Pengungkapan diri melalui media sosial sudah menjadi kebiasaan baru bagi mahasiswa. Melalui akun media sosial mereka, mereka menunjukkan identitas mereka yang memiliki kelebihan yang harus diketahui orang lain. Insta story dipilih oleh mahasiswa karena memiliki kelebihan yaitu dapat mengunggah video dan story. Kebebasan berekspresi melalui insta story bisa menjadi sarana pengungkapan diri mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa insta story dapat membingkai pengungkapan diri siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan melakukan wawancara dengan beberapa siswa yang aktif menggunakan Insta Stories di Instagramnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa menggunakan insta story di Instagram untuk menunjukkan eksistensinya. Melalui insta story siswa bebas berekspresi, menunjukkan aktivitasnya, menunjukkan kemampuannya yang mungkin tidak ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui akun media sosialnya, siswa dapat lebih percaya diri dan menjadi dirinya sendiri. Kata Kunci: Insta Story, Keunggulan, Self Disclosure, Bingkai, Kepercayaan.
{"title":"INSTA STORY DALAM MEMBINGKAI SELF DISCLOSURE MAHASISWA","authors":"Edy Prihantoro, Artha Wiguna, Erny Pratiwi","doi":"10.53856/bcomm.v2i1.123","DOIUrl":"https://doi.org/10.53856/bcomm.v2i1.123","url":null,"abstract":"Pengungkapan diri melalui media sosial sudah menjadi kebiasaan baru bagi mahasiswa. Melalui akun media sosial mereka, mereka menunjukkan identitas mereka yang memiliki kelebihan yang harus diketahui orang lain. Insta story dipilih oleh mahasiswa karena memiliki kelebihan yaitu dapat mengunggah video dan story. Kebebasan berekspresi melalui insta story bisa menjadi sarana pengungkapan diri mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa insta story dapat membingkai pengungkapan diri siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan melakukan wawancara dengan beberapa siswa yang aktif menggunakan Insta Stories di Instagramnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa menggunakan insta story di Instagram untuk menunjukkan eksistensinya. Melalui insta story siswa bebas berekspresi, menunjukkan aktivitasnya, menunjukkan kemampuannya yang mungkin tidak ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui akun media sosialnya, siswa dapat lebih percaya diri dan menjadi dirinya sendiri. \u0000\u0000Kata Kunci: Insta Story, Keunggulan, Self Disclosure, Bingkai, Kepercayaan.","PeriodicalId":441116,"journal":{"name":"Jurnal Broadcasting Communication","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123099915","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana framing atau pembingkaian pemberitaan mengenai kasus dugaan ketidaknetralan Institusi Polri dalam masa Pilpres 2019 yang ada di media Kompas.com. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara kepada tim redaksi Kompas.com, serta mengumpulkan dokumen berupa berita tentang kasus dugaan ketidaknetralan Polri dalam masa Pilpres 2019 yang diperoleh dari portal berita Kompas.com. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis framing dengan pendekatan model Robert N. Entman. Teori yang digunakan yaitu teori konstruksi realitas sosial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kompas.com membingkai kasus ketidaknetralan Polri secara netral dan berimbang. Kompas.com membingkai kasus tersebut dengan cara menampilkan konfirmasi fakta yang ada di lapangan. Kompas.com menampilkan judul dan isi berita sesuai fakta yang ada, menyajikan pemberitaan berdasarkan konfirmasi pihak yang terkait dan tidak ada tendensi berlebih yang menyudutkan pihak Kepolisian. Kompas.com menjalankan fungsi media sebagai pengawas pemerintahan karena berani mengangkat masalah yang ada di Institusi Kepolisian. Kata Kunci : Framing, Pemberitaan, Ketidaknetralan Polri, Pilpres
{"title":"FRAMING PEMBERITAAN KASUS DUGAAN KETIDAKNETRALAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DALAM MASA PEMILIHAN PRESIDEN DI KOMPAS.COM","authors":"Yanti Trianita, A. Adrian","doi":"10.53856/bcomm.v1i2.117","DOIUrl":"https://doi.org/10.53856/bcomm.v1i2.117","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana framing atau pembingkaian pemberitaan mengenai kasus dugaan ketidaknetralan Institusi Polri dalam masa Pilpres 2019 yang ada di media Kompas.com. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara kepada tim redaksi Kompas.com, serta mengumpulkan dokumen berupa berita tentang kasus dugaan ketidaknetralan Polri dalam masa Pilpres 2019 yang diperoleh dari portal berita Kompas.com. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis framing dengan pendekatan model Robert N. Entman. Teori yang digunakan yaitu teori konstruksi realitas sosial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kompas.com membingkai kasus ketidaknetralan Polri secara netral dan berimbang. Kompas.com membingkai kasus tersebut dengan cara menampilkan konfirmasi fakta yang ada di lapangan. Kompas.com menampilkan judul dan isi berita sesuai fakta yang ada, menyajikan pemberitaan berdasarkan konfirmasi pihak yang terkait dan tidak ada tendensi berlebih yang menyudutkan pihak Kepolisian. Kompas.com menjalankan fungsi media sebagai pengawas pemerintahan karena berani mengangkat masalah yang ada di Institusi Kepolisian.\u0000Kata Kunci : Framing, Pemberitaan, Ketidaknetralan Polri, Pilpres","PeriodicalId":441116,"journal":{"name":"Jurnal Broadcasting Communication","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121141413","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses manajemen privasi komunikasi pengguna/klien terhadap e-conseling yaitu konseling melalui media online. Peneliti mencoba mengungkap dan menganalisis cara pengguna/klien mengelola privasinya di media online, yaitu layanan e-conseling bernama Ibunda. Kegiatan penyuluhan dilakukan melalui komunikasi jarak jauh yang dimediasi oleh LINE, WhatsApp dan website. Pengguna/klien tidak bertemu langsung dengan psikolog/konselor. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif karena mencoba menjelaskan bagaimana proses manajemen privasi komunikasi dilakukan. Menggunakan paradigma konstruktivis dengan strategi penelitian netnografi. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Subyek penelitian menggunakan purposive sampling dan diperoleh 6 pengguna pengguna/klien dari e-conselling “Ibunda”. Hasil penelitian menemukan bahwa pengguna/klien mengatur informasi pribadinya melalui beberapa proses, yaitu pengguna/klien percaya bahwa informasi pribadinya adalah miliknya, kemudian pengguna / klien mengikuti aturan privasi yang mereka miliki untuk mengungkapkan informasi pribadi, kemudian pengguna / klien menjadi terbuka dan percaya pada Ibunda, setelah itu pengguna / klien dan Ibunda mengoordinasikan batasan privasi bersama, dan akhirnya tidak ada pihak yang melanggar batas, oleh karena itu hubungan yang terjalin antara pengguna/klien dengan Ibunda tetap terjaga dengan baik. Kata Kunci : Komunikasi Interpersonal, Pengguna, Privasi, E-counselling, Netnography
{"title":"STUDI NETNOGRAFI MANAJEMEN PRIVASI KOMUNIKASI PENGGUNA LAYANAN E-KONSELING IBUNDA","authors":"Rahadian Marva Utami, Evan Saktiendi","doi":"10.53856/bcomm.v1i2.115","DOIUrl":"https://doi.org/10.53856/bcomm.v1i2.115","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses manajemen privasi komunikasi pengguna/klien terhadap e-conseling yaitu konseling melalui media online. Peneliti mencoba mengungkap dan menganalisis cara pengguna/klien mengelola privasinya di media online, yaitu layanan e-conseling bernama Ibunda. Kegiatan penyuluhan dilakukan melalui komunikasi jarak jauh yang dimediasi oleh LINE, WhatsApp dan website. Pengguna/klien tidak bertemu langsung dengan psikolog/konselor. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif karena mencoba menjelaskan bagaimana proses manajemen privasi komunikasi dilakukan. Menggunakan paradigma konstruktivis dengan strategi penelitian netnografi. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Subyek penelitian menggunakan purposive sampling dan diperoleh 6 pengguna pengguna/klien dari e-conselling “Ibunda”. Hasil penelitian menemukan bahwa pengguna/klien mengatur informasi pribadinya melalui beberapa proses, yaitu pengguna/klien percaya bahwa informasi pribadinya adalah miliknya, kemudian pengguna / klien mengikuti aturan privasi yang mereka miliki untuk mengungkapkan informasi pribadi, kemudian pengguna / klien menjadi terbuka dan percaya pada Ibunda, setelah itu pengguna / klien dan Ibunda mengoordinasikan batasan privasi bersama, dan akhirnya tidak ada pihak yang melanggar batas, oleh karena itu hubungan yang terjalin antara pengguna/klien dengan Ibunda tetap terjaga dengan baik.\u0000Kata Kunci : Komunikasi Interpersonal, Pengguna, Privasi, E-counselling, Netnography","PeriodicalId":441116,"journal":{"name":"Jurnal Broadcasting Communication","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126857717","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis instansi akan perlunya dukungan masyarakat untuk menciptakan citra positif maka dari itu Museum Nasional sangat memerlukan saran dan kritik dari khalayak. Dukungan masyarakat bisa didapatkan dengan meningkatkan peran humas dalam memperkenalkan instansi tersebut. Penelitian ini mengkaji bagaimana Humas berperan dalam meningkatkan citra Museum Nasional dalam program Museum Keliling yang diselenggarakan pada tahun 2014. Kajian ilmiah telah berusaha memberikan informasi tentang “peran humas Museum Nasional dalam meningkatkan citra museum melalui pameran keliling”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang digambarkan dengan cara diseminasi atau bentuk cerita. Penelitian dilakukan survey secara langsung yaitu dengan mendatangi langsung ke lapangan mengumpulkan data studi kepustakaan, observasi, dan melakukan wawancara. Tujuan yang dicapai dari penelitian ini adalah untuk menemukan jawaban apakah peran Humas yang menyelenggarakan pameran di sekitar museum dapat mendongkrak citranya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pameran museum di sekitar citra Museum Nasional menjadi citra positif. Ke depannya diharapkan kegiatan pameran ini dapat berlangsung secara rutin agar citra Museum Nasional tetap positif. Kata Kunci : Peran, Pameran, Museum Nasional, Peningkatan Citra, Pengunjung
{"title":"PERAN HUMAS MUSEUM NASIONAL DALAM MENINGKATKAN CITRA MELALUI KEGIATAN PAMERAN MUSEUM KELILING","authors":"S. Masitoh, Christiana Wulandari","doi":"10.53856/bcomm.v1i2.119","DOIUrl":"https://doi.org/10.53856/bcomm.v1i2.119","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis instansi akan perlunya dukungan masyarakat untuk menciptakan citra positif maka dari itu Museum Nasional sangat memerlukan saran dan kritik dari khalayak. Dukungan masyarakat bisa didapatkan dengan meningkatkan peran humas dalam memperkenalkan instansi tersebut. Penelitian ini mengkaji bagaimana Humas berperan dalam meningkatkan citra Museum Nasional dalam program Museum Keliling yang diselenggarakan pada tahun 2014. Kajian ilmiah telah berusaha memberikan informasi tentang “peran humas Museum Nasional dalam meningkatkan citra museum melalui pameran keliling”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang digambarkan dengan cara diseminasi atau bentuk cerita. Penelitian dilakukan survey secara langsung yaitu dengan mendatangi langsung ke lapangan mengumpulkan data studi kepustakaan, observasi, dan melakukan wawancara. Tujuan yang dicapai dari penelitian ini adalah untuk menemukan jawaban apakah peran Humas yang menyelenggarakan pameran di sekitar museum dapat mendongkrak citranya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pameran museum di sekitar citra Museum Nasional menjadi citra positif. Ke depannya diharapkan kegiatan pameran ini dapat berlangsung secara rutin agar citra Museum Nasional tetap positif. \u0000\u0000Kata Kunci : Peran, Pameran, Museum Nasional, Peningkatan Citra, Pengunjung","PeriodicalId":441116,"journal":{"name":"Jurnal Broadcasting Communication","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130927069","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek dan kepercayaan merek terhadap keputusan pembelian konsumen Toyota Avanza secara parsial dan simultan. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan explanatory dan metode pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner kepada 100 responden, teknik purposive sampling dengan rumus rao purba. Metode analisis data penelitian ini menggunakan koefisien korelasi determinasi, pengujian asumsi klasik, pengujian regresi linier berganda dan pengujian hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh hasil analisis regresi linier berganda Y= 14,851+ 0,544x1 + 0,102x2, artinya semakin besar citra merek dan kepercayaan merek maka keputusan pembelian konsumen akan meningkat dan berubah ke arah yang positif. Dari hasil uji-t variabel X1, nilai tanda 0,000 menunjukkan bahwa ada signifikansi dan X2 nilai tanda 0,342 menunjukkan tidak ada signifikansi. Dan secara simultan nilai tanda 0,000 menunjukkan signifikansi. Koefisien korelasi determinasi sebesar 0,231 artinya seluruh variabel bebas yaitu citra merek (X1), kepercayaan merek (X2) memiliki kontribusi sebesar 23,1% terhadap keputusan pembelian (Y), sedangkan sisanya sebesar 76,9% dipengaruhi oleh faktor lain. Kata Kunci: Citra Merek, Kepercayaan Merek, Keputusan Pembelian.
{"title":"PENGARUH BRAND IMAGE DAN BRAND TRUST TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TOYOTA AVANZA\u0000(STUDI PADA KONSUMEN SHOWROOM ASTRIDO TOYOTA \u0000PONDOK GEDE KOTA BEKASI)","authors":"Aldis Ramadhan, Yeni Nuraeni","doi":"10.53856/bcomm.v1i2.118","DOIUrl":"https://doi.org/10.53856/bcomm.v1i2.118","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek dan kepercayaan merek terhadap keputusan pembelian konsumen Toyota Avanza secara parsial dan simultan. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan explanatory dan metode pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner kepada 100 responden, teknik purposive sampling dengan rumus rao purba. Metode analisis data penelitian ini menggunakan koefisien korelasi determinasi, pengujian asumsi klasik, pengujian regresi linier berganda dan pengujian hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh hasil analisis regresi linier berganda Y= 14,851+ 0,544x1 + 0,102x2, artinya semakin besar citra merek dan kepercayaan merek maka keputusan pembelian konsumen akan meningkat dan berubah ke arah yang positif. Dari hasil uji-t variabel X1, nilai tanda 0,000 menunjukkan bahwa ada signifikansi dan X2 nilai tanda 0,342 menunjukkan tidak ada signifikansi. Dan secara simultan nilai tanda 0,000 menunjukkan signifikansi. Koefisien korelasi determinasi sebesar 0,231 artinya seluruh variabel bebas yaitu citra merek (X1), kepercayaan merek (X2) memiliki kontribusi sebesar 23,1% terhadap keputusan pembelian (Y), sedangkan sisanya sebesar 76,9% dipengaruhi oleh faktor lain.\u0000Kata Kunci: Citra Merek, Kepercayaan Merek, Keputusan Pembelian.","PeriodicalId":441116,"journal":{"name":"Jurnal Broadcasting Communication","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130170070","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar dampak Nonton Film Bertema Kekerasan Terhadap Perilaku Agresi Remaja karena beberapa tahun terakhir adegan kekerasan banyak ditayangkan dalam film. Tingkat kekerasan dalam film terus meningkat dalam kualitas dan kuantitas. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode kuantitatif yaitu dengan menyebarkan angket studi lapangan di SMK Darul Mukminin Jakarta Timur, untuk memperoleh data yang dibutuhkan dengan jumlah responden 60 siswa. Setelah melakukan pengumpulan data, kemudian yang dilakukan adalah transformasi data dengan menggunakan Teknik Statistik Parametrik Regresi Linier Sederhana. Setelah dilakukan pengujian persyaratan model regresi normalitas dan linearitas keduanya terpenuhi sehingga model regresi yang diperoleh dapat tepat diterapkan pada penelitian survey yang telah di transformasi data menjadi interval. Hasil pengujian hipotesis membuktikan adanya pengaruh film bertema kekerasan terhadap perilaku agresif remaja yang masuk dalam kategori kecil hanya sebesar 6,6% yang berarti semakin kecil pengaruhnya semakin baik. Hal tersebut membuktikan bahwa perilaku kebiasaan menonton film bertema kekerasan tidak memiliki hubungan signifikan dengan perilaku agresi remaja. Kata Kunci: Dampak, Film Bertema Kekerasan, Perilaku Agresi Remaja, Statistik Parametrik, Regresi Linier Sederhana.
{"title":"DAMPAK MENONTON FILM BERTEMA KEKERASAN TERHADAP PERILAKU AGRESI PELAJAR SMK DARUL MUKMININ JAKARTA TIMUR","authors":"Emilianshah Banowo, Diki Putra Dema","doi":"10.53856/bcomm.v1i2.120","DOIUrl":"https://doi.org/10.53856/bcomm.v1i2.120","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar dampak Nonton Film Bertema Kekerasan Terhadap Perilaku Agresi Remaja karena beberapa tahun terakhir adegan kekerasan banyak ditayangkan dalam film. Tingkat kekerasan dalam film terus meningkat dalam kualitas dan kuantitas. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode kuantitatif yaitu dengan menyebarkan angket studi lapangan di SMK Darul Mukminin Jakarta Timur, untuk memperoleh data yang dibutuhkan dengan jumlah responden 60 siswa. Setelah melakukan pengumpulan data, kemudian yang dilakukan adalah transformasi data dengan menggunakan Teknik Statistik Parametrik Regresi Linier Sederhana. Setelah dilakukan pengujian persyaratan model regresi normalitas dan linearitas keduanya terpenuhi sehingga model regresi yang diperoleh dapat tepat diterapkan pada penelitian survey yang telah di transformasi data menjadi interval. Hasil pengujian hipotesis membuktikan adanya pengaruh film bertema kekerasan terhadap perilaku agresif remaja yang masuk dalam kategori kecil hanya sebesar 6,6% yang berarti semakin kecil pengaruhnya semakin baik. Hal tersebut membuktikan bahwa perilaku kebiasaan menonton film bertema kekerasan tidak memiliki hubungan signifikan dengan perilaku agresi remaja. \u0000Kata Kunci: Dampak, Film Bertema Kekerasan, Perilaku Agresi Remaja, Statistik Parametrik, Regresi Linier Sederhana.","PeriodicalId":441116,"journal":{"name":"Jurnal Broadcasting Communication","volume":"84 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132212819","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ranjau paku merupakan permasalahan yang muncul di masyarakat Jakarta yang mengganggu kenyamanan pengguna fasilitas jalan raya. Ranjau paku yang tersebar di jalan raya membuat pengendaranya menjadi korban. Kasus ranjau paku di Jakarta tentu mengganggu pengendara sebagai pengguna fasilitas jalan tol. Berawal dari kasus ranjau paku yang membuat masyarakat tidak nyaman, muncullah komunitas ranjau paku. Di Jakarta ada komunitas relawan pembersih "ranjau paku", yang disebut Komunitas Jeruk Semut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri dan pola komunikasi Komunitas Jeruk Semut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, berdasarkan paradigma konstruktivis. Metode penyajian penelitian menggunakan metode deskriptif dengan fenomenologi sebagai strategi penelitian. Ada dua kesimpulan dari penelitian ini. Pertama, konsep diri relawan terbentuk dari interaksi dengan sekitar. Dukungan orang-orang penting, dan interpretasi fenomena “ranjau paku” menurut mereka, itulah faktor-faktor yang membentuk konsep diri Komunitas Jeruk Semut. Komunitas Oranye Semut melakukan komunikasi antarpribadi dalam rangka mengajak yang lain untuk turut serta menanggulangi kasus ranjuau paku. Komunitas Jeruk Semut menggunakan media massa untuk memancing simpati masyarakat, polisi, dan pemerintah. Kata kunci: Fenomenologi, Konsep Diri, Komunikasi Interpersonal, Pola Komunikasi, Komunitas Jeruk Semut, Relawan.
{"title":"POLA KOMUNIKASI DAN KONSEP DIRI RELAWAN PEMBERSIH RANJAU PAKU KOMUNITAS SEMUT ORANGE\u0000(STUDI FENOMENOLOGI RANJAU PAKU DI JAKARTA)","authors":"Ahmad Yazid Lubis, Prasetyo Bonifasius S","doi":"10.53856/bcomm.v1i2.116","DOIUrl":"https://doi.org/10.53856/bcomm.v1i2.116","url":null,"abstract":"Ranjau paku merupakan permasalahan yang muncul di masyarakat Jakarta yang mengganggu kenyamanan pengguna fasilitas jalan raya. Ranjau paku yang tersebar di jalan raya membuat pengendaranya menjadi korban. Kasus ranjau paku di Jakarta tentu mengganggu pengendara sebagai pengguna fasilitas jalan tol. Berawal dari kasus ranjau paku yang membuat masyarakat tidak nyaman, muncullah komunitas ranjau paku. Di Jakarta ada komunitas relawan pembersih \"ranjau paku\", yang disebut Komunitas Jeruk Semut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri dan pola komunikasi Komunitas Jeruk Semut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, berdasarkan paradigma konstruktivis. Metode penyajian penelitian menggunakan metode deskriptif dengan fenomenologi sebagai strategi penelitian. Ada dua kesimpulan dari penelitian ini. Pertama, konsep diri relawan terbentuk dari interaksi dengan sekitar. Dukungan orang-orang penting, dan interpretasi fenomena “ranjau paku” menurut mereka, itulah faktor-faktor yang membentuk konsep diri Komunitas Jeruk Semut. Komunitas Oranye Semut melakukan komunikasi antarpribadi dalam rangka mengajak yang lain untuk turut serta menanggulangi kasus ranjuau paku. Komunitas Jeruk Semut menggunakan media massa untuk memancing simpati masyarakat, polisi, dan pemerintah.\u0000Kata kunci: Fenomenologi, Konsep Diri, Komunikasi Interpersonal, Pola Komunikasi, Komunitas Jeruk Semut, Relawan.","PeriodicalId":441116,"journal":{"name":"Jurnal Broadcasting Communication","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133838741","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna yang terkandung dalam teks lagu Tuan Tigabelas “Last Roar”, yang didasarkan pada Teori Hermeneutik Paul Ricoeur berdasarkan otonomi teks dan interpretasi pendengarnya. Dalam interpretasi pendengar, mereka dipandu oleh otonomi teks, yaitu situasi pembaca yang tenggelam dalam ide, plot, dan gambar penulis tanpa sempat mempertanyakan latar belakang penulis, bagaimana kondisi pada saat itu, waktu teks itu ditulis, apa motivasi penulis dalam membuat teks, atau bahkan melihat latar belakang pembacanya sendiri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara kepada pendengar yang memiliki koneksi dalam mendengarkan lagu “Last Roar” dan juga observasi dalam penelitian ini dilakukan secara online dengan browsing artikel yang membahas tentang musisi Tuan Tiga Belas dan karyanya serta video wawancara, video musik, dan referensi lain yang berhubungan dengan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lagu “Last Roar” memiliki banyak makna yang saling terkait dari pendengarnya, mulai dari kritik sosial terhadap manusia hingga kondisi alam, peringatan atau pengingat kita sebagai manusia dalam melestarikan kondisi alam dan hewan, serta bentuk-bentuk keserakahan manusia untuk keuntungan mereka sendiri untuk pembukaan lahan kelapa sawit. Namun pada intinya lagu “Last Roar” menimbulkan keresahan tentang kondisi alam dan harimau sumatra, penciptanya berhasil membuat pendengarnya merasakan keresahannya. Sifat teks yang otonom, dalam penafsiran teks, saling terkait dengan maksud pengarang, situasi dan tempat teks itu dibuat, relasinya dengan teks lain, dan kondisi pendengar sebagai penafsir, sehingga jelaslah bahwa sebuah teks ketika berhadapan dengan penafsirnya memiliki karakter yang otonom. Kata Kunci: Kegelisahan, Tafsir, Lirik Lagu, Hermeneutika.
{"title":"MAKNA KERESAHAN TERHADAP KONDISI ALAM DALAM LIRIK LAGU (ANALISIS HERMENEUTIKA DALAM LIRIK LAGU “LAST ROAR” KARYA TUAN TIGABELAS)","authors":"Jody Kurniawan, Karina Jayanti","doi":"10.53856/bcomm.v1i2.113","DOIUrl":"https://doi.org/10.53856/bcomm.v1i2.113","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna yang terkandung dalam teks lagu Tuan Tigabelas “Last Roar”, yang didasarkan pada Teori Hermeneutik Paul Ricoeur berdasarkan otonomi teks dan interpretasi pendengarnya. Dalam interpretasi pendengar, mereka dipandu oleh otonomi teks, yaitu situasi pembaca yang tenggelam dalam ide, plot, dan gambar penulis tanpa sempat mempertanyakan latar belakang penulis, bagaimana kondisi pada saat itu, waktu teks itu ditulis, apa motivasi penulis dalam membuat teks, atau bahkan melihat latar belakang pembacanya sendiri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara kepada pendengar yang memiliki koneksi dalam mendengarkan lagu “Last Roar” dan juga observasi dalam penelitian ini dilakukan secara online dengan browsing artikel yang membahas tentang musisi Tuan Tiga Belas dan karyanya serta video wawancara, video musik, dan referensi lain yang berhubungan dengan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lagu “Last Roar” memiliki banyak makna yang saling terkait dari pendengarnya, mulai dari kritik sosial terhadap manusia hingga kondisi alam, peringatan atau pengingat kita sebagai manusia dalam melestarikan kondisi alam dan hewan, serta bentuk-bentuk keserakahan manusia untuk keuntungan mereka sendiri untuk pembukaan lahan kelapa sawit. Namun pada intinya lagu “Last Roar” menimbulkan keresahan tentang kondisi alam dan harimau sumatra, penciptanya berhasil membuat pendengarnya merasakan keresahannya. Sifat teks yang otonom, dalam penafsiran teks, saling terkait dengan maksud pengarang, situasi dan tempat teks itu dibuat, relasinya dengan teks lain, dan kondisi pendengar sebagai penafsir, sehingga jelaslah bahwa sebuah teks ketika berhadapan dengan penafsirnya memiliki karakter yang otonom.\u0000\u0000Kata Kunci: Kegelisahan, Tafsir, Lirik Lagu, Hermeneutika.","PeriodicalId":441116,"journal":{"name":"Jurnal Broadcasting Communication","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130199547","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dakwah adalah ilmu yang dapat memberikan segala macam usaha, yang mengacu pada upaya menyampaikan ajaran Islam kepada seluruh manusia, termasuk akidah, syariah, dan akhlak. Gerakan hijrah marak di media sosial, di Instagram pada tahun 2018 tagar #hijrah di kolom lari berjumlah 1.700.000 submisi, meningkat pada April 2019 menjadi 6.517.232 pengajuan. Data menunjukkan bahwa gerakan hijrah bergerak secara masif. Gerakan hijrah tidak memiliki pemimpin dan tidak terkoordinasi satu sama lain. Salah satunya adalah Ngopi Hijrah, sebuah komunitas berbasis masjid yang menyasar kalangan remaja sebagai target dakwah. Ngopi Hijrah memiliki tema yang cocok untuk remaja sekaligus presenter yang dapat menarik minat remaja untuk mengikuti pengajian. Dari uraian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana komunikasi dakwah dakwah Ngopi Hijrah di kalangan remaja di Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Cimanggis, Kota Depok. Melalui Coordinated Management of Meaning, teori medan dakwah, teori proses dan tahapan dakwah, dan teori retorika Aristoteles, diperoleh hasil bahwa dalam perencanaan tema, pemilihan pembicara, dan strategi public speaking para pembicara di Ngopi Hijrah merupakan aspek-aspek yang sangat diperhatikan agar remaja ingin mengikuti studi. Kata kunci: Komunikasi agama, dakwah, hijrah, komunitas, remaja
{"title":"KOMUNIKASI DAKWAH KOMUNITAS NGOPI HIJRAH DI KALANGAN REMAJA KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK","authors":"Ahmad Nasher, Iif Dzaki Mubarok","doi":"10.53856/bcomm.v1i2.114","DOIUrl":"https://doi.org/10.53856/bcomm.v1i2.114","url":null,"abstract":"Dakwah adalah ilmu yang dapat memberikan segala macam usaha, yang mengacu pada upaya menyampaikan ajaran Islam kepada seluruh manusia, termasuk akidah, syariah, dan akhlak. Gerakan hijrah marak di media sosial, di Instagram pada tahun 2018 tagar #hijrah di kolom lari berjumlah 1.700.000 submisi, meningkat pada April 2019 menjadi 6.517.232 pengajuan. Data menunjukkan bahwa gerakan hijrah bergerak secara masif. Gerakan hijrah tidak memiliki pemimpin dan tidak terkoordinasi satu sama lain. Salah satunya adalah Ngopi Hijrah, sebuah komunitas berbasis masjid yang menyasar kalangan remaja sebagai target dakwah. Ngopi Hijrah memiliki tema yang cocok untuk remaja sekaligus presenter yang dapat menarik minat remaja untuk mengikuti pengajian. Dari uraian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana komunikasi dakwah dakwah Ngopi Hijrah di kalangan remaja di Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Cimanggis, Kota Depok. Melalui Coordinated Management of Meaning, teori medan dakwah, teori proses dan tahapan dakwah, dan teori retorika Aristoteles, diperoleh hasil bahwa dalam perencanaan tema, pemilihan pembicara, dan strategi public speaking para pembicara di Ngopi Hijrah merupakan aspek-aspek yang sangat diperhatikan agar remaja ingin mengikuti studi.\u0000\u0000Kata kunci: Komunikasi agama, dakwah, hijrah, komunitas, remaja","PeriodicalId":441116,"journal":{"name":"Jurnal Broadcasting Communication","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132830223","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang strategi komunikasi yang dilakukan oleh kementerian pariwisata Kabupaten Bogor dalam meningkatkan wisata yang ada di Kabupaten Bogor. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data. Jenis penelitian deskriptif kualitatif yang digunakan pada penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai partisipasi pengurus Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor dalam melakukan strategi pemasaran. Selain itu, dengan pendekatan kualitatif diharapkan dapat diungkapkan situasi dan permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan pemasaran pariwisata Kabupaten Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor telah sesuai dengan teori Integrated Marketing Communication (IMC) yaitu strategi, dan aktivitas pemasaran yang mendorong pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor memfokuskan berbagai saluran yang dimilikinya untuk menyampaikan pesan tunggal yang efektif melalui berbagai alat dalam bauran komunikasi pemasaran. Pesan tersebut merupakan pesan yang mampu menarik perhatian segmen dan target pasar yang ditujunya. Namun dalam enam unsur yang ada dalam bauran komunikasi pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor lebih menggunakan tiga unsur yang ada dalam bauran komunikasi yaitu pemasaran langsung, promosi penjualan, dan pemasaran interaktif. Kata Kunci : Dinas Kebudayaan Pariwisata, Kabupaten Bogor, Strategi Komunikasi, Bauran Komunikasi Pemasaran, Pariwisata.
{"title":"STRATEGI BAURAN KOMUNIKASI PEMASARAN PARIWISATA DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENGUNJUNG WISATA DI KABUPATEN BOGOR","authors":"Sarmaia Jogina, Sendi Eka Nanda","doi":"10.53856/bcomm.v1i1.105","DOIUrl":"https://doi.org/10.53856/bcomm.v1i1.105","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang strategi komunikasi yang dilakukan oleh kementerian pariwisata Kabupaten Bogor dalam meningkatkan wisata yang ada di Kabupaten Bogor. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data. Jenis penelitian deskriptif kualitatif yang digunakan pada penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai partisipasi pengurus Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor dalam melakukan strategi pemasaran. Selain itu, dengan pendekatan kualitatif diharapkan dapat diungkapkan situasi dan permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan pemasaran pariwisata Kabupaten Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor telah sesuai dengan teori Integrated Marketing Communication (IMC) yaitu strategi, dan aktivitas pemasaran yang mendorong pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor memfokuskan berbagai saluran yang dimilikinya untuk menyampaikan pesan tunggal yang efektif melalui berbagai alat dalam bauran komunikasi pemasaran. Pesan tersebut merupakan pesan yang mampu menarik perhatian segmen dan target pasar yang ditujunya. Namun dalam enam unsur yang ada dalam bauran komunikasi pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor lebih menggunakan tiga unsur yang ada dalam bauran komunikasi yaitu pemasaran langsung, promosi penjualan, dan pemasaran interaktif.\u0000\u0000Kata Kunci : Dinas Kebudayaan Pariwisata, Kabupaten Bogor, Strategi Komunikasi, Bauran Komunikasi Pemasaran, Pariwisata.","PeriodicalId":441116,"journal":{"name":"Jurnal Broadcasting Communication","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114533268","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
京公网安备 11010802042870号
京ICP备2023020795号-1
扫码关注我们
求助内容：
应助结果提醒方式：