Pub Date : 2020-04-29DOI: 10.28944/REFLEKTIKA.V15I1.397
Achmad Nurholis Majid
Religiosity is an essential entity of Indonesian society. Only 0.04% of Indonesians do not choose official religion. This religious fact gives the government confidence that religion is determinant in the lives of Indonesian people. Then, the government poured that belief in the Law on the National Education System (No. 20/2003) Article 12 Section 1a. But then it ran into a problematic crucial. Incorporating religion in education can provide hope for social cohesion and become a cornerstone of morality. Still, on the other hand, it can be a laboratory for the transmission of extremism. Therefore, the state policy in SISDIKNAS Article 12 Section 1a needs to be evaluated critically to understand and describe the substance of the policy, implementation, and impact, both planned and unplanned. For this purpose, this article tries to browse the literature to obtain the required data. This research provides some images. First, the Law generally has a positive substance but is very prone to causing social and legal problems caused by disproportionate and dilemmas derivatives of regulation. Second, the policy of religious rights and belief in the scope of education has not entirely led to the inclusive meaning of religion, resulting in several violations of human rights to the practice of exclusivism. Third, the orientation of religious significance can be the spirit of Indonesian national education.
{"title":"ANALISIS KRITIS PROBLEMATIKA HAK BERAGAMA DAN BERKEYAKINAN DALAM KEBIJAKAN PENDIDIKAN AGAMA DI INDONESIA","authors":"Achmad Nurholis Majid","doi":"10.28944/REFLEKTIKA.V15I1.397","DOIUrl":"https://doi.org/10.28944/REFLEKTIKA.V15I1.397","url":null,"abstract":"Religiosity is an essential entity of Indonesian society. Only 0.04% of Indonesians do not choose official religion. This religious fact gives the government confidence that religion is determinant in the lives of Indonesian people. Then, the government poured that belief in the Law on the National Education System (No. 20/2003) Article 12 Section 1a. But then it ran into a problematic crucial. Incorporating religion in education can provide hope for social cohesion and become a cornerstone of morality. Still, on the other hand, it can be a laboratory for the transmission of extremism. Therefore, the state policy in SISDIKNAS Article 12 Section 1a needs to be evaluated critically to understand and describe the substance of the policy, implementation, and impact, both planned and unplanned. For this purpose, this article tries to browse the literature to obtain the required data. This research provides some images. First, the Law generally has a positive substance but is very prone to causing social and legal problems caused by disproportionate and dilemmas derivatives of regulation. Second, the policy of religious rights and belief in the scope of education has not entirely led to the inclusive meaning of religion, resulting in several violations of human rights to the practice of exclusivism. Third, the orientation of religious significance can be the spirit of Indonesian national education.","PeriodicalId":55780,"journal":{"name":"Reflektika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43450005","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-04-05DOI: 10.28944/reflektika.v15i1.601
M. A. Mukti
Penelitian ini mengangkat tema Bencana perspektif Bisri Musthofa dalam tafsir al-Ibriz. Sebagai kitaf tafsir yang menggunakan metode Tahlilibercorakkan adabi al-ijtima’i diharapkan dapat memberikan penjelasan yang signifikan, memandang Bisri Musthofa seorang ulama besar yang mempunyai beberapa karya dengan persembahan beliau terhadap dunia dan Indonesia khususnya. Dalam penelitian ini mencoba mencari jawaban dari dua pokok permasalahan yang penulis angkat, yaitu makna kandungan dan relevansi tafsir bencana di masa kini. Dan menggunakan jenis penelitian kepustakaan (Library reseach) dengan pendekatan analisis deskriptif. Dalam tafsir al-Ibriz ayat-ayat bencana memiliki perbedaan dari makna perlafadznya. Ada yang bermakna cobaan dengan definisi yang berbeda dari masing-masing lafadz dan ada yang bermakna azab atau balasan yang juga berbeda definisi perlafadznya. Dalam tafsirnya bentuk bencana alam ada 4 dalam 3 lafadz yaitu, al-Rojfah bermakna gempa atau bencana, al-Rih bermakna angin dalam kadar berlebih, dan Tufan yang bermakna banjir. Relevansi terhadap masa kini terdapat pada sebab terjadinya bencana, peneliti melihat dari beberapa kemungkinan. Pertama,perpecahan umat nabi. Kedua,penghinaan terhadap nabi maupun penerusnya.
{"title":"AYAT-AYAT BENCANA PERSPEKTIF BISRI MUSTOFA DALAM TAFSIR AL-IBRIZ","authors":"M. A. Mukti","doi":"10.28944/reflektika.v15i1.601","DOIUrl":"https://doi.org/10.28944/reflektika.v15i1.601","url":null,"abstract":"Penelitian ini mengangkat tema Bencana perspektif Bisri Musthofa dalam tafsir al-Ibriz. Sebagai kitaf tafsir yang menggunakan metode Tahlilibercorakkan adabi al-ijtima’i diharapkan dapat memberikan penjelasan yang signifikan, memandang Bisri Musthofa seorang ulama besar yang mempunyai beberapa karya dengan persembahan beliau terhadap dunia dan Indonesia khususnya. Dalam penelitian ini mencoba mencari jawaban dari dua pokok permasalahan yang penulis angkat, yaitu makna kandungan dan relevansi tafsir bencana di masa kini. Dan menggunakan jenis penelitian kepustakaan (Library reseach) dengan pendekatan analisis deskriptif. Dalam tafsir al-Ibriz ayat-ayat bencana memiliki perbedaan dari makna perlafadznya. Ada yang bermakna cobaan dengan definisi yang berbeda dari masing-masing lafadz dan ada yang bermakna azab atau balasan yang juga berbeda definisi perlafadznya. Dalam tafsirnya bentuk bencana alam ada 4 dalam 3 lafadz yaitu, al-Rojfah bermakna gempa atau bencana, al-Rih bermakna angin dalam kadar berlebih, dan Tufan yang bermakna banjir. Relevansi terhadap masa kini terdapat pada sebab terjadinya bencana, peneliti melihat dari beberapa kemungkinan. Pertama,perpecahan umat nabi. Kedua,penghinaan terhadap nabi maupun penerusnya.","PeriodicalId":55780,"journal":{"name":"Reflektika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45840409","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-03-29DOI: 10.28944/reflektika.v14i1.489
F. Fitriyah
Anak yang lahir ke dunia pada hakikatnya adalah titipan dari tuhan kepada orang tua untuk mendidik dan disiapkan bagi peranannya dimasa yang selanjutnya, mereka yang menikmati kebahagiaan di hari tuanya (dan di akhiratnya) adalah mereka sejak dini telah memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya melalui pendidikan yang benar dan bermakna. Karena anak lahir ke dunia dalam keadaan tidak berdaya, meskipun sebenarnya sudah membawa sejumlah potensi sebagai bekal untuk kelangsungan hidupnya di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mencegah pornografi terhadap anak, agar anak tidak terjerumus kepada hal-hal yang tidak diinginkan contohnya agar tidak merusak kepada generasi muda, dengan cara mengawasi pergaulan dan lingkungan anak itu sendiri, memberikan pendidikan atau pengarahan untuk mencegah terjadinya pergaulan bebas karena anak yang masih dalam awal masa pertumbuhannya sangat membutuhkan bimbingan dari keluarga atau orangtuanya. Penentuan informan penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
{"title":"PERAN KELUARGA DALAM MENCEGAH PORNOGRAFI TERHADAP ANAK DIDUSUN PESISIR DESA PRENDUAN KECAMATAN PRAGAAN KABUPATEN SUMENEP","authors":"F. Fitriyah","doi":"10.28944/reflektika.v14i1.489","DOIUrl":"https://doi.org/10.28944/reflektika.v14i1.489","url":null,"abstract":"Anak yang lahir ke dunia pada hakikatnya adalah titipan dari tuhan kepada orang tua untuk mendidik dan disiapkan bagi peranannya dimasa yang selanjutnya, mereka yang menikmati kebahagiaan di hari tuanya (dan di akhiratnya) adalah mereka sejak dini telah memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya melalui pendidikan yang benar dan bermakna. Karena anak lahir ke dunia dalam keadaan tidak berdaya, meskipun sebenarnya sudah membawa sejumlah potensi sebagai bekal untuk kelangsungan hidupnya di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mencegah pornografi terhadap anak, agar anak tidak terjerumus kepada hal-hal yang tidak diinginkan contohnya agar tidak merusak kepada generasi muda, dengan cara mengawasi pergaulan dan lingkungan anak itu sendiri, memberikan pendidikan atau pengarahan untuk mencegah terjadinya pergaulan bebas karena anak yang masih dalam awal masa pertumbuhannya sangat membutuhkan bimbingan dari keluarga atau orangtuanya. Penentuan informan penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. ","PeriodicalId":55780,"journal":{"name":"Reflektika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42760082","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-02-29DOI: 10.28944/reflektika.v15i1.600
Moh. Lutfi Darmawan
Pendidikan Tauhid adalah seluruh kegiatan umat manusia dibidang pendidikan yang menempatkan Allah sebagai sumbernya, karena Dia adalah Tuhan Rabb Al Alamin. Selain itu, Tauhid juga berguna bagi kesehatan mental dan kebahagiaan hidup. Karena Tauhid itu sendiri memupuk dan mengembangkan fungsi-fungsi jiwa dan memelihara keseimbangannya serta menjamin ketentraman batin. Maka tulisan ini mencoba memberikan penjelasan pendidikan tauhid yang dibangun M. Quraish Shihab tehadap ayat-ayat yang disitir sebagai ayat pendidikan tauhid dan metodenya dalam al-Qur’an. M.Quraish Shihab merupakan seorang mufassir nusantara yang menafsirkan al-Qur’an secara lengkap 30 Juz dengan menggunakan bahasa Indonesia. Di samping seorang mufassir, Quraish Shihab juga aktif menulis dan mengembangkan keilmuannya dengan menghasilkan berbagai macam karya tulis yang bisa dinikmati masyarakat baik dalam bidang fiqih, sastra, agama, tafsir dan karya lainnya. Maka dalam pembahasan ini bertujuan untuk melihat bagaimana penafsiran Quraish Shihab terhadap ayat-ayat pendidikan tauhid dalam Tafsir Misbah dengan fokus penelitian 1) Pendidikan Tauhid dalam Kisah Nabi Ibrahim 2) Metode Pendidikan Tauhid Dalam Kisah Nabi Ibrahim. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pustaka (library research method) dengan memakai pendekatan analisis deskriptif, hanya meneliti salah satu tafsir yaitu Tafsir Misbah buah karya M. Quraish Shihab. Penelitian ini menghasilkan beberapa poin penting tentang pendidikan tauhid dalam kisah Nabi Ibrahim menurut Quraish Shihab dalam Tafsir Misbah. Pendidikan tauhid dalam kisah Nabi Ibrahim menurut Quraish Shihab: a). Pendidikan Tauhid Kepada Anak b). Pendidikan Tauhid Kepada Kaum Nabi Ibrahim. Metode pendidikan tauhid dalan kisah Nabi Ibrahim : a) Metode Ilmiah b) Metode Hiwar Jadali c) Metode Keteladanan d) Metode Rasional
{"title":"PENDIDIKAN TAUHID DALAM KISAH NABI IBRAHIM PERSPEKTIF M. QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL-MISBAH","authors":"Moh. Lutfi Darmawan","doi":"10.28944/reflektika.v15i1.600","DOIUrl":"https://doi.org/10.28944/reflektika.v15i1.600","url":null,"abstract":"Pendidikan Tauhid adalah seluruh kegiatan umat manusia dibidang pendidikan yang menempatkan Allah sebagai sumbernya, karena Dia adalah Tuhan Rabb Al Alamin. Selain itu, Tauhid juga berguna bagi kesehatan mental dan kebahagiaan hidup. Karena Tauhid itu sendiri memupuk dan mengembangkan fungsi-fungsi jiwa dan memelihara keseimbangannya serta menjamin ketentraman batin. Maka tulisan ini mencoba memberikan penjelasan pendidikan tauhid yang dibangun M. Quraish Shihab tehadap ayat-ayat yang disitir sebagai ayat pendidikan tauhid dan metodenya dalam al-Qur’an. M.Quraish Shihab merupakan seorang mufassir nusantara yang menafsirkan al-Qur’an secara lengkap 30 Juz dengan menggunakan bahasa Indonesia. Di samping seorang mufassir, Quraish Shihab juga aktif menulis dan mengembangkan keilmuannya dengan menghasilkan berbagai macam karya tulis yang bisa dinikmati masyarakat baik dalam bidang fiqih, sastra, agama, tafsir dan karya lainnya. Maka dalam pembahasan ini bertujuan untuk melihat bagaimana penafsiran Quraish Shihab terhadap ayat-ayat pendidikan tauhid dalam Tafsir Misbah dengan fokus penelitian 1) Pendidikan Tauhid dalam Kisah Nabi Ibrahim 2) Metode Pendidikan Tauhid Dalam Kisah Nabi Ibrahim. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pustaka (library research method) dengan memakai pendekatan analisis deskriptif, hanya meneliti salah satu tafsir yaitu Tafsir Misbah buah karya M. Quraish Shihab. Penelitian ini menghasilkan beberapa poin penting tentang pendidikan tauhid dalam kisah Nabi Ibrahim menurut Quraish Shihab dalam Tafsir Misbah. Pendidikan tauhid dalam kisah Nabi Ibrahim menurut Quraish Shihab: a). Pendidikan Tauhid Kepada Anak b). Pendidikan Tauhid Kepada Kaum Nabi Ibrahim. Metode pendidikan tauhid dalan kisah Nabi Ibrahim : a) Metode Ilmiah b) Metode Hiwar Jadali c) Metode Keteladanan d) Metode Rasional","PeriodicalId":55780,"journal":{"name":"Reflektika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44304774","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}