Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.23887/jwl.v12i1.38452
I Nyoman Tika, None I Ketut Supir, None I Gusti Ayu Tri Agustiana
Tujuan pengabdian ini adalah untuk mentransfer teknologi pembuatan asap cair dengan tungku pirolisis sederhana bagi petani kelapa di Desa Yeh Embang, kecamatan Mendoyo, Jembrana Bali. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan. Pelatihan dilakukan 3 hari, setelah itu dilakukan pendampingan selama 3 bulan. Adapun pelatihan yang dilakukan adalah pembuatan asap cair dengan tungku pirolisis sederhana. Evaluasi kegiatan ini dilakukan terhadap respon, aktivitas, produk yang dihasilkan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa petani kelapa dapat menghasilkan asap cair dengan rendemen 1,5% dan arang batok kelapa dengan rendemen 73,2%, dan efisiensi keuntungan meningkat dari 45% menjadi 85,93%. Analisis terhadap hasil produksi petani dilakukan dengan GC-Ms, dihasilkan 7 macam komponen yang dominan yaitu fenol, 3-metil-1.2- siklo pentadion, 2-metoksi fenol, 2-metoksi-4- metilfenol, 4-etil-2-metoksifenol, 2.6-dimetoksi fenol dan 2.5-dimetoksi benzil alkohol. Respon peserta menunjukkan memberikan respon positif. Kegiatan P2M ini perlu lebih sering dilakukan agar petani dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.
{"title":"PELATIHAN PEMBUATAN ASAP CAIR DENGAN TUNGKU PIROLISIS SEDERHANA BAGI KELOMPOK PETANI KELAPA DI DESA YEH EMBANG, KECAMATAN MENDOYO, JEMBRANA BALI","authors":"I Nyoman Tika, None I Ketut Supir, None I Gusti Ayu Tri Agustiana","doi":"10.23887/jwl.v12i1.38452","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jwl.v12i1.38452","url":null,"abstract":"Tujuan pengabdian ini adalah untuk mentransfer teknologi pembuatan asap cair dengan tungku pirolisis sederhana bagi petani kelapa di Desa Yeh Embang, kecamatan Mendoyo, Jembrana Bali. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan. Pelatihan dilakukan 3 hari, setelah itu dilakukan pendampingan selama 3 bulan. Adapun pelatihan yang dilakukan adalah pembuatan asap cair dengan tungku pirolisis sederhana. Evaluasi kegiatan ini dilakukan terhadap respon, aktivitas, produk yang dihasilkan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa petani kelapa dapat menghasilkan asap cair dengan rendemen 1,5% dan arang batok kelapa dengan rendemen 73,2%, dan efisiensi keuntungan meningkat dari 45% menjadi 85,93%. Analisis terhadap hasil produksi petani dilakukan dengan GC-Ms, dihasilkan 7 macam komponen yang dominan yaitu fenol, 3-metil-1.2- siklo pentadion, 2-metoksi fenol, 2-metoksi-4- metilfenol, 4-etil-2-metoksifenol, 2.6-dimetoksi fenol dan 2.5-dimetoksi benzil alkohol. Respon peserta menunjukkan memberikan respon positif. Kegiatan P2M ini perlu lebih sering dilakukan agar petani dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.","PeriodicalId":486202,"journal":{"name":"Widya Laksana","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135439819","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.23887/jwl.v12i1.42272
None Dwi Septiwiharti
Artikel ini bertujuan untuk menganilisis peran keluarga dalam satuan pendidikan di Desa Binangga Kecamatan Marawola Kabubapen Sigi. Artikel ini merupakan hasil kegiatan pengabdian dalam rangka memberdayakan masyarakat untuk mengoptimalkan peran mereka bagi keberlangsungan pendidikan anak melalui pelibatan keluarga khususnya dalam menghadapi kegiatan pembelajaran siswa di rumah pada masa pandemi Covid-19. Pada masa pandemi, pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengambil kebijakan dalam pelaksanaan pembelajaran siswa yang sebelumnya dilaksanakan secara luring di sekolah dialihkan menjadi kegiatan pembelajaran daring di rumah. Hal ini menempatkan aspek pendidikan formal dan informal menjadi satu kesatuan sIstem, yakni melibatkan peran keluarga dan pihak sekolah secara bersama-sama. Kondisi tersebut mendorong semua pihak baik keluarga siswa maupun pihak sekolah untuk saling bekerjasama sehingga terbangun komunikasi yang efektif dalam pendampingan belajar sekolah anak di rumah. Beban dan tanggung jawab keluarga terhadap kebutuhan belajar anak dalam hal ini menjadi lebih besar dibandingkan pada masa normal sebelumnya. Komunikasi antara pihak sekolah dan keluarga siswa dengan demikian menjadi persoalan krusial yang harus dilakukan sebaik-baiknya. Sasaran kegiatan atau yang menjadi mitra pengabdian adalah masyarakat Desa Binangga Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi di Sulawesi Tengah. Bentuk kegiatan pengabdian ini menggunakan pendekatan penyuluhan sebagai bentuk sosialisasi Permendikbud Nomor 30 Tahun 2017 didukung dengan kegiatan pendampingan terhadap peran keluarga dalam pembelajaran anak di rumah, khususnya pada masa pandemi Covid-19 mengingat kegiatan belajar anak lebih banyak dilakukan di rumah.
{"title":"PELIBATAN KELUARGA DALAM SATUAN PENDIDIKAN DI DESA BINANGGA KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI","authors":"None Dwi Septiwiharti","doi":"10.23887/jwl.v12i1.42272","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jwl.v12i1.42272","url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan untuk menganilisis peran keluarga dalam satuan pendidikan di Desa Binangga Kecamatan Marawola Kabubapen Sigi. Artikel ini merupakan hasil kegiatan pengabdian dalam rangka memberdayakan masyarakat untuk mengoptimalkan peran mereka bagi keberlangsungan pendidikan anak melalui pelibatan keluarga khususnya dalam menghadapi kegiatan pembelajaran siswa di rumah pada masa pandemi Covid-19. Pada masa pandemi, pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengambil kebijakan dalam pelaksanaan pembelajaran siswa yang sebelumnya dilaksanakan secara luring di sekolah dialihkan menjadi kegiatan pembelajaran daring di rumah. Hal ini menempatkan aspek pendidikan formal dan informal menjadi satu kesatuan sIstem, yakni melibatkan peran keluarga dan pihak sekolah secara bersama-sama. Kondisi tersebut mendorong semua pihak baik keluarga siswa maupun pihak sekolah untuk saling bekerjasama sehingga terbangun komunikasi yang efektif dalam pendampingan belajar sekolah anak di rumah. Beban dan tanggung jawab keluarga terhadap kebutuhan belajar anak dalam hal ini menjadi lebih besar dibandingkan pada masa normal sebelumnya. Komunikasi antara pihak sekolah dan keluarga siswa dengan demikian menjadi persoalan krusial yang harus dilakukan sebaik-baiknya. Sasaran kegiatan atau yang menjadi mitra pengabdian adalah masyarakat Desa Binangga Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi di Sulawesi Tengah. Bentuk kegiatan pengabdian ini menggunakan pendekatan penyuluhan sebagai bentuk sosialisasi Permendikbud Nomor 30 Tahun 2017 didukung dengan kegiatan pendampingan terhadap peran keluarga dalam pembelajaran anak di rumah, khususnya pada masa pandemi Covid-19 mengingat kegiatan belajar anak lebih banyak dilakukan di rumah.","PeriodicalId":486202,"journal":{"name":"Widya Laksana","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135441639","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.23887/jwl.v12i1.45335
Nelsye Lumanauw, None Gst. Bgs. Wirya Gupta
Desa Wanagiri memiliki beragam potensi yang belum dikelola menjadi produk wisata, seperti hutan desa, tanaman obat, perkebunan kopi, perikanan, dan peternakan. Dua produk wisata yang populer dari desa ini berupa wisata buatan dan alam, namun belum digarap secara maksimal pengemasannya. Ketidaksesuaian antara besarnya potensi wisata yang dimiliki dan keterbatasan produk wisata yang siap ditawarkan kepada wisatawan, menjadi alasan penting dilaksanakannya pengabdian kepada masyarakat di desa ini. Pelaksanaan kegiatan dengan melibatkan pihak desa untuk mengidentifikasi potensi desa yang bisa dijadikan produk wisata. Pihak akademisi memberikan pemahaman potensi apa saja yang layak menjadi produk wisata, dan pengemasan menjadi paket wisata. Hasil kegiatan tersebut menghasilkan beberapa kemasan produk wisata, yaitu paket wisata setengah hari, satu hari dan menginap. Semakin banyak eksplorasi terhadap potensi wisata, akan semakin beragam pula produk dan paket wisata yang dimiliki desa. Hal ini akan memberi dampak positif dan pilihan perjalanan wisata bagi wisatawan untuk tinggal lama di Desa Wanagiri.
{"title":"IDENTIFIKASI POTENSI DESA MELALUI PENGEMASAN PRODUK WISATA DI DESA WANAGIRI, BULELENG, BALI","authors":"Nelsye Lumanauw, None Gst. Bgs. Wirya Gupta","doi":"10.23887/jwl.v12i1.45335","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jwl.v12i1.45335","url":null,"abstract":"Desa Wanagiri memiliki beragam potensi yang belum dikelola menjadi produk wisata, seperti hutan desa, tanaman obat, perkebunan kopi, perikanan, dan peternakan. Dua produk wisata yang populer dari desa ini berupa wisata buatan dan alam, namun belum digarap secara maksimal pengemasannya. Ketidaksesuaian antara besarnya potensi wisata yang dimiliki dan keterbatasan produk wisata yang siap ditawarkan kepada wisatawan, menjadi alasan penting dilaksanakannya pengabdian kepada masyarakat di desa ini. Pelaksanaan kegiatan dengan melibatkan pihak desa untuk mengidentifikasi potensi desa yang bisa dijadikan produk wisata. Pihak akademisi memberikan pemahaman potensi apa saja yang layak menjadi produk wisata, dan pengemasan menjadi paket wisata. Hasil kegiatan tersebut menghasilkan beberapa kemasan produk wisata, yaitu paket wisata setengah hari, satu hari dan menginap. Semakin banyak eksplorasi terhadap potensi wisata, akan semakin beragam pula produk dan paket wisata yang dimiliki desa. Hal ini akan memberi dampak positif dan pilihan perjalanan wisata bagi wisatawan untuk tinggal lama di Desa Wanagiri.","PeriodicalId":486202,"journal":{"name":"Widya Laksana","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135441644","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.23887/jwl.v12i1.54911
None I Putu Ananda Citra, None I Wayan Krisna Eka Putra, None I Made Sarmita
Desa Temukus Kecamatan Banjar merupakan desa pesisir yang mengembangkan wilayah pesisir dengan salah satu programnya adalah budidaya terumbu karang. Namun, menemui kesulitan untuk memetakan kedalaman laut sebagai salah satu syarat budidaya terumbu karang. Tujuan dari kegiatan ini membuat Peta Batimetri wilayah pesisir Desa Temukus secara partisipatif. Masyarakat yang dilibatkan adalah kelompok nelayan, kelompok masyarakat pengawas dan kelompok sadar wisata Desa Temukus. Pendekatan partisipatif kepada kelompok masyarakat sasaran. Metode pemberdayaan masyarakat yaitu dengan metode diskusi, praktek kerja lapangan, dan pelatihan serta pendampingan. Hasil kegiatan menunjukkan antusias dan keaktifan dari kelompok sasaran. Menggunakan GPS dan Aquamaps dalam proses pemetaan kedalaman laut. Peta kedalaman laut (Peta Batrimetri) Desa Temukus sebagai dasar pembuatan zona konservasi wilayah pesisir. Konservasi wilayah pesisir dengan menentukan zona untuk pengembangan ekosistem terumbu karang. Pemetaan kedalam laut sebagai salah satu syarat hidup dari terumbu karang. Melibatkan kelompok nelayan, masyarakat pengawas, dan kelompok sadar wisata dalam tahap pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pengawasan zona terumbu karang secara sistematis. Keberlanjutan kegiatan sangat memungkinkan karena pemahaman pentingnya menjaga terumbu karang sudah disadari dalam menjaga ekosistem laut terutama perikanan dan pariwisata.
{"title":"PEMETAAN KEDALAMAN LAUT UNTUK ZONA BUDIDAYA TERUMBU KARANG","authors":"None I Putu Ananda Citra, None I Wayan Krisna Eka Putra, None I Made Sarmita","doi":"10.23887/jwl.v12i1.54911","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jwl.v12i1.54911","url":null,"abstract":"Desa Temukus Kecamatan Banjar merupakan desa pesisir yang mengembangkan wilayah pesisir dengan salah satu programnya adalah budidaya terumbu karang. Namun, menemui kesulitan untuk memetakan kedalaman laut sebagai salah satu syarat budidaya terumbu karang. Tujuan dari kegiatan ini membuat Peta Batimetri wilayah pesisir Desa Temukus secara partisipatif. Masyarakat yang dilibatkan adalah kelompok nelayan, kelompok masyarakat pengawas dan kelompok sadar wisata Desa Temukus. Pendekatan partisipatif kepada kelompok masyarakat sasaran. Metode pemberdayaan masyarakat yaitu dengan metode diskusi, praktek kerja lapangan, dan pelatihan serta pendampingan. Hasil kegiatan menunjukkan antusias dan keaktifan dari kelompok sasaran. Menggunakan GPS dan Aquamaps dalam proses pemetaan kedalaman laut. Peta kedalaman laut (Peta Batrimetri) Desa Temukus sebagai dasar pembuatan zona konservasi wilayah pesisir. Konservasi wilayah pesisir dengan menentukan zona untuk pengembangan ekosistem terumbu karang. Pemetaan kedalam laut sebagai salah satu syarat hidup dari terumbu karang. Melibatkan kelompok nelayan, masyarakat pengawas, dan kelompok sadar wisata dalam tahap pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pengawasan zona terumbu karang secara sistematis. Keberlanjutan kegiatan sangat memungkinkan karena pemahaman pentingnya menjaga terumbu karang sudah disadari dalam menjaga ekosistem laut terutama perikanan dan pariwisata.","PeriodicalId":486202,"journal":{"name":"Widya Laksana","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135441647","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pemberian ASI Eksklusif merupakan strategi awal dalam pencegahan stunting di Indonesia. Namun saat ini cakupannya masih rendah karena pemberian MP ASI yang tidak logis. Tujuan pengabdian untuk mensukseskan program ASI eksklusif. Pendampingan, dan pemberian edukasi secara individu dan kelompok. Adapun hasil pendampingan dari tanggal 10 Mei - 25 Juli 2022 adalah dari 20 ibu menyusui terdapat 10 orang yang berhasil ASI eksklusif, 2 orang mengalami bendungan ASI dan tetap menyusui, 1 orang gagal MAL tapi tetap menyusui,5 orang sedang proses ASI ekslusif, dan 5 orang yang drop out ASI karena ASI tidak cukup pada bulan ke 4. Hasil penimbangan bulan Juli total bayi mengalami kenaikan berat badan dan dengan hasil deteksi perkembangan normal. Melakukan pendampingan Ibu ASIEk cukup efektif untuk mensukseskan program ASI ekslusif, mencegah dan mengatasi permasalahan menyusui dan menciptakan generasi sehat bebas stunting.
Kata Kunci : Pendapingan, ASI Ekslusif, stunting.
{"title":"MENYIAPKAN GENERASI SEHAT BERPRESTASI BEBAS STUNTING MELALUI PENDAMPINGAN IBU “ASIEK” DI DESA TEGAL LINGGAH WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKASADA I","authors":"Mertasari Luh, None Wayan Sugandini, None Komang Sulyastini","doi":"10.23887/jwl.v12i1.51519","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jwl.v12i1.51519","url":null,"abstract":"Pemberian ASI Eksklusif merupakan strategi awal dalam pencegahan stunting di Indonesia. Namun saat ini cakupannya masih rendah karena pemberian MP ASI yang tidak logis. Tujuan pengabdian untuk mensukseskan program ASI eksklusif. Pendampingan, dan pemberian edukasi secara individu dan kelompok. Adapun hasil pendampingan dari tanggal 10 Mei - 25 Juli 2022 adalah dari 20 ibu menyusui terdapat 10 orang yang berhasil ASI eksklusif, 2 orang mengalami bendungan ASI dan tetap menyusui, 1 orang gagal MAL tapi tetap menyusui,5 orang sedang proses ASI ekslusif, dan 5 orang yang drop out ASI karena ASI tidak cukup pada bulan ke 4. Hasil penimbangan bulan Juli total bayi mengalami kenaikan berat badan dan dengan hasil deteksi perkembangan normal. Melakukan pendampingan Ibu ASIEk cukup efektif untuk mensukseskan program ASI ekslusif, mencegah dan mengatasi permasalahan menyusui dan menciptakan generasi sehat bebas stunting.
 
 Kata Kunci : Pendapingan, ASI Ekslusif, stunting.","PeriodicalId":486202,"journal":{"name":"Widya Laksana","volume":"121 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135439821","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.23887/jwl.v12i1.51979
Sebastianus Menggo, Yosefina Helenora Jem, None Fatmawati, None Robertus Ansi, None Yakobus Sandiawan Asman
Bahasa dan budaya memiliki hubungan erat, tidak ada performansi ritus budaya tanpa menggunakan bahasa. Performansi aneka ritus budaya, tidak dapat dipisahkan dari kemampuan berbahasa. Kecakapan berbahasa Inggris berimplikasi pada interpretasi makna atas pertunjukkan ritus budaya. Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan mendorong peningkatan partisipasi masyarakt desa untuk mampu menarasikan aneka performansi ritus-ritus budaya lokal dalam bahasa Inggris kepada wisatawan dan kesadaran untuk pemertahanan nilai-nilai budaya. Peserta PkM ini berjumlah 30 orang. Pengabdian ini dijalankan di dua tempat, yakni Kapela Kenda dan SDI Kenda selama dua bulan. Ceramah, bermain peran, diskusi kelompok kecil, serta presentasi merupakan pendekatan yang diterapkan untuk mencapai tujuan PkM. Hasilnya mengindikasikan bahwa peserta mampu menjelaskan dalam bahasa Inggris tradisi budaya lokal mereka dan tersedianya teks-teks tertulis untuk sejumlah ritus budaya.
{"title":"PENDAMPINGAN BAHASA INGGRIS BERBASIS BUDAYA LOKAL DI DESA WISATA BANGKA KENDA","authors":"Sebastianus Menggo, Yosefina Helenora Jem, None Fatmawati, None Robertus Ansi, None Yakobus Sandiawan Asman","doi":"10.23887/jwl.v12i1.51979","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jwl.v12i1.51979","url":null,"abstract":"Bahasa dan budaya memiliki hubungan erat, tidak ada performansi ritus budaya tanpa menggunakan bahasa. Performansi aneka ritus budaya, tidak dapat dipisahkan dari kemampuan berbahasa. Kecakapan berbahasa Inggris berimplikasi pada interpretasi makna atas pertunjukkan ritus budaya. Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan mendorong peningkatan partisipasi masyarakt desa untuk mampu menarasikan aneka performansi ritus-ritus budaya lokal dalam bahasa Inggris kepada wisatawan dan kesadaran untuk pemertahanan nilai-nilai budaya. Peserta PkM ini berjumlah 30 orang. Pengabdian ini dijalankan di dua tempat, yakni Kapela Kenda dan SDI Kenda selama dua bulan. Ceramah, bermain peran, diskusi kelompok kecil, serta presentasi merupakan pendekatan yang diterapkan untuk mencapai tujuan PkM. Hasilnya mengindikasikan bahwa peserta mampu menjelaskan dalam bahasa Inggris tradisi budaya lokal mereka dan tersedianya teks-teks tertulis untuk sejumlah ritus budaya.","PeriodicalId":486202,"journal":{"name":"Widya Laksana","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135441642","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.23887/jwl.v12i1.52937
Siti Zulaikah, Hari Wisodo, Cahyo Aji Hapsoro, Rossyda Azzahro, Muhammad Fathur Rouf Hasan
Pembelajaran berbasis Alam memanfaatkan obyek sekitar dalam mempelajari suatu bidang ilmu. Pembelajaran Alam banyak digunakan dalam sistem pendidikan sebagai solusi alternatif untuk mengembangakn budaya lokal. Kegiatan ini bertujuan untuk menerapkan pembelajaran berbasis alam pada kelas kewirausahaan di SMK sebagai incubator bisnis. Metode yang digunakan pada penelitian ini berupa sosialisasi dan diskusi mengenai potensi alam Donomulyo seperti Karst, Mangrove, dan area pantai. Kegiatan fokus pada Area Wisata Pantai selatan Jawa dengan beberapa jenis wisata berupa Karst, pantai, Gua, dan Mangrove. Kegiatan dimulai dengan pembuatan rundown potensi alam serta potensi yang dapat dikembangkan sebagai landasan pembentukan inkubator bisnis. Inkubator bisnis dirancang untuk pengembangan basis jenis wisata. Beberapa diantaranya, pengolahan bahan baku seperti hasil laut menjadi product yang marketable, pengembangan Wisata Mangrove menjadi wisata Edukasi, Pengembangan Science Corner dan Pemanfaatan Karst menjadi obyek Wisata. Hasil sosialisasi ini mendapat antusiasme masyarakat, yakni 90% setuju terhadap program ini.
{"title":"PEMBELAJARAN BERBASIS ALAM DI AREA WISATA SEBAGAI LANDASAN PEMBUATAN INKUBATOR BISNIS DI KELAS KEWIRAUSAHAAN SMK","authors":"Siti Zulaikah, Hari Wisodo, Cahyo Aji Hapsoro, Rossyda Azzahro, Muhammad Fathur Rouf Hasan","doi":"10.23887/jwl.v12i1.52937","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jwl.v12i1.52937","url":null,"abstract":"Pembelajaran berbasis Alam memanfaatkan obyek sekitar dalam mempelajari suatu bidang ilmu. Pembelajaran Alam banyak digunakan dalam sistem pendidikan sebagai solusi alternatif untuk mengembangakn budaya lokal. Kegiatan ini bertujuan untuk menerapkan pembelajaran berbasis alam pada kelas kewirausahaan di SMK sebagai incubator bisnis. Metode yang digunakan pada penelitian ini berupa sosialisasi dan diskusi mengenai potensi alam Donomulyo seperti Karst, Mangrove, dan area pantai. Kegiatan fokus pada Area Wisata Pantai selatan Jawa dengan beberapa jenis wisata berupa Karst, pantai, Gua, dan Mangrove. Kegiatan dimulai dengan pembuatan rundown potensi alam serta potensi yang dapat dikembangkan sebagai landasan pembentukan inkubator bisnis. Inkubator bisnis dirancang untuk pengembangan basis jenis wisata. Beberapa diantaranya, pengolahan bahan baku seperti hasil laut menjadi product yang marketable, pengembangan Wisata Mangrove menjadi wisata Edukasi, Pengembangan Science Corner dan Pemanfaatan Karst menjadi obyek Wisata. Hasil sosialisasi ini mendapat antusiasme masyarakat, yakni 90% setuju terhadap program ini.","PeriodicalId":486202,"journal":{"name":"Widya Laksana","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135441646","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.23887/jwl.v12i1.53668
None M. Faisal Ansari Nasution, None Budi Valianto, Puji Ratno, None Mesnan, None M. Irfan
Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada guru madrasah Islamiyah Pekan Dolok Masihul menjadi Pembina pramuka dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka di sekolah tersebut. Pembina pramuka menjadi faktor utama dalam melaksanakan kegiatan di setiap sekolah. Kegiatan ekstarkurikuler pramuka sendiri adalah kegiatan wajib yang harus dilaksanakan di setiap sekolah. Kegiatan pelatihan pembina pramuka dilaksanakan di Madrsah Islamiyah Pekan Dolok Masihul Kecamatan Dolok Masihul. Kegiatan pelatihan pembina pramuka adalah salah satu upaya perguruan tinggi khususnya dosen dalam mengaplikasikan keilmuannya kepada masyarakat. Metode kegiatan ini meliputi observasi awal, pelatihan, pendampingan dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini adalah 4 orang pembina pramuka yang sudah mengikuti dan lulus kursus mahir dasar (KMD) pramuka, sebagai syarat utama menjadi pembina pramuka yang kompeten dalam kegiatan latihan pramuka.
{"title":"PELATIHAN PEMBINA PRAMUKA DI MADRASAH ISLAMIYAH PEKAN DOLOK MASIHUL","authors":"None M. Faisal Ansari Nasution, None Budi Valianto, Puji Ratno, None Mesnan, None M. Irfan","doi":"10.23887/jwl.v12i1.53668","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jwl.v12i1.53668","url":null,"abstract":"Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada guru madrasah Islamiyah Pekan Dolok Masihul menjadi Pembina pramuka dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka di sekolah tersebut. Pembina pramuka menjadi faktor utama dalam melaksanakan kegiatan di setiap sekolah. Kegiatan ekstarkurikuler pramuka sendiri adalah kegiatan wajib yang harus dilaksanakan di setiap sekolah. Kegiatan pelatihan pembina pramuka dilaksanakan di Madrsah Islamiyah Pekan Dolok Masihul Kecamatan Dolok Masihul. Kegiatan pelatihan pembina pramuka adalah salah satu upaya perguruan tinggi khususnya dosen dalam mengaplikasikan keilmuannya kepada masyarakat. Metode kegiatan ini meliputi observasi awal, pelatihan, pendampingan dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini adalah 4 orang pembina pramuka yang sudah mengikuti dan lulus kursus mahir dasar (KMD) pramuka, sebagai syarat utama menjadi pembina pramuka yang kompeten dalam kegiatan latihan pramuka.","PeriodicalId":486202,"journal":{"name":"Widya Laksana","volume":"111 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135439817","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.23887/jwl.v12i1.33556
Titi Mutiara Kiranawati
Desa Sambigede Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang, merupakan desa yang mempunyai potensi sumber daya alam perikanan yang melimpah serta potensi wisata Kebon Watu. Ekonomi masyarakat bertumpu pada hasil perikanan, seperti menjual ikan segar di pasar setempat. Masyarakat belum mampu mengembangkan secara maksimal keunggulan tersebut untuk dijadikan sebagai sumber penghasilan. Permasalahan yang dirasakan yaitu tingkat pengetahuan masyarakat dalam teknologi pengolahan produk olahan hasil perikanan yang bermutu atau sesuai Standar Nasional Indonesia masih rendah. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan mentransfer ilmu pengetahuan dan keterampilan pengolahan ikan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan sebagai penunjang pariwisata. Metode pelaksanaan yaitu dengan melakukan pelatihan dan pendampingan. Hasil kegiatan pendampingan ini adalah masyarakat dapat memanfaatkan ikan menjadi kerupuk tulang dan kulit ikan, Basreng, dendeng ikan dan opak singkong rasa ikan. Penyuluhan dan pendampingan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengolahan ikan
{"title":"PENGEMBANGAN PRODUK OLAHAN BERBASIS PERIKANAN SEBAGAI PENUNJANG PARIWISATA DI DESA SAMBIGEDE KECAMATAN SUMBERPUCUNG KABUPATEN MALANG","authors":"Titi Mutiara Kiranawati","doi":"10.23887/jwl.v12i1.33556","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jwl.v12i1.33556","url":null,"abstract":"Desa Sambigede Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang, merupakan desa yang mempunyai potensi sumber daya alam perikanan yang melimpah serta potensi wisata Kebon Watu. Ekonomi masyarakat bertumpu pada hasil perikanan, seperti menjual ikan segar di pasar setempat. Masyarakat belum mampu mengembangkan secara maksimal keunggulan tersebut untuk dijadikan sebagai sumber penghasilan. Permasalahan yang dirasakan yaitu tingkat pengetahuan masyarakat dalam teknologi pengolahan produk olahan hasil perikanan yang bermutu atau sesuai Standar Nasional Indonesia masih rendah. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan mentransfer ilmu pengetahuan dan keterampilan pengolahan ikan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan sebagai penunjang pariwisata. Metode pelaksanaan yaitu dengan melakukan pelatihan dan pendampingan. Hasil kegiatan pendampingan ini adalah masyarakat dapat memanfaatkan ikan menjadi kerupuk tulang dan kulit ikan, Basreng, dendeng ikan dan opak singkong rasa ikan. Penyuluhan dan pendampingan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengolahan ikan","PeriodicalId":486202,"journal":{"name":"Widya Laksana","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135441425","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendidikan karakter menjadi kemudi dan kekuatan suatu bangsa agar tetap eksis di mata bangsa dan negara-negara lain. Dalam rangka penanaman karakter institusi pendidikan sangat berperan satrategis. Menjadi kewajiban pihak sekolah untuk selalu berupaya, berkreasi, dan berinovasi dalam penanaman karakter kepada anak didik. Sekolah menjadi salah satu tempat yang sangat strategis dalam menanamkan karakter. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah 1) untuk mengetahui nilai karakter melalui video animasi satua Bali dalam pembelajaran kepada siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Baktiseraga, 2) Mengetahui aktivitas dan prestasi siswa dalam penerapan video animasi satua Bali dalam pembelajaran di SD Negeri 1 Baktiseraga. Metode yang dipergunakan dalam kegiatan ini adalah: ceramah, diskusi, dan praktik pembelajaran. Subjek sasaran dari kegiatan pengabdian ini adalah siswa kelas VI yang berjumlah 28 orang. Hasil dari kegiatan ini adalah (1) Video animasi satua Bali mengandung nila-nilai karakter seperti: jujur, rajin, mandiri, kerja keras, disiplin. Prestasi siswa dalam pembelajaran melalui video animasi terjadi peningkatan dari sebelumnya rata-rata 8,70 menjadi 9,10. Aktivitas siswa khususnya dalam menyampaikan pendapat juga terjadi peningkatan dari 16 orang siswa (55%) meningkat menjadi 23 orang siswa ( 85%).
Kata-kata kunci: video animasi satua Bali, nilai karakter dalam pembelajaran
{"title":"PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PENERAPAN VIDEO ANIMASI SATUA BALI DI SD NEGERI 1 BAKTISERAGA, SINGARAJA","authors":"Dewa Gede Firstia Wirabrata, None Dewa Bagus Sanjaya, None Sukadi, None Dewa Ayu Puteri Handayani","doi":"10.23887/jwl.v12i1.53873","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jwl.v12i1.53873","url":null,"abstract":"Pendidikan karakter menjadi kemudi dan kekuatan suatu bangsa agar tetap eksis di mata bangsa dan negara-negara lain. Dalam rangka penanaman karakter institusi pendidikan sangat berperan satrategis. Menjadi kewajiban pihak sekolah untuk selalu berupaya, berkreasi, dan berinovasi dalam penanaman karakter kepada anak didik. Sekolah menjadi salah satu tempat yang sangat strategis dalam menanamkan karakter. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah 1) untuk mengetahui nilai karakter melalui video animasi satua Bali dalam pembelajaran kepada siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Baktiseraga, 2) Mengetahui aktivitas dan prestasi siswa dalam penerapan video animasi satua Bali dalam pembelajaran di SD Negeri 1 Baktiseraga. Metode yang dipergunakan dalam kegiatan ini adalah: ceramah, diskusi, dan praktik pembelajaran. Subjek sasaran dari kegiatan pengabdian ini adalah siswa kelas VI yang berjumlah 28 orang. Hasil dari kegiatan ini adalah (1) Video animasi satua Bali mengandung nila-nilai karakter seperti: jujur, rajin, mandiri, kerja keras, disiplin. Prestasi siswa dalam pembelajaran melalui video animasi terjadi peningkatan dari sebelumnya rata-rata 8,70 menjadi 9,10. Aktivitas siswa khususnya dalam menyampaikan pendapat juga terjadi peningkatan dari 16 orang siswa (55%) meningkat menjadi 23 orang siswa ( 85%). 
 Kata-kata kunci: video animasi satua Bali, nilai karakter dalam pembelajaran
","PeriodicalId":486202,"journal":{"name":"Widya Laksana","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135441645","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}