ASI eksklusif berdampak pada perkembangan motorik. ASI eksklusif membuat bayi berkembang dengan baik pada enam bulan pertama bahkan pada usia lebih dari enam bulan. Apabila bayi tidak mendapatkan ASI eksklusif maka risikonya sangat berpengaruh pada kesehatan (kekebalan tubuh) dan tumbuh kembang bayi akan terganggu. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui distribusi frekuensi pemberian ASI Eksklusif, Perkembangan motorik dan hubungan pemberian ASI eksklusif dengan Perkembangan Motorik Batita. Metode Penelitian ini yaitu Deskriptif Analitik dengan desain Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Limbungan Baru Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Karya Wanita Kota Pekanbaru pada bulan Maret - Agustus 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Batita yang terdaftar di Kelurahan Limbungan Baru Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Karya Wanita. Responden dalam penelitian ini berjumlah 41 Batita. Teknik pengambilan sampel secara cluster sampling. Analisa data menggunakan univariat dan bivariat dengan uji statistik chi-square pada derajat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menyebutkan bahwa sebagian besar Batita tidak mendapatkan ASI Eksklusif dengan presentase 53,7%, sebagian besar Batita mengalami perkembangan motorik sesuai dengan presentase 58,5% dan Sebanyak 72,7% Batita tidak mendapatkan ASI eksklusif memiliki perkembangan motorik yang meragukan. Hasil analisa data menunjukkan bahwa ada hubungan pemberian ASI eksklusif dengan perkembangan motorik batita (p=0,000). Diharapkan kepada Bidan di Puskesmas Rawat Inap Karya Wanita dapat meningkatkan upaya promosi kesehatan tentang ASI eksklusif pada ibu menyusui dan dapat melakukan deteksi dini gangguan perkembangan.
{"title":"HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK BATITA DI KELURAHAN LIMBUNGAN BARU WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWAT INAP KARYA WANITA KOTA PEKANBARU TAHUN 2017","authors":"Augesti Erisna, Jasmi Jasmi","doi":"10.36929/JPK.V6I1.63","DOIUrl":"https://doi.org/10.36929/JPK.V6I1.63","url":null,"abstract":"ASI eksklusif berdampak pada perkembangan motorik. ASI eksklusif membuat bayi berkembang dengan baik pada enam bulan pertama bahkan pada usia lebih dari enam bulan. Apabila bayi tidak mendapatkan ASI eksklusif maka risikonya sangat berpengaruh pada kesehatan (kekebalan tubuh) dan tumbuh kembang bayi akan terganggu. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui distribusi frekuensi pemberian ASI Eksklusif, Perkembangan motorik dan hubungan pemberian ASI eksklusif dengan Perkembangan Motorik Batita. Metode Penelitian ini yaitu Deskriptif Analitik dengan desain Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Limbungan Baru Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Karya Wanita Kota Pekanbaru pada bulan Maret - Agustus 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Batita yang terdaftar di Kelurahan Limbungan Baru Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Karya Wanita. Responden dalam penelitian ini berjumlah 41 Batita. Teknik pengambilan sampel secara cluster sampling. Analisa data menggunakan univariat dan bivariat dengan uji statistik chi-square pada derajat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menyebutkan bahwa sebagian besar Batita tidak mendapatkan ASI Eksklusif dengan presentase 53,7%, sebagian besar Batita mengalami perkembangan motorik sesuai dengan presentase 58,5% dan Sebanyak 72,7% Batita tidak mendapatkan ASI eksklusif memiliki perkembangan motorik yang meragukan. Hasil analisa data menunjukkan bahwa ada hubungan pemberian ASI eksklusif dengan perkembangan motorik batita (p=0,000). Diharapkan kepada Bidan di Puskesmas Rawat Inap Karya Wanita dapat meningkatkan upaya promosi kesehatan tentang ASI eksklusif pada ibu menyusui dan dapat melakukan deteksi dini gangguan perkembangan.","PeriodicalId":128607,"journal":{"name":"JURNAL PROTEKSI KESEHATAN","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127814755","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Peningkatan radikal bebas berasal dari berbagai sumber seperti kegiatan fisik, kimiawi dan alam. Faktor alam yang menyebabkan peningkatan radikal bebas adalah polusi, radiasi, overtraining, gaya hidup yaitu merokok, minum alkohol, makanan buruk, kurang berolahraga, efek psikologis seperti stres, emosi, berbagai penyakit, faktor lain seperti obat-obatan, terapi radiasi. Vitamin C dan E merupakan salah satu antioksidan eksogen bekerja memotong reaksi oksidasi berantai radikal bebas atau dengan cara menangkapnya Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian vitamin C dan vitamin E terhadap kadar hemoglobin petugas operator SPBU di wilayah kota Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan secara Quasi eksperimental dengan desain penelitian Pre test and Postet Only Design. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 24 orang pada kelompok vitamin C dan 24 orang pada kelompok vitamin E. Penelitian ini dilakukan di 5 SPBU wilayah kota Pekanbaru pada bulan September sampai dengan November 2016. Analisis data menggunakan uji T. Hasil penelitian tidak ada pengaruh pemberian vitamin C terhadap kadar hemoglobin (P = 0,203) dan ada pengaruh vitamin E terhadap kadar hemoglobin (P = 0,002). Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan pemeriksaan salah satunya kadar logam timah dalam tubuh dan variabel lainnya yang lebih bervariasi serta bagi pengelola SPBU agar lebih memperhatikan kesehatan petugas dengan memberikan antioksidan eksogen atau suplemen untuk menambah daya tahan tubuh petugas.
{"title":"PENYULUHAN DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN PADA LANSIA POSYANDU MAWAR MERAH WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU TAHUN 2016","authors":"Ani Laila, Fathunikmah Fathunikmah","doi":"10.36929/jpk.v5i2.55","DOIUrl":"https://doi.org/10.36929/jpk.v5i2.55","url":null,"abstract":"Peningkatan radikal bebas berasal dari berbagai sumber seperti kegiatan fisik, kimiawi dan alam. Faktor alam yang menyebabkan peningkatan radikal bebas adalah polusi, radiasi, overtraining, gaya hidup yaitu merokok, minum alkohol, makanan buruk, kurang berolahraga, efek psikologis seperti stres, emosi, berbagai penyakit, faktor lain seperti obat-obatan, terapi radiasi. Vitamin C dan E merupakan salah satu antioksidan eksogen bekerja memotong reaksi oksidasi berantai radikal bebas atau dengan cara menangkapnya Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian vitamin C dan vitamin E terhadap kadar hemoglobin petugas operator SPBU di wilayah kota Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan secara Quasi eksperimental dengan desain penelitian Pre test and Postet Only Design. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 24 orang pada kelompok vitamin C dan 24 orang pada kelompok vitamin E. Penelitian ini dilakukan di 5 SPBU wilayah kota Pekanbaru pada bulan September sampai dengan November 2016. Analisis data menggunakan uji T. Hasil penelitian tidak ada pengaruh pemberian vitamin C terhadap kadar hemoglobin (P = 0,203) dan ada pengaruh vitamin E terhadap kadar hemoglobin (P = 0,002). Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan pemeriksaan salah satunya kadar logam timah dalam tubuh dan variabel lainnya yang lebih bervariasi serta bagi pengelola SPBU agar lebih memperhatikan kesehatan petugas dengan memberikan antioksidan eksogen atau suplemen untuk menambah daya tahan tubuh petugas.","PeriodicalId":128607,"journal":{"name":"JURNAL PROTEKSI KESEHATAN","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127817200","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
penyimpanan memori. Anak penyandang autis mengalami keterbatasan dalam memusatkan perhatian dan memfokuskan konsentrasi terhadap stimulus yang diterimanya, yang berakibat pada penurunan performa pendidikannya. Hasil beberapa penelitian membuktikan bahwa musik klasik Mozart memberikan banyak manfaat untuk anak penyandang autis terutama meningkatakan memori dalam proses belajar, meskipun telah tersedia beberapa terapi untuk anak penyandang autis, namun di Pekanbaru belum ada terapi musik klasik Mozart untuk meningkatkan daya ingat/memori anak autis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pemberian terapi musik klasik Mozart terhadap memori anak penyandang autis di kota Pekanbaru tahun 2016. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di empat sekolah/lembaga pendidikan anak penyandang autis dengan jumlah sampel 20 anak penyandang autis. Teknik pengumpulan data ini adalah observasi. Teknik pengolahan data dengan komputerisasi dan analisis data menggunakan analisis univariat untuk mengetahui gambaran memori sebelum dan sesudah pemberian terapi musik klasik Mozart dan analisis bivariat untuk mengetahui keefektifan pemberian terapi musik klasik Mozart. Hasil penelitian menunjukkan bahwa musik klasik Mozart efektif terhadap peningkatan memori anak penyandang autis (P value=0,016). Diharapkan kepada sekolah anak autis untuk memasukkan terapi musik klasik Mozart sebagai salah satu terapi untuk meningkatkan memori anak penyandang autis. Diharapkan juga kepada orang tua untuk memberikan terapi musik klasik Mozart kepada anaknya di rumah.
{"title":"EFEKTIVITAS TERAPI MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP MEMORI ANAK PENYANDANG AUTIS DI KOTA PEKANBARU TAHUN 2016","authors":"Idayanti Idayanti, Dewi Sartika","doi":"10.36929/jpk.v5i2.57","DOIUrl":"https://doi.org/10.36929/jpk.v5i2.57","url":null,"abstract":"penyimpanan memori. Anak penyandang autis mengalami keterbatasan dalam memusatkan perhatian dan memfokuskan konsentrasi terhadap stimulus yang diterimanya, yang berakibat pada penurunan performa pendidikannya. Hasil beberapa penelitian membuktikan bahwa musik klasik Mozart memberikan banyak manfaat untuk anak penyandang autis terutama meningkatakan memori dalam proses belajar, meskipun telah tersedia beberapa terapi untuk anak penyandang autis, namun di Pekanbaru belum ada terapi musik klasik Mozart untuk meningkatkan daya ingat/memori anak autis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pemberian terapi musik klasik Mozart terhadap memori anak penyandang autis di kota Pekanbaru tahun 2016. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di empat sekolah/lembaga pendidikan anak penyandang autis dengan jumlah sampel 20 anak penyandang autis. Teknik pengumpulan data ini adalah observasi. Teknik pengolahan data dengan komputerisasi dan analisis data menggunakan analisis univariat untuk mengetahui gambaran memori sebelum dan sesudah pemberian terapi musik klasik Mozart dan analisis bivariat untuk mengetahui keefektifan pemberian terapi musik klasik Mozart. Hasil penelitian menunjukkan bahwa musik klasik Mozart efektif terhadap peningkatan memori anak penyandang autis (P value=0,016). Diharapkan kepada sekolah anak autis untuk memasukkan terapi musik klasik Mozart sebagai salah satu terapi untuk meningkatkan memori anak penyandang autis. Diharapkan juga kepada orang tua untuk memberikan terapi musik klasik Mozart kepada anaknya di rumah.","PeriodicalId":128607,"journal":{"name":"JURNAL PROTEKSI KESEHATAN","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127252998","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ANALISIS KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA PADA KELUARGA PRA SEJAHTERA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN SRI MERANTI KECAMATAN RUMBAI KOTA PEKANBARU
分析北干巴鲁市 Rumbai 分区 Sri Meranti 村前期富裕家庭的家庭食品安全与幼儿营养状况。
{"title":"ANALISIS KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA PADA KELUARGA PRA SEJAHTERA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN SRI MERANTI KECAMATAN RUMBAI KOTA PEKANBARU","authors":"Alkausyari Aziz, Muharni Muharni","doi":"10.36929/JPK.V5I1.51","DOIUrl":"https://doi.org/10.36929/JPK.V5I1.51","url":null,"abstract":"ANALISIS KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA PADA KELUARGA PRA SEJAHTERA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN SRI MERANTI KECAMATAN RUMBAI KOTA PEKANBARU","PeriodicalId":128607,"journal":{"name":"JURNAL PROTEKSI KESEHATAN","volume":"142 9","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134162616","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengetahuan ibu tentang stimulasi perkembangan motorik kasar anak usia 18-24 bulan dapat meningkatkan perkembangan secara optimal pada anak. Di Indonesia sekitar 16% anak usia dibawah 5 tahun mengalami gangguan perkembangan saraf dan otak mulai ringan sampai berat, setiap 2 dari 1000 anak mengalami gangguan perkembangan motorik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu tentang stimulasi perkembangan motorik kasar anak usia 18-24 bulan di Kelurahan Limbungan Baru Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Karya Wanita Kota Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Agustus 2017. Populasi pada penelitian ini ialah seluruh ibu yang memiliki anak usia 18-24 bulan, dengan jumlah sampel sebanyak 45 ibu. Penelitian ini merupakan pre eksperimen dengan desain pre test dan post test. Teknik sampling yaitu cluster sampling, menggunakan uji Wilcoxon, pada tingkat kemaknaan 95%. Hasil penelitian yaitu sebelum diberikan pendidikan kesehatan nilai rata-rata 17,16, setelah diberikan pendidikan kesehatan nilai rata-rata 23,13, dan ada Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan Ibu tentang Stimulasi Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 18-24 Bulan dengan nilai p =0,000 (α <0,05). Disarankan perlunya pendidikan kesehatan untuk ibu tentang stimulasi perkembangan motorik kasar anak usia 18-24 bulan agar dapat diterapkan dirumah.
{"title":"PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 18-24 BULAN DI KELURAHAN LIMBUNGAN BARU WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWAT INAP KARYA WANITA KOTA PEKANBARU","authors":"Mita Puspitasari, Yeni Aryani","doi":"10.36929/JPK.V6I1.70","DOIUrl":"https://doi.org/10.36929/JPK.V6I1.70","url":null,"abstract":"Pengetahuan ibu tentang stimulasi perkembangan motorik kasar anak usia 18-24 bulan dapat meningkatkan perkembangan secara optimal pada anak. Di Indonesia sekitar 16% anak usia dibawah 5 tahun mengalami gangguan perkembangan saraf dan otak mulai ringan sampai berat, setiap 2 dari 1000 anak mengalami gangguan perkembangan motorik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu tentang stimulasi perkembangan motorik kasar anak usia 18-24 bulan di Kelurahan Limbungan Baru Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Karya Wanita Kota Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Agustus 2017. Populasi pada penelitian ini ialah seluruh ibu yang memiliki anak usia 18-24 bulan, dengan jumlah sampel sebanyak 45 ibu. Penelitian ini merupakan pre eksperimen dengan desain pre test dan post test. Teknik sampling yaitu cluster sampling, menggunakan uji Wilcoxon, pada tingkat kemaknaan 95%. Hasil penelitian yaitu sebelum diberikan pendidikan kesehatan nilai rata-rata 17,16, setelah diberikan pendidikan kesehatan nilai rata-rata 23,13, dan ada Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan Ibu tentang Stimulasi Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 18-24 Bulan dengan nilai p =0,000 (α <0,05). Disarankan perlunya pendidikan kesehatan untuk ibu tentang stimulasi perkembangan motorik kasar anak usia 18-24 bulan agar dapat diterapkan dirumah.","PeriodicalId":128607,"journal":{"name":"JURNAL PROTEKSI KESEHATAN","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121947482","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Edukasi dalam menyusui merupakan metoda intervensi yang paling efektif meningkatkan inisiasi menyusu dalam jangka pendek.Metode intervensi edukasi pada ibu tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu, tapi juga mempengaruhi prilaku mereka dalam pemberian ASI.Inisiasi menyusu dini (IMD) dan pemberian ASI Eksklusif semenjak lahir hingga berumur 6 bulan merupakan praktek pemberian ASI yang sangat penting untuk kelangsungan hidup anak, pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Disamping itu pemberian ASI Ekslusif tanpa MP ASI sampai bayi berusia 6 bulan telah terbukti dapat meningkatkan rata-rata kenaikan berat bayi lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang telah diberikan MP-ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan (modul IMD dan ASI Ekslusif) bagi ibu hamil dan keluarga terhadap praktek IMD, ASI Ekslusif dan peningkatan berat badan bayi hingga usia 1 bulan.Jenis penelitian ini quasi eksperimentaldengan rancangan one group pretest-posttest. Sampel dalam penelitian adalah ibu hamil trimester tiga yang berada di wilayah kerja Puskesmas Simpang Baru Kota Pekanbaru yang diambil secara total sampling. Hasil penelitian menunjukkan Edukasi memberikan pengaruh terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan prilaku bagi ibu hamil dan keluarga terhadap praktek IMD dan ASI eksklusif serta memberikan pengaruh terhadap peningkatan berat badan bayi.
{"title":"PENGARUH EDUKASI KESEHATAN BAGI IBU HAMIL DAN KELUARGA TERHADAP PRAKTEK INISIASI MENYUSU DINI (IMD), ASI EKSLUSIF DAN PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI SAMPAI BERUSIA 1 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG BARU KOTA PEKANBARU","authors":"Yessi Alza, Roziana Roziana, F. Fitriani","doi":"10.36929/JPK.V5I1.45","DOIUrl":"https://doi.org/10.36929/JPK.V5I1.45","url":null,"abstract":"Edukasi dalam menyusui merupakan metoda intervensi yang paling efektif meningkatkan inisiasi menyusu dalam jangka pendek.Metode intervensi edukasi pada ibu tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu, tapi juga mempengaruhi prilaku mereka dalam pemberian ASI.Inisiasi menyusu dini (IMD) dan pemberian ASI Eksklusif semenjak lahir hingga berumur 6 bulan merupakan praktek pemberian ASI yang sangat penting untuk kelangsungan hidup anak, pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Disamping itu pemberian ASI Ekslusif tanpa MP ASI sampai bayi berusia 6 bulan telah terbukti dapat meningkatkan rata-rata kenaikan berat bayi lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang telah diberikan MP-ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan (modul IMD dan ASI Ekslusif) bagi ibu hamil dan keluarga terhadap praktek IMD, ASI Ekslusif dan peningkatan berat badan bayi hingga usia 1 bulan.Jenis penelitian ini quasi eksperimentaldengan rancangan one group pretest-posttest. Sampel dalam penelitian adalah ibu hamil trimester tiga yang berada di wilayah kerja Puskesmas Simpang Baru Kota Pekanbaru yang diambil secara total sampling. Hasil penelitian menunjukkan Edukasi memberikan pengaruh terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan prilaku bagi ibu hamil dan keluarga terhadap praktek IMD dan ASI eksklusif serta memberikan pengaruh terhadap peningkatan berat badan bayi.","PeriodicalId":128607,"journal":{"name":"JURNAL PROTEKSI KESEHATAN","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121953420","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Angka kematian bayi berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 adalah 32 kematian per 1.000 kelahiran hidup dan kematian balita adalah 40 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Penyakit yang diderita oleh bayi dapat disebabkan salah satunya karena rendahnya imunitas bayi. Kurangnya imunitas bayi salah satunya disebabkan oleh Cakupan ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan pada tahun 2012 berdasarkan laporan sementara hasil SDKI 2012 sebesar 42%. Pemberian ASI Eksklusif pada bayi sangat bermanfaat dalam memenuhi kecukupan gizi seorang bayi. Ketidakcukupan ASI pada umur bayi menjadi faktor anak mengalami gizi kurang bahkan buruk. Angka kejadian (prevalensi) gizi kurang di 53 kabupaten/kota di Indonesia masih di atas 40 persen dari populasi bayi/balita. Sebanyak 53 kabupaten/kota dengan masalah gizi terparah itu tersebar di hampir semua provinsi di Indonesia. Salah satu cara mendeteksi dini penyimpangan tumbuh kembang anak balita adalah dengan menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Tujuan penelitian adalah Untuk membuktikan pengaruh pemberian ASI Eksklusif terhadap status gizi dan perkembangan motorik kasar pada anak usia 24-36 bulan di Kota Pekanbaru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh anak usia 24-36 bulan di Kota Pekanbaru, sedangkan populasi terjangkau pada penelitian ini adalah semua anak usia 24-36 bulan di 4 Puskesmas Kota Pekanbaru. Sampel penelitian adalah Seluruh anak usia 24-36 bulan pada Puskesmas Simpang Baru, Puskesmas Melur, Puskesmas RI karya Wanita dan Puskesmas Tenayan Raya yang diambil secara cluster (30%). Penelitian dilakukan pada 4 Puskesmas Kota Pekanbaru yang memiliki cakupan ASI Eksklusif terendah yaitu Puskesmas Simpang Baru, Puskesmas RI Karya Wanita, Puskesmas tenayan Raya dan Puskesmas Melur yang dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2015. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner KPSP untuk anak usia 24-36 bulan. Analisa data dengan menggunakan pilihan uji regresi logistic. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara pemberian ASI Eksklusif dengan status gizi pada anak usia 24-36 bulan(p value 0,01) dan terdapat hubungan bermakna antara pemberian ASI Eksklusif dengan perkembangan motorik kasar pada anak usia 24-36 bulan (p value 0,03). Variabel yang paling besar dipengaruhi oleh pemberian ASI Eksklusif dibandingkan motorik kasar dengan nilai Exp (B) 9.263 Disarankan kepada pihak Puskesmas meningkatkan pengetahuan pengasuh agar menstimulasi anak pada usianya. Bagi pihak Puskesmas diharapkan melakukan penilaian tumbuh kembang dengan KPSP secara berkala sesuai dengan usia anak.
根据印度尼西亚人口与健康调查(SDKI) 2012的数据,婴儿死亡率为1000个活分娩32人死亡,婴儿死亡率为1000个活出生40人死亡。婴儿生病可能是由于婴儿免疫力低造成的原因之一。其中一个婴儿缺乏免疫力是由于2012年0-6个月婴儿的独家报道,根据2012年SDKI的初步报告,结果为42%。专为婴儿提供母乳,有助于满足婴儿的营养。婴儿年龄的不足导致儿童营养不良,甚至更糟。印度尼西亚53个县/城市营养不良的发生率仍然超过40%。目前最严重的营养问题的53个地区/城市分布在印度尼西亚几乎所有的省份。发现幼儿早先发育异常的一个方法是使用KPSP发育前问卷。这项研究的目的是证明母乳喂养对北干巴鲁24-36个月儿童的营养状况和体力发展的独特性。本研究采用的方法是本研究是对分段方法的分析描述性研究。这项研究的目标人群是北干巴鲁24-36个月大的儿童,而这项研究的负担得起的人口是北干巴鲁4个月24-36岁的儿童。该研究样本包括在新的中央市场、妇女中心和中央市场捕获的24-36个月大的儿童(30%)。这项研究是在2015年8月至10月举行的4个由妇女、Puskesmas mas RI、Puskesmas jaya和Puskesmas melr等最不受独家报道的北干马镇4个专门报道的地方进行的。该工具是一份24-36个月大儿童的KPSP问卷。使用逻辑回归测试选择进行数据分析。研究发现,专性母乳喂养与24-36个月儿童的营养状况(p值0.01)之间存在一种有意义的联系,独特性母乳喂养与24-36个月儿童的原始运动发育(p值0.03)之间存在某种意义上的联系。最大的变量是由排外母乳喂养而影响的,而辅助妊娠组织得分为Exp (B) 9263建议卫生保健工作者增加护理人员的知识,以刺激儿童的年龄。对于Puskesmas来说,预计他们将定期对儿童年龄进行持续增长的KPSP评估。
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP STATUS GIZI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK UMUR 24-36 BULAN DI KOTA PEKANBARU TAHUN 2015","authors":"H. Hamidah, Rully Hevrialni, Yan Sartika","doi":"10.36929/jpk.v5i1.46","DOIUrl":"https://doi.org/10.36929/jpk.v5i1.46","url":null,"abstract":"Angka kematian bayi berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 adalah 32 kematian per 1.000 kelahiran hidup dan kematian balita adalah 40 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Penyakit yang diderita oleh bayi dapat disebabkan salah satunya karena rendahnya imunitas bayi. Kurangnya imunitas bayi salah satunya disebabkan oleh Cakupan ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan pada tahun 2012 berdasarkan laporan sementara hasil SDKI 2012 sebesar 42%. Pemberian ASI Eksklusif pada bayi sangat bermanfaat dalam memenuhi kecukupan gizi seorang bayi. Ketidakcukupan ASI pada umur bayi menjadi faktor anak mengalami gizi kurang bahkan buruk. Angka kejadian (prevalensi) gizi kurang di 53 kabupaten/kota di Indonesia masih di atas 40 persen dari populasi bayi/balita. Sebanyak 53 kabupaten/kota dengan masalah gizi terparah itu tersebar di hampir semua provinsi di Indonesia. Salah satu cara mendeteksi dini penyimpangan tumbuh kembang anak balita adalah dengan menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Tujuan penelitian adalah Untuk membuktikan pengaruh pemberian ASI Eksklusif terhadap status gizi dan perkembangan motorik kasar pada anak usia 24-36 bulan di Kota Pekanbaru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh anak usia 24-36 bulan di Kota Pekanbaru, sedangkan populasi terjangkau pada penelitian ini adalah semua anak usia 24-36 bulan di 4 Puskesmas Kota Pekanbaru. Sampel penelitian adalah Seluruh anak usia 24-36 bulan pada Puskesmas Simpang Baru, Puskesmas Melur, Puskesmas RI karya Wanita dan Puskesmas Tenayan Raya yang diambil secara cluster (30%). Penelitian dilakukan pada 4 Puskesmas Kota Pekanbaru yang memiliki cakupan ASI Eksklusif terendah yaitu Puskesmas Simpang Baru, Puskesmas RI Karya Wanita, Puskesmas tenayan Raya dan Puskesmas Melur yang dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2015. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner KPSP untuk anak usia 24-36 bulan. Analisa data dengan menggunakan pilihan uji regresi logistic. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara pemberian ASI Eksklusif dengan status gizi pada anak usia 24-36 bulan(p value 0,01) dan terdapat hubungan bermakna antara pemberian ASI Eksklusif dengan perkembangan motorik kasar pada anak usia 24-36 bulan (p value 0,03). Variabel yang paling besar dipengaruhi oleh pemberian ASI Eksklusif dibandingkan motorik kasar dengan nilai Exp (B) 9.263 Disarankan kepada pihak Puskesmas meningkatkan pengetahuan pengasuh agar menstimulasi anak pada usianya. Bagi pihak Puskesmas diharapkan melakukan penilaian tumbuh kembang dengan KPSP secara berkala sesuai dengan usia anak.","PeriodicalId":128607,"journal":{"name":"JURNAL PROTEKSI KESEHATAN","volume":"96 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124117030","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Berat badan lahir merupakan salah satu indikator kesehatan bayi baru lahir. Secara statistik, kejadian bayi berat lahir rendah di negara berkembang adalah sebesar 96,5% dengan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibandingkan dengan bayi berat lahir lebih. Salah satu faktor yang berperan penting dalam menentukan berat bayi lahir adalah peran plasenta dalam memberikan suplai nutrisi pada janin. Ukuran plasenta seperti diameter plasenta terutama berat plasenta menunjukkan suplai nutrisi dan oksigen ke janin. Hasil pemeriksaan plasenta dapat digunakan dalam penilaian risiko terhadap hasil neurologis bayi dan sebagai dasar dalam perawatan awal bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan diameter dan berat plasenta dengan berat badan lahir bayi. Jenis penelitian ini adalah analitis dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret tahun 2017 sampai dengan Agustustahun 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin dengan persalinan normal di Klinik Swasta. Sampel dalam penelitian ini adalah plasenta dan bayi dari ibu bersalin yang berjumlah 35, diambil dari seluruh populasi dengan menggunakan teknik total sampling. Plasenta diukur dengan metlin dan ditimbang dengan timbangan digital gantung, sedangkan bayi ditimbang dengan timbangan digital bayi. Kemudian, data dianalisis menggunakan uji chi-square dengan derajat kepercayaan 90%. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara diameter dan berat plasenta dengan berat badan lahir bayi (p=0,089;p=0,082). Saran kepada bidan dan pelayanan kesehatan lainnya agar melakukan pengukuran dan penimbangan plasenta setelah lahir untuk melengkapi data rekam yang berguna untuk perencanaan asuhan jangka pendek maupun jangka panjang.
{"title":"HUBUNGAN DIAMETER DAN BERAT PLASENTA DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KLINIK SWASTA PEKANBARU TAHUN 2017","authors":"Yulia Fitri","doi":"10.36929/JPK.V6I1.69","DOIUrl":"https://doi.org/10.36929/JPK.V6I1.69","url":null,"abstract":"Berat badan lahir merupakan salah satu indikator kesehatan bayi baru lahir. Secara statistik, kejadian bayi berat lahir rendah di negara berkembang adalah sebesar 96,5% dengan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibandingkan dengan bayi berat lahir lebih. Salah satu faktor yang berperan penting dalam menentukan berat bayi lahir adalah peran plasenta dalam memberikan suplai nutrisi pada janin. Ukuran plasenta seperti diameter plasenta terutama berat plasenta menunjukkan suplai nutrisi dan oksigen ke janin. Hasil pemeriksaan plasenta dapat digunakan dalam penilaian risiko terhadap hasil neurologis bayi dan sebagai dasar dalam perawatan awal bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan diameter dan berat plasenta dengan berat badan lahir bayi. Jenis penelitian ini adalah analitis dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret tahun 2017 sampai dengan Agustustahun 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin dengan persalinan normal di Klinik Swasta. Sampel dalam penelitian ini adalah plasenta dan bayi dari ibu bersalin yang berjumlah 35, diambil dari seluruh populasi dengan menggunakan teknik total sampling. Plasenta diukur dengan metlin dan ditimbang dengan timbangan digital gantung, sedangkan bayi ditimbang dengan timbangan digital bayi. Kemudian, data dianalisis menggunakan uji chi-square dengan derajat kepercayaan 90%. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara diameter dan berat plasenta dengan berat badan lahir bayi (p=0,089;p=0,082). Saran kepada bidan dan pelayanan kesehatan lainnya agar melakukan pengukuran dan penimbangan plasenta setelah lahir untuk melengkapi data rekam yang berguna untuk perencanaan asuhan jangka pendek maupun jangka panjang.","PeriodicalId":128607,"journal":{"name":"JURNAL PROTEKSI KESEHATAN","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124383645","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi perhatian dunia saat ini. Salah satu penyebab terjadinya AKI dan AKB adalah depresi antenatal yang merupakan sebuah masalah yang jarang teridentifikasi sehingga tidak tertangani dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian depresi antenatal di Bidan Praktik Mandiri (BPM) Kota Pekanbaru Tahun 2017. Penelitian ini dilaksanakan di 70 Bidan Praktik Mandiri (BPM) Kota Pekanbaru pada bulan September 2016 s/d Juni tahun 2017. Sampel penelitian ini adalah 101 orang ibu hamil di Bidan Praktik Mandiri (BPM) yang diambil secara proportionate stratified random sampling. Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan desain penelitian cross sectional. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square dan dengan bantuan komputerisasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 101 orang ibu hamil terdapat 39 orang (38,6%) ibu yang mengalami depresi antenatal dan 62 orang (61,4%) ibu hamil yang tidak mengalami depresi antenatal. Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan antara kepercayaan diri (p = 0,006), dukungan sosial (p = 0,000), pendapatan keluarga (p = 0,028) dan pendidikan (p = 0,008) dengan kejadian depresi antenatal serta menunjukkan tidak adanya hubungan antara umur ibu (p = 0,814) dan paritas (p = 0,195) dengan kejadian depresi antenatal. Saran kepada tenaga kesehatan adalah agar mengetahui tanda gejala depresi antenatal pada ibu hamil dan faktor yang berhubungan dengannya sehingga pencegahan depresi antenatal dapat dilakukan.
{"title":"FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEPRESI ANTENATAL PADA IBU HAMIL DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI (BPM) KOTA PEKANBARU TAHUN 2017","authors":"R. Husna, Yanti Yanti, Ani Laila","doi":"10.36929/jpk.v6i1.68","DOIUrl":"https://doi.org/10.36929/jpk.v6i1.68","url":null,"abstract":"Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi perhatian dunia saat ini. Salah satu penyebab terjadinya AKI dan AKB adalah depresi antenatal yang merupakan sebuah masalah yang jarang teridentifikasi sehingga tidak tertangani dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian depresi antenatal di Bidan Praktik Mandiri (BPM) Kota Pekanbaru Tahun 2017. Penelitian ini dilaksanakan di 70 Bidan Praktik Mandiri (BPM) Kota Pekanbaru pada bulan September 2016 s/d Juni tahun 2017. Sampel penelitian ini adalah 101 orang ibu hamil di Bidan Praktik Mandiri (BPM) yang diambil secara proportionate stratified random sampling. Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan desain penelitian cross sectional. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square dan dengan bantuan komputerisasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 101 orang ibu hamil terdapat 39 orang (38,6%) ibu yang mengalami depresi antenatal dan 62 orang (61,4%) ibu hamil yang tidak mengalami depresi antenatal. Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan antara kepercayaan diri (p = 0,006), dukungan sosial (p = 0,000), pendapatan keluarga (p = 0,028) dan pendidikan (p = 0,008) dengan kejadian depresi antenatal serta menunjukkan tidak adanya hubungan antara umur ibu (p = 0,814) dan paritas (p = 0,195) dengan kejadian depresi antenatal. Saran kepada tenaga kesehatan adalah agar mengetahui tanda gejala depresi antenatal pada ibu hamil dan faktor yang berhubungan dengannya sehingga pencegahan depresi antenatal dapat dilakukan.","PeriodicalId":128607,"journal":{"name":"JURNAL PROTEKSI KESEHATAN","volume":"89 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123171084","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penurunan kadar estradiol pada masa pra menopouse menyebabkan berbagai perubahan pada fisik dan psikis. Perubahan yang dirasakan antara lain perubahan pola mestruasi, hot flush (rasa panas), insomnia, depresi, sakit kepala, nyeri tulang dan vagina kering. Untuk mencegah hal ini maka diupayakan aternatif lain yang lebih bersifat natural yaitu dengan memberikan isoflavon alami. Kedelai mengandung isoflavon, salah satu bahan pangan yang terbuat dari kedelai adalah tempe. Pada tempe terdapat empat jenis isoflavon yaitu daidzein, glisitein dan genistein dan antioksidan faktor II (6,7,4- trihidroksi isoflavon). Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh isoflavon sari tempe kental manis terhadap peningkatan kadar estradiol serum pada ibu pra menopause di SDN dan SMPN Kecamatan Sukajadi Pekanbaru tahun 2016. Desain penelitian adalah quasy-eksperimen yang bersifat one group pretest-postest, observasional terhadap 13 orang ibu pra menopause di SDN dan SMPN Kecamatan Sukajadi Pekanbaru, April – November 2016. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik random sampling. Pemeriksaan kadar estradiol dilakukan dilaboratorium Awal Bross Pekanbaru dengan metode Architect Estradiol. Uji normalitas data dengan Shapiro-Wilk, uji pengaruh isoflavon sari tempe kental manis terhadap peningkatan kadar estradiol dengan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan median kadar estradiol pada pretest adalah 24 (10-114) pg/ml dan median kadar etradiol pada postest adalah 72 (10-191) pg/ml. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian isoflavon sari tempe kental manis terhadap peningkatan kadar estradiol (p= 0,025). Kesimpulan penelitian ini adalah semakin sering diberikan isoflavon sari tempe kental manis maka semakin tinggi kadar estradiol sehingga dapat mengurangi perubuhan fisik dan psikis pada ibu pra menopause .
{"title":"PENGARUH ISOFLAVON SARI TEMPE KENTAL MANIS TERHADAP PENINGKATAN KADAR ESTRADIOL SERUM PADA IBU PRA MENOPAUSE DI SDN DAN SMPN KECAMATAN SUKAJADI PEKANBARU TAHUN 2016","authors":"Suryatni Suryatni, Yan Sartika, M. Angwar","doi":"10.36929/jpk.v5i2.60","DOIUrl":"https://doi.org/10.36929/jpk.v5i2.60","url":null,"abstract":"Penurunan kadar estradiol pada masa pra menopouse menyebabkan berbagai perubahan pada fisik dan psikis. Perubahan yang dirasakan antara lain perubahan pola mestruasi, hot flush (rasa panas), insomnia, depresi, sakit kepala, nyeri tulang dan vagina kering. Untuk mencegah hal ini maka diupayakan aternatif lain yang lebih bersifat natural yaitu dengan memberikan isoflavon alami. Kedelai mengandung isoflavon, salah satu bahan pangan yang terbuat dari kedelai adalah tempe. Pada tempe terdapat empat jenis isoflavon yaitu daidzein, glisitein dan genistein dan antioksidan faktor II (6,7,4- trihidroksi isoflavon). Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh isoflavon sari tempe kental manis terhadap peningkatan kadar estradiol serum pada ibu pra menopause di SDN dan SMPN Kecamatan Sukajadi Pekanbaru tahun 2016. \u0000Desain penelitian adalah quasy-eksperimen yang bersifat one group pretest-postest, observasional terhadap 13 orang ibu pra menopause di SDN dan SMPN Kecamatan Sukajadi Pekanbaru, April – November 2016. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik random sampling. Pemeriksaan kadar estradiol dilakukan dilaboratorium Awal Bross Pekanbaru dengan metode Architect Estradiol. Uji normalitas data dengan Shapiro-Wilk, uji pengaruh isoflavon sari tempe kental manis terhadap peningkatan kadar estradiol dengan menggunakan uji Wilcoxon. \u0000Hasil penelitian menunjukkan median kadar estradiol pada pretest adalah 24 (10-114) pg/ml dan median kadar etradiol pada postest adalah 72 (10-191) pg/ml. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian isoflavon sari tempe kental manis terhadap peningkatan kadar estradiol (p= 0,025). \u0000Kesimpulan penelitian ini adalah semakin sering diberikan isoflavon sari tempe kental manis maka semakin tinggi kadar estradiol sehingga dapat mengurangi perubuhan fisik dan psikis pada ibu pra menopause .","PeriodicalId":128607,"journal":{"name":"JURNAL PROTEKSI KESEHATAN","volume":"151 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125234176","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}