Pub Date : 2020-12-29DOI: 10.30829/komunikologi.v4i2.8400
A. Mandome, Aks Thomas Puasa
AbstrakPembelajaran daring adalah sebuah bentuk pembelajaran yang saat ini sudah banyak diimplementasikan di dalam cara belajar di Indonesia. Hal ini dilakukan karena beberapa alasan, diantaranya adalah karena faktor kesibukan disamping kemajuan teknologi yang harus diadopsi. Hal ini juga sudah dilakukan di lingkungan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon, khususnya pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial melalui layanan atau aplikasi yang disediakan Google yaitu Google Classroom. Namun demikian sejauh ini belum diketahui efektifitas pembelajaran daring yang terjadi pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial UNSRIT yang sudah dilakukan. Sehingga dapat diputuskan apakah pembelajaran daring akan terus dilakukan atau dihentikan dan apakah pembelajaran daring ini dapat diterapkan secara luas di UNSRIT atau tidak. Oleh karena itu denga menggunakan metode deskriptif penelitian dilakukan untuk mengetahui efektifitas implementasi pembelajaran daring Google Classroom pada mahasiswa Ilmu Komunikasi UNSRIT. Lokasi dan sampel penelitian adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi UNSRIT. Teknologi yang dihasilkan melalui penelitian adalah terukurnya secara jelas efektifitas pembelajaran daring google classroom pada mahasiswa maupun dosen sehingga sistem pembelajaran daring dapat dikembangkan secara kontinu di dalam menunjang proses pendidikan di perguruan tinggi. AbstractOnline learning is a form of learning that is currently being implemented in many learning methods in Indonesia. This is done for several reasons, including business as well as technological advances that must be adopted. This has also been done in the Sariputra Indonesia Tomohon University environment, especially in the Communication Science Department of the Faculty of Social Sciences through services or applications provided by Google, namely Google Classroom. However, so far it has not been known the effectiveness of online learning in the Communication Study Program of the Faculty of Social Sciences, UNSRIT. So it can be decided whether online learning will continue or stop and whether this online learning can be widely applied at UNSRIT or not. Therefore, by using a descriptive method, this research was carried out to determine the effectiveness of the implementation of Google Classroom online learning in UNSRIT Communication Science students. The location and research samples were the students of Communication Studies UNSRIT. The technology that is to be produced through this research is a clear measurement of the effectiveness of google classroom online learning for students and lecturers so that the online learning system could be developed continuously to support the education process in higher education.
{"title":"EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DARING GOOGLE CLASSROOM PADA MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON","authors":"A. Mandome, Aks Thomas Puasa","doi":"10.30829/komunikologi.v4i2.8400","DOIUrl":"https://doi.org/10.30829/komunikologi.v4i2.8400","url":null,"abstract":"AbstrakPembelajaran daring adalah sebuah bentuk pembelajaran yang saat ini sudah banyak diimplementasikan di dalam cara belajar di Indonesia. Hal ini dilakukan karena beberapa alasan, diantaranya adalah karena faktor kesibukan disamping kemajuan teknologi yang harus diadopsi. Hal ini juga sudah dilakukan di lingkungan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon, khususnya pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial melalui layanan atau aplikasi yang disediakan Google yaitu Google Classroom. Namun demikian sejauh ini belum diketahui efektifitas pembelajaran daring yang terjadi pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial UNSRIT yang sudah dilakukan. Sehingga dapat diputuskan apakah pembelajaran daring akan terus dilakukan atau dihentikan dan apakah pembelajaran daring ini dapat diterapkan secara luas di UNSRIT atau tidak. Oleh karena itu denga menggunakan metode deskriptif penelitian dilakukan untuk mengetahui efektifitas implementasi pembelajaran daring Google Classroom pada mahasiswa Ilmu Komunikasi UNSRIT. Lokasi dan sampel penelitian adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi UNSRIT. Teknologi yang dihasilkan melalui penelitian adalah terukurnya secara jelas efektifitas pembelajaran daring google classroom pada mahasiswa maupun dosen sehingga sistem pembelajaran daring dapat dikembangkan secara kontinu di dalam menunjang proses pendidikan di perguruan tinggi. AbstractOnline learning is a form of learning that is currently being implemented in many learning methods in Indonesia. This is done for several reasons, including business as well as technological advances that must be adopted. This has also been done in the Sariputra Indonesia Tomohon University environment, especially in the Communication Science Department of the Faculty of Social Sciences through services or applications provided by Google, namely Google Classroom. However, so far it has not been known the effectiveness of online learning in the Communication Study Program of the Faculty of Social Sciences, UNSRIT. So it can be decided whether online learning will continue or stop and whether this online learning can be widely applied at UNSRIT or not. Therefore, by using a descriptive method, this research was carried out to determine the effectiveness of the implementation of Google Classroom online learning in UNSRIT Communication Science students. The location and research samples were the students of Communication Studies UNSRIT. The technology that is to be produced through this research is a clear measurement of the effectiveness of google classroom online learning for students and lecturers so that the online learning system could be developed continuously to support the education process in higher education.","PeriodicalId":433675,"journal":{"name":"Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128411668","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-29DOI: 10.30829/komunikologi.v4i2.8263
Frida Dian Handini
AbstrakPenelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu seorang penduduk berinisial LAH yang tinggal di Tanah Karo. Penelitian ini berfokus pada eksistensi bahasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahasa apa yang digunakan oleh orang tua dan lingkungan anak tersebut, kemudian peneliti juga meneliti bagaimana cara LAH mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertamanya. Dalam proses pengumpulan data, peneliti melakukan observasi ke lapangan dan mewawancara LAH serta keluarga dan lingkungan tempat tinggal subjek penelitian. Peneliti merekam percakapan sebagai bukti bahwa LAH bahkan tidak memiliki logat Karo dan juga menunjukkan apakah ada perbedaan logat antara subjek, orang tua subjek, dan juga penduduk lingkungan sekitarnya. Selain itu peneliti juga memberikan angket pada LAH dan keluarganya untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan pemertahanan Bahasa Indonesia oleh subjek penelitian. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan interaktif model. Berdasarkan hasil analisis data, peneliti menemukan faktor-faktor pemertahanan Bahasa Indonesia oleh subjek penelitian yaitu faktor agama, pendidikan, identitas, sikap bahasa, campur kode, dan jumlah penutur. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan bidang sosiolinguistik khususnya di bidang pemertahanan bahasa. AbstractThis research is a qualitative descriptive study. The subject of this research is a resident with the initials LAH who lives in Tanah Karo. This study focuses on the existence of language. The purpose of this study was to determine what language the parents and child's environment were using. Then the researcher also examined how LAH maintained Indonesian as her first language. In the process of data collection, researchers conducted field observations and interviewed LAH and the family and environment where the research subjects lived. The researcher recorded the conversation as evidence that LAH did not even have a Karo accent and also showed whether there was a difference in accent between the subject, the subject's parents, and also the residents of the surrounding environment. In addition, the researcher also gave a questionnaire to LAH and her family to find out what factors led to the retention of Indonesian by the research subjects. The data in this study were analyzed using an interactive model. Based on the results of data analysis, the researcher found the factors of maintaining Indonesian by the research subjects, namely factors of religion, education, identity, language attitudes, code mixing, and the number of speakers. This research is expected to provide theoretical and practical benefits. In addition, this research is expected to be an additional reference for future researchers who are interested in the sociolinguistics field, especially in th
{"title":"EKSISTENSI BAHASA INDONESIA DI TENGAH BAHASA KARO DI DESA TIGA PANAH KABUPATEN KARO","authors":"Frida Dian Handini","doi":"10.30829/komunikologi.v4i2.8263","DOIUrl":"https://doi.org/10.30829/komunikologi.v4i2.8263","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu seorang penduduk berinisial LAH yang tinggal di Tanah Karo. Penelitian ini berfokus pada eksistensi bahasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahasa apa yang digunakan oleh orang tua dan lingkungan anak tersebut, kemudian peneliti juga meneliti bagaimana cara LAH mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertamanya. Dalam proses pengumpulan data, peneliti melakukan observasi ke lapangan dan mewawancara LAH serta keluarga dan lingkungan tempat tinggal subjek penelitian. Peneliti merekam percakapan sebagai bukti bahwa LAH bahkan tidak memiliki logat Karo dan juga menunjukkan apakah ada perbedaan logat antara subjek, orang tua subjek, dan juga penduduk lingkungan sekitarnya. Selain itu peneliti juga memberikan angket pada LAH dan keluarganya untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan pemertahanan Bahasa Indonesia oleh subjek penelitian. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan interaktif model. Berdasarkan hasil analisis data, peneliti menemukan faktor-faktor pemertahanan Bahasa Indonesia oleh subjek penelitian yaitu faktor agama, pendidikan, identitas, sikap bahasa, campur kode, dan jumlah penutur. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan bidang sosiolinguistik khususnya di bidang pemertahanan bahasa. AbstractThis research is a qualitative descriptive study. The subject of this research is a resident with the initials LAH who lives in Tanah Karo. This study focuses on the existence of language. The purpose of this study was to determine what language the parents and child's environment were using. Then the researcher also examined how LAH maintained Indonesian as her first language. In the process of data collection, researchers conducted field observations and interviewed LAH and the family and environment where the research subjects lived. The researcher recorded the conversation as evidence that LAH did not even have a Karo accent and also showed whether there was a difference in accent between the subject, the subject's parents, and also the residents of the surrounding environment. In addition, the researcher also gave a questionnaire to LAH and her family to find out what factors led to the retention of Indonesian by the research subjects. The data in this study were analyzed using an interactive model. Based on the results of data analysis, the researcher found the factors of maintaining Indonesian by the research subjects, namely factors of religion, education, identity, language attitudes, code mixing, and the number of speakers. This research is expected to provide theoretical and practical benefits. In addition, this research is expected to be an additional reference for future researchers who are interested in the sociolinguistics field, especially in th","PeriodicalId":433675,"journal":{"name":"Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132475557","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-29DOI: 10.30829/komunikologi.v4i2.8525
Ela Rahayu, S. Setiawati
AbstrakCommunity relations berpengaruh terhadap terbentuknya ruang komunikasi yang dapat mempererat hubungan, membangun kepercayaan dan mendapatkan dukungan antara cafe dan komunitas. Sebagai cafe ruang komunitas, Bober cafe bekerja sama dengan komunitas dalam mengembakan usahanya. Bober cafe melakukan beberapa cara dalam membangun relationship yang dapat mempererat hubungan dengan komunitas. Dengan adanya relationship antara Bober cafe dengan komunitas maka banyak kegiatan yang komunitas lakukan di Bober cafe yang dapat membuat komunitas tersebut berkembang dan tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara Bober Cafe dalam membangun relationship dengan para komunitas. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil dari penelitian ini adalah dalam membangun hubungan kedekatan antara Bober Cafe dengan Komunitas upaya yang dilakukan oleh Bober Cafe dan komunitas dalam membangun relationship dilakukan dengan cara simetris dan asimetris. cara menjalin relationship yang dilakukan diantaranya dengan memberikan kemudahan akses informasi kontak dan juga kemudahan akses fasilitas, saling terbuka mengenai hubungan yang dijalin, bersikap positif dalam menerima saran dan masukan, terlibat dalam memberikan ide dan masukan kepada satu sama lain,memberikan fasilitas untuk komunitas berkegiatan di Bober cafe secara free juga dalam cara asimetris pembinaan hubungan dengan memperhatikan keseimbangan kepentingan bober cafe dengan komunitas sehingga tercipta hubungan yang saling menguntungkan. AbstractCommunity relations affects the formation of communication spaces that can strengthen relationships, build trust and gain support between the cafe and the community. As a community space cafe, Bober Cafe collaborates with the community in developing its business. Bober Cafe does several ways to build relationships that can strengthen relationships with the community. With the relationship between the Bober Cafe and the community, there are many activities that the community does at Bober Cafe that can make the community develop and grow. This study aims to determine how Bober Cafe builds relationships with communities. The method used is qualitative with a case study approach. The results of this study are in building a close relationship between Bober Cafe and the Community, the efforts made by Bober Cafe and the community in building relationships are done in a symmetrical and asymmetric way. how to establish a relationship that is carried out, among others, by providing easy access to contact information and also easy access to facilities, being open to each other about relationships, being positive in receiving suggestions and input, engaging in providing ideas and input to one another, providing facilities for community activities in Free bober cafe also builds an asymmetrical relationship by paying attention to the balance of bober cafe's interests with the community so as to create mutually beneficial relationships.
抽象社区关系正在影响沟通空间的形成,这可以巩固关系,建立信任,并在咖啡馆和社区之间获得支持。作为一个社区咖啡馆,Bober咖啡馆与社区合作开发业务。Bober cafe在建立关系方面做了一些事情,这些关系可以加强与社区的联系。随着Bober咖啡馆与社区之间的联系,那么他们在Bober咖啡馆所做的许多活动都可以使他们茁壮成长。这项研究的目的是了解Bober咖啡馆是如何与社区建立联系的。使用的方法是定性的案例研究方法。这项研究的结果是,建立Bober咖啡馆与Bober咖啡馆(Bober Cafe)和Bober咖啡馆(Bober Cafe)建立关系的方法是对称和非对称。建立关系的方法包括提供容易接触的联系方式和容易接触设施,相互开放的关系,积极接受建议和输入,参与到为彼此提供想法和反馈中来,为Bober咖啡馆的活动提供免费的设施,并以一种不对称的方式建立联系,同时关注Bober cafe与社区的利益平衡,从而建立了互利关系。抽象社区关系影响了交流空间的形成,这种影响可以加强联系、建立咖啡馆和社区之间的信任和利润。作为一个社区空间咖啡馆,与社区开发业务合作。Bober咖啡馆做了好几个方面去构建relationships,以至于可以巩固relationships with the社区。和《Bober咖啡馆与社区之间的关系,有很多活动的《社区确实at Bober咖啡馆,以至于可以让社区冲洗和成长。这项研究旨在确定Bober咖啡馆与公共关系的相对基础。方法以前是qqe with a case study的进近。这项研究的结果是在Bober咖啡馆和社区之间建立了一种亲密的关系,Bober咖啡馆和社区在大楼关系中以一种共生关系和异化的方式进行。如何建立一个关系就是carried out》,其他人也易,由提供access to联系人信息和easy access to facilities,身为积极开放到对方关于relationships,渴望在receiving suggestions, engaging in提供输入的想法和输入到悦真美妙,为自由bober咖啡馆的社区活动提供福利的设施,也通过支付对bober咖啡馆的关注,建立一个统一的异化关系,从而创造了一个互惠互利的关系。
{"title":"COMMUNITY RELATIONS CAFE KOMUNITAS BOBER CAFE TERHADAP KOMUNITAS DI KOTA BANDUNG","authors":"Ela Rahayu, S. Setiawati","doi":"10.30829/komunikologi.v4i2.8525","DOIUrl":"https://doi.org/10.30829/komunikologi.v4i2.8525","url":null,"abstract":"AbstrakCommunity relations berpengaruh terhadap terbentuknya ruang komunikasi yang dapat mempererat hubungan, membangun kepercayaan dan mendapatkan dukungan antara cafe dan komunitas. Sebagai cafe ruang komunitas, Bober cafe bekerja sama dengan komunitas dalam mengembakan usahanya. Bober cafe melakukan beberapa cara dalam membangun relationship yang dapat mempererat hubungan dengan komunitas. Dengan adanya relationship antara Bober cafe dengan komunitas maka banyak kegiatan yang komunitas lakukan di Bober cafe yang dapat membuat komunitas tersebut berkembang dan tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara Bober Cafe dalam membangun relationship dengan para komunitas. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil dari penelitian ini adalah dalam membangun hubungan kedekatan antara Bober Cafe dengan Komunitas upaya yang dilakukan oleh Bober Cafe dan komunitas dalam membangun relationship dilakukan dengan cara simetris dan asimetris. cara menjalin relationship yang dilakukan diantaranya dengan memberikan kemudahan akses informasi kontak dan juga kemudahan akses fasilitas, saling terbuka mengenai hubungan yang dijalin, bersikap positif dalam menerima saran dan masukan, terlibat dalam memberikan ide dan masukan kepada satu sama lain,memberikan fasilitas untuk komunitas berkegiatan di Bober cafe secara free juga dalam cara asimetris pembinaan hubungan dengan memperhatikan keseimbangan kepentingan bober cafe dengan komunitas sehingga tercipta hubungan yang saling menguntungkan. AbstractCommunity relations affects the formation of communication spaces that can strengthen relationships, build trust and gain support between the cafe and the community. As a community space cafe, Bober Cafe collaborates with the community in developing its business. Bober Cafe does several ways to build relationships that can strengthen relationships with the community. With the relationship between the Bober Cafe and the community, there are many activities that the community does at Bober Cafe that can make the community develop and grow. This study aims to determine how Bober Cafe builds relationships with communities. The method used is qualitative with a case study approach. The results of this study are in building a close relationship between Bober Cafe and the Community, the efforts made by Bober Cafe and the community in building relationships are done in a symmetrical and asymmetric way. how to establish a relationship that is carried out, among others, by providing easy access to contact information and also easy access to facilities, being open to each other about relationships, being positive in receiving suggestions and input, engaging in providing ideas and input to one another, providing facilities for community activities in Free bober cafe also builds an asymmetrical relationship by paying attention to the balance of bober cafe's interests with the community so as to create mutually beneficial relationships.","PeriodicalId":433675,"journal":{"name":"Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial","volume":"245 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121069191","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-18DOI: 10.30829/KOMUNIKOLOGI.V4I2.7910
Dian Aprianita, Dasrun Hidayat
AbstrakPesan kampanye #dirumahaja sedang digencarkan di Indonesia. Dengan kepedulian sosial pemutusan mata rantai COVID-19. Program kampanye ini dikeluarkan oleh salah satu perusahaan transportasi online PT. Gojek Indonesia. Penyampaian pesan kampanye dilakukan melalui media sosial instagram dengan memberikan unggahan berupa pesan #dirumahaja yang dikemas melalui foto dan video. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi customer Gojek terkait pesan kampanye #dirumahaja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada customer Gojek yang aktif dalam media sosial instagram. Subjek pada penelitian ini adalah customer Gojek dengan usia produktif 18-25 tahun. Dengan dilatarbelakangi profesi yang berbeda meliputi mahasiswa, karyawan, dan videografer. Hasil dari penelitian ini adalah adanya daya tarik customer terhadap program tersebut. Faktor yang menjadi daya tarik meliputi gambar, warna, dan kebaruan konten. Gambar program #dirumahaja dinilai menarik karena mampu memperlihatkan karakter pesan utama tentang aman di rumah saja. Sedangkan dari sisi warna, customer berpendapat menarik karena mampu memperkuat karakter gambar. Untuk kebaruan konten, adanya pesan yang dikemas dengan animasi mengikuti trend masa kini, serta pesan mengenai COVID-19 dengan aman tinggal di rumah. Adanya persepsi positif mengenai program tersebut, adapula perubahan pada pengetahuan, sikap, dan perilaku costumer terhadap bahaya dan cara pemutusan COVID-19. AbstractThe #dirumahaja campaign message is being intensified in Indonesia. With social care breaking the COVID-19 chain. This campaign program was launched by one of the online transportation companies, PT. Gojek Indonesia. Delivery of campaign messages is done through social media Instagram by providing uploads of #dirumahaja messages that are packaged through photos and videos. The purpose of this study was to determine customer perceptions related to the #dirumahaja campaign message. This research uses a qualitative method with a descriptive approach. The technique of data collection is done by interviewing motorcycle taxi customers who are active on Instagram social media. The subjects in this study were Gojek customers with a productive age of 18-25 years. With different professional backgrounds including students, employees, and videographers. The results of this study are the attractiveness of customers to the program Factors of interest include an image, color, and novelty of content. The #dirumahaja program image is considered attractive because it can show the main message characters about being safe at home. Meanwhile, in terms of color, customers think attractive because it can strengthen the character of the image. For the novelty of content, there are messages that are packaged with animation following current trends, as well as messages about COVID-19 safely staying at home. There is a positive perception of the pro
{"title":"ANALISIS PESAN KAMPANYE #DIRUMAHAJA DI TENGAH PANDEMI COVID-19","authors":"Dian Aprianita, Dasrun Hidayat","doi":"10.30829/KOMUNIKOLOGI.V4I2.7910","DOIUrl":"https://doi.org/10.30829/KOMUNIKOLOGI.V4I2.7910","url":null,"abstract":"AbstrakPesan kampanye #dirumahaja sedang digencarkan di Indonesia. Dengan kepedulian sosial pemutusan mata rantai COVID-19. Program kampanye ini dikeluarkan oleh salah satu perusahaan transportasi online PT. Gojek Indonesia. Penyampaian pesan kampanye dilakukan melalui media sosial instagram dengan memberikan unggahan berupa pesan #dirumahaja yang dikemas melalui foto dan video. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi customer Gojek terkait pesan kampanye #dirumahaja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada customer Gojek yang aktif dalam media sosial instagram. Subjek pada penelitian ini adalah customer Gojek dengan usia produktif 18-25 tahun. Dengan dilatarbelakangi profesi yang berbeda meliputi mahasiswa, karyawan, dan videografer. Hasil dari penelitian ini adalah adanya daya tarik customer terhadap program tersebut. Faktor yang menjadi daya tarik meliputi gambar, warna, dan kebaruan konten. Gambar program #dirumahaja dinilai menarik karena mampu memperlihatkan karakter pesan utama tentang aman di rumah saja. Sedangkan dari sisi warna, customer berpendapat menarik karena mampu memperkuat karakter gambar. Untuk kebaruan konten, adanya pesan yang dikemas dengan animasi mengikuti trend masa kini, serta pesan mengenai COVID-19 dengan aman tinggal di rumah. Adanya persepsi positif mengenai program tersebut, adapula perubahan pada pengetahuan, sikap, dan perilaku costumer terhadap bahaya dan cara pemutusan COVID-19. AbstractThe #dirumahaja campaign message is being intensified in Indonesia. With social care breaking the COVID-19 chain. This campaign program was launched by one of the online transportation companies, PT. Gojek Indonesia. Delivery of campaign messages is done through social media Instagram by providing uploads of #dirumahaja messages that are packaged through photos and videos. The purpose of this study was to determine customer perceptions related to the #dirumahaja campaign message. This research uses a qualitative method with a descriptive approach. The technique of data collection is done by interviewing motorcycle taxi customers who are active on Instagram social media. The subjects in this study were Gojek customers with a productive age of 18-25 years. With different professional backgrounds including students, employees, and videographers. The results of this study are the attractiveness of customers to the program Factors of interest include an image, color, and novelty of content. The #dirumahaja program image is considered attractive because it can show the main message characters about being safe at home. Meanwhile, in terms of color, customers think attractive because it can strengthen the character of the image. For the novelty of content, there are messages that are packaged with animation following current trends, as well as messages about COVID-19 safely staying at home. There is a positive perception of the pro","PeriodicalId":433675,"journal":{"name":"Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114193458","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-18DOI: 10.30829/KOMUNIKOLOGI.V4I2.8480
Dadang Hartanto
AbstrakTugas pokok yang dijalankan oleh organisasi Polri dibentuk secara nasional dengan konsep organisasi berjenjang mulai dari tingkatan yang bersifat fungsional antara lain fungsi Intelijen, Reserse, Sabhara, Lalu Lintas dan Pembinaan Masyarakat. Namun dalam implementasinya hierarki komunikasi organisasi yang dikembangkan belum berjalan optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang model hierarki komunikasi organisasi Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian Republik Indonesia (Bareskrim Polri). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu peneliti mengeksplorasi suatu entitas atau fenomena (kasus) dan aktivitas (program, kejadian, proses, institusi, atau kelompok) terkait pembelajaran di Bareskrim Polri. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dengan informan kunci yaitu. Metode ini ditujukan untuk mendapatkan database informasi yang ada pada setiap informan yaituPimpinan Polri/Kabareskrim Polri atau wakabareskrim, Direktur/Wakil Direktur Bareskrim Polri, Karo Wasidik, Kasub Dit, Kanit, Penyidik. Tehnik analisis data dilakukan dengan membaca dan memahami berbagai materi emperik (emperical material) yang telah dikumpulkan tersebut kemudian mengkaitkannya dengan key themes pada penelitian ini. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa model hierarki komunikasi mengarahkan kepada siapa anggota organisasi berinteraksi dan berkomunikasi sehingga tidak dianggap salah (secara etika dan displin) baik dalam bersikap dan berperilaku khususnya dalam hubungan person to person. Disisi lain, juga mempunyai hubungan dan saling terkait yaitu mempengaruhi pengelolaan organisasi yang muncul dalam bentuk keputusan, kebijakan dan arahan baik tertulis maupun lisan. Model hierarki komunikasi mendorong terjadinya manajemen pembelajaran yang tertib karena selain tetap membuka pola komunikasi dua arah, diskusi dan dialog serta di dalamnya ada kritik, masukan dan saran. Namun model komunikasi hierarki mensyaratkan komunikasi tersebut secara formal harus berpedoman pada etika, prosedur dan tata cara tertentu. AbstractThe purpose of this study is to examine the hierarchical model of organizational communication for the Indonesian National Police (Bareskrim Polri). This research uses a qualitative research type, namely, researchers explore an entity or phenomenon (cases) and activities (programs, events, processes, institutions, or groups) related to learning at the Police Criminal Investigation Unit. Data collection was carried out by the interview method. This method is intended to obtain a database of information on each informant. The analysis technique is done by reading and understanding various empirical materials that have been collected and then linking them to the key themes in this study. The results of this study prove that the hierarchical communication model directs to whom the members of the organization interact and communicate so that they are not considered wrong (ethically and disciplinarily) both in attitude a
警察组织执行的基本任务是在全国范围内建立起来的,其组织理念是从功能正常的层次开始的,包括情报、登记、Sabhara、交通和社区建设。但在实现其发展的组织通信层次结构时,还没有达到最佳的运行状态。本研究的目的是审查印度尼西亚警察局(自治市)组织沟通的等级制度模型。本研究采用一种定性研究方法,即研究人员探索与任务相关的学习相关的实体或现象(案例)和活动(程序、事件、过程、机构或团体)。数据收集是通过采访关键线人来完成的。这种方法的目的是获取任何带有Polri领导/卡巴利冰淇淋或wakabareskrim的个人信息数据库,Polri主任/副主任,Karo wa指纹,Kasub Dit, Kanit, investigait的资料。数据分析技术是通过阅读和理解收集到的各种嵌入材料并将其与本研究的关键主题联系起来来实现的。这项研究的结果证明,沟通层次结构模型指导组织成员相互作用和交流的对象,使他们在行为和行为上(在道德上和纪律上)都不被认为是错误的(在伦理上和纪律上),尤其是在人际关系中。另一方面,它也有相互关联的关系,即影响以书面和口头的决策、政策和方向形式出现的组织管理。交流等级模式鼓励有秩序的学习管理,因为除了保持双向的沟通模式、讨论和对话,以及其中的批评、输入和建议。但是等级沟通模式要求这种交流必须在特定的伦理、程序和法令上得到正式的指导。本研究的目的是澄清印尼国家警察的分层沟通模式。这一研究uses a qualitive research type, namely, researchers探索entity或phenomenon (cases, events, processes, institutions, groups)与警察刑事调查部门相关。数据收集被采访方法所考虑。这种方法打算在每个信息源上建立一个信息数据库。技术分析是通过阅读和了解这些被收集的经验丰富的材料完成的,然后将它们链接到这项研究的关键主题。这项研究的结果表明,这种层次通信模式被认为是组织互动和通信的成员所感染的,因此他们在态度和行为上都没有被认为是错误的,尤其是在人对人的关系中。另一方面,它还有一种关系,是相互关联的,namely影响了它所呼吁的决定、政策和意见的组织管理。类信息通信模型的伙伴关系,公开的沟通模式,质疑和对话,包括critcism,输入和建议。However,层次通信模型要求通信由确定的ethics, procedures和procedures提供。
{"title":"MODEL HIERARKI KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN RESERSE DAN KRIMINAL KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA (BARESKRIM POLRI)","authors":"Dadang Hartanto","doi":"10.30829/KOMUNIKOLOGI.V4I2.8480","DOIUrl":"https://doi.org/10.30829/KOMUNIKOLOGI.V4I2.8480","url":null,"abstract":"AbstrakTugas pokok yang dijalankan oleh organisasi Polri dibentuk secara nasional dengan konsep organisasi berjenjang mulai dari tingkatan yang bersifat fungsional antara lain fungsi Intelijen, Reserse, Sabhara, Lalu Lintas dan Pembinaan Masyarakat. Namun dalam implementasinya hierarki komunikasi organisasi yang dikembangkan belum berjalan optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang model hierarki komunikasi organisasi Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian Republik Indonesia (Bareskrim Polri). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu peneliti mengeksplorasi suatu entitas atau fenomena (kasus) dan aktivitas (program, kejadian, proses, institusi, atau kelompok) terkait pembelajaran di Bareskrim Polri. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dengan informan kunci yaitu. Metode ini ditujukan untuk mendapatkan database informasi yang ada pada setiap informan yaituPimpinan Polri/Kabareskrim Polri atau wakabareskrim, Direktur/Wakil Direktur Bareskrim Polri, Karo Wasidik, Kasub Dit, Kanit, Penyidik. Tehnik analisis data dilakukan dengan membaca dan memahami berbagai materi emperik (emperical material) yang telah dikumpulkan tersebut kemudian mengkaitkannya dengan key themes pada penelitian ini. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa model hierarki komunikasi mengarahkan kepada siapa anggota organisasi berinteraksi dan berkomunikasi sehingga tidak dianggap salah (secara etika dan displin) baik dalam bersikap dan berperilaku khususnya dalam hubungan person to person. Disisi lain, juga mempunyai hubungan dan saling terkait yaitu mempengaruhi pengelolaan organisasi yang muncul dalam bentuk keputusan, kebijakan dan arahan baik tertulis maupun lisan. Model hierarki komunikasi mendorong terjadinya manajemen pembelajaran yang tertib karena selain tetap membuka pola komunikasi dua arah, diskusi dan dialog serta di dalamnya ada kritik, masukan dan saran. Namun model komunikasi hierarki mensyaratkan komunikasi tersebut secara formal harus berpedoman pada etika, prosedur dan tata cara tertentu. AbstractThe purpose of this study is to examine the hierarchical model of organizational communication for the Indonesian National Police (Bareskrim Polri). This research uses a qualitative research type, namely, researchers explore an entity or phenomenon (cases) and activities (programs, events, processes, institutions, or groups) related to learning at the Police Criminal Investigation Unit. Data collection was carried out by the interview method. This method is intended to obtain a database of information on each informant. The analysis technique is done by reading and understanding various empirical materials that have been collected and then linking them to the key themes in this study. The results of this study prove that the hierarchical communication model directs to whom the members of the organization interact and communicate so that they are not considered wrong (ethically and disciplinarily) both in attitude a","PeriodicalId":433675,"journal":{"name":"Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131566682","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}