{"title":"Isu-isu industrialisasi nikel dan pengelolaan komunikasi korporat di kawasan industri Morowali","authors":"Ilyas Lampe","doi":"10.24198/prh.v6i1.30603","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/prh.v6i1.30603","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":448223,"journal":{"name":"PRofesi Humas Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133561466","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Krisis dapat merusak reputasi perusahaan jika tidak ditangani dengan strategi komunikasi krisis yang tepat. Public relations (PR) bertanggungjawab dalam menentukan strategi komunikasi krisis perusahaan. Kemunculan media sosial membuat potensi krisis merambah ke krisis media sosial. Social mediated crisis communication (SMCC) merupakan model strategi komunikasi krisis yang melibatkan media sosial dan atau media tradisional dan komunikasi word of mouth (WOM) secara online dan offline. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran Key Opinion Leader (KOL), waktu respons krisis serta bentuk pesan dan cara penyampaian informasi krisis pada strategi komunikasi krisis perusahaan menggunakan model SMCC, Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Wawancara mendalam dilakukan kepada tiga orang informan yang dipilih melalui teknik purposive sampling, dengan kriteria praktisi PR perusahaan berpengalaman minimal 25 tahun dan memiliki pengalaman serta pengetahuan tentang komunikasi krisis perusahaan. Hasil penelitian mengatakan bahwa KOL pada strategi PR perusahaan berperan sebagai sekutu perusahaan dalam meneruskan informasi krisis perusahaan kepada publiknya, terutama saat publik sedang memiliki ketidakpercayaan terhadap perusahaan. Perusahaan harus dapat merespons krisis paling lambat 12 jam pertama sejak krisis muncul agar dapat meminimalisir akibat krisis. Pemilihan media pesan harus disesuaikan dengan asal krisis mencuat. Informasi yang disampaikan harus transparan, jujur dan berkelanjutan menggunakan metode penyampaian storytelling. Temuan menarik pada penelitian ini adalah bahwa KOL pada model SMCC terdapat dalam media sosial, namun KOL seperti tokoh masyarakat juga menjadi pihak ketiga yang dapat mendukung keberhasilan komunikasi krisis. Selain itu penyampaian pesan storytelling juga berperan penting untuk dapat menenangkan masyarakat dan agar pesan dapat dipahami secara lebih komprehensif.
{"title":"Peran key opinion leader dalam strategi public relations pada komunikasi krisis perusahaan","authors":"Dini Yuanita","doi":"10.24198/prh.v6i1.29693","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/prh.v6i1.29693","url":null,"abstract":"Krisis dapat merusak reputasi perusahaan jika tidak ditangani dengan strategi komunikasi krisis yang tepat. Public relations (PR) bertanggungjawab dalam menentukan strategi komunikasi krisis perusahaan. Kemunculan media sosial membuat potensi krisis merambah ke krisis media sosial. Social mediated crisis communication (SMCC) merupakan model strategi komunikasi krisis yang melibatkan media sosial dan atau media tradisional dan komunikasi word of mouth (WOM) secara online dan offline. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran Key Opinion Leader (KOL), waktu respons krisis serta bentuk pesan dan cara penyampaian informasi krisis pada strategi komunikasi krisis perusahaan menggunakan model SMCC, Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Wawancara mendalam dilakukan kepada tiga orang informan yang dipilih melalui teknik purposive sampling, dengan kriteria praktisi PR perusahaan berpengalaman minimal 25 tahun dan memiliki pengalaman serta pengetahuan tentang komunikasi krisis perusahaan. Hasil penelitian mengatakan bahwa KOL pada strategi PR perusahaan berperan sebagai sekutu perusahaan dalam meneruskan informasi krisis perusahaan kepada publiknya, terutama saat publik sedang memiliki ketidakpercayaan terhadap perusahaan. Perusahaan harus dapat merespons krisis paling lambat 12 jam pertama sejak krisis muncul agar dapat meminimalisir akibat krisis. Pemilihan media pesan harus disesuaikan dengan asal krisis mencuat. Informasi yang disampaikan harus transparan, jujur dan berkelanjutan menggunakan metode penyampaian storytelling. Temuan menarik pada penelitian ini adalah bahwa KOL pada model SMCC terdapat dalam media sosial, namun KOL seperti tokoh masyarakat juga menjadi pihak ketiga yang dapat mendukung keberhasilan komunikasi krisis. Selain itu penyampaian pesan storytelling juga berperan penting untuk dapat menenangkan masyarakat dan agar pesan dapat dipahami secara lebih komprehensif.","PeriodicalId":448223,"journal":{"name":"PRofesi Humas Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124293420","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Strategi kampanye Alzheimer Indonesia #janganmaklumdenganpikun dalam membangun kesadaran akan isu demensia","authors":"Joel Immanuel, Elvina Natalia","doi":"10.24198/prh.v6i1.28296","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/prh.v6i1.28296","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":448223,"journal":{"name":"PRofesi Humas Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126727518","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penggunaan media sosial dalam membangun reputasi anggota legislatif di Jawa Barat","authors":"Diah Fatmaa Sjoraida, Retasari Dewi, Achwan Noorlistyanto Adi, Adzkia Kirana Dipa","doi":"10.24198/prh.v6i1.32112","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/prh.v6i1.32112","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":448223,"journal":{"name":"PRofesi Humas Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat","volume":"18 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123599744","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Praktik humas pemerintah memegang peranan penting dalam mensosialisasikan kebijakan pemerintah dibidang lingkungan hidup sebagai salah satu koridor pembangunan di Kabupaten Bandung. Praktik ini memperjelas fungsi, peran, dan teknik komunikasinya pada saat menjalankan tugasnya ketika berinteraksi dengan para pemangku kepentingan dalam pelaksanaan kegiatan Sabilulungan Bersih (saber). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi, peran humas pemerintahan, serta teknik komunikasi yang dilaksanakan dalam melaksanakan kegiatan Sabilulungan Bersih di Kabupaten Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif dengan sifat datanya kualitatif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Teknik analisis data melalui reduksi data, display data, mencari simpulan, dan verifikasi. Teknik penentuan sumber data didasarkan pada kriteria kemandirian masyarakatnya dalam memahami, mencari solusi atas permasalahan, dan kemampuannya dalam mengelola lingkungan hidup, di mana dari 10 desa yang dilibatkan dalam program Sabilulungan Bersih, ditentukan secara purposif 1 kelurahan, dan 2 desa. Informan dalam penelitian ini adalah aparat pemerintahan kecamatan, kelurahan, dan desa, serta para kader sebanyak 7 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi humas pemerintah dalam pelaksanaan program Saber adalah menjadi kepada kepentingan umum, dan memelihara komunikasi yang baik. Peran Humas pemerintahan sebagai fasilitator komunikasi, dan teknisi komunikasi. Komunikasi partisipatif yang terbangun berlangsung secara dialogis yang dilandasi oleh keterbukaan para pesertanya.
{"title":"Fungsi peran dan teknik komunikasi humas dalam program Sabilulungan Bersih Kabupaten Bandung","authors":"Iriana Bakti, Feliza Zubair, Yustikasari Yustikasari","doi":"10.24198/prh.v6i1.33159","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/prh.v6i1.33159","url":null,"abstract":"Praktik humas pemerintah memegang peranan penting dalam mensosialisasikan kebijakan pemerintah dibidang lingkungan hidup sebagai salah satu koridor pembangunan di Kabupaten Bandung. Praktik ini memperjelas fungsi, peran, dan teknik komunikasinya pada saat menjalankan tugasnya ketika berinteraksi dengan para pemangku kepentingan dalam pelaksanaan kegiatan Sabilulungan Bersih (saber). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi, peran humas pemerintahan, serta teknik komunikasi yang dilaksanakan dalam melaksanakan kegiatan Sabilulungan Bersih di Kabupaten Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif dengan sifat datanya kualitatif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Teknik analisis data melalui reduksi data, display data, mencari simpulan, dan verifikasi. Teknik penentuan sumber data didasarkan pada kriteria kemandirian masyarakatnya dalam memahami, mencari solusi atas permasalahan, dan kemampuannya dalam mengelola lingkungan hidup, di mana dari 10 desa yang dilibatkan dalam program Sabilulungan Bersih, ditentukan secara purposif 1 kelurahan, dan 2 desa. Informan dalam penelitian ini adalah aparat pemerintahan kecamatan, kelurahan, dan desa, serta para kader sebanyak 7 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi humas pemerintah dalam pelaksanaan program Saber adalah menjadi kepada kepentingan umum, dan memelihara komunikasi yang baik. Peran Humas pemerintahan sebagai fasilitator komunikasi, dan teknisi komunikasi. Komunikasi partisipatif yang terbangun berlangsung secara dialogis yang dilandasi oleh keterbukaan para pesertanya.","PeriodicalId":448223,"journal":{"name":"PRofesi Humas Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat","volume":"13 5","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120889226","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Coronavirus Disease 19 (COVID-19) merupakan sebuah krisis global yang menimpa hampir semua negara di dunia. Seperti halnya sebuah krisis diperlukan strategi dalam menanganinya dan strategi itu harus dilakukan secara cepat dan tepat. Efektivitas pemilihan sebuah strategi akan teruji pada hasil akhir dimana jika krisis ini sedang berlangsung dan di akhir krisis. Para ahli krisis mengatakan bahwa pada dasarnya krisis terbagi menjadi tiga tahap yaitu pre-crisis crisis dan postcrisis dan COVID-19 ini sedang dalam tahap krisis. Strategi komunikasi yang dipilih dalam penanganan krisis ini sudah sepantasnya harus menggunakan kehati-hatian karena COVID-19 ini merupakan pertaruhan semua Negara untuk menunjukkan kapasitas negaranya sehingga reputasi negara tersebut tetap terjaga dengan baik di mata negara lain. Sorotan media di seluruh dunia pada seluruh negara yang terkena dampak COVID-19 ini menjadi acuan bagaimana reputasi negara tersebut dan bagaimana kemampuan negara tersebut berkompetisi dengan negara lain dalam menghadapi COVID-19. Penelitian ini dengan menggunakan metode penelitian deskriptif yang melibatkan pengembangan kerangka pengkodean dan pengkodean kualitatif terhadap media-media pada April hingga Mei 2020 ini bertujuan melihat bagaimana Indonesia di mata media asing sehingga akan terlihat bagaimana reputasi Indonesia di mata dunia. Identitas dan persepsi orang luar negara Indonesia menjadi tolak ukur yang akan dilihat dari representasi Indonesia melalui tulisan-tulisan yang ada di media massa asing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa image dan reputasi Indonesia yang kurang baik yang diawali dengan kelemahan public statement yang dilakukan pemerintah Indonesia yang berefek pada persepsi yang kurang baik terbentuk dari pemberitaan di bulan-bulan selanjutnya.
{"title":"Representasi Indonesia pada penanganan COVID-19 di media asing","authors":"Susanne Dida, T. Damayanti, Aang Koswara","doi":"10.24198/PRH.V5I2.29904","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/PRH.V5I2.29904","url":null,"abstract":"Coronavirus Disease 19 (COVID-19) merupakan sebuah krisis global yang menimpa hampir semua negara di dunia. Seperti halnya sebuah krisis diperlukan strategi dalam menanganinya dan strategi itu harus dilakukan secara cepat dan tepat. Efektivitas pemilihan sebuah strategi akan teruji pada hasil akhir dimana jika krisis ini sedang berlangsung dan di akhir krisis. Para ahli krisis mengatakan bahwa pada dasarnya krisis terbagi menjadi tiga tahap yaitu pre-crisis crisis dan postcrisis dan COVID-19 ini sedang dalam tahap krisis. Strategi komunikasi yang dipilih dalam penanganan krisis ini sudah sepantasnya harus menggunakan kehati-hatian karena COVID-19 ini merupakan pertaruhan semua Negara untuk menunjukkan kapasitas negaranya sehingga reputasi negara tersebut tetap terjaga dengan baik di mata negara lain. Sorotan media di seluruh dunia pada seluruh negara yang terkena dampak COVID-19 ini menjadi acuan bagaimana reputasi negara tersebut dan bagaimana kemampuan negara tersebut berkompetisi dengan negara lain dalam menghadapi COVID-19. Penelitian ini dengan menggunakan metode penelitian deskriptif yang melibatkan pengembangan kerangka pengkodean dan pengkodean kualitatif terhadap media-media pada April hingga Mei 2020 ini bertujuan melihat bagaimana Indonesia di mata media asing sehingga akan terlihat bagaimana reputasi Indonesia di mata dunia. Identitas dan persepsi orang luar negara Indonesia menjadi tolak ukur yang akan dilihat dari representasi Indonesia melalui tulisan-tulisan yang ada di media massa asing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa image dan reputasi Indonesia yang kurang baik yang diawali dengan kelemahan public statement yang dilakukan pemerintah Indonesia yang berefek pada persepsi yang kurang baik terbentuk dari pemberitaan di bulan-bulan selanjutnya.","PeriodicalId":448223,"journal":{"name":"PRofesi Humas Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122509651","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Gina Andriana, Evi Novianti, C. C. Priyatna, Diah Sri Rejeki
Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi programI ndonesia Digital Learning yang dijalankan oleh PT Telekomuniasi Indonesia Tbk. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan paradigma positivistik. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan melaksanakan program Indonesia Digital Learning sesuai dengan tahapan Corporate Social Responsibility (CSR) dari Hohnen yaitu perencanaan, implementasi dan evaluasi. Pada tahap perencanaan terdiri atas merumuskan konsep, menilai CSR dan pemetaan berdasarkan fact finding. Pada pelaksanaan perusahaan melakukan kerjasama dengan para kelompok kepentingan dan pemberian seminar pelatihan mengenai panduan pemanfaatan TIK, metode pembelajaran,workshop, dan kompetisi “My Teacher My Hero”.Untuk tahap evaluasi dilakukan dengan cara rapat tatap muka, kuesioner, laporan ke pihak pimpinan. Simpulan penelitian menunjukkan bahwa pada tahap perencanaan program Indonesia digital learning, PT Telkom antara lain menyelaraskan dengan berbagai aspek dalam organisasinya. Tahap pelaksanaan pada program Indonesia Digital Learning yaitu PT. Telkom mengembangkan komitmen CSR Indonesia Digital Learning yang diimplementasikan melalui berbagai kegiatan yang terkait dengan pendidikan. Untuk tahap evaluasi program yang dilakukan oleh PT. Telkom setiap selesai kegiatan mengadakan rapat evaluasi secara tatap muka terbatas. Adapun saran dari penelitian ini yaitu sebaiknya perusahaan mengevaluasi lagi secara berkala terkait tidak adanya struktur organisasi CSR, sebab CSR dalam kegiatan ini hanya merupakan bagian dari kegiatan corporate communicationyang mempunyai kewenangan yang terbatas dalam pengelolaan kegiatannya.
本研究的目的是概述由PT telecom Indonesia Tbk公司运营的ndonesia数字学习计划、实施和评估项目。研究方法是一种积极的描述性范例。数据收集技术包括访谈、观察和对库的研究。研究结果表明,该公司根据Hohnen的计划、实施和评估,实施了印尼数字学习项目。在规划阶段,包括制定概念,根据事实定位来评估CSR和映射。与利益集团合作,举办关于使用手册、学习方法、工作坊和“我的英雄教练”比赛的培训研讨会。在评估阶段,要通过面对面的会议、调查问卷、向董事会汇报来进行。研究结论表明,在印尼数字学习计划的计划阶段,PT telcom与其组织的各个方面保持一致。印度尼西亚数字学习项目PT. telcom的实施阶段是通过各种教育活动实现的印尼数字学习承诺。为了评估项目的评估阶段,PT. Telkom每次活动结束后都要进行有限的评估会议。因此,本研究的建议是,如果企业在缺乏企业组织结构的情况下,应该定期进行评估,因为这些活动只是企业通信活动的一部分,其管理能力有限。
{"title":"Corporate social responsibility pada program Indonesia Digital Learning (IDL) PT. Telekomunikasi Indonesia","authors":"Gina Andriana, Evi Novianti, C. C. Priyatna, Diah Sri Rejeki","doi":"10.24198/prh.v4i1.19506","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/prh.v4i1.19506","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi programI ndonesia Digital Learning yang dijalankan oleh PT Telekomuniasi Indonesia Tbk. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan paradigma positivistik. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan melaksanakan program Indonesia Digital Learning sesuai dengan tahapan Corporate Social Responsibility (CSR) dari Hohnen yaitu perencanaan, implementasi dan evaluasi. Pada tahap perencanaan terdiri atas merumuskan konsep, menilai CSR dan pemetaan berdasarkan fact finding. Pada pelaksanaan perusahaan melakukan kerjasama dengan para kelompok kepentingan dan pemberian seminar pelatihan mengenai panduan pemanfaatan TIK, metode pembelajaran,workshop, dan kompetisi “My Teacher My Hero”.Untuk tahap evaluasi dilakukan dengan cara rapat tatap muka, kuesioner, laporan ke pihak pimpinan. Simpulan penelitian menunjukkan bahwa pada tahap perencanaan program Indonesia digital learning, PT Telkom antara lain menyelaraskan dengan berbagai aspek dalam organisasinya. Tahap pelaksanaan pada program Indonesia Digital Learning yaitu PT. Telkom mengembangkan komitmen CSR Indonesia Digital Learning yang diimplementasikan melalui berbagai kegiatan yang terkait dengan pendidikan. Untuk tahap evaluasi program yang dilakukan oleh PT. Telkom setiap selesai kegiatan mengadakan rapat evaluasi secara tatap muka terbatas. Adapun saran dari penelitian ini yaitu sebaiknya perusahaan mengevaluasi lagi secara berkala terkait tidak adanya struktur organisasi CSR, sebab CSR dalam kegiatan ini hanya merupakan bagian dari kegiatan corporate communicationyang mempunyai kewenangan yang terbatas dalam pengelolaan kegiatannya.","PeriodicalId":448223,"journal":{"name":"PRofesi Humas Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115416288","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Reputasi merupakan konsep penting bagi organisasi, dibutuhkan waktu yang lama dan upaya berkesinambungan untuk membangunnya. Penggunaan media online dapat dimanfaatkan dengan baik oleh lembaga dalam rangka mengkounter terkait isu nuklir yang sangat sensitif di masyarakat. Penelitian inibertujuan untuk melihat bagaimana pemanfaatkan media online dalam penyebaran informasi mengenai Iptek Nuklir sebagai suatu upaya menjaga reputasi lembaga. Hasil tabulasi setiap berita yang terdiri atas menelaah berita dan mengklasifikasikan sifat pemberitaan yang bernilai positif, negatif dan netral sebagai bahan evaluasi yang dapat menjadi perhatian media. Dengan metode deskriptif-kualitatif, data pemberitaan media online selama tahun 2017 sebanyak 324 buah yang terdiri atas nilai positif 56%, netral 38% dan negatif sebanyak 7%.Adapun isu yang terbanyak adalah mengenai PLTN, diseminasi sosialisasi, aplikasi iptek nuklir bidang kesehatan, pertanian, kecelakaan nuklir dan bidang pangan. Sedangkan 10 media terbanyak memuat pemberitaan nuklir adalah Detik, Tempo, Antara, Tribun, Kompas, Viva, Jawa Post, Republika, Liputan 6, dan Media Indonesia. Untuk isu pemberitaan PLTN menghasilkan kecenderungan negatif sebesar 45% dan medianya adalah Tribun, sebaliknya dengan pemberitaan Tempo sebanyak 9 kali menghasilkan nilai positif sebesar 78%. Dengan pendekatan media coverage, manajemen pemberitaan dan informasi melalui media online, dan pemilihan isu, dan press release yang memuat pesan yang ingin disampaikan organisasi kepada publiknya sangat berkontribusi pada reputasi BATAN.
{"title":"Pengelolaan reputasi pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir melalui media online","authors":"I. Muharromah","doi":"10.24198/prh.v4i1.19616","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/prh.v4i1.19616","url":null,"abstract":"Reputasi merupakan konsep penting bagi organisasi, dibutuhkan waktu yang lama dan upaya berkesinambungan untuk membangunnya. Penggunaan media online dapat dimanfaatkan dengan baik oleh lembaga dalam rangka mengkounter terkait isu nuklir yang sangat sensitif di masyarakat. Penelitian inibertujuan untuk melihat bagaimana pemanfaatkan media online dalam penyebaran informasi mengenai Iptek Nuklir sebagai suatu upaya menjaga reputasi lembaga. Hasil tabulasi setiap berita yang terdiri atas menelaah berita dan mengklasifikasikan sifat pemberitaan yang bernilai positif, negatif dan netral sebagai bahan evaluasi yang dapat menjadi perhatian media. Dengan metode deskriptif-kualitatif, data pemberitaan media online selama tahun 2017 sebanyak 324 buah yang terdiri atas nilai positif 56%, netral 38% dan negatif sebanyak 7%.Adapun isu yang terbanyak adalah mengenai PLTN, diseminasi sosialisasi, aplikasi iptek nuklir bidang kesehatan, pertanian, kecelakaan nuklir dan bidang pangan. Sedangkan 10 media terbanyak memuat pemberitaan nuklir adalah Detik, Tempo, Antara, Tribun, Kompas, Viva, Jawa Post, Republika, Liputan 6, dan Media Indonesia. Untuk isu pemberitaan PLTN menghasilkan kecenderungan negatif sebesar 45% dan medianya adalah Tribun, sebaliknya dengan pemberitaan Tempo sebanyak 9 kali menghasilkan nilai positif sebesar 78%. Dengan pendekatan media coverage, manajemen pemberitaan dan informasi melalui media online, dan pemilihan isu, dan press release yang memuat pesan yang ingin disampaikan organisasi kepada publiknya sangat berkontribusi pada reputasi BATAN.","PeriodicalId":448223,"journal":{"name":"PRofesi Humas Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123686099","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Profesi humas rumah sakit: antara profesionalisme dan humanisme","authors":"Baiq Vira Safitri, Iriana Bakti, Hanny Hafiar","doi":"10.24198/prh.v4i1.16502","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/prh.v4i1.16502","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":448223,"journal":{"name":"PRofesi Humas Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114543292","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Neng Yayu, Anisti Anisti, Dasrun Hidayat, Mahardiansyah Suhadi
Fenomena yang diteliti tentang komunikasi yang dibangun oleh public relations PT Santos. Pada praktiknya komunikasi tidak berjalan baik sehingga diperlukan pendekatan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendekatan komunikasi antara public relations Santos dengan masyarakat Gili Genting Madura Provinsi Jawa Timur. Untuk menemukan tujuan tersebut, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan studi etnografi public relations. Studi ini berfokus pada perilaku komunikasi untuk membangun hubungan. Dalam hal ini adalah komunikasi empati public relations dalam membangun hubungan dengan masyarakat Gili Genting. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam yang melibatkan delapan orang informan. Adapun teori yang digunakan yaitu teori public relations budaya, komunikasi empati dan manajemen hubungan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pendekatan komunikasi empati public relations PT Santos, dipengaruhi oleh budaya lokal. Budaya sebagai konteks komunikasi untuk memahami situasi masyarakat setempat. Hal ini dilakukan melalui kegiatan analisis situasi. Selanjutnya, public relations membuat perencanaan komunikasi meliputi pembuatan program, sosialisasi program, dan evaluasi program. Pendekatan yang dilakukan melalui keterlibatan secara langsung dengan kegiatan masyaraat. Public Relations menyesuaikan diri, melakukan adaptasi dengan lingkungan setempat. Penyesuaian meliputi bahasa dan gaya berpakaian. Hal ini sangat membantu perolehan data yang dapat dijadikan sebagai dasar pembuatan dan sosialisasi program. Keterlibatan diri dengan menposisikan sebagai anggota masyarakat setempat merupakan bagian dari upaya komunikasi empati yang dibangun oleh public relations. Komunikasi ini dilandasi oleh rasa percaya dan keterbukaan sehingga dapat membangun relasi budaya.
{"title":"Pendekatan intercultural communication pada public relations PT Santos dalam membangun komunikasi empati","authors":"Neng Yayu, Anisti Anisti, Dasrun Hidayat, Mahardiansyah Suhadi","doi":"10.24198/prh.v4i1.18626","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/prh.v4i1.18626","url":null,"abstract":"Fenomena yang diteliti tentang komunikasi yang dibangun oleh public relations PT Santos. Pada praktiknya komunikasi tidak berjalan baik sehingga diperlukan pendekatan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendekatan komunikasi antara public relations Santos dengan masyarakat Gili Genting Madura Provinsi Jawa Timur. Untuk menemukan tujuan tersebut, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan studi etnografi public relations. Studi ini berfokus pada perilaku komunikasi untuk membangun hubungan. Dalam hal ini adalah komunikasi empati public relations dalam membangun hubungan dengan masyarakat Gili Genting. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam yang melibatkan delapan orang informan. Adapun teori yang digunakan yaitu teori public relations budaya, komunikasi empati dan manajemen hubungan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pendekatan komunikasi empati public relations PT Santos, dipengaruhi oleh budaya lokal. Budaya sebagai konteks komunikasi untuk memahami situasi masyarakat setempat. Hal ini dilakukan melalui kegiatan analisis situasi. Selanjutnya, public relations membuat perencanaan komunikasi meliputi pembuatan program, sosialisasi program, dan evaluasi program. Pendekatan yang dilakukan melalui keterlibatan secara langsung dengan kegiatan masyaraat. Public Relations menyesuaikan diri, melakukan adaptasi dengan lingkungan setempat. Penyesuaian meliputi bahasa dan gaya berpakaian. Hal ini sangat membantu perolehan data yang dapat dijadikan sebagai dasar pembuatan dan sosialisasi program. Keterlibatan diri dengan menposisikan sebagai anggota masyarakat setempat merupakan bagian dari upaya komunikasi empati yang dibangun oleh public relations. Komunikasi ini dilandasi oleh rasa percaya dan keterbukaan sehingga dapat membangun relasi budaya.","PeriodicalId":448223,"journal":{"name":"PRofesi Humas Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127249023","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}