Pub Date : 2023-09-05DOI: 10.58939/afosj-las.v3i3.616
Cut Sah Kha Mei Zsazsa, Elisabeth Sitepu
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence atau AI) telah menjadi elemen kunci dalam transformasi layanan publik di seluruh dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan sebuah tinjauan tentang implementasi AI dalam layanan publik dan dampaknya terhadap efisiensi, aksesibilitas, dan kualitas layanan tersebut. Kami mengeksplorasi berbagai aspek AI yang telah diadopsi dalam sektor layanan publik, termasuk analisis data cerdas, chatbot, pengolahan bahasa alami, dan sistem rekomendasi Studi ini juga mengkaji manfaat yang diperoleh oleh pemerintah dan masyarakat dari implementasi AI dalam layanan publik, seperti peningkatan kecepatan respon, pengambilan keputusan yang lebih akurat, dan penghematan anggaran. Namun, implementasi AI juga menghadirkan tantangan, termasuk masalah privasi data, etika, dan kebijakan yang harus diatasi. Melalui analisis kasus dan penelitian empiris, kami mempertimbangkan contoh nyata di berbagai negara yang telah sukses mengintegrasikan AI dalam layanan publik mereka, serta mengidentifikasi pelajaran yang dapat diambil dari pengalaman mereka. Akhirnya, kami menyimpulkan bahwa implementasi AI dalam layanan publik telah membawa perubahan signifikan dalam cara pemerintah berinteraksi dengan warganya dan memberikan layanan yang lebih efisien dan adaptif. Namun, perlu ada pendekatan yang berimbang antara inovasi teknologi dan perlindungan hak-hak individu serta transparansi dalam penggunaan AI dalam layanan publik agar menciptakan kepercayaan masyarakat. Kata Kunci: Implementasi; Artificial Intelligence; Pelayanan Publik
{"title":"Implementasi Artificial Intelligence pada Pelayanan Publik","authors":"Cut Sah Kha Mei Zsazsa, Elisabeth Sitepu","doi":"10.58939/afosj-las.v3i3.616","DOIUrl":"https://doi.org/10.58939/afosj-las.v3i3.616","url":null,"abstract":"Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence atau AI) telah menjadi elemen kunci dalam transformasi layanan publik di seluruh dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan sebuah tinjauan tentang implementasi AI dalam layanan publik dan dampaknya terhadap efisiensi, aksesibilitas, dan kualitas layanan tersebut. Kami mengeksplorasi berbagai aspek AI yang telah diadopsi dalam sektor layanan publik, termasuk analisis data cerdas, chatbot, pengolahan bahasa alami, dan sistem rekomendasi Studi ini juga mengkaji manfaat yang diperoleh oleh pemerintah dan masyarakat dari implementasi AI dalam layanan publik, seperti peningkatan kecepatan respon, pengambilan keputusan yang lebih akurat, dan penghematan anggaran. Namun, implementasi AI juga menghadirkan tantangan, termasuk masalah privasi data, etika, dan kebijakan yang harus diatasi. Melalui analisis kasus dan penelitian empiris, kami mempertimbangkan contoh nyata di berbagai negara yang telah sukses mengintegrasikan AI dalam layanan publik mereka, serta mengidentifikasi pelajaran yang dapat diambil dari pengalaman mereka. Akhirnya, kami menyimpulkan bahwa implementasi AI dalam layanan publik telah membawa perubahan signifikan dalam cara pemerintah berinteraksi dengan warganya dan memberikan layanan yang lebih efisien dan adaptif. Namun, perlu ada pendekatan yang berimbang antara inovasi teknologi dan perlindungan hak-hak individu serta transparansi dalam penggunaan AI dalam layanan publik agar menciptakan kepercayaan masyarakat. Kata Kunci: Implementasi; Artificial Intelligence; Pelayanan Publik","PeriodicalId":476352,"journal":{"name":"All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135364374","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-05DOI: 10.58939/afosj-las.v3i3.621
Muhammad Rahmat, Dedi Iskandar Batubara
Komitmen ini akan terus kita rawat dan kita wariskan pada generasi berikut. Pasalnya, khittah sekaligus ruh organisasi kita adalah pendidikan. Lahir dari kelompok diskusi (Debating Club) di Maktab Islam Tapanuli (MIT), saya pastikan hanya orang tidak belajar sejarah yang bisa meragukan jasa dan sumbangsih Al Washliyah dalam meningkatkan kecerdasan bangsa. Karel A Steenbrink saja tidak ragu menegaskan bahwa: mendiskusikan tema pendidikan di tanah Melayu takkan lengkap tanpa melibatkan Al Washliyah. Fakta ini sejatinya membuktikan kualitas pendidikan Al Washliyah yang mampu menjawab tantangan zaman. Bisa merespon dinamika yang berkembang di setiap era dan masa. Mampu memberikan solusi bagi seluruh persoalan yang dihadapi masyarakat. Serta sanggup menawarkan perpektif baru dalam menyongsong setiap perubahan. Rezim boleh berganti. Pemegang kebijakan bisa berubah. Kebudayaan akan terus memproduksi hal-hal baru. Dan lembaga pendidikan Al Washliyah akan selalu hadir untuk memproduksi manusia-manusia unggul di negeri ini.Kata Kunci: Pendidikan; Implementasi; Kurikulum Merdeka
这一承诺将继续滋养我们,并代代相传。毕竟,我们的组织是教育。我出生在伊斯兰Tapanuli (MIT)的Debating Club,我确保只有学习历史的人才会怀疑Washliyah在提高国家智力方面的贡献和贡献。Karel A Steenbrink毫不犹豫地断言:如果不涉及Al Washliyah,讨论马来教育主题将是不完整的。这一事实证明了沃什利亚的教育质量能够迎接时代的挑战。对每个时代和每个时代的动态都有反应。能够为整个社会所面临的问题提供了解决方案。以及新的能够提供透视中迎接任何变化。政权可以改变。保持者可以改变。文化将继续创造新事物。瓦什利亚的Al - Washliyah教育机构将永远在那里创造这个国家最优秀的人。关键词:教育;实施;独立的课程
{"title":"Pendidikan Al Washliyah dan Implementasi Kurikulum Merdeka Tahun 2024","authors":"Muhammad Rahmat, Dedi Iskandar Batubara","doi":"10.58939/afosj-las.v3i3.621","DOIUrl":"https://doi.org/10.58939/afosj-las.v3i3.621","url":null,"abstract":"Komitmen ini akan terus kita rawat dan kita wariskan pada generasi berikut. Pasalnya, khittah sekaligus ruh organisasi kita adalah pendidikan. Lahir dari kelompok diskusi (Debating Club) di Maktab Islam Tapanuli (MIT), saya pastikan hanya orang tidak belajar sejarah yang bisa meragukan jasa dan sumbangsih Al Washliyah dalam meningkatkan kecerdasan bangsa. Karel A Steenbrink saja tidak ragu menegaskan bahwa: mendiskusikan tema pendidikan di tanah Melayu takkan lengkap tanpa melibatkan Al Washliyah. Fakta ini sejatinya membuktikan kualitas pendidikan Al Washliyah yang mampu menjawab tantangan zaman. Bisa merespon dinamika yang berkembang di setiap era dan masa. Mampu memberikan solusi bagi seluruh persoalan yang dihadapi masyarakat. Serta sanggup menawarkan perpektif baru dalam menyongsong setiap perubahan. Rezim boleh berganti. Pemegang kebijakan bisa berubah. Kebudayaan akan terus memproduksi hal-hal baru. Dan lembaga pendidikan Al Washliyah akan selalu hadir untuk memproduksi manusia-manusia unggul di negeri ini.Kata Kunci: Pendidikan; Implementasi; Kurikulum Merdeka","PeriodicalId":476352,"journal":{"name":"All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135363273","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-05DOI: 10.58939/afosj-las.v3i3.622
Padian Adi Salamat Siregar
Kehidupan modern masyarakat saat ini menuntut nilai-niai untuk tetap tampil cantik dan menarik. Hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar, tidak diherankan lagi banyak wanita rela menghabiskan uangnya untuk pergi ke salon, ke klinik-klinik kecantikan ataupun membeli kosmetik untuk memoles wajahnya agar terlihat cantik, putih dan mulus. Konsumen adalah setiap orang pemakai atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk. Pada kenyataanya masih banyak produsen yang tidak bertanggung jawab dengan menjual produk kosmetika yang tidak memenuhi persyaratan. Faktor-faktor yang menyebabkan pengedar mengedarkan kosmetik illegal adalah faktor ekonomi, lemahnya aturan hukum, kurangnya kordinasi antar lembaga, ketidakmampuan pemilik merek kosmetik untuk mencegah pemalsuan, kurangnya tanggungjawab masyarakat yang membiarkan menjual kosmetik illegal di lingkungannya, tingkat penghasilan dan pendidikan yang rendah, kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap kosmetik palsu dan asli, mudahnya mendapatkan bahan baku kosmetik serta faktor tingginya permintaan kosmetik dari konsumen. Penegakan hukum terhadap pengedar kosmetik illegal oleh pihak kepolisian adalah dengan upaya penal dan non penal. Kendala penegakan hukum terhadap pengedar kosmetik illegal oleh pihak kepolisian secara penal adalah waktu dan lokasi terjadinya kejahatan peredaran kosmetik illegal selalu berpindah-pindah, pelaku tidak langsung tertangkap, kurangnya partisipasi saksi dalam memberikan keterangan dalam proses penyidikan sedangkan kendala dalam upaya non penal adalah kurangnya informasi yang diperoleh dari pihak korban sebagi pelapor.Kata Kunci: Penegakan Hukum; Pengedar Kosmetik Illegal; Pihak Kepolisian
{"title":"Penegakan Hukum terhadap Pengedar Kosmetik Illegal oleh Pihak Kepolisian","authors":"Padian Adi Salamat Siregar","doi":"10.58939/afosj-las.v3i3.622","DOIUrl":"https://doi.org/10.58939/afosj-las.v3i3.622","url":null,"abstract":"Kehidupan modern masyarakat saat ini menuntut nilai-niai untuk tetap tampil cantik dan menarik. Hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar, tidak diherankan lagi banyak wanita rela menghabiskan uangnya untuk pergi ke salon, ke klinik-klinik kecantikan ataupun membeli kosmetik untuk memoles wajahnya agar terlihat cantik, putih dan mulus. Konsumen adalah setiap orang pemakai atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk. Pada kenyataanya masih banyak produsen yang tidak bertanggung jawab dengan menjual produk kosmetika yang tidak memenuhi persyaratan. Faktor-faktor yang menyebabkan pengedar mengedarkan kosmetik illegal adalah faktor ekonomi, lemahnya aturan hukum, kurangnya kordinasi antar lembaga, ketidakmampuan pemilik merek kosmetik untuk mencegah pemalsuan, kurangnya tanggungjawab masyarakat yang membiarkan menjual kosmetik illegal di lingkungannya, tingkat penghasilan dan pendidikan yang rendah, kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap kosmetik palsu dan asli, mudahnya mendapatkan bahan baku kosmetik serta faktor tingginya permintaan kosmetik dari konsumen. Penegakan hukum terhadap pengedar kosmetik illegal oleh pihak kepolisian adalah dengan upaya penal dan non penal. Kendala penegakan hukum terhadap pengedar kosmetik illegal oleh pihak kepolisian secara penal adalah waktu dan lokasi terjadinya kejahatan peredaran kosmetik illegal selalu berpindah-pindah, pelaku tidak langsung tertangkap, kurangnya partisipasi saksi dalam memberikan keterangan dalam proses penyidikan sedangkan kendala dalam upaya non penal adalah kurangnya informasi yang diperoleh dari pihak korban sebagi pelapor.Kata Kunci: Penegakan Hukum; Pengedar Kosmetik Illegal; Pihak Kepolisian","PeriodicalId":476352,"journal":{"name":"All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135363272","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-05DOI: 10.58939/afosj-las.v3i3.620
Dedi Iskandar Batubara, Muhammad Rahmat
Jika melihat data dan fakta sosio-geografis, tidak ada yang bisa membantah Indonesia sebagai salah satu negara paling majemuk dan heterogen. Dengan luas mencapai 8.3 juta kilometer persegi, Indonesia punya 17.499 pulau, dihuni oleh 273.8 juta jiwa, 300 kelompok etnik, 1.340 suku bangsa, 742 bahasa daerah, dan 6 agama resmi yang diakui negara. Data ini menempatkan Indonesia pada posisi ke-2 negara dengan bahasa daerah terbanyak di dunia. Hanya kalah dari Papua Nugini yang punya 840 bahasa daerah. Indonesia juga berada di posisi ke-2 sebagai negara dengan keragaman suku di dunia. Hanya kalah dari India yang punya 2.000 kelompok etnis. Dengan tingkat heterogenitas yang begitu tinggi di semua aspek kehidupan, wajar jika diskursus tentang multikulturalisme tetap aktual untuk didiskusikan. Apalagi realitas muttakhir menunjukkan bahwa Indonesia berada dalam kegamangan peradaban. Ketika negara-negara yang secara tegas mengklaim sebagai kapitalis, komunis, dan Islamis berkompetisi meretas kemajuan, Indonesia justru terkesan masih sibuk mencari formula yang paling tepat yang bisa membuncahkan semua potensi bangsa. Pancasila memang telah ditetapkan sebagai dasar negara, dan sudah terbukti bisa dijadikan sebagai titik temu sekaligus pemersatu semua identitas dan kepentingan. Tapi ibarat rumah, persatuan hakikatnya adalah pondasi yang menempati posisi terbawah pada suatu bangunan. Menyelesaikan pembuatan pondasi, bukan berarti sudah menyelesaikan pendirian bangunan. Tapi baru menuntaskan tahapan pertama saja. Masih banyak tahapan lain yang harus dilakukan. Dalam konteks ini kita bisa meneladani sejarah hijrah Rasulullah Saw. dari Mekah ke Yatsrib atau Madinah. Langkah pertama yang beliau lakukan adalah mempersatukan Anshar dan Muhajirin.Kata Kunci: Hijrah; Pembentukan; Civil Society
{"title":"Hijrah dan Pembentukan Civil Society","authors":"Dedi Iskandar Batubara, Muhammad Rahmat","doi":"10.58939/afosj-las.v3i3.620","DOIUrl":"https://doi.org/10.58939/afosj-las.v3i3.620","url":null,"abstract":"Jika melihat data dan fakta sosio-geografis, tidak ada yang bisa membantah Indonesia sebagai salah satu negara paling majemuk dan heterogen. Dengan luas mencapai 8.3 juta kilometer persegi, Indonesia punya 17.499 pulau, dihuni oleh 273.8 juta jiwa, 300 kelompok etnik, 1.340 suku bangsa, 742 bahasa daerah, dan 6 agama resmi yang diakui negara. Data ini menempatkan Indonesia pada posisi ke-2 negara dengan bahasa daerah terbanyak di dunia. Hanya kalah dari Papua Nugini yang punya 840 bahasa daerah. Indonesia juga berada di posisi ke-2 sebagai negara dengan keragaman suku di dunia. Hanya kalah dari India yang punya 2.000 kelompok etnis. Dengan tingkat heterogenitas yang begitu tinggi di semua aspek kehidupan, wajar jika diskursus tentang multikulturalisme tetap aktual untuk didiskusikan. Apalagi realitas muttakhir menunjukkan bahwa Indonesia berada dalam kegamangan peradaban. Ketika negara-negara yang secara tegas mengklaim sebagai kapitalis, komunis, dan Islamis berkompetisi meretas kemajuan, Indonesia justru terkesan masih sibuk mencari formula yang paling tepat yang bisa membuncahkan semua potensi bangsa. Pancasila memang telah ditetapkan sebagai dasar negara, dan sudah terbukti bisa dijadikan sebagai titik temu sekaligus pemersatu semua identitas dan kepentingan. Tapi ibarat rumah, persatuan hakikatnya adalah pondasi yang menempati posisi terbawah pada suatu bangunan. Menyelesaikan pembuatan pondasi, bukan berarti sudah menyelesaikan pendirian bangunan. Tapi baru menuntaskan tahapan pertama saja. Masih banyak tahapan lain yang harus dilakukan. Dalam konteks ini kita bisa meneladani sejarah hijrah Rasulullah Saw. dari Mekah ke Yatsrib atau Madinah. Langkah pertama yang beliau lakukan adalah mempersatukan Anshar dan Muhajirin.Kata Kunci: Hijrah; Pembentukan; Civil Society","PeriodicalId":476352,"journal":{"name":"All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135364372","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-05DOI: 10.58939/afosj-las.v3i3.619
Alfitriana Purba, Alkausar Saragih
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran teknologi pendidikan dalam mengubah lanskap pendidikan bahasa Indonesia di era digital. Metode yang digunakan melibatkan survei literatur untuk mengidentifikasi perkembangan terkini dalam penerapan teknologi pendidikan dalam pendidikan bahasa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknologi pendidikan telah memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas dan efisiensi pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran jarak jauh melalui platform seperti Zoom dan Google Meet, dan mendorong inovasi dalam strategi pengajaran. Penelitian ini juga bahwa peran teknologi pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga mempengaruhi paradigma pembelajaran dengan mengubah pandangan tentang peran guru dan siswa. Meskipun demikian, penggunaan teknologi pendidikan juga menimbulkan tantangan, seperti masalah aksesibilitas dan dampak sosial-psikologis pada peserta didik. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang matang untuk mengintegrasikan teknologi pendidikan dengan efektif dalam kurikulum pendidikan bahasa. Penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana teknologi pendidikan berperan dalam mempengaruhi transformasi pendidikan bahasa Indonesia di era digital. Melalui penggabungan antara tujuan, metode, dan hasil penelitian ini, kita dapat lebih memahami kompleksitas peran teknologi pendidikan dalam membentuk pendidikan yang lebih adaptif dan relevan dengan perkembangan zaman.Kata Kunci: Teknologi, Transformasi, Era Digital
{"title":"Peran Teknologi dalam Transformasi Pendidikan Bahasa Indonesia di Era Digital","authors":"Alfitriana Purba, Alkausar Saragih","doi":"10.58939/afosj-las.v3i3.619","DOIUrl":"https://doi.org/10.58939/afosj-las.v3i3.619","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran teknologi pendidikan dalam mengubah lanskap pendidikan bahasa Indonesia di era digital. Metode yang digunakan melibatkan survei literatur untuk mengidentifikasi perkembangan terkini dalam penerapan teknologi pendidikan dalam pendidikan bahasa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknologi pendidikan telah memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas dan efisiensi pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran jarak jauh melalui platform seperti Zoom dan Google Meet, dan mendorong inovasi dalam strategi pengajaran. Penelitian ini juga bahwa peran teknologi pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga mempengaruhi paradigma pembelajaran dengan mengubah pandangan tentang peran guru dan siswa. Meskipun demikian, penggunaan teknologi pendidikan juga menimbulkan tantangan, seperti masalah aksesibilitas dan dampak sosial-psikologis pada peserta didik. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang matang untuk mengintegrasikan teknologi pendidikan dengan efektif dalam kurikulum pendidikan bahasa. Penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana teknologi pendidikan berperan dalam mempengaruhi transformasi pendidikan bahasa Indonesia di era digital. Melalui penggabungan antara tujuan, metode, dan hasil penelitian ini, kita dapat lebih memahami kompleksitas peran teknologi pendidikan dalam membentuk pendidikan yang lebih adaptif dan relevan dengan perkembangan zaman.Kata Kunci: Teknologi, Transformasi, Era Digital","PeriodicalId":476352,"journal":{"name":"All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135364373","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-26DOI: 10.58939/afosj-las.v3i3.613
Sheila Hani, Rini Rini, Beni Halimayus
Limbah ban bekas merupakan salah satu penyumbang limbah terbanyak. Hal ini dapat dipahami seiring dengan makin banyaknya jumlah kendaraan setiap tahunnya. Dengan banyaknya jumlah kendaraan bermotor yang ada saat ini tentu akan menghasilkan limbah ban yang besar pula. Ban yang tidak dapat digunakan kembali biasanya adalah ban yang alurnya sudah habis atau tipis. Mutu beton yang digunakan pada penelitian ini yaitu mutu beton fc’ 20 Mpa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan bahan potongan ban bekas kendaraan dengan kadar yang berbeda, yaitu: 0%, 1%, 1,5%, dan 2%. Beton adalah material utama yang digunakan dalam pembuatan bangunan. Seperti pada bangunan gedung, jembatan, jalan dan sebagainya. Beton banyak digunakan karena keunggulan-keunggulannya antara lain karena beton dapat dengan mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi, mampu memikul beban yang berat, tahan terhadap temperatur yang tinggi, dan biaya pemeliharaan yang atau mudah dalam perawatan.Hasil kuat tekan beton tanpa bahan tambah atau beton normal, di umur 28 hari mancapai 23,08 Mpa. Dari hasil kuat tekan beton modifikasi dengan penambahan ban bekas maka kuat tekan tertinggi terdapat pada penambahan ban bekas 1% dengan kekuatan beton 24,11 Mpa dan paling rendah penambahan bekas 2% dengan kekuatan beton 18,78 Mpa. Penggunaan ban bekas untuk peneliti selanjutnya disarankan tidak melebihi 1%. Kata Kunci: ban bekas; beton limbah; kuat tekan
{"title":"Pengaruh Penambahan Potongan Ban Bekas Terhadap Kuat Tekan Beton FC’ 20 Mpa","authors":"Sheila Hani, Rini Rini, Beni Halimayus","doi":"10.58939/afosj-las.v3i3.613","DOIUrl":"https://doi.org/10.58939/afosj-las.v3i3.613","url":null,"abstract":"Limbah ban bekas merupakan salah satu penyumbang limbah terbanyak. Hal ini dapat dipahami seiring dengan makin banyaknya jumlah kendaraan setiap tahunnya. Dengan banyaknya jumlah kendaraan bermotor yang ada saat ini tentu akan menghasilkan limbah ban yang besar pula. Ban yang tidak dapat digunakan kembali biasanya adalah ban yang alurnya sudah habis atau tipis. Mutu beton yang digunakan pada penelitian ini yaitu mutu beton fc’ 20 Mpa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan bahan potongan ban bekas kendaraan dengan kadar yang berbeda, yaitu: 0%, 1%, 1,5%, dan 2%. Beton adalah material utama yang digunakan dalam pembuatan bangunan. Seperti pada bangunan gedung, jembatan, jalan dan sebagainya. Beton banyak digunakan karena keunggulan-keunggulannya antara lain karena beton dapat dengan mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi, mampu memikul beban yang berat, tahan terhadap temperatur yang tinggi, dan biaya pemeliharaan yang atau mudah dalam perawatan.Hasil kuat tekan beton tanpa bahan tambah atau beton normal, di umur 28 hari mancapai 23,08 Mpa. Dari hasil kuat tekan beton modifikasi dengan penambahan ban bekas maka kuat tekan tertinggi terdapat pada penambahan ban bekas 1% dengan kekuatan beton 24,11 Mpa dan paling rendah penambahan bekas 2% dengan kekuatan beton 18,78 Mpa. Penggunaan ban bekas untuk peneliti selanjutnya disarankan tidak melebihi 1%. Kata Kunci: ban bekas; beton limbah; kuat tekan","PeriodicalId":476352,"journal":{"name":"All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety","volume":"173 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135236920","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-26DOI: 10.58939/afosj-las.v3i3.614
Nurmayana Nurmayana, Mirwana Siska
The aim of this study was to find out the types of text are found in brochure hotel in Indonesia and to know the more dominant text are found in brochure hotel in Indonesia. The methodology adopted in this research was descriptive qualitative methods. The source of the data was taken from the texts of brochures hotel in Indonesia. This brochures are found in the famous hotel, like JW Marriot (in Medan, Jakarta), Trans Luxury (in Bandung), Hotel Inn (in Jogja) The Kuta Beach Heritage (in Bali) which using brochure to introduce the hotel. The result of the study shows that brochures hotel in Indonesia contains 13 types which include 1 types of text; Hortatory Exposition. Keywords: Genre, Brochure, Hotel.
{"title":"Genre Analysis of Brochure Hotel in Indonesia","authors":"Nurmayana Nurmayana, Mirwana Siska","doi":"10.58939/afosj-las.v3i3.614","DOIUrl":"https://doi.org/10.58939/afosj-las.v3i3.614","url":null,"abstract":"The aim of this study was to find out the types of text are found in brochure hotel in Indonesia and to know the more dominant text are found in brochure hotel in Indonesia. The methodology adopted in this research was descriptive qualitative methods. The source of the data was taken from the texts of brochures hotel in Indonesia. This brochures are found in the famous hotel, like JW Marriot (in Medan, Jakarta), Trans Luxury (in Bandung), Hotel Inn (in Jogja) The Kuta Beach Heritage (in Bali) which using brochure to introduce the hotel. The result of the study shows that brochures hotel in Indonesia contains 13 types which include 1 types of text; Hortatory Exposition. Keywords: Genre, Brochure, Hotel.","PeriodicalId":476352,"journal":{"name":"All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135236921","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-26DOI: 10.58939/afosj-las.v3i3.612
Rini Rini
Penelitian Analisis Karakteristi parkir pada badan jalan Sudirman Kota Binjai ber tujuan untuk mengetahui karaktarestik atau situasi parkir pada badan jalan Sudirman yang mengakibatkan kemacetan terjadi. Salah satu jalan protokol yang umumnya mengalami kemacetan adalah Jalan Jenderal Sudirman. Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian survey untuk mengambil data primer langsung dieroleh dari survey kenderaan berupa akumulasi parkir, volume, indeks parkir dan ruang parkir. Penulis melakukan penelitian dan survei dimana Ruas jalan pada Jalan Jenderal Sudirman bagian kanan dijadikan lahan parkir 45 derajat sehingga memakai lahan satu lajur pada jalan tersebut, sehingga ruas jalan pada Jalan Jenderal Sudirman yaitu 3 lajur 1 arah terbagi. Akumulasi maksimal tertinggi pada hari Sabtu yakni 98 kendaraan,volume parkir terbesar untuk mobil terjadi pada hari Sabtu sebanyak 316 kendaraan yang masuk selama 11 jam penelitian, kebutuhan ruang parkir Mobil pada jam puncak akumulasi selama 11 jam penelitian di hari Sabtu membutuhan KRP yang sangat tinggi sebesar 626.5 m2. Untuk mengatasi kemacetan jalan perlu memperluas lahan parkir setidaknya menjadi 60 derajat atau metode atau system buka tutup lahan parkir menindak tegas sipelanggar dengan memberi pelanggaran tilang.Kata Kunci: Parkir, Kapasitas, Volume Parkir, Akumulasi Parkir
在Binjai city Sudirman street的车体上进行了性格分析,以了解Sudirman street车体的特性或状况,导致了交通堵塞。最常见的交通堵塞路线之一是苏迪曼将军的道路。采用的研究方法是一种调查方法,从车辆累加、体积、停车索引和停车空间等调查直接获取原始数据。作者做了一项调查和调查,在苏迪曼将军的右车道上设置了45度的停车地点,这使得苏迪曼将军的街道分成了3条路。周六最高累计最多也就是98,体积最大的停车场车辆车周六发生的车辆共有316室11小时研究,需要把车停在高峰时间长达11小时的研究积累在周六需要很高的KRP 626。5万m2。为了解决交通堵塞,我们需要将停车场扩大到至少60度或方法或系统。关键词:停车、容量、停车次数、停车累积
{"title":"Analisis Karakteristik Parkir pada Jalan Sudirman Kota Binjai","authors":"Rini Rini","doi":"10.58939/afosj-las.v3i3.612","DOIUrl":"https://doi.org/10.58939/afosj-las.v3i3.612","url":null,"abstract":"Penelitian Analisis Karakteristi parkir pada badan jalan Sudirman Kota Binjai ber tujuan untuk mengetahui karaktarestik atau situasi parkir pada badan jalan Sudirman yang mengakibatkan kemacetan terjadi. Salah satu jalan protokol yang umumnya mengalami kemacetan adalah Jalan Jenderal Sudirman. Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian survey untuk mengambil data primer langsung dieroleh dari survey kenderaan berupa akumulasi parkir, volume, indeks parkir dan ruang parkir. Penulis melakukan penelitian dan survei dimana Ruas jalan pada Jalan Jenderal Sudirman bagian kanan dijadikan lahan parkir 45 derajat sehingga memakai lahan satu lajur pada jalan tersebut, sehingga ruas jalan pada Jalan Jenderal Sudirman yaitu 3 lajur 1 arah terbagi. Akumulasi maksimal tertinggi pada hari Sabtu yakni 98 kendaraan,volume parkir terbesar untuk mobil terjadi pada hari Sabtu sebanyak 316 kendaraan yang masuk selama 11 jam penelitian, kebutuhan ruang parkir Mobil pada jam puncak akumulasi selama 11 jam penelitian di hari Sabtu membutuhan KRP yang sangat tinggi sebesar 626.5 m2. Untuk mengatasi kemacetan jalan perlu memperluas lahan parkir setidaknya menjadi 60 derajat atau metode atau system buka tutup lahan parkir menindak tegas sipelanggar dengan memberi pelanggaran tilang.Kata Kunci: Parkir, Kapasitas, Volume Parkir, Akumulasi Parkir","PeriodicalId":476352,"journal":{"name":"All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety","volume":"144 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135236918","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-26DOI: 10.58939/afosj-las.v3i3.615
Nova Riani
Krisis pembelajaran yang terjadi sebagai akibat dari pandemic covid19 telah memberi dampak yang mendasar terhadap perkembangan Pendidikan di Indonesia. Penerapan model Project Based Learning (PjBL) merupakan implementasi dari Kurikulum Merdeka, yang menjadi upaya dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) untuk memperbaiki krisis dan pemulihan pembelajaran setelah pandemi covid-19. Penulisan ini bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada pembaca mengenai efektifitas Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai kurikulum merdeka dalam pendidikan matematika. Teknik yang digunakan adalah teknik studi kepustakaan atau library research yang melibatkan pencarian dan pengumpulan data-data yang relevan, kemudian mencocokkan informasi tersebut dengan topik yang akan dibahas atau ditulis. Hasil penelitian terhadap model PjBL sangat efektif bagi pertumbuhan minat belajar matematika di antara peserta didik. Penciptaan model PjBL telah memberikan dampak yang menguntungkan bagi perkembangan kemampuan matematika peserta didik dan menjadi strategi kesiap siagaan menghadapi pandemi.Kata Kunci: Efektivitas, Project Based Learning, Kurikulum Merdeka, Matematika.
{"title":"Efektifitas Project Based Learning (Pjbl) Sebagai Bentuk Implementasi Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran Matematika","authors":"Nova Riani","doi":"10.58939/afosj-las.v3i3.615","DOIUrl":"https://doi.org/10.58939/afosj-las.v3i3.615","url":null,"abstract":"Krisis pembelajaran yang terjadi sebagai akibat dari pandemic covid19 telah memberi dampak yang mendasar terhadap perkembangan Pendidikan di Indonesia. Penerapan model Project Based Learning (PjBL) merupakan implementasi dari Kurikulum Merdeka, yang menjadi upaya dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) untuk memperbaiki krisis dan pemulihan pembelajaran setelah pandemi covid-19. Penulisan ini bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada pembaca mengenai efektifitas Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai kurikulum merdeka dalam pendidikan matematika. Teknik yang digunakan adalah teknik studi kepustakaan atau library research yang melibatkan pencarian dan pengumpulan data-data yang relevan, kemudian mencocokkan informasi tersebut dengan topik yang akan dibahas atau ditulis. Hasil penelitian terhadap model PjBL sangat efektif bagi pertumbuhan minat belajar matematika di antara peserta didik. Penciptaan model PjBL telah memberikan dampak yang menguntungkan bagi perkembangan kemampuan matematika peserta didik dan menjadi strategi kesiap siagaan menghadapi pandemi.Kata Kunci: Efektivitas, Project Based Learning, Kurikulum Merdeka, Matematika.","PeriodicalId":476352,"journal":{"name":"All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135236919","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-30DOI: 10.58939/afosj-las.v3i2.600
Marioga Pardede, Yona Gulo
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan informasi kepada pembacara tentang pengaruh agama terhadap pelestarian budaya, sehingga dapat memeberikan pengetahuan akan pentingnya pelestarian budaya dan diselaraskan dengan ajaran agama masyarakat masing-masing. Metode penulisan karya ilmiah ini dengan membaca berbagai sumber informasi terpercaya, peraturan pemerintah dan buku referensi. Kemudin hasilnya dirangkai sesuai dengan topik bahasan dengan meberikan narasi yang bersifat memberikan informasi dan saran. Kesimpulan pembahasan Kesimpulannya, agama dan budaya memanglah dua hal yang berbeda. Akan tetapi perbedaan ini bukanlah hal yang perlu dibenturkan. Kita sebenarnya bisa berjalan berdampingan dan sama-sama memperoleh kedamaian dalam menjalani kehidupan. Hanya saja, masih diperlukan kesadaran setiap insan untuk menerapkan nilai toleransi. Perlu menjadi catatan bahwa budaya harus bersandarkan kepada nilai-nilai agama. Sebagai contoh pada agama islam ada yang namanya larangan mutlak seperti larang sirik atau menduakan Tuhan, sehingga jika ada budaya yang mengarah kepada pelaksanaan egiatan sirik maka yang dipilih adalah agama bukan budaya. Sebagai contoh budaya memberi persembahan kepada leluhur melalui sesajen, dan lain sebagainya. Perlu dikaji, diuji dan diluruskan semua niat yang dilakukan pada budaya yang bertentangan dengan agama jika ada.Kata Kunci : Agama; Pelestarian; Budaya.
{"title":"Pengaruh Agama terhadap Pelestarian Budaya","authors":"Marioga Pardede, Yona Gulo","doi":"10.58939/afosj-las.v3i2.600","DOIUrl":"https://doi.org/10.58939/afosj-las.v3i2.600","url":null,"abstract":"Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan informasi kepada pembacara tentang pengaruh agama terhadap pelestarian budaya, sehingga dapat memeberikan pengetahuan akan pentingnya pelestarian budaya dan diselaraskan dengan ajaran agama masyarakat masing-masing. Metode penulisan karya ilmiah ini dengan membaca berbagai sumber informasi terpercaya, peraturan pemerintah dan buku referensi. Kemudin hasilnya dirangkai sesuai dengan topik bahasan dengan meberikan narasi yang bersifat memberikan informasi dan saran. Kesimpulan pembahasan Kesimpulannya, agama dan budaya memanglah dua hal yang berbeda. Akan tetapi perbedaan ini bukanlah hal yang perlu dibenturkan. Kita sebenarnya bisa berjalan berdampingan dan sama-sama memperoleh kedamaian dalam menjalani kehidupan. Hanya saja, masih diperlukan kesadaran setiap insan untuk menerapkan nilai toleransi. Perlu menjadi catatan bahwa budaya harus bersandarkan kepada nilai-nilai agama. Sebagai contoh pada agama islam ada yang namanya larangan mutlak seperti larang sirik atau menduakan Tuhan, sehingga jika ada budaya yang mengarah kepada pelaksanaan egiatan sirik maka yang dipilih adalah agama bukan budaya. Sebagai contoh budaya memberi persembahan kepada leluhur melalui sesajen, dan lain sebagainya. Perlu dikaji, diuji dan diluruskan semua niat yang dilakukan pada budaya yang bertentangan dengan agama jika ada.Kata Kunci : Agama; Pelestarian; Budaya.","PeriodicalId":476352,"journal":{"name":"All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136364869","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}