首页 > 最新文献

Al-Kauniyah: Jurnal Biologi最新文献

英文 中文
Vegetasi Riparian dan Komunitas Makrozoobentos di Situ Gintung Sebagai Pendukung Konservasi Air Kawasan Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 雅加达 UIN Syarif Hidayatullah 校区的河岸植被和大型底栖生物群落原位 Gintung 作为水源保护的支持。
Pub Date : 2023-12-18 DOI: 10.15408/kauniyah.v17i1.35756
E. Rosyidatun, Latifah Azzahra, F. Wijayanti, Walid Rumblat, M. Mardiansyah
AbstrakSitu Gintung merupakan ekosistem perairan yang sangat penting dalam konservasi perairan di Kawasan Kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Riparian merupakan vegetasi yang tumbuh di tepi perairan dan berpotensi sebagai habitat dan sumber makanan bagi ekosistem perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur vegetasi riparian dan pengaruhnya terhadap keanekaragaman makrozoobentos di Situ Gintung. Titik pengambilan sampel terdiri dari 8 stasiun dengan 3 kali pengulangan. Analisis hubungan vegetasi riparian dengan makrozoobentos diuji dengan regresi linier sederhana dan korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vegetasi riparian yang terdapat pada 8 stasiun terdiri dari 2 kelas (Magnoliopsida dan Liliopsida), 11 spesies dengan nilai indeks keanekaragaman (H') sebesar 1,517. Makrozoobentos yang ditemukan terdiri dari 2 kelas (Gastropoda dan Crustacea) 7 spesies dengan nilai indeks keanekaragaman (H') sebesar 1,112. Hasil analisis regresi menunjukkan adanya korelasi antara vegetasi riparian dengan kepadatan makrozoobentos yang tergolong sempurna (0,972). Hal ini menunjukkan bahwa vegetasi riparian di Situ Gintung berkorelasi positif dengan keanekaragaman makrozoobentos.AbstractSitu Gintung is an aquatic ecosystem that is very important in water conservation in the Campus 2 Area of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Riparian is vegetation that grows at the edge of water and has the potential to serve as habitat and food source for aquatic ecosystems. This research aims to determine the structure of riparian vegetation and its influence on macrozoobenthos diversity in Situ Gintung. The sampling point consists of 8 stations with 3 repetitions. Analysis of the relationship between riparian vegetation and macrozoobenthos was tested using simple linear regression and Pearson correlation. The research results showed that the riparian vegetation was found at 8 stations consisting of 2 classes (Magnoliopsida and Liliopsida), 11 species with a diversity index (H') value of 1.517. The macrozoobenthos found consisted of 2 classes (Gastropoda and Crustacea) 7 species with a diversity index (H') value of 1.112. The results of the regression analysis showed that there was a correlation between riparian vegetation and macrozoobenthos density which was classified as perfect (0.972). This shows that riparian vegetation in Situ Gintung is positively correlated with macrozoobenthos.
AbstrakSitu Gintung 是雅加达 Syarif Hidayatullah 大学校园二区(Kawasan Kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)的一种生态保护植物。濒危植物是一种生长在灌木丛中的植物,也是灌木丛中的栖息地和物种总和。该项目旨在帮助人们了解河岸植被的结构和在金东地区的水产养殖业中的作用。该地区的植被覆盖率为 8% 到 3%。对河岸植被和水生植物的分析是通过回归线和皮尔逊测量法进行的。研究结果表明,河岸的植被分布在两个门类(木兰纲和纤毛纲)的 8 个物种中,其中 11 个物种的最小指数(H')为 1 517。在 2 个种类(腹足纲和甲壳纲)中,有 7 个物种的平均指数(H')达到 1 112。回归分析结果显示,河岸植被的平均指数为 0.972。Hal ini menunjukkan bahwa vegetasi riparian di Situ Gintung berkorelasi positif dengan keanekaragaman makrozoobentos.AbstractSitu Gintung is an aquatic ecosystem that is very important in water conservation in the Campus 2 Area of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.河岸植被是生长在水边的植被,有可能成为水生生态系统的栖息地和食物来源。本研究旨在确定河岸植被的结构及其对 Situ Gintung 大型底栖生物多样性的影响。取样点包括 8 个站点,重复 3 次。利用简单线性回归和皮尔逊相关分析检验了河岸植被与大型底栖生物之间的关系。研究结果表明,在 8 个站点发现的河岸植被包括 2 个类别(木兰纲和百合科)、11 个物种,多样性指数(H')值为 1.517。大型底栖生物有 2 类(腹足纲和甲壳纲)7 种,多样性指数(H')为 1.112。回归分析结果表明,河岸植被与大型底栖生物密度之间存在完美相关(0.972)。这表明,Situ Gintung 的河岸植被与大型底栖生物呈正相关。
{"title":"Vegetasi Riparian dan Komunitas Makrozoobentos di Situ Gintung Sebagai Pendukung Konservasi Air Kawasan Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta","authors":"E. Rosyidatun, Latifah Azzahra, F. Wijayanti, Walid Rumblat, M. Mardiansyah","doi":"10.15408/kauniyah.v17i1.35756","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/kauniyah.v17i1.35756","url":null,"abstract":"AbstrakSitu Gintung merupakan ekosistem perairan yang sangat penting dalam konservasi perairan di Kawasan Kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Riparian merupakan vegetasi yang tumbuh di tepi perairan dan berpotensi sebagai habitat dan sumber makanan bagi ekosistem perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur vegetasi riparian dan pengaruhnya terhadap keanekaragaman makrozoobentos di Situ Gintung. Titik pengambilan sampel terdiri dari 8 stasiun dengan 3 kali pengulangan. Analisis hubungan vegetasi riparian dengan makrozoobentos diuji dengan regresi linier sederhana dan korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vegetasi riparian yang terdapat pada 8 stasiun terdiri dari 2 kelas (Magnoliopsida dan Liliopsida), 11 spesies dengan nilai indeks keanekaragaman (H') sebesar 1,517. Makrozoobentos yang ditemukan terdiri dari 2 kelas (Gastropoda dan Crustacea) 7 spesies dengan nilai indeks keanekaragaman (H') sebesar 1,112. Hasil analisis regresi menunjukkan adanya korelasi antara vegetasi riparian dengan kepadatan makrozoobentos yang tergolong sempurna (0,972). Hal ini menunjukkan bahwa vegetasi riparian di Situ Gintung berkorelasi positif dengan keanekaragaman makrozoobentos.AbstractSitu Gintung is an aquatic ecosystem that is very important in water conservation in the Campus 2 Area of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Riparian is vegetation that grows at the edge of water and has the potential to serve as habitat and food source for aquatic ecosystems. This research aims to determine the structure of riparian vegetation and its influence on macrozoobenthos diversity in Situ Gintung. The sampling point consists of 8 stations with 3 repetitions. Analysis of the relationship between riparian vegetation and macrozoobenthos was tested using simple linear regression and Pearson correlation. The research results showed that the riparian vegetation was found at 8 stations consisting of 2 classes (Magnoliopsida and Liliopsida), 11 species with a diversity index (H') value of 1.517. The macrozoobenthos found consisted of 2 classes (Gastropoda and Crustacea) 7 species with a diversity index (H') value of 1.112. The results of the regression analysis showed that there was a correlation between riparian vegetation and macrozoobenthos density which was classified as perfect (0.972). This shows that riparian vegetation in Situ Gintung is positively correlated with macrozoobenthos.","PeriodicalId":505278,"journal":{"name":"Al-Kauniyah: Jurnal Biologi","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139174365","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Efektivitas Pertumbuhan dan Hasil Tanam Beberapa Kultivar Kedelai (Glycine max (L) Merr.) dengan Pemberian Polietilena Glikol (PEG) Untuk Simulasi Cekaman Kekeringan 应用聚乙二醇(PEG)模拟干旱胁迫对几个大豆(Glycine max (L) Merr.)栽培品种的生长和产量的影响
Pub Date : 2023-12-18 DOI: 10.15408/kauniyah.v17i1.29345
Winda Anindya, Dian Palupi, Iman Budisantoso
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi varietas kedelai dengan konsentrasi Polietilen glikol (PEG) yang diberikan terhadap pertumbuhan serta hasil tanam dan menentukan varietas kedelai yang toleran terhadap cekaman kekeringan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah varietas kedelai, yaitu Gepak Kuning, Argomulyo, dan Anjasmoro, sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi PEG yang diberikan, yaitu 0% (kontrol), 5%, 10%, dan 15%. Pengamatan dilakukan secara destruktif pada hari ke-20, 40, 60 setelah tanam dan saat panen dengan ulangan dilakukan sebanyak tiga kali, sehingga terdapat 36 unit percobaan. Parameter yang diamati meliputi bobot basah, bobot kering, luas daun, laju asimilasi bersih, dan bobot biji pertanaman. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA pada taraf 5% dan dilakukan uji Honestly Significance Different. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara varietas kedelai dan konsentrasi PEG yang diberikan. Pada variabel yang diamati varietas Argomulyo memiliki respon fisiologi lebih baik dengan nilai rata-rata bobot basah, bobot kering, luas daun, laju asimilasi bersih, dan bobot biji pertanaman tertinggi dibandingkan Anjasmoro dan Gepak Kuning pada seluruh konsentrasi PEG.  AbstractThe first aim of this research was to determine the effect of the interaction of soybean varieties with the concentration of Polyethylene glycol (PEG) given on plant growth and yield, and secondly to determine soybean varieties that are tolerant to drought stress. The research was conducted using the factorial Completely Randomized Design (RAK) method consisting of 2 factors. The first factor is the soybean variety, namely Gepak yellow, Argomulyo, and Anjasmoro, while the second factor is the PEG concentration given, namely 0% (control), 5%, 10%, and 15%. Observations were carried out destructively on days 20, 40, 60 after planting and at harvest with repetitions carried out three times, so there were 36 experimental units. The parameters observed included wet weight, dry weight, leaf area, net assimilation rate, and seed weight planted. The data obtained were analyzed using ANOVA at the 5% level and an Honestly Significance Different test was carried out. The results showed that there was no interaction between soybean varieties and the PEG concentration provided. In the variables observed, the Argomulyo variety had a better physiological response with the highest average value of wet weight, dry weight, leaf area, net assimilation rate, and seed weight compared to Anjasmoro and Gepak Kuning at all PEG concentrations.
摘要 本研究旨在确定大豆品种与聚乙二醇(PEG)浓度对植物生长和产量的交互影响,并确定耐干旱胁迫的大豆品种。研究采用随机分组设计(RAK)方法,由两个因素组成。第一个因素是大豆品种,即 Yellow Gepak、Argomulyo 和 Anjasmoro;第二个因素是 PEG 的施用浓度,即 0%(对照)、5%、10% 和 15%。在种植后第 20、40、60 天和收获时进行破坏性观察,共设三个重复,因此有 36 个实验单位。观察参数包括湿重、干重、叶面积、净同化率和每株种子重量。在 5%的水平上对所获得的数据进行了方差分析,并进行了诚实显著性差异检验。结果表明,大豆品种与 PEG 浓度之间不存在交互作用。在观察到的变量中,与 Anjasmoro 和 Yellow Gepak 相比,在所有 PEG 浓度下,Argomulyo 品种的生理反应更好,湿重、干重、叶面积、净同化率和每株种子重量的平均值最高。 摘要 本研究的第一个目的是确定大豆品种与聚乙二醇(PEG)浓度之间的相互作用对植物生长和产量的影响,第二个目的是确定耐干旱胁迫的大豆品种。研究采用完全随机设计(RAK)方法,由两个因素组成。第一个因素是大豆品种,即 Gepak yellow、Argomulyo 和 Anjasmoro;第二个因素是 PEG 浓度,即 0%(对照)、5%、10% 和 15%。在播种后第 20、40、60 天和收获时进行破坏性观察,重复三次,因此共有 36 个实验单位。观察参数包括湿重、干重、叶面积、净同化率和播种重量。在 5%的水平上使用方差分析对所获得的数据进行了分析,并进行了诚实显著性差异检验。结果表明,大豆品种与所提供的 PEG 浓度之间不存在交互作用。在观察到的变量中,Argomulyo 品种的生理反应更好,在所有 PEG 浓度下,其湿重、干重、叶面积、净同化率和种子重量的平均值均高于 Anjasmoro 和 Gepak Kuning。
{"title":"Efektivitas Pertumbuhan dan Hasil Tanam Beberapa Kultivar Kedelai (Glycine max (L) Merr.) dengan Pemberian Polietilena Glikol (PEG) Untuk Simulasi Cekaman Kekeringan","authors":"Winda Anindya, Dian Palupi, Iman Budisantoso","doi":"10.15408/kauniyah.v17i1.29345","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/kauniyah.v17i1.29345","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi varietas kedelai dengan konsentrasi Polietilen glikol (PEG) yang diberikan terhadap pertumbuhan serta hasil tanam dan menentukan varietas kedelai yang toleran terhadap cekaman kekeringan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah varietas kedelai, yaitu Gepak Kuning, Argomulyo, dan Anjasmoro, sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi PEG yang diberikan, yaitu 0% (kontrol), 5%, 10%, dan 15%. Pengamatan dilakukan secara destruktif pada hari ke-20, 40, 60 setelah tanam dan saat panen dengan ulangan dilakukan sebanyak tiga kali, sehingga terdapat 36 unit percobaan. Parameter yang diamati meliputi bobot basah, bobot kering, luas daun, laju asimilasi bersih, dan bobot biji pertanaman. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA pada taraf 5% dan dilakukan uji Honestly Significance Different. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara varietas kedelai dan konsentrasi PEG yang diberikan. Pada variabel yang diamati varietas Argomulyo memiliki respon fisiologi lebih baik dengan nilai rata-rata bobot basah, bobot kering, luas daun, laju asimilasi bersih, dan bobot biji pertanaman tertinggi dibandingkan Anjasmoro dan Gepak Kuning pada seluruh konsentrasi PEG.  AbstractThe first aim of this research was to determine the effect of the interaction of soybean varieties with the concentration of Polyethylene glycol (PEG) given on plant growth and yield, and secondly to determine soybean varieties that are tolerant to drought stress. The research was conducted using the factorial Completely Randomized Design (RAK) method consisting of 2 factors. The first factor is the soybean variety, namely Gepak yellow, Argomulyo, and Anjasmoro, while the second factor is the PEG concentration given, namely 0% (control), 5%, 10%, and 15%. Observations were carried out destructively on days 20, 40, 60 after planting and at harvest with repetitions carried out three times, so there were 36 experimental units. The parameters observed included wet weight, dry weight, leaf area, net assimilation rate, and seed weight planted. The data obtained were analyzed using ANOVA at the 5% level and an Honestly Significance Different test was carried out. The results showed that there was no interaction between soybean varieties and the PEG concentration provided. In the variables observed, the Argomulyo variety had a better physiological response with the highest average value of wet weight, dry weight, leaf area, net assimilation rate, and seed weight compared to Anjasmoro and Gepak Kuning at all PEG concentrations.","PeriodicalId":505278,"journal":{"name":"Al-Kauniyah: Jurnal Biologi","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139175503","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kale (Brassica oleracea L. var. acephala) Pada Sistem Hidroponik Deep Flow Technique dengan Penambahan Pupuk Organik Cair 添加液体有机肥的深层流技术水培系统中甘蓝(Brassica oleracea L. var. acephala)的生长和产量
Pub Date : 2023-12-18 DOI: 10.15408/kauniyah.v17i1.35563
Dasumiati Dasumiati, Mutiara Marhaban Siregar, Ardian Khairiah, Junaidi Junaidi
AbstrakKale merupakan tanaman hortikultura yang kaya antioksidan, karotenoid, dan antosianin. Kale dapat dibudidayakan secara hidroponik dengan menggunakan AB mix sebagai pupuk, namun nutrisinya sering mengendap di dasar bak sulit terserap oleh akar. Penambahan Pupuk Organik Cair (POC) yang disemprotkan ke daun diharapkan dapat menjadi nutrisi tambahan bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respon pertumbuhan dan produksi tanaman kale terhadap penambahan POC pada sistem hidroponik Deep Flow Technique (DFT). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 5 perlakuan, yaitu dosis POC (0; 10; 20; 30; dan 40 mL/L). POC disemprotkan ke daun setiap minggu sejak hari ke-0 sampai 35 hari setelah tanaman. Analisis data menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan uji lanjut DMRT pada taraf 5%. Penambahan POC berpengaruh nyata pada pertumbuhan tanaman kale (P <0,05), yaitu POC konsentrasi 10 mL/L dapat meningkatkan panjang akar tanaman (41,25 cm) dan berpengaruh tidak nyata terhadap parameter lainnya seperti tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, berat basah, dan kering tanaman serta berat layak konsumsi. Namun, tanaman kale yang disemprot POC memiliki nilai rata-rata semua parameter lebih tinggi dari kontrol (0 mL/L). Perlakuan POC 10 mL/L memiliki rata-rata parameter pertumbuhan dan produksi lebih tinggi dari yang lainnya, sehingga berpotensi meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kale pada sistem hidroponik DFT.AbstractKale is a horticultural plant that is rich in antioxidants, carotenoids and anthocyanins. Kale can be cultivated hydroponically using AB mix as fertilizer, but the nutrients often settle at the bottom of the tub and are difficult for the roots to absorb. The addition of Liquid Organic Fertilizer (POC) which is sprayed through the leaves is expected to provide additional nutrition for plants. This research aims to analyze the growth and production response of kale plants to the addition of POC in the Deep Flow Technique (DFT) hydroponic system. The study used a randomized block design with 5 treatments, namely POC doses (0; 10; 20; 30; and 40 mL/L). POC is sprayed on the leaves every week from day 0 to 35 days after planting. Data analysis used analysis of variance (ANOVA) and further DMRT test at the 5% level. The addition of POC has a significant effect on the growth of kale plants (P <0.05), namely POC concentration of 10 mL/L can increase plant root length (41.25 cm) and has no significant effect on other parameters such as plant height, number of leaves, stem diameter. , wet and dry weight of the plant and weight suitable for consumption. However, kale plants sprayed with POC had an average value of all parameters higher than the control (0 mL/L). The 10 mL/L POC treatment has higher average growth and production parameters than the others, so it has the potential to increase the growth and production of kale plants in the DFT hydroponic system.
摘要羽衣甘蓝是一种富含抗氧化剂、类胡萝卜素和花青素的园艺作物。羽衣甘蓝可使用 AB 混合肥料进行水培,但养分往往沉淀在盆底,难以被根系吸收。在叶片上喷洒液体有机肥料(POC)可望为植物提供额外的养分。本研究旨在分析羽衣甘蓝植物对在深层流技术(DFT)水培系统中添加 POC 的生长和产量反应。该研究采用随机分组设计,共有 5 个处理,即 POC 剂量(0、10、20、30 和 40 mL/L)。从种植后第 0 天到第 35 天,每周都在叶片上喷洒 POC。数据分析采用方差分析(ANOVA)和 5%水平的 DMRT 进一步检验。添加 POC 对羽衣甘蓝植株的生长有显著影响(P < 0.05),即 POC 浓度为 10 mL/L 时可增加植株根长(41.25 厘米),而对其他参数,如株高、叶片数、茎直径、植株干湿重量和消耗重量无显著影响。不过,喷洒了 POC 的甘蓝植株所有参数的平均值都高于对照组(0 mL/L)。10 mL/L POC 处理的平均生长和产量参数高于其他处理,因此它具有在 DFT 水培系统中提高羽衣甘蓝植株生长和产量的潜力。甘蓝可以使用 AB 混合肥料作为肥料进行水培,但养分往往沉淀在盆底,根系难以吸收。通过叶片喷洒液体有机肥料(POC)可望为植物提供额外的营养。本研究旨在分析羽衣甘蓝植物对在深层流技术(DFT)水培系统中添加 POC 的生长和产量反应。研究采用随机区组设计,共设 5 个处理,即 POC 剂量(0、10、20、30 和 40 mL/L)。从种植后第 0 天到第 35 天,每周都在叶片上喷洒 POC。数据分析采用方差分析(ANOVA),并进一步进行 5%水平的 DMRT 检验。添加 POC 对甘蓝植株的生长有显著影响(P < 0.05),即 POC 浓度为 10 mL/L 时可增加植株根长(41.25 厘米),而对植株高度、叶片数、茎直径等其他参数没有显著影响。其他参数如株高、叶片数、茎直径、植株干湿重量和适合食用的重量。不过,喷洒了 POC 的甘蓝植株所有参数的平均值都高于对照组(0 mL/L)。10 mL/L POC 处理的平均生长和产量参数高于其他处理,因此它有可能提高羽衣甘蓝在 DFT 水培系统中的生长和产量。
{"title":"Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kale (Brassica oleracea L. var. acephala) Pada Sistem Hidroponik Deep Flow Technique dengan Penambahan Pupuk Organik Cair","authors":"Dasumiati Dasumiati, Mutiara Marhaban Siregar, Ardian Khairiah, Junaidi Junaidi","doi":"10.15408/kauniyah.v17i1.35563","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/kauniyah.v17i1.35563","url":null,"abstract":"AbstrakKale merupakan tanaman hortikultura yang kaya antioksidan, karotenoid, dan antosianin. Kale dapat dibudidayakan secara hidroponik dengan menggunakan AB mix sebagai pupuk, namun nutrisinya sering mengendap di dasar bak sulit terserap oleh akar. Penambahan Pupuk Organik Cair (POC) yang disemprotkan ke daun diharapkan dapat menjadi nutrisi tambahan bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respon pertumbuhan dan produksi tanaman kale terhadap penambahan POC pada sistem hidroponik Deep Flow Technique (DFT). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 5 perlakuan, yaitu dosis POC (0; 10; 20; 30; dan 40 mL/L). POC disemprotkan ke daun setiap minggu sejak hari ke-0 sampai 35 hari setelah tanaman. Analisis data menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan uji lanjut DMRT pada taraf 5%. Penambahan POC berpengaruh nyata pada pertumbuhan tanaman kale (P <0,05), yaitu POC konsentrasi 10 mL/L dapat meningkatkan panjang akar tanaman (41,25 cm) dan berpengaruh tidak nyata terhadap parameter lainnya seperti tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, berat basah, dan kering tanaman serta berat layak konsumsi. Namun, tanaman kale yang disemprot POC memiliki nilai rata-rata semua parameter lebih tinggi dari kontrol (0 mL/L). Perlakuan POC 10 mL/L memiliki rata-rata parameter pertumbuhan dan produksi lebih tinggi dari yang lainnya, sehingga berpotensi meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kale pada sistem hidroponik DFT.AbstractKale is a horticultural plant that is rich in antioxidants, carotenoids and anthocyanins. Kale can be cultivated hydroponically using AB mix as fertilizer, but the nutrients often settle at the bottom of the tub and are difficult for the roots to absorb. The addition of Liquid Organic Fertilizer (POC) which is sprayed through the leaves is expected to provide additional nutrition for plants. This research aims to analyze the growth and production response of kale plants to the addition of POC in the Deep Flow Technique (DFT) hydroponic system. The study used a randomized block design with 5 treatments, namely POC doses (0; 10; 20; 30; and 40 mL/L). POC is sprayed on the leaves every week from day 0 to 35 days after planting. Data analysis used analysis of variance (ANOVA) and further DMRT test at the 5% level. The addition of POC has a significant effect on the growth of kale plants (P <0.05), namely POC concentration of 10 mL/L can increase plant root length (41.25 cm) and has no significant effect on other parameters such as plant height, number of leaves, stem diameter. , wet and dry weight of the plant and weight suitable for consumption. However, kale plants sprayed with POC had an average value of all parameters higher than the control (0 mL/L). The 10 mL/L POC treatment has higher average growth and production parameters than the others, so it has the potential to increase the growth and production of kale plants in the DFT hydroponic system.","PeriodicalId":505278,"journal":{"name":"Al-Kauniyah: Jurnal Biologi","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139175590","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Komposisi Pakan Lutung Jawa (Trachypithecus auratus E. Geoffroy Saint-Hilaire, 1812) di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta 日惹 Gembira Loka 动物园爪哇朗猴(Trachypithecus auratus E. Geoffroy Saint-Hilaire,1812 年)的食物构成
Pub Date : 2023-12-18 DOI: 10.15408/kauniyah.v17i1.27539
Laurentia Henrieta Permita Sari Purba, Jeremia Frandy Apitalau, Guruh Prihatmo
AbstrakKemampuan untuk menemukan, memanen, dan memproses makanan sangat penting untuk kelangsungan hidup hewan. Pemilihan jenis pakan pada hewan sangat bergantung pada ketersediaan makanan di habitatnya dan adaptasi morfologi khususnya organ pencernaan hewan.  Trachypithecus auratus adalah primata endemik Pulau Jawa, Bali, dan Lombok yang terdaftar sebagai satwa rentan oleh IUCN (vulnerable) dan CITES (Appendix II). Upaya konservasi Lutung Jawa antara lain dengan sistem ex-situ di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta. Pemberian jenis pakan yang disesuaikan dengan pakan alami Lutung Jawa menjadi salah satu upaya untuk mencapai kesejahteraan hewan konservasi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengamati komposisi pakan populasi Lutung Jawa di Kebun Binatang Gembira Loka dengan total waktu 480 jam melalui metode scan sampling. Komposisi pakan Lutung Jawa yang diberikan oleh Kebun Binatang Gembira Loka terdiri adalah daun (7%), buah dan sayur (92%), dan suplemen (4%), Jenis pakan yang paling banyak dikonsumsi oleh Lutung Jawa di Kebun Binatang Gembira Loka adalah buah dan sayur. Hal ini menunjukkan perilaku makan Lutung Jawa di Kebun Binatang Gembira Loka berbeda dengan perilaku makan alaminya, yaitu sebagai pemakan daun (folivor) sehingga diperlukan penyesuaian komposisi pakan lutung Jawa di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.AbstractThe ability to find, harvest, and process food is critical to animal survival. The choice of food type for animals is very dependent on the availability of food in their habitat and morphological adaptations, especially the animal's digestive organs. Trachypithecus auratus is a primate endemic to the islands of Java, Bali and Lombok which is listed as vulnerable by IUCN (vulnerable) and CITES (Appendix II). Javanese langur conservation efforts include an ex-situ system at the Gembira Loka Zoo, Yogyakarta. Providing types of feed that are compatible with the natural diet of Javan langurs is one of the efforts to achieve the welfare of conservation animals. Therefore, this research was conducted to observe the food composition of the Javan langur population at Gembira Loka Zoo for a total of 480 hours using the scan sampling method. The composition of the Javanese langur feed provided by the Gembira Loka Zoo consists of leaves (7%), fruit and vegetables (92%), and supplements (4%), where fruit and vegetable feed has the highest percentage of consumption by each individual. Apart from that, the group of food consumed was compared with wild populations from the results of research that has been carried out, where Javan langurs at the Gembira Loka Zoo consume more fruit and vegetables. This shows that the eating behavior of Javan langurs at Gembira Loka Zoo is different from their natural eating behavior, namely leaf eating (folivor), so it is necessary to adjust the food composition of Javan langurs at Gembira Loka Zoo, Yogyakarta.
AbstrakKemampuan untuk menemukan, memanen, and memproses makanan sangat penting untuk kelangsungan hidup hewan.在鸟类的栖息地和鸟类器官的形态适应性方面,鸟类的啮齿类动物也起到了重要作用。 疣鼻猴(Trachypithecus auratus)是爪哇岛(Pulau Jawa)、巴厘岛(Bali)和龙目岛(Lombok)的特有物种,也是世界自然保护联盟(IUCN)(易危)和《濒危野生动植物种国际贸易公约》(CITES)(附录 II)的指定物种。在日惹的Kebun Binatang Gembira Loka建立了原生境保护区。日惹鲁东爪哇地区的公共卫生服务系统是一个非常重要的系统,它可以帮助提高公共卫生服务的质量。因此,本报告采用扫描取样的方法,在总计 480 个工作天的时间内,对吉拉洛卡地区的卢顿爪哇人口进行了分析。在宾那塘金碧拉洛卡村(Kebun Binatang Gembira Loka)的卢桐加瓦族人口中,有 7%的人是 "大 "人(daun),92%的人是 "小 "人(buah and sayur),4%的人是 "上 "人(suplemen)。在这里,我们可以了解到,日惹Binatang Gembira Loka地区的Lutung Jawa动物的危险性与它们的食物危险性是成反比的,因为它们是食肉动物,而日惹Binatang Gembira Loka地区的Lutung Jawa动物的危险性与它们的食物危险性是成反比的。动物对食物种类的选择在很大程度上取决于栖息地中食物的可获得性和形态适应性,尤其是动物的消化器官。爪哇叶猴(Trachypithecus auratus)是爪哇岛、巴厘岛和龙目岛特有的灵长类动物,被世界自然保护联盟(IUCN)(易危)和《濒危野生动植物种国际贸易公约》(CITES)(附录 II)列为易危物种。爪哇叶猴的保护工作包括日惹 Gembira Loka 动物园的异地保护系统。提供符合爪哇叶猴自然饮食习惯的饲料是实现保护动物福利的努力之一。因此,本研究采用扫描取样法,对根比拉洛卡动物园爪哇叶猴种群的食物组成进行了长达 480 小时的观察。根比拉洛卡动物园提供的爪哇叶猴饲料成分包括树叶(7%)、水果和蔬菜(92%)以及补充剂(4%),其中水果和蔬菜类饲料在每个个体中的食用比例最高。除此以外,从已开展的研究结果来看,与野生种群相比,根比拉洛卡动物园的爪哇叶猴食用更多的水果和蔬菜。这表明,根比拉洛卡动物园的爪哇叶猴的进食行为与它们的自然进食行为(即吃树叶)不同,因此有必要调整日惹根比拉洛卡动物园爪哇叶猴的食物组成。
{"title":"Komposisi Pakan Lutung Jawa (Trachypithecus auratus E. Geoffroy Saint-Hilaire, 1812) di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta","authors":"Laurentia Henrieta Permita Sari Purba, Jeremia Frandy Apitalau, Guruh Prihatmo","doi":"10.15408/kauniyah.v17i1.27539","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/kauniyah.v17i1.27539","url":null,"abstract":"AbstrakKemampuan untuk menemukan, memanen, dan memproses makanan sangat penting untuk kelangsungan hidup hewan. Pemilihan jenis pakan pada hewan sangat bergantung pada ketersediaan makanan di habitatnya dan adaptasi morfologi khususnya organ pencernaan hewan.  Trachypithecus auratus adalah primata endemik Pulau Jawa, Bali, dan Lombok yang terdaftar sebagai satwa rentan oleh IUCN (vulnerable) dan CITES (Appendix II). Upaya konservasi Lutung Jawa antara lain dengan sistem ex-situ di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta. Pemberian jenis pakan yang disesuaikan dengan pakan alami Lutung Jawa menjadi salah satu upaya untuk mencapai kesejahteraan hewan konservasi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengamati komposisi pakan populasi Lutung Jawa di Kebun Binatang Gembira Loka dengan total waktu 480 jam melalui metode scan sampling. Komposisi pakan Lutung Jawa yang diberikan oleh Kebun Binatang Gembira Loka terdiri adalah daun (7%), buah dan sayur (92%), dan suplemen (4%), Jenis pakan yang paling banyak dikonsumsi oleh Lutung Jawa di Kebun Binatang Gembira Loka adalah buah dan sayur. Hal ini menunjukkan perilaku makan Lutung Jawa di Kebun Binatang Gembira Loka berbeda dengan perilaku makan alaminya, yaitu sebagai pemakan daun (folivor) sehingga diperlukan penyesuaian komposisi pakan lutung Jawa di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.AbstractThe ability to find, harvest, and process food is critical to animal survival. The choice of food type for animals is very dependent on the availability of food in their habitat and morphological adaptations, especially the animal's digestive organs. Trachypithecus auratus is a primate endemic to the islands of Java, Bali and Lombok which is listed as vulnerable by IUCN (vulnerable) and CITES (Appendix II). Javanese langur conservation efforts include an ex-situ system at the Gembira Loka Zoo, Yogyakarta. Providing types of feed that are compatible with the natural diet of Javan langurs is one of the efforts to achieve the welfare of conservation animals. Therefore, this research was conducted to observe the food composition of the Javan langur population at Gembira Loka Zoo for a total of 480 hours using the scan sampling method. The composition of the Javanese langur feed provided by the Gembira Loka Zoo consists of leaves (7%), fruit and vegetables (92%), and supplements (4%), where fruit and vegetable feed has the highest percentage of consumption by each individual. Apart from that, the group of food consumed was compared with wild populations from the results of research that has been carried out, where Javan langurs at the Gembira Loka Zoo consume more fruit and vegetables. This shows that the eating behavior of Javan langurs at Gembira Loka Zoo is different from their natural eating behavior, namely leaf eating (folivor), so it is necessary to adjust the food composition of Javan langurs at Gembira Loka Zoo, Yogyakarta.","PeriodicalId":505278,"journal":{"name":"Al-Kauniyah: Jurnal Biologi","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139175607","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pengaruh Pemberian Jus Pare (Momordica charantia L.) Terhadap Kualitas Sperma dan Histologi Testis Tikus Wistar 苦瓜汁对 Wistar 大鼠精子质量和睾丸组织学的影响
Pub Date : 2023-12-18 DOI: 10.15408/kauniyah.v16i2.1.23216
Haris Setiawan, Roby Ahmad Subagja
AbstrakBuah pare merupakan salah satu kandidat agen kontrasepsi karena memiliki beberapa senyawa seperti flavonoid, triterpenoid, steroid, charantin, dan momordicin yang memiliki peran sebagai agen antispermatogenik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus pare (Momordica charantia L.) terhadap kualitas sperma dan histologi testis tikus Wistar (Rattus norvegicus Berkenhout, 1769). Penelitian menggunakan 20 ekor tikus Wistar jantan, dibagi menjadi 4 perlakuan yang terdiri dari kelompok pemberian akuades (K), kelompok pemberian jus pare konsentrasi 25% (P1), 50% (P2), dan 75% (P3) yang dilakukan selama 49 hari menggunakan sonde lambung 1 mL. Pada hari ke-50 tikus dibedah untuk diambil cauda epididymis dan testis. Cauda epididymis dilarutkan ke dalam Phospate Buffer Saline (PBS) untuk pengamatan kualitas sperma yang terdiri dari motilitas, jumlah, viabilitas, dan morfologi sperma. Testis dibuat sediaan histologi dengan metode parafin (pewarnaan Hematoxylin-Eosin). Seluruh parameter dianalisis menggunakan uji One-Way Anova dan dilanjutkan Duncan test (P <0,05). Hasil menunjukkan terdapat penurunan motilitas, viabilitas, dan jumlah sperma pada konsentrasi 50% dibandingkan dengan kontrol (P <0,05), namun tidak terdapat perbedaan pada morfologi sperma (P >0,05). Terdapat penurunan jumlah sel spermatogonium, spermatosit, dan spermatozoa pada konsentrasi 25% dibandikan dengan kontrol (P <0,05), namun tidak terlihat penurunan pada sel spermatid dan index spermatogenesis (P >0,05). Jus pare dapat menurunkan sebagian besar parameter kualitas sperma sehingga berpotensi sebagai antispermatogenik.AbstractBitter melon fruit is one of the candidates for contraceptive agents because it contains several compounds such as flavonoids, triterpenoids, steroids, charantin, and momordicin which have a role as antispermatogenic agents. The research aims to determine the effect of giving bitter melon juice (Momordica charantia L.) on sperm quality and testicular histology of Wistar rats (Rattus norvegicus Berkenhout, 1769). The study used 20 male Wistar rats, divided into 4 treatments consisting of groups given distilled water (K), groups given bitter melon juice with concentrations of 25% (P1), 50% (P2), and 75% (P3) which were carried out for 49 days. using a 1 mL gastric probe. On the 50th day, mice were dissected to remove the cauda epididymis and testes. The cauda epididymis is dissolved in Phosphate Buffer Saline (PBS) to measure sperm quality consisting of sperm motility, number, viability and morphology. Testes were made into histological preparations using the paraffin method (Hematoxylin-Eosin staining). All parameters were analyzed using the One-Way Anova test and continued with the Duncan test (P<0.05). The results showed that there was a decrease in sperm motility, viability and number at a concentration of 50% compared to the control (P<0.05), but there was no difference in sperm morphology (P>0.05). There was a decrease in the number of
AbstrakBuah pare 是一种最有效的抗精子剂,它含有黄酮类、三萜类、类固醇、木质素和木犀草素等多种成分,可作为抗精子剂。该研究的目的是为了了解麝香草(Momordica charantia L.)对精子和 Wistar(Rattus norvegicus Berkenhout, 1769)睾丸组织学的影响。研究人员采集了 20 个 Wistar 小鼠的睾丸,在 49 天内采集了 4 个睾丸,这些睾丸的睾酮含量分别为 25%(K)、25%(P1)、50%(P2)和 75%(P3)。在 50 天内,睾丸和附睾都会受到影响。附睾在磷酸盐缓冲盐水(PBS)中浸泡,以检测精子的运动、活力、存活率和形态。睾丸组织学检测采用的是标准方法(血氧素-伊红)。所有参数均通过单向Anova检验和邓肯检验(P 0.05)。25% 的中心精子、精液和精子数量与对照组相比减少了(P 0,05)。Jus pare dapat menurunkan sebagian besar parameter kualitas sperma sehingga berpotensi sebagai antispermatogenik.AbstractBitter melon fruit is one of the candidates for contraceptive agents because it contains several compounds such as flavonoids, triterpenoids, steroids, charantin, and momordicin which have a role as antispermatogenic agents.该研究旨在确定苦瓜汁(Momordica charantia L.)对 Wistar 大鼠(Rattus norvegicus Berkenhout,1769 年)精子质量和睾丸组织学的影响。该研究使用了 20 只雄性 Wistar 大鼠,将其分为 4 个处理组,包括给予蒸馏水(K)的组,给予苦瓜汁浓度为 25%(P1)、50%(P2)和 75%(P3)的组,处理持续 49 天。第 50 天,解剖小鼠,取出尾附睾和睾丸。将尾附睾溶解在磷酸盐缓冲盐水(PBS)中,测量精子质量,包括精子活力、数量、存活率和形态。用石蜡法将睾丸制成组织学制剂(血涂片-伊红染色)。所有参数均采用单向 Anova 检验和邓肯检验进行分析(P0.05)。与对照组相比,浓度为 25% 的苦瓜汁可减少精原细胞、精母细胞和精子的数量(P0.05)。苦瓜汁能降低大多数精子质量指标,因此有可能具有抗精子生成作用。
{"title":"Pengaruh Pemberian Jus Pare (Momordica charantia L.) Terhadap Kualitas Sperma dan Histologi Testis Tikus Wistar","authors":"Haris Setiawan, Roby Ahmad Subagja","doi":"10.15408/kauniyah.v16i2.1.23216","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/kauniyah.v16i2.1.23216","url":null,"abstract":"AbstrakBuah pare merupakan salah satu kandidat agen kontrasepsi karena memiliki beberapa senyawa seperti flavonoid, triterpenoid, steroid, charantin, dan momordicin yang memiliki peran sebagai agen antispermatogenik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus pare (Momordica charantia L.) terhadap kualitas sperma dan histologi testis tikus Wistar (Rattus norvegicus Berkenhout, 1769). Penelitian menggunakan 20 ekor tikus Wistar jantan, dibagi menjadi 4 perlakuan yang terdiri dari kelompok pemberian akuades (K), kelompok pemberian jus pare konsentrasi 25% (P1), 50% (P2), dan 75% (P3) yang dilakukan selama 49 hari menggunakan sonde lambung 1 mL. Pada hari ke-50 tikus dibedah untuk diambil cauda epididymis dan testis. Cauda epididymis dilarutkan ke dalam Phospate Buffer Saline (PBS) untuk pengamatan kualitas sperma yang terdiri dari motilitas, jumlah, viabilitas, dan morfologi sperma. Testis dibuat sediaan histologi dengan metode parafin (pewarnaan Hematoxylin-Eosin). Seluruh parameter dianalisis menggunakan uji One-Way Anova dan dilanjutkan Duncan test (P <0,05). Hasil menunjukkan terdapat penurunan motilitas, viabilitas, dan jumlah sperma pada konsentrasi 50% dibandingkan dengan kontrol (P <0,05), namun tidak terdapat perbedaan pada morfologi sperma (P >0,05). Terdapat penurunan jumlah sel spermatogonium, spermatosit, dan spermatozoa pada konsentrasi 25% dibandikan dengan kontrol (P <0,05), namun tidak terlihat penurunan pada sel spermatid dan index spermatogenesis (P >0,05). Jus pare dapat menurunkan sebagian besar parameter kualitas sperma sehingga berpotensi sebagai antispermatogenik.AbstractBitter melon fruit is one of the candidates for contraceptive agents because it contains several compounds such as flavonoids, triterpenoids, steroids, charantin, and momordicin which have a role as antispermatogenic agents. The research aims to determine the effect of giving bitter melon juice (Momordica charantia L.) on sperm quality and testicular histology of Wistar rats (Rattus norvegicus Berkenhout, 1769). The study used 20 male Wistar rats, divided into 4 treatments consisting of groups given distilled water (K), groups given bitter melon juice with concentrations of 25% (P1), 50% (P2), and 75% (P3) which were carried out for 49 days. using a 1 mL gastric probe. On the 50th day, mice were dissected to remove the cauda epididymis and testes. The cauda epididymis is dissolved in Phosphate Buffer Saline (PBS) to measure sperm quality consisting of sperm motility, number, viability and morphology. Testes were made into histological preparations using the paraffin method (Hematoxylin-Eosin staining). All parameters were analyzed using the One-Way Anova test and continued with the Duncan test (P<0.05). The results showed that there was a decrease in sperm motility, viability and number at a concentration of 50% compared to the control (P<0.05), but there was no difference in sperm morphology (P>0.05). There was a decrease in the number of ","PeriodicalId":505278,"journal":{"name":"Al-Kauniyah: Jurnal Biologi","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139175885","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Identifikasi Metabolit Sekunder dan Aktivitas Antioksidan Karang Lunak Nephthea sp. Hasil Transplantasi Secara In Situ dan Ex Situ 软珊瑚 Nephthea sp.原位和异位移植的次生代谢物和抗氧化活性的鉴定
Pub Date : 2023-12-18 DOI: 10.15408/kauniyah.v17i1.35781
Fahri Fahrudin, Dinda Rama Haribowo, Rahmi Karmila, Danang Aji Pangestu, Fathin Hamida
AbstrakKarang lunak (Nephthea sp.) menghasilkan metabolit sekunder di habitat aslinya dan dapat dikembangkan menjadi marine natural product (MNP). Nephthea sp. hasil transplantasi diharapkan juga menghasilkan metabolit sekunder yang sama. Tujuan penelitian ini adalah melakukan identifikasi metabolit sekunder secara kualitatif dan kuantitatif pada Nephthea sp. hasil transplantasi serta menguji aktivitas antioksidannya. Sampel Nephthea sp. berasal dari Taman Nasional Ujung Kulon (in situ) dan dari akuarium sebagai sampel transplantasi ex situ. Kedua sampel diekstraksi dengan maserasi menggunakan etanol 70% dengan perbandingan 1:3 (w/v). Identifikasi metabolit sekunder dilakukan secara kualitatif dan metode Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS) untuk identifikasi kuantitatif. Aktivitas antioksidan menggunakan uji DPPH (2,2-difenil-1-1 pikrilhidrazil) dengan lima konsentrasi dari setiap sampel (10 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, dan 200 ppm). Nephthea sp. hasil transplantasi memiliki metabolit sekunder golongan alkaloid, tanin, dan steroid. Hasil uji GC-MS menunjukkan terdapat enam jenis senyawa aktif golongan benzene dan fatty acid. Aktivitas antioksidan diperoleh 34,3–73,1% (in situ) dan 33,2–72,3% (ex situ) serta berbeda nyata (P <0,05) pada setiap konsentrasi dari dua sampel. Peningkatan aktivitas antioksidan Nephthea sp. tidak berbeda signifikan (P >0,05) pada perbedaan lokasi transplantasi (in situ dan ex situ). Nephthea sp. hasil transplantasi mengandung enam jenis senyawa metabolit sekunder dan memiliki aktivitas antioksidan.AbstractSoft corals (Nephthea sp.) produce secondary metabolites in their habitat and can be used as marine natural products (MNP). However, Nephthea sp. transplantation not done identified for secondary metabolites. The aim research to identify secondary metabolites and antioxidant activity assay in Nephthea sp. transplant. Samples of Nephthea sp. used from the transplant area of Ujung Kulon National Park (in situ) and from the aquarium as ex situ transplant samples. Both samples extracted by maceration with 70% ethanol (1:3, w/v). Identification of secondary metabolites was carried out qualitatively and using the GC-MS method for quantitative. Antioxidant activity using the DPPH (2,2-diphenyl-1-1 picrylhydrazyl) assay. with concentrations of each sample (10 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, and 200 ppm). Nephthea sp. proven to have secondary metabolites from the alkaloids, tannins and steroids. The result of GC-MS showed that six types of active compounds from the benzene and fatty acid groups. Antioxidant activity obtained was 34.3–73.1% (in situ) dan 33.2–72.3% (ex situ) and was significantly different (P <0.05) at each concentration of the two samples. Antioxidant activity at different transplant locations (in situ and ex situ) in Nephthea sp. did not a significant (P >0.05). Thus, Nephthea sp. transplant were proven to contain six types of secondary metabolite compounds and has antioxidant activity.
摘要软巢蕨(Nephthea sp.)在其自然栖息地产生次级代谢产物,并可开发成海洋天然产品(MNP)。移植的软骨鱼预计也会产生同样的次生代谢物。本研究的目的是定性和定量鉴定移植的 Nephthea sp.中的次生代谢物,并测试其抗氧化活性。样本来自乌戎库隆国家公园(原地)和水族馆的异地移植样本。两种样本均以 1:3 的比例(w/v)用 70% 的乙醇浸泡提取。次生代谢物的鉴定采用定性方法,定量鉴定采用气相色谱-质谱法(GC-MS)。抗氧化活性采用 DPPH(2,2-二苯基-1-1-吡啶肼)检测法,每种样品有五种浓度(10 ppm、50 ppm、100 ppm、150 ppm 和 200 ppm)。移植的裙带菜具有生物碱、单宁酸和类固醇等次级代谢产物。 GC-MS 检测结果显示,裙带菜有 6 种苯和脂肪酸类活性化合物。 抗氧化活性在不同移植地点(原位和异位)分别为 34.3-73.1%(原位)和 33.2-72.3%(异位),且差异显著(P 0.05)。摘要软珊瑚(Nephthea sp.)在其栖息地产生次生代谢产物,可用作海洋天然产物(MNP)。然而,Nephthea sp.移植的次生代谢物尚未得到鉴定。本研究的目的是鉴定 Nephthea sp.从乌戎库隆国家公园的移植区(原位)和水族馆的移植区(非原位)采集了 Nephthea sp.样本。两种样本均用 70% 乙醇(1:3,w/v)浸泡提取。次生代谢物的鉴定采用定性方法,定量方法采用 GC-MS 方法。抗氧化活性采用 DPPH(2,2-二苯基-1-1-吡啶肼)检测法,每个样品的浓度分别为 10 ppm、50 ppm、100 ppm、150 ppm 和 200 ppm。经证明,Nephthea sp.具有生物碱、单宁酸和类固醇等次级代谢产物。气相色谱-质谱(GC-MS)结果显示,苯和脂肪酸基团中含有六种活性化合物。抗氧化活性分别为 34.3%-73.1%(原位)和 33.2%-72.3%(异位),差异显著(P 0.05)。因此,Nephthea sp. 移植株被证明含有六种次生代谢化合物并具有抗氧化活性。
{"title":"Identifikasi Metabolit Sekunder dan Aktivitas Antioksidan Karang Lunak Nephthea sp. Hasil Transplantasi Secara In Situ dan Ex Situ","authors":"Fahri Fahrudin, Dinda Rama Haribowo, Rahmi Karmila, Danang Aji Pangestu, Fathin Hamida","doi":"10.15408/kauniyah.v17i1.35781","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/kauniyah.v17i1.35781","url":null,"abstract":"AbstrakKarang lunak (Nephthea sp.) menghasilkan metabolit sekunder di habitat aslinya dan dapat dikembangkan menjadi marine natural product (MNP). Nephthea sp. hasil transplantasi diharapkan juga menghasilkan metabolit sekunder yang sama. Tujuan penelitian ini adalah melakukan identifikasi metabolit sekunder secara kualitatif dan kuantitatif pada Nephthea sp. hasil transplantasi serta menguji aktivitas antioksidannya. Sampel Nephthea sp. berasal dari Taman Nasional Ujung Kulon (in situ) dan dari akuarium sebagai sampel transplantasi ex situ. Kedua sampel diekstraksi dengan maserasi menggunakan etanol 70% dengan perbandingan 1:3 (w/v). Identifikasi metabolit sekunder dilakukan secara kualitatif dan metode Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS) untuk identifikasi kuantitatif. Aktivitas antioksidan menggunakan uji DPPH (2,2-difenil-1-1 pikrilhidrazil) dengan lima konsentrasi dari setiap sampel (10 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, dan 200 ppm). Nephthea sp. hasil transplantasi memiliki metabolit sekunder golongan alkaloid, tanin, dan steroid. Hasil uji GC-MS menunjukkan terdapat enam jenis senyawa aktif golongan benzene dan fatty acid. Aktivitas antioksidan diperoleh 34,3–73,1% (in situ) dan 33,2–72,3% (ex situ) serta berbeda nyata (P <0,05) pada setiap konsentrasi dari dua sampel. Peningkatan aktivitas antioksidan Nephthea sp. tidak berbeda signifikan (P >0,05) pada perbedaan lokasi transplantasi (in situ dan ex situ). Nephthea sp. hasil transplantasi mengandung enam jenis senyawa metabolit sekunder dan memiliki aktivitas antioksidan.AbstractSoft corals (Nephthea sp.) produce secondary metabolites in their habitat and can be used as marine natural products (MNP). However, Nephthea sp. transplantation not done identified for secondary metabolites. The aim research to identify secondary metabolites and antioxidant activity assay in Nephthea sp. transplant. Samples of Nephthea sp. used from the transplant area of Ujung Kulon National Park (in situ) and from the aquarium as ex situ transplant samples. Both samples extracted by maceration with 70% ethanol (1:3, w/v). Identification of secondary metabolites was carried out qualitatively and using the GC-MS method for quantitative. Antioxidant activity using the DPPH (2,2-diphenyl-1-1 picrylhydrazyl) assay. with concentrations of each sample (10 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, and 200 ppm). Nephthea sp. proven to have secondary metabolites from the alkaloids, tannins and steroids. The result of GC-MS showed that six types of active compounds from the benzene and fatty acid groups. Antioxidant activity obtained was 34.3–73.1% (in situ) dan 33.2–72.3% (ex situ) and was significantly different (P <0.05) at each concentration of the two samples. Antioxidant activity at different transplant locations (in situ and ex situ) in Nephthea sp. did not a significant (P >0.05). Thus, Nephthea sp. transplant were proven to contain six types of secondary metabolite compounds and has antioxidant activity.","PeriodicalId":505278,"journal":{"name":"Al-Kauniyah: Jurnal Biologi","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139176227","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynus) Pada Pakan Terhadap Performa Ikan Bandeng (Chanos chanos) 饲料中添加卡图克叶提取物对遮目鱼(Chanos chanos)生长性能的影响
Pub Date : 2023-12-18 DOI: 10.15408/kauniyah.v16i2.1.27374
Kartina Kartina, Ramli Ramli, Awaludin Awaludin, N. Nurasmi
AbstrakKatuk (Sauropus androgynus) merupakan tumbuhan herbal yang mengandung protein dan asam lemak yang banyak dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan hewan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis ekstrak daun katuk pada pakan yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan survival rate benih ikan bandeng. Benih ikan bandeng yang digunakan berukuran 1,8–1,9 cm dan dipelihara pada akuarium bervolume 15 L dengan padat tebar 15 ekor dalam setiap akuarium. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan berupa penambahan ekstrak daun katuk pada pakan dengan dosis 0 g/kg (kontrol atau P1), 37,5 g/kg (P2), 75 g/kg (P3), 150 g/kg (P4), dan 300 g/kg (P5) pakan. Penambahan ekstrak daun katuk pada pakan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan mutlak dan Survival Growth Rate (SGR) benih ikan bandeng (P<0,05), dan tidak berpengaruh nyata terhadap survival rate (SR) (P>0,05). Penambahan ekstrak daun katuk sebesar 150 g/kg pakan (P4) menunjukan nilai terbaik pada pertumbuhan mutlak dan SGR benih. Nilai SR tertinggi ditunjukan pada penambahan ekstrak sebesar 300 g/kg pakan (P5) yaitu mencapai 80%. Data pengukuran kualitas air dalam nilai yang baik yaitu suhu 24–30 °C; pH 6–8; salinitas 24–30 ppt; dissolved oxygen (DO) 4,27–5,98 mg/L; dan amoniak 0,07–0,11 mg/L.AbstractKatuk (Sauropus androgynus) is a herbal plant that contains protein and fatty acids which are widely used to increase animal growth. This research aims to determine the dose of katuk leaf extract in feed that can increase the growth and survival rate of milkfish fry. The milkfish seeds used were 1.8–1.9 cm in size and were maintained in 15 L volume aquariums with a stocking density of 15 fish in each aquarium. This research is an experimental study using a completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 3 replications. The treatment consisted of adding katuk leaf extract to the feed, namely control P1 0 g/kg, P2 37.5 g/kg, P3 75 g/kg, P4 150 g/kg, and P5 300 g/kg feed. The results of statistical analysis showed that the addition of katuk leaf extract to feed had a significant effect on the absolute growth and Survival Growth Rate (SGR) of milkfish seeds, while the survival rate (SR) showed values that were not significantly different. The addition of katuk leaf extract at 150 g/kg feed (P4) showed the best value for absolute growth and SGR of seeds. The highest SR value was shown when the extract was added at 300 g/kg feed (P5), reaching 80%. The water quality measurement data is in good value, namely a temperature of 24–30 °C; pH 6–8; salinity 24–30 ppt; dissolved oxygen (DO) 4.27–5.98 mg/L; and ammonia 0.07–0.11 mg/L.
雌雄梭子蟹(Sauropus androgynus)是一种草本植物,可提供蛋白质和淀粉,并可减少对肝脏的损害。该疗法的目的是为了提高婴幼儿的生长速度和存活率。在容积为 15 升的鱼缸中,雌鱼的生长速度为 1.8-1.9 厘米,存活率为 15%,而在每一个鱼缸中,雌鱼的生长速度为 1.8-1.9 厘米,存活率为 15%。这套系统提供了 5 个穴位和 3 个穴位的穴位长度 (RAL)。每种剂量分别为 0 克/千克(对照组,P1)、37.5 克/千克(P2)、75 克/千克(P3)、150 克/千克(P4)和 300 克/千克(P5)。鲮鱼的生长速度和存活生长率(SGR)均高于其他鲮鱼(P0,05)。150克/千克的饵料(P4)能使饵料的生长率和存活生长率达到最低水平。在每公斤 300 克(P5)以下的蔗糖中,SR 的比例为 80%。数据显示,空气温度为 24-30 °C;pH 值为 6-8;盐度为 24-30 ppt;溶解氧(DO)为 4.27-5.98 mg/L;氨氮为 0.07-0.11 mg/L。本研究旨在确定饲料中的卡图克叶提取物剂量,以提高虱目鱼苗的生长和存活率。使用的虱目鱼鱼种大小为 1.8-1.9 厘米,饲养在容积为 15 升的水族箱中,每个水族箱的放养密度为 15 尾。本研究是一项实验研究,采用完全随机设计(CRD),有 5 个处理和 3 次重复。处理包括在饲料中添加卡图克叶提取物,即对照组 P1 0 克/千克、P2 37.5 克/千克、P3 75 克/千克、P4 150 克/千克和 P5 300 克/千克饲料。统计分析结果表明,在饲料中添加卡图克叶提取物对虱目鱼籽的绝对生长量和存活生长率(SGR)有显著影响,而存活率(SR)的数值无显著差异。每公斤饲料中添加 150 克卡图克叶提取物(P4)时,鱼种的绝对生长率和 SGR 值最好。当提取物添加量为 300 克/千克饲料(P5)时,SR 值最高,达到 80%。水质测量数据值良好,即温度 24-30 °C;pH 值 6-8;盐度 24-30 ppt;溶解氧 (DO) 4.27-5.98 mg/L;氨氮 0.07-0.11 mg/L。
{"title":"Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynus) Pada Pakan Terhadap Performa Ikan Bandeng (Chanos chanos)","authors":"Kartina Kartina, Ramli Ramli, Awaludin Awaludin, N. Nurasmi","doi":"10.15408/kauniyah.v16i2.1.27374","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/kauniyah.v16i2.1.27374","url":null,"abstract":"AbstrakKatuk (Sauropus androgynus) merupakan tumbuhan herbal yang mengandung protein dan asam lemak yang banyak dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan hewan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis ekstrak daun katuk pada pakan yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan survival rate benih ikan bandeng. Benih ikan bandeng yang digunakan berukuran 1,8–1,9 cm dan dipelihara pada akuarium bervolume 15 L dengan padat tebar 15 ekor dalam setiap akuarium. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan berupa penambahan ekstrak daun katuk pada pakan dengan dosis 0 g/kg (kontrol atau P1), 37,5 g/kg (P2), 75 g/kg (P3), 150 g/kg (P4), dan 300 g/kg (P5) pakan. Penambahan ekstrak daun katuk pada pakan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan mutlak dan Survival Growth Rate (SGR) benih ikan bandeng (P<0,05), dan tidak berpengaruh nyata terhadap survival rate (SR) (P>0,05). Penambahan ekstrak daun katuk sebesar 150 g/kg pakan (P4) menunjukan nilai terbaik pada pertumbuhan mutlak dan SGR benih. Nilai SR tertinggi ditunjukan pada penambahan ekstrak sebesar 300 g/kg pakan (P5) yaitu mencapai 80%. Data pengukuran kualitas air dalam nilai yang baik yaitu suhu 24–30 °C; pH 6–8; salinitas 24–30 ppt; dissolved oxygen (DO) 4,27–5,98 mg/L; dan amoniak 0,07–0,11 mg/L.AbstractKatuk (Sauropus androgynus) is a herbal plant that contains protein and fatty acids which are widely used to increase animal growth. This research aims to determine the dose of katuk leaf extract in feed that can increase the growth and survival rate of milkfish fry. The milkfish seeds used were 1.8–1.9 cm in size and were maintained in 15 L volume aquariums with a stocking density of 15 fish in each aquarium. This research is an experimental study using a completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 3 replications. The treatment consisted of adding katuk leaf extract to the feed, namely control P1 0 g/kg, P2 37.5 g/kg, P3 75 g/kg, P4 150 g/kg, and P5 300 g/kg feed. The results of statistical analysis showed that the addition of katuk leaf extract to feed had a significant effect on the absolute growth and Survival Growth Rate (SGR) of milkfish seeds, while the survival rate (SR) showed values that were not significantly different. The addition of katuk leaf extract at 150 g/kg feed (P4) showed the best value for absolute growth and SGR of seeds. The highest SR value was shown when the extract was added at 300 g/kg feed (P5), reaching 80%. The water quality measurement data is in good value, namely a temperature of 24–30 °C; pH 6–8; salinity 24–30 ppt; dissolved oxygen (DO) 4.27–5.98 mg/L; and ammonia 0.07–0.11 mg/L.","PeriodicalId":505278,"journal":{"name":"Al-Kauniyah: Jurnal Biologi","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139174134","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Colletotrichum spp. Penyebab Penyakit Antraknosa Pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum) di Ciapus, Bogor, Jawa Barat Colletotrichum spp.导致西爪哇茂物Ciapus的红辣椒(Capsicum annuum)植物发生炭疽病
Pub Date : 2023-12-18 DOI: 10.15408/kauniyah.v16i2.1.27460
W. Wartono, W. Wawan, D. Susilowati, Sukamto Sukamto, Jajang Kosasih
AbstrakAntraknosa merupakan penyakit utama penyebab rendahnya produksi cabai. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi Colletotrichum penyebab penyakit antraknosa pada tanaman cabai di Ciapus, Bogor, Jawa Barat. Identifikasi morfologi dilakukan dengan mengamati pertumbuhan, warna, dan bentuk koloni miselium. Karakter mikromorfologi dievaluasi dengan mengamati bentuk, panjang, dan lebar konidia. Identifikasi secara molekuler dengan mengamplifikasi DNA cendawan menggunakan primer ITS5F dan ITS4R, sekuensing, analisis BLAST, serta analisis filogeni. Uji patogenititas dilakukan dengan menginokulasi buah cabai menggunakan 20 mL suspensi inokulum (105 konidia/mL), dilanjutkan dengan mengamati luas gejala hingga 6 hari setelah inokulasi (hsi). Semua isolat menunjukkan koloni berbentuk bulat, berwarna putih dan keabuan dengan kecepatan tumbuh koloni berkisar antara 2,0–6,4 mm/hari. Keempat isolat memproduksi konidia berbentuk silindris, berujung tumpul dengan panjang dan lebar yang beragam. Hasil analisis molekuler menunjukkan bahwa isolat CSColl-2, CSColl-3, dan CSColl-4 teridentifikasi sebagai Colletotrichum gloeosporioides, sedangkan CSColl-7 sebagai C. brevisporum. Semua isolat patogenik terhadap buah cabai yang diuji menyebabkan luas gejala berkisar antara 3,6–10,0 mm2. Informasi spesies Colletotrichum spp. dari penelitian ini bermanfaat untuk menentukan tindakan pengendalian yang tepat dan prapemuliaan perakitan cabai tahan penyakit antraknosa.AbstractAnthracnose is the main disease causing low chili production. This research aims to identify Colletotrichum which causes anthracnose disease in chili plants in Ciapus, Bogor, West Java. Morphological identification is carried out by observing the growth, color and shape of the mycelium colonies. Micromorphological characters were evaluated by observing the shape, length and width of the conidia. Molecular identification by amplifying fungus DNA using primers ITS5F and ITS4R, sequencing, BLAST analysis, and phylogeny analysis. The pathogenicity test was carried out by inoculating chili fruit using 20 μL of inoculum suspension (105 conidia/mL), followed by observing the extent of symptoms up to 6 days after inoculation (hsi). All isolates showed round, white and gray colonies with colony growth speeds ranging from 2.0–6.4 mm/day. The four isolates produced cylindrical, blunt-tipped conidia with varying lengths and widths. The results of molecular analysis showed that isolates CSColl-2, CSColl-3, and CSColl-4 were identified as Colletotrichum gloeosporioides, while CSColl-7 was C. brevisporum. All pathogenic isolates tested for chili fruit caused symptom areas ranging from 3.6–10.0 mm2. Species information Colletotrichum spp. This research is useful for determining appropriate control measures and pre-breeding of anthracnose-resistant chili plants.
摘要 炭疽病是导致辣椒产量低的主要病害。本研究旨在鉴定导致西爪哇茂物 Ciapus 地区辣椒植株炭疽病的 Colletotrichum。通过观察菌丝菌落的生长、颜色和形状进行形态鉴定。微形态特征通过观察分生孢子的形状、长度和宽度进行评估。通过使用 ITS5F 和 ITS4R 引物扩增真菌 DNA、测序、BLAST 分析和系统进化分析进行分子鉴定。致病性试验是用 20 毫升接种悬浮液(105 个分生孢子/毫升)接种辣椒果实,然后观察接种后 6 天(hsi)的症状程度。所有分离物均呈现圆形、白色和灰色菌落,菌落生长速度为 2.0-6.4 毫米/天。所有 4 个分离株都产生圆柱形、钝尖、长短不一的分生孢子。分子分析表明,分离物 CSColl-2、CSColl-3 和 CSColl-4 被鉴定为 Colletotrichum gloeosporioides,而 CSColl-7 被鉴定为 C. brevisporum。所有对被测辣椒果实致病的分离物造成的症状面积都在 3.6-10.0 平方毫米之间。本研究提供的有关 Colletotrichum spp.物种的信息有助于确定适当的控制措施和抗炭疽病辣椒的育种前组装。本研究旨在鉴定导致西爪哇茂物 Ciapus 地区辣椒植株炭疽病的 Colletotrichum。通过观察菌丝菌落的生长、颜色和形状进行形态鉴定。微形态特征通过观察分生孢子的形状、长度和宽度进行评估。通过使用 ITS5F 和 ITS4R 引物扩增真菌 DNA、测序、BLAST 分析和系统进化分析进行分子鉴定。致病性试验是用 20 μL 接种悬浮液(105 个分生孢子/毫升)接种辣椒果实,然后观察接种后 6 天(hsi)的症状程度。所有分离物均显示出圆形、白色和灰色菌落,菌落生长速度为 2.0-6.4 毫米/天。四种分离物产生的分生孢子呈圆柱形,钝尖,长宽不一。分子分析结果表明,分离物 CSColl-2、CSColl-3 和 CSColl-4 被鉴定为 Colletotrichum gloeosporioides,而 CSColl-7 则为 C. brevisporum。在辣椒果实上检测的所有病原菌分离物造成的症状面积为 3.6-10.0 平方毫米。Colletotrichum spp.的物种信息对确定适当的控制措施和培育抗炭疽病辣椒植株很有帮助。
{"title":"Colletotrichum spp. Penyebab Penyakit Antraknosa Pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum) di Ciapus, Bogor, Jawa Barat","authors":"W. Wartono, W. Wawan, D. Susilowati, Sukamto Sukamto, Jajang Kosasih","doi":"10.15408/kauniyah.v16i2.1.27460","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/kauniyah.v16i2.1.27460","url":null,"abstract":"AbstrakAntraknosa merupakan penyakit utama penyebab rendahnya produksi cabai. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi Colletotrichum penyebab penyakit antraknosa pada tanaman cabai di Ciapus, Bogor, Jawa Barat. Identifikasi morfologi dilakukan dengan mengamati pertumbuhan, warna, dan bentuk koloni miselium. Karakter mikromorfologi dievaluasi dengan mengamati bentuk, panjang, dan lebar konidia. Identifikasi secara molekuler dengan mengamplifikasi DNA cendawan menggunakan primer ITS5F dan ITS4R, sekuensing, analisis BLAST, serta analisis filogeni. Uji patogenititas dilakukan dengan menginokulasi buah cabai menggunakan 20 mL suspensi inokulum (105 konidia/mL), dilanjutkan dengan mengamati luas gejala hingga 6 hari setelah inokulasi (hsi). Semua isolat menunjukkan koloni berbentuk bulat, berwarna putih dan keabuan dengan kecepatan tumbuh koloni berkisar antara 2,0–6,4 mm/hari. Keempat isolat memproduksi konidia berbentuk silindris, berujung tumpul dengan panjang dan lebar yang beragam. Hasil analisis molekuler menunjukkan bahwa isolat CSColl-2, CSColl-3, dan CSColl-4 teridentifikasi sebagai Colletotrichum gloeosporioides, sedangkan CSColl-7 sebagai C. brevisporum. Semua isolat patogenik terhadap buah cabai yang diuji menyebabkan luas gejala berkisar antara 3,6–10,0 mm2. Informasi spesies Colletotrichum spp. dari penelitian ini bermanfaat untuk menentukan tindakan pengendalian yang tepat dan prapemuliaan perakitan cabai tahan penyakit antraknosa.AbstractAnthracnose is the main disease causing low chili production. This research aims to identify Colletotrichum which causes anthracnose disease in chili plants in Ciapus, Bogor, West Java. Morphological identification is carried out by observing the growth, color and shape of the mycelium colonies. Micromorphological characters were evaluated by observing the shape, length and width of the conidia. Molecular identification by amplifying fungus DNA using primers ITS5F and ITS4R, sequencing, BLAST analysis, and phylogeny analysis. The pathogenicity test was carried out by inoculating chili fruit using 20 μL of inoculum suspension (105 conidia/mL), followed by observing the extent of symptoms up to 6 days after inoculation (hsi). All isolates showed round, white and gray colonies with colony growth speeds ranging from 2.0–6.4 mm/day. The four isolates produced cylindrical, blunt-tipped conidia with varying lengths and widths. The results of molecular analysis showed that isolates CSColl-2, CSColl-3, and CSColl-4 were identified as Colletotrichum gloeosporioides, while CSColl-7 was C. brevisporum. All pathogenic isolates tested for chili fruit caused symptom areas ranging from 3.6–10.0 mm2. Species information Colletotrichum spp. This research is useful for determining appropriate control measures and pre-breeding of anthracnose-resistant chili plants.","PeriodicalId":505278,"journal":{"name":"Al-Kauniyah: Jurnal Biologi","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139173143","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1