Pub Date : 2019-07-29DOI: 10.26630/JKEP.V15I1.1287
Yeyen Putriana, Helmi Yenie
Pre eklamsia merupakan penyebab kematian ibu terbesar saat ini.Hal ini disebabkan oleh banyak komplikasi yang terjadi pada ibu akibat pre eklamsia tersebut.Penyakit ini ditandai dengan hypertensi, proteinuri dan oudema.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian preeklamsia.Penelitian ini merupakan penelitian analitik pendekatan Case Control . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dokumen ibu bersalin tahun 2018 dengan sampel sebanyak 148 dokumen ibu bersalin dengan kasus preeklampsia berjumlah 74 dan kasus kontrol yang bukan preeklampsia 74. Sampel penelitian menggunakan purposive sampling .Data yang diambil adalah data sekunder (rekam medik), alat pengumpulan berupa cheklist .Analisis data yang digunakan adalah uji Chi Square .Hasil penelitian didapatkan tidak ada hubungan antara paritas dengan kejadian preeklampsia ( p value = 0,053), dan terdapat hubungan antara usia, riwayat hipertensi sebelum hamil, pendidikan, pekerjaan, kehamilan ganda, diabetes melitus, dan faktor keturunan hipertensi dalam keluarga dengan kejadian preeklampsia ( p value < 0,05).Peneliti menyarankan agar petugas kesehatan khususnya bidan dapat melakukan deteksi dini preeklampsia, meningkatkan kualitas ANC sesuai standar, dan meningkatkan program promosi kesehatan khususnya mengenai faktor risiko preeklampsia.
子痫前期是造成母亲死亡的最大原因。这是由于子痫前期导致母亲出现许多并发症。这种疾病的特点是高血压、蛋白质治疗和oudema。本研究的目的是确定与子痫前期有关的风险因素。本研究是对案例控制方法的分析研究。本研究的总体资料是一份2018年产妇文件,共148份产前产前病例,共74例,控制病例未确定为74例。研究使用purposive抽样样本数据。拍摄的是二级医疗(记录)的数据,使用收集的cheklist。数据分析工具是志广场。试验研究结果没有获得平等和子痫前期事件之间的关系(p value = 0.053)之间的关系,有年龄、高血压病史,怀孕前教育、工作、双重妊娠糖尿病,以及患有子痫前期的家族遗传因子(p值< 0.05)。研究人员建议,卫生助产士可以及早发现子痫前期,提高非国大的质量,并提高有关子痫前期风险因素的特别健康促进计划。
{"title":"Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Pre Eklamsia pada Sebuah Rumah Sakit di Provinsi Lampung","authors":"Yeyen Putriana, Helmi Yenie","doi":"10.26630/JKEP.V15I1.1287","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/JKEP.V15I1.1287","url":null,"abstract":"Pre eklamsia merupakan penyebab kematian ibu terbesar saat ini.Hal ini disebabkan oleh banyak komplikasi yang terjadi pada ibu akibat pre eklamsia tersebut.Penyakit ini ditandai dengan hypertensi, proteinuri dan oudema.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian preeklamsia.Penelitian ini merupakan penelitian analitik pendekatan Case Control . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dokumen ibu bersalin tahun 2018 dengan sampel sebanyak 148 dokumen ibu bersalin dengan kasus preeklampsia berjumlah 74 dan kasus kontrol yang bukan preeklampsia 74. Sampel penelitian menggunakan purposive sampling .Data yang diambil adalah data sekunder (rekam medik), alat pengumpulan berupa cheklist .Analisis data yang digunakan adalah uji Chi Square .Hasil penelitian didapatkan tidak ada hubungan antara paritas dengan kejadian preeklampsia ( p value = 0,053), dan terdapat hubungan antara usia, riwayat hipertensi sebelum hamil, pendidikan, pekerjaan, kehamilan ganda, diabetes melitus, dan faktor keturunan hipertensi dalam keluarga dengan kejadian preeklampsia ( p value < 0,05).Peneliti menyarankan agar petugas kesehatan khususnya bidan dapat melakukan deteksi dini preeklampsia, meningkatkan kualitas ANC sesuai standar, dan meningkatkan program promosi kesehatan khususnya mengenai faktor risiko preeklampsia.","PeriodicalId":127178,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132167012","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-29DOI: 10.26630/JKEP.V15I1.1253
Novita Rudiyanti, Rosmadewi Rosmadewi
Emesis gravidarum , dialamioleh sekitar 70-80% wanita hamil, pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida. Faktor yang mempengaruhi yaitu usia, kurang dari 20 tahun dan diatas 35 tahun dan muntah terjadi pada umur dibawah 20 dan diatas 35 tahun terjadi akibat faktor psikologis. Ibu yang bekerja sebanyak 36 orang (55,4%), sedangkan ibu yang tidak bekerja sebanyak 29 orang (44,6%). Masalah dalam penelitian ini adalah angka kejadian emesis gravidarum pada trimester pertama menunjukkan persentase yang cukup tinggi yaitu sebanyak 66% pada trimester pertama mengalami mual dan gejala yang sering terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida, usia yang bervariasi, kondisi psikologis yang berbeda-beda.Tujuan penelitian adalah mengetahui Hubungan dari Usia, Paritas, Pekerjaan dan Stress dengan Emesis Gravidarum di Kota Bandar Lampung. Penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional , dilakukan pada bulan Oktober - Desember 2018, sampel adalah 90 orang, alat pengumpulan data adalah kuesioner dengan tehnik angket . Analisis data adalah univariat, bivariat menggunakan Chi square serta multivariat.Hasil penelitian yaitu dari 90 responden terdapat usia beresiko 70%, multigravida 62,2%, Bekerja 51,1%, tidak stress 56,7%.Ada hubungan yang signifikan antara usia, pekerjaan dan stress dengan Emesis Gravidarum. Variabel yang paling dominan adalah Pekerjaan. Peneliti menyarankan melakukan konseling pra nikah dan saat ANC tentang pengetahuan perubahan fisiologis kehamilan terutama rasa mual dan muntah yang dialami saat trimester I menjadi lebih baik dan kondisi psikologis ibu lebih siap untuk menerima kehamilannya.
{"title":"Hubungan Usia, Paritas, Pekerjaan dan Stres dengan Emesis Gravidarum di Kota Bandar Lampung","authors":"Novita Rudiyanti, Rosmadewi Rosmadewi","doi":"10.26630/JKEP.V15I1.1253","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/JKEP.V15I1.1253","url":null,"abstract":"Emesis gravidarum , dialamioleh sekitar 70-80% wanita hamil, pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida. Faktor yang mempengaruhi yaitu usia, kurang dari 20 tahun dan diatas 35 tahun dan muntah terjadi pada umur dibawah 20 dan diatas 35 tahun terjadi akibat faktor psikologis. Ibu yang bekerja sebanyak 36 orang (55,4%), sedangkan ibu yang tidak bekerja sebanyak 29 orang (44,6%). Masalah dalam penelitian ini adalah angka kejadian emesis gravidarum pada trimester pertama menunjukkan persentase yang cukup tinggi yaitu sebanyak 66% pada trimester pertama mengalami mual dan gejala yang sering terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida, usia yang bervariasi, kondisi psikologis yang berbeda-beda.Tujuan penelitian adalah mengetahui Hubungan dari Usia, Paritas, Pekerjaan dan Stress dengan Emesis Gravidarum di Kota Bandar Lampung. Penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional , dilakukan pada bulan Oktober - Desember 2018, sampel adalah 90 orang, alat pengumpulan data adalah kuesioner dengan tehnik angket . Analisis data adalah univariat, bivariat menggunakan Chi square serta multivariat.Hasil penelitian yaitu dari 90 responden terdapat usia beresiko 70%, multigravida 62,2%, Bekerja 51,1%, tidak stress 56,7%.Ada hubungan yang signifikan antara usia, pekerjaan dan stress dengan Emesis Gravidarum. Variabel yang paling dominan adalah Pekerjaan. Peneliti menyarankan melakukan konseling pra nikah dan saat ANC tentang pengetahuan perubahan fisiologis kehamilan terutama rasa mual dan muntah yang dialami saat trimester I menjadi lebih baik dan kondisi psikologis ibu lebih siap untuk menerima kehamilannya.","PeriodicalId":127178,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131789090","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-29DOI: 10.26630/JKEP.V15I1.1283
Indah Trianingsih
Nyeri persalinan dapat menimbulkan stress yang menyebabkan pelepasan berlebihan dari hormone katekolamin dan steroid. AKI di Propinsi Lampung 158 kasus pada tahun 2013.Salah satu penyebab tingginya AKI adalah trauma pada ibu dan janin akibat nyeri persalinan.Kombinasi Murotal Al Qur’an dan rileksasi dzikir merupakan salah satu teknik distraksi yang tepat untuk mengurangi nyeri persalinan.Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh kombinasi Murotal Al Qur’an Surat Ar Rahman dan dzikir Terhadap Intensitas Nyeri Kala I Persalinan Normal. Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan ” Pre experiment ”. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin fase aktif kala I, jumlah sampel yang dibutuhkan sebanyak 42 responden . Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Hasil penelitian diperoleh sebelum intensitas nyeri rerata sebesar 7,5 dan sesudah intensitas nyeri berkurang menjadi 5,9, ada pengaruh kombinasi Murotal Al Qur’an Surat Ar Rahman dan dzikir terhadap Intensitas Nyeri Kala I persalinan normal di PMB Lia Maria Sukerame Bandar Lampung Tahun 2018 dengan p value 0,000 (p< 0,05). Hasil penelitiain ini dapat dijadikan suatu bentuk terapi non farmakologis untuk membantu mengurangi nyeri persalinan.
分娩疼痛会导致压力,导致过量的儿茶酚激素和类固醇释放。2013年,位于楠榜158例病例的阿琪。高发病率的一个原因是分娩引起的母亲和胎儿的创伤。传统的圣战书和dzikir的放松结合是减少阵痛的正确方法之一。本研究的目的是确定《古兰经》中Murotal Al - Qur的组合对正常分娩时的疼痛强度的影响。一种“预试验”的定量研究。本研究中的人群是第一阶段活跃的产妇,要求样本数量为42名受访者。所使用的统计测试是威尔科森测试。研究是在平均疼痛强度为7.5之前获得的,而疼痛强度降低为5.9之后,穆罗塔尔和dzikir的联合作用对2018年楠楠港PMB Lia Maria Sukerame的正常分娩强度的影响。这项研究可以作为一种非药物治疗来帮助减轻分娩疼痛。
{"title":"Pengaruh Murotal Al Qur’an dan Dzikir terhadap Intensitas Nyeri Kala I Persalinan","authors":"Indah Trianingsih","doi":"10.26630/JKEP.V15I1.1283","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/JKEP.V15I1.1283","url":null,"abstract":"Nyeri persalinan dapat menimbulkan stress yang menyebabkan pelepasan berlebihan dari hormone katekolamin dan steroid. AKI di Propinsi Lampung 158 kasus pada tahun 2013.Salah satu penyebab tingginya AKI adalah trauma pada ibu dan janin akibat nyeri persalinan.Kombinasi Murotal Al Qur’an dan rileksasi dzikir merupakan salah satu teknik distraksi yang tepat untuk mengurangi nyeri persalinan.Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh kombinasi Murotal Al Qur’an Surat Ar Rahman dan dzikir Terhadap Intensitas Nyeri Kala I Persalinan Normal. Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan ” Pre experiment ”. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin fase aktif kala I, jumlah sampel yang dibutuhkan sebanyak 42 responden . Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Hasil penelitian diperoleh sebelum intensitas nyeri rerata sebesar 7,5 dan sesudah intensitas nyeri berkurang menjadi 5,9, ada pengaruh kombinasi Murotal Al Qur’an Surat Ar Rahman dan dzikir terhadap Intensitas Nyeri Kala I persalinan normal di PMB Lia Maria Sukerame Bandar Lampung Tahun 2018 dengan p value 0,000 (p< 0,05). Hasil penelitiain ini dapat dijadikan suatu bentuk terapi non farmakologis untuk membantu mengurangi nyeri persalinan.","PeriodicalId":127178,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik","volume":"342 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132544968","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-29DOI: 10.26630/JKEP.V15I1.1544
Lilis Mamuroh, S. Sukmawati, Restu Widiasih
Asupan nutrisi yang cukup adalah fakor yang sangat penting yang mempengaruhi kehamilan. Wanita dengan kehamilan usia dini atau berjarak dekat berada pada faktor resiko memasuki kekurangan cadangan butrisi. Deplesi nutrisi ibu dapat berkontribusi pada peningkatan insiden kelahiran prematur dan reterdasi pertumbuhan janin serta peningkatan resiko kematian ibu dan morbiditas.Nutrisi memainkan peranan utama dalam kesehatan ibu dan anak. Status gizi ibu yang buruk telah terkait dengan hasil kelahiran yang merugikan namun, hubungan antara gizi ibu dan hasil kelahiran yang kompleks dipengaruhi banyak faktor antara lain faktor biologis, sosial ekonomi, pengetahuan dan faktor demografi yang bervariasi dalam populasi yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran yang jelas tentang pengetahuan ibu hamil di sebuah desa pada Kabupaten Garut.Metode Penelitian yang digunakan adalah deskriptif.Populasi yang diambil total sampling yaitu 29 responden Metoda pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument test dan pengolahan data dilakukan dengan metode distribusi prosentase. Hasil penelitian didapatkan bahwa secara keseluruhan tingkat pengetahuan ibu hamil dikatagorikan baik dengan prosentase 69 %
{"title":"Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gizi Selama Kehamilan pada Salah Satu Desa di Kabupaten Garut","authors":"Lilis Mamuroh, S. Sukmawati, Restu Widiasih","doi":"10.26630/JKEP.V15I1.1544","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/JKEP.V15I1.1544","url":null,"abstract":"Asupan nutrisi yang cukup adalah fakor yang sangat penting yang mempengaruhi kehamilan. Wanita dengan kehamilan usia dini atau berjarak dekat berada pada faktor resiko memasuki kekurangan cadangan butrisi. Deplesi nutrisi ibu dapat berkontribusi pada peningkatan insiden kelahiran prematur dan reterdasi pertumbuhan janin serta peningkatan resiko kematian ibu dan morbiditas.Nutrisi memainkan peranan utama dalam kesehatan ibu dan anak. Status gizi ibu yang buruk telah terkait dengan hasil kelahiran yang merugikan namun, hubungan antara gizi ibu dan hasil kelahiran yang kompleks dipengaruhi banyak faktor antara lain faktor biologis, sosial ekonomi, pengetahuan dan faktor demografi yang bervariasi dalam populasi yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran yang jelas tentang pengetahuan ibu hamil di sebuah desa pada Kabupaten Garut.Metode Penelitian yang digunakan adalah deskriptif.Populasi yang diambil total sampling yaitu 29 responden Metoda pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument test dan pengolahan data dilakukan dengan metode distribusi prosentase. Hasil penelitian didapatkan bahwa secara keseluruhan tingkat pengetahuan ibu hamil dikatagorikan baik dengan prosentase 69 %","PeriodicalId":127178,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik","volume":"30 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116629988","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-29DOI: 10.26630/JKEP.V15I1.1320
Sri Murwaningsih, S. Wahyuni
Kehilangan gigi dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengunyah sehingga berubahnya pilihan makanan dan proses pencernaan yang mengakibatkan terjadinya malnutrisi, menimbulkan ketidakpuasan dari segi estetika dan gangguan bicara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kehilangan gigi anterior, usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan dengan status nutrisi, gangguan estetika, dan gangguan.Rancangan penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional . Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling . Jumlah sampel sebanyak 30 orang pasien pengunjung yang mengalamikehilangangigi anterior. Data dikumpulkan dengan angket penelitian dan lembar observasi. Analisis menggunakan Univariat, bivariat dan multivariat. Analisa bivariat dengan uji statistik chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kemaknaan (α) 5% dan analisa multivariate dengan uji statistik Regresi Logistik. Pada uji regresi tahap terakhir didapatkan variabel yang paling dominan berhubungan adalah umur dengan p - value = 0,03. Dapat disimpulkan bahwa hanya terdapat dua variable yaitu umur (p-value=0,03) dan jenis kelamin (p-value=0,04) yang berhubungan dengan variabel terikat Gangguan Estetika. Variabel yang paling dominanberhubungandengangangguan estetika adalah variable umur dengan p value = 0,03. Perlu upaya peningkatan promosi kesehatan khususnya dalam hal kebersihan dan perawatan gigi tiruan baik melalui penyuluhan langsung maupun berbagai media kepada masyarakat. Perlu peningkatan layanan perawatan prostodonti dengan biaya terjangkau oleh masyarakat di Puskesmas.
{"title":"Hubungan Kehilangan Gigi Anterior dengan Estetika, Gangguan Bicara dan Status Nutrisi pada Pengunjung Puskesmas di Kota Bandar Lampung","authors":"Sri Murwaningsih, S. Wahyuni","doi":"10.26630/JKEP.V15I1.1320","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/JKEP.V15I1.1320","url":null,"abstract":"Kehilangan gigi dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengunyah sehingga berubahnya pilihan makanan dan proses pencernaan yang mengakibatkan terjadinya malnutrisi, menimbulkan ketidakpuasan dari segi estetika dan gangguan bicara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kehilangan gigi anterior, usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan dengan status nutrisi, gangguan estetika, dan gangguan.Rancangan penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional . Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling . Jumlah sampel sebanyak 30 orang pasien pengunjung yang mengalamikehilangangigi anterior. Data dikumpulkan dengan angket penelitian dan lembar observasi. Analisis menggunakan Univariat, bivariat dan multivariat. Analisa bivariat dengan uji statistik chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kemaknaan (α) 5% dan analisa multivariate dengan uji statistik Regresi Logistik. Pada uji regresi tahap terakhir didapatkan variabel yang paling dominan berhubungan adalah umur dengan p - value = 0,03. Dapat disimpulkan bahwa hanya terdapat dua variable yaitu umur (p-value=0,03) dan jenis kelamin (p-value=0,04) yang berhubungan dengan variabel terikat Gangguan Estetika. Variabel yang paling dominanberhubungandengangangguan estetika adalah variable umur dengan p value = 0,03. Perlu upaya peningkatan promosi kesehatan khususnya dalam hal kebersihan dan perawatan gigi tiruan baik melalui penyuluhan langsung maupun berbagai media kepada masyarakat. Perlu peningkatan layanan perawatan prostodonti dengan biaya terjangkau oleh masyarakat di Puskesmas.","PeriodicalId":127178,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik","volume":"2015 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121603069","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-04-13DOI: 10.26630/JKEP.V15I1.1543
Indhit Tri Utami
Diabetes Melitus (DM) menyebabkan komplikasi yang dapat melibatkan vaskuler dan persarafan seperti oklusi arteri perifer dan neuropati.Penentuan sirkulasi perifer melalui pengukuran Ankle Brachial Index (ABI) merupakan metode invasif untuk memeriksa sirkulasi arteri perifer dan sebagai skrining terhadap adanya penyakit arteri oklusi perifer.Sementara itu, IpTT merupakan metode baru untuk mendeteksi penderita diabetes yang kehilangan sensasi kaki dan sebagai informasi untuk skrining adanya neuropati diabetes.Metode ini mudah, aman, cepat, dan mudah di lakukan dan diajarkan.Penelitian ini bertujuan untuk menilai apakah intervensi senam kaki dapat mempengaruhi Ankle Brachial Index (ABI) dan Nilai Ipswich Touch Test (IpTT) pada pasien DM Tipe 2. Rancangan penelitian menggunakan quasi ekspreriment pre post test design with control group. Pengambilan data menggunakan purposive sampling.Sampel pada penelitian ini terbagi menjadi kelompok intervensi (n = 18) dan kelompok kontrol (n = 18). Berdasarakan uji GLM - RM terdapat peningkatan nilai ABI dan IpTT pada kelompok intervensi sepanjang periode follow up (pre test, post test I, dan post test II). Dengan p value 0,000. Senam kaki diabetes dapat direkomendasikan sebagai intervensi mandiri keperawatan sebagai upaya pencegahan komplikasi gangguan vaskuler dan persarafan.
{"title":"Pengaruh Senam Kaki Diabetes terhadap Nilai Ankle Brachial Index (ABI) dan Nilai Ipswich Touch Test (IPTT) pada Pasien DM Tipe 2","authors":"Indhit Tri Utami","doi":"10.26630/JKEP.V15I1.1543","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/JKEP.V15I1.1543","url":null,"abstract":"Diabetes Melitus (DM) menyebabkan komplikasi yang dapat melibatkan vaskuler dan persarafan seperti oklusi arteri perifer dan neuropati.Penentuan sirkulasi perifer melalui pengukuran Ankle Brachial Index (ABI) merupakan metode invasif untuk memeriksa sirkulasi arteri perifer dan sebagai skrining terhadap adanya penyakit arteri oklusi perifer.Sementara itu, IpTT merupakan metode baru untuk mendeteksi penderita diabetes yang kehilangan sensasi kaki dan sebagai informasi untuk skrining adanya neuropati diabetes.Metode ini mudah, aman, cepat, dan mudah di lakukan dan diajarkan.Penelitian ini bertujuan untuk menilai apakah intervensi senam kaki dapat mempengaruhi Ankle Brachial Index (ABI) dan Nilai Ipswich Touch Test (IpTT) pada pasien DM Tipe 2. Rancangan penelitian menggunakan quasi ekspreriment pre post test design with control group. Pengambilan data menggunakan purposive sampling.Sampel pada penelitian ini terbagi menjadi kelompok intervensi (n = 18) dan kelompok kontrol (n = 18). Berdasarakan uji GLM - RM terdapat peningkatan nilai ABI dan IpTT pada kelompok intervensi sepanjang periode follow up (pre test, post test I, dan post test II). Dengan p value 0,000. Senam kaki diabetes dapat direkomendasikan sebagai intervensi mandiri keperawatan sebagai upaya pencegahan komplikasi gangguan vaskuler dan persarafan.","PeriodicalId":127178,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126868213","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-29DOI: 10.26630/JKEP.V14I2.1296
S. Wahyuni, Lies Elina
Salah satu tahap yang penting dalam pembuatan basis akrilik adalah tahap finishing dan poleshing. Pada tahap ini digunakan alat dan bahan yang abrasif untuk menghilangkan guratan.Pumice merupakan bahan yang biasa digunakan untuk menghaluskan permukaan. Selain pumice, terdapat bahan abu gosok yang belum pernah digunakan namun mempunyai komposisi bahan yang hampir sama dengan pumice dan tekstur yang lebih kasar sehingga bisa menggantikan pumice.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan sampel sebanyak 27 buah lempengan akrilik dengan 2 permukaan yang mempunyai ukuran (tinggi : 3mm, panjang : 4cm, dan lebar 3 cm). Pada setiap permukaan sampel akan dipoles dengan 2 bahan yang berbeda yaitu pumice dan abu gosok dengan waktu yang berbeda yaitu <10 menit, 10 menit, >10 menit. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah univariat dengan menampilkan hasil penelitian yang telah dilakukan kemudian diuraikan secara deskriptif dan bivariat dengan tes Anova.Hasil dari penelitian didapatkan variabel waktu dan bahan berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap hasil pemolesan gigi tiruan akrilik.Kesimpulannya Pemolesan dengan abu gosok pada waktu < 10 menit sudah dapat menghasilkan permukaan gigi tiruan yang halus dan lebih mengkilap, sedangkan pumice membutuhkan waktu 10 menit untuk menghasilkan permukaan yang halus dan mengkilap. Disarankan Jurusan Teknik gigi dapat menggunakan abu gosok sebagai pengganti bahan pumice untuk menghemat biaya praktikum.
{"title":"PERBANDINGAN HASIL PEMOLESAN ANTARA BAHAN POLES PUMICE DENGAN ABU GOSOK PADA GIGI TIRUAN LEPASAN AKRILIK","authors":"S. Wahyuni, Lies Elina","doi":"10.26630/JKEP.V14I2.1296","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/JKEP.V14I2.1296","url":null,"abstract":"Salah satu tahap yang penting dalam pembuatan basis akrilik adalah tahap finishing dan poleshing. Pada tahap ini digunakan alat dan bahan yang abrasif untuk menghilangkan guratan.Pumice merupakan bahan yang biasa digunakan untuk menghaluskan permukaan. Selain pumice, terdapat bahan abu gosok yang belum pernah digunakan namun mempunyai komposisi bahan yang hampir sama dengan pumice dan tekstur yang lebih kasar sehingga bisa menggantikan pumice.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan sampel sebanyak 27 buah lempengan akrilik dengan 2 permukaan yang mempunyai ukuran (tinggi : 3mm, panjang : 4cm, dan lebar 3 cm). Pada setiap permukaan sampel akan dipoles dengan 2 bahan yang berbeda yaitu pumice dan abu gosok dengan waktu yang berbeda yaitu <10 menit, 10 menit, >10 menit. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah univariat dengan menampilkan hasil penelitian yang telah dilakukan kemudian diuraikan secara deskriptif dan bivariat dengan tes Anova.Hasil dari penelitian didapatkan variabel waktu dan bahan berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap hasil pemolesan gigi tiruan akrilik.Kesimpulannya Pemolesan dengan abu gosok pada waktu < 10 menit sudah dapat menghasilkan permukaan gigi tiruan yang halus dan lebih mengkilap, sedangkan pumice membutuhkan waktu 10 menit untuk menghasilkan permukaan yang halus dan mengkilap. Disarankan Jurusan Teknik gigi dapat menggunakan abu gosok sebagai pengganti bahan pumice untuk menghemat biaya praktikum.","PeriodicalId":127178,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129264065","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-29DOI: 10.26630/JKEP.V14I2.1299
N. Sari
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) menempati urutan pertama dari jenis penyakit endokrin dan urutan ke delapan untuk urutan penyakit tidak menular. Salah satu faktor yang dapat berkontribusi adalah kejadian obesitas yang juga meningkat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan obesitas sentral dengankejadian Diabetes Mellitus Tipe II. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan case control. Populasi adalah seluruh penderita DM yang berobat di salah satu rumah sakit di Kota Metro pada bulan Januari-Juni 2017 sebanyak 62 orang. Analisis data menggunakan uji statistik Chi-square (X2). Hasil penelitian dengan uji chi-square diperoleh p-value0,000 (p-value ≤ 0,05), ada hubungan yang signifikan antara obesitas sentral dan non obesitas sentral dengan kejadian Diabetes Mellitus Tipe II di Rumah Sakit Mardi Waluyo Metro tahun 2017. Diharapkan hasil penelitian dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan responden tentang cara pencegahan obesitas sentral, sekaligus sebagai bahan masukanatau sumber data penelitian selanjutnya.
{"title":"HUBUNGAN OBESITAS SENTRAL DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE II","authors":"N. Sari","doi":"10.26630/JKEP.V14I2.1299","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/JKEP.V14I2.1299","url":null,"abstract":"Penyakit Diabetes Mellitus (DM) menempati urutan pertama dari jenis penyakit endokrin dan urutan ke delapan untuk urutan penyakit tidak menular. Salah satu faktor yang dapat berkontribusi adalah kejadian obesitas yang juga meningkat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan obesitas sentral dengankejadian Diabetes Mellitus Tipe II. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan case control. Populasi adalah seluruh penderita DM yang berobat di salah satu rumah sakit di Kota Metro pada bulan Januari-Juni 2017 sebanyak 62 orang. Analisis data menggunakan uji statistik Chi-square (X2). Hasil penelitian dengan uji chi-square diperoleh p-value0,000 (p-value ≤ 0,05), ada hubungan yang signifikan antara obesitas sentral dan non obesitas sentral dengan kejadian Diabetes Mellitus Tipe II di Rumah Sakit Mardi Waluyo Metro tahun 2017. Diharapkan hasil penelitian dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan responden tentang cara pencegahan obesitas sentral, sekaligus sebagai bahan masukanatau sumber data penelitian selanjutnya.","PeriodicalId":127178,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik","volume":"236 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131184755","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-29DOI: 10.26630/JKEP.V14I2.1302
Ayu Kinasih, Efa Trisna, Siti Fatonah
Mual muntah pasca operasi terjadi berkisar 20-30% dari seluruh pembedahan umum dan lebih kurang 70-80% pada kelompok risiko tinggi di Amerika Serikat. Sedangkan untuk Indonesia, angka kejadian mual muntah pasca operasi belum tercatat dengan jelas. Pada pre survey yang dilakukan di ruang rawat inap bedah wanita, terdapat tujuh pasien pasca operasi dengan anestesi umum, tiga (43%) diantaranya mengeluh mual muntah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aromaterapi jahe terhadap mual muntah pada pasien pasca operasi dengan anestesi umum di ruang Mawar dan Kutilang RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen dengan desain Non Equivalent Control Group. Jumlah sampel 16 orang. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji t-Independent.Hasil penelitian ini didapatkan ρ<0.05 yaitu ρ=0.003, ini berarti ada perbedaan skor mual muntah pasca operasi pada kelompok kontrol dan intervensi dengan selisih mean 0.88. Saran bagi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung diharapkan terapi komplementer aromaterapi jahe dapat diterapkan pada pasien yang mengalami mual muntah pasca operasi, bagi responden diharapkan dapat menggunakan aromaterapi jahe jika terjadi mual muntah di kemudian hari.
手术后呕吐在美国所有普通手术中占了20%,在高风险人群中占不到70-80%。至于印尼,术后恶心的发病率尚未明确。在妇女临时病房进行的调查调查中,有7名全身麻醉的患者,其中3人(43%)抱怨恶心呕吐。本研究的目的是确定姜黄色芳香疗法对玫瑰病房全身麻醉后病人呕吐的影响,以及南榜省莫埃洛埃克博士的原话。采用的研究方法是一个非生态控制组设计的实验Quasi。样本共有16个。使用的数据分析是单变量分析和利用t-独立报进行的双变量分析。这些研究结果得到ρ< 0 . 05即ρ= 0.003,这意味着对照组术后恶心呕吐的分数差异和干预差距为88均值0。针对南榜省H. Abdul Moeloek博士的建议,预计姜芳香治疗可以应用于术后恶心的患者,预计急救人员可以在未来恶心呕吐时使用姜芳香疗法。
{"title":"PENGARUH AROMATERAPI JAHE TERHADAP MUAL MUNTAH PADA PASIEN PASKA OPERASI DENGAN ANESTESI UMUM","authors":"Ayu Kinasih, Efa Trisna, Siti Fatonah","doi":"10.26630/JKEP.V14I2.1302","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/JKEP.V14I2.1302","url":null,"abstract":"Mual muntah pasca operasi terjadi berkisar 20-30% dari seluruh pembedahan umum dan lebih kurang 70-80% pada kelompok risiko tinggi di Amerika Serikat. Sedangkan untuk Indonesia, angka kejadian mual muntah pasca operasi belum tercatat dengan jelas. Pada pre survey yang dilakukan di ruang rawat inap bedah wanita, terdapat tujuh pasien pasca operasi dengan anestesi umum, tiga (43%) diantaranya mengeluh mual muntah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aromaterapi jahe terhadap mual muntah pada pasien pasca operasi dengan anestesi umum di ruang Mawar dan Kutilang RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen dengan desain Non Equivalent Control Group. Jumlah sampel 16 orang. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji t-Independent.Hasil penelitian ini didapatkan ρ<0.05 yaitu ρ=0.003, ini berarti ada perbedaan skor mual muntah pasca operasi pada kelompok kontrol dan intervensi dengan selisih mean 0.88. Saran bagi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung diharapkan terapi komplementer aromaterapi jahe dapat diterapkan pada pasien yang mengalami mual muntah pasca operasi, bagi responden diharapkan dapat menggunakan aromaterapi jahe jika terjadi mual muntah di kemudian hari.","PeriodicalId":127178,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131380984","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-29DOI: 10.26630/JKEP.V14I2.1308
Yuliati Amperaningsih, Yunanda Ayu Aprilia
Menurut Word Health Organization (WHO)/United Nation Children's Fund (UNICEF) tahun 2015, hampir satu juta anak Indonesia tidak mendapatkan imunisasi sama sekali atau tidak lengkap status imunisasinya. Pada tahun 2015 Indonesia memiliki cakupan imunisasi 92,3% dan turun kembali pada tahun 2016 sebesar 86,5%. Faktor penyebab ketidakberhasilan imunisasi diantaranya adalah sikap orang tua anak berkaitan pemberian imunisasi dasar. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sikap ibu dengan kelengkapan imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Sekincau Kabupaten Lampung Barat.Jenis penelitian kuantitaitf dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah keseluruhan ibu yang memiliki balita di wilayah kerja Puskesmas Sekincau dengan jumlah sampel sebanyak 91 ibu.Data dianalisis univariat dan bivariatdengan uji chi square.Hasil penelitian diperoleh distribusi frekuensi sikap ibu terhadap kelengkapan imunisasi dasar terbanyak dengan sikap yang tidak mendukung sebesar 50,55% (46 orang). Distribusi frekuensi kelengkapan imunisasi dasar pada balita terbanyak dengan imunisasi dasar yang tidak lengkap sebesar 63,74% (58 orang). Ada hubungan sikap ibu tentang imunisasi dasar lengkap dengan kelengkapan imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja Puskesmas Sekincau Kabupaten Lampung barat Tahun 201 denganp value: 0,007 OR: 3,764. Saran diharapkan pihak puskesmas lebih gencar melakukan sosialisasi pelaksanaan imunisasi dasar lengkap guna meningkatkan cakupan pemberian imunisasi dasar lengkap kepada bayi di wilayah kerjanya.
{"title":"HUBUNGAN SIKAP IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEKINCAU KABUPATEN LAMPUNG BARAT","authors":"Yuliati Amperaningsih, Yunanda Ayu Aprilia","doi":"10.26630/JKEP.V14I2.1308","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/JKEP.V14I2.1308","url":null,"abstract":"Menurut Word Health Organization (WHO)/United Nation Children's Fund (UNICEF) tahun 2015, hampir satu juta anak Indonesia tidak mendapatkan imunisasi sama sekali atau tidak lengkap status imunisasinya. Pada tahun 2015 Indonesia memiliki cakupan imunisasi 92,3% dan turun kembali pada tahun 2016 sebesar 86,5%. Faktor penyebab ketidakberhasilan imunisasi diantaranya adalah sikap orang tua anak berkaitan pemberian imunisasi dasar. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sikap ibu dengan kelengkapan imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Sekincau Kabupaten Lampung Barat.Jenis penelitian kuantitaitf dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah keseluruhan ibu yang memiliki balita di wilayah kerja Puskesmas Sekincau dengan jumlah sampel sebanyak 91 ibu.Data dianalisis univariat dan bivariatdengan uji chi square.Hasil penelitian diperoleh distribusi frekuensi sikap ibu terhadap kelengkapan imunisasi dasar terbanyak dengan sikap yang tidak mendukung sebesar 50,55% (46 orang). Distribusi frekuensi kelengkapan imunisasi dasar pada balita terbanyak dengan imunisasi dasar yang tidak lengkap sebesar 63,74% (58 orang). Ada hubungan sikap ibu tentang imunisasi dasar lengkap dengan kelengkapan imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja Puskesmas Sekincau Kabupaten Lampung barat Tahun 201 denganp value: 0,007 OR: 3,764. Saran diharapkan pihak puskesmas lebih gencar melakukan sosialisasi pelaksanaan imunisasi dasar lengkap guna meningkatkan cakupan pemberian imunisasi dasar lengkap kepada bayi di wilayah kerjanya.","PeriodicalId":127178,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130616336","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}