Berdasarkan data World Health Organization (WHO) terbaru pada tahun 2013 di Amerika Serikat persentasi perempuan menyusui yang mengalami bendungan ASI rata-rata sebanyak 8242 (87,05%) dari 12.765 ibu nifas, pada tahun 2014 ibu yang mengalami bendungan ASI sebanyak 7198 (66,87%) dari 10.764 ibu nifas dan pada tahun 2015 terdapat ibu yang mengalami bendungan ASI sebanyak 6543 (66,34%) dari 9.862 ibu nifas ( WHO, 2015). Tujuan disusunnya Laporan Tugas Akhir (LTA) ini untuk memberikan asuhan kepada Ny “N” Post Partum hari ketiga dengan Bendungan ASI di RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar Tahun 2020 dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan sesuai dengan wewenang Bidan. Berdasarkan data awal yang di peroleh dari RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar pada bulan Januari-Desember 2019, jumlah ibu nifas sebanyak 5479 orang ibu nifas dengan ibu yang mengalami bendungan ASI sekitar 200 (3,65%) orang. Pada Januari-Februari 2020, jumlah nifas sebanyak 746 orang ibu nifas dengan ibu yang mengalami bendungan ASI sekitar 20 (2,68%) orang. Bendungan ASI adalah terkumpulnya ASI didalam payudara akibat penyempitan duktus laktiferus atau kelenjar yang tidak dikosongkan dengan sempurna pada saat menyusui bayi atau karena kelainan pada puting susu. Bendungan ASI biasanya terjadi pada hari ketiga sampai hari kelima setelah persalinan. Pasien yang dikaji dalam Laporan Tugas Akhir ini (LTA) adalah Ny “N” 38 Tahun,Nikah 1x, Suku Makassar, agama Islam, Pendidikan Ners, pekerjaan Perawat, Alamat Jl. Graha Azzikrul Toaha (Maros).Hasil dari studi kasus yang dilakukan pada Ny “N” dengan Bendungan ASI yakni tidak ditemukannya kendala dalam menangani masalah tersebut. Dalam penatalaksanaan pada Ny “N” dengan Bendungan ASI yaitu edukasi dan pemberian obat paracetamol 500 mg sebagai analgetik (anti nyeri) dan sebagai antipiretik (penurun demam).Kesimpulan dari studi kasus dengan manajemen asuhan 7 langkah varney dan pendokumentasian dalam bentuk SOAP yakni semuanya berlangsung normal tanpa ada penyulit, tidak ditemukannya komplikasi pada payudara ibu, serta keadaan ibu baik yang ditandai dengan payudara ibu telah kembali normal dan bayi telah aktif menyusui. Kata kunci : bendungan ASI, 7 Langkah Varney
{"title":"Manajemen Asuhan Kebidanan Post Natal Care Hari Ketiga pada Ny. N dengan Bendungan ASI","authors":"R. Risma, Evi Istiqamah, Sitti Hadriyanti Hamang","doi":"10.33096/WOM.VI.168","DOIUrl":"https://doi.org/10.33096/WOM.VI.168","url":null,"abstract":"Berdasarkan data World Health Organization (WHO) terbaru pada tahun 2013 di Amerika Serikat persentasi perempuan menyusui yang mengalami bendungan ASI rata-rata sebanyak 8242 (87,05%) dari 12.765 ibu nifas, pada tahun 2014 ibu yang mengalami bendungan ASI sebanyak 7198 (66,87%) dari 10.764 ibu nifas dan pada tahun 2015 terdapat ibu yang mengalami bendungan ASI sebanyak 6543 (66,34%) dari 9.862 ibu nifas ( WHO, 2015). Tujuan disusunnya Laporan Tugas Akhir (LTA) ini untuk memberikan asuhan kepada Ny “N” Post Partum hari ketiga dengan Bendungan ASI di RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar Tahun 2020 dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan sesuai dengan wewenang Bidan. Berdasarkan data awal yang di peroleh dari RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar pada bulan Januari-Desember 2019, jumlah ibu nifas sebanyak 5479 orang ibu nifas dengan ibu yang mengalami bendungan ASI sekitar 200 (3,65%) orang. Pada Januari-Februari 2020, jumlah nifas sebanyak 746 orang ibu nifas dengan ibu yang mengalami bendungan ASI sekitar 20 (2,68%) orang. Bendungan ASI adalah terkumpulnya ASI didalam payudara akibat penyempitan duktus laktiferus atau kelenjar yang tidak dikosongkan dengan sempurna pada saat menyusui bayi atau karena kelainan pada puting susu. Bendungan ASI biasanya terjadi pada hari ketiga sampai hari kelima setelah persalinan. Pasien yang dikaji dalam Laporan Tugas Akhir ini (LTA) adalah Ny “N” 38 Tahun,Nikah 1x, Suku Makassar, agama Islam, Pendidikan Ners, pekerjaan Perawat, Alamat Jl. Graha Azzikrul Toaha (Maros).Hasil dari studi kasus yang dilakukan pada Ny “N” dengan Bendungan ASI yakni tidak ditemukannya kendala dalam menangani masalah tersebut. Dalam penatalaksanaan pada Ny “N” dengan Bendungan ASI yaitu edukasi dan pemberian obat paracetamol 500 mg sebagai analgetik (anti nyeri) dan sebagai antipiretik (penurun demam).Kesimpulan dari studi kasus dengan manajemen asuhan 7 langkah varney dan pendokumentasian dalam bentuk SOAP yakni semuanya berlangsung normal tanpa ada penyulit, tidak ditemukannya komplikasi pada payudara ibu, serta keadaan ibu baik yang ditandai dengan payudara ibu telah kembali normal dan bayi telah aktif menyusui. \u0000Kata kunci : bendungan ASI, 7 Langkah Varney","PeriodicalId":123447,"journal":{"name":"Window of Midwifery Journal","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128666818","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Menurut organisasi dunia WHO pada tahun 2013 sebanyak 58.500 perempuan meninggal. 99% kematian akibat masalah persalinan atau kelahiran di negara–negara berkembang merupakan angka tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100.0000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan rasio kematian ibu di 9 negara dan 51 negara maju hal tersebut disebabkan perdarahan 40-50%, infeksi 20-30%, pre-eklamsia 20-30%. Data dari medical record RSUD Labuang Baji Makassar Januari sampai Desember 2019 sekitar 556 ibu yang bersalin dengan angka kejadian serotinus sebanyak 31 kasus. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus Manajemen Kebidanan yang terdiri dari 7 langkah Varney, yaitu : Pengumpulan Data Dasar, Interpretasi Data Dasar, Diagnosa Potensial, Tindakan Segera, Menyusun Rencana, Melaksanakan Secara Menyeluruh Asuhan Kebidanan serta Mengevaluasi Keberhasilannya. Asuhan Kebidanan pada ibu bersalin Ny. ‘’M’’ Kala I, fase laten berlangsung (1-3 jam), 3 jam kemudian ibu pada fase aktif deselerasi dengan pembukaan serviks 10 cm. Waktu proses persalinan dari kala I sampai kala IV berlangsung (6 jam 5 menit), keadaan umum Ibu dan Bayi dalam batas normal sampai dipindahkan ke ruang nifas. penelitian ini, bidan dapat menerapkan manajemen asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah pasien secara menyeluruh sehingga tindakan yang akan dilakukan bidan dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan metode ilmiah. Kata kunci : persalinan;serotinus
{"title":"Manajemen Asuhan Kebidanan Intranatal pada Ny. M dengan Serotinus","authors":"Cici Sarfina, Sundari Sundari, A. Batara","doi":"10.33096/WOM.VI.219","DOIUrl":"https://doi.org/10.33096/WOM.VI.219","url":null,"abstract":"Menurut organisasi dunia WHO pada tahun 2013 sebanyak 58.500 perempuan meninggal. 99% kematian akibat masalah persalinan atau kelahiran di negara–negara berkembang merupakan angka tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100.0000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan rasio kematian ibu di 9 negara dan 51 negara maju hal tersebut disebabkan perdarahan 40-50%, infeksi 20-30%, pre-eklamsia 20-30%. Data dari medical record RSUD Labuang Baji Makassar Januari sampai Desember 2019 sekitar 556 ibu yang bersalin dengan angka kejadian serotinus sebanyak 31 kasus. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus Manajemen Kebidanan yang terdiri dari 7 langkah Varney, yaitu : Pengumpulan Data Dasar, Interpretasi Data Dasar, Diagnosa Potensial, Tindakan Segera, Menyusun Rencana, Melaksanakan Secara Menyeluruh Asuhan Kebidanan serta Mengevaluasi Keberhasilannya. Asuhan Kebidanan pada ibu bersalin Ny. ‘’M’’ Kala I, fase laten berlangsung (1-3 jam), 3 jam kemudian ibu pada fase aktif deselerasi dengan pembukaan serviks 10 cm. Waktu proses persalinan dari kala I sampai kala IV berlangsung (6 jam 5 menit), keadaan umum Ibu dan Bayi dalam batas normal sampai dipindahkan ke ruang nifas. penelitian ini, bidan dapat menerapkan manajemen asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah pasien secara menyeluruh sehingga tindakan yang akan dilakukan bidan dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan metode ilmiah. \u0000 \u0000Kata kunci : persalinan;serotinus \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":123447,"journal":{"name":"Window of Midwifery Journal","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134594115","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada masa lalu melahirkan dengan cara operasi merupakan hal yang menakutkan karena dapat menyebabkan kematian. Beberapa tahun terakhir ini angka kejadian sectio caesarea meningkat di dunia, tak terkecuali Indonesia. Dengan berkembangnya kecanggihan bidang ilmu kedokteran pandangan tersebut mulai bergeser, sectio caesarea telah menjadi alternatif pilihan persalinan. Ditemukannya bedah sesar memang dapat mempermudah proses persalinan sehingga banyak ibu hamil yang lebih senang memilih jalan ini walaupun sebenarnya bisa melahirkan secara normal. Angka kesakitan dan kematian ibu pada tingkat sectio caesarea lebih tinggi dibandingkan persalinan pervaginam. Sectio Caesarea berkontribusi terhadap angka kematian sekitar 5,8 per 100.000 persalinan, juga angka kesakitan lebih tinggi yakni sekitar 27,3 per 1.000 persalinan, dibandingkan persalinan normal yang hanya 9 per 1.000 persalinan. Angka kesakitan post Sectio Caesarea kira-kira sebesar 15% dan sekitar 90% disebabkan oleh infeksi, maka perubahan fisiologis yang terjadi sangat jelas yaitu nyeri. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui tingat nyeri luka Operasi Sectio Caesarea yang dirasakan Ny”D” di RS Pelamonia Makasasar tahun 2019. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus Manajemen Kebidanan yang terdiri dari 7 langkah Varney, yaitu : Pengumpulan data dasar, interpretasi data dasar, diagnosa actual, diagnosa potensial, tindakan segera, rencana asuhan, pelaksanaan asuhan serta mengevaluasi keberhasilannya. Dari kasus Ny”D” yaitu nyeri luka sectio caesarea nyeri belum berkurang namun ibu dapat beradaptasi dengan nyeri (nyeri tingkat 4), tidak terdapat tanda-tanda infeksi. Penelitian ini, bidan dapat menerapkan manajemen asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah pasien secara menyeluruh sehingga tindakan yang akan dilakukan bidan dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan metode ilmiah.
{"title":"Manajemen Asuhan Kebidanan Post Sectio Caesarea Hari Kedua pada Ny. D dengan Nyeri Luka Operasi","authors":"Widya Lestari Hendring, Azrida Machmud, Sitti Hadriyanti Hamang","doi":"10.33096/WOM.VI.157","DOIUrl":"https://doi.org/10.33096/WOM.VI.157","url":null,"abstract":"Pada masa lalu melahirkan dengan cara operasi merupakan hal yang menakutkan karena dapat menyebabkan kematian. Beberapa tahun terakhir ini angka kejadian sectio caesarea meningkat di dunia, tak terkecuali Indonesia. Dengan berkembangnya kecanggihan bidang ilmu kedokteran pandangan tersebut mulai bergeser, sectio caesarea telah menjadi alternatif pilihan persalinan. Ditemukannya bedah sesar memang dapat mempermudah proses persalinan sehingga banyak ibu hamil yang lebih senang memilih jalan ini walaupun sebenarnya bisa melahirkan secara normal. Angka kesakitan dan kematian ibu pada tingkat sectio caesarea lebih tinggi dibandingkan persalinan pervaginam. Sectio Caesarea berkontribusi terhadap angka kematian sekitar 5,8 per 100.000 persalinan, juga angka kesakitan lebih tinggi yakni sekitar 27,3 per 1.000 persalinan, dibandingkan persalinan normal yang hanya 9 per 1.000 persalinan. Angka kesakitan post Sectio Caesarea kira-kira sebesar 15% dan sekitar 90% disebabkan oleh infeksi, maka perubahan fisiologis yang terjadi sangat jelas yaitu nyeri. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui tingat nyeri luka Operasi Sectio Caesarea yang dirasakan Ny”D” di RS Pelamonia Makasasar tahun 2019. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus Manajemen Kebidanan yang terdiri dari 7 langkah Varney, yaitu : Pengumpulan data dasar, interpretasi data dasar, diagnosa actual, diagnosa potensial, tindakan segera, rencana asuhan, pelaksanaan asuhan serta mengevaluasi keberhasilannya. Dari kasus Ny”D” yaitu nyeri luka sectio caesarea nyeri belum berkurang namun ibu dapat beradaptasi dengan nyeri (nyeri tingkat 4), tidak terdapat tanda-tanda infeksi. Penelitian ini, bidan dapat menerapkan manajemen asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah pasien secara menyeluruh sehingga tindakan yang akan dilakukan bidan dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan metode ilmiah.","PeriodicalId":123447,"journal":{"name":"Window of Midwifery Journal","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130959798","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
N. Nurhayati, Sitti Hadriyanti Hamang, Halida Thamrin
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor risiko yang berkontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa perinatal. Prevalensi BBLR diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang, angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat badan lahir lebih dari 2500 gram. Penelitian ini akan dilaksanakan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar (RSKDIA), penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai faktor risiko ibu hamil dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA Siti Fatimah Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan case control study. Besar sampel yang diperoleh dengan menggunakan uji hipotesis sampel dan didapatkan sampel sebesar 67 kasus dan perbandingan besar sampel kasus dan kontrol adalah 1:1 sehingga total sampel adalah 134 ibu melahirkan. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Data di analisis dengan memakai tabel 2 x 2 dan odds rasio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berisiko tapi tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur ibu dan paritas ibu dengan kejadian BBLR, berisiko dan terdapat hubungan yang bermakna antara lingkar lengan atas ibu, kadar haemoglobin ibu selama hamil dan status sosial ekonomi dengan kejadian BBLR. Disarankan kepada ibu dengan umur kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun agar pada masa kehamilannya melakukan pemeriksaan kehamilan sedini mungkin secara teratur untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan janinnya dan kepada petugas kesehatan agar memberikan penyuluhan tentang pentingnya pemenuhan gizi selama kehamilan LBW prevalence is estimated to be 15% of all births in the world and more common in developing countries, the mortality rate is 35 times higher than in infants weighing more than 2500 grams. This research will be conducted at Maternal and Child Hospital Siti Fatimah Makassar, this research aims to obtain information about risk factors of pregnant women with low birth weight babies (BBLR) in RSKDIA Siti Fatimah Makassar. The type of research used is analytic survey with case control study approach. The sample size was obtained by using the sample hypothesis test and the sample was 67 cases and the comparison of case and control sample was 1: 1 so the total sample was 134 mothers giving birth. Sampling was done by purposive sampling technique by considering inclusion and exclusion criteria. Data were analyzed using 2 x 2 tables and Odds Ratio. The results showed that there was a significant and significant influence between maternal upper arm circumference with LBW incidence, risky but not significant between mother age and LBW incidence, not risky and not significant but protective factor between mother parity with BBLR event. It is suggested to mother with age < 20 years and> 35 years old so that during pregnancy do check as early.
出生体重较低的婴儿(BBLR)是导致婴儿死亡的一个危险因素,尤其是在产前。据估计,世界上所有出生的婴儿中,BBLR的患病率是发展中国家的15%,死亡率是出生体重超过2500克的婴儿的35倍。本研究将在马卡萨的母亲和孩子Siti Fatimah Makassar (RSKDIA)的医院进行,该研究旨在获得关于低出生婴儿意外怀孕的风险因素的信息。采用的研究类型是案例控制研究方法的分析调查。通过样本假设测试获得的大量样本共有67个病例,而案例样本和控制样本的比例是1:1,所以样本总数为134名母亲分娩。通过对纳入和排泄标准进行抽样技术提取物。数据使用表2×2的赔率比进行分析。研究表明,这是有风险的,但在我的年龄和公积金和柏柏尔事件之间没有意义意义的联系,在我的上臂周长之间有意义的联系,怀孕期间的血红蛋白和社会经济地位与柏柏尔事件的关系。建议向母亲小于20岁和超过35年,使妊娠尽早做产前检查定期监测胎儿成长和发展,并对卫生工作者把教育成就的重要性在怀孕期间营养LBW prevalence is estimated to be 15%的所有births in the world和更多普通in developing发达国家,死亡率比婴儿死亡率高35倍,体重超过2500克。这项研究将由母亲和儿童医院Siti Fatimah Makassar负责,该研究旨在公布关于低出生体重婴儿的风险因素的信息。本项研究的类型是分析案例控制报告。样本大小是通过样本假设测试而得到的,样本是67 cases,样本控制是1:1所以样本的总样本是134个出生的母亲。采样技术是由方法论和排除柜所考虑的。数据是对2×2台平板电脑和Odds Ratio进行分析。结果表明,母亲的上臂关系有严重和严重的影响这对20岁和35岁的母亲来说是有意义的,所以在怀孕期间,她早早办理了登记。
{"title":"Faktor Risiko Umur, Paritas, dan Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah","authors":"N. Nurhayati, Sitti Hadriyanti Hamang, Halida Thamrin","doi":"10.33096/wom.vi.13","DOIUrl":"https://doi.org/10.33096/wom.vi.13","url":null,"abstract":"Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor risiko yang berkontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa perinatal. Prevalensi BBLR diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang, angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat badan lahir lebih dari 2500 gram. Penelitian ini akan dilaksanakan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar (RSKDIA), penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai faktor risiko ibu hamil dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA Siti Fatimah Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan case control study. Besar sampel yang diperoleh dengan menggunakan uji hipotesis sampel dan didapatkan sampel sebesar 67 kasus dan perbandingan besar sampel kasus dan kontrol adalah 1:1 sehingga total sampel adalah 134 ibu melahirkan. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Data di analisis dengan memakai tabel 2 x 2 dan odds rasio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berisiko tapi tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur ibu dan paritas ibu dengan kejadian BBLR, berisiko dan terdapat hubungan yang bermakna antara lingkar lengan atas ibu, kadar haemoglobin ibu selama hamil dan status sosial ekonomi dengan kejadian BBLR. Disarankan kepada ibu dengan umur kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun agar pada masa kehamilannya melakukan pemeriksaan kehamilan sedini mungkin secara teratur untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan janinnya dan kepada petugas kesehatan agar memberikan penyuluhan tentang pentingnya pemenuhan gizi selama kehamilan \u0000LBW prevalence is estimated to be 15% of all births in the world and more common in developing countries, the mortality rate is 35 times higher than in infants weighing more than 2500 grams. This research will be conducted at Maternal and Child Hospital Siti Fatimah Makassar, this research aims to obtain information about risk factors of pregnant women with low birth weight babies (BBLR) in RSKDIA Siti Fatimah Makassar. The type of research used is analytic survey with case control study approach. The sample size was obtained by using the sample hypothesis test and the sample was 67 cases and the comparison of case and control sample was 1: 1 so the total sample was 134 mothers giving birth. Sampling was done by purposive sampling technique by considering inclusion and exclusion criteria. Data were analyzed using 2 x 2 tables and Odds Ratio. The results showed that there was a significant and significant influence between maternal upper arm circumference with LBW incidence, risky but not significant between mother age and LBW incidence, not risky and not significant but protective factor between mother parity with BBLR event. It is suggested to mother with age < 20 years and> 35 years old so that during pregnancy do check as early.","PeriodicalId":123447,"journal":{"name":"Window of Midwifery Journal","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115439865","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nia Karuniawati, Andi Masnilawati, Linda Hardianti Saputri
Program ASI eksklusif, yaitu memberikan ASI saja sejak bayi lahir sampai usia 6 bulan. Program ini dimaksudkan agar bayi dapat bertumbuh dan berkembang secara sehat dan normal. Target cakupan pemberian ASI eksklusif mulai tahun 2010 ditetapkan 80% dari jumlah kelahiran bayi, secara nasional cakupan pemberian ASI di Indonesia berfluktuasi dan menunjukkan kecendrungan menurun dalam 3 tahun terakhir. Tujuan penelitian adalah membuktikan pengaruh niat ibu, kondisi masa nifas, dan kelancaran produksi ASI terhadap keputusan ibu untuk menyusui. Design penelitian ini adalah cas control study. Populasi dan sampel penelitian ibu menyusui yang berada di Puskesmas Rappokalling Makassar. Analisis data dilakukan dengan menguji pengaruh hubungan variabel yang diteliti dengan menggunakan uji chi square. ASI eksklusif, yaitu memberikan ASI saja sejak bayi lahir sampai usia 6 bulan. Program ini dimaksudkan agar bayi dapat bertumbuh dan berkembang secara sehat dan normal. Target cakupan pemberian ASI eksklusif mulai tahun 2010 ditetapkan 80% dari jumlah kelahiran bayi, secara nasional cakupan pemberian ASI di Indonesia berfluktuasi dan menunjukkan kecendrungan menurun dalam 3 tahun terakhir. Tujuan penelitian adalah membuktikan pengaruh niat ibu, kondisi masa nifas, dan kelancaran produksi ASI terhadap keputusan ibu untuk menyusui. Design penelitian ini adalah cas control study. Populasi dan sampel penelitian ibu menyusui yang berada di Puskesmas Rappokalling Makassar. Analisis data dilakukan dengan menguji pengaruh hubungan variabel yang diteliti dengan menggunakan uji chi square. Exclusive breastfeeding program, which is giving breast milk only from a baby born to the age of 6 months. This program so that babies can grow and develop normally and normally. The target of approving exclusive breastfeeding starting in 2010 is 80% of the total number of babies born, national approval approved by ASI in Indonesia fluctuates and shows a tendency to increase in the last 3 years. The purpose of the study was to prove the intention of the mother, the future conditions of childbirth, and the smoothness of the production of breast milk towards the decision of the mother to care.This research design is a cash control study. Population and study sample of breastfeeding mothers at the Makassar Rappokalling Health Center. Data analysis was carried out by comparing the effect of relationships carried out using the chi square test.
{"title":"Pengaruh Niat Ibu, Kondisi Masa Nifas, Kelancaran Produksi ASI terhadap Keputusan untuk Menyusui","authors":"Nia Karuniawati, Andi Masnilawati, Linda Hardianti Saputri","doi":"10.33096/wom.vi.8","DOIUrl":"https://doi.org/10.33096/wom.vi.8","url":null,"abstract":"Program ASI eksklusif, yaitu memberikan ASI saja sejak bayi lahir sampai usia 6 bulan. Program ini dimaksudkan agar bayi dapat bertumbuh dan berkembang secara sehat dan normal. Target cakupan pemberian ASI eksklusif mulai tahun 2010 ditetapkan 80% dari jumlah kelahiran bayi, secara nasional cakupan pemberian ASI di Indonesia berfluktuasi dan menunjukkan kecendrungan menurun dalam 3 tahun terakhir. Tujuan penelitian adalah membuktikan pengaruh niat ibu, kondisi masa nifas, dan kelancaran produksi ASI terhadap keputusan ibu untuk menyusui. Design penelitian ini adalah cas control study. Populasi dan sampel penelitian ibu menyusui yang berada di Puskesmas Rappokalling Makassar. Analisis data dilakukan dengan menguji pengaruh hubungan variabel yang diteliti dengan menggunakan uji chi square. \u0000ASI eksklusif, yaitu memberikan ASI saja sejak bayi lahir sampai usia 6 bulan. Program ini dimaksudkan agar bayi dapat bertumbuh dan berkembang secara sehat dan normal. Target cakupan pemberian ASI eksklusif mulai tahun 2010 ditetapkan 80% dari jumlah kelahiran bayi, secara nasional cakupan pemberian ASI di Indonesia berfluktuasi dan menunjukkan kecendrungan menurun dalam 3 tahun terakhir. Tujuan penelitian adalah membuktikan pengaruh niat ibu, kondisi masa nifas, dan kelancaran produksi ASI terhadap keputusan ibu untuk menyusui. Design penelitian ini adalah cas control study. Populasi dan sampel penelitian ibu menyusui yang berada di Puskesmas Rappokalling Makassar. Analisis data dilakukan dengan menguji pengaruh hubungan variabel yang diteliti dengan menggunakan uji chi square. \u0000Exclusive breastfeeding program, which is giving breast milk only from a baby born to the age of 6 months. This program so that babies can grow and develop normally and normally. The target of approving exclusive breastfeeding starting in 2010 is 80% of the total number of babies born, national approval approved by ASI in Indonesia fluctuates and shows a tendency to increase in the last 3 years. The purpose of the study was to prove the intention of the mother, the future conditions of childbirth, and the smoothness of the production of breast milk towards the decision of the mother to care.This research design is a cash control study. Population and study sample of breastfeeding mothers at the Makassar Rappokalling Health Center. Data analysis was carried out by comparing the effect of relationships carried out using the chi square test.","PeriodicalId":123447,"journal":{"name":"Window of Midwifery Journal","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127969045","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kebutuhan tidur tidak hanya dapat dilihat dari aspek kuantitas tidur tapi dapat juga dilihat dari kualitas tidur bayi. Jika kualitas tidur bayi baik, maka pertumbuhan dan perkembangan bayi dapat dicapai secara optimal, salah satu cara untuk memperbaiki kualitas tidur bayi yaitu dengan cara terapi murrotal Al-Qur’an. Dari wawancara 12 orang tua, didapatkan 8 bayi yang memiliki gangguan tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh terapi murrotal Al-Qur’an terhadap kualitas tidur bayi usia 3-6 bulan. Jenis penelitian ini adalah quasi experimen dengan rancangan one group pretest-posttest design. Populasi penelitian ini adalah bayi yang berusia 3-6 bulan dengan gangguan tidur. Penelitian ini dilakukan sehari 2 kali dan diberikan setiap menjelang tidur. Sampel penelitian 16 bayi yang berusia 3-6 bulan, secara purpossive sampling. Variable independent terapi murrotal Al-Qur’an dan variable dependent kualitas tidur bayi usia 3-6 bulan. Instrument penelitian menggunakan kuesioner. Pengolahan data uji statistic Wilcoxon. Asym. Sig (p-value 0.000) (< 0,05), Ha diterima dan Ho ditolak atau ada pengaruh sebelum diberikan terapi murrotal Al-Qur’an dan sesudah diberikan terapi murrotal Al-Qur’an terhadap peningkatan kualitas tidur pada bayi usia 3-6 bulan. Kesimpulan penelitian dari penelitian ini ada Pengaruh Terapi Murrotal Al-Qur’an Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan Di Kelurahan Meteseh Kota Semarang. Sleep needs can not only be seen from the aspect of the quantity of sleep but can also be seen from the quality of baby's sleep. If the sleep quality of the baby is good, then the growth and development of the baby can be achieved optimally, one way to improve the quality of baby's sleep is by means of the Murrotal Al-Qur'an therapy. From interviews of 12 parents, found 8 babies who have sleep disorders. This study aims to describe the influence of Al-Qur'an mass therapy on sleep quality of infants aged 3-6 months. This type of research is a quasi experiment with one group pretest-posttest design. The study population was infants aged 3-6 months with sleep disorders. This research was conducted twice a day and given every time before bedtime. Study sample 16 infants aged 3-6 months, using purposive sampling. The independent variable is Murrotal Al-Qur'an and the dependent variable is sleep quality of infants aged 3-6 months. The research instrument used a questionnaire. Processing of Wilcoxon statistical test data. Asym. Sig (p-value 0.000) (<0.05), Ha is accepted and Ho is rejected or there is an influence before being given the Murrotal Al-Qur'an therapy and after being given the Murrotal Al-Qur'an therapy on improving sleep quality in infants aged 3- 6 months. The conclusion of this research is the Effect of Al-Qur'an Murrotal Therapy on Sleep Quality of Infants Age 3-6 Months in Meteseh Village, Semarang City.
{"title":"Pengaruh Terapi Murrotal Al-Qur’an terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan","authors":"Citra Amalu, Maftuchah, F. Ulya","doi":"10.33096/wom.vi.12","DOIUrl":"https://doi.org/10.33096/wom.vi.12","url":null,"abstract":"Kebutuhan tidur tidak hanya dapat dilihat dari aspek kuantitas tidur tapi dapat juga dilihat dari kualitas tidur bayi. Jika kualitas tidur bayi baik, maka pertumbuhan dan perkembangan bayi dapat dicapai secara optimal, salah satu cara untuk memperbaiki kualitas tidur bayi yaitu dengan cara terapi murrotal Al-Qur’an. Dari wawancara 12 orang tua, didapatkan 8 bayi yang memiliki gangguan tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh terapi murrotal Al-Qur’an terhadap kualitas tidur bayi usia 3-6 bulan. Jenis penelitian ini adalah quasi experimen dengan rancangan one group pretest-posttest design. Populasi penelitian ini adalah bayi yang berusia 3-6 bulan dengan gangguan tidur. Penelitian ini dilakukan sehari 2 kali dan diberikan setiap menjelang tidur. Sampel penelitian 16 bayi yang berusia 3-6 bulan, secara purpossive sampling. Variable independent terapi murrotal Al-Qur’an dan variable dependent kualitas tidur bayi usia 3-6 bulan. Instrument penelitian menggunakan kuesioner. Pengolahan data uji statistic Wilcoxon. Asym. Sig (p-value 0.000) (< 0,05), Ha diterima dan Ho ditolak atau ada pengaruh sebelum diberikan terapi murrotal Al-Qur’an dan sesudah diberikan terapi murrotal Al-Qur’an terhadap peningkatan kualitas tidur pada bayi usia 3-6 bulan. Kesimpulan penelitian dari penelitian ini ada Pengaruh Terapi Murrotal Al-Qur’an Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan Di Kelurahan Meteseh Kota Semarang. \u0000Sleep needs can not only be seen from the aspect of the quantity of sleep but can also be seen from the quality of baby's sleep. If the sleep quality of the baby is good, then the growth and development of the baby can be achieved optimally, one way to improve the quality of baby's sleep is by means of the Murrotal Al-Qur'an therapy. From interviews of 12 parents, found 8 babies who have sleep disorders. This study aims to describe the influence of Al-Qur'an mass therapy on sleep quality of infants aged 3-6 months. This type of research is a quasi experiment with one group pretest-posttest design. The study population was infants aged 3-6 months with sleep disorders. This research was conducted twice a day and given every time before bedtime. Study sample 16 infants aged 3-6 months, using purposive sampling. The independent variable is Murrotal Al-Qur'an and the dependent variable is sleep quality of infants aged 3-6 months. The research instrument used a questionnaire. Processing of Wilcoxon statistical test data. Asym. Sig (p-value 0.000) (<0.05), Ha is accepted and Ho is rejected or there is an influence before being given the Murrotal Al-Qur'an therapy and after being given the Murrotal Al-Qur'an therapy on improving sleep quality in infants aged 3- 6 months. The conclusion of this research is the Effect of Al-Qur'an Murrotal Therapy on Sleep Quality of Infants Age 3-6 Months in Meteseh Village, Semarang City.","PeriodicalId":123447,"journal":{"name":"Window of Midwifery Journal","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116949236","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram tanpa memandang masa kehamilan. Bayi yang berada di bawah persentil 10 dinamakan ringan untuk umur kehamilan. Bahaya BBLR meliputi: Asfiksa, Hipotermi, Ikterus/Hiperbilirubin, Hipoglikemia Berat, Sindrom Aspirasi Mekonium, Infeksi Dugaan sepsis, masalah pemberian minum. Secara statistik menunjukkan 60-80% kejadian BBLR didapatkan di Negara berkembang dan angka kematiannya 20 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat badan lahir lebih dari 2500 gram. Hal ini dapat terjadi dan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ibu mempunyai penyakit yang langsung berhubungan dengan kehamilan, dan usia ibu. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui agar dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada Bayi Ny ‘’I’’ dengan BBLR di RSKDIA Siti Fatimah Makassar Tahun 2020. Jenis penilitian ini bersifat deskriptif dengan metode studi kasus manajemen kebidanan yang terdiri dari 7 langkah varney yaitu : pengumpulan data dasar, interpretasi data dasar, diagnose actual, diagnose potensial, tindakan segera, rencana asuhan, pelaksanaan asuhan serta mengevaluasi keberhasilannya. Dari kasus bayi Ny ‘’I’’ yaitu BBLR dan tidak terdapat tanda-tanda pemenuhan nutrisi. Penilitian ini, bidan dapat menerapkan manajemen asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah pasien secara menyeluruh sehingga tindakan yang akan dilakukan bidan dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan metode ilmiah. Kata kunci : BBLR, Pemenuhan Nutrisi
{"title":"Manajemen Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada Bayi Ny. I dengan Bayi Berat Lahir Rendah","authors":"Nasmin Kaliky, Andi Tenri Abeng","doi":"10.33096/WOM.VI.326","DOIUrl":"https://doi.org/10.33096/WOM.VI.326","url":null,"abstract":"Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram tanpa memandang masa kehamilan. Bayi yang berada di bawah persentil 10 dinamakan ringan untuk umur kehamilan. Bahaya BBLR meliputi: Asfiksa, Hipotermi, Ikterus/Hiperbilirubin, Hipoglikemia Berat, Sindrom Aspirasi Mekonium, Infeksi Dugaan sepsis, masalah pemberian minum. Secara statistik menunjukkan 60-80% kejadian BBLR didapatkan di Negara berkembang dan angka kematiannya 20 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat badan lahir lebih dari 2500 gram. Hal ini dapat terjadi dan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ibu mempunyai penyakit yang langsung berhubungan dengan kehamilan, dan usia ibu. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui agar dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada Bayi Ny ‘’I’’ dengan BBLR di RSKDIA Siti Fatimah Makassar Tahun 2020. Jenis penilitian ini bersifat deskriptif dengan metode studi kasus manajemen kebidanan yang terdiri dari 7 langkah varney yaitu : pengumpulan data dasar, interpretasi data dasar, diagnose actual, diagnose potensial, tindakan segera, rencana asuhan, pelaksanaan asuhan serta mengevaluasi keberhasilannya. Dari kasus bayi Ny ‘’I’’ yaitu BBLR dan tidak terdapat tanda-tanda pemenuhan nutrisi. Penilitian ini, bidan dapat menerapkan manajemen asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah pasien secara menyeluruh sehingga tindakan yang akan dilakukan bidan dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan metode ilmiah. \u0000 \u0000Kata kunci : BBLR, Pemenuhan Nutrisi","PeriodicalId":123447,"journal":{"name":"Window of Midwifery Journal","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1970-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126084350","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}