Meski Riau dinobatkan memiliki politisi perempuan terbanyak di parlemen periode 2014-2019 di Indonesia, partai tetap perlu melakukan marketing politik guna merekrut politisi perempuan di Pemilu 2019. Partai Solidaritas Indonesia dan Partai Nasional Demokrat merupakan partai yang berani mengusung tema “tanpa mahar” menjadi fokus kajian guna mengetahui image building dan media komunikasi yang digunakan dalam merekrut politisi perempuan di wilayah Riau. Pendekatan studi kasus jamak memperlihatkan perbedaan antara kedua partai dengan pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi akhirnya menyimpulkan bahwa Image Building Partai Solidaritas Indonesia Riau mengutamakan keterbukaan dan keinovatifan bagi mata rantai pengerak perempuan Riau untuk berpolitik sedangkan Partai Nasional Demokrat Riau menampilkan realitas “politik tanpa mahar” bagi partai melalui keberhasilannya, role model dihadirkan untuk mempengaruhi perempuan Riau dalam melaksanakan Restorasi Indonesia. Komunikasi bermedia yang dilakukan keduanya unggulan bertaut pada akun DPP dan interpersonal dinilai efektif dalam merekrut politisi perempuan Riau
{"title":"MARKETING POLITIK REKRUTMEN POLITISI PEREMPUAN DI PROVINSI RIAU (STUDI KASUS PARTAI SOLIDARITAS INDONESIA DAN PARTAI NASIONAL DEMOKRAT)","authors":"Chelsy Yesicha","doi":"10.24014/jdr.v29i2.6743","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jdr.v29i2.6743","url":null,"abstract":"Meski Riau dinobatkan memiliki politisi perempuan terbanyak di parlemen periode 2014-2019 di Indonesia, partai tetap perlu melakukan marketing politik guna merekrut politisi perempuan di Pemilu 2019. Partai Solidaritas Indonesia dan Partai Nasional Demokrat merupakan partai yang berani mengusung tema “tanpa mahar” menjadi fokus kajian guna mengetahui image building dan media komunikasi yang digunakan dalam merekrut politisi perempuan di wilayah Riau. Pendekatan studi kasus jamak memperlihatkan perbedaan antara kedua partai dengan pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi akhirnya menyimpulkan bahwa Image Building Partai Solidaritas Indonesia Riau mengutamakan keterbukaan dan keinovatifan bagi mata rantai pengerak perempuan Riau untuk berpolitik sedangkan Partai Nasional Demokrat Riau menampilkan realitas “politik tanpa mahar” bagi partai melalui keberhasilannya, role model dihadirkan untuk mempengaruhi perempuan Riau dalam melaksanakan Restorasi Indonesia. Komunikasi bermedia yang dilakukan keduanya unggulan bertaut pada akun DPP dan interpersonal dinilai efektif dalam merekrut politisi perempuan Riau","PeriodicalId":52792,"journal":{"name":"Jurnal Dakwah Risalah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42318281","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Masjid merupakan pilar utama dakwah Islam sejak zaman Rosululloh hingga saat ini. Masjid menjadi pusat pengumpulan dan pembedayaan umat. Masjid memiliki beberapa fungsi strategis yakni sebagai pusat sarana ibadah (ubudiyah), pusat pengembangan sosial ekonomi (ijtimaiyah iqtishodiyah), pusat pendidikan dan ilmu (tarbiyah) dan bahkan pusat politik (siyasah). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menekankan pada penelitian historis untuk rentang waktu periode kepengurusan 2006-2011. Data diperoleh dari arsip dokumen organisasi, wawancara tokoh dan narasumber yang terkait dan berkompeten, studi pustaka kemasjidan, ketakmiran, ke-NU-an khususnya terkait LTMNU. Temuan yang diperoleh adalah bahwa PC LTMNU dalam mengimplementasikan pendidikan SDM pengelola masjid Nahdliyyin mengacu pada keputusan organisasi. Pendidikan dilaksanakan dalam tiga bentuk yakni diklat, kajian umum tematik dan konsultasi langsung. Diklat yang dilaksanakan merupakan bentuk dari pendidikan berbasis masyarakat yang berangkat dari kebutuhan masyarakat, dilakukan oleh masyarakat dan dengan kemampuan masyarakat.
{"title":"IMPLEMENTASI SUMBER DAYA MANUSIA PENGELOLA MASJID-MASJID NAHDLIYYIN DI KABUPATEN SIDOARJO (STUDI HISTORIS PC LTMNU SIDOARJO PERIODE 2006-2011)","authors":"Mohammad Mochtar Mas’od, M. Zainuddin","doi":"10.24014/JDR.V29I2.3877","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/JDR.V29I2.3877","url":null,"abstract":"Masjid merupakan pilar utama dakwah Islam sejak zaman Rosululloh hingga saat ini. Masjid menjadi pusat pengumpulan dan pembedayaan umat. Masjid memiliki beberapa fungsi strategis yakni sebagai pusat sarana ibadah (ubudiyah), pusat pengembangan sosial ekonomi (ijtimaiyah iqtishodiyah), pusat pendidikan dan ilmu (tarbiyah) dan bahkan pusat politik (siyasah). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menekankan pada penelitian historis untuk rentang waktu periode kepengurusan 2006-2011. Data diperoleh dari arsip dokumen organisasi, wawancara tokoh dan narasumber yang terkait dan berkompeten, studi pustaka kemasjidan, ketakmiran, ke-NU-an khususnya terkait LTMNU. Temuan yang diperoleh adalah bahwa PC LTMNU dalam mengimplementasikan pendidikan SDM pengelola masjid Nahdliyyin mengacu pada keputusan organisasi. Pendidikan dilaksanakan dalam tiga bentuk yakni diklat, kajian umum tematik dan konsultasi langsung. Diklat yang dilaksanakan merupakan bentuk dari pendidikan berbasis masyarakat yang berangkat dari kebutuhan masyarakat, dilakukan oleh masyarakat dan dengan kemampuan masyarakat.","PeriodicalId":52792,"journal":{"name":"Jurnal Dakwah Risalah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44828515","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami konsep komunikasi pendidikan Islam dalam Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan metodologis yaitu Tafsdir Tematik (Mawdu’i), dan pendekatan analisis semiotika. Bentuk penelitian adalah Library research (riset kepustakaan), karena itu data dikumpulkan dari literatur utama buku Tafsir dan buku–buku komunikasi, serta data sekunder dari buku pendukung. Data dikumpulkan dengan menggunakan kartu kutipan, kartu ikhtisar dan kartu ulasan untuk memudahkan pengkategorian data. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, display data, dan veryfikasi. Hasil penelitian yang ditemukan, terminologi komunikasi dalam Al-Qur’an dalam bentuk teks (lafaz) dan Al-Bayan. Sementara itu bentuk komunikasi pendidikan Islam adalah komunikasi interpersonal face to face satu arah, dua arah dan banyak Qawlan arah. Materi-masteri komunikasi pendidikan semuanya didasarkan pada tauhid, pesan dirancang sesuai dengan perkembangan psikologis peserta didik, informasi disampaikan secara informatif dan persuasif, dan terakhir; guru tetap menjadi pusat/sentral dalam komunikasi pendidikan Islam.
{"title":"KONSEP KOMUNIKASI PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN","authors":"Ginda Harahap","doi":"10.24014/JDR.V29I2.6358","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/JDR.V29I2.6358","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami konsep komunikasi pendidikan Islam dalam Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan metodologis yaitu Tafsdir Tematik (Mawdu’i), dan pendekatan analisis semiotika. Bentuk penelitian adalah Library research (riset kepustakaan), karena itu data dikumpulkan dari literatur utama buku Tafsir dan buku–buku komunikasi, serta data sekunder dari buku pendukung. Data dikumpulkan dengan menggunakan kartu kutipan, kartu ikhtisar dan kartu ulasan untuk memudahkan pengkategorian data. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, display data, dan veryfikasi. Hasil penelitian yang ditemukan, terminologi komunikasi dalam Al-Qur’an dalam bentuk teks (lafaz) dan Al-Bayan. Sementara itu bentuk komunikasi pendidikan Islam adalah komunikasi interpersonal face to face satu arah, dua arah dan banyak Qawlan arah. Materi-masteri komunikasi pendidikan semuanya didasarkan pada tauhid, pesan dirancang sesuai dengan perkembangan psikologis peserta didik, informasi disampaikan secara informatif dan persuasif, dan terakhir; guru tetap menjadi pusat/sentral dalam komunikasi pendidikan Islam.","PeriodicalId":52792,"journal":{"name":"Jurnal Dakwah Risalah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43423445","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Setelah Nabi Muhammad SAW lahir dan membawa Risalah Islam Nabi berjuang untuk mengentaskan jurang kehinaan perempuan kepada kedudukan yang mulia dan terhormat. Kehadiran agama Islam menjadi semacam oase yang menyudahi dahaga kaum wanita yang mengharap adanya penetapan hak dan perlakuan yang setara antara laki-laki dan perempuan. Islam datang untuk memberi penghargaan serta penghormatan yang sangat tinggi kepada kaum perempuan. Di sisi lain saat ini perkembangan media massa yang tidak terbendung cenderung melakukan eksploitasi terhadap kaum perempuan. Berbagai media baik cetak maupun elektronik serta media-media online untuk menarik minat khalayak menjadikan perempuan sebagai subjek dan objek paling depan pada media tersebut. Pemberitaan oleh media menjadikan perempuan sebagai daya tarik media itu sendiri. Eksploitasi perempuan oleh media seolah-oleh dijadikan sebagai softpornograpy. Besarnya porsi pemberitaan mengenai seluk beluk perempuan di media seolah-olah membuat laku media tersebut. Kesimpulan bahwa di dalam Islam Perempuan dijaga dengan baik, diperlakukan dengan baik, ditinggikan derajatnya. Sebaliknya kedudukan perempuan dalam media selalu dieksploitasi demi tujuan-tujuan keuntungan baik individu maupun kelompok.
{"title":"FENOMENA EKSPLOITASI PEREMPUAN OLEH MEDIA","authors":"Aslati Aslati, Silawati Silawati","doi":"10.24014/JDR.V29I2.6389","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/JDR.V29I2.6389","url":null,"abstract":"Setelah Nabi Muhammad SAW lahir dan membawa Risalah Islam Nabi berjuang untuk mengentaskan jurang kehinaan perempuan kepada kedudukan yang mulia dan terhormat. Kehadiran agama Islam menjadi semacam oase yang menyudahi dahaga kaum wanita yang mengharap adanya penetapan hak dan perlakuan yang setara antara laki-laki dan perempuan. Islam datang untuk memberi penghargaan serta penghormatan yang sangat tinggi kepada kaum perempuan. Di sisi lain saat ini perkembangan media massa yang tidak terbendung cenderung melakukan eksploitasi terhadap kaum perempuan. Berbagai media baik cetak maupun elektronik serta media-media online untuk menarik minat khalayak menjadikan perempuan sebagai subjek dan objek paling depan pada media tersebut. Pemberitaan oleh media menjadikan perempuan sebagai daya tarik media itu sendiri. Eksploitasi perempuan oleh media seolah-oleh dijadikan sebagai softpornograpy. Besarnya porsi pemberitaan mengenai seluk beluk perempuan di media seolah-olah membuat laku media tersebut. Kesimpulan bahwa di dalam Islam Perempuan dijaga dengan baik, diperlakukan dengan baik, ditinggikan derajatnya. Sebaliknya kedudukan perempuan dalam media selalu dieksploitasi demi tujuan-tujuan keuntungan baik individu maupun kelompok.","PeriodicalId":52792,"journal":{"name":"Jurnal Dakwah Risalah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45428686","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
E-Musrenbang adalah portal aplikasi perencanaan berbasis website yang dibangun untuk mendukung upaya sinergi perencanaan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam penyusunan rencana kerja pemerintah. Konsep E-Musrenbang diimplementasikan pemerintah daerah dalam bentuk program Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) melalui sistem online. RKPD Jabar Online adalah inovasi di bidang pelayanan sistem informasi publik pemerintah daerah Jawa Barat. RKPD Jabar online selain memuat hasil Musrenbang desa, kecamatan, kabupaten dan kota juga membuka ruang bagi masyarakat Jawa Barat secara umum yang tidak terlibat pada Musrenbang tersebut bisa memberikan usulan perencanaan pembangunan secara langsung. Stakeholder komunikasi perencanaan RKPD Jabar Online adalah para peserta Musrenbang, meliputi utusan desa/ kelurahan, forum SKPD Jawa Barat, Muspida; Camat, perangkat kecamatan dan UPT kecamatan, Pemerintah Kabupaten/ Kota, SKPD Pemerintah Jawa Barat, akademisi, komunitas, wirausaha (dunia usaha) dan masyarakat umum.
{"title":"KOMUNIKASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BERBASIS E-MUSRENBANG (STUDI KASUS RKPD JABAR ONLINE)","authors":"Ail Muldi","doi":"10.24014/jdr.v29i2.6395","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jdr.v29i2.6395","url":null,"abstract":"E-Musrenbang adalah portal aplikasi perencanaan berbasis website yang dibangun untuk mendukung upaya sinergi perencanaan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam penyusunan rencana kerja pemerintah. Konsep E-Musrenbang diimplementasikan pemerintah daerah dalam bentuk program Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) melalui sistem online. RKPD Jabar Online adalah inovasi di bidang pelayanan sistem informasi publik pemerintah daerah Jawa Barat. RKPD Jabar online selain memuat hasil Musrenbang desa, kecamatan, kabupaten dan kota juga membuka ruang bagi masyarakat Jawa Barat secara umum yang tidak terlibat pada Musrenbang tersebut bisa memberikan usulan perencanaan pembangunan secara langsung. Stakeholder komunikasi perencanaan RKPD Jabar Online adalah para peserta Musrenbang, meliputi utusan desa/ kelurahan, forum SKPD Jawa Barat, Muspida; Camat, perangkat kecamatan dan UPT kecamatan, Pemerintah Kabupaten/ Kota, SKPD Pemerintah Jawa Barat, akademisi, komunitas, wirausaha (dunia usaha) dan masyarakat umum.","PeriodicalId":52792,"journal":{"name":"Jurnal Dakwah Risalah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44104225","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kabupaten Bengkalis memiliki potensi wisata yang dapat dikelola secara terintegrasi untuk meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara mandiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi objek wisata dan perencanaan komunikasi dalam mengembangkan potensi wisata di Kabupaten Bengkalis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, melalui model komunikasi interaksional. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, kelompok fokus, dan studi literatur. Hasil penelitian menemukan rencana strategis untuk pengembangan kawasan wisata yang sekarang menjadi inti ekonomi Kabupaten Bengkalis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan di hampir semua kecamatan, yang memiliki karakter dan potensi yang hampir sama, berdasarkan konten lokal di kawasan itu, seperti potensi wisata alam dan budaya. Proses perencanaan komunikasi melalui perencanaan komunikasi, perencanaan pesan, perencanaan media dalam pengembangan potensi pariwisata, dan evaluasi tahap dalam perencanaan komunikasi, yang menekankan pada model komunikasi sirkuler.
{"title":"PERENCANAAN KOMUNIKASI DALAM PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA KABUPATEN BENGKALIS","authors":"N. Nurjanah","doi":"10.24014/jdr.v29i2.6406","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jdr.v29i2.6406","url":null,"abstract":"Kabupaten Bengkalis memiliki potensi wisata yang dapat dikelola secara terintegrasi untuk meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara mandiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi objek wisata dan perencanaan komunikasi dalam mengembangkan potensi wisata di Kabupaten Bengkalis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, melalui model komunikasi interaksional. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, kelompok fokus, dan studi literatur. Hasil penelitian menemukan rencana strategis untuk pengembangan kawasan wisata yang sekarang menjadi inti ekonomi Kabupaten Bengkalis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan di hampir semua kecamatan, yang memiliki karakter dan potensi yang hampir sama, berdasarkan konten lokal di kawasan itu, seperti potensi wisata alam dan budaya. Proses perencanaan komunikasi melalui perencanaan komunikasi, perencanaan pesan, perencanaan media dalam pengembangan potensi pariwisata, dan evaluasi tahap dalam perencanaan komunikasi, yang menekankan pada model komunikasi sirkuler.","PeriodicalId":52792,"journal":{"name":"Jurnal Dakwah Risalah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42374014","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mahasiswa merupakan agen of change sebagai pembawa perubahan bagi suatu negeri. Mahasiswa memiliki fungsi dan peran sebagai Iron Stock dalam estafet perubahan suatu bangsa. Organisasi sangat penting bagi kalangan mahasiswa dewasa ini. Terlebih, Organisasi mahasiswa ekstra kampus memiliki empat gerakan yang dijadikan sebagai landasan geraknya yaitu: Gerakan politik (berafiliasi dengan golongan-golongan), Gerakan sosial (menjadi motor penggerak terhadap ketimpangan- ketimpangan sosial), Mencetak intelektual (mengadakan seminar-seminar dan kajian ilmiah), Menjaga ideologi masing-masing organisasi. Tulisan dalam paper ini mencoba untuk menawarkan Model Pengembangan Komunitas Cangkir Kamisan Sebagai Wadah Harmoni Intelektual Kolektif. Peran Komunitas Cangkir Kamisan dalam membangun intelektual kolektif di organisasi ekstra kampus IAIN Metro adalah dengan cara berdiskusi untuk hal-hal yang positif untuk kegiatan sosial dengan prinsip social interprenuership. Dengan adanya perbedaan dapat menjadi sebuah kesatuan komunitas yang sangat kokoh dan kuat. Selanjutnya kontribusi Komunitas Cangkir Kamisan mampu menyelesaikan konflik organisasi mahasiswa ekstra kampus IAIN Metro dengan memupuk rasa paersaudaraan dan kekeluargaan.
{"title":"MODEL PENGEMBANGAN KOMUNITAS CANGKIR KAMISAN SEBAGAI WADAH HARMONI INTELEKTUAL KOLEKTIF (STUDI EMPIRIS PADA ORGANISASI EKSTRA MAHASISWA IAIN METRO LAMPUNG)","authors":"D. Wahyuni, A. Baharuddin, M. I. Fasa","doi":"10.24014/JDR.V29I2.6328","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/JDR.V29I2.6328","url":null,"abstract":"Mahasiswa merupakan agen of change sebagai pembawa perubahan bagi suatu negeri. Mahasiswa memiliki fungsi dan peran sebagai Iron Stock dalam estafet perubahan suatu bangsa. Organisasi sangat penting bagi kalangan mahasiswa dewasa ini. Terlebih, Organisasi mahasiswa ekstra kampus memiliki empat gerakan yang dijadikan sebagai landasan geraknya yaitu: Gerakan politik (berafiliasi dengan golongan-golongan), Gerakan sosial (menjadi motor penggerak terhadap ketimpangan- ketimpangan sosial), Mencetak intelektual (mengadakan seminar-seminar dan kajian ilmiah), Menjaga ideologi masing-masing organisasi. Tulisan dalam paper ini mencoba untuk menawarkan Model Pengembangan Komunitas Cangkir Kamisan Sebagai Wadah Harmoni Intelektual Kolektif. Peran Komunitas Cangkir Kamisan dalam membangun intelektual kolektif di organisasi ekstra kampus IAIN Metro adalah dengan cara berdiskusi untuk hal-hal yang positif untuk kegiatan sosial dengan prinsip social interprenuership. Dengan adanya perbedaan dapat menjadi sebuah kesatuan komunitas yang sangat kokoh dan kuat. Selanjutnya kontribusi Komunitas Cangkir Kamisan mampu menyelesaikan konflik organisasi mahasiswa ekstra kampus IAIN Metro dengan memupuk rasa paersaudaraan dan kekeluargaan.","PeriodicalId":52792,"journal":{"name":"Jurnal Dakwah Risalah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43839572","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Post-truth in politics when it is warming up with various phenomena. The research objective revealed and explored in this study is how post-truth digital political communication strategies. The research method uses descriptive qualitative with a qualitative approach with critical paradigm and analysis. The post-truth political communication strategy that will be delivered is applicable and can be applied in the practice of political communication. The strategies are fake news: between facts and lies; near-lie: use the right words to form wrong impressions; deception with self delusion; spin: favorable interpretation of facts; euphemasia; repetition; personalization; and ignoring rationality, prioritizing emotions. The digital political communication strategy is more focused on how to use digital media for the benefit of political communication. The strategies are blogging; influencing public opinion; social media: building enggage and closeness; and mainstream media; focusing entertaining and attractive. These three strategies are based on digital media that are fully utilized in terms of digital political communication post-truth.
{"title":"STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DIGITAL PASCA-KEBENARAN","authors":"A. Mustaqim","doi":"10.24014/JDR.V29I2.6317","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/JDR.V29I2.6317","url":null,"abstract":"Post-truth in politics when it is warming up with various phenomena. The research objective revealed and explored in this study is how post-truth digital political communication strategies. The research method uses descriptive qualitative with a qualitative approach with critical paradigm and analysis. The post-truth political communication strategy that will be delivered is applicable and can be applied in the practice of political communication. The strategies are fake news: between facts and lies; near-lie: use the right words to form wrong impressions; deception with self delusion; spin: favorable interpretation of facts; euphemasia; repetition; personalization; and ignoring rationality, prioritizing emotions. The digital political communication strategy is more focused on how to use digital media for the benefit of political communication. The strategies are blogging; influencing public opinion; social media: building enggage and closeness; and mainstream media; focusing entertaining and attractive. These three strategies are based on digital media that are fully utilized in terms of digital political communication post-truth.","PeriodicalId":52792,"journal":{"name":"Jurnal Dakwah Risalah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49456610","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dakwah Islam saat ini belum mampu membawa umat Islam pada kemajuan peradaban sebagaimana pernah dicapai era Keemasan Islam. Sebaliknya, kemajuan Peradaban Barat juga terus dicurigai sebagai perusak keislaman sehingga tidak pantas menjadi sumber inspirasi. Sikap tersebut membuat peradaban Islam jalan di tempat dan lambat mencapai kemajuan Peradaban. Juru Dakwah Islam dituntut mampu mengambil sikap untuk dapat membawa umat menuju peradaban yang lebih tinggi. Dakwah yang lebih ilmiah dan terbuka menjadi tuntutan untuk zaman ini. Oleh karena itu Dakwah harus dikoneksikan dengan keilmuan yang dekat dengan ilmu dakwah, di antaranya adalah Religious Studies dan Islamic Studies. Meksipuan dua keilmuan tersebut secara historis lahir dari rahim sekular Barat, bahkan dipandang tidak ramah dengan Islam, namun jika dikaji secara serius kedua keilmuan tersebut besar manfaatnya bagi dakwah Islam. Tulisan ini menjelaskan sejarah dan pengertian Religious Studies dan Islamic Studies, kemudian menemukan manfaat dari kedua keilmuan tersebut bagi dakwah Islam.
{"title":"Dakwah dan Objektifitas Keilmuan: Manfaat Religious Studies dan Islamic Studies dalam Dakwah Islam","authors":"Erham Budi Wiranto, sri suwartini","doi":"10.14421/jd.2018.19203","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/jd.2018.19203","url":null,"abstract":"Dakwah Islam saat ini belum mampu membawa umat Islam pada kemajuan peradaban sebagaimana pernah dicapai era Keemasan Islam. Sebaliknya, kemajuan Peradaban Barat juga terus dicurigai sebagai perusak keislaman sehingga tidak pantas menjadi sumber inspirasi. Sikap tersebut membuat peradaban Islam jalan di tempat dan lambat mencapai kemajuan Peradaban. Juru Dakwah Islam dituntut mampu mengambil sikap untuk dapat membawa umat menuju peradaban yang lebih tinggi. Dakwah yang lebih ilmiah dan terbuka menjadi tuntutan untuk zaman ini. Oleh karena itu Dakwah harus dikoneksikan dengan keilmuan yang dekat dengan ilmu dakwah, di antaranya adalah Religious Studies dan Islamic Studies. Meksipuan dua keilmuan tersebut secara historis lahir dari rahim sekular Barat, bahkan dipandang tidak ramah dengan Islam, namun jika dikaji secara serius kedua keilmuan tersebut besar manfaatnya bagi dakwah Islam. Tulisan ini menjelaskan sejarah dan pengertian Religious Studies dan Islamic Studies, kemudian menemukan manfaat dari kedua keilmuan tersebut bagi dakwah Islam. ","PeriodicalId":52792,"journal":{"name":"Jurnal Dakwah Risalah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74702097","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Indonesia merupakan daerah rawan bencana alam dan non alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, longsor, kebakaran hutan dan sebagainya. Menghadapi potensi bencana tersebut perlu ada upaya penanggulangan dengan melibatkan banyak pihak, mulai pemerintah, swasta, organisasi non pemerintah, dan masyarakat. Sistem komunikasi diperlukan agar kegiatan penanganan bencana lebih terkoordinasi dengan baik sehingga berjalan efektif dan efisien. Keterlibatan banyak pihak dalam penanganan bencana menunjukkan adanya sistem komunikasi yang berjalan baik secara alamiah maupun melalui intervensi kebijakan. Paradigma sistem komunikasi dalam penanganan bencana harus mengedepankan pemberdayaan masyarakat dibandingkan memberikan bantuan sesaat (charity). Sebagai sebuah sistem, antarelemen (subsistem) harus saling terkait dan berkoordinasi dalam penanganan pasca bencana mulai tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi. Kegiatan yang dilakukan juga idealnya secara holistik di berbagai sektor secara berkelanjutan. Untuk itu model partisipatif merupakan strategi yang ideal dalam pembangunan sosial dengan tujuan jangka panjang untuk memulihkan kondisi sosial ekonomi masyarakat seperti semula.
{"title":"SISTEM KOMUNIKASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL PASCA BENCANA","authors":"M. Badri","doi":"10.24014/JDR.V29I1.6574","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/JDR.V29I1.6574","url":null,"abstract":"Indonesia merupakan daerah rawan bencana alam dan non alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, longsor, kebakaran hutan dan sebagainya. Menghadapi potensi bencana tersebut perlu ada upaya penanggulangan dengan melibatkan banyak pihak, mulai pemerintah, swasta, organisasi non pemerintah, dan masyarakat. Sistem komunikasi diperlukan agar kegiatan penanganan bencana lebih terkoordinasi dengan baik sehingga berjalan efektif dan efisien. Keterlibatan banyak pihak dalam penanganan bencana menunjukkan adanya sistem komunikasi yang berjalan baik secara alamiah maupun melalui intervensi kebijakan. Paradigma sistem komunikasi dalam penanganan bencana harus mengedepankan pemberdayaan masyarakat dibandingkan memberikan bantuan sesaat (charity). Sebagai sebuah sistem, antarelemen (subsistem) harus saling terkait dan berkoordinasi dalam penanganan pasca bencana mulai tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi. Kegiatan yang dilakukan juga idealnya secara holistik di berbagai sektor secara berkelanjutan. Untuk itu model partisipatif merupakan strategi yang ideal dalam pembangunan sosial dengan tujuan jangka panjang untuk memulihkan kondisi sosial ekonomi masyarakat seperti semula.","PeriodicalId":52792,"journal":{"name":"Jurnal Dakwah Risalah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45478780","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}