Proses kemampuan pemecahan masalah siswa ditandai oleh setiap langkah penyelesaian masalah yang diberikan oleh siswa tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel pada siswa kelas VIII. Langkah-langkah penyelesaian masalah yang digunakan dalampenelitian ini adalah langkah-langkah menurut Polya. Berdasarkan Polya (1973) terdapat empat tahapan yang digunakan siswa dalam penyelesaian masalah, yaitu (1) memahami masalah, (2) menyusun rencana penyelesaian, (3) melaksanakan rencana penyelesaian, dan (4) memeriksa kembali. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 18 Mataram sebanyak 3 siswa, satu siswa berkemampuan tinggi, satu siswa berkemampuan sedang, dan satu siswa berkemampuan rendah. Instrumen penelitian ini adalah tes tertulis menggunakan lembar soal cerita berbentuk soal uraian. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah: (1) kemampuan pemecahan masalah untuk siswa berkemampuan tinggi termasuk dalam katagori rendah, dalam memahami masalah masih keliru, tetapi dapat menyusun penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian dan memeriksa kembali hasil penyelesaian; (2) kemampuan pemecahan masalah untuk siswa berkemampuan sedang termasuk dalam katagori sangat rendah, dalam memahami masalah masih keliru, tetapi dapat menyusun penyelesaian, kurang tepat melaksanakan rencana penyelesaian dan memeriksa kembali hasil penyelesaian; (3) kemampuan pemecahan masalah untuk siswa berkemampuan rendah termasuk dalam katagori sangat rendah, dalam memahami masalah tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan, tidak menyusun rencana penyelesaian, tetapi dapat melaksanakan rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali hasil penyelesaiannya.
{"title":"Kajian Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam Menyelesaikan Soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel","authors":"Sri Hartina, S. Sanapiah, B. R. A. Febrilia","doi":"10.33394/MPM.V9I1.3919","DOIUrl":"https://doi.org/10.33394/MPM.V9I1.3919","url":null,"abstract":"Proses kemampuan pemecahan masalah siswa ditandai oleh setiap langkah penyelesaian masalah yang diberikan oleh siswa tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel pada siswa kelas VIII. Langkah-langkah penyelesaian masalah yang digunakan dalampenelitian ini adalah langkah-langkah menurut Polya. Berdasarkan Polya (1973) terdapat empat tahapan yang digunakan siswa dalam penyelesaian masalah, yaitu (1) memahami masalah, (2) menyusun rencana penyelesaian, (3) melaksanakan rencana penyelesaian, dan (4) memeriksa kembali. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 18 Mataram sebanyak 3 siswa, satu siswa berkemampuan tinggi, satu siswa berkemampuan sedang, dan satu siswa berkemampuan rendah. Instrumen penelitian ini adalah tes tertulis menggunakan lembar soal cerita berbentuk soal uraian. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah: (1) kemampuan pemecahan masalah untuk siswa berkemampuan tinggi termasuk dalam katagori rendah, dalam memahami masalah masih keliru, tetapi dapat menyusun penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian dan memeriksa kembali hasil penyelesaian; (2) kemampuan pemecahan masalah untuk siswa berkemampuan sedang termasuk dalam katagori sangat rendah, dalam memahami masalah masih keliru, tetapi dapat menyusun penyelesaian, kurang tepat melaksanakan rencana penyelesaian dan memeriksa kembali hasil penyelesaian; (3) kemampuan pemecahan masalah untuk siswa berkemampuan rendah termasuk dalam katagori sangat rendah, dalam memahami masalah tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan, tidak menyusun rencana penyelesaian, tetapi dapat melaksanakan rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali hasil penyelesaiannya.","PeriodicalId":109037,"journal":{"name":"Media Pendidikan Matematika","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115901408","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ita Chairun Nissa, B. R. A. Febrilia, Fitri Astutik
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat motivasi siswa yang telah melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan E-Learning. Jenis penelitian adalah survey karena menggunakan kuesioner sebagai instrument pengumpul data yang utama. Pernyataan dalam kuesioner merujuk pada Model Motivasi ARCS oleh Keller pada empat elemen yaitu Attention, Relevance, Confidence, dan Satisfaction. Uji validitas oleh dua ahli menyatakan bahwa kuesioner adalah sangat valid dengan sedikit revisi. Responden adalah 42 siswa kelas XI SMA Islam Al-Azhar NW Kayangan Lombok Barat dimana guru mereka telah mendapatkan pelatihan menggunakan E-Learning khususnya platform Google Classroom pada tahun 2020 lalu. Data kuesioner dianalisa secara kuantitatif dan dinyatakan dalam bentuk distribusi frekuensi dan kriteria motivasi untuk setiap elemen ARCS. Penyajian data kuantitatif ini kemudian dilengkapi dengan deskripsi alasan siswa pada saat memilih suatu jawaban tertentu. Perspektif siswa terhadap E-Learning menurut Model Motivasi ARCS pada penelitian ini terbagi dalam dua jenis respon yaitu respon siswa terhadap pengalaman belajar menggunakan E-Learning dan respon siswa terhadap ketersediaan fitur/aplikasi/media dalam E-Learning. Berdasarkan rata-rata skor akhir pada setiap elemen ARCS dapat disimpulkan bahwa respon siswa terhadap pengalaman belajar menggunakan E-Learning pada elemen Attention, Relevance, Confidence, dan Satisfaction semuanya berada pada kriteria baik. Sedangkan respon siswa terhadap ketersediaan fitur/aplikasi/media dalam E-Learning pada elemen Attention, Relevance, dan Satisfaction berada pada kriteria tidak baik kecuali elemen Confidence yang berada pada kriteria baik.
{"title":"Perspektif Siswa Terhadap E-Learning Berdasarkan Model Motivasi ARCS","authors":"Ita Chairun Nissa, B. R. A. Febrilia, Fitri Astutik","doi":"10.33394/MPM.V9I1.3831","DOIUrl":"https://doi.org/10.33394/MPM.V9I1.3831","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat motivasi siswa yang telah melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan E-Learning. Jenis penelitian adalah survey karena menggunakan kuesioner sebagai instrument pengumpul data yang utama. Pernyataan dalam kuesioner merujuk pada Model Motivasi ARCS oleh Keller pada empat elemen yaitu Attention, Relevance, Confidence, dan Satisfaction. Uji validitas oleh dua ahli menyatakan bahwa kuesioner adalah sangat valid dengan sedikit revisi. Responden adalah 42 siswa kelas XI SMA Islam Al-Azhar NW Kayangan Lombok Barat dimana guru mereka telah mendapatkan pelatihan menggunakan E-Learning khususnya platform Google Classroom pada tahun 2020 lalu. Data kuesioner dianalisa secara kuantitatif dan dinyatakan dalam bentuk distribusi frekuensi dan kriteria motivasi untuk setiap elemen ARCS. Penyajian data kuantitatif ini kemudian dilengkapi dengan deskripsi alasan siswa pada saat memilih suatu jawaban tertentu. Perspektif siswa terhadap E-Learning menurut Model Motivasi ARCS pada penelitian ini terbagi dalam dua jenis respon yaitu respon siswa terhadap pengalaman belajar menggunakan E-Learning dan respon siswa terhadap ketersediaan fitur/aplikasi/media dalam E-Learning. Berdasarkan rata-rata skor akhir pada setiap elemen ARCS dapat disimpulkan bahwa respon siswa terhadap pengalaman belajar menggunakan E-Learning pada elemen Attention, Relevance, Confidence, dan Satisfaction semuanya berada pada kriteria baik. Sedangkan respon siswa terhadap ketersediaan fitur/aplikasi/media dalam E-Learning pada elemen Attention, Relevance, dan Satisfaction berada pada kriteria tidak baik kecuali elemen Confidence yang berada pada kriteria baik.","PeriodicalId":109037,"journal":{"name":"Media Pendidikan Matematika","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132971141","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Learning results found in several schools are still low. This happens because students do not understand the real life math problems that surround students, so students are lack of creative thingking. This is because the learning methods used by teachers have not been implemented optimally. One of effort that can be made to overcome these problems is to use learning media based on interactive multimedia in the mathematic learning for 7th grade of junior high school student who valid, practical and effective. This type of research is the development by using Plomp research design. During the initial survey phase, doing necessity analysis, curriculum analysis and conceptual analysis focused on issues related to learning mathematics. In the development phase or prototyping, the design of mathematics media learning based on a scientific approach to improve students' mathematical communication skills, then self-evaluation, one to one evaluation and small group evaluation. The assessment phase carried out a practicality test and a limited effectiveness test. Practicality data were obtained from teacher practicality questionnaires, student practicality questionnaires. Effectiveness data obtained from student result learning after implementing learning with learning devices. The research results showed that the mathematics learning media with macromedia flash based on scientific was valid and practical. Valid because it has qualify the valid criteria in terms of content and construct. Practical because they are easy to use and understand, the allocated allocations are very efficient, attractive, and contribute to learning. Effective in terms of its potential impact on students' mathematical communication skills
{"title":"Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis SMP Kelas VII","authors":"Rahmat Ridho Suradi, Ali Asmar, Yerizon Yerizon","doi":"10.33394/MPM.V9I1.3541","DOIUrl":"https://doi.org/10.33394/MPM.V9I1.3541","url":null,"abstract":"Learning results found in several schools are still low. This happens because students do not understand the real life math problems that surround students, so students are lack of creative thingking. This is because the learning methods used by teachers have not been implemented optimally. One of effort that can be made to overcome these problems is to use learning media based on interactive multimedia in the mathematic learning for 7th grade of junior high school student who valid, practical and effective. This type of research is the development by using Plomp research design. During the initial survey phase, doing necessity analysis, curriculum analysis and conceptual analysis focused on issues related to learning mathematics. In the development phase or prototyping, the design of mathematics media learning based on a scientific approach to improve students' mathematical communication skills, then self-evaluation, one to one evaluation and small group evaluation. The assessment phase carried out a practicality test and a limited effectiveness test. Practicality data were obtained from teacher practicality questionnaires, student practicality questionnaires. Effectiveness data obtained from student result learning after implementing learning with learning devices. The research results showed that the mathematics learning media with macromedia flash based on scientific was valid and practical. Valid because it has qualify the valid criteria in terms of content and construct. Practical because they are easy to use and understand, the allocated allocations are very efficient, attractive, and contribute to learning. Effective in terms of its potential impact on students' mathematical communication skills","PeriodicalId":109037,"journal":{"name":"Media Pendidikan Matematika","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124998405","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mathematics learning is always related to problems. Computational Thinking is a thought process that is needed in formulating a problem and its solution. Prospective mathematics teachers have the responsibility to equip themselves with various abilities including Computational Thinking which will become their provisions when they become teachers. As a first step to prepare strategies that can be used in improving and developing students 'computational thinking skills, it is necessary to know and first how the students' computational thinking skills. This type of research is descriptive qualitative. The research respondents were 10 students of UNDIKMA mathematics education. Respondent categories are students who have taken Graph courses. The technique of determining respondents is a random sampling method. The research data interview techniques were tests and interviews. The instruments used are two questions to solve math problems. The results shown in solving the first and second questions show that respondents are able to solve problems with the Computational Thinking component. begins with decomposition, abstraction, and algorithms. While the generalization component is not visible in the problem solving process, although there were some respondents who answered incorrectly. This is because the respondents do not understand the questions. Questions are only read once or twice so the information in the questions has not been properly implemented. Even the respondents only saw the simplest paths and ignored the winding paths in solving the second problem.
{"title":"Analisis Kemampuan Computational Thinking Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika","authors":"Yuntawati Yuntawati, S. Sanapiah, Lalu Abdul Aziz","doi":"10.33394/MPM.V9I1.3898","DOIUrl":"https://doi.org/10.33394/MPM.V9I1.3898","url":null,"abstract":"Mathematics learning is always related to problems. Computational Thinking is a thought process that is needed in formulating a problem and its solution. Prospective mathematics teachers have the responsibility to equip themselves with various abilities including Computational Thinking which will become their provisions when they become teachers. As a first step to prepare strategies that can be used in improving and developing students 'computational thinking skills, it is necessary to know and first how the students' computational thinking skills. This type of research is descriptive qualitative. The research respondents were 10 students of UNDIKMA mathematics education. Respondent categories are students who have taken Graph courses. The technique of determining respondents is a random sampling method. The research data interview techniques were tests and interviews. The instruments used are two questions to solve math problems. The results shown in solving the first and second questions show that respondents are able to solve problems with the Computational Thinking component. begins with decomposition, abstraction, and algorithms. While the generalization component is not visible in the problem solving process, although there were some respondents who answered incorrectly. This is because the respondents do not understand the questions. Questions are only read once or twice so the information in the questions has not been properly implemented. Even the respondents only saw the simplest paths and ignored the winding paths in solving the second problem.","PeriodicalId":109037,"journal":{"name":"Media Pendidikan Matematika","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122358422","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mira Nurhayati, Ego Ego, Friska Mahatri, Zulkardi Zulkardi, Meryansumayeka Meryansumayeka
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media poster dengan konteks Covid-19 untuk memperkenalkan kegunaan statistika. Melalui pengembangan media poster ini diharapakan dapat membantu para pendidik untuk dapat memberikan pelajaran matematika dengan bantuan media poster agar tujuan pembelajaran yang telah direncanakan dapat tercapai. Jenis metode penelitian yang digunakan adalah pengembangan dengan berdasar pada metode penelitian Research and Development (R&D). Penelitian ini memusatkan pengembangan media pembelajaran poster pada mata pelajaran statistika dengan konteks Covid-19. Pada penelitian dan pengembangan ini penulis hanya menggunakan enam langkah dari sepuluh langkah-langkah penelitian metode R&D yaitu potensi dan masalah , pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain dan uji coba produk. Berdasarkan proses penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa pembelajaran dengan media poster dengan konteks Covid-19 pada materi statistika lebih valid dan praktis serta dapat menarik perhatian dan minat siswa dalam pembelajaran matematika. Selain itu , dengan media poster yang telah dikembangkan juga dapat diikut sertakan dalam pameran yang diadakan oleh IDM 314.
{"title":"Pengembangan Media Poster dengan Konteks Covid-19 untuk Memperkenalkan Kegunaan Statistika","authors":"Mira Nurhayati, Ego Ego, Friska Mahatri, Zulkardi Zulkardi, Meryansumayeka Meryansumayeka","doi":"10.33394/MPM.V9I1.3761","DOIUrl":"https://doi.org/10.33394/MPM.V9I1.3761","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media poster dengan konteks Covid-19 untuk memperkenalkan kegunaan statistika. Melalui pengembangan media poster ini diharapakan dapat membantu para pendidik untuk dapat memberikan pelajaran matematika dengan bantuan media poster agar tujuan pembelajaran yang telah direncanakan dapat tercapai. Jenis metode penelitian yang digunakan adalah pengembangan dengan berdasar pada metode penelitian Research and Development (R&D). Penelitian ini memusatkan pengembangan media pembelajaran poster pada mata pelajaran statistika dengan konteks Covid-19. Pada penelitian dan pengembangan ini penulis hanya menggunakan enam langkah dari sepuluh langkah-langkah penelitian metode R&D yaitu potensi dan masalah , pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain dan uji coba produk. Berdasarkan proses penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa pembelajaran dengan media poster dengan konteks Covid-19 pada materi statistika lebih valid dan praktis serta dapat menarik perhatian dan minat siswa dalam pembelajaran matematika. Selain itu , dengan media poster yang telah dikembangkan juga dapat diikut sertakan dalam pameran yang diadakan oleh IDM 314.","PeriodicalId":109037,"journal":{"name":"Media Pendidikan Matematika","volume":"115 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117091217","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Banyak siswa tidak menyukai matematika dan menganggapnya tidak relevan dengan kebutuhan mereka (Grootenboer and Marshman 2016). Siswa takut, cemas, bahkan benci pelajaran matematika sehingga tidak senang mengikuti pelajaran matematika. Berdasarkan hal tersebut, sehingga pembelajaran matematika harus direncanakan secara matang dengan metode yang bervariasi sehingga siswa merasa nyaman mengikuti kegiatan pembelajaran sebagaimana pendapat (Stoll 1999) bahwa strategi pembelajaran yang menyenangkan cenderung menentukan sejauh mana siswa memahami materi yang disajikan kepada mereka. Penelitian ini adalah classroom action research untuk mengetahui apakah dengan penerapan pembelajaran pemberian tugas terstruktur disertai umpan balik dapat meningkatkan hasil belajar matematika. Subjek penelitian adalah siswa kelas X TJK.I SMK Handayani Makassar sebnayk 36 orang. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus. Pengumpulan data dengan tes hasil belajar, lembar observasi, dan angket respons siswa yang kemudian dianalisis dengan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan skor rata-rata hasil belajar siklus I sebesar 61,11 dengan standar deviasi 14.88 meningkat pada siklus II dengan rata-rata sebesar 70,83 dan standar deviasi 12,73. Hal ini menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal sebanyak 9,72% sehingga dengan diterapkannya pembelajaran dengan pemberian tugas terstruktur disertai umpan balik pada siswa, maka hasil belajar matematika dan keaktifan siswa dapat meningkat.
{"title":"MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR DISERTAI UMPAN BALIK","authors":"W. Wahyuddin","doi":"10.33394/mpm.v8i2.3142","DOIUrl":"https://doi.org/10.33394/mpm.v8i2.3142","url":null,"abstract":"Banyak siswa tidak menyukai matematika dan menganggapnya tidak relevan dengan kebutuhan mereka (Grootenboer and Marshman 2016). Siswa takut, cemas, bahkan benci pelajaran matematika sehingga tidak senang mengikuti pelajaran matematika. Berdasarkan hal tersebut, sehingga pembelajaran matematika harus direncanakan secara matang dengan metode yang bervariasi sehingga siswa merasa nyaman mengikuti kegiatan pembelajaran sebagaimana pendapat (Stoll 1999) bahwa strategi pembelajaran yang menyenangkan cenderung menentukan sejauh mana siswa memahami materi yang disajikan kepada mereka. Penelitian ini adalah classroom action research untuk mengetahui apakah dengan penerapan pembelajaran pemberian tugas terstruktur disertai umpan balik dapat meningkatkan hasil belajar matematika. Subjek penelitian adalah siswa kelas X TJK.I SMK Handayani Makassar sebnayk 36 orang. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus. Pengumpulan data dengan tes hasil belajar, lembar observasi, dan angket respons siswa yang kemudian dianalisis dengan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan skor rata-rata hasil belajar siklus I sebesar 61,11 dengan standar deviasi 14.88 meningkat pada siklus II dengan rata-rata sebesar 70,83 dan standar deviasi 12,73. Hal ini menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal sebanyak 9,72% sehingga dengan diterapkannya pembelajaran dengan pemberian tugas terstruktur disertai umpan balik pada siswa, maka hasil belajar matematika dan keaktifan siswa dapat meningkat.","PeriodicalId":109037,"journal":{"name":"Media Pendidikan Matematika","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133422554","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
INOVASI merupakan lembaga kemitraan Indonesia - Australia yang fokus pada literasi dan numerasi. Salah satu program intervensi yang dijalankan di Kabupaten Sumbawa adalah implementasi pendekatan PDIA di SDN 2 Pungkit. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana proses penerapan pendekatan Problem Driven Iterative Adaptation (PDIA) di kelas 1 SDN 2 Pungkit dalam mengatasi kesulitan belajar matematika siswa. PDIA merupakan sebuah pendekatan yang digunakan oleh INOVASI dalam mencari tahu bagaimana meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran dalam numerasi dengan menggunakan pendekatan yang dirancang untuk mencari solusi lokal dalam mengatasi masalah-masalah lokal dan khusus dalam pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus tentang bagaimana penerapan PDIA dalam mengatasi kesulitan belajar siswa. Subjek penelitian ini terdiri dari satu orang guru kelas 1 SDN 2 Pungkit. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan kajian literatur. Teknik analisis data dilakukan dalam empat tahapan yaitu, koleksi data, reduksi data, menyajikan data dan verifikasi atau kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendekatan PDIA dilaksanakan dalam lima tahapan yaitu, 1) eksplorasi, 2) sintesis, 3) perancangan, 4) coba gagasan, 5) kaji ulang. Hasilnya menunjukkan bahwa pendekatan PDIA mampu membuat siswa lebih aktif melalui pemanfaatan media konkrit dan metode diskusi. Hasil lainnya juga menunjukkan bahwa hasil belajar semua siswa tuntas terhadap KKM.
{"title":"PENERAPAN PROBLEM DRIVEN ITERATIVE ADAPTATION (PDIA) UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA SDN 2 PUNGKIT","authors":"Desi Maulidyawati, Muhammad Irham","doi":"10.33394/mpm.v8i2.3163","DOIUrl":"https://doi.org/10.33394/mpm.v8i2.3163","url":null,"abstract":"INOVASI merupakan lembaga kemitraan Indonesia - Australia yang fokus pada literasi dan numerasi. Salah satu program intervensi yang dijalankan di Kabupaten Sumbawa adalah implementasi pendekatan PDIA di SDN 2 Pungkit. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana proses penerapan pendekatan Problem Driven Iterative Adaptation (PDIA) di kelas 1 SDN 2 Pungkit dalam mengatasi kesulitan belajar matematika siswa. PDIA merupakan sebuah pendekatan yang digunakan oleh INOVASI dalam mencari tahu bagaimana meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran dalam numerasi dengan menggunakan pendekatan yang dirancang untuk mencari solusi lokal dalam mengatasi masalah-masalah lokal dan khusus dalam pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus tentang bagaimana penerapan PDIA dalam mengatasi kesulitan belajar siswa. Subjek penelitian ini terdiri dari satu orang guru kelas 1 SDN 2 Pungkit. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan kajian literatur. Teknik analisis data dilakukan dalam empat tahapan yaitu, koleksi data, reduksi data, menyajikan data dan verifikasi atau kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendekatan PDIA dilaksanakan dalam lima tahapan yaitu, 1) eksplorasi, 2) sintesis, 3) perancangan, 4) coba gagasan, 5) kaji ulang. Hasilnya menunjukkan bahwa pendekatan PDIA mampu membuat siswa lebih aktif melalui pemanfaatan media konkrit dan metode diskusi. Hasil lainnya juga menunjukkan bahwa hasil belajar semua siswa tuntas terhadap KKM.","PeriodicalId":109037,"journal":{"name":"Media Pendidikan Matematika","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132240927","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Literasi matematis dan etnomatematika adalah dua gagasan utama tentang mengetahui matematika dalam kehidupan sehari-hari. Literasi matematis merupakan gagasan yang berfokus pada persyaratan matematika dan sosial yang dapat mencerminkan kompetensi seseorang dalam matematika, sementara etnomatematika menekankan kompetensi orang yang dikembangkan dalam kelompok budaya yang berbeda dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini berfokus pada budaya batik Jonegoroan (batik khas Kabupaten Bojonegoro) karena belum ada peneliti terdahulu yang mengkajinya terlebih tentang etnomatematika dan literasi matematis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk etnomatematika pada batik Jonegoroan ditinjau dari aspek literasi matematis yaitu aspek konten, konteks, dan proses matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipan dan wawancara. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, pedoman wawancara, dan lembar catatan penelitian. Teknik analisis data menggunakan triangulasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan kajian etnomatematika pada batik Jonegoroan dapat ditemukan beberapa konsep matematika yaitu konsep transormasi geometri, bangun datar, dan grafik fungsi trigonometri. Berdasarkan kajian tersebut, aktivitas yang dilakukan oleh pengrajin batik Jonegoroan memenuhi aspek literasi matematis. Dengan demikian, batik Jonegoroan dapat digunakan sebagai media pembelajaran matematika.
{"title":"ETNOMATEMATIKA BATIK JONEGOROAN DITINJAU DARI ASPEK LITERASI MATEMATIS","authors":"Seftyana Ayu Susanti, Mega Teguh Budiarto","doi":"10.33394/mpm.v8i2.3092","DOIUrl":"https://doi.org/10.33394/mpm.v8i2.3092","url":null,"abstract":"Literasi matematis dan etnomatematika adalah dua gagasan utama tentang mengetahui matematika dalam kehidupan sehari-hari. Literasi matematis merupakan gagasan yang berfokus pada persyaratan matematika dan sosial yang dapat mencerminkan kompetensi seseorang dalam matematika, sementara etnomatematika menekankan kompetensi orang yang dikembangkan dalam kelompok budaya yang berbeda dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini berfokus pada budaya batik Jonegoroan (batik khas Kabupaten Bojonegoro) karena belum ada peneliti terdahulu yang mengkajinya terlebih tentang etnomatematika dan literasi matematis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk etnomatematika pada batik Jonegoroan ditinjau dari aspek literasi matematis yaitu aspek konten, konteks, dan proses matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipan dan wawancara. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, pedoman wawancara, dan lembar catatan penelitian. Teknik analisis data menggunakan triangulasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan kajian etnomatematika pada batik Jonegoroan dapat ditemukan beberapa konsep matematika yaitu konsep transormasi geometri, bangun datar, dan grafik fungsi trigonometri. Berdasarkan kajian tersebut, aktivitas yang dilakukan oleh pengrajin batik Jonegoroan memenuhi aspek literasi matematis. Dengan demikian, batik Jonegoroan dapat digunakan sebagai media pembelajaran matematika.","PeriodicalId":109037,"journal":{"name":"Media Pendidikan Matematika","volume":"288 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116578584","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nurul Afifah Rusyda, S. Suherman, Suhendra Suhendra, Rusdinal Rusdinal
This research was conducted because the students' self-efficacy in mathematics was still low. The Brain Based Learning approach is expected in solving this problem. The purpose of this study was to determine and analyze the increasing in self-efficacy of students who received the Brain Based Learning (BBL) approach in mathematics. This study is a quasi-experimental study with a nonequivalent control group design. The population of this study were all students of grade VII at a junior high school in Padang City. The sample was determined by purposive sampling technique. The data collection instrument in this study was a non-test (questionnaire). Questionnaires are used to measure students' mathematical self-efficacy. The questionnaire is based on indicators of self-efficacy. The self-efficacy questionnaire consists of 28 questionnaire items. The questionnaire was given before being given treatment and after being given treatment. The treatment given was in the form of mathematics learning based on the BBL approach. The result of this study is that the increase in self-efficacy of students who get the BBL approach learning is significantly better than learning with the conventional approach as a whole.
{"title":"MENINGKATKAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING","authors":"Nurul Afifah Rusyda, S. Suherman, Suhendra Suhendra, Rusdinal Rusdinal","doi":"10.33394/mpm.v8i2.3192","DOIUrl":"https://doi.org/10.33394/mpm.v8i2.3192","url":null,"abstract":"This research was conducted because the students' self-efficacy in mathematics was still low. The Brain Based Learning approach is expected in solving this problem. The purpose of this study was to determine and analyze the increasing in self-efficacy of students who received the Brain Based Learning (BBL) approach in mathematics. This study is a quasi-experimental study with a nonequivalent control group design. The population of this study were all students of grade VII at a junior high school in Padang City. The sample was determined by purposive sampling technique. The data collection instrument in this study was a non-test (questionnaire). Questionnaires are used to measure students' mathematical self-efficacy. The questionnaire is based on indicators of self-efficacy. The self-efficacy questionnaire consists of 28 questionnaire items. The questionnaire was given before being given treatment and after being given treatment. The treatment given was in the form of mathematics learning based on the BBL approach. The result of this study is that the increase in self-efficacy of students who get the BBL approach learning is significantly better than learning with the conventional approach as a whole.","PeriodicalId":109037,"journal":{"name":"Media Pendidikan Matematika","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132490830","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian adalah untuk menganalisa penalaran matematis calon guru matematika laki-laki maupun perempuan dengan gaya belajar auditori dan penalaran matematis calon guru matematika laki-laki maupun perempuan dengan gaya belajar kinestetik dalam menyelesaikan soal geometri analitika. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan studi kasus. Studi kasus ini mempelajari secara intensif seorang individu atau kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan penalaran matematis subjek laki-laki lebih baik daripada subjek perempuan, karena subjek calon guru matematika laki-laki dengan gaya belajar auditori dan kinestetik hampir memenuhi semua indikator penalaran matematis. hanya pada indikator menyelidiki dugaan matematika, masih ada jawaban yang belum benar karena kurang teliti dari hasil analisa subjek calon guru matematika laki-laki dengan gaya belajar auditori, sedangkan pada subjek calon guru matematika laki-laki dengan gaya belajar kinestetik pada indikator menyelidiki dugaan matematika masih ada langkah yang salah dalam penghitungan, walaupun sebenarnya subjek mampu memberikan penjelasan langkah-langkah penyelesaian dengan konsep-konsep yang ada. Subjek calon guru matematika perempuan dengan gaya belajar auditori maupun kinestetik belum mampu memenuhi semua indikator penalaran matematis.
{"title":"PENALARAN MATEMATIS CALON GURU MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN JENIS KELAMIN","authors":"Ratri Candra Hastari","doi":"10.33394/mpm.v8i2.2987","DOIUrl":"https://doi.org/10.33394/mpm.v8i2.2987","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian adalah untuk menganalisa penalaran matematis calon guru matematika laki-laki maupun perempuan dengan gaya belajar auditori dan penalaran matematis calon guru matematika laki-laki maupun perempuan dengan gaya belajar kinestetik dalam menyelesaikan soal geometri analitika. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan studi kasus. Studi kasus ini mempelajari secara intensif seorang individu atau kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan penalaran matematis subjek laki-laki lebih baik daripada subjek perempuan, karena subjek calon guru matematika laki-laki dengan gaya belajar auditori dan kinestetik hampir memenuhi semua indikator penalaran matematis. hanya pada indikator menyelidiki dugaan matematika, masih ada jawaban yang belum benar karena kurang teliti dari hasil analisa subjek calon guru matematika laki-laki dengan gaya belajar auditori, sedangkan pada subjek calon guru matematika laki-laki dengan gaya belajar kinestetik pada indikator menyelidiki dugaan matematika masih ada langkah yang salah dalam penghitungan, walaupun sebenarnya subjek mampu memberikan penjelasan langkah-langkah penyelesaian dengan konsep-konsep yang ada. Subjek calon guru matematika perempuan dengan gaya belajar auditori maupun kinestetik belum mampu memenuhi semua indikator penalaran matematis.","PeriodicalId":109037,"journal":{"name":"Media Pendidikan Matematika","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132507193","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}