criminal codebook which directly “threaten” vast amount of identity. Furthermore, this article also argued that #ReformasiDikorupsi failed to maintain their resiliency towards the state due to their unclear and ambiguous relation towards the state, or pseudo-antagonistic relationship towards the state.","PeriodicalId":433675,"journal":{"name":"Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114838225","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.30829/komunikologi.v5i1.9467
Siti Rakiyah
Abstrak Beragam media yang dapat digunakan dalam pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan bicara anak, salah satunya adalah Youtube. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana media YouTube mampu membentuk kecakapan atau keterampilan berbicara pada seorang anak yang berusia 3 tahun. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah satu orang anak berusia 3 tahun. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode pengamatan, wawancara, dan catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh dalam keterampilan berbicara anak usia 3 tahun yang dikarenakan media Youtube berupa video kartun. Hal ini dapat dilihat dari adanya ketertarikan subjek ketika menonton video-video kartun. Youtube juga dipandang sebagai media pembelajaran dalam pemerolehan bahasa bagi anak, namun sisi lain peran yang tidak kalah penting yaitu interaksi orang tua menstimulasi daya nalar komunikasi anak tersebut. Hal ini lah yang membantu anak menyerap apa yang dilihatnya pada youtube kepada orang tua maupun orang di sekitarnya. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa media Youtube memberikan kontribusi keterampilan berbicara pada anak berusia 3 tahun.AbstractThere are many media that can be used in learning to improve children's speaking skills, one of which is Youtube. This study aims to determine the effect of YouTube media on speaking skills of 3 year olds. This research is a qualitative descriptive study. The research subject was a 3 year old child. Data collection in this study was carried out by means of observation, interviews, and field notes. The results showed that there was an influence on the speaking skills of 3 year olds due to Youtube media in the form of cartoon videos. This can be seen from the subject's interest when watching cartoon videos. Youtube is also seen as a learning medium in language acquisition for children, but the other side that is no less important is the interaction of parents who stimulate children's communication reasoning power. This is what helps children absorb what they see on YouTube to their parents and those around them. So it can be concluded that Youtube media contributes to speaking skills in children aged 3 years.
{"title":"Strategi Peningkatan Kemampuan Bicara Anak Usia 3 Tahun Melalui Youtube","authors":"Siti Rakiyah","doi":"10.30829/komunikologi.v5i1.9467","DOIUrl":"https://doi.org/10.30829/komunikologi.v5i1.9467","url":null,"abstract":"Abstrak Beragam media yang dapat digunakan dalam pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan bicara anak, salah satunya adalah Youtube. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana media YouTube mampu membentuk kecakapan atau keterampilan berbicara pada seorang anak yang berusia 3 tahun. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah satu orang anak berusia 3 tahun. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode pengamatan, wawancara, dan catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh dalam keterampilan berbicara anak usia 3 tahun yang dikarenakan media Youtube berupa video kartun. Hal ini dapat dilihat dari adanya ketertarikan subjek ketika menonton video-video kartun. Youtube juga dipandang sebagai media pembelajaran dalam pemerolehan bahasa bagi anak, namun sisi lain peran yang tidak kalah penting yaitu interaksi orang tua menstimulasi daya nalar komunikasi anak tersebut. Hal ini lah yang membantu anak menyerap apa yang dilihatnya pada youtube kepada orang tua maupun orang di sekitarnya. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa media Youtube memberikan kontribusi keterampilan berbicara pada anak berusia 3 tahun.AbstractThere are many media that can be used in learning to improve children's speaking skills, one of which is Youtube. This study aims to determine the effect of YouTube media on speaking skills of 3 year olds. This research is a qualitative descriptive study. The research subject was a 3 year old child. Data collection in this study was carried out by means of observation, interviews, and field notes. The results showed that there was an influence on the speaking skills of 3 year olds due to Youtube media in the form of cartoon videos. This can be seen from the subject's interest when watching cartoon videos. Youtube is also seen as a learning medium in language acquisition for children, but the other side that is no less important is the interaction of parents who stimulate children's communication reasoning power. This is what helps children absorb what they see on YouTube to their parents and those around them. So it can be concluded that Youtube media contributes to speaking skills in children aged 3 years.","PeriodicalId":433675,"journal":{"name":"Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125753599","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.30829/komunikologi.v5i1.9464
Nilam Sari
Abstrak
Video edukasi anak biasanya tidak hanya menyajikan cerita edukasi, tapi juga dilengkapi dengan kegiatan seperti menyanyi dan menari bersama. Hal ini membuat video edukasi anak tidak hanya baik untuk melatih kecerdasan kognitif, tapi juga membantu perkembangan motorik bagi si kecil. Video edukasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bob The Train yang akan membantu anak usia 2 tahun dalam menambah kosakata khususnya pada bilangan angka. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan pengumpulan data digunakan dengan cara observasi, wawancara, dan catatan pada saat di lapangan. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada dampak positif yang dapat diterapkan pada subjek peniliti yaitu anak usia 2 tahun yang berjumlah 1 orang. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya perkembangan kosakata subjek peneliti dengan bisa menyebutkan angka 1-10 dan juga bertambahnya kosakata dengan cara bernyanyi sesuai dengan video yang sering ditonton oleh subjek peneliti.
Abstract
Educational videos for children usually do not only present educational stories, but also are complemented by activities such as singing and dancing together. This makes children's educational videos not only good for training cognitive intelligence, but also for helping the little one's motor development. The educational video used in this study is Bob The Train which will help 2 year olds to add vocabulary, especially to numbers. The type of research used is descriptive qualitative and data collection is used by means of observation, interviews, and notes while in the field. This study shows that there is a positive impact that can be applied to the research subject, namely a child aged 2 years. This can be shown by the development of the vocabulary of the research subject by being able to say the numbers 1-10 and also the increase in vocabulary by singing in accordance with the videos that are often watched by research subjects
儿童教育录像带通常不仅提供教育故事,而且还包括一起唱歌跳舞等活动。这使得儿童视频教育不仅有利于训练认知智能,而且有助于儿童的运动发展。这项研究中使用的教育视频是Bob The Train,它将帮助2岁的孩子在数字上增加词汇。所使用的研究类型是定性描述性描述和数据收集,使用于实地观察、采访和记录。这项研究表明,对一名2岁的儿童人身攻击有积极的影响。这可以通过背诵1-10的数字来证明研究对象的词汇发展,以及根据研究对象经常观看的视频来增加词汇量。AbstractEducational视频为儿童通常do不仅现在教育故事,但也就是complemented由美国活动如此一起唱歌和跳舞。这让孩子们的教育视频不仅有利于培训知识情报,而且也有助于小家伙的运动发展。这项研究中使用的教育视频是鲍勃,这列火车将花两年时间补充词汇,特别是数字。使用的研究类型定义了其对应物和数据收集从观察、面试和现场笔记中使用。这项研究表明,有积极的影响,可以应用于研究对象,使儿童衰老2年。这可能是由能够说出数字1-10的学科的词汇发展所展示的,也可能是由观察研究对象十多年的视频所增加的词汇量
{"title":"UPAYA PENGENALAN ANGKA DAN MENINGKATKAN KOSAKATA ANAK USIA 2 TAHUN MELALUI VIDEO BOB THE TRAIN","authors":"Nilam Sari","doi":"10.30829/komunikologi.v5i1.9464","DOIUrl":"https://doi.org/10.30829/komunikologi.v5i1.9464","url":null,"abstract":"<p><strong>Abstrak</strong></p><p>Video edukasi anak biasanya tidak hanya menyajikan cerita edukasi, tapi juga dilengkapi dengan kegiatan seperti menyanyi dan menari bersama. Hal ini membuat video edukasi anak tidak hanya baik untuk melatih kecerdasan kognitif, tapi juga membantu perkembangan motorik bagi si kecil. Video edukasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah <em>Bob The Train </em>yang akan membantu anak usia 2 tahun dalam menambah kosakata khususnya pada bilangan angka. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan pengumpulan data digunakan dengan cara observasi, wawancara, dan catatan pada saat di lapangan. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada dampak positif yang dapat diterapkan pada subjek peniliti yaitu anak usia 2 tahun yang berjumlah 1 orang. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya perkembangan kosakata subjek peneliti dengan bisa menyebutkan angka 1-10 dan juga bertambahnya kosakata dengan cara bernyanyi sesuai dengan video yang sering ditonton oleh subjek peneliti.</p><p><em><strong>Abstract</strong></em></p><p><em style=\"mso-bidi-font-style: normal;\"><span style=\"font-size: 11.0pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; color: #222222; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA;\"><em>Educational videos for children usually do not only present educational stories, but also are complemented by activities such as singing and dancing together. This makes children's educational videos not only good for training cognitive intelligence, but also for helping the little one's motor development. The educational video used in this study is Bob The Train which will help 2 year olds to add vocabulary, especially to numbers. The type of research used is descriptive qualitative and data collection is used by means of observation, interviews, and notes while in the field. This study shows that there is a positive impact that can be applied to the research subject, namely a child aged 2 years. This can be shown by the development of the vocabulary of the research subject by being able to say the numbers 1-10 and also the increase in vocabulary by singing in accordance with the videos that are often watched by research subjects</em></span></em></p>","PeriodicalId":433675,"journal":{"name":"Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial","volume":"209 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113959142","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.30829/komunikologi.v5i1.9410
Hasni Suciwati
AbstrakKeterampilan membaca puisi ditentukan dari kemampuan atas pemahaman terhadap penguasaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Model pembelajaran kooperatif tipe TTW (Think, Talk, Write) merupakan salah satu model pembelajaran yang dianggap efektif. Tulisan ini akan membahas tentang pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe TTW (Think, Talk, Write) terhadap keterampilan komunikasi membaca Puisi siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri 023905 Binjai Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas, IV SD Negeri 023905 Binjai Utara Tahun Ajaran 2018/2019 yang berjumlah 30 orang siswa yang terbagi dari 2 kelas yaitu kelas IV-A dan Kelas IV-B. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anggota populasi atau sampel total yang berjumlah 30 orang siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian inia dalah quasi eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TTW (Think, Talk, Write) dengan alat pengumpulan data yaitu Tes berupa LKS yang telah disiapkan oleh peneliti. Dari hasil penelitian yang dilakukan pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Konvensional memperoleh nilai rata-rata 59,50 dan pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TTW (Think, Talk, Write) memperoleh nilai rata-rata78,68. Berdasarkan analisis data hasil pengujian hipotesis menggunakan uji t diperoleh thitung= -0,61613 < ttabel= 1,7061 karena thitung < ttabel sehingga Ho diterima dan H1 ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Kooperatif tipe TTW (Think, Talk, Write) tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan keterampilan menulis siswa dikelas IV SD Negeri 023905 Binjai Utara. AbstractPoetry reading skills are determined from the ability to understand the mastery of good and correct Indonesian. The TTW (Think, Talk, Write) type of cooperative learning model is one of the learning models that is considered effective. This paper will discuss the effect of the TTW type cooperative learning model (Think, Talk, Write) on students' poetry reading communication skills in Indonesian subjects in fourth grade students of SD Negeri 023905 Binjai Utara. The population in this study were all fourth grade students of Public Elementary School 023905 Binjai, which amounted to 30 students divided into 2 classes namely class IV-A and Class IV-B. The sample in this study were all members of the population or a total sample of 30 students. The type of research used in this study is quasi-experimental using the TTW cooperative learning model (Think, Talk, Write) with a data collection tool that is a test in the form of LKS prepared by the researcher. From the results of the research carried out the implementation of learning using the conventional learning model obtained an average value of 59,50 and the implementation of learning using the TTW cooperative learning model (Think, Talk, Write) obtained an average value of 78,68. Based on the analysis
{"title":"Kemampuan Komunikasi Membaca Puisi Siswa Kelas IV SD Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think, Talk, Write (TTW)","authors":"Hasni Suciwati","doi":"10.30829/komunikologi.v5i1.9410","DOIUrl":"https://doi.org/10.30829/komunikologi.v5i1.9410","url":null,"abstract":"AbstrakKeterampilan membaca puisi ditentukan dari kemampuan atas pemahaman terhadap penguasaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Model pembelajaran kooperatif tipe TTW (Think, Talk, Write) merupakan salah satu model pembelajaran yang dianggap efektif. Tulisan ini akan membahas tentang pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe TTW (Think, Talk, Write) terhadap keterampilan komunikasi membaca Puisi siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri 023905 Binjai Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas, IV SD Negeri 023905 Binjai Utara Tahun Ajaran 2018/2019 yang berjumlah 30 orang siswa yang terbagi dari 2 kelas yaitu kelas IV-A dan Kelas IV-B. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anggota populasi atau sampel total yang berjumlah 30 orang siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian inia dalah quasi eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TTW (Think, Talk, Write) dengan alat pengumpulan data yaitu Tes berupa LKS yang telah disiapkan oleh peneliti. Dari hasil penelitian yang dilakukan pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Konvensional memperoleh nilai rata-rata 59,50 dan pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TTW (Think, Talk, Write) memperoleh nilai rata-rata78,68. Berdasarkan analisis data hasil pengujian hipotesis menggunakan uji t diperoleh thitung= -0,61613 < ttabel= 1,7061 karena thitung < ttabel sehingga Ho diterima dan H1 ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Kooperatif tipe TTW (Think, Talk, Write) tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan keterampilan menulis siswa dikelas IV SD Negeri 023905 Binjai Utara. AbstractPoetry reading skills are determined from the ability to understand the mastery of good and correct Indonesian. The TTW (Think, Talk, Write) type of cooperative learning model is one of the learning models that is considered effective. This paper will discuss the effect of the TTW type cooperative learning model (Think, Talk, Write) on students' poetry reading communication skills in Indonesian subjects in fourth grade students of SD Negeri 023905 Binjai Utara. The population in this study were all fourth grade students of Public Elementary School 023905 Binjai, which amounted to 30 students divided into 2 classes namely class IV-A and Class IV-B. The sample in this study were all members of the population or a total sample of 30 students. The type of research used in this study is quasi-experimental using the TTW cooperative learning model (Think, Talk, Write) with a data collection tool that is a test in the form of LKS prepared by the researcher. From the results of the research carried out the implementation of learning using the conventional learning model obtained an average value of 59,50 and the implementation of learning using the TTW cooperative learning model (Think, Talk, Write) obtained an average value of 78,68. Based on the analysis ","PeriodicalId":433675,"journal":{"name":"Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial","volume":"140 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128470635","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.30829/komunikologi.v5i1.9313
Agus Daniar, Zahra Nurhaniza
Asbtrak Model komunikasi interpersonal yang ditegaskan dalam penelitian berkaitan dengan peran kepala sekolah sebagai atasan yang semula adalah guru guru Sekolah Alam Bandung (SAB. Tujuan dari penelitian ini untuk mengungkap hubungan komunikasi interpersonal atasan bahawan terhadap keterlibatan guru SAB. Metode Survei diterapkan dalam riset ini dengan pendekatan kuantitatif yang diimplementasikan dalam teknik analisis Regresi Berganda. Sampling yang digunakan berupa sensus dengan mengambil seluruh sample sejumlah 34 guru. Dari hasil uji Koefisien Determinasi, ditemukan bahwa variabel Employee Engagement Driver memiliki dampak secara simultan baik kepada Engagement Behavior Stay dan Strive, dengan nilai masing-masing sebesar 92,2% dan 83,8%. Hasil perhitungan kombinasi uji-t dan the lowest average score membuktikan bahwa pengaruh komunikasi atasan terhadap kesediaan bawahan untuk tetap bekerja (Stay) dan berprestasi (Strive) di SAB lebih tinggi, dibandingkan dengan drivers lainnya seperti gaji, lingkungan kerja dan beban kerja. Hasil analisis menunjukkan Kepala Sekolah telah memenuhi harapan bawahan dan dinilai mampu menjadi atasan yang menghargai pendapat bawahannya dalam pengambilan keputusan, serta memberikan perhatian terhadap kinerja bawahannya.AsbtractThe interpersonal communication model used in this study is related to the role of the principal as a superior who was originally a teacher at the Bandung Natural School (SAB). The goal of the study is to determine the connection between interpersonal communication from subordinates' superiors towards the involvement of SAB teachers. Quantitative analysis is implemented in the Multiple Regression analysis technique. The study used a census sampling technique by taking a total sample of 34 teachers. The results of the Coefficient of Determination test show that the Employee Engagement Driver variable has a simultaneous effect both on Engagement Behavior Stay and Strive, with scores of 92.2% and 83.8% respectively. The results of the calculation of the combination of the t-test and the lowest average score prove that the influence of superior communication on the willingness of subordinates to keep working (Stay) and excel (Strive) at SAB higher, banded compared with other drivers such as salaries, work environment, and workload. The results of the analysis show that the principal has met the expectations of his subordinates and is considered capable of being a superior who respects the opinions of his subordinates in making decisions and pays attention to the performance of his subordinates.
{"title":"Peran Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah Mendorong Guru Sekolah Alam Bandung dalam Bekerja dan Berprestasi","authors":"Agus Daniar, Zahra Nurhaniza","doi":"10.30829/komunikologi.v5i1.9313","DOIUrl":"https://doi.org/10.30829/komunikologi.v5i1.9313","url":null,"abstract":"Asbtrak Model komunikasi interpersonal yang ditegaskan dalam penelitian berkaitan dengan peran kepala sekolah sebagai atasan yang semula adalah guru guru Sekolah Alam Bandung (SAB. Tujuan dari penelitian ini untuk mengungkap hubungan komunikasi interpersonal atasan bahawan terhadap keterlibatan guru SAB. Metode Survei diterapkan dalam riset ini dengan pendekatan kuantitatif yang diimplementasikan dalam teknik analisis Regresi Berganda. Sampling yang digunakan berupa sensus dengan mengambil seluruh sample sejumlah 34 guru. Dari hasil uji Koefisien Determinasi, ditemukan bahwa variabel Employee Engagement Driver memiliki dampak secara simultan baik kepada Engagement Behavior Stay dan Strive, dengan nilai masing-masing sebesar 92,2% dan 83,8%. Hasil perhitungan kombinasi uji-t dan the lowest average score membuktikan bahwa pengaruh komunikasi atasan terhadap kesediaan bawahan untuk tetap bekerja (Stay) dan berprestasi (Strive) di SAB lebih tinggi, dibandingkan dengan drivers lainnya seperti gaji, lingkungan kerja dan beban kerja. Hasil analisis menunjukkan Kepala Sekolah telah memenuhi harapan bawahan dan dinilai mampu menjadi atasan yang menghargai pendapat bawahannya dalam pengambilan keputusan, serta memberikan perhatian terhadap kinerja bawahannya.AsbtractThe interpersonal communication model used in this study is related to the role of the principal as a superior who was originally a teacher at the Bandung Natural School (SAB). The goal of the study is to determine the connection between interpersonal communication from subordinates' superiors towards the involvement of SAB teachers. Quantitative analysis is implemented in the Multiple Regression analysis technique. The study used a census sampling technique by taking a total sample of 34 teachers. The results of the Coefficient of Determination test show that the Employee Engagement Driver variable has a simultaneous effect both on Engagement Behavior Stay and Strive, with scores of 92.2% and 83.8% respectively. The results of the calculation of the combination of the t-test and the lowest average score prove that the influence of superior communication on the willingness of subordinates to keep working (Stay) and excel (Strive) at SAB higher, banded compared with other drivers such as salaries, work environment, and workload. The results of the analysis show that the principal has met the expectations of his subordinates and is considered capable of being a superior who respects the opinions of his subordinates in making decisions and pays attention to the performance of his subordinates.","PeriodicalId":433675,"journal":{"name":"Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130360344","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.30829/komunikologi.v5i1.9272
A. Afandi, Jimmy Prawira Samudra, Sherley Sherley, Veren Veren, Wisely Liang
AbstrakBentuk memasarkan pengiklanan yang melibatkan pihak lain untuk mendukung dan mempromosikan sebuah produk atau jasa disebut endorse. Endorse adalah salah satu bentuk digital marketing yang marak diminati dan dinilai lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan pemasaran melalui media televisi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh endorsement influencer Instagram terhadap keputusan pembelian pada generasi Z, yang kami fokuskan pada faktor kepercayaan, faktor citra merek, dan faktor influencer. Variabel citra merek, influencer Instagram, dan kepercayaan adalah variabel independen dan variabel keputusan pembelian adalah variabel dependen. Penelitian dilakukan pada generasi Z di Kota Batam dengan menggunakan metode pengambilan sampel Cluster-Dispropotional-Random dengan total sampel sebanyak 149 responden. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengambilan data dilakukan dengan membagikan kuesioner secara online dengan platform yaitu Google Form. Semua analisis data dilakukan menggunakan aplikasi SPSS 25. Untuk uji hipotesis digunakan uji regresi. Ketiga faktor yaitu kepercayaan, faktor citra merek, dan faktor influencer mempengaruhi endorsement influencer Instagram terhadap keputusan pembelian pada generasi Z. Penelitian membuktikan bahwa generasi Z tetap mempertimbangkan faktor kepercayaan, faktor citra merek, dan faktor influencer dalam keputusan pembeliannya walaupun telah dilakukan endorsement oleh influencer Instagram. Dengan mengetahui hasil penelitian ini, kami harap penelitian ini dapat dijadikan pengetahuan dan bahan pertimbangan bagi pemilik usaha untuk mengatur strategi bisnis, sasaran konsumen, dan memaksimalkan keuntungannya.AbstractOne type of advertising promotion that uses other parties to support and market a product or service is called endorsement. Endorsement is a form of digital marketing that is in great demand and is considered to be more effective than advertisements through television. The purpose of this study was to discover the influence of Instagram influencer endorsement on purchase decision in generation Z, which we focused on trust factor, brand image factor, and influencer factor. The variables of brand image, Instagram influencer, and trust are the independent variables and the purchase decision variable is the dependent variable. The research was conducted on generation Z in Batam City using the Cluster-Dispropotional-Random sampling method with a total sample of 149 respondents. The research was conducted using a quantitative approach. The data collection method is done by distributing online questionnaires using Google Form. All data analyzes were performed using the SPSS 25 application. To test the hypothesis, regression test was used. The three factors, which were trust, brand image, and influencer affect Instagram influencer endorsement of purchase decision in generation Z. Research shows that generation Z still considers trust factor, brand im
{"title":"Pengaruh Endorsement Influencer Instagram Terhadap Keputusan Pembelian pada Generasi Z","authors":"A. Afandi, Jimmy Prawira Samudra, Sherley Sherley, Veren Veren, Wisely Liang","doi":"10.30829/komunikologi.v5i1.9272","DOIUrl":"https://doi.org/10.30829/komunikologi.v5i1.9272","url":null,"abstract":"AbstrakBentuk memasarkan pengiklanan yang melibatkan pihak lain untuk mendukung dan mempromosikan sebuah produk atau jasa disebut endorse. Endorse adalah salah satu bentuk digital marketing yang marak diminati dan dinilai lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan pemasaran melalui media televisi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh endorsement influencer Instagram terhadap keputusan pembelian pada generasi Z, yang kami fokuskan pada faktor kepercayaan, faktor citra merek, dan faktor influencer. Variabel citra merek, influencer Instagram, dan kepercayaan adalah variabel independen dan variabel keputusan pembelian adalah variabel dependen. Penelitian dilakukan pada generasi Z di Kota Batam dengan menggunakan metode pengambilan sampel Cluster-Dispropotional-Random dengan total sampel sebanyak 149 responden. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengambilan data dilakukan dengan membagikan kuesioner secara online dengan platform yaitu Google Form. Semua analisis data dilakukan menggunakan aplikasi SPSS 25. Untuk uji hipotesis digunakan uji regresi. Ketiga faktor yaitu kepercayaan, faktor citra merek, dan faktor influencer mempengaruhi endorsement influencer Instagram terhadap keputusan pembelian pada generasi Z. Penelitian membuktikan bahwa generasi Z tetap mempertimbangkan faktor kepercayaan, faktor citra merek, dan faktor influencer dalam keputusan pembeliannya walaupun telah dilakukan endorsement oleh influencer Instagram. Dengan mengetahui hasil penelitian ini, kami harap penelitian ini dapat dijadikan pengetahuan dan bahan pertimbangan bagi pemilik usaha untuk mengatur strategi bisnis, sasaran konsumen, dan memaksimalkan keuntungannya.AbstractOne type of advertising promotion that uses other parties to support and market a product or service is called endorsement. Endorsement is a form of digital marketing that is in great demand and is considered to be more effective than advertisements through television. The purpose of this study was to discover the influence of Instagram influencer endorsement on purchase decision in generation Z, which we focused on trust factor, brand image factor, and influencer factor. The variables of brand image, Instagram influencer, and trust are the independent variables and the purchase decision variable is the dependent variable. The research was conducted on generation Z in Batam City using the Cluster-Dispropotional-Random sampling method with a total sample of 149 respondents. The research was conducted using a quantitative approach. The data collection method is done by distributing online questionnaires using Google Form. All data analyzes were performed using the SPSS 25 application. To test the hypothesis, regression test was used. The three factors, which were trust, brand image, and influencer affect Instagram influencer endorsement of purchase decision in generation Z. Research shows that generation Z still considers trust factor, brand im","PeriodicalId":433675,"journal":{"name":"Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial","volume":"165 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131897265","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.30829/komunikologi.v5i1.9239
Akbar Mawlana
AbstrakKeberadaan komunitas literasi terus mengalami perkembangan. Secara kritis, komunitas literasi hadir untuk memajukan aktivitas literasi. Pada perkembangannya, kehadiran komunitas literasi bukan hanya berada di kota besar. Komunitas literasi semakin eksis di berbagai kota di Indonesia, salah satunya berada di Kabupaten Sumenep. Eksistensi dari komunitas literasi di Sumenep memiliki pengaruh yang signifikan, karena memiliki tujuan yang positif. Namun, setiap masyarakat Sumenep memiliki cara pandang yang berbeda dalam menilai kehadiran komunitas literasi. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna komunitas literasi bagi masyarakat kota Sumenep dalam pembangunan SDM. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi constitutive. Fenomenologi costitutive mengkonfigurasikan kesadaran individu berdaasrkan pengalamannya dalam ralitas sosial. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pengambilan subjek penelitian menggunakan teknik purposive. Dengan begitu, subjek penelitian adalah masyaraka yang berada di kecamatan Kota Sumenep. Alasannya adalah kecamatan Kota Sumenep menjadi pusat dari berbagai aktivitas komunitas literasi di Sumenep. Perspektif teori dari Herbert Blummer mengenai interaksionisme simbolik menjadi alat analisa dalam fenomena ini. Dengan menggunakan teori Blummer diperoleh 3 makna komunitas literasi bagi masyarakat Kota Sumenep. Pertama, komunitas literasi bermakna sebagai tempat untuk melahirkan penulis. Kedua, bermakna membentuk kaum intelektual. Ketiga, memiliki makna sebagai tempat mempebaiki minat baca. Ketiga pemaknaan tersebut, terjadi melalui proses interaksi, melakukan penafsiran, dan membentuk objek sosial.AbstractThe existence of the literacy community continues to develop. Critically, the literacy community exists to advance literacy activities. The presence of the literacy community is not only in big cities. literacy community increasingly exist in various cities in Indonesia, one wich in Sumenep regency. Excistence of the literacy community in Sumenep has a significant influence, because it has a positive purpose. However, each Sumenep society has a different perspective in assesing the presence of the literacy community. Therefore, this study aims to determine the meaning of the literacy community for the peoplo of Sumenep in developing human resources. This research uses a qualitative method with a constitutive phenomenologyl. Constitutive phenomenolgy configures individual consciousness based on his experience in social reality. Data collection techniques using interviews, observation, and documentation. Taking research subjects using a purposive technique. The research subjects are people who are in the Sumenep City subdistrict. The reason is that sub-dictrict of Sumenep City is the center of various literacy community activities in Sumenep. Herbert Blummer theoretical perspective on symbolic interactionisme becomes an analytical tool
识字团体的缺席仍在继续发展。关键是,识字社区为促进识字活动而存在。随着识字社区的发展,它不仅仅是一个大城市。印度尼西亚的许多城市都存在识字社区,其中一个城市位于Sumenep区。Sumenep识字社区的存在有着重要的影响,因为它有一个积极的目标。然而,每个Sumenep社区对扫盲社区的存在有不同的看法。因此,本研究的目的是了解Sumenep市人民在人力资源建设中的意义。该研究采用一种定性方法,采用一种收敛型的方法。因果关系的表现学将个人的意识与他在社会现况中的经验相结合。数据收集技术采用访谈、观察和文档。采用目的技术进行研究。因此,研究对象是居住在Sumenep镇街道的masyaraka。原因是Sumenep市的街道是Sumenep许多识字社区活动的中心。赫伯特·布伦默(Herbert Blummer)关于象征性互动主义的理论观点成为这一现象的分析工具。用Blummer理论为Sumenep市人民获得了3种识字社区意义。首先,识字社区是创造作者的地方。其次,它意味着塑造知识分子。第三,它具有促进阅读兴趣的意义。这三种强迫,都是通过相互作用、解释和形成社会对象的过程实现的。文学社区的存在仍在继续完善。基本上,识字社区的存在是为了推进识字活动。文学社区的存在不仅仅是在大城市。印尼不同城市的文学社区增加了,一个是Sumenep摄政的wich。苏梅内普文学社区的意义有重大影响,因为它有积极的目的。每一个社会对文学社区的存在都有不同的看法。因此,这项研究旨在确定发展人力资源的人民的识字社区的意义。这项研究用的是一种具有对等现象的有质量的方法。基于社会现实经验的个体意识的因果关系。数据收集技术使用面试、观察和文档。使用采购技术进行研究研究。研究对象是那些在Sumenep City subdistricts的人。原因是Sumenep市的次等文学社区活动中心。赫伯特·布伦默对符号相互作用的研究变成了一种分析工具。通过Blummers的理论3,文学社区是Sumenep市协会的附属机构。首先,文学社区就像一个让人可以生孩子的地方。第二,这意味着要进行深度保护。第三,它意味着一个充满兴趣阅读的地方。三个意思通过感兴趣、解释和塑造社会对象的过程中出现。
{"title":"Makna Komunitas Literasi Bagi Masyarakat Kota Sumenep Dalam Pembangunan SDM","authors":"Akbar Mawlana","doi":"10.30829/komunikologi.v5i1.9239","DOIUrl":"https://doi.org/10.30829/komunikologi.v5i1.9239","url":null,"abstract":"AbstrakKeberadaan komunitas literasi terus mengalami perkembangan. Secara kritis, komunitas literasi hadir untuk memajukan aktivitas literasi. Pada perkembangannya, kehadiran komunitas literasi bukan hanya berada di kota besar. Komunitas literasi semakin eksis di berbagai kota di Indonesia, salah satunya berada di Kabupaten Sumenep. Eksistensi dari komunitas literasi di Sumenep memiliki pengaruh yang signifikan, karena memiliki tujuan yang positif. Namun, setiap masyarakat Sumenep memiliki cara pandang yang berbeda dalam menilai kehadiran komunitas literasi. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna komunitas literasi bagi masyarakat kota Sumenep dalam pembangunan SDM. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi constitutive. Fenomenologi costitutive mengkonfigurasikan kesadaran individu berdaasrkan pengalamannya dalam ralitas sosial. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pengambilan subjek penelitian menggunakan teknik purposive. Dengan begitu, subjek penelitian adalah masyaraka yang berada di kecamatan Kota Sumenep. Alasannya adalah kecamatan Kota Sumenep menjadi pusat dari berbagai aktivitas komunitas literasi di Sumenep. Perspektif teori dari Herbert Blummer mengenai interaksionisme simbolik menjadi alat analisa dalam fenomena ini. Dengan menggunakan teori Blummer diperoleh 3 makna komunitas literasi bagi masyarakat Kota Sumenep. Pertama, komunitas literasi bermakna sebagai tempat untuk melahirkan penulis. Kedua, bermakna membentuk kaum intelektual. Ketiga, memiliki makna sebagai tempat mempebaiki minat baca. Ketiga pemaknaan tersebut, terjadi melalui proses interaksi, melakukan penafsiran, dan membentuk objek sosial.AbstractThe existence of the literacy community continues to develop. Critically, the literacy community exists to advance literacy activities. The presence of the literacy community is not only in big cities. literacy community increasingly exist in various cities in Indonesia, one wich in Sumenep regency. Excistence of the literacy community in Sumenep has a significant influence, because it has a positive purpose. However, each Sumenep society has a different perspective in assesing the presence of the literacy community. Therefore, this study aims to determine the meaning of the literacy community for the peoplo of Sumenep in developing human resources. This research uses a qualitative method with a constitutive phenomenologyl. Constitutive phenomenolgy configures individual consciousness based on his experience in social reality. Data collection techniques using interviews, observation, and documentation. Taking research subjects using a purposive technique. The research subjects are people who are in the Sumenep City subdistrict. The reason is that sub-dictrict of Sumenep City is the center of various literacy community activities in Sumenep. Herbert Blummer theoretical perspective on symbolic interactionisme becomes an analytical tool ","PeriodicalId":433675,"journal":{"name":"Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121446120","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-28DOI: 10.30829/komunikologi.v5i1.9269
D. Susilo, Olinne Citra Rhamadany, F. Farida, Irmia Fitriyah
AbstractMoammar Emka’s Jakarta Undercover is a movie that was lifted from four series of works by Moammar Emka with the same little. Moammar Emka’s Jakarta Undercover tells the Jakarta city nightlife that is full of surprises, which includes the ambitions of its citizens, various forms of prostitution and parties that claimed to be unknow, to drugs. This film has a mission voice humanity’s value to society. The director, dawn nugros wants to visualize and raise the issue of violence against women, thuggery, poverty, the screams of minorities. The purpose of this research is to find out the conflicts that occur in women of high sex workers. This research is a qualitative research using John Fiske semiotic analysis through The Televison Codes. The results of this study indicate that The Moammar Emka’s Jakarta Undercover movie, represents upper-class commercial sex workers as well some conflicts received by women. And shows the dark side of the Jakarta City, which is carried out by supermodels, officials, and other uppers classes. In addition, this study shows that some of the conflict underlying women work in the world of high class prostitution and invite many risks. That movie also gives a voice to women about gender inequality.
{"title":"Conflict of female sex workers in films Moammar Emka’s Jakarta Undercover","authors":"D. Susilo, Olinne Citra Rhamadany, F. Farida, Irmia Fitriyah","doi":"10.30829/komunikologi.v5i1.9269","DOIUrl":"https://doi.org/10.30829/komunikologi.v5i1.9269","url":null,"abstract":"AbstractMoammar Emka’s Jakarta Undercover is a movie that was lifted from four series of works by Moammar Emka with the same little. Moammar Emka’s Jakarta Undercover tells the Jakarta city nightlife that is full of surprises, which includes the ambitions of its citizens, various forms of prostitution and parties that claimed to be unknow, to drugs. This film has a mission voice humanity’s value to society. The director, dawn nugros wants to visualize and raise the issue of violence against women, thuggery, poverty, the screams of minorities. The purpose of this research is to find out the conflicts that occur in women of high sex workers. This research is a qualitative research using John Fiske semiotic analysis through The Televison Codes. The results of this study indicate that The Moammar Emka’s Jakarta Undercover movie, represents upper-class commercial sex workers as well some conflicts received by women. And shows the dark side of the Jakarta City, which is carried out by supermodels, officials, and other uppers classes. In addition, this study shows that some of the conflict underlying women work in the world of high class prostitution and invite many risks. That movie also gives a voice to women about gender inequality.","PeriodicalId":433675,"journal":{"name":"Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115510093","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-31DOI: 10.30829/komunikologi.v4i2.8406
Felicia Febrina Aotama, Apriles Apnimus Mandome
AbstrakKepatuhan seorang pasien sangat berperan besar dalam proses kesembuhan. Namun demikian dalam kenyataannya, tingkat kepatuhan pasien justru sangat kurang atau rendah. Tentu saja hal ini menjadi persoalan serius bagi penanganan pasien tersebut. Fenomena rendahnya tingkat kepatuhan pasien juga terjadi di Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Kandou Manado, khususnya pada Instalasi Rehabilitasi Medik sebagai salah satu bagian yang ada di RSUP Prof. Kandou Manado. Tingkat kepatuhan pasien yang rendah tentu saja dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang dianggap menjadi penyebab rendahnya tingkat kepatuhan pasien adalah kurangnya pemahaman atau pengetahuan pasien terhadap isu-isu kesehatan yang dihadapinya. Hal ini didorong oleh kurang informasi yang diberikan kepadanya. Karena itu, pemberian informasi melalui komunikasi kesehatan merupakan salah satu solusi yang penting menghadapi fenomena rendahnya tingkat kepatuhan pasien. Oleh karena itu penelitian ini mencoba mengkaji dan menganalisa strategi komunikasi kesehatan bagi tingkat kepatuhan pasien Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Prof. Kandou Manado. Untuk mencapai tujuan penelitian maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan studi dokumenter. Data yang didapat kemudian diolah melalui teknik analisis data yang dibagi dalam tiga tahapan, yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk lebih meyakinkan hasil dari penelitian ini, maka data yang telah didapat juga akan diverifikasi melalui tiga tahap, yakni triangulasi, member checking dan expert opinion sehingga simpulan dari hasil penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan tingkat kepatuhan pasien di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Prof. Kandou. AbstractA patient's compliance plays a big role in healing process. However, in reality, the level of patient adherence is actually very poor or low. Of course this is a serious problem in patients' handling process. the phenomenon of low patient adherence also occurs at Prof. Kandou General Hospital, especially in Medical Rehabilitation Installation.The low level of patient adherence is of course influenced by many factors. One of the factors that is considered to be the cause of the low level of patient adherence is patients' lack of understanding or knowledge on the health issues they face. This is driven by the lack of information that is given to them. Therefore, providing information through health communication is an important solution in dealing with the phenomenon of low patient adherence. Therefore, this study tried to analyze the health communication strategies for improve the level of patient adherence in the Medical Rehabilitation Installation at Prof. Kandou General Hospital.To achieve the research objectives, a qualitative descriptive method had been chosen. Data were collected through observation, interviews and documentary studies. T
病人的不服从在治疗过程中起着重要作用。然而在现实中,病人的顺从率要么非常低,要么非常低。当然,这对病人的治疗来说是一个严重的问题。坎杜·马纳多教授的公立医院也出现了低抗性现象,特别是在坎杜·马纳多教授的康复中心。病人的顺从程度很低,当然会受到许多因素的影响。导致病人服从程度较低的一个因素是患者对所面临的健康问题缺乏理解或知识。它是由给予他的信息的缺乏所推动的。因此,通过健康沟通提供信息是治疗病人低顺从现象的关键解决方案之一。因此,该研究将尝试审查和分析病人服从安装治疗病人的健康沟通策略。为了达到研究的目的,本研究采用描述性质的方法。数据是通过观察、采访和纪录片研究收集的。然后通过将数据分成三个阶段的数据分析技术来处理数据。这项研究的结果更有说服力,那么所得到的数据也将通过三个阶段,即三角验证,登记会员和专家的错误,以至于结科学研究的结果是可靠和可以贡献给病人提高合规水平在县医疗康复设施Kandou教授。耐心的拖延是值得的。事实上,病人adherence的水平实际上非常低。当然,这是一个非常严重的问题。低病人adherence的现象也发生在Kandou综合医院教授身上,特别是在医疗康复安装方面。病人的低水平adherence是由许多因素影响的。原因之一是缺乏对他们的健康状况的了解或了解。这是由给予他们的信息的缺失驱动的。在此之前,通过健康沟通提供信息是与低患者推荐的现象的重要解决方案。因此,这项研究还尝试分析健康通信策略,以增强坎杜综合医院教授的医用补药水平。为了实现研究目标,一种合格的解释方法被选中。数据是通过观察、采访和文档研究收集的。然后通过技术分析数据进行分析,这些数据正在减少、提交和结论性起草。To be more convincing关于the results of this study,那曾经是获得数据是核实通过三个阶段,namely triangulation,登记会员和专家错误那《conclusions从results of this study可以成为scientifically accounted for级》和contribute To能增加病人adherence in the Medical发布攻击性Installation at Kandou综合医院教授。
{"title":"STRATEGI KOMUNIKASI KESEHATAN BAGI TINGKAT KEPATUHAN PASIEN INSTALASI REHABILITASI MEDIK RSUP PROF. KANDOU MANADO","authors":"Felicia Febrina Aotama, Apriles Apnimus Mandome","doi":"10.30829/komunikologi.v4i2.8406","DOIUrl":"https://doi.org/10.30829/komunikologi.v4i2.8406","url":null,"abstract":"AbstrakKepatuhan seorang pasien sangat berperan besar dalam proses kesembuhan. Namun demikian dalam kenyataannya, tingkat kepatuhan pasien justru sangat kurang atau rendah. Tentu saja hal ini menjadi persoalan serius bagi penanganan pasien tersebut. Fenomena rendahnya tingkat kepatuhan pasien juga terjadi di Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Kandou Manado, khususnya pada Instalasi Rehabilitasi Medik sebagai salah satu bagian yang ada di RSUP Prof. Kandou Manado. Tingkat kepatuhan pasien yang rendah tentu saja dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang dianggap menjadi penyebab rendahnya tingkat kepatuhan pasien adalah kurangnya pemahaman atau pengetahuan pasien terhadap isu-isu kesehatan yang dihadapinya. Hal ini didorong oleh kurang informasi yang diberikan kepadanya. Karena itu, pemberian informasi melalui komunikasi kesehatan merupakan salah satu solusi yang penting menghadapi fenomena rendahnya tingkat kepatuhan pasien. Oleh karena itu penelitian ini mencoba mengkaji dan menganalisa strategi komunikasi kesehatan bagi tingkat kepatuhan pasien Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Prof. Kandou Manado. Untuk mencapai tujuan penelitian maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan studi dokumenter. Data yang didapat kemudian diolah melalui teknik analisis data yang dibagi dalam tiga tahapan, yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk lebih meyakinkan hasil dari penelitian ini, maka data yang telah didapat juga akan diverifikasi melalui tiga tahap, yakni triangulasi, member checking dan expert opinion sehingga simpulan dari hasil penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan tingkat kepatuhan pasien di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Prof. Kandou. AbstractA patient's compliance plays a big role in healing process. However, in reality, the level of patient adherence is actually very poor or low. Of course this is a serious problem in patients' handling process. the phenomenon of low patient adherence also occurs at Prof. Kandou General Hospital, especially in Medical Rehabilitation Installation.The low level of patient adherence is of course influenced by many factors. One of the factors that is considered to be the cause of the low level of patient adherence is patients' lack of understanding or knowledge on the health issues they face. This is driven by the lack of information that is given to them. Therefore, providing information through health communication is an important solution in dealing with the phenomenon of low patient adherence. Therefore, this study tried to analyze the health communication strategies for improve the level of patient adherence in the Medical Rehabilitation Installation at Prof. Kandou General Hospital.To achieve the research objectives, a qualitative descriptive method had been chosen. Data were collected through observation, interviews and documentary studies. T","PeriodicalId":433675,"journal":{"name":"Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123497240","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}