This study aims to find out: how the model of empowering housewives in waste management collaboration at the Sipakannu waste bank, Sambung Jawa Village. This research uses qualitative methods with a descriptive approach. The number of informants in this study was 5 people determined by purposive sampling techniques with criteria 1) Involved and knowing the process of organizing housewife empowerment at the Sipakarannu Waste Bank, 2) Responsible for the implementation of housewife empowerment at the Sipakarannu Waste Bank, 3) Willing to be a research subject for researchers. The data collection techniques used in this study were observation, interview and documentation methods. 3-step qualitative data analysis techniques include data reduction, data presentation, and conclusions. The results of this study show that: the empowerment of housewives carried out at the Sipacarannu Waste Bank, Sambung Jawa Village, uses an empowerment model for local community development by emphasizing community participation.
{"title":"MODEL PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DALAM KOLABORASI PENGELOLAAN SAMPAH DI BANK SAMPAH SIPAKARANNU","authors":"Yusrawati Yusrawati, Firdaus W Suhaeb","doi":"10.26858/ugj.v6i2.51007","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/ugj.v6i2.51007","url":null,"abstract":"This study aims to find out: how the model of empowering housewives in waste management collaboration at the Sipakannu waste bank, Sambung Jawa Village. This research uses qualitative methods with a descriptive approach. The number of informants in this study was 5 people determined by purposive sampling techniques with criteria 1) Involved and knowing the process of organizing housewife empowerment at the Sipakarannu Waste Bank, 2) Responsible for the implementation of housewife empowerment at the Sipakarannu Waste Bank, 3) Willing to be a research subject for researchers. The data collection techniques used in this study were observation, interview and documentation methods. 3-step qualitative data analysis techniques include data reduction, data presentation, and conclusions. The results of this study show that: the empowerment of housewives carried out at the Sipacarannu Waste Bank, Sambung Jawa Village, uses an empowerment model for local community development by emphasizing community participation.","PeriodicalId":497742,"journal":{"name":"UNM geographic journal","volume":"219 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135082140","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Syarifah Nikma, Muhammad Zulfadli, Muhammad Rasyid Ridha
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1). Latar belakang adanya tradisi A'ratek pada acara pernikahan masyarakat di Desa Cikoang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar. 2). Proses pelaksanaan tradisi A'ratek pada acara pernikahan masyarakat di Desa Cikoang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar. 3). Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi masyarakat di Desa Cikoang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar masih melaksanakan tradisi A'ratek pada acara pernikahan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Proses pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti diantaranya: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan 1). Latar belakang adanya tradisi A'ratek pada acara pernikahan masyarakat di Desa Cikoang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar yaitu karena datangnya Sayyid Djalaluddin Al-Aidid yang merupakan sebuah ulama besar dan juga merupakan keturunan ke-29 dari Nabi Muhammad SAW ke Desa Cikoang pada tahun 1638 yang mengajarkan beberapa ajaran-ajaran salah satunya yaitu proses pelaksanaan tradisi A'ratek ke masyarakat di Desa Cikoang ketika ada yang menggelar acara pernikahan. 2). Proses pelaksanaan tradisi A'ratek pada acara pernikahan masyarakat di Desa Cikoang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar yaitu terdapat beberapa tahapan-tahapan dalam proses pelaksanaan tradisi A'ratek yang dimulai dari ammutuli paratek, ammutuli korongtigi, memandikan sang calon pengantin, pembacaan kitab A'ratek, a'pepe'-pepe' dan mapaccing. 3). Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat di Desa Cikoang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar masih melaksanakan tradisi A’ratek pada acara pernikahan yaitu terdapat dua faktor. Faktor pertama yaitu melestarikan dan mempertahankan kearifan lokal. Sedangkan faktor kedua yaitu mengajarkan kepada anak atau keturunan mereka.
{"title":"TRADISI A'RATEK PADA ACARA PERNIKAHAN DI DESA CIKOANG, KECAMATAN MANGARABOMBANG, KABUPATEN TAKALAR","authors":"Syarifah Nikma, Muhammad Zulfadli, Muhammad Rasyid Ridha","doi":"10.26858/ugj.v6i2.45782","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/ugj.v6i2.45782","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1). Latar belakang adanya tradisi A'ratek pada acara pernikahan masyarakat di Desa Cikoang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar. 2). Proses pelaksanaan tradisi A'ratek pada acara pernikahan masyarakat di Desa Cikoang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar. 3). Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi masyarakat di Desa Cikoang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar masih melaksanakan tradisi A'ratek pada acara pernikahan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Proses pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti diantaranya: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan 1). Latar belakang adanya tradisi A'ratek pada acara pernikahan masyarakat di Desa Cikoang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar yaitu karena datangnya Sayyid Djalaluddin Al-Aidid yang merupakan sebuah ulama besar dan juga merupakan keturunan ke-29 dari Nabi Muhammad SAW ke Desa Cikoang pada tahun 1638 yang mengajarkan beberapa ajaran-ajaran salah satunya yaitu proses pelaksanaan tradisi A'ratek ke masyarakat di Desa Cikoang ketika ada yang menggelar acara pernikahan. 2). Proses pelaksanaan tradisi A'ratek pada acara pernikahan masyarakat di Desa Cikoang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar yaitu terdapat beberapa tahapan-tahapan dalam proses pelaksanaan tradisi A'ratek yang dimulai dari ammutuli paratek, ammutuli korongtigi, memandikan sang calon pengantin, pembacaan kitab A'ratek, a'pepe'-pepe' dan mapaccing. 3). Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat di Desa Cikoang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar masih melaksanakan tradisi A’ratek pada acara pernikahan yaitu terdapat dua faktor. Faktor pertama yaitu melestarikan dan mempertahankan kearifan lokal. Sedangkan faktor kedua yaitu mengajarkan kepada anak atau keturunan mereka.","PeriodicalId":497742,"journal":{"name":"UNM geographic journal","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135082144","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penyediaan dan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) menjadi salah satu persyaratan yang wajib dipenuhi dalam perencanaan tata ruang kota. Meningkatnya alih fungsi lahan dari lahan vegetasi menjadi lahan terbangun seiring dengan pertambahan jumlah penduduk akan berdampak pada ketersediaan ruang terbuka hijau di perkotaan. Salah satu wilayah yang terdampak oleh fenomena tersebut adalah Kota Jakarta Barat yang merupakan wilayah dengan perkembangan yang pesat. Salah satu langkah menanggulangi minimnya ketersediaan ruang terbuka hijau di Kota Jakarta Barat adalah dengan memberikan informasi dan memetakan daerah-daerah ruang terbuka hijau dengan melibatkan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG). Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) perubahan RTH di Kota Jakarta Barat tahun 2017 dan 2021, 2) persebaran RTH di Kota Jakarta Barat, dan 3) kebutuhan RTH di Kota Jakarta Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG) menggunakan Citra Sentinel 2A untuk memetakan kondisi eksisting ruang terbuka hijau. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lahan vegetasi atau ruang terbuka hijau di Kota Jakarta Barat mengalami perubahan sebesar 498,31 ha dari tahun 2017 hingga tahun 2021. Adapun persebaran ruang terbuka hijau dibagi menjadi 6 (enam) klasifikasi yakni Kawasan Hijau Hutan Kota, Kawasan Hijau Taman Kota, Kawasan Hijau Rekreasi, Kawasan Jalur Hijau, Kawasan Hijau Olahraga, dan Kawasan Hijau Pemakaman yang memiliki luas keseluruhan sebesar 21,935 km2 atau 16,93% dari luas wilayah Kota Jakarta Barat. Diketahui juga kebutuhan ruang terbuka hijau berdasarkan jumlah penduduk mengalami kekurangan sebesar 29,791 km2 dan kebutuhan ruang terbuka hijau berdasarkan luas wilayah mengalami kekurangan sebesar 16,927 km².
{"title":"ANALISIS PERUBAHAN DAN KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KOTA JAKARTA BARAT","authors":"Hilman Rizq Ratuandyas","doi":"10.26858/ugj.v6i2.51063","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/ugj.v6i2.51063","url":null,"abstract":"Penyediaan dan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) menjadi salah satu persyaratan yang wajib dipenuhi dalam perencanaan tata ruang kota. Meningkatnya alih fungsi lahan dari lahan vegetasi menjadi lahan terbangun seiring dengan pertambahan jumlah penduduk akan berdampak pada ketersediaan ruang terbuka hijau di perkotaan. Salah satu wilayah yang terdampak oleh fenomena tersebut adalah Kota Jakarta Barat yang merupakan wilayah dengan perkembangan yang pesat. Salah satu langkah menanggulangi minimnya ketersediaan ruang terbuka hijau di Kota Jakarta Barat adalah dengan memberikan informasi dan memetakan daerah-daerah ruang terbuka hijau dengan melibatkan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG). Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) perubahan RTH di Kota Jakarta Barat tahun 2017 dan 2021, 2) persebaran RTH di Kota Jakarta Barat, dan 3) kebutuhan RTH di Kota Jakarta Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG) menggunakan Citra Sentinel 2A untuk memetakan kondisi eksisting ruang terbuka hijau. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lahan vegetasi atau ruang terbuka hijau di Kota Jakarta Barat mengalami perubahan sebesar 498,31 ha dari tahun 2017 hingga tahun 2021. Adapun persebaran ruang terbuka hijau dibagi menjadi 6 (enam) klasifikasi yakni Kawasan Hijau Hutan Kota, Kawasan Hijau Taman Kota, Kawasan Hijau Rekreasi, Kawasan Jalur Hijau, Kawasan Hijau Olahraga, dan Kawasan Hijau Pemakaman yang memiliki luas keseluruhan sebesar 21,935 km2 atau 16,93% dari luas wilayah Kota Jakarta Barat. Diketahui juga kebutuhan ruang terbuka hijau berdasarkan jumlah penduduk mengalami kekurangan sebesar 29,791 km2 dan kebutuhan ruang terbuka hijau berdasarkan luas wilayah mengalami kekurangan sebesar 16,927 km².","PeriodicalId":497742,"journal":{"name":"UNM geographic journal","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135081973","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rafiqa Triarmanti, Rayuna Handawati, Lia Kusumawati
Tujuan utama penelitian ini adalah mengembangkan bahan ajar berbentuk e-booklet berbasis masalah. Tujuan lain yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk untuk (1) menguji kelayakan bahan ajar berbentuk e-booklet mitigasi bencana banjir berbasis masalah dan (2) mendeskripsikan respon peserta didik terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Metode pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan mengacu kepada model yang dikembangkan oleh Thiagarajan, Semmel, & Semmel yaitu model 4D (Define, Design, Development, & Disseminate). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, angket, dan lembar validasi. Observasi dan wawancara dilakukan pada tahap awal penelitian. Angket digunakan untuk mengumpulkan data respon peserta diidk sebagai user terhadap penggunaan e-booklet mitigasi bencana banjir. Lembar validasi untuk mengukur kelayakan e-booklet yang dikembangkan. Validasi e-booklet dilakukan oleh 2 orang validator materi dan media. Indikator penilaian kelayakan e-booklet berupa kelayakan isi atau materi, desain, dan pembelajaran. Analisis data dilakukan dengan analisis metode presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Hasil validasi terhadap e-booklet mitigasi bencana banjir memperoleh rata-rata 76% dari ahli materi 97% dari ahli media yang jika dirata-ratakan mendapatkan kategori “Sangat Layak”. Penilaian guru diperoleh presentase sebesar 91% dengan kategori “Sangat Layak” dan respon peserta didik diperoleh 98% dengan kategori “Sangat Baik”.
{"title":"PENGEMBANGAN E-BOOKLET MITIGASI BENCANA BANJIR BERBASIS MASALAH KELAS XI DI SMAN 71 JAKARTA","authors":"Rafiqa Triarmanti, Rayuna Handawati, Lia Kusumawati","doi":"10.26858/ugj.v6i2.51098","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/ugj.v6i2.51098","url":null,"abstract":"Tujuan utama penelitian ini adalah mengembangkan bahan ajar berbentuk e-booklet berbasis masalah. Tujuan lain yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk untuk (1) menguji kelayakan bahan ajar berbentuk e-booklet mitigasi bencana banjir berbasis masalah dan (2) mendeskripsikan respon peserta didik terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Metode pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan mengacu kepada model yang dikembangkan oleh Thiagarajan, Semmel, & Semmel yaitu model 4D (Define, Design, Development, & Disseminate). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, angket, dan lembar validasi. Observasi dan wawancara dilakukan pada tahap awal penelitian. Angket digunakan untuk mengumpulkan data respon peserta diidk sebagai user terhadap penggunaan e-booklet mitigasi bencana banjir. Lembar validasi untuk mengukur kelayakan e-booklet yang dikembangkan. Validasi e-booklet dilakukan oleh 2 orang validator materi dan media. Indikator penilaian kelayakan e-booklet berupa kelayakan isi atau materi, desain, dan pembelajaran. Analisis data dilakukan dengan analisis metode presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Hasil validasi terhadap e-booklet mitigasi bencana banjir memperoleh rata-rata 76% dari ahli materi 97% dari ahli media yang jika dirata-ratakan mendapatkan kategori “Sangat Layak”. Penilaian guru diperoleh presentase sebesar 91% dengan kategori “Sangat Layak” dan respon peserta didik diperoleh 98% dengan kategori “Sangat Baik”.","PeriodicalId":497742,"journal":{"name":"UNM geographic journal","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135082135","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rusdi Rusdi, Andi Triwenni Wulandari, Ibrahim Ibrahim
This research was conducted to find out: 1) Description of the existence of the mamminasata bus rapid transit public transportation, 2) Description of the attractiveness of public transportation in the city of Makassar, 3) how does the existence of the mamminasata rapid transit bus affect the attractiveness of public transportation in the city of Makassar. The research method used in this study is a descriptive quantitative approach method. The research variables consist of the existence of the mamminasata rapit transit bus(Variable X) and the attractiveness of public transportation (Variable Y). The techniques used for data collection are observation, questionnaires or questionnaires as well as documentation. The data analysis technique used is descriptive statistics and inferential analysis. Based on the research results, it is known that: 1) The description of the existence of the Mamminasata rapid transit bus (variable X) in the "doubtful" category determines the results of data acquisition from filling out the questionnaire which is presented based on indicators of security, safety, comfort, affordability, repair, service. There were 81 respondents who answered doubtfully from a sample of 100 respondents. This shows that overall the existence of bus rapid transit is still in doubt. 2) The description of the attractiveness of public transportation in Makassar City (variable Y) is in the "doubtful" category. In the data obtained from filling out the research questionnaire based on the comfort of the indicators, the feeling of being comfortable clean, accessibility, facilities and infrastructure. There were 62 respondents who answered in doubt, this shows that those who dominated the filling out of the research questionnaire were in doubt. Therefore, the attractiveness of public transportation in the city of Makassar is included in the "low" category, why is that? "Low" transportation in the city of Makassar is included in the"low" category, why is that? Which shows the level of influence that is "low"
{"title":"PENGARUH EKSISTENSI TRANSPORTASI UMUM BUS RAPID TRANSIT MAMMINASATA TERHADAP DAYA TARIK ANGKOT DI KOTA MAKASSAR","authors":"Rusdi Rusdi, Andi Triwenni Wulandari, Ibrahim Ibrahim","doi":"10.26858/ugj.v6i2.50718","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/ugj.v6i2.50718","url":null,"abstract":"This research was conducted to find out: 1) Description of the existence of the mamminasata bus rapid transit public transportation, 2) Description of the attractiveness of public transportation in the city of Makassar, 3) how does the existence of the mamminasata rapid transit bus affect the attractiveness of public transportation in the city of Makassar. The research method used in this study is a descriptive quantitative approach method. The research variables consist of the existence of the mamminasata rapit transit bus(Variable X) and the attractiveness of public transportation (Variable Y). The techniques used for data collection are observation, questionnaires or questionnaires as well as documentation. The data analysis technique used is descriptive statistics and inferential analysis. Based on the research results, it is known that: 1) The description of the existence of the Mamminasata rapid transit bus (variable X) in the \"doubtful\" category determines the results of data acquisition from filling out the questionnaire which is presented based on indicators of security, safety, comfort, affordability, repair, service. There were 81 respondents who answered doubtfully from a sample of 100 respondents. This shows that overall the existence of bus rapid transit is still in doubt. 2) The description of the attractiveness of public transportation in Makassar City (variable Y) is in the \"doubtful\" category. In the data obtained from filling out the research questionnaire based on the comfort of the indicators, the feeling of being comfortable clean, accessibility, facilities and infrastructure. There were 62 respondents who answered in doubt, this shows that those who dominated the filling out of the research questionnaire were in doubt. Therefore, the attractiveness of public transportation in the city of Makassar is included in the \"low\" category, why is that? \"Low\" transportation in the city of Makassar is included in the\"low\" category, why is that? Which shows the level of influence that is \"low\"","PeriodicalId":497742,"journal":{"name":"UNM geographic journal","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135081972","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilaksankan tujuannya agar memahami 1). Agar memahami gambaran proses pengeringan gabah menggunakan oven dryer di Desa Padaelo Kec. Mattiro Bulu Kab. Pinrang. 2). Untuk mengetahui efektivitas penggunaan oven dryer sebagai lapangan pekerjaan masyarakat di Desa Padaelo Kec. Mattiro Bulu Kab. Pinrang. Jenis penelitian dipakai yakni kualitatif deskriptif, adapun teknik pengumpulan data dilaksanakan oleh peneliti diantaranya observasi, wawancara, serta dokumentasi. Proses pengumpulan data dilaksanakan peneliti yakni: teknik analisis data memakai reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitiannya menyatakan 1). Gambaran proses pengeringan gabah menggunakan oven dryer di Desa Padaelo Kec. Mattiro Bulu Kab. Pinrang yaitu dengan dimulai memasukkan gabah basah kedalam oven dryer kemudian menyalakan mesin oven dryer, setelah memastikan bak bahan bakar telah terisi maka langkah selanjutnya adalah menyalakan api dengan menekan panel khusus yang ada pada mesin, bahan bakar dipakai pada proses ini yaitu sekam padi. kemudian mesin akan bekerja sendiri hingga gabah menjadi kering sempurna atau memiliki kadar air sekitar 13% sampai 14%. 2). efektivitas penggunaan oven dryer sebagai lapangan pekerjaan masyarakat di Desa Padaelo Kec. Mattiro Bulu Kab. Pinrang yaitu dilihat dari Produktivitas, kemampuan adaptasi, kemampuan berlaba.
{"title":"EFEKTIVITAS PENGGUNAAN OVEN SEBAGAI LAPANGAN PEKERJAAN MASYARAKAT DI DESA PADAELO KEC. MATTIRO BULU KAB. PINRANG","authors":"Nur Annisa Awaliah, Dalilul Falihin","doi":"10.26858/ugj.v6i2.45123","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/ugj.v6i2.45123","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilaksankan tujuannya agar memahami 1). Agar memahami gambaran proses pengeringan gabah menggunakan oven dryer di Desa Padaelo Kec. Mattiro Bulu Kab. Pinrang. 2). Untuk mengetahui efektivitas penggunaan oven dryer sebagai lapangan pekerjaan masyarakat di Desa Padaelo Kec. Mattiro Bulu Kab. Pinrang. Jenis penelitian dipakai yakni kualitatif deskriptif, adapun teknik pengumpulan data dilaksanakan oleh peneliti diantaranya observasi, wawancara, serta dokumentasi. Proses pengumpulan data dilaksanakan peneliti yakni: teknik analisis data memakai reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitiannya menyatakan 1). Gambaran proses pengeringan gabah menggunakan oven dryer di Desa Padaelo Kec. Mattiro Bulu Kab. Pinrang yaitu dengan dimulai memasukkan gabah basah kedalam oven dryer kemudian menyalakan mesin oven dryer, setelah memastikan bak bahan bakar telah terisi maka langkah selanjutnya adalah menyalakan api dengan menekan panel khusus yang ada pada mesin, bahan bakar dipakai pada proses ini yaitu sekam padi. kemudian mesin akan bekerja sendiri hingga gabah menjadi kering sempurna atau memiliki kadar air sekitar 13% sampai 14%. 2). efektivitas penggunaan oven dryer sebagai lapangan pekerjaan masyarakat di Desa Padaelo Kec. Mattiro Bulu Kab. Pinrang yaitu dilihat dari Produktivitas, kemampuan adaptasi, kemampuan berlaba.","PeriodicalId":497742,"journal":{"name":"UNM geographic journal","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135082138","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The restrictions on community activities during the Covid-19 pandemic have brought nearly all aspects of community life in Surabaya City to a halt, particularly social movements within the community that directly impact economic activities. The increasing unemployment rate is one of the direct effects of the pandemic. In general, the massive impact of the spread of the Covid-19 virus on the economy will significantly affect the changes in the number of poor people in Surabaya City before and after the pandemic. The objective of this research is to identify changes in the number of poor people and the influence of the pandemic on the economic conditions of Surabaya residents. This descriptive study utilizes secondary data sourced from the Central Statistics Agency (Badan Pusat Statistik). During the pandemic, the increase in the number of poor people in Surabaya was influenced by several factors such as job restrictions, layoffs, reduced productivity due to Covid-19 infection, and others. In 2019, the number of poor people in Surabaya amounted to 4.51%, while after the Covid-19 pandemic, the number of poor people increased to 5.21% in 2021.
{"title":"Pandemi Covid-19: Ekonomi Dan Kemiskinan Kota Surabaya","authors":"M Fikri Amrullah, Hendra Hendra","doi":"10.26858/ugj.v6i1.50421","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/ugj.v6i1.50421","url":null,"abstract":"The restrictions on community activities during the Covid-19 pandemic have brought nearly all aspects of community life in Surabaya City to a halt, particularly social movements within the community that directly impact economic activities. The increasing unemployment rate is one of the direct effects of the pandemic. In general, the massive impact of the spread of the Covid-19 virus on the economy will significantly affect the changes in the number of poor people in Surabaya City before and after the pandemic. The objective of this research is to identify changes in the number of poor people and the influence of the pandemic on the economic conditions of Surabaya residents. This descriptive study utilizes secondary data sourced from the Central Statistics Agency (Badan Pusat Statistik). During the pandemic, the increase in the number of poor people in Surabaya was influenced by several factors such as job restrictions, layoffs, reduced productivity due to Covid-19 infection, and others. In 2019, the number of poor people in Surabaya amounted to 4.51%, while after the Covid-19 pandemic, the number of poor people increased to 5.21% in 2021.","PeriodicalId":497742,"journal":{"name":"UNM geographic journal","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135463643","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The aims of the study were to find out 1) the existence of the funeral tradition for the descendants of the karaeng (puang) in the people of Biring Ere Village, Bungoro District, Pangkep Regency. 2) The traditional values of the burial of the descendants of the karaeng (puang) in Biring Ere Village, Bungoro District, Pangkep Regency. The type of research used is a qualitative description. Data collection techniques used in this study were interviews, involved observation and documentation. Data analysis used in research is data reduction, data presentation, and conclusions or verification. The results of the study show that: 1) the existence of tradition is maintained because the existence of tradition is maintained by the community through the involvement of the younger generation in carrying out the tradition. The people's belief in the tradition of honoring the deceased. 2) the values contained in the funeral tradition are the values of life that create harmony in society, social values that create mutual cooperation values within the community, psychological values that create inner peace because they have carried out their final obligations and spiritual values that increase faith in the creator
{"title":"Tradisi Pemakaman Keturunan Karaeng (Puang) Di Desa Biring Ere Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep","authors":"Kiki Maya Sari, Dalilul Falihin","doi":"10.26858/ugj.v6i1.44769","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/ugj.v6i1.44769","url":null,"abstract":"The aims of the study were to find out 1) the existence of the funeral tradition for the descendants of the karaeng (puang) in the people of Biring Ere Village, Bungoro District, Pangkep Regency. 2) The traditional values of the burial of the descendants of the karaeng (puang) in Biring Ere Village, Bungoro District, Pangkep Regency. The type of research used is a qualitative description. Data collection techniques used in this study were interviews, involved observation and documentation. Data analysis used in research is data reduction, data presentation, and conclusions or verification. The results of the study show that: 1) the existence of tradition is maintained because the existence of tradition is maintained by the community through the involvement of the younger generation in carrying out the tradition. The people's belief in the tradition of honoring the deceased. 2) the values contained in the funeral tradition are the values of life that create harmony in society, social values that create mutual cooperation values within the community, psychological values that create inner peace because they have carried out their final obligations and spiritual values that increase faith in the creator","PeriodicalId":497742,"journal":{"name":"UNM geographic journal","volume":"169 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135463647","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Gambaran Strategi Pembelajaran IPS Berbasis Outdoor Learning di SMPN 4 Polewali, 2) Gambaran Prestasi Siswa kelas VII di SMPN 4 Polewali 3) Pengaruh Strategi Pembelajaran IPS Berbasis Outdoor Learning dalam Meningkatkan Prestasi Siswa Kelas VII di SMPN 4 Polewali. Adapun metode penelitian yang digunakan, yaitu metode pendekatan kuantitatif deskriptif. Variabel penelitian terdiri dari Pembelajaran IPS Berbasis Outdoor Learning (Variabel X) dan Peningkatan Prestasi Siswa (Variabel Y). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, kusioner/angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan analisis inferensial. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa : 1) Pembelajaran IPS Berbasis Outdoor Learning (variabel X) di SMPN 4 Polewali berada dalam kategori "sangat tinggi",sebagaimana data yang diperoleh dari pengisian angket penelitian yang disugukan berdasarkan indikator persiapan, pengumpulan data, analisis data pengamatan outdoor, dan presentasi hasil laporan. Ada 48 respondenyang menjawab sangat setuju/sangat tinggidari jumlah sampel 64 respoden. Ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan proses pembelajaran IPS berbasis outdoor learning yang dilakukan SMPN 4 Polewali sangat baik. 2) Gambaran Peningkatan Prestasi Siswa (variabel Y) di SMPN 4 Polewali berada pada kategori "Tinggi" sebagaimana data yang diperoleh dari pengisian angket penelitian berdasarkan indikator kognitif, afektif dan psikomotorik. Ada 31 responden yang menjawab setuju/tinggi, 30 responden menjawab sangat setuju/sangat tinggi, dan 3 responden menjawab kadang-kadang/sedang. Ini menunjukkan bahwa yang mendominasi dari pengisisan angket penelitianyaitu Setuju/Tinggi. Oleh karena itu, peningkatan prestasi siswa (Variabel Y) masuk kategori "Tinggi".3) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Pembelajaran IPS Berbasis Outdoor Learning terhadap peningkatan prestasi Siswa SMPN 4 Polewali, yaitu berada pada kategori "Kuat". Mengapa demikian, karena secara signifikan dilihat dari koefisien r = 0,657 kemudian dikonsultasikan pada tabel interpertasi nilai r berada pada interval 0,60 – 0,799 yang menunjukkan tingkat pengaruh yang "Kuat".
{"title":"PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN IPS BERBASIS OUTDOOR LEARNING DALAM MEINGKATKAN PRESTASI SISWA KELAS VII SMPN 4 POLEWALI","authors":"Rabiatul Adawiyah, Muh Said","doi":"10.26858/ugj.v6i1.44771","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/ugj.v6i1.44771","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Gambaran Strategi Pembelajaran IPS Berbasis Outdoor Learning di SMPN 4 Polewali, 2) Gambaran Prestasi Siswa kelas VII di SMPN 4 Polewali 3) Pengaruh Strategi Pembelajaran IPS Berbasis Outdoor Learning dalam Meningkatkan Prestasi Siswa Kelas VII di SMPN 4 Polewali. Adapun metode penelitian yang digunakan, yaitu metode pendekatan kuantitatif deskriptif. Variabel penelitian terdiri dari Pembelajaran IPS Berbasis Outdoor Learning (Variabel X) dan Peningkatan Prestasi Siswa (Variabel Y). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, kusioner/angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan analisis inferensial. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa : 1) Pembelajaran IPS Berbasis Outdoor Learning (variabel X) di SMPN 4 Polewali berada dalam kategori \"sangat tinggi\",sebagaimana data yang diperoleh dari pengisian angket penelitian yang disugukan berdasarkan indikator persiapan, pengumpulan data, analisis data pengamatan outdoor, dan presentasi hasil laporan. Ada 48 respondenyang menjawab sangat setuju/sangat tinggidari jumlah sampel 64 respoden. Ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan proses pembelajaran IPS berbasis outdoor learning yang dilakukan SMPN 4 Polewali sangat baik. 2) Gambaran Peningkatan Prestasi Siswa (variabel Y) di SMPN 4 Polewali berada pada kategori \"Tinggi\" sebagaimana data yang diperoleh dari pengisian angket penelitian berdasarkan indikator kognitif, afektif dan psikomotorik. Ada 31 responden yang menjawab setuju/tinggi, 30 responden menjawab sangat setuju/sangat tinggi, dan 3 responden menjawab kadang-kadang/sedang. Ini menunjukkan bahwa yang mendominasi dari pengisisan angket penelitianyaitu Setuju/Tinggi. Oleh karena itu, peningkatan prestasi siswa (Variabel Y) masuk kategori \"Tinggi\".3) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Pembelajaran IPS Berbasis Outdoor Learning terhadap peningkatan prestasi Siswa SMPN 4 Polewali, yaitu berada pada kategori \"Kuat\". Mengapa demikian, karena secara signifikan dilihat dari koefisien r = 0,657 kemudian dikonsultasikan pada tabel interpertasi nilai r berada pada interval 0,60 – 0,799 yang menunjukkan tingkat pengaruh yang \"Kuat\".","PeriodicalId":497742,"journal":{"name":"UNM geographic journal","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135463642","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The purpose of this study was to analyze the awareness of climbers towards the tourism environment of Mount Tambora. This study uses a qualitative research model with data collection techniques through in-depth interviews, observation, and documentation. The problems that are the focus of the research are: (1) What is the description of the environmental conditions of Mount Tambora climbing tourism? and (2) How is the awareness of Mount Tambora climbers in protecting the environment for Mount Tambora climbing tourism?. The results of the study show that the environmental conditions of Mount Tambora climbing tourism still require more serious attention from visitors. Climbers of Mount Tambora have a fairly high awareness of keeping the environment clean, but there are still a number of things that need to be improved, such as waste management and toilet management. The conclusion from this study is that climbers' awareness of the tourism environment of Mount Tambora still needs to be improved. In order to maintain the sustainability of the Mount Tambora tourism environment, it is necessary to collaborate between tour managers, climbers and the surrounding community to create a sustainable and sustainable tourism environment.
{"title":"Analisis Kesadaran Pendaki Terhadap Lingkungan Wisata Pendakian Gunung Tambora","authors":"Muhammad Sa'ban, Dalilul Falihin, Feri Padli","doi":"10.26858/ugj.v6i1.50542","DOIUrl":"https://doi.org/10.26858/ugj.v6i1.50542","url":null,"abstract":"The purpose of this study was to analyze the awareness of climbers towards the tourism environment of Mount Tambora. This study uses a qualitative research model with data collection techniques through in-depth interviews, observation, and documentation. The problems that are the focus of the research are: (1) What is the description of the environmental conditions of Mount Tambora climbing tourism? and (2) How is the awareness of Mount Tambora climbers in protecting the environment for Mount Tambora climbing tourism?. The results of the study show that the environmental conditions of Mount Tambora climbing tourism still require more serious attention from visitors. Climbers of Mount Tambora have a fairly high awareness of keeping the environment clean, but there are still a number of things that need to be improved, such as waste management and toilet management. The conclusion from this study is that climbers' awareness of the tourism environment of Mount Tambora still needs to be improved. In order to maintain the sustainability of the Mount Tambora tourism environment, it is necessary to collaborate between tour managers, climbers and the surrounding community to create a sustainable and sustainable tourism environment.","PeriodicalId":497742,"journal":{"name":"UNM geographic journal","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135463418","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}