Pub Date : 2020-06-11DOI: 10.32528/IJHS.V12I1.4851
Berthiana Berthiana, Wijaya Atmaja Kasuma
Latar Belakang dan Tujuan: Salah satu tanda dan gejala Diabetes Mellitus (DM) yaitu sering buang air kecil dalam jumlah banyak pada malam hari sehingga berdampak pada kualitas tidur. Tidur yang efektif pada pasien DM sangat dibutuhkan untuk memperbaiki sel-sel yang rusak termasuk sel beta yang berfungsi untuk memproduksi insulin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan kualitas hidup pada lansia dengan penyakit DM tipe 2. Metode: Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Prolanis Sanang Barigas Palangka Raya. Jumlah responden yaitu 33 responden. Teknik pengambilan data dilakukan secara simultan atau pada suatu waktu (point time approach). Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil: Mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki yaitu 20 orang (60,6%), usia hampir seluruhnya sekitar 60-74 tahun yaitu 29 responden (87,9%), pekerjaan mayoritas pensiunan sebanyak 20 responden (60,6%), tingkat pendidikan paling banyak adalah lulusan SMA 15 responden (45,5%), mayoritas kualitas tidur buruk dengan jumlah 19 responden (57,6%), dan sebagian besar kualitas hidup buruk dengan jumlah 19 responden (57,6%). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan kualitas hidup lansia dengan DM tipe 2 (p-value 0,000 0,05). Simpulan dan Implikasi: Kualitas tidur menentukan kualitas hidup lansia dengan penyakit DM tipe 2. Semakin buruk kualitas tidur lansia maka semakin buruk pula kualitas hidupnya. Dengan demikian intervensi lebih lanjut mengenai perbaikan kualitas tidur diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia dengan penyakit DM tipe 2.
{"title":"Hubungan Kualitas Tidur dengan Kualitas Hidup Lansia dengan Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2","authors":"Berthiana Berthiana, Wijaya Atmaja Kasuma","doi":"10.32528/IJHS.V12I1.4851","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/IJHS.V12I1.4851","url":null,"abstract":"Latar Belakang dan Tujuan: Salah satu tanda dan gejala Diabetes Mellitus (DM) yaitu sering buang air kecil dalam jumlah banyak pada malam hari sehingga berdampak pada kualitas tidur. Tidur yang efektif pada pasien DM sangat dibutuhkan untuk memperbaiki sel-sel yang rusak termasuk sel beta yang berfungsi untuk memproduksi insulin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan kualitas hidup pada lansia dengan penyakit DM tipe 2. Metode: Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Prolanis Sanang Barigas Palangka Raya. Jumlah responden yaitu 33 responden. Teknik pengambilan data dilakukan secara simultan atau pada suatu waktu (point time approach). Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil: Mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki yaitu 20 orang (60,6%), usia hampir seluruhnya sekitar 60-74 tahun yaitu 29 responden (87,9%), pekerjaan mayoritas pensiunan sebanyak 20 responden (60,6%), tingkat pendidikan paling banyak adalah lulusan SMA 15 responden (45,5%), mayoritas kualitas tidur buruk dengan jumlah 19 responden (57,6%), dan sebagian besar kualitas hidup buruk dengan jumlah 19 responden (57,6%). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan kualitas hidup lansia dengan DM tipe 2 (p-value 0,000 0,05). Simpulan dan Implikasi: Kualitas tidur menentukan kualitas hidup lansia dengan penyakit DM tipe 2. Semakin buruk kualitas tidur lansia maka semakin buruk pula kualitas hidupnya. Dengan demikian intervensi lebih lanjut mengenai perbaikan kualitas tidur diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia dengan penyakit DM tipe 2. ","PeriodicalId":120047,"journal":{"name":"The Indonesian Journal of Health Science","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126283243","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-11DOI: 10.32528/ijhs.v12i1.4854
D. Haryanti
Latar Belakang dan Tujuan: Penambangan batu piring menjadi salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat jember dengan skala ekspor. Batu ini dikirim dalam bentuk batu piringan yang digunakan untuk dinding, pagar dan asesoris rumah lainnya. Aktivitas penambangan batu piring ini menyebabkan pekerja terpapar oleh bahaya dan risiko yang mungkin muncul sebagai akibat dari perilaku dan kondisi tidak aman. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perilaku aman pada pekerja penambangan batu piring dengan pendekatan Behavior Based Safety (BBC) menggunakan model Activator Behavior dan Consequences (ABC). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan rancang bangun cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pekerja yang berada di penambangan batu piring. Metode sampling yang dipakai adalah purposive sampling. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 32,2% pekerja memiliki safety behavior yang baik, 51,7% cukup baik dan 16,1% kurang baik. Terdapat 5 orang pekerja yang pernah mendapatkan positive reinforcement dan 2 orang pekerja yang pernah mendapatkan punishment. Simpulan dan Implikasi: Diperlukannya pembentukan program keselamatan dan kesehatan kerja oleh pihak manajemen, membuat jadwal pelatihan berkaitan dengan proses kegiatan penambangan, mensosialisasikan sumber bahaya dan penanggulangannnya serta meningkatkan kesadaran terkait pentingnya program K3 dalam kelangsungan aktivitas penambangan batu piring.
{"title":"Analisis Perilaku Aman pada Pekerja Penambangan Batu Piring dengan Pendekatan Behavior – Based Safety (BBS)","authors":"D. Haryanti","doi":"10.32528/ijhs.v12i1.4854","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/ijhs.v12i1.4854","url":null,"abstract":"Latar Belakang dan Tujuan: Penambangan batu piring menjadi salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat jember dengan skala ekspor. Batu ini dikirim dalam bentuk batu piringan yang digunakan untuk dinding, pagar dan asesoris rumah lainnya. Aktivitas penambangan batu piring ini menyebabkan pekerja terpapar oleh bahaya dan risiko yang mungkin muncul sebagai akibat dari perilaku dan kondisi tidak aman. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perilaku aman pada pekerja penambangan batu piring dengan pendekatan Behavior Based Safety (BBC) menggunakan model Activator Behavior dan Consequences (ABC). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan rancang bangun cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pekerja yang berada di penambangan batu piring. Metode sampling yang dipakai adalah purposive sampling. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 32,2% pekerja memiliki safety behavior yang baik, 51,7% cukup baik dan 16,1% kurang baik. Terdapat 5 orang pekerja yang pernah mendapatkan positive reinforcement dan 2 orang pekerja yang pernah mendapatkan punishment. Simpulan dan Implikasi: Diperlukannya pembentukan program keselamatan dan kesehatan kerja oleh pihak manajemen, membuat jadwal pelatihan berkaitan dengan proses kegiatan penambangan, mensosialisasikan sumber bahaya dan penanggulangannnya serta meningkatkan kesadaran terkait pentingnya program K3 dalam kelangsungan aktivitas penambangan batu piring.","PeriodicalId":120047,"journal":{"name":"The Indonesian Journal of Health Science","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116676845","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-11DOI: 10.32528/ijhs.v12i1.4855
Cahya Tribagus Hidayat, Ali Usman
Latar Belakang dan Tujuan: Kebutuhan gizi yang tidak terpenuhi pada lansia akan meningkatkan risiko gizi buruk. Hal ini disebabkan oleh permasalahan sosial ekonomi dan meningkatnya penyakit degeneratif menjadikan keluarga pada posisi yang sangat penting dalam penyediaan gizi keluarga melalui fungsi fungsional dan pengendalian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peran keluarga dengan status gizi lansia. Peran keluarga dalam memberikan gizi seimbang pada lansia diperlukan untuk mengoptimalkan status kesehatan lansia dan kualitas hidupnya. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang bertempat tinggal di Desa Kaliwates Jember dan responden yang mengambil bagian dalam penelitian ini diambil secara purposive sampling. Analisis chi square digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Hasil: Sebagian besar peran keluarga dalam kategori baik sebanyak 23 responden (44,3%). Status gizi berdasarkan BB/U mayoritas baik sebanyak 30 responden (57,7%), status gizi berdasarkan TB/U mayoritas baik sebanyak 28 responden (53,8%). Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square menunjukkan nilai p 0,001 0,05 sehingga dapat dikatakan terdapat yang signifikan antara peran keluarga dengan status gizi lansia. Simpulan dan Implikasi: Peran keluarga mempengaruhi status gizi lansia karena keluarga merupakan sistem pendukung terbesar dalam kehidupan lansia dan pengasuhan lansia merupakan tanggung jawab keluarga. Dengan demikian maka intervensi keperawatan untuk meningkatkan optimalisasi peran keluarga dibutuhkan agar status gizi lansia juga dapat ditingkatkan.
{"title":"Peran Keluarga dalam Meningkatkan Status Gizi pada Lansia","authors":"Cahya Tribagus Hidayat, Ali Usman","doi":"10.32528/ijhs.v12i1.4855","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/ijhs.v12i1.4855","url":null,"abstract":"Latar Belakang dan Tujuan: Kebutuhan gizi yang tidak terpenuhi pada lansia akan meningkatkan risiko gizi buruk. Hal ini disebabkan oleh permasalahan sosial ekonomi dan meningkatnya penyakit degeneratif menjadikan keluarga pada posisi yang sangat penting dalam penyediaan gizi keluarga melalui fungsi fungsional dan pengendalian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peran keluarga dengan status gizi lansia. Peran keluarga dalam memberikan gizi seimbang pada lansia diperlukan untuk mengoptimalkan status kesehatan lansia dan kualitas hidupnya. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang bertempat tinggal di Desa Kaliwates Jember dan responden yang mengambil bagian dalam penelitian ini diambil secara purposive sampling. Analisis chi square digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Hasil: Sebagian besar peran keluarga dalam kategori baik sebanyak 23 responden (44,3%). Status gizi berdasarkan BB/U mayoritas baik sebanyak 30 responden (57,7%), status gizi berdasarkan TB/U mayoritas baik sebanyak 28 responden (53,8%). Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square menunjukkan nilai p 0,001 0,05 sehingga dapat dikatakan terdapat yang signifikan antara peran keluarga dengan status gizi lansia. Simpulan dan Implikasi: Peran keluarga mempengaruhi status gizi lansia karena keluarga merupakan sistem pendukung terbesar dalam kehidupan lansia dan pengasuhan lansia merupakan tanggung jawab keluarga. Dengan demikian maka intervensi keperawatan untuk meningkatkan optimalisasi peran keluarga dibutuhkan agar status gizi lansia juga dapat ditingkatkan.","PeriodicalId":120047,"journal":{"name":"The Indonesian Journal of Health Science","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132930376","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-12-30DOI: 10.32528/ijhs.v11i2.2963
Susi Wahyuning Asih
Nutrisi adalah kebutuhan dasar manusia, termasuk pada balita. Proses tumbuh kembang balita membutuhkan nutrisi yang cukup. Hal ini merupakan kondisi yang sangat kompleks. Diperlukan persiapan yang cukup selama memasuki proses tumbuh kembang sehingga dapat memberikan panduan untuk menjalani masa perkembangan anak balita. Manajemen nutrisi bagi balita ini didasarkan pada konsekuensi proses pertumbuhan dan perkembangan balita. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang bagaimana manajemen nutrisi pada masa pertumbuhan Balita. Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross sectional dengan data retrospektif. Jumlah sampel yang digunakan adalah semua balita di RW 3 Desa Dukuh mencek sukorambi yang ada di posyandu. Hasil penelitian ini akan disajikan dengan analisis tendensi sentral. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa evaluasi manajemen nutrisi pada balita berada pada kategori cukup. Peningkatan pengetahuan dan aplikasi pada manajemen nutrisi diposyandu Cathelya harus lebih disosialisasikan lagi.
{"title":"EVALUASI MANAGEMEN NUTRISI BALITA DI POSYANDU CATHELYA DESA DUKUH MENCEK KECAMATAN SUKORAMBI","authors":"Susi Wahyuning Asih","doi":"10.32528/ijhs.v11i2.2963","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/ijhs.v11i2.2963","url":null,"abstract":"Nutrisi adalah kebutuhan dasar manusia, termasuk pada balita. Proses tumbuh kembang balita membutuhkan nutrisi yang cukup. Hal ini merupakan kondisi yang sangat kompleks. Diperlukan persiapan yang cukup selama memasuki proses tumbuh kembang sehingga dapat memberikan panduan untuk menjalani masa perkembangan anak balita. Manajemen nutrisi bagi balita ini didasarkan pada konsekuensi proses pertumbuhan dan perkembangan balita. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang bagaimana manajemen nutrisi pada masa pertumbuhan Balita. Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross sectional dengan data retrospektif. Jumlah sampel yang digunakan adalah semua balita di RW 3 Desa Dukuh mencek sukorambi yang ada di posyandu. Hasil penelitian ini akan disajikan dengan analisis tendensi sentral. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa evaluasi manajemen nutrisi pada balita berada pada kategori cukup. Peningkatan pengetahuan dan aplikasi pada manajemen nutrisi diposyandu Cathelya harus lebih disosialisasikan lagi.","PeriodicalId":120047,"journal":{"name":"The Indonesian Journal of Health Science","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125937910","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-11-13DOI: 10.32528/ijhs.v11i2.2962
Kholisotin Kholisotin, A. Prasetyo, Yuana Dwi Agustin
Background: Pertolongan persalinan merupakan faktor penting dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan anak. Di Indonesia pemanfaatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang kompeten masih kurang dibandingkan target yang diharapkan, termasuk di Kecamatan Klabang Kabupaten Bondowoso pada tahun 2018 hanya mencapai 86,10%.Objectives: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penyuluhan berbasis video whatsapp tentang persalinan terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III di Puskesmas Klabang Kabupaten Bondowoso.Design: Penelitian ini menggunakan desain One Group Pretest-Posttest. Populasi penelitian ini adalah semua ibu hamil Trimester III di wilayah kerja Puskesmas Klabang yang diperkirakan melahirkan pada bulan Mei-Juni tahun 2019, dengan jumlah sampel sebesar 33 orang. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dengan nilai signifikansi sebelum dan setelah penyuluhan sebesar 0,000 < 0,005.Results: dari 33 responden, 20 responden menunjukkan adanya peningkatan sikap yang positif setelah diberikan eksperimen. Hasil analisa statistik dengan uji Wilcoxon diperoleh nilai p- value 0,000 (p<0,05), artinya terdapat pengaruhartinya terdapat perbedaan sikap sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan berbasis video whatsapp tentang persalinan. Sehingga H0 ditolak yang berarti bahwa ada perbedaan atau hipotesa peneliti diterima.Conclusions: Disimpulkan bahwa ada pengaruh penyuluhan berbasis video whatsapp tentang persalinan terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III di Puskesmas Klabang Kabupaten Bondowoso.
{"title":"PENGARUH PENYULUHAN BERBASIS VIDEO WHATSAPP TENTANG PERSALINAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS KLABANG KABUPATEN BONDOWOSO","authors":"Kholisotin Kholisotin, A. Prasetyo, Yuana Dwi Agustin","doi":"10.32528/ijhs.v11i2.2962","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/ijhs.v11i2.2962","url":null,"abstract":"Background: Pertolongan persalinan merupakan faktor penting dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan anak. Di Indonesia pemanfaatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang kompeten masih kurang dibandingkan target yang diharapkan, termasuk di Kecamatan Klabang Kabupaten Bondowoso pada tahun 2018 hanya mencapai 86,10%.Objectives: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penyuluhan berbasis video whatsapp tentang persalinan terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III di Puskesmas Klabang Kabupaten Bondowoso.Design: Penelitian ini menggunakan desain One Group Pretest-Posttest. Populasi penelitian ini adalah semua ibu hamil Trimester III di wilayah kerja Puskesmas Klabang yang diperkirakan melahirkan pada bulan Mei-Juni tahun 2019, dengan jumlah sampel sebesar 33 orang. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dengan nilai signifikansi sebelum dan setelah penyuluhan sebesar 0,000 < 0,005.Results: dari 33 responden, 20 responden menunjukkan adanya peningkatan sikap yang positif setelah diberikan eksperimen. Hasil analisa statistik dengan uji Wilcoxon diperoleh nilai p- value 0,000 (p<0,05), artinya terdapat pengaruhartinya terdapat perbedaan sikap sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan berbasis video whatsapp tentang persalinan. Sehingga H0 ditolak yang berarti bahwa ada perbedaan atau hipotesa peneliti diterima.Conclusions: Disimpulkan bahwa ada pengaruh penyuluhan berbasis video whatsapp tentang persalinan terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III di Puskesmas Klabang Kabupaten Bondowoso.","PeriodicalId":120047,"journal":{"name":"The Indonesian Journal of Health Science","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114672250","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-03DOI: 10.32528/IJHS.V11I1.2238
Naning Anggraini Putri, Nabila Nabila, Siska Helmiati Nur, Yeni Suryaningsih
Autis merupakan kondisi seseorang yang didapatkan sejak lahir yang membuat dirinya tidak mampu berhubungan sosial atau komunikasi secara normal (Smart & Rose, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keefektifan dari musik mozard terhadap peningkatan aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik pada anak autis usia 6-12 tahun di SLB-B Bintoro Kabupaten Jember. Metode penelitian menggunakan metode quast eksperimen dengan instrumen penelitian menggunakan quisioneer dan form evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan P < 0,05 maka berarti H1 diterima yang artinya ada hubungan antara terapi musik mozard terhadap kemampuan pada aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik anak autis di SLB-B. Kesimpulan dari hasil penelitian didapatkan bahwa terapi musik mozard baik dijadikan sebagai terapi untuk meningkatkan keterampilan afektif, kognitif, dan psikomotorik anak autis
{"title":"MIND ADVANCING MOZARD; TERAPI PENINGKATAN KETERAMPILAN AFEKTIF, KOGNITIF, DAN PSIKOMOTORIK ANAK AUTIS","authors":"Naning Anggraini Putri, Nabila Nabila, Siska Helmiati Nur, Yeni Suryaningsih","doi":"10.32528/IJHS.V11I1.2238","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/IJHS.V11I1.2238","url":null,"abstract":"Autis merupakan kondisi seseorang yang didapatkan sejak lahir yang membuat dirinya tidak mampu berhubungan sosial atau komunikasi secara normal (Smart & Rose, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keefektifan dari musik mozard terhadap peningkatan aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik pada anak autis usia 6-12 tahun di SLB-B Bintoro Kabupaten Jember. Metode penelitian menggunakan metode quast eksperimen dengan instrumen penelitian menggunakan quisioneer dan form evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan P < 0,05 maka berarti H1 diterima yang artinya ada hubungan antara terapi musik mozard terhadap kemampuan pada aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik anak autis di SLB-B. Kesimpulan dari hasil penelitian didapatkan bahwa terapi musik mozard baik dijadikan sebagai terapi untuk meningkatkan keterampilan afektif, kognitif, dan psikomotorik anak autis","PeriodicalId":120047,"journal":{"name":"The Indonesian Journal of Health Science","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126615752","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-03DOI: 10.32528/IJHS.V11I1.2235
Jenie Palupi, Wahyu Widada, Ayu Fitrianingsih
Asfiksia neonatorum adalah kondisi bayi baru lahir tidak segera bernafas secara spontan dan teratur. Salah satu penyebab dari asfiksia neonatorum ialah keadaan air ketuban yang bercampur dengan mekonium atau keruh. Tujuan penelitian untuk mengetahui besar risiko asfiksia neonatorum berdasarkan keadaan air ketuban di RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso. Desain penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional, menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel yaitu sebagian ibu bersalin. Besar sampel 100 responden. Instrumen yang digunakan adalah checklist dari data yang diambil di rekam medik RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso tahun 2018. Analisa data menggunakan odds ratio . Hasil penelitian didapatkan 49% bayi mengalami asfiksia dan 82% ibu bersalin dengan keadaan ketuban keruh serta 46% ibu bersalin dengan keadaan air ketuban keruh melahirkan bayi dengan asfiksia. Hasil analisis bivariat menggunakan komputer dengan SPSS didapatkan hasil odds ratio yaitu sebesar 6,389 yang artinya keadaan air ketuban keruh 6,389 kali lebih berisiko bayi lahir mengalami asfiksia. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan perawat atau bidan dapat memberikan pelayanan serta mampu mendeteksi secara dini risiko bayi dengan asfiksia
{"title":"RISIKO ASFIKSIA NEONATORUM BERDASARKAN KEADAAN AIR KETUBAN DI RSU Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO TAHUN 2018","authors":"Jenie Palupi, Wahyu Widada, Ayu Fitrianingsih","doi":"10.32528/IJHS.V11I1.2235","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/IJHS.V11I1.2235","url":null,"abstract":"Asfiksia neonatorum adalah kondisi bayi baru lahir tidak segera bernafas secara spontan dan teratur. Salah satu penyebab dari asfiksia neonatorum ialah keadaan air ketuban yang bercampur dengan mekonium atau keruh. Tujuan penelitian untuk mengetahui besar risiko asfiksia neonatorum berdasarkan keadaan air ketuban di RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso. Desain penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional, menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel yaitu sebagian ibu bersalin. Besar sampel 100 responden. Instrumen yang digunakan adalah checklist dari data yang diambil di rekam medik RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso tahun 2018. Analisa data menggunakan odds ratio . Hasil penelitian didapatkan 49% bayi mengalami asfiksia dan 82% ibu bersalin dengan keadaan ketuban keruh serta 46% ibu bersalin dengan keadaan air ketuban keruh melahirkan bayi dengan asfiksia. Hasil analisis bivariat menggunakan komputer dengan SPSS didapatkan hasil odds ratio yaitu sebesar 6,389 yang artinya keadaan air ketuban keruh 6,389 kali lebih berisiko bayi lahir mengalami asfiksia. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan perawat atau bidan dapat memberikan pelayanan serta mampu mendeteksi secara dini risiko bayi dengan asfiksia","PeriodicalId":120047,"journal":{"name":"The Indonesian Journal of Health Science","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115862291","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-03DOI: 10.32528/IJHS.V11I1.2232
M. A. Krisdianto, W. Kusumawati
Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI) merupakan capaian akhir mahasiswa keperawatan untuk dinyatakan status mereka sebagai perawat yang kompeten atau tidak. Isu UKNI sebagai exit exam semakin gencar disosialisasikan oleh Kemenristekdikti, akan tetapi saat ini angka kelulusan UKNI masih kecil. Kecilnya angka kelulusan UKNI menjadi ancaman yang besar seperti peningkatan pengangguran, keterlambatan kelulusan, hingga kalahnya persaingan perawat Indonesia terhadap perawat luar negeri. Saat ini belum ada ringkasan khusus mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi kelulusan UKNI. Literature Review ini betujuan mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kelulusan UKNI. Literature Review dilakukan dengan mesin pencari Google Schoolar . Terdapat 6 artikel jurnal yang dianalisis setelah melewati proses inklusi. Hasil analisis menyatakan bahwa persiapan dan pelaksanaan UKNI memiliki faktor-faktor dalam menentukan kelulusan UKNI.
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELULUSAN UJI KOMPETENSI NERS INDONESIA (UKNI)","authors":"M. A. Krisdianto, W. Kusumawati","doi":"10.32528/IJHS.V11I1.2232","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/IJHS.V11I1.2232","url":null,"abstract":"Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI) merupakan capaian akhir mahasiswa keperawatan untuk dinyatakan status mereka sebagai perawat yang kompeten atau tidak. Isu UKNI sebagai exit exam semakin gencar disosialisasikan oleh Kemenristekdikti, akan tetapi saat ini angka kelulusan UKNI masih kecil. Kecilnya angka kelulusan UKNI menjadi ancaman yang besar seperti peningkatan pengangguran, keterlambatan kelulusan, hingga kalahnya persaingan perawat Indonesia terhadap perawat luar negeri. Saat ini belum ada ringkasan khusus mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi kelulusan UKNI. Literature Review ini betujuan mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kelulusan UKNI. Literature Review dilakukan dengan mesin pencari Google Schoolar . Terdapat 6 artikel jurnal yang dianalisis setelah melewati proses inklusi. Hasil analisis menyatakan bahwa persiapan dan pelaksanaan UKNI memiliki faktor-faktor dalam menentukan kelulusan UKNI.","PeriodicalId":120047,"journal":{"name":"The Indonesian Journal of Health Science","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130160479","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-03DOI: 10.32528/IJHS.V11I1.2236
Peni Perdani Juliningrum
Nutrisi merupakan substansi organik yang dibutuhkan oleh tubuh toddler. Asupan zat gizi makronutrien dibutuhkan oleh tubuh sebagai penghasil energi. Energi yang dihasilkan ikut mempengaruhi status nutrisi anak. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran asupan zat gizi makronutrien pada toddler di Kabupaten Jember. Penelitian ini memiliki design penelitian deskriptif dengan pendekatan crossectional . Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 responden dengan ibu yang memiliki anak berusia 1-3 tahun. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling . Instrumen yang digunakan adalah kuesioner food recall 1x24 jam. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat.Sebagian besar anak toddler memiliki kecukupan zat makronutrien baik karbohidrat, lemak dan protein sebesar 93,3%. Namun, 6,7% anak memiliki kekurangan zat makronutrien. Tercukupinya kebutuhan energi dapat dipenuhi dengan makan makanan yang beraneka ragam serta mengkonsumsi bahan makanan yang memiliki kandungan sumber karbohidrat, protein dan lemak. Asupan zat gizi makronutrien yang tidak mencukupi kebutuhan tubuh dapat menyebabkan energi yang dihasilkan kurang dari energi yang dibutuhkan menyebabkan ketidakseimbangan energi sehingga gizi kurang dapat terjadi
{"title":"ASUPAN ZAT GIZI MAKRONUTRIEN PADA TODDLER","authors":"Peni Perdani Juliningrum","doi":"10.32528/IJHS.V11I1.2236","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/IJHS.V11I1.2236","url":null,"abstract":"Nutrisi merupakan substansi organik yang dibutuhkan oleh tubuh toddler. Asupan zat gizi makronutrien dibutuhkan oleh tubuh sebagai penghasil energi. Energi yang dihasilkan ikut mempengaruhi status nutrisi anak. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran asupan zat gizi makronutrien pada toddler di Kabupaten Jember. Penelitian ini memiliki design penelitian deskriptif dengan pendekatan crossectional . Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 responden dengan ibu yang memiliki anak berusia 1-3 tahun. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling . Instrumen yang digunakan adalah kuesioner food recall 1x24 jam. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat.Sebagian besar anak toddler memiliki kecukupan zat makronutrien baik karbohidrat, lemak dan protein sebesar 93,3%. Namun, 6,7% anak memiliki kekurangan zat makronutrien. Tercukupinya kebutuhan energi dapat dipenuhi dengan makan makanan yang beraneka ragam serta mengkonsumsi bahan makanan yang memiliki kandungan sumber karbohidrat, protein dan lemak. Asupan zat gizi makronutrien yang tidak mencukupi kebutuhan tubuh dapat menyebabkan energi yang dihasilkan kurang dari energi yang dibutuhkan menyebabkan ketidakseimbangan energi sehingga gizi kurang dapat terjadi","PeriodicalId":120047,"journal":{"name":"The Indonesian Journal of Health Science","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126610575","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-03DOI: 10.32528/IJHS.V11I1.2242
M. Gufron, Wahyu Widada, Fitriana Putri
Intensive Care Unit (ICU) merupakan ruangan khusus dengan peralatan penunjang dan tenaga kesehatan terlatih untuk merawat pasien kritis yang mengancam jiwa sehingga sering menimbulkan kecemasan bagi keluarga pasien. Pembekalan kesejahteraan spiritual merupakan salah satu upaya menurunkan tingkat kecemasan pada keluarga pasien. Metode yang digunakan adalah pra eksperimen dengan pendekatan one grup pretest posttest design . Populasi dalam penelitian ini merupakan keluarga pasien yang dirawat di ruang ICU RSD dr. Soebandi Jember dengan jumlah sampel 30 keluarga pasien dengan tehnik purposive sampling. Pengumpulan data tingkat kecemasan menggunakan kuesioner HRS-A ( Hamilon Rating Scale for Anxiety ). Analisis data dengan uji Wilcoxon dan Shapiro Wilk Test. Tingkat kecemasan keluarga pasien yang dirawat di ruang ICU sebelum pembekalan kesejahteraan spiritual tingkat berat sekali 11 (36.7%), berat 10 (33.3%), sedang 4 (13.3%), ringan 7 (23.3%) dan normal 4 (13.3%). Sesudah pembekalan kesejahteraan spiritual tingkat kecemasan keluarga pasien yang dirawat di ruang ICU berat sekali 2 (6.7%), berat 9 (30%), sedang 8 (26.7%), ringan 7 (23.3%), normal 4 (13.3%). Pengukuran dengan tehnik uji wilcoxon menunjukkan nilai signifikan 0.000 (P<0,05), yang berarti ada perbedaan tingkat kecemasan keluarga pasien antara sebelum dilakukan intervensi dan sesudah dilakukan intervensi pembekalan kesejahteraan spiritual terhadap tingkat kecemasan keluarga pasien. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuhan untuk melengkapi pelayanan Islami pada keluarga pasien dengan referensi kasus-kasus kecemasan di ruang ICU RSD dr Soebandi Jember
{"title":"PENGARUH PEMBEKALAN KESEJAHTERAAN SPIRITUAL TERHADAP TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSD DR. SOEBANDI JEMBER","authors":"M. Gufron, Wahyu Widada, Fitriana Putri","doi":"10.32528/IJHS.V11I1.2242","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/IJHS.V11I1.2242","url":null,"abstract":"Intensive Care Unit (ICU) merupakan ruangan khusus dengan peralatan penunjang dan tenaga kesehatan terlatih untuk merawat pasien kritis yang mengancam jiwa sehingga sering menimbulkan kecemasan bagi keluarga pasien. Pembekalan kesejahteraan spiritual merupakan salah satu upaya menurunkan tingkat kecemasan pada keluarga pasien. Metode yang digunakan adalah pra eksperimen dengan pendekatan one grup pretest posttest design . Populasi dalam penelitian ini merupakan keluarga pasien yang dirawat di ruang ICU RSD dr. Soebandi Jember dengan jumlah sampel 30 keluarga pasien dengan tehnik purposive sampling. Pengumpulan data tingkat kecemasan menggunakan kuesioner HRS-A ( Hamilon Rating Scale for Anxiety ). Analisis data dengan uji Wilcoxon dan Shapiro Wilk Test. Tingkat kecemasan keluarga pasien yang dirawat di ruang ICU sebelum pembekalan kesejahteraan spiritual tingkat berat sekali 11 (36.7%), berat 10 (33.3%), sedang 4 (13.3%), ringan 7 (23.3%) dan normal 4 (13.3%). Sesudah pembekalan kesejahteraan spiritual tingkat kecemasan keluarga pasien yang dirawat di ruang ICU berat sekali 2 (6.7%), berat 9 (30%), sedang 8 (26.7%), ringan 7 (23.3%), normal 4 (13.3%). Pengukuran dengan tehnik uji wilcoxon menunjukkan nilai signifikan 0.000 (P<0,05), yang berarti ada perbedaan tingkat kecemasan keluarga pasien antara sebelum dilakukan intervensi dan sesudah dilakukan intervensi pembekalan kesejahteraan spiritual terhadap tingkat kecemasan keluarga pasien. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuhan untuk melengkapi pelayanan Islami pada keluarga pasien dengan referensi kasus-kasus kecemasan di ruang ICU RSD dr Soebandi Jember","PeriodicalId":120047,"journal":{"name":"The Indonesian Journal of Health Science","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129883814","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}