Pub Date : 2023-04-30DOI: 10.61693/elhadhary.vol101.2023.16-30
Izzatur Rusuli, Safrina Damayanti
Penanaman kedisiplinan di sekolah tidak dapat tercapai dengan baik apabila tidak dibarengi dengan keterlibatan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap disiplin yang ditanamkan pada anak usia dini dan untuk mengetahui program yang diadakan sekolah dalam melibatkan keluarga serta faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pelibatan keluarga dalam mendisiplinkan anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru kelas dan wali murid di TK IT Al-Hikmah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedisplinan yang muncul pada anak-anak usia dini adalah datang tepat waktu, menaati aturan, meletakkan barang pada tempatnya dan melakukan pembersihan diri. Sedangkan program pelibatan keluarga yang diadakan berupa pertemuan awal tahun, parenting, komunikasi intensif dan pendampingan pada kegiatan field trip. Faktor yang mendukung pelibatan keluarga dalam program sekolah dikarenakan adanya kesadaran dan kepedulian orang tua terhadap perkembangan anak mereka. Sedangkan faktor yang menghambatnya berupa kesibukan orang tua.
{"title":"Pelibatan Keluarga dalam Program Sekolah untuk Menanamkan Kedisplinan Anak Usia Dini","authors":"Izzatur Rusuli, Safrina Damayanti","doi":"10.61693/elhadhary.vol101.2023.16-30","DOIUrl":"https://doi.org/10.61693/elhadhary.vol101.2023.16-30","url":null,"abstract":"Penanaman kedisiplinan di sekolah tidak dapat tercapai dengan baik apabila tidak dibarengi dengan keterlibatan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap disiplin yang ditanamkan pada anak usia dini dan untuk mengetahui program yang diadakan sekolah dalam melibatkan keluarga serta faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pelibatan keluarga dalam mendisiplinkan anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru kelas dan wali murid di TK IT Al-Hikmah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedisplinan yang muncul pada anak-anak usia dini adalah datang tepat waktu, menaati aturan, meletakkan barang pada tempatnya dan melakukan pembersihan diri. Sedangkan program pelibatan keluarga yang diadakan berupa pertemuan awal tahun, parenting, komunikasi intensif dan pendampingan pada kegiatan field trip. Faktor yang mendukung pelibatan keluarga dalam program sekolah dikarenakan adanya kesadaran dan kepedulian orang tua terhadap perkembangan anak mereka. Sedangkan faktor yang menghambatnya berupa kesibukan orang tua.","PeriodicalId":487994,"journal":{"name":"EL-Hadhary Jurnal Penelitian Pendidikan Multidisiplin","volume":"95 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135802382","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Some students still find it difficult to learn mathematics because of the many obstacles they face. The view that mathematics is an abstract, theoretical science, has symbols and formulas that are difficult and confusing so that students have difficulty understanding it. This study used qualitative research methods. Research subjects were taken using a purposive sampling technique. Researchers then grouped students based on their level of ability, namely high ability, medium ability and low ability. The research subjects in this study were 3 students. The data collection technique in this study used a test technique which contained a system of two-variable linear equations and interviews. Data analysis techniques are data reduction, data presentation and drawing conclusions. Based on the research results obtained in solving problems on the material system of linear equations of two variables, it was concluded that there were several difficulties experienced by students, namely conceptual difficulties which lay in the fact that students were unable to deduce information from a given concept, then principle difficulties, namely difficulties applying solving methods in solving problems, and skill difficulties that lie in the difficulty of arithmetic operations.
{"title":"Analysis of High School Students' Difficulties in the Material of Two Variable Linear Equation Systems","authors":"Septia Wahyuni, None Julia, None Ismayanti, Edy Saputra","doi":"10.61693/elhadhary.vol101.2023.39-51","DOIUrl":"https://doi.org/10.61693/elhadhary.vol101.2023.39-51","url":null,"abstract":"Some students still find it difficult to learn mathematics because of the many obstacles they face. The view that mathematics is an abstract, theoretical science, has symbols and formulas that are difficult and confusing so that students have difficulty understanding it. This study used qualitative research methods. Research subjects were taken using a purposive sampling technique. Researchers then grouped students based on their level of ability, namely high ability, medium ability and low ability. The research subjects in this study were 3 students. The data collection technique in this study used a test technique which contained a system of two-variable linear equations and interviews. Data analysis techniques are data reduction, data presentation and drawing conclusions. Based on the research results obtained in solving problems on the material system of linear equations of two variables, it was concluded that there were several difficulties experienced by students, namely conceptual difficulties which lay in the fact that students were unable to deduce information from a given concept, then principle difficulties, namely difficulties applying solving methods in solving problems, and skill difficulties that lie in the difficulty of arithmetic operations.","PeriodicalId":487994,"journal":{"name":"EL-Hadhary Jurnal Penelitian Pendidikan Multidisiplin","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135802620","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-30DOI: 10.61693/elhadhary.vol101.2023.1-6
Suminah Bakrie
Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Cendekia Takengon adalah salah satu lembaga pendidikan yang berada di Wilayah Tengah Aceh. Menariknya darik TK IT Cendekia adalah dalam komunikasi efektif, warga sekolah terutama guru menggunakan kalimat TMT (Tolong, Maaf, dan Terima Kasih) yang nantinya berdampak pada Bahasa Santun anak. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana konsep bahasa santun yang di terapkan di TK IT Cendekia Takengon Aceh Tengah terutama dalam menggunakan kalimat TMT (Tolong, Maaf, dannTerimakasih). Metode Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu, dalam proses perolehan data sesuai dengan sasaran atau masalah penelitian. Yang diperlukan sebuah informasi yang selengkap-lengkapnya atau sedalam-dalamnya mengenai gejala-gejala yang ada dalam lingkup obyek penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif serta ilmu pendidikan yang merujuk pada teori-teori pendidikan. Hasil yang di capai secara deskriptif penggunaan Bahasa santun dengan kalimat TMT (Tolong, Maaf, dan Terima Kasih) adalah dengan konsep membangun komunikasi efektif, menjadi pendengan yang baik, memahami perasaan anak dan memberikan pujian positif di kemas dengan kegiatan pembiasaan seperti Jurnal pagi, Kegiatan sentra, kegiatan istirahat dan kegiatan penutup.
{"title":"Bahasa Santun melalui Kalimat \"Tolong, Maaf dan Terimakasih\" di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Cendekia, Takengon, Aceh Tengah","authors":"Suminah Bakrie","doi":"10.61693/elhadhary.vol101.2023.1-6","DOIUrl":"https://doi.org/10.61693/elhadhary.vol101.2023.1-6","url":null,"abstract":"Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Cendekia Takengon adalah salah satu lembaga pendidikan yang berada di Wilayah Tengah Aceh. Menariknya darik TK IT Cendekia adalah dalam komunikasi efektif, warga sekolah terutama guru menggunakan kalimat TMT (Tolong, Maaf, dan Terima Kasih) yang nantinya berdampak pada Bahasa Santun anak. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana konsep bahasa santun yang di terapkan di TK IT Cendekia Takengon Aceh Tengah terutama dalam menggunakan kalimat TMT (Tolong, Maaf, dannTerimakasih). Metode Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu, dalam proses perolehan data sesuai dengan sasaran atau masalah penelitian. Yang diperlukan sebuah informasi yang selengkap-lengkapnya atau sedalam-dalamnya mengenai gejala-gejala yang ada dalam lingkup obyek penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif serta ilmu pendidikan yang merujuk pada teori-teori pendidikan. Hasil yang di capai secara deskriptif penggunaan Bahasa santun dengan kalimat TMT (Tolong, Maaf, dan Terima Kasih) adalah dengan konsep membangun komunikasi efektif, menjadi pendengan yang baik, memahami perasaan anak dan memberikan pujian positif di kemas dengan kegiatan pembiasaan seperti Jurnal pagi, Kegiatan sentra, kegiatan istirahat dan kegiatan penutup.","PeriodicalId":487994,"journal":{"name":"EL-Hadhary Jurnal Penelitian Pendidikan Multidisiplin","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135802243","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sistem penilaian perlu disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi sistem penilaian kurikulum pada mata pelajaran matematika kelas VII di MTsN 1 Takengon dan kendalanya. Menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan instrumen pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data dengan triangulasi teknik dan analisis data berdasarkan teori Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil penelitian guru telah menerapkan prinsip penilaian, mekanisme penilaian yang meliputi pembuatan kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan adanya rencana penilaian yang ditulis dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Selain itu guru melakukan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan dengan bentuk penilaian meliputi penilaian harian, penilaian diri, ulangan, penilaian tengah semester (PTS) , penilaian akhir semester (PAS) yang akhirnya diolah menjadi nilai raport. Sedangkan kendala yang dihadapi guru perlu belajar mengkonversi nilai dalam mengolah nilai raport.
{"title":"Implementasi Sistem Penilaian Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Matematika","authors":"Nurul Qomariyah Ahmad, Rosliana Harahap, Anisa Amalia","doi":"10.61693/elhadhary.vol101.2023.7-15","DOIUrl":"https://doi.org/10.61693/elhadhary.vol101.2023.7-15","url":null,"abstract":"Sistem penilaian perlu disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi sistem penilaian kurikulum pada mata pelajaran matematika kelas VII di MTsN 1 Takengon dan kendalanya. Menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan instrumen pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data dengan triangulasi teknik dan analisis data berdasarkan teori Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil penelitian guru telah menerapkan prinsip penilaian, mekanisme penilaian yang meliputi pembuatan kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan adanya rencana penilaian yang ditulis dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Selain itu guru melakukan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan dengan bentuk penilaian meliputi penilaian harian, penilaian diri, ulangan, penilaian tengah semester (PTS) , penilaian akhir semester (PAS) yang akhirnya diolah menjadi nilai raport. Sedangkan kendala yang dihadapi guru perlu belajar mengkonversi nilai dalam mengolah nilai raport.","PeriodicalId":487994,"journal":{"name":"EL-Hadhary Jurnal Penelitian Pendidikan Multidisiplin","volume":"76 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135802240","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-30DOI: 10.61693/elhadhary.vol101.2023.52-59
Chairun Nisa, Dara Daivina
ABSTRAK
Tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh peseta didik tidak hanya sekedar ranah kognitif saja, melainkan juga ranah afektif dan ranah psikomotorik. Kecerdasan spiritual termasuk dalam ranah afektif yang harus dikuasai oleh peserta didik. Kecerdasan spiritual dapat dicapai dengan baik apabila guru menjalankan perannya sebaik mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru PAI dalam pembelajaran dan upaya yang dilakukan guru PAI untuk meningkatkan kecerdasan spiritual peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data penelitian ini yaitu Guru PAI dan siswa SMP Negeri 1 Takengon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru PAI dalam meningkatkan kecerdasan spiritual peserta didik yaitu guru sebagai motivator, pembimbing, role model/suri tauladan, informator, dan organisator. Upaya yang dilakukan guru PAI yaitu melibatkan peserta didik dalam kegiatan keagamaan secara rutin yang merupakan progam madrasah. Membaca al-qur’an secara bergiliran, membaca do’a sebelum belajar, shalawatan, membaca surah Yasin, dan sholat berjama’ah yang dilakukan rutin.
Kata Kunci: Peran Guru PAI; Kecerdasan Spiritual; Kegiatan Keagamaan
{"title":"Peranan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Peserta didik","authors":"Chairun Nisa, Dara Daivina","doi":"10.61693/elhadhary.vol101.2023.52-59","DOIUrl":"https://doi.org/10.61693/elhadhary.vol101.2023.52-59","url":null,"abstract":"ABSTRAK
 Tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh peseta didik tidak hanya sekedar ranah kognitif saja, melainkan juga ranah afektif dan ranah psikomotorik. Kecerdasan spiritual termasuk dalam ranah afektif yang harus dikuasai oleh peserta didik. Kecerdasan spiritual dapat dicapai dengan baik apabila guru menjalankan perannya sebaik mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru PAI dalam pembelajaran dan upaya yang dilakukan guru PAI untuk meningkatkan kecerdasan spiritual peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data penelitian ini yaitu Guru PAI dan siswa SMP Negeri 1 Takengon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru PAI dalam meningkatkan kecerdasan spiritual peserta didik yaitu guru sebagai motivator, pembimbing, role model/suri tauladan, informator, dan organisator. Upaya yang dilakukan guru PAI yaitu melibatkan peserta didik dalam kegiatan keagamaan secara rutin yang merupakan progam madrasah. Membaca al-qur’an secara bergiliran, membaca do’a sebelum belajar, shalawatan, membaca surah Yasin, dan sholat berjama’ah yang dilakukan rutin.
 Kata Kunci: Peran Guru PAI; Kecerdasan Spiritual; Kegiatan Keagamaan","PeriodicalId":487994,"journal":{"name":"EL-Hadhary Jurnal Penelitian Pendidikan Multidisiplin","volume":"328 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135802246","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-30DOI: 10.61693/elhadhary.vol101.2023.31-38
Asdiana Diana
Salah satu cara untuk meningkatkan minat belajar siswa adalah dengan melalui variasi model pembelajaran Two Stay Two Stray, yang mana model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada kelompok membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain. Hal ini dilakukan karena banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan-kegiatan individu. Pembelajaran ini mengarahkan siswa untuk menjadi lebih aktif, baik dalam berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga menyimak materi yang dijelaskan oleh teman. Bagaimana peningkatan minat belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray pada pelajaran Tematik? Apakah terdapat perbedaan peningkatan minat belajar siswa yang menggunakan model pelajaran Two Stay Two Stray dengan yang tidak menggunakan model pelajaran Two Stay Two Stray pada pelajaran Tematik . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan minat belajar dengan menggunakan model pelajaran Two Stay Two Stray, dan untuk mengetahui perbedaan apakah terjadi peningkatan minat belajar dengan menggunakan model pelajaran tersebut. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas IV di MIN 7 Aceh Tengah tahun ajaran 2022/2023. Dalam menetapkan kelas eksperimen dan kelas kontrol peneliti melakukan pengundian, dari hasil pengundian tersebut terpilihlah yang menjadi kelas eksperimen adalah kelas 4 a sebanyak 18 siswa. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa terdapat peningkatan minat belajar dengan menggunakan model pelajaran Two Stay Two Stray pada pelajaran tematik.
提高学生学习兴趣的一个方法是通过变异的二长期二层学习模式来提高学生的学习兴趣，这是一种合作学习模式，为小组提供机会与其他小组分享结果和信息。这是因为许多教学活动与个别活动密切相关。这些学习引导学生变得更活跃，无论是在讨论、提问、寻找答案、解释和关注朋友解释的材料。在专题课上使用二长期二层学习模式的学生的学习兴趣是如何增加的?学生对第二节课的两个长期的，两个长期的，和不使用第二节课的，两个长期的，主题课的学生的学习兴趣有什么不同吗?本研究的目的是通过学习模式Two Stay Two Stray来确定学习兴趣的增加，并了解使用该模式可以增加学习兴趣的不同。在本研究中，人口众多的是2000 / 22 - 2023学年下半年下午7点的所有四年级学生。在分配实验类和控制类的研究人员抽签时，从抽签中选择一个实验类为18名学生组成一个4a班。本研究的结果是，在专题研究中使用二、二、流程型学习可以增加学习兴趣。
{"title":"Peningkatan Minat Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pelajaran Two Stay Two Stray pada Pelajaran Tematik","authors":"Asdiana Diana","doi":"10.61693/elhadhary.vol101.2023.31-38","DOIUrl":"https://doi.org/10.61693/elhadhary.vol101.2023.31-38","url":null,"abstract":"Salah satu cara untuk meningkatkan minat belajar siswa adalah dengan melalui variasi model pembelajaran Two Stay Two Stray, yang mana model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada kelompok membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain. Hal ini dilakukan karena banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan-kegiatan individu. Pembelajaran ini mengarahkan siswa untuk menjadi lebih aktif, baik dalam berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga menyimak materi yang dijelaskan oleh teman. Bagaimana peningkatan minat belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray pada pelajaran Tematik? Apakah terdapat perbedaan peningkatan minat belajar siswa yang menggunakan model pelajaran Two Stay Two Stray dengan yang tidak menggunakan model pelajaran Two Stay Two Stray pada pelajaran Tematik . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan minat belajar dengan menggunakan model pelajaran Two Stay Two Stray, dan untuk mengetahui perbedaan apakah terjadi peningkatan minat belajar dengan menggunakan model pelajaran tersebut. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas IV di MIN 7 Aceh Tengah tahun ajaran 2022/2023. Dalam menetapkan kelas eksperimen dan kelas kontrol peneliti melakukan pengundian, dari hasil pengundian tersebut terpilihlah yang menjadi kelas eksperimen adalah kelas 4 a sebanyak 18 siswa. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa terdapat peningkatan minat belajar dengan menggunakan model pelajaran Two Stay Two Stray pada pelajaran tematik.","PeriodicalId":487994,"journal":{"name":"EL-Hadhary Jurnal Penelitian Pendidikan Multidisiplin","volume":"108 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135802622","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
京公网安备 11010802042870号
京ICP备2023020795号-1
扫码关注我们
求助内容：
应助结果提醒方式：