Televisi sebagai media periklanan memberikan dukungan yang besar bagi perusahaan dalam mempromosikan produk yang pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan untuk kepentingan perusahaan. Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling banyak dibicarakan orang, hal ini kemungkinan karena jangkauannya yang luas. 3 (Tri), operator GSM dikelola dan dioperasikan oleh PT. 3 Hutchison Indonesia (H3I) memperkenalkan iklan terbarunya yang menampilkan anak-anak sebagai objek dalam beriklan. Dalam iklan tersebut anak melakukan aktivitas dan berbicara seperti orang dewasa. Anak adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk membantu mengembangkan kemampuannya. Sehubungan dengan masalah yang diteliti, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji secara mendalam tentang bagaimana representasi dan komodifikasi anak dalam iklan tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis komunikasi semiologi. Sebagai penelitian deskriptif, penelitian ini menggunakan metode semiotika yang dapat membantu untuk menemukan makna dibalik tanda – tanda yang terdapat pada iklan tersebut. Dari analisis makna, simbol dan gambar, penulis menyimpulkan bahwa dalam iklan Tri-card yang menjadikan Indie + objek representasi anak-anak sebagai bentuk dialog dan orang dewasa, dari awal hingga akhir iklan adalah iklan keberadaan suatu bentuk komodifikasi. Kata kunci: Komodifikasi, Anak, Iklan Televisi.
电视媒体作为广告公司提供巨大的支持中推销产品最终能够提高销售额的公司的利益。最著名的是广告促销形式之一,最多可人,这可能是由于广阔的范围。3(三):GSM运营商由PT. 3 Hutchison Indonesia (H3I)管理和经营,介绍了最新的广告,该广告将儿童作为广告的对象。在广告中,孩子们做活动,像成年人一样说话。这名儿童是一种社会性动物,需要他人来帮助其发展能力。有关问题的研究,这项研究的目的是了解和深入研究如何表现和komodifikasi这些广告里的孩子。这类研究是一种定性性研究,采用半语态通信分析的方法。作为描述性研究,这项研究使用的符号学方法可以帮助您找到的迹象表明——背后的意义在于广告。意义、符号和图像分析的作者得出结论,广告里Tri-card +独立使儿童作为对话形式表现对象的广告和成年人,从头到尾都是某种形式的komodifikasi存在广告。关键词:Komodifikasi,孩子,电视广告。
{"title":"KOMODIFIKASI ANAK DALAM IKLAN (ANALISIS SEMIOTIKA DALAM IKLAN TRI-INDIE+ BUAT KAMU YANG UDAH GEDE VERSI “CEWE” DAN “COWO”)","authors":"Trikanti","doi":"10.53856/bcomm.v1i1.107","DOIUrl":"https://doi.org/10.53856/bcomm.v1i1.107","url":null,"abstract":"Televisi sebagai media periklanan memberikan dukungan yang besar bagi perusahaan dalam mempromosikan produk yang pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan untuk kepentingan perusahaan. Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling banyak dibicarakan orang, hal ini kemungkinan karena jangkauannya yang luas. 3 (Tri), operator GSM dikelola dan dioperasikan oleh PT. 3 Hutchison Indonesia (H3I) memperkenalkan iklan terbarunya yang menampilkan anak-anak sebagai objek dalam beriklan. Dalam iklan tersebut anak melakukan aktivitas dan berbicara seperti orang dewasa. Anak adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk membantu mengembangkan kemampuannya. Sehubungan dengan masalah yang diteliti, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji secara mendalam tentang bagaimana representasi dan komodifikasi anak dalam iklan tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis komunikasi semiologi. Sebagai penelitian deskriptif, penelitian ini menggunakan metode semiotika yang dapat membantu untuk menemukan makna dibalik tanda – tanda yang terdapat pada iklan tersebut. Dari analisis makna, simbol dan gambar, penulis menyimpulkan bahwa dalam iklan Tri-card yang menjadikan Indie + objek representasi anak-anak sebagai bentuk dialog dan orang dewasa, dari awal hingga akhir iklan adalah iklan keberadaan suatu bentuk komodifikasi.\u0000\u0000Kata kunci: Komodifikasi, Anak, Iklan Televisi.","PeriodicalId":441116,"journal":{"name":"Jurnal Broadcasting Communication","volume":"2016 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128038758","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang jelas sebagai seorang reporter yang melakukan wawancara kepada informan yang berbeda. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian Kualitatif, yaitu metode penelitian yang didasarkan pada analisis data yang diperoleh baik dari buku, jurnal, maupun wawancara dengan narasumber yang telah ditentukan. Kemudian mengolah data hasil wawancara tersebut menjadi kesimpulan dan akhirnya tercipta sebuah teori. Wawancara adalah salah satu pekerjaan utama seorang reporter. Wawancara harus dilakukan untuk mendapatkan kejelasan fakta tentang suatu kejadian. Wawancara juga diperlukan untuk memperoleh keterangan dari pihak-pihak yang terlibat dalam suatu peristiwa, misalnya saksi, korban, pelaku, dan para ahli. Seorang reporter harus menguasai teknik dalam melakukan wawancara. Hasil penelitian ini berkesimpulan bahwa dalam melakukan wawancara, reporter harus memiliki strategi yang berbeda untuk setiap sumber yang berbeda. Narasumber yang akan diwawancarai secara garis besar dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok besar yaitu: 1) Pemerintah, 2) Kelompok Pakar, 3) Selebriti, 4) Masyarakat Biasa, 5) Politisi Kata Kunci : Strategi Reporter, Wawancara, Kualitatif, Narasumber, Strategi Komunikasi
{"title":"STRATEGI REPORTER KOMPAS TV DALAM MELAKUKAN WAWANCARA KEPADA NARASUMBER YANG BERBEDA","authors":"Hardjito Hardjito, Yeni Nuraeni","doi":"10.53856/bcomm.v1i1.112","DOIUrl":"https://doi.org/10.53856/bcomm.v1i1.112","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang jelas sebagai seorang reporter yang melakukan wawancara kepada informan yang berbeda. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian Kualitatif, yaitu metode penelitian yang didasarkan pada analisis data yang diperoleh baik dari buku, jurnal, maupun wawancara dengan narasumber yang telah ditentukan. Kemudian mengolah data hasil wawancara tersebut menjadi kesimpulan dan akhirnya tercipta sebuah teori. Wawancara adalah salah satu pekerjaan utama seorang reporter. Wawancara harus dilakukan untuk mendapatkan kejelasan fakta tentang suatu kejadian. Wawancara juga diperlukan untuk memperoleh keterangan dari pihak-pihak yang terlibat dalam suatu peristiwa, misalnya saksi, korban, pelaku, dan para ahli. Seorang reporter harus menguasai teknik dalam melakukan wawancara. Hasil penelitian ini berkesimpulan bahwa dalam melakukan wawancara, reporter harus memiliki strategi yang berbeda untuk setiap sumber yang berbeda. Narasumber yang akan diwawancarai secara garis besar dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok besar yaitu: 1) Pemerintah, 2) Kelompok Pakar, 3) Selebriti, 4) Masyarakat Biasa, 5) Politisi\u0000\u0000Kata Kunci : Strategi Reporter, Wawancara, Kualitatif, Narasumber, Strategi Komunikasi","PeriodicalId":441116,"journal":{"name":"Jurnal Broadcasting Communication","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121788907","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuann penelitian ini untuk melihat perkembangan teknologi yang telah membawa sistem baru dalam promosi perusahaan, tidak hanya mengandalkan sistem komunikasi pemasaran offline, kini perusahaan beralih ke sistem komunikasi pemasaran online. Dengan perkembangan teknologi tersebut, layanan pos, khususnya surat menyurat, menjadi semakin tidak populer. Kemudahan akses di satu sisi merupakan ciri dari era dimana semua teknologi berkembang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivisme. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan, observasi, dan wawancara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksploratif, penelitian ini adalah untuk menggali data, tanpa mengoperasionalkan konsep atau menguji konsistensi realitas yang diteliti. Melalui perspektif konstruktivisme dan dengan menggunakan teori Determinisme Technology dan teori Marketing Mix. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan melakukan promosi online menggunakan media sosial, Kantor Pos DKI Jakarta dapat dengan mudah menjangkau khalayak di seluruh tanah air. Tumbuhnya inovasi digunakan untuk mendobrak sistem pemasaran ke arah yang lebih baik. Dalam hal ini, inovasi yang dihasilkan tidak hanya memudahkan perusahaan tetapi juga masyarakat sebagai pengguna jasa perusahaan. Selain itu, dengan menggunakan promosi offline sebenarnya dapat membantu Pos Indonesia untuk mengetahui apa yang diinginkan konsumen secara langsung. Hal ini untuk mewujudkan sistem kerja perusahaan sebagaimana motto yang telah ditetapkan yaitu “Untuk Anda, Kami Ada”. Kata Kunci: Pos Indonesia, Strategi, Komunikasi Pemasaran Terpadu¬, Determenism Technology, Marketing Mix Theory
{"title":"STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU PADA KANTOR POS BESAR IBU KOTA JAKARTA","authors":"Mariyana Ulfah, Widyo Nurgroho","doi":"10.53856/bcomm.v1i1.108","DOIUrl":"https://doi.org/10.53856/bcomm.v1i1.108","url":null,"abstract":"Tujuann penelitian ini untuk melihat perkembangan teknologi yang telah membawa sistem baru dalam promosi perusahaan, tidak hanya mengandalkan sistem komunikasi pemasaran offline, kini perusahaan beralih ke sistem komunikasi pemasaran online. Dengan perkembangan teknologi tersebut, layanan pos, khususnya surat menyurat, menjadi semakin tidak populer. Kemudahan akses di satu sisi merupakan ciri dari era dimana semua teknologi berkembang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivisme. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan, observasi, dan wawancara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksploratif, penelitian ini adalah untuk menggali data, tanpa mengoperasionalkan konsep atau menguji konsistensi realitas yang diteliti. Melalui perspektif konstruktivisme dan dengan menggunakan teori Determinisme Technology dan teori Marketing Mix. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan melakukan promosi online menggunakan media sosial, Kantor Pos DKI Jakarta dapat dengan mudah menjangkau khalayak di seluruh tanah air. Tumbuhnya inovasi digunakan untuk mendobrak sistem pemasaran ke arah yang lebih baik. Dalam hal ini, inovasi yang dihasilkan tidak hanya memudahkan perusahaan tetapi juga masyarakat sebagai pengguna jasa perusahaan. Selain itu, dengan menggunakan promosi offline sebenarnya dapat membantu Pos Indonesia untuk mengetahui apa yang diinginkan konsumen secara langsung. Hal ini untuk mewujudkan sistem kerja perusahaan sebagaimana motto yang telah ditetapkan yaitu “Untuk Anda, Kami Ada”.\u0000\u0000Kata Kunci: Pos Indonesia, Strategi, Komunikasi Pemasaran Terpadu¬, Determenism Technology, Marketing Mix Theory","PeriodicalId":441116,"journal":{"name":"Jurnal Broadcasting Communication","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123996635","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi penyebaran citra merek @sayurbox di media sosial Twitter dan untuk mengetahui aktor utama dalam penyebaran citra merek tersebut, guna mengetahui bagaimana hubungan antar aktor dalam penyebaran brand citra merek @sayurbox. Social Network Analysis mempelajari struktur hubungan yang mengaitkan individu dengan sosial lain dan ketergatungan dalam perilaku atau sikap yang berhubungan dengan susunan hubungan sosial. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan nodes, atau disebut vertices dan ties atau edges, links atau connections. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Peneliti mengambil sampel followers yang mengikuti akun Twitter @sayurbox dan data yang digunakan adalah data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penelitian ini dapat terbentuk dari 120 aktor dengan jumlah interaksi yang menyebarkan brand image sebanyak 215 interaksi yang dilakukan di media sosial Twitter. Dari visualisasi jaringan interaksi, penyebaran citra merek @sayurbox di media sosial Twitter memiliki pola interaksi yang belum sepenuhnya terhubung dan masih terfragmentasi menjadi interaksi penyebaran citra merek. Kata Kunci: Citra Merek, Interaksi, Social Network Analysis, Media Sosial, Penyebaran Informasi
{"title":"SOCIAL NETWORK ANALYSIS DALAM INTERAKSI PENYEBARAN CITRA MEREK @SAYURBOX PADA MEDIA SOSIAL TWITTER","authors":"Amalia Rizkia Utami, Yohanes Ari Kuncoroyakti","doi":"10.53856/bcomm.v1i1.106","DOIUrl":"https://doi.org/10.53856/bcomm.v1i1.106","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi penyebaran citra merek @sayurbox di media sosial Twitter dan untuk mengetahui aktor utama dalam penyebaran citra merek tersebut, guna mengetahui bagaimana hubungan antar aktor dalam penyebaran brand citra merek @sayurbox. Social Network Analysis mempelajari struktur hubungan yang mengaitkan individu dengan sosial lain dan ketergatungan dalam perilaku atau sikap yang berhubungan dengan susunan hubungan sosial. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan nodes, atau disebut vertices dan ties atau edges, links atau connections. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Peneliti mengambil sampel followers yang mengikuti akun Twitter @sayurbox dan data yang digunakan adalah data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penelitian ini dapat terbentuk dari 120 aktor dengan jumlah interaksi yang menyebarkan brand image sebanyak 215 interaksi yang dilakukan di media sosial Twitter. Dari visualisasi jaringan interaksi, penyebaran citra merek @sayurbox di media sosial Twitter memiliki pola interaksi yang belum sepenuhnya terhubung dan masih terfragmentasi menjadi interaksi penyebaran citra merek.\u0000\u0000Kata Kunci: Citra Merek, Interaksi, Social Network Analysis, Media Sosial, Penyebaran Informasi","PeriodicalId":441116,"journal":{"name":"Jurnal Broadcasting Communication","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130984563","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fungsi Instagram yang saat ini sedang beralih memudahkan para pelaku bisnis untuk memasarkan setiap produknya di media sosial Instagram, salah satu akun bisnis yang memanfaatkan pergeseran ini adalah @brokebutcool_. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pergeseran fungsi Instagram dan strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan pada akun @brokebutcool_. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Komunikasi Cyber, Mediamorphosis, Integrated Marketing Communication yang bertindak sebagai upaya yang dilakukan perusahaan dalam menginformasikan produknya kepada konsumen, dan menggunakan model 4P dalam proses analisisnya yaitu Product, Price, Place , dan Promosi. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktif dengan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah studi kepustakaan, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pergeseran fungsi Instagram terjadi karena sifatnya yang fleksibel, dapat menjadi wadah komunikasi pemasaran tanpa menggunakan biaya, dan dapat diakses secara global, strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan pada @brokebutcool_ adalah bahwa Ada beberapa konten menarik untuk menarik pelanggan yaitu, testimoni, penemuan terbaik, berbagi cerita, film, inspirasi gaya busana, giveaway, dan tiktok inspo yang termasuk dalam fitur highlight akun Instagram mereka. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pergeseran fungsi Instagram sebagai media komunikasi pemasaran dan platform bisnis tidak hanya bermanfaat bagi para pelaku bisnis tetapi juga memudahkan konsumen untuk memenuhi beberapa kebutuhan tanpa harus pergi ke pusat perbelanjaan atau keluar rumah. Kata Kunci: Pergeseran Fungsi, Instagram, Komunikasi Pemasaran Online.
{"title":"FENOMENA PERGESERAN FUNGSI INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN ONLINE @BROKEBUTCOOL_","authors":"Zahra Shafira, Christiana Wulandari","doi":"10.53856/bcomm.v1i1.109","DOIUrl":"https://doi.org/10.53856/bcomm.v1i1.109","url":null,"abstract":"Fungsi Instagram yang saat ini sedang beralih memudahkan para pelaku bisnis untuk memasarkan setiap produknya di media sosial Instagram, salah satu akun bisnis yang memanfaatkan pergeseran ini adalah @brokebutcool_. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pergeseran fungsi Instagram dan strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan pada akun @brokebutcool_. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Komunikasi Cyber, Mediamorphosis, Integrated Marketing Communication yang bertindak sebagai upaya yang dilakukan perusahaan dalam menginformasikan produknya kepada konsumen, dan menggunakan model 4P dalam proses analisisnya yaitu Product, Price, Place , dan Promosi. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktif dengan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah studi kepustakaan, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pergeseran fungsi Instagram terjadi karena sifatnya yang fleksibel, dapat menjadi wadah komunikasi pemasaran tanpa menggunakan biaya, dan dapat diakses secara global, strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan pada @brokebutcool_ adalah bahwa Ada beberapa konten menarik untuk menarik pelanggan yaitu, testimoni, penemuan terbaik, berbagi cerita, film, inspirasi gaya busana, giveaway, dan tiktok inspo yang termasuk dalam fitur highlight akun Instagram mereka. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pergeseran fungsi Instagram sebagai media komunikasi pemasaran dan platform bisnis tidak hanya bermanfaat bagi para pelaku bisnis tetapi juga memudahkan konsumen untuk memenuhi beberapa kebutuhan tanpa harus pergi ke pusat perbelanjaan atau keluar rumah.\u0000\u0000Kata Kunci: Pergeseran Fungsi, Instagram, Komunikasi Pemasaran Online.","PeriodicalId":441116,"journal":{"name":"Jurnal Broadcasting Communication","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116911200","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Gelar ini diangkat sesuai dengan latar belakang pemikiran bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, manusia pada hakekatnya memiliki kecenderungan untuk hidup berkelompok, antara lain berdasarkan hobi atau kegiatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara berkomunikasi. Dengan demikian, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: bagaimana pola komunikasi komunitas KUTU Vespa Bekasi Region dalam menjaga solidaritas anggota. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan pola komunikasi yang terjadi pada komunitas KUTU Vespa Bekasi Region dalam menjaga solidaritas anggotanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa solidaritas anggota KUTU Vespa Wilayah Bekasi terbentuk karena adanya komunikasi yang intens dan pemahaman tentang pola komunikasi yang baik, hal ini menunjukkan terciptanya rasa solidaritas yang terbentuk di dalam diri para anggota KUTU Vespa Wilayah Bekasi. masyarakat yang sangat dekat. Pola komunikasi yang digunakan oleh KUTU Vespa Bekasi Region adalah pola komunikasi semua saluran atau star (semua saluran) dimana semua anggota memiliki kedudukan yang sama dalam kegiatan komunikasi dalam masyarakat. Kata Kunci : Pola Komunikasi, Komunitas Vespa, Solidaritas.
{"title":"POLA KOMUNIKASI KOMUNITAS KUTU VESPA REGION BEKASI DALAM MEMPERTAHANKAN SOLIDARITAS ANGGOTA","authors":"D. Prasetyo, Bonar S Panjaitan","doi":"10.53856/bcomm.v1i1.110","DOIUrl":"https://doi.org/10.53856/bcomm.v1i1.110","url":null,"abstract":"Gelar ini diangkat sesuai dengan latar belakang pemikiran bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, manusia pada hakekatnya memiliki kecenderungan untuk hidup berkelompok, antara lain berdasarkan hobi atau kegiatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara berkomunikasi. Dengan demikian, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: bagaimana pola komunikasi komunitas KUTU Vespa Bekasi Region dalam menjaga solidaritas anggota. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan pola komunikasi yang terjadi pada komunitas KUTU Vespa Bekasi Region dalam menjaga solidaritas anggotanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa solidaritas anggota KUTU Vespa Wilayah Bekasi terbentuk karena adanya komunikasi yang intens dan pemahaman tentang pola komunikasi yang baik, hal ini menunjukkan terciptanya rasa solidaritas yang terbentuk di dalam diri para anggota KUTU Vespa Wilayah Bekasi. masyarakat yang sangat dekat. Pola komunikasi yang digunakan oleh KUTU Vespa Bekasi Region adalah pola komunikasi semua saluran atau star (semua saluran) dimana semua anggota memiliki kedudukan yang sama dalam kegiatan komunikasi dalam masyarakat.\u0000\u0000Kata Kunci : Pola Komunikasi, Komunitas Vespa, Solidaritas.","PeriodicalId":441116,"journal":{"name":"Jurnal Broadcasting Communication","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121820387","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Media sosial Instagram merupakan platform media yang saat ini banyak diminati oleh para remaja di Indonesia, pertama sebagai media untuk mempublikasikan foto. Di Instagram, orang bisa memamerkan foto/videonya sendiri, sehingga bisa mendorong orang lain untuk membangkitkan minat foto dan mempublikasikan akunnya masing-masing. Sekolah ini terjadi di masyarakat, khususnya siswa AKMRTV Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apa pengaruh Instagram terhadap minat fotografi mahasiswa AKMRTV Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode deskriptif dengan sampel dalam penelitian ini 113 orang. Teknik data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh Instagram terhadap minat fotografi mahasiswa AKMRTV Jakarta berada pada kategori sedang. Hal ini dibuktikan dengan koefisien determinasi sebesar 0,476 atau sebesar 47,6%. dan juga koefisien regresi Y = 3,115 + 0,339x. Nilai konstanta sebesar 3,115 artinya jika tidak ada pengaruh Instagram (X) maka nilai konsistensi minat fotografi (Y) sebesar 3,115 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,339 yang berarti bahwa setiap 1% tingkat pertumbuhan Pengaruh Instagram (X) maka minat fotografi (Y) akan meningkat sebesar 0,339, sedangkan nilai sig probabilitas 0,000 < 0,05, sehingga dapat ditolak bahwa Ha diterima yang artinya ada pengaruh Media Sosial Instagram (X) terhadap Minat Fotografi (Y). Hal ini sesuai dengan Teori Komunitas Cyber yang mendukung bahwa media sosial Instagram berpengaruh terhadap minat fotografi. Semakin menarik foto yang dipublikasikan, maka semakin besar pula minat pengguna Instagram lainnya untuk mengasah kemampuan fotografinya. Kata kunci: Fotografi, Instagram, Komunitas Cyber, Media Sosial, Minat Mahasiswa
{"title":"MINAT FOTOGRAFI DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM PADA KALANGAN MAHASISWA AKMRTV JAKARTA","authors":"M. Naufal, Fery Harianto","doi":"10.53856/bcomm.v1i1.111","DOIUrl":"https://doi.org/10.53856/bcomm.v1i1.111","url":null,"abstract":"Media sosial Instagram merupakan platform media yang saat ini banyak diminati oleh para remaja di Indonesia, pertama sebagai media untuk mempublikasikan foto. Di Instagram, orang bisa memamerkan foto/videonya sendiri, sehingga bisa mendorong orang lain untuk membangkitkan minat foto dan mempublikasikan akunnya masing-masing. Sekolah ini terjadi di masyarakat, khususnya siswa AKMRTV Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apa pengaruh Instagram terhadap minat fotografi mahasiswa AKMRTV Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode deskriptif dengan sampel dalam penelitian ini 113 orang. Teknik data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh Instagram terhadap minat fotografi mahasiswa AKMRTV Jakarta berada pada kategori sedang. Hal ini dibuktikan dengan koefisien determinasi sebesar 0,476 atau sebesar 47,6%. dan juga koefisien regresi Y = 3,115 + 0,339x. Nilai konstanta sebesar 3,115 artinya jika tidak ada pengaruh Instagram (X) maka nilai konsistensi minat fotografi (Y) sebesar 3,115 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,339 yang berarti bahwa setiap 1% tingkat pertumbuhan Pengaruh Instagram (X) maka minat fotografi (Y) akan meningkat sebesar 0,339, sedangkan nilai sig probabilitas 0,000 < 0,05, sehingga dapat ditolak bahwa Ha diterima yang artinya ada pengaruh Media Sosial Instagram (X) terhadap Minat Fotografi (Y). Hal ini sesuai dengan Teori Komunitas Cyber yang mendukung bahwa media sosial Instagram berpengaruh terhadap minat fotografi. Semakin menarik foto yang dipublikasikan, maka semakin besar pula minat pengguna Instagram lainnya untuk mengasah kemampuan fotografinya.\u0000\u0000Kata kunci: Fotografi, Instagram, Komunitas Cyber, Media Sosial, Minat Mahasiswa","PeriodicalId":441116,"journal":{"name":"Jurnal Broadcasting Communication","volume":"205 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127671854","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2014-10-03DOI: 10.53856//bcomm.v2i1.122
Trikanti
Komunikasi merupakan elemen penting untuk membangun integritas organisasi karena dapat menentukan efektifitas dan kelancaran komunikasi yang terjadi di dalam organisasi. Penelitian ini untuk menganalisis pola komunikasi organisasi dan untuk mengetahui bentuk organisasi pola komunikasi PT Giordano Indonesia Cabang Depok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif fenomenologi. Pendekatan kualitatif adalah metode untuk menggali dan memahami makna yang dikaitkan dengan isu-isu sosial atau kemanusiaan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kombinasi, metode yang menggabungkan kedua metode tersebut adalah metode studi pustaka dengan studi lapangan. Penelitian ini menggunakan teori pengorganisasian Weick untuk menganalisis pola komunikasi tentang Giordano Cabang Depok. Lemah dalam pengorganisasian termasuk dalam teori; penentuan, pemilihan dan penyimpanan dalam organisasi. Hasil dari penelitian ini adalah pola komunikasi di Depok Giordano adalah pola komunikasi formal dan komunikasi informal. Dimana komunikasi vertikal dan formal dari atas ke bawah, pola komunikasi formal juga biasanya menggunakan struktur jaringan roda, di mana adanya kepemimpinan terpusat yang dapat mempengaruhi semua anggota, dan pola komunikasi informal yaitu horizontal dan semua saluran komunikasi. Kata Kunci : Pola Komunikasi, Komunikasi Organisasi dan Giordano.
沟通是建立一个组织完整性的关键因素,它可以确定该组织内部沟通的有效性和流畅性。本研究旨在分析该组织的沟通模式,并了解PT Giordano Indonesia branch的沟通模式组织的形式。本研究采用定性方法与表型描述性研究方法。定性方法是一种挖掘和理解与社会或人类问题相关意义的方法。数据收集方法是一种组合方法,将这两种方法结合起来的方法是库研究方法和实地研究。这项研究使用Weick组织理论来分析关于Giordano Depok分支的沟通模式。组织弱点属于理论;组织内的选择、选择和储存。这项研究的结果是,Giordano Depok的沟通模式是一种正式的交流和非正式交流模式。在垂直和正式的沟通模式中,正式的沟通模式通常使用车轮的网络结构,在这个网络中,中央领导可以影响所有成员,以及水平和所有通信渠道的非正式交流模式。关键词:交流模式,组织交流和佐丹奴。
{"title":"POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PADA PERUSAHAAN RETAIL FASHION\u0000(ANALISIS POLA KOMUNIKASI PADA PT. GIORDANO INDONESIA CABANG DEPOK)","authors":"Trikanti","doi":"10.53856//bcomm.v2i1.122","DOIUrl":"https://doi.org/10.53856//bcomm.v2i1.122","url":null,"abstract":"Komunikasi merupakan elemen penting untuk membangun integritas organisasi karena dapat menentukan efektifitas dan kelancaran komunikasi yang terjadi di dalam organisasi. Penelitian ini untuk menganalisis pola komunikasi organisasi dan untuk mengetahui bentuk organisasi pola komunikasi PT Giordano Indonesia Cabang Depok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif fenomenologi. Pendekatan kualitatif adalah metode untuk menggali dan memahami makna yang dikaitkan dengan isu-isu sosial atau kemanusiaan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kombinasi, metode yang menggabungkan kedua metode tersebut adalah metode studi pustaka dengan studi lapangan. Penelitian ini menggunakan teori pengorganisasian Weick untuk menganalisis pola komunikasi tentang Giordano Cabang Depok. Lemah dalam pengorganisasian termasuk dalam teori; penentuan, pemilihan dan penyimpanan dalam organisasi. Hasil dari penelitian ini adalah pola komunikasi di Depok Giordano adalah pola komunikasi formal dan komunikasi informal. Dimana komunikasi vertikal dan formal dari atas ke bawah, pola komunikasi formal juga biasanya menggunakan struktur jaringan roda, di mana adanya kepemimpinan terpusat yang dapat mempengaruhi semua anggota, dan pola komunikasi informal yaitu horizontal dan semua saluran komunikasi.\u0000Kata Kunci : Pola Komunikasi, Komunikasi Organisasi dan Giordano.","PeriodicalId":441116,"journal":{"name":"Jurnal Broadcasting Communication","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-10-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130691460","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}