Pub Date : 2021-07-30DOI: 10.23917/VARIDIKA.V33I1.14993
Dhina Cahya Rohim
Penyelenggaraan ujian nasional mengalami permasalahan mulai dari sebelum pelaksanaan, proses pelaksanaan dan pasca pelaksanaan. Pemanfaatan hasil ujian nasonal sebagai satu – satunya indicator keberhasilan siswa selama proses belajar tentunya belum tepat. Sehingga dilakukan perubahan dalam system evaluasi di Indonesia. Penghapusan ujian nasional secara tidak langsung memberikan dampak terhadap proses pembelajaran di sekolah. Sebagai pengganti dari ujian nasonal ini adalah Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan survey karakter. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang konsep Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) guna meningkatkan kemampuan literasi numerasi siswa di sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian studi pustaka. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa Asesmen dilaksanakan bukan berdasar pada kemampuan menguasai materi sesuai kurikulum seperti dalam ujian nasonal, tetapi dirancang untuk memetakan dan memperbaiki kualiitas pendidikan secara menyeluruh. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) berfokus pada penguasaan kompetensi literasi dan numerasi yang akan diukur. Dengan demikian, pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) diharapkan dapat meningkatkan kemampuan literasi numerasi siswa di sekolah dasar.
{"title":"Konsep Asesmen Kompetensi Minimum untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Numerasi Siswa Sekolah Dasar","authors":"Dhina Cahya Rohim","doi":"10.23917/VARIDIKA.V33I1.14993","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/VARIDIKA.V33I1.14993","url":null,"abstract":"Penyelenggaraan ujian nasional mengalami permasalahan mulai dari sebelum pelaksanaan, proses pelaksanaan dan pasca pelaksanaan. Pemanfaatan hasil ujian nasonal sebagai satu – satunya indicator keberhasilan siswa selama proses belajar tentunya belum tepat. Sehingga dilakukan perubahan dalam system evaluasi di Indonesia. Penghapusan ujian nasional secara tidak langsung memberikan dampak terhadap proses pembelajaran di sekolah. Sebagai pengganti dari ujian nasonal ini adalah Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan survey karakter. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang konsep Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) guna meningkatkan kemampuan literasi numerasi siswa di sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian studi pustaka. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa Asesmen dilaksanakan bukan berdasar pada kemampuan menguasai materi sesuai kurikulum seperti dalam ujian nasonal, tetapi dirancang untuk memetakan dan memperbaiki kualiitas pendidikan secara menyeluruh. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) berfokus pada penguasaan kompetensi literasi dan numerasi yang akan diukur. Dengan demikian, pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) diharapkan dapat meningkatkan kemampuan literasi numerasi siswa di sekolah dasar.","PeriodicalId":56249,"journal":{"name":"Jurnal Varidika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46373028","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-30DOI: 10.23917/VARIDIKA.V33I1.15312
S. Hartati
Tujuan penelitian, mendeskripsikan peningkatan aktivitas dan keterampilan menyusun teks cerita inspiratif dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas IXB di SMP Negeri 1 Teras Boyolali tahun 2019/2020. Subjek penelitian, siswa kelas IXB sebanyak 30 siswa. Metode pengumpulan data dengan observasi, catatan lapangan, wawancara, dan analisis dokumen dalam penelitian tindakan kelas dua siklus. Hasil penelitian, aktivitas siswa pada prasiklus rata-rata masih rendah, siswa pasif, tidak berani bertanya atau menjawab pertanyaan. Pada siklus 1 mengalami peningkatan. Siswa lebih aktif, lebih percaya diri. Siklus II rata-rata lebih aktif, berani bertanya atau menjawab pertanyaan, lebih percaya diri. Berarti terjadi peningkatan akumulasi klasifikasi aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siklus II. Akumulasi klasifikasi penilaian keterampilan menyusun teks cerita inspiratif pada prasiklus, siklus I, dan siklus II mengalami kenaikan yang berarti. Pada prasiklus, nilai tertinggi 80, nilai terendah 40, dan nilai rata-rata kelas 60. Prestasi belajar pada siklus 1, nilai terendah 46, nilai tertinggi 86, dan nilai rata-rata 65,60. Hasil belajar siklus I masih berada dibawah KBM yaitu 68. Hasil belajar pada siklus II, nilai terendah 66, nilai rata-rata 79,13, dan nilai tertinggi 93. Pada siklus II terjadi kenaikan yang signifikan. Berarti pada siklus 2 telah berhasil dengan optimal.
{"title":"Peningkatan Aktivitas Belajar dan Keterampilan Menyusun Teks Cerita Inspiratif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Melalui Discovery Learning pada Siswa Kelas IXB Semester 2 SMP Negeri 1 Teras","authors":"S. Hartati","doi":"10.23917/VARIDIKA.V33I1.15312","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/VARIDIKA.V33I1.15312","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian, mendeskripsikan peningkatan aktivitas dan keterampilan menyusun teks cerita inspiratif dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas IXB di SMP Negeri 1 Teras Boyolali tahun 2019/2020. Subjek penelitian, siswa kelas IXB sebanyak 30 siswa. Metode pengumpulan data dengan observasi, catatan lapangan, wawancara, dan analisis dokumen dalam penelitian tindakan kelas dua siklus. Hasil penelitian, aktivitas siswa pada prasiklus rata-rata masih rendah, siswa pasif, tidak berani bertanya atau menjawab pertanyaan. Pada siklus 1 mengalami peningkatan. Siswa lebih aktif, lebih percaya diri. Siklus II rata-rata lebih aktif, berani bertanya atau menjawab pertanyaan, lebih percaya diri. Berarti terjadi peningkatan akumulasi klasifikasi aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siklus II. Akumulasi klasifikasi penilaian keterampilan menyusun teks cerita inspiratif pada prasiklus, siklus I, dan siklus II mengalami kenaikan yang berarti. Pada prasiklus, nilai tertinggi 80, nilai terendah 40, dan nilai rata-rata kelas 60. Prestasi belajar pada siklus 1, nilai terendah 46, nilai tertinggi 86, dan nilai rata-rata 65,60. Hasil belajar siklus I masih berada dibawah KBM yaitu 68. Hasil belajar pada siklus II, nilai terendah 66, nilai rata-rata 79,13, dan nilai tertinggi 93. Pada siklus II terjadi kenaikan yang signifikan. Berarti pada siklus 2 telah berhasil dengan optimal.","PeriodicalId":56249,"journal":{"name":"Jurnal Varidika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47198937","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-30DOI: 10.23917/VARIDIKA.V33I1.15250
Maryam Sri Muhaimini, Beti Kurniawati, M. Sufanti
Pandemi COVID-19 mengakibatkan dilaksanakanya pembelajaran jarak jauh yang mana terdapat beberapa permasalahan di dalamnya, antara lain siswa dan orang tua siswa belum memiliki smartphone, kuota internet yang terbatas, dan jaringan internet yang belum memadai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan, menganalisis kendala pembelajaran jarak jauh, dan menemukan solusi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah metode untuk memecahkan masalah dengan menggambarkan fakta yang ada dalam situasi penelitian secara deskripsi dan menganalisis data dengan menggunakan kata-kata. Teknik pengumpulan data dengan cara teknik simak dan teknik catat. Teknik validasi penelitian ini adalah dengan menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis interaktif. Kendala yang ditemukan dalam penelitian ini meliputi banyaknya tugas sekolah, tidak ada penyampaian materi, dan fasilitas yang kurang memadai. Adapun solusi yang bisa diterapkan sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran jarak jauh yaitu dengan menerapkan metode getok tular. Getok tular adalah salah satu cara komunikasi berantai dari mulut ke mulut.Kegiatan getok tular dilakukan ketika: pertama, salah seorang siswa tidak memiliki smartphone; kedua, ketika tidak memiliki kuota internet; ketiga, dilakukan dengan belajar kelompok; keempat, dilakukan ketika sedang bermain bersama.
{"title":"Budaya Getok Tular sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Jarak Jauh pada Masa Pandemi COVID-19 Bagi Siswa Sekolah Dasar","authors":"Maryam Sri Muhaimini, Beti Kurniawati, M. Sufanti","doi":"10.23917/VARIDIKA.V33I1.15250","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/VARIDIKA.V33I1.15250","url":null,"abstract":"Pandemi COVID-19 mengakibatkan dilaksanakanya pembelajaran jarak jauh yang mana terdapat beberapa permasalahan di dalamnya, antara lain siswa dan orang tua siswa belum memiliki smartphone, kuota internet yang terbatas, dan jaringan internet yang belum memadai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan, menganalisis kendala pembelajaran jarak jauh, dan menemukan solusi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah metode untuk memecahkan masalah dengan menggambarkan fakta yang ada dalam situasi penelitian secara deskripsi dan menganalisis data dengan menggunakan kata-kata. Teknik pengumpulan data dengan cara teknik simak dan teknik catat. Teknik validasi penelitian ini adalah dengan menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis interaktif. Kendala yang ditemukan dalam penelitian ini meliputi banyaknya tugas sekolah, tidak ada penyampaian materi, dan fasilitas yang kurang memadai. Adapun solusi yang bisa diterapkan sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran jarak jauh yaitu dengan menerapkan metode getok tular. Getok tular adalah salah satu cara komunikasi berantai dari mulut ke mulut.Kegiatan getok tular dilakukan ketika: pertama, salah seorang siswa tidak memiliki smartphone; kedua, ketika tidak memiliki kuota internet; ketiga, dilakukan dengan belajar kelompok; keempat, dilakukan ketika sedang bermain bersama.","PeriodicalId":56249,"journal":{"name":"Jurnal Varidika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49264577","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-30DOI: 10.23917/VARIDIKA.V33I1.15233
daryono mardi sulistyo
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kreativitas dan prestasi belajar siswa menggunakan pemberian tugas mandiri dalam pembelajaran Matematika pada siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas siswa dalam pembelajaran Matematika pada siklus I rata-rata 37,58 dan siklus II rata-rata 39,60 terdapat kenaikan 2,02 angka atau sekitar 5,37%. Prestasi belajar dalam pembelajaran Matematika pada siklus I rata-rata 63,25 dan siklus II rata-rata 70,45 terdapat kenaikan 9,92 angka atau sekitar 16,08%. Akumulasi kalsifikasi penilaian hasil ulangan Matematika dalam pembelajaran Matematika pada siklus II juga mengalami kenaikan, yaitu pada siklus II klasifikasi nilai rendah 0%, nilai cukup hanya 37,5% dan nilai tinggi 62,5%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada siklus II telah terjadi kenaikan, hal ini menunjukkan pada siklus II telah berhasil dengan optimal. Penulis saat menyampaikan secara tertulis mengenai pemberian tugas kepada siswa, dan siswa secara keseluruhan mengisi atau menjawab sangat setuju dan memberikan alasan bahwa pemberian tugas sangat penting untuk melatih dan membiasakan kemandirian, rasa tanggung jawab, dan kreativitas siswa. Hal ini membuktikan bahwa pemberian tugas diperlukan dalam pembelajaran Matematika dan meningkatkan hasil belajar siswa. Pemberian tugas, terutama diimplementasikan di sekolah dalam pengawasan guru secara langsung
{"title":"PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KONSEP POLA BILANGAN MELALUI PEMBERIAN TUGAS MANDIRI PADA SISWA","authors":"daryono mardi sulistyo","doi":"10.23917/VARIDIKA.V33I1.15233","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/VARIDIKA.V33I1.15233","url":null,"abstract":"Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kreativitas dan prestasi belajar siswa menggunakan pemberian tugas mandiri dalam pembelajaran Matematika pada siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas siswa dalam pembelajaran Matematika pada siklus I rata-rata 37,58 dan siklus II rata-rata 39,60 terdapat kenaikan 2,02 angka atau sekitar 5,37%. Prestasi belajar dalam pembelajaran Matematika pada siklus I rata-rata 63,25 dan siklus II rata-rata 70,45 terdapat kenaikan 9,92 angka atau sekitar 16,08%. Akumulasi kalsifikasi penilaian hasil ulangan Matematika dalam pembelajaran Matematika pada siklus II juga mengalami kenaikan, yaitu pada siklus II klasifikasi nilai rendah 0%, nilai cukup hanya 37,5% dan nilai tinggi 62,5%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada siklus II telah terjadi kenaikan, hal ini menunjukkan pada siklus II telah berhasil dengan optimal. Penulis saat menyampaikan secara tertulis mengenai pemberian tugas kepada siswa, dan siswa secara keseluruhan mengisi atau menjawab sangat setuju dan memberikan alasan bahwa pemberian tugas sangat penting untuk melatih dan membiasakan kemandirian, rasa tanggung jawab, dan kreativitas siswa. Hal ini membuktikan bahwa pemberian tugas diperlukan dalam pembelajaran Matematika dan meningkatkan hasil belajar siswa. Pemberian tugas, terutama diimplementasikan di sekolah dalam pengawasan guru secara langsung","PeriodicalId":56249,"journal":{"name":"Jurnal Varidika","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42614496","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-30DOI: 10.23917/VARIDIKA.V33I1.15308
A. Susilo, Harsono. Su.
Penelitian ini secara umum memiliki tujuan untuk mengetahui efektifitas pengunaan e-modul akuntansi kontekstual berbasis proyek untuk meningkatkan kemampuan aplikatif siswa SMA jurusan IPS kelas XII. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model penelitian dan pengembangan. Uji validasi hasil penggunaan modul dilakukan dengan uji validasi konten oleh ahli materi dan ahli media pembelajaran. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Slogohimo dengan menggunkan sasaran kelas perlakukan sebanyak 28 siswa pada kelas XII IPS 1 dan kelas kontrol sebanyak 25 siswa pada siswa kelas XII IPS 2. Hasil validasi ahli materi dan ahli media didapatkan penilaian secara berurutan sebesar 84,1 % dan 85,5 % modul layak digunakan. Uji beda antara kelas perlakuan dan kelas kontrol menggunakan independent Samples Test didapatkan nilai signifikansi sebesar 0, 000 ≤ 0,05, dengan demikian didapatkan kesimpulan e-modul akuntansi kontekstual berbasis proyek yang diterapkan di kelas perlakuan ini memiliki efektifitas untuk meningkatkan kemampuan aplikatif siswa.
{"title":"Pengembangan E-Modul Akuntansi Kontekstual Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Kemampuan Aplikatif Siswa Generasi Z","authors":"A. Susilo, Harsono. Su.","doi":"10.23917/VARIDIKA.V33I1.15308","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/VARIDIKA.V33I1.15308","url":null,"abstract":"Penelitian ini secara umum memiliki tujuan untuk mengetahui efektifitas pengunaan e-modul akuntansi kontekstual berbasis proyek untuk meningkatkan kemampuan aplikatif siswa SMA jurusan IPS kelas XII. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model penelitian dan pengembangan. Uji validasi hasil penggunaan modul dilakukan dengan uji validasi konten oleh ahli materi dan ahli media pembelajaran. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Slogohimo dengan menggunkan sasaran kelas perlakukan sebanyak 28 siswa pada kelas XII IPS 1 dan kelas kontrol sebanyak 25 siswa pada siswa kelas XII IPS 2. Hasil validasi ahli materi dan ahli media didapatkan penilaian secara berurutan sebesar 84,1 % dan 85,5 % modul layak digunakan. Uji beda antara kelas perlakuan dan kelas kontrol menggunakan independent Samples Test didapatkan nilai signifikansi sebesar 0, 000 ≤ 0,05, dengan demikian didapatkan kesimpulan e-modul akuntansi kontekstual berbasis proyek yang diterapkan di kelas perlakuan ini memiliki efektifitas untuk meningkatkan kemampuan aplikatif siswa.","PeriodicalId":56249,"journal":{"name":"Jurnal Varidika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45513295","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-29DOI: 10.23917/VARIDIKA.V32I2.13136
Soffana Imawati
Tujuan penelitian mendeskripsikan peningkatan koneksi dan hasil belajar matematika melalui penerapan strategi pembelajaran kontekstual. Penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Sumber data, guru dan siswa kelas 8.3 semester genap MTs Negeri 1 Pemalang 2019/2020. Metode pengumpulan data, observasi, catatan lapangan, dokumentasi, dan tes. Data dianalisis secara komparatif konstanta dan interaktif. Validitas data, triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian, penerapan strategi pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan koneksi dan hasil belajar matematika. (1) Peningkatan koneksi matematika, (a) kemampuan menyampaikan materi dengan baik kepada teman satu kelompok dalam diskusimeningkat 40,54%, (b) kemampuan mengarahkan dan mau berbagi caradengan menjelaskan tahapan-tahapan dalam penyelesaian soal dengan teman sebaya baik dalam kerja kelompok ataupun tidakmeningkat45,94%, (c) keberanian maju ke depan kelas untuk menyampaikan dan menjelaskan pendapat ataupun mengerjakan soal tanpa harus ditunjuk oleh gurumeningkat 27,03%, (d) kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan orang lain dalam mencari tahu solusi dalam penyelesaian masalah (soal) meningkat 43,25%, dan (e) kemampuan menyelesaiakan soal dengan konsep yang benar dan matangmeningkat 43,24%. (2) Peningkatan hasil belajar matematika meningkat 45,95%.
{"title":"STRATEGI KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KONEKSI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MTs","authors":"Soffana Imawati","doi":"10.23917/VARIDIKA.V32I2.13136","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/VARIDIKA.V32I2.13136","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian mendeskripsikan peningkatan koneksi dan hasil belajar matematika melalui penerapan strategi pembelajaran kontekstual. Penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Sumber data, guru dan siswa kelas 8.3 semester genap MTs Negeri 1 Pemalang 2019/2020. Metode pengumpulan data, observasi, catatan lapangan, dokumentasi, dan tes. Data dianalisis secara komparatif konstanta dan interaktif. Validitas data, triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian, penerapan strategi pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan koneksi dan hasil belajar matematika. (1) Peningkatan koneksi matematika, (a) kemampuan menyampaikan materi dengan baik kepada teman satu kelompok dalam diskusimeningkat 40,54%, (b) kemampuan mengarahkan dan mau berbagi caradengan menjelaskan tahapan-tahapan dalam penyelesaian soal dengan teman sebaya baik dalam kerja kelompok ataupun tidakmeningkat45,94%, (c) keberanian maju ke depan kelas untuk menyampaikan dan menjelaskan pendapat ataupun mengerjakan soal tanpa harus ditunjuk oleh gurumeningkat 27,03%, (d) kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan orang lain dalam mencari tahu solusi dalam penyelesaian masalah (soal) meningkat 43,25%, dan (e) kemampuan menyelesaiakan soal dengan konsep yang benar dan matangmeningkat 43,24%. (2) Peningkatan hasil belajar matematika meningkat 45,95%.","PeriodicalId":56249,"journal":{"name":"Jurnal Varidika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43105922","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-29DOI: 10.23917/VARIDIKA.V32I2.13139
Murni Wijiastuti
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persiapan, proses, serta hasil dan tindak lanjut pengendalian dalam praktek kerja industri kompetensi keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran di SMK Muhammadiyah 2 Karanganyar. Jenis penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisa data menggunakan analisis model interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Persiapan pengendalian prakerin dilakukan dengan menetapkan 10 pembimbing sekolah kompetensi keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran oleh tim pokja prakerin dan menyiapkan fasilitas buku pedoman prakerin yang berisi jurnal kegiatan harian prakerin dan lembar monitoring. 2) Proses pengendalian dalam prakerin dilakukan dengan monitoring yang dilakukan oleh pembimbing sekolah ke tempat DUDI. Monitoring dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu, mengunjungi langsung ke tempat industri atau menggunakan komunikasi via telepon. 3) Hasil dan tindak lanjut pengendalian dalam prakerin dilakukan dengan pelaporan siswa prakerin, pelaporan pembimbing industri, dan pelaporan pembimbing sekolah. Kata kunci: kompetensi keahlian, pengendalian, praktek kerja industri.
{"title":"PENGENDALIAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI KOMPETENSI KEAHLIAN BISNIS DARING DAN PEMASARAN DI SMK","authors":"Murni Wijiastuti","doi":"10.23917/VARIDIKA.V32I2.13139","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/VARIDIKA.V32I2.13139","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persiapan, proses, serta hasil dan tindak lanjut pengendalian dalam praktek kerja industri kompetensi keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran di SMK Muhammadiyah 2 Karanganyar. Jenis penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisa data menggunakan analisis model interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Persiapan pengendalian prakerin dilakukan dengan menetapkan 10 pembimbing sekolah kompetensi keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran oleh tim pokja prakerin dan menyiapkan fasilitas buku pedoman prakerin yang berisi jurnal kegiatan harian prakerin dan lembar monitoring. 2) Proses pengendalian dalam prakerin dilakukan dengan monitoring yang dilakukan oleh pembimbing sekolah ke tempat DUDI. Monitoring dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu, mengunjungi langsung ke tempat industri atau menggunakan komunikasi via telepon. 3) Hasil dan tindak lanjut pengendalian dalam prakerin dilakukan dengan pelaporan siswa prakerin, pelaporan pembimbing industri, dan pelaporan pembimbing sekolah. Kata kunci: kompetensi keahlian, pengendalian, praktek kerja industri.","PeriodicalId":56249,"journal":{"name":"Jurnal Varidika","volume":"32 1","pages":"28-39"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48957618","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-29DOI: 10.23917/VARIDIKA.V32I2.13137
Pipin Prasetiyawati
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan iklim pembelajaran matematika di SMP Negeri 4 Surakarta yaitu iklim non fisik dan iklim fisik. Jenis penelitian ini kualitatif dengan pendekatan etnografi. Metode pengumpulan data dengan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data dengan metode alir. Hasil penelitian: Pertama, Iklim non fisik dalam pembelajaran matematika ditinjau dari keadaan psikologis menunjukkan antusiasme dan semangat dalam belajar. Pemberian penghargaan merupakan faktor dalam menumbuhkan semangat, antusiasme, dan kepuasan belajar. Kedua, Iklim non fisik dalam pembelajaran matematika ditinjau dari interaksi sosial, guru memberikan arahan yang jelas, perlakuan adil mendorong siswa nyaman dalam belajar. Ketiga, Iklim non fisik dalam pembelajaran matematika ditinjau dari interaksi sosial antar siswa terjalin dengan baik, kompak, saling mendukung, saling memahami dan tidak individualis. Keempat, Iklim fisik dalam pembelajaran matematika ditinjau dari kelengkapan sumber belajar, para siswa memanfaatkan sumber belajar dari buku perpustakaan maupun membeli secara mandiri. Kelima, Iklim fisik dari kelengkapan alat peraga yang digunakan masih sederhana terbatas pada alat peraga yang dibuat siswa. Keenam, Iklim fisik dari kondisi ruang kelas (keamanan dan kenyamanan), yang disediakan menciptakan iklim pembelajaran yang nyaman dan kondusif
{"title":"IKLIM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP","authors":"Pipin Prasetiyawati","doi":"10.23917/VARIDIKA.V32I2.13137","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/VARIDIKA.V32I2.13137","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan iklim pembelajaran matematika di SMP Negeri 4 Surakarta yaitu iklim non fisik dan iklim fisik. Jenis penelitian ini kualitatif dengan pendekatan etnografi. Metode pengumpulan data dengan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data dengan metode alir. Hasil penelitian: Pertama, Iklim non fisik dalam pembelajaran matematika ditinjau dari keadaan psikologis menunjukkan antusiasme dan semangat dalam belajar. Pemberian penghargaan merupakan faktor dalam menumbuhkan semangat, antusiasme, dan kepuasan belajar. Kedua, Iklim non fisik dalam pembelajaran matematika ditinjau dari interaksi sosial, guru memberikan arahan yang jelas, perlakuan adil mendorong siswa nyaman dalam belajar. Ketiga, Iklim non fisik dalam pembelajaran matematika ditinjau dari interaksi sosial antar siswa terjalin dengan baik, kompak, saling mendukung, saling memahami dan tidak individualis. Keempat, Iklim fisik dalam pembelajaran matematika ditinjau dari kelengkapan sumber belajar, para siswa memanfaatkan sumber belajar dari buku perpustakaan maupun membeli secara mandiri. Kelima, Iklim fisik dari kelengkapan alat peraga yang digunakan masih sederhana terbatas pada alat peraga yang dibuat siswa. Keenam, Iklim fisik dari kondisi ruang kelas (keamanan dan kenyamanan), yang disediakan menciptakan iklim pembelajaran yang nyaman dan kondusif","PeriodicalId":56249,"journal":{"name":"Jurnal Varidika","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42952589","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-29DOI: 10.23917/VARIDIKA.V32I2.13138
Mujibud dakwah
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi gaya kepemimpinan transformasional yang ditinjau dari : 1) Perenapan dimensi idealized influence, 2) penerapan dimensi inspirational motivation, 3) penerapan dimensi intelektual stimulation, 4) penerapan dimensi individualized consideration oleh kepala sekolah dalam memimpin SDIT Muhammadiyah Al Kautsar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Kepala sekolah menerapkan dimensi idealized influence ditunjukkan dari integritas mengelola visi dan misi, keteladan dalam menjalankan tugas dan kemampuan dalam menyelesaikan permasalahan, 2) Kepala sekolah menerapkan dimensi inspirational motivation ditunjukkan dari kemampuan dalam menjadi insiprasi bawahan dan kemampuan memberi motivasi bawahan, 3) Kepala sekolah menerapkan dimensi intelektual stimulation ditunjukkan dari kemampuan dalam menerapkan kepemimpinan kolektif dan kemampuan dalam memberikan tindakan nyata yang memicu munculnya ide atau gagasan baru dalam menyelesaikan permasalahan melalui pemberdayaan bawahan, 4) Kepala sekolah menerapkan dimensi individualized consideration ditunjukkan dari perilaku yang bersahabat, saling adanya kepercayaan, saling menghormati dan hubungan yang sangat hangat dalam kerja sama antara pemimpin dengan anggota kelompok dan kemampuan dalam memperhatikan kebutuhan bawahan/pengikut akan pengembangan karir.
本研究的目的是描述变革型领导风格的实施,其基础是:(1)呼吸理想化的影响维度,(2)应用励志动机维度,(3)应用智力刺激维度,(4)学校校长在领导SDIT Muhammadiyah Al Kautsar时应用个性化考虑维度。本研究采用了定性的方法和现象学的方法设计。研究表明:(1)主体应用了诚信管理愿景和使命、执行任务的能力和解决问题的能力所表现出的理想化影响力维度,3) 主体应用智力刺激维度,表现为运用集体领导的能力和采取实际行动的能力,在通过贫困解决问题时引发新的想法或想法,4)主体应用友好行为表现出的个性化考虑维度,领导者和团队成员之间相互信任、相互尊重,合作关系非常热烈,能够观察黑社会/追随者的职业发展需求。
{"title":"IMPLEMENTASI GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH SD IT","authors":"Mujibud dakwah","doi":"10.23917/VARIDIKA.V32I2.13138","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/VARIDIKA.V32I2.13138","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi gaya kepemimpinan transformasional yang ditinjau dari : 1) Perenapan dimensi idealized influence, 2) penerapan dimensi inspirational motivation, 3) penerapan dimensi intelektual stimulation, 4) penerapan dimensi individualized consideration oleh kepala sekolah dalam memimpin SDIT Muhammadiyah Al Kautsar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Kepala sekolah menerapkan dimensi idealized influence ditunjukkan dari integritas mengelola visi dan misi, keteladan dalam menjalankan tugas dan kemampuan dalam menyelesaikan permasalahan, 2) Kepala sekolah menerapkan dimensi inspirational motivation ditunjukkan dari kemampuan dalam menjadi insiprasi bawahan dan kemampuan memberi motivasi bawahan, 3) Kepala sekolah menerapkan dimensi intelektual stimulation ditunjukkan dari kemampuan dalam menerapkan kepemimpinan kolektif dan kemampuan dalam memberikan tindakan nyata yang memicu munculnya ide atau gagasan baru dalam menyelesaikan permasalahan melalui pemberdayaan bawahan, 4) Kepala sekolah menerapkan dimensi individualized consideration ditunjukkan dari perilaku yang bersahabat, saling adanya kepercayaan, saling menghormati dan hubungan yang sangat hangat dalam kerja sama antara pemimpin dengan anggota kelompok dan kemampuan dalam memperhatikan kebutuhan bawahan/pengikut akan pengembangan karir.","PeriodicalId":56249,"journal":{"name":"Jurnal Varidika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47162005","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-29DOI: 10.23917/VARIDIKA.V32I2.11880
S. Sumayah
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Parenting dalam Perspektif Al-Qur’an. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Pendekatan yang digunakan, dalam masalah ini didasarkan pada ajaran-ajaran Islam. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini deskriptif analitis yang memanfaatkan kajian kepustakaan dan mengkonsentrasikan perhatian pada sumber-sumber rujukan yang dihubungkan dengan topic yang dibahas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parenting dalam perspektif Al-Qur’an berlangsung selamanya. Parenting bersifat demokratis. Ibu dan ayah bekerja merawat anak-anaknya secara gotong royong. Parenting dimulai sejak kehamilan seorang ibu. Kedua orang tua diwajibkan memperhatikan anak-anaknya dari awal kehidupan anak-anak sampai masa hidup orang tua berakhir. Kedua orang tua harus mendukung kebutuhan fisik dan mental anak-anaknya sampai anak-anak cukup kuat untuk mandiri secara fisik dan mental. Dalam ajaran Islam, ada parenting sosial untuk anak-anak yatim. Orang Islam diwajibkan untuk merawat mereka.
{"title":"PARENTING IN THE QUR’ANIC PERSPECTIVE","authors":"S. Sumayah","doi":"10.23917/VARIDIKA.V32I2.11880","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/VARIDIKA.V32I2.11880","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Parenting dalam Perspektif Al-Qur’an. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Pendekatan yang digunakan, dalam masalah ini didasarkan pada ajaran-ajaran Islam. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini deskriptif analitis yang memanfaatkan kajian kepustakaan dan mengkonsentrasikan perhatian pada sumber-sumber rujukan yang dihubungkan dengan topic yang dibahas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parenting dalam perspektif Al-Qur’an berlangsung selamanya. Parenting bersifat demokratis. Ibu dan ayah bekerja merawat anak-anaknya secara gotong royong. Parenting dimulai sejak kehamilan seorang ibu. Kedua orang tua diwajibkan memperhatikan anak-anaknya dari awal kehidupan anak-anak sampai masa hidup orang tua berakhir. Kedua orang tua harus mendukung kebutuhan fisik dan mental anak-anaknya sampai anak-anak cukup kuat untuk mandiri secara fisik dan mental. Dalam ajaran Islam, ada parenting sosial untuk anak-anak yatim. Orang Islam diwajibkan untuk merawat mereka.","PeriodicalId":56249,"journal":{"name":"Jurnal Varidika","volume":"32 1","pages":"87-96"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49269028","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}