Kegiatan Pengabdian ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu guru-guru SD Negeri Binilaka, Desa Oeltuah, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang dalam melakukan pembelajaran di kelas agar dapat membuat atau merancang dan menggunakan alat peraga sebagai salah satu media pembelajaran matematika. Kurangnya kemampuan guru-guru SD Negeri Binilaka dalam merancang media pembelajaran berupa alat peraga matematika berbasis lingkungan secara umum masih rendah, namun pada kenyataannya penggunaan media pembelajaran berupa alat peraga dalam meningkatkan pemahaman konsep matematika bagi siswa khususnya SD kelas rendah menjadi salah satu faktor penting dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Penggunaan alat peraga berbasis lingkungan sangat memungkinkan siswa memahami konsep matematika akan lebih baik karena alat peraga yang digunakan berada di sekitar siswa. Sasaran kegiatan ini adalah guru SD Negeri Binilaka sebanyak 11 orang dan siswa SD kelas rendah sebanyak 18 orang. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah ceramah, diskusi, tanya jawab. Selain itu dilakukan pendampingan sebanyak 3 kali, sedangkan pelatihannya sebanyak 3 kali. Secara kuantitatif hasil kegiatan ini menunjukkan sebanyak 85,55% guru sangat puas dengan adanya kegiatan pelatihan pembuatan alat peraga matematika dan pendampingan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga. Sebab, dengan pelatihan seperti ini dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran matematika.
{"title":"PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBUATAN ALAT PERAGA MATEMATIKA BERBASIS LINGKUNGAN BAGI GURU-GURU KELAS RENDAH SD NEGERI BINILAKA","authors":"Aleksius Madu, Christine Krisnandari Ekowati, Dominikus Wara Sabon, Ofirenty Elyada Nubatonis, Magdalena Wangge, Fransiska Atrik Halim","doi":"10.23887/jwl.v12i2.59958","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jwl.v12i2.59958","url":null,"abstract":"Kegiatan Pengabdian ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu guru-guru SD Negeri Binilaka, Desa Oeltuah, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang dalam melakukan pembelajaran di kelas agar dapat membuat atau merancang dan menggunakan alat peraga sebagai salah satu media pembelajaran matematika. Kurangnya kemampuan guru-guru SD Negeri Binilaka dalam merancang media pembelajaran berupa alat peraga matematika berbasis lingkungan secara umum masih rendah, namun pada kenyataannya penggunaan media pembelajaran berupa alat peraga dalam meningkatkan pemahaman konsep matematika bagi siswa khususnya SD kelas rendah menjadi salah satu faktor penting dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Penggunaan alat peraga berbasis lingkungan sangat memungkinkan siswa memahami konsep matematika akan lebih baik karena alat peraga yang digunakan berada di sekitar siswa. Sasaran kegiatan ini adalah guru SD Negeri Binilaka sebanyak 11 orang dan siswa SD kelas rendah sebanyak 18 orang. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah ceramah, diskusi, tanya jawab. Selain itu dilakukan pendampingan sebanyak 3 kali, sedangkan pelatihannya sebanyak 3 kali. Secara kuantitatif hasil kegiatan ini menunjukkan sebanyak 85,55% guru sangat puas dengan adanya kegiatan pelatihan pembuatan alat peraga matematika dan pendampingan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga. Sebab, dengan pelatihan seperti ini dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran matematika.","PeriodicalId":486202,"journal":{"name":"Widya Laksana","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135989533","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-31DOI: 10.23887/jwl.v12i2.59307
I Wayan Gde Wahyu Purna Anggara, None Ayu Aryista Dewi, None Luh Gde Krisna Dewi
Gaya hidup yang dinamis ditambah minimnya pengetahuan pengelolaan keuangan membuat para millenial merasa sulit untuk mengatur keuangan. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pelatihan tentang pengelolaan keuangan personal yang menyasar generasi millenial di Banjar Dharma Santi Desa Ubung Kaja-Denpasar, Bali. Berdasarkan hasil diskusi dan wawancara pada tahap pendahuluan ditemukan bahwa anggota belum sepenuhnya memahami pentingnya pengelolaan keuangan personal dan belum melakukan pengelolaan keuangan secara terstruktur. Metode yang digunakan pada pengabdian ini mengambil bentuk berupa diskusi dan pelatihan secara online mengenai keuangan personal dan akuntansi untuk pengelolaan keuangan yang terstruktur. Hasil dan capaian dari pengabdian ini dapat meningkatkan perhatian generasi milenial untuk melakukan pengelolaan keuangan personal guna menghindari kesulitan keuangan di kemudian hari. Pengabdian ini juga memberikan tambahan pengetahuan mengenai prinsip dasar pengelolaan keuangan dan penerapan akuntansi untuk pengelolaan keuangan bisnis generasi milenial di masa depan.
{"title":"PENERAPAN AKUNTANSI DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN PERSONAL UNTUK MEWUJUDKAN MILENIAL CERDAS KEUANGAN","authors":"I Wayan Gde Wahyu Purna Anggara, None Ayu Aryista Dewi, None Luh Gde Krisna Dewi","doi":"10.23887/jwl.v12i2.59307","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jwl.v12i2.59307","url":null,"abstract":"Gaya hidup yang dinamis ditambah minimnya pengetahuan pengelolaan keuangan membuat para millenial merasa sulit untuk mengatur keuangan. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pelatihan tentang pengelolaan keuangan personal yang menyasar generasi millenial di Banjar Dharma Santi Desa Ubung Kaja-Denpasar, Bali. Berdasarkan hasil diskusi dan wawancara pada tahap pendahuluan ditemukan bahwa anggota belum sepenuhnya memahami pentingnya pengelolaan keuangan personal dan belum melakukan pengelolaan keuangan secara terstruktur. Metode yang digunakan pada pengabdian ini mengambil bentuk berupa diskusi dan pelatihan secara online mengenai keuangan personal dan akuntansi untuk pengelolaan keuangan yang terstruktur. Hasil dan capaian dari pengabdian ini dapat meningkatkan perhatian generasi milenial untuk melakukan pengelolaan keuangan personal guna menghindari kesulitan keuangan di kemudian hari. Pengabdian ini juga memberikan tambahan pengetahuan mengenai prinsip dasar pengelolaan keuangan dan penerapan akuntansi untuk pengelolaan keuangan bisnis generasi milenial di masa depan.
","PeriodicalId":486202,"journal":{"name":"Widya Laksana","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135989532","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-31DOI: 10.23887/jwl.v12i2.55751
Putu Rima Sintyadewi, Ida Ayu Putu Ary Widnyani, I Gusti Agung Yogi Rabani RS
Mewabahnya Pandemi Covid-19 menyebakan perekonomian seluruh Dunia terpuruk, sehingga secara langsung berefek pada sektor pariwisata di Bali khususnya juga bagi masyarakat Desa Rendang yang menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu mata pencaharian untuk menghidupi keluarga. Dampak secara tidak langsung dirasakan oleh para petani yang memilki kekhawatiran hasil pertaniannya tidak laku akibat konsumen tidak hanya berasal dari masyarakat umum saja, tetapi juga dari restoran dan hotel yang tutup akibat terdampak Covid-19. Tujuan dari PKM ini adalah memberdayakan kelompok PKK Desa Rendang (mitra) dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan pengolahan hasil pertanian lokal dalam hal ini labu kuning, sehingga diharapkan mitra lebih mandiri dan ikut berperan aktif untuk membantu perekonomian keluarga. Hasil dari PKM ini adalah bertambahnya pengetahuan mitra dalam mengolah labu kuning menjadi produk tepung dengan dihasilkannya output berupa produk ”Waluh Bali”. Seluruh mitra (100%) menyatakan pelatihan ini sangat bermanfaat serta menambah pengetahuan dan ketrampilan mitra dalam mengolah hasil pertanian menjadi produk yang inovatif.
{"title":"PELATIHAN PENGOLAHAN LABU KUNING MENJADI PRODUK TEPUNG KAYA BETA KAROTEN","authors":"Putu Rima Sintyadewi, Ida Ayu Putu Ary Widnyani, I Gusti Agung Yogi Rabani RS","doi":"10.23887/jwl.v12i2.55751","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jwl.v12i2.55751","url":null,"abstract":"Mewabahnya Pandemi Covid-19 menyebakan perekonomian seluruh Dunia terpuruk, sehingga secara langsung berefek pada sektor pariwisata di Bali khususnya juga bagi masyarakat Desa Rendang yang menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu mata pencaharian untuk menghidupi keluarga. Dampak secara tidak langsung dirasakan oleh para petani yang memilki kekhawatiran hasil pertaniannya tidak laku akibat konsumen tidak hanya berasal dari masyarakat umum saja, tetapi juga dari restoran dan hotel yang tutup akibat terdampak Covid-19. Tujuan dari PKM ini adalah memberdayakan kelompok PKK Desa Rendang (mitra) dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan pengolahan hasil pertanian lokal dalam hal ini labu kuning, sehingga diharapkan mitra lebih mandiri dan ikut berperan aktif untuk membantu perekonomian keluarga. Hasil dari PKM ini adalah bertambahnya pengetahuan mitra dalam mengolah labu kuning menjadi produk tepung dengan dihasilkannya output berupa produk ”Waluh Bali”. Seluruh mitra (100%) menyatakan pelatihan ini sangat bermanfaat serta menambah pengetahuan dan ketrampilan mitra dalam mengolah hasil pertanian menjadi produk yang inovatif.","PeriodicalId":486202,"journal":{"name":"Widya Laksana","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135989836","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-31DOI: 10.23887/jwl.v12i2.45973
Elizabeth Prima, Putu Indah Lestari
Abstrak Minimnya minat baca siswa termasuk dalam permasalahan pendidikan nasional yang perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah karena permasalahan tersebut memberikan dampak yang cukup serius bagi kemajuan negara. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan upaya kebijakan pemerintah membangun budaya literasi dalam dunia pendidikan supaya tercipta budaya membaca dan menulis melalui pelibatan warga sekolah, akademisi, penerbit, masyarakat, dan pemangku jabatan. Terbatasnya pengetahuan guru akan pentingnya pengembangan literasi awal di kelas permulaan dapat berdampak pada motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Untuk itu tim pengusul memberikan solusi dalam menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu dengan mengadakan workshop literasi awal. Hasil kegiatan ini adalah respon positif mitra yang mendapatkan pengetahuan akan pentingnya literasi sekolah bagi siswa sekolah dasar. Harapannya guru dapat kreativitas sehingga mampu meningkatkan minat baca dan antusias dari siswa sekolah dasar dalam melaksanakan kegiatan literasi baca dan tulis.
{"title":"GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS) DI SDN PANJER DENPASAR SELATAN, PROVINSI BALI","authors":"Elizabeth Prima, Putu Indah Lestari","doi":"10.23887/jwl.v12i2.45973","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jwl.v12i2.45973","url":null,"abstract":"Abstrak Minimnya minat baca siswa termasuk dalam permasalahan pendidikan nasional yang perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah karena permasalahan tersebut memberikan dampak yang cukup serius bagi kemajuan negara. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan upaya kebijakan pemerintah membangun budaya literasi dalam dunia pendidikan supaya tercipta budaya membaca dan menulis melalui pelibatan warga sekolah, akademisi, penerbit, masyarakat, dan pemangku jabatan. Terbatasnya pengetahuan guru akan pentingnya pengembangan literasi awal di kelas permulaan dapat berdampak pada motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Untuk itu tim pengusul memberikan solusi dalam menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu dengan mengadakan workshop literasi awal. Hasil kegiatan ini adalah respon positif mitra yang mendapatkan pengetahuan akan pentingnya literasi sekolah bagi siswa sekolah dasar. Harapannya guru dapat kreativitas sehingga mampu meningkatkan minat baca dan antusias dari siswa sekolah dasar dalam melaksanakan kegiatan literasi baca dan tulis.","PeriodicalId":486202,"journal":{"name":"Widya Laksana","volume":"102 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135989826","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-31DOI: 10.23887/jwl.v12i2.66759
Yuni Astuti, None Erianti, Dedi Supendra
Data dari Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) ditemukan 2,1% siswa yang aktif menekuni cabang olahraga. DBON ini merupakan dokumen rencana induk yang berisi tentang arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional yang dilakukan secara efektif, efisien, unggul, terukur, sistematis, akuntabel dna berkelanjutan dalam lingkup olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi dan industry olahraga. Data yang ditemukan bahwa: deteksi bakat belum dilakukan dari usia dini, 2) pemilihan untuk bibit-bibit atlet yang akan dilakukan pembinaan hanya berdasarkan pengamatan dari seorang guru olahraga atau pelatih dan tidak berdasarkan data yang akurat menggunakan instrument yang tepat, 3) belum adanya sistem yang baku dalam menjaring siswa yang memiliki bakat yang akan diberikan pembinaan untuk cabang olahraga. oleh sebab itu perlunya untuk melakukan deteksi bakat untuk siswa di sekolah dasar khusus untuk mendeteksi bakat cabang olahraga bolavoli yang akan dilakukan pembinaan secara kontinue. Pelaksanaan program deteksi bakat ini merupakan suatu system dalam melahirkan atlet-atlet profesional yang dilakukan oleh beberapa negara yang terstruktur dan terukur.
{"title":"PENDAMPINGAN DETEKSI BAKAT OLAHRAGA BOLAVOLI BERBASIS ONLINE WEBPLATFORM SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA PADANG","authors":"Yuni Astuti, None Erianti, Dedi Supendra","doi":"10.23887/jwl.v12i2.66759","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jwl.v12i2.66759","url":null,"abstract":"Data dari Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) ditemukan 2,1% siswa yang aktif menekuni cabang olahraga. DBON ini merupakan dokumen rencana induk yang berisi tentang arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional yang dilakukan secara efektif, efisien, unggul, terukur, sistematis, akuntabel dna berkelanjutan dalam lingkup olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi dan industry olahraga. Data yang ditemukan bahwa: deteksi bakat belum dilakukan dari usia dini, 2) pemilihan untuk bibit-bibit atlet yang akan dilakukan pembinaan hanya berdasarkan pengamatan dari seorang guru olahraga atau pelatih dan tidak berdasarkan data yang akurat menggunakan instrument yang tepat, 3) belum adanya sistem yang baku dalam menjaring siswa yang memiliki bakat yang akan diberikan pembinaan untuk cabang olahraga. oleh sebab itu perlunya untuk melakukan deteksi bakat untuk siswa di sekolah dasar khusus untuk mendeteksi bakat cabang olahraga bolavoli yang akan dilakukan pembinaan secara kontinue. Pelaksanaan program deteksi bakat ini merupakan suatu system dalam melahirkan atlet-atlet profesional yang dilakukan oleh beberapa negara yang terstruktur dan terukur.","PeriodicalId":486202,"journal":{"name":"Widya Laksana","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135989210","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wisata Jurang Senggani merupakan wisata alam yang ada di Desa Nglurup Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung. Spot wisata yang ada di wisata jurang senggani antara lain camping area, air terjun, sungai senggani, dan akses pendakian Gunung Wilis. Berdasarkan observasi lapangan, diketahui bahwa selama covid-19 akses wisata jurang senggani ditutup total sehingga mengakibatkan beberapa fasilitas mengalami kerusakan karena tidak dirawat. Hal tersebut berdampak pada turunnya minat kunjung wisatawan pasca covid-19. Berdasarkan permasalah yang ada, dibutuhkan suatu usaha guna meningkatkan kembali minat kunjung wisatawan dan menumbuhkan resiliensi wisata. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yakni pembuatan Virtual Reality Tour Jurang Senggani yang dapat memberikan gambaran kondisi riil Jurang Senggani dalam foto 360 derajat. Hal ini akan terasa lebih nyata jika dibantu dengan adanya Kacamata VR. Hasil dari adanya kegiatan pengabdian mahasiswa ini yakni mampu meningkatkan minat kunjung calon wisatawan ke wisata Jurang Senggani.
{"title":"PROMOSI WISATA ALAM MELALUI PENGEMBANGAN VIRTUAL REALITY TOUR DI WISATA JURANG SENGGANI KECAMATAN SENDANG","authors":"Khusnul Khotimah, Lailatul Fitriyah, Rizka Arinda Yuniarti, Khusnul Khowatim, Neni Wahyuningtyas","doi":"10.23887/jwl.v12i2.61982","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jwl.v12i2.61982","url":null,"abstract":"Wisata Jurang Senggani merupakan wisata alam yang ada di Desa Nglurup Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung. Spot wisata yang ada di wisata jurang senggani antara lain camping area, air terjun, sungai senggani, dan akses pendakian Gunung Wilis. Berdasarkan observasi lapangan, diketahui bahwa selama covid-19 akses wisata jurang senggani ditutup total sehingga mengakibatkan beberapa fasilitas mengalami kerusakan karena tidak dirawat. Hal tersebut berdampak pada turunnya minat kunjung wisatawan pasca covid-19. Berdasarkan permasalah yang ada, dibutuhkan suatu usaha guna meningkatkan kembali minat kunjung wisatawan dan menumbuhkan resiliensi wisata. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yakni pembuatan Virtual Reality Tour Jurang Senggani yang dapat memberikan gambaran kondisi riil Jurang Senggani dalam foto 360 derajat. Hal ini akan terasa lebih nyata jika dibantu dengan adanya Kacamata VR. Hasil dari adanya kegiatan pengabdian mahasiswa ini yakni mampu meningkatkan minat kunjung calon wisatawan ke wisata Jurang Senggani.","PeriodicalId":486202,"journal":{"name":"Widya Laksana","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135989530","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-31DOI: 10.23887/jwl.v12i2.54516
Ni Ketut Mardewi, I Gusti Agus Maha Putra Sanjaya, I Wayan Eka Putra Ariawan, I Made Manik Astagina
Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Kelompok Ternak Sami Mupu dalam memanfaarkan limbah kopi sebagai pakan ternak. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi survei, wawancara, penyuluhan dan praktek langsung. Kegiatan penyuluhan dan praktek penerapan teknologi fermentasi kulit kopi untuk pakan ternak ruminansia (kambing) dilaksanakan pada tanggal 3 Nopember 2023 yang diikuti oleh 18 orang anggota kelompok. Anggota kelompok sangat antusias, semangat, berpartisipasi aktif serta menyatakan bahwa praktek fermentasi kulit kopi untuk pakan ternak yang telah dilakukan sangat bermanfaat karena dapat membantu peternak dalam penyediaan pakan, memanfaatkan kulit kopi yang selama ini menjadi limbah, menambah pengetahuan peternak, meningkatkan nilai nutrisi kulit kopi, memperpanjang masa simpan kulit kopi dan sebagai sumber konsentrat bagi ternak kambing. Hasil dan kesimpulan dari kegiatan yaitu kelompok sudah menguasai teori dan praktek fermentasi kulit kopi sebagai pakan ternak.
{"title":"PENERAPAN TEKNOLOGI FERMENTASI PADA KULIT KOPI SEBAGAI PAKAN TERNAK KAMBING DI KELOMPOK TERNAK SAMI MUPU DESA WANAGIRI KABUPATEN BULELENG","authors":"Ni Ketut Mardewi, I Gusti Agus Maha Putra Sanjaya, I Wayan Eka Putra Ariawan, I Made Manik Astagina","doi":"10.23887/jwl.v12i2.54516","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jwl.v12i2.54516","url":null,"abstract":"Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Kelompok Ternak Sami Mupu dalam memanfaarkan limbah kopi sebagai pakan ternak. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi survei, wawancara, penyuluhan dan praktek langsung. Kegiatan penyuluhan dan praktek penerapan teknologi fermentasi kulit kopi untuk pakan ternak ruminansia (kambing) dilaksanakan pada tanggal 3 Nopember 2023 yang diikuti oleh 18 orang anggota kelompok. Anggota kelompok sangat antusias, semangat, berpartisipasi aktif serta menyatakan bahwa praktek fermentasi kulit kopi untuk pakan ternak yang telah dilakukan sangat bermanfaat karena dapat membantu peternak dalam penyediaan pakan, memanfaatkan kulit kopi yang selama ini menjadi limbah, menambah pengetahuan peternak, meningkatkan nilai nutrisi kulit kopi, memperpanjang masa simpan kulit kopi dan sebagai sumber konsentrat bagi ternak kambing. Hasil dan kesimpulan dari kegiatan yaitu kelompok sudah menguasai teori dan praktek fermentasi kulit kopi sebagai pakan ternak.","PeriodicalId":486202,"journal":{"name":"Widya Laksana","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135989823","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-31DOI: 10.23887/jwl.v12i2.51662
I Gede Pasek Mangku, None Luh Suriati, Anak Agung Ngurah Surya Girindra, Gek Ayu Sagita Widya Tresna Wati
Berbagai produk inovatif dapat dihasilkan dari limbah pengolahan kopi. Mengolah limbah kopi, meningkatkan nilai ekonomi, dan meminimalkan kerusakan lingkungan. Vinegar merupakan salah satu inovasi produk yang dapat dihasilkan dari limbah (pulp) kopi. “Bumdes Eka Giri Karya Utama” sebagai mitra dan kelompok tani kopi belum memiliki pengetahuan dan keterampilan mengolah pulp kopi menjadi vinegar. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk berbagi informasi teknologi pengolahan vinegar dari pulp kopi kepada para peserta serta menambah pengetahuan dan keterampilan para peserta yang berasal dari “Bumdes Eka Giri Karya Utama, kelompok tani kopi, petugas PPL, staf desa, dan mahasiswa. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah survei, transfer pengetahuan dan keterampilan, praktik dan demonstrasi, dokumentasi, serta diskusi. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa teknologi pengolahan vinegar dapat diterima dengan baik oleh peserta dan mereka juga dapat mengolah pulp kopi menjadi vinegar dan produk ini dapat digunakan untuk makanan alternatif. Cara ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk meminimalisir pencemaran lingkungan akibat limbah kopi. Namun vinegar ini masih membutuhkan kajian lebih lanjut terutama untuk meningkatkan kualitasnya
{"title":"PEMANFAATAN DAN PENGOLAHAN PULP KOPI ROBUSTA MENJADI VINEGAR","authors":"I Gede Pasek Mangku, None Luh Suriati, Anak Agung Ngurah Surya Girindra, Gek Ayu Sagita Widya Tresna Wati","doi":"10.23887/jwl.v12i2.51662","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jwl.v12i2.51662","url":null,"abstract":"Berbagai produk inovatif dapat dihasilkan dari limbah pengolahan kopi. Mengolah limbah kopi, meningkatkan nilai ekonomi, dan meminimalkan kerusakan lingkungan. Vinegar merupakan salah satu inovasi produk yang dapat dihasilkan dari limbah (pulp) kopi. “Bumdes Eka Giri Karya Utama” sebagai mitra dan kelompok tani kopi belum memiliki pengetahuan dan keterampilan mengolah pulp kopi menjadi vinegar. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk berbagi informasi teknologi pengolahan vinegar dari pulp kopi kepada para peserta serta menambah pengetahuan dan keterampilan para peserta yang berasal dari “Bumdes Eka Giri Karya Utama, kelompok tani kopi, petugas PPL, staf desa, dan mahasiswa. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah survei, transfer pengetahuan dan keterampilan, praktik dan demonstrasi, dokumentasi, serta diskusi. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa teknologi pengolahan vinegar dapat diterima dengan baik oleh peserta dan mereka juga dapat mengolah pulp kopi menjadi vinegar dan produk ini dapat digunakan untuk makanan alternatif. Cara ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk meminimalisir pencemaran lingkungan akibat limbah kopi. Namun vinegar ini masih membutuhkan kajian lebih lanjut terutama untuk meningkatkan kualitasnya","PeriodicalId":486202,"journal":{"name":"Widya Laksana","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135989211","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-31DOI: 10.23887/jwl.v12i2.54923
I Gusti Agus Maha Putra Sanjaya, Ni Ketut Mardewi, I Wayan Eka Putra Ariawan, I Made Manik Astagina
Petani kopi di Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng sebagian besar memelihara kambing untuk menunjang pendapatannya mengingat panen kopi bersifat tahunan. Kulit kopi yang merupakan limbah perkebunan selama ini belum termanfaatkan secara luas sebagai pakan ternak. Kelompok ternak “Sami Mupu” merupakan mitra dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berjumlah 22 orang. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi terhadap pemanfaatan kulit kopi sebagai pakan ternak dan keterampilan dalam pembuatan pakan penguat untuk kambing berbentuk pellet. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah survey, penyuluhan (ceramah dan diskusi), serta demonstrasi. Pengukuran terhadap pengetahuan peternak dilakukan dengan pre-test dan post-test. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa peternak telah mengetahui bahwa kulit kopi dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak kambing. Selain itu, melalui praktik langsung para peternak telah mampu membuat pakan penguat berbentuk pellet dari kulit kopi secara mandiri. Terjadi peningkatan pengetahuan peternak dari 35,56% menjadi 86,11% dalam hal pengolahan kulit kopi menjadi pellet untuk pakan kambing
{"title":"PELATIHAN PEMBUATAN PELLET PAKAN KAMBING BERBAHAN DASAR KULIT KOPI DI KELOMPOK TERNAK KAMBING SAMI MUPU DESA WANAGIRI","authors":"I Gusti Agus Maha Putra Sanjaya, Ni Ketut Mardewi, I Wayan Eka Putra Ariawan, I Made Manik Astagina","doi":"10.23887/jwl.v12i2.54923","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jwl.v12i2.54923","url":null,"abstract":"Petani kopi di Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng sebagian besar memelihara kambing untuk menunjang pendapatannya mengingat panen kopi bersifat tahunan. Kulit kopi yang merupakan limbah perkebunan selama ini belum termanfaatkan secara luas sebagai pakan ternak. Kelompok ternak “Sami Mupu” merupakan mitra dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berjumlah 22 orang. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi terhadap pemanfaatan kulit kopi sebagai pakan ternak dan keterampilan dalam pembuatan pakan penguat untuk kambing berbentuk pellet. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah survey, penyuluhan (ceramah dan diskusi), serta demonstrasi. Pengukuran terhadap pengetahuan peternak dilakukan dengan pre-test dan post-test. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa peternak telah mengetahui bahwa kulit kopi dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak kambing. Selain itu, melalui praktik langsung para peternak telah mampu membuat pakan penguat berbentuk pellet dari kulit kopi secara mandiri. Terjadi peningkatan pengetahuan peternak dari 35,56% menjadi 86,11% dalam hal pengolahan kulit kopi menjadi pellet untuk pakan kambing","PeriodicalId":486202,"journal":{"name":"Widya Laksana","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135989830","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-31DOI: 10.23887/jwl.v12i2.51399
Ni Kadek Yunita Sari, Natalia Sri Endah K, Gerson Feoh
Desa Taro merupakan daerah penghasil jahe terbesar di Bali. Salah satu kelompok tani yang membudidayakan tanaman Jahe dan membuat olahan produknya di Kawasan Desa Taro yaitu Kelompok Tani Satya Kencana dan Kelompok Wanita Tani Wana Lestari. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah tingkat penjualan produk masih belum optimal sehingga perlu dilakukan pendampingan diversifikasi produk dan pemasaran digital. Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah: untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi mitra, untuk meningkatkan aspek manajemen usaha mitra dan untuk meningkatkan teknologi informasi dan pemasaran usaha mitra. Metode yang digunakan yaitu transfer pengetahuan dengan pelatihan dan pendampingan produksi, manajemen usaha dan pemasaran digital. Hasil yang diperoleh dari kegiatan PKM ini meliputi 1)Aspek produksi yaitu jumlah aset mitra meningkat, mitra memiliki keterampilan membuat sirup jahe merah dan teh celup jahe merah, pengetahuan mitra tentang personal higene, higiene peralatan, sanitasi lingkungan dan keselamatan kerja meningkat; 2)Aspek manajemen usaha yaitu usaha mitra memiliki logo produk, produk sirup dan teh celup mitra memiliki kemasan, keterampilan mitra dalam menyusun rencana produksi meningkat setelah pendampingan, usaha mitra memiliki struktur organisasi usaha, keterampilan menyusun laporan keuangan berbasis prinsip akuntansi meningkat setelah pendampingan; 3)Aspek teknologi informasi dan pemasaran yaitu aset mitra meningkat dengan pengadaan laptop, usaha mitra memiliki situs website dan keterampilan mitra dalam mengelola website meningkat setelah pelatihan dan pendampingan.
{"title":"DIVERSIFIKASI DAN OPTIMALISASI DIGITAL MARKETING PRODUK SI JAE DI DESA TARO, GIANYAR","authors":"Ni Kadek Yunita Sari, Natalia Sri Endah K, Gerson Feoh","doi":"10.23887/jwl.v12i2.51399","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jwl.v12i2.51399","url":null,"abstract":"Desa Taro merupakan daerah penghasil jahe terbesar di Bali. Salah satu kelompok tani yang membudidayakan tanaman Jahe dan membuat olahan produknya di Kawasan Desa Taro yaitu Kelompok Tani Satya Kencana dan Kelompok Wanita Tani Wana Lestari. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah tingkat penjualan produk masih belum optimal sehingga perlu dilakukan pendampingan diversifikasi produk dan pemasaran digital. Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah: untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi mitra, untuk meningkatkan aspek manajemen usaha mitra dan untuk meningkatkan teknologi informasi dan pemasaran usaha mitra. Metode yang digunakan yaitu transfer pengetahuan dengan pelatihan dan pendampingan produksi, manajemen usaha dan pemasaran digital. Hasil yang diperoleh dari kegiatan PKM ini meliputi 1)Aspek produksi yaitu jumlah aset mitra meningkat, mitra memiliki keterampilan membuat sirup jahe merah dan teh celup jahe merah, pengetahuan mitra tentang personal higene, higiene peralatan, sanitasi lingkungan dan keselamatan kerja meningkat; 2)Aspek manajemen usaha yaitu usaha mitra memiliki logo produk, produk sirup dan teh celup mitra memiliki kemasan, keterampilan mitra dalam menyusun rencana produksi meningkat setelah pendampingan, usaha mitra memiliki struktur organisasi usaha, keterampilan menyusun laporan keuangan berbasis prinsip akuntansi meningkat setelah pendampingan; 3)Aspek teknologi informasi dan pemasaran yaitu aset mitra meningkat dengan pengadaan laptop, usaha mitra memiliki situs website dan keterampilan mitra dalam mengelola website meningkat setelah pelatihan dan pendampingan.","PeriodicalId":486202,"journal":{"name":"Widya Laksana","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135989827","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}