Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan berjalan kurang efektif karena kurangnya minat belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran, hasil tersebut disebabkan oleh kurangnya media pembelajaran yang tersedia dan kurang menariknya media pembelajaran, sehingga pemahaman siswa dalam memahami materi tema kelistrikan pada sistem saraf menjadi kurang maksimal. Salah satu media yang menarik dan dapat dikembangkan yaitu media pembelajaran interaktif berbasis Articulate Storyline. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan, mengetahui tingkat kevalidan dan tingkat efisiensi dari media pembelajaran yang dikembangkan. Metode penelitian yang digunakan adalah R&D menggunakan model 4D dari Thiagarajan akan tetapi hanya dibatasi sampai tiga tahap yaitu pengembangan (Development). Instrumen yang digunakan yaitu lembar validasi ahli untuk menguji serta angket respon siswa untuk mengukur tingkat efisiensi dari produk yang dikembangkan. Hasil validasi dari media pembelajaran interaktif berbasis Articulate Storyline tema kelistrikan pada sistem saraf untuk menumbuhkan minat belajar siswa kelas IX secara keseluruhan berdasarkan hasil validasi dari beberapa validator memperoleh nilai persentase sebesar 92,20%, ahli materi memperoleh nilai persentase sebesar 84,34% dengan kategori “Sangat Valid”, ahli media memperoleh nilai persentase sebesar 97,61 % dan guru IPA memperoleh nilai persentase sebesar 94,60% dengan kategori “Sangat Valid”. Hasil tingkat efisiensi dari media pembelajaran memperoleh nilai persentase sebesar 89,94% dengan kategori “Sangat Efisien.
{"title":"Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Articulate Storyline Tema Kelistrikan pada Sistem Saraf untuk Menumbuhkan Minat Belajar Siswa Kelas IX","authors":"None Rahida Aprilianti Azzahra, None Sjaifuddin Sjaifuddin, None Liska Berlian","doi":"10.37630/jpm.v13i3.1135","DOIUrl":"https://doi.org/10.37630/jpm.v13i3.1135","url":null,"abstract":"Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan berjalan kurang efektif karena kurangnya minat belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran, hasil tersebut disebabkan oleh kurangnya media pembelajaran yang tersedia dan kurang menariknya media pembelajaran, sehingga pemahaman siswa dalam memahami materi tema kelistrikan pada sistem saraf menjadi kurang maksimal. Salah satu media yang menarik dan dapat dikembangkan yaitu media pembelajaran interaktif berbasis Articulate Storyline. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan, mengetahui tingkat kevalidan dan tingkat efisiensi dari media pembelajaran yang dikembangkan. Metode penelitian yang digunakan adalah R&D menggunakan model 4D dari Thiagarajan akan tetapi hanya dibatasi sampai tiga tahap yaitu pengembangan (Development). Instrumen yang digunakan yaitu lembar validasi ahli untuk menguji serta angket respon siswa untuk mengukur tingkat efisiensi dari produk yang dikembangkan. Hasil validasi dari media pembelajaran interaktif berbasis Articulate Storyline tema kelistrikan pada sistem saraf untuk menumbuhkan minat belajar siswa kelas IX secara keseluruhan berdasarkan hasil validasi dari beberapa validator memperoleh nilai persentase sebesar 92,20%, ahli materi memperoleh nilai persentase sebesar 84,34% dengan kategori “Sangat Valid”, ahli media memperoleh nilai persentase sebesar 97,61 % dan guru IPA memperoleh nilai persentase sebesar 94,60% dengan kategori “Sangat Valid”. Hasil tingkat efisiensi dari media pembelajaran memperoleh nilai persentase sebesar 89,94% dengan kategori “Sangat Efisien.","PeriodicalId":55761,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135098815","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Telah tersedianya bahan ajar LKPD terintegrasi STEAM-PjBL pada materi asam basa yang telah diuji validasi dan praktikalitas namun belum di lakukan uji efektivitas terhadap hasil belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan efektivitas dari penggunaan bahan ajar LKPD terintegrasi STEAM-PjBL terhadap hasil belajar peserta didik dan mengetahui resposn siswa dalam penerapan LKPD terintegrasi STEAM-PjBL pada materi asam basa kelas XI SMA Pertiwi 1 Padang.penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang dikembangkan oleh Shella Dewanti Putri. Metode penelitian yang digunakan adalah pre eksperimen dengan desain penelitian one-group pre-test post-test. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa soal pilihan ganda berjumlah 20 soal, Populasi penelitian adalah kelas XI MIPA SMA Pertiwi 1 Padang. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling yang ditentukan oleh guru. Sebagai sampel penelitian terpilih kelas XI MIPA 3 sebanyak 35 orang.: Rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan setelah diajar menggunakan LKPD terintegrasi STEAM-PjBL yaitu 42,82 sebelum belelajar menggunakan LKPD terintegrasi STEAM-PjBL, setelah menggunakan LKPD terintegrasi STEAM-PjBL adalah 77,43. Tingkat efektivitas LKPD dapat dilihat dari hasil uji-t pada taraf nyata 0,05 diperoleh t hitung =1,99 dan t tabel=1,66 . Hal ini menunjukkan penggunaan LKPD terintegrasi STEAM-PjBL pada materi asam dan basa efektif meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI SMA.
{"title":"Efektivitas LKPD Terintegrasi STEAM- PjBL pada Materi Asam dan Basa Kelas XI SMA/MA","authors":"Vivi Selvianita, Hardeli Hardeli","doi":"10.37630/jpm.v13i3.1129","DOIUrl":"https://doi.org/10.37630/jpm.v13i3.1129","url":null,"abstract":"Telah tersedianya bahan ajar LKPD terintegrasi STEAM-PjBL pada materi asam basa yang telah diuji validasi dan praktikalitas namun belum di lakukan uji efektivitas terhadap hasil belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan efektivitas dari penggunaan bahan ajar LKPD terintegrasi STEAM-PjBL terhadap hasil belajar peserta didik dan mengetahui resposn siswa dalam penerapan LKPD terintegrasi STEAM-PjBL pada materi asam basa kelas XI SMA Pertiwi 1 Padang.penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang dikembangkan oleh Shella Dewanti Putri. Metode penelitian yang digunakan adalah pre eksperimen dengan desain penelitian one-group pre-test post-test. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa soal pilihan ganda berjumlah 20 soal, Populasi penelitian adalah kelas XI MIPA SMA Pertiwi 1 Padang. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling yang ditentukan oleh guru. Sebagai sampel penelitian terpilih kelas XI MIPA 3 sebanyak 35 orang.: Rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan setelah diajar menggunakan LKPD terintegrasi STEAM-PjBL yaitu 42,82 sebelum belelajar menggunakan LKPD terintegrasi STEAM-PjBL, setelah menggunakan LKPD terintegrasi STEAM-PjBL adalah 77,43. Tingkat efektivitas LKPD dapat dilihat dari hasil uji-t pada taraf nyata 0,05 diperoleh t hitung =1,99 dan t tabel=1,66 . Hal ini menunjukkan penggunaan LKPD terintegrasi STEAM-PjBL pada materi asam dan basa efektif meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI SMA.","PeriodicalId":55761,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA","volume":"134 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72407727","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sri Wahyuni, Puguh Darmawan, Syarifudin Syarifudin
Berpikir adalah hal penting yang harus dilibatkan dalam menyelesaikan masalah. Berpikir dipengaruhi oleh gaya belajar. Berdasarkan dual process theory, kerugian akibat aktifnya sistem 1 ditunjukkan dalam studi pendahuluan bahwa mahasiswa mendapatkan jawaban yang salah apabila tidak aktifnya sistem2. Keterlibatan sistem 2 berfungsi untuk meminimalisir kekeliruan dalam menyelesaikan masalah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus jamak yang bertujuan untuk mengkaji berpikir mahasiswa berdasarkan gaya belajar dalam memecahkan masalah kurva tertutup sederhana dari perspektif dual process theory. Subjek penelitian ini adalah satu mahasiswa bergaya belajar visual, satu mahasiswa bergaya belajar auditori, dan satu mahasiswa bergaya belajar kinestetik. Seluruh subjek merupakan mahasiswa pendidikan matematika Data penelilian berupa hasil angket gaya belajar, jawaban tertulis subjek, rekaman wawancara, dan catatan Peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa S1, S2, dan S3 memiliki kecenderungan aktifnya sistem 1, yaitu proses otomatis. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa S1, S2, dan S3 memiliki kecenderungan aktifnya sistem 1, yaitu proses otomatis untuk menjawab masalah. Sistem 2 aktif ketika mencocokkan informasi pada masalah sehingga didapatkan hasil yang sesuai dan ketika melakukan perhitungan dalam mencari luas. Penelitian ini menemukan bahwa jawaban yang dihasilkan sistem 1 tidak selalu benar dan jawaban benar ketika sistem 2 aktif. S3 merupakan subjek yang memiliki gaya belajar kinestetik hanya mampu membuat satu desain karena memiliki kecenderungan untuk meminta contoh terlebih dahulu untuk menerima informasi. Lebih lanjut, Peneliti menyimpulkan bahwa proses berpikir mahasiswa dalam menyelesaikan masalah kurva tertutup sederhana dapat dijangkau berdasarkan dual process theory dengan indikator yang telah ditetapkan. Pemahaman tentang proses berpikir tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan strategi pembelejaran yang tepat.
{"title":"Berpikir Mahasiswa dalam Menyelesaikan Masalah Kurva Tertutup Sederhana Ditinjau dari Gaya Belajar Berdasarkan Dual Process Theory","authors":"Sri Wahyuni, Puguh Darmawan, Syarifudin Syarifudin","doi":"10.37630/jpm.v13i3.1138","DOIUrl":"https://doi.org/10.37630/jpm.v13i3.1138","url":null,"abstract":"Berpikir adalah hal penting yang harus dilibatkan dalam menyelesaikan masalah. Berpikir dipengaruhi oleh gaya belajar. Berdasarkan dual process theory, kerugian akibat aktifnya sistem 1 ditunjukkan dalam studi pendahuluan bahwa mahasiswa mendapatkan jawaban yang salah apabila tidak aktifnya sistem2. Keterlibatan sistem 2 berfungsi untuk meminimalisir kekeliruan dalam menyelesaikan masalah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus jamak yang bertujuan untuk mengkaji berpikir mahasiswa berdasarkan gaya belajar dalam memecahkan masalah kurva tertutup sederhana dari perspektif dual process theory. Subjek penelitian ini adalah satu mahasiswa bergaya belajar visual, satu mahasiswa bergaya belajar auditori, dan satu mahasiswa bergaya belajar kinestetik. Seluruh subjek merupakan mahasiswa pendidikan matematika Data penelilian berupa hasil angket gaya belajar, jawaban tertulis subjek, rekaman wawancara, dan catatan Peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa S1, S2, dan S3 memiliki kecenderungan aktifnya sistem 1, yaitu proses otomatis. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa S1, S2, dan S3 memiliki kecenderungan aktifnya sistem 1, yaitu proses otomatis untuk menjawab masalah. Sistem 2 aktif ketika mencocokkan informasi pada masalah sehingga didapatkan hasil yang sesuai dan ketika melakukan perhitungan dalam mencari luas. Penelitian ini menemukan bahwa jawaban yang dihasilkan sistem 1 tidak selalu benar dan jawaban benar ketika sistem 2 aktif. S3 merupakan subjek yang memiliki gaya belajar kinestetik hanya mampu membuat satu desain karena memiliki kecenderungan untuk meminta contoh terlebih dahulu untuk menerima informasi. Lebih lanjut, Peneliti menyimpulkan bahwa proses berpikir mahasiswa dalam menyelesaikan masalah kurva tertutup sederhana dapat dijangkau berdasarkan dual process theory dengan indikator yang telah ditetapkan. Pemahaman tentang proses berpikir tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan strategi pembelejaran yang tepat.","PeriodicalId":55761,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA","volume":"9 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88209647","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Siti Nurrachmatia Azizah, Aa Juhanda, Sistiana Windyariani
Salah satu kemampuan literasi abad 21 adalah literasi sains. Literasi sains siswa Indonesia dari tahun 2000 hingga 2018 masih di bawah rata-rata, menurut PISA 2018. Ini karena literasi, yang sangat penting untuk kehidupan sehari-hari, tetapi kurang mendapat prioritas di ruang kelas Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara hasil ujian literasi sains siswa laki-laki dan perempuan. Jenis penelitian ini menggunakan pre-experimental dengan desain tipe one-group pre-test post-test design. Hasilnya menunjukkan bahwa kinerja anak laki-laki dan perempuan berbeda dalam tes literasi sains. Pada kategori sangat baik, nilai literasi sains siswa laki-laki sebesar 69, sedangkan pertumbuhan literasi sains siswa putri sebesar 83 juga sangat baik. Berdasarkan perbedaan tersebut, dapat dikatakan bahwa siswa perempuan mendapatkan lebih banyak meningkat daripada siswa laki-laki dalam hal literasi sainsnya.
{"title":"Kemampuan Literasi Sains Berbasis Gender Melalui Model Problem Based Learning Berbantuan E-Modul pada Konsep Ekosistem","authors":"Siti Nurrachmatia Azizah, Aa Juhanda, Sistiana Windyariani","doi":"10.37630/jpm.v13i3.1120","DOIUrl":"https://doi.org/10.37630/jpm.v13i3.1120","url":null,"abstract":"Salah satu kemampuan literasi abad 21 adalah literasi sains. Literasi sains siswa Indonesia dari tahun 2000 hingga 2018 masih di bawah rata-rata, menurut PISA 2018. Ini karena literasi, yang sangat penting untuk kehidupan sehari-hari, tetapi kurang mendapat prioritas di ruang kelas Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara hasil ujian literasi sains siswa laki-laki dan perempuan. Jenis penelitian ini menggunakan pre-experimental dengan desain tipe one-group pre-test post-test design. Hasilnya menunjukkan bahwa kinerja anak laki-laki dan perempuan berbeda dalam tes literasi sains. Pada kategori sangat baik, nilai literasi sains siswa laki-laki sebesar 69, sedangkan pertumbuhan literasi sains siswa putri sebesar 83 juga sangat baik. Berdasarkan perbedaan tersebut, dapat dikatakan bahwa siswa perempuan mendapatkan lebih banyak meningkat daripada siswa laki-laki dalam hal literasi sainsnya.","PeriodicalId":55761,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA","volume":"66 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90744564","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Berdasarkan hasil observasi awal Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan pada mata pelajaran IPA di SMPI Binakheir yaitu 72, dari data base peserta didik diketahui bahwa hasil belajar peserta didik masih dalam kategori rendah dengan jumlah peserta didik yang mencapai KKM hanya 59%. Materi kemagnetan dan pemanfataanya pada kelas IX SMP merupakan salah satu materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Tetapi hasil belajar peserta didik pada materi ini masih dalam kategori rendah. Pembelajaran berdiferensiasi diharapkan mampu melatih peserta didik untuk memiliki pengetahuan yang baik mengenai materi tersebut, sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang berakar pada pemenuhan kebutuhan peserta didik baik dari segi kesiapan belajar, minat, atau profil belajar peserta didik dan bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah peserta didik IX di SMP Islam Binakheir yang berjumlah 36 peserta didik. Tempat pelaksanaan penelitian di SMP Islam Binakheir, dan penelitian dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2023 – 31 Januari 2023. Satu siklus membutuhkan satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 70 menit (2 x 35 menit). Instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian di lapangan yaitu tes tertulis. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran berdiferensiasi dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dari ketuntasan belajar pada materi kemagnetan dan pemanfaatannya di tes awal jumlah peserta didik yang tuntas hanya 28%, pada siklus I meningkat menjadi 44% pada kemudian pada siklus II meningkat lagi menjadi 86%.
{"title":"Analisis Peningkatan Hasil Belajar dengan Pembelajaran Berdiferensiasi pada Materi Kemagnetan dan Pemanfaataannya","authors":"Rahmadini Istiqomah Alwahdah, Usman Supardi","doi":"10.37630/jpm.v13i3.1111","DOIUrl":"https://doi.org/10.37630/jpm.v13i3.1111","url":null,"abstract":"Berdasarkan hasil observasi awal Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan pada mata pelajaran IPA di SMPI Binakheir yaitu 72, dari data base peserta didik diketahui bahwa hasil belajar peserta didik masih dalam kategori rendah dengan jumlah peserta didik yang mencapai KKM hanya 59%. Materi kemagnetan dan pemanfataanya pada kelas IX SMP merupakan salah satu materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Tetapi hasil belajar peserta didik pada materi ini masih dalam kategori rendah. Pembelajaran berdiferensiasi diharapkan mampu melatih peserta didik untuk memiliki pengetahuan yang baik mengenai materi tersebut, sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang berakar pada pemenuhan kebutuhan peserta didik baik dari segi kesiapan belajar, minat, atau profil belajar peserta didik dan bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah peserta didik IX di SMP Islam Binakheir yang berjumlah 36 peserta didik. Tempat pelaksanaan penelitian di SMP Islam Binakheir, dan penelitian dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2023 – 31 Januari 2023. Satu siklus membutuhkan satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 70 menit (2 x 35 menit). Instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian di lapangan yaitu tes tertulis. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran berdiferensiasi dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dari ketuntasan belajar pada materi kemagnetan dan pemanfaatannya di tes awal jumlah peserta didik yang tuntas hanya 28%, pada siklus I meningkat menjadi 44% pada kemudian pada siklus II meningkat lagi menjadi 86%.","PeriodicalId":55761,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA","volume":"76 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88550120","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Gejala gatal-gatal, ruam kulit, hidung tersumbat, bersin-bersin, mata merah, dan anafilaksis merupakan tanda dari alergi. Penanganan penyakit alergi dilakukan dengan pemberian terapi glukokortikoid, antileukotrien dan antihistamin H1. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah skrening bahan alam dengan metode Insilico. Alur cara kerja dimulai dengan mencari senyawa dari melati belanda, kemudian dipreparasi di chem axon, tahap selanjutnya adalah docking PLANT dan yang terakhir Visualisasi dengan menggunakan Discovery studio. Hasil dari peneltian ini adalah skordocking dari masing masing ligand yaitu: asquisqualic acid (-67,0166); arachidonic acid (-114,165); linoleic acid(-109,504); rutin ( -29,15); Quisqualic acid (-69,3609); Trigonelline (-65,1792); quinoline-4-carbonitrile (-76,9548); gallic acid (-70,2333); ellagic acid (-67,0591); flavogallonic acid (-30,9294); brevifolin carboxylic acid (-74,2838); quercetin(-82.544); β-sitosterol (-67,9037); lupeol (-30,033); linalool (-75,1704). Kesimpulannya yang memiliki energi terendah yang berpotensi sebagai inhibitor antihistamin adalah asam arachidonat.
{"title":"Skrining Inhibitor Antihistamin Secara In Silico dari Senyawa Melati Belanda (Quisqualis indica L.)","authors":"Nashrul Wathan, Samsul Hadi, Rizki Swastika Puri","doi":"10.37630/jpm.v13i3.1164","DOIUrl":"https://doi.org/10.37630/jpm.v13i3.1164","url":null,"abstract":"Gejala gatal-gatal, ruam kulit, hidung tersumbat, bersin-bersin, mata merah, dan anafilaksis merupakan tanda dari alergi. Penanganan penyakit alergi dilakukan dengan pemberian terapi glukokortikoid, antileukotrien dan antihistamin H1. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah skrening bahan alam dengan metode Insilico. Alur cara kerja dimulai dengan mencari senyawa dari melati belanda, kemudian dipreparasi di chem axon, tahap selanjutnya adalah docking PLANT dan yang terakhir Visualisasi dengan menggunakan Discovery studio. Hasil dari peneltian ini adalah skordocking dari masing masing ligand yaitu: asquisqualic acid (-67,0166); arachidonic acid (-114,165); linoleic acid(-109,504); rutin ( -29,15); Quisqualic acid (-69,3609); Trigonelline (-65,1792); quinoline-4-carbonitrile (-76,9548); gallic acid (-70,2333); ellagic acid (-67,0591); flavogallonic acid (-30,9294); brevifolin carboxylic acid (-74,2838); quercetin(-82.544); β-sitosterol (-67,9037); lupeol (-30,033); linalool (-75,1704). Kesimpulannya yang memiliki energi terendah yang berpotensi sebagai inhibitor antihistamin adalah asam arachidonat.","PeriodicalId":55761,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA","volume":"44 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85279357","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Inovasi Modul Digital, Berbasis Poe, untuk Memfasilitasi, Kemampuan Pemahaman, Konsep Kinematika, Siswa Elarismoy, Beporta Anusba, P. Sundari, S. Yulia, Sari
Perkembangan teknologi saat ini berdampak pada segala sektor salah satunya pendidikan. Misalnya dengan menggunakan modul digital yang memfasilitasi kemampuan pemahaman konsep fisika siswa. Siswa menganggap fisika sulit dipahami sehingga banyak yang tidak tertarik belajar fisika. Hal ini berdampak pada pemahaman konsep siswa. Penting pemahaman konsep dalam fisika terutama pada materi kinematika. Untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa yang dapat dilakukan dengan penggunaan model POE yang diintegrasikan ke dalam modul digital. Selain penggunaan bahan ajar misalnya penggunaan modul digital, modul digital menyajikan audio,visual, dan audio visual sehingga dapat membuat siswa tertarik. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan inovasi dalam pembuatan modul digital. Metode penelitian ini adalah design research dengan model Plomp yang terdiri dari preliminary research, development or prototyping phase dan assessment phase. Penelitian ini yaitu pada tahapan development or prototyping phase yaitu tahapan awal design prototype. Hasil penelitian ini adalah ada beberapa inovasi yang dilakukan dalam pembuatan modul digital yaitu mengintegrasikan modul digital yang dibuat dengan model POE (Predict Observe Explain). Kemudian membuat modul digital untuk meningkatkan pemahaman konsep dengan cara memberikan umpan balik/feedback dalam soal evaluasi yang diberikan. Sehingga diharapkan dengan adanya modul digital ini dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dan menjadi referensi guru dalam pembuatan modul digital.
{"title":"Inovasi Modul Digital Berbasis POE untuk Memfasilitasi Kemampuan Pemahaman Konsep Kinematika Siswa","authors":"Inovasi Modul Digital, Berbasis Poe, untuk Memfasilitasi, Kemampuan Pemahaman, Konsep Kinematika, Siswa Elarismoy, Beporta Anusba, P. Sundari, S. Yulia, Sari","doi":"10.37630/jpm.v13i3.1145","DOIUrl":"https://doi.org/10.37630/jpm.v13i3.1145","url":null,"abstract":"Perkembangan teknologi saat ini berdampak pada segala sektor salah satunya pendidikan. Misalnya dengan menggunakan modul digital yang memfasilitasi kemampuan pemahaman konsep fisika siswa. Siswa menganggap fisika sulit dipahami sehingga banyak yang tidak tertarik belajar fisika. Hal ini berdampak pada pemahaman konsep siswa. Penting pemahaman konsep dalam fisika terutama pada materi kinematika. Untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa yang dapat dilakukan dengan penggunaan model POE yang diintegrasikan ke dalam modul digital. Selain penggunaan bahan ajar misalnya penggunaan modul digital, modul digital menyajikan audio,visual, dan audio visual sehingga dapat membuat siswa tertarik. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan inovasi dalam pembuatan modul digital. Metode penelitian ini adalah design research dengan model Plomp yang terdiri dari preliminary research, development or prototyping phase dan assessment phase. Penelitian ini yaitu pada tahapan development or prototyping phase yaitu tahapan awal design prototype. Hasil penelitian ini adalah ada beberapa inovasi yang dilakukan dalam pembuatan modul digital yaitu mengintegrasikan modul digital yang dibuat dengan model POE (Predict Observe Explain). Kemudian membuat modul digital untuk meningkatkan pemahaman konsep dengan cara memberikan umpan balik/feedback dalam soal evaluasi yang diberikan. Sehingga diharapkan dengan adanya modul digital ini dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dan menjadi referensi guru dalam pembuatan modul digital.","PeriodicalId":55761,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90339351","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nur Arifiyah Ningrum, Ika Ari Pratiwi, Lovika Ardana, Riswari
Permasalahan yang diperoleh peneliti dalam penelitiannya ialah terdapat aktivitas belajar siswa yang masih rendah. Penelitian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran project based learning (pjbl) berbantuan media mind mapping. Model project based learning merupakan model yang berbasis proyek. Model project based learning tersebut dapat mengontrol pikiran siswa agar berfikir lebih jauh dengan adanya ingin tahu dan kreativitas yang dimiliki siswa. Metode yang digunakan peneliti ialah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilakukan dengan melalui dua siklus, dan setiap satu siklus tediri dari dua pertemuan. Subyek dalam penelitian ini siswa kelas IV di SD Negeri Prawoto 02. Instrumen yang digunakan peneliti dalam aktivitas belajar siswa yaitu observasi, wawancara, angket dengan skala likert, dan dokumentasi. Penggunaan model project based learnig berbantuan media mind mapping mengalami peningkatan. Hasil yang diperoleh dari pengisian angket aktivitas belajar siswa pada siklus I memperoleh 66,9% dan mengalami peningkatan pada siklus II dengan hasil 84,4%. Hasil analisis dari angket aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dalam kategori aktif. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan pembaca mengenai indikator aktivitas belajar siswa, selain itu dalam penggunaan model dan media yang digunakan berguna untuk menumbuhkan rasa ingin tahu pembaca dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
{"title":"Model Project Based Learning Berbantuan Media Mind Mapping untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa","authors":"Nur Arifiyah Ningrum, Ika Ari Pratiwi, Lovika Ardana, Riswari","doi":"10.37630/jpm.v13i3.1159","DOIUrl":"https://doi.org/10.37630/jpm.v13i3.1159","url":null,"abstract":"Permasalahan yang diperoleh peneliti dalam penelitiannya ialah terdapat aktivitas belajar siswa yang masih rendah. Penelitian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran project based learning (pjbl) berbantuan media mind mapping. Model project based learning merupakan model yang berbasis proyek. Model project based learning tersebut dapat mengontrol pikiran siswa agar berfikir lebih jauh dengan adanya ingin tahu dan kreativitas yang dimiliki siswa. Metode yang digunakan peneliti ialah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilakukan dengan melalui dua siklus, dan setiap satu siklus tediri dari dua pertemuan. Subyek dalam penelitian ini siswa kelas IV di SD Negeri Prawoto 02. Instrumen yang digunakan peneliti dalam aktivitas belajar siswa yaitu observasi, wawancara, angket dengan skala likert, dan dokumentasi. Penggunaan model project based learnig berbantuan media mind mapping mengalami peningkatan. Hasil yang diperoleh dari pengisian angket aktivitas belajar siswa pada siklus I memperoleh 66,9% dan mengalami peningkatan pada siklus II dengan hasil 84,4%. Hasil analisis dari angket aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dalam kategori aktif. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan pembaca mengenai indikator aktivitas belajar siswa, selain itu dalam penggunaan model dan media yang digunakan berguna untuk menumbuhkan rasa ingin tahu pembaca dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.","PeriodicalId":55761,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA","volume":"55 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76858847","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
None Ilhami Cahaya Putri, None Amir Luthfi, None Vitri Angraini Hardi, None Yanti Yandri Kusuma, None Rizki Amalia
Keterampilan.berpikir.tingkat.tinggi (HOTS) sangat diperlukan bagi siswa karena siswa harus mampu membuat keputusan serta dapat memecahkan masalah secara kritis dan kreatif dalam menghadapi tantangan globalisasi abad-21. Oleh karena itu, dilakukannya.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh model Learning Cycle 7E terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa kelas V SDN 018 Bukit Sembilan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN 018 Bukit Sembilan dengan sampel kelas VA sebagai kelas eksperimen dan kelas VB sebagai kelas kontrol yang diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data penelitian dengan menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi. Hasil analisis data menujukkan bahwa keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model Learning Cycle 7E yaitu sebesar 82,97 lebih tinggi jika dibandingkan dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa pada kelas kontrol yang menggunakan model konvensional yaitu sebesar 76,54. Hal ini juga terlihat dari hasil uji-t dengan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai sig. (2-tailed) (0,004) < a (0,05) sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa model Learning Cycle 7E berpengaruh terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa (HOTS).
对于学生来说，技能……思考……高水平……是必不可少的，因为学生必须能够做出决定，能够在21世纪全球化的挑战中做出批判性和创造性的解决问题。因此，他做到了。本研究旨在探讨学生V级SDN 018第十九山学习周期7E的影响。所使用的研究类型是一种由非equivalent控制组设计设计的试验性研究。本研究的总体人口是V - SDN 018山坡9号的所有学生，VA类样本为实验类，VB类为控制类，采用完整的抽样技术进行学习。利用观察、测试和文档来收集研究数据。数据分析表明，使用学习模式7E的实验班学生的高水平思维技能为82,97比使用传统模式的控制班学生的高思维技能为76.54。这也可以从uj -t的结果中看到，sig值获得了5%的显著值a(0.05)所以哈被接受了，Ho被拒绝了。这表明学习周期7E影响了学生的高级思维能力。
{"title":"Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle 7E terhadap Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) Siswa pada Muatan Pembelajaran IPA Kelas V SD","authors":"None Ilhami Cahaya Putri, None Amir Luthfi, None Vitri Angraini Hardi, None Yanti Yandri Kusuma, None Rizki Amalia","doi":"10.37630/jpm.v13i3.1137","DOIUrl":"https://doi.org/10.37630/jpm.v13i3.1137","url":null,"abstract":"Keterampilan.berpikir.tingkat.tinggi (HOTS) sangat diperlukan bagi siswa karena siswa harus mampu membuat keputusan serta dapat memecahkan masalah secara kritis dan kreatif dalam menghadapi tantangan globalisasi abad-21. Oleh karena itu, dilakukannya.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh model Learning Cycle 7E terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa kelas V SDN 018 Bukit Sembilan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN 018 Bukit Sembilan dengan sampel kelas VA sebagai kelas eksperimen dan kelas VB sebagai kelas kontrol yang diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data penelitian dengan menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi. Hasil analisis data menujukkan bahwa keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model Learning Cycle 7E yaitu sebesar 82,97 lebih tinggi jika dibandingkan dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa pada kelas kontrol yang menggunakan model konvensional yaitu sebesar 76,54. Hal ini juga terlihat dari hasil uji-t dengan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai sig. (2-tailed) (0,004) < a (0,05) sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa model Learning Cycle 7E berpengaruh terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa (HOTS).","PeriodicalId":55761,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135098816","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keterampilan argumentasi ilmiah merupakan keterampilan yang perlu dibekalkan kepada peserta didik. Melatihkan keterampilan argumentasi ilmiah dapat dibantu dengan memanfaatkan media animasi berbasis audio visual. Namun demikan analisis media penting dilakukan sebelum media animasi digunakan untuk mengetahui apakah media yang tayangkan mengandung kompone-komponen argumentasi ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemunculan komponen argumentasi ilmiah dalam media audio visual anime Moyashimon sesi 1 episode 2, 3, dan 5 pada materi bioteknologi. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Adapun instrumen yang digunakan adalah lembar analisis dokumen yang memuat informasi seperti cuplikan cuplikan, deskripsi, analisis kurikulum, analisis konsep, analisis model Toulmin dalam bentuk persentase. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan menggunakkan data primer berupa anime Moyashimon sesi 1 dan data sekunder yaitu literatur yang mendukung data primer tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam anime Moyashimon sesi 1 episode 2, 3, dan 5 terdapat cuplikan yang menunjukkan kesesuaian dengan kurikulum berdasarkan Permendikbud No. 37 Tahun 2018. Analisis konsep bersumber pada studi literatur yang mendukung. Kemudian pada analisis komponen argumentasi ilmiah dalam media audio visual anime Moyashimon sesi 1 pada materi bioteknologi menunjukkan persentase frekuensi kemunculan cuplikan komponen Claim sejumlah 25%, Warrant sebesar 30%, Data 25% dan Backing 20%.
{"title":"Analisis Argumentasi Ilmiah Toulmin dalam Media Animasi Audio Visual Anime Moyashimon pada Materi Bioteknologi","authors":"Dliya Yustika Mardani, Aa Juhanda, Gina Nuranti","doi":"10.37630/jpm.v13i3.1113","DOIUrl":"https://doi.org/10.37630/jpm.v13i3.1113","url":null,"abstract":"Keterampilan argumentasi ilmiah merupakan keterampilan yang perlu dibekalkan kepada peserta didik. Melatihkan keterampilan argumentasi ilmiah dapat dibantu dengan memanfaatkan media animasi berbasis audio visual. Namun demikan analisis media penting dilakukan sebelum media animasi digunakan untuk mengetahui apakah media yang tayangkan mengandung kompone-komponen argumentasi ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemunculan komponen argumentasi ilmiah dalam media audio visual anime Moyashimon sesi 1 episode 2, 3, dan 5 pada materi bioteknologi. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Adapun instrumen yang digunakan adalah lembar analisis dokumen yang memuat informasi seperti cuplikan cuplikan, deskripsi, analisis kurikulum, analisis konsep, analisis model Toulmin dalam bentuk persentase. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan menggunakkan data primer berupa anime Moyashimon sesi 1 dan data sekunder yaitu literatur yang mendukung data primer tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam anime Moyashimon sesi 1 episode 2, 3, dan 5 terdapat cuplikan yang menunjukkan kesesuaian dengan kurikulum berdasarkan Permendikbud No. 37 Tahun 2018. Analisis konsep bersumber pada studi literatur yang mendukung. Kemudian pada analisis komponen argumentasi ilmiah dalam media audio visual anime Moyashimon sesi 1 pada materi bioteknologi menunjukkan persentase frekuensi kemunculan cuplikan komponen Claim sejumlah 25%, Warrant sebesar 30%, Data 25% dan Backing 20%.","PeriodicalId":55761,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA","volume":"45 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83556026","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
京公网安备 11010802042870号
京ICP备2023020795号-1
扫码关注我们
求助内容：
应助结果提醒方式：