Nurul Nofiyanti, Ismi Eka Roviani, Rina Dias Agustin
Indonesia adalah salah satu penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Cangkang sebagai salah satu limbah dari pengolahan kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai pewarna cokelat alami. Dalam proses pewarnaan kain batik, perlu dilakukan fiksasi untuk mempertahankan warna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik fisik dan organoleptik kain batik setelah dilakukan pewarnaan menggunakan pewarna alami cangkang kelapa sawit. Penelitian ini menggunakan dua faktor (2 kali ulangan). Faktor-faktor yang digunakan yaitu metode mordanting (pemanasan 1 jam dan pendiaman 24 jam) dan jenis fiksator (jeruk, kapur, dan tawas). Pembuatan pewarna alami dilakukan secara ekstraksi dengan pelarut air (100 o C, 1 jam). Selanjutnya dilakukan proses fiksasi. Data dianalisa dengan menghitung rata-rata dan standar deviasi. Nilai lightness kain batik berkisar antara 71 sampai 88. Nilai hue angle berkisar antara 120 sampai 153. Sampel M1F2 (mordanting pendiaman 24 jam, fiksator kapur) adalah sampel yang paling disukai, sedangkan sampel M2F2 (mordanting 1 jam, fiksator kapur) adalah sampel yang tidak disukai. Sampel M2F2 memiliki lightness 88,3, hue angle 120,14 ( yellow ), dan tahan dari uji ketahanan gosok. Penggunaan metode mordanting dan jenis fiksator berpengaruh terhadap pewarnaan kain batik. Metode mordanting 24 jam dan fiksator kapur direkomendasikan dalam pewarnaan kain batik menggunakan pewana alami cangkang kelapa sawit berdasarkan uji kesukaan dan sifat fisik kain batik yang dihasilkan. Kata kunci: Batik, Cangkang Kelapa Sawit, Pewarna Alami
印度尼西亚是世界上最大的棕榈油生产国之一。作为油棕加工的废物之一的贝壳可以用作天然棕色染料。在蜡染的染色过程中,我们需要固定颜色来保持颜色。本研究的目的是在使用棕榈油壳的天然染料染色后,了解蜡染布的物理和有机特性。本研究采用了两个因素(重复2次)。使用的因素包括着色法(1小时加热和24小时加热)和固定器(橙色、石灰和明矾)的种类。天然染料的制造是用水溶剂(100 o - C, 1小时)提取的。接下来是固定进程。数据通过计算平均值和标准差进行分析。蜡染布的光值在71到88之间。顺英指数在120到153之间。M1F2样本(24小时稀释体、酸橙固定器)是首选样本,而M2F2样本(粘模1小时、粘石灰器)是不受欢迎的样本。样品M2F2具有88.3光、色调120.14(黄色)和抗摩擦试剂效果。变形方法和刚毛类型的使用影响了蜡染的着色。根据所生产的蜡染布的口味和物理性质的测试,采用24小时变形和石灰纤维化技术建议蜡染布的天然着色工艺。关键词:蜡染、棕榈油壳、天然染料
{"title":"PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT SEBAGAI PEWARNA ALAMI KAIN BATIK DENGAN FIKSASI","authors":"Nurul Nofiyanti, Ismi Eka Roviani, Rina Dias Agustin","doi":"10.32528/ijhs.v0i0.1522","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/ijhs.v0i0.1522","url":null,"abstract":"Indonesia adalah salah satu penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Cangkang sebagai salah satu limbah dari pengolahan kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai pewarna cokelat alami. Dalam proses pewarnaan kain batik, perlu dilakukan fiksasi untuk mempertahankan warna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik fisik dan organoleptik kain batik setelah dilakukan pewarnaan menggunakan pewarna alami cangkang kelapa sawit. Penelitian ini menggunakan dua faktor (2 kali ulangan). Faktor-faktor yang digunakan yaitu metode mordanting (pemanasan 1 jam dan pendiaman 24 jam) dan jenis fiksator (jeruk, kapur, dan tawas). Pembuatan pewarna alami dilakukan secara ekstraksi dengan pelarut air (100 o C, 1 jam). Selanjutnya dilakukan proses fiksasi. Data dianalisa dengan menghitung rata-rata dan standar deviasi. Nilai lightness kain batik berkisar antara 71 sampai 88. Nilai hue angle berkisar antara 120 sampai 153. Sampel M1F2 (mordanting pendiaman 24 jam, fiksator kapur) adalah sampel yang paling disukai, sedangkan sampel M2F2 (mordanting 1 jam, fiksator kapur) adalah sampel yang tidak disukai. Sampel M2F2 memiliki lightness 88,3, hue angle 120,14 ( yellow ), dan tahan dari uji ketahanan gosok. Penggunaan metode mordanting dan jenis fiksator berpengaruh terhadap pewarnaan kain batik. Metode mordanting 24 jam dan fiksator kapur direkomendasikan dalam pewarnaan kain batik menggunakan pewana alami cangkang kelapa sawit berdasarkan uji kesukaan dan sifat fisik kain batik yang dihasilkan. Kata kunci: Batik, Cangkang Kelapa Sawit, Pewarna Alami","PeriodicalId":120047,"journal":{"name":"The Indonesian Journal of Health Science","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125455103","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-14DOI: 10.32528/ijhs.v10i1.1526
Fikri Nur Latifatul, Afriezal A, Auliya A, Kholid Rosyidi Muhammad Nur
Pertanian merupakan mayoritas mata pencaharian penduduk di Dusun Krajan, Desa Kemuningsari Lor, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember. Kesadaran dan kepedulian untuk menangani sampah oleh masyarakat dusun terlihat masih sangat kurang. Hal tersebut ditandai dengan kebiasaan membakar sampah yang masih melekat di masyarakat dalam mengelola sampah. Disamping itu dengan membakar sampah dirasa masyarakat adalah cara yang paling cepat dalam pengolahan sampah. Padahal sudah sangat jelas dampak polusi yang ditinggalkan apabila tetap melakukan pembakaran terhadap sampah. Terlebih dengan angka kejadian ISPA yang tinggi menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Kekhawatiran tersebut dapat dikurangi dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan pemilahan sampah. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah masyarakat mulai memahami pentingnya mengelola sampah dan volume pengeluaran sampah berhasil ditekan yang berasal dari sampah rumah tangga. Kata kunci: Lingkungan, Sampah Organik dan Non Organik
{"title":"PENGARUH SOSIALISASI PEMILAHAN SAMPAH ORGANIK DAN NON ORGANIK SERTA MANAJEMEN SAMPAH TERHADAP PENURUNAN VOLUME SAMPAH DI DUSUN KRAJAN DESA KEMUNINGSARI LOR KECAMATAN PANTI KABUPATEN JEMBER","authors":"Fikri Nur Latifatul, Afriezal A, Auliya A, Kholid Rosyidi Muhammad Nur","doi":"10.32528/ijhs.v10i1.1526","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/ijhs.v10i1.1526","url":null,"abstract":"Pertanian merupakan mayoritas mata pencaharian penduduk di Dusun Krajan, Desa Kemuningsari Lor, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember. Kesadaran dan kepedulian untuk menangani sampah oleh masyarakat dusun terlihat masih sangat kurang. Hal tersebut ditandai dengan kebiasaan membakar sampah yang masih melekat di masyarakat dalam mengelola sampah. Disamping itu dengan membakar sampah dirasa masyarakat adalah cara yang paling cepat dalam pengolahan sampah. Padahal sudah sangat jelas dampak polusi yang ditinggalkan apabila tetap melakukan pembakaran terhadap sampah. Terlebih dengan angka kejadian ISPA yang tinggi menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Kekhawatiran tersebut dapat dikurangi dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan pemilahan sampah. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah masyarakat mulai memahami pentingnya mengelola sampah dan volume pengeluaran sampah berhasil ditekan yang berasal dari sampah rumah tangga. Kata kunci: Lingkungan, Sampah Organik dan Non Organik","PeriodicalId":120047,"journal":{"name":"The Indonesian Journal of Health Science","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122646901","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Misbakhul Anwari, Rita Vidyawati, Ropickhotus Salamah, Mashila Refani, Nur Winingsih, Dwi Yoga, R. Inna, Tantut Susanto
Kebiasaan buruk ini dapat berpengaruh pada sistem-sistem tubuh pada anak sekolah usia 6-12 tahun. Kebiasaan buruk yang dapat mengakibatkan kerusakan pada mata yaitu seperti aktivitas melihat dekat meliputi waktu dan jarak yang dihabiskan untuk membaca, penggunaan komputer, menonton televisi dan bermain TV game atau handphone , serta lamanya pajanan terhadap cahaya. Hal ini paling banyak disebabkan oleh semakin bertambah usia pada saat perkembangan bola mata maka panjang aksial bola mata juga akan bertambah sehingga cahaya akan jatuh di depan retina . S arana media visual antara lain televisi, komputer dan video game, dan aktivitas melihat dekat yang terlalu banyak seperti melihat layar komputer, bermain video game, dan menonton televisi yang dapat melemahkan otot siliaris mata dan mengurangi ketajaman mata/visus. Pemeriksaan secara dini perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah pada mata, tetapi dengan menggunakan teknik non farmakologi berupa latihan gerak mata dapat dilakukan. Peelitian ini adalah penelitian kualitatif pada keluarga Ny. I dengan responden An. A dengan dilakukan pretest dan postest pengukuran visus/ketajaman mata. Hasil akhir penelitian didapatkan bahwa perubahan visus pada An. A terjadi secara bertahap yaitu pada pertemuan pertama sebesar 20/60 dan pada pertemuan ke-12 didapatkan hasil 39.4/60. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara latihan gerak mata terhadap kesehatan mata pada An. A di Desa Kemuningsari Lor Kecamatan Panti Kabupaten Jember. (p-value = 0,001) Kata Kunci : Anak sekolah, Visus/ketajaman mata, latihan gerak mata. Kebiasaan buruk ini dapat berpengaruh pada sistem-sistem tubuh pada anak sekolah usia 6-12 tahun. Kebiasaan buruk yang dapat mengakibatkan kerusakan pada mata yaitu seperti aktivitas melihat dekat meliputi waktu dan jarak yang dihabiskan untuk membaca, penggunaan komputer, menonton televisi dan bermain TV game atau handphone , serta lamanya pajanan terhadap cahaya. Hal ini paling banyak disebabkan oleh semakin bertambah usia pada saat perkembangan bola mata maka panjang aksial bola mata juga akan bertambah sehingga cahaya akan jatuh di depan retina . S arana media visual antara lain televisi, komputer dan video game, dan aktivitas melihat dekat yang terlalu banyak seperti melihat layar komputer, bermain video game, dan menonton televisi yang dapat melemahkan otot siliaris mata dan mengurangi ketajaman mata/visus. Pemeriksaan secara dini perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah pada mata, tetapi dengan menggunakan teknik non farmakologi berupa latihan gerak mata dapat dilakukan. Peelitian ini adalah penelitian kualitatif pada keluarga Ny. I dengan responden An. A dengan dilakukan pretest dan postest pengukuran visus/ketajaman mata. Hasil akhir penelitian didapatkan bahwa perubahan visus pada An. A terjadi secara bertahap yaitu pada pertemuan pertama sebesar 20/60 dan pada pertemuan ke-12 didapatkan hasil 39.4/60. Hasil penelitian didapatkan bahwa ter
{"title":"LATIHAN GERAK MATA UNTUK KESEHATAN MATA: STUDI KASUS PADA KELUARGA BINAAN DI DESA KEMUNINGSARI LOR KECAMATAN PANTI KABUPATEN JEMBER","authors":"Misbakhul Anwari, Rita Vidyawati, Ropickhotus Salamah, Mashila Refani, Nur Winingsih, Dwi Yoga, R. Inna, Tantut Susanto","doi":"10.32528/ijhs.v0i0.1540","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/ijhs.v0i0.1540","url":null,"abstract":"Kebiasaan buruk ini dapat berpengaruh pada sistem-sistem tubuh pada anak sekolah usia 6-12 tahun. Kebiasaan buruk yang dapat mengakibatkan kerusakan pada mata yaitu seperti aktivitas melihat dekat meliputi waktu dan jarak yang dihabiskan untuk membaca, penggunaan komputer, menonton televisi dan bermain TV game atau handphone , serta lamanya pajanan terhadap cahaya. Hal ini paling banyak disebabkan oleh semakin bertambah usia pada saat perkembangan bola mata maka panjang aksial bola mata juga akan bertambah sehingga cahaya akan jatuh di depan retina . S arana media visual antara lain televisi, komputer dan video game, dan aktivitas melihat dekat yang terlalu banyak seperti melihat layar komputer, bermain video game, dan menonton televisi yang dapat melemahkan otot siliaris mata dan mengurangi ketajaman mata/visus. Pemeriksaan secara dini perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah pada mata, tetapi dengan menggunakan teknik non farmakologi berupa latihan gerak mata dapat dilakukan. Peelitian ini adalah penelitian kualitatif pada keluarga Ny. I dengan responden An. A dengan dilakukan pretest dan postest pengukuran visus/ketajaman mata. Hasil akhir penelitian didapatkan bahwa perubahan visus pada An. A terjadi secara bertahap yaitu pada pertemuan pertama sebesar 20/60 dan pada pertemuan ke-12 didapatkan hasil 39.4/60. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara latihan gerak mata terhadap kesehatan mata pada An. A di Desa Kemuningsari Lor Kecamatan Panti Kabupaten Jember. (p-value = 0,001) Kata Kunci : Anak sekolah, Visus/ketajaman mata, latihan gerak mata. Kebiasaan buruk ini dapat berpengaruh pada sistem-sistem tubuh pada anak sekolah usia 6-12 tahun. Kebiasaan buruk yang dapat mengakibatkan kerusakan pada mata yaitu seperti aktivitas melihat dekat meliputi waktu dan jarak yang dihabiskan untuk membaca, penggunaan komputer, menonton televisi dan bermain TV game atau handphone , serta lamanya pajanan terhadap cahaya. Hal ini paling banyak disebabkan oleh semakin bertambah usia pada saat perkembangan bola mata maka panjang aksial bola mata juga akan bertambah sehingga cahaya akan jatuh di depan retina . S arana media visual antara lain televisi, komputer dan video game, dan aktivitas melihat dekat yang terlalu banyak seperti melihat layar komputer, bermain video game, dan menonton televisi yang dapat melemahkan otot siliaris mata dan mengurangi ketajaman mata/visus. Pemeriksaan secara dini perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah pada mata, tetapi dengan menggunakan teknik non farmakologi berupa latihan gerak mata dapat dilakukan. Peelitian ini adalah penelitian kualitatif pada keluarga Ny. I dengan responden An. A dengan dilakukan pretest dan postest pengukuran visus/ketajaman mata. Hasil akhir penelitian didapatkan bahwa perubahan visus pada An. A terjadi secara bertahap yaitu pada pertemuan pertama sebesar 20/60 dan pada pertemuan ke-12 didapatkan hasil 39.4/60. Hasil penelitian didapatkan bahwa ter","PeriodicalId":120047,"journal":{"name":"The Indonesian Journal of Health Science","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116702930","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan dimulai sejak konsepsi hingga dewasa. Dasar kepribadian anak terbentuk dari keluarga dan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita usia 2-5 tahun. Tujuan khusus untuk mengetahui tingkat pengetahuan keluarga balita tentang tumbuh kembang balita umur 2-5 tahun di Desa Serut pada tingkat baik, cukup, kurang dan mengetahui faktor yang mempengaruhi pengetahuan keluarga tentang tumbuh kembang balita umur 2-5 tahun. Penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional , dimana data yang menyangkut variabel bebas dan variabel terikat diambil dalam waktu yang bersamaan, dengan tujuan untuk mencari hubungan antara dua variable. Berdasarkan analisa bivariat diperoleh p-value = 0,002 (α ≤ 0,05) yang artinya ada hubungan antara hubungan tingkat pengetahuan keluarga dalam meningkatkan keterampilan keluarga untuk menstimulasi tumbuh kembang balita. Nilai koefisien korelasi yang didapatkan pada analisis bivariat yaitu 0,373 yang menunjukkan bahwa arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi antara kedua variabel dalam kategori sedang. Kata kunci: tingkat pengetahuan, keterampilan, tumbuh kembang balita
{"title":"HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN KELUARGA UNTUK MENSTIMULASI TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 2-5 TAHUN","authors":"Yudha Jatmika, Puspa Fitriyana, Jamilatul Komari, Chairun Nisak, Novaria Puspitasari, Novita Nurkamilah, Siti Aisyah Asri, Mayangga Sukmawati, Hanny Rasni","doi":"10.32528/IJHS.V0I0.1531","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/IJHS.V0I0.1531","url":null,"abstract":"Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan dimulai sejak konsepsi hingga dewasa. Dasar kepribadian anak terbentuk dari keluarga dan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita usia 2-5 tahun. Tujuan khusus untuk mengetahui tingkat pengetahuan keluarga balita tentang tumbuh kembang balita umur 2-5 tahun di Desa Serut pada tingkat baik, cukup, kurang dan mengetahui faktor yang mempengaruhi pengetahuan keluarga tentang tumbuh kembang balita umur 2-5 tahun. Penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional , dimana data yang menyangkut variabel bebas dan variabel terikat diambil dalam waktu yang bersamaan, dengan tujuan untuk mencari hubungan antara dua variable. Berdasarkan analisa bivariat diperoleh p-value = 0,002 (α ≤ 0,05) yang artinya ada hubungan antara hubungan tingkat pengetahuan keluarga dalam meningkatkan keterampilan keluarga untuk menstimulasi tumbuh kembang balita. Nilai koefisien korelasi yang didapatkan pada analisis bivariat yaitu 0,373 yang menunjukkan bahwa arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi antara kedua variabel dalam kategori sedang. Kata kunci: tingkat pengetahuan, keterampilan, tumbuh kembang balita","PeriodicalId":120047,"journal":{"name":"The Indonesian Journal of Health Science","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126901928","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada masa tua banyak sekali masalah yang terjadi, salah satunya adalah fungsi kognitif. Penurunan fungsi kognitif pada lansia belum mendapatkan penanganan yang maksimal. Salah satu bentuk terapi untuk fungsi kognitif lansia adalah terapi Reminiscience. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh terapi Reminiscience terhadap peningkatan fungsi kognitif lansia di UPT PSTW Bondowoso Penelitian ini adalah penelitian pra eksperimental dengan pendekatan pre – post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah 81 lansia yang tinggal di UPT PSTW Bondowoso. Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah 20 lansia yang diambil dengan purposive sampling dengan kriteria inklusi lansia yang kooperatif, mudah diajak berkomunikasi dan bersedia menjadi responden.. Penelitian dilakukan selama bulan Maret 2018. Responden terbagi dalam 4 kelompok. Setiap kelompok melakukan terapi Reminiscience selama 90 menit setiap sesi dan dalam dua minggu dilakukan tiga sesi untuk masing- masing kelompok. Fungsi kognitif lansia diukur dengan menggunakan MMSE sebelum dan sesudah tindakan. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji wilcoxon. Hasil uji wilcoxon menunjukkan p value 0.09 lebih kecil dari α 0.05 sehingga H0 ditolak artinya ada pengaruh terapi Reminiscience terhadap peningkatan fungsi kognitif lansia. Terapi ini direkomendasikan sebagai salah satu terapi yang dapat dilakukan dalam upaya mempertahankan fungsi kognitif lansia. Kata kunci : lansia, fungsi kognitif, terapi reminiscience
{"title":"PENGARUH TERAPI REMINISCENCE TERHADAP FUNGSI KOGNITIF LANSIA DI UPT PSTW BONDOWOSO","authors":"Sofia Rhosma Dewi","doi":"10.32528/ijhs.v0i0.1544","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/ijhs.v0i0.1544","url":null,"abstract":"Pada masa tua banyak sekali masalah yang terjadi, salah satunya adalah fungsi kognitif. Penurunan fungsi kognitif pada lansia belum mendapatkan penanganan yang maksimal. Salah satu bentuk terapi untuk fungsi kognitif lansia adalah terapi Reminiscience. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh terapi Reminiscience terhadap peningkatan fungsi kognitif lansia di UPT PSTW Bondowoso Penelitian ini adalah penelitian pra eksperimental dengan pendekatan pre – post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah 81 lansia yang tinggal di UPT PSTW Bondowoso. Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah 20 lansia yang diambil dengan purposive sampling dengan kriteria inklusi lansia yang kooperatif, mudah diajak berkomunikasi dan bersedia menjadi responden.. Penelitian dilakukan selama bulan Maret 2018. Responden terbagi dalam 4 kelompok. Setiap kelompok melakukan terapi Reminiscience selama 90 menit setiap sesi dan dalam dua minggu dilakukan tiga sesi untuk masing- masing kelompok. Fungsi kognitif lansia diukur dengan menggunakan MMSE sebelum dan sesudah tindakan. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji wilcoxon. Hasil uji wilcoxon menunjukkan p value 0.09 lebih kecil dari α 0.05 sehingga H0 ditolak artinya ada pengaruh terapi Reminiscience terhadap peningkatan fungsi kognitif lansia. Terapi ini direkomendasikan sebagai salah satu terapi yang dapat dilakukan dalam upaya mempertahankan fungsi kognitif lansia. Kata kunci : lansia, fungsi kognitif, terapi reminiscience","PeriodicalId":120047,"journal":{"name":"The Indonesian Journal of Health Science","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133288393","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pre-hipertensi adalah suatu kondisi dimana nilai tekanan darah sistolik 120-139 mmHg dan nilai tekanan darah diastolik 80-89 mmHg, diperkenalkan tidak sebagai katagorisasi penyakit tetapi untuk mengidentifikasi individu yang sangat berisiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular. Praktik kesehatan keluarga adalah upaya yang dilakukan keluarga untuk memelihara dan meningkatkan status kesehatan keluarga, khususnya dalam pencegahan prehipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu dan praktik kesehatan keluarga dengan kejadian prehipertensi pada usia dewasa. Desain penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel penelitian sebanyak 107 orang yang diambil melalui teknik cluster sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara karakteristik individu dan praktik kesehatan keluarga dengan kejadian pre-hipertensi. Faktor yang paling dominan mempengaruhi prehipertensi adalah Indeks massa tubuh (OR= 29,4) Hasil ini merekomendasikan perawat untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada seluruh penderita prehipertensi untuk melakukan perubahan gaya hidup agar tidak menderita hipertensi dan penyakit kardiovaskuler dimasa akan datang. Kata Kunci : Karakteristik Individu, Praktik Kesehatan Keluarga, Pre-hipertensi
{"title":"HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN PRAKTIK KESEHATAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN PRE-HIPERTENSI DI KELURAHAN SRENGSENG SAWAH KECAMATAN JAGAKARSA JAKARTA SELATAN","authors":"Dini Tryastuti","doi":"10.32528/THE.V10I1.1455","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/THE.V10I1.1455","url":null,"abstract":"Pre-hipertensi adalah suatu kondisi dimana nilai tekanan darah sistolik 120-139 mmHg dan nilai tekanan darah diastolik 80-89 mmHg, diperkenalkan tidak sebagai katagorisasi penyakit tetapi untuk mengidentifikasi individu yang sangat berisiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular. Praktik kesehatan keluarga adalah upaya yang dilakukan keluarga untuk memelihara dan meningkatkan status kesehatan keluarga, khususnya dalam pencegahan prehipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu dan praktik kesehatan keluarga dengan kejadian prehipertensi pada usia dewasa. Desain penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel penelitian sebanyak 107 orang yang diambil melalui teknik cluster sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara karakteristik individu dan praktik kesehatan keluarga dengan kejadian pre-hipertensi. Faktor yang paling dominan mempengaruhi prehipertensi adalah Indeks massa tubuh (OR= 29,4) Hasil ini merekomendasikan perawat untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada seluruh penderita prehipertensi untuk melakukan perubahan gaya hidup agar tidak menderita hipertensi dan penyakit kardiovaskuler dimasa akan datang. Kata Kunci : Karakteristik Individu, Praktik Kesehatan Keluarga, Pre-hipertensi","PeriodicalId":120047,"journal":{"name":"The Indonesian Journal of Health Science","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122155310","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Efek samping dari akseptor KB suntik berupa gangguan haid, depresi, rambut rontok, jerawat, perubahan libido, keputihan, mual muntah, pusing, perubahan berat badan, salah satu penyebabnya adalah lamanya pemakaian. Hal itu dapat berdampak pada gangguan hormonal, gangguan tingkat kesuburan, penumpukan kolesterol akibat timbunan lemak, infeksi, perdarahan vaginal yang berat, keputihan berlebih, klien drop out dari KB suntik. Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya hubungan antara lama pemakaian kontrasepsi suntik Depo Medroksiprogesterone acetate (DMPA) dengan timbulnya efek samping pada akseptor KB. Jenis penelitian ini analitik korelasional dengan rancangan cross sectional . Sampel penelitian ini adalah akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan yang telah menggunakan kontrasepsi minimal 3 bulan sebanyak 50 responden. Analisis data dilakukan secara bivariat menggunakan uji spearman rho . Hasil penelitian menunjukkan 22 aksseptor (44%) mengalami efek samping berat dan sebagian besar mengalami efek samping setelah pemakaian kontrasepsi suntik DMPA > 3 bulan hingga 1 tahun (60%). Terdapat hubungan ke arah positif dan signifikan antara lama pemakaian kontrasepsi suntik DMPA dengan timbulnya efek samping (ρ = 0,000 < 0,05). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa timbulnya efek samping sangat dipengaruhi oleh lamanya penggunaan KB suntik DMPA. Kata kunci : Lama Pemakaian KB Suntik DMPA, Timbulnya Efek Samping
{"title":"HUBUNGAN ANTARA LAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK DMPA DENGAN TIMBULNYA EFEK SAMPING PADA AKSEPTOR KB DI PMB HENRY WULANDARI, A.Md Keb DESA ANTIROGO KABUPATEN JEMBER","authors":"Dewi Rakhmawati","doi":"10.32528/the.v10i1.1450","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/the.v10i1.1450","url":null,"abstract":"Efek samping dari akseptor KB suntik berupa gangguan haid, depresi, rambut rontok, jerawat, perubahan libido, keputihan, mual muntah, pusing, perubahan berat badan, salah satu penyebabnya adalah lamanya pemakaian. Hal itu dapat berdampak pada gangguan hormonal, gangguan tingkat kesuburan, penumpukan kolesterol akibat timbunan lemak, infeksi, perdarahan vaginal yang berat, keputihan berlebih, klien drop out dari KB suntik. Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya hubungan antara lama pemakaian kontrasepsi suntik Depo Medroksiprogesterone acetate (DMPA) dengan timbulnya efek samping pada akseptor KB. Jenis penelitian ini analitik korelasional dengan rancangan cross sectional . Sampel penelitian ini adalah akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan yang telah menggunakan kontrasepsi minimal 3 bulan sebanyak 50 responden. Analisis data dilakukan secara bivariat menggunakan uji spearman rho . Hasil penelitian menunjukkan 22 aksseptor (44%) mengalami efek samping berat dan sebagian besar mengalami efek samping setelah pemakaian kontrasepsi suntik DMPA > 3 bulan hingga 1 tahun (60%). Terdapat hubungan ke arah positif dan signifikan antara lama pemakaian kontrasepsi suntik DMPA dengan timbulnya efek samping (ρ = 0,000 < 0,05). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa timbulnya efek samping sangat dipengaruhi oleh lamanya penggunaan KB suntik DMPA. Kata kunci : Lama Pemakaian KB Suntik DMPA, Timbulnya Efek Samping","PeriodicalId":120047,"journal":{"name":"The Indonesian Journal of Health Science","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132372686","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kecelakaan adalah penyebab utama kematian dan kesakitan pada balita. Peran orang tua, khususnya ibu sangat penting untuk mencegah kecelakaan pada balita di rumah dengan memberikan pengawasan pada proses belajar dan bermain anak. Peningkatan pengetahuan pada ibu-ibu penting untuk mengurangi angka kejadian kecelakaan pada balita di rumah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang dampak kecelakaan pada balita di rumah dengan tindakan pencegahan kecelakaan. Desain penelitian yang digunakan adalah analytic correlational dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling nonprobability sampling dengan jumlah sampel sebesar 82 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan Spearman Rank. Hasil uji statistik menunjukkan ibu dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 15 orang (18,3%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 33 orang (40,2%) dan tingkat pengetahuan baik sebanyak 34 orang (41,5%) dan pencegahan kecelakaan yang buruk sebanyak 41 orang (50%) dan pencegahan kecelakaan yang baik sebanyak 41 orang (50%). Nilai p sebesar 0,000 dan nilai R sebesar 0,530 yang menunjukkan ada hubungan dengan kekuatan sedang ke arah positif, yang berarti semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu tentang dampak kecelakaan pada balita di rumah, semakin baik tindakan pencegahan kecelakaannya dan sebaliknya. Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, Dampak, Pencegahan, Kecelakaan
{"title":"HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DAMPAK KECELAKAAN PADA BALITA DI RUMAH DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN KECELAKAAN DI WILAYAH POSYANDU ALAMANDA 32 KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER","authors":"R. Kurniawati","doi":"10.32528/THE.V10I1.1452","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/THE.V10I1.1452","url":null,"abstract":"Kecelakaan adalah penyebab utama kematian dan kesakitan pada balita. Peran orang tua, khususnya ibu sangat penting untuk mencegah kecelakaan pada balita di rumah dengan memberikan pengawasan pada proses belajar dan bermain anak. Peningkatan pengetahuan pada ibu-ibu penting untuk mengurangi angka kejadian kecelakaan pada balita di rumah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang dampak kecelakaan pada balita di rumah dengan tindakan pencegahan kecelakaan. Desain penelitian yang digunakan adalah analytic correlational dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling nonprobability sampling dengan jumlah sampel sebesar 82 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan Spearman Rank. Hasil uji statistik menunjukkan ibu dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 15 orang (18,3%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 33 orang (40,2%) dan tingkat pengetahuan baik sebanyak 34 orang (41,5%) dan pencegahan kecelakaan yang buruk sebanyak 41 orang (50%) dan pencegahan kecelakaan yang baik sebanyak 41 orang (50%). Nilai p sebesar 0,000 dan nilai R sebesar 0,530 yang menunjukkan ada hubungan dengan kekuatan sedang ke arah positif, yang berarti semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu tentang dampak kecelakaan pada balita di rumah, semakin baik tindakan pencegahan kecelakaannya dan sebaliknya. Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, Dampak, Pencegahan, Kecelakaan","PeriodicalId":120047,"journal":{"name":"The Indonesian Journal of Health Science","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132976198","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anak autis mengalami hambatan dalam perkembangan perilaku. Hal ini ditandai dengan terhambatnya perkembangan bahasa, interaksi sosial, kesulitan komunikasi, gangguan perasaan dan emosi serta gangguan dalam perilaku. Aneka hambatan tersebut akan mempengaruhi aspek belajar dan perilaku anak autis. Dengan menggunakan pendekatan terapi ABA (Applied Behavior Analysis) akan memberikan pengaruh terhadap perilaku imitasi anak autis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh terapi ABA (Applied behavioral analysis) tingkat dasar terhadap perubahan perilaku imitasi aksi terhadap obyek pada anak autis di pusat terapi LPSDM Graha Jiwa Indonesia. Disain penelitan menggunakan metoda Eksperimen Semu (quasi experiment ) dengan one group pretes posttest. Subyek penelitian berjumlah 9 anak autis (n=9). Instrumen penelitian yang dipakai adalah kurikulum ABA tingkat dasar dengan 20 aktivitas. Analisis data menggunakan uji beda 2 mean (t-test) . Hasil uji statistic diperoleh nilai significancy 0,000 ( p < 0,05) menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara pengaruh terapi ABA tingkat dasar terhadap perilaku imitasi aksi terhadap obyek pada anak autis. Kata Kunci : autis, terapi a pplied behavioral analysis, perilaku imitasi aksi
{"title":"TERAPI ABA (APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS) TINGKAT DASAR EFEKTIF TERHADAP PERILAKU IMITASI AKSI ANAK AUTIS DI PUSAT TERAPI LPSDM GRAHA JIWA INDONESIA KAB. PRINGSEWU","authors":"Rani Ardina","doi":"10.32528/THE.V10I1.1459","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/THE.V10I1.1459","url":null,"abstract":"Anak autis mengalami hambatan dalam perkembangan perilaku. Hal ini ditandai dengan terhambatnya perkembangan bahasa, interaksi sosial, kesulitan komunikasi, gangguan perasaan dan emosi serta gangguan dalam perilaku. Aneka hambatan tersebut akan mempengaruhi aspek belajar dan perilaku anak autis. Dengan menggunakan pendekatan terapi ABA (Applied Behavior Analysis) akan memberikan pengaruh terhadap perilaku imitasi anak autis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh terapi ABA (Applied behavioral analysis) tingkat dasar terhadap perubahan perilaku imitasi aksi terhadap obyek pada anak autis di pusat terapi LPSDM Graha Jiwa Indonesia. Disain penelitan menggunakan metoda Eksperimen Semu (quasi experiment ) dengan one group pretes posttest. Subyek penelitian berjumlah 9 anak autis (n=9). Instrumen penelitian yang dipakai adalah kurikulum ABA tingkat dasar dengan 20 aktivitas. Analisis data menggunakan uji beda 2 mean (t-test) . Hasil uji statistic diperoleh nilai significancy 0,000 ( p < 0,05) menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara pengaruh terapi ABA tingkat dasar terhadap perilaku imitasi aksi terhadap obyek pada anak autis. Kata Kunci : autis, terapi a pplied behavioral analysis, perilaku imitasi aksi","PeriodicalId":120047,"journal":{"name":"The Indonesian Journal of Health Science","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134325686","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Remaja merupakan masa peralihan seorang anak menjadi seorang yang lebih dewasa, pada masa remaja, dimana juga dikatakan masa pancaroba yang sangat rentan dengan perilaku-perilakuyang negatif, terlebih tentang perilaku seksual. Kurangnya pengetahuan dan arahan akan dapat menjerumuskan seorang remaja menuju kehancuran. Penelitian ini bertujuan untuk menjadi tolak ukur dalam mengetahui perilaku seksual remaja yang ada di SMA Negeri 1 Siak Kecil. Orang tua dan guru diharapkan dapat bekerja sama dalam memperhatikan perubahan perilaku pada seorang remaja, sehingga dapat menemukan langkah yang tepat dalam mengarahkan remaja tersebut. Metode yang digunakan adalahanalitik kuantitatif dengan desain cross sectional. Dengan cara menghubungkan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 151 orang siswa. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan terdapat beberapa faktor yang berpengaruh baik terhadap perilaku seksual remaja yaitu pendidikan seksual dan faktor keluarga. Sedangkan faktor media massa dan faktor teman sebaya memiliki pengaruh yang buruk terhadap perilaku seksual remaja di SMA Negeri 1 Siak Kecil. Kata Kunci : Perilaku Seksual, Remaja.
青少年是孩子从成年到成年的转变,在青少年时期,也被认为是一个特别容易受到负面行为影响的潘加鲁巴时期,尤其是在性行为方面。无知和方向会使一个年轻人走向毁灭。本研究旨在衡量青少年在SMA Negeri 1 Siak的性行为。父母和老师应该共同注意青少年行为的变化,从而找到指导年轻人的正确步骤。使用的方法是交叉设计的定量分析方法。通过将与青少年性行为相关的因素联系起来。本研究中样本的数量为151名学生。这项研究得出的结论是,有几个因素对青少年的性行为有良好的影响,那就是性教育和家庭因素。然而,新闻媒体和同辈因素对青少年的性行为产生了负面影响。关键词:性行为,青少年。
{"title":"DETERMINAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMA NEGERI 1 SIAK KECIL KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2017","authors":"E. Rianto, Yuyun Priwahyuni, Bayu Saputra","doi":"10.32528/the.v10i1.1456","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/the.v10i1.1456","url":null,"abstract":"Remaja merupakan masa peralihan seorang anak menjadi seorang yang lebih dewasa, pada masa remaja, dimana juga dikatakan masa pancaroba yang sangat rentan dengan perilaku-perilakuyang negatif, terlebih tentang perilaku seksual. Kurangnya pengetahuan dan arahan akan dapat menjerumuskan seorang remaja menuju kehancuran. Penelitian ini bertujuan untuk menjadi tolak ukur dalam mengetahui perilaku seksual remaja yang ada di SMA Negeri 1 Siak Kecil. Orang tua dan guru diharapkan dapat bekerja sama dalam memperhatikan perubahan perilaku pada seorang remaja, sehingga dapat menemukan langkah yang tepat dalam mengarahkan remaja tersebut. Metode yang digunakan adalahanalitik kuantitatif dengan desain cross sectional. Dengan cara menghubungkan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 151 orang siswa. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan terdapat beberapa faktor yang berpengaruh baik terhadap perilaku seksual remaja yaitu pendidikan seksual dan faktor keluarga. Sedangkan faktor media massa dan faktor teman sebaya memiliki pengaruh yang buruk terhadap perilaku seksual remaja di SMA Negeri 1 Siak Kecil. Kata Kunci : Perilaku Seksual, Remaja.","PeriodicalId":120047,"journal":{"name":"The Indonesian Journal of Health Science","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133112145","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}