Pub Date : 2019-01-04DOI: 10.15294/MIKI.V8I2.17521
Roas Irsyada, Rumini Rumini, Ranu Baskora Aji Putra
ABSTRAK Perlunya metode pembelajaran resiprokal dalam penguasaan teknik dasar memukul agar kemampuan memukul dapat lebih spesifik dalam melakukan evaluasi karena terdapatnya observer. Penelitian ini merupakan penelitian terapan dengan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis logis yang bersifat deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi ketuntasan belajar mahasiswa pada materi hitting softball dengan nilai rata-rata kelas 80 dan tingkat kesesuain teknik gerakan adalah 4.05 dengan kategori sangat sesuai. Kata kunci: resiprokal, hitting, softball ABSTRACT The need for reciprocal learning methods in mastering the basic techniques of hitting so that the ability to hit can be more specific in conducting evaluations because of the presence of observers. This research is an applied research with data analysis used in this study is a descriptive quantitative analysis. The results showed that the learning completeness of students in softball hitting material with an average grade of 80 and the level of conformity of movement techniques was 4.05 with a very suitable category Keyword : reciprocal, hitting, softball
{"title":"Metode Resiprokal Dalam Pembelajaran Hitting Permainan Softball","authors":"Roas Irsyada, Rumini Rumini, Ranu Baskora Aji Putra","doi":"10.15294/MIKI.V8I2.17521","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/MIKI.V8I2.17521","url":null,"abstract":"ABSTRAK Perlunya metode pembelajaran resiprokal dalam penguasaan teknik dasar memukul agar kemampuan memukul dapat lebih spesifik dalam melakukan evaluasi karena terdapatnya observer. Penelitian ini merupakan penelitian terapan dengan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis logis yang bersifat deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi ketuntasan belajar mahasiswa pada materi hitting softball dengan nilai rata-rata kelas 80 dan tingkat kesesuain teknik gerakan adalah 4.05 dengan kategori sangat sesuai. Kata kunci: resiprokal, hitting, softball ABSTRACT The need for reciprocal learning methods in mastering the basic techniques of hitting so that the ability to hit can be more specific in conducting evaluations because of the presence of observers. This research is an applied research with data analysis used in this study is a descriptive quantitative analysis. The results showed that the learning completeness of students in softball hitting material with an average grade of 80 and the level of conformity of movement techniques was 4.05 with a very suitable category Keyword : reciprocal, hitting, softball","PeriodicalId":55822,"journal":{"name":"Media Ilmu Keolahragaan Indonesia","volume":"06 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86142765","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-04DOI: 10.15294/MIKI.V8I2.17184
Khoiril Anam, F. Irawan, Limpad Nurrachmad
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara metode latihan sasaran tetap dan sasaran berubah arah terhadap ketepatan tendangan jarak jauh, untuk mengetahui perbedaan hasil ketepatan tendangan jarak jauh bagi mereka yang memiliki koordinasi mata-kaki tinggi dan rendah, serta untuk mengetahui pengaruh interaksi antara metode latihan dan koordinasi mata-kaki terhadap ketepatan tendangan jarak jauh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain faktorial 2x2, dengan menggunakan tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test). Populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah 132 orang, sedangkan pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling yang berjumlah 40 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis varian (anava) dua jalur pada α = 5%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: terdapat perbedaan pengaruh antara metode latihan sasaran tetap dan sasaran berubah arah terhadap ketepatan tendangan jarak jauh, ada perbedaan hasil ketepatan tendangan jarak jauh bagi mereka yang memiliki koordinasi mata-kaki tinggi dan rendah, dan ada pengaruh interaksi antara metode latihan dan koordinasi mata-kaki terhadap ketepatan tendangan jarak jauh.
{"title":"Pengaruh Metode Latihan dan Koordinasi Mata-Kaki terhadap Ketepatan Tendangan Jarak Jauh","authors":"Khoiril Anam, F. Irawan, Limpad Nurrachmad","doi":"10.15294/MIKI.V8I2.17184","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/MIKI.V8I2.17184","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara metode latihan sasaran tetap dan sasaran berubah arah terhadap ketepatan tendangan jarak jauh, untuk mengetahui perbedaan hasil ketepatan tendangan jarak jauh bagi mereka yang memiliki koordinasi mata-kaki tinggi dan rendah, serta untuk mengetahui pengaruh interaksi antara metode latihan dan koordinasi mata-kaki terhadap ketepatan tendangan jarak jauh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain faktorial 2x2, dengan menggunakan tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test). Populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah 132 orang, sedangkan pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling yang berjumlah 40 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis varian (anava) dua jalur pada α = 5%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: terdapat perbedaan pengaruh antara metode latihan sasaran tetap dan sasaran berubah arah terhadap ketepatan tendangan jarak jauh, ada perbedaan hasil ketepatan tendangan jarak jauh bagi mereka yang memiliki koordinasi mata-kaki tinggi dan rendah, dan ada pengaruh interaksi antara metode latihan dan koordinasi mata-kaki terhadap ketepatan tendangan jarak jauh.","PeriodicalId":55822,"journal":{"name":"Media Ilmu Keolahragaan Indonesia","volume":"52 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83792138","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-04DOI: 10.15294/MIKI.V8I2.12726
Heru Syarli Lesmana, E. P. Broto
Latihan fisik submaksimal merupakan aktivitas dengan pembebanan berat yang berpengaruh pada sistem kardiovaskuler, kadar lemak tubuh, peningkatan kekuatan otot. Rangkaian gerakan yang terus meningkat pada latihan fisik memerlukan enegi yang besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan penggunaan glukosa sebagai energi selama latihan fisik submasimal. Glukosa merupakan senyawa yang menjadi sumber energi utama bagi tubuh. Glukosa dapat menjadi energi dengan jalur secara aerobik maupun anaerobik. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Sampel penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan UNP yang memenuhi kriteria inkuisi dengan jumlah 30 orang. Setiap sampel melakukan latihan fisik berupa lari intesitas submaksimal dengan 80% dari Heart Rate Maxmimal. Glukosa darah pada sampel diambil pada saat sebelum latihan, setelah latihan dan setelah fase pemulihan (10 menit setelah latihan dihentikan). Kadar glukosa ditentukan berdasarkan strip test monitoring menggunakan darah kapiler dengan menggunakan Autocheck glucose meter. Hasil penelitian menyimpulkan kadar glukosa mengamali penurunan setelah latihan dan kembali meningkat setelah fase pemulihan.
{"title":"Profil Glukosa Darah Sebelum, Setelah Latihan Fisik Submaksimal dan Selelah Fase Pemulihan Pada Mahasiswa FIK UNP","authors":"Heru Syarli Lesmana, E. P. Broto","doi":"10.15294/MIKI.V8I2.12726","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/MIKI.V8I2.12726","url":null,"abstract":"Latihan fisik submaksimal merupakan aktivitas dengan pembebanan berat yang berpengaruh pada sistem kardiovaskuler, kadar lemak tubuh, peningkatan kekuatan otot. Rangkaian gerakan yang terus meningkat pada latihan fisik memerlukan enegi yang besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan penggunaan glukosa sebagai energi selama latihan fisik submasimal. Glukosa merupakan senyawa yang menjadi sumber energi utama bagi tubuh. Glukosa dapat menjadi energi dengan jalur secara aerobik maupun anaerobik. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Sampel penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan UNP yang memenuhi kriteria inkuisi dengan jumlah 30 orang. Setiap sampel melakukan latihan fisik berupa lari intesitas submaksimal dengan 80% dari Heart Rate Maxmimal. Glukosa darah pada sampel diambil pada saat sebelum latihan, setelah latihan dan setelah fase pemulihan (10 menit setelah latihan dihentikan). Kadar glukosa ditentukan berdasarkan strip test monitoring menggunakan darah kapiler dengan menggunakan Autocheck glucose meter. Hasil penelitian menyimpulkan kadar glukosa mengamali penurunan setelah latihan dan kembali meningkat setelah fase pemulihan.","PeriodicalId":55822,"journal":{"name":"Media Ilmu Keolahragaan Indonesia","volume":"74 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86297374","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-04DOI: 10.15294/MIKI.V8I2.14986
Sepriadi Sepriadi
Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar kontribusi daya ledak otot tungkai dan keseimbangan terhadap kemampuan Tendangan Mawashi Geri atlit Kempo Dojo Balai Kota Padang. Metode penelitian ini adalah metode korelasional. Populasi penelitian ini seluruh kenshi yang terdaftar pada Dojo Balaikota Padang, sedangkan sampel diambil secara purposive sampling sehingga yang menjadi sampel adalah kenshi putra dengan jumlah 31 orang. Data daya ledak otot tungkai diambil dengan standing board jump, keseimbangan dengan tes stork stand, dan kemampuan tendangan mawashi geri dengan tes kemampuan tendangan mawashi geri. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis korelasi product moment dan korelasi ganda lalu dilanjutkan dengan uji koefesien determinasi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1). Kontribusi antara daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan tendangan mawashi geri yaitu sebesar 41.46%; (2) Kontribusi antara keseimbangan terhadap kemampuan tendangan mawashi geri yaitu sebesar 20.85%; (3) Kontribusi antara daya ledak otot tungkai dan keseimbangan secara bersama-sama terhadap kemampuan tendangan mawashi geri, yaitu sebesar 48.93%.
{"title":"Kontribusi Power Otot Tungkai dan Keseimbangan terhadap Tendangan Mawashi Geri Atlit Kempo","authors":"Sepriadi Sepriadi","doi":"10.15294/MIKI.V8I2.14986","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/MIKI.V8I2.14986","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar kontribusi daya ledak otot tungkai dan keseimbangan terhadap kemampuan Tendangan Mawashi Geri atlit Kempo Dojo Balai Kota Padang. Metode penelitian ini adalah metode korelasional. Populasi penelitian ini seluruh kenshi yang terdaftar pada Dojo Balaikota Padang, sedangkan sampel diambil secara purposive sampling sehingga yang menjadi sampel adalah kenshi putra dengan jumlah 31 orang. Data daya ledak otot tungkai diambil dengan standing board jump, keseimbangan dengan tes stork stand, dan kemampuan tendangan mawashi geri dengan tes kemampuan tendangan mawashi geri. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis korelasi product moment dan korelasi ganda lalu dilanjutkan dengan uji koefesien determinasi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1). Kontribusi antara daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan tendangan mawashi geri yaitu sebesar 41.46%; (2) Kontribusi antara keseimbangan terhadap kemampuan tendangan mawashi geri yaitu sebesar 20.85%; (3) Kontribusi antara daya ledak otot tungkai dan keseimbangan secara bersama-sama terhadap kemampuan tendangan mawashi geri, yaitu sebesar 48.93%.","PeriodicalId":55822,"journal":{"name":"Media Ilmu Keolahragaan Indonesia","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88776934","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-04DOI: 10.15294/MIKI.V8I2.17523
D. Listiarini, Said Junaidi, Hadi Setyo Subiyono
ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kombinasi latiahan aerobic dan asupan kafein untuk menurunkkan Body Mass Index dan Percent Body Fat Pada Wanita Overweight. Penelitian eksperimental ini dilakukan pada 12 wanita usia 19-22 tahun. Desain penelitian Treatment by subject, perlakuan 1 Latihan Aerobik 14 kali sesi dan perlakuan 2 pemberian Kafein dan Latihan Aerobik 14 kali sesi. Subyek diukur BB, TB (BMI), PBF (skinfold callifer) sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil penelitian terjadi penurunan BMI pada P2 lebih tinggi daripada P1 (0,75+0,39; 0,44+0,23), hasil uji t-test menunjukan hasil perbedaan yang signifikan 0,041 (p<0,05). Penurunan PBF pada P2 lebih tinggi dibandingkan P1 (0,84±0,23; 0,42±0,30), uji t-test menunjukan hasil perbedaan yang signifikan 0,001 (p<0,05). Simpulan dan saran: efek latihan aerobik dan pemberian kafein dapat menurunkan body mass index dan percent body fat pada wanita overweight usia 19-22 tahun. Kata kunci : BMI; kafein; latihan aerobik; overweight; PBF. ABSTRACT Controlling body weight can be done with aerobic physical activity. Besides caffeine in the body's metabolism can also reduce body mass and percent fat, if both are combined can provide a more effective influence in reducing Body Mass Index and Percent Body Fat in Overweight of female. This experimental study was conducted on 12 women aged 19-22 years. Research design Treatment by subject, treatment 1; Aerobic exercise 14 sessions and treatment 2 Caffeine and Aerobic Exercise 14 sessions. Subjects measured BB, TB (BMI), PBF (skinfold callifer) before and after treatment. The results of the study showed a decrease in BMI in P2 higher than P1 (0.75 + 0.39; 0.44 + 0.23), the results of the t-test showed a significant difference of 0.041 (p <0.05). The decrease in PBF in P2 was higher than P1 (0.84 ± 0.23; 0.42 ± 0.30), the t-test showed a significant difference of 0.001 (p <0.05). Conclusion: the effect of the combination of aerobic exercise and caffeine intake is more effective in reducing body mass index and percent body fat in overweight of female. Keywords: aerobic exercise; BMI; caffeine; overweight; PBF.
{"title":"Kombinasi Latihan Aerobik dan Asupan Kafein Untuk Menurunkan Body Mass Index dan Percent Body Fat Pada Wanita Overweight","authors":"D. Listiarini, Said Junaidi, Hadi Setyo Subiyono","doi":"10.15294/MIKI.V8I2.17523","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/MIKI.V8I2.17523","url":null,"abstract":" ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kombinasi latiahan aerobic dan asupan kafein untuk menurunkkan Body Mass Index dan Percent Body Fat Pada Wanita Overweight. Penelitian eksperimental ini dilakukan pada 12 wanita usia 19-22 tahun. Desain penelitian Treatment by subject, perlakuan 1 Latihan Aerobik 14 kali sesi dan perlakuan 2 pemberian Kafein dan Latihan Aerobik 14 kali sesi. Subyek diukur BB, TB (BMI), PBF (skinfold callifer) sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil penelitian terjadi penurunan BMI pada P2 lebih tinggi daripada P1 (0,75+0,39; 0,44+0,23), hasil uji t-test menunjukan hasil perbedaan yang signifikan 0,041 (p<0,05). Penurunan PBF pada P2 lebih tinggi dibandingkan P1 (0,84±0,23; 0,42±0,30), uji t-test menunjukan hasil perbedaan yang signifikan 0,001 (p<0,05). Simpulan dan saran: efek latihan aerobik dan pemberian kafein dapat menurunkan body mass index dan percent body fat pada wanita overweight usia 19-22 tahun. Kata kunci : BMI; kafein; latihan aerobik; overweight; PBF. ABSTRACT Controlling body weight can be done with aerobic physical activity. Besides caffeine in the body's metabolism can also reduce body mass and percent fat, if both are combined can provide a more effective influence in reducing Body Mass Index and Percent Body Fat in Overweight of female. This experimental study was conducted on 12 women aged 19-22 years. Research design Treatment by subject, treatment 1; Aerobic exercise 14 sessions and treatment 2 Caffeine and Aerobic Exercise 14 sessions. Subjects measured BB, TB (BMI), PBF (skinfold callifer) before and after treatment. The results of the study showed a decrease in BMI in P2 higher than P1 (0.75 + 0.39; 0.44 + 0.23), the results of the t-test showed a significant difference of 0.041 (p <0.05). The decrease in PBF in P2 was higher than P1 (0.84 ± 0.23; 0.42 ± 0.30), the t-test showed a significant difference of 0.001 (p <0.05). Conclusion: the effect of the combination of aerobic exercise and caffeine intake is more effective in reducing body mass index and percent body fat in overweight of female. Keywords: aerobic exercise; BMI; caffeine; overweight; PBF.","PeriodicalId":55822,"journal":{"name":"Media Ilmu Keolahragaan Indonesia","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74531016","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-04DOI: 10.15294/MIKI.V8I2.16833
F. Widiyatmoko, Fajar Kurniawan Agung Prabowo
Latar belakang penelitian ini adalah sumber daya manusia di Pengprov IWbA (Indonesia Woodball Asosiation) Jawa Tengah, khususnya di Jepara mempunyai potensi dan kualitas yang baik, namun belum maksimal menghsilkan prestasi sesuai harapan. Perlu adanya strategi agar woodball menjadi lebih memasyarakat dan muncul atlet-atlet baru, salah satunya adalah melalui pembinaan di sekolah, baik dalam pembelajaran maupun ekstrakurikuler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan minat siswa se-Kabupaten Jepara terhadap cabang olahraga woodball. Penelitian ini merupakan penelitian dengan jenis deskriptif kuantitatif dengan metode kombinasi atau Mix Metods,. Populasi dalam penelitian ini adalah 7 sekolah SMA di Kabupaten Jepara dengan jumlah sampel 372 siswa. Hasil penelitian menunjukkan persepsi siswa terhadap cabang olahraga woodball dengan kecenderungan posistif dengan prosentase 15%, dan kecenderungan negatif 24%, minat siswa terhadap cabang olahraga woodball yang positif dengan prosentase 43%, dan kecenderungan negatif dengan prosentase 18%. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa terhadap olahraga woodball rendah, namun minatnya sangat tinggi. Maka disarankan agar guru penjas mengenalkan woodball kepada siswa dalam pembelajaran. Woodball dapat sebagai alternatif materi permainan bola kecil.
{"title":"Persepsi Dan Minat Siswa Sma Se-Kabupaten Jepara Terhadap Cabang Olahraga Woodball","authors":"F. Widiyatmoko, Fajar Kurniawan Agung Prabowo","doi":"10.15294/MIKI.V8I2.16833","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/MIKI.V8I2.16833","url":null,"abstract":"Latar belakang penelitian ini adalah sumber daya manusia di Pengprov IWbA (Indonesia Woodball Asosiation) Jawa Tengah, khususnya di Jepara mempunyai potensi dan kualitas yang baik, namun belum maksimal menghsilkan prestasi sesuai harapan. Perlu adanya strategi agar woodball menjadi lebih memasyarakat dan muncul atlet-atlet baru, salah satunya adalah melalui pembinaan di sekolah, baik dalam pembelajaran maupun ekstrakurikuler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan minat siswa se-Kabupaten Jepara terhadap cabang olahraga woodball. Penelitian ini merupakan penelitian dengan jenis deskriptif kuantitatif dengan metode kombinasi atau Mix Metods,. Populasi dalam penelitian ini adalah 7 sekolah SMA di Kabupaten Jepara dengan jumlah sampel 372 siswa. Hasil penelitian menunjukkan persepsi siswa terhadap cabang olahraga woodball dengan kecenderungan posistif dengan prosentase 15%, dan kecenderungan negatif 24%, minat siswa terhadap cabang olahraga woodball yang positif dengan prosentase 43%, dan kecenderungan negatif dengan prosentase 18%. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa terhadap olahraga woodball rendah, namun minatnya sangat tinggi. Maka disarankan agar guru penjas mengenalkan woodball kepada siswa dalam pembelajaran. Woodball dapat sebagai alternatif materi permainan bola kecil.","PeriodicalId":55822,"journal":{"name":"Media Ilmu Keolahragaan Indonesia","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78108536","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-20DOI: 10.15294/miki.v8i2.14133
Gaung Perwira Yustika
Soccer is the most well known and a phenomenal sport in the world, with around 270 million players registered to this game (FIFA, 2015). Soccer has already attracted attention either sport scientist and government from many countries to promote the benefit of active physical activity and also maintained people’s health, including the minorities and poorest. (Hammami et al, 2016; Milanovic et al., 2015; Parnell et al., 2016). Furthermore, this sport can be used to support the health public program in order to prevent chronic diseases due to cause lack of physical activity (Krustrup et al., 2010).Quality food choices and adequate nutrition nutrient are important for supporting training program and enhancing the physical performance of professional athletes. Macronutrients provide the metabolic substrates necessary for producing the chemical energy required for skeletal muscle contraction and cardiovascular physiology, while the micronutrients help the metabolic reactions involved in energy production and gas transport in the circulation. Soccer is a sport requiring for both aerobic dominant and also anaerobic energy. It needs the players to exercise repetitively at high intensities using large muscle groups for periods of several seconds to several minutes for the full match (90 min) plus added time. Metabolically, athletes depend to a certain extent on their endogenous glycogen stores in the liver and skeletal muscles. Besides from genetic factor, talent and the effort of training, it has been acknowledged that no single factor plays a bigger role in maximaxing physical performance than dietary plan.This Review article was made to show the important role of carbohydrate and dietary fiber in the aspect of soccer game, resumed from scientific articles especially from Europe/USA where soccer was more advanced there. The writer hoped that this article written and published at Indonesia can be used to developed sport science and sport medicine for his beloved country.
足球是世界上最著名和最非凡的运动,大约有2.7亿名球员注册参加这项运动(FIFA, 2015)。足球已经引起了许多国家体育科学家和政府的注意,以促进积极体育活动的好处,并保持人们的健康,包括少数民族和最贫穷的人。(Hammami et al ., 2016;Milanovic et al., 2015;Parnell et al., 2016)。此外,这项运动可以用来支持卫生公共计划,以预防由于缺乏体育活动而导致的慢性疾病(Krustrup等人,2010)。优质的食物选择和充足的营养对于支持训练计划和提高专业运动员的身体表现是重要的。宏量营养素为产生骨骼肌收缩和心血管生理所需的化学能提供必要的代谢底物,而微量营养素则有助于参与循环中能量产生和气体输送的代谢反应。足球是一项需要有氧主导能量和无氧能量的运动。它要求运动员在整场比赛(90分钟)加上补时时间内,以高强度反复锻炼大肌肉群,每次几秒到几分钟。在代谢方面,运动员在一定程度上依赖于肝脏和骨骼肌的内源性糖原储存。除了遗传因素、天赋和训练的努力外,人们已经认识到,没有任何一个因素比饮食计划在最大限度地提高身体表现方面发挥更大的作用。这篇综述文章是为了展示碳水化合物和膳食纤维在足球比赛方面的重要作用,从科学文章中恢复,特别是从足球更发达的欧洲/美国。作者希望这篇在印尼撰写和发表的文章,能够为祖国发展运动科学和运动医学提供借鉴。
{"title":"Role of Carbohydrate and Dietary Fibery for Soccer Players","authors":"Gaung Perwira Yustika","doi":"10.15294/miki.v8i2.14133","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/miki.v8i2.14133","url":null,"abstract":"Soccer is the most well known and a phenomenal sport in the world, with around 270 million players registered to this game (FIFA, 2015). Soccer has already attracted attention either sport scientist and government from many countries to promote the benefit of active physical activity and also maintained people’s health, including the minorities and poorest. (Hammami et al, 2016; Milanovic et al., 2015; Parnell et al., 2016). Furthermore, this sport can be used to support the health public program in order to prevent chronic diseases due to cause lack of physical activity (Krustrup et al., 2010).Quality food choices and adequate nutrition nutrient are important for supporting training program and enhancing the physical performance of professional athletes. Macronutrients provide the metabolic substrates necessary for producing the chemical energy required for skeletal muscle contraction and cardiovascular physiology, while the micronutrients help the metabolic reactions involved in energy production and gas transport in the circulation. Soccer is a sport requiring for both aerobic dominant and also anaerobic energy. It needs the players to exercise repetitively at high intensities using large muscle groups for periods of several seconds to several minutes for the full match (90 min) plus added time. Metabolically, athletes depend to a certain extent on their endogenous glycogen stores in the liver and skeletal muscles. Besides from genetic factor, talent and the effort of training, it has been acknowledged that no single factor plays a bigger role in maximaxing physical performance than dietary plan.This Review article was made to show the important role of carbohydrate and dietary fiber in the aspect of soccer game, resumed from scientific articles especially from Europe/USA where soccer was more advanced there. The writer hoped that this article written and published at Indonesia can be used to developed sport science and sport medicine for his beloved country.","PeriodicalId":55822,"journal":{"name":"Media Ilmu Keolahragaan Indonesia","volume":"50 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84867952","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}