首页 > 最新文献

Jurnal Otorinolaringologi Kepala dan Leher Indonesia最新文献

英文 中文
Ototoksisitas akibat Penggunaan Cisplatin dan Pendekatan Otoprotektif untuk Pencegahannya 顺铂诱发的耳毒性及其预防方法
Pub Date : 2023-12-26 DOI: 10.25077/jokli.v2i1.36
Rizki Saputra, Rossy Rosalinda, Sukri Rahman, Gestina Aliska
Latar Belakang: Peningkatan secara statistik angka harapan hidup pasien kanker setelah diterapi membuat pemantauan efek samping jangka panjang kemoterapi sangat dibutuhkan. Cisplatin menjadi agen kemoterapi pilihan pada kanker kepala dan leher karna sifatnya yang sangat poten. Bertentangan dengan manfaat terapiutik tersebut, pemakaian cisplatin memiliki potensi masalah ototksik yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Tujuan: Untuk mengetahui dan memahami mekanisme ototoksisitas akibat penggunaan cisplatin dan upaya otoprotektif. Tinjauan Pustaka: Sebagai agen kemoterapi, cisplatin memiliki beberapa efek samping salah satunya bersifat ototoksik. Mekanisme ototoksik akibat cisplatin dihubungkan dengan pembentukan radikal bebas yang menyebabkan apoptosis pada sel rambut luar koklea dan jaringan penunjang di organ Corti. Pasien yang menerima pengobatan cisplatin harus dilakukan evaluasi fungsi pendengaran secara berkala. Sampai saat ini belum ada obat-obatan yang menjadi pilihan utama dalam upaya preventif ototoksik akibat cisplatin. Penggunaan obat golongan seperti N-asetilsistein, sodium tiosulfat, vitamin E, amifostin membuka harapan untuk pengembangan terapi preventif ototoksik. Kesimpulan: Efek samping ototoksik yang ditimbulkan merupakan salah satu masalah yang harus ditatalaksana. Monitoring pendengaran dibutuhkan untuk mendeteksi pemasalahan ini. Beberapa agen otoprotektif seperti antioksidan dan kortikosteroid dapat menjadi pilihan tatalaksana dalam upaya preventif. Pemberian agen otoprotektif secara sistemik dan intratimpani memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannya. Kata kunci: ototoksik, cisplatin, preventif, intratimpani
背景:据统计,癌症患者接受治疗后的预期寿命明显延长,因此有必要监测化疗的长期副作用。顺铂具有强效特性,是头颈部癌症的首选化疗药物。与这些治疗效果相反,使用顺铂可能会产生耳毒性问题,导致听力损失。研究目的确定并了解使用顺铂导致耳毒性的机制以及耳保护措施。文献综述:作为一种化疗药物,顺铂有多种副作用,其中之一就是耳毒性。顺铂导致耳毒性的机制与自由基的形成有关,自由基会导致耳蜗外毛细胞和柯蒂器官支持组织凋亡。接受顺铂治疗的患者应定期进行听力功能评估。迄今为止,还没有药物可作为预防顺铂引起的耳毒性的主要选择。N-乙酰半胱氨酸、硫代硫酸钠、维生素 E 和阿米福斯汀等药物的使用为开发耳毒性预防疗法带来了希望。结论耳毒性副作用是必须处理的问题之一。需要进行听力监测以发现这一问题。抗氧化剂和皮质类固醇等几种耳部保护剂可作为预防性治疗的一种选择。耳毒性药物的全身用药和鼓室内用药各有利弊。 关键词:耳毒性、顺铂、预防性、耳内给药
{"title":"Ototoksisitas akibat Penggunaan Cisplatin dan Pendekatan Otoprotektif untuk Pencegahannya","authors":"Rizki Saputra, Rossy Rosalinda, Sukri Rahman, Gestina Aliska","doi":"10.25077/jokli.v2i1.36","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jokli.v2i1.36","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Peningkatan secara statistik angka harapan hidup pasien kanker setelah diterapi membuat pemantauan efek samping jangka panjang kemoterapi sangat dibutuhkan. Cisplatin menjadi agen kemoterapi pilihan pada kanker kepala dan leher karna sifatnya yang sangat poten. Bertentangan dengan manfaat terapiutik tersebut, pemakaian cisplatin memiliki potensi masalah ototksik yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Tujuan: Untuk mengetahui dan memahami mekanisme ototoksisitas akibat penggunaan cisplatin dan upaya otoprotektif. Tinjauan Pustaka: Sebagai agen kemoterapi, cisplatin memiliki beberapa efek samping salah satunya bersifat ototoksik. Mekanisme ototoksik akibat cisplatin dihubungkan dengan pembentukan radikal bebas yang menyebabkan apoptosis pada sel rambut luar koklea dan jaringan penunjang di organ Corti. Pasien yang menerima pengobatan cisplatin harus dilakukan evaluasi fungsi pendengaran secara berkala. Sampai saat ini belum ada obat-obatan yang menjadi pilihan utama dalam upaya preventif ototoksik akibat cisplatin. Penggunaan obat golongan seperti N-asetilsistein, sodium tiosulfat, vitamin E, amifostin membuka harapan untuk pengembangan terapi preventif ototoksik. Kesimpulan: Efek samping ototoksik yang ditimbulkan merupakan salah satu masalah yang harus ditatalaksana. Monitoring pendengaran dibutuhkan untuk mendeteksi pemasalahan ini. Beberapa agen otoprotektif seperti antioksidan dan kortikosteroid dapat menjadi pilihan tatalaksana dalam upaya preventif. Pemberian agen otoprotektif secara sistemik dan intratimpani memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannya. Kata kunci: ototoksik, cisplatin, preventif, intratimpani","PeriodicalId":103527,"journal":{"name":"Jurnal Otorinolaringologi Kepala dan Leher Indonesia","volume":"48 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139155839","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Perbedaan Ekspresi Transforming Growth Factor Beta 1 antara Rinosinusitis Kronis dengan Polip dan Tanpa Polip 有息肉的慢性鼻炎与无息肉的慢性鼻炎之间转化生长因子 Beta 1 的表达差异
Pub Date : 2023-12-26 DOI: 10.25077/jokli.v1i1.23
Rahmadona Rahmadona, Bestari Jaka Budiman, Effy Huriyati, Hirowati Ali, Hafni Bachtiar
Latar belakang: Rinosinusitis kronis (RSK) merupakan inflamasi pada mukosa hidung dan sinus paranasal. Rinosinusitis kronis berdasarkan perbedaan ekspresi sitokin dan pola remodeling inflamasi dibedakan menjadi dua fenotipe, RSK dengan polip dan RSK tanpa polip. Transforming growth factor–?1 (TGF–?1) merupakan salah satu sitokin yang berperan pada remodeling jaringan.       Tujuan: Mengetahui ekspresi gen TGF–?1 pada RSK dengan polip dan RSK tanpa polip. Metode: Penelitian analitik komparatif menggunakan desain potong lintang (cross sectional comparative study) pada 12 responden RSK dengan polip dan 12 responden RSK tanpa polip. Sampel diambil saat operasi Bedah Sinus Endoskopi Fungsional (BSEF) pada jaringan polip dan mukosa sinus etmoid atau maksila. Semua sampel dilakukan pemeriksaan ekspresi gen dengan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Data dianalisis dengan SPSS, dikatakan bermakna jika p<0,05. Hasil: Ekspresi TGF-?1 pada RSK tanpa polip lebih tinggi (18,63±24,58) dibandingkan RSK dengan polip (2,82±4,02). Secara statistik perbedaan antara RSK polip dan RSK tanpa polip ini bermakna (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat peningkatan ekspresi TGF-?1 pada RSK tanpa polip yang bermakna secara statistik dibandingkan dengan RSK dengan polip.
背景:慢性鼻窦炎(RSK)是鼻粘膜和副鼻窦的炎症。根据细胞因子表达和炎症重塑模式的不同,慢性鼻窦炎可分为两种表型:有息肉的 RSK 和无息肉的 RSK。转化生长因子-?1(TGF-?1)是在组织重塑中发挥作用的细胞因子之一。 研究目的研究有息肉的 RSK 和无息肉的 RSK 中 TGF-?方法采用横断面比较研究设计,对 12 名息肉患者和 12 名无息肉患者进行比较分析研究。样本取自息肉组织和乙状窦或上颌窦粘膜的功能性内窥镜鼻窦手术(BSEF)。所有样本均采用实时聚合酶链反应(RT-PCR)方法检测基因表达。数据采用 SPSS 进行分析,P<0.05 为差异显著。结果无息肉的RSK中TGF-?1的表达量(18.63±24.58)高于有息肉的RSK(2.82±4.02)。有息肉的 RSK 与无息肉的 RSK 之间的差异有统计学意义(P<0.05)。结论与有息肉的 RSK 相比,无息肉的 RSK 中 TGF-?
{"title":"Perbedaan Ekspresi Transforming Growth Factor Beta 1 antara Rinosinusitis Kronis dengan Polip dan Tanpa Polip","authors":"Rahmadona Rahmadona, Bestari Jaka Budiman, Effy Huriyati, Hirowati Ali, Hafni Bachtiar","doi":"10.25077/jokli.v1i1.23","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jokli.v1i1.23","url":null,"abstract":"Latar belakang: Rinosinusitis kronis (RSK) merupakan inflamasi pada mukosa hidung dan sinus paranasal. Rinosinusitis kronis berdasarkan perbedaan ekspresi sitokin dan pola remodeling inflamasi dibedakan menjadi dua fenotipe, RSK dengan polip dan RSK tanpa polip. Transforming growth factor–?1 (TGF–?1) merupakan salah satu sitokin yang berperan pada remodeling jaringan.       Tujuan: Mengetahui ekspresi gen TGF–?1 pada RSK dengan polip dan RSK tanpa polip. Metode: Penelitian analitik komparatif menggunakan desain potong lintang (cross sectional comparative study) pada 12 responden RSK dengan polip dan 12 responden RSK tanpa polip. Sampel diambil saat operasi Bedah Sinus Endoskopi Fungsional (BSEF) pada jaringan polip dan mukosa sinus etmoid atau maksila. Semua sampel dilakukan pemeriksaan ekspresi gen dengan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Data dianalisis dengan SPSS, dikatakan bermakna jika p<0,05. Hasil: Ekspresi TGF-?1 pada RSK tanpa polip lebih tinggi (18,63±24,58) dibandingkan RSK dengan polip (2,82±4,02). Secara statistik perbedaan antara RSK polip dan RSK tanpa polip ini bermakna (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat peningkatan ekspresi TGF-?1 pada RSK tanpa polip yang bermakna secara statistik dibandingkan dengan RSK dengan polip.","PeriodicalId":103527,"journal":{"name":"Jurnal Otorinolaringologi Kepala dan Leher Indonesia","volume":"2 16","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139156716","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Peran Audiometri Tutur pada Otitis Media Supuratif Kronis 语音测听在慢性化脓性中耳炎中的作用
Pub Date : 2023-12-26 DOI: 10.25077/jokli.v1i1.8
Esmaralda Nurul Amany, Rossy Rosalinda, Jacky Munilson, Yan Edward
Latar Belakang: Otitis media supuratif kronis adalah infeksi pada telinga tengah berkepanjangan yang ditandai dengan adanya sekret telinga dan perforasi membran timpani yang menetap dengan masalah utama yaitu gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran akibat otitis media supuratif kronis dapat mengganggu perkembangan bahasa, kemampuan komunikasi dan menurunkan kualitas hidup. Pemeriksaan audiometri nada murni merupakan pemeriksaan pendengaran yang rutin dilakukan, tetapi dengan audiometri tutur dapat menilai kemampuan komunikasi pada pasien otitis media supuratif kronis. Tujuan : Mengetahui dan memahami peran pemeriksaan audiometri tutur pada pada pasien otitis media supuratif kronis. Tinjauan Pustaka: Pasien dengan otitis media supuratif kronis biasanya memiliki gambaran audiogram gangguan pendengaran konduktif, namun bisa juga terjadi gangguan pendengaran sensorineural. Audiometri tutur berguna untuk menilai kemampuan komunikasi dan memungkinkan penilaian aspek konduksi dan sensoris pada organ pendengaran serta memberikan gambaran fungsi pendengaran sentral. Pada pasien otitis media supuratif kronis dapat ditemukan gangguan pemahaman percakapan yang tidak dapat digambarkan oleh pemeriksaan audiometri nada murni. Kesimpulan : Otitis media supuratif kronis dapat menyebabkan gangguan pendengaran yang mempengaruhi aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup seseorang. Pemeriksaan audiometri tutur penting dilakukan pada pasien otitis media supuratif kronis karena dapat mengevaluasi pendengaran dengan menilai kemampuan komunikasi, menilai prognosis terapi, dan rehabilitasi setelah dilakukan tindakan operatif. Kata kunci : Audiometri nada murni, audiometri tutur, otitis media supuratif kronis
背景:慢性化脓性中耳炎是一种病程较长的中耳炎,主要表现为持续性耳流脓和鼓膜穿孔,听力损失是主要问题。慢性化脓性中耳炎导致的听力损失会影响语言发育和沟通能力,降低生活质量。纯音测听是一项常规听力检查,但言语测听可评估慢性化脓性中耳炎患者的沟通能力。目的了解并理解言语测听在慢性化脓性中耳炎患者中的作用。文献综述:慢性化脓性中耳炎患者的听力图通常表现为传导性听力损失,但也可能出现感音神经性听力损失。言语测听有助于评估沟通能力,可以评估听觉器官的传导和感觉方面,并提供中枢听觉功能的图像。对于慢性化脓性中耳炎患者,纯音测听检查无法描述其对谈话的理解能力。结论慢性化脓性中耳炎可导致听力损失,影响日常活动和生活质量。言语测听检查对慢性化脓性中耳炎患者非常重要,因为它可以通过评估沟通能力、评估治疗预后和术后康复来评估听力。 关键词纯音测听、言语测听、慢性化脓性中耳炎
{"title":"Peran Audiometri Tutur pada Otitis Media Supuratif Kronis","authors":"Esmaralda Nurul Amany, Rossy Rosalinda, Jacky Munilson, Yan Edward","doi":"10.25077/jokli.v1i1.8","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jokli.v1i1.8","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Otitis media supuratif kronis adalah infeksi pada telinga tengah berkepanjangan yang ditandai dengan adanya sekret telinga dan perforasi membran timpani yang menetap dengan masalah utama yaitu gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran akibat otitis media supuratif kronis dapat mengganggu perkembangan bahasa, kemampuan komunikasi dan menurunkan kualitas hidup. Pemeriksaan audiometri nada murni merupakan pemeriksaan pendengaran yang rutin dilakukan, tetapi dengan audiometri tutur dapat menilai kemampuan komunikasi pada pasien otitis media supuratif kronis. Tujuan : Mengetahui dan memahami peran pemeriksaan audiometri tutur pada pada pasien otitis media supuratif kronis. Tinjauan Pustaka: Pasien dengan otitis media supuratif kronis biasanya memiliki gambaran audiogram gangguan pendengaran konduktif, namun bisa juga terjadi gangguan pendengaran sensorineural. Audiometri tutur berguna untuk menilai kemampuan komunikasi dan memungkinkan penilaian aspek konduksi dan sensoris pada organ pendengaran serta memberikan gambaran fungsi pendengaran sentral. Pada pasien otitis media supuratif kronis dapat ditemukan gangguan pemahaman percakapan yang tidak dapat digambarkan oleh pemeriksaan audiometri nada murni. Kesimpulan : Otitis media supuratif kronis dapat menyebabkan gangguan pendengaran yang mempengaruhi aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup seseorang. Pemeriksaan audiometri tutur penting dilakukan pada pasien otitis media supuratif kronis karena dapat mengevaluasi pendengaran dengan menilai kemampuan komunikasi, menilai prognosis terapi, dan rehabilitasi setelah dilakukan tindakan operatif. Kata kunci : Audiometri nada murni, audiometri tutur, otitis media supuratif kronis","PeriodicalId":103527,"journal":{"name":"Jurnal Otorinolaringologi Kepala dan Leher Indonesia","volume":"27 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139157041","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Perbedaan Alel Human Leucocyte Antigen A*02 antara Pasien Karsinoma Nasofaring dengan Kontrol pada Etnik Minangkabau 遗传性白血病抗原A*02病患者鼻癌与少数民族控制之间的差异
Pub Date : 2022-07-30 DOI: 10.25077/jokli.v1i1.20
Debby Apri Grecwin, Sukri Rahman, Al Hafiz, Eti Yerizel, Hafni Bachtiar
Pendahuluan: Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas yang berasal dari sel epitel nasofaring dengan pola epidemiologi yang unik. Etiologi keganasan ini merupakan interaksi kompleks antara faktor genetik, infeksi laten virus Epstein-Barr (VEB) dan paparan terhadap karsinogen lingkungan. Secara genetik, terdapat gen human leucocyte antigen (HLA) yang berperan pada patogenesis KNF. Gen ini dikelompokkan menjadi kelas I dan kelas II yang bersifat sangat polimorfik. Kerentanan genetik terhadap KNF pada populasi dengan risiko tinggi berhubungan dengan gen HLA kelas I. Beberapa penelitian menyatakan bahwa alel HLA-A*02 berhubungan dengan kejadian KNF. Tujuan: Mengetahui perbedaan alel HLA-A*02 antara pasien KNF dengan kontrol pada etnik Minangkabau. Metode: Penelitian analitik dengan menggunakan disain potong lintang dilakukan terhadap 16 pasien KNF etnik Minangkabau dan 16 orang sehat etnik Minangkabau sebagai kontrol. Pemeriksaan molekuler dilakukan pada responden untuk melihat ekspresi HLA-A*02 dengan metode polymerase chain reaction-sequence spesific primer(PCR-SSP). Data dianalisis secara statistik dengan program komputer dan dinyatakan bermakna jika p < 0,05. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan 6 orang pasien KNF dan 3 orang kontrol dengan HLA-A*02 positif. Secara statistik tidak didapatkan perbedaan yang bermakna alel HLA-A*02 antara pasien KNF dengan kontrol pada etnik Minangkabau. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan alel HLA-A*02 antara pasien KNF dengan kontrol etnik Minangkabau.
引言:nasofaring癌(KNF)是来自nasofaring上皮细胞的恶性肿瘤流行病学模式是独一无二的。病因学残暴是潜在的遗传因素之间的复杂互动,感染病毒(VEB)和环境接触致癌物。人类基因的基因,有leucocyte抗原(HLA) KNF发病的作用。这种基因分为I和II的年级多态含量很高。人口对KNF基因脆弱性与HLA基因有关的风险高一级。一些研究指出,等位基因HLA-A * 02 KNF事件有关。目的:了解不同等位基因HLA-A * 02 KNF病人和种族控制在米南卡保人之间有联系。分析方法:研究用切北纬16犯下种族KNF米南卡保人病人设计和控制16米南卡保人作为种族健康的人。分子进行检查的受访者看到HLA-A * 02表情的初级polymerase链reaction-sequence一部分(PCR-SSP)的方法。据统计数据分析,计算机程序和表达的意义如果p < 0。05。6:在这项研究结果得到病人KNF和HLA-A * 02积极3人控制。在统计学上没有获得有意义的不同等位基因HLA-A * 02 KNF病人和种族控制在米南卡保人之间有联系。结论:并没有出现等位基因HLA-A * 02区别KNF米南卡保人民族控制的病人。
{"title":"Perbedaan Alel Human Leucocyte Antigen A*02 antara Pasien Karsinoma Nasofaring dengan Kontrol pada Etnik Minangkabau","authors":"Debby Apri Grecwin, Sukri Rahman, Al Hafiz, Eti Yerizel, Hafni Bachtiar","doi":"10.25077/jokli.v1i1.20","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jokli.v1i1.20","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas yang berasal dari sel epitel nasofaring dengan pola epidemiologi yang unik. Etiologi keganasan ini merupakan interaksi kompleks antara faktor genetik, infeksi laten virus Epstein-Barr (VEB) dan paparan terhadap karsinogen lingkungan. Secara genetik, terdapat gen human leucocyte antigen (HLA) yang berperan pada patogenesis KNF. Gen ini dikelompokkan menjadi kelas I dan kelas II yang bersifat sangat polimorfik. Kerentanan genetik terhadap KNF pada populasi dengan risiko tinggi berhubungan dengan gen HLA kelas I. Beberapa penelitian menyatakan bahwa alel HLA-A*02 berhubungan dengan kejadian KNF. Tujuan: Mengetahui perbedaan alel HLA-A*02 antara pasien KNF dengan kontrol pada etnik Minangkabau. Metode: Penelitian analitik dengan menggunakan disain potong lintang dilakukan terhadap 16 pasien KNF etnik Minangkabau dan 16 orang sehat etnik Minangkabau sebagai kontrol. Pemeriksaan molekuler dilakukan pada responden untuk melihat ekspresi HLA-A*02 dengan metode polymerase chain reaction-sequence spesific primer(PCR-SSP). Data dianalisis secara statistik dengan program komputer dan dinyatakan bermakna jika p < 0,05. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan 6 orang pasien KNF dan 3 orang kontrol dengan HLA-A*02 positif. Secara statistik tidak didapatkan perbedaan yang bermakna alel HLA-A*02 antara pasien KNF dengan kontrol pada etnik Minangkabau. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan alel HLA-A*02 antara pasien KNF dengan kontrol etnik Minangkabau.","PeriodicalId":103527,"journal":{"name":"Jurnal Otorinolaringologi Kepala dan Leher Indonesia","volume":"2014 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127486706","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Gambaran Hasil Biopsi Aspirasi Jarum Halus Massa Di Leher pada Pasien RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2019-2020 这是2008年至2020年病人贾米尔·巴特(Djamil荒原)脖子上的一根质量细针的活检结果
Pub Date : 2022-07-30 DOI: 10.25077/jokli.v1i1.28
M. Farhan, Sukri Rahman, Aswiyanti Asri
Pendahuluan: Massa di leher merupakan salah satu permasalahan kesehatan di seluruh dunia. Massa di leher dapat dijumpai di semua kelompok umur mulai dari anak anak hingga dewasa yang dapat berasal dari kelenjar getah bening, kelenjar tiroid, kelenjar saliva dan lain-lain. Salah satu metode diagnostik yang sangat  bermanfaat untuk mengevaluasi dan menegakkan diagnosis massa di leher  adalah pemeriksaan biopsy aspirasi jarum halus (BAJAH). Pemeriksaan  BAJAH sederhana, akurat, cepat, dan ekonomis. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode total  sampling dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi hasil BAJAH massa di leher pada pasien RSUP Dr. M. Djamil Padang periode 2019 – 2020.  Hasil: Dari hasil penelitian ini jumlah sampel adalah 229 sampel. Hasil  penelitian ini didapatkan massa di leher paling banyak terjadi pada usia >40  tahun yaitu 110 kasus (48%) dan lebih banyak terjadi pada laki-laki yaitu  131 kasus (57,2%). Massa di leher paling banyak berasal dari kelenjar getah  bening yaitu sebanyak 170 kasus (74,2%), kemudian tiroid sebanyak 36  kasus (15,7%), kelenjar liur 14 kasus (6,3%), dan lain-lain 9 kasus (4,1%). Massa di leher paling banyak ditemukan pada lokasi anterior leher yaitu  sebanyak 218 kasus (95,2%) dan berupa massa soliter 161 kasus (70,3%).  Etiologi massa di leher yang paling banyak ditemukan merupakan infeksi/inflamasi 119 kasus (49,8%), neoplasma ganas 77 kasus (33,6%), dan neoplasma jinak yaitu 33 kasus (16,6%). Jenis sitopatologi massa di leher yang paling banyak ditemukan yaitu limfadenitis granulomatosa yaitu  sebanyak 47 kasus (20,5%). Kesimpulan: Sehingga pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa massa di leher paling banyak terjadi berasal dari kelenjar getah bening dengan jenis sitopatologi terbanyak adalah limfadenitis granulomatosa. 
引言:颈部的质量是世界范围内的一个健康问题。颈部的质量可以在从儿童到成人的所有年龄段中找到,这些年龄段可以来自淋巴腺、甲状腺、saliva和其他器官。对评估和维护颈部大众诊断的一种非常有用的诊断方法是对细针的biopsy抱负(BAJAH)进行检查。BAJAH审查简单、准确、快速、经济。方法:本研究是一种描述性的研究,采用总抽样法,以确定2000 - 2020年住院病人贾米尔巴东脖子上肿块的频率分布。结果:本研究的样本总数为229个。这项研究发现,颈部肌肉质量最常见的病例是110例(48%),而男性病例更多的是131例(57.2%)。颈部的大部分物质来自于170例(74.2%)、36例甲状腺(157%)、14例唾液腺(6.3%)和9例(4.1%)。颈部前部位最常见的质量是218例(95.2%)和161例独居质量(70.3%)。颈部最常见的人群病因是感染119例(49.8%)、恶性新血浆77例(33.6%)和良性新血浆33例(16.6%)。颈部最常见的人群细胞质类型是粒状淋巴炎,共47例(20.5%)。结论:因此,在这项研究中可以得出结论,最常见的颈部物质来自淋巴结,细胞质种类最多的淋巴瘤是色素性淋巴炎。
{"title":"Gambaran Hasil Biopsi Aspirasi Jarum Halus Massa Di Leher pada Pasien RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2019-2020","authors":"M. Farhan, Sukri Rahman, Aswiyanti Asri","doi":"10.25077/jokli.v1i1.28","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jokli.v1i1.28","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Massa di leher merupakan salah satu permasalahan kesehatan di seluruh dunia. Massa di leher dapat dijumpai di semua kelompok umur mulai dari anak anak hingga dewasa yang dapat berasal dari kelenjar getah bening, kelenjar tiroid, kelenjar saliva dan lain-lain. Salah satu metode diagnostik yang sangat  bermanfaat untuk mengevaluasi dan menegakkan diagnosis massa di leher  adalah pemeriksaan biopsy aspirasi jarum halus (BAJAH). Pemeriksaan  BAJAH sederhana, akurat, cepat, dan ekonomis. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode total  sampling dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi hasil BAJAH massa di leher pada pasien RSUP Dr. M. Djamil Padang periode 2019 – 2020.  Hasil: Dari hasil penelitian ini jumlah sampel adalah 229 sampel. Hasil  penelitian ini didapatkan massa di leher paling banyak terjadi pada usia >40  tahun yaitu 110 kasus (48%) dan lebih banyak terjadi pada laki-laki yaitu  131 kasus (57,2%). Massa di leher paling banyak berasal dari kelenjar getah  bening yaitu sebanyak 170 kasus (74,2%), kemudian tiroid sebanyak 36  kasus (15,7%), kelenjar liur 14 kasus (6,3%), dan lain-lain 9 kasus (4,1%). Massa di leher paling banyak ditemukan pada lokasi anterior leher yaitu  sebanyak 218 kasus (95,2%) dan berupa massa soliter 161 kasus (70,3%).  Etiologi massa di leher yang paling banyak ditemukan merupakan infeksi/inflamasi 119 kasus (49,8%), neoplasma ganas 77 kasus (33,6%), dan neoplasma jinak yaitu 33 kasus (16,6%). Jenis sitopatologi massa di leher yang paling banyak ditemukan yaitu limfadenitis granulomatosa yaitu  sebanyak 47 kasus (20,5%). Kesimpulan: Sehingga pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa massa di leher paling banyak terjadi berasal dari kelenjar getah bening dengan jenis sitopatologi terbanyak adalah limfadenitis granulomatosa.\u0000 ","PeriodicalId":103527,"journal":{"name":"Jurnal Otorinolaringologi Kepala dan Leher Indonesia","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131205985","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hubungan Penurunan Berat Badan dengan Tuba Eustachius Patulous pada Pasien Karsinoma Saluran Cerna di RSUP dr. M. Djamil Padang 贾米尔·巴特的草甘膦酸输卵管癌患者患有白血病
Pub Date : 2019-01-09 DOI: 10.25077/jokli.v1i1.24
Elfianto Elfianto
Latar Belakang: Tuba Eustachius patulous (TEP) merupakan suatu keadaan dimana saluran tuba Eustachius (TE) terbuka terus menerus. Terdapat beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab TEP, salah satunya adalah penurunan bantalan lemak Ostmann’s sekitar TE akibat penurunan berat badan drastis yang dapat terjadi pada pasien karsinoma saluran cerna. Diagnosis TEP ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik berupa otoskopi serta pemeriksaan penunjang nasoendoskopi, timpanometri dan tes fungsi tuba. Tujuan: Mengetahui hubungan penurunan berat badan dengan TEP pada pasien karsinoma saluran cerna. Metode: Penelitian dilakukan secara analitik dengan metode potong lintang (cross sectional). Sampel penelitian adalah 24 pasien karsinoma saluran cerna yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penurunan berat badan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu ?15 kg dan >15 kg. Semua data penelitian dilakukan uji perbandingan non parametrik Pearson Chi-Square. Hasil: Dari 24 sampel, didapatkan 1 pasien TEP bilateral dan 1 pasien TEP sinistra. Kedua sampel mengalami penurunan berat badan >15 kg. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan penurunan berat badan dengan TEP pada pasien karsinoma saluran cerna secara statistik. 
背景:输卵管(TEP)是指输卵管一直开放的情况。有几个因素被认为是TEP的原因,其中之一是TEP诊断是基于anamnesis、自体检查和输卵管支持、输卵管和输卵管功能测试等因素制定的。目的:确定与TEP患者癌后通道癌的关系。方法:研究是通过横断线方法进行的分析。研究样本是24名符合符合包容和排斥标准的cerna通道癌患者。减肥分为两组:15公斤和>15公斤。皮尔森·奇广场的非parametig比较。结果:在24个样本中,有1名双边TEP患者和1名sinistra患者。两个样本都减肥了15公斤。结论:从统计学上讲,与cerna通道癌患者的体重减轻没有关系。
{"title":"Hubungan Penurunan Berat Badan dengan Tuba Eustachius Patulous pada Pasien Karsinoma Saluran Cerna di RSUP dr. M. Djamil Padang","authors":"Elfianto Elfianto","doi":"10.25077/jokli.v1i1.24","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/jokli.v1i1.24","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Tuba Eustachius patulous (TEP) merupakan suatu keadaan dimana saluran tuba Eustachius (TE) terbuka terus menerus. Terdapat beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab TEP, salah satunya adalah penurunan bantalan lemak Ostmann’s sekitar TE akibat penurunan berat badan drastis yang dapat terjadi pada pasien karsinoma saluran cerna. Diagnosis TEP ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik berupa otoskopi serta pemeriksaan penunjang nasoendoskopi, timpanometri dan tes fungsi tuba. Tujuan: Mengetahui hubungan penurunan berat badan dengan TEP pada pasien karsinoma saluran cerna. Metode: Penelitian dilakukan secara analitik dengan metode potong lintang (cross sectional). Sampel penelitian adalah 24 pasien karsinoma saluran cerna yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penurunan berat badan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu ?15 kg dan >15 kg. Semua data penelitian dilakukan uji perbandingan non parametrik Pearson Chi-Square. Hasil: Dari 24 sampel, didapatkan 1 pasien TEP bilateral dan 1 pasien TEP sinistra. Kedua sampel mengalami penurunan berat badan >15 kg. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan penurunan berat badan dengan TEP pada pasien karsinoma saluran cerna secara statistik.\u0000 ","PeriodicalId":103527,"journal":{"name":"Jurnal Otorinolaringologi Kepala dan Leher Indonesia","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123270835","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Jurnal Otorinolaringologi Kepala dan Leher Indonesia
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1