Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah penerapan ragam hias flora pada keramik dalam Mata Pelajaran Seni Budaya Bidang Seni Rupa di kelas VIII K SMP Negeri 2 Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 1 kelas yang terdiri dari 24 siswa kelas VIII K. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, tes praktik dan dokumentasi. Sedangkan sasaran penelitiannya adalah kegiatan praktik penerapan ragam hias flora pada bahan keras terutama pada keramik di kelas VIII K SMP Negeri 2 Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Siswa melakukan praktik sesuai dengan langkah-langkah penerapan ragam hias flora pada keramik. 2) Siswa megalami kesulitan dalam membuat desain motif ragam hias flora, dan mewarnai motif ragam hias pada keramik. Sesuai sengan hasil penelitian yang telah dilakukan diajukan saran-saran sebagai berikut: 1) Diharapkan kepada Guru agar tetap memberikan praktik-praktik dalam proses pembelajaran, khususnya praktik penerapan ragam hias flora baik pada keramik maupun media lain agar siswa dapat menghargai kesenian nusantara yang ada disekitar kita. 2) Diharapkan kepada siswa SMP Negeri 2 Bangkala Barat agar dapat termotivasi dengan pelaksanaan kegiatan praktik penerapan ragam hias flora khususnya pada keramik lebih baik lagi.
该研究旨在描述在杰内蓬托西班八世初中(SMP state 2班)中,在艺术艺术选修课上,从花色到花色的细花如何应用。本研究的样本数量为24名八年级学生组成的一个班。然而,他的研究目标是在杰内蓬托西班八年级的陶瓷班,尤其是五年级的硬物植物种类的实验。本研究的结果如下:1)学生根据青瓷花纹的应用程序进行练习。2)学生在设计花卉图案和在陶瓷图案上涂色方面遇到了困难。根据所作的研究提出的建议,建议如下:1)希望教师在学习过程中保持实践,特别是在陶瓷和其他媒体上使用花色植物的实践,这样学生就能欣赏我们周围的裸体艺术。2)希望西籍国国(SMP Negeri 2 Bangkala)的学生被最好是通过在陶瓷上实施花色花色的实践来激励。
{"title":"PENERAPAN RAGAM HIAS FLORA PADA KERAMIK DALAM MATA PELAJARAN SENI BUDAYA BIDANG SENI RUPA BAGI SISWA SMP NEGERI 2 BANGKALA BARAT KABUPATEN JENEPONTO","authors":"H. MegaSelfia, M. Yabu","doi":"10.26858/i.v4i1.13079","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/i.v4i1.13079","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah penerapan ragam hias flora pada keramik dalam Mata Pelajaran Seni Budaya Bidang Seni Rupa di kelas VIII K SMP Negeri 2 Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 1 kelas yang terdiri dari 24 siswa kelas VIII K. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, tes praktik dan dokumentasi. Sedangkan sasaran penelitiannya adalah kegiatan praktik penerapan ragam hias flora pada bahan keras terutama pada keramik di kelas VIII K SMP Negeri 2 Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Siswa melakukan praktik sesuai dengan langkah-langkah penerapan ragam hias flora pada keramik. 2) Siswa megalami kesulitan dalam membuat desain motif ragam hias flora, dan mewarnai motif ragam hias pada keramik. Sesuai sengan hasil penelitian yang telah dilakukan diajukan saran-saran sebagai berikut: 1) Diharapkan kepada Guru agar tetap memberikan praktik-praktik dalam proses pembelajaran, khususnya praktik penerapan ragam hias flora baik pada keramik maupun media lain agar siswa dapat menghargai kesenian nusantara yang ada disekitar kita. 2) Diharapkan kepada siswa SMP Negeri 2 Bangkala Barat agar dapat termotivasi dengan pelaksanaan kegiatan praktik penerapan ragam hias flora khususnya pada keramik lebih baik lagi.","PeriodicalId":443244,"journal":{"name":"JURNAL IMAJINASI","volume":"96 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114846946","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kelurahan Mannongkoki di kabupaten Takalar merupakan sentra industri mebel kayu lokal, namun kebanyakan produk mebel yang dibuat adalah mebel tradisional tanpa ukiran.Terdapat ratusan kelompok usaha mebel kayu, namun hanya dua unit usaha yang dapat membuat mebel ukir, oleh sebab itu kedua unit usaha mebel tersebut kesulitan dalam memenuhi perminataan pembeli terhadap mebel ukir. Permasalahannya adalah kekurangan tenaga utama pengukir kayu, sehingga jumlah produk yang dihasilkan sangat terbatas dan belum mampu memenuhi permintaan pembeli. Permasalahan lainnya adalah mebel ukir yang dibuat terkadang tidak sesuai dengan keinginan pembeli, sebab pembeli menginginkan mebel dengan ukiran baru. Oleh sebab itu, upaya pembinaan dan pelatihan mengukir untuk menambah tenaga pengukir yang dimiliki perlu dilakukan. Selain itu, perlu menawarkan ukiran baru bernuanasa lokal, agar mebel ukir yang dibuat dapat menarik minat pembeli dan sekaligus menampilkan identitas lokal dengan ukiran baru yang dikembangkan dari ikon budaya lokal khususnya di Kabupeten Takalar. Melalui PKM Perajin Mebel Mannongkoki dilakukan pelatihan dan pendampingan agar dapat menambah tenaga pengukir. Hasil PKM menunjukkan bahwa pada umumnya pemuda lokal dapat dilatih membuat dan mengeksplorasi ornament sesuai kreativitasnya, bahkan dapat menerapkan sebagai ukiran pada kayu, namun masih perlu kesungguhan dan komitmen agar dapat menekuni pekerjaan sebagai pengukir. Hasil PKM juga telah menambah tenaga pengukir menjadi 4 orang dan telah menerapkan ornament lokal sebagai salah satu alternatif produk yang dijual.
{"title":"PENERAPAN IDENTITAS LOKAL PADA MEBEL KAYU MELALUI PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN","authors":"I. Irfan, Ali Ahmad Muhdy, Hamrin Hamrin","doi":"10.26858/I.V3I2.10422","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/I.V3I2.10422","url":null,"abstract":"Kelurahan Mannongkoki di kabupaten Takalar merupakan sentra industri mebel kayu lokal, namun kebanyakan produk mebel yang dibuat adalah mebel tradisional tanpa ukiran.Terdapat ratusan kelompok usaha mebel kayu, namun hanya dua unit usaha yang dapat membuat mebel ukir, oleh sebab itu kedua unit usaha mebel tersebut kesulitan dalam memenuhi perminataan pembeli terhadap mebel ukir. Permasalahannya adalah kekurangan tenaga utama pengukir kayu, sehingga jumlah produk yang dihasilkan sangat terbatas dan belum mampu memenuhi permintaan pembeli. Permasalahan lainnya adalah mebel ukir yang dibuat terkadang tidak sesuai dengan keinginan pembeli, sebab pembeli menginginkan mebel dengan ukiran baru. Oleh sebab itu, upaya pembinaan dan pelatihan mengukir untuk menambah tenaga pengukir yang dimiliki perlu dilakukan. Selain itu, perlu menawarkan ukiran baru bernuanasa lokal, agar mebel ukir yang dibuat dapat menarik minat pembeli dan sekaligus menampilkan identitas lokal dengan ukiran baru yang dikembangkan dari ikon budaya lokal khususnya di Kabupeten Takalar. Melalui PKM Perajin Mebel Mannongkoki dilakukan pelatihan dan pendampingan agar dapat menambah tenaga pengukir. Hasil PKM menunjukkan bahwa pada umumnya pemuda lokal dapat dilatih membuat dan mengeksplorasi ornament sesuai kreativitasnya, bahkan dapat menerapkan sebagai ukiran pada kayu, namun masih perlu kesungguhan dan komitmen agar dapat menekuni pekerjaan sebagai pengukir. Hasil PKM juga telah menambah tenaga pengukir menjadi 4 orang dan telah menerapkan ornament lokal sebagai salah satu alternatif produk yang dijual.","PeriodicalId":443244,"journal":{"name":"JURNAL IMAJINASI","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134184676","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kabupaten Takalar merupakan salah satu daerah penghasil seni gerabah tradisional yang masih bertahan sampai saat ini, namun demikian, para perajin belum mampu menghasilkan gerabah yang berkualitas baik dan bisa bernilai kompetitif di pasar global. “Umega Gerabah” merupakan salah satu kelompok perajin yang telah mengembangkan desain, bentuk dan ragam hias gerabah menjadi lebih modern. Beberapa permasalahan yang dialami adalah kualitas body gerabah masih gampang pecah/retak khususnya saat proses pembakaran, masih sulit menerapkan teknik hias toreh secara detail pada body gerabah, serta kualitas gerabah belum bisa dikembangkan pada tahap teknik glasir. Masalah lainnya adalah system pemasaran masih tradisional dan belum memanfaatkan media internet. Berdasarkan identifikasi dan penelitian awal, beberapa penyebabnya adalah kualitas bahan baku tanah liat yang kurang plastis, masih banyak campuran pasir, serta teknik pengolahan masih secara manual, diinjak-injak lalu diulet dan dibentuk. Solusi yang ditawarkan adalah menggunakan alternatif bahan baku dari daerah lain, mencampur tanah liat asli dari daerah perajin gerabah di Takalar dengan tanah liat dari daerah lain dengan teknik pengolahan secara masinal (menggunakan ball mill atau mixer) atau menyaring tanah dengan baik agar memiliki kualitas yang lebih baik daripada tanah asli Takalar yang hanya diolah secara tradisional. Untuk solusi pemasaran akan dibuatkan media sosial online seperti Instagram, dan lainnya yang dapat digunakan untuk mempromosikan produk gerabah dari Takalar. Luaran yang telah dicapai adalah seluruh mitra yang ikut pelatihan memiliki keterampilan menyaring tanah, 3 diantaranya telah menerapkan teknik saring untuk memproduksi pesanan pembeli. Hasil pembekaran gerabah yang dibuat dengan bahan yang disaring dapat mengurangi keretakan body hingga 28%. Luaran publikasi adalah video dan berita kegiatan yang telah di publikasi pada media massa online.
{"title":"PENINGKATAN KUALITAS GERABAH MELALUI PENGOLAHAN DAN PENYARINGAN BAHAN DI SANDI KECAMATAN PATTALLASSANG KABUPATEN TAKALAR","authors":"Jalil Saleh, I. Irfan, Irfan Arifin","doi":"10.26858/I.V3I2.10424","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/I.V3I2.10424","url":null,"abstract":"Kabupaten Takalar merupakan salah satu daerah penghasil seni gerabah tradisional yang masih bertahan sampai saat ini, namun demikian, para perajin belum mampu menghasilkan gerabah yang berkualitas baik dan bisa bernilai kompetitif di pasar global. “Umega Gerabah” merupakan salah satu kelompok perajin yang telah mengembangkan desain, bentuk dan ragam hias gerabah menjadi lebih modern. Beberapa permasalahan yang dialami adalah kualitas body gerabah masih gampang pecah/retak khususnya saat proses pembakaran, masih sulit menerapkan teknik hias toreh secara detail pada body gerabah, serta kualitas gerabah belum bisa dikembangkan pada tahap teknik glasir. Masalah lainnya adalah system pemasaran masih tradisional dan belum memanfaatkan media internet. Berdasarkan identifikasi dan penelitian awal, beberapa penyebabnya adalah kualitas bahan baku tanah liat yang kurang plastis, masih banyak campuran pasir, serta teknik pengolahan masih secara manual, diinjak-injak lalu diulet dan dibentuk. Solusi yang ditawarkan adalah menggunakan alternatif bahan baku dari daerah lain, mencampur tanah liat asli dari daerah perajin gerabah di Takalar dengan tanah liat dari daerah lain dengan teknik pengolahan secara masinal (menggunakan ball mill atau mixer) atau menyaring tanah dengan baik agar memiliki kualitas yang lebih baik daripada tanah asli Takalar yang hanya diolah secara tradisional. Untuk solusi pemasaran akan dibuatkan media sosial online seperti Instagram, dan lainnya yang dapat digunakan untuk mempromosikan produk gerabah dari Takalar. Luaran yang telah dicapai adalah seluruh mitra yang ikut pelatihan memiliki keterampilan menyaring tanah, 3 diantaranya telah menerapkan teknik saring untuk memproduksi pesanan pembeli. Hasil pembekaran gerabah yang dibuat dengan bahan yang disaring dapat mengurangi keretakan body hingga 28%. Luaran publikasi adalah video dan berita kegiatan yang telah di publikasi pada media massa online.","PeriodicalId":443244,"journal":{"name":"JURNAL IMAJINASI","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122425321","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendidikan secara praktis tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan. Cerita rakyat menjadi ciri khas setiap daerah yang mempunyai kultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing–masing daerah. Cerita rakyat yang masih banyak terdapat di masyarakat akan punah jika tidak segera diteliti dan dibukukan. Pendokumentasian cerita-cerita rakyat itu semakin penting dan mendesak untuk segera dilakukan. Salah satu alternatif pendokumentasiannya adalah melalui media drama radio.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk; mengetahui cara mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis pelestarian cerita rakyat Sulawesi Selatan dengan model 4-D, mengetahui validitas, praktisan, efektivitas perangkat pembelajaran berbasis pelestarian cerita rakyat Sulawesi Selatan pada mata kuliah Drama Radio/ Televisi materi penulisan naskah drama radio yang dikembangkan. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Developmen). Produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pembelajaran Semester (RPS), Rencana Tugas Mahasiswa (RTM) yang berbasis pelestarian cerita rakyat Sulawesi Selatan. Analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi 3 yaitu analisis kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Pembelajaran menggunaka media disertai dengan RTM dilaksanakan sesuai dengan RPS dan diperiksa berdasarkan instrumen penilaian yang telah disusun. Setelah implementasi perangkat pembelajaran yang dilakukan.
{"title":"PERANCANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DRAMA RADIO/ TELEVISI BERBASIS CERITA RAKYAT SULAWESI SELATAN","authors":"Prusdianto Prusdianto, H. Samad, Faisal Faisal","doi":"10.26858/I.V3I2.10390","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/I.V3I2.10390","url":null,"abstract":"Pendidikan secara praktis tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan. Cerita rakyat menjadi ciri khas setiap daerah yang mempunyai kultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing–masing daerah. Cerita rakyat yang masih banyak terdapat di masyarakat akan punah jika tidak segera diteliti dan dibukukan. Pendokumentasian cerita-cerita rakyat itu semakin penting dan mendesak untuk segera dilakukan. Salah satu alternatif pendokumentasiannya adalah melalui media drama radio.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk; mengetahui cara mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis pelestarian cerita rakyat Sulawesi Selatan dengan model 4-D, mengetahui validitas, praktisan, efektivitas perangkat pembelajaran berbasis pelestarian cerita rakyat Sulawesi Selatan pada mata kuliah Drama Radio/ Televisi materi penulisan naskah drama radio yang dikembangkan. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Developmen). Produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pembelajaran Semester (RPS), Rencana Tugas Mahasiswa (RTM) yang berbasis pelestarian cerita rakyat Sulawesi Selatan. Analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi 3 yaitu analisis kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Pembelajaran menggunaka media disertai dengan RTM dilaksanakan sesuai dengan RPS dan diperiksa berdasarkan instrumen penilaian yang telah disusun. Setelah implementasi perangkat pembelajaran yang dilakukan.","PeriodicalId":443244,"journal":{"name":"JURNAL IMAJINASI","volume":"1 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120997302","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan: untuk membuat modul pembelajaran desain poster yang mengacu pada model pengembangan 4-D. Modul ini diperuntukkan bagi siswa Sekolah Menengah Atas, berisi materi tentang teknik mendesain poster. Responden yang terlibat pada penelitian pengembangan ini adalah 2 (dua) orang yaitu ahli materi dan ahli media. Data yang digali dalam penelitian ini adalah data validasi dari dosen ahli materi dan ahli media berupa aspek isi materi, aspek tampilan sampul (cover), dan aspek tampilan isi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif yang dikonversikan ke data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh dari validasi ahli terhadap aspek isi, aspek tampilan sampul (cover), dan aspek tampilan isi pada modul yang dikembangkan keseluruhan masuk dalam kategori bagus dan jelas, dengan rata-rata nilai aspek isi 4.43 atau 34,1%, aspek tampilan sampul 4.14 atau 31.8%, dan aspek tampilan isi 4.13 atau 34.1% yang jika dikonverskan dari rata-ratanya 4.23 untuk keseluruhan aspek modul mendapat nilai B dengan ketegori “Jelas dan Bagus”. Sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, yaitu jika hasil penilaian ahli materi dan media dinyatakan baik maka produk yang dikembangkan telah memenuhi persyaratan dan layak digunakan sebagai media pembelajaran desain poster untuk siswa Sekolah Menengah Atas.
{"title":"PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN SENI RUPA KOMPETENSI DESAIN POSTER UNTUK SMA","authors":"Nurfadilah Nurfadilah, Irfan Arifin, A. Ahmad","doi":"10.26858/i.v3i1.14115","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/i.v3i1.14115","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan: untuk membuat modul pembelajaran desain poster yang mengacu pada model pengembangan 4-D. Modul ini diperuntukkan bagi siswa Sekolah Menengah Atas, berisi materi tentang teknik mendesain poster. Responden yang terlibat pada penelitian pengembangan ini adalah 2 (dua) orang yaitu ahli materi dan ahli media. Data yang digali dalam penelitian ini adalah data validasi dari dosen ahli materi dan ahli media berupa aspek isi materi, aspek tampilan sampul (cover), dan aspek tampilan isi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif yang dikonversikan ke data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh dari validasi ahli terhadap aspek isi, aspek tampilan sampul (cover), dan aspek tampilan isi pada modul yang dikembangkan keseluruhan masuk dalam kategori bagus dan jelas, dengan rata-rata nilai aspek isi 4.43 atau 34,1%, aspek tampilan sampul 4.14 atau 31.8%, dan aspek tampilan isi 4.13 atau 34.1% yang jika dikonverskan dari rata-ratanya 4.23 untuk keseluruhan aspek modul mendapat nilai B dengan ketegori “Jelas dan Bagus”. Sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, yaitu jika hasil penilaian ahli materi dan media dinyatakan baik maka produk yang dikembangkan telah memenuhi persyaratan dan layak digunakan sebagai media pembelajaran desain poster untuk siswa Sekolah Menengah Atas. ","PeriodicalId":443244,"journal":{"name":"JURNAL IMAJINASI","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122295776","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Permasalahan utama penelitian ini adalah opini mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Seni dan Desain tentang pelaksanaan KKN-PPL Terpadu Universitas Negeri Makassar angatan XV tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian survei yang bertujuan untuk mengamati pelaksanaan KKN-PPL Terpadu. Variabel dalam penelitian ini adalah opini mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Seni dan Desain tentang pelaksanaan KKN-PPL Terpadu Universitas Negeri Makassar terhadap: (1) pelaksanaan pembimbingan mahasiswa KKN-PPL Terpadu oleh guru pamong dan dosen pembimbing lapangan; (2) Pelaksanaan pengelolaan KKN-PPL Terpadu oleh panitia pelaksanaan; (3) Permasalah yang dihadapi mahasiswa peserta KKN-PPL Terpadu. Populasi dan sampel dalam penelitian ini mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar yang telah mengikuti KKN-PPL Terpadu pada semester ganjil tahun 2017 yang berjumlah 49 0rang. Sampel yang digunakan berjumlah 30 orang. Teknik pengumpulan data adalah angket dan wawancara, data tersebut diolah dan disajikan melalui tabel persentase. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa; (1) opini mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Seni tentang pelaksanaan pembimbingan memperlihatkan hasil yang bervariasi, yakni sebanyak 73,34% responden menyatakan sudah efektif dan 26,66% menyatakan tidak efektif; (2) opini mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Seni dan Desain manajemen pengelolaan sebanyak 73,34% responden menyatakan sudah baik, dan 26,66% responden menyatakan tidak baik, sebanyak dari segi layanan pelaksanaan sebanyak 66,67% responden manyatakan sudah baik, dan 33,33% responden menyatakan tidak baik. Data hasil wawancara terhadap, (3) opini mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa tentang permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan KKN-PPL Universitas Negeri Makassar tahun 2017, meliputi: rendahnya partisipasi masyarakat, dukungan pihak sekolah dan siswa, masalah akademik, masalah pondokan dan masalah keterbatasan dana.
{"title":"OPINI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA TERHADAP PELAKSANAAN KKN PPL TERPADU UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR ANGKATAN XV TAHUN 2017","authors":"R. Fitria","doi":"10.26858/i.v3i1.14114","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/i.v3i1.14114","url":null,"abstract":"Permasalahan utama penelitian ini adalah opini mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Seni dan Desain tentang pelaksanaan KKN-PPL Terpadu Universitas Negeri Makassar angatan XV tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian survei yang bertujuan untuk mengamati pelaksanaan KKN-PPL Terpadu. Variabel dalam penelitian ini adalah opini mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Seni dan Desain tentang pelaksanaan KKN-PPL Terpadu Universitas Negeri Makassar terhadap: (1) pelaksanaan pembimbingan mahasiswa KKN-PPL Terpadu oleh guru pamong dan dosen pembimbing lapangan; (2) Pelaksanaan pengelolaan KKN-PPL Terpadu oleh panitia pelaksanaan; (3) Permasalah yang dihadapi mahasiswa peserta KKN-PPL Terpadu. Populasi dan sampel dalam penelitian ini mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar yang telah mengikuti KKN-PPL Terpadu pada semester ganjil tahun 2017 yang berjumlah 49 0rang. Sampel yang digunakan berjumlah 30 orang. Teknik pengumpulan data adalah angket dan wawancara, data tersebut diolah dan disajikan melalui tabel persentase. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa; (1) opini mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Seni tentang pelaksanaan pembimbingan memperlihatkan hasil yang bervariasi, yakni sebanyak 73,34% responden menyatakan sudah efektif dan 26,66% menyatakan tidak efektif; (2) opini mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Seni dan Desain manajemen pengelolaan sebanyak 73,34% responden menyatakan sudah baik, dan 26,66% responden menyatakan tidak baik, sebanyak dari segi layanan pelaksanaan sebanyak 66,67% responden manyatakan sudah baik, dan 33,33% responden menyatakan tidak baik. Data hasil wawancara terhadap, (3) opini mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa tentang permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan KKN-PPL Universitas Negeri Makassar tahun 2017, meliputi: rendahnya partisipasi masyarakat, dukungan pihak sekolah dan siswa, masalah akademik, masalah pondokan dan masalah keterbatasan dana.","PeriodicalId":443244,"journal":{"name":"JURNAL IMAJINASI","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130998390","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data yang akurat tentang karakteristik gambar bebas siswa kelas IV dan kelas V SD Negeri Parangtambung 1. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa kelas IV dan kelas V dengan jumlah 51 orang siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh dari teknik pengamatan dan dokumentasi dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian terhadap gambar bebas siswa SD Negeri Parangtambung 1 yang diperoleh dari jumlah siswa sebanyak 51 siswa. Dari seluruh jumlah siswa yang diteliti, diperoleh beberapa macam karakteristik yang timbul dari gambar bebas yang diciptakan yaitu karakteristik berdasarkan tema/objek pemandangan dengan jumlah sebanyak 32 siswa, berdasarkan tema bangunan dengan jumlah sebanyak 12 siswa, berdasarkan objek kartun dengan jumlah sebanyak 2 orang. Berdasarkan objek tanaman dengan jumlah sebanyak 4 siswa. Berdasarkan dari aspek warna lebih dominan menggunakan warna hijau untuk pewarnaan gunung dan biru untuk pewarnaan laut.Berdasarkan dari aspek garis yang lebih sering digunakan adalah garis horizontal. Berdasarkan dari aspek form atau bentuk, pada penggambaran objek gunung ada dua bentuk yaitu dibuat runcing seperti segitiga, dan digambarkan seperti setengah lingkaran. Diperoleh 7 siswa yang memasuki tahap perkembangan masa prabagan, 39 siswa yang memsuki tahap perkembangan masa bagan, dan 2 siswa yang memasuki tahap perkembangan awal realisme semu.
{"title":"KARAKTERISTIK GAMBAR BEBAS SISWA KELAS IV DAN KELAS IV SD NEGERI PARANGTAMBUNG 1","authors":"M. Mutmainnah","doi":"10.26858/i.v3i1.14113","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/i.v3i1.14113","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data yang akurat tentang karakteristik gambar bebas siswa kelas IV dan kelas V SD Negeri Parangtambung 1. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa kelas IV dan kelas V dengan jumlah 51 orang siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh dari teknik pengamatan dan dokumentasi dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian terhadap gambar bebas siswa SD Negeri Parangtambung 1 yang diperoleh dari jumlah siswa sebanyak 51 siswa. Dari seluruh jumlah siswa yang diteliti, diperoleh beberapa macam karakteristik yang timbul dari gambar bebas yang diciptakan yaitu karakteristik berdasarkan tema/objek pemandangan dengan jumlah sebanyak 32 siswa, berdasarkan tema bangunan dengan jumlah sebanyak 12 siswa, berdasarkan objek kartun dengan jumlah sebanyak 2 orang. Berdasarkan objek tanaman dengan jumlah sebanyak 4 siswa. Berdasarkan dari aspek warna lebih dominan menggunakan warna hijau untuk pewarnaan gunung dan biru untuk pewarnaan laut.Berdasarkan dari aspek garis yang lebih sering digunakan adalah garis horizontal. Berdasarkan dari aspek form atau bentuk, pada penggambaran objek gunung ada dua bentuk yaitu dibuat runcing seperti segitiga, dan digambarkan seperti setengah lingkaran. Diperoleh 7 siswa yang memasuki tahap perkembangan masa prabagan, 39 siswa yang memsuki tahap perkembangan masa bagan, dan 2 siswa yang memasuki tahap perkembangan awal realisme semu.","PeriodicalId":443244,"journal":{"name":"JURNAL IMAJINASI","volume":"103 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116656141","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. Mustakim, Aswar Aswar, Nurabdiansyah Nurabdiansyah
Songkok guru merupakan produk anyaman traditional khas Kabupaten Takalar khususnya di desaBontokassi Kecamatan Galesong Selatan. Permasalahan yang terjadi pada produk tersebut adalahtidak memiliki kemasan pada saat produk dijual/didistribusikan. Hal itulah yang mendasariperancangan kemasan ini, bertujuan untuk menghasilkan kemasan yang berguna bagi pengrajindan memiliki nilai jual yang lebih dari sebelumnya karna proses pengerjaan produk yang cukuplama dengan penuh ketelitian. Kemasan ini dilandasi dengan konsep maskulin dan nature. Karenamaskulin menunjukkan sifat laki-laki (gagah, kekar, lebih berfikir secara logika daripadaperasaan) seperti yang kita ketahui bahwa songkok guru ini hanya digunakan oleh pria dewasadiantaranya oleh para bangsawan yang memiliki derajat tinggi. Sedangkan nature artinya alamdimana bahan produk songkok guru yang digunakan dari serat pelepah pohon lontar (dari alam)dan juga nantinya akan menggunakan bahan kemasan dari daun lontar. Dari konsep itu diharapkanpenulis dapat menciptakan kemasan yang efektif dan berguna bagi pengrajin. Manfaatperancangan ini yaitu sebagai bentuk strategi yang efektif untuk menambah minat konsumenterhadap produk songkok guru serta memiliki harga jual yang lebih tinggi dari sebelumnya. Selainitu, untuk menjaga kualitas produk pada saat dibeli oleh konsumen dibeli atau pada saatdidistribusikan.
{"title":"PERANCANGAN SONGKOK GURU KABUPATEN TAKALAR","authors":"M. Mustakim, Aswar Aswar, Nurabdiansyah Nurabdiansyah","doi":"10.26858/i.v3i1.12085","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/i.v3i1.12085","url":null,"abstract":"Songkok guru merupakan produk anyaman traditional khas Kabupaten Takalar khususnya di desaBontokassi Kecamatan Galesong Selatan. Permasalahan yang terjadi pada produk tersebut adalahtidak memiliki kemasan pada saat produk dijual/didistribusikan. Hal itulah yang mendasariperancangan kemasan ini, bertujuan untuk menghasilkan kemasan yang berguna bagi pengrajindan memiliki nilai jual yang lebih dari sebelumnya karna proses pengerjaan produk yang cukuplama dengan penuh ketelitian. Kemasan ini dilandasi dengan konsep maskulin dan nature. Karenamaskulin menunjukkan sifat laki-laki (gagah, kekar, lebih berfikir secara logika daripadaperasaan) seperti yang kita ketahui bahwa songkok guru ini hanya digunakan oleh pria dewasadiantaranya oleh para bangsawan yang memiliki derajat tinggi. Sedangkan nature artinya alamdimana bahan produk songkok guru yang digunakan dari serat pelepah pohon lontar (dari alam)dan juga nantinya akan menggunakan bahan kemasan dari daun lontar. Dari konsep itu diharapkanpenulis dapat menciptakan kemasan yang efektif dan berguna bagi pengrajin. Manfaatperancangan ini yaitu sebagai bentuk strategi yang efektif untuk menambah minat konsumenterhadap produk songkok guru serta memiliki harga jual yang lebih tinggi dari sebelumnya. Selainitu, untuk menjaga kualitas produk pada saat dibeli oleh konsumen dibeli atau pada saatdidistribusikan.","PeriodicalId":443244,"journal":{"name":"JURNAL IMAJINASI","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124576272","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Siti Aisyah, Benny Subiantoro, Pangeran Paita Yunus
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul pembelajaran seni lukis bahan pewarna alam (kesumba) dalam mata pelajaran melukis untuk siswa kelas X.I di SMAN 2 Enrekang. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development/R&D) dengan prosedur meliputi tahap: analisis kebutuhan, perancangan produk awal, pengembangan produk awal, validasi, revisi untuk penyempurnaan produk akhir. Tahap analisis dilakukan dengan mengumpulkan informasi tentang media ajar yang digunakan di SMAN 2 Enrekang, tahap peracangan produk awal dilakukan mencari referensi materi dan referensi pembelajaran yang menarik dan merancang desain modul menggunakan softwere computer (Corel Drow X7), validasi kemudian dilakukan oleh parah ahli terhadap modul pembelajaran yang telah dihasilkan sementara (produk awal), pada tahap refisi didapatkan dari berbagai masukan dosen pembimbing, dosen penguji dan ahli materi dan ahli media. Instrumen pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan angket validasi. Hasil penelitian dianalisis secara kuantitatif. Penelitian ini menghasilkan modul Melukis Menggunakan Bahan Pewarna Alam (Kesumba) yaitu modul lengkap (Self Contained), berukuran 17.5 cm x 25 cm dengan ketebalan kertas sampul 260gr dan isi modul menggunakan kertas MP 100gr disajikan secara portrait berisi 73 halaman awal (sampul depan belakang, kata pengantar, daftar isi, petunjuk penggunaan modul, tujuan pembelajaran, peta materi dan pendahuluan). Modul memuat materi menjadi empat bagian, yaitu materi I berisi pengertian seni, seni lukis, dan bahan pewarna alam (kesumba), materi II berisi pengenalan alat dan bahan membuat pewarna alam (kesumba), materi III berisi cara melukis menggunakan bahan pewarna alam (kesumba) dan materi IV berisi hasil melukis menggunakan bahan pewarna alam (kesumba). Dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X.I di SMAN 2 Enrekang setuju menggunakan modul Melukis Menggunakan Bahan Pewarna Alam (Kesumba).
{"title":"PERANCANGAN MODUL PEMBELAJARAN SENI LUKIS BAHAN PEWARNA ALAM MATA PELAJARAN SENI LUKIS PADA SISWA KELAS X.I DI SMAN 2 ENREKANG","authors":"Siti Aisyah, Benny Subiantoro, Pangeran Paita Yunus","doi":"10.26858/I.V2I2.9551","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/I.V2I2.9551","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul pembelajaran seni lukis bahan pewarna alam (kesumba) dalam mata pelajaran melukis untuk siswa kelas X.I di SMAN 2 Enrekang. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development/R&D) dengan prosedur meliputi tahap: analisis kebutuhan, perancangan produk awal, pengembangan produk awal, validasi, revisi untuk penyempurnaan produk akhir. Tahap analisis dilakukan dengan mengumpulkan informasi tentang media ajar yang digunakan di SMAN 2 Enrekang, tahap peracangan produk awal dilakukan mencari referensi materi dan referensi pembelajaran yang menarik dan merancang desain modul menggunakan softwere computer (Corel Drow X7), validasi kemudian dilakukan oleh parah ahli terhadap modul pembelajaran yang telah dihasilkan sementara (produk awal), pada tahap refisi didapatkan dari berbagai masukan dosen pembimbing, dosen penguji dan ahli materi dan ahli media. Instrumen pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan angket validasi. Hasil penelitian dianalisis secara kuantitatif. Penelitian ini menghasilkan modul Melukis Menggunakan Bahan Pewarna Alam (Kesumba) yaitu modul lengkap (Self Contained), berukuran 17.5 cm x 25 cm dengan ketebalan kertas sampul 260gr dan isi modul menggunakan kertas MP 100gr disajikan secara portrait berisi 73 halaman awal (sampul depan belakang, kata pengantar, daftar isi, petunjuk penggunaan modul, tujuan pembelajaran, peta materi dan pendahuluan). Modul memuat materi menjadi empat bagian, yaitu materi I berisi pengertian seni, seni lukis, dan bahan pewarna alam (kesumba), materi II berisi pengenalan alat dan bahan membuat pewarna alam (kesumba), materi III berisi cara melukis menggunakan bahan pewarna alam (kesumba) dan materi IV berisi hasil melukis menggunakan bahan pewarna alam (kesumba). Dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X.I di SMAN 2 Enrekang setuju menggunakan modul Melukis Menggunakan Bahan Pewarna Alam (Kesumba).","PeriodicalId":443244,"journal":{"name":"JURNAL IMAJINASI","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128652470","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perancangan ini bertujuan membuat media pembelajaran untuk anak usia dini dengan memperkenalkan beberapa warna untuk anak dengan menggunakan permainan rubik sebagai media utama. Data didapat dari wawancara pada salah satu guru PAUD dan observasi langsung di sekolah PAUD SPAS desa Parigi. Perancangan yakni, memilih ide, konsep, tema, pemetaan gagasan, membuat sketsa, merancang digitalisasi dengan vector, coloring, tipografi, hingga final desain. Hasil perancangan secara keseluruhan menghasilkan sebuah permainan yang bisa digunakan untuk media pembelajaran. Media ini terdiri dari media utama yaitu rubik balok pocket (mini), dengan media pendukung berupa buku Quiz, stiker, kemasan, notebook, x-banner, dan gantungan kunci.
{"title":"PERANCANGAN MEDIA PENGENALAN WARNA UNTUK ANAK USIA DINI","authors":"Yariska Hardiyanti, Muh. Saleh Husain, Nurabdiansyah Nurabdiansyah","doi":"10.26858/I.V2I2.9553","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/I.V2I2.9553","url":null,"abstract":"Perancangan ini bertujuan membuat media pembelajaran untuk anak usia dini dengan memperkenalkan beberapa warna untuk anak dengan menggunakan permainan rubik sebagai media utama. Data didapat dari wawancara pada salah satu guru PAUD dan observasi langsung di sekolah PAUD SPAS desa Parigi. Perancangan yakni, memilih ide, konsep, tema, pemetaan gagasan, membuat sketsa, merancang digitalisasi dengan vector, coloring, tipografi, hingga final desain. Hasil perancangan secara keseluruhan menghasilkan sebuah permainan yang bisa digunakan untuk media pembelajaran. Media ini terdiri dari media utama yaitu rubik balok pocket (mini), dengan media pendukung berupa buku Quiz, stiker, kemasan, notebook, x-banner, dan gantungan kunci.","PeriodicalId":443244,"journal":{"name":"JURNAL IMAJINASI","volume":"248 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115836639","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}