Pub Date : 2018-11-26DOI: 10.32897/INFOTRONIK.2018.3.2.3
Rudy Gunawan
Setiap organsisasi memerlukan biaya operasional agar dapat menjalankan semua program-programnya. Salah satu sumber pembiayaan adalah dari iuran anggota. Oleh karena itu pengelolaan terhadap sumber ini perlu dilakukan agar anggota dengan nyaman dapat melakukan pembayaran iuran anggota. PERKEMI (Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia) adalah sebuah organisasi olahraga beladiri kempo mempunyai anggota terdaftar sebanyak 158.127 orang dari seluruh Indonesia. Tidak semua anggota diwajibkan membayar iuran, hanya anggota yang mempunyai tingkatan tertentu saja yang mempunyai kewajiban untuk membayar iuran. Sebagai organisasi PERKEMI masih mengandalkan iuran anggota sebagai pendanaan utama kegiatan organisasi. Dengan jumlah anggota yang banyak maka potensi penerimaan cukup besar. Akan tetapi kolektibilitas pemasukan iuran sangat rendah dan tidak merata sepanjang tahun, sehingga sangat menggangu roda organisasi. Hal ini disebabkan pengelolaan dana iuran kurang mendapat perhatian yang cukup, baik dari segi sistem pencatatan maupun dari personal yang ditugaskan. Disamping itu kesadaran para anggota yg belum penuh dalam melaksanakan kewajibannya. Pembayaran penuh atas tunggakan iuran hanya dilakukan jika anggota akan melakukan ujian kenaikan tingkatnya. Selain pendekatan secara persuasif ke para anggota, perlu juga dilakukan pembenahan mengenai manajemen iuran, sehingga data tagihan dapat dikelola dengan baik oleh tenaga yang minimal.Untuk itu perlu dibangun sistem informasi manajemen iuran anggota sebagai alat untuk memperbaki sistem pencatatan dan pengelolan iuran anggota. Dengan aplikasi ini akan menambah akurasi, transparansi dan kecepatan respon sistem. Dengan perbaikan unsur tersebut diharapakn dapat menaikan kolektibilitas iuran anggota. Selain itu anggota dapat pelayanan informasi yg baik mengenai tunggakan dan tabungannya, sehingga para anngota akan aktif berpartisipas.
每个有机组织都需要运营成本来运行所有的程序。其中一个融资来源是成员会费。因此,为了使成员能够舒适地支付成员的会费,必须对这些资源进行管理。terai (Shorinji Kempo Indonesia association)是一家武术组织,在印尼各地注册了158,127名成员。不是所有成员都必须付费,只有级别特定的成员才有义务付费。作为一个露营组织仍然依靠成员的会费作为组织活动的主要资金。有这么多的成员,潜在的接收潜力是相当大的。然而,今年的集资率低而不平等,严重影响了该组织的运作。这是因为在记录系统和指定的个人方面,资金管理不足。此外,在执行其职责方面,尚未充分了解其成员。只有在会员参加晋升考试时才会全额支付欠款。除了向成员有说服力的方法外,还需要对费用管理进行制度化,以便最少的人力能够很好地管理账单数据。为此,需要建立会员会费管理信息系统,作为补充会员注册系统和港务长的工具。有了这个应用程序,系统的准确性、透明度和反应速度就会增加。有了这些元素的改进,预计将增加会员的集体会费。此外,成员还得到了有关欠款和储蓄的良好信息服务,使安康塔人能够积极参与。
{"title":"PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IURAN ANGGOTA DI PB. PERKEMI","authors":"Rudy Gunawan","doi":"10.32897/INFOTRONIK.2018.3.2.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.32897/INFOTRONIK.2018.3.2.3","url":null,"abstract":"Setiap organsisasi memerlukan biaya operasional agar dapat menjalankan semua program-programnya. Salah satu sumber pembiayaan adalah dari iuran anggota. Oleh karena itu pengelolaan terhadap sumber ini perlu dilakukan agar anggota dengan nyaman dapat melakukan pembayaran iuran anggota. PERKEMI (Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia) adalah sebuah organisasi olahraga beladiri kempo mempunyai anggota terdaftar sebanyak 158.127 orang dari seluruh Indonesia. Tidak semua anggota diwajibkan membayar iuran, hanya anggota yang mempunyai tingkatan tertentu saja yang mempunyai kewajiban untuk membayar iuran. Sebagai organisasi PERKEMI masih mengandalkan iuran anggota sebagai pendanaan utama kegiatan organisasi. Dengan jumlah anggota yang banyak maka potensi penerimaan cukup besar. Akan tetapi kolektibilitas pemasukan iuran sangat rendah dan tidak merata sepanjang tahun, sehingga sangat menggangu roda organisasi. Hal ini disebabkan pengelolaan dana iuran kurang mendapat perhatian yang cukup, baik dari segi sistem pencatatan maupun dari personal yang ditugaskan. Disamping itu kesadaran para anggota yg belum penuh dalam melaksanakan kewajibannya. Pembayaran penuh atas tunggakan iuran hanya dilakukan jika anggota akan melakukan ujian kenaikan tingkatnya. Selain pendekatan secara persuasif ke para anggota, perlu juga dilakukan pembenahan mengenai manajemen iuran, sehingga data tagihan dapat dikelola dengan baik oleh tenaga yang minimal.Untuk itu perlu dibangun sistem informasi manajemen iuran anggota sebagai alat untuk memperbaki sistem pencatatan dan pengelolan iuran anggota. Dengan aplikasi ini akan menambah akurasi, transparansi dan kecepatan respon sistem. Dengan perbaikan unsur tersebut diharapakn dapat menaikan kolektibilitas iuran anggota. Selain itu anggota dapat pelayanan informasi yg baik mengenai tunggakan dan tabungannya, sehingga para anngota akan aktif berpartisipas.","PeriodicalId":126959,"journal":{"name":"Infotronik : Jurnal Teknologi Informasi dan Elektronika","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121179149","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-06-26DOI: 10.32897/infotronik.2018.3.1.84
Phitsa Mauliana, Nanang Hunaifi, F. Wahyudi
{"title":"SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN DEBITUR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (STUDI KASUS: SWAMITRA KSP INTRANZ)","authors":"Phitsa Mauliana, Nanang Hunaifi, F. Wahyudi","doi":"10.32897/infotronik.2018.3.1.84","DOIUrl":"https://doi.org/10.32897/infotronik.2018.3.1.84","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":126959,"journal":{"name":"Infotronik : Jurnal Teknologi Informasi dan Elektronika","volume":"164 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129318450","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-06-01DOI: 10.32897/INFOTRONIK.2018.3.1.4
M. Ary
Teori antrian merupakan cabang dari terapan teori probabilitas yang telah digunakan selama 108 tahun lalu untuk mempelajari kemacetan lalu lintas telepon (1910-2018). Sampai saat ini teori antrian banyak digunakan untuk alternatif pemecahan masalah antrian. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sistem antrian pada pelayanan administrasi kampus AMIK BSI Bandung memiliki pola kedatangan berdistribusi poisson, dan ukuran keefektifan sistem antrian menggunakan WinQSB. Antrian pada pelayanan administrasi kampus menggunakan model single channel single phase. Hasil analisis diperoleh pola kedatangan berdistribusi poisson, ukuran keefektifan pelayanan administrasi 8,33% untuk rata-rata kedatangan 1, 16.67% untuk rata-rata kedatangan 2, dan 25% untuk rata-rata kedatangan 3, sedangkan asumsi rata-rata pelayanan adalah 12. Tidak perlu penambahan petugas pelayanan dengan idle time lebih besar dari 83%. Kata kunci : Teori Antrian, Single Channel Single Phase, Ukuran Keefektifan, WinQSB.
{"title":"PENDEKATAN TEORI ANTRIAN SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE PADA PELAYANAN ADMINISTRASI","authors":"M. Ary","doi":"10.32897/INFOTRONIK.2018.3.1.4","DOIUrl":"https://doi.org/10.32897/INFOTRONIK.2018.3.1.4","url":null,"abstract":"Teori antrian merupakan cabang dari terapan teori probabilitas yang telah digunakan selama 108 tahun lalu untuk mempelajari kemacetan lalu lintas telepon (1910-2018). Sampai saat ini teori antrian banyak digunakan untuk alternatif pemecahan masalah antrian. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sistem antrian pada pelayanan administrasi kampus AMIK BSI Bandung memiliki pola kedatangan berdistribusi poisson, dan ukuran keefektifan sistem antrian menggunakan WinQSB. Antrian pada pelayanan administrasi kampus menggunakan model single channel single phase. Hasil analisis diperoleh pola kedatangan berdistribusi poisson, ukuran keefektifan pelayanan administrasi 8,33% untuk rata-rata kedatangan 1, 16.67% untuk rata-rata kedatangan 2, dan 25% untuk rata-rata kedatangan 3, sedangkan asumsi rata-rata pelayanan adalah 12. Tidak perlu penambahan petugas pelayanan dengan idle time lebih besar dari 83%. Kata kunci : Teori Antrian, Single Channel Single Phase, Ukuran Keefektifan, WinQSB.","PeriodicalId":126959,"journal":{"name":"Infotronik : Jurnal Teknologi Informasi dan Elektronika","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125569355","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-06-01DOI: 10.32897/INFOTRONIK.2018.3.1.86
Ivany Sarief, Wulandari Pancadasa Merdeka Putri, B. Sugiarto
Kebanyakan fasilitas parkir yang digunakan saat ini tidak memberikan informasi yang menandakan bahwa slot parkir yang tersedia sudah penuh. Hal ini membuat pengguna jasa parkir terutama pengendara kendaraan roda 4 (mobil) membutuhkan waktu lebih dari 10 menit untuk menemukan tempat parkir yang tersedia. Berdasarkan hal tersebut, dirancang sebuah purwarupa sistem untuk mempermudah pengendara mobil yang hendak menggunakan jasa parkir dengan cara membuka dan menutup palang pintu parkir secara otomatis, serta memberikan informasi slot parkir yang masih tersedia. Pada sistem ini, proses pengambilan data dilakukan oleh mikrokontroler yang bertindak sebagai komponen kendali utama. Pengujian dilakukan melalui sebuah purwarupa miniatur perparkiran. Purwarupa menggunakan sensor ultrasonik untuk mengaktifkan palang pintu, motor servo sebagai penggerak palang pintu masuk dan palang pintu keluar, dan sensor Light Dependent Resistor (LDR) mendeteksi keberadaan mobil pada slot parkir. LDR ditempatkan dilantai pada setiap bidang slot parkir. Ketika ada benda diatas LDR maka cahaya akan tertutup sehingga LDR mendeteksi benda dan mengirim data pada mikrokontroler, yang akan mendefinisikan bahwa tempat tadi sudah diisi kendaraan dan menampilkan keluaran di Personal Computer (PC) bahwa slot parkir sudah penuh atau belum. Hasil pengujian sistem perparkiran dapat menampilkan kondisi masing-masing area parkir di PC dengan menggunakan aplikasi visual basic sebagai penampilnya. Portal masuk tidak dapat terbuka jika semua slot parkir telah terisi dan buzzer akan berbunyi sebagai tanda alarm. Kata kunci: slot parkir, mikrokontroler ,ultrasonik, LDR, buzzer
{"title":"PERANCANGAN DAN REALISASI PURWARUPA SISTEM MONITORING AREA PARKIR MOBIL DENGAN MENGGUNAKAN ULTRASONIK DAN LIGHT DEPENDENT RESISTOR","authors":"Ivany Sarief, Wulandari Pancadasa Merdeka Putri, B. Sugiarto","doi":"10.32897/INFOTRONIK.2018.3.1.86","DOIUrl":"https://doi.org/10.32897/INFOTRONIK.2018.3.1.86","url":null,"abstract":"Kebanyakan fasilitas parkir yang digunakan saat ini tidak memberikan informasi yang menandakan bahwa slot parkir yang tersedia sudah penuh. Hal ini membuat pengguna jasa parkir terutama pengendara kendaraan roda 4 (mobil) membutuhkan waktu lebih dari 10 menit untuk menemukan tempat parkir yang tersedia. Berdasarkan hal tersebut, dirancang sebuah purwarupa sistem untuk mempermudah pengendara mobil yang hendak menggunakan jasa parkir dengan cara membuka dan menutup palang pintu parkir secara otomatis, serta memberikan informasi slot parkir yang masih tersedia. Pada sistem ini, proses pengambilan data dilakukan oleh mikrokontroler yang bertindak sebagai komponen kendali utama. Pengujian dilakukan melalui sebuah purwarupa miniatur perparkiran. Purwarupa menggunakan sensor ultrasonik untuk mengaktifkan palang pintu, motor servo sebagai penggerak palang pintu masuk dan palang pintu keluar, dan sensor Light Dependent Resistor (LDR) mendeteksi keberadaan mobil pada slot parkir. LDR ditempatkan dilantai pada setiap bidang slot parkir. Ketika ada benda diatas LDR maka cahaya akan tertutup sehingga LDR mendeteksi benda dan mengirim data pada mikrokontroler, yang akan mendefinisikan bahwa tempat tadi sudah diisi kendaraan dan menampilkan keluaran di Personal Computer (PC) bahwa slot parkir sudah penuh atau belum. Hasil pengujian sistem perparkiran dapat menampilkan kondisi masing-masing area parkir di PC dengan menggunakan aplikasi visual basic sebagai penampilnya. Portal masuk tidak dapat terbuka jika semua slot parkir telah terisi dan buzzer akan berbunyi sebagai tanda alarm. Kata kunci: slot parkir, mikrokontroler ,ultrasonik, LDR, buzzer","PeriodicalId":126959,"journal":{"name":"Infotronik : Jurnal Teknologi Informasi dan Elektronika","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134519396","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-06-01DOI: 10.32897/INFOTRONIK.2018.3.1.1
Rudy Gunawan
Setiap penyelenggaraan pertandingan olahraga tentu mengharapkan pertandingannya sukses sesuai jadwal yang telah direncanakan. Penyelenggaraan pertandingan ingin dicapai secara efektif dan efisien. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan pegelolaan yang baik dan berkesinambungan mulai dari masa persiapan, pendaftaran peserta, pertemuan teknis dan selama berlangsungnya pertandingan. Shorinji Kempo adalah cabang olahraga beladiri anggota KONI yang telah dipertandingakan secara resmi di arena PON dan SEA Games. Pada cabang olah raga kempo dipertandingan dua jenis pertandingan yaitu embu(kerapihan teknis) dan randori(fight). Dua jenis ini mempunyai cara penilaian berbeda yaitu scoring juri pada nomor embu (kerapihan teknis) dan kalah menang pada pertandingan randori (fight ). Pada pertandingan embu penilaian perserta harus segera dihitung dan ditentukan urutan rangking. Hal ini akan menentukan peserta lanjut atau tidak ke babak selajutnya. Pertandingan Kempo biasanya dilakukan di beberapa lapangan (court) yang berbeda yang berjalan secara paralel dengan juri yang berbeda. Untuk menjaga efesien pertandingan maka pertandingan harus berlanjut secara kontinyu tanpa jeda terlalu lama. Untuk ini proses perhitungan scoring dan keputusan harus dilakukan dengan segera. Aplikasi sistem informasi pertandingan dan penilaian elektronik akan membantu proses pertandingan berjalan dengan efektif dan efesien. Aplikasi akan menjaga integritas data informasi pertandingan secara akurat secara terpusat. Aplikasi ini memungkinkan hasil penilaian diumumkan secara real time , hal ini akan menambah fairness pertandingan. Sistem informasi Manajemen pertandingan dan penilaian Elektronik akan membantu kelancaran pertandingan dan menjaga integritas dan keakuratan data yg tersimpan terpusat. Dengan cara ini laporan pertandingan akan lebih mudah. Sistem aplikasi ini akan menjamin penyelenggraan pertandingan yang effesien dan efektif. Kata kunci : Sistem Informasi, Pertandingan, Kempo
{"title":"PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERTANDINGAN DAN PENILAIAN ELEKTRONIK KEMPO","authors":"Rudy Gunawan","doi":"10.32897/INFOTRONIK.2018.3.1.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.32897/INFOTRONIK.2018.3.1.1","url":null,"abstract":"Setiap penyelenggaraan pertandingan olahraga tentu mengharapkan pertandingannya sukses sesuai jadwal yang telah direncanakan. Penyelenggaraan pertandingan ingin dicapai secara efektif dan efisien. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan pegelolaan yang baik dan berkesinambungan mulai dari masa persiapan, pendaftaran peserta, pertemuan teknis dan selama berlangsungnya pertandingan. Shorinji Kempo adalah cabang olahraga beladiri anggota KONI yang telah dipertandingakan secara resmi di arena PON dan SEA Games. Pada cabang olah raga kempo dipertandingan dua jenis pertandingan yaitu embu(kerapihan teknis) dan randori(fight). Dua jenis ini mempunyai cara penilaian berbeda yaitu scoring juri pada nomor embu (kerapihan teknis) dan kalah menang pada pertandingan randori (fight ). Pada pertandingan embu penilaian perserta harus segera dihitung dan ditentukan urutan rangking. Hal ini akan menentukan peserta lanjut atau tidak ke babak selajutnya. Pertandingan Kempo biasanya dilakukan di beberapa lapangan (court) yang berbeda yang berjalan secara paralel dengan juri yang berbeda. Untuk menjaga efesien pertandingan maka pertandingan harus berlanjut secara kontinyu tanpa jeda terlalu lama. Untuk ini proses perhitungan scoring dan keputusan harus dilakukan dengan segera. Aplikasi sistem informasi pertandingan dan penilaian elektronik akan membantu proses pertandingan berjalan dengan efektif dan efesien. Aplikasi akan menjaga integritas data informasi pertandingan secara akurat secara terpusat. Aplikasi ini memungkinkan hasil penilaian diumumkan secara real time , hal ini akan menambah fairness pertandingan. Sistem informasi Manajemen pertandingan dan penilaian Elektronik akan membantu kelancaran pertandingan dan menjaga integritas dan keakuratan data yg tersimpan terpusat. Dengan cara ini laporan pertandingan akan lebih mudah. Sistem aplikasi ini akan menjamin penyelenggraan pertandingan yang effesien dan efektif. Kata kunci : Sistem Informasi, Pertandingan, Kempo","PeriodicalId":126959,"journal":{"name":"Infotronik : Jurnal Teknologi Informasi dan Elektronika","volume":"136 13","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132802289","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-05-26DOI: 10.32897/infotronik.2018.3.1.6
Wisnu Purwanto, Slamet Risnanto
Bertambahnya pegawai di lokasi KCP Simpang Dago dikarenakan relokasi Kantor Wilayah I bank Jawa Barat dan Banten (BJB) ke lokasi yang sama mengakibatkan perangkat jaringan komunikasi yang berada di KCP Simpang Dago tidak dapat mengakomodir kebutuhan dari kedua user tersebut sehingga diperlukan pemisahan jaringan namun harus dapat saling menyokong satu sama lain jika terjadi masalah. Tujuan penelitian ini untuk mengimplementasikan metode Hot Standby Router Protocol guna meningkatkan ketersediaan jaringan pada Kantor Wilayah 1 dan Kantor Cabang Pembantu Simpang Dago Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (bank BJB). Metode penelitian dibagi menjadi analisa kebutuhan, Desain, pengujian dan implementasi. Sedangkan untuk metode pengumpulan data dilakukan berdasarkan observasi lokasi, wawancara, serta referensi dari studi pustaka. Penelitian ini dilakukan dengan membuat jaringan cadangan menggunakan metode HSRP pada jaringan Kantor Wilayah 1 dan Kantor Cabang Pembantu Simpang Dago Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (bank BJB). pengujian dilakukan menggunakan perintah ping, dan traceroute, untuk menguji failover metode HSRP yang telah diimplementasikan. Dengan diimplementasikannya metode HSRP diharapkan ketersediaan jaringan di kedua lokasi tersebut menjadi lebih baik. Kata Kunci : metode, observasi, traceroute, failover, ketersediaan
{"title":"IMPLEMENTASI METODE HSRP PADA BANK JAWA BARAT DAN BANTEN KANTOR WILAYAH I DAN KCP SIMPANG DAGO","authors":"Wisnu Purwanto, Slamet Risnanto","doi":"10.32897/infotronik.2018.3.1.6","DOIUrl":"https://doi.org/10.32897/infotronik.2018.3.1.6","url":null,"abstract":"Bertambahnya pegawai di lokasi KCP Simpang Dago dikarenakan relokasi Kantor Wilayah I bank Jawa Barat dan Banten (BJB) ke lokasi yang sama mengakibatkan perangkat jaringan komunikasi yang berada di KCP Simpang Dago tidak dapat mengakomodir kebutuhan dari kedua user tersebut sehingga diperlukan pemisahan jaringan namun harus dapat saling menyokong satu sama lain jika terjadi masalah. Tujuan penelitian ini untuk mengimplementasikan metode Hot Standby Router Protocol guna meningkatkan ketersediaan jaringan pada Kantor Wilayah 1 dan Kantor Cabang Pembantu Simpang Dago Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (bank BJB). Metode penelitian dibagi menjadi analisa kebutuhan, Desain, pengujian dan implementasi. Sedangkan untuk metode pengumpulan data dilakukan berdasarkan observasi lokasi, wawancara, serta referensi dari studi pustaka. Penelitian ini dilakukan dengan membuat jaringan cadangan menggunakan metode HSRP pada jaringan Kantor Wilayah 1 dan Kantor Cabang Pembantu Simpang Dago Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (bank BJB). pengujian dilakukan menggunakan perintah ping, dan traceroute, untuk menguji failover metode HSRP yang telah diimplementasikan. Dengan diimplementasikannya metode HSRP diharapkan ketersediaan jaringan di kedua lokasi tersebut menjadi lebih baik. Kata Kunci : metode, observasi, traceroute, failover, ketersediaan","PeriodicalId":126959,"journal":{"name":"Infotronik : Jurnal Teknologi Informasi dan Elektronika","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-05-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124320744","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-05-26DOI: 10.32897/INFOTRONIK.2018.3.1.3
Phitsa Mauliana, Nanang Hunaifi, F. Wahyudi
Proses penerimaan debitur baru pada Swamitra KSP Intranz masih menggunakan menggunakan cara manual dengan memeriksa data satu persatu dokumen yang telah diminta dari debitur atau calon debitur dan menghasilkan keputusan yang masih subjektif dan belum sepenuhnya akurat. Penggunaan Sistem Pendukung Keputusan dapat membantu untuk memberikan nilai kepada setiap alternatif dan menghasilkan keputusan yang akurat serta objektif. Sistem Pendukung Keputusan penerimaan debitur dibuat menggunakan metode TOPSIS ( Technique For Orders Reference by Similarity to Ideal Solution ). Teknik TOPSIS sangat membantu para pengambil keputusan untuk menyusun struktur masalah yang harus dipecahkan, melakukan analisis, perbandingan dan peringkat alternatif. Sistem Pendukung keputusan ini dibuat berbasis web. Penerimaan debitur ini menggunakan 5 (lima) kriteria yaitu; penghasilan, jumlah tanggungan, swachecking dan jaminan, kemudian nilai bobot dari 5 (lima) kriteria tersebut dihitung menggunakan metode TOPSIS. Nilai tertinggi dari hasil perhitungan nilai bobot kriteria menjadi yang paling direkomendasikan untuk diterima pengajuan kreditnya. Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan, TOPSIS, Debitur
{"title":"SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN DEBITUR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (STUDI KASUS: SWAMITRA KSP INTRANZ)","authors":"Phitsa Mauliana, Nanang Hunaifi, F. Wahyudi","doi":"10.32897/INFOTRONIK.2018.3.1.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.32897/INFOTRONIK.2018.3.1.3","url":null,"abstract":"Proses penerimaan debitur baru pada Swamitra KSP Intranz masih menggunakan menggunakan cara manual dengan memeriksa data satu persatu dokumen yang telah diminta dari debitur atau calon debitur dan menghasilkan keputusan yang masih subjektif dan belum sepenuhnya akurat. Penggunaan Sistem Pendukung Keputusan dapat membantu untuk memberikan nilai kepada setiap alternatif dan menghasilkan keputusan yang akurat serta objektif. Sistem Pendukung Keputusan penerimaan debitur dibuat menggunakan metode TOPSIS ( Technique For Orders Reference by Similarity to Ideal Solution ). Teknik TOPSIS sangat membantu para pengambil keputusan untuk menyusun struktur masalah yang harus dipecahkan, melakukan analisis, perbandingan dan peringkat alternatif. Sistem Pendukung keputusan ini dibuat berbasis web. Penerimaan debitur ini menggunakan 5 (lima) kriteria yaitu; penghasilan, jumlah tanggungan, swachecking dan jaminan, kemudian nilai bobot dari 5 (lima) kriteria tersebut dihitung menggunakan metode TOPSIS. Nilai tertinggi dari hasil perhitungan nilai bobot kriteria menjadi yang paling direkomendasikan untuk diterima pengajuan kreditnya. Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan, TOPSIS, Debitur","PeriodicalId":126959,"journal":{"name":"Infotronik : Jurnal Teknologi Informasi dan Elektronika","volume":"26 11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-05-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126265362","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-05-26DOI: 10.24176/simet.v9i1.2004
P. Savitri, Trisna Hadi
Artikel ini menyajikan hasil penelitian mengenai pembangunan sistem berbasis android yang menerapkan salah satu metode dalam mesin inferensi sistem pakar yaitu forward chaining . Sistem yang dibangun adalah sistem pakar pendeteksi kerusakan hardware pada komputer maupun laptop dengan tujuan membantu para user pemula mengetahui letak kerusakan hardware pada komputer dan laptop , serta membantu user untuk dalam menangani kerusakan tersebut. Basis pengetahuan sebagai komponen utama sistem pakar ini selain bersumber dari pakar yang sudah terbiasa menghadapi kerusakan komputer atau laptop dan menanganinya, juga melalui beberapa buku yang mengupas hal-hal yang berkaitan dengan dasar-dasar penanganan kerusakan komputer dan laptop . Metode yang digunakan untuk membangun sistem adalah metode prototipe ( prototyping ), sedangkan tools yang digunakan dalam melakukan analisa dan desain adalah unified modeling system (UML). Penelitian ini menghasilkan sistem pakar pendeteksi kerusakan hardware pada komputer dan laptop berbasis android yang sudah menerapkan metode forward chaining dalam proses kerjanya Kata Kunci : sistem, pakar, android, forwad chaining , kerusakan, komputer .
{"title":"IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING DALAM SISTEM PENDETEKSI KERUSAKAN HARDWARE PADA KOMPUTER DAN LAPTOP BERBASIS ANDROID","authors":"P. Savitri, Trisna Hadi","doi":"10.24176/simet.v9i1.2004","DOIUrl":"https://doi.org/10.24176/simet.v9i1.2004","url":null,"abstract":"Artikel ini menyajikan hasil penelitian mengenai pembangunan sistem berbasis android yang menerapkan salah satu metode dalam mesin inferensi sistem pakar yaitu forward chaining . Sistem yang dibangun adalah sistem pakar pendeteksi kerusakan hardware pada komputer maupun laptop dengan tujuan membantu para user pemula mengetahui letak kerusakan hardware pada komputer dan laptop , serta membantu user untuk dalam menangani kerusakan tersebut. Basis pengetahuan sebagai komponen utama sistem pakar ini selain bersumber dari pakar yang sudah terbiasa menghadapi kerusakan komputer atau laptop dan menanganinya, juga melalui beberapa buku yang mengupas hal-hal yang berkaitan dengan dasar-dasar penanganan kerusakan komputer dan laptop . Metode yang digunakan untuk membangun sistem adalah metode prototipe ( prototyping ), sedangkan tools yang digunakan dalam melakukan analisa dan desain adalah unified modeling system (UML). Penelitian ini menghasilkan sistem pakar pendeteksi kerusakan hardware pada komputer dan laptop berbasis android yang sudah menerapkan metode forward chaining dalam proses kerjanya Kata Kunci : sistem, pakar, android, forwad chaining , kerusakan, komputer .","PeriodicalId":126959,"journal":{"name":"Infotronik : Jurnal Teknologi Informasi dan Elektronika","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-05-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128648928","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-05-26DOI: 10.32897/infotronik.2018.3.1.2
Rangga Satria Perdana
Persaingan diantara lembaga pendidikan semakin terasa. Informasi yang disediakan oleh lembaga tersebut pun harus dapat dirasakan dengan cepat, tepat dan dapat dipercaya oleh konsumen. Perkembangan teknologi informasi yang diterapkan di dunia pendidikan memiliki dampak yang positif. Semakin berkembangnya teknologi informasi, semakin terasa pula peran yang diberikan oleh teknologi informasi tersebut. Namun, akibat perkembangan teknologi informasi tersebut membuat tingkat keamanan sebuah sistem informasi menjadi sangat rentan. Untuk itu, perlu dilakukan identifikasi terhadap keamanan pada sistem informasi tersebut. Jika audit keamanan tidak dilakukan, maka akan terjadi masalah pada sistem informasi tersebut, beberapa masalah yang mungkin terjadi adalah hilangnya data data akan menjadi tidak valid, akurasi data menjadi tidak dapat dipercaya,dan sistem informasi tersebut akan menjadi rentan terhadap ancaman. Audit keamanan dapat dilakukan dengan menggunakan standar kerangka kerja. NIST merupakan salah satu kerangkan kerja yang biasa digunakan mengidentifikasi keamanan dan resiko pada sistem informasi. Proses penilaian audit keamanan sistem informasi dilakukan dengan menyebarkan kuesioner berdasarkan framework NIST SP 800-26 dan data tersebut dikelola untuk mendapatkan hasil akhirnya. Hasil audit keamanan sistem informasi akademik dengan framework NIST SP 800-26 menunjukkan bahwa keamanan pada sistem informasi akademik tersebut memiliki nilai secara keseluruhan sebesar 72.43 %. Nilai tersebut didapat dari hasil perhitungan berdasarkan 3 (tiga) kategori yang diuji, yaitu pengendalian manajemen ( management control ), pengendalian operasional ( operational control ), pengendalian teknikal ( technical control). Berdasarkan data tersebut, keamanan sistem informasi yang ada di Unviersitas Sangga Buana YPKP termasuk ke dalam level 3, yaitu implemented procedures and controls . Kata Kunci : Audit Keamanan, Sistem Informasi Akademik, NIST SP 800-26, Kuesioner
{"title":"AUDIT KEAMANAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN FRAMEWORK NIST SP 800-26 (Studi Kasus : Universitas Sangga Buana YPKP Bandung)","authors":"Rangga Satria Perdana","doi":"10.32897/infotronik.2018.3.1.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.32897/infotronik.2018.3.1.2","url":null,"abstract":"Persaingan diantara lembaga pendidikan semakin terasa. Informasi yang disediakan oleh lembaga tersebut pun harus dapat dirasakan dengan cepat, tepat dan dapat dipercaya oleh konsumen. Perkembangan teknologi informasi yang diterapkan di dunia pendidikan memiliki dampak yang positif. Semakin berkembangnya teknologi informasi, semakin terasa pula peran yang diberikan oleh teknologi informasi tersebut. Namun, akibat perkembangan teknologi informasi tersebut membuat tingkat keamanan sebuah sistem informasi menjadi sangat rentan. Untuk itu, perlu dilakukan identifikasi terhadap keamanan pada sistem informasi tersebut. Jika audit keamanan tidak dilakukan, maka akan terjadi masalah pada sistem informasi tersebut, beberapa masalah yang mungkin terjadi adalah hilangnya data data akan menjadi tidak valid, akurasi data menjadi tidak dapat dipercaya,dan sistem informasi tersebut akan menjadi rentan terhadap ancaman. Audit keamanan dapat dilakukan dengan menggunakan standar kerangka kerja. NIST merupakan salah satu kerangkan kerja yang biasa digunakan mengidentifikasi keamanan dan resiko pada sistem informasi. Proses penilaian audit keamanan sistem informasi dilakukan dengan menyebarkan kuesioner berdasarkan framework NIST SP 800-26 dan data tersebut dikelola untuk mendapatkan hasil akhirnya. Hasil audit keamanan sistem informasi akademik dengan framework NIST SP 800-26 menunjukkan bahwa keamanan pada sistem informasi akademik tersebut memiliki nilai secara keseluruhan sebesar 72.43 %. Nilai tersebut didapat dari hasil perhitungan berdasarkan 3 (tiga) kategori yang diuji, yaitu pengendalian manajemen ( management control ), pengendalian operasional ( operational control ), pengendalian teknikal ( technical control). Berdasarkan data tersebut, keamanan sistem informasi yang ada di Unviersitas Sangga Buana YPKP termasuk ke dalam level 3, yaitu implemented procedures and controls . Kata Kunci : Audit Keamanan, Sistem Informasi Akademik, NIST SP 800-26, Kuesioner","PeriodicalId":126959,"journal":{"name":"Infotronik : Jurnal Teknologi Informasi dan Elektronika","volume":"88 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-05-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122784343","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}