Baby incubator is an equipment to keep the temperature stability of premature babies. Temperature is an important parameter. Therefore, its stability should be monitored based on the standard required by BPFK (Health Facilities Safety Center) hence the need for calibration. The writer aims to make a calibration tool for baby incubator temperature parameter with four measurement spots. The main sensor from the temperature parameter of incubator analyzer is LM35 as temperature sensor of T1, T2, T3, and T4. The range of temperature that can be detected is between 20.00 o C – 50.00 o C. The temperature inside the baby incubator has to be between 35.5 o C – 37 o C. The test was conducted in the baby incubator starting from 32 o C – 37 o C. The data was collected from the test point value on each temperature spot, the temperature comparison between TA modules used fluke temperature meter as comparison tool and the calibration of baby incubator. The output power for LM35 temperature sensor was done as much as ± 5 times. The biggest error value was found on T4 temperature sensor at ± 1.09762824% and at the temperature of 37 o C, while the smallest error value was found on T1 temperature sensor at ± 0.005633803% at the temperature of 35 o C. The measurement of baby incubator temperature calibration shows the margin of baby incubator temperature meter ± 1 o C at the temperature setting of 32 o C, 33 o C, and 34 o C.
婴儿保温箱是一种保持早产儿体温稳定的设备。温度是一个重要的参数。因此,应根据BPFK(卫生设施安全中心)要求的标准监测其稳定性,因此需要进行校准。研制了一种具有四个测量点的婴儿恒温箱温度参数校准工具。培养箱分析仪温度参数的主要传感器为LM35,作为T1、T2、T3、T4的温度传感器。温度能被探测到的范围在20.00 o C - 50.00 o C .婴儿孵化器内的温度必须在35.5 o 37 C - o C测试是在婴儿培养箱进行从32 o 37 C - o C的数据收集测试点值在每个温度点,温度比较TA模块使用侥幸温度计比较工具和婴儿培养箱的校准。LM35温度传感器输出功率达到±5倍。T4温度传感器在37℃时误差最大,误差值为±1.09762824%,T1温度传感器在35℃时误差最小,误差值为±0.005633803%。婴儿恒温箱温度校准测量显示,在32℃、33℃、34℃的温度设置下,婴儿恒温箱温度计的裕度为±1℃。
{"title":"ANALISIS SUHU PADA ANALYZER INKUBATOR BAYI BERBASIS FORMULA MEAN","authors":"Kholid Al Sulaimi, Wisnu Kartika, Kuat Supriyadi","doi":"10.18196/MT.010101","DOIUrl":"https://doi.org/10.18196/MT.010101","url":null,"abstract":"Baby incubator is an equipment to keep the temperature stability of premature babies. Temperature is an important parameter. Therefore, its stability should be monitored based on the standard required by BPFK (Health Facilities Safety Center) hence the need for calibration. The writer aims to make a calibration tool for baby incubator temperature parameter with four measurement spots. The main sensor from the temperature parameter of incubator analyzer is LM35 as temperature sensor of T1, T2, T3, and T4. The range of temperature that can be detected is between 20.00 o C – 50.00 o C. The temperature inside the baby incubator has to be between 35.5 o C – 37 o C. The test was conducted in the baby incubator starting from 32 o C – 37 o C. The data was collected from the test point value on each temperature spot, the temperature comparison between TA modules used fluke temperature meter as comparison tool and the calibration of baby incubator. The output power for LM35 temperature sensor was done as much as ± 5 times. The biggest error value was found on T4 temperature sensor at ± 1.09762824% and at the temperature of 37 o C, while the smallest error value was found on T1 temperature sensor at ± 0.005633803% at the temperature of 35 o C. The measurement of baby incubator temperature calibration shows the margin of baby incubator temperature meter ± 1 o C at the temperature setting of 32 o C, 33 o C, and 34 o C.","PeriodicalId":441327,"journal":{"name":"Medika Teknika : Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia","volume":"57 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131424706","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kekeruhan air merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk menentukan standar kualitas air. Kekeruhan air disebabkan oleh adanya bahan-bahan organik dan anorganik yang terkandung didalam air seperti lumpur dan pasir halus. Besaran kekeruhan ditentukan oleh suatu nilai yang disebut Nephelometer Turbidity Unit (NTU). Kadar maksimum yang diperbolehkan untuk air minum sebesar 5 NTU. Semakin tinggi nilai NTU maka air akan semakin keruh dan sangat berpengaruh terhadap kualitas air. Agar air yang dikonsumsi oleh masyarakat tidak keruh dan tidak mengandung bahan-bahan yang menyebabkan timbulnya bakteri maka dirancang “ Portable Turbidimeter dilengkapi penyimpanan data berbasis Arduino”. Alat ini dirancang dengan menggunakan sensor fotodiode yang akan menerima cahaya yang berasal dari LED serta ATmega 328 sebagai pengolah data. Berdasarkan hasil pengukuran kekeruhan yang telah dilakukan didapatkan nilai kesalahan (error) tertinggi sebesar 0.9989%.
{"title":"PORTABLE TURBIDIMETER DILENGKAPI PENYIMPANAN DATA BERBASIS ARDUINO","authors":"Erika Loniza, Isma Syabani","doi":"10.18196/MT.010103","DOIUrl":"https://doi.org/10.18196/MT.010103","url":null,"abstract":"Kekeruhan air merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk menentukan standar kualitas air. Kekeruhan air disebabkan oleh adanya bahan-bahan organik dan anorganik yang terkandung didalam air seperti lumpur dan pasir halus. Besaran kekeruhan ditentukan oleh suatu nilai yang disebut Nephelometer Turbidity Unit (NTU). Kadar maksimum yang diperbolehkan untuk air minum sebesar 5 NTU. Semakin tinggi nilai NTU maka air akan semakin keruh dan sangat berpengaruh terhadap kualitas air. Agar air yang dikonsumsi oleh masyarakat tidak keruh dan tidak mengandung bahan-bahan yang menyebabkan timbulnya bakteri maka dirancang “ Portable Turbidimeter dilengkapi penyimpanan data berbasis Arduino”. Alat ini dirancang dengan menggunakan sensor fotodiode yang akan menerima cahaya yang berasal dari LED serta ATmega 328 sebagai pengolah data. Berdasarkan hasil pengukuran kekeruhan yang telah dilakukan didapatkan nilai kesalahan (error) tertinggi sebesar 0.9989%.","PeriodicalId":441327,"journal":{"name":"Medika Teknika : Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia","volume":"177 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120966987","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dalam menyikapi pentingnya kesadaran pada penyakit hipertensi dan paru-paru, maka penting pula bagi kita untuk memiliki alat pengukur tekanan darah dan laju pernafasan, guna memantau kesehatan pada diri kita. Pada masyarakat awam, penggunaan tensimeter dan alat ukur laju pernafasan secara baik dan benar sangat sulit untuk dilakukan, karena di butuhkan pengetahuan yang cukup agar dapat menggunakan dan membaca hasil dari pengukuran. Dengan bantuan alat human vital sign examination device dengan parameter laju pernafasan dan tekanan darah, maka alat yang sederhana dan juga terjangkau dimasyarakat ini dapat mengurangi tingkat kematian pada masyarakat di negara berkembang. Alat ini berfungsi untuk mempermudah pengguna dalam memantau tekanan darah dan laju pernapasan. Alat ini menggunakan sensor MPX5050GP yang berfungsi untuk menyadap sinyal tekanan darah dengan metode oscillometric dan sensor miccodensor FC-04 yang berfungsi untuk menyadap sinyal laju pernapasan. Berdasarkan dari hasil pengujian modul pada parameter tekanan darah dengan 5 responden didapat persentase error dan kesalahan absolut terendah sebesar 4,2 mmHg dengan persentase 3,64% pada sistole dan 2,4 mmHg dengan persentase 3,8% pada diastole, dan kesalahan absolut tekanan darah yang paling besar yaitu 8,8 mmHg dengan persentase 6,16% di sistole dan 7,8 mmHg dengan persentase 8,8% di diastole, sedangkan pada laju pernafasan nilai kesalahan absolut tertinggi yaitu 1,6 brpm dengan persentase error 9,7% dan nilai terendah yaitu 0,8 brpm dengan persentase error 4,1%.
{"title":"Human Vital Sign Examination Device (Parameter Laju Pernafasan dan Tekanan Darah)","authors":"Aulia Handayani Putra","doi":"10.18196/mt.020112","DOIUrl":"https://doi.org/10.18196/mt.020112","url":null,"abstract":"Dalam menyikapi pentingnya kesadaran pada penyakit hipertensi dan paru-paru, maka penting pula bagi kita untuk memiliki alat pengukur tekanan darah dan laju pernafasan, guna memantau kesehatan pada diri kita. Pada masyarakat awam, penggunaan tensimeter dan alat ukur laju pernafasan secara baik dan benar sangat sulit untuk dilakukan, karena di butuhkan pengetahuan yang cukup agar dapat menggunakan dan membaca hasil dari pengukuran. Dengan bantuan alat human vital sign examination device dengan parameter laju pernafasan dan tekanan darah, maka alat yang sederhana dan juga terjangkau dimasyarakat ini dapat mengurangi tingkat kematian pada masyarakat di negara berkembang. Alat ini berfungsi untuk mempermudah pengguna dalam memantau tekanan darah dan laju pernapasan. Alat ini menggunakan sensor MPX5050GP yang berfungsi untuk menyadap sinyal tekanan darah dengan metode oscillometric dan sensor miccodensor FC-04 yang berfungsi untuk menyadap sinyal laju pernapasan. Berdasarkan dari hasil pengujian modul pada parameter tekanan darah dengan 5 responden didapat persentase error dan kesalahan absolut terendah sebesar 4,2 mmHg dengan persentase 3,64% pada sistole dan 2,4 mmHg dengan persentase 3,8% pada diastole, dan kesalahan absolut tekanan darah yang paling besar yaitu 8,8 mmHg dengan persentase 6,16% di sistole dan 7,8 mmHg dengan persentase 8,8% di diastole, sedangkan pada laju pernafasan nilai kesalahan absolut tertinggi yaitu 1,6 brpm dengan persentase error 9,7% dan nilai terendah yaitu 0,8 brpm dengan persentase error 4,1%.","PeriodicalId":441327,"journal":{"name":"Medika Teknika : Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121631403","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}