Latar belakang: Keluarga merupakan bagian penting yang berperan dalam kesehatan remaja. Komunikasi dalam keluarga dan keharmonisan dalam keluarga berkaitan erat dengan perkembangan kesehatan mental remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara komunikasi dalam keluarga dengan keharmonisan dalam keluarga pada remaja sekolah menengah atas di Malang. Method: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan crossectional. Populasi penelitian ini adalah remaja SMA yang bersekolah di MAN 2 Kota Malang, SMKN 11 Kota Malang dan Bululawang, Malang, Jawa Timur yang berusia 15 – 16 tahun. Teknik total sampling digunakan dalam pengambilan sampel penelitian dengan jumlah sampel 921 partisipan. Kuisioner self-reported komunikasi dalam keluarga dan keharmonisan dalam keluarga digunakan untuk mengidentifikasi kedua variable. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar remaja memiliki komunikasi dalam keluarga yang adekuat (87,3%) dan memiliki keluarga yang harmonis (94.2%). Hasil analisis biavariat menunjukan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara komunikasi dalam keluarga dengan keharmonisan keluarga dengan nilai p-value 0.246. Kesimpulan : komunikasi dalam keluarga tidak berhubungan signifikan dengan keharmonisan keluarga pada remaja. Penelitian ini memberikan tambahan literatur terkait hubungan antara komunikasi dan keharmonisan dalam keluarga serta dapat menjadi dasar dalam pemberian intervensi masalah kesehatan mental pada remaja.
{"title":"IDENTIFIKASI KETERKAITAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DAN KEHARMONISAN KELUARGA PADA REMAJA SEKOLAH MENENGAH ATAS","authors":"Heni Dwi Windarwati, Ridhoyanti Hidayah, Renny Nova, Lilik Supriati, Niken Asih Laras Ati, A. Sulaksono, Tsalatsatul Fitriyah, Mira Wahyu Kusumawati, Erna Shofi Khaqul Ilmy","doi":"10.21776/ub.caringjpm.2021.001.01.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.caringjpm.2021.001.01.1","url":null,"abstract":"Latar belakang: Keluarga merupakan bagian penting yang berperan dalam kesehatan remaja. Komunikasi dalam keluarga dan keharmonisan dalam keluarga berkaitan erat dengan perkembangan kesehatan mental remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara komunikasi dalam keluarga dengan keharmonisan dalam keluarga pada remaja sekolah menengah atas di Malang. Method: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan crossectional. Populasi penelitian ini adalah remaja SMA yang bersekolah di MAN 2 Kota Malang, SMKN 11 Kota Malang dan Bululawang, Malang, Jawa Timur yang berusia 15 – 16 tahun. Teknik total sampling digunakan dalam pengambilan sampel penelitian dengan jumlah sampel 921 partisipan. Kuisioner self-reported komunikasi dalam keluarga dan keharmonisan dalam keluarga digunakan untuk mengidentifikasi kedua variable. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar remaja memiliki komunikasi dalam keluarga yang adekuat (87,3%) dan memiliki keluarga yang harmonis (94.2%). Hasil analisis biavariat menunjukan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara komunikasi dalam keluarga dengan keharmonisan keluarga dengan nilai p-value 0.246. Kesimpulan : komunikasi dalam keluarga tidak berhubungan signifikan dengan keharmonisan keluarga pada remaja. Penelitian ini memberikan tambahan literatur terkait hubungan antara komunikasi dan keharmonisan dalam keluarga serta dapat menjadi dasar dalam pemberian intervensi masalah kesehatan mental pada remaja.","PeriodicalId":433755,"journal":{"name":"Caring Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125288590","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-04-20DOI: 10.21776/ub.caringjpm.2021.001.01.4
Sholihatul Amaliya, Rinik Eko Kapti, Septi Dewi Rachmawati, Nur Azizah
Hospitalization is one of the events that affects the child’s development, one of which is caused by surgical procedures. Surgical procedures can cause anxiety (pre-surgery) and pain (post-surgery). Play therapy is a non-pharmacological method that can reduce children's pain and anxiety levels. This community service activity aims to implement play therapy as a distraction intervention so that it can reduce children's pain and anxiety. This activity was attended by 21 children who will and have undergone surgical procedures in the Rinjani room at the Dr. Saiful Anwar Malang hospital in January 2020. Play therapy activities are divided into two parts, single and associative play therapy where the form of games given was adjusted to the child's age group. The children's pain and anxiety level was measured before and after intervention using a visual analogue scale (VAS) and the data were analyzed using a paired t-test with a significance level of α <0.05. The results of the activity showed a significant difference in the level of pain in children before and after playing therapy where after playing therapy there was a decrease in the level of pain. Play therapy activities are effective to be applied as a non-pharmacological method for children who are undergoing surgical procedures.
{"title":"APLIKASI TERAPI BERMAIN SEBAGAI INTERVENSI DISTRAKSI PADA ANAK DENGAN PROSEDUR PEMBEDAHAN","authors":"Sholihatul Amaliya, Rinik Eko Kapti, Septi Dewi Rachmawati, Nur Azizah","doi":"10.21776/ub.caringjpm.2021.001.01.4","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.caringjpm.2021.001.01.4","url":null,"abstract":"Hospitalization is one of the events that affects the child’s development, one of which is caused by surgical procedures. Surgical procedures can cause anxiety (pre-surgery) and pain (post-surgery). Play therapy is a non-pharmacological method that can reduce children's pain and anxiety levels. This community service activity aims to implement play therapy as a distraction intervention so that it can reduce children's pain and anxiety. This activity was attended by 21 children who will and have undergone surgical procedures in the Rinjani room at the Dr. Saiful Anwar Malang hospital in January 2020. Play therapy activities are divided into two parts, single and associative play therapy where the form of games given was adjusted to the child's age group. The children's pain and anxiety level was measured before and after intervention using a visual analogue scale (VAS) and the data were analyzed using a paired t-test with a significance level of α <0.05. The results of the activity showed a significant difference in the level of pain in children before and after playing therapy where after playing therapy there was a decrease in the level of pain. Play therapy activities are effective to be applied as a non-pharmacological method for children who are undergoing surgical procedures.","PeriodicalId":433755,"journal":{"name":"Caring Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130215434","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-04-20DOI: 10.21776/ub.caringjpm.2021.001.01.5
A. Merdikawati, A. Astari, Muladefi Chioriyah, Nurul Evi, Laily Yuliatun, Niken Ummu Raehana, Azizha Adila Fitri
Caring for LBW babies at home is must be intensively. One of the methods used is Kangaroo Mother Care (KMC) by providing warmth to LBW babies. Family involvement in the care of LBW babies is a very important. This community service aims to optimize the support of family in the care of LBW babies. Team members conducted this activity in Februari-Mei 2020 with the home visit & counseling method. Participants in this activity were 25 mothers who gave birth to LBW babies and who live in Malang Raya. Data Collection used questionnaires. The result of this activity, the majority of family support in the care of LBW babies was in good category (76%). In conclusion, family support plays an important role in the sustainability of the implementation of KMC at home.
{"title":"OPTIMALISASI DUKUNGAN KELUARGA DALAM PERAWATAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUMAH","authors":"A. Merdikawati, A. Astari, Muladefi Chioriyah, Nurul Evi, Laily Yuliatun, Niken Ummu Raehana, Azizha Adila Fitri","doi":"10.21776/ub.caringjpm.2021.001.01.5","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.caringjpm.2021.001.01.5","url":null,"abstract":"Caring for LBW babies at home is must be intensively. One of the methods used is Kangaroo Mother Care (KMC) by providing warmth to LBW babies. Family involvement in the care of LBW babies is a very important. This community service aims to optimize the support of family in the care of LBW babies. Team members conducted this activity in Februari-Mei 2020 with the home visit & counseling method. Participants in this activity were 25 mothers who gave birth to LBW babies and who live in Malang Raya. Data Collection used questionnaires. The result of this activity, the majority of family support in the care of LBW babies was in good category (76%). In conclusion, family support plays an important role in the sustainability of the implementation of KMC at home.","PeriodicalId":433755,"journal":{"name":"Caring Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126789287","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-04-20DOI: 10.21776/ub.caringjpm.2021.001.01.2
Ike Nesdia Rahmawati, Ahsan Ahsan, Kuswantoro Rusca Putra, L. Noviyanti, Evi Harwiati Ningrum
Permintaan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang bermutu yang semakin meningkat menuntut pembenahan dalam manajemen keperawatan untuk peningkatan mutu layanan keperawatan. Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) merupakan strategi peningkatan mutu asuhan keperawatan. Sehingga pelayanan keperawatan menjadi lebih terstruktur, terorganisir, profesional dan komprehensif. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini terdiri dari tiga tahap yaitu tahap pelatihan MAKP bagi perawat, tahap pendampingan implementasi MAKP di ruang rawat, dan evaluasi implementasi MAKP. Hasil evaluasi kegiatan ini pengetahuan perawat yang meningkat adalah sebesar 84,2% dari sebelum dan sesudah pelatihan. Sebanyak 79,4% peserta aktif dalam diskusi. Hasil evaluasi pendampingan implementasi MAKP didapatkan 82,5% sesuai dengan SOP meliputi operan, preconference, postconference, discharge planning, dan ronde keperawatan. Pelatihan MAKP mampu meningkatkan efektifitas pelakasanaan pelayanan keperawatan di rumah sakit. Diharapkan pelatihan peningkatan kemampuan perawat yang lain dapat terus dilaksanakan sebagai bentuk Kerjasama antara perawat akademisi dan praktisi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini juga diharapkan menjembatani implementasi teori dan konsep keperawatan secara teknis di layanan Kesehatan.
{"title":"UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERAWAT DALAM IMPLEMENTASI MODEL ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL (MAKP) DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG","authors":"Ike Nesdia Rahmawati, Ahsan Ahsan, Kuswantoro Rusca Putra, L. Noviyanti, Evi Harwiati Ningrum","doi":"10.21776/ub.caringjpm.2021.001.01.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.caringjpm.2021.001.01.2","url":null,"abstract":"Permintaan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang bermutu yang semakin meningkat menuntut pembenahan dalam manajemen keperawatan untuk peningkatan mutu layanan keperawatan. Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) merupakan strategi peningkatan mutu asuhan keperawatan. Sehingga pelayanan keperawatan menjadi lebih terstruktur, terorganisir, profesional dan komprehensif. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini terdiri dari tiga tahap yaitu tahap pelatihan MAKP bagi perawat, tahap pendampingan implementasi MAKP di ruang rawat, dan evaluasi implementasi MAKP. Hasil evaluasi kegiatan ini pengetahuan perawat yang meningkat adalah sebesar 84,2% dari sebelum dan sesudah pelatihan. Sebanyak 79,4% peserta aktif dalam diskusi. Hasil evaluasi pendampingan implementasi MAKP didapatkan 82,5% sesuai dengan SOP meliputi operan, preconference, postconference, discharge planning, dan ronde keperawatan. Pelatihan MAKP mampu meningkatkan efektifitas pelakasanaan pelayanan keperawatan di rumah sakit. Diharapkan pelatihan peningkatan kemampuan perawat yang lain dapat terus dilaksanakan sebagai bentuk Kerjasama antara perawat akademisi dan praktisi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini juga diharapkan menjembatani implementasi teori dan konsep keperawatan secara teknis di layanan Kesehatan.","PeriodicalId":433755,"journal":{"name":"Caring Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120887590","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-04-20DOI: 10.21776/ub.caringjpm.2021.001.01.3
Alfrina Hany, Rustiana Tasya Ariningpraja, Dina Dewi Sartika Lestari Ismail, Heri Kristianto, Efris Kartika Sari, Endah Panca Lydia Fatma, Ahmad Hasyim Wibisono, Mifetika Lukitasari, Dewi Purnama Sari
Terapi pemberian oksigen (O2) melalui nasal kanul menjadi salah satu terapi yang seringkali diberikan pada pasien di tatanan klinis. Humidifier merupakan alat yang membantu melembabkan oksigen yang diberikan dengan harapan agar oksigen murni yang kering tidak mengiritasi saluran pernafasan pasien. Permasalahan timbul ketika penggunaan alat, terutama cairan humidifier tidak digunakan dengan benar dan menimbulkan resiko kontaminasi. Kontaminasi tersebut malah berisiko menimbulkan infeksi nosocomial yang tentunya dapat memperberat masalah pasien. Terapi oksigen non-humdifikasi dapat menjadi pilihan. Perawat harus memahami dengan baik penggunaan terapi oksigen dengan humidifier maupun tanpa humidifier. Kegiatan ini terdiri dari 3 tahap kegiatan: persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan perawat tentang terapi O2 non-humidifier. Hasil evaluasi kegiatan ini pengetahuan perawat yang meningkat adalah sebesar 100% dari sebelum pelatihan yaitu sebesar 75%. Seluruh peserta aktif berpartisipasi dalam diskusi. Kesimpulan dari kegiatan bahwa edukasi dapat meningkatkan pengetahuan perawat tentang pemberian terapi oksigen non humidifikasi. Terapi oksigen non-humidifier juga dapat di pertimbangkan untuk digunakan di ruang perawatan khusus yang mempunyai tingkat kelembaban dan kebersihan ruangan yang baik.
{"title":"PENINGKATAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PENGGUNAAN TERAPI OKSIGEN NON HUMIDIFIER PADA PASIEN DENGAN NASAL KANUL DI RSUD DR. SAIFUL ANWAR","authors":"Alfrina Hany, Rustiana Tasya Ariningpraja, Dina Dewi Sartika Lestari Ismail, Heri Kristianto, Efris Kartika Sari, Endah Panca Lydia Fatma, Ahmad Hasyim Wibisono, Mifetika Lukitasari, Dewi Purnama Sari","doi":"10.21776/ub.caringjpm.2021.001.01.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.caringjpm.2021.001.01.3","url":null,"abstract":"Terapi pemberian oksigen (O2) melalui nasal kanul menjadi salah satu terapi yang seringkali diberikan pada pasien di tatanan klinis. Humidifier merupakan alat yang membantu melembabkan oksigen yang diberikan dengan harapan agar oksigen murni yang kering tidak mengiritasi saluran pernafasan pasien. Permasalahan timbul ketika penggunaan alat, terutama cairan humidifier tidak digunakan dengan benar dan menimbulkan resiko kontaminasi. Kontaminasi tersebut malah berisiko menimbulkan infeksi nosocomial yang tentunya dapat memperberat masalah pasien. Terapi oksigen non-humdifikasi dapat menjadi pilihan. Perawat harus memahami dengan baik penggunaan terapi oksigen dengan humidifier maupun tanpa humidifier. Kegiatan ini terdiri dari 3 tahap kegiatan: persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan perawat tentang terapi O2 non-humidifier. Hasil evaluasi kegiatan ini pengetahuan perawat yang meningkat adalah sebesar 100% dari sebelum pelatihan yaitu sebesar 75%. Seluruh peserta aktif berpartisipasi dalam diskusi. Kesimpulan dari kegiatan bahwa edukasi dapat meningkatkan pengetahuan perawat tentang pemberian terapi oksigen non humidifikasi. Terapi oksigen non-humidifier juga dapat di pertimbangkan untuk digunakan di ruang perawatan khusus yang mempunyai tingkat kelembaban dan kebersihan ruangan yang baik.","PeriodicalId":433755,"journal":{"name":"Caring Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128517552","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}