首页 > 最新文献

Religi Jurnal Studi AgamaAgama最新文献

英文 中文
PRODI STUDI AGAMA-AGAMA SEBAGAI PELOPOR INKLUSIFITAS BERAGAMA: REFLEKSI PENGALAMAN PRODI STUDI AGAMA-AGAMA UIN ALAUDDIN MAKASSAR 宗教研究中心作为宗教狂热的先驱:反思宗教研究领域的经验,使马卡萨更加了解宗教
Pub Date : 2019-03-05 DOI: 10.14421/REJUSTA.2019.1501-01
Indo Santalia, Syamsul Arif Galib
Radicalism is a complex problem. By that, a holistic approach is needed to overcome this issue. Every element of society and the state are morally responsible to support the process of deradicalization and strengthening the spirit of togetherness as a nation. This paper tries to explain how Religious Studies can be a study program that is expected to be able to support and  actively involved in preventing young people engage with radicalism. All this time, radicalism has been understood to arise because of exclusives religious attitudes. On the contrary, religious studies is a place that leads students to get out of the trap of religious exclusivity. Religious Studies is an incubator where  the spirit of religious inclusiveness is built. The attempts to counter radicalism can be one of the works for religious studies majors, especially the Religious Studies of Alauddin State Islamic University, Makassar. The religious study program must be at the forefront of campaigning religious inclusivity, anti-religious radicalism and also initiating a spirit of tolerance between religions.
激进主义是一个复杂的问题。因此,需要一种全面的方法来克服这一问题。社会和国家的每一个组成部分都有道德责任支持去极端化的进程,并加强作为一个国家的团结精神。本文试图解释宗教研究如何能够成为一门能够支持并积极参与防止年轻人参与激进主义的研究项目。一直以来,激进主义被认为是由于排外的宗教态度而产生的。相反,宗教研究是一个引导学生走出宗教排他性陷阱的地方。宗教学是构建宗教包容精神的孵化器。反对激进主义的尝试可以成为宗教研究专业的工作之一,特别是在望加锡的Alauddin州立伊斯兰大学的宗教研究。宗教研究项目必须站在倡导宗教包容性、反宗教激进主义和倡导宗教间宽容精神的最前沿。
{"title":"PRODI STUDI AGAMA-AGAMA SEBAGAI PELOPOR INKLUSIFITAS BERAGAMA: REFLEKSI PENGALAMAN PRODI STUDI AGAMA-AGAMA UIN ALAUDDIN MAKASSAR","authors":"Indo Santalia, Syamsul Arif Galib","doi":"10.14421/REJUSTA.2019.1501-01","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/REJUSTA.2019.1501-01","url":null,"abstract":"Radicalism is a complex problem. By that, a holistic approach is needed to overcome this issue. Every element of society and the state are morally responsible to support the process of deradicalization and strengthening the spirit of togetherness as a nation. This paper tries to explain how Religious Studies can be a study program that is expected to be able to support and  actively involved in preventing young people engage with radicalism. All this time, radicalism has been understood to arise because of exclusives religious attitudes. On the contrary, religious studies is a place that leads students to get out of the trap of religious exclusivity. Religious Studies is an incubator where  the spirit of religious inclusiveness is built. The attempts to counter radicalism can be one of the works for religious studies majors, especially the Religious Studies of Alauddin State Islamic University, Makassar. The religious study program must be at the forefront of campaigning religious inclusivity, anti-religious radicalism and also initiating a spirit of tolerance between religions.","PeriodicalId":52583,"journal":{"name":"Religi Jurnal Studi AgamaAgama","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46501983","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
مكانة المرأة في الديانة الهندوسية والإسلام 妇女在印度教和伊斯兰教中的地位
Pub Date : 2019-01-21 DOI: 10.14421/REJUSTA.2018.1402-07
Kurnia Sari Wiwaha dan Syamsul Hadi Untung
Wanita merupakan sebuah pembahasan yang tidak pernah jauh dari perdebatan ketika masalah ini diangkat kepada sebuah  pembahasan. Hampir setiap agama memiliki pemandangan yang berbeda pada pendapatnya tentang wanita baik itu agama sama>wiy ataupu wadh’iy, masing-masing memiliki penilaian yang berbeda akan kedudukan wanita. Untuk itu, dalam makalah yang sederhana ini akan dipaparkan pandangan beberapa agama tentang kedudukan wanita khususnya agama Hindu. Dari kajiannya tentang kedudukan wanita dalam agama Hindu, penulis menemukan adanya kesenjangan dari apa yang diterangkan oleh agama dengan kenyataannya di lingkungan. Dalam agama Hindu, wanita mendapatkan kedudukan yang mulia, karena diawal kejadiannya wanita tercipta dari sakti Brahma dan juga mereka lah ibu yang telah melahirkan anak-anak, mengasuhnya serta mereka lah kunci dari kehidupan di masa mendatang. Akan tetapi untuk segi sosial, kedudukan mereka tetap didominasi oleh pria karena mereka meyakini bahwasanya pria lah pewaris ajaran-ajaran agama, dan kemulian yang dimiliki wanita hanya berupa kemampuan mereka yang dapat melahirkan anak laki-laki. Adapun bagi mereka yang tidak bisa melahirkan anak laki-laki, maka tidak ada kemulian yang diberikan kepada mereka. Mereka hanyalah sebagai makhluk yang tak bernilai. Pandangan ini sangat berbeda jauh dengan kenyataannya yang terdapat pada agama Islam setelah Islam datang maka wanita mendapatkan haknya. Tidak ada siapa yang lebih tinggi dan siapa yang lebih rendah mereka semua sama hanya ketakwaan yang membedakan mereka.
当这个问题被提到分歧时,妇女是一个从未远离辩论的分歧。几乎每个宗教都有不同的观点,无论是宗教还是宗教,每个宗教都对妇女的地位有不同的看法。为此,在这个简单的咒语中,将展示一些宗教对女性地位的看法,尤其是印度教徒。从对女性在印度教中的地位的研究中,作者发现了该宗教所描述的与其周围环境中的现实存在的差距。在印度教中,妇女有着崇高的地位,因为她们是生孩子的母亲,是未来生活的钥匙。但从社会角度来看,她们的地位仍然由男性主导,因为她们相信男性是宗教教义的继承人,而女性的荣耀只是她们生下男性的能力。至于那些不能生育儿子的人,他们没有荣誉可言。它们只是毫无价值的生物。这种观点与伊斯兰教之后的伊斯兰教非常不同,因此女性有自己的权利。没有人更高,也没有人更低——他们都是一样的——唯一的恐惧使他们与众不同。
{"title":"مكانة المرأة في الديانة الهندوسية والإسلام","authors":"Kurnia Sari Wiwaha dan Syamsul Hadi Untung","doi":"10.14421/REJUSTA.2018.1402-07","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/REJUSTA.2018.1402-07","url":null,"abstract":"Wanita merupakan sebuah pembahasan yang tidak pernah jauh dari perdebatan ketika masalah ini diangkat kepada sebuah  pembahasan. Hampir setiap agama memiliki pemandangan yang berbeda pada pendapatnya tentang wanita baik itu agama sama>wiy ataupu wadh’iy, masing-masing memiliki penilaian yang berbeda akan kedudukan wanita. Untuk itu, dalam makalah yang sederhana ini akan dipaparkan pandangan beberapa agama tentang kedudukan wanita khususnya agama Hindu. Dari kajiannya tentang kedudukan wanita dalam agama Hindu, penulis menemukan adanya kesenjangan dari apa yang diterangkan oleh agama dengan kenyataannya di lingkungan. Dalam agama Hindu, wanita mendapatkan kedudukan yang mulia, karena diawal kejadiannya wanita tercipta dari sakti Brahma dan juga mereka lah ibu yang telah melahirkan anak-anak, mengasuhnya serta mereka lah kunci dari kehidupan di masa mendatang. Akan tetapi untuk segi sosial, kedudukan mereka tetap didominasi oleh pria karena mereka meyakini bahwasanya pria lah pewaris ajaran-ajaran agama, dan kemulian yang dimiliki wanita hanya berupa kemampuan mereka yang dapat melahirkan anak laki-laki. Adapun bagi mereka yang tidak bisa melahirkan anak laki-laki, maka tidak ada kemulian yang diberikan kepada mereka. Mereka hanyalah sebagai makhluk yang tak bernilai. Pandangan ini sangat berbeda jauh dengan kenyataannya yang terdapat pada agama Islam setelah Islam datang maka wanita mendapatkan haknya. Tidak ada siapa yang lebih tinggi dan siapa yang lebih rendah mereka semua sama hanya ketakwaan yang membedakan mereka.","PeriodicalId":52583,"journal":{"name":"Religi Jurnal Studi AgamaAgama","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49205613","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
HAK MINORITAS KRISTEN DI TENGAH MASYARAKAT TIMUR TENGAH: STATUS SOSIAL DAN KEBIJAKAN GEREJA 第三多数中的少数基督教徒
Pub Date : 2019-01-16 DOI: 10.14421/REJUSTA.2018.1402-05
Y. Yahya, Linda Sari Haryani
AbstractThis article will discuss Christian rights in the Middle East as a minority. With their number not more than 10% of the total population of the Middle East. The little existence of Christianity means nothing. Historically, Christianity in the Middle East emerged several centuries before Islam was born. Therefore, they have an emotional connection and bond with this region. On the other hand, Jesus and His followers first settled in the region of Nazareth, which is currently located in the Middle East. Through Albert Hourani's glasses, the author tries to photograph the lives of Christians in the Middle East. One of the portraits taken is the number of churches that are one of the real symbols of the existence and recognition of minority rights in the Middle East. In this discussion, the churches that became the object were churches in Jerusalem, Syria, Egypt, Lebanon, Iraq, Turkey, and Jordan who were members of the Middle East Council of Churches (MECC). This study found that Christians in the Middle East still have rights as a minority. The ups and downs faced by Christians in the Middle East did not dampen the enthusiasm and the number of Christians survived under the domination of Islam.Keywords: Christian, Middle East, Minority Right, Church, Social Status.AbstrakArtikel ini akan membahas tentang hak-hak Kristen di Timur Tengah selaku minoritas. Dengan jumlah mereka yang tidak sampai 10% dari keseluruhan penduduk Timur Tengah. Eksistensi Kristen yang sedikit tidak berarti tidak ada. Secara historis, Kristen di Timur Tengah muncul beberapa abad sebelum Islam lahir. Karenanya, mereka memiliki hubungan dan ikatan emosional dengan kawasan ini. Di sisi lain, Yesus dan para pengikutNya yang pertama bermukim di kawasan Nazaret, yang saat ini terletak di Timur Tengah. Melalui kacamata Albert Hourani, penulis mencoba memotret kehidupan umat Kristen di Timur Tengah. Salah satu potret yang diambil adalah jumlah Gereja yang menjadi salah satu simbol nyata keberadaan dan pengakuan hak-hak minoritas di Timur Tengah. Dalam pembahasan ini, gereja-gereja yang menjadi objek adalah gereja-gereja di Yerussalem, Syria, Mesir, Lebanon, Iraq, Turki, dan Yordania yang tergabung dalam Middle East Council of Churches (MECC). Penelitian ini menemukan bahwa Umat Kristen di Timur Tengah masih memiliki hak sebagai minoritas. Pasang surut gelombang yang dihadapi umat Kristen di Timur Tengah tidak menyurutkan semangat dan jumlah umat Kristen bertahan di bawah dominasi agama Islam.Kata Kunci: Kristen, Timur Tengah, Hak Minoritas, Gereja, Status Sosial 
摘要本文将讨论作为少数民族的基督徒在中东的权利问题。他们的人数不超过中东总人口的10%。基督教的小小存在毫无意义。从历史上看,中东的基督教比伊斯兰教早出现好几个世纪。因此,他们与这个区域有情感联系和纽带。另一方面,耶稣和他的追随者首先定居在拿撒勒地区,现在位于中东。通过Albert Hourani的眼镜,作者试图拍摄中东基督徒的生活。其中一幅肖像是教堂的数量,这是中东少数民族权利存在和认可的真正象征之一。在这次讨论中,成为对象的教会是耶路撒冷,叙利亚,埃及,黎巴嫩,伊拉克,土耳其和约旦的教会,他们是中东教会理事会(MECC)的成员。这项研究发现,中东地区的基督徒作为少数群体仍然拥有权利。基督徒在中东所面临的起起落落并没有挫伤他们的热情,在伊斯兰教统治下幸存下来的基督徒人数也没有减少。关键词:基督教,中东,少数民族权利,教会,社会地位。[摘要]阿提克尼阿坎族的成员有一群少数民族。Dengan jumlah mereka yang tidak sampai 10% dari keseluruhan penduduk Timur Tengah。Eksistensi Kristen yang sedikit tidak berarti tiak ada。历史学家,Kristen di Timur Tengah muncul beberapa abad sebelum Islam lair。我爱你,我爱你,我爱你。disisi lain, Yesus dan para pengikutya yang pertama bermukim Di kawasan Nazaret, yang saat ini terletak Di Timur Tengah。Melalui kacamata Albert Hourani, penulis mencoba memotret kehidupan umat Kristen di Timur Tengah。Salah satu potret yang diambil adalah jumlah Gereja yang menjadi Salah satu符号nyata keberadaan dan pengakuan hak-hak少数民族di Timur Tengah。Dalam pembahasan ini, gereja-gereja yang menjadi objek adalah gereja-gereja di jerusalem, Syria, Mesir, Lebanon, Iraq, Turki, dan Yordania yang tergabung Dalam中东教会理事会(MECC)。Penelitian ini menemukan bahwa Umat Kristen di Timur Tengah masih memiliki hak sebagai少数民族。我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。Kata Kunci: Kristen, Timur Tengah, Hak Minoritas, Gereja, Status social
{"title":"HAK MINORITAS KRISTEN DI TENGAH MASYARAKAT TIMUR TENGAH: STATUS SOSIAL DAN KEBIJAKAN GEREJA","authors":"Y. Yahya, Linda Sari Haryani","doi":"10.14421/REJUSTA.2018.1402-05","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/REJUSTA.2018.1402-05","url":null,"abstract":"AbstractThis article will discuss Christian rights in the Middle East as a minority. With their number not more than 10% of the total population of the Middle East. The little existence of Christianity means nothing. Historically, Christianity in the Middle East emerged several centuries before Islam was born. Therefore, they have an emotional connection and bond with this region. On the other hand, Jesus and His followers first settled in the region of Nazareth, which is currently located in the Middle East. Through Albert Hourani's glasses, the author tries to photograph the lives of Christians in the Middle East. One of the portraits taken is the number of churches that are one of the real symbols of the existence and recognition of minority rights in the Middle East. In this discussion, the churches that became the object were churches in Jerusalem, Syria, Egypt, Lebanon, Iraq, Turkey, and Jordan who were members of the Middle East Council of Churches (MECC). This study found that Christians in the Middle East still have rights as a minority. The ups and downs faced by Christians in the Middle East did not dampen the enthusiasm and the number of Christians survived under the domination of Islam.Keywords: Christian, Middle East, Minority Right, Church, Social Status.AbstrakArtikel ini akan membahas tentang hak-hak Kristen di Timur Tengah selaku minoritas. Dengan jumlah mereka yang tidak sampai 10% dari keseluruhan penduduk Timur Tengah. Eksistensi Kristen yang sedikit tidak berarti tidak ada. Secara historis, Kristen di Timur Tengah muncul beberapa abad sebelum Islam lahir. Karenanya, mereka memiliki hubungan dan ikatan emosional dengan kawasan ini. Di sisi lain, Yesus dan para pengikutNya yang pertama bermukim di kawasan Nazaret, yang saat ini terletak di Timur Tengah. Melalui kacamata Albert Hourani, penulis mencoba memotret kehidupan umat Kristen di Timur Tengah. Salah satu potret yang diambil adalah jumlah Gereja yang menjadi salah satu simbol nyata keberadaan dan pengakuan hak-hak minoritas di Timur Tengah. Dalam pembahasan ini, gereja-gereja yang menjadi objek adalah gereja-gereja di Yerussalem, Syria, Mesir, Lebanon, Iraq, Turki, dan Yordania yang tergabung dalam Middle East Council of Churches (MECC). Penelitian ini menemukan bahwa Umat Kristen di Timur Tengah masih memiliki hak sebagai minoritas. Pasang surut gelombang yang dihadapi umat Kristen di Timur Tengah tidak menyurutkan semangat dan jumlah umat Kristen bertahan di bawah dominasi agama Islam.Kata Kunci: Kristen, Timur Tengah, Hak Minoritas, Gereja, Status Sosial ","PeriodicalId":52583,"journal":{"name":"Religi Jurnal Studi AgamaAgama","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46834235","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
MÜSBET HAREKET DALAM RELASI ANTAR AGAMA DITINJAU DARI PERSPEKTIF TEORI HIRARKHI KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW 我们已经很久没有重新考虑亚伯拉罕·马斯洛的历史了。
Pub Date : 2019-01-10 DOI: 10.14421/rejusta.2018.%x
Ustadi Hamsah
Kajian mengenai hubungan antar agama merupakan kajian yang terus akan menjadi topik yang strategis. Hal ini disebabkan oleh karena fenomena agama merupakan sesuatu yang selalu lekat dengan dinamika kehidupan manusia kapan pun dan di mana pun. Kemudian, persoalan agama juga merupakan sesuatu yang menyangkut kesadaran dan penghayatan emosional manusia. Ketika manusia dengan sistem keyakinan satu harus berhadapan dengan sistem keyakinan lainnya akan terhambat oleh persoalan penghayatan yang berbeda. Persoalan-persoalan relasi antar agama akan muncul ketika perbedaan itu terus ada. Artikel ini mencoba menguraikan persoalan itu dengan menghubungkan dengan konsep positive action (müsbet hareket) dari pemikiran Said Nursi. Kait kelindan antara konsep positive action dan relasi antar agama dianalisis dengan mengaplikasikan teori hierarchy of needs Abraham Maslow. Dari analisis tersebut dapat dikemukakan hasil bahwa positive action merupakan basis utama dalam menjalin relasi sistem keyakinan yang berbeda dan beragam. Hal tersebut merupakan sebuah kesadaran dan penghayatan tertinggi dalam beragama khususnya ketika menjalin relasi dengan sistem keyakinan lain. Dalam model analisis dengan menggunakan teori hierarchy of needs hal itu merupakan perwujudan dari pemenuhan kebutuhan tertinggi, yakni self actualisation, dan merupakan peak experience.
对宗教关系的研究将继续成为一个战略性课题。这是因为宗教现象总是与人类生活的动态联系在一起,无论何时何地。那么宗教也是人类意识和情感生活的问题。当一个拥有一种信仰体系的人不得不面对另一种信仰系统时,就会因不同的濒危问题而受损。当这种差异持续存在时,就会出现宗教间关系的问题。本文试图将积极行动的概念与赛义德·努尔西的思想联系起来加以解决。运用亚伯拉罕·马斯洛需求层次理论,分析了积极行动概念与宗教关系之间的联系。从这一分析可以看出,积极的行动是在不同和多样化的信仰体系之间建立关系的主要基础。这是最高的意识和危险,尤其是与其他信仰体系有关的意识和风险。在使用需求层次理论的分析模型中,这是最高需求的出现,即自我实现,也是经验的顶峰。
{"title":"MÜSBET HAREKET DALAM RELASI ANTAR AGAMA DITINJAU DARI PERSPEKTIF TEORI HIRARKHI KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW","authors":"Ustadi Hamsah","doi":"10.14421/rejusta.2018.%x","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/rejusta.2018.%x","url":null,"abstract":"Kajian mengenai hubungan antar agama merupakan kajian yang terus akan menjadi topik yang strategis. Hal ini disebabkan oleh karena fenomena agama merupakan sesuatu yang selalu lekat dengan dinamika kehidupan manusia kapan pun dan di mana pun. Kemudian, persoalan agama juga merupakan sesuatu yang menyangkut kesadaran dan penghayatan emosional manusia. Ketika manusia dengan sistem keyakinan satu harus berhadapan dengan sistem keyakinan lainnya akan terhambat oleh persoalan penghayatan yang berbeda. Persoalan-persoalan relasi antar agama akan muncul ketika perbedaan itu terus ada. Artikel ini mencoba menguraikan persoalan itu dengan menghubungkan dengan konsep positive action (müsbet hareket) dari pemikiran Said Nursi. Kait kelindan antara konsep positive action dan relasi antar agama dianalisis dengan mengaplikasikan teori hierarchy of needs Abraham Maslow. Dari analisis tersebut dapat dikemukakan hasil bahwa positive action merupakan basis utama dalam menjalin relasi sistem keyakinan yang berbeda dan beragam. Hal tersebut merupakan sebuah kesadaran dan penghayatan tertinggi dalam beragama khususnya ketika menjalin relasi dengan sistem keyakinan lain. Dalam model analisis dengan menggunakan teori hierarchy of needs hal itu merupakan perwujudan dari pemenuhan kebutuhan tertinggi, yakni self actualisation, dan merupakan peak experience.","PeriodicalId":52583,"journal":{"name":"Religi Jurnal Studi AgamaAgama","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46228733","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
DEWI IZANAMI DAN DEWA IZANAGI DALAM AGAMA SHINTO JEPANG (STUDI SEMIOTIK DALAM FILM NORAGAMI ARAGOTO) 两个名字同时两个名字SHINTO JEPANG
Pub Date : 2019-01-07 DOI: 10.14421/REJUSTA.2018.1402-02
Muflikhatun Afrianti
This study examines the mythology of Izanami Goddess and Izanagi God in Japanese Shinto religion and representations of Izanami Goddess and Izanagi God in the film Noragami Aragoto Adachitoka’s creation directed by Kotaro Tamura. This study is important because the story of Izanami Goddess and Izanagi God has never been adopted in modern scientific literature even though it has been listed in several anime in Japan. The research data was collected through documentation on the Kojiki and Nihonsoki books as well as capturing scenes of Noragami Aragoto films. Then analyzed using Christian Metz's language cinematography theory and Rudolf Otto's sacred theory. The results showed that firstly, based on the phenomenological perspective and sacrity from Rudolf Otto, Izanami Goddess and Izanagi God in Japanese Shinto mythology were the ancestors of the Mother and Father of the Gods and divine beings and played an active role in the creation of islands in Japan along with its contents. Secondly, in the Noragami Aragoto film, the perspective of cinematographic language Christian Metz, Izanami Goddess and Izanagi God are represented as mysteries of Father and Mother of Ebisu God (Hiruko) and Yaboku God (Awashima or Aha) with backgrounds that are very different from each other.Key Words: mythology, Shinto, Izanami, Izanagi, cinematographic language, and sacred.
本研究考察了日本神道教中的伊扎那米女神和伊扎那吉神的神话,以及田村幸太郎导演的电影《荒藤阿多冈》中伊扎那美女神和伊扎那吉神的形象。这项研究很重要,因为伊扎那美女神和伊扎那吉神的故事从未在现代科学文献中被采用,尽管它已经被列入日本的几部动漫中。研究数据是通过Kojiki和Nihonsoki书籍的文档以及荒藤野佳美电影的拍摄场景收集的。然后运用克里斯蒂安·梅茨的语言摄影理论和鲁道夫·奥托的神圣理论进行分析。研究结果表明:(1)从鲁道夫·奥托的现象学视角和神圣性出发,日本神道教神话中的伊扎纳米女神和伊扎纳吉神是众神之母和神的祖先,在日本岛屿及其内容的创造中发挥了积极作用。其次,在荒藤的电影中,电影语言克里斯蒂安·梅兹、伊扎奈美女神和伊扎奈吉神的视角被表现为惠比寿神(Hiruko)和矢波神(Awashima或Aha)的父亲和母亲的神秘,背景迥异。关键词:神话、神道教、伊扎那美、伊扎纳吉、电影语言和神圣。
{"title":"DEWI IZANAMI DAN DEWA IZANAGI DALAM AGAMA SHINTO JEPANG (STUDI SEMIOTIK DALAM FILM NORAGAMI ARAGOTO)","authors":"Muflikhatun Afrianti","doi":"10.14421/REJUSTA.2018.1402-02","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/REJUSTA.2018.1402-02","url":null,"abstract":"This study examines the mythology of Izanami Goddess and Izanagi God in Japanese Shinto religion and representations of Izanami Goddess and Izanagi God in the film Noragami Aragoto Adachitoka’s creation directed by Kotaro Tamura. This study is important because the story of Izanami Goddess and Izanagi God has never been adopted in modern scientific literature even though it has been listed in several anime in Japan. The research data was collected through documentation on the Kojiki and Nihonsoki books as well as capturing scenes of Noragami Aragoto films. Then analyzed using Christian Metz's language cinematography theory and Rudolf Otto's sacred theory. The results showed that firstly, based on the phenomenological perspective and sacrity from Rudolf Otto, Izanami Goddess and Izanagi God in Japanese Shinto mythology were the ancestors of the Mother and Father of the Gods and divine beings and played an active role in the creation of islands in Japan along with its contents. Secondly, in the Noragami Aragoto film, the perspective of cinematographic language Christian Metz, Izanami Goddess and Izanagi God are represented as mysteries of Father and Mother of Ebisu God (Hiruko) and Yaboku God (Awashima or Aha) with backgrounds that are very different from each other.Key Words: mythology, Shinto, Izanami, Izanagi, cinematographic language, and sacred.","PeriodicalId":52583,"journal":{"name":"Religi Jurnal Studi AgamaAgama","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48766665","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PERAN KOMISI HUBUNGAN ANTAR UMAT BERAGAMA GEREJA KATOLIK DALAM MEMBANGUN DIALOG 天主教宗教关系委员会在建立对话方面的作用
Pub Date : 2019-01-07 DOI: 10.14421/REJUSTA.2018.1402-03
Miftakhul Hidayati
Dialog merupakan suatu tindakan yang mendasar dalam sebuah interaksi yaitu dengan cara berkomunikasi antara yang satu dengan yang lain bertemu dengan sesama. Dialog juga inti dasar dalam keutuhan NKRI, dasar dari keimanan, dari cerita ke cerita bahkan dapat terbentuk dalam kitab suci. Dalam hubungan antaragama tidak lepas dari dialog, karena sangatlah penting agar kita bisa saling membuka diri bahkan dialog adalah hal yang sangat wajib, sebab tanpa dialog kita tidak akan menemukan jalan keluar. Menurut orang katolik dialog ada dua inter religion yaitu non doktrin dan kebudayaan supaya dapat mengerti inti dari budaya. Perjumpaan dialog juga adanya hambatan hambatan yang terjadi, masih adanya pemikiran yang sangat sempit dan susah untuk terbuka dan solusi menghadapi hambatan-hambatan tersebut menggunakan hati. Tulisan memrupakan hasil riset lapangan atau riset kualitatif dengan menggunakan metode wawancara sebagai cara untuk memperoleh data di lapangan, focus objek kajian adalah komisi hubungan antar agama gereja Katolik. Dalam dialog adanya tiga tipe dalam beragam ekskulisf, inklusif, dan pluralis. Adapun dalam bentuk dalam membangun hubungan dialog antaragama terbentuklah sebuah komisi dalam gereja yang terdapat dalam dokumen konsili vatikan II sebagai landasan atau dasar dalam suatu komisi dan dipimpin oleh paus yang sebagai orang paling tinggi diturunkan kepada keuskupan. Keuskupan sendiri terbagi menjadi dua uskup lokal dan uskup metropolitan. Adapun beberapa kegiatan dalam komisi antara lain hubungan antar keagamaan, kerasulan awam, dan sosial.Kata Kunci: Komisi Hubungan Antar Umat Beragama, Dialog
对话是一种相互交流的基本行为,即一种相互交流的方式。对话也是NKRI完整的核心,从信仰到故事的基础,甚至可以在圣经中找到。在宗教之间的关系中,我们不会脱离对话,因为对我们来说,敞开心扉是非常重要的,即使是对话也是非常重要的,因为没有对话,我们就找不到出路。根据天主教徒的说法,宗教对话有两种,即非教义和文化,以理解文化的本质。对话也遇到了障碍,仍然存在着非常狭隘和难以打开的想法,用心灵来解决这些障碍。通过采访方法作为获取现场数据的一种方式,研究对象焦点是一个跨宗教关系委员会。对话中有三种类型存在于各种形式的独家、包容性和多元化中。至于建立跨宗教对话关系的形式,教会成立了一个委员会,在梵蒂冈二世会议文件中作为委员会的基础或基础,由教皇作为最上层的人交给主教。主教本身被分为两个地方主教和都市主教。至于委员会中的一些活动,包括宗教关系、世俗使徒关系和社会关系。关键词:宗教关系委员会,对话
{"title":"PERAN KOMISI HUBUNGAN ANTAR UMAT BERAGAMA GEREJA KATOLIK DALAM MEMBANGUN DIALOG","authors":"Miftakhul Hidayati","doi":"10.14421/REJUSTA.2018.1402-03","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/REJUSTA.2018.1402-03","url":null,"abstract":"Dialog merupakan suatu tindakan yang mendasar dalam sebuah interaksi yaitu dengan cara berkomunikasi antara yang satu dengan yang lain bertemu dengan sesama. Dialog juga inti dasar dalam keutuhan NKRI, dasar dari keimanan, dari cerita ke cerita bahkan dapat terbentuk dalam kitab suci. Dalam hubungan antaragama tidak lepas dari dialog, karena sangatlah penting agar kita bisa saling membuka diri bahkan dialog adalah hal yang sangat wajib, sebab tanpa dialog kita tidak akan menemukan jalan keluar. Menurut orang katolik dialog ada dua inter religion yaitu non doktrin dan kebudayaan supaya dapat mengerti inti dari budaya. Perjumpaan dialog juga adanya hambatan hambatan yang terjadi, masih adanya pemikiran yang sangat sempit dan susah untuk terbuka dan solusi menghadapi hambatan-hambatan tersebut menggunakan hati. Tulisan memrupakan hasil riset lapangan atau riset kualitatif dengan menggunakan metode wawancara sebagai cara untuk memperoleh data di lapangan, focus objek kajian adalah komisi hubungan antar agama gereja Katolik. Dalam dialog adanya tiga tipe dalam beragam ekskulisf, inklusif, dan pluralis. Adapun dalam bentuk dalam membangun hubungan dialog antaragama terbentuklah sebuah komisi dalam gereja yang terdapat dalam dokumen konsili vatikan II sebagai landasan atau dasar dalam suatu komisi dan dipimpin oleh paus yang sebagai orang paling tinggi diturunkan kepada keuskupan. Keuskupan sendiri terbagi menjadi dua uskup lokal dan uskup metropolitan. Adapun beberapa kegiatan dalam komisi antara lain hubungan antar keagamaan, kerasulan awam, dan sosial.Kata Kunci: Komisi Hubungan Antar Umat Beragama, Dialog","PeriodicalId":52583,"journal":{"name":"Religi Jurnal Studi AgamaAgama","volume":"393 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41281286","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KECAMATAN GUNUNG WUNGKAL 基于旺加尔地方发展的土地开发准入策略
Pub Date : 2018-11-28 DOI: 10.14421/REJUSTA.2018.1401-07
Lailatis Syarifah
AbstractThis research aims to find out strategies that can be used to accelerate the pace of economic development in Gunungwungkal sub-district, by referring to physical, environmental, social and local wisdom conditions in Gunungwungkal in 2015. The result is that Gunungwungkal is a plateau with good physical conditions for agriculture and livestock but is constrained by the addition of added value in the production of goods. The number of residents of the productive age is more than the age of being unproductive, but the educational facilities are not sufficient, so other institutions such as training centers are needed. There is tourism potential such as Grojogan Sewu waterfall and monastery, but the infrastructure does not support it. Therefore, the right strategy to accelerate the development of the Gunungwungkal area is to increase the ability and knowledge of the population in order to provide added value to the production results and improve infrastructure, and this cannot be done except with good cooperation between the government and the community.
摘要本研究旨在参考2015年古农武加尔的物理、环境、社会和当地智慧状况,找出加快古农武卡尔街道经济发展步伐的策略。结果是,古农武加尔是一个具有良好农业和畜牧业物理条件的高原,但受到商品生产附加值的限制。生产年龄的居民人数多于非生产年龄,但教育设施不足,因此需要培训中心等其他机构。Grojogan Sewu瀑布和修道院等旅游业具有潜力,但基础设施并不支持。因此,加快古农武加尔地区发展的正确战略是提高人口的能力和知识,为生产成果提供附加值,并改善基础设施,如果没有政府和社会之间的良好合作,这是不可能实现的。
{"title":"STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KECAMATAN GUNUNG WUNGKAL","authors":"Lailatis Syarifah","doi":"10.14421/REJUSTA.2018.1401-07","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/REJUSTA.2018.1401-07","url":null,"abstract":"AbstractThis research aims to find out strategies that can be used to accelerate the pace of economic development in Gunungwungkal sub-district, by referring to physical, environmental, social and local wisdom conditions in Gunungwungkal in 2015. The result is that Gunungwungkal is a plateau with good physical conditions for agriculture and livestock but is constrained by the addition of added value in the production of goods. The number of residents of the productive age is more than the age of being unproductive, but the educational facilities are not sufficient, so other institutions such as training centers are needed. There is tourism potential such as Grojogan Sewu waterfall and monastery, but the infrastructure does not support it. Therefore, the right strategy to accelerate the development of the Gunungwungkal area is to increase the ability and knowledge of the population in order to provide added value to the production results and improve infrastructure, and this cannot be done except with good cooperation between the government and the community.","PeriodicalId":52583,"journal":{"name":"Religi Jurnal Studi AgamaAgama","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44431019","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
SIMBOL SALIB DALAM AGAMA KRISTEN 辛博再次出现在嵴中
Pub Date : 2018-11-28 DOI: 10.14421/REJUSTA.2018.1402-01
L. Sari
AbstrakAgama kristen merupakan salah satu agama samawi yang memiliki simbol keagamaan yang bermacam-macam yang digunakan dalam ritual keagamaan. Salah satu simbol yang memiliki peranan penting dalam ritual keagamaan mereka adalah simbol salib. Simbol salib sangat berarti bagi kehidupan umat kristiani dan dapat dikatakan sebgai simbol identitas bagi agama kristen. Namun pada dasarnya simbol salib ini telah muncul berabad-abad lalu sebelum munculnya agama kristen. Beranjak dari latar belakang diatas maka peneliti akan membahas tentang sejarah digunakannya simbol salib sebagai simbol keagamaan umat kristen, macam-macam simbol salib, dan pemaknaan dari simbol salib dalam agama kristen. Dan untuk mencapai tujuan dari pembahasan ini penulis menggunakan studi literasi menggunakan metode deskriptif untuk memaparkan pemahaman, pemikiran serta pendapat umat Kristiani tentang sejarah, bentuk dan makna simbol salib dalam agama kristen. Bentuk-bentuk salib yang dikenal dalam agama kristen bermacam-macam, beberapa diantaranya yakni salib Tao, Ichthyus, alpha omega. Umat Kristiani tidak memandang Salib dalam bentuk materi tetapi melihat dari segi simbolis yang terdapat dalam Salib. Sumber dari Salib tersebut adalah penyaliban Yesus, karna dari penyaliban tersebut dikenallah bentuk Salib ini. Makna yang terkandung dalam simbol salib adalah bahwa simbol salib mengingatkan akan pengorbanan yesus untuk dapat menyelamatkan mereka dari dosa-dosa.
基督徒的抽象宗教是在宗教仪式中使用各种宗教符号的宗教之一。十字架符号在他们的宗教仪式中发挥着重要作用。十字架的象征对基督徒的生活非常重要,可以说是基督教的身份象征。但基本上,这个十字架的象征在基督教出现之前的几个世纪就已经出现了。基于上述背景,研究人员将讨论十字架符号作为基督徒宗教象征的历史,如十字架的象征,以及十字架符号在基督教中的解释。为了达到这种理解的目的,作者运用文学研究的方法,用描述性的方法来展示基督徒对十字架在基督教中的历史、形式和意义的理解、思想和观点。在基督教中已知的各种形式的十字架,其中一些是陶、鱼叉、阿尔法-欧米茄。基督徒不以物质的形式来看待十字架,而是从十字架的象征角度来看待。十字架的来源是耶稣的束缚,因为这种束缚被称为十字架。十字架的象征是,十字架的象征让我们想起耶稣的牺牲,以拯救他们免于罪恶。
{"title":"SIMBOL SALIB DALAM AGAMA KRISTEN","authors":"L. Sari","doi":"10.14421/REJUSTA.2018.1402-01","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/REJUSTA.2018.1402-01","url":null,"abstract":"AbstrakAgama kristen merupakan salah satu agama samawi yang memiliki simbol keagamaan yang bermacam-macam yang digunakan dalam ritual keagamaan. Salah satu simbol yang memiliki peranan penting dalam ritual keagamaan mereka adalah simbol salib. Simbol salib sangat berarti bagi kehidupan umat kristiani dan dapat dikatakan sebgai simbol identitas bagi agama kristen. Namun pada dasarnya simbol salib ini telah muncul berabad-abad lalu sebelum munculnya agama kristen. Beranjak dari latar belakang diatas maka peneliti akan membahas tentang sejarah digunakannya simbol salib sebagai simbol keagamaan umat kristen, macam-macam simbol salib, dan pemaknaan dari simbol salib dalam agama kristen. Dan untuk mencapai tujuan dari pembahasan ini penulis menggunakan studi literasi menggunakan metode deskriptif untuk memaparkan pemahaman, pemikiran serta pendapat umat Kristiani tentang sejarah, bentuk dan makna simbol salib dalam agama kristen. Bentuk-bentuk salib yang dikenal dalam agama kristen bermacam-macam, beberapa diantaranya yakni salib Tao, Ichthyus, alpha omega. Umat Kristiani tidak memandang Salib dalam bentuk materi tetapi melihat dari segi simbolis yang terdapat dalam Salib. Sumber dari Salib tersebut adalah penyaliban Yesus, karna dari penyaliban tersebut dikenallah bentuk Salib ini. Makna yang terkandung dalam simbol salib adalah bahwa simbol salib mengingatkan akan pengorbanan yesus untuk dapat menyelamatkan mereka dari dosa-dosa.","PeriodicalId":52583,"journal":{"name":"Religi Jurnal Studi AgamaAgama","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47773637","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
KEBERAGAMAAN MAHASISWA ALUMNI PONDOK PESANTREN Studi atas Konversi dan Apostasi Agama Mahasiswa Alumni Gontor di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (Gorduka) 寄宿学校校友的多样性研究与宗教的颠覆性研究
Pub Date : 2018-10-24 DOI: 10.14421/REJUSTA.2018.1401-05
Merliana Puji Rahayu
Artikel ini membahas tentang perubahan keberagamaan mahasiswa alumni pondok pesantren, baik perubahan konversi agama maupun apostasi agama. Diskusi artikel ini berdasarkan temuan peneliti atas perubahan keberagamaan mahasiswa alumni pondok pesantren Gontor di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ini sangat menarik ketika perubahan keberagamaan yang dialami oleh para mahasiswa alumni pondok pesantren Gontor, penulis menemukan ada 2 sisi, yaitu konversi agama (peningkatan religiusitas) dan apostasi agama (penurunan religiusitas). Pada perubahan itu terjadi dengan adanya proses perubahan yang dialami oleh para mahasiswa alumni pondok pesantren. Bukan hanya itu saja, banyak faktor yang mempengaruhi adanya perubahan keberagamaan, diantaranya faktor lingkungan, pertemanan, ekonomi, dan individu. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi mahasiswa Gorduka dari segi positif maupun negatif. Hingga mahasiswa Gorduka mengalami dua jenis perubahan keberagamaan yaitu konversi agama dan apostasi agama. Perubahan yang terjadi pada dasarnya kembali pada setiap masing-masing individu, maka adanya ketegasan dalam bersikap harus dapat diterapkan, agar tidak terlampau jauh mengalami perubahan kearah yang negatif. Mengingat Allah SWT dan perasaan dalam hati seseoranglah yang harus diperhatikan. Agar kehidupan yang dijalani menjadi tenang, damai, dan tentram.
这篇文章讨论了寄宿学校校友的多样性变化,包括宗教皈依和宗教毁灭。本篇文章是基于研究人员对在日惹发现的发现的差异的研究结果。有趣的是,学校冈特尔校友的多样性发生了变化,作者发现宗教皈依(宗教信仰的增加)和宗教毁灭(宗教信仰的衰落)有两个方面。这一变化是由于寄宿学校校友所经历的变化过程而发生的。不仅如此,还有许多因素影响了多样性的变化,包括环境、友谊、经济和个人因素。这些因素可以影响高迪克学生的积极和消极。直到学生戈登卡迪克经历了两种不同类型的宗教皈依和宗教毁灭的改变。所发生的变化本质上是针对每一个人的,因此应该得到严格的执行,以防止过度的方向变化。我们必须记住全能的上帝和他内心的感受。让生活变得平静、安宁和安宁。
{"title":"KEBERAGAMAAN MAHASISWA ALUMNI PONDOK PESANTREN Studi atas Konversi dan Apostasi Agama Mahasiswa Alumni Gontor di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (Gorduka)","authors":"Merliana Puji Rahayu","doi":"10.14421/REJUSTA.2018.1401-05","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/REJUSTA.2018.1401-05","url":null,"abstract":"Artikel ini membahas tentang perubahan keberagamaan mahasiswa alumni pondok pesantren, baik perubahan konversi agama maupun apostasi agama. Diskusi artikel ini berdasarkan temuan peneliti atas perubahan keberagamaan mahasiswa alumni pondok pesantren Gontor di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ini sangat menarik ketika perubahan keberagamaan yang dialami oleh para mahasiswa alumni pondok pesantren Gontor, penulis menemukan ada 2 sisi, yaitu konversi agama (peningkatan religiusitas) dan apostasi agama (penurunan religiusitas). Pada perubahan itu terjadi dengan adanya proses perubahan yang dialami oleh para mahasiswa alumni pondok pesantren. Bukan hanya itu saja, banyak faktor yang mempengaruhi adanya perubahan keberagamaan, diantaranya faktor lingkungan, pertemanan, ekonomi, dan individu. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi mahasiswa Gorduka dari segi positif maupun negatif. Hingga mahasiswa Gorduka mengalami dua jenis perubahan keberagamaan yaitu konversi agama dan apostasi agama. Perubahan yang terjadi pada dasarnya kembali pada setiap masing-masing individu, maka adanya ketegasan dalam bersikap harus dapat diterapkan, agar tidak terlampau jauh mengalami perubahan kearah yang negatif. Mengingat Allah SWT dan perasaan dalam hati seseoranglah yang harus diperhatikan. Agar kehidupan yang dijalani menjadi tenang, damai, dan tentram.","PeriodicalId":52583,"journal":{"name":"Religi Jurnal Studi AgamaAgama","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42086352","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Orientasi Agama Para Samanera dan Atthasilani di Vihara Dhammadipa Arama, Mojorejo, Kota Batu, Malang, Jawa Timur 沙门和阿他西兰尼的宗教定位在东爪哇的摩若雷霍、石头城、穷人
Pub Date : 2018-10-24 DOI: 10.14421/REJUSTA.2018.1401-06
alvista fitri ningsih
Adapun judul tulisan ini adalah Orientasi Agama para Samanera dan Atthasilani di Vihara Dhammadipa Arama, Mojorejo, Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti motif yang mendorong dan tahapan menjadi Samanera, Atthasilani melalui pendekatan psikologi agama menggunakan metode analisis Gordon W. Allport tentang orientasi intrinsik, ekstrinsik dan teori pendukung yaitu motivasi menjadi Samanera dan Atthasilani dalam pandangan agama Buddha serta Lawrence Kohlberg tentang tahapan perkembangan moral.Jenis penelitian penulis menggunakan metode kualitatif yaitu penelitian lapangan. Untuk metode pengumpulan data penulis yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari segi pengumpulan data, penulis melakukan observasi dengan mengamati gejala yang ada dalam objek penelitian serta wawancara dengan Bhikkhu Khanthidaro selaku Kepala Vihara Dhammadipa Arama, Bhikkhu Santacito, Samanera, Atthasilani, dan dokumentasi berupa buku-buku yang terkait dengan penelitian. Sedangkan pengolahan data penulis menggunakan analisis data yaitu dengan metode deskriptif.Data yang dianalisis adalah orientasi agama bagi Samanera dan Atthasilani. Hasil penelitian menunjukkan dua hal. Pertama, motif yang mendorong menjadi Samanera dan Atthasilani yaitu berasal dari kesadaran diri dan didorong dari keluarga, saudara, Guru, teman yang membuat semakin yakin menjalani kehidupan Samanera serta Atthasilani. Kedua, tahapan menjadi Samanera dan Atthasilani melalui tes yang diuji Bhikkhu dengan menghafal beberapa sila, lalu ditahbis menjadi Samanera dan Atthasilani dengan melalui prosesi cukur rambut dan pemakaian jubah. Pada saat menjalani kehidupan Samanera dan Atthasilani diberi penilaian dalam menerapkan 10 sila bagi Samanera ditambah 75 latihan tambahan dan 8 sila bagi Atthasilani untuk konsisten sampai lulus ke jenjang Bhikkhu maupun Atthasilani tetap.Kata kunci: Orientasi, agama, Samanera, Atthasilani.
关于这个标题,萨曼拉和阿他西兰尼在维哈拉法团阿拉玛、莫乔雷霍、石头城、穷人、东爪哇的宗教定位。本研究旨在运用Gordon W.Allport的内在取向、引渡和支持理论的分析方法,即从佛教和Lawrence Kohlberg的道德发展程度的角度,通过宗教心理学的方法,研究成为萨曼拉和阿他西拉尼的动机和阶段。作者使用定性方法的研究类型是实地研究。收集数据的方法包括观察、访谈和文档。从数据收集的角度来看,作者通过观察研究对象的症状进行观察,并采访比丘·坎提达罗代替首席维哈拉·达玛迪帕·阿拉玛、比丘·桑塔西托、萨曼拉、阿他西拉尼,以及与研究相关的文件。而使用数据分析复制写入程序数据则使用描述性方法。所分析的数据是萨曼拉和阿他西拉尼的宗教取向。研究显示了两件事。首先,驱动萨曼拉和阿他西拉尼的动机来自意识,是由家人、兄弟、老师、朋友所驱动的,使萨曼拉与阿他西里尼的生活越来越确定。其次,舞台通过比丘通过记住一些“请”来测试的测试而成为萨曼拉和阿他西拉尼,然后通过剃头发和穿衣服的过程而成为萨曼拉和阿答西拉尼。在萨曼拉和阿他西拉尼的一生中,评估为萨曼拉申请10次额外练习,加上75次额外练习和阿他西拉尼申请8次练习,以持续达到比丘或阿他西兰固定的长度。关键词:方向,宗教,沙门,阿他西兰尼。
{"title":"Orientasi Agama Para Samanera dan Atthasilani di Vihara Dhammadipa Arama, Mojorejo, Kota Batu, Malang, Jawa Timur","authors":"alvista fitri ningsih","doi":"10.14421/REJUSTA.2018.1401-06","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/REJUSTA.2018.1401-06","url":null,"abstract":"Adapun judul tulisan ini adalah Orientasi Agama para Samanera dan Atthasilani di Vihara Dhammadipa Arama, Mojorejo, Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti motif yang mendorong dan tahapan menjadi Samanera, Atthasilani melalui pendekatan psikologi agama menggunakan metode analisis Gordon W. Allport tentang orientasi intrinsik, ekstrinsik dan teori pendukung yaitu motivasi menjadi Samanera dan Atthasilani dalam pandangan agama Buddha serta Lawrence Kohlberg tentang tahapan perkembangan moral.Jenis penelitian penulis menggunakan metode kualitatif yaitu penelitian lapangan. Untuk metode pengumpulan data penulis yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari segi pengumpulan data, penulis melakukan observasi dengan mengamati gejala yang ada dalam objek penelitian serta wawancara dengan Bhikkhu Khanthidaro selaku Kepala Vihara Dhammadipa Arama, Bhikkhu Santacito, Samanera, Atthasilani, dan dokumentasi berupa buku-buku yang terkait dengan penelitian. Sedangkan pengolahan data penulis menggunakan analisis data yaitu dengan metode deskriptif.Data yang dianalisis adalah orientasi agama bagi Samanera dan Atthasilani. Hasil penelitian menunjukkan dua hal. Pertama, motif yang mendorong menjadi Samanera dan Atthasilani yaitu berasal dari kesadaran diri dan didorong dari keluarga, saudara, Guru, teman yang membuat semakin yakin menjalani kehidupan Samanera serta Atthasilani. Kedua, tahapan menjadi Samanera dan Atthasilani melalui tes yang diuji Bhikkhu dengan menghafal beberapa sila, lalu ditahbis menjadi Samanera dan Atthasilani dengan melalui prosesi cukur rambut dan pemakaian jubah. Pada saat menjalani kehidupan Samanera dan Atthasilani diberi penilaian dalam menerapkan 10 sila bagi Samanera ditambah 75 latihan tambahan dan 8 sila bagi Atthasilani untuk konsisten sampai lulus ke jenjang Bhikkhu maupun Atthasilani tetap.Kata kunci: Orientasi, agama, Samanera, Atthasilani.","PeriodicalId":52583,"journal":{"name":"Religi Jurnal Studi AgamaAgama","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44038370","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
期刊
Religi Jurnal Studi AgamaAgama
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1