首页 > 最新文献

Jurnal Missio Cristo最新文献

英文 中文
Konsep Selibat Pada Masa Intertestamental Dan Tinjauan Teologis Terhadap Selibat Gereja Katolik 圣职和神学上对天主教独身的概念
Pub Date : 2022-06-04 DOI: 10.58456/jmc.v5i1.22
Thomas Bedjo Oetomo, Ivan Kurniawan Waruwu
The church is the body of Christ and Christ is the head of the church. This metaphor of the relationship between the church and Christ, intends to illustrate that the dynamics of church life must be centered on Christ. The church must not put church rules beyond the Bible which is the word of Jesus Christ. The establishment of certain spiritual principles must not undermine other spiritual principles. Celibacy is one of the efforts to uphold the principle of chastity and chastity in fulfilling the calling of service. But if celibacy becomes a law for the ordination of a clergyman, then it can undermine the spiritual principle of building a sacred and lasting home. In the Catholic Church, celibacy is following or practicing what is written in the Bible. But to produce proper application, accurate interpretation is needed. Pay attention to the literal, grammatical, historical, and contextual meaning. Thus, the church can find the meaning intended by the author of the book, not an assumption, whose truth is very subjective. Abstrak Bahasa Indonesia Gereja adalah tubuh Kristus dan Kristus adalah kepala gereja. Metafora relasi antara gereja dengan Kristus ini, hendak menggambarkan bahwa dinamika kehidupan gereja harus berpusat pada Kristus. Gereja tidak boleh meletakkan aturan gereja melampaui Alkitab yang adalah firman Yesus Kristus. Penegakkan prinsip rohani tertentu tidak boleh merusak prinsip rohani yang lain. Selibat adalah salah satu usaha untuk menegakkan prinsip kesucian dan kemurnia dalam memenuhi panggilan pelayanan. Namun jika selibat menjadi suatu undang-undang pentahbisan seorang rohaniwan, maka hal tersebut dapat merusak prinsip rohani membangun rumah tangga yang sakral dan langgeng. Dalam kalangan Gereja Katolik, selibat adalah meneledani atau mempraktekkan apa yang tertulis dalam Alkitab. Tetapi untuk menghasilkan penerapan yang tepat, dibutuhkan interpretasi yang akurat. Memperhatikan arti literalnya, gramatikal, historikalnya, dan kontekstualnya. Dengan demikian, gereja dapat menemukan arti yang dimaksud penulis kitab, bukan sebuah dugaan, yang kebenarannya sangat subyektif.
教会是基督的身体,基督是教会的头。这个教会与基督关系的比喻,旨在说明教会生活的动力必须以基督为中心。教会不能把教会的规则置于圣经之外,因为圣经是耶稣基督的话。某些精神原则的建立不能破坏其他精神原则。独身是维护贞洁原则的一种努力,贞洁是履行服务使命的一种努力。但是,如果独身成为神职人员任命的法律,那么它就会破坏建立一个神圣而持久的家庭的精神原则。在天主教会,独身是遵循或实践圣经中所写的。但要产生正确的应用,就需要准确的解释。注意字面意义、语法意义、历史意义和语境意义。因此,教会可以找到这本书的作者想要的意思,而不是假设,其真实性是非常主观的。【摘要】印尼语Gereja adalah tubuh Kristus dan Kristus adalah kepala Gereja。元forfora relasi antara gereja dengan kristini, handak menggambarkan bahwa dinamika kehidupan gereja harus berpusat padkristini。我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,克里斯特斯。Penegakkan princsip rohani tertentu, bolek merusak princsip rohani yang lain。他说:“我的祖国祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国。”Namun jika selibat menjadi suatu undang undang pentahbisan seorang rohaniwan, maka hal teresbut dapat merusak princsip rohani membangun rumah tangga yang sakral dan langgeng。Dalam kalangan Gereja Katolik, selibat adalah meneledani atau mempraktekkan apya Dalam Alkitab。Tetapi untuk menghasilkan penerapan yang tepat, dibutuhkan interpretasi yang akurat。语言艺术包括文字艺术、语法艺术、历史艺术和语言艺术。Dengan demikian, gereja dapat menemukan arti yang dimaksud penulis kitab, bukan sebuah dugaan, yang kebenarannya sangat subyektif。
{"title":"Konsep Selibat Pada Masa Intertestamental Dan Tinjauan Teologis Terhadap Selibat Gereja Katolik","authors":"Thomas Bedjo Oetomo, Ivan Kurniawan Waruwu","doi":"10.58456/jmc.v5i1.22","DOIUrl":"https://doi.org/10.58456/jmc.v5i1.22","url":null,"abstract":"The church is the body of Christ and Christ is the head of the church. This metaphor of the relationship between the church and Christ, intends to illustrate that the dynamics of church life must be centered on Christ. The church must not put church rules beyond the Bible which is the word of Jesus Christ. The establishment of certain spiritual principles must not undermine other spiritual principles. Celibacy is one of the efforts to uphold the principle of chastity and chastity in fulfilling the calling of service. But if celibacy becomes a law for the ordination of a clergyman, then it can undermine the spiritual principle of building a sacred and lasting home. In the Catholic Church, celibacy is following or practicing what is written in the Bible. But to produce proper application, accurate interpretation is needed. Pay attention to the literal, grammatical, historical, and contextual meaning. Thus, the church can find the meaning intended by the author of the book, not an assumption, whose truth is very subjective. Abstrak Bahasa Indonesia Gereja adalah tubuh Kristus dan Kristus adalah kepala gereja. Metafora relasi antara gereja dengan Kristus ini, hendak menggambarkan bahwa dinamika kehidupan gereja harus berpusat pada Kristus. Gereja tidak boleh meletakkan aturan gereja melampaui Alkitab yang adalah firman Yesus Kristus. Penegakkan prinsip rohani tertentu tidak boleh merusak prinsip rohani yang lain. Selibat adalah salah satu usaha untuk menegakkan prinsip kesucian dan kemurnia dalam memenuhi panggilan pelayanan. Namun jika selibat menjadi suatu undang-undang pentahbisan seorang rohaniwan, maka hal tersebut dapat merusak prinsip rohani membangun rumah tangga yang sakral dan langgeng. Dalam kalangan Gereja Katolik, selibat adalah meneledani atau mempraktekkan apa yang tertulis dalam Alkitab. Tetapi untuk menghasilkan penerapan yang tepat, dibutuhkan interpretasi yang akurat. Memperhatikan arti literalnya, gramatikal, historikalnya, dan kontekstualnya. Dengan demikian, gereja dapat menemukan arti yang dimaksud penulis kitab, bukan sebuah dugaan, yang kebenarannya sangat subyektif.","PeriodicalId":106629,"journal":{"name":"Jurnal Missio Cristo","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132691193","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kerajaan Seribu Tahun Dalam Perspektif Kaum Injili 从福音派的角度来看,这是千年帝国
Pub Date : 2022-04-28 DOI: 10.58456/missiocristo.v5i1.25
Julitinus Harefa, Meniati Hia
In the Millennial Era, some Christian theologians have forgotten and abandoned the doctrine of the Millennial Kingdom which in fact was inherited from the early church fathers. Even more, narrowed and sharper differences are caused by this doctrine, thus creating suspicion among the people through hypocritical Bible texts for self-justification. The presence of this scientific work aims to find out again the main points of truth contained in the Thousand Years doctrine written in God's Word. Whether the Millennium Kingdom is an event that will occur in the future or is currently taking place. In hermeneutic language, whether this Millennial Kingdom is literal (literal) or figurative (figuratively). Therefore, to restore the interest of Christian theologians regarding the attitude towards the Millennial doctrine, a comparative study of the three Millennials is needed which will be presented in the following discussion. For the approach to this study, the author uses library research methods. These efforts will provide an overview for readers to determine how to determine which one is closest to and in accordance with Bible truth. Abstrak Bahasa Indonesia  Di Era-millenial beberapa teolog Kristen telah melupakan dan meninggalkan doktrin tentang Kerajaan Seribu Tahun yang notabene warisan dari para Bapa-bapa gereja mula-mula. Bahkan semakin mengerucut dan tajam perbedaan yang ditimbulkan oleh doktrin ini, sehingga menciptakan suasana mencurigai diantara umat dengan memunafikkan teks-teks Alkitab demi pembenaran diri. Kehadiran karya ilmiah ini bermaksud untuk merenungkan kembali pokok-pokok kebenaran yang terkandung dalam doktrin Kerajaan Seribu Tahun yang dituliskan dalam Firman Tuhan. Apakah Kerajaan Seribu Tahun merupakan peristiwa yang terjadi diwaktu yang akan datang atau sedang berlangsung. Dalam bahasa hermeneutiknya, apakah Kerajaan Seribu Tahun ditafsirkan secara harafiah (literal) atau Figuratif (kiasan). Oleh sebab itu, untuk mengembalikan minat para teolog Kristen terkait pengambilan sikap yang tepat pada doktin Millenial dibutuhkan studi perbandigan diantara ketiga paham Millenial yang akan dipaparkan pada pembahasan berikutnya. Untuk pendekatan pada kajian ini penulis menggunakan metode penelitian literatur. Upaya tersebut akan memberikan gambaran kepada para pembaca untuk menentukan sikap doktrin mana yang paling mendekati dan sesuai dengan kebenaran Alkitab.  
在千禧年时代,一些基督教神学家已经忘记并放弃了千禧年王国的教义,实际上这是从早期教父那里继承来的。更有甚者,这种教义造成了狭隘和尖锐的分歧,从而通过伪善的圣经文本来为自己辩护,从而在人们之间产生怀疑。这本科学著作的目的是再次发现上帝话语中记载的千年教义所包含的真理要点。千年王国是将来发生的事件还是正在发生的事件。在解释学的语言中,这个千年王国是字面的(字面的)还是比喻的(比喻的)。因此,为了恢复基督教神学家对千禧年教义态度的兴趣,需要对三个千禧年进行比较研究,这将在以下讨论中提出。对于本研究的方法,笔者采用了图书馆研究的方法。这些努力将为读者提供一个概述,以确定如何确定哪一个是最接近和符合圣经真理的。【摘要】印尼语Di era - millennial beberapa地质学Kristen telah melupakan dan meninggalkan doktrin tentang Kerajaan Seribu Tahun yang notabene warisan dari para Bapa-bapa gereja mula-mula。bakakan semakin mengerucut dan tajam perbedaan yang ditimbulkan oleh doktrin ini, seinga menciptakan suasana menculigai diantara umengan memunafikkan teks-teks Alkitab demi pembenaran diri。Kehadiran karya ilmiah ini bermaksud untuk merenunkan kembali -pokok - bokok kebenaran yang terkandung dalam doktrin Kerajaan Seribu Tahun yang dituliskan dalam Firman Tuhan。Apakah Kerajaan Seribu Tahun merupakan peristiwa yang terjadi diwaktu yang akan datang atauseang berlangsung。Dalam bahasa hermeneutiknya, apakah Kerajaan Seribu Tahun ditafsirkan secara harafiah(字面)atau figatif (kiasan)。Oleh sebab itu, untuk mengbaalikan minat para地质学家Kristen terkait pengambilan sikap yang tepat paada doktin千禧dibutuhkan研究perbandigan diantara ketiga paham千禧yang akan dipaparkan paada pembahasan berikutnya。Untuk pendekatan pada kajian ini penulis menggunakan metode penelitian文献。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。
{"title":"Kerajaan Seribu Tahun Dalam Perspektif Kaum Injili","authors":"Julitinus Harefa, Meniati Hia","doi":"10.58456/missiocristo.v5i1.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.58456/missiocristo.v5i1.25","url":null,"abstract":"In the Millennial Era, some Christian theologians have forgotten and abandoned the doctrine of the Millennial Kingdom which in fact was inherited from the early church fathers. Even more, narrowed and sharper differences are caused by this doctrine, thus creating suspicion among the people through hypocritical Bible texts for self-justification. The presence of this scientific work aims to find out again the main points of truth contained in the Thousand Years doctrine written in God's Word. Whether the Millennium Kingdom is an event that will occur in the future or is currently taking place. In hermeneutic language, whether this Millennial Kingdom is literal (literal) or figurative (figuratively). Therefore, to restore the interest of Christian theologians regarding the attitude towards the Millennial doctrine, a comparative study of the three Millennials is needed which will be presented in the following discussion. For the approach to this study, the author uses library research methods. These efforts will provide an overview for readers to determine how to determine which one is closest to and in accordance with Bible truth. \u0000Abstrak Bahasa Indonesia  \u0000Di Era-millenial beberapa teolog Kristen telah melupakan dan meninggalkan doktrin tentang Kerajaan Seribu Tahun yang notabene warisan dari para Bapa-bapa gereja mula-mula. Bahkan semakin mengerucut dan tajam perbedaan yang ditimbulkan oleh doktrin ini, sehingga menciptakan suasana mencurigai diantara umat dengan memunafikkan teks-teks Alkitab demi pembenaran diri. Kehadiran karya ilmiah ini bermaksud untuk merenungkan kembali pokok-pokok kebenaran yang terkandung dalam doktrin Kerajaan Seribu Tahun yang dituliskan dalam Firman Tuhan. Apakah Kerajaan Seribu Tahun merupakan peristiwa yang terjadi diwaktu yang akan datang atau sedang berlangsung. Dalam bahasa hermeneutiknya, apakah Kerajaan Seribu Tahun ditafsirkan secara harafiah (literal) atau Figuratif (kiasan). Oleh sebab itu, untuk mengembalikan minat para teolog Kristen terkait pengambilan sikap yang tepat pada doktin Millenial dibutuhkan studi perbandigan diantara ketiga paham Millenial yang akan dipaparkan pada pembahasan berikutnya. Untuk pendekatan pada kajian ini penulis menggunakan metode penelitian literatur. Upaya tersebut akan memberikan gambaran kepada para pembaca untuk menentukan sikap doktrin mana yang paling mendekati dan sesuai dengan kebenaran Alkitab. \u0000 ","PeriodicalId":106629,"journal":{"name":"Jurnal Missio Cristo","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126939409","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Model Pembelajaran Yesus Berdasarkan Injil 耶稣以福音为基础学习的榜样
Pub Date : 2022-04-18 DOI: 10.58456/jmc.v5i1.24
Theofilus Sunarto
In Matthew 9:11 the Pharisees mention Jesus; "Teacher" ..., they said to Jesus' disciples: "Why does your teacher eat with tax collectors and sinners?". Then in Matthew 17:24 Jesus was again called "teacher" by the tax collector, who said to Peter: "Did teacher not yourpay the two dirhams?". Further in John 3: 2 a Pharisee named Nicodemus called Jesus "teacher", Nicodemus said: "Rabbi, we know that you have come as a teacher sent by God; .....". From this statement, both the Pharisees and the temple tax collectors mention and acknowledge Jesus as a teacher. As a teacher of course Jesus had a model in doing learning to His disciples. Because the learning model is very necessary to achieve an educational goal. The model of Jesus' teaching to His disciples ”which is focused in the four Gospels. By studying Jesus' model of learning, teachers can prepare their learning process well and their educational goals can be achieved. Abstrak Bahasa Indonesia Dalam Kitab Injil Matius 9:11 orang Farisi menyebut Yesus ; “guru” ..., berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: “Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa ?”.  Kemudian dalam Matius 17:24 kembali Yesus disebut “guru” oleh pemungut bea Bait Allah, yang berkata kepada Petrus: “Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu ?”.  Selanjutnya dalam Yohanes 3:2 seorang Farisi yang bernama Nikodemus menyebut Yesus “guru”,  Nikodemus berkata: “Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah;.....”.  Dari pernyataan tersebut, baik orang Farisi dan juga pemungut bea Bait Allah menyebut serta mengakui bahwa Yesus sebagai guru.  Sebagai seorang guru tentu Yesus mempunyai model dalam melakukan pembelajaran kepada murid-murid-Nya. Karena model pembelajaran sangat diperlukan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Model pembelajaran Yesus kepada murid-murid-Nya” yang difokuskan dalam ke empat Kitab Injil.  Dengan mempelajari  model pembelajaran Yesus, para pengajar dapat mempersiapkan proses pembelajarannya dengan baik dan tujuan pendidikannya dapat tercapai.  
在马太福音9:11,法利赛人提到耶稣;“老师”……他们对耶稣的门徒说:“你们的老师为什么和税吏并罪人一同吃饭呢?”马太福音17章24节,税吏又称耶稣为夫子,对彼得说:“夫子,这两块钱不是你付的吗?”在约翰福音3:2中,有一个法利赛人,名叫尼哥底母,称耶稣为“老师”。尼哥底母说:“拉比,我们知道你来是奉神之差作老师的;……”。从这段话中,法利赛人和圣殿的税吏都提到并承认耶稣是一位老师。作为一名教师,耶稣为他的门徒树立了学习的榜样。因为学习模式对于实现教育目标是非常必要的。耶稣对门徒的教导模式,集中在四部福音书中。通过学习耶稣的学习模式,教师可以为自己的学习过程做好准备,从而实现自己的教育目标。【印尼语】【印尼语】《马太福音》9:11;“大师”…Yesus:“Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa ?”Kemudian dalam Matius 17:24 kembali Yesus disebut“guru”oleh pemungut bea Bait Allah, yang berkata kepada Petrus:“Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu ?”Selanjutnya dalam Yohanes 3:2 seorang Farisi yang bernama Nikodemus menyebut Yesus " guru ", Nikodemus berkata: " Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah;..... "。Dari pernyataan tersebut, baik orang Farisi dan juga pemungut bea Allah menyebut serta mengakui bahwa Yesus sebagai guru。Sebagai seorang guru tentu Yesus mempunyai模型dalam melakukan pembelajaran kepada murid-murid-Nya。Karena模型pembelajaran sangat diperlukan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan。模特pembelajaran Yesus kepada murid-murid-Nya“yang difokuskan dalam ke empat Kitab Injil。Dengan mempelajari模型pembelajan Yesus, para pengajar dapat mempersiapkan提出了penbelajarannya Dengan baik和tujuan pendidikannya dapat tercapai。
{"title":"Model Pembelajaran Yesus Berdasarkan Injil","authors":"Theofilus Sunarto","doi":"10.58456/jmc.v5i1.24","DOIUrl":"https://doi.org/10.58456/jmc.v5i1.24","url":null,"abstract":"In Matthew 9:11 the Pharisees mention Jesus; \"Teacher\" ..., they said to Jesus' disciples: \"Why does your teacher eat with tax collectors and sinners?\". Then in Matthew 17:24 Jesus was again called \"teacher\" by the tax collector, who said to Peter: \"Did teacher not yourpay the two dirhams?\". Further in John 3: 2 a Pharisee named Nicodemus called Jesus \"teacher\", Nicodemus said: \"Rabbi, we know that you have come as a teacher sent by God; .....\". From this statement, both the Pharisees and the temple tax collectors mention and acknowledge Jesus as a teacher. As a teacher of course Jesus had a model in doing learning to His disciples. Because the learning model is very necessary to achieve an educational goal. The model of Jesus' teaching to His disciples ”which is focused in the four Gospels. By studying Jesus' model of learning, teachers can prepare their learning process well and their educational goals can be achieved. \u0000Abstrak Bahasa Indonesia \u0000Dalam Kitab Injil Matius 9:11 orang Farisi menyebut Yesus ; “guru” ..., berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: “Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa ?”.  Kemudian dalam Matius 17:24 kembali Yesus disebut “guru” oleh pemungut bea Bait Allah, yang berkata kepada Petrus: “Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu ?”.  Selanjutnya dalam Yohanes 3:2 seorang Farisi yang bernama Nikodemus menyebut Yesus “guru”,  Nikodemus berkata: “Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah;.....”.  Dari pernyataan tersebut, baik orang Farisi dan juga pemungut bea Bait Allah menyebut serta mengakui bahwa Yesus sebagai guru.  Sebagai seorang guru tentu Yesus mempunyai model dalam melakukan pembelajaran kepada murid-murid-Nya. Karena model pembelajaran sangat diperlukan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Model pembelajaran Yesus kepada murid-murid-Nya” yang difokuskan dalam ke empat Kitab Injil.  Dengan mempelajari  model pembelajaran Yesus, para pengajar dapat mempersiapkan proses pembelajarannya dengan baik dan tujuan pendidikannya dapat tercapai. \u0000 ","PeriodicalId":106629,"journal":{"name":"Jurnal Missio Cristo","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127905307","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Adakah Perkawinan Manusia Di Surga Kelak?
Pub Date : 2022-04-12 DOI: 10.58456/jmc.v5i1.23
Samuel T. Gunawan
The research entitled “Will Human Marriage In Heaven Someday? (The Theological Response to the Teaching of Marriage in the World to Come Version Rev. Dr. Erastus Sabdono)” aims to reveal the misinterpretation of Erastus Sabdono which states that there is a possibility of marriage in heaven in the future according to God's pattern (betrothed by God) based on the text of Matthew 22:30. The text of Matthew 22:30 which explicitly rejects the possibility of marriage in heaven has been twisted by Erastus Sabdono to support his view of the possibility of marriage in heaven. To achieve the above objectives, this research uses qualitative research with library research methods, and is supported by descriptive, explanative and evaluative approaches. Based on doctrinal and biblical research on the text of Matthew 22:30, it is clear that Jesus explicitly stated that there would be no marriage in the world to come, not even the possibility! Thus, it can be concluded that Erastus Sabdono's teaching about a future marriage in heaven according to God's pattern (betrothed by God) is an exegetical fallacy that results in a misinterpretation that can result in misleading. Abstrak Bahasa Indonesia  Penelitian yang berjudul “Adakah Perkawinan Manusia Di Surga Kelak? (Tanggapan Teologis Terhadap Ajaran Perkawinan Di Dunia Yang Akan Datang Versi Pdt. Dr. Erastus Sabdono, M.Th)” ini bertujuan untuk mengungkap kesalahan tafsir Erastus Sabdono yang menyatakan kemungkinan adanya perkawinan di surga kelak yang sesuai pola Allah (dijodohkan Allah) berdasarkan teks Matius 22:30. Teks Matius 22:30 yang secara eksplisit menolak kemungkinan adanya perkawinan di surga telah diplintir untuk Erastus Sabdono demi mendukung pandangannya tentang adanya kemungkinan perkawinan di surga. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian kepustakaan, serta didukung dengan pendekatan deskriptif, eksplanatif dan evaluatif. Berdasarkan penelitian doktrinal dan biblikal terhadap teks Matius 22:30, jeals bahwa Yesus secara eksplisit menyatakan tidak ada perkawinan di dunia yang akan datang, bahkan kemungkinannya pun tidak! Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ajaran Erastus Sabdono tentang adanya perkawinan di surga kelak yang sesuai pola Allah (dijodohkan Allah) adalah sebuah kesalahan eksegetikal (exegetical fallacy) yang menghasilkan kesalahan tafsir (misinterpretation) yang dapat berakibat menyesatkan. 
这项名为“人类终有一天会在天堂结婚吗?”(《对来世婚姻教导的神学回应》Rev. Dr. Erastus Sabdono)旨在揭示对Erastus Sabdono的误解,即根据马太福音22:30的文本,根据上帝的模式(由上帝订婚),未来在天堂有可能结婚。马太福音22:30的经文明确地拒绝了在天堂结婚的可能性,这被伊拉斯托斯·萨多诺曲解了,以支持他在天堂结婚的可能性的观点。为了达到上述目标,本研究采用定性研究和图书馆研究方法,并辅以描述性、解释性和评价性方法。根据教义和圣经对马太福音22:30的研究,很明显,耶稣明确地说,在未来的世界里不会有婚姻,甚至没有可能!因此,我们可以得出结论,Erastus Sabdono关于按照上帝的模式(由上帝订婚)在天堂未来婚姻的教导是一个训诂谬误,它会导致误解,从而导致误导。【摘要】印尼语Penelitian yang berjudul(印尼语)[中国地质大学学报:自然科学版]Dr. Erastus Sabdono, M.Th " ini bertujuan untuk mengungkap kesalahan tafsir Erastus Sabdono yang menyatakan kemungkinan adanya perkawinan di surga kelak yang sesuai pola Allah (dijodohkan Allah) berdasarkan teks Matius 22:30。《马太福音》22:30杨秘书:“我的仆人,我的仆人,我的仆人,我的仆人,我的仆人,我的仆人。”中文摘要:中文摘要:中文摘要:中文摘要:中文摘要:中文摘要:中文摘要:中文摘要:中文摘要:中文摘要:中文摘要:中文摘要:中文摘要:中文摘要:中文摘要:中文摘要:中文摘要:中文摘要:中文摘要:中文摘要:中文摘要:中文摘要:中文摘要:中文摘要:中文摘要:中文摘要:中文摘要:中文摘要:中文摘要:Berdasarkan penelitian dotrinal dan bibilikal(圣经),在马太福音22:30,jeals bahawa(耶稣),Yesus secara eksplisit menyatakan tidak ada perkawinan di dunia yang akan datang, bahkan kemungkinannya pun tidak!Dengan demikian, dapat dispulkan bahwa ajaran Erastus Sabdono tentang perkawinan di surga kelak yang sesuai pola Allah (dijodohkan Allah) adalah sebuah kesalahan eksegetikal(训诂谬误)yang menghasilkan kesalahan tafsir(误解)yang dapat berakibat menyesatkan。
{"title":"Adakah Perkawinan Manusia Di Surga Kelak?","authors":"Samuel T. Gunawan","doi":"10.58456/jmc.v5i1.23","DOIUrl":"https://doi.org/10.58456/jmc.v5i1.23","url":null,"abstract":"The research entitled “Will Human Marriage In Heaven Someday? (The Theological Response to the Teaching of Marriage in the World to Come Version Rev. Dr. Erastus Sabdono)” aims to reveal the misinterpretation of Erastus Sabdono which states that there is a possibility of marriage in heaven in the future according to God's pattern (betrothed by God) based on the text of Matthew 22:30. The text of Matthew 22:30 which explicitly rejects the possibility of marriage in heaven has been twisted by Erastus Sabdono to support his view of the possibility of marriage in heaven. To achieve the above objectives, this research uses qualitative research with library research methods, and is supported by descriptive, explanative and evaluative approaches. Based on doctrinal and biblical research on the text of Matthew 22:30, it is clear that Jesus explicitly stated that there would be no marriage in the world to come, not even the possibility! Thus, it can be concluded that Erastus Sabdono's teaching about a future marriage in heaven according to God's pattern (betrothed by God) is an exegetical fallacy that results in a misinterpretation that can result in misleading. \u0000Abstrak Bahasa Indonesia  \u0000Penelitian yang berjudul “Adakah Perkawinan Manusia Di Surga Kelak? (Tanggapan Teologis Terhadap Ajaran Perkawinan Di Dunia Yang Akan Datang Versi Pdt. Dr. Erastus Sabdono, M.Th)” ini bertujuan untuk mengungkap kesalahan tafsir Erastus Sabdono yang menyatakan kemungkinan adanya perkawinan di surga kelak yang sesuai pola Allah (dijodohkan Allah) berdasarkan teks Matius 22:30. Teks Matius 22:30 yang secara eksplisit menolak kemungkinan adanya perkawinan di surga telah diplintir untuk Erastus Sabdono demi mendukung pandangannya tentang adanya kemungkinan perkawinan di surga. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian kepustakaan, serta didukung dengan pendekatan deskriptif, eksplanatif dan evaluatif. Berdasarkan penelitian doktrinal dan biblikal terhadap teks Matius 22:30, jeals bahwa Yesus secara eksplisit menyatakan tidak ada perkawinan di dunia yang akan datang, bahkan kemungkinannya pun tidak! Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ajaran Erastus Sabdono tentang adanya perkawinan di surga kelak yang sesuai pola Allah (dijodohkan Allah) adalah sebuah kesalahan eksegetikal (exegetical fallacy) yang menghasilkan kesalahan tafsir (misinterpretation) yang dapat berakibat menyesatkan. ","PeriodicalId":106629,"journal":{"name":"Jurnal Missio Cristo","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121552385","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Ketahanmalangan Misionaris Diladang Misi: Studi Konten Analisis Roma 5:1-5 宣教士经久耐用:对罗马书5:1-5的内容分析
Pub Date : 2022-04-03 DOI: 10.58456/jmc.v5i1.21
Yatmini, Rio Janto Pardede, Rajokiaman Sinaga
Mission as a very important part in the life of the church and it is the responsibility of believers to do it, especially for those who are truly called. Therefore, missions cannot be carried out by careless people. Because the duties and responsibilities that are borne are full of risks, including lives. This study aims to see the theological principles that must be understood by missionaries, so that they can have the resilience to face the challenges of serving in the mission field. The research method used is content analysis of Romans 5:1-5, which is the theological basis. Based on the results of the content analysis research: 1) missionary resilience is a missionary's fighting value to be able to survive in the difficult situations he experiences in the field of service, 2) the extent to which the biblical principles of missionary resilience are in the mission field, so that they can survive in difficult situations, the missionaries must: a) realize that he is justified by faith in Jesus Christ, b) he lives by grace, c) tribulation will lead to endurance, d) perseverance causes missionaries to endure trials, e) trials lead to stronger hope in Christ, f) belief in Christ will never disappoint even if he will end his life. Abstrak Bahasa Indonesia  Misi sebagai bagian yang sangat penting dalam kehidupan bergereja dan merupakan tanggungjawab orang percaya untuk melakukannya, secara khusus bagi mereka yang benar-benar terpanggil. Oleh karena itu, misi tidak dapat dilakukan oleh orang-orang yang sembarangan. Karena tugas dan tanggungjawab yang dipikul penuh dengan resiko, termasuk nyawa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat prinsiop-prinsip teologis yang harus dipahami oleh misionaris, sehingga mereka dapat memiliki ketahanmalangan dalam menghadapi tantangan dalam pelayanan di ladang misi. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis isi teks Roma 5:1-5, yang merupakan landasakn teologis. Berdasarkan hasil penelitian analisis isi: 1) ketahanmalangan misionaris adalah suatu nilai juang misionaris untuk dapat bertahan dalam situasi-siatuasi sulit yang dialaminya di ladang pelayanan, 2) sejauhmana Alkitab prinsip-prinsip ketahanmalangan misionaris diladang misi, sehingga dapat bertahan dalam situasi sulit, maka misionaris harus:a) menyadari bahwa dirinya dibenarkan oleh iman kepada Yesus Kristus, b) Ia hidup karena kasih karunia, c) kesesangsaraan akan menimbulkan ketekunan, d) ketekunan menimbulkan misionaris tahan uji, e) tahan uji menimbulkan pengharapanbyang semakin kokoh kepada Kristus, f) keyakinan kepada Kritus tidak akan pernah mengecewakan sekalipun ia akan mengakhiri hidupnya.
宣教是教会生活中非常重要的一部分,是信徒的责任,尤其是那些真正被呼召的人。因此,任务不能由粗心的人来执行。因为所承担的义务和责任充满了风险,包括生命。本研究旨在了解宣教士必须了解的神学原则,使他们能够有弹性地面对在宣教领域的挑战。使用的研究方法是罗马书5:1-5的内容分析,这是神学基础。基于内容分析研究的结果:1)宣教韧性是宣教士在服事领域所经历的困境中能够生存的战斗价值;2)宣教韧性的圣经原则在宣教领域的运用程度,使他们能够在困境中生存,宣教士必须:a)认识到他因信耶稣基督而称义,b)他因恩典而活,c)苦难将导致忍耐,d)毅力使传教士忍受考验,e)考验导致对基督更强的希望,f)对基督的信仰永远不会让人失望,即使他将结束自己的生命。【摘要】印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语,印尼语我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是。Karena tugas dan tanggungjawab yang dipikul penuh dengan resiko, termasuk nyawa。Penelitian ini bertujuan untuk melayanan prisip - prinsitech yang harus dipahami oleh misionaris, sehinga mereka dapat memiliki ketahanmalangan dalam menghadapi tantangan dalam pelayanan di ladang misi。Metode penelitian yang digunakan adalah analytic is teks .罗马书5:1-5,yang merupakan landasakan地质学。Berdasarkan hasil penelitian分析如下:1) ketahanmalangan misionaris adalah suatu nilai juang misionaris untuk dapat bertahan dalam sitam - siathanmalangan misionis diladang misi, 2) sejauhmana Alkitab prinsip ketahanmalangan misionis diladang misi, sehinga patat bertahan dalam sitassuit, maka misionaris harus:a) menyadari bahwa dirinya dibenarkan oleh man kepada Yesus Kristus, b) ihidup karena kasih karunia, c) kesesangsaraan akan menimbulkan ketebulan, d) ketekunan menimbulkan宣教士tahanuji,5) tahan uji menimbulkan pengharapanbyang semakin kepada Kristus, f) keyakinan kepada Kristus, akan pernah mengecewakan sekalipun, akan mengakhiri hidupnya。
{"title":"Ketahanmalangan Misionaris Diladang Misi: Studi Konten Analisis Roma 5:1-5","authors":"Yatmini, Rio Janto Pardede, Rajokiaman Sinaga","doi":"10.58456/jmc.v5i1.21","DOIUrl":"https://doi.org/10.58456/jmc.v5i1.21","url":null,"abstract":"Mission as a very important part in the life of the church and it is the responsibility of believers to do it, especially for those who are truly called. Therefore, missions cannot be carried out by careless people. Because the duties and responsibilities that are borne are full of risks, including lives. This study aims to see the theological principles that must be understood by missionaries, so that they can have the resilience to face the challenges of serving in the mission field. The research method used is content analysis of Romans 5:1-5, which is the theological basis. Based on the results of the content analysis research: 1) missionary resilience is a missionary's fighting value to be able to survive in the difficult situations he experiences in the field of service, 2) the extent to which the biblical principles of missionary resilience are in the mission field, so that they can survive in difficult situations, the missionaries must: a) realize that he is justified by faith in Jesus Christ, b) he lives by grace, c) tribulation will lead to endurance, d) perseverance causes missionaries to endure trials, e) trials lead to stronger hope in Christ, f) belief in Christ will never disappoint even if he will end his life. \u0000Abstrak Bahasa Indonesia  \u0000Misi sebagai bagian yang sangat penting dalam kehidupan bergereja dan merupakan tanggungjawab orang percaya untuk melakukannya, secara khusus bagi mereka yang benar-benar terpanggil. Oleh karena itu, misi tidak dapat dilakukan oleh orang-orang yang sembarangan. Karena tugas dan tanggungjawab yang dipikul penuh dengan resiko, termasuk nyawa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat prinsiop-prinsip teologis yang harus dipahami oleh misionaris, sehingga mereka dapat memiliki ketahanmalangan dalam menghadapi tantangan dalam pelayanan di ladang misi. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis isi teks Roma 5:1-5, yang merupakan landasakn teologis. Berdasarkan hasil penelitian analisis isi: 1) ketahanmalangan misionaris adalah suatu nilai juang misionaris untuk dapat bertahan dalam situasi-siatuasi sulit yang dialaminya di ladang pelayanan, 2) sejauhmana Alkitab prinsip-prinsip ketahanmalangan misionaris diladang misi, sehingga dapat bertahan dalam situasi sulit, maka misionaris harus:a) menyadari bahwa dirinya dibenarkan oleh iman kepada Yesus Kristus, b) Ia hidup karena kasih karunia, c) kesesangsaraan akan menimbulkan ketekunan, d) ketekunan menimbulkan misionaris tahan uji, e) tahan uji menimbulkan pengharapanbyang semakin kokoh kepada Kristus, f) keyakinan kepada Kritus tidak akan pernah mengecewakan sekalipun ia akan mengakhiri hidupnya.","PeriodicalId":106629,"journal":{"name":"Jurnal Missio Cristo","volume":" March","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131976813","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Karakteristik Jemaat Mula-Mula Dalam Kitab Kisah Para Rasul 2: 41-6:7 Dan Relevansinya Terhadap Pertumbuhan Gereja Masa Kini 《使徒行传2:41-6:7》中早期教会的特征,以及它们与今天教会发展的关系
Pub Date : 2019-10-30 DOI: 10.58456/missiocristo.v2i2.36
R. Surita
The condition of God's church today is quite interesting to the author's attention, especially in terms of the character of church growth. The church lost a Biblical figure in terms of church growth. As a result of losing this figure, the church uses any means or justifies any means to force its growth so that they are trapped in unbiblical practices in their growth. The church's indiscretion in observing the Bible to find a good portrait of church growth. As a result of the church's inaccuracy in observing the truth of the Bible, there is a narrowing of the church's understanding of its duties and responsibilities. The understanding of the church in terms of the theology of church growth is an unbiblical theology. This happens because of an incomprehensible understanding of Bible truth, so there are Biblical theological deviations. There are many more shifts in the value of church growth that are happening today, the author is sure that such a method has never existed in the Bible. Too many of God's churches have grown using patterns that are still relevant today and are very Biblical. This is done because church leaders are individuals who have matured in formation and preparation either in science (formal education) or in life experience. Biblical patterns of church growth are still relevant today, as history has proven it.
今天上帝教会的状况引起了作者的兴趣,尤其是教会成长的特点。教会在教会成长方面失去了一位圣经中的人物。失去这个数字的结果是,教会使用任何手段或为任何手段辩护来强迫其增长,因此他们在增长中被困在非圣经的实践中。教会在遵守圣经方面的轻率,以寻找教会成长的良好肖像。由于教会不准确地遵守圣经的真理,教会对自己的义务和责任的理解越来越狭隘。从教会成长神学的角度来理解教会是一种不符合圣经的神学。这是因为对圣经真理的不理解,所以有圣经神学偏差。今天,教会增长的价值发生了更多的变化,作者确信这样的方法在圣经中从未存在过。神的教会中,有太多的教会使用的模式在今天仍然适用,而且非常符合圣经。这样做是因为教会领袖是在科学(正规教育)或生活经验方面已经成熟的个人。圣经中教会成长的模式在今天仍然适用,历史已经证明这一点。
{"title":"Karakteristik Jemaat Mula-Mula Dalam Kitab Kisah Para Rasul 2: 41-6:7 Dan Relevansinya Terhadap Pertumbuhan Gereja Masa Kini","authors":"R. Surita","doi":"10.58456/missiocristo.v2i2.36","DOIUrl":"https://doi.org/10.58456/missiocristo.v2i2.36","url":null,"abstract":"The condition of God's church today is quite interesting to the author's attention, especially in terms of the character of church growth. The church lost a Biblical figure in terms of church growth. As a result of losing this figure, the church uses any means or justifies any means to force its growth so that they are trapped in unbiblical practices in their growth. The church's indiscretion in observing the Bible to find a good portrait of church growth. As a result of the church's inaccuracy in observing the truth of the Bible, there is a narrowing of the church's understanding of its duties and responsibilities. The understanding of the church in terms of the theology of church growth is an unbiblical theology. This happens because of an incomprehensible understanding of Bible truth, so there are Biblical theological deviations. There are many more shifts in the value of church growth that are happening today, the author is sure that such a method has never existed in the Bible. Too many of God's churches have grown using patterns that are still relevant today and are very Biblical. This is done because church leaders are individuals who have matured in formation and preparation either in science (formal education) or in life experience. Biblical patterns of church growth are still relevant today, as history has proven it.","PeriodicalId":106629,"journal":{"name":"Jurnal Missio Cristo","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126342471","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Implikasi Frasa “Turutilah Teladanku” Dalam 1 Korintus 4:16 Bagi Pembentukan 哥林多前书4:16中“效法我”这句话的含义是为了建立
Pub Date : 2019-10-30 DOI: 10.58456/missiocristo.v2i2.37
Erlina Zai, Elisua Hulu
An pattern is an example, an action that can be imitated by others, as Christ who is the main object becomes an example for humans, especially for those who know and experience Christ Himself, and who allow their minds to focus on Christ (Phil. 2:3- 9; 1:19-21a). Being an example is a must for Christians, just as Christ has been a role model for humans (believers), so Christians should be an example for everyone. Not only for believers, but for all non-Christians. A person can be said to be an example, someone whose actions, attitude, and character bear positive fruit according to the truth of God's Word.
模式是一种榜样,一种可以被他人模仿的行为,因为作为主要对象的基督成为人类的榜样,特别是对于那些认识和经历基督自己的人,以及那些允许他们的思想集中在基督身上的人(腓2:3- 9;1:19-21a)。基督徒必须以身作则,正如基督是人类(信徒)的榜样一样,基督徒也应该成为每个人的榜样。不仅为信徒,也为所有非基督徒。一个人可以说是一个榜样,他的行为、态度和品格根据神话语的真理结出积极的果子。
{"title":"Implikasi Frasa “Turutilah Teladanku” Dalam 1 Korintus 4:16 Bagi Pembentukan","authors":"Erlina Zai, Elisua Hulu","doi":"10.58456/missiocristo.v2i2.37","DOIUrl":"https://doi.org/10.58456/missiocristo.v2i2.37","url":null,"abstract":"An pattern is an example, an action that can be imitated by others, as Christ who is the main object becomes an example for humans, especially for those who know and experience Christ Himself, and who allow their minds to focus on Christ (Phil. 2:3- 9; 1:19-21a). Being an example is a must for Christians, just as Christ has been a role model for humans (believers), so Christians should be an example for everyone. Not only for believers, but for all non-Christians. A person can be said to be an example, someone whose actions, attitude, and character bear positive fruit according to the truth of God's Word.","PeriodicalId":106629,"journal":{"name":"Jurnal Missio Cristo","volume":"654 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124805928","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Frasa “Menjadi Hamba Kebenaran” Dalam Roma 6: 15-23 Dan Implikasinya Bagi Orang Percaya Masa Kini 罗马书第6章:15-23节中的“作真理的仆人”一词,对今天的信徒有影响
Pub Date : 2019-10-30 DOI: 10.58456/missiocristo.v5i2.33
Geraldi Carlitos, Elisua Hulu
Kontras antara hamba dosa dan hamba kebenaran dalam Roma 6:15-23 muncul berkali-kali. Ini merupakan sebuah penekanan. Tujuannya untuk menunjukkan bahwa setiap manusia hanya diperhadapkan pada dua pilihan yang eksklusif satu sama lain. Tidak memilih yang satu berarti memilih yang lain, begitu pula sebaliknya. Tidak ada netralitas. Keengganan untuk menjadi hamba kebenaran bukan menuju pada netralitas, melainkan pada perbudakan dosa. Hamba kebenaran atau hamba dosa. Kehidupan atau kematian. Pengudusan atau kecemaran. Manusia tidak memiliki jalan alternatif di dalam hidupnya.
在罗马书6:15-23中,罪的仆人和真理的仆人之间的对比一次又一次地显现出来。这是重点。其目的是表明,每个人只有两种截然不同的选择。不选择一个就意味着选择另一个,反之亦然。没有中立。不愿作义人的仆人,不是要中立,乃是要作罪的奴仆。真理的仆人或罪恶的仆人。生或死。奉献或污秽。人类在生活中没有其他选择。
{"title":"Frasa “Menjadi Hamba Kebenaran” Dalam Roma 6: 15-23 Dan Implikasinya Bagi Orang Percaya Masa Kini","authors":"Geraldi Carlitos, Elisua Hulu","doi":"10.58456/missiocristo.v5i2.33","DOIUrl":"https://doi.org/10.58456/missiocristo.v5i2.33","url":null,"abstract":"Kontras antara hamba dosa dan hamba kebenaran dalam Roma 6:15-23 muncul berkali-kali. Ini merupakan sebuah penekanan. Tujuannya untuk menunjukkan bahwa setiap manusia hanya diperhadapkan pada dua pilihan yang eksklusif satu sama lain. Tidak memilih yang satu berarti memilih yang lain, begitu pula sebaliknya. Tidak ada netralitas. Keengganan untuk menjadi hamba kebenaran bukan menuju pada netralitas, melainkan pada perbudakan dosa. Hamba kebenaran atau hamba dosa. Kehidupan atau kematian. Pengudusan atau kecemaran. Manusia tidak memiliki jalan alternatif di dalam hidupnya.","PeriodicalId":106629,"journal":{"name":"Jurnal Missio Cristo","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121444173","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kasih Adalah Kegenapan Hukum Taurat Dalam Roma 13: 8-14 爱是罗马书13章8-14节律法的丰满
Pub Date : 2019-10-30 DOI: 10.58456/missiocristo.v2i2.35
Yakob Davidson Leo, Christ P. Hutagalung, Elisua Hulu
Menjadi anak Allah merupakan hak istimewa yang luar biasa, yang mencakup tanggung jawab. Hak istimewa dari anak Allah adalah hubungan, dan tanggung jawab yang besar adalah pertumbuhan. Kata kasih begitu sering dipakai dan sangat mudah bagi orang untuk tidak melihat arti yang sebenarnya. Kasih lebih dari sesuatu yang dilakukan, buka sesuatu yang dirasakan.
成为神的孩子是一种奇妙的特权,包括责任。上帝之子的特权是一种关系,而成长是一种巨大的责任。“爱”这个词经常被使用,人们很容易忽略它的真正含义。爱不仅仅是一件需要做的事,而是一件需要感受的事。
{"title":"Kasih Adalah Kegenapan Hukum Taurat Dalam Roma 13: 8-14","authors":"Yakob Davidson Leo, Christ P. Hutagalung, Elisua Hulu","doi":"10.58456/missiocristo.v2i2.35","DOIUrl":"https://doi.org/10.58456/missiocristo.v2i2.35","url":null,"abstract":"Menjadi anak Allah merupakan hak istimewa yang luar biasa, yang mencakup tanggung jawab. Hak istimewa dari anak Allah adalah hubungan, dan tanggung jawab yang besar adalah pertumbuhan. Kata kasih begitu sering dipakai dan sangat mudah bagi orang untuk tidak melihat arti yang sebenarnya. Kasih lebih dari sesuatu yang dilakukan, buka sesuatu yang dirasakan.","PeriodicalId":106629,"journal":{"name":"Jurnal Missio Cristo","volume":"114 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117084299","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Frasa “Iman Timbul Dari Pendengaran” Dalam Roma 10: 16-21 Dan Implikasinya Bagi Orang Percaya 罗马书10章16-21节“从耳中产生信心”一词,对信徒的影响
Pub Date : 2019-10-30 DOI: 10.58456/missiocristo.v2i2.34
M. Gea, Elisua Hulu
Penekanan iman dalam perjanjian Lama adalah pada kesetiaan Allah sedangkan dalam Perjanjian Baru penekanannya ditempatkan pada iman pendengar yang aktif dan menanggapi terhadap wahyu terakhir yang dijanjikan dalam Mesias, Yesus Kristus.
《旧约》中信仰的重点在于上帝的忠诚,而《新约》中的重点在于积极倾听者的信仰,并对弥赛亚耶稣基督最终应许的启示作出回应。
{"title":"Frasa “Iman Timbul Dari Pendengaran” Dalam Roma 10: 16-21 Dan Implikasinya Bagi Orang Percaya","authors":"M. Gea, Elisua Hulu","doi":"10.58456/missiocristo.v2i2.34","DOIUrl":"https://doi.org/10.58456/missiocristo.v2i2.34","url":null,"abstract":"Penekanan iman dalam perjanjian Lama adalah pada kesetiaan Allah sedangkan dalam Perjanjian Baru penekanannya ditempatkan pada iman pendengar yang aktif dan menanggapi terhadap wahyu terakhir yang dijanjikan dalam Mesias, Yesus Kristus.","PeriodicalId":106629,"journal":{"name":"Jurnal Missio Cristo","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115310783","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Jurnal Missio Cristo
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1